JURNAL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARN

Tugas Mata Kuliah Metopel

JURNAL
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN
MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

OLEH :

NAMA

:

LIA KRISTINA SIANIPAR

KELAS

:

PASCASARJANA 2015

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA
2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN
MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
Lia Kristina Sianipar

Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Medan
Prodi Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Medan
Email: liakristinas@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran learning cycle dengan
mind map terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok bunyi di kelas VIII semester II SMP Negeri I
Uluan dan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa
menggunakan model pembelajaran Learning Cycle

dengan Mind Map. Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen.
Berdasarkan analisis data pada kelas eksperimen
diperoleh rata-rata nilai pretes 41,551 dengan standart
deviasi 11,028, untuk rata-rata nilai postes 74,827
dengan standart deviasi 8,18. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan menggunakan uji t nilai kedua
sample diperoleh thitung=15,386 pada taraf signifikan
α=0.05 dan dk=64 dan harga ttabel=1.669, sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan dari model pembelajaran learning cycle
dengan mind map terhadap hasil belajar fisika siswa.

ABSTRACT
PENDAHULUAN
Pendidikan

merupakan

This study aims to determine the effect of

learning model learning cycle with a mind
map of the learning outcomes of students
in the subject matter of sound in the
second semester of eighth grade Junior
High School I Uluan and to determine
students' learning activities using Learning
Cycle model of the Mind Map . This type of
research used in this study is quasiexperimental . Based on analysis of data
obtained experimental class average
pretest score 41.551 to 11.028 standard
deviation , for the average values with
standard deviation posttest 74.827 8.18 .
Hypothesis testing is done by using two
sample t-test values obtained t = 15.386
at significance level α = 0.05 and df = 64 ,
and the price table = 1,669 , so it can be
concluded that there was a significant
effect of the learning model learning cycle
with a mind map of the learning outcomes
of physics students .


terjadi proses interaksi yang mendorong
proses

mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka
mempengaruhi peserta didik agar mampu
menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan
lingkungannya, sehingga akan menimbulkan
perubahan dalam dirinya. Dalam pendidikan

terjadinya belajar,

dengan adanya belajar

terjadilah perkembangan jasmani dan mental
siswa. Proses belajar mengajar mencakup
komponen pendekatan dan berbagai metode
pengajaran yang kemudian dikembangkan
dalam proses pembelajaran tersebut.


Kegiatan proses belajar mengajar di
sekolah

merupakan

usaha

dalam

Pasaribu (Syahrizal dalam http://asahannws.
wordpress.com/2008/06/21) menyatakan ”ba

meningkatkan kualitas pendidikan nasional,

hwa

karena

tak lulus untuk SMP Negeri


sekolah

merupakan

salah

satu

peserta Ujian

Nasional

yang
tercatat

perangkat pendidikan. Mengingat fisika

6.837 orang (6,38%), SMP Swasta 7.084

merupakan salah satu mata pelajaran yang


orang

penting

pendidikan,

Terbuka 142 orang (10,50%), MTs Negeri

maka sudah sewajarnya mata pelajaran

262 orang (3,36 %),dan MTs Swasta 1.096 o

fisika dikembangkan dan diperhatikan oleh

rang (2 %)”.

diberbagai

jenjang


semua pelaku pendidikan.

Fisika

merupakan salah satu cabang sains, yang
menekankan pada pemberian pengalaman
langsung

untuk

mengembangkan

kompetensi agar siswa menjelajahi dan
memahami konsep fisika.

(10,10 %),

dan SMP


Kenyataan tersebut juga tampak
berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
dilakukan di SMP Negeri 1 Uluan dengan
melakukan wawancara kepada guru fisika,
Ibu Helen Waruwu, diperoleh data hasil
belajar fisika siswa yang dicapai pada

Pendidikan fisika diarahkan untuk

umumnya masih rendah yaitu nilai rata –

mencari tahu dan berbuat, sehingga dapat

rata 60 sedangkan Kriteria Ketuntasan

membantu siswa pada pemahaman yang

Minimal (KKM) yang akan dicapai adalah

lebih mendalam. Bagi kalangan siswa


65. Sehingga dapat dikatakan nilai rata –

sendiri beranggapan bahwa pelajaran fisika

rata siswa tidak mencapai kriteria ketuntasan

itu sulit dan membosankan,

sehingga

minimal yang diharapkan. Hal ini relevan

terhadap hasil belajar yang

dengan data yang diperoleh dari angket yang

dicapai oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari

diberikan kepada 29 siswa. Sebanyak 51,7%


nilai mata pelajaran fisika yang diperoleh

(15 orang siswa) berpendapat fisika adalah

siswa lebih rendah dibandingkan dengan

pelajaran yang sulit dipahami dan kurang

nilai mata pelajaran yang lain.

menarik, 38 % (11 orang siswa) berpendapat

berpengaruh

Rendahnya hasil belajar siswa saat
ini, terkhususnya di Sumatera Utara tampak
dari hasil Ujian Nasional tingkat SMP tahun
2008.

Menurut

Delta

fisika biasa – biasa saja, dan hanya 10,3% (3
orang siswa) yang berpendapat fisika mudah
dan menyenangkan.

Adapun faktor yang menyebabkan

mempengaruhi

iklim,

lingkungan

wawancara guru fisika dan penyerahan

diciptakan oleh guru. Selain membangkitkan

angket pada salah satu kelas VIII, adalah

motivasi

metode dan model pembelajaran fisika

pembelajaran juga dapat membantu siswa

kurang bervariasi. Dalam pembelajaran

meningkatkan

pemahaman,

menyajikan

fisika lebih dominan menggunakan model

data

menarik

terpercaya,

kovensional.Metode mengajar yang sering

memudahkan

dilakukan

mencatat,

memadatkan informasi. Sementara dari hasil

mengerjakan soal dan pembelajaran hanya

studi pendahuluan yang dilakukan peneliti

berlangsung

proses

tentang penggunaan media dari 29 orang

pembelajaran guru menjelaskan materi,

siswa,75,6% (22 orang siswa) mengatakan

menjelaskan rumus, memberi contoh soal

bahwa guru tidak pernah menggunakan

dan memberikan PR, sehingga siswa dalam

media dan hanya menggambarkannya saja,

pembelajaran menjadi penerima informasi

17,2 % (5 orang siswa) tidak pernah dan

pasif. Siswa lebih banyak belajar dengan

hanya menyebut alatnya saja, 6,8% (2 orang

menerima,

siswa) mengatakan guru kadang – kadang

satu

ceramah,
arah.

mencatat

Dalam

dan

menghafal

pelajaran. Hal inilah yang membuat siswa
kurang senang belajar fisika, sehingga hasil
belajar

yang

diperoleh

siswa

tidak

maksimal. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Djamarah (2006: 96) mengatakan
“waktu

guru

mengajar

jika

hanya

menggunakan salah satu metode maka akan
membosankan,

siswa

tidak

tertarik

perhatiannya pada pelajaran, sehingga hasil
belajar siswa kurang maksimal”.
Penggunaan

media

pembelajaran

dan

dengan

yang

minat

ditata

dan

rendahnya hasil belajar siswa berdasarkan

adalah

belajar

kondisi,

siswa,

dan

penafsiran

data,

dan
media

dan

menggunakan media.
Salah satu pembenahan dalam proses
belajar mengajar fisika yang dapat dilakukan
adalah penerapan pembelajaran yang kreatif
dan kolaboratif dalam pembelajaran fisika,
sehingga siswa mudah memahami dan
menguasai

konsep

menerapkannya
hari. Salah

fisika

dan

dalam kehidupan sehari-

satunya adalah dengan cara

mengembangkan

model

pembelajaran

Learning

dengan

mind

Cycle

map.

juga akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

Learning Cycle pertama kali diperkenalkan

Fungsi utama media pembelajaran adalah

oleh Robert Karplus. Model ini merupakan

sebagai alat bantu mengajar yang turut

suatu model yang berpusat kepada pebelajar

(student centered) dan diharapkan dapat

Model Learning Cycle ini telah

meningkatkan rasa ingin tahu dan dapat

diterapkan dalam penelitian sebelumnya

membangkitkan motivasi dan minat belajar

oleh

siswa agar merasa tertarik pada bidang studi

adalah:

yang dipelajarinya. Dan penggunaan Peta

bahwa:“Siswa

pikiran membantu siswa menangkap pikiran

menggunakan

dan

dengan

Learning Cycle mengalami peningkatan

menggunakan gambar, warna, dan simbol

prestasi belajar yang signifikan. Kelemahan

yang jelas, lengkap dan mudah untuk

penelitian ini adalah pengalokasian waktu

membuat informasi lebih mudah dimengerti

yang

dan diingat kembali dalam memaksimalkan

Khalisah (2008), Hasil belajar siswa yang

momen belajar

diajarkan dengan pembelajaran Learning

gagasan

pada

kertas

beberapa

mahasiswa.

Siregar

kurang

Diantaranya

(2007),
yang

mengatakan

diajar

model

dengan

pembelajaran

efisien.

Pada

penelitian

Cycle lebih baik daripada hasil belajar siswa
Dalam beberapa jurnal penelitian
learning cycle seperti jurnal penelitian Tia
Purniati (2007) pembelajaran dengan model
learning

cycle

pemahaman
Selekta

dapat

konsep

meningkatkan

Mahasiswa

kapita

terbukti

dari

Matematika,

peningkatan yang dicapai, pada siklus I
pertama belum mencapai 85 %, tetapi pada
siklus kedua mencapai ketuntasan belajar
siswa 87, 23 %. Jurnal penelitian Hasret
(2006)

mengatakan,”

membantu

siswa

Learning

dalam

Cycle

menyelesaikan

masalah dalam pengajaran pengetahuan
ilmiah”. Jurnal hasil penelitian Erwan
(2008) menyatakan bahwa : “ Terjadi
peningkatan hasil belajar siswa dalam aspek
kognitif, afektif, psikomotor.

yang

diajarkan

dengan

pembelajaran

konvensional. Pada peneliti Khalisah di
dalam RPP tidak menjelaskan tahapan –
tahapan

pembelajaran

Learning

Cycle.

Kelemahan penelitian ini adalah pengelolaan
waktu yang kurang efisien, serta terbatasnya
media dan sarana pembelajaran. Pada
penelitian Khasanah (2005) menunjukkan
model pembelajaran Learning Cycle lebih
baik dibandingkan model pembelajaran
konvensional,

hal

ini

terlihat

dari

peningkatan hasil belajar siswa, dimana
siswa yang diajar dengan menggunakan
model

Learning

Cycle

mengalami

peningkatan sebesar 32,74, lebih besar
dibandingkan dengan peningkatan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran

konvensional

24,52.

Kelemahan dalam penelitian ini adalah

Kabupaten Toba samosir. Waktu penelitian

kurang mengatur waktu antara kelima fase

ini dilaksanakan pada Tahun Pembelajaran

sehingga

kurang

2010/2011 di kelas VIII semester II.

maksimal dan keterbatasan alat peraga

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua)

dilokasi penelitian.

minggu. Populasi dalam penelitian ini

hasil

Upaya
mengatasi

yang

yang

dicapai

dilakukan

kelemahan

pada

untuk

penelitian

sebelumnya adalah peneliti akan lebih
mengoptimalkan alokasi waktu untuk setiap
tahap pembelajaran yang sudah ditetapkan
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
sehingga alokasi waktu untuk setiap tahap
pembelajaran efesien. Selain itu penulis juga
akan

menggunakan

membantu

siswa

Mind

Map

menangkap

untuk
pikiran,

gagasan, dan lebih mudah dimengerti dan
diingat

kembali dalam memaksimalkan

moment belajar.
Berdasarkan uraian diatas peneliti
tertarik mengadakan penelitian dengan judul
:

“Pengaruh

Model

Learning Cycle

Pembelajaran

Dengan Mind Map

Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada

Materi Pokok Bunyi Di Kelas VIII
Semester II SMP Negeri I Uluan T.P
2010/2011”.

2010/2011 yang berjumlah 3 kelas. Sampel
dalam penelitian ini akan ditentukan dengan
tehnik cluster random sampling. Dari tehnik
cluster random sampling akan dipilih dua
kelas. Kelas yang pertama sebagai kelas
eksperimen dengan model pembelajaran
learning cycle dengan mind map dan kelas
yang kedua sebagai kelas kontrol yang
menggunakan

model

pembelajaran

konvensional yaitu model pembelajaran
yang biasa dilaksanakan sehari – hari.
Variabel dalam penelitian ini terdiri
dari dua jenis yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variable bebas dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran
learning cycle dengan mind map sedangkan
Variable terikat dalam penelitian ini adalah
hasil belajar siswa pada materi pokok bunyi.

penilitian quasi eksperimen, yang bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Penelitian ini dilaksanakan di SMP
I

I Uluan semester II Tahun Pembelajaran

Jenis penelitian ini termasuk

METODE PENELITIAN

Negeri

adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri

Uluan

Kecamatan

Uluan

sesuatu yang dikenakan pada subjek didik
yaitu siswa. Penelitian ini akan melibatkan

dua kelas yang diberikan perlakuan yang

dahulu menghitung standar deviasi atau

berbeda. Untuk mengetahui hasil belajar

simpangan baku.

siswa dilakukan dengan memberikan tes
kepada kedua kelas sebelum dan sesudah

Menghitung rata-rata skor masing-



masing

diberi perlakuan.
penelitian

yang

X=

digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa dalam bentuk tes pilihan berganda
berjumlah

20

soal

dan

lembar

observasi aktivitas dan psikomotorik siswa.
Dalam

sampel

dengan

menggunakan rumus (Sudjana, 2002 : 67)

Instrument

yang

kelompok

penyusunan

tes

ini

digunakan

n

Menghitung simpangan baku (S),



dari S2

diambil harga akarnya yang

positif (Sudjana, 2002 : 94) yaitu :

validitas isi untuk menyesuaikan soal-soal

s=

tes dengan berpedoman pada kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) dengan

∑ Xi



n ∑ xi2−( xi )2
n ( n−1 )

Uji Normalitas

materi pokok Bunyi. Instrumen yang telah
Data dalam penelitian ini berbentuk

disusun kemudian divaliditaskan kepada ahli
seluruh

data nominal, maka digunakan uji Liliefors.

spesifikasi butir soal sebelum divalidkan

Langkah – langkah yang dilakukan sebagai

adalah sebanyak 20 soal.

berikut :

(dosen

atau

guru).

Jumlah

Teknik analisis data yang digunakan
dalam

penelitian

ini

adalah

analisis

perbedaan dengan menggunakan rumus ujit.

Sebelum

melakukan

uji-t

tanpa

a. Pengamatan X

1

, X

dijadikan angka baku Z
n

, …,X

2
1

,Z

2

n

, …, Z

dengan menggunakan rumus :

pembelajaran terlebih dahulu menghitung uji

X i− X

nomalitas dan homogenitas varians kedua

Z

kelompok sampel dengan tes kemampuan

(Sudjana, 2002 :466)

1

=

S

awal. Namun sebelum menghitung uji
normalitas dan homogenitas varians kedua
kelompok sampel dengan tes awal, terlebih

Dimana : X = rata – rata nilai hasil
belajar
S = standar deviasi

b. Untuk bilangan baku dihitung dengan

S

2
2

= varians terkecil

menggunakan daftar distribusi normal
Dengan kriteria pengujian : terima Ho

baku dan kemudian dihitung peluang
dengan rumus : F (Z

) = (Z ¿

i

c. Menghitung proporsi S (Z

i

jika
Z

i

)

) dengan

rumus :

data

homogen

berasal

(Zi)

=

Banyak Z 1 , Z 2 , .. .. . Z n , yang≤ Z 1

populasi

yang

jika Fhitung < Ftabel dimana Ftabel

didapat dari daftar distribusi F dengan
= 0,05. Disini

S

dari

α

α

adalah taraf nyata untuk

pengujian
Pengujian Hipotesis

n
Uji kemampuan awal / pretes
d. Menghitung selisih F (Zi) – S (Zi),
kemudian menentukan harga mutlaknya.
e. Mengambil harga mutlak yang paling

Dalam mengetahui adanya kesamaan
(tidak berbeda secara signifikan)

besar dari selisih itu disebut Lhitung.

kemampuan

Selanjutnya pada taraf signifikan α

kelompok, maka digunakan uji

=

0,05 dicari harga Ltabel pada daftar nilai

siswa

pada

kedua
t

dua

pihak dengan rumus sebagai berikut :

X̄ 1 − X 2

kritis L untuk uji Liliefors. Kriteria
pengujian ini adalah apabila Lhitung < Ltabel
maka berdistribusi normal.

awal

s
t=



1 1
+
n1 n 2

(Sudjana, 2002 : 239)
Dimana S adalah varians gabungan yang

Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk
mengetahui apakah sampel yang diambil

dihitung dengan rumus :
2

S2 

varians homogen atau tidak, dengan rumus :
S 21

Fhitung =

2

S2

(Sudjana, 2002 :249)
Dimana :

S

2
1

Keterangan :

= varians terbesar

(n1  1) S1  (n 2  1) S 2
n1  n 2  2

t

2

= Distribusi t

x1

= Nilai rata-rata

x2

= Nilai rata-rata

sampel 1

sampel 2

x2

n1 = Jumlah sampel kelas
eksperimen
2

S

=

Varians gabungan

dua kelas
Kriteria pengujiannya adalah terima

Ho

−t 1−1/2 α

1,669

siginifikansi α = 0,05.

pada

taraf

Saran
Berdasarkan

pembahasan

dan

kesimpulan hasil penelitian di atas, maka
penulis

memberikan

saran

untuk

memperbaiki kualitas hasil belajar siswa
antara lain:
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
agar dapat menggunakan alokasi
waktu semaksimal mungkin sehingga
tiap tahap dari model pembelajaran
Learning Cycle dengan Mind Map
dilaksanakan semaksimal mungkin.
2. Bagi para peneliti selanjutnya agar
dapat meminta bantuan kepada guru
untuk dapat manertibkan siswa pada
saat diskusi kelompok berlangsung.
3. Bagi

peneliti

selanjutnya

yang

menggunakan model Learning Cycle
dengan

mind

mengusahakan
memiliki

map
sekolah

infokus,

supaya
yang
untuk

mempermudah menampilkan gambar
Mind Map supaya lebih jelas di lihat
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta
Arikunto., (2006), Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta

Aunurrahman,
(2009),
Belajar
dan
Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Buzan, Tony, (2009), Mind Map untuk
Meningkatkan Kreativitas, Penerbit
Gramedia Pustaka Utama
Dahar, R.W., (2003), Teori – Teori Belajar,
Penerbit Erlangga, Jakarta
Dasna, I, W . (2009). Pembelajaran dengan
Model Siklus Belajar (Cycle
Learning).http://lubis
grafura.worrdpress.com/2009/02/
20/pembelajaran-dengan-modelsiklus-belajar-learning-cycle/.
Deporter, Bobbi, dkk, (2010), Quantum
Teaching, Penerbit, Kaifa
Erwan.(2008). “Penerapan Siklus Belajar
Untuk Meningkatkan Kompetensi
Fisika Dasar Siswa Kelas X Di SMA
Negeri 2 Singaraja”. Jurnal Pendidikan
Dan Pengajaran UNDIKSHA. 41 (1),
146 – 169.
Foster,

Bob, (2004), 1001 Soal dan
Pembahasan Fisika, Penerbit
Erlangga, Jakarta

Haryati dan Daroji, (2007), Sukses Belajar
Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas
VIII SMP dan MTs, Penerbit Tiga
Serangkai, Solo.
Hasratuddin., (2004), Pengajaran Berpusat
pada Siswa dan Pendekatan
Kontruktifis Pada Pengajaran,
FMIPA UNIMED, Medan
Hasret.(2006). “The Effectiveness of The
Learning Cycle Model to Increase
Student’s Achievement In The Physics
Laboratory”. Journal of Turkish
Science Education. Vol. III, N.2, PP. 49
– 65.

Khalisah., (2008), Perbedaan Hasil Belajar
Siswa Kelas VII Semester II pada
Pokok Bahasan Energi dengan Siklus
Belajar
(Learning
Cycle)
dan
Pembelajaran Konvensional di SMPN
30 Medan , Skripsi FMIPA Unimed,
Medan
Kanginan, M., (2006), Sains Fisika SMP
Untuk Kelas VIII, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Maradona.,
(2009),
Efektivitas
Pembelajaran Menggunakan Siklus
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Usaha dan Energy
Di Kelas Viii Semester II SMP Swasta
Jambi, Skripsi FMIPA Unimed, Medan
Tia Purniati. (2007). ”Penerapan Model
Learning Cycle untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Pada Kapita
Selekta Matematika”. Jurnal MIPA
Malang. 25 (1), 39-57.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna
Pembelajaran. Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar, Penerbit, Raja
Grafindo Persada
Sudjana, (2002), Metode Statistik, Penerbit
Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil Proses
Mengajar, Rosdakarya, Bandung.
Wena,
Made.,
(2009),
Strategi
Pembelajaran Inovatif Kontemporer,
Penerbit Bumi Aksara, Jakarta