Rancang Bangun Alat Pengepres Emping Melinjo (Genetum Gnemon L.)
51
Lampiran 1. FlowChart pelaksanaan penelitian.
Mulai
Dirancang bentuk alat
Digambar dan
ditentukan ukuran alat
Dipilih bahan
Diukur bahan yang
akan digunakan
Dipotong bahan sesuai
ukuran yang sudah
ditentukan
Dirangkai alat
Pengelasan
Digerinda permukaan
yang kasar
Pengecatan
b
a
Universitas Sumatera Utara
52
b
a
Pengujian alat
tidak
Uji
kelayakan
ya
Pengukuran parameter
Analisis data
selesai
Universitas Sumatera Utara
53
Lampiran 2. Kapasitas Efektif Alat dan Persentase Bahan Rusak
Kapasitas
efektif
alat
menunjukkan
produktivitas
alat
selama
pengoperasian tiap satuan waktu.
Tabel 7. Data Kapasitas Alat dan Persentase Bahan Rusak
Ulangan
M 0 (gram)
M t (gram)
t (detik)
I
II
III
Total
Rata-rata
500
500
500
1500
500
450
494
433
1377
459
635
647
630
1912
637,33
Bahan
rusak
(gram)
50
31
40
121
40,33
Persentase
bahan
rusak (%)
10
6,2
8
24,2
8,07
Kapasitas
alat
(kg/jam)
2,83
2,78
2,86
8,47
2,82
Perhitungan
Ulangan I
Massa Awal 500gram
=
= 2,83kg/jam
635detik
waktu
50
BBR
x100% =
x100% = 10%
persentase bahan rusak =
500
BBD
kapasitas alat =
Ulangan II
Massa Awal 500gram
=
= 2,78kg/jam
waktu
494detik
31
BBR
x100% =
x100% = 6,2%
persentase bahan rusak =
500
BBD
kapasitas alat =
Ulangan III
Massa Awal 500gram
=
= 2,86kg/jam
waktu
433 detik
40
BBR
x100% =
x100% = 8%
persentase bahan rusak =
500
BBD
kapasitas alat =
Universitas Sumatera Utara
54
Lampiran 3. Uji Organoleptik Keripik Biji-bijian
Uji organoleptik keripik biji-bijian dilakukan dengan mengamati ketebalan
hasil cetakan, warna, dan rasa keripik biji-bijian yang dihasilkan. Pada uji
organoleptik dilakukan pengambilan beberapa sampel secara acak dan diberikan
kepada 10 orang panelis untuk diamati organoleptiknya.
Tabel 8. Uji Organoleptik Keripik biji melinjo (emping melinjo)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama Panelis
M. Satria Sebayang
Adella Ginting
Erdi K.L. Tobing
Rosianna Sianturi
Ade Rina Manik
Julianto Wijaya
Alex Candra Pardede
Siti Aisyah Ritonga
Siska Willyana M.
Rizki Aminullah Lubis
Rata-rata
Warna
1
3
2
2
1
1
1
3
2
1
1,7
Ketebalan
1
2
1
2
2
1
1
2
1
1
1,4
Rasa
3
3
2
2
4
2
1
2
1
1
2,1
Kategori
1 = Sangat suka
2 = Suka
3 = Kurang suka
4 = Tidak suka
5 = Sangat tidak suka
Dari rata-rata hasil uji organoleptik yang diberikan kepada 10 orang
panelis, diperoleh organoleptik warna yaitu 1,7 ~ 2 (warna emping melinjo yang
dihasilkan disukai), organoleptik ketebalan yaitu 1,4
~ 1 (ketebalan emping
melinjo yang dihasilkan sangat disukai) dan untuk organoleptik rasa yaitu 2,1 ~ 2
(rasa emping melinjo yang dihasilkan disukai).
Universitas Sumatera Utara
55
Lampiran 4. Biaya Pemakaian Alat
Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus
dikeluarkan saat produksi menggunakan suatu alat. Dengan analisis ekonomi
dapat diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat
diperhitungkan.
1. Unsur Produksi
1.
Biaya Pembuatan Alat (P)
= Rp. 5.000.000
2.
Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3.
Nilai akhir alat (S)
= Rp. 500.000
4.
Jam kerja
= 8 jam/hari
5.
Produksi/hari
= 22,56 kg/hari
6.
Biaya operator
= Rp. 80.000/ hari (1 jam=Rp. 10.000)
7.
Biaya listrik
= Rp. 250,5/ jam
8.
Biaya perbaikan
= Rp. 22,5/ jam
9.
Bunga modal dan asuransi
= Rp. 240.000/ tahun
10. Biaya sewa gedung
= Rp. 50.000/ tahun
11. Pajak
= Rp. 100.000 / tahun
12. Jam kerja alat per tahun
= 2400 jam/tahun ( asumsi 300 hari
efektif berdasarkan tahun 2014)
Universitas Sumatera Utara
56
Lampiran 5. Biaya Produksi
1. Biaya tetap (BT)
1.
Biaya penyusutan (D)
Dt = (P − S)(A⁄F . i, n)(F⁄P , i, t − 1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun Ke
0
1
2
3
4
5
2.
(P-S) (Rp)
(A/F, 6%, n)
(F/P, 6%, t-1)
1
0,4854
0,3141
0,2286
0,1774
1
1,06
1,1236
1,191
1,2625
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
Dt
4.500.000
2.315.358
1.588.152,42
1.225.181,7
1.007.853,75
Bunga modal dan asuransi (I)
Bunga modal pada bulan Agustus 6% dan Asuransi 2%
I=
i(P)(n + 1)
2n
I=
8%(Rp 5.000.000)(5 + 1)
2(5)
I = Rp 240.000/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
D (Rp)
4.500.000,00
2.315.358,00
1.588.152,42
1.225.181,70
1.007.853,75
I (Rp)/tahun
240.000
240.000
240.000
240.000
240.000
Biaya tetap (Rp)/tahun
4.740.000,00
2.555.358,00
1.828.152,42
1.465.181,70
1.247.853,75
total biaya tetap = Rp. 1.247.853,75/tahun
Universitas Sumatera Utara
57
2. Biaya tidak tetap (BTT)
1.
Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi =
Biaya reparasi =
1,2%(P−S)
X
1,2%(Rp .5.000.000−Rp .500.000)
2400 jam
Biaya reparasi = Rp. 22,5/jam
2.
Biaya listrik
Motor listrik 1 HP = 0.75 KW
Biaya listrik = 0.75 KW x Rp. 334/KWH
Biaya listrik = Rp.250,5/H
Biaya listrik = Rp.250,5/jam
3.
Biaya operator
Biaya operator = Rp. 10.000/jam
Total biaya tidak tetap = Rp. 10.273/jam
3. Biaya Produksi Pembuatan Emping Melinjo
Biaya pokok = [
BT
x
+ BTT]C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
BT (Rp/tahun)
X (jam/tahun)
1
2
3
4
5
4.740.000,00
2.555.358,00
1.828.152,42
1.465.181,70
1.247.853,75
2.400
2.400
2.400
2.400
2.400
BTT
(Rp/jam)
10.273
10.273
10.273
10.273
10.273
C (jam/kg)
BP (RP/kg)
0,35
0,35
0,35
0,35
0,35
4.286,8
3.968,21
3.862,16
3.809,22
3.777,53
Universitas Sumatera Utara
58
Lampiran 6. Break even point
Biaya tetap (BT)
Tahun
1
2
3
4
5
Biaya Tetap (Rp)/tahun
4.740.000,00
2.555.358,00
1.828.152,42
1.465.181,70
1.247.853,75
Biaya tidak tetap (BTT)
Biaya Tetap (Rp)/jam
1975,00
1064,73
761,73
610,49
519,94
Biaya Tetap (Rp)/kg
700,35
377,56
270,12
216,49
184,38
= Rp. 10.273/jam (1 jam = 2,82kg)
= Rp. 3.642,91/kg
Penerimaan setiap kg produksi (R) = Rp. 20.000/kg
Alat akan mencapai break even point jika alat telah menghasilkan
empingsebanyak :
Tahun
1
2
3
4
5
Biaya Tetap (Rp)/tahun
4.740.000,00
2.555.358,00
1.828.152,42
1.465.181,70
1.247.853,75
BEP (kg/tahun)
289,78
156,22
111,77
89,57
76,29
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 7. Net present value
CIF – COF ≥ 0 ............................................................................ (10)
dimana :
CIF = Cash inflow
COF = Cash outflow
Sementara itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan
bertindak sebagai tingkat bungan modal dalam perhitungan :
Penerimaan (CIF)
= pendapatan x (P/A, i, n) + nilai akhir x (P/F, i, n)
Pengeluaran (COF)
= investasi + pembiayaan (P/A, i, n).
Kriteria NPV yaitu :
-
NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan
-
NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi usaha tidak menguntungkan
-
NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang
dikeluarkan.
Berdasarkan persamaan (10), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
CIF-COF ≥ 0
Investasi
= Rp. 5.000.000
Pendapatan
= Rp. 135.360.000/ tahun
Nilai akhir
= Rp. 500.000
Suku bunga bank
= Rp 6%
Suku bunga coba-coba
= Rp 8%
Umur alat
= 5 tahun
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun
BP (Rp/kg)
1
2
3
4
5
4.286,8
3.968,21
3.862,16
3.809,22
3.777,53
Kap. Alat
(kg/jam)
2,82
2,82
2,82
2,82
2,82
Jam kerja (jam/tahun)
Pembiayaan
2400
2400
2400
2400
2400
29.013.062,40
26.856.845,28
26.139.098.88
25.780.800,96
25.566.323,04
Cash in Flow 6%
1.
Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 6%,5)
= Rp. 135.360.000/ tahun x 4,2124
= Rp. 570.190.464/tahun
2.
Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 6%,5)
= Rp 500.000 x 0,7473
= Rp. 373.650
Jumlah CIF = Rp. 570.564.114
Cash out Flow 6%
1.
Investasi
= Rp. 5.000.000
2.
Pembiayaan
= Pembiayaan × (P/F, 6%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
29.013.062,40
26.856.845,28
26.139.098.88
25.780.800,96
25.566.323,04
(P/F, 6%, n)
0,9434
0,89
0,8396
0,7921
0,7473
Pembiayaan (Rp)
27.370.923,07
23.902.592,30
21.946.387,42
20.420.972,44
19.105.713,21
112.746.588,44
Jumlah COF = Rp. 5.000.000 + Rp. 112.746.588,44
= Rp. 117.746.588,44
Universitas Sumatera Utara
61
NPV 6%
= CIF – COF
= Rp. 570.564.114 - Rp. 117.746.588,44
= Rp. 452.817.525,6
Jadi besarnya NPV 6% adalah Rp. 452.817.525,6> 0 maka usaha ini layak untuk
dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 8. Internal Rate of Return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu.Harga IRR dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
�
IRR = p% + �+� x (q% - p%) (positif dan negatif)
dan
�
IRR = q% + �− �x (q% - p%) (positif dan positif)
Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif
q = suku bunga coba-coba ( > dari p)
X = NPV awal pada p
Y = NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (p) = 6%
Suku bunga coba-coba ( > dari p) (q) = 8%
Cash in Flow 8%
1. Pendapatan
= Pendapatan × (P/A, 8%,5)
= Rp. 135.360.000 ×3,9927
= Rp. 540.451.872
2. Nilai akhir
= Nilai akhir × (P/F, 8%,5)
= Rp. 500.000 × 0,6806
= Rp. 340.300
Jumlah CIF
= Rp. 540.451.872+ Rp. 340.300
= Rp. 540.792.172
Universitas Sumatera Utara
63
Cash out Flow 8%
1. Investasi
= Rp. 5.000.000
2. Pembiayaan
= Pembiayaan × (P/A, 8%,5)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
29.013.062,40
26.856.845,28
26.139.098.88
25.780.800,96
25.566.323,04
(P/A, 8%, n)
0,9259
0,8573
0,7938
0,7350
0,6806
Pembiayaan (Rp)
26.863.194,48
23.024.373,46
20.749.216,69
18.948.888,71
17.400.439,46
106.986.112,80
Jumlah COF = Rp. 5.000.000 + Rp. 106.986.112,80
= Rp. 111.986.112,80
NPV 8%
= CIF – COF
= Rp. 540.792.172 – Rp. 111.986.112,80
= Rp. 428.806.059,2
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR
�
= q% + �− �x (q% - p%)
452.817.525,6
= 8% + 452.817.525,6−428.806.059,2 × (8% - 6%)
= 8% + (18,86 × 2%)
= 45,72%
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 9. Rotasi per menit pada pengepress (RPM)
Dik
: D 1 = 3inci (puli bawah)
D 2 = 5 inci (puli atas)
Rpm pada dinamo = 1400 rpm
Speed reducer = 1 : 18
S 1 = 1400 rpm x 1/20 = 77,78 rpm
Dit
: S 2 ...?
Perhitungan
S1 D1 = S2 D2
77,78rpm × 3inci = S2 × 5inci
S2 = 47 rpm
Maka rpm yang digunakan pada pengepres yaitu 47 rpm.
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 10. Panjang Efektif V-belt
(D − d)2
L = 2C + 1,57(D + d) +
4C
L = 2(74cm) + 1,57(20,32cm) +
(5,08)2
4(74cm)
25,81cm2
L = 148cm + 31,90cm +
296cm
L = 148cm + 31,90cm + 0,087cm
L = 179,99cm ~ 180cm
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 11. Spesifikasi Alat Pencetak Keripik Biji-bijian
Dimensi
Panjang
:40 cm
Lebar
:45 cm
Tinggi
:105 cm
Silinder pengepres
Diameter
:17 cm
Lebar
:30 cm
Kapasitas efektif
:7,86 kg/jam
Persentase biji hilang
: 8,07 %
Bahan
Silinder Pengepres
: Stainless steel
Wadah penampung
: Stainless steel
Scrub
: Stainless steel
Rangka
: Besi UNP dan besi siku
Tenaga
Motor listrik
: 1 HP
Speed reducer
: 1 : 18
Transisi
Puli motor listrik - speed reducer
: 3 inch
Puli speed reducer - silinder pengepres
: 5 inch
V-belt motor listrik - speed reducer
: A-24
V-belt speed reducer - silinder pengepres
: A-64
Universitas Sumatera Utara
67
Lampiran 12. Panjang sabuk V standar
Nomor nominal
(inch)
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
(mm)
254
279
305
330
356
381
406
432
457
483
508
533
559
584
610
635
660
688
711
737
762
787
813
838
864
889
914
940
965
991
1016
1041
1067
1092
1118
Nomor nominal
(inch)
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
(mm)
1143
1168
1194
1219
1245
1270
1295
1321
1346
1372
1397
1422
1448
1473
1499
1524
1549
1575
1600
1626
1651
1676
1702
1727
1753
1778
1803
1829
1854
1880
1905
1930
1956
1981
2007
Nomor
nominal
(inch)
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
Nomor nominal
(mm)
2032
2057
2083
2108
2134
2159
2184
2210
2235
2261
2286
2311
2337
2362
2388
2413
2438
2464
2489
2515
2540
2565
2591
2616
2642
2667
2692
2718
2743
2769
2794
2819
2845
2870
2896
(inch)
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
(mm)
2921
2946
2972
2997
3023
3048
3073
3099
3124
3150
3175
3200
3226
3251
3277
3302
3327
3353
3378
3404
3429
3454
3480
3505
3531
3556
3581
3607
3632
3658
3683
3708
3734
3759
3785
Universitas Sumatera Utara
68
Lampiran 13. Spesifikasi alat pencetak emping yang lain
- Alat pembuat emping melinjo tipe jepit (manual)
Merk
: BMI
Tipe
: PJM-3e
Penggerak
: Manual
Ukuran
Panjang
: 600 mm
Lebar
: 300 mm
Tinggi
: 400 mm
Berat
: ±40 kg
Bahan
Roll vertikal penjepit
: Stainless steeldan cor aluminium
Pengepres
: Stainless steeldan cor aluminium
Piringan penampung
: Stainless steeldan cor aluminium
Prinsip kerja
Biji
melinjo
yang telah
disangrai
dimasukkan kedalam
lubang
inletdenganmenggunakan proses disk millingbiji melinjo dipipihkan menjadi
emping.
- Mesin pemipih emping melinjo
Tipe
: PJM-3h
Penggerak
: Elektromotor ½ HP
Universitas Sumatera Utara
69
Ukuran
Panjang
: 960 mm
Lebar
: 630 mm
Tinggi
: 620 mm
Berat
: ±80 kg
Prinsip kerja
Biji melinjo yang telah disangrai dimasukkan satu per satu ke dalam
cetakan,
lalu
biji
melinjo
dipipihkan
dengan
menggunakan
proses
penumbukan.
Universitas Sumatera Utara
70
Lampiran 14. Gambar Melinjo
Gambar 1. Biji Melinjo Tua
Gambar 2. Biji Melinjo tanpa kulit luar
Gambar 3. Biji melinjo yang sudah dikupas
Universitas Sumatera Utara
71
Gambar 4. Emping Melinjo
Gambar 5. Emping yang rusak
Universitas Sumatera Utara
72
Lampiran 15. Gambar Alat
Gambar 6. Alat Pencetak Keripik Biji-bijian
Gambar 7. Tampak atas
Universitas Sumatera Utara
73
Gambar 8. Tampak atas dengan hopper
Gambar 9. Tampak depan
Universitas Sumatera Utara
74
Gambar 10. Tampak samping kiri
Gambar 11. Tampak samping kanan
Universitas Sumatera Utara
75
Gambar 12. Tampak belakang
Universitas Sumatera Utara
76
Lampiran 16. Gambar Teknik Alat Pencetak Keripik Biji-bijian
Universitas Sumatera Utara
77
Universitas Sumatera Utara
78
Universitas Sumatera Utara
79
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. FlowChart pelaksanaan penelitian.
Mulai
Dirancang bentuk alat
Digambar dan
ditentukan ukuran alat
Dipilih bahan
Diukur bahan yang
akan digunakan
Dipotong bahan sesuai
ukuran yang sudah
ditentukan
Dirangkai alat
Pengelasan
Digerinda permukaan
yang kasar
Pengecatan
b
a
Universitas Sumatera Utara
52
b
a
Pengujian alat
tidak
Uji
kelayakan
ya
Pengukuran parameter
Analisis data
selesai
Universitas Sumatera Utara
53
Lampiran 2. Kapasitas Efektif Alat dan Persentase Bahan Rusak
Kapasitas
efektif
alat
menunjukkan
produktivitas
alat
selama
pengoperasian tiap satuan waktu.
Tabel 7. Data Kapasitas Alat dan Persentase Bahan Rusak
Ulangan
M 0 (gram)
M t (gram)
t (detik)
I
II
III
Total
Rata-rata
500
500
500
1500
500
450
494
433
1377
459
635
647
630
1912
637,33
Bahan
rusak
(gram)
50
31
40
121
40,33
Persentase
bahan
rusak (%)
10
6,2
8
24,2
8,07
Kapasitas
alat
(kg/jam)
2,83
2,78
2,86
8,47
2,82
Perhitungan
Ulangan I
Massa Awal 500gram
=
= 2,83kg/jam
635detik
waktu
50
BBR
x100% =
x100% = 10%
persentase bahan rusak =
500
BBD
kapasitas alat =
Ulangan II
Massa Awal 500gram
=
= 2,78kg/jam
waktu
494detik
31
BBR
x100% =
x100% = 6,2%
persentase bahan rusak =
500
BBD
kapasitas alat =
Ulangan III
Massa Awal 500gram
=
= 2,86kg/jam
waktu
433 detik
40
BBR
x100% =
x100% = 8%
persentase bahan rusak =
500
BBD
kapasitas alat =
Universitas Sumatera Utara
54
Lampiran 3. Uji Organoleptik Keripik Biji-bijian
Uji organoleptik keripik biji-bijian dilakukan dengan mengamati ketebalan
hasil cetakan, warna, dan rasa keripik biji-bijian yang dihasilkan. Pada uji
organoleptik dilakukan pengambilan beberapa sampel secara acak dan diberikan
kepada 10 orang panelis untuk diamati organoleptiknya.
Tabel 8. Uji Organoleptik Keripik biji melinjo (emping melinjo)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama Panelis
M. Satria Sebayang
Adella Ginting
Erdi K.L. Tobing
Rosianna Sianturi
Ade Rina Manik
Julianto Wijaya
Alex Candra Pardede
Siti Aisyah Ritonga
Siska Willyana M.
Rizki Aminullah Lubis
Rata-rata
Warna
1
3
2
2
1
1
1
3
2
1
1,7
Ketebalan
1
2
1
2
2
1
1
2
1
1
1,4
Rasa
3
3
2
2
4
2
1
2
1
1
2,1
Kategori
1 = Sangat suka
2 = Suka
3 = Kurang suka
4 = Tidak suka
5 = Sangat tidak suka
Dari rata-rata hasil uji organoleptik yang diberikan kepada 10 orang
panelis, diperoleh organoleptik warna yaitu 1,7 ~ 2 (warna emping melinjo yang
dihasilkan disukai), organoleptik ketebalan yaitu 1,4
~ 1 (ketebalan emping
melinjo yang dihasilkan sangat disukai) dan untuk organoleptik rasa yaitu 2,1 ~ 2
(rasa emping melinjo yang dihasilkan disukai).
Universitas Sumatera Utara
55
Lampiran 4. Biaya Pemakaian Alat
Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus
dikeluarkan saat produksi menggunakan suatu alat. Dengan analisis ekonomi
dapat diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat
diperhitungkan.
1. Unsur Produksi
1.
Biaya Pembuatan Alat (P)
= Rp. 5.000.000
2.
Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3.
Nilai akhir alat (S)
= Rp. 500.000
4.
Jam kerja
= 8 jam/hari
5.
Produksi/hari
= 22,56 kg/hari
6.
Biaya operator
= Rp. 80.000/ hari (1 jam=Rp. 10.000)
7.
Biaya listrik
= Rp. 250,5/ jam
8.
Biaya perbaikan
= Rp. 22,5/ jam
9.
Bunga modal dan asuransi
= Rp. 240.000/ tahun
10. Biaya sewa gedung
= Rp. 50.000/ tahun
11. Pajak
= Rp. 100.000 / tahun
12. Jam kerja alat per tahun
= 2400 jam/tahun ( asumsi 300 hari
efektif berdasarkan tahun 2014)
Universitas Sumatera Utara
56
Lampiran 5. Biaya Produksi
1. Biaya tetap (BT)
1.
Biaya penyusutan (D)
Dt = (P − S)(A⁄F . i, n)(F⁄P , i, t − 1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun Ke
0
1
2
3
4
5
2.
(P-S) (Rp)
(A/F, 6%, n)
(F/P, 6%, t-1)
1
0,4854
0,3141
0,2286
0,1774
1
1,06
1,1236
1,191
1,2625
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
Dt
4.500.000
2.315.358
1.588.152,42
1.225.181,7
1.007.853,75
Bunga modal dan asuransi (I)
Bunga modal pada bulan Agustus 6% dan Asuransi 2%
I=
i(P)(n + 1)
2n
I=
8%(Rp 5.000.000)(5 + 1)
2(5)
I = Rp 240.000/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
D (Rp)
4.500.000,00
2.315.358,00
1.588.152,42
1.225.181,70
1.007.853,75
I (Rp)/tahun
240.000
240.000
240.000
240.000
240.000
Biaya tetap (Rp)/tahun
4.740.000,00
2.555.358,00
1.828.152,42
1.465.181,70
1.247.853,75
total biaya tetap = Rp. 1.247.853,75/tahun
Universitas Sumatera Utara
57
2. Biaya tidak tetap (BTT)
1.
Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi =
Biaya reparasi =
1,2%(P−S)
X
1,2%(Rp .5.000.000−Rp .500.000)
2400 jam
Biaya reparasi = Rp. 22,5/jam
2.
Biaya listrik
Motor listrik 1 HP = 0.75 KW
Biaya listrik = 0.75 KW x Rp. 334/KWH
Biaya listrik = Rp.250,5/H
Biaya listrik = Rp.250,5/jam
3.
Biaya operator
Biaya operator = Rp. 10.000/jam
Total biaya tidak tetap = Rp. 10.273/jam
3. Biaya Produksi Pembuatan Emping Melinjo
Biaya pokok = [
BT
x
+ BTT]C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
BT (Rp/tahun)
X (jam/tahun)
1
2
3
4
5
4.740.000,00
2.555.358,00
1.828.152,42
1.465.181,70
1.247.853,75
2.400
2.400
2.400
2.400
2.400
BTT
(Rp/jam)
10.273
10.273
10.273
10.273
10.273
C (jam/kg)
BP (RP/kg)
0,35
0,35
0,35
0,35
0,35
4.286,8
3.968,21
3.862,16
3.809,22
3.777,53
Universitas Sumatera Utara
58
Lampiran 6. Break even point
Biaya tetap (BT)
Tahun
1
2
3
4
5
Biaya Tetap (Rp)/tahun
4.740.000,00
2.555.358,00
1.828.152,42
1.465.181,70
1.247.853,75
Biaya tidak tetap (BTT)
Biaya Tetap (Rp)/jam
1975,00
1064,73
761,73
610,49
519,94
Biaya Tetap (Rp)/kg
700,35
377,56
270,12
216,49
184,38
= Rp. 10.273/jam (1 jam = 2,82kg)
= Rp. 3.642,91/kg
Penerimaan setiap kg produksi (R) = Rp. 20.000/kg
Alat akan mencapai break even point jika alat telah menghasilkan
empingsebanyak :
Tahun
1
2
3
4
5
Biaya Tetap (Rp)/tahun
4.740.000,00
2.555.358,00
1.828.152,42
1.465.181,70
1.247.853,75
BEP (kg/tahun)
289,78
156,22
111,77
89,57
76,29
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 7. Net present value
CIF – COF ≥ 0 ............................................................................ (10)
dimana :
CIF = Cash inflow
COF = Cash outflow
Sementara itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan
bertindak sebagai tingkat bungan modal dalam perhitungan :
Penerimaan (CIF)
= pendapatan x (P/A, i, n) + nilai akhir x (P/F, i, n)
Pengeluaran (COF)
= investasi + pembiayaan (P/A, i, n).
Kriteria NPV yaitu :
-
NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan
-
NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi usaha tidak menguntungkan
-
NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang
dikeluarkan.
Berdasarkan persamaan (10), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
CIF-COF ≥ 0
Investasi
= Rp. 5.000.000
Pendapatan
= Rp. 135.360.000/ tahun
Nilai akhir
= Rp. 500.000
Suku bunga bank
= Rp 6%
Suku bunga coba-coba
= Rp 8%
Umur alat
= 5 tahun
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun
BP (Rp/kg)
1
2
3
4
5
4.286,8
3.968,21
3.862,16
3.809,22
3.777,53
Kap. Alat
(kg/jam)
2,82
2,82
2,82
2,82
2,82
Jam kerja (jam/tahun)
Pembiayaan
2400
2400
2400
2400
2400
29.013.062,40
26.856.845,28
26.139.098.88
25.780.800,96
25.566.323,04
Cash in Flow 6%
1.
Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 6%,5)
= Rp. 135.360.000/ tahun x 4,2124
= Rp. 570.190.464/tahun
2.
Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 6%,5)
= Rp 500.000 x 0,7473
= Rp. 373.650
Jumlah CIF = Rp. 570.564.114
Cash out Flow 6%
1.
Investasi
= Rp. 5.000.000
2.
Pembiayaan
= Pembiayaan × (P/F, 6%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
29.013.062,40
26.856.845,28
26.139.098.88
25.780.800,96
25.566.323,04
(P/F, 6%, n)
0,9434
0,89
0,8396
0,7921
0,7473
Pembiayaan (Rp)
27.370.923,07
23.902.592,30
21.946.387,42
20.420.972,44
19.105.713,21
112.746.588,44
Jumlah COF = Rp. 5.000.000 + Rp. 112.746.588,44
= Rp. 117.746.588,44
Universitas Sumatera Utara
61
NPV 6%
= CIF – COF
= Rp. 570.564.114 - Rp. 117.746.588,44
= Rp. 452.817.525,6
Jadi besarnya NPV 6% adalah Rp. 452.817.525,6> 0 maka usaha ini layak untuk
dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 8. Internal Rate of Return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu.Harga IRR dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
�
IRR = p% + �+� x (q% - p%) (positif dan negatif)
dan
�
IRR = q% + �− �x (q% - p%) (positif dan positif)
Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif
q = suku bunga coba-coba ( > dari p)
X = NPV awal pada p
Y = NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (p) = 6%
Suku bunga coba-coba ( > dari p) (q) = 8%
Cash in Flow 8%
1. Pendapatan
= Pendapatan × (P/A, 8%,5)
= Rp. 135.360.000 ×3,9927
= Rp. 540.451.872
2. Nilai akhir
= Nilai akhir × (P/F, 8%,5)
= Rp. 500.000 × 0,6806
= Rp. 340.300
Jumlah CIF
= Rp. 540.451.872+ Rp. 340.300
= Rp. 540.792.172
Universitas Sumatera Utara
63
Cash out Flow 8%
1. Investasi
= Rp. 5.000.000
2. Pembiayaan
= Pembiayaan × (P/A, 8%,5)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
29.013.062,40
26.856.845,28
26.139.098.88
25.780.800,96
25.566.323,04
(P/A, 8%, n)
0,9259
0,8573
0,7938
0,7350
0,6806
Pembiayaan (Rp)
26.863.194,48
23.024.373,46
20.749.216,69
18.948.888,71
17.400.439,46
106.986.112,80
Jumlah COF = Rp. 5.000.000 + Rp. 106.986.112,80
= Rp. 111.986.112,80
NPV 8%
= CIF – COF
= Rp. 540.792.172 – Rp. 111.986.112,80
= Rp. 428.806.059,2
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR
�
= q% + �− �x (q% - p%)
452.817.525,6
= 8% + 452.817.525,6−428.806.059,2 × (8% - 6%)
= 8% + (18,86 × 2%)
= 45,72%
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 9. Rotasi per menit pada pengepress (RPM)
Dik
: D 1 = 3inci (puli bawah)
D 2 = 5 inci (puli atas)
Rpm pada dinamo = 1400 rpm
Speed reducer = 1 : 18
S 1 = 1400 rpm x 1/20 = 77,78 rpm
Dit
: S 2 ...?
Perhitungan
S1 D1 = S2 D2
77,78rpm × 3inci = S2 × 5inci
S2 = 47 rpm
Maka rpm yang digunakan pada pengepres yaitu 47 rpm.
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 10. Panjang Efektif V-belt
(D − d)2
L = 2C + 1,57(D + d) +
4C
L = 2(74cm) + 1,57(20,32cm) +
(5,08)2
4(74cm)
25,81cm2
L = 148cm + 31,90cm +
296cm
L = 148cm + 31,90cm + 0,087cm
L = 179,99cm ~ 180cm
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 11. Spesifikasi Alat Pencetak Keripik Biji-bijian
Dimensi
Panjang
:40 cm
Lebar
:45 cm
Tinggi
:105 cm
Silinder pengepres
Diameter
:17 cm
Lebar
:30 cm
Kapasitas efektif
:7,86 kg/jam
Persentase biji hilang
: 8,07 %
Bahan
Silinder Pengepres
: Stainless steel
Wadah penampung
: Stainless steel
Scrub
: Stainless steel
Rangka
: Besi UNP dan besi siku
Tenaga
Motor listrik
: 1 HP
Speed reducer
: 1 : 18
Transisi
Puli motor listrik - speed reducer
: 3 inch
Puli speed reducer - silinder pengepres
: 5 inch
V-belt motor listrik - speed reducer
: A-24
V-belt speed reducer - silinder pengepres
: A-64
Universitas Sumatera Utara
67
Lampiran 12. Panjang sabuk V standar
Nomor nominal
(inch)
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
(mm)
254
279
305
330
356
381
406
432
457
483
508
533
559
584
610
635
660
688
711
737
762
787
813
838
864
889
914
940
965
991
1016
1041
1067
1092
1118
Nomor nominal
(inch)
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
(mm)
1143
1168
1194
1219
1245
1270
1295
1321
1346
1372
1397
1422
1448
1473
1499
1524
1549
1575
1600
1626
1651
1676
1702
1727
1753
1778
1803
1829
1854
1880
1905
1930
1956
1981
2007
Nomor
nominal
(inch)
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
Nomor nominal
(mm)
2032
2057
2083
2108
2134
2159
2184
2210
2235
2261
2286
2311
2337
2362
2388
2413
2438
2464
2489
2515
2540
2565
2591
2616
2642
2667
2692
2718
2743
2769
2794
2819
2845
2870
2896
(inch)
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
(mm)
2921
2946
2972
2997
3023
3048
3073
3099
3124
3150
3175
3200
3226
3251
3277
3302
3327
3353
3378
3404
3429
3454
3480
3505
3531
3556
3581
3607
3632
3658
3683
3708
3734
3759
3785
Universitas Sumatera Utara
68
Lampiran 13. Spesifikasi alat pencetak emping yang lain
- Alat pembuat emping melinjo tipe jepit (manual)
Merk
: BMI
Tipe
: PJM-3e
Penggerak
: Manual
Ukuran
Panjang
: 600 mm
Lebar
: 300 mm
Tinggi
: 400 mm
Berat
: ±40 kg
Bahan
Roll vertikal penjepit
: Stainless steeldan cor aluminium
Pengepres
: Stainless steeldan cor aluminium
Piringan penampung
: Stainless steeldan cor aluminium
Prinsip kerja
Biji
melinjo
yang telah
disangrai
dimasukkan kedalam
lubang
inletdenganmenggunakan proses disk millingbiji melinjo dipipihkan menjadi
emping.
- Mesin pemipih emping melinjo
Tipe
: PJM-3h
Penggerak
: Elektromotor ½ HP
Universitas Sumatera Utara
69
Ukuran
Panjang
: 960 mm
Lebar
: 630 mm
Tinggi
: 620 mm
Berat
: ±80 kg
Prinsip kerja
Biji melinjo yang telah disangrai dimasukkan satu per satu ke dalam
cetakan,
lalu
biji
melinjo
dipipihkan
dengan
menggunakan
proses
penumbukan.
Universitas Sumatera Utara
70
Lampiran 14. Gambar Melinjo
Gambar 1. Biji Melinjo Tua
Gambar 2. Biji Melinjo tanpa kulit luar
Gambar 3. Biji melinjo yang sudah dikupas
Universitas Sumatera Utara
71
Gambar 4. Emping Melinjo
Gambar 5. Emping yang rusak
Universitas Sumatera Utara
72
Lampiran 15. Gambar Alat
Gambar 6. Alat Pencetak Keripik Biji-bijian
Gambar 7. Tampak atas
Universitas Sumatera Utara
73
Gambar 8. Tampak atas dengan hopper
Gambar 9. Tampak depan
Universitas Sumatera Utara
74
Gambar 10. Tampak samping kiri
Gambar 11. Tampak samping kanan
Universitas Sumatera Utara
75
Gambar 12. Tampak belakang
Universitas Sumatera Utara
76
Lampiran 16. Gambar Teknik Alat Pencetak Keripik Biji-bijian
Universitas Sumatera Utara
77
Universitas Sumatera Utara
78
Universitas Sumatera Utara
79
Universitas Sumatera Utara