Formulasi dan Uji Efektivitas Air Bonggol Pisang Raja (Musa paradisiaca Linn.) sebagai Hair Tonic

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Rambut mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia. Rambut
berperan sebagai proteksi terhadap lingkungan yang merugikan, antara lain suhu
dingin atau panas, dan ultraviolet. Rambut juga berfungsi sebagai pengatur suhu,
pendorong penguapan keringat, dan sebagai indera peraba yang sensitif. Di era
sekarang ini, peranan rambut lebih condong pada keserasian dan estetika (Azis
dan Muktiningsih, 1999).
Rambut mengalami siklus pertumbuhan dan kerontokan yang berbeda pada
setiap helainya (Mitsui, 1992). Kerontokan merupakan siklus alami dari rambut,
namun terkadang kuantitas dan frekuensi kerontokan menjadi meningkat sehingga
terjadi kebotakan. Hal ini umumnya disebabkan oleh gangguan hormonal, efek
samping obat, makanan yang dikonsumsi dan stres (Nusmara, 2012).
Perawatan rambut tidak cukup hanya dengan menggunakan shampo yang
hanya bersifat sebagai pembersih, namun juga perlu dipelihara dan dirawat
sehingga lebih sehat dan indah. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan
hair tonic (Nusmara, 2012).
Perangsang pertumbuhan rambut (hair tonic) adalah sediaan yang
mengandung bahan-bahan yang diperlukan oleh rambut, akar rambut dan kulit

kepala (Tranggono dan Latifah, 2007). Sediaan hair tonic saat ini sudah banyak
terdapat di pasaran, baik dari bahan kimia maupun dari bahan herbal. Penggunaan
bahan-bahan kimia pada produk kosmetika dinilai kurang aman karena

1

Universitas Sumatera Utara

kemungkinan dapat menimbulkan efek samping pada penggunaan jangka panjang
(Nusmara, 2012).
Pisang (Musa paradisiaca Linn.) merupakan tanaman yang berbuah hanya
sekali, kemudian mati (Dalimartha, 2003). Air bonggol pisang (Musa paradisiaca
Linn.) secara empiris telah digunakan oleh masyarakat sebagai penyubur rambut,
dengan mengusapkan langsung pada rambut air bonggol pisang yang telah
tertampung beberapa hari dari hasil kerokan bagian tengah batang pisang sampai
mendekati bonggolnya.
Menurut Rikenawati, getah dari bonggol pisang tersebut mengandung
saponin, flavonoid, asam askorbat, antrakuinon, kuinon, lektin dan tannin. Zat
antrakuinon yang terkandung di dalam getah bonggol pisang bermanfaat untuk
menyehatkan sekaligus menumbuhkan, menyuburkan dan mengatasi kerontokan

rambut. Disamping itu, batang pisang mengandung protein, kalsium (Ca), zat besi
(Fe), fosfor (P), selenium, vitamin B, vitamin C, serta air dan lemak yang
merupakan nutrisi sehingga rambut menjadi tebal (Iffah, 2015).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Priskila (2012) menyebutkan,
air yang terdapat pada bonggol pisang mengandung senyawa-senyawa fitokimia
antara lain saponin, antrakuinon, kuinon, lektin dan tanin. Air bonggol pisang raja
pada penelitian ini diformulasi sebagai sediaan hair tonic dalam bentuk larutan.
Sediaan hair tonic dalam bentuk larutan dipilih karena mudah diaplikasikan dan
tidak lengket seperti sediaan semisolid lain sehingga tidak meninggalkan kerak
yang dapat memicu terbentuknya ketombe.
Air bonggol pisang raja pada penelitian ini diformulasikan ke dalam sediaan
hair tonic dalam bentuk larutan, kemudian dilakukan uji stabilitas fisik dari

2

Universitas Sumatera Utara

sediaan hair tonic yang dibuat, selanjutnya diuji efektivitasnya terhadap
pertumbuhan rambut tikus.


1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a.

apakah air bonggol pisang raja dapat diformulasikan sebagai sediaan hair
tonic dalam bentuk larutan?

b.

apakah sediaan hair tonic air bonggol pisang raja stabil dalam
penyimpanan?

c.

apakah sediaan hair tonic air bonggol pisang raja memiliki efektivitas
terhadap pertumbuhan rambut tikus?


1.3

Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah:
a.

air bonggol pisang raja dapat diformulasikan sebagai sediaan hair tonic
dalam bentuk larutan.

b.

sediaan hair tonic air bonggol pisang raja stabil dalam penyimpanan.

c.

hair tonic yang mengandung air bonggol pisang raja 5%, 10% dan 15%
memiliki efektivitas pertumbuhan rambut ditinjau dari rata-rata panjang

rambut, diameter rambut dan bobot rambut tikus.

3

Universitas Sumatera Utara

1.4

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a.

untuk mengetahui apakah air bonggol pisang raja dapat diformulasikan
sebagai sediaan hair tonic dalam bentuk larutan.

b.

untuk mengetahui apakah sediaan hair tonic air bonggol pisang raja stabil
dalam penyimpanan.


c.

untuk mengetahui bagaimana efektivitas sediaan hair tonic air bonggol
pisang raja yang diformulasi bila dibandingkan dengan sediaan hair tonic
yang ada di pasaran.

1.5

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a.

untuk meningkatkan daya dan hasil guna dari tanaman pisang.

b.

hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah kepada
masyarakat mengenai pemanfaatan air bonggol pisang raja sebagai

penumbuh rambut yang diformulasikan dalam bentuk larutan.

4

Universitas Sumatera Utara