Vaksin HPV Untuk Pencegahan Kanker Serviks.

BANDUNG
IN

C O N T R O V E R S IE S

AND

CO NSENSUS

& G Y N E C O L O G Y nmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
O B S T E T R I C S WVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

© srqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
2011 CV Sagung Seto
PO.BOX 4661/ Jakarta 10001
Telp. (021) 8577251
Email: admsagung@sagung.co.id

Editor:
Tono Djuwantono
Wiryawan Permadi

Mulyanusa A Ritonga
Anggota IKAPI
Hak cipta dilindungi Undang-undang
Dilarang menguntip, memperbanyak dan menerjemahkan sebagian atau
seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari penerbit
Desain Cover: Mariyam
Penata isi: Riefmanto
ISB~:978-602-8674-42-3

Sanksi

P e la n g g a r a n

U n d a n g -U n d a n g

1.

Pasal 72

Nom or


19 Tahun

Barangsiapa

dengan

sebagaimana

dimaksud

2002

sengaja

dan

te n ta n g

tanpa


H a k C ip ta .

hak

melakukan

perbuatan

dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan

ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau
denda paling sedikit Rp1.000.000,OO (satu juta rupiah), atau pidana penjara
paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau

denda paling banyak Rp5.000.000.000,OO

(lima miliar rupiah).
2.


Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak
Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,OO(lima ratus juta
rupiah).

ii

BANDUNG CONTROVERSIES AND CONSENSUS
IN OBSTETRICS & GYNECOLOGY

V A K S IN H P V U N T U K P E N C E G A H A N K A N K E R S E R V IK S srqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Yudi Mulyana Hidayat1
1nmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Divisi Ginekologi Onkologi
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UNPADI
Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung

PENDAHULUAN
Kanker serviks merupakan


kanker primer berasal

dari serviks

(kanalis servikalis dan at au porsio) dan merupakan

kanker yang

menduduki urutan pertama pada kejadian kanker secara keseluruhan
kejadian kanker pada wanita di Indonesia. Telah diketahui perjalanan
penyakit karsinoma
model karsinogenesis
memerlukan

sel skuamosa serviks merupakan
melalui tahapan-tahapan

salah satu


(multistep)

dan

waktu yang cukup lama kurang lebih 20 tahun untuk

tumbuh menjadi kanker invasif.
Penyebab kanker serviks uteri telah jelas diketahui

adalah

akibat infeksi HPV (Human Papilloma Virus) terdeteksi pada 99,7%
kanker serviks, sehingga infeksi HPV merupakan infeksi yang sangat
penting pada perjalanan perjalanan penyakit kanker serviks uterus.
Infeksi HPV dapat dijumpai pula pada kanker vulva, vagina, penis,
anus,laring, orofaring dan rongga mulut.'
Berdasarkan hasil temuan pada penelitian epidemiologi, tipe
HPV diklasifikasikan dalam tiga klasifikasi: (dikutip dari 1)
1.


Golongan risiko tinggi

2.

Golongan kemungkinan

3.

Golongan risiko rendah

: 16,18,31,33,35,39,45,51,52,56,58,59
risiko tinggi : 26, 53, 66, 68, 73, 82
: 6, 11,40,42,43,44,54,

61, 70, 72, 81

BANDUNG CONTROVERSIES AND CONSENSUS
-------IN OBSTETRICS & GYNECOLOGYZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

297


Berbagai
menyertaI)

faktor

dianggap

terjadinya

merokok, kontrasepsi

sebagai ko-faktor

kanker serviks antara

(faktor

yang


lain multiparitas,

hormonal, penyakit hubungan

seksual dan

faktor nutrisi.ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

B E B A N K A N K E R S E R V IK S

Di dunia, setiap 2 menit seorang wanita meninggal karena kanker
serviks, di Asia-Pasifik, setiap 4 menit seorang wan ita meninggal
karena kanker serviks sedangkan di Indonesia, setiap 1jam seorang
wanita meninggal karena kanker serviks .
Dari studi epidemiologi diketahui bahwa setiap wan ita berisiko
sepanjang hidupnya sampainmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
80% wanita akan terinfeksi HPV , hingga
dalam hidupnya sampai

50%


wanita tersebut akan terinfeksi strain

HPV penyebab kanker.v-' Puncak insidensi HPV onkogenik terjadi
pada wanita mudadan

risiko infeksi/reinfeksi

bertahan sepanjang

hidup wanita tersebutWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

In s id e n s i in fe k s i H P V p e n y e b a b
w a n ita

kanker pada

b e r d a s a r k a n u m u r s e s ifik

• Puncak insidensi HPVonkogenik terjadi pada wanita muda

• Risiko infeksi/reinfeksi
tersebut

bertahan sepanjang hidup wanita

30-

o

14-19

20-24

25-29

3().39

40-49

50-59

Usia,tahun

V~ef"'''';~~~~I.A14~.stL'M'W,$I_~fL~,*_B~;J,5IJl'{2taI},~''_M'ELFIWCIt~:z,I5,Ipp't-,$t~,
JW ~«.

298

CM Altaql~,DurNt

••

.J,NiIAll1¢i~.I)-.

BANDUNG CONTROVERSIES AND CONSENSUS
IN OBSTETRICS & GYNECOLOGY

~~~~~~~~------------------~------------)i
~-------------__~ZY

G A R I S B E S A R Y A N G H A R U S D I K E T A H U I P A D A I N F E K S I H P V srqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCB

Apa yang membuat HPV berbeda
HPV, virus yang bisa bersembunyi

dari sistem pertahanan

tubuh
Kadar antibodi yang terbentuk

setelah infeksi alamiah sangat

rendah dan tidak dapat memberikan perlindungan
Pentingnya neutralizing antibodies setelah vaksinasi

Neutralising antibodies adalah perlindungan

dasar paling utama

yang melindungi terhadap infeksi HPV.l

Recall imun memori yang terbentuk setelah vaksinasi, terhadap
infeksi alamiah belum terbukti
Karakteristik vaksin kanker serviks yang ideal
Kadar neutralising

antibodies dalam serum yang tinggi dan

bertahan lama yang terbentuk setelah vaksinasi, sangat penting
dalam memberikan perlindungan

D A S A R IM U N O L O G I V A K S IN K A N K E R S E R T V IK S

Vaksin profilaksis fokus kepada pencegahan

infeksi dengan cara

mencegah virus masuk kedalam sel dan Induksi neutralising antibodies
setelah vaksinasi, mampu mencegah infeksi'"
{I

nmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

+

M engapa

kita

m e m b u tu h k a n

k a d a r a n tib o d i y a n g

tin g g i?

Dari hasil penelitian yang cukup panjang didapatkan bahwa vaksinasi
merangsang pembentukan

antibodi serum, dan antibodi serum yang

BANDUNG CONTROVERSIES AND CONSENSUS
IN OBSTETRICS & GYNECOLOGY

--------

299

diinduksi vaksin dapatbertransudasi ke lokasi infeksi. 4 Makin tinggi
kadar antibodi serum, artinya kadar antibodi di lokasi infeksi juga
semakin tinggi, sehingga pada akhirnya antibodi menetralisir virus
dan mencegah virus masuk kedalam se1.5,6,7,8ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
M engapa

A n tib o d \ P e n tin g

?

HPV bersembunyi dari sistemnmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
imun--", k a d a r a n t i b o d i yang
t e r b e n t u k s e t e l a h i n f e k s i a l a m i a h r e n d a h d a n t i d a k bisa
m e m b e r i k a n perlindungan', artinya mekanisme perlindungan
melalui vaksinasi harus lebih baik daripada terhadap infeksi
alamiah
Antibodi dapat menetralisir virus dan mencegah masuknya
virus kedalam sel. Oleh karenanya dibutuhkan vaksin yang bisa
merangsang pembentukan kadar antibodi yang tinggi didalam
serum
Antibodi sistemik bertransudasi ke lokasi infeksi, temp at yang
membutuhkan antibodi untuk menetralisir virus, dengan
demikian kadar antibodi yang lebih tinggi didalam serum akan
tinggi juga kadar antibodi di sekresi cervico-vaginal atau lokasi
infeksi,juga lebih tinggr"

IM U N IS A S I

Adalah suatu cara utk meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak terpajan antigen
yang sarna, tidak terjadi penyakit. Tujuannyauntuk mencegah
terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan
penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat/ populasi atau
bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia (misalnya
cacar). Imunisasi pada orang dewasa dpt mencegah kematian 100 kali
lipat akibat penyakit yg dpt dicegah dgn vaksin dibanding anak.
Ada 2 jenis imunisasi:
1.
2.

300

Imunisasi Pasif (Imunitas artifisial)
Imunisasi Aktif / Vaksinasi (Imunitas artifisial / didapat)WVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
BANDUNG

CONTROVERSIES AND CONSENSUS
IN OBSTETRICS & GYNECOLOGY

---

Imunisasi PasifZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

I m u n is a s i

aktif

BANDUNG CONTROVERSIES AND CONSENSUS
-------301
IN OBSTETRICSnmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
& GYNECOLOGYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

P engem bangan

V a k s in H P V WVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
& U j i- u j i K lin is srqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Prof. Harald zur Hausen pemenang "Nobel Prize di bidang Kedokteran
2008" menemukan

I

peranan HPV sebagai penyebab kanker serviks,

yang kemudian mengarah

pada pengembangan

vaksin HPV yang

sukses.
P engem bangan

V a k s in

Cervarix™

Dari 15 tipe HPV onkogenik,

HPV 16/18 bertanggungjawab

terhadap terjadinya -70% kasus kanker serviks invasif di dunia, sehingga tanpa kompromi focus terhadap HPV 16 dan 18
Buruknya

respon

imun terhadap

infeksi

alamiah

HPV2,

dibutuhkan respon imun yang kuat
Sejak pertamakali

melakukan hubungan seksual, remaja putri

dan wanita tetap berisiko terinfeksi

HPV onkogenik, artinya

dibutuhkan perlindungan jangka panjang
Dari pertimbangan

tersebut vaksin Kanker Serviks yang terbaik

harus dapat menghasilkan

kadar antibodi

yang tinggi dan

bertahan tetap tinggi dalam jangka panjang .

302

BANDUNG

CONTROVERSIES AND CONSENSUS
IN OBSTETRICSnmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFED
& GYNECOLOGY

-

cerverix'"nmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

K o m p o s is i

Cervarix"

Ir

r

H P V 1 6 V lP a

a d ju v a n t

+

HPV18VLPs

Pengem bangan

M

AS04

V a k s ln

CervarixTM

:V IS I

m a b h n a lk a n

ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
l e s . i p t 'a
er
srqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
!rank f 'v - n l

pi!Inee

~h a n

d I$ 4 I1 'Y 1 b clan

b e r h u b u n a a t 'l d e n a a n t i p \ (

c m k o g tm lk

M

tip

!

m a lt s f m a t k a n

k a n l< e l' 5 8 M b

16. 1 8

p e n .c e p h

n

c :te n a a n

p e m b a n b lk a t 'llr t ! ls p o n Im u n

yanc

I

dan

ha

K o n se p a d ju v a n t

adjuvan

adalah komponen

yang menguatkan

respon

imun

spesifik terhadap antigen vaksin'
Vaksin dengan

adjuvan

alum, adalah yang paling banyak

digunakan'
Ajuvan-ajuvan

baru,

seperti

AS04, telah

didisain

untuk

menguatkan respon imun lebih dari adjuvan tradisional seperti
Al(OH)/
adjuvan, seperti AS04, bisa menyerupai

sinyal bahaya yang

biasanya dikeluarkan oleh patogen untuk merangsang imunitas

bawaanv

BAN DUNG CONTROVERSIES AND CONSENSUS
IN OBSTETIUCS & GYNECOLOGY

1---------

303

Adjuvan Raru unruh: M em perkuat

Aft:.:.·::.:tJa=en + 1Id' ••

~

ICelwatan
.-..pon Imun

Respon Imun srqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHG

",.n

w.Jdu

__

•••• Peml:lrentutcan Imuntus

vaftS Cepat.

i._•. dll.n

Bertatlan

Lama

100% Proteksi Dikonflrm asi dari Tanun ke Tahun
Setama 6.4 Tanun

.,.7

1~"ali.._2OO