BIMBINGAN BELAJAR KOMUNITAS SOLO BELAJAR BAGI MASYARAKAT SUMBER TAPEN (STUDI KASUS DI SUMBER TAPEN, BANJARSARI, SURAKARTA) | Pratama | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 11130 23362 1 SM
SOLO BELAJAR LEARNING TUTORING FOR SUMBER TAPEN
COMMUNITY
(A CASE STUDY IN SUMBER TAPEN, BANJARSARI, SURAKARTA)
Thesis, Surakarta : Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret
University, October 2017.
Edo Johan Pratama1), Slamet Subagya2), Siti Rochani3)
1)
Education Program of Sociology-Anthropology, FKIP UNS, e-mail:
edhojoehan@gmail.com
2)
Education Program of Sociology-Anthropology, FKIP UNS, e-mail:
pakslametsubagya@gmail.com
3)
Education Program of Sociology-Anthropology, FKIP UNS, e-mail:
srochani13@ymail.com
ABSTRACT
This study aims to determine the form of educational assistance activities
as well as to know the impact of education assistance community activities Solo
Belajar. This research uses qualitative research type with case study approach.
The study of rationality action is used to analyze the establishment and
implementation of Solo Belajar learning guidance. Data collection comes from
interviews, observation and documentation. This study uses the technique of
taking informants by way of purposive sampling. Source triangulation techniques
and methods triangulation are the technique used in the test of data validity. While
for the data analysis techniques, it uses interactive analysis consisting of data
reduction, data presentation, conclusion and verification. The results of this study
indicate that the Solo Belajar community is engaged in the scope of non-formal
education, namely by organizing free tutoring to elementary school students from
lower middle class in Sumber Tapen. Solo Belajar can help students in the
learning process with the learning tutoring provided to make students able to
improve learning achievement in the school. The purpose of Solo Belajar is to
help parents be easy of the family economy, learning tutoring that enables parents
to provide additional education for their children with no charges.
Keywords : Nonformal Education, Learning Tutoring, Act of Rationality
BIMBINGAN BELAJAR KOMUNITAS SOLO BELAJAR BAGI
MASYARAKAT SUMBER TAPEN
(STUDI KASUS DI SUMBER TAPEN, BANJARSARI, SURAKARTA)
Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret, Oktober 2017.
Edo Johan Pratama1), Slamet Subagya2), Siti Rochani3)
1)
Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP UNS, e-mail: edhojoehan@gmail.com
2)
Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP UNS, e-mail:
pakslametsubagya@gmail.com
3)
Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP UNS, e-mail: srochani13@ymail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kegiatan pendampingan
pendidikan serta mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
pendampingan pendidikan komunitas Solo Belajar. Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kajian mengenai
tindakan rasionalitas digunakan untuk menganalisis pendirian dan
penyelenggaraan bimbingan belajar Solo Belajar. Pengumpulan data berasal dari
wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan informan dengan cara purposive sampling. Teknik triangulasi
sumber dan triangulasi metode merupakan teknik yang digunakan dalam uji
validitas data. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan analisis
interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas Solo Belajar
bergerak dalam lingkup pendidikan nonformal, yaitu dengan menyelenggarakan
bimbingan belajar secara gratis kepada siswa Sekolah Dasar dari golongan
masyarakat menengah ke bawah di Sumber Tapen. Solo Belajar membantu siswa
dalam proses belajarnya dengan bimbingan belajar yang diberikan membuat siswa
mampu meningkatkan prestasi belajar di sekolah. Pendirian Solo Belajar
membantu orang tua dalam memperingan beban ekonomi keluarga, biaya
bimbingan belajar yang gratis membuat orang tua mampu menyediakan
pendidikan tambahan kepada anaknya.
Kata kunci : Pendidikan Nonformal, Bimbingan Belajar, Tindakan Rasionalitas
tahun, dicanangkan kurikulum yang
PENDAHULUAN
Mencerdaskan
kehidupan
bangsa adalah salah satu cita-cita
Bangsa Indonesia dalam mengisi
kemerdekaan yang telah didapatkan.
Cita-cita
ini
yang
diimplementasikan
dalam
bentuk
kemudian
oleh
dunia
Negara
pendidikan
Formal. Semenjak Negara Indonesia
merdeka, pendidikan formal mulai
tumbuh subur dalam bingkai upaya
Bangsa mengentaskan buta huruf
dengan mulai dibentuknya Sekolah
Rakyat
yang
digantikan
dengan
baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
ouput
yang
sesuai
dengan
perkembangan zaman, pendidikan
berubah secara reformatif dengan
pergantian
peraturan,
kurikulum,
serta instrumen penunjang lainnya.
Terhitung sudah 3 kali Indonesia
sejak era reformasi telah mengganti
kurikulum pendidikannya. Dimulai
tahun 2004 dengan ditetapkannya
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK) untuk mengganti Kurikulum
1994 yang dinilai memberikan beban
yang berat bagi siswa. Selang dua
semangat
desentralisasi sesuai dengan program
kebijakan pemerintah pusat. Hingga,
pada
tahun
2013
ditetapkan
kurikulum baru yaitu Kurikulum
2013. Bahkan, melalui Amandemen
Undang-Undang Dasar 1945 telah
diatur
bahwa
pendidikan
mendapatkan pos anggaran dalam
APBN setiap tahunnya sebesar 20%
dari APBN.
Pada kenyataannya, reformasi
pendidikan
Dalam proses menyiapkan
yang
mengejawantahkan
Sekolah Dasar, SMP, SMA/STM,
dan Perguruan Tinggi.
(KTSP)
yang
mencanangkan
wajib belajar 12 tahun bagi semua
anak-anak bangsa Indonesia, masih
mengalami kekurangan dalam 2 hal
penting,
yakni
pertama
sasaran
(Akses) wajib belajar, yang kedua
adalah modal intelektualitas dan
softskill
lulusan
(hasil
Sasaran
wajib
belajar
belajar).
dalam
beberapa kasus masih sering kali
mengalami kebocoran di beberapa
level masyarakat Indonesia. dalam
berita CNN Indonesia didapatkan
data bahwa menurut UNICEF tahun
2016,
sebanyak
2.5
juta
anak
Indonesia tidak dapat menikmati
berbagai
pendidikan lanjutan yakni sebanyak
kualitas dan prestise, Peserta didik
600 ribu anak usia SD dan 1.9 juta
menengah ke bawah kurang bisa
anak
melakukan hal tersebut.
usia
SMP
(CCNIndonesia.com/18-4-2017).
Tentu saja ini menjadi pekerjaan
rumah bersama baik dari pemerintah
maupun swasta dalam bersama-sama
menuntaskan
masalah
pendidikan
Indonesia.
macam
Lembaga
nonformal
variasi
dan
adalah
harga
komunitas
penyeimbang
ketika lembaga formal belum mampu
sepenuhnya menjalankan tugas dan
fungsinya. Dalam posisi seperti ini,
Kota Solo sebagai salah satu kota
Kalau ditelisik lebih dalam
representasi pendidikan di Indonesia,
dan mengerucut di kota-kota besar
mengalami gejala yang serupa. Salah
Indonesia. permasalahan yang paling
satu kota yang ada di provinsi Jawa
besar justru ada pada output lulusan
Tengah
dan kesenjangan kemampuan hasil
ketimpangan dalam hal hasil belajar
belajar peserta didik antara golongan
antara golongan menengah ke atas
menengah ke atas dan menengah ke
dan
bawah. Di kota besar Indonesia,
Sebagaimana yang termuat dalam
kesenjangan ekonomi merupakan hal
harian Solopos tertanggal 10 April
yang jamak kita jumpai. Kualitas
2017 menyatakan bahwa sebanyak
peserta
golongan
3.696 Siswa dalam usia 7 sampai 15
menengah ke atas dan menengah ke
tahun mengalami putus sekolah di
bawah pun pada umumnya lebih
Solo. Data tersebut terungkap dalam
unggul dari golongan menengah ke
rapat
atas, meskipun dalam beberapa kasus
Perencanaan Pembangunan Daerah
ada pengecualiannya. Di saat peserta
(Bappeda),
didik menengah ke atas mampu
Masyarakat (Bapermas) Kota Solo
menutup
dengan Badan Anggaran (Banggar)
didik
dari
ketertinggalan
pembelajaran di kelas dengan belajar
mandiri di bimbingan belajar dengan
tersebut
menengah
Dinas
mengalami
ke
Pendidikan,
Badan
DPRD Kota Solo.
bawah.
Badan
Pemberdayaan
Penelitian ini bertujuan untuk
sama, dan mampu bertindak secara
mengetahui dan mengkaji (1) bentuk
kolektif untuk mencapai sesuatu”.
kegiatan pendampingan Komunitas
Jadi, dapat diartikan dan diambil
Solo Belajar terhadap masyarakat
suatu garis terang bahwa dasar dari
ekonomi menengah ke bawah di
komunitas ialah adanya lokalitas dan
wilayah Kampung Sumber Tapen (2)
seperasaan. Unsur perasaan inilah
dampak Kegiatan Komunitas Solo
membuat sesuatu yang dinamakan
Belajar
terhadap
masyarakat
perasaan komunitas. Adapun unsur –
ekonomi
menengah
ke
unsur
bawah
perasaan
seperasaan,
Kampung Sumber Tapen.
komunitas
yaitu
sepenanggungan,
dan
saling memerlukan (Nasdian, 2014:
Komunitas
4).
Komunitas ialah suatu unit
atau
kesatuan
sosial
yang
Pendidikan Nonformal
terorganisasikan dalam kelompok –
kelompok
bersama,
dengan
baik
kepentingan
yang
bersifat
Pendidikan nonformal ialah
pendidikan yang diberikan kepada
seseorang
diluar
lingkungan
fungsional maupun yang mempunyai
pendidikan formal atau sekolah.
teritorial. Apabila anggota – anggota
Mengenai
suatu kelompok, baik kelompok
nonformal Joesoef (1999:79) ialah
besar maupun kecil, hidup bersama
pendidikan yang teratur dengan sadar
sedemikian rupa sehingga merasakan
dilakukan
bahwa
tetapi
pendidikan
tidak
terlalu
tersebut
dapat
mengikuti peraturan-peraturan yang
kepentingan
–
tetap dan ketat. Selain itu, Sudjana
kelompok
memenuhi
pengertian
kepentingan hidup yang utama, maka
(dalam
kelompok itu dapat disebut sebagai
menjelaskan pendidikan nonformal
komunitas.
ialah
Sedangkan
komunitas
Oong,
setiap
2006:215)
kegiatan
belajar-
menurut Ahmadi (1990:37) ialah
membelajarkan yang terorganisasi,
“kelompok
sistematis,
orang-orang
tertentu
yang menduduki wilayah geografis
berkelanjutan,
tertenu, memiliki kebudayaan yang
luar
sengaja
dan
diselenggarakan
pendidikan
sekolah
di
dengan
sikap,
d. Fleksibel
dalam
pengorganisasian
dan
dalam
metode
pembelajaran.
yang
Pendidikan nonformal yang
tujuan untuk membantu peserta didik
dalam mengaktualisasi potensi diri
berupa
pengetahuan,
keterampilan,
dan
aspirasi
bermanfaat bagi dirinya, keluarga
diselenggarakan
masyarakat, lembaga, bangsa dan
masyarakat
negara.
disesuaikan dengan materi apa yang
Pendidikan
merupakan
nonformal
pendidikan
yang
bagi
tertentu
golongan
pasti
sudah
akan diberikan atau diajarkan dengan
kebutuhan
masyarakat.
Hal
ini
diberikan guna sebagai pelengkap,
senada dengan penjelasan Joesof
penambah
(1999:85) Pendidikan nonformal ini
dan
pengganti
dari
pendidikan formal. PNF merupakan
merupakan
pendidikan
yang
sebuah jembatan bagi seseorang yang
diberikan kepada setiap orang yang
menghubungkan pendidikan sekolah
membutuhkan misalnya, bagi anak –
dan dunia kerja. Selain dari sifat PNF
anak yang terlantar atau anak – anak
yang efektif, efisien, dan fleksibel,
yang kurang mampu.
PNF sendiri memiliki karakteristik
Tindakan Rasionalitas Max Weber
lain yang membedakannya dengan
pendidikan
formal
di
Suatu
sekolah.
Tentang karakteristik dasar dari PNF
Fordham (dalam Mostafa, 2009:3)
menyebutkan :
Tindakan
yang
dilakukan oleh individu menurut
Weber sangatlah berbeda dengan
suatu perilaku yang dilakukan oleh
Individu. Tindakan yang dilakukan
a. Relevan
dengan
kebutuhan
kelompok
masyarakat (orang-orang)
yang tidak beruntung.
pasti terdapat motif subyektif atau
b. Ditujukan dan memiliki
perhatian kursus pada
kategori sasaran-sasaran
tertentu.
dari
c. Terfokus pada program
yang
sesuai
dengan
kebutuhan.
biasanya
alasan seseorang individu dalam
melakukannya. Tindakan itu berasal
perasaan
yang
lalu
di
rasionalisasikan dalam pemahaman
individu.
Sedangkan,
tidak
memiliki
perilaku
dasar
orientasi subyektif dari individu.
Tindakan Sosial yang dilakukan oleh
Rasionalitas Instrumental
Tindakan
individu di dalamnya terkandung
rasionalitas
akan pemahaman dan pemikiran dari
instrumental
individu tersebut. Tindakan sosial
yang dilakukan berdasarkan harapan
merupakan perilaku manusia yang
atas kepentingan atau tujuan dalam
penuh arti ditujukan kepada perilaku
tindakan yang dilakukan. Tindakan
orang lain, baik pada waktu sekarang
ini ditentukan oleh harapan terhadap
ataupun
Jadi,
perilaku obyek atau orang lain.
Tindakan sosial yang dilakukan oleh
Harapan yang dimiliki oleh aktor
seseorang selalu berharapan akan
inilah yang akan menetukan syarat
dapat
dan sarana dalam mencapai tujuan
dimasa
depan.
memunculkan
perubahan
perilaku pada orang yang ditujukan.
Bagi
Weber,
konsep
rasionalitas merupakan kunci bagi
suatu analisa obyektif mengenai artiarti subyektif dan juga merupakan
dasar perbandingan mengenai jenisjenis tindakan sosial yang berbeda.
Tindakan sosial yang dilakukan oleh
individu
berdasarkan
pertimbangan,
pemikirannya
pada
atas
pemahaman,
akan
rasionalitas.
dan
berlandaskan
Namun,
tidak
semua perilaku yang dilakukan oleh
individu merupakan manifestasi dari
rasionalitasnya.
merupakan
Rasionalitas
konsep
digunakan
klasifikasinya
tindakan sosial.
dasar
Weber
mengenai
yang
dalam
tipe-tipe
merupakan
tindakan
dengan menggunakan perhitungan
dan pertimbangan yang rasional.
Dalam
tindakan
ini
aktor
atau
individu sudah mempertimbangkan
akan segala alat dan akibat yang akan
ditemukan sehingga akan ada upayaupaya
alternatif
dalam
menanggulanginya guna mencapai
tujuan
dari
tindakannya,
Weber
menjelaskan :
Tindakan diarahkan secara
rasional kesuatu sistem dari
tujuan-tujuan individu yang
memiliki sifat-sifatnya sendiri
apabila tujuan itu, alat dan
akibat-akibat
sekundernya
diperhitungkan
dan
dipertimbangkan semuanya
secara rasional. Hal ini
mencakup
pertimbangan
rasional atas alat alternatif
untuk mencapai tujuan itu,
pertimbangan
mengenai
hubungan-hubungan tujuan
itu dengan hasil-hasil yang
mungkin dari penggunaan
alat tertentu apa saja, dan
akhirnya
pertimbangan
mengenai pentingnya tujuantujuan yang mungkin berbeda
secara
relatif
(Lawang,
2004:220).
Tindakan
rasionalitas
instrumental dicirikan dengan aktor
dalam
tindakannya
melakukan
pertimbangan akan alat-alat sekuder
dalam mencapai tujuan serta akibatakibat sekunder yang terjadi dari
pertimbangan alat tersebut.
Rasionalitas yang Berorientasi Nilai
Tindakan rasionalitas yang
berorientasi
nilai
merupakan
dipertimbangkannya
di
awal.
Akhirnya tindakan ini membuat aktor
jarang dalam melakukan perhitungan
dan
pertimbangan,
Weber
menjelaskan :
Tindakan rasional nilai ini di
arahkan kepada suatu ideal
yang berada di atas segalagalanya,
dan
tidak
memperhitungkan
pertimbangan-pertimbangan
lain apa pun. Hal ini masih
merupakan tindakan rasional,
karena
tindakan
itu
melibatkan adanya objektifobjektif yang logis, ke arah
mana
seorang
aktor
menyalurkan
kegiatannya.
(Giddens, 1985;187)
Tidak
terdapatnya
tindakan yang dilakukan oleh aktor
pertimbangan dan perhitungan yang
yang mana tujuan dari tindakan
matang dalam menentukan sasaran
tersebut sudah terikat dengan nilai-
atau tujuan merupakan ciri dari
nilai yang ada dalam individu.
tindakan
rasionalitas
Tindakan ini membuat aktor untuk
berorientasi
nilai.
mempertimbangkan
dan
mengarah kepada suatu yang ideal
alat-alat
(nilai), jadi tidak ada perhitungan
dalam mencapai tujuannnya, aktor
atau pertimbangan apapun selain alat
tidak perlu buat merumuskan akan
atau sarananya.
memperhitungkan
akan
yang
Tindakan
ini
tujuan atau sasaran yang ingin
dicapai. Sehingga, dalam tindakan ini
pun
aktor
tidak
Tindakan Tradisional
Tindakan
tradisional
perlu
buat
adanya
alat
merupakan tipe tindakan sosial yang
alternatif selain alat yang sudah
bersifat nonrasional. Kalau seseorang
mempertimbangkan
individu memperlihatkan perilaku
karena kebiasaan, tanpa refleksi yang
digunakan sebagai acuan, maka itu
sadar atau perencanaan, perilaku
peneliti menggunakan Pendekatan
seperti
sebagai
Studi Kasus. Penelitian studi kasus
tindakan tradisional. Tindakan ini
adalah pendekatan kualitatif yang
merupakan warisan yang didapatkan
penelitinya
oleh individu dari para leluhurnya.
kehidupan nyata, ststem terbatas
Tindakan ini menpunyai cara yang
kontemporer (kasus) atau beragam
sangat
sistem terbatas (berbagai kasus),
itu
digolongkan
khusus
dalam
praktik.
mengeksplorasi
Praktiknya telah begitu melekat dan
melalui
bersifat kebiasaan sehingga ia tidak
detail dan mendalam melibatkan
diorientasikan
beragam
seluruhnya
kepada
tindakan yang bermakna.
Tindakan Afektif
pengumpulan
sumber
informasi
(Creswell,
2015:135).
tindakan yang tergerak atas akibat
dari dominasi perasaan individu.
Tipe tindakan ini ditandai oleh
dominasi perasaan atau emosi tanpa
seorang
yang
informasi
sumber
pendapat
Tindakan afektif merupakan
data
atau
majemuk
Adapun
ahli
tentang
kegunaan spesifik dari studi kasus
ialah pada penelitian bidang sosial
dan pendidikan, strategi (pendekatan
masalah) yang sangat penting dan
dominan (Iskandar, 2009:55).
refleksi intelektual atau perencanaan
Peneliti menggunakan tipe
yang sadar. Tindakan ini ditujukan
oleh individu kepada orang lain atas
dasar
perasaan.
Tindakan
afeksi
sama dengan tindakan tradisional
merupakan
tindakan
nonrasional.
Tindakan ini tidak memiliki makna
secara jelas dalam tujuannya.
studi kasus jenis deskriptif langsung,
deksriptif
menjelaskan
digunakan
untuk
latarbelakang
dan
kejadian yang terjadi pada kasus
tersebut serta langsung dikarenakan
fokus kasus yang dipilih yang masih
berlangsung dari awal hingga akhir
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian kualitatif
terdapat berbagai pendekatan yang
penelitian.. Dalam
kasus
yang
analisis
dilakukan
studi
peneliti
menggunakan tinjauan kirtis (critical
review). Tinjauan kritis menurut
Iskandar (2009:56) bertujuan untuk
yang
memperoleh
berupa
gambaran
lengkap,
bersifat
studi
dokumentasi
penelaahan
terhadap
pribadi,
resmi,
rinci, jelas dan sistematis tentang
dokumen
berbagai aspek normatif yang diteliti
kelembagaan,
guna mencari dan menemukan alasan
tulisan dan lain-lain yang memiliki
pembenaran atau penolakan suatu
relevansi dengan fokus permasalahan
produk perilaku.
penelitian.
Data dan Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
referensi-referensi,
Teknik
Sumber Data Primer
Data primer merupakan data
merupakan
pengumpulan
langkah
data
yang paling
yang digali atau didapat secara
utama
langsung dengan para informan yang
tujuan utama dari penelitian adalah
menjadi responden dalam penelitian
mendapatkan data. Dalam penelitian
serta
ini, teknik pengumpulan data yang
sasaran
lokasi
penelitian.
dalam
penelitian,
karena
Mengenai sumber data utama dalam
digunakan
penelitian kualitatif seorang ahli
observasi dan dokumen. Wawancara
menyampaikan Sumber data utama
merupakan
dalam penelitian kualitatif yaitu kata-
maksud tertentu. Percakapan itu
kata, dan tindakan, serta dokumen
dilakukan oleh dua pihak, yaitu
(Iskandar, 2009:118) Adapun data
pewawancara
yang dijadikan sumber data primer
pertanyaan dan terwawancara yang
diperoleh dari Informan kunci (key
memberikan jawaban atas pertanyaan
informan) yaitu inisiator atau pendiri
itu (Moleong, 2010: 186). Observasi
dan relawan atau pengajar komunitas
merupakan proses kegiatan yang
Solo
Informan
dilakukan peneliti untuk mengetahui
pendukung yaitu siswa dan orang tua
keseharian dan kebiasaan manusia
siswa Solo Belajar.
dengan
Sumber Data Sekunder
mendengarkan sehingga memperoleh
Belajar
Data
data
yang
dan
sekunder
diperoleh
merupakan
melalui
pengumpulan atau pengolahan data
data
Sutopo
adalah
percakapan
cara
yang
wawancara,
yang
dengan
mengajukan
mengamati
sistematis.
(2002:69)
dan
Menurut
observasi
merupakan suatu cara pengumpulan
data
untuk
sumber
menggali
yang
aktivitas,
data
berupa
perilaku,
dari
peristiwa,
tempat,
dan
penelitian yang dilakukan secara
simultan
dan
Selanjutnya
terus-menerus.
interpretasi
data
gambar.
dilakukan dengan mengacu kepada
Dokumentasi merupakan penelaahan
rujukan teoritis yang berhubungan
terhadap
atau
rekaman
maupun
referensi-referensi
yang
berhubungan dengan fokus masalah
penelitian.
berkaitan
masalah
penelitian.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Teknik Analisis Data
Analisis
dengan
data
berarti
melakukan kajian untuk memahami
Hasil Penelitian
struktur suatu fenomena-fenomena
Pembentukan
yang berlaku di lapangan. Analisis
Belajar
dilakukan dengan melakukan telaah
Komunitas
Komunitas
Solo
Solo
Belajar
terhadap fenomena atau peristiwa
terbentuk dari kegelisahan sebagian
secara keseluruhan, maupun terhadap
orang yang peduli akan pendidikan
bagian-bagian
bagi
yang
membentuk
anak-anak
di
kota
Solo.
fenomena tersebut serta hubungan
Pembentukan
keterkaitannya. Menurut Miles dan
kampung Sumber Tapen melalui
Huberman (1986) dalam Iskandar
proses
(2013:223)
dengan jajaran pejabat di kampung
analisis
menyatakan
data
mempergunakan
bahwa,
kualitatif
kata-kata
yang
Solo
diskusi
setempat.
dan
Belajar
di
komunikasi
Komunikasi
dibangun
dengan pengurus RT dan RW yang
disusun dalam sebuah teks yang
ada
diperluas atau di deskripsikan. Model
diskusi
analisis interaktif berfungsi untuk
masyarakat
melakukan
analisis
data
yang
pendidikan tambahan kepada para
berlangsung
mulai
dari
awal
siswa di Sumber Tapen membuat
penelitian sampai penelitian berakhir
kemudian dituangkan dalam laporan
di
Sumber
dan
Masyarakat
Tapen.
melalui
komunikasi
dengan
akan
pentingnya
terbuka
dan
memperbolehkan
Solo
Belajar
berdiri di wilayahnya.
Solo
pada
ke
Belajar
sistem
berbasiskan
relawan.
Relawan
dipersiapkan menjadi pengajar dalam
kelas yang diselenggarakan. Relawan
Solo Belajar merupakan mahasiswa
dari berbagai kampus di Kota Solo.
Upaya
pekrekrutan
dilakukan
dengan
relawan
menyebarkan
informasi melalui jejaring media
sosial,
relasi
perkawanan
mahasiswa,
dan
antar
menyebarkan
pamflet di kampus. Solo Belajar juga
menyediakan
berbagai
fasilitas
penunjang pembelajaran bagi para
relawannya. Relawan mendapatkan
berbagai buku panduan pengajaran
dan
buku
materi
masyarakat ekonomi kelas menengah
ajar
memaksimalkan
guna
proses
pembelajaran.
Kedua,
bawah.
untuk
meningkatkan kapasitas pengetahuan
bagi siswa. Ketiga, menanamkan
pendidikan kebangsaan atau cinta
tanah air bagi siswa. Keempat,
mengupayakan tersedianya beasiswa
pendidikan bagi siswa dari golongan
masyarakat ekonomi kelas menengah
ke bawah. Serta yang Kelima, untuk
mendorong keterlibatan orang tua
dalam pendidikan anaknya.
Bimbingan
belajar
yang
diadakan menggunakan salah satu
rumah
warga
Sumber
Tapen.
Bimbingan belajar yang dilakukan
Solo Belajar difokuskan bagi siswa
dari pendidikan dasar atau SD.
Semua siswa dari tingkatan kelas 1
SD hingga kelas 6 dapat mengikuti
kegiatan ini. Bimbingan belajar Solo
Belajar dilakukan setiap hari senin,
Tujuan dan Bentuk Kegiatan Solo
rabu, dan jum’at dari pukul 16.00
Belajar
WIB hingga pukul 17.30 WIB.
Solo belajar fokus terhadap
Bimbingan belajar yang dilakukan
siswa
oleh Solo Belajar mencakup semua
kelas ekonomi menengah ke bawah.
mata pelajaran Sekolah Dasar dari
Tujuan dari didirikannya komunitas
Matematika,
Solo Belajar yaitu: yang Pertama
Bahasa Inggris, IPA, IPS dan PKN.
ialah memberikan kursus pelajaran
Guna
untuk
pembelajaran, para siswa dibagi
pendampingan
siswa
pendidikan
dari
golongan
Bahasa
mengektifkan
Indonesia,
proses
dalam dua kelompok yaitu kelompok
kepada orang tua siswa agar orang
siswa yang di sekolah formalnya dari
tua siswa mampu mengetahui proses
kelas 1 SD hingga kelas 3 SD dan
pembelajaran
kelas 4 SD hingga 6 SD. Penentuan
anaknya. Pendekatan dilakukan oleh
dua kelompok kelas ini merupakan
pengajar
suatu ciri pendidikan nonformal yang
tentunya diharapkan agar orang tua
dalam sifatnya tidak terikat dan
siswa secara perlahan mendorong
bebas.
keterlibatan orang tua siswa terhadap
Strategi
Pembelajaran
Solo
Belajar
dan
atau
perkembangan
relawan.
Hal
ini
pendidikan anaknya.
Sumber Dana Solo Belajar
Bimbingan
belajar
yang
Sumber
dana
yang
diselenggarakan sebagai tambahan
didapatkan komunitas Solo Belajar
atau
di
berasal dari sumbangan para anggota
sekolah. Solo Belajar menggunakan
ataupun relasi (donatur) dari para
metode pembelajaran secara kreatif.
teman
Mengajak
belajar
Belajar. Dana yang diperoleh Solo
akan
Belajar dikumpulkan dengan cara
memaksimalkan waktu pembelajaran
memberikan informasi kepada orang
dengan baik. Pembelajaran dilakukan
lain tentang kegiatan komunitas Solo
tidak hanya dalam ruang kelas
Belajar
melainkan juga dengan pembelajaran
tersebut tertarik akan kegiatan Solo
di
Belajar maka orang tersebut akan
pelengkap
sambil
siswa
pendidikan
dengan
bermain
luar
diharapkan
ruang
kelas.
agar
siswa
Hal
ini
mampu
anggota
komunitas
sehingga
memberikan
ketika
sumbangan.
Solo
orang
Dana
menumbuhkan sikap peduli pada
tersebut digunakan untuk penyediaan
sekitar.
fasilitas dan media pembelajaran.
Selain
itu,
dengan
pembelajaran yang dilakukan di luar
Selain
ruang kelas diharapkan membuat
pembelajaran, dana juga digunakan
siswa tidak jenuh dalam belajar serta
untuk
menjadi stimulus yang baik dalam
pengajar
masa
Solo
menyediakan buku materi ajar serta
Belajar juga melakukan pendekatan
memberikan uang kebutuhan bensin.
pertumbuhan
siswa.
fasilitas
dan
kebutuhan
atau
media
dasar
tenaga
relawan
dengan
Dana yang tersedia dalam Solo
masyarakat sekitar. orang tua siswa
Belajar digunakan sebesar-besarnya
merasakan hasil bimbingan belajar
untuk kebutuhan media dan sumber
melalui peningkatan prestasi belajar
belajar bagi siswa.
siswa di sekolah dan perubahan
Dampak Komunitas Solo Belajar
perilaku siswa di keluarga. Solo
bagi Siswa
Belajar turut membantu meringankan
Peningkatan
hasil
prestasi
siswa merupakan bagian dari tujuan
Solo
Belajar,
merupakan
dimana
hal
dampak
ini
positif.
Peningkatan hasil prestasi siswa
merupakan harapan dari komunitas
solo belajar. Siswa Solo Belajar
dalam pendidikan formal di sekolah
telah mampu meningkat perstasi
hasil belajarnya. Hal ini merupakan
keberhasilan dari bimbingan belajar
yang
dilakukan.
Dampak
dari
pendampingan tidak hanya dari sisi
beban ekonomi keluarga dengan
bimbingan
belajar
secara
gratis.
Orang tua siswa tidak mengeluarkan
biaya dalam memberikan pendidikan
nonformal kepada anaknya serta
tidak
mengeluarkan
biaya
guna
fasilitas belajar karena Solo Belajar
menyediakan fasilitas belajar secara
gratis kepada siswa.
Pembahasan
Pembentukan
Belajar
Komunitas
Sebagai
Solo
Tindakan
Rasionalitas
prestasi tetapi manfaat lain seperti
melatih sikap disiplin dan rajin,
Dari pengamatan dan temuan
mendapat wawasan lingkungan dan
hasil penelitian dapat dilihat tujuan
cinta tanah air, melatih kemampuan
dari didirikannya Komunitas Solo
bekerjasama dan berinteraksi dengan
Belajar
orang lain.
bimbingan pendidikan bagi siswa
yang
bergerak
dalam
dari golongan masyarakat ekonomi
Dampak Komunitas Solo Belajar
bagi Masyarakat
Bukan
hanya
kelas menengah ke bawah. Tujuan
yang Pertama ialah memberikan
berdampak
kursus pelajaran untuk siswa dari
peningkatan prestasi siswa, kegiatan
golongan masyarakat ekonomi kelas
Solo Belajar pun berdampak bagi
menengah ke bawah. Kedua, untuk
meningkatkan kapasitas pengetahuan
dalam upaya bantuan pendidikan
bagi siswa. Ketiga, menanamkan
bagi siswa dari golongan masyarakat
pendidikan kebangsaan atau cinta
ekonomi kelas menengah ke bawah
tanah air bagi siswa. Keempat,
memiliki arti subyektif dan tindakan
mengupayakan tersedianya beasiswa
tersebut
pendidikan bagi siswa dari golongan
untuk meningkatkan kapasitas dan
masyarakat ekonomi kelas menengah
kualitas serta membantu siswa dalam
ke bawah. Serta yang Kelima, untuk
proses belajar. Sebagaimana yang
mendorong keterlibatan orang tua
termuat dalam tujuan Solo Belajar
dalam pendidikan anaknya.
guna
Solo
Belajar
memberikan
bimbingan belajar bagi siswa dari
golongan masyarakat ekonomi kelas
menengah ke bawah agar mampu
meningkatkan kapasitas dan kualitas
pengetahuan, nilai serta sikap siswa.
Bimbingan belajar ditujukan kepada
ditujukan
kepada
mengupayakan
siswa
tersedianya
beasiswa pendidikan bagi siswa dan
untuk mendorong keterlibatan orang
tua siswa dalam proses pendidikan
anaknya maka Solo Belajar telah
mengorientasikan
yang
akan
harapan-harapan
terjadi
di
waktu
mendatang.
siswa dari pendidikan dasar mulai
Pendirian atau pembentukan
kelas 1 SD hingga kelas 6 SD.
Solo Belajar sebagai suatu tindakan
Dengan
ruang
rasionalitas instrumental bagi pendiri
kelas)
atau inisiator. Pendirian Solo Belajar
ditengah-tengah
sebagai suatu sarana ataupun strategi
menghadirkan
pendidikannya
langsung
(ruang
berada
masyarakat
melalui
penggunaan
bagi pendiri atau inisiator guna
rumah-rumah warga sekitar, Solo
mencapai atau mewujudkan ide-ide
Belajar ingin mengajak masyarakat
dan
untuk peduli dan terlibat secara
Pendiri
langsung terhadap kebutuhan anak-
pertimbangan ataupun perhitungan
anak mereka.
secara rasional dari hasil perenungan
Pendiri atau inisiator Solo
Belajar membentuk Solo Belajar
tujuan-tujuannya
atau
inisiator
tersebut.
memiliki
dan pengamatannya akan kebutuhan
pendidikan bagi masyarakat miskin
perkotaan dengan membetuk Solo
Belajar
ia
dan
disebut sebagai tindakan rasionalitas
mengandaikan permasalahan yang
instrumental apabila dalam tindakan
terjadi menurut subyektifnya dapat
tersebut telah diperhitungkan dan
terselesaikan.
dipertimbangkan
Dari
diperoleh,
mengharapkan
Suatu tindakan sosial dapat
hasil
penelitian
Solo
Belajar
menyelenggarakan kelas bimbingan
belajar dengan menggunakan mata
pelajaran pendidikan formal sebagai
acuannya.
Dengan
diberikannya
pelajaran
Matematika,
Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS
dan
PKN
pada
siswa
dengan
mengacu pada buku-buku atau materi
pelajaran Sekolah agar siswa lebih
mudah dan cepat dalam menyerap
hasil dari proses pembelajaran. Oleh
karena itu, dengan diselengarakan
bimbingan pendidikan Solo Belajar
bagi siswa guna meningkatkan daya
saing dari siswa dalam pendidikan
formalnya maupun untuk membantu
keterlibatan
orang
pendidikan
anaknya
tua
maka
dalam
Solo
Belajar telah diletakkan menjadi
sebuah alat atau sarana praksis dari
pendiri atau inisiator, siswa, orang
tua siswa, dan masyarakat.
alat-alat,
akibat-
akibat serta alat-alat alternatif untuk
mencapai tujuannya. Solo Belajar
dalam upaya mencapai tujuannya
telah menyelenggarakan bimbingan
pendidikan bagi siswa di Kampung
Sumber Tapen, kelas yang dibuka ini
hanya bagi siswa Sekolah Dasar.
Kelas yang terselenggara hanya di
tingkat Sekolah Dasar ini telah
melalui
perhitungan
dan
pertimbangan secara matang oleh
pendiri atau inisiator Solo Belajar.
Sebagai hasil dari pertimbangan akan
kapasitas dan kuantitas dari relawan
yang
tersedia
dalam
serta
kemampuan
pengarahan
kualifikasi
relawan dalam pengajaran maka
diarahkan kelas yang terbuka khusus
bagi siswa Sekolah Dasar. Menurut
Weber, tindakan dari pendiri atau
inisiator
Solo
Belajar
mempertimbangkan
memperhitungkan
dalam
dan
pendirian
dan
perjalanan program Solo Belajar
sebagai
nonformal
lembaga
yang
pendidikan
memberikan
bimbingan pendidikan bagi siswa
meningkatkan
dari golongan masyarakat ekonomi
belajar di sekolah. Biaya
kelas
bimbingan belajar
menengah
merupakan
ke
bawah
suatu
tindakan
rasionalitas instrumental.
yang
gratis membuat orang tua
mampu
menyediakan
pendidikan
SIMPULAN DAN SARAN
prestasi
tambahan
kepada anaknya. Orang tua
Dari penelitian yang telah
merasakan
hasil
dilakukan maka dapat ditarik
bimbingan belajar
yang
kesimpulan sebagai berikut :
dilakukan
1. Solo Belajar merupakan
pendidikan
dalam
nonformal
bentuk
kegiatan
bimbingan belajar secara
gratis
kepada
siswa
melalui
perubahan nilai pelajaran
siswa
di
sekolah
dan
perubahan perilaku siswa
di keluarga.
siswa
Saran yang dapat diberikan
Sekolah Dasar di Sumber
peneliti berdasarkan penelitian yang
Tapen. Bimbingan belajar
telah dilakukan, sebagai berikut :
dilakukan
dengan
memberikan
pelajaran
pelajaran
tambahan
pada
mata
yang
ada
di
sekolah.
2. Solo
Belajar
berbagai
memiliki
dampak,
baik
dampak yang dihasilkan
kepada siswa dan maupun
tua siswa. Solo Belajar
membantu
siswa
dalam
proses belajarnya dengan
bimbingan
belajar
membuat siswa mampu
1. Bagi Lembaga
a. Sebaiknya
Belajar
Solo
mencarikan
solusi dalam sumber
pendanaan
kegiatan
belajar
agar
bimbingan
berjalan
dengan maksimal. Hal
Ini dapat dilakukan
dengan
dana-dana
mencairkan
CSR
Perusahan dan dana-
dana bantuan sosial
proses
Pemerintah.
anaknya
b. Hendaknya
dengan
mendampingi
proses
keterbatasaan relawan
belajar
rumah
atau
sehingga
pengajar
diselesaikan
dengan
di
mampu
mengontrol
dan
melakukan
mengikuti
pembukaan
perkembangan anak.
pendaftaran
relawan
b. Orang
tua
siswa
baru. Ini dilakukan
sebaiknya lebih aktif
agar
dalam
mengikuti
kegiatan
bimbingan
kelas-kelas
bimbingan
belajar
yang sudah diadakan
belajar
yang
tetap berjalan secara
dilakukan
Solo
maksimal.
Belajar.
c. Hendaknya
kelas
dibuka
c. Orang tua sebaiknya
bimbingan
mulai
mengamati
belajar dalam jenjang
prestasi belajar anak
pendidikan menengah.
dalam
Mengingat
formal di sekolah. Hal
permasalahan
ini dilakukan dengan
pendidikan
pada
pendidikan
mengamati nilai-nilai
masyarakat perkotaan
mata pelajaran
tidak
nilai raport anak.
hanya
pendidikan
dalam
dasar
melainkan juga ada
dalam
pendidikan
menengah.
2. Bagi Orang Tua
a.
pendidikan
Orang tua hendaknya
mulai terlibat dalam
dan
DAFTAR PUSTAKA
Abu
Ahmadi. (1990). Psikologi
Sosial. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Creswell,
W.
Jhon.
(2015).
Penelitian Kualitatif dan
Desain Riset Memilih di
antara Lima Pendekatan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Fredian Toni Nasdian. (2014).
Pengembangan Masyarakat.
Jakarta: Yayasasn Pustaka
Obor Indonesia
Giddens,
Anthony.
(1985).
Kapitalisme
dan Teori
Sosial Madern : Suatu
Analisis Terhadap Karya
Tulis Marx Durkheim dan
Max Weber, Capitalism and
Modern Social Theory : an
Analysis of Writing of Max,
Durkheim and Max Weber.
Jakarta : UI Press
Iskandar.
(2009).
Metodologi
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Gaung Persada
_______,
(2013).
Metodologi
Penelitian Pendidikan dan
Sosial. Jakarta: Referensi.
Sulaiman Joesoef. (1999). Konsep
Dasar Pendidikan Luar Sekolah.
Jakarta: Bumi Aksara.
Johnson, Doyle. P, 2004. Teori
Sosiologi
Klasik
dan
Modern, terjemahan Robert
M.Z. Lawang dari judul asli
“Sosiological
Theory
Classical Founders and
Contemporary
Perspectives”.
Jakarta:
Penerbit P.T. Gramedia
Moleong,
Lexy
J.
(2010).
Metodologi
Penelitian
Kualitatif
Edisi
Revisi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Oong
Kamar. (2006). Filsafat
Pendidikan
Nonformal.
Bandung: Pustaka Setia
Sutopo, H.B. (2002). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Surakarta:
Sebelas Maret University Press.
http://kabar24.bisnis.com/read/20150
623/255/446327/unicef-25juta-anak-indonesia-putussekolahhttps://m.merdeka.com/khas/sembila
n-kali-kurikulum-pendidikanberubah-perubahankurikulum-3.html
http://m.solopos.com/2017/04/10/pen
didikan-solo-duh-3-969-anakusia-7-18-tahun-di-soloterpaksa-putus-sekolah-
COMMUNITY
(A CASE STUDY IN SUMBER TAPEN, BANJARSARI, SURAKARTA)
Thesis, Surakarta : Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret
University, October 2017.
Edo Johan Pratama1), Slamet Subagya2), Siti Rochani3)
1)
Education Program of Sociology-Anthropology, FKIP UNS, e-mail:
edhojoehan@gmail.com
2)
Education Program of Sociology-Anthropology, FKIP UNS, e-mail:
pakslametsubagya@gmail.com
3)
Education Program of Sociology-Anthropology, FKIP UNS, e-mail:
srochani13@ymail.com
ABSTRACT
This study aims to determine the form of educational assistance activities
as well as to know the impact of education assistance community activities Solo
Belajar. This research uses qualitative research type with case study approach.
The study of rationality action is used to analyze the establishment and
implementation of Solo Belajar learning guidance. Data collection comes from
interviews, observation and documentation. This study uses the technique of
taking informants by way of purposive sampling. Source triangulation techniques
and methods triangulation are the technique used in the test of data validity. While
for the data analysis techniques, it uses interactive analysis consisting of data
reduction, data presentation, conclusion and verification. The results of this study
indicate that the Solo Belajar community is engaged in the scope of non-formal
education, namely by organizing free tutoring to elementary school students from
lower middle class in Sumber Tapen. Solo Belajar can help students in the
learning process with the learning tutoring provided to make students able to
improve learning achievement in the school. The purpose of Solo Belajar is to
help parents be easy of the family economy, learning tutoring that enables parents
to provide additional education for their children with no charges.
Keywords : Nonformal Education, Learning Tutoring, Act of Rationality
BIMBINGAN BELAJAR KOMUNITAS SOLO BELAJAR BAGI
MASYARAKAT SUMBER TAPEN
(STUDI KASUS DI SUMBER TAPEN, BANJARSARI, SURAKARTA)
Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret, Oktober 2017.
Edo Johan Pratama1), Slamet Subagya2), Siti Rochani3)
1)
Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP UNS, e-mail: edhojoehan@gmail.com
2)
Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP UNS, e-mail:
pakslametsubagya@gmail.com
3)
Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP UNS, e-mail: srochani13@ymail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kegiatan pendampingan
pendidikan serta mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
pendampingan pendidikan komunitas Solo Belajar. Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kajian mengenai
tindakan rasionalitas digunakan untuk menganalisis pendirian dan
penyelenggaraan bimbingan belajar Solo Belajar. Pengumpulan data berasal dari
wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan informan dengan cara purposive sampling. Teknik triangulasi
sumber dan triangulasi metode merupakan teknik yang digunakan dalam uji
validitas data. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan analisis
interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas Solo Belajar
bergerak dalam lingkup pendidikan nonformal, yaitu dengan menyelenggarakan
bimbingan belajar secara gratis kepada siswa Sekolah Dasar dari golongan
masyarakat menengah ke bawah di Sumber Tapen. Solo Belajar membantu siswa
dalam proses belajarnya dengan bimbingan belajar yang diberikan membuat siswa
mampu meningkatkan prestasi belajar di sekolah. Pendirian Solo Belajar
membantu orang tua dalam memperingan beban ekonomi keluarga, biaya
bimbingan belajar yang gratis membuat orang tua mampu menyediakan
pendidikan tambahan kepada anaknya.
Kata kunci : Pendidikan Nonformal, Bimbingan Belajar, Tindakan Rasionalitas
tahun, dicanangkan kurikulum yang
PENDAHULUAN
Mencerdaskan
kehidupan
bangsa adalah salah satu cita-cita
Bangsa Indonesia dalam mengisi
kemerdekaan yang telah didapatkan.
Cita-cita
ini
yang
diimplementasikan
dalam
bentuk
kemudian
oleh
dunia
Negara
pendidikan
Formal. Semenjak Negara Indonesia
merdeka, pendidikan formal mulai
tumbuh subur dalam bingkai upaya
Bangsa mengentaskan buta huruf
dengan mulai dibentuknya Sekolah
Rakyat
yang
digantikan
dengan
baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
ouput
yang
sesuai
dengan
perkembangan zaman, pendidikan
berubah secara reformatif dengan
pergantian
peraturan,
kurikulum,
serta instrumen penunjang lainnya.
Terhitung sudah 3 kali Indonesia
sejak era reformasi telah mengganti
kurikulum pendidikannya. Dimulai
tahun 2004 dengan ditetapkannya
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK) untuk mengganti Kurikulum
1994 yang dinilai memberikan beban
yang berat bagi siswa. Selang dua
semangat
desentralisasi sesuai dengan program
kebijakan pemerintah pusat. Hingga,
pada
tahun
2013
ditetapkan
kurikulum baru yaitu Kurikulum
2013. Bahkan, melalui Amandemen
Undang-Undang Dasar 1945 telah
diatur
bahwa
pendidikan
mendapatkan pos anggaran dalam
APBN setiap tahunnya sebesar 20%
dari APBN.
Pada kenyataannya, reformasi
pendidikan
Dalam proses menyiapkan
yang
mengejawantahkan
Sekolah Dasar, SMP, SMA/STM,
dan Perguruan Tinggi.
(KTSP)
yang
mencanangkan
wajib belajar 12 tahun bagi semua
anak-anak bangsa Indonesia, masih
mengalami kekurangan dalam 2 hal
penting,
yakni
pertama
sasaran
(Akses) wajib belajar, yang kedua
adalah modal intelektualitas dan
softskill
lulusan
(hasil
Sasaran
wajib
belajar
belajar).
dalam
beberapa kasus masih sering kali
mengalami kebocoran di beberapa
level masyarakat Indonesia. dalam
berita CNN Indonesia didapatkan
data bahwa menurut UNICEF tahun
2016,
sebanyak
2.5
juta
anak
Indonesia tidak dapat menikmati
berbagai
pendidikan lanjutan yakni sebanyak
kualitas dan prestise, Peserta didik
600 ribu anak usia SD dan 1.9 juta
menengah ke bawah kurang bisa
anak
melakukan hal tersebut.
usia
SMP
(CCNIndonesia.com/18-4-2017).
Tentu saja ini menjadi pekerjaan
rumah bersama baik dari pemerintah
maupun swasta dalam bersama-sama
menuntaskan
masalah
pendidikan
Indonesia.
macam
Lembaga
nonformal
variasi
dan
adalah
harga
komunitas
penyeimbang
ketika lembaga formal belum mampu
sepenuhnya menjalankan tugas dan
fungsinya. Dalam posisi seperti ini,
Kota Solo sebagai salah satu kota
Kalau ditelisik lebih dalam
representasi pendidikan di Indonesia,
dan mengerucut di kota-kota besar
mengalami gejala yang serupa. Salah
Indonesia. permasalahan yang paling
satu kota yang ada di provinsi Jawa
besar justru ada pada output lulusan
Tengah
dan kesenjangan kemampuan hasil
ketimpangan dalam hal hasil belajar
belajar peserta didik antara golongan
antara golongan menengah ke atas
menengah ke atas dan menengah ke
dan
bawah. Di kota besar Indonesia,
Sebagaimana yang termuat dalam
kesenjangan ekonomi merupakan hal
harian Solopos tertanggal 10 April
yang jamak kita jumpai. Kualitas
2017 menyatakan bahwa sebanyak
peserta
golongan
3.696 Siswa dalam usia 7 sampai 15
menengah ke atas dan menengah ke
tahun mengalami putus sekolah di
bawah pun pada umumnya lebih
Solo. Data tersebut terungkap dalam
unggul dari golongan menengah ke
rapat
atas, meskipun dalam beberapa kasus
Perencanaan Pembangunan Daerah
ada pengecualiannya. Di saat peserta
(Bappeda),
didik menengah ke atas mampu
Masyarakat (Bapermas) Kota Solo
menutup
dengan Badan Anggaran (Banggar)
didik
dari
ketertinggalan
pembelajaran di kelas dengan belajar
mandiri di bimbingan belajar dengan
tersebut
menengah
Dinas
mengalami
ke
Pendidikan,
Badan
DPRD Kota Solo.
bawah.
Badan
Pemberdayaan
Penelitian ini bertujuan untuk
sama, dan mampu bertindak secara
mengetahui dan mengkaji (1) bentuk
kolektif untuk mencapai sesuatu”.
kegiatan pendampingan Komunitas
Jadi, dapat diartikan dan diambil
Solo Belajar terhadap masyarakat
suatu garis terang bahwa dasar dari
ekonomi menengah ke bawah di
komunitas ialah adanya lokalitas dan
wilayah Kampung Sumber Tapen (2)
seperasaan. Unsur perasaan inilah
dampak Kegiatan Komunitas Solo
membuat sesuatu yang dinamakan
Belajar
terhadap
masyarakat
perasaan komunitas. Adapun unsur –
ekonomi
menengah
ke
unsur
bawah
perasaan
seperasaan,
Kampung Sumber Tapen.
komunitas
yaitu
sepenanggungan,
dan
saling memerlukan (Nasdian, 2014:
Komunitas
4).
Komunitas ialah suatu unit
atau
kesatuan
sosial
yang
Pendidikan Nonformal
terorganisasikan dalam kelompok –
kelompok
bersama,
dengan
baik
kepentingan
yang
bersifat
Pendidikan nonformal ialah
pendidikan yang diberikan kepada
seseorang
diluar
lingkungan
fungsional maupun yang mempunyai
pendidikan formal atau sekolah.
teritorial. Apabila anggota – anggota
Mengenai
suatu kelompok, baik kelompok
nonformal Joesoef (1999:79) ialah
besar maupun kecil, hidup bersama
pendidikan yang teratur dengan sadar
sedemikian rupa sehingga merasakan
dilakukan
bahwa
tetapi
pendidikan
tidak
terlalu
tersebut
dapat
mengikuti peraturan-peraturan yang
kepentingan
–
tetap dan ketat. Selain itu, Sudjana
kelompok
memenuhi
pengertian
kepentingan hidup yang utama, maka
(dalam
kelompok itu dapat disebut sebagai
menjelaskan pendidikan nonformal
komunitas.
ialah
Sedangkan
komunitas
Oong,
setiap
2006:215)
kegiatan
belajar-
menurut Ahmadi (1990:37) ialah
membelajarkan yang terorganisasi,
“kelompok
sistematis,
orang-orang
tertentu
yang menduduki wilayah geografis
berkelanjutan,
tertenu, memiliki kebudayaan yang
luar
sengaja
dan
diselenggarakan
pendidikan
sekolah
di
dengan
sikap,
d. Fleksibel
dalam
pengorganisasian
dan
dalam
metode
pembelajaran.
yang
Pendidikan nonformal yang
tujuan untuk membantu peserta didik
dalam mengaktualisasi potensi diri
berupa
pengetahuan,
keterampilan,
dan
aspirasi
bermanfaat bagi dirinya, keluarga
diselenggarakan
masyarakat, lembaga, bangsa dan
masyarakat
negara.
disesuaikan dengan materi apa yang
Pendidikan
merupakan
nonformal
pendidikan
yang
bagi
tertentu
golongan
pasti
sudah
akan diberikan atau diajarkan dengan
kebutuhan
masyarakat.
Hal
ini
diberikan guna sebagai pelengkap,
senada dengan penjelasan Joesof
penambah
(1999:85) Pendidikan nonformal ini
dan
pengganti
dari
pendidikan formal. PNF merupakan
merupakan
pendidikan
yang
sebuah jembatan bagi seseorang yang
diberikan kepada setiap orang yang
menghubungkan pendidikan sekolah
membutuhkan misalnya, bagi anak –
dan dunia kerja. Selain dari sifat PNF
anak yang terlantar atau anak – anak
yang efektif, efisien, dan fleksibel,
yang kurang mampu.
PNF sendiri memiliki karakteristik
Tindakan Rasionalitas Max Weber
lain yang membedakannya dengan
pendidikan
formal
di
Suatu
sekolah.
Tentang karakteristik dasar dari PNF
Fordham (dalam Mostafa, 2009:3)
menyebutkan :
Tindakan
yang
dilakukan oleh individu menurut
Weber sangatlah berbeda dengan
suatu perilaku yang dilakukan oleh
Individu. Tindakan yang dilakukan
a. Relevan
dengan
kebutuhan
kelompok
masyarakat (orang-orang)
yang tidak beruntung.
pasti terdapat motif subyektif atau
b. Ditujukan dan memiliki
perhatian kursus pada
kategori sasaran-sasaran
tertentu.
dari
c. Terfokus pada program
yang
sesuai
dengan
kebutuhan.
biasanya
alasan seseorang individu dalam
melakukannya. Tindakan itu berasal
perasaan
yang
lalu
di
rasionalisasikan dalam pemahaman
individu.
Sedangkan,
tidak
memiliki
perilaku
dasar
orientasi subyektif dari individu.
Tindakan Sosial yang dilakukan oleh
Rasionalitas Instrumental
Tindakan
individu di dalamnya terkandung
rasionalitas
akan pemahaman dan pemikiran dari
instrumental
individu tersebut. Tindakan sosial
yang dilakukan berdasarkan harapan
merupakan perilaku manusia yang
atas kepentingan atau tujuan dalam
penuh arti ditujukan kepada perilaku
tindakan yang dilakukan. Tindakan
orang lain, baik pada waktu sekarang
ini ditentukan oleh harapan terhadap
ataupun
Jadi,
perilaku obyek atau orang lain.
Tindakan sosial yang dilakukan oleh
Harapan yang dimiliki oleh aktor
seseorang selalu berharapan akan
inilah yang akan menetukan syarat
dapat
dan sarana dalam mencapai tujuan
dimasa
depan.
memunculkan
perubahan
perilaku pada orang yang ditujukan.
Bagi
Weber,
konsep
rasionalitas merupakan kunci bagi
suatu analisa obyektif mengenai artiarti subyektif dan juga merupakan
dasar perbandingan mengenai jenisjenis tindakan sosial yang berbeda.
Tindakan sosial yang dilakukan oleh
individu
berdasarkan
pertimbangan,
pemikirannya
pada
atas
pemahaman,
akan
rasionalitas.
dan
berlandaskan
Namun,
tidak
semua perilaku yang dilakukan oleh
individu merupakan manifestasi dari
rasionalitasnya.
merupakan
Rasionalitas
konsep
digunakan
klasifikasinya
tindakan sosial.
dasar
Weber
mengenai
yang
dalam
tipe-tipe
merupakan
tindakan
dengan menggunakan perhitungan
dan pertimbangan yang rasional.
Dalam
tindakan
ini
aktor
atau
individu sudah mempertimbangkan
akan segala alat dan akibat yang akan
ditemukan sehingga akan ada upayaupaya
alternatif
dalam
menanggulanginya guna mencapai
tujuan
dari
tindakannya,
Weber
menjelaskan :
Tindakan diarahkan secara
rasional kesuatu sistem dari
tujuan-tujuan individu yang
memiliki sifat-sifatnya sendiri
apabila tujuan itu, alat dan
akibat-akibat
sekundernya
diperhitungkan
dan
dipertimbangkan semuanya
secara rasional. Hal ini
mencakup
pertimbangan
rasional atas alat alternatif
untuk mencapai tujuan itu,
pertimbangan
mengenai
hubungan-hubungan tujuan
itu dengan hasil-hasil yang
mungkin dari penggunaan
alat tertentu apa saja, dan
akhirnya
pertimbangan
mengenai pentingnya tujuantujuan yang mungkin berbeda
secara
relatif
(Lawang,
2004:220).
Tindakan
rasionalitas
instrumental dicirikan dengan aktor
dalam
tindakannya
melakukan
pertimbangan akan alat-alat sekuder
dalam mencapai tujuan serta akibatakibat sekunder yang terjadi dari
pertimbangan alat tersebut.
Rasionalitas yang Berorientasi Nilai
Tindakan rasionalitas yang
berorientasi
nilai
merupakan
dipertimbangkannya
di
awal.
Akhirnya tindakan ini membuat aktor
jarang dalam melakukan perhitungan
dan
pertimbangan,
Weber
menjelaskan :
Tindakan rasional nilai ini di
arahkan kepada suatu ideal
yang berada di atas segalagalanya,
dan
tidak
memperhitungkan
pertimbangan-pertimbangan
lain apa pun. Hal ini masih
merupakan tindakan rasional,
karena
tindakan
itu
melibatkan adanya objektifobjektif yang logis, ke arah
mana
seorang
aktor
menyalurkan
kegiatannya.
(Giddens, 1985;187)
Tidak
terdapatnya
tindakan yang dilakukan oleh aktor
pertimbangan dan perhitungan yang
yang mana tujuan dari tindakan
matang dalam menentukan sasaran
tersebut sudah terikat dengan nilai-
atau tujuan merupakan ciri dari
nilai yang ada dalam individu.
tindakan
rasionalitas
Tindakan ini membuat aktor untuk
berorientasi
nilai.
mempertimbangkan
dan
mengarah kepada suatu yang ideal
alat-alat
(nilai), jadi tidak ada perhitungan
dalam mencapai tujuannnya, aktor
atau pertimbangan apapun selain alat
tidak perlu buat merumuskan akan
atau sarananya.
memperhitungkan
akan
yang
Tindakan
ini
tujuan atau sasaran yang ingin
dicapai. Sehingga, dalam tindakan ini
pun
aktor
tidak
Tindakan Tradisional
Tindakan
tradisional
perlu
buat
adanya
alat
merupakan tipe tindakan sosial yang
alternatif selain alat yang sudah
bersifat nonrasional. Kalau seseorang
mempertimbangkan
individu memperlihatkan perilaku
karena kebiasaan, tanpa refleksi yang
digunakan sebagai acuan, maka itu
sadar atau perencanaan, perilaku
peneliti menggunakan Pendekatan
seperti
sebagai
Studi Kasus. Penelitian studi kasus
tindakan tradisional. Tindakan ini
adalah pendekatan kualitatif yang
merupakan warisan yang didapatkan
penelitinya
oleh individu dari para leluhurnya.
kehidupan nyata, ststem terbatas
Tindakan ini menpunyai cara yang
kontemporer (kasus) atau beragam
sangat
sistem terbatas (berbagai kasus),
itu
digolongkan
khusus
dalam
praktik.
mengeksplorasi
Praktiknya telah begitu melekat dan
melalui
bersifat kebiasaan sehingga ia tidak
detail dan mendalam melibatkan
diorientasikan
beragam
seluruhnya
kepada
tindakan yang bermakna.
Tindakan Afektif
pengumpulan
sumber
informasi
(Creswell,
2015:135).
tindakan yang tergerak atas akibat
dari dominasi perasaan individu.
Tipe tindakan ini ditandai oleh
dominasi perasaan atau emosi tanpa
seorang
yang
informasi
sumber
pendapat
Tindakan afektif merupakan
data
atau
majemuk
Adapun
ahli
tentang
kegunaan spesifik dari studi kasus
ialah pada penelitian bidang sosial
dan pendidikan, strategi (pendekatan
masalah) yang sangat penting dan
dominan (Iskandar, 2009:55).
refleksi intelektual atau perencanaan
Peneliti menggunakan tipe
yang sadar. Tindakan ini ditujukan
oleh individu kepada orang lain atas
dasar
perasaan.
Tindakan
afeksi
sama dengan tindakan tradisional
merupakan
tindakan
nonrasional.
Tindakan ini tidak memiliki makna
secara jelas dalam tujuannya.
studi kasus jenis deskriptif langsung,
deksriptif
menjelaskan
digunakan
untuk
latarbelakang
dan
kejadian yang terjadi pada kasus
tersebut serta langsung dikarenakan
fokus kasus yang dipilih yang masih
berlangsung dari awal hingga akhir
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian kualitatif
terdapat berbagai pendekatan yang
penelitian.. Dalam
kasus
yang
analisis
dilakukan
studi
peneliti
menggunakan tinjauan kirtis (critical
review). Tinjauan kritis menurut
Iskandar (2009:56) bertujuan untuk
yang
memperoleh
berupa
gambaran
lengkap,
bersifat
studi
dokumentasi
penelaahan
terhadap
pribadi,
resmi,
rinci, jelas dan sistematis tentang
dokumen
berbagai aspek normatif yang diteliti
kelembagaan,
guna mencari dan menemukan alasan
tulisan dan lain-lain yang memiliki
pembenaran atau penolakan suatu
relevansi dengan fokus permasalahan
produk perilaku.
penelitian.
Data dan Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
referensi-referensi,
Teknik
Sumber Data Primer
Data primer merupakan data
merupakan
pengumpulan
langkah
data
yang paling
yang digali atau didapat secara
utama
langsung dengan para informan yang
tujuan utama dari penelitian adalah
menjadi responden dalam penelitian
mendapatkan data. Dalam penelitian
serta
ini, teknik pengumpulan data yang
sasaran
lokasi
penelitian.
dalam
penelitian,
karena
Mengenai sumber data utama dalam
digunakan
penelitian kualitatif seorang ahli
observasi dan dokumen. Wawancara
menyampaikan Sumber data utama
merupakan
dalam penelitian kualitatif yaitu kata-
maksud tertentu. Percakapan itu
kata, dan tindakan, serta dokumen
dilakukan oleh dua pihak, yaitu
(Iskandar, 2009:118) Adapun data
pewawancara
yang dijadikan sumber data primer
pertanyaan dan terwawancara yang
diperoleh dari Informan kunci (key
memberikan jawaban atas pertanyaan
informan) yaitu inisiator atau pendiri
itu (Moleong, 2010: 186). Observasi
dan relawan atau pengajar komunitas
merupakan proses kegiatan yang
Solo
Informan
dilakukan peneliti untuk mengetahui
pendukung yaitu siswa dan orang tua
keseharian dan kebiasaan manusia
siswa Solo Belajar.
dengan
Sumber Data Sekunder
mendengarkan sehingga memperoleh
Belajar
Data
data
yang
dan
sekunder
diperoleh
merupakan
melalui
pengumpulan atau pengolahan data
data
Sutopo
adalah
percakapan
cara
yang
wawancara,
yang
dengan
mengajukan
mengamati
sistematis.
(2002:69)
dan
Menurut
observasi
merupakan suatu cara pengumpulan
data
untuk
sumber
menggali
yang
aktivitas,
data
berupa
perilaku,
dari
peristiwa,
tempat,
dan
penelitian yang dilakukan secara
simultan
dan
Selanjutnya
terus-menerus.
interpretasi
data
gambar.
dilakukan dengan mengacu kepada
Dokumentasi merupakan penelaahan
rujukan teoritis yang berhubungan
terhadap
atau
rekaman
maupun
referensi-referensi
yang
berhubungan dengan fokus masalah
penelitian.
berkaitan
masalah
penelitian.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Teknik Analisis Data
Analisis
dengan
data
berarti
melakukan kajian untuk memahami
Hasil Penelitian
struktur suatu fenomena-fenomena
Pembentukan
yang berlaku di lapangan. Analisis
Belajar
dilakukan dengan melakukan telaah
Komunitas
Komunitas
Solo
Solo
Belajar
terhadap fenomena atau peristiwa
terbentuk dari kegelisahan sebagian
secara keseluruhan, maupun terhadap
orang yang peduli akan pendidikan
bagian-bagian
bagi
yang
membentuk
anak-anak
di
kota
Solo.
fenomena tersebut serta hubungan
Pembentukan
keterkaitannya. Menurut Miles dan
kampung Sumber Tapen melalui
Huberman (1986) dalam Iskandar
proses
(2013:223)
dengan jajaran pejabat di kampung
analisis
menyatakan
data
mempergunakan
bahwa,
kualitatif
kata-kata
yang
Solo
diskusi
setempat.
dan
Belajar
di
komunikasi
Komunikasi
dibangun
dengan pengurus RT dan RW yang
disusun dalam sebuah teks yang
ada
diperluas atau di deskripsikan. Model
diskusi
analisis interaktif berfungsi untuk
masyarakat
melakukan
analisis
data
yang
pendidikan tambahan kepada para
berlangsung
mulai
dari
awal
siswa di Sumber Tapen membuat
penelitian sampai penelitian berakhir
kemudian dituangkan dalam laporan
di
Sumber
dan
Masyarakat
Tapen.
melalui
komunikasi
dengan
akan
pentingnya
terbuka
dan
memperbolehkan
Solo
Belajar
berdiri di wilayahnya.
Solo
pada
ke
Belajar
sistem
berbasiskan
relawan.
Relawan
dipersiapkan menjadi pengajar dalam
kelas yang diselenggarakan. Relawan
Solo Belajar merupakan mahasiswa
dari berbagai kampus di Kota Solo.
Upaya
pekrekrutan
dilakukan
dengan
relawan
menyebarkan
informasi melalui jejaring media
sosial,
relasi
perkawanan
mahasiswa,
dan
antar
menyebarkan
pamflet di kampus. Solo Belajar juga
menyediakan
berbagai
fasilitas
penunjang pembelajaran bagi para
relawannya. Relawan mendapatkan
berbagai buku panduan pengajaran
dan
buku
materi
masyarakat ekonomi kelas menengah
ajar
memaksimalkan
guna
proses
pembelajaran.
Kedua,
bawah.
untuk
meningkatkan kapasitas pengetahuan
bagi siswa. Ketiga, menanamkan
pendidikan kebangsaan atau cinta
tanah air bagi siswa. Keempat,
mengupayakan tersedianya beasiswa
pendidikan bagi siswa dari golongan
masyarakat ekonomi kelas menengah
ke bawah. Serta yang Kelima, untuk
mendorong keterlibatan orang tua
dalam pendidikan anaknya.
Bimbingan
belajar
yang
diadakan menggunakan salah satu
rumah
warga
Sumber
Tapen.
Bimbingan belajar yang dilakukan
Solo Belajar difokuskan bagi siswa
dari pendidikan dasar atau SD.
Semua siswa dari tingkatan kelas 1
SD hingga kelas 6 dapat mengikuti
kegiatan ini. Bimbingan belajar Solo
Belajar dilakukan setiap hari senin,
Tujuan dan Bentuk Kegiatan Solo
rabu, dan jum’at dari pukul 16.00
Belajar
WIB hingga pukul 17.30 WIB.
Solo belajar fokus terhadap
Bimbingan belajar yang dilakukan
siswa
oleh Solo Belajar mencakup semua
kelas ekonomi menengah ke bawah.
mata pelajaran Sekolah Dasar dari
Tujuan dari didirikannya komunitas
Matematika,
Solo Belajar yaitu: yang Pertama
Bahasa Inggris, IPA, IPS dan PKN.
ialah memberikan kursus pelajaran
Guna
untuk
pembelajaran, para siswa dibagi
pendampingan
siswa
pendidikan
dari
golongan
Bahasa
mengektifkan
Indonesia,
proses
dalam dua kelompok yaitu kelompok
kepada orang tua siswa agar orang
siswa yang di sekolah formalnya dari
tua siswa mampu mengetahui proses
kelas 1 SD hingga kelas 3 SD dan
pembelajaran
kelas 4 SD hingga 6 SD. Penentuan
anaknya. Pendekatan dilakukan oleh
dua kelompok kelas ini merupakan
pengajar
suatu ciri pendidikan nonformal yang
tentunya diharapkan agar orang tua
dalam sifatnya tidak terikat dan
siswa secara perlahan mendorong
bebas.
keterlibatan orang tua siswa terhadap
Strategi
Pembelajaran
Solo
Belajar
dan
atau
perkembangan
relawan.
Hal
ini
pendidikan anaknya.
Sumber Dana Solo Belajar
Bimbingan
belajar
yang
Sumber
dana
yang
diselenggarakan sebagai tambahan
didapatkan komunitas Solo Belajar
atau
di
berasal dari sumbangan para anggota
sekolah. Solo Belajar menggunakan
ataupun relasi (donatur) dari para
metode pembelajaran secara kreatif.
teman
Mengajak
belajar
Belajar. Dana yang diperoleh Solo
akan
Belajar dikumpulkan dengan cara
memaksimalkan waktu pembelajaran
memberikan informasi kepada orang
dengan baik. Pembelajaran dilakukan
lain tentang kegiatan komunitas Solo
tidak hanya dalam ruang kelas
Belajar
melainkan juga dengan pembelajaran
tersebut tertarik akan kegiatan Solo
di
Belajar maka orang tersebut akan
pelengkap
sambil
siswa
pendidikan
dengan
bermain
luar
diharapkan
ruang
kelas.
agar
siswa
Hal
ini
mampu
anggota
komunitas
sehingga
memberikan
ketika
sumbangan.
Solo
orang
Dana
menumbuhkan sikap peduli pada
tersebut digunakan untuk penyediaan
sekitar.
fasilitas dan media pembelajaran.
Selain
itu,
dengan
pembelajaran yang dilakukan di luar
Selain
ruang kelas diharapkan membuat
pembelajaran, dana juga digunakan
siswa tidak jenuh dalam belajar serta
untuk
menjadi stimulus yang baik dalam
pengajar
masa
Solo
menyediakan buku materi ajar serta
Belajar juga melakukan pendekatan
memberikan uang kebutuhan bensin.
pertumbuhan
siswa.
fasilitas
dan
kebutuhan
atau
media
dasar
tenaga
relawan
dengan
Dana yang tersedia dalam Solo
masyarakat sekitar. orang tua siswa
Belajar digunakan sebesar-besarnya
merasakan hasil bimbingan belajar
untuk kebutuhan media dan sumber
melalui peningkatan prestasi belajar
belajar bagi siswa.
siswa di sekolah dan perubahan
Dampak Komunitas Solo Belajar
perilaku siswa di keluarga. Solo
bagi Siswa
Belajar turut membantu meringankan
Peningkatan
hasil
prestasi
siswa merupakan bagian dari tujuan
Solo
Belajar,
merupakan
dimana
hal
dampak
ini
positif.
Peningkatan hasil prestasi siswa
merupakan harapan dari komunitas
solo belajar. Siswa Solo Belajar
dalam pendidikan formal di sekolah
telah mampu meningkat perstasi
hasil belajarnya. Hal ini merupakan
keberhasilan dari bimbingan belajar
yang
dilakukan.
Dampak
dari
pendampingan tidak hanya dari sisi
beban ekonomi keluarga dengan
bimbingan
belajar
secara
gratis.
Orang tua siswa tidak mengeluarkan
biaya dalam memberikan pendidikan
nonformal kepada anaknya serta
tidak
mengeluarkan
biaya
guna
fasilitas belajar karena Solo Belajar
menyediakan fasilitas belajar secara
gratis kepada siswa.
Pembahasan
Pembentukan
Belajar
Komunitas
Sebagai
Solo
Tindakan
Rasionalitas
prestasi tetapi manfaat lain seperti
melatih sikap disiplin dan rajin,
Dari pengamatan dan temuan
mendapat wawasan lingkungan dan
hasil penelitian dapat dilihat tujuan
cinta tanah air, melatih kemampuan
dari didirikannya Komunitas Solo
bekerjasama dan berinteraksi dengan
Belajar
orang lain.
bimbingan pendidikan bagi siswa
yang
bergerak
dalam
dari golongan masyarakat ekonomi
Dampak Komunitas Solo Belajar
bagi Masyarakat
Bukan
hanya
kelas menengah ke bawah. Tujuan
yang Pertama ialah memberikan
berdampak
kursus pelajaran untuk siswa dari
peningkatan prestasi siswa, kegiatan
golongan masyarakat ekonomi kelas
Solo Belajar pun berdampak bagi
menengah ke bawah. Kedua, untuk
meningkatkan kapasitas pengetahuan
dalam upaya bantuan pendidikan
bagi siswa. Ketiga, menanamkan
bagi siswa dari golongan masyarakat
pendidikan kebangsaan atau cinta
ekonomi kelas menengah ke bawah
tanah air bagi siswa. Keempat,
memiliki arti subyektif dan tindakan
mengupayakan tersedianya beasiswa
tersebut
pendidikan bagi siswa dari golongan
untuk meningkatkan kapasitas dan
masyarakat ekonomi kelas menengah
kualitas serta membantu siswa dalam
ke bawah. Serta yang Kelima, untuk
proses belajar. Sebagaimana yang
mendorong keterlibatan orang tua
termuat dalam tujuan Solo Belajar
dalam pendidikan anaknya.
guna
Solo
Belajar
memberikan
bimbingan belajar bagi siswa dari
golongan masyarakat ekonomi kelas
menengah ke bawah agar mampu
meningkatkan kapasitas dan kualitas
pengetahuan, nilai serta sikap siswa.
Bimbingan belajar ditujukan kepada
ditujukan
kepada
mengupayakan
siswa
tersedianya
beasiswa pendidikan bagi siswa dan
untuk mendorong keterlibatan orang
tua siswa dalam proses pendidikan
anaknya maka Solo Belajar telah
mengorientasikan
yang
akan
harapan-harapan
terjadi
di
waktu
mendatang.
siswa dari pendidikan dasar mulai
Pendirian atau pembentukan
kelas 1 SD hingga kelas 6 SD.
Solo Belajar sebagai suatu tindakan
Dengan
ruang
rasionalitas instrumental bagi pendiri
kelas)
atau inisiator. Pendirian Solo Belajar
ditengah-tengah
sebagai suatu sarana ataupun strategi
menghadirkan
pendidikannya
langsung
(ruang
berada
masyarakat
melalui
penggunaan
bagi pendiri atau inisiator guna
rumah-rumah warga sekitar, Solo
mencapai atau mewujudkan ide-ide
Belajar ingin mengajak masyarakat
dan
untuk peduli dan terlibat secara
Pendiri
langsung terhadap kebutuhan anak-
pertimbangan ataupun perhitungan
anak mereka.
secara rasional dari hasil perenungan
Pendiri atau inisiator Solo
Belajar membentuk Solo Belajar
tujuan-tujuannya
atau
inisiator
tersebut.
memiliki
dan pengamatannya akan kebutuhan
pendidikan bagi masyarakat miskin
perkotaan dengan membetuk Solo
Belajar
ia
dan
disebut sebagai tindakan rasionalitas
mengandaikan permasalahan yang
instrumental apabila dalam tindakan
terjadi menurut subyektifnya dapat
tersebut telah diperhitungkan dan
terselesaikan.
dipertimbangkan
Dari
diperoleh,
mengharapkan
Suatu tindakan sosial dapat
hasil
penelitian
Solo
Belajar
menyelenggarakan kelas bimbingan
belajar dengan menggunakan mata
pelajaran pendidikan formal sebagai
acuannya.
Dengan
diberikannya
pelajaran
Matematika,
Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS
dan
PKN
pada
siswa
dengan
mengacu pada buku-buku atau materi
pelajaran Sekolah agar siswa lebih
mudah dan cepat dalam menyerap
hasil dari proses pembelajaran. Oleh
karena itu, dengan diselengarakan
bimbingan pendidikan Solo Belajar
bagi siswa guna meningkatkan daya
saing dari siswa dalam pendidikan
formalnya maupun untuk membantu
keterlibatan
orang
pendidikan
anaknya
tua
maka
dalam
Solo
Belajar telah diletakkan menjadi
sebuah alat atau sarana praksis dari
pendiri atau inisiator, siswa, orang
tua siswa, dan masyarakat.
alat-alat,
akibat-
akibat serta alat-alat alternatif untuk
mencapai tujuannya. Solo Belajar
dalam upaya mencapai tujuannya
telah menyelenggarakan bimbingan
pendidikan bagi siswa di Kampung
Sumber Tapen, kelas yang dibuka ini
hanya bagi siswa Sekolah Dasar.
Kelas yang terselenggara hanya di
tingkat Sekolah Dasar ini telah
melalui
perhitungan
dan
pertimbangan secara matang oleh
pendiri atau inisiator Solo Belajar.
Sebagai hasil dari pertimbangan akan
kapasitas dan kuantitas dari relawan
yang
tersedia
dalam
serta
kemampuan
pengarahan
kualifikasi
relawan dalam pengajaran maka
diarahkan kelas yang terbuka khusus
bagi siswa Sekolah Dasar. Menurut
Weber, tindakan dari pendiri atau
inisiator
Solo
Belajar
mempertimbangkan
memperhitungkan
dalam
dan
pendirian
dan
perjalanan program Solo Belajar
sebagai
nonformal
lembaga
yang
pendidikan
memberikan
bimbingan pendidikan bagi siswa
meningkatkan
dari golongan masyarakat ekonomi
belajar di sekolah. Biaya
kelas
bimbingan belajar
menengah
merupakan
ke
bawah
suatu
tindakan
rasionalitas instrumental.
yang
gratis membuat orang tua
mampu
menyediakan
pendidikan
SIMPULAN DAN SARAN
prestasi
tambahan
kepada anaknya. Orang tua
Dari penelitian yang telah
merasakan
hasil
dilakukan maka dapat ditarik
bimbingan belajar
yang
kesimpulan sebagai berikut :
dilakukan
1. Solo Belajar merupakan
pendidikan
dalam
nonformal
bentuk
kegiatan
bimbingan belajar secara
gratis
kepada
siswa
melalui
perubahan nilai pelajaran
siswa
di
sekolah
dan
perubahan perilaku siswa
di keluarga.
siswa
Saran yang dapat diberikan
Sekolah Dasar di Sumber
peneliti berdasarkan penelitian yang
Tapen. Bimbingan belajar
telah dilakukan, sebagai berikut :
dilakukan
dengan
memberikan
pelajaran
pelajaran
tambahan
pada
mata
yang
ada
di
sekolah.
2. Solo
Belajar
berbagai
memiliki
dampak,
baik
dampak yang dihasilkan
kepada siswa dan maupun
tua siswa. Solo Belajar
membantu
siswa
dalam
proses belajarnya dengan
bimbingan
belajar
membuat siswa mampu
1. Bagi Lembaga
a. Sebaiknya
Belajar
Solo
mencarikan
solusi dalam sumber
pendanaan
kegiatan
belajar
agar
bimbingan
berjalan
dengan maksimal. Hal
Ini dapat dilakukan
dengan
dana-dana
mencairkan
CSR
Perusahan dan dana-
dana bantuan sosial
proses
Pemerintah.
anaknya
b. Hendaknya
dengan
mendampingi
proses
keterbatasaan relawan
belajar
rumah
atau
sehingga
pengajar
diselesaikan
dengan
di
mampu
mengontrol
dan
melakukan
mengikuti
pembukaan
perkembangan anak.
pendaftaran
relawan
b. Orang
tua
siswa
baru. Ini dilakukan
sebaiknya lebih aktif
agar
dalam
mengikuti
kegiatan
bimbingan
kelas-kelas
bimbingan
belajar
yang sudah diadakan
belajar
yang
tetap berjalan secara
dilakukan
Solo
maksimal.
Belajar.
c. Hendaknya
kelas
dibuka
c. Orang tua sebaiknya
bimbingan
mulai
mengamati
belajar dalam jenjang
prestasi belajar anak
pendidikan menengah.
dalam
Mengingat
formal di sekolah. Hal
permasalahan
ini dilakukan dengan
pendidikan
pada
pendidikan
mengamati nilai-nilai
masyarakat perkotaan
mata pelajaran
tidak
nilai raport anak.
hanya
pendidikan
dalam
dasar
melainkan juga ada
dalam
pendidikan
menengah.
2. Bagi Orang Tua
a.
pendidikan
Orang tua hendaknya
mulai terlibat dalam
dan
DAFTAR PUSTAKA
Abu
Ahmadi. (1990). Psikologi
Sosial. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Creswell,
W.
Jhon.
(2015).
Penelitian Kualitatif dan
Desain Riset Memilih di
antara Lima Pendekatan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Fredian Toni Nasdian. (2014).
Pengembangan Masyarakat.
Jakarta: Yayasasn Pustaka
Obor Indonesia
Giddens,
Anthony.
(1985).
Kapitalisme
dan Teori
Sosial Madern : Suatu
Analisis Terhadap Karya
Tulis Marx Durkheim dan
Max Weber, Capitalism and
Modern Social Theory : an
Analysis of Writing of Max,
Durkheim and Max Weber.
Jakarta : UI Press
Iskandar.
(2009).
Metodologi
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Gaung Persada
_______,
(2013).
Metodologi
Penelitian Pendidikan dan
Sosial. Jakarta: Referensi.
Sulaiman Joesoef. (1999). Konsep
Dasar Pendidikan Luar Sekolah.
Jakarta: Bumi Aksara.
Johnson, Doyle. P, 2004. Teori
Sosiologi
Klasik
dan
Modern, terjemahan Robert
M.Z. Lawang dari judul asli
“Sosiological
Theory
Classical Founders and
Contemporary
Perspectives”.
Jakarta:
Penerbit P.T. Gramedia
Moleong,
Lexy
J.
(2010).
Metodologi
Penelitian
Kualitatif
Edisi
Revisi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Oong
Kamar. (2006). Filsafat
Pendidikan
Nonformal.
Bandung: Pustaka Setia
Sutopo, H.B. (2002). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Surakarta:
Sebelas Maret University Press.
http://kabar24.bisnis.com/read/20150
623/255/446327/unicef-25juta-anak-indonesia-putussekolahhttps://m.merdeka.com/khas/sembila
n-kali-kurikulum-pendidikanberubah-perubahankurikulum-3.html
http://m.solopos.com/2017/04/10/pen
didikan-solo-duh-3-969-anakusia-7-18-tahun-di-soloterpaksa-putus-sekolah-