Unduh BRS Ini

(1)

No. 09/02/16/Th.XVII, 2 Februari 2015

P

ERKEMBANGAN

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

D

AN

I

NFLASI

/

D

EFLASI

P

EDESAAN

A.

PERKEMBANGAN

NILAI

TUKAR

PETANI

*)

*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.

1. Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan Januari 2015 sebesar 97,58 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Januari 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Namun, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Januari 2015 naik sebesar 0,08 persen yang disebabkan karena adanya penurunan indeks harga yang diterima petani lebih rendah dibandingkan dengan penurunan indeks harga yang dibayar petani secara umum.

2. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan Januari 2015 sebesar 102,60 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Januari 2015 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Januari 2015 turun sebesar 0,03 persen.

3. NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Januari 2015 sebesar 97,54 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Januari 2015 menurun dibandingkan tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP tanpa perikanan Januari 2015 naik sebesar 0,10 persen. 4. NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Januari 2015sebesar 102,66 persen, menunjukkan

bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Januari 2015 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Januari 2015 turun sebesar 0,06 persen.

5. Berdasarkan NTP dan NTUP sub sektor, pada bulan Januari 2015 hampir semua sub sektor mengalami kenaikan dibandingkan bulan Desember 2014. NTP dan NTUP yang mengalami kenaikantertinggi terjadi pada sub sektor tanaman pangan yaitu masing-masing naik 1,92 persen dan 0,81 persen, sub sektor hortikultura masing-masing naik 0,07 dan 1,08 persen, sub sektor peternakan masing-masing naik 0,57 dan 0,70 persen, dan NTUP sektor perikanan naik sebesar 0,66 persen sedangkan NTP sub sektor perikanan mengalami penurunan sebesar 0,37 persen dan sub sektor perkebunan juga turun masing-masing sebesar 0,98 dan 0,94 persen .

6.Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga petani. Pada bulan Januari 2015 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami deflasi sebesar 0,39 persen. Deflasi tertinggi terjadi di kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 5,02 persen.


(2)

1. Nilai Tukar Petani (NTP)

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 47 kecamatan yang tersebar di 11 kabupaten di Sumatera Selatan, NTP di Sumatera Selatan pada bulan Januari 2015 sebesar 97,58 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum lebih menurun dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012 yang ditunjukkan dengan nilai NTP di bawah 100 persen. Bila dibandingkan dengan bulan Desember 2014, NTP Januari 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,08 persen. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Gabungan Sumatera Selatan pada bulan Januari 2015 sebaliknya mengalami penurunan sebesar 0,03 persen.

NTP berasal dari perbandingan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib). Sedangkan NTUP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks yang dibayar petani (Ib), dimana kelompok Ib hanya terdiri dari biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).

Penurunan nilai NTP bulan Januari 2015 tersebut terjadi karena It secara umum mengalami penurunan lebih rendah dibandingkan penurunan yang dialami Ib. It secara umum pada bulan Januari 2015 sebesar 113,24 persen atau turun 0,29 persen dibanding It Desember 2014. Begitu pula Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) pada bulan Januari 2015 juga mengalami penurunan sebesar 0,37 persen. Penurunan Ib terjadi baik pada kelompok konsumsi rumahtangga maupun pada kelompok BPPBM yaitu masing-masing 0,39 dan 0,26 persen.

Tabel 1

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian di Sumatera Selatan Desember2014–Januari2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Desember’14 Januari’15 % Januari’15

thd Desember’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 113.57 113.24 -0.29

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.48 116.05 -0.37

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 119.29 118.82 -0.39

2.1.1 Bahan Makanan 125.91 125.36 -0.44

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.28 114.93 0.57

2.1.3 Perumahan 110.81 112.06 1.12

2.1.4 Sandang 111.47 111.77 0.27

2.1.5 Kesehatan 108.52 109.22 0.64

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 107.59 109.49 1.77

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 123.28 117.10 -5.02

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110.65 110.37 -0.26

2.2.1 Bibit 110.70 111.24 0.49

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 107.79 108.24 0.42

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 104.81 105.10 0.28

2.2.4 Transportasi 131.88 127.24 -3.52

2.2.5 Penambahan Barang Modal 106.68 107.14 0.43

2.2.6 Upah Buruh 108.75 109.49 0.68

Nilai Tukar Petani (NTP) 97.50 97.58 0.08


(3)

NTP Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan pada bulan Januari 2015 sebesar 97,54 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum juga lebih rendah dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan Desember 2014, NTP Tanpa Sektor Perikanan pada bulan Januari 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,10 persen. Sebaliknya, NTUP Tanpa Sektor Perikanan Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Januari 2015 turun sebesar 0,06 persen di mana pada bulan Desember 2014 sebesar 102,73 persen menjadi 102,66 persen pada bulan Januari 2015. Kenaikan nilai NTP tanpa sektor perikanan bulan Januari 2015 tersebut terjadi karena It secara umum mengalami penurunan lebih rendah dibandingkan Ib pada bulan Januari 2015 yang juga mengalami penurunan. Penurunan Ib terjadi pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BPPBM

It secara umum pada bulan Januari 2015 menurun sebesar 0,28 persen yaitu dari 113,50 persen pada bulan Desember 2014 menjadi 113,18 persen pada bulan Januari 2015. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) pada bulan Januari 2015 juga mengalami penurunan 0,38 persen. Penurunan Ib secara umum terutama dipengaruhi oleh penurunan pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga yaitu 0,42 persen, dan kelompok BPPBM turun 0,22 persen

Tabel 2

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan

Desember2014-Januari2015, serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

Desember’14 Januari’15 % Januari’15thd Desember’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 113.50 113.18 -0.28

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.48 116.03 -0.38

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 119.35 118.85 -0.42

2.1.1 Bahan Makanan 126.13 125.54 -0.47

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.28 114.94 0.58

2.1.3 Perumahan 110.71 111.98 1.14

2.1.4 Sandang 111.54 111.80 0.24

2.1.5 Kesehatan 108.44 109.14 0.64

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 107.46 109.39 1.80

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 123.16 116.74 -5.22

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110.49 110.24 -0.22

2.2.1 Bibit 110.84 111.36 0.47

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 107.76 108.20 0.41

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 104.82 105.09 0.26

2.2.4 Transportasi 131.42 127.07 -3.31

2.2.5 Penambahan Barang Modal 106.66 107.10 0.41

2.2.6 Upah Buruh 108.73 109.50 0.71

Nilai Tukar Petani (NTP) 97.44 97.54 0.10


(4)

2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan

Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani padi dan palawija. Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, namun kemampuan nilai tukarnya mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan dengan besaran nilai tukar petani padi dan palawija di bawah 100. Nilai tukar petani padi dan palawija pada bulan Januari 2015 sebesar 94,76 persen. Nilai tukar petani padi dan palawija tersebut berasal dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang dibayar petani tersebut untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya. Namun, bila dibandingkan dengan bulan Desember 2014, NTP Tanaman Pangan bulan Januari 2015 mengalami kenaikan sebesar 1,92 persen. Nilai tukar usaha pertanian (NTUP) sektor tanaman pangan pada bulan Januari 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 0,81 persen yaitu dari 97,61 persen bulan Desember 2014 menjadi 98,40 persen pada Januari 2015. Kenaikan NTP dan NTUP pada bulan Januari 2015 ini dipengaruhi adanya penurunan pada It secara umum lebih rendah dibandingkan penurunan Ib secara umum.

Tabel 3

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani, dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan Desember2014-Januari2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

Desember’14 Januari’15 % Januari’15thd Desember’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 109.34 111.26 1.76

1.1 Padi 108.74 110.98 2.06

1.2 Palawija 113.67 113.30 -0.32

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 117.61 117.42 -0.16

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 119.63 118.99 -0.54

2.1.1 Bahan Makanan 127.52 126.76 -0.60

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 113.76 114.52 0.67

2.1.3 Perumahan 110.81 112.39 1.43

2.1.4 Sandang 112.44 112.67 0.21

2.1.5 Kesehatan 108.48 109.20 0.67

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 107.52 108.67 1.07

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 126.23 118.34 -6.25

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 112.02 113.07 0.94

2.2.1 Bibit 109.71 109.77 0.05

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109.68 110.82 1.05

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.92 106.76 0.80

2.2.4 Transportasi 144.56 144.84 0.19

2.2.5 Penambahan Barang Modal 111.68 112.49 0.73

2.2.6 Upah Buruh 109.90 111.26 1.24

Nilai Tukar Petani (NTP) 92.97 94.76 1.92


(5)

Indeks harga yang diterima petani padi dan palawija pada bulan Desember 2014 sebesar 109,34 persen naik menjadi 111,26 persen Januari 2015 atau naik sebesar 1,76 persen. Peningkatan It dipengaruhi oleh meningkatnya harga pada komoditi tanaman pangan yaitu padi sebesar 2,06 persen, sedangkan komoditi palawija turun sebesar 0,32 persen. Indeks harga yang dibayar juga mengalami penurunan sebesar 0,16 persen. Penurunan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,54 persen sedangkan BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,94 persen. Penurunan Ib tertinggi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga adalah sub kelompok transportasi dan komunikasi. Sedangkan pada kelompok pengeluaran BPPBM kenaikan Ib tertinggi terjadi pada sub kelompok pupuk dan obat-obatan.

3. Nilai Tukar Petani Hortikultura

NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani hortikultura juga cukup berfluktuasi. Nilai tukar petani hortikultura pada bulan Januari 2015 sebesar 108,26 persen. Bila dibandingkan dengan bulan Desember 2014, NTP holtikultura pada bulan Januari 2015, mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan Januari 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 1,08 persen atau dari 113,35 persen menjadi 114,57 persen. Kenaikan NTP dan NTUP sub sektor hortikultura disebabkan adanya penurunan secara umum pada It lebih rendah dibandingkan penurunan pada Ib.

Tabel 4

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura Desember 2014 – Januari 2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

Desember’14 Januari’15 %Januari’15thd Desember’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 127.12 126.22 -0.70

1.1 Sayur-sayuran 131.96 128.69 -2.48

1.2 Buah-buahan 124.12 124.72 0.49

1.3 Tanaman Obat 120.13 122.38 1.87

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 117.50 116.59 -0.78

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 119.46 118.94 -0.44

2.1.1 Bahan Makanan 125.16 124.84 -0.26

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.99 115.57 0.51

2.1.3 Perumahan 111.14 112.72 1.42

2.1.4 Sandang 111.01 111.27 0.23

2.1.5 Kesehatan 108.63 109.34 0.66

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 107.78 110.15 2.20

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 122.44 115.50 -5.67

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 112.15 110.17 -1.76

2.2.1 Bibit 105.32 104.58 -0.70

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 106.03 105.74 -0.27

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107.18 107.49 0.28

2.2.4 Transportasi 126.71 116.69 -7.91

2.2.5 Penambahan Barang Modal 113.67 114.57 0.80

2.2.6 Upah Buruh 109.39 110.15 0.69

Nilai Tukar Petani (NTP) 108.18 108.26 0.07


(6)

Pada bulan Januari 2015 It sub sektor hortikultura turun sebesar 0,70 persen, penurunan It terjadi pada komoditi sayur-sayuran yaitu turun sebesar 2,48 persen.

Indeks yang dibayar petani (Ib) secara umum pada bulan Januari 2015 mengalami penurunan 0,78 persen dari 117,50 persen bulan Desember 2014 menjadi 116,59 persen bulan Januari 2015. Penurunan Ib secara umum terutama dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada kelompok konsumsi rumahtangga yaitu pada sub kelompok transportasi dan komunikasi, dan BPPBM turun 1,76 persen .

4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (Pekebun)

Pada bulan Januari 2015, NTP Sub Sektor Perkebunan Rakyat di Sumatera Selatan sebesar 95,00 persen, lebih rendah dibanding bulan Desember 2014 yaitu 95,93 persen atau turun 0,98 persen. NTUP Sub Sektor Perkebunan Rakyat juga menurun dari 101,68 persen menjadi 100,72 persen bulan Januari 2015 atau turun 0,94 persen. Penurunan NTP dan NTUP sub sektor perkebunan rakyat pada bulan Januari 2015 disebabkan karena penurunan indeks harga yang diterima petani (It) lebih tinggi dibandingkan penurunan indeks harga yang dibayar petani (Ib) secara umum. Penurunan Ib terjadi pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BPPBM.

Tabel 5

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Pekebun, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perkebunan Desember 2014 – Januari 2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Desember’14 Januari’15 % Januari’15

thd Desember’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 111.98 110.53 -1.30

1.1 Tanaman Perkebunan Rakyat 111.98 110.53 -1.30

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.73 116.35 -0.32

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 119.15 118.78 -0.31

2.1.1 Bahan Makanan 125.50 125.02 -0.38

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.60 115.25 0.56

2.1.3 Perumahan 110.38 111.60 1.10

2.1.4 Sandang 111.12 111.42 0.27

2.1.5 Kesehatan 107.88 108.52 0.60

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 107.94 109.91 1.83

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 121.10 115.85 -4.34

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110.13 109.74 -0.36

2.2.1 Bibit 113.76 114.95 1.05

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 108.36 108.62 0.24

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 102.76 102.80 0.04

2.2.4 Transportasi 126.55 122.27 -3.38

2.2.5 Penambahan Barang Modal 103.36 103.60 0.23

2.2.6 Upah Buruh 107.49 107.97 0.45

Nilai Tukar Petani (NTP) 95.93 95.00 -0.98


(7)

Pada bulan Desember 2014, indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 1,30 persen, Penurunan It pada sub sektor perkebunan rakyat terjadi pada komoditi kemiri, lada, kopi, dan kelapa sawit. Indeks yang dibayar petani (Ib) juga mengalami penurunan sebesar 0,32 persen. Penurunan Ib tertinggi terjadi pada konsumsi rumahtangga 0,31 persen dan BPPBM turun 0,36 persen.

5. Nilai Tukar Peternak

Sub sektor Peternakan terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak. Kemampuan daya beli peternak dapat dilihat dari nilai tukar peternak, yang merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima peternak terhadap indeks harga yang dibayar peternak. Sub sektor peternakan juga mengalami kenaikan baik pada NTP dan NTUP. NTP dan NTUP sub sektor peternak pada bulan Januari 2015 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,57 persen dan 0,70 persen. Kenaikan NTP dan NTUP tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh adanya penurunan pada indeks harga yang diterima petani (It) yag lebih rendah bila dibandingkan dengan penurunan indeks harga yang dibayar.

Tabel 6

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak Desember2014-Januari2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Desember’14 Januari’15 % Januari’15

thd Desember’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116.66 116.46 -0.17

1.1 Ternak Besar 111.27 110.80 -0.42

1.2 Ternak Kecil 104.74 104.64 -0.09

1.3 Unggas 116.22 115.62 -0.52

1.4 Hasil Ternak 134.79 135.76 0.72

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 112.53 111.70 -0.74

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 119.45 118.75 -0.59

2.1.1 Bahan Makanan 126.44 125.59 -0.67

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 113.58 114.15 0.50

2.1.3 Perumahan 111.40 111.96 0.50

2.1.4 Sandang 111.67 111.92 0.23

2.1.5 Kesehatan 110.30 111.12 0.74

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 105.33 108.35 2.87

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 125.18 117.79 -5.90

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 107.45 106.52 -0.86

2.2.1 Bibit 106.70 106.70 0.00

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 103.08 103.38 0.29

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 108.29 108.25 -0.04

2.2.4 Transportasi 126.87 117.48 -7.40

2.2.5 Penambahan Barang Modal 103.29 103.35 0.06

2.2.6 Upah Buruh 110.45 111.13 0.62

Nilai Tukar Petani (NTP) 103.67 104.27 0.57


(8)

Pada bulan Januari 2015 indeks yang diterima (It) peternak yaitu dari 116,66 persen pada bulan Desember 2014 menjadi 116,46 persen atau turun 0,17 persen pada bulan Januari 2015. Penurunan It terjadi pada sub kelompok ternak besar, ternak kecil, dan unggas di mana masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,42; 0,09; 0,52; dan 2,91 persen. Sedangkan kelompok hasil ternak mengalami kenaikan sebesar 0,72 persen.

Sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sub sektor peternak pada bulan Januari 2015 mengalami penurunan 0,74 persen. Pada konsumsi rumahtangga Ib turun 0,59 persen, penurunan tertinggi terjadi pada kelompok transportasi dan komunikasi sedangkan Ib pada kelompok BPPBM juga turun sebesar 0,86 persen, penurunan tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.

6. Nilai Tukar Nelayan

Sub sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.

. Tabel 7

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Desember2014-Januari2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

Desember’14 Januari’15 % Januari’15thd Desember’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 115.30 114.71 -0.51

1.1 Tangkap 111.80 112.21 0.36

1.2 Budidaya 118.75 117.18 -1.32

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.63 116.47 -0.14

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.73 118.15 0.36

2.1.1 Bahan Makanan 120.57 120.91 0.28

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.40 114.68 0.25

2.1.3 Perumahan 113.15 113.98 0.73

2.1.4 Sandang 109.76 110.85 0.99

2.1.5 Kesehatan 110.40 111.12 0.64

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110.77 111.80 0.93

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 126.13 125.76 -0.29

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 114.73 113.40 -1.16

2.2.1 Bibit 107.27 108.18 0.85

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 108.52 109.22 0.65

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 104.60 105.43 0.79

2.2.4 Transportasi 142.95 131.27 -8.18

2.2.5 Penambahan Barang Modal 107.18 108.15 0.91

2.2.6 Upah Buruh 109.22 109.22 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 98.86 98.49 -0.37


(9)

NTN pada bulan Januari 2015 sebesar 98,49 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 98,86 persen berarti NTN mengalami penurunan sebesar 0,37 persen. NTUP sub sektor perikanan mengalami peningkatan sebesar 0,66 persen atau dari 100,49 persen pada bulan Desember 2014 menjadi 101,15 persen Januari 2015.

Pada bulan Januari 2015, It sub sektor perikanan mengalami penurunan sebesar 0,51 persen. Penurunan It terjadi pada kelompok perikanan budidaya yaitu turun sebesar 1,32 persen. Demikian juga dengan Ib secara umum, pada bulan Januari 2015 Ib mengalami penurunan sebesar 0,14 persen, hal ini dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BBBM. Kelompok konsumsi rumahtanga pada bulan Januari 2015 mengalami kenaikan 0,36 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok sandang. BPPBM pada bulan Januari 2015 turun 1,16 persen, penurunan tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.

7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan

Sub sektor Perikanan pada bulan Januari 2015 menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan data Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya.Sub sektor Perikanan Tangkap, terdiri atas usaha penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.

NTN Usaha Penangkapan pada bulan Januari 2015 sebesar 95,10 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012. Namun, bila dibandingkan dengan bulan Desember 2014 NTN sub sektor usaha penangkapan ikan mengalami peningkatan sebesar 0,99 persen, dan NTUP juga mengalami kenaikan sebesar 2,97 persen pada bulan Januari 2015. Kenaikan NTN usaha penangkapan ikan pada bulan Januari 2015 disebabkan karena It mengalami kenaikan sedangkan Ib secara umum mengalami penurunan.

Pada bulan Januari 2015 kenaikan It sebesar 0,36 persen atau dari 111,80 persen menjadi 112,21 persen. Kenaikan It sebesar 0,36 persen tersebut dipengaruhi oleh kenaikan It pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar 0,83 persen. Pada kelompok penangkapan perairan umum kenaikan harga tertinggi terjadi di komoditi udang dan ikan gabus.

Sama halnya dengan It, Ib secara umum pada bulan Januari 2015 mengalami penurunan yaitu 0,62 persen. Penurunan Ib terjadi pada kelompok BPPBM sebesar 2,53 persen, penurunan terutama terjadi pada sub kelompok transportasi. Pada kelompok konsumsi rumahtangga Ib mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen, hal dipengaruhi oleh kenaikan pada sub sandang..


(10)

Tabel 8

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap Desember 2014 –Januari2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Desember’14 Januari’15 % Januari’15

thd Desember’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 111.80 112.21 0.36

1.1 Penangkapan Perairan Umum 120.23 121.22 0.83

1.2 Penangkapan Laut 106.03 106.03 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 118.73 117.99 -0.62

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.60 118.02 0.36

2.1.1 Bahan Makanan 120.59 120.93 0.28

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.44 114.72 0.25

2.1.3 Perumahan 113.15 113.98 0.73

2.1.4 Sandang 109.64 110.72 0.99

2.1.5 Kesehatan 110.40 111.12 0.64

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110.79 111.82 0.93

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 126.13 125.76 -0.29

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 120.99 117.93 -2.53

2.2.1 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 102.51 104.33 1.77

2.2.2 Transportasi 149.39 138.09 -7.57

2.2.3 Penambahan Barang Modal 108.59 110.02 1.32

2.2.4 Upah Buruh 108.27 108.27 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 94.17 95.10 0.99

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 92.40 95.15 2.97

8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya

NTN Usaha Budidaya pada bulan Januari 2015 sebesar 101,93 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 103,66 persen berarti NTN menurun sebesar 1,67 persen. NTUP sektor perikanan budidaya juga mengalami penurunan sebesar 1,67 persen.

NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib). Indeks harga yang diterima nelayan budidaya pada bulan Januari 2015 sebesar 117,18 atau turun 1,32 persen dibanding bulan Desember 2014 sebesar 118,75 persen. Indeks harga yang diterima petani (It) sub kelompok budidaya air tawar turun sebesar 1,34 persen, sedangkan budidaya air payau tidak mengalami perubahan. Penurunan harga tertinggi dari usaha budidaya air tawar adalah dari ikan mas dan patin.

Sementara itu, indeks harga yang dibayar nelayan budidaya pada bulan Januari 2015 sebesar 114,96 atau naik 0,35 persen dibandingkan bulan Desember 2014. Indeks harga yang dibayar nelayan dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas konsumsi rumahtangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal nelayan yaitu naik masing-masing 0,36 persen dan 0,35 persen. Kenaikan Ib tertinggi pada bulan Januari 2015 untuk kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga adalah pengeluaran kelompok sandang, sedangkan untuk biaya produksi dan penambahan barang modal kenaikan Ib tertinggi terjadi pada pengeluaran kelompok bibit.


(11)

Tabel 9. Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya,Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian

Sektor Perikanan Budidaya Desember2014-Januari2015 serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

Desember’14 Januari’15 % Januarithd ’15 Desember’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 118.75 117.18 -1.32

Budidaya Air Tawar 118.75 117.17 -1.34

Budidaya Air Payau 118.78 118.78 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 114.56 114.96 0.35

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.86 118.28 0.36

2.1.1 Bahan Makanan 120.55 120.89 0.28

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.36 114.64 0.25

2.1.3 Perumahan 113.15 113.98 0.73

2.1.4 Sandang 109.89 110.98 0.99

2.1.5 Kesehatan 110.40 111.12 0.64

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110.75 111.78 0.93

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 126.13 125.76 -0.29

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 108.54 108.92 0.35

2.2.1 Bibit 107.27 108.18 0.85

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 108.52 109.22 0.65

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 106.67 106.53 -0.13

2.2.4 Transportasi 136.59 124.52 -8.83

2.2.5 Penambahan Barang Modal 105.79 106.30 0.49

2.2.6 Upah Buruh 110.16 110.16 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 103.66 101.93 -1.67

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 109.41 107.58 -1.67

B.

INFLASI/DEFLASI

PEDESAAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi Rumahtangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.

Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami peningkatan. Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi/deflasi pedesaan. Inflasi/Deflasi pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap IHK bulan sebelumnya. IHK bulan Januari 2015 sebesar 118,82 sedangkan pada bulan sebelumnya 119,29 berarti terjadi deflasi sebesar 0,39 persen. Deflasi terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan dan transportasi dan komunikasi. Deflasi tertinggi pada kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi yaitu 5,02 persen kemudian kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,44 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi secara berurut yaitu , kelompok pendidikan, rekreasidan olahraga


(12)

sebesar 1,77 persen, kelompok perumahan 1,12 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,64 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,57 persen, kelompok sandang 0,27 persen.

Tabel 10

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan di Sumatera Selatan, November 2014–Desember2014 (2012=100)

KELOMPOK PENGELUARAN IHK IHK Inflasi Pedesaan Desember2014 Inflasi Pedesaan Januari2015

Des -14 Jan-15

(1) (2) (3) (4) (5)

Umum 119.29 118.82 2.76 -0.39

Bahan Makanan 125.91 125.36 2.93 -0.44

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.28 114.93 2.04 0.57

Perumahan 110.81 112.06 1.18 1.12

Sandang 111.47 111.77 1.13 0.27

Kesehatan 108.52 109.22 0.69 0.64

Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 107.59 109.49 0.71 1.77

Transportasi dan Komunikasi 123.28 117.10 7.60 -5.02


(1)

Pada bulan Desember 2014, indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 1,30 persen, Penurunan It pada sub sektor perkebunan rakyat terjadi pada komoditi kemiri, lada, kopi, dan kelapa sawit. Indeks yang dibayar petani (Ib) juga mengalami penurunan sebesar 0,32 persen. Penurunan Ib tertinggi terjadi pada konsumsi rumahtangga 0,31 persen dan BPPBM turun 0,36 persen.

5. Nilai Tukar Peternak

Sub sektor Peternakan terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak. Kemampuan daya beli peternak dapat dilihat dari nilai tukar peternak, yang merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima peternak terhadap indeks harga yang dibayar peternak. Sub sektor peternakan juga mengalami kenaikan baik pada NTP dan NTUP. NTP dan NTUP sub sektor peternak pada bulan Januari 2015 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,57 persen dan 0,70 persen. Kenaikan NTP dan NTUP tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh adanya penurunan pada indeks harga yang diterima petani (It) yag lebih rendah bila dibandingkan dengan penurunan indeks harga yang dibayar.

Tabel 6

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak Desember2014-Januari2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Desember’14 Januari’15 % Januari’15 thd

Desember’14

SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116.66 116.46 -0.17

1.1 Ternak Besar 111.27 110.80 -0.42 1.2 Ternak Kecil 104.74 104.64 -0.09

1.3 Unggas 116.22 115.62 -0.52

1.4 Hasil Ternak 134.79 135.76 0.72

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 112.53 111.70 -0.74

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 119.45 118.75 -0.59

2.1.1 Bahan Makanan 126.44 125.59 -0.67 2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 113.58 114.15 0.50 2.1.3 Perumahan 111.40 111.96 0.50

2.1.4 Sandang 111.67 111.92 0.23

2.1.5 Kesehatan 110.30 111.12 0.74 2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 105.33 108.35 2.87 2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 125.18 117.79 -5.90

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 107.45 106.52 -0.86

2.2.1 Bibit 106.70 106.70 0.00

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 103.08 103.38 0.29 2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 108.29 108.25 -0.04 2.2.4 Transportasi 126.87 117.48 -7.40 2.2.5 Penambahan Barang Modal 103.29 103.35 0.06 2.2.6 Upah Buruh 110.45 111.13 0.62

Nilai Tukar Petani (NTP) 103.67 104.27 0.57


(2)

Pada bulan Januari 2015 indeks yang diterima (It) peternak yaitu dari 116,66 persen pada bulan Desember 2014 menjadi 116,46 persen atau turun 0,17 persen pada bulan Januari 2015. Penurunan It terjadi pada sub kelompok ternak besar, ternak kecil, dan unggas di mana masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,42; 0,09; 0,52; dan 2,91 persen. Sedangkan kelompok hasil ternak mengalami kenaikan sebesar 0,72 persen.

Sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sub sektor peternak pada bulan Januari 2015 mengalami penurunan 0,74 persen. Pada konsumsi rumahtangga Ib turun 0,59 persen, penurunan tertinggi terjadi pada kelompok transportasi dan komunikasi sedangkan Ib pada kelompok BPPBM juga turun sebesar 0,86 persen, penurunan tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.

6. Nilai Tukar Nelayan

Sub sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.

. Tabel 7

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Desember2014-Januari2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100) SEKTOR, KELOMPOK DAN

Desember’14 Januari’15 % Januari’15thd

Desember’14

SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 115.30 114.71 -0.51

1.1 Tangkap 111.80 112.21 0.36

1.2 Budidaya 118.75 117.18 -1.32

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.63 116.47 -0.14

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.73 118.15 0.36

2.1.1 Bahan Makanan 120.57 120.91 0.28 2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.40 114.68 0.25 2.1.3 Perumahan 113.15 113.98 0.73

2.1.4 Sandang 109.76 110.85 0.99

2.1.5 Kesehatan 110.40 111.12 0.64 2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110.77 111.80 0.93 2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 126.13 125.76 -0.29

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 114.73 113.40 -1.16

2.2.1 Bibit 107.27 108.18 0.85

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 108.52 109.22 0.65 2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 104.60 105.43 0.79 2.2.4 Transportasi 142.95 131.27 -8.18 2.2.5 Penambahan Barang Modal 107.18 108.15 0.91


(3)

NTN pada bulan Januari 2015 sebesar 98,49 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 98,86 persen berarti NTN mengalami penurunan sebesar 0,37 persen. NTUP sub sektor perikanan mengalami peningkatan sebesar 0,66 persen atau dari 100,49 persen pada bulan Desember 2014 menjadi 101,15 persen Januari 2015.

Pada bulan Januari 2015, It sub sektor perikanan mengalami penurunan sebesar 0,51 persen. Penurunan It terjadi pada kelompok perikanan budidaya yaitu turun sebesar 1,32 persen. Demikian juga dengan Ib secara umum, pada bulan Januari 2015 Ib mengalami penurunan sebesar 0,14 persen, hal ini dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BBBM. Kelompok konsumsi rumahtanga pada bulan Januari 2015 mengalami kenaikan 0,36 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok sandang. BPPBM pada bulan Januari 2015 turun 1,16 persen, penurunan tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.

7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan

Sub sektor Perikanan pada bulan Januari 2015 menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan data Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya.Sub sektor Perikanan Tangkap, terdiri atas usaha penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.

NTN Usaha Penangkapan pada bulan Januari 2015 sebesar 95,10 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012. Namun, bila dibandingkan dengan bulan Desember 2014 NTN sub sektor usaha penangkapan ikan mengalami peningkatan sebesar 0,99 persen, dan NTUP juga mengalami kenaikan sebesar 2,97 persen pada bulan Januari 2015. Kenaikan NTN usaha penangkapan ikan pada bulan Januari 2015 disebabkan karena It mengalami kenaikan sedangkan Ib secara umum mengalami penurunan.

Pada bulan Januari 2015 kenaikan It sebesar 0,36 persen atau dari 111,80 persen menjadi 112,21 persen. Kenaikan It sebesar 0,36 persen tersebut dipengaruhi oleh kenaikan It pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar 0,83 persen. Pada kelompok penangkapan perairan umum kenaikan harga tertinggi terjadi di komoditi udang dan ikan gabus.

Sama halnya dengan It, Ib secara umum pada bulan Januari 2015 mengalami penurunan yaitu 0,62 persen. Penurunan Ib terjadi pada kelompok BPPBM sebesar 2,53 persen, penurunan terutama terjadi pada sub kelompok transportasi. Pada kelompok konsumsi rumahtangga Ib mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen, hal dipengaruhi oleh kenaikan pada sub sandang..


(4)

Tabel 8

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap Desember 2014 –Januari2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Desember’14 Januari’15 % Januari’15 thd

Desember’14

SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 111.80 112.21 0.36

1.1 Penangkapan Perairan Umum 120.23 121.22 0.83 1.2 Penangkapan Laut 106.03 106.03 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 118.73 117.99 -0.62

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.60 118.02 0.36

2.1.1 Bahan Makanan 120.59 120.93 0.28 2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.44 114.72 0.25 2.1.3 Perumahan 113.15 113.98 0.73

2.1.4 Sandang 109.64 110.72 0.99

2.1.5 Kesehatan 110.40 111.12 0.64 2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110.79 111.82 0.93 2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 126.13 125.76 -0.29

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 120.99 117.93 -2.53

2.2.1 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 102.51 104.33 1.77 2.2.2 Transportasi 149.39 138.09 -7.57 2.2.3 Penambahan Barang Modal 108.59 110.02 1.32 2.2.4 Upah Buruh 108.27 108.27 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 94.17 95.10 0.99

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 92.40 95.15 2.97

8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya

NTN Usaha Budidaya pada bulan Januari 2015 sebesar 101,93 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 103,66 persen berarti NTN menurun sebesar 1,67 persen. NTUP sektor perikanan budidaya juga mengalami penurunan sebesar 1,67 persen.

NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib). Indeks harga yang diterima nelayan budidaya pada bulan Januari 2015 sebesar 117,18 atau turun 1,32 persen dibanding bulan Desember 2014 sebesar 118,75 persen. Indeks harga yang diterima petani (It) sub kelompok budidaya air tawar turun sebesar 1,34 persen, sedangkan budidaya air payau tidak mengalami perubahan. Penurunan harga tertinggi dari usaha budidaya air tawar adalah dari ikan mas dan patin.

Sementara itu, indeks harga yang dibayar nelayan budidaya pada bulan Januari 2015 sebesar 114,96 atau naik 0,35 persen dibandingkan bulan Desember 2014. Indeks harga yang dibayar nelayan dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas konsumsi rumahtangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal nelayan yaitu naik masing-masing 0,36 persen dan 0,35 persen. Kenaikan Ib


(5)

Tabel 9. Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya,Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian

Sektor Perikanan Budidaya Desember2014-Januari2015 serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

Desember’14 Januari’15 % Januarithd ’15

Desember’14

SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 118.75 117.18 -1.32

Budidaya Air Tawar 118.75 117.17 -1.34 Budidaya Air Payau 118.78 118.78 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 114.56 114.96 0.35

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.86 118.28 0.36

2.1.1 Bahan Makanan 120.55 120.89 0.28 2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.36 114.64 0.25 2.1.3 Perumahan 113.15 113.98 0.73

2.1.4 Sandang 109.89 110.98 0.99

2.1.5 Kesehatan 110.40 111.12 0.64 2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110.75 111.78 0.93 2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 126.13 125.76 -0.29

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 108.54 108.92 0.35

2.2.1 Bibit 107.27 108.18 0.85

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 108.52 109.22 0.65 2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 106.67 106.53 -0.13 2.2.4 Transportasi 136.59 124.52 -8.83 2.2.5 Penambahan Barang Modal 105.79 106.30 0.49 2.2.6 Upah Buruh 110.16 110.16 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 103.66 101.93 -1.67

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 109.41 107.58 -1.67

B. INFLASI/DEFLASI PEDESAAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi Rumahtangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.

Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami peningkatan. Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi/deflasi pedesaan. Inflasi/Deflasi pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap IHK bulan sebelumnya. IHK bulan Januari 2015 sebesar 118,82 sedangkan pada bulan sebelumnya 119,29 berarti terjadi deflasi sebesar 0,39 persen. Deflasi terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan dan transportasi dan komunikasi. Deflasi tertinggi pada kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi yaitu 5,02 persen kemudian kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,44 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi secara berurut yaitu , kelompok pendidikan, rekreasidan olahraga


(6)

sebesar 1,77 persen, kelompok perumahan 1,12 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,64 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,57 persen, kelompok sandang 0,27 persen.

Tabel 10

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan di Sumatera Selatan, November 2014–Desember2014 (2012=100)

KELOMPOK PENGELUARAN IHK IHK Inflasi Pedesaan Desember2014 Inflasi Pedesaan Januari2015 Des -14 Jan-15

(1) (2) (3) (4) (5)

Umum 119.29 118.82 2.76 -0.39

Bahan Makanan 125.91 125.36 2.93 -0.44 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.28 114.93 2.04 0.57

Perumahan 110.81 112.06 1.18 1.12

Sandang 111.47 111.77 1.13 0.27

Kesehatan 108.52 109.22 0.69 0.64

Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 107.59 109.49 0.71 1.77 Transportasi dan Komunikasi 123.28 117.10 7.60 -5.02