APLIKASI NOTA PELAYANAN EKSPOR BERBASIS WEB STUDI KASUS : KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SIDOARJO.

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN TAMSULOSIN DAN KOMBINASI
DENGAN FINASTERIDE TERHADAP LOWER URINARY TRACT
SYMTOMPS (LUTS) PADA PASIEN BENIGN PROSTATIC
HYPERPLASIA (BPH) TANPA RETENSI

TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Derajat Magister
Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Ilmu Biomedik

Oleh
SAIFUL ISLAM
S501008057

PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016

ii

iii


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan pertolongan Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis dengan judul “Perbedaan Pengaruh Pemberian
Tamsulosin dan Kombinasi dengan Finasteride Terhadap Lower
Urinary Tract Symtomps (LUTS)

Pada Pasien Benign Prostatic

Hyperplasia (BPH) Tanpa Retensi”.
Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi
sebagian persyaratan mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran
Keluarga Minat Utama Ilmu Biomedik. Perkenankan penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan kesempatan belajar pada program

pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
2. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku direktur Program
Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan
memberikan fasilitas dalam menempuh pendidikan pada Program
Pascasarjana.
3. Prof. Dr. Hartono, dr, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Endang Agustinar, dr., M.Kes., selaku Direktur RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.
5. Prof. Dr.A.A. Subijanto, dr., MS, selaku Kepala Program Studi
Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Soebandrijo, dr., SpB, SpBTKV, selaku Kepala SMF Bedah RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
7. Amru Sungkar, dr, Sp.B, Sp.BP-RE(K), selaku Ketua Program Studi
Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

v

8. Setya Anton Tusarawardaya, dr. SpU sebagai pembimbing utama yang

membimbing, memberikan masukan dan mendorong saya agar
menyelesaikan karya akhir ini serta memberikan banyak kesempatan
dan bimbingan dalam penanganan pasien yang menjadi sampel dalam
penelitian
9. Dr. Suharto Wijanarko, dr., Sp.U, selaku pembimbing pendamping
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan karya akhir ini.
10. Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., SU., AIFO., MARS dan Dr.Ida Bagus
Budhi Surya Adnyana, dr. Sp.BKBD, M.Kes, selaku dewan penguji,
atas masukan dan saran sehingga karya akhir ini menjadi lebih baik.
11. Seluruh Senior Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
12. Paramedis dan non paramedis di RSUD Dr.Moewardi Surakarta.
13. Seluruh residen bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
14. Orang tua, istri tercinta dan anak-anak serta keluarga besar yang
memberikan semangat, doa dan dukungannya hingga selesainya karya
akhir ini.
Penulis menyadari bahwa karya akhir ini masih jauh dari sempurna oleh
karena itu setiap kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
dengan senang hati. Semoga Tuhan Yang Maha Esa merestui segala langkah

dalam menuntut ilmu, dan menjadi pribadi yang lebih berguna dalam
membantu sesama. Amin.

Surakarta, September 2016

Penulis

vi

ABSTRAK

Latar Belakang : Benign prostatic hyperplasia ( BPH ) adalah kondisi yang
sangat umum pada orang tua yang disebabkan oleh pertumbuhan kelenjar prostat
yang tidak regular. Penelitian Klinis terapi medis untuk BPH telah menunjukkan
secara konsisten, bahwa terapi kombinasi reseptor (AR) antagonis a1 - adrenergik
dan inhibitor 5a - reduktase lebih unggul dibandingkan terapi tunggal kedua agen
saja.
Tujuan : Mengetahui perbedaan pengaruh pemberian Tamsulosin tunggal dan
kombinasi Tamsulosin dengan Finasteride terhadap LUTS pada pasien BPH tanpa
Retensi.

Metode : Penelitian ini merupakan eksperimen klinis dengan menggunakan
rancangan penelitian pre and post test control group design. Jumlah sampel pada
penelitian ini adalah 8 untuk tiap kelompok perlakuan. Kelompok I (kelompok
terapi tunggal Tamsulosin) dan kelompok II (Kelompok terapi kombinasi
Tamsulosin-finasteride). Pasien dinilai The International Prostate Symptom Score
(IPSS), penilaian dilakukan sebelum terapi dan 4 minggu setelah terapi. Semua
data yang terkumpul dilakukan uji statistik non parametric menggunakan mann
whitney (α = 0,05).
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebelum perlakuan pada kelompok
terapi tunggal dengan rata-rata IPSS sebesar 14,13 + 3,682, sedangkan pada
kelompok terapi kombinasi dengan rata-rata IPSS sebesar 13,25 + 3,370.
Kemudian setelah perlakuan pada kelompok terapi tunggal dengan rata-rata IPSS
sebesar 12.00 + 3.162, atau mengalami penurunan skor IPSS sebesar 15,0%.
Sedangkan pada kelompok terapi kombinasi dengan rata-rata IPSS sebesar 8.63 +
2.825 atau mengalami penurunan skor IPSS sebesar 34,9%. Nilai p-value 0,041
(p