MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI PANGGUNG PERESENTASI DIRI PADA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR | Ayuningthyas | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10911 22930 1 SM
MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI PANGGUNG PERESENTASI
DIRI PADA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR
Prita Vidia Ayuningthyas, Slamet Subagya, dan Siti Rochani
Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Pritavidia95@gmail.com
ABSTRACK
This study aims to determine (1) how high school students Karanganyar 2
want to be seen in their social media account Instagram; (2) how SMA Negeri 2
Karanganyar students present themselves on their Instagram social media
accounts; And (3) why they use Instagram social media compared to other social
media to presentation themselves.The population in this study is all students of
SMA Negeri 2 Karanganyar. The sample that is selected is class XII students with
purposive sampling sample technique. This research uses qualitative research
method with CyberEthnography approach. Data collection was conducted with
in-depth interviews and observations. Data analysis using interactive model
analysis. By using the dramaturgy theory by Erving Goffman. The results are as
follows. First, in Instagram there is an image / label that they want in themselves
and they will try to be accomplished in various ways. Secondly, they will try to
present themselves as the image / labels they want with real effort (trying to be
visible by sharing photos and videos, doing live on Instagam, instastory) and
virtual efforts (making hashtag pupils and trying to get lots of followers). Third,
the reason students use social media Instagram to present themselves in because
Instagram is a social media that is more superior and broad and has more
supportive features.
Keywords: image / label, self-presentation, effort, reason, dramaturgy by Erving
Goffman.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana siswa SMA
Negeri 2 Karanganyar ingin terlihat dalam akun media sosial Instagram mereka;
(2) bagaimana siswa SMA Negeri 2 Karanganyar mempresentasikan diri mereka
pada akun media sosial Instagram mereka; dan (3) mengapa mereka menggunakan
media sosial Instagram di bandingkan media sosial lainnya untuk
mempersentasikan diri mereka. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
SMA
Negeri
2
Karanganyar.
Sampel
yang
di
pilih
adalah siswa kelas XII dengan teknik pengambilan sampel purposive
sampling. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan CyberEthnography. Pengumpulan data dilaksanakan dengan
wawancara
mendalam dan observasi. Analisis data menggunakan analisis model
interaktif. Dengan menggunakan teori dramaturgi oleh Erving Goffman. Hasil
penelitian adalah sebagai berikut ini. Pertama, dalam Instagram ada sebuah
image/label yang mereka inginkan pada diri mereka dan akan mereka usahakan
untuk dapat di capai dengan berbagai macam cara. Kedua, mereka akan berusaha
mempresentasikan diri mereka sebagaimana image/label yang mereka inginkan
dengan upaya nyata (berusaha terlihat aktiv dengan membagi foto dan video,
melakukan live pada Instagam, instastory) dan upaya virtual (membuat hashtag
pupuler dan berusaha mendapatkan banyak followers). Ketiga, alasan para siswa
menggunakan media sosial Instagram untuk mempresentasikan diri mereka di
karenakan Instagram merupakan media sosial yang lebih unggul dan luas serta
memiliki fitur yang lebih mendukung.
Kata Kunci : image/label, presentasi diri, upaya, alasan, dramaturgi Erving
Goffman.
GPRS
PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi
dan
hingga
menembus
sinyal
kini
mampu
4G
LTE.
komunikasi pada era sekarang ini
Perkembangan dari sisi software
telah
(perangkat
merubah
cara
individu
lunak)
yaitu
adanya
berinteraksi dengan individu yang
operating system (os) serta aplikasi
lain,
yang menyertai didalamnya.Setiap
tak
hanya
perkembangan
merubah,
teknologi
komunikasi
juga
dan
semakin
jenis smartphone yang beredar luas
di
era
sekarang
ini
memiliki
system
(os)
masing-
memudahkan individu satu dengan
operating
individu lain dalam berkomunikasi.
masing. Seperti jenis smartphone
Sebuah teknologi biasanya terdiri
Samsung yang memiliki os dengan
dari
aspek
hardware
(perangkat
nama Android, dan Apple yang
dan
software
(perangkat
memiliki os dengan nama iOs, serta
keras)
lunak). Perkembangan dari sisi aspek
Blackberry
hardware (perangkat keras) bisa kita
Blackberry 10. Operating system (os)
lihat dengan maraknya berbagai
lainnya juga ada Windows 10 untuk
macam
perangkat Komputer atau Laptop.
jenis
smartphone
yang
memiliki akses data dari yang dulu
hanya mampu menembus sinyal
yang
Pembaharuan
memiliki
os
dan
penyempurnaan Smartphone yang
semakin hari semakin mutakhir dan
untuk menciptakan dan menampilkan
siswa-siswi SMAN 2 Karanganyar
branding tentang dirinya kepada
yang statusnya adalah remaja dimana
dunia luar. Dengan membagi foto,
remaja sebagai pengguna terbesar
video, atau juga status di dalam
Smartphone
media
merasa
sangat
sosial,
mereka
ingin
dimanjakan dengan berbagai aplikasi
mengungkapkan kepada orang lain
yang disediakan. Kehadiran media
bahwa inilah dirinya. Tidak jarang
sosial di kalangan remaja, membuat
pula bahkan seseorang bisa bertindak
ruang
berlebihan
privat
dengan
seseorang
melebur
publik.
Terjadi
ruang
pergeseran
keberadaan
ingin
dirinya
kepada orang lain. Tidak jarang
remaja, para remaja tidak segan-
bentuk presentasi diri ini dilakukan
segan mengupload segala kegiatan
diluar dari batas jangkauan atau
pribadinya
kemampuan para siswa-siswi itu
untuk
di
menunjukkan
sekedar
kalangan
kepada
budaya
untuk
disampaikan
teman-temannya
melalui
sendiri.
Dengan
unggulnya
akun media sosial dalam membentuk
Instagram ini lah yang menarik
identitas diri mereka. Di dalam
perhatian para remaja, termasuk
media sosial Instagram, para remaja
remaja
tak
mengupload
dibuktikan dengan berita yang tertera
kegiatan rutinitas mereka dalam
pada koran kompas.com edisi 15
bentuk foto atau video, biasanya dari
Februari 2016 20:08 WIB, mengenai
foto atau video yang diunggah akan
unggulnya
di lihat oleh teman-teman lainnya
media sosial lainnya di kalangan
yang juga memiliki akun pada
remaja:
segan
selalu
Instagram.
penonton
Dari
akun
sinilah
para
instagram
akan
menilai seseorang dari apa yang
mereka lihat pada foto atau video
yang diunggah oleh orang lain.
Dalam
Instagram,
media
sosial
siswa-siswi
berusaha
tingkat
SMA.
Instagram
Hal
ini
dibanding
Sebelas juta remaja angkat kaki
2011
dari Facebook pada
silam.Sejak
itu Facebook makin didominasi
kalangan dewasa hingga tua,
yakni mereka yang berumur 30
tahun ke atas.
Sementara anak muda - 18
hingga
29
tahun
punya Instagram sebagai rumah
baru.Mereka
bisa
berbagi
konten visual tanpa embelembel teks panjang lebar. Tak
banyak ruang membahas kisruh
politik, berkampanye, atau
menuangkan
pikiran-pikiran
serius nan ruwet.
Instagram seakan
lebih
merestui
penggunanya
memamerkan foto atau video
perjalanan,
hobi,
dan
keseharian lainnya yang lekat
dengan kreativitas dan jiwa
muda.Tak jarang pula yang
kemudian
mengembangkan
bisnis dengan menggunakan
strategi
pemasaran
via Instagram.
Alarm tanda bahaya lebih tepat
ditujukan pada Twitter.Secara
umum,
platform
tersebut
memang
menunjukkan
penurunan penetrasi.
Indonesia yang basis pengguna
Twitter-nya
terhitung
melimpah pun terkena dampak.
Dalam dua tahun terakhir
pengguna Twitter di Indonesia
menurun 10 persen hingga
tinggal sepertiga dari total
pengguna internet.
siswa
SMAN
berusaha
2
Karanganyar
mempresentasikan
diri
mereka pada akun media sosial
Instagram mereka dan bagaimana
mereka berusaha menghias akun
media sosial Instagram mereka agar
mereka terlihat seperti bagimana
mereka ingin dilihat, serta alasan
dibalik mengapa siswa SMAN 2
Karanganyar
demikian
melakukan
dalam
media
hal
sosial
Instagram. Sehingga, judul untuk
penelitian ini adalah “Media Sosial
Sebagai Panggung Presentasi Diri
pada
Siswa
SMA
Negeri
2
Karanganyar”.
Tujuan dari penelitian ini,
yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana
siswa SMAN 2 Karanganyar
mempresentasikan
diri
mereka di dalam media sosial
Dari media sosial Instagram
ini, orang yang kita kenal dalam
dunia nyata bisa jadi berbeda dengan
yang kita lihat ketika kita melihat isi
akun
disini
media
sosialnya.Perbedaan
tergantung
bagaimana
seseorang mengisi akun media sosial
Instagramnya.
Disinilah
peneliti
ingin menggali perihal bagaimana
Instagram.
2. Untuk mengetahui mengapa
siswa SMAN 2 Karanganyar
memilih
media
Instagram
mempresentasikan
mereka.
Kajian Pustaka
sosial
untuk
diri
Media
media
sosial/social
atau yang biasa di kenal dengan
jejaring sosial ini merupakan media
baru
bentuk
perkembangan
dari
internet. Dalam media baru, jelas
kiranya bahwa muatan interaktif
yang ada itu sangat tinggi. Sesuai
dengan
namanya,
merupakan
media
media
sosial
online
yang
mendukung
interaksi
penggunanya,
di
sosial
mana
para
penggunanya (user) melalui aplikasi
berbasis
internet
berpartisipasi,
dapat
dan
berbagi,
menciptakan
konten berupa blog, wiki, forum,
jejaring sosial, dan ruang dunia
virtual yang disokong oleh teknologi
multimedia
Internet,
yang
medsos
kian
canggih.
dan
teknologi
multimedia menjadi satu kesatuan
yang
sulit
dipisahkan
serta
mendorong pada hal-hal baru.Saat ini
medsos
yang
paling
banyak
digunakan dan tumbuh pesat berupa
jejaring sosial, blog dan wiki.
Lesmana
dalam
dasar ideology dan teknologi web
2.0
dan
memungkinkan
penciptaan dan pertukaran usergenerated
content.Web
2.0
menjadi platform dasar media
sosial. Media sosial ada dalam
berbagai bentuk yang berbeda,
termasuk sosial network, forum
internet, weblogs, sosial blogs,
micro blogging, wikis, podcasts,
gambar, video, ratting, dan
bookmark sosial
(Lesmana,
2012:10)
bukunya
menuturkan definisi dari Andrean
dan Michael. Andreas Kaplan dan
Michael Haenlein mendefinisikan:
Media sosial sebagai sebuah
kelompok
aplikasi
berbasis
internet yang dibangun di atas
Media
sosial
Instagram
merupakan jenis media baru yang
termasuk
dalam
media.Instagram
jenis
online
adalah
sebuah
aplikasi untuk berbagi foto yang
dapat
dilihat
oleh
Followers
(pengikut) dari pengunggah foto
tersebut
memberikan
dan
dapat
saling
komentar
antara
sesamanya. Untuk like di instagram,
Nasrullah
(2015:26)
menyatakan
bahwa:
Followers menjadi salah satu
unsur yang penting, dimana
jumlah like dari para pengikut
sangat mempengaruhi apakah
foto tersebut dapat menjadi
sebuah foto yang populer atau
tidak. Biasanya foto atau video
yang memiliki banyak like akan
muncul pada laman explore yang
terdapat di instagram sehingga
memiliki peluang untuk bisa
dilihat oleh lebih banyak orang.
Hal ini biasa terjadi pada artisartis yang memiliki banyak
followers
sehingga
setiap
postingannya selalu mendapatkan
banyak like dari fansnya
sehingga tak jarang postingan
artis selalu menghiasi laman
explore pada instagram.
Maka dari itu, pengguna media sosial
harus
memiliki
strategi
mengkonstruksi
dalam
identitasnya.
Strategi yang dimaksud juga demi
memenuhi image seperti apa yang
Dalam setiap diri seseorang,
mereka ingin pertontonkan kepada
pasti memiliki cara tersendiri untuk
khalayak pribadi ataupun umum.
mempersentasikan dirinya kepada
Media sosial Instagram memberikan
orang lain. Presentasi diri mengacu
ruang yang seluas-luasnya bagi para
pada image atau kesan tentang diri
remaja
kita yang ingin kita tunjukan kepada
mempresentasikan dirinya. Strategi-
khalayak pribadi ataupun umum.
strategi yang ada ini dipakai bisa
Seperti
dipakai
yang
dinyatakan
Boyer
Presentasi diri atau sering juga
disebut
manajemen
impresi
(impression
management)
merupakan sebuah tindakan
menampilkan diri yang dilakukan
oleh setiap individu untuk
mencapai sebuah citra diri yang
diharapkan. Presentasi diri yang
dilakukan ini bisa dilakukan oleh
individu atau bisa juga dilakukan
oleh kelompok individu, tim,
atau organisasi (Boyer, dkk,
2006:4)
mempresentasikan
diri, para pengguna media sosial
Instagram
oleh
SMA
untuk
remaja
dalam
memodifikasi akun media sosialnya.
dalam bukunya:
Dalam
pelajar
harus
mengatur
penampilan mereka dengan berbagai
strategi dan sedimikian rupa. Sesuatu
yang dipublikasikan atau konten
dalam media sosial harus melalui
standar editorial diri yang dimiliki.
Implementasi dari masing-masing
strategi ini akan bergantung pada
kehendak
baaimana
mereka
memodifikasi akun yang dimilikinya
seperti yang sudah di jelaskan diatas.
Sehingga media sosial Instagram
merupakan
sebuah
wadah
bagi
remaja untuk melakukan eksplorasi
seara leluasa terhadap presentasi
dirinya
terhadap
teman-teman
sekolahnya.
Dalam buku yang berjudul
The Presentation of Self in Virtual
Life: Characteristics of Personal
Home Page, dinyatakan bahwa:
Ketika mengkaitkan antara media
sosial dan presentasi diri, bisa
terjadi pandangan yang cukup
kontradiktif. Di satu sisi,
presentasi diri yang berakar dari
interaksi tatap muka antar
individu memandang presentasi
diri melalui media sosial akan
menghilangkan elemen non
verbal komunikasi dan konteks
terjadinya komunikasi. Sehingga
presentasi diri tidak maksimal di
dalam media sosial. Di sisi lain,
ketidakhadiran elemen-elemen
non verbal dan konteks bisa
dipandang
sebagai
sebuah
kondisi bagi pengguna untuk
lebih mudah mengontrol dan/
atau minimal dalam melakukan
presentasi
diri.
Sehingga
ketiadaan
elemen-elemen
nonverbal
bisa
membuat
komunikasi tidak berjalan cukup
‘kaya’. Namun, pada saat yang
sama
setiap
pengguna
mendapatkan kesempatan untuk
lebih inventif dalam melakukan
presentasi diri (Papacharissi,
2002:644-645).
Dalam teori dramaturgi di
jelaskan bahwa ineteraksi sosial
sama seperti pertunjukan teater atau
drama di atas panggung. Manusia
merupakan
aktor
yang berusaha
menggabungkan
karakteristik
personal dan tujuan kepada orang
lain melalui pertunjukan dramanya
sendiri.
tujuan,
Untuk
mencapai
manusia
mengembangkan
suatu
akan
perilaku-perilaku
yang dapat mendukung perannya.
Pengembangan perilaku itu dalam
bentuk mempersiapkan kelengkapan
pertunjukan berupa setting, kostum,
penggunaan kata (dialog) tindakan
non
verbal.
Tujuannya
untuk
meningkatkan kesan yang baik pada
lawan interaksi dan meluluskan jalan
mencapai
tujuan
dan
membuat
penonton dapat menerima manipulasi
yang di sajikan. Bila seorang aktor
berhasil,
maka
penonton
akan
melihat aktor sesuai sudut yang
memang ingin diperlihatkan oleh
aktor tersebut.
Dalam hal ini, peneliti ingin
memaparkan teori dramaturgi ini
dengan apa yang terjadi di kalangan
remaja Indonesia saat ini, dimana
remaja
pengguna
media
sosial
menggunakan akun mereka untuk
mempersentasikan
diri
mereka
seperti halnya menjalankan suatu
peran di atas panggung. Mereka yang
meakukan
demikian
akan
mengontrol diri mereka sedemikian
rupa dari segi penampilan, fisi, serta
perilaku
actual
memerankan
ketika
perannya,
mereka
dan
hal
seperti ini terjadi di semua jenis
media sosial Instagram. Media sosial
isntagram yang merupakan bentuk
media baru berbasis online dengan
segala komponennya ini menjadi
dalam Instagram. Biasanya feed
salah satu tempat para remaja SMA
Instagram para remaja SMA ini ada
memainkan perannya di dalam media
temanya, misalnya dark, mereka
sosial Instagram.
akan mengunggah semua foto yang
akun
Bentuk persentasi diri dalam
temanya
Instagram
ada
ketika kita ingin temanya bright,
para
makan akan mengunggah semua foto
banyak
sekali,
sebenarnya
contohnya,
dark.
Atau
sebaliknya
remaja SMA akan memainkan kata
yang
dalam bio Instagram dimana bio
dilakukan
Instagram ini adalah bagian “about”
menampilkan perannya dan orang
untuk menjelaskan secara ringkas
lain dapat menerima dirinya dan
tentang diri si pengguna. Dalam bio
termanipulasi sesuai dengan peran
Instagram ini, biasanya para remaja
yang dikehendakinya.
bertemakan
dengan
bright.Hal
tujuan
itu
untuk
SMA ini menuliskan hal basic dalam
Para remaja SMA melakukan
dirinya, seperti nama sekolah dan
ini dengan alasan-alasan tersendiri,
angkatan tahun berapa, tak jarang
mereka
para remaja menuliskan inisial nama
menjalankan
kekasih mereka dalam bio Instagram
Dengan memanfaatkan komponen
ini. Dari bio Instagram ini, para
dalam Instagram, saat itulah remaja
remaja
SMA
SMApengguna
Instagram
memiliki
tujuan
perannya
sedang
dalam
tersebut.
berusaha
satu sama lain bisa mengetahui
mempertahankan
biografi
dilakoninya dalam front stage sebaik
singkat
pemilik
akun
Instagram.
peran
yang
mungkin di depan penonton agar
Lalu,
remaja
SMA
mendapatkan
Instagram
akan
diharapkan. Secara kasat mata setiap
feed
remaja melakukan perannya seperti
Instagram sesuai seperti apa yang
mereka sedang berada dalam suatu
ada dipikiran mereka, sesuai seperti
realitas kehidupan. Ketika remaja
apa yang mereka ingin di nilai. Feed
SMA kembali pada realitas nyata
instagram
semua
atau back stage, maka panggungnya
kumpulan foto yang kita unggah
pun berubah. Tanpa penonton dari
pengguna
para
akun
menggunakan
dan
mengisi
merupakan
kesan
sesuai
yang
followersnya atau pengikutnya di
mengarahkan
sasaran
penelitiannya
pada
usaha
menemukan teori-teori dasar,
bersifat
deskriptif,
lebih
mementingkan proses daripada
hasil, membatasi studi dengan
fokus, memiliki seperangkat
kriteria
untuk
memeriksa
keabsahan data, rancangan
penelitiannya
bersifat
sementara,
dan
hasil
penelitiannya disepakati oleh
kedua belah pihak: peneliti dan
subjek penelitian.
Penelitian
ini
berbasis
twitter, ia akan berperan berbeda
seperti ketika ada penonton yang
melihatnya.Karakter
para
remaja
SMA akan kembali menjadi yang
sebenarnya
ketika
berada
di
kehidupan nyata.
Dari
fenomena
tersebut
terlihat bahwa pemandangan yang
kontras antara front stage dan back
stage yang dijalani oleh si remaja. Di
atas
panggung
remaja
tersebut
melakoni perannya dengan sangat
baik misalnya sebagai pribadi yang
humoris, keren, asik dan gaul. Dan
para
penonton
yang
menyukai
kepribadian yang mereka lihat dalam
pemilik
akun
Instagram
sudah
berhasil
di
manipulasi
atau
terperangkap dalam kepura-puraan
yag disajikan.
menggunakan
pendekatan
CyberEthnography. Menurut Robert
V Kozinets dalam bukunya yang
berjudul Netnography pada tahun
2010
menyatakan
CyberEtnhography
sebuah
bentuk
bahwa
merupakan
etnografi
yang
diadaptasi untuk dunia sosial yang
dimediasi oleh perangkat komputer
(Kozintets, 2010). Inti dari penelitian
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
merupakan
penelitian kualitatif. Terkait dengan
penelitian
teknologi internet, sehingga peneliti
kualitatif,
Moleong
(2010:44) menyatakan:
Penelitian kualitatif itu berakar
pada latar alamiah sebagai
keutuhan,
mengandalkan
manusia sebagai alat penelitian,
memanfaatkan
metode
kualitatif, mengadakan analisis
data
secara
induktif,
CyberEtnhography
dialog
dan
kesepakatan
adalah
upaya
pragmatis
hasil
mencapai
tentang
makna diantara penelitidan subjek
yang diteliti. Fokus amatan dalam
CyberEtnhography ditujukan pada
hal hal yang terjadi didunia maya
atau lingkungan komunitas virtual,
dengan bantuan informasi online
maupun informan offline.
Sumber data dalam penelitian ini ada
lapangan
dua, yaitu:
rumusan
masalah.Observasi
dilaksanakan
peneliti
1. Tempat dan peristiwa
yang
sesuai
dengan
untuk
Tempat/lokasi yang berkaitan
memperoleh data dan dilanjutkan
dengan sasaran penelitian,
dengan wawancara dan dokumentasi
yaitu di SMA Negeri 2
untuk memperoleh data yang lebih
Karanganyar.Peristiwa
banyak dan valid.
berkaitan
dengan
aktivitas
1. Observasi
siswa dalam sosial media
Instagram.
Mengenai
observasi
definisi
Satori
dan
Komariah
(2013:105)
Dalam hal ini yaitu adalah
menyatakan
“Observasi
siswa
merupakan
pengamatan
2. Informan
SMA
Negeri
2
Karanganyar yang melakukan
langsung
tindakan
untuk mengetahui keadaan
pencitraan/presentasi diri di
objek, situasi, konteks, dan
sosial media Instagram.
maknanya
Teknik
pengumpulan
merupakan langkah
data
yang paling
terhadap
dalam
mengumpulkan
dilakukan
tujuan utama dalam penelitian adalah
memperoleh
mendapatkan
langsung
mengetahui
teknik
data,
peneliti
Tanpa
pengumpulan
upaya
data
penelitian.” Teknik observasi
strategis dalam penelitian, karena
data.
objek
agar
peneliti
gambaran
sehingga
dapat
melihat hal-hal yang tidak
akan
diamati orang lain, khususnya
mendapatkan data yang memenuhi
bagi sesama pengguna media
standar data yang diterapkan. Teknik
sosial
pengumpulan data dilakukan dengan
dengan
observasi,
Herdiansyah (2010: 131-132)
maka
tidak
wawancara
dokumentasi.Peneliti
dan
melakukan
observasi dilapangan bertujuan untuk
mengamati hal-hal yang terjadi di
Instagram.
Terkait
observasi,
menyatakan:
Inti dari observasi adalah
adanya perilaku yang
tampak dan adanya tujuan
yang
ingin
dicapai.Perilaku
yang
tampak dapat berupa
perilaku
yang
dapat
dilihat langsung oleh
mata, dapat didengar,
dapat dihitung dan dapat
diukur.Karena
mensyaratkan
perilaku
yang tampak, potensi
perilaku seperti sikap dan
minat yang masih dalam
bentuk kognisi, afeksi
atau
intensi
atau
kecenderungan perilaku
tidak
dapat
diobservasi.Selain
itu
observasi
haruslah
mempunyai
tujuan
tertentu.Pengamatan yang
tanpa
tujuan
bukan
merupakan
observasi.Pada dasarnya,
tujuan dari observasi
adalah
untuk
mendeskripsikan
lingkungan (site) yang
diamati, aktivitas yang
berlangsung,
individuindividu yang terlibat
dalam
lingkungan
tersebut beserta aktivitas
dan
perilaku
yang
dimunculkan serta makna
kejadian
berdasarkan
perspektif individu yang
terlibat tersebut.
siswi SMAN 2 Karanganyar
yang
menjadi
Kegiatan memantau seperti
melihat
foto
penelitian
ini
dalam
dilakukan
dengan memantau aktivitas di
dalam akun media sosial
Instagram para siswa dan
pada
feed
Instagram, menonton videovideo para siswa-siswi saat
mereka sedang Live. Data
hasil
observasi
ini
dapat
digunakan untuk memperkuat
hasil
wawancara,
dimana
outputnya berupa screenshot
feed Instagram mereka.
2. Wawancara
Terkait
dengan
wawancara, Moleong (2010:
186) mengemukakan bahwa,
“
wawancara
adalah
percakapan dengan maksud
tertentu yang dilakukan oleh
dua pihak yaitu pewawancara
(interviewer)
yang
mengajukan pertanyaaan dan
terwawancara
(interviewee)
yang memberikan jawaban
atas
pertanyaan
Wawancara
Observasi
informan.
adalah
bersosialisasi,
itu”.
seni
pertemuan
“dua manusia yang saling
berinteraksi
dalam
jangka
waktu tertentu berdasarkan
kesetaraan
status,
terlepas
apakah hal tersebut benar-
ended
benar kejadian nyata atau
penelitian
tidak” (Denzim, 2009: 501).
yang
Secara garis besar wawancara
wawancara
dibedakan menjadi tiga yaitu
sehingga
wawancara
terstruktur,
dapat
benar-benar
wawancara
semiterstruktur
memperoleh
rasionalitas
dan
wawancara
tak
terstruktur. Hal itu seperti
yang
bahwa,
73-74)
“wawancara
terstruktur
sering
disebut
wawancara
baku
(standardized
interview)
ini,
Dalam
wawancara
digunakan
adalah
mendalam,
nantinya
peneliti
informan dalam melakukan
tindakan like di sosial media.
diungkapkan
(Sugiyono,2013:
interview)”.
Narasumber
wawancara
dari
mendalam
ini
adalah siswa-siswi SMAN 2
Karanganyar pengguna sosial
media
Instagram.
Wawancara ini nantinya akan
dimana susunan pertanyaan
dilakukan
sudah ditetapkan sebelumnya
kegiatan
dengan
sehingga tidak menggangu
jawaban
pilihan-pilihan
yang
sudah
di
luar
belajar
waktu
mengajar
aktivitas belajar siswa di
disediakan.
Wawancara
sekolah.
semiterstruktur
merupakan
pelaksanaan
yang
adalah
istirahat
wawancara
yang
dalam
Adapun
saat
waktu
dipilih
dan
pelaksanaannya lebih bebas
pulang sekolah. Wawancara
bila
ini hanya akan dilakukan
dibandingkan
wawancara
sedangkan
dengan
terstruktur,
siswa
saja
tak
dikarenakan sesuai dengan
terstruktur sering juga disebut
teori dan tema penelitian
wawancara
mendalam,
yang
wawancara
intensif,
wawancara
wawancara
kepada
kualitatif
dan
wawancara terbuka (open-
berfokus
untuk
menggali bagaimana sosok
siswa-siswi
dalam
akun
Instagram mereka, dimana
menurut teori dramturgi di
bersangkutan
jelaskan
dengan
sekolah.
bahwa
ineteraksi
Namun selain 2 fungsi Instagram
sama
seperti
tersebut, para siswa menggunakan
sosial
pertunjukan teater atau drama
Instagram
di atas panggung. Manusia
mempersentasikan diri mereka. Cara-
merupakan
yang
cara yang mereka lakukan juga
menggabungkan
terdapat beberapa hal, yang pertama
aktor
berusaha
karakteristik
personal
dan
adalah
sebagai
Unggahan
tujuan kepada orang lain
sebagai
melalui
Presentasi
pertunjukan
Salah
Diri.
tempat
Foto/Video
Satu
Bentuk
Presentasi
diri
dramanya sendiri. Hal seperti
adalah suatu hal yang dapat di
ini bisa kita lihat dalam dunia
lakukan oleh siapa saja dan di mana
internet, salah satunya adalah
saja. Para siswa siswi SMA Negeri 2
akun media sosial Instaram,
Karanganyar yang notabe-nya adalah
dimana
remaja memiliki cara masing-masing
siswa-siswi
pengguna
media
sosial
dan berbeda satu dengan lainnya
menggunakan akun mereka
dalam
untuk mempersentasikan diri
dirinya pada akun Instagram mereka
mereka
masing-masing.
Mereka
semua
menjalankan suatu peran di
memiliki
tersendiri
untuk
atas panggung.
memberikan kesan dari diri mereka
HASIL PENELITIAN
terhadap khalayak umum dalam
Hasil
seperti
Instagram. Presentasi diri yang di
bisa
lakukan adalah dengan berusaha
menjadi tempat berkomunikasi bagi
menampilkan diri guna mencapai
siswa siswi SMAN 2 Karanganyar
titik sebuah citra diri yang di
dengan keuarga tercinta serta para
inginkan.
sahabat
Instagram
terdekat.
ini
cara
mempresentasikan
adalah
bahwa
penelitian
halnya
usaha
memang
Selain
itu,
Di Instagram sendiri, hal-hal
Instagram juga bisa menjadi tempat
yang biasa di lakukan oleh siswa
para siswa mendapatkan informasi
siswi SMA Negeri 2 Karanganyar
dan berita terkini, atau info-info yang
ini,
yang
dapat
di
kategorikan
sebagai bentuk presentasi diri ada
mendapatkan banyak followers ini
banyak sekali dan beragam. Antara
lah mereka akan melakukan berbagai
lain adalah misalnya dengan sering
cara
mem-post foto/video ke dalam akun
Instagram lainnya untuk menjadi
Instagram mereka. Foto/video yang
pengikut akun Instagram mereka,
di unggah pun biasanya mereka
termasuk
dengan
seleksi
foto/video
ke
terlebih
dahulu
sebelum
demi
memikat
pengguna
membagikan
dalam
Instagram.
akhirnya benar-benar mereka post.
Untuk menunjukan image diri dalam
Untuk tahap seleksi foto/video juga
sebuah foto, banyak yang biasanya di
tergantung bagaimana mereka ingin
perhatikan oleh para remaja pelajar
terlihat dan bagaimana mereka ingin
SMA Negeri 2 Karanganyar ini.
menunjukan image mereka. Selain
Seperti
itu, ada beberapa hal yang menurut
misalnya outfit yang di pakai, latar
mereka harus mereka tunjukan, dan
belakang dari foto, tempat, dan lain-
tidak
lainnya.
di
tunjukan
dalam
post
pada
Lalu
umumnya,
semua
yaitu
itu
di
sempurnakan dengan kolom caption
Instagram.
Hal yang paling dasar dan
yang di sediakan pada pada setiap
umum yang ingin di tunjukan oleh
unggahan yang bisa di gunakan
siswa-siswi SMAN 2 Karanganyar
untuk mendeskripsikan foto, atau
ini adalah image mereka sebagai
bisa di gunakan untuk memberikan
remaja
kata-kata mutiara. Gaya mereka saat
yang
‘hits’.
Siswa-siswi
untuk
berfoto juga menjadi contoh lain
menempatkan diri mereka sebagai
dalam persyaratan mereka untuk
salah satu remaja hits di Instagram.
mengguggah foto.
seperti
berlomba-lomba
Untuk mencapai kriteria hits itu
InstaLive
dan
InstaStory
sendiri lah yang membuat Instagram
sebagai Bentuk Kedua Presentasi
seolah memiliki patokannya. Contoh
Diri, Bukan hanya fitur posting yang
utama dari ciri hits bagi para siswa
ada dalam media sosial Instagram.
siswi
ini
Bahkan sejak tahun 2016 Instagram
adalah dengan akun mereka yang
mengeluarkan 2 fitur terbaru yaitu
memiliki banyak followers. Untuk
InstaLive dan InstaStory. Lalu apa
penggemar
Instagram
yang menjadikannya berbeda dengan
mereka, namun jumlah banyaknya
fitur post Instagram? Yang berbeda
pengikut dan juga like menjadi suatu
adalah
akan
pokok pusat perhatian mereka. Maka
terkumpul pada galeri gambar akun
banyak cara yang mereka tempuhi
Instagram
yang dinamakan feed
untuk bisa mendapatkan followers
Instagam yang bisa di lihat untuk
dan juga like yang banyak. Memiliki
selamanya,
InstaLive
banyak pengikut dan juga like pada
berupa siaran langsung saat kejadian
akun Instagram membuat mereka
di mana hanya bisa di lihat saat ada
merasa sudah menjadi popular dan
pengguna Instagram sedang Live
juga hits.
post
secara
Instagram
sedangkan
langsung.
Sedangkan
PEMBAHASAN
lainnya
Dalam dunia Instagram, para
foto/video
siswa SMA Negeri 2 Karanganyar
yang akan masuk ke dalam cuplikan
juga memiliki impian untuk menjadi
dalam profile picture kita, di mana
sosok impian, kebanyakan para siswa
saat kita mengunggah sesuatu ke
siswi ini sangat terobsesi dengan
dalam Snapgram hanya akan di lihat
image diri sebagai remaja yang
oleh yang lainnya selama 24 jam dan
pupuler dan hits. Tentunya untuk
setelah itu akan terhapus secara
mencapai keinginan untuk menajadi
otomatis oleh pihak Instagram.
sosok impian sebagai remaja yang
InstaStory
atau
sebutan
Snapgram
merupakan
Banyaknya Followers dan
hits ini memiliki banyak kriteria
Like untuk Menjadi Image Hits,
yang harus terpenuhi tergantung
Dari penelitian yang di lakukan,
pada seperti apa hits dan pupuler
peneliti
kenyataan
dalam benak mereka. Salah satu ciri
bahwa usaha untuk menjadikan diri
khas remaja hits dalam Instagram
mereka popular atau hits pada media
adalah dengan memiliki followers
sosial Instagaram juga di lakukan
dan like yang banyak pada akun
oleh siswa siswi SMA Negeri 2
Instagramnya.
Karanganyar. Followers atau like
followers dan like yang banyak pada
bukan hanya lagi sekedar angka yang
akun Instagram, ciri lainnya adalah
tertera pada akun profil Instagaram
dengan mengikuti trend yang sedang
mendapatkan
Selain
memiliki
booming dalam dunia Instagram
dalam akun Instagram miliknya, atau
feed
menyalurkan hobby mereka ke dalam
Instagram
akun Instagram. Keempat, mereka
misalnya
memperindah
Feed
Instagram.
foto
akun
akan selalu berusaha up-to-date dan
Siswa
siswi
selalu terlihat aktif dalam Instagram
pengguna Instagram memperindah
misalnya dengan sering melakukan
akun
InstaLive dan InstaStory.
merupakan
Instagram
galeri
kita.
Instagram
mereka
dengan
Bukan hanya untuk menjadi
menata galeri mereka supaya terlihat
rapih.
Biasanya
mmposting
mereka
foto
yang
akan
hits saja, bahkan siswi ada yang
senada
menginginkan lebih dari itu, yaitu
sebanyak 3 kali, begitu seterusnya.
Dari penelitian yang sudah di
lakukan
peneliti
melihat
bahwa
untuk
selebgram.
menjadi
Keuntungan yang di dapat ketika
menjadi
selebgram
adalah
bisa
untuk mendapatkan pengikut yang
membuka jasa endorsement. Jasa
banyak pada Instagram juga ada
endorse
beberapa jalan yang bisa di tempuh
menguntungkan bagi si pengguna
oleh para siswa pengguna Instagram
akun
ini.
bisa
selebgram ini karena akan banyak
meminta bantuan pada akun teman-
online shop yang mau bekerja sama
teman
dengannya.
Pertama,
para
siswa
mereka
untuk
sendiri
Instagram
Lalu,
tentu
yang
akan
menjadi
mengapa
para
mereka.
siswa ini sangat terobsesi dengan
Kedua, mereka bisa memperbanyak
image diri sebagai remaja yang hits
hashtag atau tanda pagar dimana ini
dalam dunia Instagram? Apa yang
bisa di jadikan kata kunci kepada
mereka dapat? Untuk jawabannya
orang lain yang memiliki tujuan,
sendiri juga beragam sesuai apa yang
keinginan, atau minat yang sama.
ada di pikiran mereka.
mempromosikan
Ketiga,
mereka
akun
bisa
membuat
Sebagian siswa mengatakan
yang
bahwa itu semua di lakukan atas
menarik atau memiliki cirri khas
dasar rasa puas dan bangga terhadap
tersendir, misalnya ada siswa yang
diri sendiri atas prestasi diri dalam
biasa membagikan hasil karya nya
dunia Instagram yang sudah mereka
foto/video
dengan
konten
capai.
Sebagian
siswa
lagi
ekspresif pada Instagram ternyata
jika
bisa
merupakan sosok yang pendiam pada
mendapatkan banyak teman baru
kehidupan aslinya. Dengan segala
dalam dunia Instagram. Lain lagi ada
fitur pendukung yang dimiliki, serta
yang
karena
selalu melakukan upgrade membuat
merasa memiliki banyak penggemar.
kegiatan presentasi diri ini tetap
Instagram juga di anggap sebagai
terlakoni oleh para siswa siswi
google
SMAN 2 Karanganyar.
mengatakan
senang
mengaku
bahagia
kedua
karena
dapat
memberikan informasi dan berita
secara lengkap.
Posting
salah
Berdasarkan
dengan
hasil
analisis
menggunakan
teori
foto/video
adalah
Dramaturgi oleh Erving Goffman di
cara
mereka
atas dapat di simpulkan bahwa
diri
mereka.
Instagram
satu
mepersentasikan
sebagai
front
stage
Mereka akan mengunggah foto yang
(panggung depan) dimana para siswa
bisa mencapai image seperti apa
sebagai aktor memiliki setting dan
yang merek ingin buat. Misalnya,
alur sendiri untuk memainkan peran
selain menjadi pribadi yang hits,
mereka yang ingin mereka tunjukan
mereka juga memiliki sosok lain
kepada
yang mereka ingn tunjukan. Yaitu
Instagram mereka sebagai penonton.
untuk menjadi pribadi yang bijak,
Setting yang di maksud adalah cara
cara untuk mencapai image tersebut
yang
adalah
sering-sering
membuat image yang ingin mereka
menggunakan kata-kata mutiara pada
tunjukan berhasil di tangkap oleh
kolom caption dalam setiap post
para followers sesuai yang mereka
yang mereka unggah. Hal itu juga di
inginkan.
dengan
lakukan untuk mempercantik foto.
para
mereka
Dengan
followers
lakukan
adanya
akun
untuk
istilah
Dalam penelitian ini peneliti melihat
selebgram yang berartikan pengguna
bahwa apa yang mereka tunjukan
Instagram yang tergolong hits atau
dalam Instagram kadang tak sesuai
popular
dengan kenyataan yang ada. Contoh
berlomba-lomba mewujudkan diri
salah satu siswa yang sangat terlihat
menjadi seperti lebel atau image
membuat
para
siswa
tersebut.
Untuk
keinginan
tersebut,
mewujudkan
ada
sebagai remaja yang hits/popular.
berbagai cara yang harus mereka
Untuk mencapai image diri seperti
lalui untuk bisa memiliki cirri-ciri
itu
sebagai
selebgram.
semua
fasilitas
pastilah
mereka bentuk adalah sosok diri
dalam
Instagram
ada
dengan
syaratnya yang dipukul rata oleh para
dimiliki
penggunanya yaitu dengan memiliki
Instagram seperti fitur upload foto
banyak followers dan likes pada akun
dan video dengan kolom caption
yang dimiliki. Lalu untuk menarik
serta fitur InstaLive dan InstaStory
para pengikut, para siswa ini juga
bisa
untuk
memiiki berbagai macam cara yaitu
membentuk image diri yang mereka
seperti pertama memperindah feed
inginkan, seperti dengan bagaimana
atau galeri Instagram mereka, kedua
mereka
foto
dengan membuat foto dan video
mereka, harus seperti apa mereka
yang mereka unggah dengan konten
terlihat dalam sebuah unggahan,
tertentu atau semenarik mungkin
serta
dapat
dengan pakaian yang senada, latar
menarik banyak pengikut pada akun
yang bagus, posisi dan gaya yang
Instagram yang mereka punya. Maka
pas, lalu ketiga mereka akan terus
dari itu lah mengapa Instagram
berusaha aktiv dengan selalu update
menjadi media sosial pilihan para
InstaStory dan melakukan InstaLive
remaja tersebut. Karena Instagram
pada akun Instagra mereka, keempat
dirasa
fitur
mereka akan berusaha menunjukan
menguntungkan
bakat yang mereka miliki atau hobby
yang
membantu
harus
Dan
juga
mereka
mengunggah
bagaimana
caranya
memiliki
pendukung
yang
banyak
bagi mereka.
yang mereka senangi. Media sosial
SIMPULAN DAN SARAN
Instagram menjadi media pilihan
Dengan banyaknya fitur serta
bagi para siswa siswi SMAN 2
fasilitas yang di miliki, Instagram di
Karanganyar di karenakan Instagram
jadikan sebagai tempat ajang untuk
merupakan salah satu media sosial
pembentukan
dan
menunjukan
yang sangat booming dan di minati
branding
pada
dunia
luar.
oleh kaum remaja saat ini. Dari
yang
ingin
penelitian yang sudah dilakukan,
diri
Kebanyakan
image
para siswa SMAN 2 Karanganyar
informasi yang berhubungan dengan
menyatakan
teman-teman
pendidikan seperti mencari informasi
sekolah dan dari kalangan lainnya
jenjang selanjutnya dan informasi
memiliki akun pada media sosial
beasiswa,
Instagram.
kesehatan, dan informasi lainnya
bahwa
Karena
Instagram
atau
dapat
info
merupakan tempat adanya orang-
yang
orang di sekitarnya membuat para
kehidupannya kelak.
tentang
berguna
bagi
siswa juga membuat akun pada
DAFTAR PUSTAKA
media sosial Instagram. Selain itu,
Boyer, L., Brunner, B.R., Charles,
T., and Coleman, P. (2006).
Managing Impessions in a
virtual environment: Is ethnic
diversity a self-presentation
strategy for colleges and
universities?.
Journal
of
Computer-Mediated
Communication.
Instagram juga merupakan media
sosial yang memiliki banyak fasitilas
serta fitur yang mendukung mereka
untuk mencapai image diri yang di
inginkan. Instagram selalu berusaha
untuk menaiki dan memperbaiki
memanjakan para pengguna setianya.
Denzin, Norman K. & Yvonna S.
Lincoln. (2009). Handbook of
Qualitative
Research.
Terjemahan oleh Dariyanto
dkk. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Maka
Haris
kualitas serta fitur yang mereka
miliki, dengan kata lain, Instagram
merupakan media sosial yang dapat
dari
itulah,
Instagram
merupakan media sosial tercinta bagi
para
siswa
siswi
SMAN
2
Karanganyar.
Hendaknya
media
sosial
menggunakan
Instagram
dengan
bijaksana, baik, dan benar. Jangan
menyalah gunakan Instagram dengan
membuat konten yang buruk dan
melanggar
hukum.
Selain
itu,
baiknya
juga
menggunakan
Instagram
untuk
mendapatkan
Herdiansyah.
Metodologi
Kualitatif untuk
Sosial.
Jakarta:
Humanika.
(2010).
Penelitian
Ilmu-ilmu
Salemba
Kompas.
15
Februari
2016.
“Unggulnya Media Sosial
Instagram disbanding Media
Sosial Lainnya”
Moleong, Lexy J. 2004. Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Papacharissi, Zizi. (2002). The
Presentation of Self in Virtual
Life:
Characteristics
of
Personal
Home
Page.
Journalism
and
Mass
Communication
Quarterly
autumn.
Rulli
Nasrullah. (2015). Media
Sosial: Perspektif Komunikasi,
Budaya, dan Sosioteknologi.
Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Pendidikan
(Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung. Alfabeta
DIRI PADA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR
Prita Vidia Ayuningthyas, Slamet Subagya, dan Siti Rochani
Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Pritavidia95@gmail.com
ABSTRACK
This study aims to determine (1) how high school students Karanganyar 2
want to be seen in their social media account Instagram; (2) how SMA Negeri 2
Karanganyar students present themselves on their Instagram social media
accounts; And (3) why they use Instagram social media compared to other social
media to presentation themselves.The population in this study is all students of
SMA Negeri 2 Karanganyar. The sample that is selected is class XII students with
purposive sampling sample technique. This research uses qualitative research
method with CyberEthnography approach. Data collection was conducted with
in-depth interviews and observations. Data analysis using interactive model
analysis. By using the dramaturgy theory by Erving Goffman. The results are as
follows. First, in Instagram there is an image / label that they want in themselves
and they will try to be accomplished in various ways. Secondly, they will try to
present themselves as the image / labels they want with real effort (trying to be
visible by sharing photos and videos, doing live on Instagam, instastory) and
virtual efforts (making hashtag pupils and trying to get lots of followers). Third,
the reason students use social media Instagram to present themselves in because
Instagram is a social media that is more superior and broad and has more
supportive features.
Keywords: image / label, self-presentation, effort, reason, dramaturgy by Erving
Goffman.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana siswa SMA
Negeri 2 Karanganyar ingin terlihat dalam akun media sosial Instagram mereka;
(2) bagaimana siswa SMA Negeri 2 Karanganyar mempresentasikan diri mereka
pada akun media sosial Instagram mereka; dan (3) mengapa mereka menggunakan
media sosial Instagram di bandingkan media sosial lainnya untuk
mempersentasikan diri mereka. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
SMA
Negeri
2
Karanganyar.
Sampel
yang
di
pilih
adalah siswa kelas XII dengan teknik pengambilan sampel purposive
sampling. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan CyberEthnography. Pengumpulan data dilaksanakan dengan
wawancara
mendalam dan observasi. Analisis data menggunakan analisis model
interaktif. Dengan menggunakan teori dramaturgi oleh Erving Goffman. Hasil
penelitian adalah sebagai berikut ini. Pertama, dalam Instagram ada sebuah
image/label yang mereka inginkan pada diri mereka dan akan mereka usahakan
untuk dapat di capai dengan berbagai macam cara. Kedua, mereka akan berusaha
mempresentasikan diri mereka sebagaimana image/label yang mereka inginkan
dengan upaya nyata (berusaha terlihat aktiv dengan membagi foto dan video,
melakukan live pada Instagam, instastory) dan upaya virtual (membuat hashtag
pupuler dan berusaha mendapatkan banyak followers). Ketiga, alasan para siswa
menggunakan media sosial Instagram untuk mempresentasikan diri mereka di
karenakan Instagram merupakan media sosial yang lebih unggul dan luas serta
memiliki fitur yang lebih mendukung.
Kata Kunci : image/label, presentasi diri, upaya, alasan, dramaturgi Erving
Goffman.
GPRS
PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi
dan
hingga
menembus
sinyal
kini
mampu
4G
LTE.
komunikasi pada era sekarang ini
Perkembangan dari sisi software
telah
(perangkat
merubah
cara
individu
lunak)
yaitu
adanya
berinteraksi dengan individu yang
operating system (os) serta aplikasi
lain,
yang menyertai didalamnya.Setiap
tak
hanya
perkembangan
merubah,
teknologi
komunikasi
juga
dan
semakin
jenis smartphone yang beredar luas
di
era
sekarang
ini
memiliki
system
(os)
masing-
memudahkan individu satu dengan
operating
individu lain dalam berkomunikasi.
masing. Seperti jenis smartphone
Sebuah teknologi biasanya terdiri
Samsung yang memiliki os dengan
dari
aspek
hardware
(perangkat
nama Android, dan Apple yang
dan
software
(perangkat
memiliki os dengan nama iOs, serta
keras)
lunak). Perkembangan dari sisi aspek
Blackberry
hardware (perangkat keras) bisa kita
Blackberry 10. Operating system (os)
lihat dengan maraknya berbagai
lainnya juga ada Windows 10 untuk
macam
perangkat Komputer atau Laptop.
jenis
smartphone
yang
memiliki akses data dari yang dulu
hanya mampu menembus sinyal
yang
Pembaharuan
memiliki
os
dan
penyempurnaan Smartphone yang
semakin hari semakin mutakhir dan
untuk menciptakan dan menampilkan
siswa-siswi SMAN 2 Karanganyar
branding tentang dirinya kepada
yang statusnya adalah remaja dimana
dunia luar. Dengan membagi foto,
remaja sebagai pengguna terbesar
video, atau juga status di dalam
Smartphone
media
merasa
sangat
sosial,
mereka
ingin
dimanjakan dengan berbagai aplikasi
mengungkapkan kepada orang lain
yang disediakan. Kehadiran media
bahwa inilah dirinya. Tidak jarang
sosial di kalangan remaja, membuat
pula bahkan seseorang bisa bertindak
ruang
berlebihan
privat
dengan
seseorang
melebur
publik.
Terjadi
ruang
pergeseran
keberadaan
ingin
dirinya
kepada orang lain. Tidak jarang
remaja, para remaja tidak segan-
bentuk presentasi diri ini dilakukan
segan mengupload segala kegiatan
diluar dari batas jangkauan atau
pribadinya
kemampuan para siswa-siswi itu
untuk
di
menunjukkan
sekedar
kalangan
kepada
budaya
untuk
disampaikan
teman-temannya
melalui
sendiri.
Dengan
unggulnya
akun media sosial dalam membentuk
Instagram ini lah yang menarik
identitas diri mereka. Di dalam
perhatian para remaja, termasuk
media sosial Instagram, para remaja
remaja
tak
mengupload
dibuktikan dengan berita yang tertera
kegiatan rutinitas mereka dalam
pada koran kompas.com edisi 15
bentuk foto atau video, biasanya dari
Februari 2016 20:08 WIB, mengenai
foto atau video yang diunggah akan
unggulnya
di lihat oleh teman-teman lainnya
media sosial lainnya di kalangan
yang juga memiliki akun pada
remaja:
segan
selalu
Instagram.
penonton
Dari
akun
sinilah
para
akan
menilai seseorang dari apa yang
mereka lihat pada foto atau video
yang diunggah oleh orang lain.
Dalam
Instagram,
media
sosial
siswa-siswi
berusaha
tingkat
SMA.
Hal
ini
dibanding
Sebelas juta remaja angkat kaki
2011
dari Facebook pada
silam.Sejak
itu Facebook makin didominasi
kalangan dewasa hingga tua,
yakni mereka yang berumur 30
tahun ke atas.
Sementara anak muda - 18
hingga
29
tahun
punya Instagram sebagai rumah
baru.Mereka
bisa
berbagi
konten visual tanpa embelembel teks panjang lebar. Tak
banyak ruang membahas kisruh
politik, berkampanye, atau
menuangkan
pikiran-pikiran
serius nan ruwet.
Instagram seakan
lebih
merestui
penggunanya
memamerkan foto atau video
perjalanan,
hobi,
dan
keseharian lainnya yang lekat
dengan kreativitas dan jiwa
muda.Tak jarang pula yang
kemudian
mengembangkan
bisnis dengan menggunakan
strategi
pemasaran
via Instagram.
Alarm tanda bahaya lebih tepat
ditujukan pada Twitter.Secara
umum,
platform
tersebut
memang
menunjukkan
penurunan penetrasi.
Indonesia yang basis pengguna
Twitter-nya
terhitung
melimpah pun terkena dampak.
Dalam dua tahun terakhir
pengguna Twitter di Indonesia
menurun 10 persen hingga
tinggal sepertiga dari total
pengguna internet.
siswa
SMAN
berusaha
2
Karanganyar
mempresentasikan
diri
mereka pada akun media sosial
Instagram mereka dan bagaimana
mereka berusaha menghias akun
media sosial Instagram mereka agar
mereka terlihat seperti bagimana
mereka ingin dilihat, serta alasan
dibalik mengapa siswa SMAN 2
Karanganyar
demikian
melakukan
dalam
media
hal
sosial
Instagram. Sehingga, judul untuk
penelitian ini adalah “Media Sosial
Sebagai Panggung Presentasi Diri
pada
Siswa
SMA
Negeri
2
Karanganyar”.
Tujuan dari penelitian ini,
yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana
siswa SMAN 2 Karanganyar
mempresentasikan
diri
mereka di dalam media sosial
Dari media sosial Instagram
ini, orang yang kita kenal dalam
dunia nyata bisa jadi berbeda dengan
yang kita lihat ketika kita melihat isi
akun
disini
media
sosialnya.Perbedaan
tergantung
bagaimana
seseorang mengisi akun media sosial
Instagramnya.
Disinilah
peneliti
ingin menggali perihal bagaimana
Instagram.
2. Untuk mengetahui mengapa
siswa SMAN 2 Karanganyar
memilih
media
mempresentasikan
mereka.
Kajian Pustaka
sosial
untuk
diri
Media
media
sosial/social
atau yang biasa di kenal dengan
jejaring sosial ini merupakan media
baru
bentuk
perkembangan
dari
internet. Dalam media baru, jelas
kiranya bahwa muatan interaktif
yang ada itu sangat tinggi. Sesuai
dengan
namanya,
merupakan
media
media
sosial
online
yang
mendukung
interaksi
penggunanya,
di
sosial
mana
para
penggunanya (user) melalui aplikasi
berbasis
internet
berpartisipasi,
dapat
dan
berbagi,
menciptakan
konten berupa blog, wiki, forum,
jejaring sosial, dan ruang dunia
virtual yang disokong oleh teknologi
multimedia
Internet,
yang
medsos
kian
canggih.
dan
teknologi
multimedia menjadi satu kesatuan
yang
sulit
dipisahkan
serta
mendorong pada hal-hal baru.Saat ini
medsos
yang
paling
banyak
digunakan dan tumbuh pesat berupa
jejaring sosial, blog dan wiki.
Lesmana
dalam
dasar ideology dan teknologi web
2.0
dan
memungkinkan
penciptaan dan pertukaran usergenerated
content.Web
2.0
menjadi platform dasar media
sosial. Media sosial ada dalam
berbagai bentuk yang berbeda,
termasuk sosial network, forum
internet, weblogs, sosial blogs,
micro blogging, wikis, podcasts,
gambar, video, ratting, dan
bookmark sosial
(Lesmana,
2012:10)
bukunya
menuturkan definisi dari Andrean
dan Michael. Andreas Kaplan dan
Michael Haenlein mendefinisikan:
Media sosial sebagai sebuah
kelompok
aplikasi
berbasis
internet yang dibangun di atas
Media
sosial
merupakan jenis media baru yang
termasuk
dalam
media.Instagram
jenis
online
adalah
sebuah
aplikasi untuk berbagi foto yang
dapat
dilihat
oleh
Followers
(pengikut) dari pengunggah foto
tersebut
memberikan
dan
dapat
saling
komentar
antara
sesamanya. Untuk like di instagram,
Nasrullah
(2015:26)
menyatakan
bahwa:
Followers menjadi salah satu
unsur yang penting, dimana
jumlah like dari para pengikut
sangat mempengaruhi apakah
foto tersebut dapat menjadi
sebuah foto yang populer atau
tidak. Biasanya foto atau video
yang memiliki banyak like akan
muncul pada laman explore yang
terdapat di instagram sehingga
memiliki peluang untuk bisa
dilihat oleh lebih banyak orang.
Hal ini biasa terjadi pada artisartis yang memiliki banyak
followers
sehingga
setiap
postingannya selalu mendapatkan
banyak like dari fansnya
sehingga tak jarang postingan
artis selalu menghiasi laman
explore pada instagram.
Maka dari itu, pengguna media sosial
harus
memiliki
strategi
mengkonstruksi
dalam
identitasnya.
Strategi yang dimaksud juga demi
memenuhi image seperti apa yang
Dalam setiap diri seseorang,
mereka ingin pertontonkan kepada
pasti memiliki cara tersendiri untuk
khalayak pribadi ataupun umum.
mempersentasikan dirinya kepada
Media sosial Instagram memberikan
orang lain. Presentasi diri mengacu
ruang yang seluas-luasnya bagi para
pada image atau kesan tentang diri
remaja
kita yang ingin kita tunjukan kepada
mempresentasikan dirinya. Strategi-
khalayak pribadi ataupun umum.
strategi yang ada ini dipakai bisa
Seperti
dipakai
yang
dinyatakan
Boyer
Presentasi diri atau sering juga
disebut
manajemen
impresi
(impression
management)
merupakan sebuah tindakan
menampilkan diri yang dilakukan
oleh setiap individu untuk
mencapai sebuah citra diri yang
diharapkan. Presentasi diri yang
dilakukan ini bisa dilakukan oleh
individu atau bisa juga dilakukan
oleh kelompok individu, tim,
atau organisasi (Boyer, dkk,
2006:4)
mempresentasikan
diri, para pengguna media sosial
oleh
SMA
untuk
remaja
dalam
memodifikasi akun media sosialnya.
dalam bukunya:
Dalam
pelajar
harus
mengatur
penampilan mereka dengan berbagai
strategi dan sedimikian rupa. Sesuatu
yang dipublikasikan atau konten
dalam media sosial harus melalui
standar editorial diri yang dimiliki.
Implementasi dari masing-masing
strategi ini akan bergantung pada
kehendak
baaimana
mereka
memodifikasi akun yang dimilikinya
seperti yang sudah di jelaskan diatas.
Sehingga media sosial Instagram
merupakan
sebuah
wadah
bagi
remaja untuk melakukan eksplorasi
seara leluasa terhadap presentasi
dirinya
terhadap
teman-teman
sekolahnya.
Dalam buku yang berjudul
The Presentation of Self in Virtual
Life: Characteristics of Personal
Home Page, dinyatakan bahwa:
Ketika mengkaitkan antara media
sosial dan presentasi diri, bisa
terjadi pandangan yang cukup
kontradiktif. Di satu sisi,
presentasi diri yang berakar dari
interaksi tatap muka antar
individu memandang presentasi
diri melalui media sosial akan
menghilangkan elemen non
verbal komunikasi dan konteks
terjadinya komunikasi. Sehingga
presentasi diri tidak maksimal di
dalam media sosial. Di sisi lain,
ketidakhadiran elemen-elemen
non verbal dan konteks bisa
dipandang
sebagai
sebuah
kondisi bagi pengguna untuk
lebih mudah mengontrol dan/
atau minimal dalam melakukan
presentasi
diri.
Sehingga
ketiadaan
elemen-elemen
nonverbal
bisa
membuat
komunikasi tidak berjalan cukup
‘kaya’. Namun, pada saat yang
sama
setiap
pengguna
mendapatkan kesempatan untuk
lebih inventif dalam melakukan
presentasi diri (Papacharissi,
2002:644-645).
Dalam teori dramaturgi di
jelaskan bahwa ineteraksi sosial
sama seperti pertunjukan teater atau
drama di atas panggung. Manusia
merupakan
aktor
yang berusaha
menggabungkan
karakteristik
personal dan tujuan kepada orang
lain melalui pertunjukan dramanya
sendiri.
tujuan,
Untuk
mencapai
manusia
mengembangkan
suatu
akan
perilaku-perilaku
yang dapat mendukung perannya.
Pengembangan perilaku itu dalam
bentuk mempersiapkan kelengkapan
pertunjukan berupa setting, kostum,
penggunaan kata (dialog) tindakan
non
verbal.
Tujuannya
untuk
meningkatkan kesan yang baik pada
lawan interaksi dan meluluskan jalan
mencapai
tujuan
dan
membuat
penonton dapat menerima manipulasi
yang di sajikan. Bila seorang aktor
berhasil,
maka
penonton
akan
melihat aktor sesuai sudut yang
memang ingin diperlihatkan oleh
aktor tersebut.
Dalam hal ini, peneliti ingin
memaparkan teori dramaturgi ini
dengan apa yang terjadi di kalangan
remaja Indonesia saat ini, dimana
remaja
pengguna
media
sosial
menggunakan akun mereka untuk
mempersentasikan
diri
mereka
seperti halnya menjalankan suatu
peran di atas panggung. Mereka yang
meakukan
demikian
akan
mengontrol diri mereka sedemikian
rupa dari segi penampilan, fisi, serta
perilaku
actual
memerankan
ketika
perannya,
mereka
dan
hal
seperti ini terjadi di semua jenis
media sosial Instagram. Media sosial
isntagram yang merupakan bentuk
media baru berbasis online dengan
segala komponennya ini menjadi
dalam Instagram. Biasanya feed
salah satu tempat para remaja SMA
Instagram para remaja SMA ini ada
memainkan perannya di dalam media
temanya, misalnya dark, mereka
sosial Instagram.
akan mengunggah semua foto yang
akun
Bentuk persentasi diri dalam
temanya
ada
ketika kita ingin temanya bright,
para
makan akan mengunggah semua foto
banyak
sekali,
sebenarnya
contohnya,
dark.
Atau
sebaliknya
remaja SMA akan memainkan kata
yang
dalam bio Instagram dimana bio
dilakukan
Instagram ini adalah bagian “about”
menampilkan perannya dan orang
untuk menjelaskan secara ringkas
lain dapat menerima dirinya dan
tentang diri si pengguna. Dalam bio
termanipulasi sesuai dengan peran
Instagram ini, biasanya para remaja
yang dikehendakinya.
bertemakan
dengan
bright.Hal
tujuan
itu
untuk
SMA ini menuliskan hal basic dalam
Para remaja SMA melakukan
dirinya, seperti nama sekolah dan
ini dengan alasan-alasan tersendiri,
angkatan tahun berapa, tak jarang
mereka
para remaja menuliskan inisial nama
menjalankan
kekasih mereka dalam bio Instagram
Dengan memanfaatkan komponen
ini. Dari bio Instagram ini, para
dalam Instagram, saat itulah remaja
remaja
SMA
SMApengguna
memiliki
tujuan
perannya
sedang
dalam
tersebut.
berusaha
satu sama lain bisa mengetahui
mempertahankan
biografi
dilakoninya dalam front stage sebaik
singkat
pemilik
akun
Instagram.
peran
yang
mungkin di depan penonton agar
Lalu,
remaja
SMA
mendapatkan
akan
diharapkan. Secara kasat mata setiap
feed
remaja melakukan perannya seperti
Instagram sesuai seperti apa yang
mereka sedang berada dalam suatu
ada dipikiran mereka, sesuai seperti
realitas kehidupan. Ketika remaja
apa yang mereka ingin di nilai. Feed
SMA kembali pada realitas nyata
semua
atau back stage, maka panggungnya
kumpulan foto yang kita unggah
pun berubah. Tanpa penonton dari
pengguna
para
akun
menggunakan
dan
mengisi
merupakan
kesan
sesuai
yang
followersnya atau pengikutnya di
mengarahkan
sasaran
penelitiannya
pada
usaha
menemukan teori-teori dasar,
bersifat
deskriptif,
lebih
mementingkan proses daripada
hasil, membatasi studi dengan
fokus, memiliki seperangkat
kriteria
untuk
memeriksa
keabsahan data, rancangan
penelitiannya
bersifat
sementara,
dan
hasil
penelitiannya disepakati oleh
kedua belah pihak: peneliti dan
subjek penelitian.
Penelitian
ini
berbasis
twitter, ia akan berperan berbeda
seperti ketika ada penonton yang
melihatnya.Karakter
para
remaja
SMA akan kembali menjadi yang
sebenarnya
ketika
berada
di
kehidupan nyata.
Dari
fenomena
tersebut
terlihat bahwa pemandangan yang
kontras antara front stage dan back
stage yang dijalani oleh si remaja. Di
atas
panggung
remaja
tersebut
melakoni perannya dengan sangat
baik misalnya sebagai pribadi yang
humoris, keren, asik dan gaul. Dan
para
penonton
yang
menyukai
kepribadian yang mereka lihat dalam
pemilik
akun
sudah
berhasil
di
manipulasi
atau
terperangkap dalam kepura-puraan
yag disajikan.
menggunakan
pendekatan
CyberEthnography. Menurut Robert
V Kozinets dalam bukunya yang
berjudul Netnography pada tahun
2010
menyatakan
CyberEtnhography
sebuah
bentuk
bahwa
merupakan
etnografi
yang
diadaptasi untuk dunia sosial yang
dimediasi oleh perangkat komputer
(Kozintets, 2010). Inti dari penelitian
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
merupakan
penelitian kualitatif. Terkait dengan
penelitian
teknologi internet, sehingga peneliti
kualitatif,
Moleong
(2010:44) menyatakan:
Penelitian kualitatif itu berakar
pada latar alamiah sebagai
keutuhan,
mengandalkan
manusia sebagai alat penelitian,
memanfaatkan
metode
kualitatif, mengadakan analisis
data
secara
induktif,
CyberEtnhography
dialog
dan
kesepakatan
adalah
upaya
pragmatis
hasil
mencapai
tentang
makna diantara penelitidan subjek
yang diteliti. Fokus amatan dalam
CyberEtnhography ditujukan pada
hal hal yang terjadi didunia maya
atau lingkungan komunitas virtual,
dengan bantuan informasi online
maupun informan offline.
Sumber data dalam penelitian ini ada
lapangan
dua, yaitu:
rumusan
masalah.Observasi
dilaksanakan
peneliti
1. Tempat dan peristiwa
yang
sesuai
dengan
untuk
Tempat/lokasi yang berkaitan
memperoleh data dan dilanjutkan
dengan sasaran penelitian,
dengan wawancara dan dokumentasi
yaitu di SMA Negeri 2
untuk memperoleh data yang lebih
Karanganyar.Peristiwa
banyak dan valid.
berkaitan
dengan
aktivitas
1. Observasi
siswa dalam sosial media
Instagram.
Mengenai
observasi
definisi
Satori
dan
Komariah
(2013:105)
Dalam hal ini yaitu adalah
menyatakan
“Observasi
siswa
merupakan
pengamatan
2. Informan
SMA
Negeri
2
Karanganyar yang melakukan
langsung
tindakan
untuk mengetahui keadaan
pencitraan/presentasi diri di
objek, situasi, konteks, dan
sosial media Instagram.
maknanya
Teknik
pengumpulan
merupakan langkah
data
yang paling
terhadap
dalam
mengumpulkan
dilakukan
tujuan utama dalam penelitian adalah
memperoleh
mendapatkan
langsung
mengetahui
teknik
data,
peneliti
Tanpa
pengumpulan
upaya
data
penelitian.” Teknik observasi
strategis dalam penelitian, karena
data.
objek
agar
peneliti
gambaran
sehingga
dapat
melihat hal-hal yang tidak
akan
diamati orang lain, khususnya
mendapatkan data yang memenuhi
bagi sesama pengguna media
standar data yang diterapkan. Teknik
sosial
pengumpulan data dilakukan dengan
dengan
observasi,
Herdiansyah (2010: 131-132)
maka
tidak
wawancara
dokumentasi.Peneliti
dan
melakukan
observasi dilapangan bertujuan untuk
mengamati hal-hal yang terjadi di
Instagram.
Terkait
observasi,
menyatakan:
Inti dari observasi adalah
adanya perilaku yang
tampak dan adanya tujuan
yang
ingin
dicapai.Perilaku
yang
tampak dapat berupa
perilaku
yang
dapat
dilihat langsung oleh
mata, dapat didengar,
dapat dihitung dan dapat
diukur.Karena
mensyaratkan
perilaku
yang tampak, potensi
perilaku seperti sikap dan
minat yang masih dalam
bentuk kognisi, afeksi
atau
intensi
atau
kecenderungan perilaku
tidak
dapat
diobservasi.Selain
itu
observasi
haruslah
mempunyai
tujuan
tertentu.Pengamatan yang
tanpa
tujuan
bukan
merupakan
observasi.Pada dasarnya,
tujuan dari observasi
adalah
untuk
mendeskripsikan
lingkungan (site) yang
diamati, aktivitas yang
berlangsung,
individuindividu yang terlibat
dalam
lingkungan
tersebut beserta aktivitas
dan
perilaku
yang
dimunculkan serta makna
kejadian
berdasarkan
perspektif individu yang
terlibat tersebut.
siswi SMAN 2 Karanganyar
yang
menjadi
Kegiatan memantau seperti
melihat
foto
penelitian
ini
dalam
dilakukan
dengan memantau aktivitas di
dalam akun media sosial
Instagram para siswa dan
pada
feed
Instagram, menonton videovideo para siswa-siswi saat
mereka sedang Live. Data
hasil
observasi
ini
dapat
digunakan untuk memperkuat
hasil
wawancara,
dimana
outputnya berupa screenshot
feed Instagram mereka.
2. Wawancara
Terkait
dengan
wawancara, Moleong (2010:
186) mengemukakan bahwa,
“
wawancara
adalah
percakapan dengan maksud
tertentu yang dilakukan oleh
dua pihak yaitu pewawancara
(interviewer)
yang
mengajukan pertanyaaan dan
terwawancara
(interviewee)
yang memberikan jawaban
atas
pertanyaan
Wawancara
Observasi
informan.
adalah
bersosialisasi,
itu”.
seni
pertemuan
“dua manusia yang saling
berinteraksi
dalam
jangka
waktu tertentu berdasarkan
kesetaraan
status,
terlepas
apakah hal tersebut benar-
ended
benar kejadian nyata atau
penelitian
tidak” (Denzim, 2009: 501).
yang
Secara garis besar wawancara
wawancara
dibedakan menjadi tiga yaitu
sehingga
wawancara
terstruktur,
dapat
benar-benar
wawancara
semiterstruktur
memperoleh
rasionalitas
dan
wawancara
tak
terstruktur. Hal itu seperti
yang
bahwa,
73-74)
“wawancara
terstruktur
sering
disebut
wawancara
baku
(standardized
interview)
ini,
Dalam
wawancara
digunakan
adalah
mendalam,
nantinya
peneliti
informan dalam melakukan
tindakan like di sosial media.
diungkapkan
(Sugiyono,2013:
interview)”.
Narasumber
wawancara
dari
mendalam
ini
adalah siswa-siswi SMAN 2
Karanganyar pengguna sosial
media
Instagram.
Wawancara ini nantinya akan
dimana susunan pertanyaan
dilakukan
sudah ditetapkan sebelumnya
kegiatan
dengan
sehingga tidak menggangu
jawaban
pilihan-pilihan
yang
sudah
di
luar
belajar
waktu
mengajar
aktivitas belajar siswa di
disediakan.
Wawancara
sekolah.
semiterstruktur
merupakan
pelaksanaan
yang
adalah
istirahat
wawancara
yang
dalam
Adapun
saat
waktu
dipilih
dan
pelaksanaannya lebih bebas
pulang sekolah. Wawancara
bila
ini hanya akan dilakukan
dibandingkan
wawancara
sedangkan
dengan
terstruktur,
siswa
saja
tak
dikarenakan sesuai dengan
terstruktur sering juga disebut
teori dan tema penelitian
wawancara
mendalam,
yang
wawancara
intensif,
wawancara
wawancara
kepada
kualitatif
dan
wawancara terbuka (open-
berfokus
untuk
menggali bagaimana sosok
siswa-siswi
dalam
akun
Instagram mereka, dimana
menurut teori dramturgi di
bersangkutan
jelaskan
dengan
sekolah.
bahwa
ineteraksi
Namun selain 2 fungsi Instagram
sama
seperti
tersebut, para siswa menggunakan
sosial
pertunjukan teater atau drama
di atas panggung. Manusia
mempersentasikan diri mereka. Cara-
merupakan
yang
cara yang mereka lakukan juga
menggabungkan
terdapat beberapa hal, yang pertama
aktor
berusaha
karakteristik
personal
dan
adalah
sebagai
Unggahan
tujuan kepada orang lain
sebagai
melalui
Presentasi
pertunjukan
Salah
Diri.
tempat
Foto/Video
Satu
Bentuk
Presentasi
diri
dramanya sendiri. Hal seperti
adalah suatu hal yang dapat di
ini bisa kita lihat dalam dunia
lakukan oleh siapa saja dan di mana
internet, salah satunya adalah
saja. Para siswa siswi SMA Negeri 2
akun media sosial Instaram,
Karanganyar yang notabe-nya adalah
dimana
remaja memiliki cara masing-masing
siswa-siswi
pengguna
media
sosial
dan berbeda satu dengan lainnya
menggunakan akun mereka
dalam
untuk mempersentasikan diri
dirinya pada akun Instagram mereka
mereka
masing-masing.
Mereka
semua
menjalankan suatu peran di
memiliki
tersendiri
untuk
atas panggung.
memberikan kesan dari diri mereka
HASIL PENELITIAN
terhadap khalayak umum dalam
Hasil
seperti
Instagram. Presentasi diri yang di
bisa
lakukan adalah dengan berusaha
menjadi tempat berkomunikasi bagi
menampilkan diri guna mencapai
siswa siswi SMAN 2 Karanganyar
titik sebuah citra diri yang di
dengan keuarga tercinta serta para
inginkan.
sahabat
terdekat.
ini
cara
mempresentasikan
adalah
bahwa
penelitian
halnya
usaha
memang
Selain
itu,
Di Instagram sendiri, hal-hal
Instagram juga bisa menjadi tempat
yang biasa di lakukan oleh siswa
para siswa mendapatkan informasi
siswi SMA Negeri 2 Karanganyar
dan berita terkini, atau info-info yang
ini,
yang
dapat
di
kategorikan
sebagai bentuk presentasi diri ada
mendapatkan banyak followers ini
banyak sekali dan beragam. Antara
lah mereka akan melakukan berbagai
lain adalah misalnya dengan sering
cara
mem-post foto/video ke dalam akun
Instagram lainnya untuk menjadi
Instagram mereka. Foto/video yang
pengikut akun Instagram mereka,
di unggah pun biasanya mereka
termasuk
dengan
seleksi
foto/video
ke
terlebih
dahulu
sebelum
demi
memikat
pengguna
membagikan
dalam
Instagram.
akhirnya benar-benar mereka post.
Untuk menunjukan image diri dalam
Untuk tahap seleksi foto/video juga
sebuah foto, banyak yang biasanya di
tergantung bagaimana mereka ingin
perhatikan oleh para remaja pelajar
terlihat dan bagaimana mereka ingin
SMA Negeri 2 Karanganyar ini.
menunjukan image mereka. Selain
Seperti
itu, ada beberapa hal yang menurut
misalnya outfit yang di pakai, latar
mereka harus mereka tunjukan, dan
belakang dari foto, tempat, dan lain-
tidak
lainnya.
di
tunjukan
dalam
post
pada
Lalu
umumnya,
semua
yaitu
itu
di
sempurnakan dengan kolom caption
Instagram.
Hal yang paling dasar dan
yang di sediakan pada pada setiap
umum yang ingin di tunjukan oleh
unggahan yang bisa di gunakan
siswa-siswi SMAN 2 Karanganyar
untuk mendeskripsikan foto, atau
ini adalah image mereka sebagai
bisa di gunakan untuk memberikan
remaja
kata-kata mutiara. Gaya mereka saat
yang
‘hits’.
Siswa-siswi
untuk
berfoto juga menjadi contoh lain
menempatkan diri mereka sebagai
dalam persyaratan mereka untuk
salah satu remaja hits di Instagram.
mengguggah foto.
seperti
berlomba-lomba
Untuk mencapai kriteria hits itu
InstaLive
dan
InstaStory
sendiri lah yang membuat Instagram
sebagai Bentuk Kedua Presentasi
seolah memiliki patokannya. Contoh
Diri, Bukan hanya fitur posting yang
utama dari ciri hits bagi para siswa
ada dalam media sosial Instagram.
siswi
ini
Bahkan sejak tahun 2016 Instagram
adalah dengan akun mereka yang
mengeluarkan 2 fitur terbaru yaitu
memiliki banyak followers. Untuk
InstaLive dan InstaStory. Lalu apa
penggemar
yang menjadikannya berbeda dengan
mereka, namun jumlah banyaknya
fitur post Instagram? Yang berbeda
pengikut dan juga like menjadi suatu
adalah
akan
pokok pusat perhatian mereka. Maka
terkumpul pada galeri gambar akun
banyak cara yang mereka tempuhi
yang dinamakan feed
untuk bisa mendapatkan followers
Instagam yang bisa di lihat untuk
dan juga like yang banyak. Memiliki
selamanya,
InstaLive
banyak pengikut dan juga like pada
berupa siaran langsung saat kejadian
akun Instagram membuat mereka
di mana hanya bisa di lihat saat ada
merasa sudah menjadi popular dan
pengguna Instagram sedang Live
juga hits.
post
secara
sedangkan
langsung.
Sedangkan
PEMBAHASAN
lainnya
Dalam dunia Instagram, para
foto/video
siswa SMA Negeri 2 Karanganyar
yang akan masuk ke dalam cuplikan
juga memiliki impian untuk menjadi
dalam profile picture kita, di mana
sosok impian, kebanyakan para siswa
saat kita mengunggah sesuatu ke
siswi ini sangat terobsesi dengan
dalam Snapgram hanya akan di lihat
image diri sebagai remaja yang
oleh yang lainnya selama 24 jam dan
pupuler dan hits. Tentunya untuk
setelah itu akan terhapus secara
mencapai keinginan untuk menajadi
otomatis oleh pihak Instagram.
sosok impian sebagai remaja yang
InstaStory
atau
sebutan
Snapgram
merupakan
Banyaknya Followers dan
hits ini memiliki banyak kriteria
Like untuk Menjadi Image Hits,
yang harus terpenuhi tergantung
Dari penelitian yang di lakukan,
pada seperti apa hits dan pupuler
peneliti
kenyataan
dalam benak mereka. Salah satu ciri
bahwa usaha untuk menjadikan diri
khas remaja hits dalam Instagram
mereka popular atau hits pada media
adalah dengan memiliki followers
sosial Instagaram juga di lakukan
dan like yang banyak pada akun
oleh siswa siswi SMA Negeri 2
Instagramnya.
Karanganyar. Followers atau like
followers dan like yang banyak pada
bukan hanya lagi sekedar angka yang
akun Instagram, ciri lainnya adalah
tertera pada akun profil Instagaram
dengan mengikuti trend yang sedang
mendapatkan
Selain
memiliki
booming dalam dunia Instagram
dalam akun Instagram miliknya, atau
feed
menyalurkan hobby mereka ke dalam
akun Instagram. Keempat, mereka
misalnya
memperindah
Feed
Instagram.
foto
akun
akan selalu berusaha up-to-date dan
Siswa
siswi
selalu terlihat aktif dalam Instagram
pengguna Instagram memperindah
misalnya dengan sering melakukan
akun
InstaLive dan InstaStory.
merupakan
galeri
kita.
mereka
dengan
Bukan hanya untuk menjadi
menata galeri mereka supaya terlihat
rapih.
Biasanya
mmposting
mereka
foto
yang
akan
hits saja, bahkan siswi ada yang
senada
menginginkan lebih dari itu, yaitu
sebanyak 3 kali, begitu seterusnya.
Dari penelitian yang sudah di
lakukan
peneliti
melihat
bahwa
untuk
selebgram.
menjadi
Keuntungan yang di dapat ketika
menjadi
selebgram
adalah
bisa
untuk mendapatkan pengikut yang
membuka jasa endorsement. Jasa
banyak pada Instagram juga ada
endorse
beberapa jalan yang bisa di tempuh
menguntungkan bagi si pengguna
oleh para siswa pengguna Instagram
akun
ini.
bisa
selebgram ini karena akan banyak
meminta bantuan pada akun teman-
online shop yang mau bekerja sama
teman
dengannya.
Pertama,
para
siswa
mereka
untuk
sendiri
Lalu,
tentu
yang
akan
menjadi
mengapa
para
mereka.
siswa ini sangat terobsesi dengan
Kedua, mereka bisa memperbanyak
image diri sebagai remaja yang hits
hashtag atau tanda pagar dimana ini
dalam dunia Instagram? Apa yang
bisa di jadikan kata kunci kepada
mereka dapat? Untuk jawabannya
orang lain yang memiliki tujuan,
sendiri juga beragam sesuai apa yang
keinginan, atau minat yang sama.
ada di pikiran mereka.
mempromosikan
Ketiga,
mereka
akun
bisa
membuat
Sebagian siswa mengatakan
yang
bahwa itu semua di lakukan atas
menarik atau memiliki cirri khas
dasar rasa puas dan bangga terhadap
tersendir, misalnya ada siswa yang
diri sendiri atas prestasi diri dalam
biasa membagikan hasil karya nya
dunia Instagram yang sudah mereka
foto/video
dengan
konten
capai.
Sebagian
siswa
lagi
ekspresif pada Instagram ternyata
jika
bisa
merupakan sosok yang pendiam pada
mendapatkan banyak teman baru
kehidupan aslinya. Dengan segala
dalam dunia Instagram. Lain lagi ada
fitur pendukung yang dimiliki, serta
yang
karena
selalu melakukan upgrade membuat
merasa memiliki banyak penggemar.
kegiatan presentasi diri ini tetap
Instagram juga di anggap sebagai
terlakoni oleh para siswa siswi
SMAN 2 Karanganyar.
mengatakan
senang
mengaku
bahagia
kedua
karena
dapat
memberikan informasi dan berita
secara lengkap.
Posting
salah
Berdasarkan
dengan
hasil
analisis
menggunakan
teori
foto/video
adalah
Dramaturgi oleh Erving Goffman di
cara
mereka
atas dapat di simpulkan bahwa
diri
mereka.
satu
mepersentasikan
sebagai
front
stage
Mereka akan mengunggah foto yang
(panggung depan) dimana para siswa
bisa mencapai image seperti apa
sebagai aktor memiliki setting dan
yang merek ingin buat. Misalnya,
alur sendiri untuk memainkan peran
selain menjadi pribadi yang hits,
mereka yang ingin mereka tunjukan
mereka juga memiliki sosok lain
kepada
yang mereka ingn tunjukan. Yaitu
Instagram mereka sebagai penonton.
untuk menjadi pribadi yang bijak,
Setting yang di maksud adalah cara
cara untuk mencapai image tersebut
yang
adalah
sering-sering
membuat image yang ingin mereka
menggunakan kata-kata mutiara pada
tunjukan berhasil di tangkap oleh
kolom caption dalam setiap post
para followers sesuai yang mereka
yang mereka unggah. Hal itu juga di
inginkan.
dengan
lakukan untuk mempercantik foto.
para
mereka
Dengan
followers
lakukan
adanya
akun
untuk
istilah
Dalam penelitian ini peneliti melihat
selebgram yang berartikan pengguna
bahwa apa yang mereka tunjukan
Instagram yang tergolong hits atau
dalam Instagram kadang tak sesuai
popular
dengan kenyataan yang ada. Contoh
berlomba-lomba mewujudkan diri
salah satu siswa yang sangat terlihat
menjadi seperti lebel atau image
membuat
para
siswa
tersebut.
Untuk
keinginan
tersebut,
mewujudkan
ada
sebagai remaja yang hits/popular.
berbagai cara yang harus mereka
Untuk mencapai image diri seperti
lalui untuk bisa memiliki cirri-ciri
itu
sebagai
selebgram.
semua
fasilitas
pastilah
mereka bentuk adalah sosok diri
dalam
ada
dengan
syaratnya yang dipukul rata oleh para
dimiliki
penggunanya yaitu dengan memiliki
Instagram seperti fitur upload foto
banyak followers dan likes pada akun
dan video dengan kolom caption
yang dimiliki. Lalu untuk menarik
serta fitur InstaLive dan InstaStory
para pengikut, para siswa ini juga
bisa
untuk
memiiki berbagai macam cara yaitu
membentuk image diri yang mereka
seperti pertama memperindah feed
inginkan, seperti dengan bagaimana
atau galeri Instagram mereka, kedua
mereka
foto
dengan membuat foto dan video
mereka, harus seperti apa mereka
yang mereka unggah dengan konten
terlihat dalam sebuah unggahan,
tertentu atau semenarik mungkin
serta
dapat
dengan pakaian yang senada, latar
menarik banyak pengikut pada akun
yang bagus, posisi dan gaya yang
Instagram yang mereka punya. Maka
pas, lalu ketiga mereka akan terus
dari itu lah mengapa Instagram
berusaha aktiv dengan selalu update
menjadi media sosial pilihan para
InstaStory dan melakukan InstaLive
remaja tersebut. Karena Instagram
pada akun Instagra mereka, keempat
dirasa
fitur
mereka akan berusaha menunjukan
menguntungkan
bakat yang mereka miliki atau hobby
yang
membantu
harus
Dan
juga
mereka
mengunggah
bagaimana
caranya
memiliki
pendukung
yang
banyak
bagi mereka.
yang mereka senangi. Media sosial
SIMPULAN DAN SARAN
Instagram menjadi media pilihan
Dengan banyaknya fitur serta
bagi para siswa siswi SMAN 2
fasilitas yang di miliki, Instagram di
Karanganyar di karenakan Instagram
jadikan sebagai tempat ajang untuk
merupakan salah satu media sosial
pembentukan
dan
menunjukan
yang sangat booming dan di minati
branding
pada
dunia
luar.
oleh kaum remaja saat ini. Dari
yang
ingin
penelitian yang sudah dilakukan,
diri
Kebanyakan
image
para siswa SMAN 2 Karanganyar
informasi yang berhubungan dengan
menyatakan
teman-teman
pendidikan seperti mencari informasi
sekolah dan dari kalangan lainnya
jenjang selanjutnya dan informasi
memiliki akun pada media sosial
beasiswa,
Instagram.
kesehatan, dan informasi lainnya
bahwa
Karena
atau
dapat
info
merupakan tempat adanya orang-
yang
orang di sekitarnya membuat para
kehidupannya kelak.
tentang
berguna
bagi
siswa juga membuat akun pada
DAFTAR PUSTAKA
media sosial Instagram. Selain itu,
Boyer, L., Brunner, B.R., Charles,
T., and Coleman, P. (2006).
Managing Impessions in a
virtual environment: Is ethnic
diversity a self-presentation
strategy for colleges and
universities?.
Journal
of
Computer-Mediated
Communication.
Instagram juga merupakan media
sosial yang memiliki banyak fasitilas
serta fitur yang mendukung mereka
untuk mencapai image diri yang di
inginkan. Instagram selalu berusaha
untuk menaiki dan memperbaiki
memanjakan para pengguna setianya.
Denzin, Norman K. & Yvonna S.
Lincoln. (2009). Handbook of
Qualitative
Research.
Terjemahan oleh Dariyanto
dkk. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Maka
Haris
kualitas serta fitur yang mereka
miliki, dengan kata lain, Instagram
merupakan media sosial yang dapat
dari
itulah,
merupakan media sosial tercinta bagi
para
siswa
siswi
SMAN
2
Karanganyar.
Hendaknya
media
sosial
menggunakan
dengan
bijaksana, baik, dan benar. Jangan
menyalah gunakan Instagram dengan
membuat konten yang buruk dan
melanggar
hukum.
Selain
itu,
baiknya
juga
menggunakan
untuk
mendapatkan
Herdiansyah.
Metodologi
Kualitatif untuk
Sosial.
Jakarta:
Humanika.
(2010).
Penelitian
Ilmu-ilmu
Salemba
Kompas.
15
Februari
2016.
“Unggulnya Media Sosial
Instagram disbanding Media
Sosial Lainnya”
Moleong, Lexy J. 2004. Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Papacharissi, Zizi. (2002). The
Presentation of Self in Virtual
Life:
Characteristics
of
Personal
Home
Page.
Journalism
and
Mass
Communication
Quarterly
autumn.
Rulli
Nasrullah. (2015). Media
Sosial: Perspektif Komunikasi,
Budaya, dan Sosioteknologi.
Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Pendidikan
(Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung. Alfabeta