BIMBINGAN BELAJAR KOMUNITAS SOLO BELAJAR BAGI MASYARAKAT SUMBER TAPEN (STUDI KASUS DI SUMBER TAPEN, BANJARSARI, SURAKARTA) | Pratama | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 11130 23362 1 SM

SOLO BELAJAR LEARNING TUTORING FOR SUMBER TAPEN
COMMUNITY
(A CASE STUDY IN SUMBER TAPEN, BANJARSARI, SURAKARTA)
Thesis, Surakarta : Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret
University, October 2017.
Edo Johan Pratama1), Slamet Subagya2), Siti Rochani3)
1)

Education Program of Sociology-Anthropology, FKIP UNS, e-mail:
edhojoehan@gmail.com

2)

Education Program of Sociology-Anthropology, FKIP UNS, e-mail:
pakslametsubagya@gmail.com

3)

Education Program of Sociology-Anthropology, FKIP UNS, e-mail:
srochani13@ymail.com
ABSTRACT


This study aims to determine the form of educational assistance activities
as well as to know the impact of education assistance community activities Solo
Belajar. This research uses qualitative research type with case study approach.
The study of rationality action is used to analyze the establishment and
implementation of Solo Belajar learning guidance. Data collection comes from
interviews, observation and documentation. This study uses the technique of
taking informants by way of purposive sampling. Source triangulation techniques
and methods triangulation are the technique used in the test of data validity. While
for the data analysis techniques, it uses interactive analysis consisting of data
reduction, data presentation, conclusion and verification. The results of this study
indicate that the Solo Belajar community is engaged in the scope of non-formal
education, namely by organizing free tutoring to elementary school students from
lower middle class in Sumber Tapen. Solo Belajar can help students in the
learning process with the learning tutoring provided to make students able to
improve learning achievement in the school. The purpose of Solo Belajar is to
help parents be easy of the family economy, learning tutoring that enables parents
to provide additional education for their children with no charges.
Keywords : Nonformal Education, Learning Tutoring, Act of Rationality


BIMBINGAN BELAJAR KOMUNITAS SOLO BELAJAR BAGI
MASYARAKAT SUMBER TAPEN
(STUDI KASUS DI SUMBER TAPEN, BANJARSARI, SURAKARTA)
Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret, Oktober 2017.
Edo Johan Pratama1), Slamet Subagya2), Siti Rochani3)
1)

Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP UNS, e-mail: edhojoehan@gmail.com
2)

Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP UNS, e-mail:
pakslametsubagya@gmail.com

3)

Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP UNS, e-mail: srochani13@ymail.com
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kegiatan pendampingan

pendidikan serta mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
pendampingan pendidikan komunitas Solo Belajar. Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kajian mengenai
tindakan rasionalitas digunakan untuk menganalisis pendirian dan
penyelenggaraan bimbingan belajar Solo Belajar. Pengumpulan data berasal dari
wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan informan dengan cara purposive sampling. Teknik triangulasi
sumber dan triangulasi metode merupakan teknik yang digunakan dalam uji
validitas data. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan analisis
interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas Solo Belajar
bergerak dalam lingkup pendidikan nonformal, yaitu dengan menyelenggarakan
bimbingan belajar secara gratis kepada siswa Sekolah Dasar dari golongan
masyarakat menengah ke bawah di Sumber Tapen. Solo Belajar membantu siswa
dalam proses belajarnya dengan bimbingan belajar yang diberikan membuat siswa
mampu meningkatkan prestasi belajar di sekolah. Pendirian Solo Belajar
membantu orang tua dalam memperingan beban ekonomi keluarga, biaya
bimbingan belajar yang gratis membuat orang tua mampu menyediakan
pendidikan tambahan kepada anaknya.
Kata kunci : Pendidikan Nonformal, Bimbingan Belajar, Tindakan Rasionalitas


tahun, dicanangkan kurikulum yang

PENDAHULUAN
Mencerdaskan

kehidupan

bangsa adalah salah satu cita-cita
Bangsa Indonesia dalam mengisi
kemerdekaan yang telah didapatkan.
Cita-cita

ini

yang

diimplementasikan
dalam


bentuk

kemudian

oleh

dunia

Negara

pendidikan

Formal. Semenjak Negara Indonesia
merdeka, pendidikan formal mulai
tumbuh subur dalam bingkai upaya
Bangsa mengentaskan buta huruf
dengan mulai dibentuknya Sekolah
Rakyat

yang


digantikan

dengan

baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan

ouput

yang

sesuai

dengan

perkembangan zaman, pendidikan
berubah secara reformatif dengan
pergantian


peraturan,

kurikulum,

serta instrumen penunjang lainnya.
Terhitung sudah 3 kali Indonesia
sejak era reformasi telah mengganti
kurikulum pendidikannya. Dimulai
tahun 2004 dengan ditetapkannya
Kurikulum

Berbasis

Kompetensi

(KBK) untuk mengganti Kurikulum
1994 yang dinilai memberikan beban
yang berat bagi siswa. Selang dua

semangat


desentralisasi sesuai dengan program
kebijakan pemerintah pusat. Hingga,
pada

tahun

2013

ditetapkan

kurikulum baru yaitu Kurikulum
2013. Bahkan, melalui Amandemen
Undang-Undang Dasar 1945 telah
diatur

bahwa

pendidikan


mendapatkan pos anggaran dalam
APBN setiap tahunnya sebesar 20%
dari APBN.
Pada kenyataannya, reformasi
pendidikan

Dalam proses menyiapkan

yang

mengejawantahkan

Sekolah Dasar, SMP, SMA/STM,
dan Perguruan Tinggi.

(KTSP)

yang

mencanangkan


wajib belajar 12 tahun bagi semua
anak-anak bangsa Indonesia, masih
mengalami kekurangan dalam 2 hal
penting,

yakni

pertama

sasaran

(Akses) wajib belajar, yang kedua
adalah modal intelektualitas dan
softskill

lulusan

(hasil


Sasaran

wajib

belajar

belajar).
dalam

beberapa kasus masih sering kali
mengalami kebocoran di beberapa
level masyarakat Indonesia. dalam
berita CNN Indonesia didapatkan
data bahwa menurut UNICEF tahun
2016,

sebanyak

2.5

juta

anak

Indonesia tidak dapat menikmati

berbagai

pendidikan lanjutan yakni sebanyak

kualitas dan prestise, Peserta didik

600 ribu anak usia SD dan 1.9 juta

menengah ke bawah kurang bisa

anak

melakukan hal tersebut.

usia

SMP

(CCNIndonesia.com/18-4-2017).
Tentu saja ini menjadi pekerjaan
rumah bersama baik dari pemerintah
maupun swasta dalam bersama-sama
menuntaskan

masalah

pendidikan

Indonesia.

macam

Lembaga
nonformal

variasi

dan

adalah

harga

komunitas
penyeimbang

ketika lembaga formal belum mampu
sepenuhnya menjalankan tugas dan
fungsinya. Dalam posisi seperti ini,
Kota Solo sebagai salah satu kota

Kalau ditelisik lebih dalam

representasi pendidikan di Indonesia,

dan mengerucut di kota-kota besar

mengalami gejala yang serupa. Salah

Indonesia. permasalahan yang paling

satu kota yang ada di provinsi Jawa

besar justru ada pada output lulusan

Tengah

dan kesenjangan kemampuan hasil

ketimpangan dalam hal hasil belajar

belajar peserta didik antara golongan

antara golongan menengah ke atas

menengah ke atas dan menengah ke

dan

bawah. Di kota besar Indonesia,

Sebagaimana yang termuat dalam

kesenjangan ekonomi merupakan hal

harian Solopos tertanggal 10 April

yang jamak kita jumpai. Kualitas

2017 menyatakan bahwa sebanyak

peserta

golongan

3.696 Siswa dalam usia 7 sampai 15

menengah ke atas dan menengah ke

tahun mengalami putus sekolah di

bawah pun pada umumnya lebih

Solo. Data tersebut terungkap dalam

unggul dari golongan menengah ke

rapat

atas, meskipun dalam beberapa kasus

Perencanaan Pembangunan Daerah

ada pengecualiannya. Di saat peserta

(Bappeda),

didik menengah ke atas mampu

Masyarakat (Bapermas) Kota Solo

menutup

dengan Badan Anggaran (Banggar)

didik

dari

ketertinggalan

pembelajaran di kelas dengan belajar
mandiri di bimbingan belajar dengan

tersebut

menengah

Dinas

mengalami

ke

Pendidikan,

Badan

DPRD Kota Solo.

bawah.

Badan

Pemberdayaan

Penelitian ini bertujuan untuk

sama, dan mampu bertindak secara

mengetahui dan mengkaji (1) bentuk

kolektif untuk mencapai sesuatu”.

kegiatan pendampingan Komunitas

Jadi, dapat diartikan dan diambil

Solo Belajar terhadap masyarakat

suatu garis terang bahwa dasar dari

ekonomi menengah ke bawah di

komunitas ialah adanya lokalitas dan

wilayah Kampung Sumber Tapen (2)

seperasaan. Unsur perasaan inilah

dampak Kegiatan Komunitas Solo

membuat sesuatu yang dinamakan

Belajar

terhadap

masyarakat

perasaan komunitas. Adapun unsur –

ekonomi

menengah

ke

unsur

bawah

perasaan

seperasaan,

Kampung Sumber Tapen.

komunitas

yaitu

sepenanggungan,

dan

saling memerlukan (Nasdian, 2014:

Komunitas

4).

Komunitas ialah suatu unit
atau

kesatuan

sosial

yang

Pendidikan Nonformal

terorganisasikan dalam kelompok –
kelompok
bersama,

dengan
baik

kepentingan

yang

bersifat

Pendidikan nonformal ialah
pendidikan yang diberikan kepada
seseorang

diluar

lingkungan

fungsional maupun yang mempunyai

pendidikan formal atau sekolah.

teritorial. Apabila anggota – anggota

Mengenai

suatu kelompok, baik kelompok

nonformal Joesoef (1999:79) ialah

besar maupun kecil, hidup bersama

pendidikan yang teratur dengan sadar

sedemikian rupa sehingga merasakan

dilakukan

bahwa

tetapi

pendidikan

tidak

terlalu

tersebut

dapat

mengikuti peraturan-peraturan yang

kepentingan



tetap dan ketat. Selain itu, Sudjana

kelompok

memenuhi

pengertian

kepentingan hidup yang utama, maka

(dalam

kelompok itu dapat disebut sebagai

menjelaskan pendidikan nonformal

komunitas.

ialah

Sedangkan

komunitas

Oong,

setiap

2006:215)

kegiatan

belajar-

menurut Ahmadi (1990:37) ialah

membelajarkan yang terorganisasi,

“kelompok

sistematis,

orang-orang

tertentu

yang menduduki wilayah geografis

berkelanjutan,

tertenu, memiliki kebudayaan yang

luar

sengaja

dan

diselenggarakan

pendidikan

sekolah

di

dengan

sikap,

d. Fleksibel
dalam
pengorganisasian
dan
dalam
metode
pembelajaran.

yang

Pendidikan nonformal yang

tujuan untuk membantu peserta didik
dalam mengaktualisasi potensi diri
berupa

pengetahuan,

keterampilan,

dan

aspirasi

bermanfaat bagi dirinya, keluarga

diselenggarakan

masyarakat, lembaga, bangsa dan

masyarakat

negara.

disesuaikan dengan materi apa yang
Pendidikan

merupakan

nonformal

pendidikan

yang

bagi

tertentu

golongan

pasti

sudah

akan diberikan atau diajarkan dengan
kebutuhan

masyarakat.

Hal

ini

diberikan guna sebagai pelengkap,

senada dengan penjelasan Joesof

penambah

(1999:85) Pendidikan nonformal ini

dan

pengganti

dari

pendidikan formal. PNF merupakan

merupakan

pendidikan

yang

sebuah jembatan bagi seseorang yang

diberikan kepada setiap orang yang

menghubungkan pendidikan sekolah

membutuhkan misalnya, bagi anak –

dan dunia kerja. Selain dari sifat PNF

anak yang terlantar atau anak – anak

yang efektif, efisien, dan fleksibel,

yang kurang mampu.

PNF sendiri memiliki karakteristik

Tindakan Rasionalitas Max Weber

lain yang membedakannya dengan
pendidikan

formal

di

Suatu

sekolah.

Tentang karakteristik dasar dari PNF
Fordham (dalam Mostafa, 2009:3)
menyebutkan :

Tindakan

yang

dilakukan oleh individu menurut
Weber sangatlah berbeda dengan
suatu perilaku yang dilakukan oleh
Individu. Tindakan yang dilakukan

a. Relevan
dengan
kebutuhan
kelompok
masyarakat (orang-orang)
yang tidak beruntung.

pasti terdapat motif subyektif atau

b. Ditujukan dan memiliki
perhatian kursus pada
kategori sasaran-sasaran
tertentu.

dari

c. Terfokus pada program
yang
sesuai
dengan
kebutuhan.

biasanya

alasan seseorang individu dalam
melakukannya. Tindakan itu berasal
perasaan

yang

lalu

di

rasionalisasikan dalam pemahaman
individu.

Sedangkan,
tidak

memiliki

perilaku
dasar

orientasi subyektif dari individu.

Tindakan Sosial yang dilakukan oleh

Rasionalitas Instrumental
Tindakan

individu di dalamnya terkandung

rasionalitas

akan pemahaman dan pemikiran dari

instrumental

individu tersebut. Tindakan sosial

yang dilakukan berdasarkan harapan

merupakan perilaku manusia yang

atas kepentingan atau tujuan dalam

penuh arti ditujukan kepada perilaku

tindakan yang dilakukan. Tindakan

orang lain, baik pada waktu sekarang

ini ditentukan oleh harapan terhadap

ataupun

Jadi,

perilaku obyek atau orang lain.

Tindakan sosial yang dilakukan oleh

Harapan yang dimiliki oleh aktor

seseorang selalu berharapan akan

inilah yang akan menetukan syarat

dapat

dan sarana dalam mencapai tujuan

dimasa

depan.

memunculkan

perubahan

perilaku pada orang yang ditujukan.
Bagi

Weber,

konsep

rasionalitas merupakan kunci bagi
suatu analisa obyektif mengenai artiarti subyektif dan juga merupakan
dasar perbandingan mengenai jenisjenis tindakan sosial yang berbeda.
Tindakan sosial yang dilakukan oleh
individu

berdasarkan

pertimbangan,
pemikirannya
pada

atas

pemahaman,
akan

rasionalitas.

dan

berlandaskan
Namun,

tidak

semua perilaku yang dilakukan oleh
individu merupakan manifestasi dari
rasionalitasnya.
merupakan

Rasionalitas

konsep

digunakan
klasifikasinya
tindakan sosial.

dasar

Weber
mengenai

yang
dalam

tipe-tipe

merupakan

tindakan

dengan menggunakan perhitungan
dan pertimbangan yang rasional.
Dalam

tindakan

ini

aktor

atau

individu sudah mempertimbangkan
akan segala alat dan akibat yang akan
ditemukan sehingga akan ada upayaupaya

alternatif

dalam

menanggulanginya guna mencapai
tujuan

dari

tindakannya,

Weber

menjelaskan :
Tindakan diarahkan secara
rasional kesuatu sistem dari
tujuan-tujuan individu yang
memiliki sifat-sifatnya sendiri
apabila tujuan itu, alat dan
akibat-akibat
sekundernya
diperhitungkan
dan
dipertimbangkan semuanya
secara rasional. Hal ini
mencakup
pertimbangan
rasional atas alat alternatif
untuk mencapai tujuan itu,
pertimbangan
mengenai
hubungan-hubungan tujuan

itu dengan hasil-hasil yang
mungkin dari penggunaan
alat tertentu apa saja, dan
akhirnya
pertimbangan
mengenai pentingnya tujuantujuan yang mungkin berbeda
secara
relatif
(Lawang,
2004:220).
Tindakan

rasionalitas

instrumental dicirikan dengan aktor
dalam

tindakannya

melakukan

pertimbangan akan alat-alat sekuder
dalam mencapai tujuan serta akibatakibat sekunder yang terjadi dari
pertimbangan alat tersebut.
Rasionalitas yang Berorientasi Nilai
Tindakan rasionalitas yang
berorientasi

nilai

merupakan

dipertimbangkannya

di

awal.

Akhirnya tindakan ini membuat aktor
jarang dalam melakukan perhitungan
dan

pertimbangan,

Weber

menjelaskan :
Tindakan rasional nilai ini di
arahkan kepada suatu ideal
yang berada di atas segalagalanya,
dan
tidak
memperhitungkan
pertimbangan-pertimbangan
lain apa pun. Hal ini masih
merupakan tindakan rasional,
karena
tindakan
itu
melibatkan adanya objektifobjektif yang logis, ke arah
mana
seorang
aktor
menyalurkan
kegiatannya.
(Giddens, 1985;187)
Tidak

terdapatnya

tindakan yang dilakukan oleh aktor

pertimbangan dan perhitungan yang

yang mana tujuan dari tindakan

matang dalam menentukan sasaran

tersebut sudah terikat dengan nilai-

atau tujuan merupakan ciri dari

nilai yang ada dalam individu.

tindakan

rasionalitas

Tindakan ini membuat aktor untuk

berorientasi

nilai.

mempertimbangkan

dan

mengarah kepada suatu yang ideal

alat-alat

(nilai), jadi tidak ada perhitungan

dalam mencapai tujuannnya, aktor

atau pertimbangan apapun selain alat

tidak perlu buat merumuskan akan

atau sarananya.

memperhitungkan

akan

yang

Tindakan

ini

tujuan atau sasaran yang ingin
dicapai. Sehingga, dalam tindakan ini
pun

aktor

tidak

Tindakan Tradisional
Tindakan

tradisional

perlu

buat

adanya

alat

merupakan tipe tindakan sosial yang

alternatif selain alat yang sudah

bersifat nonrasional. Kalau seseorang

mempertimbangkan

individu memperlihatkan perilaku

karena kebiasaan, tanpa refleksi yang

digunakan sebagai acuan, maka itu

sadar atau perencanaan, perilaku

peneliti menggunakan Pendekatan

seperti

sebagai

Studi Kasus. Penelitian studi kasus

tindakan tradisional. Tindakan ini

adalah pendekatan kualitatif yang

merupakan warisan yang didapatkan

penelitinya

oleh individu dari para leluhurnya.

kehidupan nyata, ststem terbatas

Tindakan ini menpunyai cara yang

kontemporer (kasus) atau beragam

sangat

sistem terbatas (berbagai kasus),

itu

digolongkan

khusus

dalam

praktik.

mengeksplorasi

Praktiknya telah begitu melekat dan

melalui

bersifat kebiasaan sehingga ia tidak

detail dan mendalam melibatkan

diorientasikan

beragam

seluruhnya

kepada

tindakan yang bermakna.
Tindakan Afektif

pengumpulan

sumber

informasi

(Creswell,

2015:135).

tindakan yang tergerak atas akibat
dari dominasi perasaan individu.
Tipe tindakan ini ditandai oleh
dominasi perasaan atau emosi tanpa

seorang

yang

informasi

sumber

pendapat

Tindakan afektif merupakan

data

atau

majemuk
Adapun

ahli

tentang

kegunaan spesifik dari studi kasus
ialah pada penelitian bidang sosial
dan pendidikan, strategi (pendekatan
masalah) yang sangat penting dan
dominan (Iskandar, 2009:55).

refleksi intelektual atau perencanaan
Peneliti menggunakan tipe

yang sadar. Tindakan ini ditujukan
oleh individu kepada orang lain atas
dasar

perasaan.

Tindakan

afeksi

sama dengan tindakan tradisional
merupakan

tindakan

nonrasional.

Tindakan ini tidak memiliki makna
secara jelas dalam tujuannya.

studi kasus jenis deskriptif langsung,
deksriptif
menjelaskan

digunakan

untuk

latarbelakang

dan

kejadian yang terjadi pada kasus
tersebut serta langsung dikarenakan
fokus kasus yang dipilih yang masih
berlangsung dari awal hingga akhir

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian kualitatif
terdapat berbagai pendekatan yang

penelitian.. Dalam
kasus

yang

analisis

dilakukan

studi

peneliti

menggunakan tinjauan kirtis (critical
review). Tinjauan kritis menurut

Iskandar (2009:56) bertujuan untuk

yang

memperoleh

berupa

gambaran

lengkap,

bersifat

studi

dokumentasi

penelaahan

terhadap

pribadi,

resmi,

rinci, jelas dan sistematis tentang

dokumen

berbagai aspek normatif yang diteliti

kelembagaan,

guna mencari dan menemukan alasan

tulisan dan lain-lain yang memiliki

pembenaran atau penolakan suatu

relevansi dengan fokus permasalahan

produk perilaku.

penelitian.

Data dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

referensi-referensi,

Teknik

Sumber Data Primer
Data primer merupakan data

merupakan

pengumpulan

langkah

data

yang paling

yang digali atau didapat secara

utama

langsung dengan para informan yang

tujuan utama dari penelitian adalah

menjadi responden dalam penelitian

mendapatkan data. Dalam penelitian

serta

ini, teknik pengumpulan data yang

sasaran

lokasi

penelitian.

dalam

penelitian,

karena

Mengenai sumber data utama dalam

digunakan

penelitian kualitatif seorang ahli

observasi dan dokumen. Wawancara

menyampaikan Sumber data utama

merupakan

dalam penelitian kualitatif yaitu kata-

maksud tertentu. Percakapan itu

kata, dan tindakan, serta dokumen

dilakukan oleh dua pihak, yaitu

(Iskandar, 2009:118) Adapun data

pewawancara

yang dijadikan sumber data primer

pertanyaan dan terwawancara yang

diperoleh dari Informan kunci (key

memberikan jawaban atas pertanyaan

informan) yaitu inisiator atau pendiri

itu (Moleong, 2010: 186). Observasi

dan relawan atau pengajar komunitas

merupakan proses kegiatan yang

Solo

Informan

dilakukan peneliti untuk mengetahui

pendukung yaitu siswa dan orang tua

keseharian dan kebiasaan manusia

siswa Solo Belajar.

dengan

Sumber Data Sekunder

mendengarkan sehingga memperoleh

Belajar

Data
data

yang

dan

sekunder
diperoleh

merupakan
melalui

pengumpulan atau pengolahan data

data
Sutopo

adalah

percakapan

cara

yang

wawancara,

yang

dengan

mengajukan

mengamati

sistematis.
(2002:69)

dan

Menurut
observasi

merupakan suatu cara pengumpulan

data

untuk

sumber

menggali

yang

aktivitas,

data

berupa

perilaku,

dari

peristiwa,

tempat,

dan

penelitian yang dilakukan secara
simultan

dan

Selanjutnya

terus-menerus.

interpretasi

data

gambar.

dilakukan dengan mengacu kepada

Dokumentasi merupakan penelaahan

rujukan teoritis yang berhubungan

terhadap

atau

rekaman

maupun

referensi-referensi

yang

berhubungan dengan fokus masalah
penelitian.

berkaitan

masalah

penelitian.
HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN

Teknik Analisis Data
Analisis

dengan

data

berarti

melakukan kajian untuk memahami

Hasil Penelitian

struktur suatu fenomena-fenomena

Pembentukan

yang berlaku di lapangan. Analisis

Belajar

dilakukan dengan melakukan telaah

Komunitas

Komunitas

Solo

Solo

Belajar

terhadap fenomena atau peristiwa

terbentuk dari kegelisahan sebagian

secara keseluruhan, maupun terhadap

orang yang peduli akan pendidikan

bagian-bagian

bagi

yang

membentuk

anak-anak

di

kota

Solo.

fenomena tersebut serta hubungan

Pembentukan

keterkaitannya. Menurut Miles dan

kampung Sumber Tapen melalui

Huberman (1986) dalam Iskandar

proses

(2013:223)

dengan jajaran pejabat di kampung

analisis

menyatakan
data

mempergunakan

bahwa,
kualitatif

kata-kata

yang

Solo

diskusi

setempat.

dan

Belajar

di

komunikasi

Komunikasi

dibangun

dengan pengurus RT dan RW yang

disusun dalam sebuah teks yang

ada

diperluas atau di deskripsikan. Model

diskusi

analisis interaktif berfungsi untuk

masyarakat

melakukan

analisis

data

yang

pendidikan tambahan kepada para

berlangsung

mulai

dari

awal

siswa di Sumber Tapen membuat

penelitian sampai penelitian berakhir
kemudian dituangkan dalam laporan

di

Sumber
dan

Masyarakat

Tapen.

melalui

komunikasi

dengan

akan

pentingnya

terbuka

dan

memperbolehkan

Solo

Belajar

berdiri di wilayahnya.
Solo
pada

ke

Belajar

sistem

berbasiskan

relawan.

Relawan

dipersiapkan menjadi pengajar dalam
kelas yang diselenggarakan. Relawan
Solo Belajar merupakan mahasiswa
dari berbagai kampus di Kota Solo.
Upaya

pekrekrutan

dilakukan

dengan

relawan
menyebarkan

informasi melalui jejaring media
sosial,

relasi

perkawanan

mahasiswa,

dan

antar

menyebarkan

pamflet di kampus. Solo Belajar juga
menyediakan

berbagai

fasilitas

penunjang pembelajaran bagi para
relawannya. Relawan mendapatkan
berbagai buku panduan pengajaran
dan

buku

materi

masyarakat ekonomi kelas menengah

ajar

memaksimalkan

guna
proses

pembelajaran.

Kedua,

bawah.

untuk

meningkatkan kapasitas pengetahuan
bagi siswa. Ketiga, menanamkan
pendidikan kebangsaan atau cinta
tanah air bagi siswa. Keempat,
mengupayakan tersedianya beasiswa
pendidikan bagi siswa dari golongan
masyarakat ekonomi kelas menengah
ke bawah. Serta yang Kelima, untuk
mendorong keterlibatan orang tua
dalam pendidikan anaknya.
Bimbingan

belajar

yang

diadakan menggunakan salah satu
rumah

warga

Sumber

Tapen.

Bimbingan belajar yang dilakukan
Solo Belajar difokuskan bagi siswa
dari pendidikan dasar atau SD.
Semua siswa dari tingkatan kelas 1
SD hingga kelas 6 dapat mengikuti
kegiatan ini. Bimbingan belajar Solo
Belajar dilakukan setiap hari senin,

Tujuan dan Bentuk Kegiatan Solo

rabu, dan jum’at dari pukul 16.00

Belajar

WIB hingga pukul 17.30 WIB.

Solo belajar fokus terhadap

Bimbingan belajar yang dilakukan

siswa

oleh Solo Belajar mencakup semua

kelas ekonomi menengah ke bawah.

mata pelajaran Sekolah Dasar dari

Tujuan dari didirikannya komunitas

Matematika,

Solo Belajar yaitu: yang Pertama

Bahasa Inggris, IPA, IPS dan PKN.

ialah memberikan kursus pelajaran

Guna

untuk

pembelajaran, para siswa dibagi

pendampingan

siswa

pendidikan

dari

golongan

Bahasa

mengektifkan

Indonesia,

proses

dalam dua kelompok yaitu kelompok

kepada orang tua siswa agar orang

siswa yang di sekolah formalnya dari

tua siswa mampu mengetahui proses

kelas 1 SD hingga kelas 3 SD dan

pembelajaran

kelas 4 SD hingga 6 SD. Penentuan

anaknya. Pendekatan dilakukan oleh

dua kelompok kelas ini merupakan

pengajar

suatu ciri pendidikan nonformal yang

tentunya diharapkan agar orang tua

dalam sifatnya tidak terikat dan

siswa secara perlahan mendorong

bebas.

keterlibatan orang tua siswa terhadap

Strategi

Pembelajaran

Solo

Belajar

dan

atau

perkembangan

relawan.

Hal

ini

pendidikan anaknya.
Sumber Dana Solo Belajar

Bimbingan

belajar

yang

Sumber

dana

yang

diselenggarakan sebagai tambahan

didapatkan komunitas Solo Belajar

atau

di

berasal dari sumbangan para anggota

sekolah. Solo Belajar menggunakan

ataupun relasi (donatur) dari para

metode pembelajaran secara kreatif.

teman

Mengajak

belajar

Belajar. Dana yang diperoleh Solo

akan

Belajar dikumpulkan dengan cara

memaksimalkan waktu pembelajaran

memberikan informasi kepada orang

dengan baik. Pembelajaran dilakukan

lain tentang kegiatan komunitas Solo

tidak hanya dalam ruang kelas

Belajar

melainkan juga dengan pembelajaran

tersebut tertarik akan kegiatan Solo

di

Belajar maka orang tersebut akan

pelengkap

sambil

siswa

pendidikan

dengan

bermain

luar

diharapkan

ruang

kelas.

agar

siswa

Hal

ini

mampu

anggota

komunitas

sehingga

memberikan

ketika

sumbangan.

Solo

orang

Dana

menumbuhkan sikap peduli pada

tersebut digunakan untuk penyediaan

sekitar.

fasilitas dan media pembelajaran.

Selain

itu,

dengan

pembelajaran yang dilakukan di luar

Selain

ruang kelas diharapkan membuat

pembelajaran, dana juga digunakan

siswa tidak jenuh dalam belajar serta

untuk

menjadi stimulus yang baik dalam

pengajar

masa

Solo

menyediakan buku materi ajar serta

Belajar juga melakukan pendekatan

memberikan uang kebutuhan bensin.

pertumbuhan

siswa.

fasilitas

dan

kebutuhan
atau

media

dasar

tenaga

relawan

dengan

Dana yang tersedia dalam Solo

masyarakat sekitar. orang tua siswa

Belajar digunakan sebesar-besarnya

merasakan hasil bimbingan belajar

untuk kebutuhan media dan sumber

melalui peningkatan prestasi belajar

belajar bagi siswa.

siswa di sekolah dan perubahan

Dampak Komunitas Solo Belajar

perilaku siswa di keluarga. Solo

bagi Siswa

Belajar turut membantu meringankan

Peningkatan

hasil

prestasi

siswa merupakan bagian dari tujuan
Solo

Belajar,

merupakan

dimana

hal

dampak

ini

positif.

Peningkatan hasil prestasi siswa
merupakan harapan dari komunitas
solo belajar. Siswa Solo Belajar
dalam pendidikan formal di sekolah
telah mampu meningkat perstasi
hasil belajarnya. Hal ini merupakan
keberhasilan dari bimbingan belajar
yang

dilakukan.

Dampak

dari

pendampingan tidak hanya dari sisi

beban ekonomi keluarga dengan
bimbingan

belajar

secara

gratis.

Orang tua siswa tidak mengeluarkan
biaya dalam memberikan pendidikan
nonformal kepada anaknya serta
tidak

mengeluarkan

biaya

guna

fasilitas belajar karena Solo Belajar
menyediakan fasilitas belajar secara
gratis kepada siswa.
Pembahasan
Pembentukan
Belajar

Komunitas

Sebagai

Solo

Tindakan

Rasionalitas

prestasi tetapi manfaat lain seperti
melatih sikap disiplin dan rajin,

Dari pengamatan dan temuan

mendapat wawasan lingkungan dan

hasil penelitian dapat dilihat tujuan

cinta tanah air, melatih kemampuan

dari didirikannya Komunitas Solo

bekerjasama dan berinteraksi dengan

Belajar

orang lain.

bimbingan pendidikan bagi siswa

yang

bergerak

dalam

dari golongan masyarakat ekonomi
Dampak Komunitas Solo Belajar
bagi Masyarakat
Bukan

hanya

kelas menengah ke bawah. Tujuan
yang Pertama ialah memberikan

berdampak

kursus pelajaran untuk siswa dari

peningkatan prestasi siswa, kegiatan

golongan masyarakat ekonomi kelas

Solo Belajar pun berdampak bagi

menengah ke bawah. Kedua, untuk

meningkatkan kapasitas pengetahuan

dalam upaya bantuan pendidikan

bagi siswa. Ketiga, menanamkan

bagi siswa dari golongan masyarakat

pendidikan kebangsaan atau cinta

ekonomi kelas menengah ke bawah

tanah air bagi siswa. Keempat,

memiliki arti subyektif dan tindakan

mengupayakan tersedianya beasiswa

tersebut

pendidikan bagi siswa dari golongan

untuk meningkatkan kapasitas dan

masyarakat ekonomi kelas menengah

kualitas serta membantu siswa dalam

ke bawah. Serta yang Kelima, untuk

proses belajar. Sebagaimana yang

mendorong keterlibatan orang tua

termuat dalam tujuan Solo Belajar

dalam pendidikan anaknya.

guna

Solo

Belajar

memberikan

bimbingan belajar bagi siswa dari
golongan masyarakat ekonomi kelas
menengah ke bawah agar mampu
meningkatkan kapasitas dan kualitas
pengetahuan, nilai serta sikap siswa.
Bimbingan belajar ditujukan kepada

ditujukan

kepada

mengupayakan

siswa

tersedianya

beasiswa pendidikan bagi siswa dan
untuk mendorong keterlibatan orang
tua siswa dalam proses pendidikan
anaknya maka Solo Belajar telah
mengorientasikan
yang

akan

harapan-harapan

terjadi

di

waktu

mendatang.

siswa dari pendidikan dasar mulai

Pendirian atau pembentukan

kelas 1 SD hingga kelas 6 SD.

Solo Belajar sebagai suatu tindakan

Dengan

ruang

rasionalitas instrumental bagi pendiri

kelas)

atau inisiator. Pendirian Solo Belajar

ditengah-tengah

sebagai suatu sarana ataupun strategi

menghadirkan

pendidikannya
langsung

(ruang

berada

masyarakat

melalui

penggunaan

bagi pendiri atau inisiator guna

rumah-rumah warga sekitar, Solo

mencapai atau mewujudkan ide-ide

Belajar ingin mengajak masyarakat

dan

untuk peduli dan terlibat secara

Pendiri

langsung terhadap kebutuhan anak-

pertimbangan ataupun perhitungan

anak mereka.

secara rasional dari hasil perenungan

Pendiri atau inisiator Solo
Belajar membentuk Solo Belajar

tujuan-tujuannya
atau

inisiator

tersebut.
memiliki

dan pengamatannya akan kebutuhan
pendidikan bagi masyarakat miskin

perkotaan dengan membetuk Solo
Belajar

ia

dan

disebut sebagai tindakan rasionalitas

mengandaikan permasalahan yang

instrumental apabila dalam tindakan

terjadi menurut subyektifnya dapat

tersebut telah diperhitungkan dan

terselesaikan.

dipertimbangkan

Dari
diperoleh,

mengharapkan

Suatu tindakan sosial dapat

hasil

penelitian

Solo

Belajar

menyelenggarakan kelas bimbingan
belajar dengan menggunakan mata
pelajaran pendidikan formal sebagai
acuannya.

Dengan

diberikannya

pelajaran

Matematika,

Bahasa

Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS
dan

PKN

pada

siswa

dengan

mengacu pada buku-buku atau materi
pelajaran Sekolah agar siswa lebih
mudah dan cepat dalam menyerap
hasil dari proses pembelajaran. Oleh
karena itu, dengan diselengarakan
bimbingan pendidikan Solo Belajar
bagi siswa guna meningkatkan daya
saing dari siswa dalam pendidikan
formalnya maupun untuk membantu
keterlibatan

orang

pendidikan

anaknya

tua
maka

dalam
Solo

Belajar telah diletakkan menjadi
sebuah alat atau sarana praksis dari
pendiri atau inisiator, siswa, orang
tua siswa, dan masyarakat.

alat-alat,

akibat-

akibat serta alat-alat alternatif untuk
mencapai tujuannya. Solo Belajar
dalam upaya mencapai tujuannya
telah menyelenggarakan bimbingan
pendidikan bagi siswa di Kampung
Sumber Tapen, kelas yang dibuka ini
hanya bagi siswa Sekolah Dasar.
Kelas yang terselenggara hanya di
tingkat Sekolah Dasar ini telah
melalui

perhitungan

dan

pertimbangan secara matang oleh
pendiri atau inisiator Solo Belajar.
Sebagai hasil dari pertimbangan akan
kapasitas dan kuantitas dari relawan
yang

tersedia

dalam

serta

kemampuan

pengarahan

kualifikasi

relawan dalam pengajaran maka
diarahkan kelas yang terbuka khusus
bagi siswa Sekolah Dasar. Menurut
Weber, tindakan dari pendiri atau
inisiator

Solo

Belajar

mempertimbangkan
memperhitungkan

dalam
dan

pendirian

dan

perjalanan program Solo Belajar
sebagai
nonformal

lembaga
yang

pendidikan
memberikan

bimbingan pendidikan bagi siswa

meningkatkan

dari golongan masyarakat ekonomi

belajar di sekolah. Biaya

kelas

bimbingan belajar

menengah

merupakan

ke

bawah

suatu

tindakan

rasionalitas instrumental.

yang

gratis membuat orang tua
mampu

menyediakan

pendidikan

SIMPULAN DAN SARAN

prestasi

tambahan

kepada anaknya. Orang tua

Dari penelitian yang telah

merasakan

hasil

dilakukan maka dapat ditarik

bimbingan belajar

yang

kesimpulan sebagai berikut :

dilakukan

1. Solo Belajar merupakan
pendidikan
dalam

nonformal

bentuk

kegiatan

bimbingan belajar secara
gratis

kepada

siswa

melalui

perubahan nilai pelajaran
siswa

di

sekolah

dan

perubahan perilaku siswa
di keluarga.

siswa

Saran yang dapat diberikan

Sekolah Dasar di Sumber

peneliti berdasarkan penelitian yang

Tapen. Bimbingan belajar

telah dilakukan, sebagai berikut :

dilakukan

dengan

memberikan
pelajaran
pelajaran

tambahan
pada

mata

yang

ada

di

sekolah.
2. Solo

Belajar

berbagai

memiliki

dampak,

baik

dampak yang dihasilkan
kepada siswa dan maupun
tua siswa. Solo Belajar
membantu

siswa

dalam

proses belajarnya dengan
bimbingan

belajar

membuat siswa mampu

1. Bagi Lembaga
a. Sebaiknya
Belajar

Solo
mencarikan

solusi dalam sumber
pendanaan
kegiatan
belajar

agar
bimbingan
berjalan

dengan maksimal. Hal
Ini dapat dilakukan
dengan
dana-dana

mencairkan
CSR

Perusahan dan dana-

dana bantuan sosial

proses

Pemerintah.

anaknya

b. Hendaknya

dengan

mendampingi

proses

keterbatasaan relawan

belajar

rumah

atau

sehingga

pengajar

diselesaikan

dengan

di

mampu

mengontrol

dan

melakukan

mengikuti

pembukaan

perkembangan anak.

pendaftaran

relawan

b. Orang

tua

siswa

baru. Ini dilakukan

sebaiknya lebih aktif

agar

dalam

mengikuti

kegiatan

bimbingan

kelas-kelas

bimbingan

belajar

yang sudah diadakan

belajar

yang

tetap berjalan secara

dilakukan

Solo

maksimal.

Belajar.

c. Hendaknya
kelas

dibuka

c. Orang tua sebaiknya

bimbingan

mulai

mengamati

belajar dalam jenjang

prestasi belajar anak

pendidikan menengah.

dalam

Mengingat

formal di sekolah. Hal

permasalahan

ini dilakukan dengan

pendidikan

pada

pendidikan

mengamati nilai-nilai

masyarakat perkotaan

mata pelajaran

tidak

nilai raport anak.

hanya

pendidikan

dalam
dasar

melainkan juga ada
dalam

pendidikan

menengah.
2. Bagi Orang Tua
a.

pendidikan

Orang tua hendaknya
mulai terlibat dalam

dan

DAFTAR PUSTAKA
Abu

Ahmadi. (1990). Psikologi
Sosial. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

Creswell,
W.
Jhon.
(2015).
Penelitian Kualitatif dan
Desain Riset Memilih di

antara Lima Pendekatan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Fredian Toni Nasdian. (2014).
Pengembangan Masyarakat.
Jakarta: Yayasasn Pustaka
Obor Indonesia
Giddens,
Anthony.
(1985).
Kapitalisme
dan Teori
Sosial Madern : Suatu
Analisis Terhadap Karya
Tulis Marx Durkheim dan
Max Weber, Capitalism and
Modern Social Theory : an
Analysis of Writing of Max,
Durkheim and Max Weber.
Jakarta : UI Press
Iskandar.
(2009).
Metodologi
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Gaung Persada
_______,
(2013).
Metodologi
Penelitian Pendidikan dan
Sosial. Jakarta: Referensi.
Sulaiman Joesoef. (1999). Konsep
Dasar Pendidikan Luar Sekolah.
Jakarta: Bumi Aksara.
Johnson, Doyle. P, 2004. Teori
Sosiologi
Klasik
dan
Modern, terjemahan Robert
M.Z. Lawang dari judul asli
“Sosiological
Theory
Classical Founders and
Contemporary
Perspectives”.
Jakarta:
Penerbit P.T. Gramedia
Moleong,
Lexy
J.
(2010).
Metodologi
Penelitian
Kualitatif
Edisi
Revisi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Oong

Kamar. (2006). Filsafat
Pendidikan
Nonformal.
Bandung: Pustaka Setia

Sutopo, H.B. (2002). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Surakarta:
Sebelas Maret University Press.
http://kabar24.bisnis.com/read/20150
623/255/446327/unicef-25juta-anak-indonesia-putussekolahhttps://m.merdeka.com/khas/sembila
n-kali-kurikulum-pendidikanberubah-perubahankurikulum-3.html
http://m.solopos.com/2017/04/10/pen
didikan-solo-duh-3-969-anakusia-7-18-tahun-di-soloterpaksa-putus-sekolah-