Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Danuji Aktivitas Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureusdan Pseudomonas Aeruginosa
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan bentuk
formulasi lainnya dari ekstrak etanol kulitbuah kakao (Theobroma cacao L).
DAFTAR PUSTAKA
Adams, M.R., dan Moss, M.O. (1995). Food Microbiology. Cambridge: The
Royal Society of Chemistry. Halaman 181-182; 203-205.
Anonim. (2010). Outlook KomoditasPertanianPerkebunan. Jakarta, Pusat Data
danInformasiPertanian, kementrianPertanian.
Balsam, M.S., dan Sagarin, E (1972). Cosmetics: Scince and Technology. Volume
II. Edisi Kedua.NewYork: Jhon willey and Sons, Inc. Halaman 179 -2
19.
Breed, R.S., Murray, E.G.D., and Smith N.R. (1957). Bergey’s Manual of
Determinative Bacteriologi. Seventh Edition. U.S.A:The Wiliams and
Wil kins Compony. Halaman. 454, 464.
Depkes. (1966). Formularium Indonesia. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Halaman 198.
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Depkes RI.
Halaman 333-337.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 8,33.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.Halaman 34 – 36.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Depkes
RI.Halaman 7, 854-855, 891 -899, 1035.
Draelos, Z.D., dan Thaman,L.A. (2006). Cosmetic Formulation of Skin Care
Products. New York: Taylor and Francis Group. Halaman191.
Djauhariya, E., Hernani. (2004). Gulma Berkhasiat Obat. Cetakan I. Jakarta:
Penebar Swadaya. Halaman 1 - 3.
Dwidjoseputro, D. (1978). Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Halaman 17, 105 - 107.
Universitas Sumatera Utara
Hailu,T.,Mohammed,E.,Kaleb,A.,Gebre,M.T.(2004)Performanceevaluationoftopi
calformulationofthecrudeextractsofL. adoesis and O.rochetina. Ethopian
Pharmaceutical Jurnal.17-19.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Edisi
Ketiga. Bandung: ITB Press. Halaman. 147.
Harsini, T., dan Susilowati. (2010). Pemanfaatan kulit buah kakao dari limbah
perkebunan kakao sebagai bahan baku pulp dengan proses organosolv.
Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan2 (2): 80-89.
Irianto, K. (2006). Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Jilid I.
Bandung: Yrama Widya. Halaman 56 - 58, 147 - 148.
Jawetz, E., MelnickJ.L., dan Adelberg.E.A. (2001). Mikrobiologi Kedokteran.
Jakarta: Salemba Medika. Halaman 185, 318 - 319.
Lachman.
(1994).TeoridanPraktekFarmasiIndustriII.Jakarta:UniversitasIndonesiapress.Halaman644.
Lay, W.B. (1994). Analisis Mikrobiologi di Laboratorium. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. Halaman 71 – 73.
Manggau, Pakki, E., dan Usmar. (2013). Uji Iritasi Krim Antioksidan Ekstrak Biji
Lengkeng (Euphoria longana Stend) Pada Kulit Kelinci (Oryctolagus
cuniculus). Makassar: Fakultas Farmasi. Universitas Hasanuddin.
Halaman 57.
Matsumoto, M., Tsuji, M., Okuda, J., Sasaki, H., Nakano, K., Osawa, K.,
Shimura, S., dan Ooshima, T. (2004).Inhibitory effects of cacao bean
husk extract on plaque formation in vitro and in vivo. Eur J Oral Sci112
(3): 249-52.
Mulyatni, A., Budiani, A., dan Taniwiryono, D. (2012). Antibacterial activity of
cocoa pod husk extract (Theobroma cacao L.) againstEscherichia coli,
Bacillus subtilis, and Staphylococcus aureus.Balai Penelitian
Bioteknologi Perkebunan Indonesia80(2): 77-84.
Mursito. (2001). Ramuan Tradisional Untuk Kesehatan Anak. Jakarta: Penebar
Swadaya. Halaman 2.
Nasution, Z. (1976). Pengolahan Cokelat, Departemen Teknologi Hasil Pertanian.
Bogor : IPB Press.
Oxoid. (1982). The Oxoid Manual of Culture Media, Ingredients and Other
Laboratory Service. Edisi ke-5. Basingstoke: Oxoid Ltd. Halaman. 20.
Parekh, J., dan Chanda, S. (2006). In vitro antimicrobial activity of Trapa natans
L. Fruit rind extracted in different solvents.African Journal of
Biotechnology. Vol. 6 (6): 766-770.
Pelczar, M.J., dan Chan, E.C.S. (1988). Elements of Microbiology. New York:
McGraw-Hill Companies Inc. Terjemahan: Ratna Siri Hadioetomo, Teja
Imas, Sutarmi Tjitrosomo dan Sri Lestari Angka. (1988). Dasar-Dasar
Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit UI-Press. Halaman96, 145.
Universitas Sumatera Utara
Philip, K., Malek, S. N., Abd., Sani, W., Shin, S., Kumar, S., Lai, H., Serm, L. G.,
dan Rahman, S. (2009). Antimicrobial activity of some medicinal plants
from Malaysia.American Journal of Applied Sciences. 6(8): 1613-1617
Pratiwi, S.T.(2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman
59-65, 105-107, 174-176
Poedjiwidodo,S.,(1996).SambungSampingKakao.TrubusAgriwidya.Halaman.517.
Rawlins, E.A. (1977). Bentley’s Textbook of Pharmaceutics. 18th ed. London:
Bailierre Tindal. Halaman 22, 35.
Robinson, T., (1995). The Organic Constituents of Hight Plant. Edisi keempat.
New York: University of Massachusetts. Terjemahan: Kosasih
Padmawinata. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi keempat.
Bandung: ITB. Halaman 191-193.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Owen, S.C. (2009). Handbook ofPharmaceutical
Excipiens. Pharmaceutical Press. American Pharmaceutical Association.
6th edition. Halaman 283, 441, 697, 754.
Sartini, Djide, M.N., dan Alam. G., (2012). Pemanfaatan limbah kulit buah kakao
sebagai sumber bahan aktif untuk sediaan farmasi. Jurnal Industry Hasil
Perkebunan.7(2): Halaman. 40-8.
Situmorang,D.T.(2016). Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanol Kulit Buah Kakao
(Theobroma Cacao L.) Terhadap
BakteriStaphylococcus aureus dan Escherichia coliskripsi: Medan.
UniversitasSumatraUtara.
Sonny,J.R.,danKalangi.(2013).Histofisiologi
Kulit.Jurnal
biomedik.5(3):Halaman.13.
Susanto, F.X. (1994). Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman. 9-11; 25-27.
Supardi,I., dan Sukamto. (1999). Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan
Pangan. Bandung: Penerbit Alumni. Halaman. 138-141; 182-184.
Syamsuni, H. (2006). Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Halaman 102, 133.
Tranggono, R.I.S., dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama . Halaman 135-136.
Volk, W.A., dan Wheeler, M.F. (1993). Mikrobiologi Dasar. Jilid I. Alih Bahasa:
Markam. Jakarta: Erlangga. Halaman 33-40; 218-219.
Wahyudi, T. (2008). Panduan Lengkap Kakao. Jakarta. Penerbit Penebar
Swadaya. Halaman. 12-14.
Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit
UI-Press. Halaman 59 - 60.
World Health Organization. (1992). Quality Control Methods For Medicina Plant
Material. Switherland: WHO. Halaman 19-25.
Universitas Sumatera Utara
formulasi lainnya dari ekstrak etanol kulitbuah kakao (Theobroma cacao L).
DAFTAR PUSTAKA
Adams, M.R., dan Moss, M.O. (1995). Food Microbiology. Cambridge: The
Royal Society of Chemistry. Halaman 181-182; 203-205.
Anonim. (2010). Outlook KomoditasPertanianPerkebunan. Jakarta, Pusat Data
danInformasiPertanian, kementrianPertanian.
Balsam, M.S., dan Sagarin, E (1972). Cosmetics: Scince and Technology. Volume
II. Edisi Kedua.NewYork: Jhon willey and Sons, Inc. Halaman 179 -2
19.
Breed, R.S., Murray, E.G.D., and Smith N.R. (1957). Bergey’s Manual of
Determinative Bacteriologi. Seventh Edition. U.S.A:The Wiliams and
Wil kins Compony. Halaman. 454, 464.
Depkes. (1966). Formularium Indonesia. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Halaman 198.
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Depkes RI.
Halaman 333-337.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 8,33.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.Halaman 34 – 36.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Depkes
RI.Halaman 7, 854-855, 891 -899, 1035.
Draelos, Z.D., dan Thaman,L.A. (2006). Cosmetic Formulation of Skin Care
Products. New York: Taylor and Francis Group. Halaman191.
Djauhariya, E., Hernani. (2004). Gulma Berkhasiat Obat. Cetakan I. Jakarta:
Penebar Swadaya. Halaman 1 - 3.
Dwidjoseputro, D. (1978). Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Halaman 17, 105 - 107.
Universitas Sumatera Utara
Hailu,T.,Mohammed,E.,Kaleb,A.,Gebre,M.T.(2004)Performanceevaluationoftopi
calformulationofthecrudeextractsofL. adoesis and O.rochetina. Ethopian
Pharmaceutical Jurnal.17-19.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Edisi
Ketiga. Bandung: ITB Press. Halaman. 147.
Harsini, T., dan Susilowati. (2010). Pemanfaatan kulit buah kakao dari limbah
perkebunan kakao sebagai bahan baku pulp dengan proses organosolv.
Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan2 (2): 80-89.
Irianto, K. (2006). Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Jilid I.
Bandung: Yrama Widya. Halaman 56 - 58, 147 - 148.
Jawetz, E., MelnickJ.L., dan Adelberg.E.A. (2001). Mikrobiologi Kedokteran.
Jakarta: Salemba Medika. Halaman 185, 318 - 319.
Lachman.
(1994).TeoridanPraktekFarmasiIndustriII.Jakarta:UniversitasIndonesiapress.Halaman644.
Lay, W.B. (1994). Analisis Mikrobiologi di Laboratorium. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. Halaman 71 – 73.
Manggau, Pakki, E., dan Usmar. (2013). Uji Iritasi Krim Antioksidan Ekstrak Biji
Lengkeng (Euphoria longana Stend) Pada Kulit Kelinci (Oryctolagus
cuniculus). Makassar: Fakultas Farmasi. Universitas Hasanuddin.
Halaman 57.
Matsumoto, M., Tsuji, M., Okuda, J., Sasaki, H., Nakano, K., Osawa, K.,
Shimura, S., dan Ooshima, T. (2004).Inhibitory effects of cacao bean
husk extract on plaque formation in vitro and in vivo. Eur J Oral Sci112
(3): 249-52.
Mulyatni, A., Budiani, A., dan Taniwiryono, D. (2012). Antibacterial activity of
cocoa pod husk extract (Theobroma cacao L.) againstEscherichia coli,
Bacillus subtilis, and Staphylococcus aureus.Balai Penelitian
Bioteknologi Perkebunan Indonesia80(2): 77-84.
Mursito. (2001). Ramuan Tradisional Untuk Kesehatan Anak. Jakarta: Penebar
Swadaya. Halaman 2.
Nasution, Z. (1976). Pengolahan Cokelat, Departemen Teknologi Hasil Pertanian.
Bogor : IPB Press.
Oxoid. (1982). The Oxoid Manual of Culture Media, Ingredients and Other
Laboratory Service. Edisi ke-5. Basingstoke: Oxoid Ltd. Halaman. 20.
Parekh, J., dan Chanda, S. (2006). In vitro antimicrobial activity of Trapa natans
L. Fruit rind extracted in different solvents.African Journal of
Biotechnology. Vol. 6 (6): 766-770.
Pelczar, M.J., dan Chan, E.C.S. (1988). Elements of Microbiology. New York:
McGraw-Hill Companies Inc. Terjemahan: Ratna Siri Hadioetomo, Teja
Imas, Sutarmi Tjitrosomo dan Sri Lestari Angka. (1988). Dasar-Dasar
Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit UI-Press. Halaman96, 145.
Universitas Sumatera Utara
Philip, K., Malek, S. N., Abd., Sani, W., Shin, S., Kumar, S., Lai, H., Serm, L. G.,
dan Rahman, S. (2009). Antimicrobial activity of some medicinal plants
from Malaysia.American Journal of Applied Sciences. 6(8): 1613-1617
Pratiwi, S.T.(2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman
59-65, 105-107, 174-176
Poedjiwidodo,S.,(1996).SambungSampingKakao.TrubusAgriwidya.Halaman.517.
Rawlins, E.A. (1977). Bentley’s Textbook of Pharmaceutics. 18th ed. London:
Bailierre Tindal. Halaman 22, 35.
Robinson, T., (1995). The Organic Constituents of Hight Plant. Edisi keempat.
New York: University of Massachusetts. Terjemahan: Kosasih
Padmawinata. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi keempat.
Bandung: ITB. Halaman 191-193.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Owen, S.C. (2009). Handbook ofPharmaceutical
Excipiens. Pharmaceutical Press. American Pharmaceutical Association.
6th edition. Halaman 283, 441, 697, 754.
Sartini, Djide, M.N., dan Alam. G., (2012). Pemanfaatan limbah kulit buah kakao
sebagai sumber bahan aktif untuk sediaan farmasi. Jurnal Industry Hasil
Perkebunan.7(2): Halaman. 40-8.
Situmorang,D.T.(2016). Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanol Kulit Buah Kakao
(Theobroma Cacao L.) Terhadap
BakteriStaphylococcus aureus dan Escherichia coliskripsi: Medan.
UniversitasSumatraUtara.
Sonny,J.R.,danKalangi.(2013).Histofisiologi
Kulit.Jurnal
biomedik.5(3):Halaman.13.
Susanto, F.X. (1994). Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman. 9-11; 25-27.
Supardi,I., dan Sukamto. (1999). Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan
Pangan. Bandung: Penerbit Alumni. Halaman. 138-141; 182-184.
Syamsuni, H. (2006). Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Halaman 102, 133.
Tranggono, R.I.S., dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama . Halaman 135-136.
Volk, W.A., dan Wheeler, M.F. (1993). Mikrobiologi Dasar. Jilid I. Alih Bahasa:
Markam. Jakarta: Erlangga. Halaman 33-40; 218-219.
Wahyudi, T. (2008). Panduan Lengkap Kakao. Jakarta. Penerbit Penebar
Swadaya. Halaman. 12-14.
Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit
UI-Press. Halaman 59 - 60.
World Health Organization. (1992). Quality Control Methods For Medicina Plant
Material. Switherland: WHO. Halaman 19-25.
Universitas Sumatera Utara