LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FORMULASI DAN TE
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN
SOLID MODUL V TABLET
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID
MODUL V
TABLET
Kelompok
Anggota
Korektor
Disusun oleh:
: B2
: Yuda Marsono
K100110027
Ratna Setyoningrum
K100110030
Desty Ririn R.
Oka Gagaz P.
Eldesi Medisa I.
K100110031
K100110035
K100110038
:
LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
MODUL VI
Kaplet Salut Gula
A. TUJUAN
Untuk memberi pengetahuan dan keterampilan teknik pembuatan kaplet salut gula
(dragee).
B. DASAR TEORI
Tablet adalah suatu sediaan padat baik yang mengandung maupun tidak mengandung bahanbahan tambahan seperti lubricant, disintegrant, diluents atau zat pengisi, dan zat-zat tambahan
yang lainnya. Ada beberapa macam tablet berdasarkan proses pengerjaannya, yaitu : Tablet
dengan Proses Granulasi Basah (* Wet Granulation ), Tablet dengan proses Granulasi Kering (
Dry Granulation, dan juga dengan Direct Compress ( Kempa Langsung )). Seluruh macam tablet
tersebut memiliki karakteristik trsendiri. Dan juga memiliki syarat-syarat tersendiri dalam
pembuatannya.
(Siregar,2008)
Proses penyalutan menggunakan panci farmasetik didasarkan pada proses yang digunakan dalam
industri permen, yang tekniknya berkembang pesat, bahkan dalam abad pertengahan. Dewasa
ini, kebanyakan panci penyalut dibuat dari baja tahan karat, sedangkan dulu panci dibuat dari
tembaga karena pengeringan dilakukan dengan sumber panas dariluar panci. Pada penyalutan
dengan panci konvensional tablet yang disalut harus dikerimngkan menggunakan suplai udara
yang dipanaskan. Semetara itu, kelembapan dan debu dari sekitar panci dihilangkan dengan cara
system ekstraksi udara.
(Martindale,1989)
Tablet salut gula adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan tipis berturut-turut
dengan larutan sukrosa dengan atau tanpa pewarna. Penyalut ini berguna karena dapat
melindungi bahan obat dengan berperan sebagai barrier terhadap kelembaban dan udara,
menutupi bahan obat yang rasa dan baunya tidak enak dan memperbaiki penampilan tablet. Salut
dapat bervariasi dalam ketebalan dan warna dari tambahan bahan-bahan celupan ke salut gula
(King,1984)
Perbedaannya dengan salut gula adalah tablet salut gula merupakan tablet kempa yang disalut
dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Supaya dapat menahan
bantingan selama proses penyalutan tablet inti harus memiliki resistensi dan kekerasan yang
cukup di dalam panci penyalut yang berputar terus menerus selama proses berlangsung.
Kekerasan yang cukup juga akan berperanan memperlambat penyalut pada waktu dilakukan
penyalutan dan sebaiknya permukaan tablet berbentuk. Bentuk tablet inti yang ideal untuk
disalut ialah: sferis, elip, bikonvek bulat atau bikonvekoval. Tinggi antara permukaan tablet
sedapat mungkin agak rendah.
(Ansel,1989)
Tablet-tablet yang akan disalut harus mempunyai sifat fisik tertentu yang sesuai. Dalam proses
penyalutan, tablet-tablet bergulir di dalam panci atau berhamburan dalam aliran udara dari suatu
penyalut suspensi udara ketika proses penyalutan berlangsung. Agar mampu menahan benturan
sesama tablet atau benturan tablet dengan dinding panci, maka tablet harus tahan terhadap abrasi
dan gumpil. Permukaan tablet yang rapuh, yang lunak oleh pemanasan, atau yang rusak oleh
campuran penyalut, cenderung menjadi kasar pada tahap awal proses penyalutan dan tidak cocok
untuk disalut dengan lapisan tipis. Bahan penyalut yang membentuk lapisan tipis melekat ke
seluruh permukaan yang terpapar, sehingga permukaan yang tidak sempurna akan disalut dan
tidak dibuang. Mutu dari penyalut lapisan tipis yang melekat pada tablet cetak biasanya lebih
banyak tergantung pada mutu tablet awal yang dipakai dalam proses, daripada waktu yang
dibutuhkan dalam penyalutan gula.
Penyalutan gula mengandung banyak zat padat, sehingga lebih lambat mengering dan dapat
mengisi banyak cacat kecil di permukaan tablet yang dapat terjadi pada tahap awal proses
penyalutan selain permukaan yang halus, maka bentuk fisik tablet juga sangat penting. Bentuk
ideal tablet yang akan disalut adalah bulat, yang memungkinkan tablet tersebut bergulir bebas di
dalam panci penyalut, dengan kotak sekecil mungkin sesama tablet.
(Augsburger
& Hoag, 2008)
Proses penyalutan tablet terbagi atas beberapa tahap yaitu: protective, gum syrup, built up syrup,
smoothing syrup, colouring syrup, dan polishing. Lapisan penutup merupakan tahap pemberian
lapisan pelindung agar air dari larutan berikutnya tidak masuk ke dalam tablet inti. Lapisan
elastis merupakan lapisan dasar dari salut gula yang bertujuan untuk melapisi gum syrup agar
tablet tidak retak selama proses atau selama penyimpanan. Bahan-bahan yang akan dituang
diaduk lebih dahulu, kemudian masukkan CaCO3 secukupnya, aduk kembali sampai semua
serbuk melapisi tablet baru kemudian dialirkan udara panas. Built up syrup merupakan proses
pemberian lapisan sebenarnya dari salut gula, sedangkan smoothing syrup bertujuan untuk
membuat permukaan tablet licin sehingga zat warna dapat melapisi tablet secara merata.
Colouring bertujuan untuk memberikan warna pada permukaan tablet dan polishing merupakan
proses pengkilatan permukaan tablet sehingga menjadi mengkilat.
(Asmarini,
2007)
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
a.
Panci penyalut (coating pan)
b. Neraca
c.
Penghisap debu (aspirator)
d. Alat-alat gelas
e.
Peniup udara (kipas angin, hair dryer)
Bahan :
a.
Kaplet inti (core)
b. Kalsium karbonat
c.
Khloroform
d. Alkohol
e.
Schellac bebas arsen
f.
Talk
g. PGA
h. Gelatin
i.
Gula
j.
PEG 6000
k. Aquades
D. CARA KERJA
Ditimbang sebanyak 350 kaplet inti yang telah dibebaskan dari debu
Disisihkan 100 kaplet inti (untuk uji sifat fisis kaplet)
Tahap sealing
Dibuat lapisan sealing
Dilapisi panci penyalut dengan larutan sealing
Dikeringkan dengan mengaliri udara panas sampai panci kering
Dimasukkan kaplet inti ke dalam panci dan diputar.
Dialiri udara panas ke dalam panci sampai suhu kaplet sekitar 30oC
Dituangkan 15 mL larutan sealing, dikeringkan dengan udara 25oC – 30oC, ditunggu
sampai kering
Penyalutan dilanjutkan dengan 10 mL larutan sealing sampai rata sebanyak 2 sampai 4
lapis, pengering menggunakan hair dryer dan kipas angin.
Tahap subcoating
Ditimbang bahan-bahan untuk larutan subcoating dan serbuk subcoating sebanyak
setengah formula
Dilarutkan masing-masing bahan larutan subcoating dengan sebagian air (sesuai porsi),
bila sudah larut semua dicampurkan semua larutan, diaduk sampai homogen.
Dicampurkan larutan subcoating dengan serbuk subcoating sehingga menjadi suspensi
subcoating.
Dituangkan kaplet pada panci penyalut
Dilapisi panci penyalut dengan sedikit suspensi subcoating dengan jalan meratakannya
dalam panci penyalut.
Diputar panci selama 3-5 menit, kemudian dikeringkn dengan udara panas menggunakan
kipas angin dan hair dryer.
Tahap subcoating selesai apabila kaplet inti telah terlapis dengan sempurna secara
merata.
Tahap smoothing
Dibuat larutan smoothing
Diletakkan kaplet yang telah disubcoat pada panci penyalut yang telah bersih
Dilapisi larutan smoothing secara merata lalu dibiarkan kering sendiri tanpa pengering
udara selama beberapa menit.
Dikeringkan dengan pengering udara sampai kaplet kering dan halus.
Tahap coloring
Buat larutan atau suspensi zat warna
Diletakkan kaplet yang telah dismoothing pada panci penyalut yang bersih
Kaplet dilapisi dengan larutan sirup berwarna, lalu diputar.
Dikeringkan dengan pengering udara.
Tahap polishing
Dibuat larutan polishing
Dileakkan kaplet yang telah dismoothing pada panci penyalut yang bersih
Diletakkan larutan polishing secara menyebar dan merata, lalu panci diputar.
Dikeringkan dengan pengering udara sampai didapatkan kaplet yang mengkilap.
E. PEMBAHASAN CARA KERJA
1. Uji ketebalan
Diuji 5 tablet, masing-masing tablet diukur ketebalannya menggunakan
jangka sorongt. Tablet diukur ketebalannya baik sebelum disalut dan sesudah
disalut. Hasilnya seharusnya lebih tebal disbanding dengan tablet inti yang belum
disalut, tablet salut sudah dilapisi oleh berbagai lapisan penyalut.
2. Uji keseragaman bobot
Ditimbang 20 tablet satu per satu, kemudian dihitung bobot rata-ratanya
dan penyimpangan bobot setiap tablet terhadap bobot rata-ratanya. Persyaratan
keseragaman bobot terpenuhi jika tidak lebih dari dua tablet yang masing-masing
bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan
pada kolom A dan kolom B.
3. Uji kekerasan tablet
Sebuah kaplet yang diletakkan pada ujung alat (hardness tester) dengan
posisi vertical, kemudian diputar sekrup pada ujung yang lain sehingga kaplet
akan tertekan. Pemutaran dihentikan setelah tablet benar-benar pecah ditandai
dengan skala yang statis nantinya jika kita putar sudah tidak mau menaiikan
skalanya (sudah maksimal angkanya). Dilakukan dengan menggunakan 5 tablet
kemudian dihitung puratanya. Tablet inti maupun tablet salut dihitung
kekerasannya.
4. Uji kerapuhan tablet
20 tablet yang telah dibebasdebukan, kemudian ditimbang seksama lalu
dimasukkan friabilator diputar sebanyak seratus putaran. Setelah itu tablet
ditimbang kembali.
5. Uji waktu hancur
2 buah tablet dimasukkan dalam alat uji waktu hancur (disintegration
tester). Setiap mtabungnya diisi dengan satu tablet lalu dimasukkan dalam
penangan air pada suhu 37 derajat celcius. Air yang dimasukkan dalam penangan
sama dengan nposisi lubang ayakan di bawah alat saat tabung naik dalam
kedudukan tertinggi. Alat terus dijalankan sampai semua fraksi pecahan tablet
benar-benar hancur antara tablet yang sebelum disalut dan sesudah disalut.
F. HASIL DAN PERHITUNGAN
HASIL PERCOBAAN
1. DATA PERCOBAAN
CATATAN PENIMBANGAN
No. Kode
001
002
003
004
005
Nama Bahan
Jumlah
Teoritis
Jumlah Nyata
Satuan
-
-
-
400
20
8
300
100
5
2
75
Gram
Gram
Gram
Gram
120
120
30
30
Gram
Gram
100
50
33,3
16,67
Gram
Gram
180
2
qs
110
90
1
qs
55
Gram
Gram
Gram
Gram
-
-
-
Tahap sealing : (Tidak Dilakukan)
Tahap subcoating :
a. Larutan subcoating
Sukrosa
PGA
Gelatin
Akuadest
b. Serbuk Subcoating
Kalsium Karbonat
Talk
Tahap smoothing :
Sukrosa
Akuadest
Tahap coloring :
Sukrosa
Gelatin
Zat Warna
Akuadest
Tahap polishing : (Tidak dilakukan)
PEG
Kloroform
PENYIAPAN TAHAP PENYALUTAN
No. Kode
Tahapan Proses
Jumlah
Penambahan
Hasil Pengamatan
001
Tahap sealing : - (Tidak
Dilakukan)
-
-
002
Tahap subcoating :
5 mL
Bagian tepi tablet
5 mL
2 mL
Tahap smoothing :
2 mL
003
2 mL
2 mL
Tahap coloring :
Permukaan tablet
sudah lumayan
licin
3 mL
004
005
belum tertutup
semua, karena
banyak larutan
gula yang
menempel
3 mL
3 mL
3 mL
3 mL
Warna masih
pudar
Warna belom rata
-
-
Tahap polishing : - (Tidak
Dilakukan)
KONTROL KUALITAS TABLET SALUT
No.
Kod
e
001
Tahapan
Pengujian
Sebelum Disalut (mg)
279,
261,5
270,9
1
270,
270,0
269,1
1
271,
265,1
271,5
1
271,
230,1
279,9
Keseragam
8
an Bobot
278,
Tablet
276,1
261,5
1
Salut
288,
268,3
276,5
0
200,
260,5
1
Rerata (x)
002
Selisih
Penambah
Persyaratan
StandarD
Hasil Pengujian
268,965
SD
11,672
CV (%)
4,340%
Rerata (x)
SD
Sesudah Disalut (mg)
341,7
325,0
339,6
338,0
346,1
335,1
306,2
362,2
331,2
337,1
343,9
327,2
334,0
326,9
324,3
334,7
321,1
322,0
323,8
322,8
Rerata (x)
SD
CV (%)
22,63(%)
1,478
329,84
5
10,194
3,09%
Rata-tata :
450-550 mg
Memenuhi/Ti
dak
CV (%)
1,25
Sebelum disalut (mm)
Sesudah disalut (mm)
an Bobot
003
Ketebalan
Tablet
004
Selisih
Penambah
an tebal
4
5
5
Rerata (x)
SD
4
5
5
4,67
5
5
5
Rerata (x)
SD
Rerata (x) :
SD :
Sebelum disalut (kg)
005
Uji
Kekerasan
5
5
5
5
12,54
11,97
10,48
Rerata (x)
SD
CV (%)
Sesudah disalut (kg)
8,90
8,35
7,20
9,907
2,111
21,309
10,65
12,00
12,47
Rerata (x)
SD
CV (%)
4-10kg
15,08
10,35
09,90
11,74
1,911
2,712
Rerata (x) : 1,833
006
007
008
Selisih
Penambah
an keras
Uji
Kerapuhan
Uji waktu
hancur
SD : 0,2
CV(%)
Tablet Inti (mg)
Belum
Sesudah
Tablet Salut (mg)
Belum
Sesudah
5,6001
5,5881
6,6901
6,6860
5,524
5,552
6,7486
6,7458
5,544
5,530
6,5910
6,5873
Rerata
(x)
5,556
5,547
SD
0,039
0,036
CV (%)
0,710
0,650
Sebelum disalut (menit)
Rerata
(x)
6,67
3
0,08
SD
0,080
0
1,19
CV (%)
1,198
9
Setelah disalut (menit)
6,676
%
B
0,21
4
0,03
6
0,25
3
0,16
7
0,11
6
69,4
60
S
0,061
0,041
0,056
0,053 Baik jika 300mg, maka dari 20 tablet tersebut tidak boleh lebih dari 2
tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari 5% dan tidak boleh satu tablet pun yang
bobotnya menyimpang lebih dari 10% (Anonim, 1979). Dari hasil percobaan menjukkan tidak
ada penyimpangan. Tablet sebelum disalut mempunyai nilai CV 4,340% dan sesudah disalut nilai
CV 3,09%. Hal ini berarti tablet memenuhi persyaratan.
c.
Kekerasan
Untuk uji ini digunakan alat Stokes Monsanto Hardness Tester dan dilakukan replikasi sebanyak
5x. Hal ini dilakukan agar semua tablet stabil di udara, sehingga tidak mudah pecah. Tablet
sebelum disalut mempunyai kekerasan rata-rata 9,907kg dan setelah disalut nilai kekerasan rata-
ratanya menjadi 11,74kg. Syarat kekerasan tablet menurut Farmakope Indonesia adalah 4-10kg.
Kekerasan tablet sebelum disalut memenuhi syarat, tapi kekerasan tablet sesudah tablet tidak
memenuhi syarat. Kekerasan dibawah 4kg masih bisa diterima asalkan kerapuhannya tidak
melebihi batas yang ditetapkan dan bila kekerasan tablet lebih dari 10 kg masih dapat diterima
asalkan masih memenuhi persyaratan waktu hancur tablet.
d. Kerapuhan
Pada uji ini menggunakan alat friabilator. Menurut Farmakope Indonesia, syarat kerapuhan
tablet inti adalah
SOLID MODUL V TABLET
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID
MODUL V
TABLET
Kelompok
Anggota
Korektor
Disusun oleh:
: B2
: Yuda Marsono
K100110027
Ratna Setyoningrum
K100110030
Desty Ririn R.
Oka Gagaz P.
Eldesi Medisa I.
K100110031
K100110035
K100110038
:
LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
MODUL VI
Kaplet Salut Gula
A. TUJUAN
Untuk memberi pengetahuan dan keterampilan teknik pembuatan kaplet salut gula
(dragee).
B. DASAR TEORI
Tablet adalah suatu sediaan padat baik yang mengandung maupun tidak mengandung bahanbahan tambahan seperti lubricant, disintegrant, diluents atau zat pengisi, dan zat-zat tambahan
yang lainnya. Ada beberapa macam tablet berdasarkan proses pengerjaannya, yaitu : Tablet
dengan Proses Granulasi Basah (* Wet Granulation ), Tablet dengan proses Granulasi Kering (
Dry Granulation, dan juga dengan Direct Compress ( Kempa Langsung )). Seluruh macam tablet
tersebut memiliki karakteristik trsendiri. Dan juga memiliki syarat-syarat tersendiri dalam
pembuatannya.
(Siregar,2008)
Proses penyalutan menggunakan panci farmasetik didasarkan pada proses yang digunakan dalam
industri permen, yang tekniknya berkembang pesat, bahkan dalam abad pertengahan. Dewasa
ini, kebanyakan panci penyalut dibuat dari baja tahan karat, sedangkan dulu panci dibuat dari
tembaga karena pengeringan dilakukan dengan sumber panas dariluar panci. Pada penyalutan
dengan panci konvensional tablet yang disalut harus dikerimngkan menggunakan suplai udara
yang dipanaskan. Semetara itu, kelembapan dan debu dari sekitar panci dihilangkan dengan cara
system ekstraksi udara.
(Martindale,1989)
Tablet salut gula adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan tipis berturut-turut
dengan larutan sukrosa dengan atau tanpa pewarna. Penyalut ini berguna karena dapat
melindungi bahan obat dengan berperan sebagai barrier terhadap kelembaban dan udara,
menutupi bahan obat yang rasa dan baunya tidak enak dan memperbaiki penampilan tablet. Salut
dapat bervariasi dalam ketebalan dan warna dari tambahan bahan-bahan celupan ke salut gula
(King,1984)
Perbedaannya dengan salut gula adalah tablet salut gula merupakan tablet kempa yang disalut
dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Supaya dapat menahan
bantingan selama proses penyalutan tablet inti harus memiliki resistensi dan kekerasan yang
cukup di dalam panci penyalut yang berputar terus menerus selama proses berlangsung.
Kekerasan yang cukup juga akan berperanan memperlambat penyalut pada waktu dilakukan
penyalutan dan sebaiknya permukaan tablet berbentuk. Bentuk tablet inti yang ideal untuk
disalut ialah: sferis, elip, bikonvek bulat atau bikonvekoval. Tinggi antara permukaan tablet
sedapat mungkin agak rendah.
(Ansel,1989)
Tablet-tablet yang akan disalut harus mempunyai sifat fisik tertentu yang sesuai. Dalam proses
penyalutan, tablet-tablet bergulir di dalam panci atau berhamburan dalam aliran udara dari suatu
penyalut suspensi udara ketika proses penyalutan berlangsung. Agar mampu menahan benturan
sesama tablet atau benturan tablet dengan dinding panci, maka tablet harus tahan terhadap abrasi
dan gumpil. Permukaan tablet yang rapuh, yang lunak oleh pemanasan, atau yang rusak oleh
campuran penyalut, cenderung menjadi kasar pada tahap awal proses penyalutan dan tidak cocok
untuk disalut dengan lapisan tipis. Bahan penyalut yang membentuk lapisan tipis melekat ke
seluruh permukaan yang terpapar, sehingga permukaan yang tidak sempurna akan disalut dan
tidak dibuang. Mutu dari penyalut lapisan tipis yang melekat pada tablet cetak biasanya lebih
banyak tergantung pada mutu tablet awal yang dipakai dalam proses, daripada waktu yang
dibutuhkan dalam penyalutan gula.
Penyalutan gula mengandung banyak zat padat, sehingga lebih lambat mengering dan dapat
mengisi banyak cacat kecil di permukaan tablet yang dapat terjadi pada tahap awal proses
penyalutan selain permukaan yang halus, maka bentuk fisik tablet juga sangat penting. Bentuk
ideal tablet yang akan disalut adalah bulat, yang memungkinkan tablet tersebut bergulir bebas di
dalam panci penyalut, dengan kotak sekecil mungkin sesama tablet.
(Augsburger
& Hoag, 2008)
Proses penyalutan tablet terbagi atas beberapa tahap yaitu: protective, gum syrup, built up syrup,
smoothing syrup, colouring syrup, dan polishing. Lapisan penutup merupakan tahap pemberian
lapisan pelindung agar air dari larutan berikutnya tidak masuk ke dalam tablet inti. Lapisan
elastis merupakan lapisan dasar dari salut gula yang bertujuan untuk melapisi gum syrup agar
tablet tidak retak selama proses atau selama penyimpanan. Bahan-bahan yang akan dituang
diaduk lebih dahulu, kemudian masukkan CaCO3 secukupnya, aduk kembali sampai semua
serbuk melapisi tablet baru kemudian dialirkan udara panas. Built up syrup merupakan proses
pemberian lapisan sebenarnya dari salut gula, sedangkan smoothing syrup bertujuan untuk
membuat permukaan tablet licin sehingga zat warna dapat melapisi tablet secara merata.
Colouring bertujuan untuk memberikan warna pada permukaan tablet dan polishing merupakan
proses pengkilatan permukaan tablet sehingga menjadi mengkilat.
(Asmarini,
2007)
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
a.
Panci penyalut (coating pan)
b. Neraca
c.
Penghisap debu (aspirator)
d. Alat-alat gelas
e.
Peniup udara (kipas angin, hair dryer)
Bahan :
a.
Kaplet inti (core)
b. Kalsium karbonat
c.
Khloroform
d. Alkohol
e.
Schellac bebas arsen
f.
Talk
g. PGA
h. Gelatin
i.
Gula
j.
PEG 6000
k. Aquades
D. CARA KERJA
Ditimbang sebanyak 350 kaplet inti yang telah dibebaskan dari debu
Disisihkan 100 kaplet inti (untuk uji sifat fisis kaplet)
Tahap sealing
Dibuat lapisan sealing
Dilapisi panci penyalut dengan larutan sealing
Dikeringkan dengan mengaliri udara panas sampai panci kering
Dimasukkan kaplet inti ke dalam panci dan diputar.
Dialiri udara panas ke dalam panci sampai suhu kaplet sekitar 30oC
Dituangkan 15 mL larutan sealing, dikeringkan dengan udara 25oC – 30oC, ditunggu
sampai kering
Penyalutan dilanjutkan dengan 10 mL larutan sealing sampai rata sebanyak 2 sampai 4
lapis, pengering menggunakan hair dryer dan kipas angin.
Tahap subcoating
Ditimbang bahan-bahan untuk larutan subcoating dan serbuk subcoating sebanyak
setengah formula
Dilarutkan masing-masing bahan larutan subcoating dengan sebagian air (sesuai porsi),
bila sudah larut semua dicampurkan semua larutan, diaduk sampai homogen.
Dicampurkan larutan subcoating dengan serbuk subcoating sehingga menjadi suspensi
subcoating.
Dituangkan kaplet pada panci penyalut
Dilapisi panci penyalut dengan sedikit suspensi subcoating dengan jalan meratakannya
dalam panci penyalut.
Diputar panci selama 3-5 menit, kemudian dikeringkn dengan udara panas menggunakan
kipas angin dan hair dryer.
Tahap subcoating selesai apabila kaplet inti telah terlapis dengan sempurna secara
merata.
Tahap smoothing
Dibuat larutan smoothing
Diletakkan kaplet yang telah disubcoat pada panci penyalut yang telah bersih
Dilapisi larutan smoothing secara merata lalu dibiarkan kering sendiri tanpa pengering
udara selama beberapa menit.
Dikeringkan dengan pengering udara sampai kaplet kering dan halus.
Tahap coloring
Buat larutan atau suspensi zat warna
Diletakkan kaplet yang telah dismoothing pada panci penyalut yang bersih
Kaplet dilapisi dengan larutan sirup berwarna, lalu diputar.
Dikeringkan dengan pengering udara.
Tahap polishing
Dibuat larutan polishing
Dileakkan kaplet yang telah dismoothing pada panci penyalut yang bersih
Diletakkan larutan polishing secara menyebar dan merata, lalu panci diputar.
Dikeringkan dengan pengering udara sampai didapatkan kaplet yang mengkilap.
E. PEMBAHASAN CARA KERJA
1. Uji ketebalan
Diuji 5 tablet, masing-masing tablet diukur ketebalannya menggunakan
jangka sorongt. Tablet diukur ketebalannya baik sebelum disalut dan sesudah
disalut. Hasilnya seharusnya lebih tebal disbanding dengan tablet inti yang belum
disalut, tablet salut sudah dilapisi oleh berbagai lapisan penyalut.
2. Uji keseragaman bobot
Ditimbang 20 tablet satu per satu, kemudian dihitung bobot rata-ratanya
dan penyimpangan bobot setiap tablet terhadap bobot rata-ratanya. Persyaratan
keseragaman bobot terpenuhi jika tidak lebih dari dua tablet yang masing-masing
bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan
pada kolom A dan kolom B.
3. Uji kekerasan tablet
Sebuah kaplet yang diletakkan pada ujung alat (hardness tester) dengan
posisi vertical, kemudian diputar sekrup pada ujung yang lain sehingga kaplet
akan tertekan. Pemutaran dihentikan setelah tablet benar-benar pecah ditandai
dengan skala yang statis nantinya jika kita putar sudah tidak mau menaiikan
skalanya (sudah maksimal angkanya). Dilakukan dengan menggunakan 5 tablet
kemudian dihitung puratanya. Tablet inti maupun tablet salut dihitung
kekerasannya.
4. Uji kerapuhan tablet
20 tablet yang telah dibebasdebukan, kemudian ditimbang seksama lalu
dimasukkan friabilator diputar sebanyak seratus putaran. Setelah itu tablet
ditimbang kembali.
5. Uji waktu hancur
2 buah tablet dimasukkan dalam alat uji waktu hancur (disintegration
tester). Setiap mtabungnya diisi dengan satu tablet lalu dimasukkan dalam
penangan air pada suhu 37 derajat celcius. Air yang dimasukkan dalam penangan
sama dengan nposisi lubang ayakan di bawah alat saat tabung naik dalam
kedudukan tertinggi. Alat terus dijalankan sampai semua fraksi pecahan tablet
benar-benar hancur antara tablet yang sebelum disalut dan sesudah disalut.
F. HASIL DAN PERHITUNGAN
HASIL PERCOBAAN
1. DATA PERCOBAAN
CATATAN PENIMBANGAN
No. Kode
001
002
003
004
005
Nama Bahan
Jumlah
Teoritis
Jumlah Nyata
Satuan
-
-
-
400
20
8
300
100
5
2
75
Gram
Gram
Gram
Gram
120
120
30
30
Gram
Gram
100
50
33,3
16,67
Gram
Gram
180
2
qs
110
90
1
qs
55
Gram
Gram
Gram
Gram
-
-
-
Tahap sealing : (Tidak Dilakukan)
Tahap subcoating :
a. Larutan subcoating
Sukrosa
PGA
Gelatin
Akuadest
b. Serbuk Subcoating
Kalsium Karbonat
Talk
Tahap smoothing :
Sukrosa
Akuadest
Tahap coloring :
Sukrosa
Gelatin
Zat Warna
Akuadest
Tahap polishing : (Tidak dilakukan)
PEG
Kloroform
PENYIAPAN TAHAP PENYALUTAN
No. Kode
Tahapan Proses
Jumlah
Penambahan
Hasil Pengamatan
001
Tahap sealing : - (Tidak
Dilakukan)
-
-
002
Tahap subcoating :
5 mL
Bagian tepi tablet
5 mL
2 mL
Tahap smoothing :
2 mL
003
2 mL
2 mL
Tahap coloring :
Permukaan tablet
sudah lumayan
licin
3 mL
004
005
belum tertutup
semua, karena
banyak larutan
gula yang
menempel
3 mL
3 mL
3 mL
3 mL
Warna masih
pudar
Warna belom rata
-
-
Tahap polishing : - (Tidak
Dilakukan)
KONTROL KUALITAS TABLET SALUT
No.
Kod
e
001
Tahapan
Pengujian
Sebelum Disalut (mg)
279,
261,5
270,9
1
270,
270,0
269,1
1
271,
265,1
271,5
1
271,
230,1
279,9
Keseragam
8
an Bobot
278,
Tablet
276,1
261,5
1
Salut
288,
268,3
276,5
0
200,
260,5
1
Rerata (x)
002
Selisih
Penambah
Persyaratan
StandarD
Hasil Pengujian
268,965
SD
11,672
CV (%)
4,340%
Rerata (x)
SD
Sesudah Disalut (mg)
341,7
325,0
339,6
338,0
346,1
335,1
306,2
362,2
331,2
337,1
343,9
327,2
334,0
326,9
324,3
334,7
321,1
322,0
323,8
322,8
Rerata (x)
SD
CV (%)
22,63(%)
1,478
329,84
5
10,194
3,09%
Rata-tata :
450-550 mg
Memenuhi/Ti
dak
CV (%)
1,25
Sebelum disalut (mm)
Sesudah disalut (mm)
an Bobot
003
Ketebalan
Tablet
004
Selisih
Penambah
an tebal
4
5
5
Rerata (x)
SD
4
5
5
4,67
5
5
5
Rerata (x)
SD
Rerata (x) :
SD :
Sebelum disalut (kg)
005
Uji
Kekerasan
5
5
5
5
12,54
11,97
10,48
Rerata (x)
SD
CV (%)
Sesudah disalut (kg)
8,90
8,35
7,20
9,907
2,111
21,309
10,65
12,00
12,47
Rerata (x)
SD
CV (%)
4-10kg
15,08
10,35
09,90
11,74
1,911
2,712
Rerata (x) : 1,833
006
007
008
Selisih
Penambah
an keras
Uji
Kerapuhan
Uji waktu
hancur
SD : 0,2
CV(%)
Tablet Inti (mg)
Belum
Sesudah
Tablet Salut (mg)
Belum
Sesudah
5,6001
5,5881
6,6901
6,6860
5,524
5,552
6,7486
6,7458
5,544
5,530
6,5910
6,5873
Rerata
(x)
5,556
5,547
SD
0,039
0,036
CV (%)
0,710
0,650
Sebelum disalut (menit)
Rerata
(x)
6,67
3
0,08
SD
0,080
0
1,19
CV (%)
1,198
9
Setelah disalut (menit)
6,676
%
B
0,21
4
0,03
6
0,25
3
0,16
7
0,11
6
69,4
60
S
0,061
0,041
0,056
0,053 Baik jika 300mg, maka dari 20 tablet tersebut tidak boleh lebih dari 2
tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari 5% dan tidak boleh satu tablet pun yang
bobotnya menyimpang lebih dari 10% (Anonim, 1979). Dari hasil percobaan menjukkan tidak
ada penyimpangan. Tablet sebelum disalut mempunyai nilai CV 4,340% dan sesudah disalut nilai
CV 3,09%. Hal ini berarti tablet memenuhi persyaratan.
c.
Kekerasan
Untuk uji ini digunakan alat Stokes Monsanto Hardness Tester dan dilakukan replikasi sebanyak
5x. Hal ini dilakukan agar semua tablet stabil di udara, sehingga tidak mudah pecah. Tablet
sebelum disalut mempunyai kekerasan rata-rata 9,907kg dan setelah disalut nilai kekerasan rata-
ratanya menjadi 11,74kg. Syarat kekerasan tablet menurut Farmakope Indonesia adalah 4-10kg.
Kekerasan tablet sebelum disalut memenuhi syarat, tapi kekerasan tablet sesudah tablet tidak
memenuhi syarat. Kekerasan dibawah 4kg masih bisa diterima asalkan kerapuhannya tidak
melebihi batas yang ditetapkan dan bila kekerasan tablet lebih dari 10 kg masih dapat diterima
asalkan masih memenuhi persyaratan waktu hancur tablet.
d. Kerapuhan
Pada uji ini menggunakan alat friabilator. Menurut Farmakope Indonesia, syarat kerapuhan
tablet inti adalah