Pengaruh Penerimaan Pajak Penerangan Jalan dan Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Cimahi: Survei pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the influence of the street lighting tax and advertisement tax towards local tax revenue at Cimahi City. The research uses descriptive quantitative method with multiple regression analysis. The conclusion of this research shows that the street lighting tax and advertisement tax have a significant influence towards local tax revenue at Cimahi City.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerimaan Pajak Penerangan Jalan dan Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Cimahi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan analisis regresi berganda. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pajak penerangan jalan dan pajak reklame berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan asli daerah Kota Cimahi.

Kata Kunci: Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pendapatan Asli Daerah (PAD)


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Dasar-Dasar Perpajakan ... 10


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.2 Fungsi Pajak ... 11

2.1.1.3 Syarat Pemungutan Pajak ... 11

2.1.1.4 Teori-Teori Pembenaran Pemungut Pajak ... 12

2.1.1.5 Hukum Pajak ... 17

2.1.1.6 Pembagian Pajak ... 18

2.1.1.7 Cara Pemungutan Pajak ... 23

2.1.1.8 Tarif Pajak ... 31

2.1.1.9 Timbul dan Berakhirnya Utang Pajak ... 34

2.1.2 Pajak Pusat ... 37

2.1.3 Sumber Pendapatan Daerah... 39

2.1.4 Pajak Daerah ... 42

2.1.4.1 Pengertian Pajak Daerah ... 42

2.1.4.2 Jenis dan Tarif Pajak Daerah ... 43

2.1.4.3 Mekanisme Pemungutan Pajak Daerah ... 45

2.1.4.4 Cara Perhitungan Pajak Daerah ... 46

2.1.5 Retribusi Daerah ... 47

2.1.5.1 Pengertian Retribusi Daerah ... 47

2.1.5.2 Objek dan Golongan Retribusi Daerah ... 47

2.1.5.3 Jenis Retribusi Daerah ... 48

2.1.5.4 Cara Perhitungan Retribusi ... 49

2.1.6 Pajak Penerangan Jalan ... 50

2.1.6.1 Pengertian Pajak Penerangan Jalan ... 50

2.1.6.2 Objek Pajak Penerangan Jalan ... 50


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha 2.1.6.4 Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Penerangan

Jalan ... 51

2.1.6.5 Tata Cara Perhitungan Pajak Penerangan Jalan ... 52

2.1.7 Pajak Reklame ... 53

2.1.7.1 Pengertian Pajak Reklame ... 53

2.1.7.2 Objek Pajak Reklame ... 53

2.1.7.3 Subjek dan Wajib Pajak Reklame ... 54

2.1.7.4 Dasar Pengenaan Pajak Reklame ... 54

2.1.7.5 Tarif Pajak Reklame ... 55

2.1.7.6 Perhitungan Nilai Sewa Reklame ... 55

2.2 Rerangka Pemikiran ... 56

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 58

BAB III METODE PENELITIAN ... 59

3.1 Objek Penelitian ... 59

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Cimahi ... 59

3.1.2 Visi dan Misi Dinas Pendapatan Kota Cimahi ... 62

3.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas ... 63

3.1.4 Tujuan dan Sasaran Dinas Pendapatan Kota Cimahi ... 64

3.1.5 Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Kota Cimahi ... 64

3.2 Jenis Penelitian ... 67

3.3 Operasionalisasi Variabel... 67

3.4 Populasi dan Sampel ... 68


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.6 Alat Analisis ... 69

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 69

3.6.1.1 Uji Normalitas ... 70

3.6.1.2 Uji Autokorelasi ... 70

3.6.1.3 Uji Multikolinearitas ... 71

3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 72

3.6.2 Analisis Data ... 73

3.6.2.1 Analisis Kontribusi ... 73

3.6.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 74

3.6.3 Pengujian Hipotesis ... 75

3.6.3.1 Uji Pengaruh Parsial (t-test) ... 75

3.6.3.2 Uji Pengaruh Simultan (F-test) ... 76

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 78

4.1 Mekanisme Pemungutan Penerimaan Pajak Penerangan Jalan ... 78

4.2 Mekanisme Pemungutan Penerimaan Pajak Reklame ... 81

4.3 Kontribusi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan dan Pajak Reklame ... 86

4.4 Analisis Deskriptif ... 89

4.5 Analisis Regresi Pajak Penerangan Jalan (X1) dan Pajak Reklame (X2) terhadap PAD (Y) ... 93

4.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 93


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

4.5.1.2 Uji Autokorelasi ... 94

4.5.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 95

4.5.1.4 Uji Multikolinearitas ... 96

4.5.2 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 97

4.5.3 Pengujian Hipotesis ... 99

4.5.3.1 Analisis Koefisien Determinasi ... 99

4.5.3.2 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-t) ... 99

4.5.3.3 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F) ... 101

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 103

5.1 Simpulan ... 103

5.2 Saran ... 104

DAFTAR PUSTAKA ... 106 LAMPIRAN


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran ... 57 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Cimahi ... 65 Gambar 4.1 Scatterplot (Heteroskedastisitas) ... 96


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tabel PTKP Orang Pribadi ... 15

Tabel 2.2 Jenis dan Tarif Pajak Daerah untuk Tahun 2000 s.d. 2009 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 ... 44

Tabel 2.3 Jenis dan Tarif Pajak Daerah untuk Tahun 2010 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 ... 44

Tabel 2.4 Tambahan Biaya Ketinggian dari NJOPR ... 56

Tabel 3.1 Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson (DW-test) ... 70

Tabel 4.1 Kontribusi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan dan Pajak Reklame terhadap PAD Kota Cimahi Tahun 2007-2011 ... 85

Tabel 4.2 Target dan Realisasi Pajak Penerangan Jalan Kota Cimahi Tahun 2007-2011 ... 86

Tabel 4.3 Target dan Realisasi Pajak Reklame Kota Cimahi Tahun 2007-2011 .... 86

Tabel 4.4 Target dan Realisasi PAD Kota Cimahi Tahun 2007-2011 ... 87

Tabel 4.5 Penerimaan Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame dan PAD Kota Cimahi Tahun 2007-2011 ... 88

Tabel 4.6 Uji Normalitas ... 94

Tabel 4.7 Uji Autokorelasi ... 95

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas ... 97

Tabel 4.9 Analisis Regresi Linier Berganda ... 98

Tabel 4.10 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ... 99

Tabel 4.12 Hasil Uji Parsial ... 100


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Surat Ijin Penelitian

Lampiran B Data Penerimaan Pajak Penerangan, Pajak Reklame, dan PAD Kota Cimahi Tahun 2007-2011

Lampiran C Perhitungan SPSS

Lampiran D Tabel Critical Values for the t-Distribution (Two-Tailed) Lampiran E Tabel Critical Values for the t-Distribution (Two-Tailed) Lampiran F Surat Ketetapan Pajak Daerah


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pembangunan merupakan usaha terencana dan terarah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya perubahan sosial budaya sebagai pendukung keberhasilannya dan menghasilkan perubahan sosial budaya. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik yang bersifat material maupun spiritual, untuk itu pemerintah harus berusaha meningkatkan pendapatan dalam mencapai tujuan pembangunan. Dalam menunjang keberhasilan pembangunan tersebut diperlukan pembiayaan yang berasal dari penerimaan Negara. Sumber penerimaan Negara pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu penerimaan dari dalam negeri dan pinjaman dari luar negeri.

Kemandirian suatu daerah dalam pembangunan nasional merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat membuat kebijakan dimana pemerintah daerah diberikan kekuasaan untuk mengelola keuangan daerahnya masing-masing atau yang lebih dikenal dengan sebutan desentralisasi.

Seiring dengan diberlakukannya Otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai penyempurna Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 sebagai pengganti atas Undang-Undang Nomor 25 tahun


(12)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah, setiap daerah diberi kewenangan yang lebih luas untuk menggali, mengelola dan menggunakan sumber-sumber daya alam serta potensi-potensi lain yang terdapat di daerahnya sendiri, untuk mendukung pelaksanaan otonomi daerah.

Pelaksanaan otonomi daerah tidak serta merta melepaskan hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Salah satu contoh dari hubungan tersebut yaitu adanya aliran dana antara Pemerintah Pusat dan Daerah otonomi yang lebih dikenal dengan sebutan Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 yang mengatur tentang perimbangan keuangan menjelaskan mengenai pembagian aliran dana berupa sistem keuangan yang diatur berdasarkan pembagian kewenangan, tugas, dan tanggungjawab yang jelas antar susunan pemerintahan. Prinsip utama dari perimbangan keuangan yaitu pemberian dana Negara kepada Pemerintah Daerah sebagai penyerahan tugas pembangunan pada Daerah dengan asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan dengan tetap memperhatikan stabilitas dan keseimbangan fiskal.

Penyediaan sumber dana dari Pemerintah Pusat bertujuan untuk membantu Pemerintah Daerah dalam mempersiapkan kemandirian daerah. Sumber pendapatan daerah meliputi:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2. Dana Perimbangan

3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah

Pemerintah Daerah memiliki sumber pendanaan daerah sendiri yang disebut Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk membangun daerah. PAD merupakan potensi


(13)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha daerah untuk menambah penerimaan Kas Umum Daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Yang termasuk PAD sesuai Pasal 6 ayat (1) antara lain:

1. Pajak Daerah 2. Retribusi Daerah

3. Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan 4. Lain-lain PAD yang sah

PAD sebagai salah satu sumber penerimaan daerah mempunyai peranan penting dalam pembangunan. Hal ini dapat dilihat dalam pelaksanaan Otonomi Daerah, dimana peranan PAD diharapkan dan diupayakan dapat menjadi penyangga utama dalam membiayai kegiatan pembangunan di daerah. Oleh karena itu pemerintahan daerah harus bisa mengupayakan peningkatan penerimaan yang berasal dari daerah sendiri. Dengan demikian akan memperbesar tersedianya keuangan daerah yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pembangunan yang bersifat mandiri. Kontribusi PAD terhadap pendapatan dan belanja daerah pada kenyataannya masih kecil. Selama ini dominasi sumbangan pemerintah pusat kepada daerah masih besar. Oleh karena itu untuk mengurangi ketergantungan kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah perlu berusaha meningkatkan PAD, melalui peningkatan penerimaan pajak daerah.

Sebagaimana yang kita ketahui pajak merupakan iuran wajib rakyat kepada negara. Pajak yang menjadi komponen utama dari PAD juga terpengaruh akibat terjadinya krisis ekonomi. Menurunnya aktivitas ekonomi masyarakat akibat adanya krisis ekonomi menyebabkan terganggunya penerimaan masyarakat yang kemudian


(14)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha memengaruhi penerimaan pendapatan daerah yang mengakibatkan pendapatan daerah menjadi lebih rendah dan tidak menentu.

Sumber pendanaan Pemerintahan Daerah dari sektor pajak Daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 2 ayat (2) tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Bahwa jenis Pajak kabupaten/kota terdiri atas:

1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Reklame

5. Pajak Penerangan Jalan

6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 7. Pajak Parkir

8. Pajak Air Tanah

9. Pajak Sarang Burung Walet

10. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan 11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Peningkatan kesadaran masyarakat dibidang perpajakan harus ditunjang dengan iklim yang mendukung peningkatan peran aktif masyarakat untuk memenuhi kewajiban kenegaraannya dibidang perpajakan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan.

Sejak Kota Cimahi resmi berubah dari Kota Administratif menjadi Pemerintah Daerah Kota, Kota Cimahi berkembang menjadi kota yang lebih maju. Kemajuan pembangunan Kota Cimahi dapat terlihat dari semakin banyaknya pusat perbelanjaan dan restoran yang didirikan di Cimahi. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya


(15)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Kota Cimahi memiliki sumber-sumber potensi PAD yang besar dari sektor pajak daerah. Jenis pajak yang mempunyai potensi dan dapat dipungut yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 9 Tahun 2011 pasal 3 tentang Pajak Daerah adalah

1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Reklame

5. Pajak Sarang Burung Walet 6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Parkir

8. Pajak Air Tanah

9. Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan

10. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Kendati cukup beragam jenis pajak daerah yang dikelola oleh pemerintah Kota Cimahi, namun hanya sedikit yang bisa diandalkan sebagai sumber pemungutan pajak daerah. Menurut Kepala Bidang Pengendalian Pendapatan (Dispenda) Kota Cimahi Budi Raharja sebagaimana dikutip dalam Pikiran Rakyat (http://www.pikiran-rakyat.com/node/149345) menyatakan bahwa:

Pajak penerangan jalan hingga saat ini masih menjadi sumber pendapatan terbesar dibandingkan jenis pajak lain. Pada 2010 lalu, realisasi pajak penerangan Kota Cimahi mencapai Rp 15,84 miliar atau 109,83 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 14,42 miliar. Hingga akhir Mei 2011, pajak penerangan jalan juga sudah terealisasi 37,8 persen, pajak restoran 52,28 persen, pajak hiburan 53,87 persen, pajak reklame 68,91 persen, pajak parkir 80,97 persen, pajak air bawah tanah (ABT) 42,72 persen, dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 34,78 persen.


(16)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha Penetapan target digunakan sebagai salah satu acuan untuk meningkatkan pendapatan setiap tahunnya serta merupakan suatu batas ketentuan yang telah ditetapkan Pemerintah agar dapat direalisasikan. Maka dari itu, Pemerintah Daerah Kota Cimahi menetapkan target Pajak Daerah secara keseluruhan. Jika realisasi pajak yang melampaui target pajak tersebut maka dapat menunjukkan Peraturan Daerah yang ditetapkan telah diberlakukan secara efektif. Berdasarkan informasi tersebut diketahui bahwa, pajak penerangan jalan, pajak parkir dan pajak reklame merupakan sumber pendanaan terbesar.

Pajak Penerangan Jalan yang merupakan sumber pendapatan terbesar dibandingkan jenis pajak lain memberikan sumbangan terbesar pada akumulasi penerimaan pajak daerah, akan tetapi penerimaan pajak penerangan jalan tersebut tidak dikelola sepenuhnya oleh pihak Dispenda Kota Cimahi melainkan dikelola oleh pihak PLN, yang kemudian dipungut oleh Dispenda sesuai ketentuan yang berlaku. Komponen pajak daerah lain yang menjadi perhatian Dispenda Kota Cimahi adalah pajak reklame, walaupun pajak reklame hanya memberikan kontribusi besar ketiga setelah pajak parkir, karena pajak reklame ini memiliki potensi yang cukup besar yang dapat dilihat dari banyaknya reklame yang terpasang, baik dalam bentuk poster, spanduk, baligo, hingga billboard raksasa dan lain sebagainya.

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan pajak penerangan jalan antara lain penelitian yang dilakukan Indra Riady (2010) dengan judul Analisis Potensi Penerimaan dan Efektivitas Pajak Penerangan

Jalan Di Kabupaten Garut diperoleh kesimpulan bahwa Pajak Penerangan Jalan di

Kabupaten Garut memiliki potensi penerimaan dan efektivitas yang cukup baik sehingga diperlukan usaha dari Pemerintah Daerah dan pihak-pihak terkait untuk


(17)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha meningkatkan keberhasilan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Garut. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Helvianti (2009) dengan judul Kontribusi

Penerimaan Pajak Reklame dan Penerangan Jalan Terhadap Pendaptan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir-Riau diperoleh kesimpulan

bahwa pajak reklame dan pajak penerangan jalan berpengaruh terhadap PAD. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Rahmi Savitri (2008) dengan judul

Pengaruh Pajak Reklame Terhadap Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung diperoleh kesimpulan bahwa penerimaan pajak reklame berpengaruh

terhadap pendapatan pajak daerah.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pajak penerangan jalan dan reklame serta pengaruhnya terhadap PAD dengan mengambil objek penelitian pada Kota Cimahi. Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul:

Pengaruh Penerimaan Pajak Penerangan Jalan dan Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Cimahi: Survei Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang penelitian, penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mekanisme pemungutan pajak penerangan jalan maupun pajak reklame di Kota Cimahi?

2. Seberapa besar kontribusi penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame terhadap PAD Kota Cimahi?


(18)

Bab I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha 3. Apakah terdapat pengaruh dari penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak

reklame baik secara parsial maupun simultan terhadap PAD Kota Cimahi? 4. Seberapa besar pengaruh dari penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak

reklame terhadap PAD Kota Cimahi?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui mekanisme pemungutan pajak penerangan jalan maupun pajak reklame di Kota Cimahi.

2. Untuk mengetahui besarnya kontribusi penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame terhadap PAD Kota Cimahi.

3. Untuk mengetahui pengaruh dari penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame baik secara parsial maupun simultan terhadap PAD Kota Cimahi. 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari penerimaan pajak penerangan jalan

dan pajak reklame terhadap PAD Kota Cimahi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak: 1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai mekanisme dan efektivitas dari pemungutan Pajak Penerangan Jalan maupun Pajak Reklame terhadap PAD Kota Cimahi.


(19)

Bab I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan evaluasi bagi pemerintah daerah Kota Cimahi didalam membuat kebijakan untuk meningkatkan PAD guna pembiayaan pembangunan daerah salah satunya melalui penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pajak daerah, khususnya mengenai pajak penerangan jalan maupun pajak reklame.


(20)

103 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian mengenai Kontribusi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Dan Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Cimahi: Survei Pada Dinas Pendapatan Kota Cimahi, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Mekanisme pemungutan pajak penerangan jalan di Kota Cimahi menggunakan sistem official assessment, yaitu sistem pemungutan pajak yang dibayar oleh Wajib Pajak setelah terlebih dahulu ditetapkan oleh Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk melalui Surat Ketetapan Pajak Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan. Sedangkan, mekanisme pemungutan pajak reklame di Kota Cimahi menggunakan sistem self assessment, yaitu sistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang dengan menggunakan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPPDKB), dan atau Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT).

2. Besarnya kontribusi penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame terhadap PAD Kota Cimahi pada tahun 2007-2011 memiliki rata-rata pertahun sebesar 19,88%, dengan tingkat persentase tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 23,40% dan persentase terendah terjadi pada tahun 2011 sebesar


(21)

Bab V Simpulan dan Saran 104

Universitas Kristen Maranatha 14,91%. Walaupun kontribusi penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame terhadap PAD Kota Cimahi pada tahun 2007-2011 mengalami penurunan setiap tahunnya, tetapi hal ini tidak mempengaruhi target realisasi penerimaan setiap tahunnya.

3. Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame secara parsial terhadap PAD Kota Cimahi. Sedangkan secara pengujian simultan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame secara simultan terhadap PAD Kota Cimahi.

4. Dari hasil pengujian secara simultan dapat disimpulkan bahwa penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame Kota Cimahi memberikan pengaruh positif terhadap PAD Kota Cimahi sebesar 40,5%, sedangkan sisanya sebesar 59,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Dinas Pendapatan Kota Cimahi

Sebaiknya kegiatan uji potensi pendapatan terus dilakukan terhadap jenis pajak daerah lainnya dan tidak hanya pada pajak reklame dan pajak restoran saja. 2. Bagi penelitian selanjutnya

a. Peneliti memperbanyak sampel penelitian lebih dari 5 (lima) tahun agar pengaruh dan kontribusi Pajak Penerangan Jalan dan Pajak Reklame terhadap PAD dapat lebih terlihat pengaruhnya.


(22)

Bab V Simpulan dan Saran 105

Universitas Kristen Maranatha b. Sebaiknya peneliti menggabungkan beberapa jenis pajak daerah,

sehingga akan terlihat hubungan yang signifikan antar jenis pajak daerah lainnya.


(23)

106 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Abuyamin, Oyok. (2010). Perpajakan Pusat dan Daerah. Humaniora. Bandung. Darwin. (2010). Pajak Daerah & Retribusi Daerah. Penerbit Mitra Wacana Media. Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Cetakan Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Helvianti. (2009). Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir-Riau. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan (tidak dipublikasikan).

Indra Riady. (2010). Analisis Potensi Penerimaan Dan Efektivitas Pajak Penerangan Jalan Di Kabupaten Garut. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang (tidak dipublikasikan).

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis; Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama. Penerbit BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta. Mardiasmo. (2009). Perpajakan Edisi Revisi 2009. Edisi XVI. Penerbit Andi.

Yogyakarta.

Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 6 Tahun 2003 Tentang Pajak Reklame.

Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 8 Tahun 2003 Tentang Pajak Penerangan Jalan.

Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 6. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Rahmi Savitri. (2008). Pengaruh Pajak Reklame Terhadap Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia, Bandung (tidak dipublikasikan).

Suandy, Erly. (2011). Hukum Pajak. Edisi Kelima. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.


(24)

Daftar Pustaka 107

Universitas Kristen Maranatha Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pokok-Pokok

Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah.

Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Edisi 10. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. www.pikiran-rakyat.com/node/149345


(1)

Bab I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan evaluasi bagi pemerintah daerah Kota Cimahi didalam membuat kebijakan untuk meningkatkan PAD guna pembiayaan pembangunan daerah salah satunya melalui penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pajak daerah, khususnya mengenai pajak penerangan jalan maupun pajak reklame.


(2)

103 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian mengenai Kontribusi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Dan Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Cimahi: Survei Pada Dinas Pendapatan Kota Cimahi, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Mekanisme pemungutan pajak penerangan jalan di Kota Cimahi menggunakan sistem official assessment, yaitu sistem pemungutan pajak yang dibayar oleh Wajib Pajak setelah terlebih dahulu ditetapkan oleh Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk melalui Surat Ketetapan Pajak Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan. Sedangkan, mekanisme pemungutan pajak reklame di Kota Cimahi menggunakan sistem self assessment, yaitu sistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang dengan menggunakan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPPDKB), dan atau Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT).

2. Besarnya kontribusi penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame terhadap PAD Kota Cimahi pada tahun 2007-2011 memiliki rata-rata pertahun sebesar 19,88%, dengan tingkat persentase tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 23,40% dan persentase terendah terjadi pada tahun 2011 sebesar


(3)

Bab V Simpulan dan Saran 104

Universitas Kristen Maranatha 14,91%. Walaupun kontribusi penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame terhadap PAD Kota Cimahi pada tahun 2007-2011 mengalami penurunan setiap tahunnya, tetapi hal ini tidak mempengaruhi target realisasi penerimaan setiap tahunnya.

3. Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame secara parsial terhadap PAD Kota Cimahi. Sedangkan secara pengujian simultan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame secara simultan terhadap PAD Kota Cimahi.

4. Dari hasil pengujian secara simultan dapat disimpulkan bahwa penerimaan pajak penerangan jalan dan pajak reklame Kota Cimahi memberikan pengaruh positif terhadap PAD Kota Cimahi sebesar 40,5%, sedangkan sisanya sebesar 59,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Dinas Pendapatan Kota Cimahi

Sebaiknya kegiatan uji potensi pendapatan terus dilakukan terhadap jenis pajak daerah lainnya dan tidak hanya pada pajak reklame dan pajak restoran saja. 2. Bagi penelitian selanjutnya

a. Peneliti memperbanyak sampel penelitian lebih dari 5 (lima) tahun agar pengaruh dan kontribusi Pajak Penerangan Jalan dan Pajak Reklame terhadap PAD dapat lebih terlihat pengaruhnya.


(4)

Bab V Simpulan dan Saran 105

Universitas Kristen Maranatha b. Sebaiknya peneliti menggabungkan beberapa jenis pajak daerah,

sehingga akan terlihat hubungan yang signifikan antar jenis pajak daerah lainnya.


(5)

106 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Abuyamin, Oyok. (2010). Perpajakan Pusat dan Daerah. Humaniora. Bandung. Darwin. (2010). Pajak Daerah & Retribusi Daerah. Penerbit Mitra Wacana Media. Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Cetakan Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Helvianti. (2009). Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir-Riau. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan (tidak dipublikasikan).

Indra Riady. (2010). Analisis Potensi Penerimaan Dan Efektivitas Pajak Penerangan Jalan Di Kabupaten Garut. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang (tidak dipublikasikan).

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis; Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama. Penerbit BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta. Mardiasmo. (2009). Perpajakan Edisi Revisi 2009. Edisi XVI. Penerbit Andi.

Yogyakarta.

Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 6 Tahun 2003 Tentang Pajak Reklame.

Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 8 Tahun 2003 Tentang Pajak Penerangan Jalan.

Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 6. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Rahmi Savitri. (2008). Pengaruh Pajak Reklame Terhadap Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia, Bandung (tidak dipublikasikan).

Suandy, Erly. (2011). Hukum Pajak. Edisi Kelima. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.


(6)

Daftar Pustaka 107

Universitas Kristen Maranatha Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pokok-Pokok

Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah.

Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Edisi 10. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. www.pikiran-rakyat.com/node/149345