PABRIK ACETANILIDE DARI ANILINE DAN ACETIC ANHYDRIDE.
PABRIK ACETANILIDE
DARI ANILINE DAN ACETIC ANHYDRIDE
PRA RENCANA PABRIK
Oleh :
EKA SULISTYONINGSIH (0831010047)
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
(2)
LEMBAR PENGESAHAN
PRA RENCANA
PABRIK ACETANILIDE
DARI ANILINE DAN ACETIC ANHYDRIDE
Oleh :
EKA SULISTYONINGSIH (0831010047)
Disetujui untuk diajukan dalam ujian lisan
Dosen Pembimbing
(3)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Acetanilide dari Aniline dan Acetic Anhydride”, dimana Tugas Akhir ini merupakan tugas yang diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan kesarjanaan di Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Acetanilide dari Aniline dan Acetic Anhydride” ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber yang berasal dari literatu , data-data, majalah kimia, dan internet.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih atas segala bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya Tugas Akhir ini kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT
Selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur 2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT
Selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia, FTI,UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Ir. Lucky Indrati Utami, MT Selaku Dosen Pembimbing.
4. Seluruh Civitas Akademik Program Studi Teknik Kimia, FTI, UPN “Veteran” Jawa Timur.
5. Kedua orangtua yang selalu mendoakan dan memberi semangat. 6. Dhikri Syeban, S.Kom sekeluarga yang selalu memberikan doa dan
semangat.
7. Shani Zahrina, ST, partner yang selalu setia menemani dalam suka maupun duka.
(4)
8. Wahyu Dwi Lukmanto, ST, yang selalu membimbing, mengajari, dan memberi semangat.
9. Teman-teman seperjuangan, Sita, Yatim, Prima, Rika, Made, Faiz, yang senantiasa memberi semangat.
10. Semua pihak yang telah membantu, memberikan bantuan, saran serta dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Penyusun menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk sempurnanya laporan tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Kimia.
Surabaya , April 2012
(5)
INTISARI
Perencanaan pabrik Acetanilide ini diharapkan dapat berproduksi dengan kapasitas 34.000 ton Acetanilide/tahun dalam bentuk padatan. Pabrik beroperasi secara continuous selama 330 hari dalam setahun.
Acetanilide dibutuhkan dalam jumlah besar bagi keperluan industri farmasi, dimana acetanilide banyak dijumpai pada formulasi obat-obatan, selain itu acetanilide digunakan pada industri kimia : pencelupan, pelarut, dan lainnya. Secara singkat, uraian proses dari pabrik Acetanilide sebagai berikut :
Pertama-tama aniline, benzene, acetic anhydride, dan karbon aktif
direaksikan dalam reaktor, uap yang dihasilkan sebagian direfluks dan sebagian di purging, sedangkan produk utama reaktor difiltrasi pada centrifuge. Filtrat kemudian dikristalisasi, dikeringkan, dan didinginkan untuk kemudian disimpan sebagai produk akhir.
Pendirian pabrik berlokasi di Manyar, Gresik dengan ketentuan :
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Sistem Organisasi : Garis dan Staff
Jumlah Karyawan : 86 orang
Sistem Operasi : Continuous
(6)
Analisa Ekonomi :
* Massa Konstruksi : 2 Tahun
* Umur Pabrik : 10 Tahun
* Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 244.191.199.263
* Working Capital Investment (WCI) : Rp. 26.007.451.220
* Total Capital Investment (TCI) : Rp. 270.198.650.483
* Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 156.044.707.320
* Biaya Utilitas (1 tahun) : Rp. 3.071.173.655
- Steam : 82.512 lb/hari
- Air pendingin : 593 m3/hari
- Listrik : 6.432 kWh/hari
- Bahan Bakar : 1.368 liter/hari
* Biaya Produksi Total (Total Production Cost) : Rp. 249.084.051.146 * Hasil Penjualan Produk (Sale Income) : Rp. 390.938.773.105 * Bunga Bank (Kredit Investasi Bank Mandiri) : 15%
* Internal Rate of Return : 26,77%
* Rate On Investment : 28,6%
* Pay Out Periode : 3 Tahun
(7)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.………….……… i
INTISARI ……….……….... iii
DAFTAR ISI ……….……… v
DAFTAR TABEL .….……….. vi
DAFTAR GAMBAR …………..………. vii
BAB I PENDAHULUAN ……….……….………….. I-1
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES …..………….…………. II-1
BAB III NERACA MASSA ……….………..……… III-1
BAB IV NERACA PANAS ………...……… IV-1
BAB V SPESIFIKASI ALAT ……..……….………… V-1
BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA ………..………... VI-1
BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA …....… VII-1 BAB VIII UTILITAS ……….………...….……… VIII-1
BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ………. IX-1
BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN ………..……… X-1
BAB XI ANALISA EKONOMI ………..………... XI-1
BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN ……..……… XII-1
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kebutuhan Acetanilide di Indonesia ……….. I-2 Tabel 7.1 Instrumentasi pada Pabrik ………... VII-5 Tabel 8.1 Baku mutu air baku harian ……….………. VIII-7 Tabel 8.2 Karakteristik Air boiler dan Air pendingin …………... VIII-9
Tabel 8.3 Kebutuhan Listrik Untuk Peralatan Proses Dan Utilitas ... VIII-72 Tabel 8.4 Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan Ruang Pabrik Dan
Daerah Proses ……….………... VIII-73 Tabel 9.1 Pembagian Luas Pabrik ……….………... IX - 8 Tabel 10.1 Jadwal Kerja Karyawan Proses ……….……... X - 10 Tabel 10.2 Perincian Jumlah Tenaga Kerja ……….……... X - 12 Tabel 11.1 Hubungan kapasitas produksi dan biaya produksi …... XI-8 Tabel 11.2 Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal sendiri ... XI-8
Tabel 11.3 Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal pinjaman XI-9 Tabel 11.4 Tabel Cash Flow ……….……….………… XI - 15
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 8.1 Lay Out Pabrik ……….……….………… IX - 9
Gambar 8.2 Peta Lokasi Pabrik ….………….…..……….……… IX - 10
Gambar 8.3 Lay Out Peralatan Pabrik ……….………. IX - 11
Gambar 10.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……….………… X - 14 Gambar 11.1 Grafik BEP ………...……….……….……… XI - 17
(10)
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu disertai dengan kemajuan telah menuntut bangsa Indonesia menuju ke arah industrialisasi. Untuk menuju kemandirian di bidang industri berfokus pada bidang kimia maka kebutuhan akan bahan-bahan kimia di dalam negeri perlu ditumbuhkan dan dikembangkan dalam pembangunan sektor industri, Salah satu diantaranya adalah industri acetanilide.
Acetanilide dikenal juga dengan nama N-phenylacetamide, acetanil, acetanilide, dan dikenal dengan nama dagang antifebrin. Acetanilide merupakan senyawa organik dengan rumus kimia C6H5NH(COCH3), dimana acetanilide
mempunyai gugus amin (-NH) yang terikat pada cincin benzene.
Acetanilide pertama kali ditemukan secara sintetis oleh dokter korea bernama Dr. Moon Soon Lee pada tahun 1999 dan kemudian diteliti lebih lanjut pada tahun 2000, ditemukan pada penilitihan sifat racun pada tumbuhan.
Industri acetanilide di Indonesia mempunyai perkembangan yang stabil, hal ini dapat dilihat dengan berkembangnya industri-industri proses seperti, industri farmasi, pencelupan, akselerasi karet, serta industri peroksida di
(11)
P en d a h u l u a n I-2
Indonesia. Pendirian pabrik acetanilide di Indonesia mempunyai peluang investasi yang menguntungkan.
1.2 Manfaat Pendirian Pabrik Acetanilide
Manfaat pendirian pabrik acetanilide ini adalah :
- Untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri sehingga dapat
mengurangi impor acetanilide.
- Untuk meningkatkan devisa negara karena pasar ekspor yang menjanjikan - Dapat memberikan keuntungan secara ekonomis karena kapasitas produksi
masih berada dalam batas yang menguntungkan.
- Untuk mendorong industri kimia dan menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran, dan dapat menumbuhkan dan memperkuat perekonomian di Indonesia.
1.3 Aspek Ekonomi
Kebutuhan Acetanilide di Indonesia mengalami kenaikan berdasarkan permintaan pasar. Hal itu bisa dilihat di tabel berikut :
Tabel 1.1 Kebutuhan Acetanilide di Indonesia
Tahun Kebutuhan Indonesia
(ton/th)
2006 22.000 2007 25.000 2008 26.200 2009 38.100
(12)
P en d a h u l u a n I-3
Sumber : Deperindag 2010
Berdasarkan tabel diatas kebutuhan acetanilide di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifkan dan dapat dibuat grafik hubungan antara kebutuhan pokok dengan tahun produksi.
(13)
P en d a h u l u a n I-4
Keterangan : X = tahun
Y = kebutuhan
Dari grafik di atas, dengan metode regresi linier, maka didapat persamaan untuk mencari kebutuha pada tahun tertentu dengan persamaan :
Y = 1.920 X – 3.829.080
Pabrik ini direncanakan beroperasi pada tahun 2012, sehingga untuk mencari kapasitas pada tahun 2011, maka X = 2011.
Kapasitas pada tahun 2011 :
Y = (1.920 x 2011) – 3.829.080
= 32.040 ton/th
Untuk rencana kapasitas produksi pabrik ini, maka digunakan = 34.000 ton/th.
1.4 Sifat Bahan Baku Dan Produk
Bahan baku :
a. Acetic Anhydride (chemicalland21.com)
Nama lain : Acetic oxide, Acetyl oxide
Rumus molekul : (CH3CO)2O ; C4H6O3
Rumus bangun :
Berat molekul : 102
(14)
P en d a h u l u a n I-5
Bau : berbau tajam (seperti acetic acid)
Bentuk : liquid
Specific Gravity : 1,082 Melting Point : -73 oC
Boiling point : 139,6 oC
Solubity, water : 12,kg/ 100 kg H2O
Solubity, benzene : larut
Komposisi Acetic Anhydride (liquid) (chemicalland21.com)
Komponen % berat
C4H6O3 99,50 %
C2H4O2 0,50%
100%
b. Aniline (chemicalland21.com)
Nama lain : Amino benzene, Benzeneamine
Rumus molekul : C6H5NH2 ; C6H7N
Rumus bangun :
Berat molekul : 93
Warna : tidak berwarna
Bau : berbau seperti amonia
(15)
P en d a h u l u a n I-6
Specific Gravity : 1,022 Melting Point : -6,2 oC
Boiling point : 184,4 oC
Solubity, water : 3,6 kg/ 100 kg H2O
Solubity, benzene : larut Komposisi Aniline (liquid):
Komponen % berat
C6H7N 99,0 %
H2O 0,10%
100%
c. Benzene (chemicalland21.com)
Nama lain : Benzol, Carbon Oil
Rumus molekul : C6H5
Rumus bangun :
Berat molekul : 78
Warna : tidak berwarna
Bau : berbau seperti senyawa aromatic
(16)
P en d a h u l u a n I-7
Specific Gravity : 0,879 Melting Point : 5,5 oC
Boiling point : 80,1 oC
Solubity, water : 0,07 kg/ 100 kg H2O
Komposisi Benzene (liquid) : (chemicalland21.com)
Komponen % berat
C6H6 99,0 %
H2O 0,10%
100%
Produk :
d. Acetanilide (chemicalland21.com)
Nama lain : Acetanil, Antifebrin
Rumus molekul : C6H5NHCOCH3 ; C8H9NO
Rumus bangun :
(17)
P en d a h u l u a n I-8
Warna : putih
Bau : tidak berbau
Bentuk : padat
Specific Gravity : 1,210 Melting Point : 113 oC
Boiling point : 305 oC
Solubity, water : 0,5,kg/ 100 kg H2O
Kadar produk acetanilide (padat) : 95% s/d 98% (Keyes : 10)
Kegunaan produk utama Acetanilide (Keyes : 9) :
1. Industri Farmasi (bahan baku obat-obatan, contohnya penicilin)
2. Industri Kimia (proses pencelupan, pelarut, akselarasi karet, peroksida, pernis)
(18)
II-1
BAB II
SELEKSI DAN URAIAN PROSES
2.1 Macam Proses
Beberapa tahun perkembangan dalam teknologi proses, pembuatan acetanilide dilakukan dengan bahan baku utama aniline dan bahan baku pereaksi yang berbeda yaitu acetic acid dan acetic anhydride. Adapun macam pembuatan acetanilide adalah :
a. Pembuatan Acetanilide dari Aniline dan Acetic Acid b. Pembuatan Acetanilide dari Aniline dan Acetic Anhydride
Adapun uraian prosesnya adalah sebagai berikut :
a. Pembuatan Acetanilide Dari Aniline dan Acetic Acid
Pada proses ini, bahan baku yang digunakan adalah aniline dengan pereaksi acetic acid. Aniline direaksikan dengan acetic acid berlebih 100%,
(19)
Sel ek si d a n U r a i a n P r oses II-2
dimana kelebihan acetic acid akan direfluks sampai aniline habis bereaksi selama 6-14 jam dengan suhu reaksi 150 oC – 160 oC.
Reaksi yang terjadi :
C6H5NH2(L) + CH3COOH (L) C6H5NHCOCH3(L) + H2O (L)
Produk reaksi kemudian difiltrasi pada suhu panas, mengingat titik leleh acetanilide mencapai 114,2 oC. Proses filtrasi bertujuan untuk memisahkan acetanilide dari impuritis. Acetanilide yang terpisah, kemudian dikristalisasi dan dipisahkan dari mother liquor pada centrifuge. Mother liquor kemudian dikembalikan ke reactor, sedangkan Kristal acetanilide kemudian dikeringkan pada dryer dan dikemas sebagai produk akhir.
b. Pembuatan Acetanilide dari Aniline dan Acetic Anhydride
Pada proses ini, bahan baku yang digunakan adalah aniline dan acetic anhydride. Aniline direaksikan dengan acetic anhydride berlebih 150% dengan penambahan benzene yang berfungsi sebagai pelarut. Reaksi berlangsung selama 6 jam dengan suhu 110 oC – 120 oC.
(20)
Sel ek si d a n U r a i a n P r oses II-3
Reaksi yang terjadi :
2 C6H5NH2(L) + (CH3CO)2O (L) 2 C6H5NHCOCH3 (L) + H2O (L)
Produk reaksi kemudian difiltrasi pada suhu panas, mengingat titik leleh acetanilide mencapai 114,2 oC. Proses filtrasi bertujuan untuk memisahkan acetanilide dari impuritis. Acetanilide yang terpisah, kemudian dikristalisasi dan dipisahkan dari mother liquor pada centrifuge. Mother liquor kemudian dikembalikan ke reactor, sedangkan Kristal acetanilide kemudian dikeringkan pada dryer dan dikemas sebagai produk akhir.
2.2 Seleksi Proses
Berdasarkan uraian macam proses di atas, maka dapat ditabelkan perbandingan masing-masing proses sebagai berikut :
Macam Proses Parameter
Aniline + Acetic Acid Aniline + Acetic Anhydride
Bahan Baku Utama Aniline + Acetic Acid Aniline + Acetic Anhydride
+ Benzene
Suhu Operasi 150 oC – 160 oC 110 oC – 120 oC
Tekanan Operasi 1 atm 1 atm
Yields 90% 90%
Waktu Kontak 6 – 14 jam 6 jam
Aliran Proses Sederhana Sederhana
Peralatan Sederhana Sederhana
(21)
Sel ek si d a n U r a i a n P r oses II-4
Pra Rencana Pabrik Acet anilide
Dari uraian di atas, maka dipilih Pembuatan Acetanilide dari Aniline dan Acetic Anhydride, dengan beberapa pertimbangan :
a. Bahan baku mudah didapat di dalam negeri.
b. Biaya investasi dan utilitas lebih ekonomis mengingat suhu operasi lebih rendah dari proses lainnya.
c. Produk yang dihasilkan memenuhi pasar.
2.3 Uraian Proses
Flowsheet Dasar :
Flowsheet Pengembangan :
C W S
L - 111
Aniline
30 1 1 LI F - 110 FC
L - 121
Acetic Anhydride
30 2 1 LI F - 120 FC
F-140 WI
Karbon Aktif
R - 210 30
4 1
L - 131
Benzene
30 3 1 LI F - 130 FC
L - 213
Udara
B - 250 G-252 E-253 H-251 FC TC Wasted Gas 12 100 13 92,1 14 92,1 15 92,1 120 1 1 1 1 16 32 1 TC
H - 240 S - 230
J - 242 32 1 9 32 1 11 32 1 10
F - 310 30 1 45 1 TC 1
L - 221 F - 212
TC 120
5 1
LC E - 211
LC 120 6 1 120 7 1 H - 220
120 8
1 401
(22)
Sel ek si d a n U r a i a n P r oses II-5
Pada pra rencana Acetanilide ini dapat dibagi menjadi 3 Unit proses, dengan pembagian :
1. Unit Pengendalian Bahan Baku Kode Unit : 100
2. Unit Proses Kode Unit : 200
3. Unit Pengendalian Produk Kode Unit : 300
Adapun uraian dan penjelasan proses adalah sebagai berikut :
Pertama-tama aniline dari tangki F-110 diumpankan bersamaan dengan benzene dari tangki F-130 dengan perbandingan 1 : 1 menuju ke mixing tank M-150 untuk dilarutkan, kemudian larutan diumpankan ke reactor R-210 bersamaan dengan acetic anhydride. Reaksi yang terjadi :
2 C6H5NH2(L) + (CH3CO)2O(L) 2 C6H5NHCOCH3(L) + H2O(L)
Reaksi berjalan pada suhu 120C dengan tekanan 1 atm selama 6 jam. Produk atas reaktor R-210 berupa uap benzene kemudian dikondensasi secara parsial (sebagian) pada condenser E-211, dimana uap yang tidak terkondensasi (non-condensable gas) dibuang ke pengolahan limbah gas, sedangkan uap yang terkondensasi (kondensat) ditampung pada akumulator F-212 dan kemudian direfluks kembali ke reaktor R-210. Produk bawah reaktor diumpankan ke mixing
(23)
Sel ek si d a n U r a i a n P r oses II-6
tank dan ditambahkan karbon aktif untuk menjernihkan larutan produk, kemudian diumpankan pada centrifuge-1 H-220 untuk proses pemisahan cake dan filtrat. Cake berupa karbon aktif dan sejumlah impuritis kemudian dibuang ke pengolahan limbah padat, sedangkan filtrat berupa larutan acetanilide diumpankan ke crystallizer S-230 untuk proses kristalisasi.
Campuran kristal acetanilide dan mother liquor kemudian diumpankan ke centrifuge-2 H-240 untuk proses pemisahan cake dan filtrat. Filtrat berupa mother liquor kemudian direcycle kembali menuju ke reaktor R-210, sedangkan cake berupa kristal acetanilide kemudian diumpankan pada rotary dryer B-250 dengan screw conveyor J-242.
Pada rotary dryer B-250, kristal acetanilide dikeringkan pada suhu 110C dengan bantuan udara panas secara counter-current (berlawanan arah). (melting point acetanilide = 114,2C). Udara panas dihembuskan secara berlawanan arah, dimana udara panas dihembuskan melalui blower G-252 dan dipanaskan pada heater E-253. Udara panas dan padatan terikut, kemudian diumpankan pada cyclone H-251, dimana udara panas dibuang ke pengolahan limbah gas, sedangkan padatan (kristal acetanilide) yang tertangkap diumpankan secara bersamaan dengan produk kristal acetanilide kering menuju ke cooling conveyor E-260 untuk proses pendinginan sampai dengan suhu kamar 32C dengan bantuan air pendingin. Kristal acetanilide kemudian dengan bucket elevator J-261 diumpankan menuju ke silo acetanilide sebagai produk akhir.
(24)
III-1
BAB III
NERACA MASSA
1. MIXING TANK ( M – 150 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Aniline dr F-110 * Larutan ke R-210
C6H5NH2 2962,2871 C6H5NHCOCH3 6008,0279
H2O 2,9653
2965,2524 * Benzene dr F-130
C6H6 573,1758
H2O 0,5737
573,7495 * Refluks dr F-212
C6H6 2288,8627
H2O 180,1633
2469,0260
(25)
N er a ca M a ssa III-2
2. REAKTOR ( R – 210 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Larutar dr M-150 * Larutan ke H-220
C6H5NH2 6008,0279 C6H5NHCOCH3 4306,9790
6008,1279 (CH3CO)2O 813,5405
CH3COOH 12,2644
* Acetic Anh. dr F-120 C6H6 105,9517
(CH3CO)2O 1626,1259
CH3COOH 0,1372 H2O 38,0994
1626,2631 5707,5329
* Uap benzene ke E-211
C6H6 2861,0783
H2O 456,6595
3317,7378
* Recycle H-240
C6H5NHCOCH3 6,8848
(CH3CO)2O 811,8946
CH3COOH 12,1273
C6H6 104,9916
H2O 24,3836
960,2818
(26)
N er a ca M a ssa III-3
3. MIXING TANK-2 ( H – 220 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Larutan dr R-210 * Larutan ke H-220
C6H5NHCOCH3 4306,9790 C6H5NHCOCH3 4298,9020
(CH3CO)2O 813,5405 (CH3CO)2O 812,6261
CH3COOH 12,2644 CH3COOH 12,1882
C6H6 105,9517 C6H6 105,4183
Karbon Aktif 430,6979 H2O 30,4795
H2O 38,0994 5259,6141
5707,5329 * Limbah padat
C6H5NHCOCH3 8,0771
(CH3CO)2O 0,9144
CH3COOH 0,0762
C6H6 0,5334
Karbon Aktif 430,6979
H2O 7,6199
447,9188
5707,5329 5707,5329
4. CONDENSER ( E – 211 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Uap dr R-210 * Limbah gas
C6H6 2861,0783 C6H6 572,2157
H2O 456,6595 H2O 252,6814
3317,7378 824,8971
* Refluks ke R-210
(27)
N er a ca M a ssa III-4
H2O 203,9781
2492,8407
3317,7378 3317,7378
5. CENTRIFUGE-1 ( H – 220 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Larutan dr R-210 * Larutan ke H-220
C6H5NHCOCH3 4306,9790 C6H5NHCOCH3 4298,9020
(CH3CO)2O 813,5405 (CH3CO)2O 812,6261
CH3COOH 12,2644 CH3COOH 12,1882
C6H6 105,9517 C6H6 105,4183
Karbon Aktif 430,6979 H2O 30,4795
H2O 38,0994 5259,6141
5707,5329 * Limbah padat
C6H5NHCOCH3 8,0771
(CH3CO)2O 0,9144
CH3COOH 0,0762
C6H6 0,5334
Karbon Aktif 430,6979
H2O 7,6199
447,9188
5707,5329 5707,5329
6. CRYSTALIZER ( S – 230 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Larutan dr H-220 * Campuran ke H-240
C6H5NHCOCH3 4292,9020 C6H5NHCOCH3(C) 4290,9443
(CH3CO)2O 812,6261 C6H5NHCOCH3(L) 7,9577
CH3COOH 12,1882 (CH3CO)2O 812,6261
(28)
N er a ca M a ssa III-5
H2O 30,4795 C6H6 105,4183
5259,6141 H2O 30,4795
5259,6141
5259,6141 5259,6141
7. CENTRIFUGE-2 ( H – 240 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr S-230 * Kristal ke B-250
C6H5NHCOCH3(C) 4290,9443 C6H5NHCOCH3 4292,0172
C6H5NHCOCH3(L) 7,9577 (CH3CO)2O 0,7315
(CH3CO)2O 812,6261 CH3COOH 0,0610
CH3COOH 12,1882 C6H6 0,4267
C6H6 105,4183 H2O 6,0959
H2O 30,4795 4299,3322
5259,6141 * Mother liquor ke R-210
C6H5NHCOCH3 6,8848
(CH3CO)2O 8111,8946
CH3COOH 12,1273
C6H6 104,9916
H2O 24,3836
960,2818
5259,6141 5259,6141
8. ROTARY DRYER ( B – 250 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Kristal dr H-240 * Kristal ke E-260
C6H5NHCOCH3 4292,0172 C6H5NHCOCH3 4249,0970
(CH3CO)2O 0,7315 (CH3CO)2O 0,7242
CH3COOH 0,0610 CH3COOH 0,0603
C6H6 0,4267 4249,8815
(29)
N er a ca M a ssa III-6
4299,3322 C6H5NHCOCH3 42,9202
(CH3CO)2O 0,0073
CH3COOH 0,0006
C6H6 0,4267
H2O 6,0959
49,4507
4299,3322 4299,3322
9. CYCLONE ( H – 251 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr B-250 * Kristal ke E-260
C6H5NHCOCH3 42,9202 C6H5NHCOCH3 42,4910
(CH3CO)2O 0,0073 (CH3CO)2O 0,0072
CH3COOH 0,0006 CH3COOH 0,0005
C6H6 0,4267 42,4987
H2O 6,0959 * Limbah gas
49,4507 C6H5NHCOCH3 0,4292
(CH3CO)2O 0,0001
CH3COOH 0,0001
C6H6 0,4267
H2O 6.0959
6,9520
49,4507 49,4507
10. COOLING CONVEYOR ( 2 – 260 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Kristal dr B-250 * Kristal ke F-310
C6H5NHCOCH3 4249,0970 C6H5NHCOCH3 4291,5880
(CH3CO)2O 0,7242 (CH3CO)2O 0,7314
CH3COOH 0,0603 CH3COOH 0,0609
4249,8815 4292,3802
* Kristal dr H-251
(30)
N er a ca M a ssa III-7
(CH3CO)2O 0,0072
CH3COOH 0,0005
42,4987
(31)
IV-1
BAB IV
NERACA PANAS
1. REAKTOR ( R – 210 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* H Aniline dr F-110 * H Larutan ke H-220
C6H5NH2 5684,4137 C6H5NHCOCH3 146229,5273
H2O 6,6232 (CH3CO)2O 20594,7770
5691,0369 CH3COOH 342,9182
* H Acetic Anh. dr F-120 C6H6 3814,9462
(CH3CO)2O 1906,2275 Karbon Aktif 746,2734
CH3COOH 0,1828 H2O 1633,5052
1906,4103 180021,9472
* H Benzene dr F-130 * H Uap benzene ke E-211
C6H6 884,6503 C6H6 372692,3044
H2O 1,2815 H2O 266844,6715
885,9318 639536,9759
* H Karbon Ak. dr F-140
Karbon Aktif 431,2565
* H Refluks dr F-212
C6H6 51033,3583
H2O 5112,3448
56145,7032 * H Recycle H-240
C6H5NHCOCH3 15,2359
(CH3CO)2O 1336,6909
CH3COOH 22,6827
C6H6 227,9611
H2O 76,2651
1678,8357
* H Reaksi 337582,7183
* Q supply 437091,6111 * Q loss 21854,5806
(32)
N er a ca P a n a s IV-2
2. CONDENSER ( E – 211 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* H Uap dr R-210 * H Limbah gas
C6H6 372692,3044 C6H6 66691,0264
H2O 266844,6715 H2O 143860,2677
639536,9759 210551,2941
* H Refluks ke R-210
C6H6 266764,1056
H2O 116131,7606
382895,8662
* Q terserap 46089,8155
639536,9759 639536,9759
3. CRYSTALIZER ( S – 230 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* H Larutan dr H-220 * H Campuran ke H-240
C6H5NHCOCH3 145955,2967 C6H5NHCOCH3(C) 9495,7841
(CH3CO)2O 20571,6293 C6H5NHCOCH3(L) 17,6102
CH3COOH 340,7876 (CH3CO)2O 1337,8952
C6H6 3795,7407 CH3COOH 22,7967
H2O 1306,8042 C6H6 228,8876
171970,2586 H2O 95,3314
11198,3051
* Q Crystallization -85,8189 * Q terserap 160686,1346
(33)
N er a ca P a n a s IV-3
4. ROTARY DRYER ( B – 250 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* H Kristal dr H-240 * H Kristal ke E-260
C6H5NHCOCH3 9498,1583 C6H5NHCOCH3 127444,0543
(CH3CO)2O 1,2043 (CH3CO)2O 16,1940
CH3COOH 0,1140 CH3COOH 1,4946
C6H6 0,9265 127461,7429
H2O 19,0663 * H Kristal ke H-251
9519,4694 C6H5NHCOCH3 992,5958
* H Udara Panas (CH3CO)2O 0,1261
O2 121636,5081 CH3COOH 0,0117
N2 457584,9590 C6H6 50,4267
579221,4671 H2O 3474,7672
4517,9267
* Udara panas
O2 95919,8659
N2 360841,4002
456761,2661
588740,9365 588740,9365
5. HEATER ( E – 253 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* H Udara bebas * H Udara Panas
O2 8342,0175 O2 121636,5081
N2 25566,3874 N2 457548,9590
33908,4048 579221,4671
(34)
N er a ca P a n a s IV-4
607922,1546 607922,1546
6. COOLING CONVEYOR ( E – 260 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* H Kristal dr B-250 * H Kristal ke F-310
C6H5NHCOCH3 110995,3533 C6H5NHCOCH3 9497,2085
(CH3CO)2O 14,1021 (CH3CO)2O 1,2042
CH3COOH 1,3053 CH3COOH 0,1138
111010,7607 9498,5265
* H Kristal dr H-251
C6H5NHCOCH3 94,0318
(CH3CO)2O 0,0119
CH3COOH 0,0010 * Q terserap 101606,2788
94,0446
(35)
V-1 Pra Rencana Pabrik Acetanilide
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
1. TANGKI ANILINE ( F – 110 )
Fungsi : menampung aniline dari supplier
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish Dasar Pemilihan : umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 6 hari
Volume : 9222 cuft = 261 m3
Diameter : 18 ft
Tinggi : 38,9 ft
Tebal shell : 3/8 in
Tebal tutup atas : 3/8 in Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C (Brownell : 253)
(36)
Sp esi f i k a si A l a t V-2
2. POMPA – 1 ( L – 111 )
Fungsi : Memindahkan aniline dari F-110 ke R-210.
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk tekanan rendah dan viskositas rendah
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu proses = continuous
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 12,774 gpm
Total DynamicHead : 35,4068 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
3. TANGKI ACETIC ANHYDRIDE ( F – 120 )
Fungsi : menampung acetic anhydride dari supplier
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar)
(37)
Sp esi f i k a si A l a t V-3
Volume : 4777 cuft = 135 m3
Diameter : 14,5 ft
Tinggi : 29,2 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 2 buah
4. POMPA – 2 ( L – 121 )
Fungsi : mengalirkan acetic anhydride dari F-120 ke R-210
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk tekanan rendah dan viskositas rendah
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu proses = continuous
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 6,6 gpm
Total DynamicHead : 38,9007 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
(38)
Sp esi f i k a si A l a t V-4
5. TANGKI BENZENE ( F – 130 )
Fungsi : menampung benzene dari supplier
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 6 hari
Volume : 2074 cuft = 59 m3
Diameter : 11 ft
Tinggi : 17,9 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C (Brownell : 253)
Jumlah : 2 buah
6. POMPA – 3 ( L – 131 )
Fungsi : mengalirkan benzene dari F-130 ke R-210
Type : Centrifugal Pump
(39)
Sp esi f i k a si A l a t V-5
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu proses = continuous
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 2,87 gpm
Total DynamicHead : 51,27 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
7. SILO KARBON AKTIF ( F – 140 )
Fungsi : Menampung karbon aktif dari supplier
Type : silinder tegak dengan tutup atas plat dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 6 hari
Volume : 1211 cuft = 34 m3
Diameter : 8 ft
Tinggi : 24 ft
Tebal shell : ¼ in
(40)
Sp esi f i k a si A l a t V-6
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 buah
8. MIXING TANK ( R – 150 )
Fungsi : Mereaksikan aniline dan benzene membentuk larutan
aniline.
Type : Silinder tegak , tutup dished dilengkapi pengaduk,
dan jaket pemanas.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C
- Sistem Operasi = Batch
- Waktu tinggal = 1 jam tiap 1 kali batch
Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 7 ft
Tinggi Shell : 12 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup atas : 1,5 ft
Tebal tutup bawah (conis) : ¼ in Tinggi Tutup bawah : 1,3 ft
(41)
Sp esi f i k a si A l a t V-7
Bahan konstruksi : Stainless steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Sistem Pengaduk :
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 2 buah impeller.
Diameter impeler : 1,540 ft
Panjang blade : 0,310 ft Lebar blade : 0,390 ft
Power motor : 5 hp
Jumlah reaktor :1 buah
9. POMPA – 4 ( L – 151 )
Fungsi : Memindahkan larutan aniline dari M-150 ke R-210.
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk tekanan rendah dan viskositas rendah
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu proses = continuous
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 16,774 gpm
Total DynamicHead : 45,6811 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
(42)
Sp esi f i k a si A l a t V-8
Jumlah : 1 buah
10. REAKTOR ( R – 210 )
Fungsi : Mereaksikan aniline dan acetic anhydride membentuk
acetanilide.
Type : Silinder tegak , tutup dished dilengkapi pengaduk,
dan jaket pemanas.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120C (Keyes : 9)
- Sistem Operasi = Batch
- Waktu tinggal = 6 jam tiap 1 kali batch
Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 9 ft
Tinggi Shell : 16 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup atas : 1,5 ft
Tebal tutup bawah (conis) : ¼ in Tinggi Tutup bawah : 1,3 ft
Bahan konstruksi : Stainless steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Sistem Pengaduk :
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 2 buah impeller.
(43)
Sp esi f i k a si A l a t V-9
Panjang blade : 0,741 ft Lebar blade : 0,583 ft
Power motor : 31,5 hp
Sistem Pemanas :
Diameter jaket : 11,21 ft
Tinggi jaket : 17,99 ft
Jaket spacing : 1 in
Tebal Jaket : 3/16 in
Jumlah reaktor :6 buah (semi continous)
11. POMPA – 5 ( L – 213 )
Fungsi : mengalirkan campuran dari R-210 ke M-220
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk tekanan rendah dan viskositas rendah
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120C (suhu reaktor)
- Waktu proses = continuous
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 20,57 gpm
Total DynamicHead : 46,87 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
(44)
Sp esi f i k a si A l a t V-10
Jumlah : 1 buah
12. CONDENSER ( E – 211 )
Fungsi : Kondensasi uap benzene dengan suhu 88,11C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 88,11C (dew point bahan)
- Waktu proses = continuous
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 52
Passes = 2
Shell : ID = 10 in
Passes = 1
Heat Exchanger Area , A = 163,3 ft2 = 15,2 m2
Jumlah exchanger = 6 buah
(45)
Sp esi f i k a si A l a t V-11
Fungsi : menampung sementara kondensat dari kondensor
Type : silinder horizontal dengan tutup dished
Dasar Pemilihan : efisien untuk kapasitas kecil
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 88,11C (suhu kondensat)
- Waktu penyimpanan = 600 detik ( Ulrich , T.4-18 )
Volume : 20 cuft = 1 m3
Tekanan : 1 atm absolut
Diameter : 2 ft
Panjang : 6 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 6 buah
14. MIXING TANK – 2 ( M – 220 )
Fungsi : Mereaksikan acetanilide dan karbon aktif.
Type : Silinder tegak , tutup dished dilengkapi pengaduk,
dan jaket pemanas.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120C
(46)
Sp esi f i k a si A l a t V-12
- Waktu tinggal = 1 jam tiap 1 kali batch
Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 11 ft
Tinggi Shell : 22 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup atas : 1,5 ft
Tebal tutup bawah (conis) : ¼ in Tinggi Tutup bawah : 1,3 ft
Bahan konstruksi : Stainless steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Sistem Pengaduk :
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 2 buah impeller.
Diameter impeler : 3,678 ft
Panjang blade : 0,92 ft Lebar blade : 0,736 ft
Power motor : 48,5 hp
Jumlah reaktor :1 buah
(47)
Sp esi f i k a si A l a t V-13
Fungsi : mengalirkan campuran dari R-210 ke H-220
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk tekanan rendah dan viskositas rendah
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120C (suhu reaktor)
- Waktu proses = continuous
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 22,87 gpm
Total DynamicHead : 48,17 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
16. CENTRIFUGE – 1 ( H – 230 )
Fungsi : Memisahkan cake dan filtrat
Type : Disk-Bowls Centrifuge (automatic continuous discharge
cake)
(48)
Sp esi f i k a si A l a t V-14
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120C (suhu reaktor)
- Waktu proses = continuous
Bahan : Carbon Steel
Kapasitas maksimum : 50 gpm
Diameter Bowl : 30 in
Speed : 7500 rpm
Maximum Centrifugal Force : 10400 lbf/ft2
Power Motor : 6 Hp
Jumlah : 1 buah (automatic continuous discharge cake)
17. POMPA – 7 ( L – 231 )
Fungsi : mengalirkan campuran dari H-220 ke S-230
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk tekanan rendah dan viskositas rendah
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120C (suhu reaktor)
- Waktu proses = continuous
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 19,66 gpm
Total DynamicHead : 57,60 ft.lbf/lbm
(49)
Sp esi f i k a si A l a t V-15
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
18. CRYSTALIZER ( S – 240 )
Fungsi : Kristalisasi larutan acetanilide.
Type : Swenson-Walker Crystallizer
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk kristalisasi dengan pendinginan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 32C (suhu kamar)
- Waktu proses = continuous
Kapasitas : 225 cuft
Diameter : 4,2 ft
Panjang : 14,1 ft
Luas Cooling Area : 244,91 ft2/ft3
Power : 4 hp
Jumlah : 1 buah
(50)
Sp esi f i k a si A l a t V-16
Fungsi : Memisahkan cake dan filtrat
Type : Disk-Bowls Centrifuge (automatic continuous discharge
cake)
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120C (suhu reaktor)
- Waktu proses = continuous
Bahan : Carbon Steel
Kapasitas maksimum : 50 gpm
Diameter Bowl : 13 in
Speed : 7500 rpm
Maximum Centrifugal Force : 10400 lbf/ft2
Power Motor : 6 Hp
Jumlah : 1 buah (automatic continuous discharge cake)
20. POMPA – 8 ( L – 241 )
Fungsi : mengalirkan campuran dari H-250 ke R-210
(51)
Sp esi f i k a si A l a t V-17
Dasar Pemilihan : sesuai untuk tekanan rendah dan viskositas rendah
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120C (suhu reaktor)
- Waktu proses = continuous
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 4 gpm
Total DynamicHead : 67,97 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
21. SCREW CONVEYOR ( J – 252 )
Fungsi : memindahkan bahan dari H-250 ke B-260
Type : Plain spouts or chutes
(52)
Sp esi f i k a si A l a t V-18
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 32C (suhu centrifuge)
- Waktu proses = continuous
Kapasitas : 126 cuft/jam
Panjang : 50 ft
Diameter : 10 in Kecepatan putaran : 12 rpm Power : 2 hp Jumlah : 1 buah
22. ROTARY DRYER ( B – 260 )
Fungsi : mengeringkan bahan dengan bantuan udara panas
Type : Rotary Drum
Dasar pemilihan : sesuai untuk pengeringan padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 100C (berdasar titik didih air)
- Waktu proses = 30 menit (time of passes)
Kapasitas : 4299,3322 kg/jam
Isolasi : Batu isolasi
Tebal isolasi : 4 in
Tebal shell : 3/16 in
(53)
Sp esi f i k a si A l a t V-19
Panjang : 13 m
Tinggi bahan : 1,425 ft
Sudut rotary : 1
Jumlah flight : 58 buah
Power : 46 hp
Jumlah : 1 buah
23. CYCLONE ( H – 261 )
Fungsi : untuk memisahkan padatan yang terikut udara
Type : Van Tongeren Cyclone
Dasar pemilihan : efektif dan sesuai dengan jenis bahan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 92,1C (perhitungan dryer)
- Waktu proses = 2 detik (time of passes)
Kapasitas : 559,71 cuft/dt
Diameter partikel : 0,000030ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal Tutup atas : 3/16 in Tebal Tutup bawah : 3/16 in
(54)
Sp esi f i k a si A l a t V-20
24. BLOWER ( G – 262 )
Fungsi : memindahkan udara dari udara bebas ke B-250
Type : Centrifugal Blower
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu proses = continuous
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 13932,4 cuft/menit Adiabatic Head : 15000 ft.lbf/lbm gas Effisiensi motor : 80%
Power : 271 hp
Jumlah : 1 buah
(55)
Sp esi f i k a si A l a t V-21
Fungsi : Memanaskan bahan dari 30C sampai dengan 120C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120C (titik didih air)
- Waktu proses = continuous
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 526
Passes = 2
Shell : ID = 29 in
Passes = 1
Heat Exchanger Area , A = 1652,06 ft2 = 153 m2
Jumlah exchanger = 1 buah
26. COOLING CONVEYOR ( E – 270 )
Fungsi : Mendinginkan bahan sampai dengan 32C
Type : Plain spouts or chutes
(56)
Sp esi f i k a si A l a t V-22
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 32C (suhu kamar)
- Waktu proses = continuous
Kapasitas : 125,293 cuft/jam
Panjang : 80 ft
Diameter : 10 in Kecepatan putaran : 12 rpm Power : 3 hp Tebal jaket standard : 2 in Jumlah : 1 buah
27. BUCKET ELEVATOR ( J – 271 )
Fungsi : memindahkan kristal acetanilide dari E-260 ke F-310
Type : Continuous Discharge Bucket Elevator
Dasar pemilihan : untuk memindahkan bahan dengan ketinggian tertentu
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 32C (suhu cooling conveyor)
- Waktu proses = continuous
Kapasitas maksimum : 14 ton/jam
Ukuran : 6 in x 4 in x 4 ½ in
Bucket Spacing : 12 in
(57)
Sp esi f i k a si A l a t V-23
Ukuran Feed (maximum) : ¾ in
Bucket Speed : (3,8 / 14) x 225 ft/mnt = 62 ft/menit
Putaran Head Shaft : (3,8 / 14) x 43 rpm = 12 rpm
Lebar Belt : 7 in
Power total : 4 hp
Alat pembantu : Hopper Chute (pengumpan)
Jumlah : 1 buah
28. SILO ACETANILIDE ( F – 310 )
Fungsi : Menampung produk acetanilide.
Type : silinder tegak dengan tutup atas plat dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 32C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 6 hari
Volume : 22553 cuft = 639 m3
Diameter : 21 ft
Tinggi : 64 ft
Tebal shell : 3/8 in
(58)
Sp esi f i k a si A l a t V-24
Tebal tutup bawah : 3/8 in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C (Brownell : 253)
(59)
P er en ca n a a n A l a t U t a m a
BAB VI
PERENCANAAN ALAT UTAMA
REAKTOR ( R - 210 )
Fungsi : Mereaksikan aniline dan acetic anhydride membentuk acetanilide. Type : Silinder tegak , tutup dished dilengkapi pengaduk,
dan jaket pemanas.
Kondisi Operasi :
Tekanan operasi : 1 atm (atmospheric pressure)
Suhu operasi : 120oC (Keyes : 9)
Waktu operasi : 6 jam (Keyes : 9)
Berdasarkan pertimbangan atas fase zat yang bereaksi, dan kapasitas produksi, maka reaktor dapat dibedakan jenisnya yaitu : reaktor berpengaduk (mixed flow) dan reaktor pipa alir (plug flow). Pada reaktor ini, aniline, acetic anhydride, benzene, merupakan fase cair dan karbon aktif merupakan fase padat, maka dipilih jenis reaktor tangki berpengaduk (mixed flow) untuk memudahkan dan mempercepat kontak reaksi.
Pertama-tama aniline dan benzene diumpankan ke mixing tank untuk dilarutkan, kemudian larutan diumpankan ke reaktor bersamaan dengan acetic anhydride. Selama reaksi terjadi terjadi penguapan benzene, dimana uap benzene kemudian dikondensasi dan direfluks kembali ke dalam reaktor untuk menjaga
(60)
P er en ca n a a n A l a t U t a m a
kelarutan aniline terhadap produk acetanilide. Produk dikeluarkan setelah mencapai waktu tinggal selama 6 jam dimana nozzle pengeluaran produk berada pada tutup bawah dikendalikan oleh alat kontrol secara otomatis. Produk diumpankan ke mixing tank dan ditambahkan karbon aktif untuk menjernihkan larutan produk.
Kondisi feed :
1. Feed aniline dari tangki F-110 :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat (gr/cc)
[Perry 7ed;T.2-1]
C6H5NH2 2614,1935 0,9990 1,022
H2O 2,6153 0,0010 1,000
2965,2524 1,0000
campuran = 62,43
komponen berat fraksi 1
= .... lb/cuft (1 gr/cc = 62,43 lb/cuft)= 1 0,001 1,022 0,999 1
x 62,43 = 63,8 lb/cuft
Rate massa = 2965,2524 kg/jam = 6537,1954 lb/jam (1 lb = 2,2046 kg)
rate volumetrik= densitas massa rate = cuft lb jam lb / / 63,8 6537,1954
= 102,4606 cuft/jam
2. Feed acetic anhydride dari tangki F-120 :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat (gr/cc)
[Perry 7ed;T.2-1]
(CH3CO)2O 1435,0425 0,9999 1,082
CH3COOH 0,1210 0,0001 1,049
(61)
P er en ca n a a n A l a t U t a m a
Rate massa = 1626,2631 kg/jam = 3585,2596 lb/jam (1 lb = 2,2046 kg)
campuran = 62,43
komponen berat fraksi 1
rate volumetrik= densitas massa rate = cuft lb jam lb / / 68,2 3585,2596= 52,5804 cuft/jam
3. Feed fresh benzene dari tangki F-130 :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat (gr/cc)
[Perry 7ed;T.2-1]
C6H6 573,1758 0,9990 0,897
H2O 0,5737 0,0001 1,000
573,7495 1,0000
Rate massa = 573,7495 kg/jam = 1264,8882 lb/jam (1 lb = 2,2046 kg)
campuran = 62,43
komponen berat fraksi
1
= 56,12 lb/cuftrate volumetrik= densitas massa rate = cuft lb jam lb / / 56,12 1264,8882
= 22,53972 cuft/jam
4. Feed refluks benzene dari tangki F-212 :
Rate massa = 2469,0260 kg/jam = 5443,2146 lb/jam (1 lb = 2,2046 kg)
campuran = 56,12 lb/cuft rate volumetrik= densitas massa rate = cuft lb jam lb / / 56,12 5443,2146
= 96,99554 cuft/jam 1
=
0,9950 0,0050 x 62,4
1,082 + 1,049
(62)
P er en ca n a a n A l a t U t a m a
5. Feed karbon aktif dari tangki F-140 :
Rate massa = 430,6979 kg/jam = 949,5166 lb/jam (1 lb = 2,2046 kg)
karbon aktif = 141 lb/cuft rate volumetrik=
densitas massa rate
=
cuft lb
jam lb
/ / 141 949,5166
= 6,7 cuft/jam
Total rate volumetrik = 102,4606 + 52,5804 + 22,5 + 97 = 282 cuft/jam
Tahap-tahap Perencanaan 1. Perencanaan Dimensi Reaktor 2. Perencanaan Sistem Pengaduk 3. Perencanaan Sistem Pemanas
1. PERENCANAAN DIMENSI REAKTOR
Total rate volumetrik = 281,3104 cuft/jam
campuran = 76,3 lb/cuft (produk liquid) Waktu operasi = 6 jam (Keyes : 9) Volume bahan = rate volumetrik x waktu tinggal
= 281,3104 cuft/j x 6 j = 1688 cuft
Asumsi volume bahan (liquid) mengisi 80 % volume tangki sehingga volume ruang kosong sebesar 20% dan digunakan 1 buah tangki.
(63)
P er en ca n a a n A l a t U t a m a
Menentukan ukuran tangki dan ketebalannya
Diambil dimension ratio H
D = 2 (Ulrich ; T.4-27 : 248)
Dengan mengabaikan volume dished head.
Volume tangki =
4. D 2
. H
2110 =
4
. D2 . 2 D
D3 = 1344
D = 9 ft = 108 in = 2,76 m (Dmaksimum = 4 m; Ulrich; T.4-18)
H = 16 ft = 192 in
Penentuan tebal shell :
Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk cylindrical tank :
t min = C
P 6 , 0 fE ri P
[Brownell & Young ,pers.13-1,hal.254]
dengan : t min = tebal shell minimum; in
P = tekanan tangki ; psi
ri = jari-jari tangki ; in ( ½ D ) C = faktor korosi ; in (diambil 1/8 in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded butt joint. faktor pengelasan, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316 maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11]
P operasi = P hydrostatis = g H
P hydrostatis =
144 22 % 80 1 3 ,
76
(64)
P er en ca n a a n A l a t U t a m a
P design diambil 10% lebih besar dari P operasi untuk faktor keamanan. P design = 1,1 x 9,4 = 10,3 psi
r = ½ D = ½ x 132 in = 66 in
t min =
0,1253 , 10 6 , 0 8 , 0 36000 66 3 , 10
= 0,15 in digunakan t = 3/16 in
Dimensi tutup atas, standard dished :
Untuk D = 132 in, didapat rc = 130 in , icr = 8 in (Brownell & Young, T-5.7) digunakan persamaan 13.12 dari Brownell & Young.
Tebal standard torispherical dished (atas) :
th =
P 1 , 0 fE rc P 885 , 0
+ C [Brownell & Young; pers.13.12]
dengan : th = tebal dished minimum ; in
P = tekanan tangki ; psi
rc = crown radius ; in [B&Y,T-5.7] C = faktor korosi ; in (diambil 1/8 in)
C a t r ID sf b icr OA A B
(65)
P er en ca n a a n A l a t U t a m a
E = faktor pengelasan, digunakan double welded butt joint. faktor pengelasan, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316 maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11]
P design = 10,3 psi
th =
3 , 10 1 , 0 8 , 0 36000 130 3 , 10 885 , 0
+ 0,125 = 0,166 in , digunakan t = 3/16 in
h = rc -
4 D rc
2
2
= 1,5 ft
Tutup bawah, conis :
Tebal conical =
fE-0,6P
C cos 2 D . P [Brownell,hal.118; ASME Code]
dengan = ½ sudut conis = 30/2 = 15 tc =
0,1253 , 10 6 , 0 8 , 0 36000 15 cos 2 12 11 3 , 10
(66)
P er en ca n a a n A l a t U t a m a
Tinggi conical :
h =
2 m D tg
[Hesse, pers.4-17]
Keterangan : = ½ sudut conis ; 15
D = diameter tangki ; ft
m = flat spot center ; 12 in = 1 ft
maka h =
2 1 11
15o
tg = 2 10 268 , 0
= 1,3 ft
2. PERENCANAAN SISTEM PENGADUK
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade. Dari ( Perry 6ed ; p.19-9 ) : Diameter impeler (Da) = 1/3 diameter shell = 2,485 ft
Lebar blade (w) = 0,2 diameter impeller = 0,583 ft Panjang blade = 0,25 x diameter impeller = 0,741 ft
Penentuan putaran pengaduk :
V = x Da x N (Joshi; hal.389)
Dengan : V = peripheral speed ; m/menit
Da E J H Dt L W
(67)
P er en ca n a a n A l a t U t a m a
Untuk pengaduk jenis turbin :
peripheral speed = 200 – 250 m/menit (Joshi; hal.389)
Da = diameter pengaduk ; m
N = putaran pengaduk ; rpm
Diambil putaran pengaduk , N = 60 rpm = 1 rps Da = 3,68 ft = 1,121 m
V = x 1,121 x 60 = 211,231 m/mnt (memenuhi range 200 – 250 m/mnt)
Penentuan Jumlah Pengaduk :
Jumlah Impeller =
gki tan Diameter sg liquid tinggi (Joshi; hal.389) = 11 1,222 22 %
80
= 2 buah Jarak pengaduk = 1,5 Da = 5,518 ft
Bilangan Reynolds ; NRe :
Putaran pengaduk , N = 60 rpm = 1 rps
campuran = 76,3 lb/cuft
campuran = 0,00105 lb/ft.dt (berdasarkan sg bahan) NRe =
Da2 N
= 983236
Karena NRe > 10000 , maka digunakan baffle. [Perry 6ed ; hal 19-8]
Untuk NRe > 10000 diperlukan 4 buah baffle , sudut 900 (Perry, 6ed , hal. 19-8 )
Lebar baffle, J = J/Dt = 1/12
(68)
P er en ca n a a n A l a t U t a m a
Untuk NRe > 10000 perhitungan power digunakan persamaan 5.5 Ludwig,
halaman190 dengan persamaan :
P = 3
N 3 D 5 gK
[Ludwig,Vol-1,pers.5.5,hal.190]
dengan : P = power ; hp
K3 = faktor mixer (turbin) = 6,3 [Ludwig,Vol-1,T.5.1,hal.192]
g = konstanta gravitasi ; 32,2 ft/dt2 x lbm/lbf
= densitas ; lb/cuft
N = kecepatan putaran impeller ; rps
D = diameter impeller ; ft
P =
2 , 32 3,678 1,0 3 , 76 3 ,
6 3 5
= 10053,5 lb.ft/dt = 18,3 hp(1 lb.ft/dt=1/550 hp)
Untuk 2 buah impeller, maka power input = 2 x 18,2 hp = 36,6 hp
Perhitungan losses pengaduk :
Gland losses (kebocoran tenaga akibat poros dan bearing) = 10 % (Joshi:399)
Gland losses 10 % = 10 % x 36,6 3,66 hp (minimum=0,5)
Power input dengan gland losses = 36,6 + 3,66 = 40,21 hp
Transmission system losses = 20 % (Joshi:399)
Transmission system losses 20 % = 20 % x 40,21 8,04 hp
Power input dengan transmission system losses = 40,21 + 8,04 = 31,26 hp
(69)
P er en ca n a a n A l a t U t a m a
3. PERENCANAAN SISTEM PEMANAS
Perhitungan Jaket :
Perhitungan sistem penjaga suhu : ( Kern , hal 719 ) Dari neraca panas : suhu yang dijaga = 120 C
Q = 437091,611 kkal/jam = 1734380 Btu/jam
Suhu masuk rata-rata = 30 C = 86F Suhu keluar produk = 120 C = 248F
T = 248 – 86 = 162F
Kebutuhan media = 669,05 kg/jam = 1475 lb/jam Densitas media = 0,01745 lb/cuft (steam tabel)
Rate volumetrik =
cuft / lb jam / lb bahan bahan rate
= 84526,8 cuft/jam = 23,48 cuft/dt
Asumsi kecepatan aliran = 10 ft/dt [Kern, T.12, hal. 845]
Luas penampang =
dt / ft dt / cuft aliran tan kecepa volumetrik rate
= 2,3 ft2
Luas penampang = /4 (D22 - D12)
dengan : D2 = diameter dalam jaket
D1 = diameter luar bejana = Di bejana + (2 x tebal)
= 11 + 2 ( 3/16 in 0,02 ft ) = 11,08 ft Luas penampang = /4 (D22 - D12)
2,3 = /4 (D22 – 11,41 2)
D22 = 125,652
(70)
P er en ca n a a n A l a t U t a m a
Spasi =
2 D D2 1
=
2 ,08 1 1 11,21
= 0,07 ft = 0,805 in 1 in
Perhitungan Tinggi Jaket :
UD = 12 (Kern, Tabel 8)
A =
t U
Q D
=
162 12 1734380
= 892,2 ft
2
A conis = 0,785 (D x m) 4h2
Dm
0,785d2 (Hesse : pers. 4-16)m = 12 in = 1 ft (Hesse : 85)
h = tinggi conical = 1,3 ft
d = Indise Diameter Jaket = 11,21 ft
D = Outside Diameter Jaket = OD + (2 x tebal jaket) = 11,45 ft A conis = 136,43 ft2
Ajaket = A shell + A conis
796 = ( . (11,17) . h ) + 136,43 755,74 = 35,2 h
hjaket = 13,27 ft
(71)
P er en ca n a a n A l a t U t a m a
Spesifikasi :
Fungsi : Mereaksikan aniline dan acetic anhydride membentuk acetanilide. Type : Silinder tegak , tutup dished dilengkapi pengaduk,
dan jaket pemanas.
Operasi : Batch
Waktu operasi : 6 jam
Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 9 ft
Tinggi Shell : 16 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup atas : 1,5 ft
Tebal tutup bawah (conis) :
¼
in Tinggi Tutup bawah : 1,3 ftBahan konstruksi : Stainless steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Sistem Pengaduk :
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 2 buah impeller.
Diameter impeler : 2,458 ft
(72)
P er en ca n a a n A l a t U t a m a
Lebar blade : 0,583 ft
Power motor : 31,5 hp
Sistem Pemanas
Diameter jaket : 11,21 ft
Tinggi jaket : 17,99 ft
Jaket spacing : 1 in
Tebal Jaket : 3/16 in
(73)
VII-1 Pra Rencana Pabrik Acetanilide
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
7.1 Instrumentasi
Dalam proses industri kimia, instrumentasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengendalian suatu rangkaian proses. Instrumentasi disisni berfungsi sebagai alat ukur yang terdiri dari indikator (penunjuk), pencatat dan alat kontrol (pengendali). Dimana dengan alat instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap –tiap unit dapat dicatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki serta mampu memberikan tanda-tanda apabila terjadi penyimpangan selama proses produksi berlangsung. Adapun kondisi operasi dari suatu peralatan yang diatur oleh instrumentasi adalah suhu, tekanan, rate aliran, tinggi cairan/ padatan dalam suatu tangki dan sebagainya.
Pengendalian peralatan suatu proses bisa dilakukan secara otomatis. Pengendalian secara manual digunakan apabila pengendalian dari proses sepenuhnya ditangani oleh tenaga manusia. Pengendalian proses dilakukan secara otomatis apabila pengaturan peralatan proses cukup rumit atau memerlukan pengontrolan yang tepat dan tidak memungkinkan untuk dilakukan secara manual, biaya pengoperasian dari alat kontrol ini lebih murah dibanding dengan biaya secara manual.
(74)
I n st r u m en t a si d a n K esel a m a t a n K er j a VII-2
Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah :
Melakukan pengukuran.
Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang harus dicapai.
Melakukan perhitungan.
Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary Element.
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary Element merubah energi yang dirasakan dari medium yang sedang dikontrol menjadi signal yang bisa dibaca ( yaitu dengan tekanan fluida ).
2. Recieving Element / Elemen Pengontrol.
Alat kontrol ini akan mengevaluasi signal yang didapat dari sensing element dan diubah menjadi skala yang bisa dibaca, digambarkan dan dibaca oleh error detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Transmitting Element.
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa signal dari sensing element ke receiving element.
(75)
I n st r u m en t a si d a n K esel a m a t a n K er j a VII-3
Disamping itu pengendalian secara otomatis mempunyai beberapa keuntungan, antara lain :
1. Mengurangi kebutuhan tenaga kerja.
2. Keselamatan kerja dipabrik dapat lebih terjamin. 3. Produk yang dihasilkan lebih dapat diharapkan. 4. Ketelitian pengaturan proses cukup tinggi.
Oleh karena itu dalam perencanaan pendirian pabrik ini, pengoperasian peralatan proses labih cenderung menggunakan alat kontrol otomatis. Namun demikian tenaga kerja masih sangat diperlukan dalam pengawasan proses.
7.1.1 Pemilihan Instrumentasi
Untuk dapat menentukan jenis instrumentasi yang perlu digunakan pada suatu peralatan, terlebih dahulu perlu ditinjau kondisi operasi. Jadi harus diketahui input apa saja yang tak dapat dikontrol serta output dari alat kontrol yang diinginkan. Pemakaian instrumentasi harus menguntungkan baik ditinjau dari segi proses maupun segi ekonomi.
Kriteria ini meliputi :
1. Mudah dalam pengawasan dan pengaturan 2. Mudah dalam perawatan dan perbaikan. 3. Mudah dalam mendapatkan suku cadang
(76)
I n st r u m en t a si d a n K esel a m a t a n K er j a VII-4
7.1.2 Macam-macam Instrumentasi
1. Pengatur suhu
a. T.I. ( Temperatur Indikator) Fungsi : Penunjuk suhu b. T.C. (Temperatur Controller)
Fungsi : Mengendalikan suhu agar dapat dipertahankan pada harga yang telah ditentukan.
2. Pengatur tekanan
a. P.I. ( Pressure Indikator) Fungsi : Penunjuk tekanan b. P.C.( Pressure Controller)
Fungsi : Mengatur tekanan agar dapat dipertahankan pada harga
yang diperlukan.
3. Pengatur aliran
a. F.C. ( Flow Controller )
Fungsi : mengendalikan rate aliran b. F.R.C. ( Flow Recorder & Controller )
Fungsi : mencatat dan mengatur rate aliran. 4. Pengatur tinggi liquida
a. L.I. ( Level Indikator )
(77)
I n st r u m en t a si d a n K esel a m a t a n K er j a VII-5
b. L.C. ( Level Controller )
Fungsi : pengatur tinggi bahan dalam peralatan agar bertahan pada ketinggian yang telah ditentukan.
(Sumber : “Modul Equipment and controlling” PT TPPI.2008)
Tabel 7.1. Instrumentasi pada Pabrik
NO NAMA ALAT KODE INSTRUMENTASI
1. TANGKI ANILINE ( F - 110 ) LI
2. POMPA - 1 ( L - 111 ) FC
3. TANGKI ACETIC ANHYDRIDE ( F - 120 ) LI
4. POMPA - 2 ( L - 121 ) FC
5. TANGKI BENZENE ( F - 130 ) LI
6. POMPA - 3 ( L - 131 ) FC
7. SILO KARBON AKTIF ( F - 140 ) WIC
8. REAKTOR ( R - 210 ) TC , LC
9. CONDENSER ( E - 211 ) TC
10. AKUMULATOR ( F - 212 ) LC
11. POMPA - 4 ( L - 213 ) LC
12. POMPA - 5 ( L - 221 ) FC
13. CRYSTALLIZER ( S - 230 ) TC
14. POMPA - 6 ( L - 241 ) FC
15. BLOWER ( G - 252 ) FC
16. HEATER ( E - 253 ) TC
17. COOLING CONVEYOR ( E - 260 ) TC
(78)
I n st r u m en t a si d a n K esel a m a t a n K er j a VII-6
7.2 Keselamatan Kerja
A. Usaha Keselamatan
Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi pada seseorang dalam hubungan kerja yang disebabkan oleh bahaya yang berkaitan dengan pekerjaan. Kecelakaan ini menimbulkan kerugian bagi karyawan, perusahaan dan masyarakat.
Pelaksanaan usaha keselamatan kerja bertujuan untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja, dengan cara mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kecelakaan kerja tersebut.
B. Sebab-sebab Kecelakaan Kerja 1) Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik ini meliputi mesin, peralatan, bahan-bahan produksi dan lingkungan kerja (suhu, penerangan dan lain-lain) Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kesalahan perancangan, aus, rusak, kesalahan dalam pemeblian, peletakan, penyusunan peralatan, bahaya produksi, serta adanya lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat (panas, bising, penerangan yang kurang dan lain-lain).
2) Manusia
Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh manusia, antara lain disebabkan oleh :
a. Tidak cocoknya manusia terhadap mesin atau lingkungan kerja b. Kurangnya ilmu pengetahuan dan ketrampilan pekerja.
(79)
I n st r u m en t a si d a n K esel a m a t a n K er j a VII-7
c. Ketidak mampuan fisik atau mental serta faktor bakat lainnya. d. Kurangnya motivasi dan kesadaran akan keselamatan kerja. 3) Sistem Manajemen
Merupakan unsur terpenting sebab sistem manajemen ini
merupakan pengatur dari kedua unsur diatas. Kesalahan sistem manajemen dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Contohnya :
Manajemen yang tidak memperhatikan keselamatan kerja
Prosedur kerja yang tidak diterapkan dengan baik
Kurangnya pengawasan terhadap kegiatan pemeliharaan dan modifikasi pabrik
Tidak adanya inspeksi peralatan
Tidak adanya sistem penanggulangan bahaya.
(Sumber : “Dep.Safety and Health Environment” PT TPPI.2008)
7.3 Peningkatan Keselamatan Kerja
A. Lingkungan Fisik
Peningkatan usaha keselamatan kerja yang berkaitan dengan lingungan fisik meliputi :
1. Perencanaan mesin dan peralatan dengan memperhatikan keselamatan kerja.
(80)
I n st r u m en t a si d a n K esel a m a t a n K er j a VII-8
3. Menciptakan suasana kerja yang nyaman (suhu, dan penerangan yang cukup)
B. Manusia
Pemilihan, penempatan dan pembinaan karyawan agar setiao pegawai dapat menempati posisi pekerjaan sesuai dengan kemampuannya dan menumbuhkan kesadaran akan keselamatan kerja.
C. Sistem Manajemen
Sistem manajemen yang benar maliputi :
1. Pokok-pokok kebijaksanaan direksi dalam bidang keselamatan kerja, dengan pelaksanaan dan pengawasan.
2. Melaksanakan prosedur kerja yang tetap berpedoman pada
keselamatan kerja karyawan.
3. Membuat usaha-usaha untuk mengawasi bahaya yang mungkin timbul ditempat kerja.
7.4 Alat Pelindung Diri
Untuk mengurangi akibat kerja, maka setiap perusahaan harus menyediakan alat pelindung diri yang sesuai dengan jenis pekerjaan setiap karyawannya. Macam-macam alat pelindung diri antara lain :
1. Alat pelindung mata 2. Alat pelindung muka
(81)
I n st r u m en t a si d a n K esel a m a t a n K er j a VII-9
4. Sarung tangan
5. Sepatu pengaman
6. Baju pelindung
Usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga keselamatan pekerja di pabrik adalah sebagai berikut :
1. Untuk peralatan pabrik seperti baja/tangki harus disediakan seleksi bahan konstruksi, juga penyediaan alat-alat kontrol tekanan dan suhu, yang keseluruhannya berguna untuk menghindari terjadinya peledakan.
2. Perpipaan yang mengandung steam pemanasan maupun bahan panas diberi tanda peringatan dan dijauhkan dari jalan lalu lalang (manway)
3. Dalam ruang pelistrikan, agar diberi penerangan yang cukup agar operator dapat bekerja dengan baik. Kabel-kabel listrik yang berdekatan dengan peralatan yang beroperasi pada suhu tinggi agar diberi isolasi yang cukup. 4. Pada tiap gedung yang tinggi harus dipasang penangkal petir
5. Konstruksi dan bangunan pabrik harus diperhatikan kekuatannya terutama yangdigunakan untuk menyangga suatu alat proses.
6. Untuk peralatan yang bergerak sebaiknya dipasang pagar-pagar pengaman dan jarak yang ukup antar unit-unit untuk mempermudah pemeliharaan. 7. Untuk mencegah bahaya kebakaran, sebaiknya setiap ruangan disediakan
alat pemadam kebakaran. Tata ruang pada lokasi pabrik diatur sehingga bisa dilewati mobil pemadam kebakaran dan sebaiknya bangunannya dibuat terpisah, sehingga apabila terjadi kebakaran apinya dapat dilokalisir.
(82)
I n st r u m en t a si d a n K esel a m a t a n K er j a VII-10
8. Harus dipasang alarm pada setiap peralatan pabrik yang berbahaya agar semua personil dapat segera mengetahui dan bertindak apabila ada bahaya. 9. Limbah pabrik yang direncanakan ini berupa air, dimana air ini dialirkan ke
unit peengolahan air untuk dipergunakan lagi, atau kalau tidak bisa akan dibuang ke sungai yang ada didekat lokasi pabrik (asal tidak mengandung bahan-bahan berbahaya)
10. Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu perawatan periodik terhadap seluruh peralatan dan instalasi pabrik.
7.5 Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja juga merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan kerja ini meliputi :
1. Industrial Hygiene / Hygiene perusahaan
Menyangkut bidang teknis dan dititik-beratkan pada persoalan kebersihan dan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan bagi karyawan
2. Hyperkes / Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja
Menyangkut bidang teknis dan bidang medis. Disini seluruh karyawan dituntut untuk terjun secara aktif dalam persoalan hyperkes atau keselamatan kerja.
3. Toxicology
Merupakan ilmu yang mempelajari maslah racun dalam industri dn penyakit-penyakit akibat keracunan.
(83)
I n st r u m en t a si d a n K esel a m a t a n K er j a VII-11
4. Gizi Kerja
Gizi ini diberikan khusus kepada karyawan perusahaan yang tujuannya untuk meningkatkan produktivitas
5. Sanitasi
Merupakan pencegahan penyakit dengan cara pengawasan kesehatan kerja.
6. Ventilasi Industri
7. Pemasangan fan yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan
mengurangi keadaan yang beracun.
Keselamatan dan kesehatan kerja yang terpadu dalam lingkungan kerja merupakan suatu persyaratan, mutlak yang diperlukan dan harus dipenuhi agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar
(84)
VIII-1
BAB VIII
UTILITAS
Dalam sebuah pabrik, utilitas merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan mengingat saling berhubungan antara proses industri dengan kebutuhan utilitas untuk proses tersebut. Dalam hal ini, utilitas dari suatu pabrik terdiri atas :
1. Unit Pengolahan Air
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan air pendingin, air proses, air sanitasi dan air pengisi “boiler”.
2. Unit Pembangkitan ”Steam”
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan ”steam” pada proses evaporasi, pemanasan dan ”supply” pembangkitan tenaga listrik.
3. Unit Pembangkitan Tenaga Listrik
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan listrik bagi alat-alat , bangunan, jalan raya, dan lain sebagainya.
4. Unit Bahan Bakar
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan bahan bakar bagi alat-alat, generator , boiler, dan sebagainya.
(85)
U t i l i t a s VIII-2
5. Unit Pengolahan Limbah
Unit ini berfungsi sebagai pengolahan limbah pabrik baik limbah cair, padat, maupun gas dari proses pabrik.
Sistem Pengolahan Air
Air adalah suatu zat yang banyak terdapat dialam bebas. Sesuai dengan tempat sumber air tersebut berasal, air mempunyai fungsi yang berlainan, dengan karakteristik yang ada. Air banyak sekali diperlukan didalam kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Didalam pabrik ini , dibedakan menjadi 2 bagian utama dalam sistem pengolahan air. Bagian pertama adalah unit pengolahan air sebagai unit penyedia kebutuhan air dan unit pengolahan air buangan sebagai pengolah air buangan pabrik sebelum dibuang ke badan penerima air.
Dalam pabrik ini sebagian besar air dimanfaatkan sebagai air proses dan sebagai media perpindahan energi. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, air harus mengalami proses pengolahan terlebih dahulu sehingga pabrik dapat befungsi dengan andal , aman dan efisien.
Secara umum fungsi air di pabrik ini terbagi dalam beberapa sistem pemakaian, masing-masing mempunyai persyaratan kualitas yang berbeda sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Sistem pemakaian tersebut antara lain adalah :
1. Sebagai air pendingin 2. Sebagai air sanitasi 3. Sebagai air pengisi boiler
(86)
U t i l i t a s VIII-3
8.1. Unit Penyediaan Steam
Unit penyediaan ”steam” berfungsi untuk menyediakan kebutuhan steam, yang digunakan sebagai media pemanas pada proses pabrik ini.
Direncanakan ”boiler” menghasilkan ”steam” jenuh pada tekanan 4,5 atm pada suhu = 148C dengan hv = 653,3 kkal/kg 1179,3 Btu/lb
Jumlah steam yang dibutuhkan untuk memproduksi produk adalah :
No. Nama Alat Kode Alat Steam (kg/jam) Steam (lb/jam)
1 REAKTOR ( R - 210 ) 2676,2076 5900,0208
2 HEATER ( E - 253 ) 878,6 1936,9791
7836,9999
Total kebutuhan ”steam” = 7836,9999 lb/jam
Untuk faktor keamanan dari kebocoran-kebocoran yang terjadi, maka direncanakan ”steam” yang dihasilkan 20 % dari kebutuhan ”steam” total :
= 1,2 x kebutuhan normal (7836,9999 lb/jam) = 9404,3999 lb/jam
Menghitung Kebutuhan Bahan Bakar : ms (hv - hf)
mf = x 100 [Severn, W.H, hal. 142] eb . F
dimana :
mf = massa bahan bakar yang dipakai, lb/jam. ms = massa steam yang dihasilkan, lb/jam. hv = enthalpy uap yang dihasilkan, Btu/lb.
(1)
A n a l i sa Ek on om i XI-12
11.7 Pay Out Periode (POP)
Untuk menghitung waktu pengembalian modal maka dihitung akumulasi modal sebagai berikut :
Tabel 11-7 Pay Out Periode (POP)
Tahun Cash Flow (Rp)
Cummulative Cash Flow (Rp)
1 78.085.528.743 78.085.528.743
2 106.104.556.155 184.190.084.898
3 134.123.583.568 318.313.668.466
4 135.185.788.503 453.499.456.969
5 136.247.993.438 589.747.450.407
6 137.310.198.372 727.057.648.779
7 138.372.403.307 865.430.052.086
8 139.434.608.242 1.004.864.660.328
9 140.496.813.177 1.145.361.473.505
10 141.559.018.112 1.286.920.491.617
Total modal investasi pada akhir masa konstruksi = Rp 331.047.386.572 Dengan interpolasi data diatas, maka diperoleh waktu pengembalian modal :
X – X1 = Y – Y1
X2 – X1 Y2 – Y1
Dengan : X = Tahun
Y = Cummulative Cash Flow (Rp)
X – 4 = 331.047.386.572 – 453.499.456.969 5 – 4 589.747.450.407 – 453,499.456.969 X = 3,10126 tahun
= 3 tahun
(2)
A n a l i sa Ek on om i XI-13
11.8 Break Even Point (BEP)
Break even point (BEP) merupakan suatu titik dimana biaya biaya produksi total sama dengan hasil penjualan atau pendapatan, dengan kata lain pabrik tidak mengalami kerugian maupun keuntungan.
A. Biya tetap (FC) = Rp 65.505.450.948
B. Biaya Variabel (VC)
1. Bahan Baku = Rp 156.044.707.320
2. Utilitas = Rp 3.071.173.655 +
Jumlah = Rp 159.115.880.975
C. Biaya semi variabel (SVC)
1. Gaji karyawan = Rp 4.470.600.000
2. Laboratorium = Rp 447.060.000
3. Pemeliharaan & Perbaikan = Rp 4.883.823.985
4. Operating Supplies = Rp 488.382.399
5. Pengeluaran Umum = Rp 11.366.525.644
6. Biaya Plant Overhead = Rp 2.806.327.196 +
Jumlah = Rp 24.462.719.223
D. Total Penjualan (S) = Rp 390.938.773.105
BEP = FC + 0,3 SVC x 100 % S – 0,7 SVC – VC
= 33,9286 % = 34 %
(3)
A n a l i sa Ek on om i XI-14
(4)
XII-1
BAB XII
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri akan Acetanilide, Indonesia masih mengimpor Acetanilide dari beberapa negara. Di lain pihak, Indonesia mempunyai bahan baku yang tersedia. Sehingga pendirian pabrik Acetanilide dapat mempunyai masa depan yang baik.
12.1 Pembahasan
Untuk mendapatkan kelayakan bahwa pra rencana pabrik ini, maka perlu ditinjau dari beberapa faktor , antara lain :
Pasar
Kebutuhan dalam negeri akan Acetanilide yang selama ini masih diimpor, hal ini akan menguntungkan dalam segi pangsa pasar dalam negeri. Karena bahan dasarnya yang dapat diperoleh secara mudah di dalam negeri di Indonesia. Sehingga keadaan tersebut akan mampu menjadi modal dalam persaingan internasional dan persaingan domestik.
Lokasi
Lokasi pabrik terletak di daerah Industri yaitu Manyar, Gresik. Lokasi ini dekat dengan pelabuhan laut Tanjung Perak. Untuk kebutuhan transportasi udara, kota Manyar, Gresik dekat dengan Bandara Udara Internasional
(5)
P em ba h a sa n d a n K esi m p u l a n XII-2
Juanda. Hal ini akan memudahkan dalam transportasi bahan baku maupun produk. Maka pemilihan lokasi di daerah Manyar , Gresik dapat diterima. Teknis
Peralatan yang digunakan dalam pra rencana ini sebagian besar merupakan peralatan standar yang umum digunakan dan mudah didapat. Sehingga masalah pemeliharaan alat serta pengoperasiannya tidak mengalami kesulitan.
Analisa Ekonomi :
* Massa Konstruksi : 2 Tahun
* Umur Pabrik : 10 Tahun
* Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 244.191.199.263 * Working Capital Investment (WCI) : Rp. 26.007.451.220 * Total Capital Investment (TCI) : Rp. 270.198.650.483 * Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 156.044.707.320 * Biaya Utilitas (1 tahun) : Rp. 3.071.173.655
- Steam : 82.512 lb/hari
- Air pendingin : 593 M3/hari
- Listrik : 6.432 kWh/hari
- Bahan Bakar : 1.368 liter/hari
* Biaya Produksi Total (Total Production Cost) : Rp. 249.084.051.146 * Hasil Penjualan Produk (Sale Income) : Rp. 390.938.773.105 * Bunga Bank (Kredit Investasi Bank Mandiri) : 15%
* Internal Rate of Return : 26,77%
(6)
P em ba h a sa n d a n K esi m p u l a n XII-3
* Pay Out Periode : 3 Tahun
* Break Even Point (BEP) : 34%
XII.2. Kesimpulan
Dengan melihat berbagai pertimbangan serta perhitungan yang telah dilakukan, maka pendirian pabrik Acetanilide didaerah industri Manyar , Gresik, secara teknis dan ekonomis layak untuk didirikan. Adapun rincian pra rencana pabrik Acetanilide yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Kapasitas : 34.000 ton/tahun
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas Sistem Organisasi : Garis dan Staff
Jumlah Karyawan : 86 orang
Sistem Operasi : Continuous
Waktu Operasi : 330 hari/tahun ; 24 jam/hari
Total Investasi : Rp. 270.198.650.483
Pay Out Periode : 3 tahun
Bunga bank : 15%
Internal Rate of Return : 26,77%
Rate on Investment : 28,6%
Break Even Point : 34%