HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA, DAN KOMITMEN KERJA DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN KOTA KISARAN BARAT.

(1)

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH,

BUDAYA KERJA, DAN KOMITMEN KERJA DENGAN

KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN

KOTA KISARAN BARAT

T E S I S

Disetujui Untuk Melakukan Ujian Mempertahankan Tesis Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Oleh:

MHD. FAUZI RAHMAN NIM. 8116132010

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Mhd. Fauzi Rahman. NIM. 8116132010. Hubungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Budaya Kerja, dan Komitmen Kerja dengan Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) hubungan supervisi akademik kepala sekolah dengan kinerja guru; (2) hubungan budaya kerja dengan kinerja guru; (3) hubungan komitmen kerja dengan kinerja guru; dan (4) hubungan supervisi akademik kepala sekolah, budaya kerja, dan komitmen kerja dengan kinerja guru. Subjek penelitian adalah guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat dengan jumlah sampel sebanyak 135 orang. Metode penelitian bersifat deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala pada penelitian. Berdasarkan pengujian hipotesis dapat disimpulkan diperoleh: (1) terdapat hubungan positif supervisi akademik kepala sekolah dengan kinerja guru sebesar ry1.23 = 0,330 > rtabel = 0,176 dan thitung= 5,629 > ttabel = 1,645; (2) terdapat hubungan positif budaya kerja dengan kinerja guru sebesar ry2.13 = 0,302 > rtabel = 0,176 dan thitung = 4,962 > ttabel = 1,645; (3) terdapat hubungan positif komitmen kerja dengan kinerja guru sebesar ry3.12 = 0,306 > rtabel = 0,176 dan thitung = 5,040 > ttabel = 1,645; dan (4) terdapat hubungan positif supervisi akademik kepala sekolah, budaya kerja, dan komitmen kerja dengan kinerja guru sebesar Ry(123) = 0,545 > rtabel = 0,176 dan Fhitung = 18,488 > Ftabel = 2,65.Hasil penelitian menunjukkan supervisi akademik kepala sekolah, budaya kerja, dan komitmen kerja secara bersama-sama memberikan sumbangan sebesar 29,7% terhadap kinerja guru, dan sisanya ditentukan keadaan lain.


(6)

ABSTRACT

Mhd. Fauzi Rahman. NIM. 8116132010. Relationship of Supervising Principal Academic, Work Cultural and Work Commitment in Elementary School Teacher Performance in District City West Range. Thesis. Graduate Program, State University of Medan.

This research aimed to: (1) the relationship of academic supervision by the school head teacher performance; (2) relationships of the working culture with the teacher's performance; (3) the relationship of work commitment with the teacher's performance; and (4) the relationship of academic supervision of the principal, work culture, and work commitment with the teacher's performance. Subjects were primary school teachers in the district City West Kisaran with a total sample of 135 people. The research method is descriptive aim to obtain information about a phenomenon in the study. Based on hypothesis testing can be concluded obtained: (1) there is a positive correlation with the academic supervision of the school head teacher performance of ry1.23= 0.330> rtable= 0.176 and t = 5.629> ttable = 1.645; (2) there is a positive correlation with the performance of teachers working culture of ry2.13 = 0,302> rtable= 0.176 and t = 4.962> ttable= 1.645; (3) there is a positive correlation with the performance of teachers working commitment of ry3.12= 0.306> rtable= 0.176 and t = 5,040> ttable = 1.645; and (4) there is a positive correlation academic supervision principal, work culture, and work commitment with the teacher's performance by Ry (123) = 0.545> rtable = 0.176 and Fcount = 18.488> Ftable = 2,65.Hasil studies show academic supervision principals , work culture, and work commitment together contributed 29.7% to the performance of teachers, and the remainder other circumstances.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan kemurahan dan karunia-Nya sehingga sehingga penulis dapat merampungkan tesis ini yang berjudul “Hubungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Budaya Kerja, dan Komitmen Kerja dengan Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat”.

Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, cerdas, terbuka, demokratis, visioner dan mampu bersaing serta dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia. Hal inilah yang mendasari penulis untuk menganalisis permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan, dimana tesis ini dilandasi pada permasalahan yang ditemukan dalam aktivitas pendidikan, yakni mengenai kinerja guru yang dicapai setiap hari di sekolah, mengenai supervisi akademik kepala sekolah, mengenai budaya kerja yang berkembang di lingkungan sekolah dan mengenai komitmen kerja yang dimiliki oleh setiap guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya di sekolah. Atas dasar permasalahan ini peneliti melakukan penelitian dengan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut “apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah, budaya kerja, dan komitmen kerja dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat”.

Penulis menyadari bahwa dalam peyelesaian proposal ini tidak akan terwujud disebabkan berbagai kelemahan yang dimiliki, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih atas andil dan bantuan berbagai pihak, terutama:

1. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Syahwal Gultom, M.Pd, yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Program Pascasarjana.

2. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd Selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta staf yang banyak memberikan kontribusi dalam menyelesaikan studi penulis,


(8)

3. Dr. Ir. Darwin, M.Pd sebagai Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan dan Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd sebagai Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

4. Dr. Saut Purba, M.Pd sebagai Pembimbing I dan Dr. Arif Rahman M.Pd. sebagai Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, mengarahkan, memotivasi, menasehati dan membimbing penulis dalam penyelesaian tesis ini. 5. Kepada Bapak Dr. Ir. Darwin, M.Pd , Dr. Zulkifli Matondang, M.Si dan Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd sebagai Narasumber yang telah banyak memberikan saran dan dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian penulisan tesis ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu yang tidak tersebutkan namanya satu persatu, selaku Dosen Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

7. Rekan mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan Angkatan XX terkhusus untuk kelas B yang telah memberi dukungan bagi penulis.

8. Teristimewa kepada Ayahanda Tuparno dan Ibunda Nurhafni selaku orang tua yang selalu memberi teladan dan dukungan yang besar, dan terkhusus Istri tercinta Mashitah yang selalu setia mendampingi dan mendukung saya serta kepada seluruh keluarga yang memberi motivasi dan doa dalam menyelesaikan penelitian dan studi ini.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penulisan tesis ini, untuk itu penulis berharap kritik dan saran sehingga pemahaman penulis semakin meningkat di karya-karya tulis berikutnya.

Medan , Agustus 2015 Penulis,


(9)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. LatarBelakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 9

C. Pembatasan Masalah... 9

D. Perumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II. KERANGKA TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 12 A. KerangkaTeoritis ... 12

1. Kinerja Guru... 12

2. Supervisi Akademik Kepala Sekolah ... 17

3. Budaya Kerja ... 22

4. Komitmen Kerja ... 27

B. Penelitian yang Relevan... 32

C. Kerangka Berpikir... 35

1. Hubungan antara Supervisi Akademik Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru ... 35

2. Hubungan antara Budaya Kerja dengan Kinerja Guru... 38

3. Hubungan antara Komitmen Kerja dengan Kinerja Guru ... 39

4. Hubungan antara Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Budaya Kerja, Dan Komitmen Kerja dengan Kinerja Guru... 41

D. Hipotesis Penelitian ... 44

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 46

A. Tempat dan Waktu Penelitian... 46

B. Metode Penelitian ... 46

C. Sumber Data ... 47


(10)

E. Teknik Pengumpulan Data dan instrument Penelitian... 51

F. Uji Coba Instrumen... 53

G. Tehnik Analisis Data ... 57

H. Pengujian Persyaratan Analisis... 60

I. Pengujian Hipotesis ... 63

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 68

A. Deskripsi Data Penelitian... 68

B. Identifikasi Tingkat KecenderunganVariabel Penelitian... 72

C. Uji Persyaratan Analisis... 75

D. Uji Hipotesis Penelitian ... 85

E. Temuan Penelitian ... 89

F. PembahasanPenelitian ... 93

G. Keterbatasan Penelitian... 103

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN... 104

A. Kesimpulan ... 104

B. Implikasi ... 105

C. Saran ... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 112 LAMPIRAN


(11)

vii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

3.1 Data Jumlah Guru SD Kecamatan Kisaran Barat ... 47

3.2 Penentuan Jumlah Sampel Dari Populasi Tertentu Dengan Taraf Kesalahan 1 %, 5 % dan 10 %... 48

3.3 Kisi-kisi Instrumen Angket Kinerja Guru ... 51

3.4 Kisi-kisi Instrumen Angket Supervisi Akademik Kepala Sekolah... 52

3.5 Kisi-kisi Instrumen Angket Budaya Kerja ... 52

3.6 Kisi-kisi Instrumen Angket Komitmen Kerja... 52

3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r... 56

4.1 Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru ... 68

4.2 Distribusi Frekuensi Skor Supervisi Akademik Kepala Sekolah ... 69

4.3 Distribusi Frekuensi Skor Budaya Kerja ... 70

4.4 Distribusi Frekuensi Skor Komitmen Kerja ... 71

4.5 Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru... 72

4.6 Tingkat Kecenderungan Variabel Supervisi Akademik Kepala Sekolah 73 4.7 Tingkat Kecenderungan Variabel Budaya Kerja... 74

4.8 Tingkat Kecenderungan Variabel Komitmen Kerja ... 75

4.9 Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Setiap Variabel Penelitian ... 76

4.10 Ringkasan Hasil Analisis Homogenitas... 77

4.11 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X1... 78

4.12 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X2... 80

4.13 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X3... 81


(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

2.1 Paradigma Penelitian... 44

4.1 Histogram Skor Kinerja Guru... 69

4.2 Histogram Skor Supervisi Akademik Kepala Sekolah ... 70

4.3 Histogram Skor Budaya Kerja... 71

4.4 Histogram Skor Komitmen Kerja... 72

4.5 Grafik Linier Sederhana antara X1dengan Y ... 79

4.6 Grafik Linier Sederhana antara X2dengan Y ... 81

4.7 Grafik Linier Sederhana antara X3dengan Y ... 82 4.8 Gambaran Umum Hubungan Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat 89


(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Instrumen Penelitian ... 118

2. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Supervisi Akademis Kepala Sekolah... 130

3. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Supervisi Akademis Kepala Sekolah... 139

4. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Supervisi Akademis Kepala Sekolah... 141

5. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Budaya Kerja... 143

6. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Budaya Kerja... 144

7. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Budaya Kerja ... 146

8. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Komitmen Kerja... 149

9. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Komitmen Kerja... 150

10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Komitmen Kerja ... 152

11. Data Variabel Penelitian ... 155

12. Perhitungan Distribusi Frekuensi... 160

13. Identifikasi Tingkat Kecenderungan SetiapVariabel Penelitian ... 168

14. Uji Normalitas... 170

15. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Sederhana ... 181

16. Uji Homogenitas ... 199

17. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Ganda ... 216

18. Uji Independen Antar Variabel Bebas... 220

19. Perhitungan Korelasi Sederana Variabel Bebas denganVariabel Terikat 223 20. Perhitungan Korelasi Parsial Antara Variabel Penelitian ... 226

21. Perhitungan Korelasi Ganda ... 239


(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, cerdas, terbuka, demokratis, visioner dan mampu bersaing serta dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia. Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan pendidikan, dan peningkatan mutu pendidikan untuk menghadapi tantangan dan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Selain itu perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan untuk menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas. Berkualitas atau tidak sumberdaya manusia yang dihasilkan dapat dilihat dari produktivitas lembaga pendidikan terutama kinerja personal lembaga pendidikan dalam upaya mencapai tujuan akhir pada penyelenggaraan pendidikan.

Salah satu lembaga formal tempat diselenggarakannya pendidikan adalah sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bertugas membentuk manusia yang cerdas, kreatif, dan mampu bersaing sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan kandungan tujuan pendidikan nasional yang menjadi jiwa pengembangan pendidikan di Indonesia.


(15)

2

siswa, dilakukan oleh tenaga kependidikan yang profesional dalam bidangnya dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai (Engkoswara, 2010:55). Tujuan mulia dari pendidikan tidak akan terlaksana dan terwujud jika tidak ada peran guru. Guru memiliki peran yang sangat penting dan mendasar dalam pemberian layanan pendidikan yang bermutu. Tanpa guru yang berkualitas, upaya peningkatan mutu pendidikan tidak dapat dicapai secara maksimal. Dengan kata lain, berkualitas tidaknya proses kegiatan belajar mengajar tergantung dari kemampuan guru membimbing dan mengarahkan siswa. Bila guru bekerja dengan baik akan menunjukkan kinerja baik akan mampu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

Kinerja dapat diartikan sebagai pencapaian hasil kerja sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku di sekolah. Mathis (2002:78) menyatakan kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan seseorang. Lebih jauh Sagala (2009:180) mengemukakan kinerja merupakan suatu fungsi motivasi dan kemampuan menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kinerja merupakan suatu persyaratan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik yang berupa jumlah maupun kualitasnya.

Mangkuprawira dan Vitayala dalam Yamin (2007:155) menyatakan kinerja merupakan suatu konstruksi multidimensi yang dipengaruhi banyak faktor, yaitu:


(16)

3

1. Faktor Personal/ individual, meliputi: unsur pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepecayaan diri, dan komitmen yang dimiliki oleh tiap individu guru.

2. Faktor kepemimpinan, meliputi: aspek kualitas manajer dan team leader dalam melakukan supervisi (evaluasi), memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan kerja kepada guru.

3. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan, budaya kerja, dan keeratan anggota tim.

4. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja yang diberikan pimpinan sekolah, proses organisasi, dan kultur kerja dalam organisasi (sekolah).

Teori di atas sejalan dengan hasil penelitian Sihite (2013) yang menyimpulkan bahwa supervisi kepala sekolah, budaya kerja, dan motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja guru. Selanjutnya hasil penelitian Ruswandi (2011) menunjukkan supervisi akademik kepala sekolah dan komitmen kerja berpengaruh terhadap ketercapaian kinerja guru dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, hasil penelitian Shofiati (2013) menjelaskan kompetensi guru, kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja guru dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah, supervisi kepala sekolah, budaya kerja, dan motivasi kerja.


(17)

4

menunjukkan masih banyak guru yang kinerjanya kurang optimal atau masih rendah. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 6 - 9 Januari 2014 menggunakan angket tertutup pada 3 SD Negeri di Kecamatan Kisaran Barat dengan masing-masing 15 responden yang dipilih acak, didapat bahwa kinerja guru masih rendah. Hasil isian angket menunjukkan: (1) Apakah RPP dibuat setiap tahun ajaran baru? Dari 15 responden hanya 15% menjawab selalu, 10% kadang-kadang, dan 75% tidak pernah, artinya produktivitas guru dalam memperbaharui RPP masih rendah; (2) Apakah kegiatan belajar mengajar menggunakan media pembelajaran? Dari 15 responden yang menjawab selalu 27%, 40% kadang-kadang, 33% tidak pernah, artinya dalam kegiatan belajar mengajar penggunaan media pembelajaran sangat minim digunakan, yang berdampak pada kualitas pembelajaran yang diberikan guru; (3) Apakah supervisi dilaksanakan terprogram dengan jelas? Dari 15 responden 45% menjawab selalu, 25 menjawab kadang-kadang, dan 30% menjawab tidak pernah, hal ini memberikan gambaran bahwa kegiatan pembelajaran di kelas jarang disupervisi kepala sekolah, yang berdampak pada stagnansi proses pembelajaran itu sendiri; (4) Apakah pemetaan kemampuan siswa dan jadwal evaluasi pembelajaran dilakukan guru? Dari 15 responden, 34% menjawab selalu, 56% menjawab kadang-kadang, dan 10% tidak pernah, artinya masih kecilnya produktivitas guru dalam menganalisis kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran; dan (5) Apakah guru melakukan remedial sesuai hasil ujian siswa? Dari 15 responden yang menjawab selalu 16%, 33% menjawab kadang-kadang, dan 51% menjawab tidak pernah, artinya tidak


(18)

5

maksimalnya proses evaluasi yang dilakukan karena masih minimnya peran serta guru dalam meningkatkan ketuntasan belajar.

Hasil ini mendukung informasi dari pengawas Dra. Trisumarni, M.Pd., pada tanggal 20 Februari 2014 yang menyatakan kinerja guru SD dirasakan masih rendah. Dalam realitas sehari-hari masih dijumpai hal-hal berikut: (1) sebanyak 55% guru kelas belum optimal dalam pembuatan RPP dan kerangka KBM bahkan hanya copy paste perangkat tahun lalu dengan mengganti tahunnya; (2) 70% guru kelas kurang mampu menciptakan pembelajaran yang variatif; (3) sebanyak 55% guru kelas selalu meminta bantuan siswa menulis materi pelajaran tanpa pengawasan dan penjelasan materi tersebut; (4) 40% guru kelas tidak pernah membahas hasil PR di depan kelas, dan tidak menganalisis kemampuan siswa dalam memahami dan menyelesaikan tugas tersebut; (5) 45% siswa tidak memperhatikan apa yang dijelaskan guru sehingga mereka tidak menyerap pelajaran yang dijelaskan; dan (6) 70% guru tidak membuat laporan perkembangan belajar dan laporan hasil belajar siswa.

Dari informasi ini, kinerja guru harus terus ditingkatkan dengan harapan dapat menghasilkan mutu pembelajaran yang lebih baik.

Suhardan (2010:13) menyatakan bahwa masalah mutu pembelajaran, menyangkut masalah esensial yaitu masalah kualitas mengajar yang dilakukan guru harus mendapat pengawasan dan pembinaan terus menerus dan berkelanjutan. Tugas pengawasan dan pembinaan guru menjadi wewenang dan


(19)

6

memiliki tanggung jawab legal untuk mengembangkan staf, kurikulum, dan pelaksanaan pendidikan di sekolahnya (Depdiknas, 2007). Kepala Sekolah memegang peranan penting dalam menggerakkan kehidupan sekolah untuk mencapai tujuan. Wahjosumidjo (2003:89) menyatakan “Sebagai kekuatan sentral yang menjadi penggerak kekuatan sekolah, Kepala Sekolah harus memahami tugas dan fungsinya guna mencapai keberhasilan sekolah serta memiliki kepedulian terhadap staf dan siswa”.

Salah satu program pengawasan kepala sekolah dalam usaha pembinaan guru adalah melalui supervisi akademik. Secara tegas Dirjen PMPTK Depdiknas (2007) menjelaskan:

Tugas di bidang supervisi adalah tugas-tugas Kepala Sekolah yang berkaitan dengan pembinaan guru untuk perbaikan pengajaran. Supervisi merupakan suatu usaha memberikan bantuan kepada guru untuk memperbaiki atau kegiatan supervisi adalah meningkatkan hasil belajar siswa.

Supervisi merupakan upaya pembinaan agar semua faktor yang mempengaruhi guru tidak menggangu kinerja mereka, melainkan sebaliknya, menggiringnya menjadi potensi untuk bekerja secara profesional. Upaya ini menjaga guru sehingga mereka tetapon the track.

Aktivitas supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah berupaya untuk melakukan perbaikan yang terus menerus (continuous improvement), pencapaian kualitas dan ketercapaian tujuan yang lebih baik (Dessler, 2006:323). Jenis supervisi dalam dunia pendidikan disesuaikan dengan tujuan dan sasarannya. Salah satunya adalah supervisi akademik yaitu supervisi pendidikan yang berupaya untuk meningkatkan mutu proses dan hasil


(20)

7

pembelajaran melalui peningkatan kemampuan profesional guru (Satori, 2004:3). Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah sangat penting karena merupakan rangkaian dari aktivitas quality assurance dalam pendidikan. Penilaian terhadap aktivitas supervisi akademik kepala sekolah secara kedinasan dilakukan oleh pengawas sekolah, namun dalam penelitian ini, penulis mencoba meneliti supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah ini berdasarkan persepsi guru yang disupervisinya.

Dalam upaya meningkatkan kualitas kinerja guru juga diperlukan budaya kerja yang baik. Hasil penelitian Sihite (2013) menyimpulkan bahwa budaya kerja memiliki hubungan dengan kinerja guru. Budaya kerja yang bersifat positif dapat meningkatkan produktifitas kerja, sebaliknya yang bersifat negatif akan menghambat efektivitas perorangan maupun kelompok dalam organisasi. Aktualisasi budaya kerja produktif sebagai ukuran sistem nilai mengandung komponen, yaitu: (1) pemahaman substansi dasar tentang makna bekerja; (2) sikap terhadap pekerjaan dan lingkungan pekerjaan; (3) perilaku ketika bekerja; (4) etos kerja; dan (5) sikap terhadap waktu. Dengan budaya kerja yang positif tercipta suatu kondisi lingkungan kerja yang memiliki motivasi, dedikasi, kreativitas, kemampuan dan etos kerja yang tinggi terhadap tugas dan kewajibannya (Supriyadi, 2003:65).

Selain supervisi kepala sekolah dan budaya kerja, faktor lain yang juga mempengaruhi kinerja guru adalah komitmen kerjanya. Mangkuprawira dan Vitayala dalam Yamin (2007:155) menyatakan salah satu faktor personal


(21)

8

(2010:72) mengatakan “komitmen merupakan suatu sikap kerja (job atitude) atau keyakinan yang mencerminkan kekuatan relatif dan keberpihakan dan keterlibatan individu pada suatu organisasi”. Komitmen menjadi sangat penting karena komitmen merupakan hal yang paling mendasar dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Guru akan kesulitan melakukan peran dan tanggung jawabnya sebagai pendidik apabila tidak memiliki komitmen.

Steers dan Poter dalam Muslim (2009:81) menambahkan komitmen adalah sikap bersedia melibatkan diri pada suatu organisasi dan menyumbangkan segala sesuatu yang ada pada dirinya agar organisasi tetap dalam keadaan baik. Sejalan dengan itu, Deporter dan Henaki dalam Purba (2010:72), mengatakan komitmen adalah tekad kuat yang mendorong untuk mewujudkan sesuatu, terlepas dari berapa banyak rintangan yang mungkin akan dihadapinya. Individu yang berkomitmen selalu menyadari dan siap dengan semua resiko, serta bertanggung jawab terhadap resiko yang timbul, dan tidak ragu untuk menentukan sikap paling mendasar dalam melaksanakan suatu pekerjaan adalah komitmen, karena akan sulit menyelesaikan pekerjaan dengan baik tanpa memiliki komitmen.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa penting untuk meneliti kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat, dengan mengambil judul: “Hubungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Budaya Kerja dan Komitmen Kerja dengan Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat”.


(22)

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) Bagaimana kondisi dan kualitas pendidikan Indonesia? (2) Bagaimana peran guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia? (3) Bagaimana kinerja guru? (4) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja guru? (5) Apakah faktor pendidikan mempunyai hubungan dengan kinerja guru? (6) Apakah faktor komitmen mempuyai hubungan dengan kinerja guru? (7) Apakah tingkat penghasilan mempunyai hubungan dengan kinerja guru? (8) Apakah kepemimpinan mempunyai hubungan dengan kinerja guru? (9) Apakah budaya kerja mempunyai hubungan dengan kinerja guru? dan (10) Apakah supervisi kepala sekolah mempunyai hubungan dengan kinerja guru?

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini masalah dibatasi pada faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja guru yakni: supervisi akademik kepala sekolah, budaya kerja, dan komitmen kerja. Dalam penelitian ini variabel kinerja guru dibatasi hanya pada kemampuan guru dalam pembelajaran di kelas mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai penilaian hasil belajar siswa. Kinerja guru dinilai menggunakan lembar observasi. Supervisi akademik kepala sekolah dibatasi pada kemampuan kepala sekolah dalam mensupervisi pekerjaan guru berdasarkan pendapat guru.


(23)

10

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan positif antara supervisi akademis kepala sekolah dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat?

2. Apakah terdapat hubungan positif antara budaya kerja dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat?

3. Apakah terdapat hubungan positif antara komitmen kerja dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat?

4. Apakah terdapat hubungan positif antara supervisi kepala sekolah, budaya kerja, dan komitmen kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hubungan antara supervisi akademis kepala sekolah dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat.

2. Hubungan antara budaya kerja dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat.

3. Hubungan antara komitmen kerja dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat.

4. Hubungan antara supervisi kepala sekolah, budaya kerja, dan komitmen kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat.


(24)

11

F. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Memberi kontribusi yang baik secara teoritis untuk pengembangan teori yang berkaitan dengan perilaku organisasi, khususnya teori supervisi, budaya kerja, komitmen kerja, dan kinerja guru.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi kepala dinas pendidikan dan stakeholder lainnya, sebagai informasi untuk menentukan kebijakan dalam peningkatan kinerja guru.

b. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan informasi untuk dapat meningkatkan kinerja guru.

c. Bagi guru, sebagai upaya pengembangan dan peningkatan kinerja guru. a. Bagi peneliti lain dapat menjadi masukan dan pembanding dari segi

teknis maupun hasil temuan sehingga saling sumbang saran untuk pengembangan hasil penelitian dan wawasan keilmuan.


(25)

104 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

1. Terdapat hubungan positif antara supervisi akademik kepala sekolah dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat, artinya semakin baik supervisi akademik kepala sekolah maka semakin baik juga kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat.

2. Terdapat hubungan positif antara budaya kerja dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat, artinya semakin baik budaya kerja maka semakin baik juga kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat.

3. Terdapat hubungan positif antara komitmen kerja dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat, artinya semakin baik komitmen kerja maka semakin baik juga kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat.

4. Terdapat hubungan positif antara supervisi akademik kepala sekolah, budaya kerja, dan komitmen kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat, artinya semakin baik supervisi akademik kepala sekolah, budaya kerja, dan komitmen kerja maka semakin baik juga kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kisaran Barat.


(26)

105

B. Implikasi

Terujinya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah, budaya kerja, dan komitmen kerja secara bersama-sama dapat meningkatkan kinerja guru. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah, budaya kerja, dan komitmen kerja secara bersama-sama menunjukkan hubungan positif dengan kinerja guru. Berdasarkan hal tersebut maka implikasi dari yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan simpulan.

1. Peningkatan Kinerja Guru Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Dengan diterimanya hipotesis pertama yakni supervisi akademik kepala sekolah menunjukkan hubungan positif dengan kinerja guru, maka upaya meningkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan kualitas supervisi akademik kepala sekolah. Atas dasar temuan di atas, dikemukakan sejumlah implikasi terkait dengan upaya peningkatan supervisi akademik kepala sekolah. Kepala sekolah harus mampu untuk menjadi pemimpin yang terbaik di sekolah sehingga kepala sekolah bisa menjadi teladan dalam setiap aktivitas di sekoah terutama dalam melaksanakan supervisi akademik. Supervisi akademik kepala sekolah memilik peran yang siginifikan dalam meningkatkan kinerja guru, kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam mendorong dan memberikan motivasi terhadap semua warga sekolah.


(27)

106

sekolah harus mengacu kepada Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang standar kompetensi dan kualifikasi kepala sekolah. Hal ini dikarenakan masih banyaknya pengangkatan calon kepala sekolah tidak mengacu kepada peraturan pemerintah yang berlaku, namun lebih didasarkan kepada faktor kedekatan atau hubungan emosional serta isme tertentu.

Peningkatan kompetensi dan profesionalisme kepala sekolah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Untuk itu diperlukan usaha-usaha nyata dan komperhensif dari pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan, pelatihan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi para kepala sekolah untuk mewujudkan kepala sekolah yang berkualitas.

Kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap keberhasilan tujuan suatu sekolah. Untuk itu kepala sekolah harus paham tugas dan fungsi sebagai pemimpin tertinggi di sekolah. Kepala sekolah harus melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Pengembangan kualitas pendidikan di sekoah menuju kinerja guru yang tinggi menuntut kinerja kepala sekolah yang lebih optimal. Untuk itu, kepala sekolah harus mempunyai ketrampilan dan kompetensi yang cukup memadai dalam mengelola sekolah. Kepala sekolah diharapkan dapat membuat dan mengembangkan sebuah visi, misi, dan tujuan sekolah yang rasional dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisi yang dimiliki sekolah. Kepala sekolah diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengelola dan menggerakkan berbagai sumber daya yang dimilliki sekolah,


(28)

107

semata-mata untuk kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Pengembangan kinerja guru menuntut kepala sekolah yang mandiri dan mempunyai kepemimpinan yang baik dalam membuat berbagai kebijakan dan keputusan yang menyangkut sekolah. Kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan, ketrampilan kepemimpinan, integritas tinggi, dan profesionalitas dalam melaksanakan dan memimpin berbagai tugas dan perannya. Tanpa memiliki berbagai ketrampilan dan kemampuan tersebut, maka kepala sekolah tidak akan mampu melaksanakan kegiatan dan program sekolahnya dengan optimal.

Di samping itu kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif serta membangun kerjasama yang harmonis dengan komite sekolah, wali murid, masyarakat dan pemerintah.

2. Peningkatan Kinerja Guru Melalui Budaya kerja

Dengan diterimanya hipotesis kedua yakni budaya kerja menunjukkan hubungan positif dengan kinerja guru, maka upaya meningkatkan kinerja guru adalah dengan menciptakan budaya kerja yang mampu menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab yang tinggi terhadap sekolah.

Keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik


(29)

108

yang mudah. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut, guru membutuhkan daya dukung yang mencukupi sehingga guru dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan.

Budaya kerja adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kesetiaan, dan ketertiban. Disiplin adalah sebagai sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa ketaatan-ketaatan yang ditetapkan pemerintah atau etika, norma, dan atau kaidah-kaidah yang berlaku untuk tujuan tertentu.

3. Peningkatan Kinerja Guru Melalui Komitmen Kerja

Komitmen kerja yang dimiliki seseorang, baik yang berasal dari dalam diri sendiri maupun yang bersumber dari luar, menjadi penentu terhadap tindakan yang dilakukan guru di sekolah. Dalam melaksanakan tugas pembelajaran di sekolah, seorang guru dipengaruhi keinginannya yang dalam bekerja mengakibatkan seseorang bermotivasi tingi atau rendah. Gaji yang tingi adalah akan menjadi komitmen bagi guru untuk mengajar lebih baik. Tetapi masih banyak faktor lain yang dapat memotivasi guru, antara lain: kenyamanan bekerja, penghargaan, kenyamanan bekerja, situasi dan kondisi kerja kesemuannya dapat memotivasi guru bekerja. Komitmen kerja akan memaksimalkan potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan kinerjanya di sekolah. Kinerja guru sangat dipengaruhi komitmen kerja guru. Sangat tidak mungkin seseorang yang tidak memiliki motivasi yang kuaat dapat bekerja efektif.


(30)

109

Komitmen kerja yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Komitmen kerja adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Jika tujuan tersebut peningkatan kerja, maka komitmen kerja akan membawa kepada peningkatan kinerjanya.

4. Peningkatan Kinerja Guru Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Budaya Kerja, dan Komitmen Kerja

Dengan diterimanya hipotesis ketiga yakni supervisi akademik kepala sekolah, budaya kerja, dan komitmen kerja menunjukkan hubungan positif dengan kinerja guru, maka upaya meningkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan kualitas supervisi akademik kepala sekolah dan menciptakan keinginan guru untuk terus bertanggung jawab terhadap sekolah. Keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor yang berasal dari guru maupun faktor yang berasal dari luar diri guru. Tugas dan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran bukanlah tugas yang mudah. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut, guru membutuhkan daya dukung yang mencukupi sehingga guru dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan.

Supervisi akademik kepala sekolah yaitu, kepala sekolah mampu merencanakan dan melaksanakan program supervisi akademik secara benar


(31)

110

bahwa kepala sekolah adalah seorang yang dapat dijadikan panutan bagi dirinya, dimana guru dapat memberikan penilaian pada kepemimpinan kepala sekolahnya melalui proses kognitif dan visual. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan daya dukung yang dapat mempengaruhi kinerja guru dalam proses pembelajaran. Demikian juga dengan budaya kerja sebagai daya penggerak yang memotivasi semangat bekerja seseorang, mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja. Supervisi akademik kepala sekolah dan budaya kerja secara bersama-sama berhubungan dengan kinerja guru.

C. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan hasil penelitian adalah:

1. Untuk meningkatkan kinerja guru diharapkan kepada semua pihak yang memiliki kepentingan dalam memajukan pendidikan mulai dari kepala sekolah, guru, peserta didik, masyarakat umum, dunia usaha, komite sekolah, pemerintah baik pusat maupun daerah, harus mampu bekerja sama dan memberikan perhatian yang lebih dalam upaya menciptakan kinerja guru. Karena kinerja guru berdampak pada peningkatan kualitas peserta didik.

2. Selain faktor kepemimpinan berkaitan dengan pengembangan kinerja guru perlu didukung oleh perubahan berbagai aspek lainnya dalam pendidikan, salah satunya adalah dengan menciptakan budaya kerja. Sekolah merupakan


(32)

111

tempat terbaik untuk belajar oleh karena itu perlu dibangun budaya kerja guru yang dapat memberikan pelayanan terbaik dalam belajar.

3. Kepada Dinas Pendidikan Kota Medan untuk memberikan pembinaan secara terus menerus kepada kepala sekolah dan guru melalui pelatihan-pelatihan penguatan kompetensi/ kemampuan kepala sekolah dan guru. 4. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara

supervisi akademik kepala sekolah, budaya kerja, dan komitmen kerja dengan kinerja guru guna memperluas hasil penelitian ini.


(33)

112

DAFTAR PUSTAKA

“Susahnya Benahi Profesi Guru”. http://64.203.71. 11/kompas-cetak/0602/21/humaniora/2455732.htm tanggal 1 Mei 2014).

Amilin, Dewi, Rosita. 2008. “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Publik dengan Role Stress sebagai Variabel Moderating”.JAAI Vol. 12 No.1

Anoraga Panji dan Suyati Sri. 2006. Perilaku Keorganisasian, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya

Anwar Prabu Mangkunegara. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia,

Bandung: Rosda Karya

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Badudu,1999.Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet. Ke- 1 Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Barnawi dan Arifin, Mohammad, 2012. Kinerja Guru Profesional. Jogjakarta: ArRuzz Media

Davis, K dan JW. 1993. Perilaku Dalam Organisasi. Terjemahan Tim Erlangga, Jakarta: Erlangga

Djam’an, Satori, 2007.Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka

Dodd, W.A. 1972. Primary School Inspection in New Countries. London: Oxford University Press

Engkoswara, 2010.Administrasi Pendidikan,Bandung: Alfabeta

Garry, Dessler. 2006. Manajemen sumber Daya Manusia. Edisi Ke-10 Terjemahan Parmita Rahayu Kalten: Intan Sejati

Gunawan, M.A. 2010. “Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian”.Authorized by; http://www.forum penelitian.blogspot.com

Granados, Lopez M, 2007. “Biodiesel from sunflower oil by using activated calcium Oxide”.Applied B: Environmental 73 (2007)317-326.


(34)

113

Hasibuan, Malayu SP. 2003.Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara Hamalik, Oemar, 2003.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Idi, Abdullah. ″UU No. 14/2005 Tentang Guru/Dosen: Antara Cita dan Fakta″ Intizar: Jurnal Kajian Agama Islam dan Masyarakat,Vol. 12/No.2/Desember 2006.

Juhum, Muhammad. 2013. “Hubungan Budaya Kerja, Sikap Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah, Dan Kepuasan Kerja Dengan Komitmen Organisasi Guru SMP Swasta di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang”.Tesis. Medan: UNIMED.

Kemendiknas. 2010. Supervisi Akademik Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan. Kirom, Bahrul, 2009, Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Konsumen,

Bandung: Pustaka Reka Cipta

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa: Vivin A.Y, Shekar Purwanti. Yogyakarta: Andi

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Martono, dan Agus Harjito. 2003.Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga. Yogyakarta: EKONISIA

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Jakarta: Salemba Empat

Mitchel, T.R dan Larson. 1987. People and Organization; An Introduction to Organizational Behavior.Singapore: Mc Graw Hill Inc.

Mulyasa E, 2009.Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru,Remaja Rosda Karya _________, 2004.Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya

Ndraha, T., Amnuai. 2003. Teori Budaya Organisasi. Jakarta: BKU Ilmu Pemerintahan Kerjasama IIP-Unpad

Nawawi, Hadari, 2006.Administrasi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung

Newstrom, John dan Davis. 1997. Organizational Behavior: Human Behavior at Work, (New York: Mc. Graw-Hill Companies, Inc.


(35)

114

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentangStandar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Piet A. Sahertian dan Frans Mataheru, 2000. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional

Pidarta Made. 2008. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Purba, Sukarman. 2010. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi. Laksbang: Yogyakarta

Qomariah, Aan dan Cepi Triatna. 2005. Visonary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakkarta: Bumi Aksara.

Rachmawati, Tutik dan Daryanto, 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya. Yogyakarta: Gava Media

Rimang, S.S. 2011. Meraih Predikat Guru dan Dosen Paripurna, Bandung: Alfabeta

Rivai, Veithzal. 2008. Education Management, Analisis Teori dan Praktek. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008.Perilaku Organisasi (edisi 12). Jakarta: Salemba Empat

Rucky, Ahmad S. 2002. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sagala, Syaiful. 2009.Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sahertian, Piet A. 2000. Konsep-Konsep dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam

Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta Schacter, John. 2014. “Teacher Performance-Based Accountability: Why What

and How”.http://www.mff.org/pubs/performance_assessment.pdf.diakses tanggal 12 Februari 2014

Sergiovanni, T.J. dan R.J. Starrat. 1979. Supervision: Human Perspective. New York: McGraw-Hill Book Company

Sergiovanni, T.J. et al. 1987. Educational Governance and Administration. Second Edition. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.

Setiawati, Devi, Zilkaida, Anita. 2007. “Perbedaan Komitmen Kerja Berdasarkan Orientasi Peran Gender Pada Karywan di Bidang Kerja Non Tradisional”.Proceeding PESAT Vol. 2.


(36)

115

Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Simamora, Henry, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN

Simanjuntak, Payaman J, 2011, Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Soetopo, Hendiyat dan Wasty Soemanto. 1988. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara

Sofo,F. 2003.Human Resources Development: Prespectives, Role and Practice Choices.Warriewood: Business & Profesional Publishing

Subrayanti, Delia. 2013. “Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Iklim Organisasi Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur”.Thesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. 2008.Statistik Untuk Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sudjana, Nana. 2004.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rosda Suhardan, Dadang. 2010. Supervisi Profesional Layangan dalam Meningkatkan

Mutu Pembelajaran di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta

Suhendi, Hendi dan Sahya Anggara. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia

Sunarto dan Djumadi Purwoatmodjo. 2011. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Dan Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Guru SMP Di Wilayah Sub Rayon 04 Kabupaten Demak”. Jurnal Analisis Manajemen. Vol. 5 No.1 Juli 2011

Supandi. 1996. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama Universitas Terbuka

Susanto. 1997.Budaya Perusahaan. Jakarta: Elex Madia Komputindo

Tri Guno, Supriyadi. 2006, Etos Kerja Menuju Puncak Prestasi. Yogyakarta: Harapan Utama


(37)

116

Susanto, 2002. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya. Bandung: Lingga Jaya

Syafri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Thoha, Miftah. 2006. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Triguno. 2004.Budaya Kerja. Jakarta: Golden Terayon Press

Usman, Husaini, 2009.Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, Moh. Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Wahjosumidjo. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

West, M.A. 2000. Mengembangkan Kreativitas Dalam Organisasi. Yogyakarta: Kanisius

Yamin, Martinis. 2007. Profesional Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada Pers

Yamin, Martinis dan Maisah. 2007. Standarisai Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada Press

Zurnali, Cut. 2010.Knoeledge Worker: Kerangka Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Depan. Bandung: Unpad Press


(1)

111

tempat terbaik untuk belajar oleh karena itu perlu dibangun budaya kerja guru yang dapat memberikan pelayanan terbaik dalam belajar.

3. Kepada Dinas Pendidikan Kota Medan untuk memberikan pembinaan secara terus menerus kepada kepala sekolah dan guru melalui pelatihan-pelatihan penguatan kompetensi/ kemampuan kepala sekolah dan guru. 4. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara

supervisi akademik kepala sekolah, budaya kerja, dan komitmen kerja dengan kinerja guru guna memperluas hasil penelitian ini.


(2)

112

Amilin, Dewi, Rosita. 2008. “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Publik dengan Role Stress sebagai Variabel Moderating”.JAAI Vol. 12 No.1

Anoraga Panji dan Suyati Sri. 2006. Perilaku Keorganisasian, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya

Anwar Prabu Mangkunegara. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Rosda Karya

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Badudu,1999.Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet. Ke- 1 Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Barnawi dan Arifin, Mohammad, 2012. Kinerja Guru Profesional. Jogjakarta: ArRuzz Media

Davis, K dan JW. 1993. Perilaku Dalam Organisasi. Terjemahan Tim Erlangga, Jakarta: Erlangga

Djam’an, Satori, 2007.Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka

Dodd, W.A. 1972. Primary School Inspection in New Countries. London: Oxford University Press

Engkoswara, 2010.Administrasi Pendidikan,Bandung: Alfabeta

Garry, Dessler. 2006. Manajemen sumber Daya Manusia. Edisi Ke-10 Terjemahan Parmita Rahayu Kalten: Intan Sejati

Gunawan, M.A. 2010. “Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian”.Authorized by; http://www.forum penelitian.blogspot.com

Granados, Lopez M, 2007. “Biodiesel from sunflower oil by using activated calcium Oxide”.Applied B: Environmental 73 (2007)317-326.


(3)

113

Hasibuan, Malayu SP. 2003.Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara Hamalik, Oemar, 2003.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Idi, Abdullah. ″UU No. 14/2005 Tentang Guru/Dosen: Antara Cita dan Fakta″ Intizar: Jurnal Kajian Agama Islam dan Masyarakat,Vol. 12/No.2/Desember 2006.

Juhum, Muhammad. 2013. “Hubungan Budaya Kerja, Sikap Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah, Dan Kepuasan Kerja Dengan Komitmen Organisasi Guru SMP Swasta di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang”.Tesis. Medan: UNIMED.

Kemendiknas. 2010. Supervisi Akademik Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan. Kirom, Bahrul, 2009, Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Konsumen,

Bandung: Pustaka Reka Cipta

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa: Vivin A.Y, Shekar Purwanti. Yogyakarta: Andi

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Martono, dan Agus Harjito. 2003.Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga. Yogyakarta: EKONISIA

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Jakarta: Salemba Empat

Mitchel, T.R dan Larson. 1987. People and Organization; An Introduction to Organizational Behavior.Singapore: Mc Graw Hill Inc.

Mulyasa E, 2009.Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru,Remaja Rosda Karya _________, 2004.Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya

Ndraha, T., Amnuai. 2003. Teori Budaya Organisasi. Jakarta: BKU Ilmu Pemerintahan Kerjasama IIP-Unpad

Nawawi, Hadari, 2006.Administrasi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung

Newstrom, John dan Davis. 1997. Organizational Behavior: Human Behavior at Work, (New York: Mc. Graw-Hill Companies, Inc.

Osborne, David and Plastrik, Peter, 2001. Memangkas Birokrasi: Lima Strategi Menuju Pemerintahan Wirausaha. Terjemahan. Jakarta. PPM


(4)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentangStandar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Piet A. Sahertian dan Frans Mataheru, 2000. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional

Pidarta Made. 2008. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Purba, Sukarman. 2010. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi. Laksbang: Yogyakarta

Qomariah, Aan dan Cepi Triatna. 2005. Visonary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakkarta: Bumi Aksara.

Rachmawati, Tutik dan Daryanto, 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya. Yogyakarta: Gava Media

Rimang, S.S. 2011. Meraih Predikat Guru dan Dosen Paripurna, Bandung: Alfabeta

Rivai, Veithzal. 2008. Education Management, Analisis Teori dan Praktek. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008.Perilaku Organisasi (edisi 12). Jakarta: Salemba Empat

Rucky, Ahmad S. 2002. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sagala, Syaiful. 2009.Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sahertian, Piet A. 2000. Konsep-Konsep dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam

Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta Schacter, John. 2014. “Teacher Performance-Based Accountability: Why What

and How”.http://www.mff.org/pubs/performance_assessment.pdf.diakses tanggal 12 Februari 2014

Sergiovanni, T.J. dan R.J. Starrat. 1979. Supervision: Human Perspective. New York: McGraw-Hill Book Company

Sergiovanni, T.J. et al. 1987. Educational Governance and Administration. Second Edition. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.

Setiawati, Devi, Zilkaida, Anita. 2007. “Perbedaan Komitmen Kerja Berdasarkan Orientasi Peran Gender Pada Karywan di Bidang Kerja Non Tradisional”.Proceeding PESAT Vol. 2.


(5)

115

Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Simamora, Henry, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN

Simanjuntak, Payaman J, 2011, Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Soetopo, Hendiyat dan Wasty Soemanto. 1988. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara

Sofo,F. 2003.Human Resources Development: Prespectives, Role and Practice Choices.Warriewood: Business & Profesional Publishing

Subrayanti, Delia. 2013. “Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Iklim Organisasi Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur”.Thesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. 2008.Statistik Untuk Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sudjana, Nana. 2004.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rosda Suhardan, Dadang. 2010. Supervisi Profesional Layangan dalam Meningkatkan

Mutu Pembelajaran di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta

Suhendi, Hendi dan Sahya Anggara. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia

Sunarto dan Djumadi Purwoatmodjo. 2011. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Dan Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Guru SMP Di Wilayah Sub Rayon 04 Kabupaten Demak”. Jurnal Analisis Manajemen. Vol. 5 No.1 Juli 2011

Supandi. 1996. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama Universitas Terbuka

Susanto. 1997.Budaya Perusahaan. Jakarta: Elex Madia Komputindo

Tri Guno, Supriyadi. 2006, Etos Kerja Menuju Puncak Prestasi. Yogyakarta: Harapan Utama

Triguno. 2004. Budaya Kerja: Menciptakan Lingkungan Yang Kondusive Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Golden Trayon Press


(6)

Susanto, 2002. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya. Bandung: Lingga Jaya

Syafri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Thoha, Miftah. 2006. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Triguno. 2004.Budaya Kerja. Jakarta: Golden Terayon Press

Usman, Husaini, 2009.Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, Moh. Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Wahjosumidjo. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

West, M.A. 2000. Mengembangkan Kreativitas Dalam Organisasi. Yogyakarta: Kanisius

Yamin, Martinis. 2007. Profesional Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada Pers

Yamin, Martinis dan Maisah. 2007. Standarisai Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada Press

Zurnali, Cut. 2010.Knoeledge Worker: Kerangka Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Depan. Bandung: Unpad Press