Permainan Tradisional Anak-anak di Perkotaan” (Studi Etnografi pada Masyarakat Kota Medan, Kecamatan Medan Baru)

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Medan merupakan salah satu kota di Indonesia yang berada di Pulau Sumatera,
Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di
Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya 16. Kota ini merupakan wilayah yang subur di
wilayah dataran rendah timur dari propinsi Sumatera Utara dengan ketinggian berada
di 22,5 meter di bawah permukaan laut. Kota ini dilalui oleh dua sungai yaitu Sungai
Deli dan Sungai Babura yang bermuara di Selat Malaka.
Secara geografis, Medan terletak pada 3,30°-3,43° LU dan 98,35°-98,44° BT
dengan topografi cenderung miring ke utara. Sebelah Barat dan Timur Kota Medan
berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Di sebelah utara berbatasan dengan Selat
Malaka. Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata 2000-2500
mm per tahun. Suhu udara di Kota Medan berada pada maksimum 32,4°C dan
minimum 24°C, Medan memiliki luas wilayah 26.510 Hektar (265,10 Km2) atau
3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara dengan demikian, dibandingkan
dengan kota/kabupaten lainya, kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil,
tetapi dengan jumlah penduduk yang relatif besar.
Secara admnistratif kota Medan terdiri dari 21 kecamatan dan 158 kelurahan,
adapun 21 Kecamatan tersebut antara lain : Medan Amplas, Medan Area Medan
Barat, Medan Baru, Medan Belawan Kota, Medan Deli, Medan Denai, Medan


16

http://pontianakseo.web.id/pesona-kota-medan-kota-terbesar-ke-tiga (Diakses pada hari
tanggal 07/05/2016, pukul 21:15:45)

Sabtu,

42
Universitas Sumatera Utara

Helvetia, Medan Johor, Medan Kota, Medan Labuhan, Medan Maimun, Medan
Marelan, Medan Perjuangan, Medan Petisah, Medan Polonia, Medan Selayang.
2.1. Keadaan Geografis
2.1.1. Letak dan Geografis
Kecamatan Medan Baru dengan luas wilayahnya 5,41 km² dengan letak diatas
permukaan laut 31 m, terletak antara 3,5534 LU dan 99,6582 BT. Jarak kantor camat
dengan kantor walikota sekitar delapan km. Kecamatan Medan Baru berbatasan
dengan :
Sebelah Utara


: Kecamatan Medan Petisah

Sebelah Selatan

: Kecamatan Medan Selayang

Sebelah Barat

: Kecamatan Medan Sunggal

Sebelah Timur

: Kecamatan Medan Polonia
Gambar 1 : Peta Kecamatan Medan Baru

Sumber : Data BPS kota Medan (online)

43
Universitas Sumatera Utara


2.1.2. Luas Wilayah dirinci per Kelurahan
Kecamatan Medan Baru memiliki enam kelurahan yaitu pertama kelurahan Titi
Rantai dengan luas 1,06 km2 kantor lurah berada di Jalan Bahagia No.89, kedua
kelurahan Padang Bulan dengan luas 1,68 km2 kantor lurah berada di Jalan Letjend
Jamin Ginting No.540, ketiga kelurahan Merdeka dengan luas 0,98 km2 kantor lurah
berada di Jalan Sei Belutu No.5, keempat kelurahan Darat dengan luas 0,28 km2
kantor lurah berada di Jalan Kapten Pattimura No.151, kelima kelurahan Babura
dengan luas 0,79 km2 kantor lurah berada di Jalan Kapten D.I. Panjaita No.71A,
keenam Petisah Hulu dengan luas 0,62 km2 kantor lurah berada di jalan Syailendra
No.15. Dari enam kelurahan yang berada di Kecamatan Medan Baru, kelurahan
Padang Bulan yang memiliki wilayah terluas yaitu sebesar 1,06 km2 sedangkan
kelurahan Darat mempunyai luas terkecil yakni 0,28 km2. Kelurahan Titi Rantia dan
Kelruhan Padang Bulan merupakan daerah atau lokasi penelitian penulis.
2.2. Pemerintahan
Kecamatan Medan Baru dipimpin seorang camat yang bernama Drs.Albon
Sidauruk, saat ini kecamatan Medan Baru terdiri dari enam kelurahan yang terbagi
atas 64 lingkungan dan 133 blok sensus.
Gambar 2 : Kantor Camat Medan Baru

Sumber : Dokumentasi Pribadi

44
Universitas Sumatera Utara

2.3. Struktur Penduduk
2.3.1. Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada tahun 2015 Kecamatan Medan Baru dihuni oleh 40.519 jiwa antara lain :
Pertama Kelurahan Titi Rantai jumlah penduduk 9.226 jiwa yang terdiri dari jumlah
laki-laki sebanyak 4.368 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak 4.858 jiwa. Kedua
Kelurahan Padang Bulan jumlah penduduk 9.310 jiwa yang terdiri dari jumlah lakilaki sebanyak 4.445 jiwa

dan jumlah perempuan sebanyak 4.865 jiwa. Ketiga

Kelurahan Merdeka jumlah penduduk 8.093 jiwa yang terdiri dari jumlah laki-laki
4.075 jiwa dan jumlah perempuan 4.021 jiwa. Keempat Kelurahan Darat jumlah
penduduk 1.965 jiwa yang terdiri dari jumlah laki-laki 1.012 jiwa dan jumlah
perempuan 953 jiwa. Kelima Kelurahan Babura jumlah penduduk 7.096 jiwa yang
terdiri dari jumlah laki-laki 3.693 jiwa dan jumlah perempuan 3.403 jiwa. Keenam
Kelurahan Petisah Hulu jumlah penduduk 4.829 jiwa yang terdiri dari jumlah lakilaki 2.415 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak 2.414 jiwa.
Jumlah penduduk terbanyak berada di kelurahan Titi Rantai sebanyak 9.226
jiwa dan kelurahan Padang Bulan sebanyak 9.310 jiwa sedangkan jumlah penduduk

terkecil berada di kelurahan Darat sebanyak 1.923 jiwa. Jumlah penduduk yang
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan terbanyak berada dikelurahan Padang
Bulan, yang mana jumlah laki-laki sebanyak 4.445 jiwa dan jumlah perempuann
sebanyak 4.865 jiwa.

45
Universitas Sumatera Utara

2.3.2

Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin Kecamatan Medan Baru
(2015)

Kelompok Usia
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29

30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
1.950
1.870
1.834
1.736
1.736
1.659

1.968
2.050
2.247
2.386
1.846
1.884
1.617
1.683
1.487
1.550
1.342
1.392
1.143
1.192
958
1.008
756
770
499
516

297
347
191
246
134
225

Jumlah
3.820
3.570
3.395
4.018
4.633
3.730
3.300
3.037
2.734
2.335
1.966
1.526

1.015
644
437
359

Tabel 1 : Sumber BPS kota Medan (online)

Tabel menyediakan jumlah penduduk yang diklasifikasikan pada usia dan jenis
kelamin, adapun informan anak-anak adalah usia 5 sampai 16 tahun dan informan
dewasa adalah usia 36 sampai 45 tahun. Berdarkan tabel enam maka kelompok usia
yang digunakan oleh penulis adalah 5-9, 10-14, 15-19, 35-39, 40-44, 45-49.
Kelompok usia 5-9 berjumlah 3.820 jiwa yang terdiri laki-laki berjumlah 1.950 jiwa
dan perempuan berjumlah 1.870 jiwa, kelompok usia 10-14 berjumlah 3.570 jiwa
yang terdiri dari laki-laki sebanyak 1.834 jiwa dan perempuan berjumlah 1.736 jiwa,
kelompok usia 15-19 berjumlah 4.018 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 1.968
jiwa dan perempan berjumlah 2.050 jiwa, kelompok usia 35-39 berjumlah 3.037 jiwa

46
Universitas Sumatera Utara


yang terdiri dari laki-laki berjumlah 1.487 jiwa dan perempuan berjumlah 1.550 jiwa,
kelompok usia 40-44 berjumlah 2.734 yang terdiri dari laki-laki berjumlah 1.342
jiwa dan perempuan berjumlah 1.392 jiwa serta kelompok usia 45-45 berjumlah
2.335 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 1.143 jiwa dan perempuan berjumlah
1.192 jiwa.
2.3.3. Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Padang Bulan dan Titi
Rantai (2015):
Kelompok
Usia
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54

55-59
60-64
65-69
70-74
75+

Kelurahan
Padang Bulan
Titi Rantai
490
513
681
635
641
701
901
932
985
915
602
568
801
734
520
655
579
552
590
534
558
597
576
538
404
498
571
465
221
213
190
176
Tabel 2 : Sumber Kantor Lurah

Pada tahun 2015 jumlah penduduk kelurahan Titi Rantai sebanyak 9.226 jiwa,
dengan jumlah keluarga sebanyak 1.536 kk dan jumlah penuduk kelurahan Padang
Bulan sebanyak 9.310 jiwa dengan jumlah keluarga sebanyak 1.463 kk. Jumlah
informan penulis yang berada di kelurahan Padang Bulan dan Titi Rantai sebagai

47
Universitas Sumatera Utara

berikut kelompok usia 5-9 berjumlah 681 jiwa (Padang Bulan) dan 635 jiwa (Titi
Rantai), usia 10-14 berjumlah 641 jiwa dan 701 jiwa, usia 15-19 berjumlah 901 jiwa
dan 932 jiwa, usia 35-39 berjumlah 520 Jiwa dan 655 jiwa, usia 40-44 berjumlah 579
jiwa dan 552 jiwa, usia 45-49 berjumlah 590 jiwa dan 534 jiwa.
Tabel menyediakan jumlah penduduk berdasarkan kelompok usia, adapun
informan punulis adalah usia 5 sampai 16 tahun. Berdarkan tabel enam maka
kelompok usia yang digunakan oleh penulis adalah 5-9, 10-14, 15-19. Kelompok usia
5-9 berjumlah , kelompok usia 10-14 berjumlah 3.570 jiwa yang terdiri dari laki-laki
sebanyak 1.834 jiwa dan perempuan berjumlah 1.736 jiwa serta kelompok usia 15-19
berjumlah 4.018 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 1.968 jiwa dan perempan
berjumlah 2.050 jiwa
2.4. Ekonomi
Pada tahun 2014 di kecamatan Medan Baru sudah memiliki sejumlah pasar dan
pertokoan yang ramai serta mendukung kegiatan perekonomian, diantaranya terdapat
tiga pasar, 64 pertokoan, 27 supermarket, empat plaza, satu SPBU, satu agen minyak
tanah. Fasilitas kendaraan bermotor seperti 37 bengkel sepeda bermotor dan 13
bengkel mobil. Keadaan ekonomi di Kecamatan Baru cukup lancar, sejumlah pasar
dan pertokoaan memudahkan masyarakat yang tinggal di Kecamatan ini mendapatkan
kebutuhan akan barang-barang.
Berdasarkan pengamatan penulis, masyarakat di kedua kelurahan ini yaitu
kelurahan Pdang Bulan dan kelurahan Titi Rantai, sebagian besar tergolong pada
ekonomi menengah keatas hal ini dilihat dari bentuk rumah yang tergolong besar dan
48
Universitas Sumatera Utara

cukup mewah serta alat-alat kendaraan (seperti mobil, angukot, sepeda motor) hampir
setiap rumah memiliki alat kendaraan tersebut. Kelurahan ini berdekatan dengan
kampus yang bernama Universitas Sumatera Utara, kedekatan ini menyebabkan
kelurahan ini menjadi wilayah tempat tinggal (sementara) bagi mahasiswa/i yang
menimba di Universitas Sumatera Utara. Mata pencarian masyarakat di kelurahan
Padang Bulan dan Titi Rantai sebagai berikut Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta,
pedagang, pensiunan, TNI/Polri, petani, sopir, buruh dan masih banyak lainnya.
2.5. Pengamatan Penulis terhadap Lokasi Penelitian
Lokasi ataupun daerah penelitian berada di Kecamatan Medan Baru tepatnya di
kelurahan Padang Bulan dan Titi Rantai, dua kelurahan ini memiliki jarak yang tidak
jauh dan bisa dikatan kedua kelurahan ini hidup berdampingan. Jalan akses ke kedua
kelurahan ini cukup mudah karena jalan yang berbentuk aspal yang mulus dan jarang
ditemukan aspal yang berlubang, rumah dan bangunan yang berdiri dapat
dikategorikan cukup bagus. Rumah dan bangunan yang berada di kelurahan ini bukan
hanya rumah penduduk sektiar namun rumah bagi anak-anak kos, sebagian rumah di
kelurahan ini difungsikan sebagai rumah kos-kosan bagi mahasiswa/i, pelajar dan
pekerja.
Masyarakat mayoritas bersukubangsa Batak Karo, selain itu terdapat
masyarakat yang bersukubangsa Jawa, Minang, Sunda, Batak Toba, Batak Pak-pak,
karena di daerah ini mayoritas bersukubangsa Batak Karo masyarakat yang berada
diluar masyarakat sukubangsa Karo bisa mengerti budaya dan adat-istiadat Karo
seperti dalam hal bahasa, masyarakat yang bukan sukubangsa Karo bisa
49
Universitas Sumatera Utara

menggunakan bahasa Karo (hal ini terjadi karena indvidu tersebut sering mendengar
bahasa Karo dan perlahan-lahan menyerapnya, seperti kata pepatah “ala bisa karena
biasa”, masyarakat yang bukan bersukubangsa Karo bisa berbahasa Karo karena biasa
mendengarnya dalam kehidupan sehari-hari), mayoritas masyarakat memeluk agama
Islam, Kristen dan Katolik. Keberagaman yang terlihat di kelurahan ini tidak memicu
munculnya konflik yang besar namun sentimen-sentimen kecil bisa ditemukan seperti
yang bertetangga bisa tidak saling komunikasi, namun sentiman tersebut hanya
sebatas pada pihak tertentu dan tidak memicu timbulnya konflik yang besar. Interaksi
yang muncul diantara masyarakat kelurahan ini kurang intens dibanding pada
masyarakat di pedesaan. Mata pencaharian pada masyarakat dikelurahan ini
bervariasi dan lebih kompleks dibanding dengan matapencaharian di desa yang lebih
homogen. Adapun mata pencaharian masyarakat dikelurahan ini antara lain pegawai
swasta, pegawai negei, pedagang, peternak, tukang becak, pengusaha dan sebagainya
dan penulis tidak pernah menemukan masyarakat yang bermatapencaharian sebagai
petani.
Kebersihan di daerah ini cukup terjaga karena setiap hari petugas kebersihan
rutin mengumpulkan sampah di tempat pembuangan sampah pagi hari, masingmasing masyarakat turut menjaga kebersihan rumah dan pekarangannya, namun
beberapa masyarakat kadangkala ditemukan membuang sampah di selokan padahal
pemerintah setempat sudah menyediakan beberapa tempat pembuangan sampah. Hal
ini terjadi karena masyarakat tersebut kurang menyadari akan pentingnya membuang
sampah pada tempatnya. Jika hujan turun dengan deras dan secara terus-menerus
50
Universitas Sumatera Utara

maka beberapa rumah dikelurahan ini akan tergenang oleh air dan sampah-sampah
yang berada di parit/selokan akan tergenang keluar. Tanaman dan pepohonan tidak
sulit ditemukan, bisa dikatakan setiap bangunan atau rumah setidaknya memiliki
tanaman atau pohon khususnya pada lapangan yang terdapat dikelurahan ini.
Lapangan tersebut dipenuhi dengan beberapa jenis pohon sehingga di sore hari
lapangan ini menjadi salah satu tempat tujuan masyarakat.
Setiap bangunan/rumah sudah dipasang air dan listrik, penulis tidak pernah
melihat sumber air seperti sungai. Jika terjadi pemadaman listrik, maka beberapa
masyarakat akan memasang alat generator sebagai sumber listrik. Pemadaman listrik
di daerah ini terjadi secara berkala, terdapat di bulan-bulan tertentu terjadi
pemadaman listrik, jika dibandingkan dengan pemadaman air maka pemadaman
listrik lebih sering terjadi dibanding dengan pemadaman air, mengenai jaringan
telepon dan jaringan internet beberapa masyarakat di dua kelurahan ini sudah
memakainya.
Kedua kelurahan ini bisa dikatakan sebagai daerah kos-kosan, sehingga
kejadian berupa pencurian atau kemalingan sering terjadi dirumah kos-kosan, bahkan
di daerah kos-kosan penulis sering mengalami kasus pencurian. Kasus pencurian
membuat masyarakat membangun pagar disetiap rumah, sehingga jika terdapat
oranglain yang hendak masuk, tidak sembarangan. Berubahnya lapangan hijau
menjadi bangunan-bangunan tinggi bagi anak-anak kosan membuat arena bermain
bagi anak-anak diperkotaan menjadi sangat kecil/sempit.
2.6. Arena Permainan Anak-anak di Kecamatan Medan Baru
51
Universitas Sumatera Utara

Anak-anak yang bermain membutuhkan dua hal penting yaitu peralatan bermain
dan arena bermain, arena bermain sering disebut dengan tempat bermain. Tempat
bermain menjadi hal pokok yang harus dipenuhi oleh anak-anak jika bermain
khususnya bermain permainan tradisiona, permainan tradisional membutuhkan arena
bermain sebagai tempat berlangsungnya permainan tradisional, tanpa adanya tempat
bermain anak-anak tidak bisa mengekspresikan keleluasaan yang berada dalam
dirinya. Anak-anak biasanya bermain di lahan kosong dan luas seperti di lapangan.
Kecamatan Medan Baru memiliki 21 lapangan yang dirinci sebagai berikut tiga buah
lapangan bola kaki, tujuh buah
lapangan volly, delapan lapangan bulu tangkis serta tiga lapangan futsal dan setiap
kelurahan memiliki arena atau tempat permaianan dengan ukuran yang berbeda.
Penulis memilih lokasi penelitian di kelurahan Titi Rantai dan kelurahan Padang
Bulan, anak-anak di kelurahan ini bermain di halaman dan lapangan. Adapun arena
Permainan Tradisional anak ada tiga bagian adalah sebagai berikut :
- Halaman sekolah yang berada di jalan Rebab, Keluarahan Titi Rantai,
Kecamatan Medan Baru.
- Halaman Mesjid AL Muttaqien yang berada di Jalan Terompet, Kelurahan Titi
Rantai.
- Lapangan Bola, lapangan bola ini terletak diantara kelurahan Titi Rantai dan
kelurahan Padang Bulan
- Halaman Rumah Masyarakat kelurahan Titi Rantai dan Padang Bulan

52
Universitas Sumatera Utara

Peta lokasi Arena Permainan
1. Halaman sekolah yang berada di jalan Rebab, Keluarahan Titi Rantai,
Kecamatan Medan Baru.
Bangunan
Sekolah Dasar

J
L
R
E
B
A
B
Halaman
Sekolah Dasar

2. Halaman Mesjid AL Muttaqien yang berada di Jalan Terompet, Kelurahan Titi
Rantai.
Mesjid AL
Muttaqien

G
e
d
g

Halaman Mesjid
AL Muttaqien

TEROMPET

3. Lapangan Bola, lapangan bola ini terletak diantara kelurahan Titi Rantai dan
kelurahan Padang Bulan
R

Lapangan
Bola

TE R O M P E T

E
B
A
B

T
E
R
O
M
P
E
T

53
Universitas Sumatera Utara