PENGARUH BERITA PEACE JOURNALISM DALAM MEDIA ISLAM ONLINE NU TERHADAP PEMAHAMAN JURNALISME DAMAI MAHASISWA KOMUNIKASI dan PENYIARAN ISLAM, FAKULTAS DAKWAH dan KOMUNIKASI, UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.
PENGARUH BERITA PEACE JOURNALISM DALAM MEDIA ISLAM ONLINE NU TERHADAP PEMAHAMAN JURNALISME DAMAI MAHASISWA KOMUNIKASI dan PENYIARAN ISLAM, FAKULTAS DAKWAH dan KOMUNIKASI, UIN SUNAN
AMPEL SURABAYA SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam (S. Kom. I)
Oleh :
Ahmad Abdullah Aziz NIM : B71212060
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM JURUSAN KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya, yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Ahmad Abdullah Aziz
NIM : B71212060
Fakultas/Jurusan : Dakwah dan Ilmu Komunikasi/ KPI E-mail address : aziz.ahmad93@gmail.com
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya, Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif atas karya ilmiah :
Sekripsi Tesis Desertasi Lain-lain (………) yang berjudul :
PENGARUH BERITA PEACE JOURNALISM DALAM MEDIA ISLAM ONLINE NU TERHADAP PEMAHAMAN JURNALISME DAMAI MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM, FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI, UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya berhak menyimpan, mengalih-media/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di Internet atau media lain secara fulltext untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Surabaya, 22 Agustus 2016
Penulis
(Ahmad Abdullah Aziz )
nama terang dan tanda tangan
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
PERPUSTAKAAN
Jl. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237 Telp. 031-8431972 Fax.031-8413300 E-Mail: perpus@uinsby.ac.id
(6)
ABSTRAK
Ahmad Abdullah Aziz, NIM. B71212060, 2016. Pengaruh Berita Peace Journalism Dalam Media Islam Online NU Terhadap Pemahaman Jurnalisme Damai Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi, Uin Sunan Ampel Surabaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Berita Peace Journalism dalam Media Islam Online NU terhadap pemahaman Jurnalisme Damai Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2013, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu penelitian ini untuk mengetahui besar pengaruh Berita Peace Journalism dalam Media Islam Online NU terhadap pemahaman Jurnalisme Damai Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2013, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif karena informasi atau data diwujudkan dalam bentuk angka dan analisis. Dilihat dari jenis permasalahnnya merupakan penelitian eksperimental yakni suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2013 yang berjumlah 68 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Uji validitas dilakukan dengan mencari koefisian reprodusibilitas dan koefisian skalabilitas yang didapat dari tabel skala guttman. Uji reliabilitas menggunakan rumus kuder richardson-20. Untuk mengetahu Berita Peace Journalism dalam Media Islam Online NU terhadap pemahaman Jurnalisme Damai Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2013, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya, digunakan rumus chi kuadrat dengan tingkat signifikasi dari db sebesar 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Berita Peace Journalism dalam Media Islam Online NU terhadap pemahaman Jurnalisme Damai Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2013, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya. Berdasarkan hasil yang diperoleh untuk variabel Berita Peace Journalism dalam Media Islam Online tergolong dalam kategori sangat baik, dan untuk variabel pemahaman Jurnalisme Damai mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2013 tergolong dalam kategori sangat baik. Pola hubungan antar variabel berbentuk linier.
Penelitian ini hanya meneliti pengaruh Berita Peace Journalism dalam Media Islam Online NU terhadap pemahaman Jurnalisme Damai Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2013 tentang berita yang mengandung jurnalisme damai di Media NU. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan bisa meneliti dengan jangkauan lebih luas lagi tentang pengaruh Berita Peace Journalism dalam Media Islam Online NU terhadap Jiwa Intelektual Mahasiwa Pers.
(7)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian... 7
E Definisi Operasional ... 8
G. Sistematika Pembahasan ... 9
BAB II : KAJIAN TEORITIK A. Sejarah Jurnalisme Damai ... 10
B. Pengertian Jurnalisme Damai ... 11
C. Ciri-ciri Adanya Berita Jurnalisme Damai ... 13
D. Karakteristik Jurnalisme Damai ... 14
E. Pengertian Pemahaman ... 15
F. Hubungan Peace Journalism dengan Dakwah ... 15
G. Kajian Teoritik ... 16
1. Sejarah Teori Jarum Hipodermik ... 16
2. Pengertian Teori Jarum Hipodermik ... 18
3. Asumsi Teori Jarum Hipodermik ... 19
H. Penelitian Terdahulu yang Relevan... 21
BAB III : METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 23
B. Populasi dan Sampel ... 25
C. Hipotesis ... 26
D. Instrumen Penelitian ... 26
1. Uji Validitas ... 27
2. Uji Reabilitas ... 34
E. Tehnik Sampling ... 40
F. Variabel dan Indikator Penelitian ... 40
G. Tehnik Pengumpulan Data ... 42
(8)
BAB IV : PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian ... 46
B. Penyajian Data ... 48
C. Pengujian Hipotesis ... 70
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 72
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 75
B. Saran ... 75 DAFTAR PUSTAKA
(9)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, perkembangan teknologi memiliki banyak implikasi pada seluruh bidang kehidupan manusia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat ikut mempengaruhi proses eksistensi media. Hal tersebut juga terjadi karena pola perkembangan manusia modern yang cenderung serba instan. Media massa sedikit banyak akan mengalami pergeseran atau revolusi ke arah yang lebih canggih. Mulai dari buku, majalah, surat kabar, atau media cetak lainnya tidak memakai kertas lagi karena kita bisa membacanya secara online. Perkembangan media online sejalur dengan makin merambahnya internet di setiap pelosok di Indonesia, serta merebaknya handphone yang bisa dengan mudah mengakses internet.
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dekade terakhir ini telah membawa perubahan besar dalam industri komunikasi yang memungkinkan terjadinya konvergensi media dengan menggabungkan media massa konvensional dengan teknologi komunikasi. Hal ini dapat terlihat pada media cetak besar yang ada di Indonesia memanfaatkan teknologi komunikasi dengan membuat portal berita online.
Cyber journalism juga lazim dikenal dengan nama online journalism dan berbagai ragam jurnalisme "masa kini" meramaikan pasar media massa abad ini. Pesatnya perkembangan teknologi, terutama teknologi komunikasi elektronik, membuka peluang jejaring komunikasi
(10)
yang semakin populer dan semakin personal, dengan perangkat yang semakin ringkas dan bermobilitas tinggi. Jurnalisme ini mengandalkan teknologi Internet sebagai sarana sebarannya. Cyber journalism juga berlandaskan cara kerja dan teknik serta etika yang pada dasarnya berasal dari jurnalisme cetak dan jurnalisme pendahulunya, seperti radio dan televisi atau jurnalisme media siaran (jurnalisme siaran).
Dalam perkembangan masyarakat, jurnalistik dipakai sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada khalayak secara massal. Oleh kaum idealis, wahana tersebut dipergunakan sebagai alat untuk melakukan control social, sehingga surat kabar yang tadinya merupakan journal
d’information yang hanya berfungsi menyebarkan informasi, juga menjadi
journal d’opinion yang berfungsi menyebarkan pesan-pesan untuk mempengaruhi masyarakat.1
Jurnalistik Islami adalah Jurnalisme dakwah, maka setiap jurnalis Muslim, yakni wartawan dan penulis yang beragam Islam berkewajiban menjadikan Islam sebagai ideologi dalam profesinya, baik yang bekerja pada media massa umum maupun media massa Islam. Para jurnalis muslim yang bekerja pada media massa pers islami maupun media pers umum, mempunyai beberapa tugas tambahan selain tugas dan peran yang umum dimainkan oleh para jurnalis lainnya. Tugas dan peran tersebut terkait dengan visi dan misi serta kewajiban agama islam serta profesi
1
(11)
yang melekat pada dirinya berhadapan dengan kondisi factual keterbelakangan umat islam dalam penguasaan informasi dan IPTEK.2
(1). نورطْسي امو ملقْلاوۚ ن
Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis3 (QS: Nun ayat 1) Pada awal surah ini, setelah bersumpah dengan nun da qalam- Allah menjelaskan siapa yang meraih keberuntungan dan ganjaran yang tidak putus-putusnya serta siapa pula yang akan menemukan sanksi Allah. Allah berfirman: Nun,demi qalam yakni demi pena yang biasa di gunakan untuk menulis oleh malaikat atau oleh siapapun dan juga demi apa yang mereka tulis. Bukanlah engkau wahai nabi Muhammad-di sebabkan nikmat tuhan Pemelihara dan Pembimbing-mu semata-seorang gila
sebagaimana di tuduhkan oleh para pendurhaka. Dan sesungguhnya untukmu secara khusus atas jerih payah dan kesungguhanmu menyampaikan pesan dan mengajarkan wahyu illahi-benar-benar telah tersedia pahala yang besar dan yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berada di atas budi pekerti yang
agung.4
Dari ayat diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa media islam online juga merupakan salah satu tempat untuk berdakwah. Akan tetapi berdakwah lewat pers tentunya memiliki tepri-teori atau cara-cara tersendiri yang sangat berkaitan erat dengan metode-metode jurnalistik
2
Ahmad, Y Samantho, Jurnalistik Islami, (Bandung: Harakah, tt), h.66
3
Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV J-ART, 2005) 4
(12)
yang ada dalam kaidah-kaidah ilmu komunikasi massa.5 Dakwah harus untuk merangsang jiwa dan semangat umat agar senantiasa membangun diri demi meraih keberhasilan. Sebab islam tidak akan pernah mampung berkembang jika umatnya terkebelakang dan tidak mau mengikuti teknologi yang sedang berkembang.
ةيآ ْولو ىّنع اوغّلب
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)
NU Online merupakan situs resmi organisasi Islam Ahlussunnah wal Jama'ah terbesar yang menyajikan berita dan beragam artikel dalam 3 bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab. Berbagai rubrik tersedia di NU Online, diantaranya Warga Nasional, warta Daerah, warta Nasional, Fragmen, Seni Budaya, Halaqah, Kolom, Pesantren, Tokoh, Buku dan Humor (ciri khas masyarakat). Sajian artikel yang berkaitan langsung dengan keislaman tertuang dalam rubrik Bahtsul Masail (mengupas permasalahan secara aktual dan sarana konsultasi umat Islam), Hikmah, Syari'ah, Ubudiyah, Taushiyah, Khutbah dan Buletin Jum'at.
5
(13)
Gambar 1. Tampilan website media islam NU
Oleh karena itu, peneliti mengambil judul : Pengaruh Berita Peace Journalism Dalam Media Islam Online NU Terhadap Pemahaman Jurnalisme Damai Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah
Di dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi hal yang biasa kita menggunakan media, baik cetak maupun elektronik untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Aktivitas mahasiswa tidak lepas dari pemanfaatan dan penggunaan media sosial yang secara langsung dapat memenuhi kebutuhannya, salah satunya bagi mahasiswa UIN Sunan
(14)
Ampel Surabaya Fakultas Dakwah dan Komunikasi prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi peneliti dalam membatasi masalah untuk membuat pembaca mudah memahaminya. Dalam skripsi ini peneliti hanya memfokuskan pada :
1. Berita Peace Journalism dalam media Islam online NU pada bulan Januari - Mei 2016.
2. Pemahaman berita Jurnalisme Damai terhadap mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam (KPI) angkatan 2013 UIN Sunan Ampel Surabaya. pemahaman mengacu kepada kemampuan memahami adanya peace journalism dalam media Islam online NU.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan menjadi :
1. Apakah berita Peace Journalism media Islam online NU berpegaruh terhadap mahasiswa KPI angkatan 2013 UIN Sunan Ampel Surabaya? 2. Jika ada, Sejauh mana pengaruh berita Peace Journalism media islam
online NU terhadap mahasiswa KPI angkatan 2013 UIN Sunan Ampel Surabaya?
(15)
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh berita peace journalism dalam media Islam online NU terhadap pemahaman jurnalisme damai mahasiswa KPI angkatan 2013 UIN Sunan Ampel Surabaya
2. Untuk mengetahui Sejauh mana pengaruh berita Peace Journalism media islam online NU terhadap mahasiswa KPI angkatan 2013 UIN Sunan Ampel Surabaya.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Aspek teoritis
Manfaat secara teoritis di antaranya:
a. Manfaat teoritis bagi akademis: Menjadi penambah kajian dibidang komunikasi penyiaran Islam.
b. Manfaat teoritis bagi KPI: Menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan kegiatan di media sosial, serta memahami pentingnya peace journalism dalam media Islam online.
c. Manfaat teoritis bagi peneliti: Memperluas wawasan peneliti serta dapat mengetahui ciri peace journalism dalam sebuah media Islam online.
2. Aspek Praktis: dapat menambah ilmu dan memperluas wawasan tentang seberapa besar pemahaman kognitif mahasiswa komunikasi penyiaran islam (KPI) angkatan 2013 UIN Sunan Ampel Surabaya terhadap adanya peace journalism dalam media Islam online NU.
(16)
1. Istilah Peace Journalism tidak dikenal dalam teori-teori pers klasik. Asumsi ini. Asumsi ini, paling tidak merujuk pada unsur-unsur pembentuk berita seperti aktual (terbaru), menarik (unik,penting), jarak (kedekatan), keluarbiasaan, akibat (dampak), ketegangan dan pertentangan (konflik dan perang) yang kemudian menjadi referensi utama bagi lahirnya teori-teori pers klasik.
2. Peace Journalism merupakan laporan jurnalistik yang berperspektif kepentingan bersama untuk tidak mengorbankan konflik lewat media massa.
3. Peace Journalism : aktivitas mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi kepada khalayak. Sementara damai berarti aman dan tenteram. Dari kedua kata itu dapat ditarik sebuah pengertian bahwa jurnalisme damai adalah paham dalam jurnalistik yang menerapkan konsep perdamaian dalam setiap pemberitaannya.
4. Peace Journalism lebih mementingkan empati kepada korban-korban konflik daripada liputan kontinyu tentang jalannya konflik itu sendiri. Jurnalisme damai memberi porsi yang sama kepada semua versi yang muncul dalam wacana konflik
5. Pemahaman Peace Journalism: Pemahaman tentang keseimbangan jurnalistik yang menerapkan konsep perdamaian dalam setiap pemberitaannya, keduanya tidak memihak antara satu dengan yang lain atau bersifat netral.
(17)
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan skripsi ini terdiri dari lima bab, adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut :
Bab pertama adalah pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, sistematika pembahasan.
Bab kedua adalah kajian kepustakaan konseptual yang meliputi pengertian tentang media islam online NU, tujuan media islam online NU, pengertian tentang peace journalism, tujuan peace journalism, konsep-konsep peace journalism, peace journalism dalam media online NU.
Bab ketiga adalah metode penelitian yang meliputi jenis pendekatan, kehadiran peneliti, sumber data, tehnik pengumpulan data, dan tehnik analisis data, dan teknik keabsahan data.
Bab keempat adalah penyajian data dan analisi data yang meliputi setting penelitian tentang kajian media islam online NU, penyajian data tentang kajian media islam online NU, temuan penelitian
(18)
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Sejarah Jurnalisme Damai
Sejarah singkat jurnalisme damai dimulai pada tahun 1997 ketika sosiolog Norwegia, Johan Galtung, pendiri studi dan riset perdamaian, menyampaikan serangkaian ceramah tentang “Konflik dan Jurnalisme Damai” pada kuliah musim panas di Taplow Court (United Kingdom). Para peserta meliputi para jurnalis, pakar media, dan mahasiswa yang datang dari Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika Serikat yang membagi waktu mereka untuk kuliah, lokakarya dan debat.
Serangkaian konferensi ikut diselenggarakan di Taplow Court (1997-1999), dan sejak itu jurnalisme damai telah berkembang, teori maupun praktik. Pelatihan-pelatihan jurnalis telah diselenggarakan di Indonesia, Afrika Selatan, Liberia, Nepal, Kolombia dan Filipina. TRANCEND, jaringan iternasional para sarjana dan praktisi perdamaian dan pembangunan, menjalankan kursus-kursus melalui situs dan pelatihan-pelatihan on-line sebagai bagian dari kerja Peace University (lihat www.trancend.org). Juga institute-institut di jepang dan Hawai menyelenggarakan kursus-kursus dan silabus-silabus tingkat universitas. Jake Lynch dan Annabel McGoldrich kemudian menernitkan buku mereka dalam bahasa Inggris berjudul Peace Journalism
(19)
B. Pengertian Jurnalisme Damai
Pers membutuhkan ruang kebebasan untuk menjalankan fungsinya secara optimal. Pers sebagai media penyampai informasi mengambil peran yang sangat penting, jika pers tidak menyebarluaskan suatu berita, maka berita tersebut tidak mempunyai arti apapun. Sesuai dengan pilar ke-4 demokrasi, pers harus memahami prinsip demokrasi dalam pemberitaannya. Oleh karena itu, aspek-aspek kedamaian, keadilan dan tidak melanggar HAM harus dikedepankan.
Menurut Iswandi Syahputra dalam bukunya yang berjudul Jurnalisme Damai, Meretas Ideologi Peliputan di Area Konflik, konflik dapat muncul kapan saja dan di mana saja dan harus dibarengi dengan semangat kuat untuk memerangi konflik itu sendiri.1
Dalam bahasa yang lebih sederhana, peran media dalam memberitakan kasus-kasus pertikaian memiliki dua potensi yang sama besarnya, yakni memberikan kesempatan kepada kedua pihak yang berkonflik untuk menempuh jalan damai atau malah memperuncing keadaan atas pemberitaannya tersebut.
Media yang lebih mengedepankan korban konflik daripada mengangkat perang antara pihak yang bertikai inilah yang disebut sebagai praktik jurnalisme damai. Jurnalisme damai adalah praktik jurnalistik yang bersandar pada pertanyaan-pertanyaan kritis mengenai manfaat aksi-aksi kekerasan dalam sebuah konflik dan hikmah dari konflik itu sendiri.2
Jurnalisme damai juga merupakan konsep baru dalam sektor media. Menurut Jake Lynch dari Associate Professor and Director of the Centre
1
Syahputra, I. (2006). Jurnalisme Damai: Meretas Ideologi Peliputan di Area
Konflik.Yogyakarta: Pilar Media.
2
(20)
for Peace and Conflict Studies, University of Sydney, jurnalisme damai atau peace journalism adalah situasi ketika para editor dan reporter membuat pilihan—mengenai apa yang akan dilaporkan dan bagaimana melaporkannya—yang menciptakan kesempatan bagi masyarakat luas untuk mempertimbangkan dan menilai tanggapan non-kekerasan terhadap konflik.3
Prinsip jurnalisme damai melaporkan suatu kejadian dengan bingkai lebih luas, lebih berimbang, dan lebih akurat yang di dasarkan pada informasi tentang konflik dan perubahan yang terjadi. Sesuai dengan istilah yang dipakai, jurnalisme damai adalah jenis jurnalisme yang lebih mengarah pada penyampaian informasi yang berdampak pada perdamaian. Jake Lynch dan Annabel McGoldrick menyebutkan dalam teori pendukung jurnalisme damai bahwa pelaksanaan peace jurnalism didasari oleh tekad dan komitmen para redaktur dan wartawannya untuk memilih cara penyelesaian masalah secara damai. Dengan demikian dalam prakteknya kebijakan redaksional peace journalism memilih terlebih dahulu materi berita apa yang akan disiarkan dan bagaimana cara menyiarkan dengan tujuan mencari solusi terciptanya perdamaian.
3
Lynch, Jake. (2008). What Is
PeaceJournalism?http://www.internationalpeaceandconflict.org/forum/topics/article-from-jake-lynch-what diakses pada tanggal 04 April 2016.
(21)
C. Ciri-Ciri Adanya Berita Jurnalisme Damai4
1. Mengeksplorasi terbentuknya konflik. Ada banyak pihak, banyak tujuan, banyak isu.
2. Orientasi win-win (sama-sama untung) secara umum.
3. Ruang terbuka, waktu terbuka. Penyebab dan jalan keluar bisa dari mana saja, juga dalam sejarah/budaya.
4. Membuat konflik itu transparan.
5. Memberi suara pada semua pihak. Empati, pengertian.
6. Melihat konflik/perang sebagai problem. Fokus pada kreativitas menyelesaikan konflik.
7. Humanisasi terhadap semua pihak.
8. Pro-aktif, pencegahan sebelum terjadinya kekerasan/perang.
9. Fokus pada dampak-dampak kekerasan yang tidak terlihat (trauma dan kejayaan, kerusakan pada struktur/budaya).
10. Orientasi Kebenaran: Mengekspos ketidakbenaran di semua pihak/ mengungkap semua upaya menutupi kesalahan (cover up)
11. Orientasi Pada Rakyat: Fokus pada penderitaan keseluruhan; pada kaum perempuan, orang tua, anak-anak; menyalurkan suara mereka yang tak mampu bersuara.
Mengecam pelaku kejahatan di semua pihak. Fokus pada rakyat pencipta perdamaian.
4
Jurnalisme Damai (Peace Journalism), dalam http://damai.id/jurnalisme-damai-peace-journalism/, diakses 28 juli 2015
(22)
12. Orientasi Pada Solusi:
Perdamaian = tanpakekerasan + kreativitas.
Mengangkat inisiatif-inisiatif perdamaian, juga untuk mencegah lebih banyak perang.
Fokus pada struktur, budaya, dan masyarakat yang damai. Kesudahan: resolusi, rekonstruksi, rekonsiliasi.
D. Karakteristik Jurnalisme Damai 1. Gaya peliputan jurnalisme damai
Untuk menghindari konflik dalam suatu berita, maka jurnalis mulai menggunakan kosakata seperti : adil, seimbang, jujur. Seorang jurnalis harus mengenali bahwa berita adalah bagian dari sebuah proses dan bukan serangkaian kejadian yang tidak berkaitan.
2. Gaya penulisan jurnalisme damai
Bahasa bukan sekedar alat komunikasi untuk menyampaikan suatu informasi, namun juga menentukan citra yang akan ditanamkan kepada publik atau pembaca. Penggunaan bahasa yang mengandung kekerasan akan memprovokasi pembaca. Oleh karena itu, jurnalisme damai muncul dengan gaya penulisan yang sebisa mungkin menghindari kata-kata yang mengandung makna provokasi.
Jurnalisme damai lebih mengedepankan empati kepada korban, sehingga topik-topik yang dipilih sebagai bahan berita tidak hanya memaparkan suatu masalah, akan tetapi juga menawarkan sebuah solusi. Pada satu sisi pers berpotensi mempertajam. Namun pada
(23)
jurnalisme perdamaian, media berpotensi untuk menjadi peredam konflik, salah satunya dengan cara membangun opini menyejukkan. Wartawan bertindak memetakan masalah, menganalisa konflik dan mengungkapkan akar persoalan. Wartawan tidak memvonis siapa yang kalah dan menang. Namun, menyelesaikan konflik secara damai, dengan menempatkan kepentingan masyarakat luas, di atas kepentingan kelompok tertentu.
E. Pengertian Pemahaman
Pemahaman individu adalah suatu cara untuk memahami, meniali atau menaksir karakteristik, potensi, dan masalah-masalah yang ada pada individu atau sekelompok individu.5
Pemahaman Peace Journalism, Pemahaman tentang keseimbangan jurnalistik yang menerapkan konsep perdamaian dalam setiap pemberitaannya, keduanya tidak memihak antara satu dengan yang lain atau bersifat netral.
A. Hubungan Peace Journalism Dengan Dakwah
Perkembangan dan kemajuan teknologi yang pesat dari tahun ke tahun, kini dakwah tak cukup hanya dipusatkan di masjid saja tanpa mencoba mencari alternative yang lain mengembangkannya diluar masjiddengan mempergunakan sarana serta prasarana yang tersedia.
5
Susilo Rahardjo, Gudnanto, Pemahaman Individu Teknik Nontes Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana,
(24)
Di tengah-tengah perkembangan dan pembangunan sektor komunikasi yang menggembirakan sekarang ini, ajakan atau pemikiran untuk mengembangkan dakwah dengan mengerling ke pers tentu saja merupakan langkah tepat dan bijak. Terlebih bila dikaitkan dengan peranan, fungsi dan kerja pers sebagai agen pembaharuan dan membangun masyrakat Indonesia seutuhnya.
Di zaman sekarang sudah saatnya para pemikir, pakar, mubaligh, ulama dan pemuka islam lainnya memanfaatkan serta mempergunakan peluang maupun pengaruh yang dimiliki pers tersebut guna meningkatkan dakwah demi syiar islam. Allah telah memerintahkan kepada makhluknya untuk mengajak kepada mahluknya untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kepada hal mungkar. Oleh karena itu keduanya memiliki hubungan yang erat yakni mempertahankan keseimbangan dan mencegah dari adanya konflik-konflik yang ada.
F. Kajian Teoritik
1. Sejarah Teori Jarum Hipodermik
Teori Peluru ini merupakan konsep awal efek komunikasi massa yang oleh para pakar komunikasi tahun 1970-an dinamakan pula Hypodermic Needle Theory (Teori Jarum Hipodermik) maupun teori jarum suntik. Istilah model hypodermic neadle timbul pada periode ketika komunikasi massa digunakan secara meluas, baik di Eropa maupun di Amerika Serikat, yaitu sekitar1930-an dan mencapai puncaknya menjelang Perang Dunia II. Pada periode ini kehadiran
(25)
media massa baik media cetak maupun media elektronik mendatangkan perubahan-perubahan besar di berbagai masyarakat yang terjangkau oleh all powerfull media massa.6
Penggunaan media massa secara luas untuk keperluan komunikasi melahirkan gejala-gejala mass society. Setiap individu tampak seperti distandarisasikan, diotomatisasikan dan kurang keterikatannya di dalam hubungannya antarpribadi (interpersonal relations). Terpaan media massa (mass media exposure) tampak di dalam kecenderungan adanya homogenitas cara-cara berpakaian, pola-pola pembicaraan, nilai-nilai baru yang timbul sebagai akibat terpaan media massa, serta timbulnya produksi masa yang cenderung menunjukan suatu kebudayaan masa.
Pengaruh media sebagai hypodermic injection (jarum suntik) didukung oleh munculnya kekuatan propaganda Perang Dunia I dan Perang Dunia II.7
Media massa memanipulasi kekuatan besar. Bukti-bukti mengenai manipulasi kekuatan besar dari media massa ditunjukkan oleh peristiwa bersejarah sebagai berikut :
a. Peranan surat-surat kabar Amerika yang berhasil menciptakan pendapat umum positif ketika perang dengan Spanyol pada 1898. Surat-surat kabar itu mampu membuat penduduk Amerika membedakan siapa kawan dan siapa lawan.
b. Berhasilnya propaganda Goebbels dalam periode Perang Dunia II.
6
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Grasindo, 2004), h.83
7
Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi
(26)
c. Pengaruh Madison Avenue atas perilaku konsumen dan dalam pemungutan suara.
2. Pengertian Teori Jarum Hipodermik
Teori merupakan serangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan, dan bertujuan untuk memberikan gambaran yang sitematis tentang suatu fenomena. Teori yang dibuat untuk memperkuat penelitian ini adalah jarum hipodermik.
Teori ini memiliki banyak istilah lain. Selain dipararelkan dengan konsepsi respon yang mekanistis, juga diibartakan dengan teori peluru (Bullet theory) yang memandang pesan-pesan media bagaikan peluru-peluru senapan yang mampu merobohkan siapa saja yang terkena peluru.8
Dari beberapa istilah lain dari teori ini dapat kita tarik satu makna , yakni penyampaian pesannya hanya satu arah dan juga mempunyai efek yang sangat kuat terhadap komunikan.
Pada umumnya khalayak dianggap hanya sekumpulan orang yang homogen dan mudah dipengaruhi. Sehingga, pesan-pesan yang disampaikan pada mereka akan selalu diterima. Fenomena tersebut melahirkan teori ilmu komunikasi yang dikenal dengan teori jarum suntik (Hypodermic Needle Theory). Teori ini menganggap media massa memiliki kemampuan penuh dalam mempengaruhi seseorang.
8
(27)
Media massa sangat perkasa dengan efek yang langsung pada masyarakat.9
Khalayak dianggap pasif terhadap pesan media yang disampaikan. Teori ini dikenal juga dengan teori peluru, bila komunikator dalam hal ini media massa menembakan peluru yakni pesan kepada khalayak, dengan mudah khalayak menerima pesan yang disampaikan media.
Anwar Arifin (1996) juga menjelaskan bahwa proses komunikasi dan dakwah itu secra mekanistis adalah komunikator (da’i,muballig) menyampaikan pesan kepada khalayak, melalui media. Dengan demikian akan timbul umpan balik atau efek dwkah (masuk Islam, menunaikan ibadah, menunaikan zakat) berupa dukungan atau penolakan atau ragu-ragu.10
3. Asumsi Teori Jarum Hipodermik
Model Hypodermic Needle tidak melihat adanya variable-variable antara yang bekerja diantara permulaan stimulus dan respons akhir yang diberikan oleh mass audiance. Elihu Katz dalam bukunya, “The Diffusion of New Ideas and Practices” menunjukkan aspek-aspek yang menarik dari model hypodermic needle ini, yaitu:11
1. Media massa memiliki kekuatan yang luar biasa, sanggup menginjeksikan secara mendalam ide-ide ke dalam benak orang yang tidak berdaya.
9
Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah, Komunikasi Massa ..., h.61
10
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer..., (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.68
11
(28)
2. Mass audiance dianggap seperti atom-atom yang terpisah satu sama lain, tidak saling berhubungan dan hanya berhubungan dengan media massa. Kalau individu-individu mass audience berpendapat sama tentang suatu persoalan, hal ini bukan karena mereka berhubungan atau berkomunikasi satu dengan yang lain, melainkan karena mereka memperoleh pesan-pesan yang sama dari suatu media. Model Hypodermic Needle cenderung sangat melebihkan peranan komunikasi massa dengan media massanya.
Teori Peluru yang dikemukakan Schramm pada tahun 1950-an ini kemudian dicabut kembali tahun 1970-an, sebab khalayak yang menjadi sasaran media massa itu tenyata tidak pasif. Pernyataan Schramm ini didukung oleh Lazarsfeld dan Raymond Bauer. Lazarfeld mengatakan bahwa jika khalayak diterpa peluru komunikasi, mereka tidak jatuh terjerembab, karena kadang-kadang peluru itu tidak menembus. Ada kalanya efek yang timbul berlainan dengan tujuan si penembak. Sering kali pula sasaran senang untuk ditembak. Sedangkan Bauer menyatakan bahwa khalayak sasaran tidak pasif. Mereka secara aktif mencari yang diinginkannya dari media massa, mereka melakukan interpretasi sesuai dengan kebutuhan mereka.12
Jadi model jarum hipodermik memiliki asumsi bahwa unsur-unsur komunikasi (komunikator, pesan, dan media) sangat penting dalam memengaruhi komunikan. Disebut jarum hipodermik karena diibaratkan
12
(29)
pada pesan yang disuntikkan kepada jiwa komunikan. Dalam hal ini, penyampaian pesan disamakan dengan pemberian obat (melalui suntikan) ke dalam tubuh komunikan sehingga terjadi perubahan pada diri komunikan.
Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah berita peace journalism dalam media Islam online NU.
G. Penelitihan Terdahulu yang Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan sebagai bahan rujukan dari penelusuran yang terkait dengan tema yang diteliti, peneliti berusaha untuk mencari referensi hasil penelitian yang dikaji oleh peneliti terdahulu. Di antaranya telah dilakukan oleh beberapa mahasiswa, antara lain yaitu :
Tabel I
Penelitian Terdahulu
NO Judul Tahun Persamaan Perbedaan
1 Jurnalisme Damai Media Online dalam kasus Lurah Susan
2014 Mengangkat Peace Journalism dan Media Online
Penelitiannya menggunakan Kualitatif 2 Jurnalisme Damai
dalam Pemberitaan Kerusuhan
Temanggung
2013 Menggunakan metode penelitian kuantitatif
Analisa menggunakan media cetak Harian Suara Merdeka
(30)
3 Jurnalisme Damai dalam Pemberitaan SKH Kedaulatan Rakyat Mengenai Kasus Ahmadiyah Periode Februari-Maret 2011
2012 Menggunakan metode kuantitatif dan bertemakan Peace Journalism
Mengangkat
(31)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode penelitian diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi suatu masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Soeyono penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang didasarkan atas perhitungan presentase, rata-rata, ci kuadrat, dan perhitungan statistik lainnya.1 Jenis penelitian kuantitatif ini berangkat dari sebuah teori, disimpulkan sementara melalui hipotesis dan dilanjutkan dengan menguji hipotesis itu untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena sosial yang difokuskan pada ada tidaknya hubungan variabel yang diteliti. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif. Jadi apa yang didapat oleh responden akan digunakan untuk seluruh populasi, karena rencana penelitian yang digunakan yaitu berita peace journalism dalam media Islam online NU sebagai solusi untuk mengetahui pemahaman jurnalisme damai mahasiswa
1
(32)
UIN Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, prodi komunikasi dan penyiaran islam dengan latar belakang mahasiswa angkatan 2013 sejumlah 68.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, yakni suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh penelitidengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya Berita pengaruh peace journalism dalam media Islam online NU terhadap pemahaman jurnalisme damai mahasiswa KPI angkatan 2013 UIN Sunan Ampel Surabaya.
Variabel bebas yang digunakan adalah berita peace journalism dalam media Islam online NU. Sedangkan subjek atau variabel terikat penelitian ini dibatasi pada pemahaman jurnalisme damai mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) angkatan 2013, Fakultas Dakwah dan Komunikasi , UIN Sunan Ampel Surabaya.
Dengan demikian dalam melaporkan hasil penelitian yang berupa data kuantitatif (data yang berupa angka) adalah dengan cara menganalisis data tersebut dengan menggunakan rumus statistic untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh berita peace journalism dalam media Islam online NU terhadap pemahaman jurnalisme damai mahasiswa KPI angkatan 2013 UIN Sunan Ampel Surabaya.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
(33)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Dakwah dan Komunikasi jurusan KPI angkatan 2013 yang terdiri dari 68 mahasiswa. Menurut Suharsimi Arikunto :
“Apabila subjek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari segi waktu, tenaga dan dana. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mengambil semua sampel dari jumlah keseluruhan populasi mahasiswa KPI UIN Sunan Ampel Surabaya angkatan 2013 yang berjumlah 68 mahasiswa. Jadi penelitiannya merupakan penelitian populasi sampling.3
2. Sampel
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung: Alfabeta, 2011), h. 80.
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
(34)
Sampel atau responden adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.4
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa KPI angkatan 2013, UIN Sunan Ampel Surabaya yang berjumlah 68 orang.
C. Hipotesis
Hipotesis Alternatif (H1) adalah ada Pengaruh peace journalism dalam media islam online NU terhadap pemahaman jurnalisme damai mahasiswa KPI angkatan 2013 UIN Sunan Ampel Surabaya
Hipotesis Nihil (Ho) adalah tidak ada pengaruh peace journalism dalam media islam online NU terhadap pemahaman jurnalisme damai mahasiswa KPI angkatan 2013 UIN Sunan Ampel Surabaya
D. Instrumen Penelitian
Adapun instrument pengumpulan data adalah:
1. Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner pada mahasiswa.
Alternatif jawaban responden terdiri dari dua ketegori, yakni “Ya” dan “Tidak”. Penliain dalam penelitian ini menggunakan skala guttman yang dikembangkan oleh Louis Guttman. Penggunaan skala Guttman, yang disebut juga metode scalogram atau analisa skala sangat
4
(35)
baik untuk pertanyaan yang bersifat dikotomi. Adapun cara pemberian skor terhadap masing-masing pertanyaan adalah sebagai berikut:5
Tabel II Skor Penilaian
Keterangan Skor Penilaian Soal
Ya 1
Tidak 0
1. Uji Validitas
Sebelum peneliti menyebarkan angket atau kuesioner kepada responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu melakukan pre-test, yakni suatu kegiatan untuk menguji validitas dan reabilitas kuesioner. Pre-test dilakukan pada 50 responden diluar responden yang dijadikan sampel dalam penelitian. Responden dalam pretest ini adalah 50 mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Untuk perhitungan validitas, maka digunakan tabel skala guttman. Cara membuat skala Guttman adalah sebagai berikut:6
1. Susunlah sejumlah pertanyaan yang relevan dengan masalah yang ingin diselidiki.
2. Lakukan penelitian permulaan terhadap sejumlah responden yang dapat mewakili populasi yang akan diteliti. Sampel yang dipilih minimal besarnya 50.
5
Nazir, Metode Penelitian, ( Jakarta: Galia, 1988), h. 399
6
(36)
3. Jawaban yang diperoleh kemudian dianalisa. 4. Susunlah jawaban pada suatu tabel Guttman.
5. Hitunglah koefisian reprodusibilitas dan koefisian skalabilitas. 6. Untuk menghitung properti psikometris Skala Guttman, kita harus
mencari berapa eror masing-masing subjek. Eror didapatkan dari skor butir individu yang tidak sesuai dengan harapan.
Tabel III
Skala Guttman Variabel X No
responden
Pertanyaan skore Nilai
error
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 4
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 0
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 0
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 0
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
6 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5 2
7 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 0
8 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 0
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 0
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
26 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
(37)
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
33 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
34 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
35 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
36 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
39 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
44 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
45 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 5 6
46 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
48 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 0
49 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 0
50 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
SUM
49 49 49 50 49 49 46 45 24 20 ∑430 ∑12
Koefisien reprodusibilitas, yang mengukur derajat ketepatan alat ukur dibuat (pertanyaan tadi) dihitung menggunakan rumus berikut:7
e Kr = 1- n
Keterangan :
n = total kemungkinan jawabam, yaitu jumlah pertanyaan x jumlah responden.
e = Jumlah error.
Kr = Koefisien reprodusibilitas
7
(38)
Jadi:
n = 50 X 10 = 500 e Kr = 1- n
12 Kr = 1- 500 = 0,976
Skala yang memiliki Kr= 0,90 berarti dapat diterima.8 Kr> 0,90 sehingga dapat disimpulkan bahwa skala untuk variabel x baik untuk digunakan dalam survei. Setelah Kr diketahui, langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien skalabilitas dengan menggunakan rumus berikut:
e Ks = 1- x
Keterangan:
e = jumlah kesalahan/nilai error
x = 0,5 ({jumlah pernyataan dikali jumlah responden} – jumlah jawaban “ya”)
12 Ks = 1-
0,5 (500-430) = 0,66
8
(39)
Skala yang memiliki Ks =0,60 ke atas dianggpa cukup baik untuk digunakan dalam survei.9
Ks> 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa skala untuk variabel x baik digunakan dalam survei. Hasil perhitungan Kr maupun Ks menunjukkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel x nomor (1-10) adalah valid.
Tabel IV
Skala Guttman Variabel Y No
responden
Pertanyaan skore Nilai
error
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 0
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 0
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 0
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
23 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 7 2
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 0
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 0
27 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 0
9
(40)
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 0
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
39 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 7 2
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 0
41 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 1
42 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 0
43 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5 0
44 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 2
45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
48 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 0
49 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 2
50 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 2
SUM
48 50 50 50 46 44 43 40 34 34 ∑439 ∑11
n = 50 X 10 = 500 e Kr = 1- n
11 Kr = 1- 500
= 0,98
Kr> 0,90 sehingga dapat disimpulkan bahwa skala untuk variabel y baik untuk digunakan dalam survei.
(41)
Ks = 1- x
11 Ks = 1-
0,5 (500-439)
= 0,64
Ks> 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa skala untuk variabel y baik digunakan dalam survei. Hasil perhitungan Kr maupun Ks menunjukkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel y nomor (1-10) adalah valid.
2. Uji Reabilitias
Tabel V
persiapan penggunaan rumus KR 20
NO Pertanyaan Variabel Y Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
6 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5
(42)
8 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
26 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
33 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
34 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
35 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
36 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
39 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
44 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
45 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 5
46 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
48 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7
49 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 7
50 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
Np 49 49 49 50 49 49 46 45 24 20 ∑xt = 430
Nq 1 1 1 0 1 1 4 5 26 30 ∑xt²=
(43)
0 Pi 0,98 0,98 0,98 1 0,98 0,98 0,92 0,9 0,48 0,4
Qi 0,02 0,02 0,02 0 0,02 0,02 0,08 0,1 0,52 0,6 ∑piqi 0,019
6
0,0196 0,019 6
0 0,019 6
0,019 6
0,073 6
0,09 0,24 96
0,2 4
∑piqi= 0,7512
Teknik Non Belah-Dua ini dikemukakan oleh Kuder dan Richardson. Berbagai percobaan telah dilakukan oleh Kuder dan Richardson dalam menghitung koefisien reliabilitas. Rumus ini cocok untuk soal dikotomi yang mempunyai pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Dari rumus-rumus yang telah dicobanya ada dua rumus yang paling mendekati tingkat kecermatan yang ideal, yaitu rumus ke 20 dan rumus ke-21 yang disingkat dengan rumus KR-20 dan KR-21. Asumsi untuk penggunaan rumus kuder richardson adalah :10
1. Soal-soal evaluasi harus homogen (setara)
2. Jenis evaluasi harus merupakan “Power Test” dan bukan “Speed Test.
Rumus KR-20 :
Keterangan :
r11 = koefisien reliabilitas tes n = banyaknya butir item 1 = bilangan konstan S2 = varian total
10
Abigail Christiana, Reabilitas Evaluasi, dalam http //www.academia.edu/6402750/
(44)
pi = proporsi teste yang menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan
qi = proporsi testee yang jawabannya salah, atau : qi = 1 - pi ∑pq = jumlah dari hasil perkalian antara pi dengan qi
Skor rata-rata total : ∑Xt
X = N
430 X =
10 = 43
Varians total : ∑X2 S2 =
N – X2 3.788 S2 =
10-(43)2
= - 1548,41
Rumus Kr 20 :
= (10 : 10-1) {(- 1.548,41 – 0,7512) : -1.548,41)} = (10:9) (1,00049)
(45)
Setelah menemukan reabilitas variabel x, maka untuk mengintrepretasikan derajat reabilitas menggunakan tolak ukur yang dibuat oleh Guilford sebagai berikut:11
Kurang dari 0,20 rendah sekali 0,20 – 0,40 rendah tetapi pasti 0,40 – 0,70 cukup
0,70 – 0.90 tinggi
Lebih dari 0,90 sangat tinggi
Jika dirujuk pada tolak ukur reabilitas maka reabilitas variabel X tergolong sangat tinggi.
Tabel VI
persiapan penggunaan rumus KR 20 NO
Respon den
Pertanyaan Variabel Y Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
11
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1984),
(46)
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
23 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 7
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
27 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
35 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
41 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4
42 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6
43 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5
44 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5
45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
46 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4
47 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
49 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Np 48 50 50 50 46 44 43 40 34 34 ∑xt = 439
Nq 2 0 0 0 4 6 7 10 16 16 ∑xt²=
192.721 Pi 0,96 1 1 1 0,92 0,88 0,86 0,8 0,68 0,68
Qi 0,04 0 0 0 0,08 0,12 0,14 0,2 0,32 0,32
(47)
4 6 6 04 6 6 0,9332
Skor rata-rata total : ∑Xt
X = N
439 X =
10 = 43,9 Varians total :
∑X2 S2 =
N – X2 3.996 S2 =
10-(43,9)2
= - 1.527,61 Rumus Kr 20 :
= (10 : 10-1) {(- 1.527,61 – 0,9332) : -1.527,61)} = (10:9) (1,00061)
= 1,1118
Jika dirujuk pada tolak ukur reabilitas di atas maka reabilitas variabel Y tergolong sangat tinggi.
E. Tehnik Sampling
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan populasi sampling, yang menjadi sampel atau responden
(48)
adalah 68 orang mahasiswa KPI, UIN Sunan Ampel Surabaya angkatan 2013.
F. Variabel dan Indikator Penelitian a. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.12
Dalam penelitian penulis menggunakan dua variabel penelitian yaitu:
a. Variabel bebas (independent) Yaitu berita peace journalism dalam media Islam online NU.
b. Variabel terikat (dependent variabel) Yaitu pemahaman jurnalisme damai mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya tentang adanya peace journalism dalam media Islam online NU.
b. Indikator Variabel Penelitian Tabel VII
Indikator Variabel Penelitian
Independent Variabel ( X ) Dependent variabel ( Y)
Berita peace journalism dalam media Islam online NU
Pemahaman jurnalisme damai mahasiswa KPI
1. Ruang terbuka, waktu terbuka 1. Konsep perdamaian dalam
12
(49)
2. Orientasi kebenaran.
3. Konflik transparan.
4. Humanisasi terhadap semua pihak.
5. Memberi suara pada semua pihak, empati, dan pengertian.
berita
2. Konsep netralitas dalam berita
3. Bahasa jurnalistik damai
4. Mengandung sifat
kemanusiaan dalam berita
G. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk menentukan cara bagaimana dapat diperoleh data mengenai variabel-varibel di atas, maka cara memperoleh data ini dikenal sebagai metode pengumpulan data. Maka metode yang digunakan adalah:
a. Observasi
Observasi yang dilakukan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan masalah dan diteliti dan dapat dilihat dari dekat tentang kebenaran yang disampaikan oleh sumber informasi. Melalui pengamatan terhadap gejala-gejala yang diteliti juga mengedintifikasi mahasiswa KPI angkatan 2013 yang membaca media Islam online NU dari Januari 2016 - Juni 2016.
(50)
b. Angket atau Kuesioner
Adapun alasan penggunaan kuesioner sebagai instrument utama dalam pengumpulan data ini adalah penelitian ini bersifat kuantitatif dan analisis datanya berdasarakan hasil kuesioner data yang diperoleh dengan menggunakan jenis angket tertutup yang terdiri dari 20 pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan penulis telah dirumuskan berdasarkan aspek penggunaan dan pemenuhan kebutuhan.
H. Tehnik Analisis Data
Agar data yang terkumpul bisa dibaca, difaham, dimengerti dengan jelas, maka perlu adanya tehnik analisis data. Dalam hal ini yang kami gunakan adalah adalah analisis product moment sebagai berikut:
a. Untuk menganalisis rumusan masalah no 1 “Apakah ada Pengaruh berita peace journalism dalam media Islam online NU terhadap pemahaman jurnalisme damai mahasiswa KPI angkatan 2013 UIN Sunan Ampel Surabaya”. penulis menggunakan analisis product moment sebagai berikut:
r XY =
n
∑
XY −∑
X
∑
Y
(51)
keterangan :
a. Nilai r terbesar adalah +1 dan r terkecil adalah –1. r = +1 menunjukkan hubungan positip sempurna, sedangkan r = -1 menunjukkan hubungan negatip sempurna.
b. r tidak mempunyai satuan atau dimensi. Tanda + atau - hanya menunjukkan arah hubungan. Intrepretasi nilai r adalah sebagai berikut:
Tabel VIII Kriteria Prosentase
R Interpretasi
0 Tidak berkorelasi
0,01-0,20 Korelasi Sangat rendah
0,21-0,40 Rendah
0,41-0,60 Agak rendah
0,61-0,80 Cukup
0,81-0,99 Tinggi
1 Sangat tinggi
b. Untuk menganalisis rumusan masalah no 2 “ Untuk mengetahui ada dan tidaknya pengaruh serta seberapa besar Pengaruh berita peace journalism dalam media Islam online NU terhadap pemahaman jurnalisme damai mahasiswa KPI angkatan 2013 UIN Sunan Ampel
(52)
Surabaya”, maka penulis menggunakan Rumus Chi Kwadrat sebagai berikut:13
(fo - fh )²
χ ² = Σ
fh
χ² = Chi Kwadrat
fo = Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data fh = Frekuensi yang diharapkan
Setelah dianalis dengan rumus tersebut, maka untuk mencari hasil kriteria Chi Kwadrat (χ ² ) dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika hasil Chi Kwadrat ( χ ²) dikonsultasikan taraf siqnifikan dari db yaitu 1% dan 5% maka apabila dari perhitungan ternyata harga χ ² sama atau lebih besar dengan harga kritik χ ² yang tertera dalam tabel, maka kesimpulannya adalah ada perbedaan yang menyakinkan antara fo dengan fh. Akan tetapi perhitungan ternyata bahwa nilai χ ² lebih kecil dari harga kritik dalam table menurut taraf signifikansi yang telah ditentukan, maka kesimpulannnya tidak ada perbedaan yang menyakinkan antara fo dengan f h.
13
(53)
BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN
ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian
Media Online NU merupakan alternative media ahlussunnah wal jamaah masa kini, yang bersifat cepat dan mudah diakses. Media NU menjadi jawaban atas pemberitaan langsung, karena keterlambatan media cetak yang tidak bisa memberikan suguhan pada hari itu juga.
Dalam penelitian ini, Media Online NU yang menerapkan berita Peace Journalism (Jurnalisme Damai) sebagai obyek yang diteliti. karena dalam media islam sendiri banyak menerapkan unsur-unsur berita yang netral. Sedangkan waktu yang dipilih ialah pemberitaan edisi bulan Januari - Mei 2016.
NO JUDUL BERITA TANGGAL ALAMAT URL
1 Pengasuh Pesantren Siap Bantu Ansor Way Kanan Cerdaskan Generasi NU
Sabtu, 02 Januari 2016
http://www.nu.or.id/post/read/64720/p engasuh-pesantren-siap-bantu-ansor-way-kanan-cerdaskan-generasi-nu
2 Pemuka Muslim Sampaikan Salam Natal pada
Kristen Koptik
Sabtu, 09 Januari 2016
http://www.nu.or.id/post/read/64851/p emuka-muslim-sampaikan-salam-natal-pada-kristen-koptik
(54)
3 PBNU Siapkan 100 Pesantren Tampung Eks Gafatar
Kamis, 28 Januari 2016
http://www.nu.or.id/post/read/65332/p bnu-siapkan-100-pesantren-tampung-eks-gafatar
4 Ini Komitmen Sarbumusi NU Terhadap Buruh Indonesia
Jumat, 05 Februari 2016
http://www.nu.or.id/post/read/65530/i ni-komitmen-sarbumusi-nu-terhadap-buruh-indonesia
5 Ansor Way Kanan Galang Dana untuk Ibu Penderita Tumor
Sabtu, 06 Februari 2016
http://www.nu.or.id/post/read/65550/a nsor-way-kanan-galang-dana-untuk-ibu-penderita-tumor
6 LPBHNU-Kemenkumkam DKI Kerjasama Tangani Hukum Bagi Orang Miskin
Selasa, 29 Maret 2016
http://www.nu.or.id/post/read/66889/l pbhnu-kemenkumkam-dki-kerjasama-tangani-hukum-bagi-orang-miskin-
7 NU Online Sumbangkan Buku untuk Perpustakaan Pesantren Nurul Yaqin
Senin, 04 April 2016
http://www.nu.or.id/post/read/67036/n u-online-sumbangkan-buku-untuk-perpustakaan-pesantren-nurul-yaqin
(55)
Penting untuk Jaga Harmonisasi Bernegara
April 2016 inta-tanah-air-penting-untuk-jaga-harmonisasi-bernegara
9 Banser Way Kanan Tegaskan Bahaya
Radikalisme kepada Santri BPUN
Kamis, 12 Mei 2016
http://www.nu.or.id/post/read/68143/b anser-way-kanan-tegaskan-bahaya-radikalisme-kepada-santri-bpun
B. Penyajian Data
1. Tentang berita Peace Journalism dalam Media Islam Online NU
Penelitian tentang berita peace journalism dalam media Islam online NU menggunakan skala guttman, yaitu skala yang menginginkan jawaban tegas seperti jawaban benar-salah, ya-tidak, pernah-tidak pernah, setuju-tidak setuju. Skala ini dikembangkan oleh Louis Guttman. Skala ini dapat pula dibentuk dalam bentuk chekclist atau pilihan ganda. Jawaban responden dapat berupa skor tertinggi bernilai (1) dan skor terendah (0). Misalnya untuk jawaban ya (1) dan tidak (0).1
1
Muhammad Jainuri, Skala Pengukuran, dalam www. academia.edu/ 5077784/ skala-pengukuran
(56)
Penyajian data merupakan hal yang sangat penting untuk menunjukkan ada tidaknya pengaruh dari hasil penelitian, dan juga peneliti ingin mengetahui penelitian ada dan tidaknya pengaruh berita peace journalism dalam media Islam Online NU terhadap pemahaman jurnalisme damai mahasiswa KPI angkatan 2013 UIN Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Karena itu untuk memperoleh data tersebut, maka peneliti menyebarkan angket yang harus dijawab dengan 10 item pertanyaan kepada 68 mahasiswa KPI angkatan 2013. Masing-masing memperoleh skor yang berbeda sesuai dengan bobot jawabannya yang ditetapkan oleh peneliti:
1. Skor tertinggi untuk jawaban “ya” = 1 2. Skor terendah untuk jawaban “tidak” = 0
Jumlah skor terendah = skoring terendah x jumlah pertanyaan = 0 x 10 =0 (0%)
Jumlah skor tertinggi = skoring tertinggi x jumlah pertanyaan
= 1x10= 10 (100%)
Dengan demikian pertanyaan sebanyak sepuluh (10) maka jika responden memiliki alternatif jawaban (a) seluruhnya maka ia memperoleh skor 10 (10x1) tertinggi (sangat baik). Dan sebaliknya jika ada responden yang menjawab alternatif jawaban (b) seluruhnya maka ia memperoleh skor 0 (10x0) yang merupakan skor terendah. Dari penyebaran nilai tersebut, maka akan dikelompokkan menjadi
(57)
dua kelompok untuk menetapkan pengaruh berita peace journalism dalam media Islam Online NU. Kriteria tersebut yaitu cukup dan kurang. Oleh karena itu peneliti menetapkan dua kategori :
Interval = 100 : 2 = 50%
Kriteria penilaian = skore tertinggi- interval= 100-50= 50%, sehingga :
1. Cukup : jika skor >= 50% 2. Kurang : jika skor < 50%
Catatan: Betapapun banyaknya jumlah pertanyaan, jika pertanyaan dengan pilihan 2 jawaban yang sama yaitu “ya” dan “tidak”, penentuan kriteria objektifnya akan tetap pada interval 50%. Penentuan skoring pada kriteria objektif :
Rumus umum : I = R : K
Keterangan : I = Interval
R = Range = skor tertinggi- skor terendah= 100-0= 100% K = Kategori = 2 adalah banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel.
(58)
Tabel IX
Hasil Rincian Angket Tentang Berita Peace Journalism dalam Media Islam Online NU
No Responden
Jawaban Penskoran Jumlah Kategori
A B X1 X0
1 6 4 6 0 6 Cukup
2 8 2 8 0 8 Cukup
3 10 0 10 0 10 Cukup
4 7 3 7 0 7 Cukup
5 7 3 7 0 7 Cukup
6 7 3 7 0 7 Cukup
7 7 3 7 0 7 Cukup
8 6 4 6 0 6 Cukup
9 6 4 6 0 6 Cukup
10 7 3 7 0 7 Cukup
11 7 3 7 0 7 Cukup
12 8 2 8 0 8 Cukup
13 5 5 5 0 5 Cukup
14 4 6 4 0 4 Kurang
15 8 2 8 0 8 Cukup
16 6 4 6 0 6 Cukup
17 5 5 5 0 5 Cukup
18 8 2 8 0 8 Cukup
19 8 2 8 0 8 Cukup
20 10 0 10 0 10 Cukup
21 8 2 8 0 8 Cukup
22 8 2 8 0 8 Cukup
23 10 0 10 0 10 Cukup
24 7 3 7 0 7 Cukup
25 7 3 7 0 7 Cukup
26 6 4 6 0 6 Cukup
27 3 7 3 0 3 Kurang
28 4 6 4 0 4 Kurang
29 5 5 5 0 5 Cukup
30 4 6 4 0 4 Kurang
31 7 3 7 0 7 Cukup
32 2 8 2 0 2 Kurang
33 8 2 8 0 8 Cukup
34 7 3 7 0 7 Cukup
35 7 3 7 0 7 Cukup
36 4 6 4 0 4 Kurang
37 5 5 5 0 5 Cukup
(59)
39 8 2 8 0 8 Cukup
40 9 1 9 0 9 Cukup
41 5 5 5 0 5 Cukup
42 6 4 6 0 6 Cukup
43 7 3 7 0 7 Cukup
44 6 4 6 0 6 Cukup
45 7 3 7 0 7 Cukup
46 5 5 5 0 5 Cukup
47 8 2 8 0 8 Cukup
48 6 4 6 0 6 Cukup
49 9 1 9 0 9 Cukup
50 6 4 6 0 6 Cukup
51 4 6 4 0 4 Kurang
52 7 3 7 0 7 Cukup
53 5 5 5 0 5 Cukup
54 6 4 6 0 6 Cukup
55 5 5 5 0 5 Cukup
56 10 0 10 0 10 Cukup
57 10 0 10 0 10 Cukup
58 9 1 9 0 9 Cukup
59 8 2 8 0 8 Cukup
60 9 1 9 0 9 Cukup
61 9 1 9 0 9 Cukup
62 10 0 10 0 10 Cukup
63 7 3 7 0 7 Cukup
64 7 3 7 0 7 Cukup
65 9 1 9 0 9 Cukup
66 10 0 10 0 10 Cukup
67 10 0 10 0 10 Cukup
(60)
Tabel X
Hasil Jawaban Angket Tentang Berita Peace Journalism dalam Media Islam Online NU
NO NAMA RESPONDEN SKOR KATEGORI
1 NUR RIZKI UTOMO P 6 Cukup
2 ARI ERFA WAHYUNI 8 Cukup
3 SYAMSUL ARIFIN 10 Cukup
4 MUNA’AMATUL CHOIROTUS SAIDAH 7 Cukup
5 NUR CHAFSHOH 7 Cukup
6 FITRI LAILI HAMIDAH 7 Cukup
7 M. IQBAL MI’ROJUDDIN 7 Cukup
8 ALDIANTO WIBOWO 6 Cukup
9 ZAKKI SILMY RADLY 6 Cukup
10 ADON JUBAIDI 7 Cukup
11 AHMAD ROFIUL ILMI ALAUDDIN 7 Cukup
12 HALIMATUH TUS SA’DIYAH 8 Cukup
13 MARIATUL QIBTIYAH 5 Cukup
14 SAFINATUN NISA’ 4 Kurang
15 FITRIANA SOBIROH 8 Cukup
16 M. HARISAH TAWAKKAL 6 Cukup
17 ELISA DEWI RAHMAWATI 5 Cukup
18 AISHA MARSHA AZMI 8 Cukup
19 LAILATUL CHOIRIYAH 8 Cukup
20 RAGA BAGUS SATRIYA 10 Cukup
21 KHALIMATUL FITRIA 8 Cukup
22 VIVIN CHAIRUNISAH 8 Cukup
23 MAISAROH 10 Cukup
24 SANTI ANINDYA APSARI 7 Cukup
25 ABD. SIDDIQ 7 Cukup
26 ROHMAD YASIN 6 Cukup
27 ZUR AH BUDIARTI 3 Kurang
28 MAULANA MALIK SYARIFUDDIN 4 Kurang
29 VIVIN CHOIRUNISAH 5 Cukup
30 MELIA OCTAVIANI H 4 Kurang
31 FAJAR PRADANA MUKTI 7 Cukup
32 UIN MASHURIN 2 Kurang
33 M. HANAFI 8 Cukup
34 DZUROTUN NASIKAH 7 Cukup
35 M MAHMUD QUDLORI 7 Cukup
36 FITRIA NURUL PARHATIN 4 Kurang
37 ULLUL AZMY 5 Cukup
38 ERWIN FATCHUR ROHMAN 9 Cukup
39 KURNIA ARISA MAGHFIROH 8 Cukup
40 FAHMI ARIF ARDIANSYAH 9 Cukup
(61)
42 ACHMAD HANAFI 6 Cukup
43 SITI ZULFIATUR RODIAH 7 Cukup
44 EKA DESY WIRANTI 6 Cukup
45 M. ROBBI BINUR 7 Cukup
46 M. KHAIDAR ALI 5 Cukup
47 SITI ROHMADINI 8 Cukup
48 ABDUL CHALIM 6 Cukup
49 ISMATUL MAULA 9 Cukup
50 IRSYAD RAMDAN 6 Cukup
51 IKA NURJANNAH 4 Kurang
52 JIHAN NAFISAH 7 Cukup
53 DINAR AYU CANDRA A 5 Cukup
54 YAHYA ABDUL HANIF 6 Cukup
55 PUTIKHATUL AMANAH 5 Cukup
56 NUGRAHA ARDY SETYAWAN 10 Cukup
57 YAHYA ABDUL HANIF 10 Cukup
58 LAILATUL BADRIYAH 9 Cukup
59 M. NURCHOLIS MAJID 8 Cukup
60 SOLMISAH 9 Cukup
61 RIZAL MUHAMMAD ARIF 9 Cukup
62 ALFIZA RAMDHANIA 10 Cukup
63 AFIFAH 7 Cukup
64 LINDA LUTHFIYANA 7 Cukup
65 NEISA RIZQI FAJRIN 9 Cukup
66 DEVI UMRATIN NADHIRA 10 Cukup
67 ERLINA SETIYORINI 10 Cukup
68 FAIZAH 8 Cukup
2. Tentang Pemahaman Jurnalisme Damai Mahasiswa KPI UIN Sunan Ampel Surabaya Angkatan 2013
Untuk memperoleh data tentang pemahaman jurnalisme damai mahasiswa KPI UIN Sunan Ampel Surabaya angkatan 2013, peneliti menyebarkan angket yang harus dijawab dengan 10 item pertanyaan
(62)
kepada 68 mahasiswa KPI angkatan 2013. Kriteria pemberian skor yang ditetapkan oleh peneliti sebagai berikut:2
1. Untuk jawaban “ya” = 1 2. Untuk jawaban “tidak” = 0
Dengan demikian pertanyaan sebanyak sepuluh (10) maka jika responden memiliki alternatif jawaban (a) seluruhnya maka ia memperoleh rincian skor (10). Sebaliknya jika ada responden yang menjawab alternatif jawaban (b) seluruhnya maka ia memperoleh rincian skor (0). Untuk menetapkan pemahaman mahasiswa KPI UIN sunan smpel Surabaya angkatan 2013, peneliti menetapkan kriteria:
1. Cukup : jika skor >= 50% 2. Kurang : jika skor < 50%
Tabel XII
Hasil Rincian Angket Tentang Pemahaman Jurnalisme Mahasiswa KPI Angkatan 2013
No Responden
Jawaban Penskoran Jumlah Kategori
A B X1 X0
1 7 3 7 0 7 Cukup
2 10 0 10 0 10 Cukup
3 10 0 10 0 10 Cukup
4 9 1 9 0 9 Cukup
5 9 1 9 0 9 Cukup
6 7 3 7 0 7 Cukup
7 7 3 7 0 7 Cukup
8 7 3 7 0 7 Cukup
9 8 2 8 0 8 Cukup
2
Panduan Penenetuan Skoring Kriteria Kuesioner, dalam www. bukukerja.com/2012/10/ panduan-penentuan-skoring-kriteria.html?m=1 (diakses 03 November 2015)
(63)
10 7 3 7 0 7 Cukup
11 7 3 7 0 7 Cukup
12 9 1 9 0 9 Cukup
13 8 2 8 0 8 Cukup
14 6 4 6 0 6 Cukup
15 10 0 10 0 10 Cukup
16 7 3 7 0 7 Cukup
17 6 4 6 0 6 Cukup
18 7 3 7 0 7 Cukup
19 9 1 9 0 9 Cukup
20 9 1 9 0 9 Cukup
21 9 1 9 0 9 Cukup
22 9 1 9 0 9 Cukup
23 10 0 10 0 10 Cukup
24 8 2 8 0 8 Cukup
25 7 3 7 0 7 Cukup
26 9 1 9 0 9 Cukup
27 1 9 1 0 1 Kurang
28 7 3 7 0 7 Cukup
29 9 1 9 0 9 Cukup
30 3 7 3 0 3 Kurang
31 8 2 8 0 8 Cukup
32 0 10 0 0 0 Kurang
33 8 2 8 0 8 Cukup
34 8 2 8 0 8 Cukup
35 7 3 7 0 7 Cukup
36 2 8 2 0 2 Kurang
37 8 2 8 0 8 Cukup
38 9 1 9 0 9 Cukup
39 8 2 8 0 8 Cukup
40 8 2 8 0 8 Cukup
41 5 5 5 0 5 Cukup
42 6 4 6 0 6 Cukup
43 5 5 5 0 5 Cukup
44 5 5 5 0 5 Cukup
45 7 3 7 0 7 Cukup
46 5 5 5 0 5 Cukup
47 8 2 8 0 8 Cukup
48 5 5 5 0 5 Cukup
49 8 2 8 0 8 Cukup
50 5 5 5 0 5 Cukup
51 4 6 4 0 4 Kurang
52 6 4 6 0 6 Cukup
53 6 4 6 0 6 Cukup
54 6 4 6 0 6 Cukup
(64)
56 10 0 10 0 10 Cukup
57 10 0 10 0 10 Cukup
58 9 1 9 0 9 Cukup
59 9 1 9 0 9 Cukup
60 9 1 9 0 9 Cukup
61 10 0 10 0 10 Cukup
62 10 0 10 0 10 Cukup
63 7 3 7 0 7 Cukup
64 7 3 7 0 7 Cukup
65 5 5 5 0 5 Cukup
66 10 0 10 0 10 Cukup
67 10 0 10 0 10 Cukup
68 8 2 8 0 8 Cukup
Tabel XIII
Hasil Jawaban Angket Tentang Pemahaman Jurnalisme Damai Mahasiswa KPI Angkatan 2013
NO NAMA RESPONDEN SKOR KATEGORI
1 NUR RIZKI UTOMO P 7 Cukup
2 ARI ERFA WAHYUNI 10 Cukup
3 SYAMSUL ARIFIN 10 Cukup
4 MUNA’AMATUL CHOIROTUS SAIDAH 9 Cukup
5 NUR CHAFSHOH 9 Cukup
6 FITRI LAILI HAMIDAH 7 Cukup
7 M. IQBAL MI’ROJUDDIN 7 Cukup
8 ALDIANTO WIBOWO 7 Cukup
9 ZAKKI SILMY RADLY 8 Cukup
10 ADON JUBAIDI 7 Cukup
11 AHMAD ROFIUL ILMI ALAUDDIN 7 Cukup
12 HALIMATUH TUS SA’DIYAH 9 Cukup
13 MARIATUL QIBTIYAH 8 Cukup
14 SAFINATUN NISA’ 6 Cukup
15 FITRIANA SOBIROH 10 Cukup
16 M. HARISAH TAWAKKAL 7 Cukup
17 ELISA DEWI RAHMAWATI 6 Cukup
18 AISHA MARSHA AZMI 7 Cukup
19 LAILATUL CHOIRIYAH 9 Cukup
20 RAGA BAGUS SATRIYA 9 Cukup
21 KHALIMATUL FITRIA 9 Cukup
22 VIVIN CHAIRUNISAH 9 Cukup
23 MAISAROH 10 Cukup
(65)
25 ABD. SIDDIQ 7 Cukup
26 ROHMAD YASIN 9 Cukup
27 ZUR AH BUDIARTI 1 Kurang
28 MAULANA MALIK SYARIFUDDIN 7 Cukup
29 VIVIN CHOIRUNISAH 9 Cukup
30 MELIA OCTAVIANI H 3 Kurang
31 FAJAR PRADANA MUKTI 8 Cukup
32 UIN MASHURIN 0 Kurang
33 M. HANAFI 8 Cukup
34 DZUROTUN NASIKAH 8 Cukup
35 M MAHMUD QUDLORI 7 Cukup
36 FITRIA NURUL PARHATIN 2 Kurang
37 ULLUL AZMY 8 Cukup
38 ERWIN FATCHUR ROHMAN 9 Cukup
39 KURNIA ARISA MAGHFIROH 8 Cukup
40 FAHMI ARIF ARDIANSYAH 8 Cukup
41 CHUSNUL IFANAWATI 5 Cukup
42 ACHMAD HANAFI 6 Cukup
43 SITI ZULFIATUR RODIAH 5 Cukup
44 EKA DESY WIRANTI 5 Cukup
45 M. ROBBI BINUR 7 Cukup
46 M. KHAIDAR ALI 5 Cukup
47 SITI ROHMADINI 8 Cukup
48 ABDUL CHALIM 5 Cukup
49 ISMATUL MAULA 8 Cukup
50 IRSYAD RAMDAN 5 Cukup
51 IKA NURJANNAH 4 Kurang
52 JIHAN NAFISAH 6 Cukup
53 DINAR AYU CANDRA A 6 Cukup
54 YAHYA ABDUL HANIF 6 Cukup
55 PUTIKHATUL AMANAH 5 Cukup
56 NUGRAHA ARDY SETYAWAN 10 Cukup
57 YAHYA ABDUL HANIF 10 Cukup
58 LAILATUL BADRIYAH 9 Cukup
59 M. NURCHOLIS MAJID 9 Cukup
60 SOLMISAH 9 Cukup
61 RIZAL MUHAMMAD ARIF 10 Cukup
62 ALFIZA RAMDHANIA 10 Cukup
63 AFIFAH 7 Cukup
64 LINDA LUTHFIYANA 7 Cukup
65 NEISA RIZQI FAJRIN 5 Cukup
66 DEVI UMRATIN NADHIRA 10 Cukup
67 ERLINA SETIYORINI 10 Cukup
68 FAIZAH 8 Cukup
(66)
Hasil Penelitian Jawaban Responden Tentang Pemahaman Jurnalisme Damai Mahasiswa KPI Angkatan 2013
NO Skor Kategori F Prosentase
1 1-4 Kurang 5 7%
2 5-10 Cukup 63 93%
Jumlah 68 100%
Tabel XV
Rekapitulasi berita peace journalism dalam media Islam online NU dan Pemahaman jurnalisme damai terhadap Mahasiswa KPI Angkatan 2013
No Responden
Peace journalism dalam media Islam online NU
Pemahaman Mahasiswa KPI Angkatan 2013
Skor Kategori Skor Kategori
1 6 Cukup 7 Cukup
2 8 Cukup 10 Cukup
3 10 Cukup 10 Cukup
4 7 Cukup 9 Cukup
5 7 Cukup 9 Cukup
6 7 Cukup 7 Cukup
7 7 Cukup 7 Cukup
8 6 Cukup 7 Cukup
9 6 Cukup 8 Cukup
10 7 Cukup 7 Cukup
11 7 Cukup 7 Cukup
12 8 Cukup 9 Cukup
13 5 Cukup 8 Cukup
14 4 Kurang 6 Cukup
15 8 Cukup 10 Cukup
16 6 Cukup 7 Cukup
17 5 Cukup 6 Cukup
18 8 Cukup 7 Cukup
19 8 Cukup 9 Cukup
20 10 Cukup 9 Cukup
21 8 Cukup 9 Cukup
22 8 Cukup 9 Cukup
23 10 Cukup 10 Cukup
24 7 Cukup 8 Cukup
(67)
26 6 Cukup 9 Cukup
27 3 Kurang 1 Kurang
28 4 Kurang 7 Cukup
29 5 Cukup 9 Cukup
30 4 Kurang 3 Kurang
31 7 Cukup 8 Cukup
32 2 Kurang 0 Kurang
33 8 Cukup 8 Cukup
34 7 Cukup 8 Cukup
35 7 Cukup 7 Cukup
36 4 Kurang 2 Kurang
37 5 Cukup 8 Cukup
38 9 Cukup 9 Cukup
39 8 Cukup 8 Cukup
40 9 Cukup 8 Cukup
41 5 Cukup 5 Cukup
42 6 Cukup 6 Cukup
43 7 Cukup 5 Cukup
44 6 Cukup 5 Cukup
45 7 Cukup 7 Cukup
46 5 Cukup 5 Cukup
47 8 Cukup 8 Cukup
48 6 Cukup 5 Cukup
49 9 Cukup 8 Cukup
50 6 Cukup 5 Cukup
51 4 Kurang 4 Kurang
52 7 Cukup 6 Cukup
53 5 Cukup 6 Cukup
54 6 Cukup 6 Cukup
55 5 Cukup 5 Cukup
56 10 Cukup 10 Cukup
57 10 Cukup 10 Cukup
58 9 Cukup 9 Cukup
59 8 Cukup 9 Cukup
60 9 Cukup 9 Cukup
61 9 Cukup 10 Cukup
62 10 Cukup 10 Cukup
63 7 Cukup 7 Cukup
64 7 Cukup 7 Cukup
65 9 Cukup 5 Cukup
66 10 Cukup 10 Cukup
67 10 Cukup 10 Cukup
(1)
Maka di dapat nilai Chi Kwadrat : X² = 47,4819
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Untuk mengetahui rumusan masalah nomer 2 maka diperoleh hasil dari tabel tersebut di dapat Chi Kwadrat : X² = 47,4819
Hasil Chi Kwadrat pada tabel dengan derajat kebebasan Db = ( baris – 1) ( kolom – 1).
= ( 2 – 1 ) ( 2 – 1 ) = ( 1 ) ( 1 ) = 1
Dengan tafaf signifikan 5% dan derajat kebebasan (Db) = 1 diperoleh X² tabel sebesar 3,84 berarti X² (47,4819) hitungan lebih besar X² tabel, sehingga (Ho) di tolak .
Dengan demikian ada pengaruh berita peace journalism dalam media Islam online NU terhadap pemahaman jurnalisme damai mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, prodi komunikasi dan penyiaran Islam angkatan 2013. Oleh karena itu konsekwensinya menolak hipotesa Nol (Ho) dan menerima hipotesa kerja (H1).
Dari analisis tersebut diketahui bahwa ada pengaruh ada pengaruh berita peace journalism dalam media Islam online NU terhadap
(2)
pemahaman jurnalisme damai mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, prodi komunikasi dan penyiaran Islam angkatan 2013.
Tabel XIX
Nilai-Nilai Chi Kwadrat
DB TARAF SIGNIFIKAN
5% 1%
1 3,84 6,63
2 5,99 9,21
3 7,81 11,3
4 9,49 13,3
5 11,1 15,1
6 12,6 16,8
7 14,1 18,5
8 15,5 20,1
9 16,9 22,7
10 18,3 23,2
Untuk melihat hasil DB derajat kebebasan maka pada tabel nilai Chi kwadrat terdapat DB 1 maka nilai dari Taraf signifikan pada 5% nialinya 3,84.
(3)
BAB V PENUTUP
Setelah data terkumpul dan dianalisis, maka dalam bab lima (V) membahas pokok bahasan yaitu :
A. Kesimpulan
1. Ada pengaruh berita peace journalism dalam media Islam online NU terhadap pemahaman jurnalisme damai mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2013, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya, didasarkan dari hasil perhitungan r hitung> r tabel. Dibuktikan dari rumus yang digunakan yakni analisa product moment. Maka ditetapkan bahwa pengaruh tergolong sangat baik.
2. Ada pengaruh berita peace journalism dalam media Islam online NU terhadap pemahaman jurnalisme damai mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2013, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya, didasarkan dari hasil perhitungan X² = 47,4819 lebih besar dari X² tabel dengan derajat kebebasan 5% = 3,84.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti paparkan, maka peneliti dapat memberikan saran- saran sebagai berikut :
1. Dengan adanya berita peace journalism dalam media Islam online NU, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, khususnya prodi
(4)
komunikasi dan penyiaran islam, diharapkan dapat menerapkan dalam semua media yang akan digunakan.
2. Untuk semua pihak yang akan membuat penelitian dengan mengangkat tema yang sejenis, diharapkan mampu untuk memberikan dan menyajikan data yang lebih lengkap lagi agar hasil penelitian dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang telah ada. Penelitian yang lebih lanjut, diharapkan pula untuk bisa lebih mewakili kebutuhan dari semua pihak yang bersangkutan.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Abigail Christiana, Reabilitas Evaluasi, dalam http //www.academia.edu/6402750/ Reliabilitas_evaluasi_reliability_of_evaluation, (diakses 18 November 2015).
Al-Qur’an dan Terjemahnya. 2005. Bandung: CV J-ART
Ardianto, Elvinaro. 2009. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Eka Ardhana, Sutirman . 1995. Jurnalistik Dakwah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jainuri, Muhammad. Skala Pengukuran, dalam www. academia.edu/ 5077784/
skala-pengukuran (diakses 03 November 2015).
Jurnalisme Damai (Peace Journalism), dalam http://damai.id/jurnalisme-damai-peace-journalism/, (diakses 28 juli 2015).
Katahati Institute. 2009. Merangkai Kata Damai. Banda Aceh: Katahati Institute. Lynch,Jake.2008. WhatIsPeaceJournalism?http://www.internationalpeaceandconfl
ict.org/forum/topics/article-from-jake-lynch-what (diakses 04 April 2016).
Nazir. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Galia.
Panduan Penenetuan Skoring Kriteria Kuesioner, dalam www. bukukerja.com/2012/10/ panduan-penentuan-skoring-kriteria.html?m=1 (diakses 03 November 2015).
(6)
Rahardjo, Susilo, Gudnanto. 2013. Pemahaman Individu Teknik Nontes Edisi Revisi. Jakarta: Kencana.
Rakhmat, Jalaluddin . 1984. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.
Soewadji, Jusuf.2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Suf Kasman, 2004.Jurnalisme Universal. Jakarta: Teraju.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syahputra, I. 2006.Jurnalisme Damai: Meretas Ideologi Peliputan di Area Konflik.Yogyakarta: Pilar Media.