Analisis Perbedaan Abnormal Return Saham dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split: Studi pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011.
iv
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan judul “analisis perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split : Studi pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011”. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman stock split dan apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan abnormal return dan volume perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman stock split adalah Uji T : Paired Two Samples
Hasil pengujian hipotesis pertama menyatakan bahwa terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah peristiwa stock split. Hipotesis kedua menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Kedua hal ini membuktikan bahwa stock split memberikan kandungan informasi baik terse bar secara merata maupun secara tidak merata.
Kata-kata kunci: stock split, return tidak normal, aktivitas volume perdagangan, likuiditas, event study
(2)
v
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This study is an empirical study titled "abnormal return difference analysis and stock trading volume before and after the stock split: Studies in the go public company on the Indonesian Stock Exchange Period 2007-2011". The purpose of this study was to establish whether there are differences in abnormal returns before and after the announcement of the stock split and whether there are differences in the volume of trading in shares before and after the stock split. Analysis tools are used to determine whether there is a difference of abnormal returns and trading volume before and after the announcement of the stock split is t-test: Paired Two Samples
The results of testing the first hypothesis states that there is a significant difference in abnormal return during the events before and after the stock split. The second hypothesis states that there is no significant difference in share trading volume before and after the stock split. These two things prove that the stock split provides both information content terse bar evenly and unevenly.
(3)
viii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... iii
ABSTRACT ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 6
1.6 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka ... 8
2.1.1 Pengertian dan Tujuan Stock Split ... 9
2.1.2 Reaksi Pasar terhadap Stock Split ... 10
2.1.3 Pengaruh Split terhadap Likuiditas Saham ... 10
2.1.4 Teori Motivasi Stock Split... 11
2.1.5 Likuiditas Saham ... 12
2.1.6 Return... 14
2.1.7 Abnoral Return ... 14
2.1.8 Rata-rata Return Tidak Normal ... 17
2.2 Rerangka Teoritis ... 17
2.3 Kerangka Pemikiran ... 20
2.4 Penelitian Terdahulu ... 23
2.5 Pembentukan Hipotesis ... 24
BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian ... 27
3.2 Populasi dan sampel ... 27
3.3 Teknik pengumpulan data ... 29
(4)
ix
Universitas Kristen Maranatha
3.5 Definisi operasional variabel dan skala pengukuran ... 30
3.6 Metode analisis data ... 32
3.7 Pengujian hipotesis ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik deskriptif ... 35
4.2 Pengujian abnormal return... 38
4.2.1 Uji normalitas abnormal return Sebelum dan Sesudah Peristiwa ... 39
4.2.2 Uji Beda abnormal return Sebelum dan Sesudah Peristiwa... 39
4.3 Uji Normalitas Volume perdagangan ... 40
2.1.3 Uji Beda Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Peristiwa... 41
2.1.4 Uji Beda Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Peristiwa... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 42
5.2 Saran ... 43
5.3 Keterbatan penelitian ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45 LAMPIRAN
(5)
x
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perusahaan yang melakukan stock split ... 28
Tabel 4.1 Rata-rata ARR dan TVA Sebelum dan Sesudah Stock Split ... 36
Tabel 4.2 Rata-rata Kumulatif CAAR dan CATVA ... 38
Tabel 4.3 One – Sample KS test AR ... 39
Tabel 4.4 Paired Samples Test AR ... 40
Tabel 4.5 One – Sample KS test AR ... 40
(6)
xi
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rerangka Teoritis ... 20 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 22
(7)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, berfungsi untuk memobilisasi dana dari masyarakat ke sektor produktif (Sumantoro, 1990). Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu Negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer), pasar modal juga dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan untuk memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana (Darmadji, 2006)
Dalam melakukan investasi, para investor membutuhkan suatu informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pemilihan portofolio investasi sesuai dengan profil risiko dan return yang diharapkan (Latifah, 2008). Investor melihat harga pasar saham terlebih dahulu karena harga pasar saham mencerminkan nilai suatu perusahaan tersebut. Harga saham yang terlalu rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham terlalu tinggi juga menimbulkan dampak yang kurang baik. Harga saham suatu perusahaan pada tingkat tertentu dapat menjadi sangat tinggi, hal ini disebabkan adanya kecenderungan bahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki prospek yang baik dimasa yang akan datang. Harga saham yang terlalu tinggi menyebabkan saham bersangkutan tidak liquid (Nurfitri & Tjun Tjun, 2009)
Dalam pasar modal banyak sekali informasi yang dapat diperoleh, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi (private). Salah satu infomasi yang tersedia adalah pengumuman stock split atau pemecahan saham. Informasi ini memiliki nilai jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal yang tercermin dalam perubahan
(8)
BAB I Pendahuluan
2 Universitas Kristen Maranatha
harga saham, volume perdagangan dan indikator atau karakteristik pasar lainnya. Salah satu faktor yang mendorong perusahaan melakukan stock split adalah harga saham yang dinilai terlalu tinggi sehingga menyebabkan kemampuan investor untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan menjadi berkurang, yang menyebabkan berkurangnya pula volume perdagangan (Lestari dan Sudaryono, 2008).
Perusahaan melakukan stock split dengan motivasi yang berbeda-beda. Secara teori, terdapat dua motivasi yang melatarbelakangi perusahaan untuk melakukan stock split (Baker dan Power, 1993 dalam Sukardi, 2003) antara lain, yaitu trading range theory dan signaling theory. Trading range theory menjelaskan bahwa harga saham relative tinggi menyebabkan saham perusahaan kurang aktif diperdagangkan. Jika harga saham terlalu tinggi, perusahaan melakukan stock split agar harga sahamnya dapat dipertahankan pada kisaran tertentu yang dianggap optimal (Anshuman dan Avner, 2002). Yang tujuannya adalah meningkatkan likuiditas perdagangan, sedangkan signaling theory menjelaskan bahwa stock split memberikan sinyal kepada investor mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Menurut signaling theory perusahaan melakukan stock split karena harga saham sudah melebihi harga optimal dimana harga saham sudah tidak dapat menigkat sesuai dengan kenaikan kinerja perusahaan. Saham perlu dipecah agar harga saham menjadi lebih kecil dan kemudian harga saham akan meningkat sesuai dengan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, menurut signaling hypothesis, stock split hanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki proses kinerja yang bagus dimana perusahaan yakin bahwa harga saham setelah di split akan naik sesuai dengan kinerjanya dimasa depan. Jadi jika pasar bereaksi terhadap pengumuan stock split bukan dikarenakan informasi stock split yang tidak memiliki nilai ekonomis melainkan karena prospek perusahaan yang disinyalkan oleh perusahaan untuk melakukan aktivitas tersebut (Ika dan Purwaningsih, 2008).
Hipotesis ini juga didukung oleh Copeland (1979) dalam Jogiyanto (2003), yang menyatakan bahwa perusahaan dalam melakukan stock split membutuhkan biaya cukup besar dan hanya perusahaan yang memiliki prospek
(9)
BAB I Pendahuluan
3 Universitas Kristen Maranatha
bagus yang dapat menanggung biaya tersebut. Perusahaan yang memiliki kinerja kurang bagus tidak akan mampu menanggung biaya transaksi yang harus dikeluarkan setelah stock split.
Penelitian tentang stock split telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti. Lamoreux & Poon (1987) memfokuskan penelitian tentang split terhadap likuiditas, dari penelitian ini, menyimpulkan bahwa jumlah pemegang saham menjadi bertambah banyak setelah split, Lamoreux & Poon menjelaskan bahwa kenaikan tersebut disebabkan karena dengan menurunnya harga, volatilitas harga saham menjadi bertambah besar sehingga menarik investor untuk memperbanyak jumlah saham yang dimilkinya. Dengan demikian, likuiditas meningkat akibat semakin banyak investor yang dapat menjual atau membeli saham.
Didukung oleh penelitian (Baker & Gallangher dalam Sears dan Trennepohl ,1993) menyatakan bahwa split mengembalikan harga per-lembar saham pada tingkat perdagangan yang optimal dan meningkatkan likuiditas, menurut mereka perusahaan yang melakukan split pada sahamnya akan menarik investor dengan semakin rendahnya harga saham akan menyebabkan bertambahnya jumlah pemegang saham setelah pengumuman split.
Grinblatt, Masulis and Titman (1987), mengatakan bahwa dampak stock split terhadap keuntungan investor bahwa disekitar pengumuman split menunjukan adanya perilaku harga saham yang abnormal, diikuti oleh Nichols dan Mcdonald dalam Sears dan Trennepohl (1993) menyimpulkan dengan adanya pasar yang abnormal akibat split maka akan tercipta likuiditas atau peningkatan volume perdagangan yang berpengaruh pada laba perusahaan akan menjadi bertambah lebih besar.
Muazaroh dan Iramani (2005) mengatakan bahwa terjadi peningkatan likuiditas sesudah stock split yang ditunjukan oleh nilai TVA (Trading Volume Activity) perusahaan yang melakukan aktivitas tersebut. Secara umum reaksi pasar terhadap stock split ditunjukan dengan peningkatan harga saham dibursa. Artinya stock split dianggap sebagai berita yang baik dan diharapkan akan meningkatkan keuntungan para pemegang saham
(10)
BAB I Pendahuluan
4 Universitas Kristen Maranatha
Wang Sutrisno et al. (2000) yang menganalisis pengaruh stock split terhadap Likuiditas dan Return saham perusahaan menyimpulkan bahwa aktivitas split mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, volume perdagangan dan presentase spread. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Grinblatt et al (1988), dan Asquint et al. (1989).
Hasil penelitian diatas bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Copeland (1979), Conroy, Harris & Bennet (1990) menemukan adanya penurunan likuiditas setelah split dengan masing-masing menggunakan volume perdagangan dan bid-ask spread sebagai proksi. Penelitian Dicky Irmansyah (2003) dan Indah Retno Rahayu (2006) menyimpulkan bahwa stocksplit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham.
Sukardi (2003) meneliti tentang pengaruh pemecahan saham terhadap abnormal return dan likuiditas saham. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return dan likuiditas perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang melakukan stock split .
Kurniawati (2003) meneliti mengenai kandungan informasi stock split dan likuiditas perdagangan saham. Hasil penelitian menyebutkan bahwa perbedaan yang signifikan pada abnormal return dan beta saat sebelum dan sesudah stock split , sebaliknya pada volume perdagangan saham dan Bid Ask Spread tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah stock split .
Menurut Baker dan Powell (di Sears dan Trennepohl,1993), distribusi saham dalam bentuk stock split semata mata hanya memiliki perubahan yang
bersifat “kosmetik” karena stock split tidak berpengaruh pada arus kas
perusahaan dan porsi kepemilikian investor.
Hasil penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian (Murray, 1985) bahwa split tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan maupun bid-ask spread.
(11)
BAB I Pendahuluan
5 Universitas Kristen Maranatha
Berdasarkan beberapa pandangan tersebut, penelitian ini akan membahas
“Analisis perbedaan Abnormal Return saham dan Volume
Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock split : Studi pada
Perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011”
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut.
1. Apakah terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah stock split? 2. Apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah
stock split?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah tedapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah stock split.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan volume perdagangan sebelum dan sesudah stock split.
1.4Batasan masalah
1. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2007-2011.
2. Penelitian dibatasi dengan periode 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah stock split dilakukan dan juga 100 hari sebelum penetapan stock split yang bertujuan untuk mencari expected return.
(12)
BAB I Pendahuluan
6 Universitas Kristen Maranatha
1.5Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat dan kegunaan bagi: 1. Penulis
Bagi penlis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan gambaran di bidang bursa efek, terutama mengenai pemecahan saham, juga sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana
2. Investor
Bagi investor hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai masukan dan pengetahuan dalam menanalisa apakah pemecahan saham mengandung informasi yang berguna untuk melakukan keputusan investasi.
3. Perusahaan
Bagi Perusahaan hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk membantu perusahaan dalam merumuskan kebijakan yang harus diambil agar saham mereka memiliki tingkat keuntungan ang baik yang akhirnya dapat meningkatkan kinerja sahamnya dan memberikan tingkat keuntungan yang maksimal bagi investornya.
4. Mahasiswa
Bagi rekan mahasiswa hasil penelitian ini diharpakan dapat bermanfaat sebagai perbandingan antar akonsep dan teori yang diperoleh dan menjadi salah satu referensi untuk penelitian selanjutnya.
(13)
BAB I Pendahuluan
7 Universitas Kristen Maranatha
1.6Sistematika Penulisan
Dokumentasi laporan tugas akhir ini disusun dengan menggunakan sistematika penulisan yang terbagi menjadi beberapa bab yang dideskripsikan di bawah ini. BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Menjelaskan secara singkat teori yang berhubungan tentang topik dalam laporan tugas akhir.
BAB III METODE PENELITIAN
Menjelaskan analisis masalah dalam pemodelan dari aplikasi ini. BAB IV PEMBAHASAN
Menjelaskan implementasi sistem dan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun tersebut.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Menjelaskan kesimpulan dari aplikasi ini dan saran untuk pengembangan lebih lanjut dari aplikasi ini.
(14)
42 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis dengan menggunakan data harga dan volume perdagangan. Data harga saham dan volume perdagangan yang ada kemudian diteruskan untuk mencari return tidak normal, setelah itu mencari perbedaan return tidak normal dan aktifitas volume (TVA) saham antara sebelum dan sesudah peristiwa.
Dari hasil perhitungan untuk return tidak normal diketahui bahwa pada periode peristiwa terdapat perbedaan return tidak normal yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah. Hal tersebut diketahui dengan uji Paired t-test dengan tingkat signifikansi 0,05 atau 5% dimana nilai sig. (2-tailed) nilainya 0.021 < 0.05 artinya Ho di tolak. Maka diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa stock split . Hal ini karena informasi tersebut direspon oleh public yang ditunjukan dengan reaksi pasar yang signifikan. Pengumuman stock split memiliki kandungan informasi sehingga direspon oleh para pelaku pasar di pasar modal. Hasil ini didukung oleh penelitian Grinblatt, Masulis and Titman (1987) dan Kurniawati (2003) bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa stock split. Hall ini mengindikasikan bahwa pasar dapat memperoleh abnormal return antara periode sebelum dan sesudah stock split, ini dikarenakan informasi yang ada tersebar tidak merata (ada asimetri informasi) dan hal ini kemungkinan disebabkan adanya tingkat ekspetasi pasar yang berbeda-beda terhadap return saham antara periode sebelum dan sesudah. Artinya pada periode sebelum dan sesudah stock split kemampuan pasar untuk mendapatkan abnormal return tidak sama (Rokhman dan Kiptiyah, 2009)
Untuk volume perdagangan saham, tidak terdapat perbedaan pada saat periode sebelum dan sesudah peristiwa stock split . Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Murray (1985) dan Kurniawati
(15)
BAB V Simpulan dan Saran
43 Universitas Kristen Maranatha
(2003). Hasil analisis uji beda dengan nilai asmp. Sig. (2-tailed) yang lebih besar dari 0,05 menunjukan tidak ada perbedaan aktifitas volume perdagangan (TVA) yang signifikan antara sebelum dan sesudah peristiwa. Dari hasil analisis ini menandakan bahwa transaksi pada bursa pasar tidak terpengaruh oleh peristiwa yang terjadi. Pengumuman stock split ternyata tidak mampu mempengaruhi besarnya likuiditas saham dalam kondisi pasar modal yang tidak menentu, bahkan banyak sekali hari-hari di seputar stock split yang berlangsung tanpa ada aktivitas perdagangan. Kondisi tersebut lebih disebabkan karena sikap para investor yang cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk menanamkan investasinya di pasar modal. (Utami et al. 2009)
Informasi yang diterima investor tentang pengumuman stock split menyebabkan adanya kesamaan terhadap tingkat ekspetasi diantara para investor. Tingkat ekspetasi yang sama ini menunjukan bahwa tidak ada investor yang memiliki informasi lebih sehingga mengakibatkan tidak adanya perbedaan terhadap volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Informasi tentang stock split sudah terantisipasi sebelumnya sehingga informasi tersebut ditangkap oleh investor sehingga informasi yang sudah basi, yang pada akhirnya volume perdagangan saham tidak terdapat perbedaan (Rokhman dan Kiptiyah, 2009)
5.2Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan lebih banyak sampel perusahaan dan memperpendek periode estimasi, serta menambahkan analisis periode sebelum sampai hari pengumuman stock split, dan pada saat stock split sampai periode setelah stock split.
2. Peneliti selanjutnya juga dapat melakukan penelitian tentang volume perdagangan dengan 2 pendekatan yaitu TVA dan pendekatan bid-ask spread, Untuk melihat hasil nya lebih akurat atau apakah terdapat perbedaan hasil.
(16)
BAB V Simpulan dan Saran
44 Universitas Kristen Maranatha
5.3Keterbatasan penelitian
Adapun keterbatasan penelitian ini adalah pada saat menghitung aktifitas volume perdagangan. Pada saat menghitung TVA, perlu di cari estimasi volume terlebih dahulu, ada 7 perusahaan yang data volume perdagangan hariannya 0 maka tidak dapat di cari estimasi volume perdagangan nya. Otomatis data tersebut diseleksi kembali dan dari 13 perusahaan yang masuk kriteria sample yaitu ANTM, SMGR, MIRA, TINS, MAIN. Sehingga mengurangi sample penelitian.
(17)
45 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ambar, P. (2001). Pengaruh Stock Split terhadap liquiditas saham yang diukur dengan besarnya bid-ask spread di Bursa Efek Jakarta periode 1996-1998. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol.1 No. 1. November 2001.
Ika dan Purwaningsih, (2008). Reaksi pasar terhadap pengumuman stock split : Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Telaah Manajemen. Vol. 3 , No.1 Mei 2008. Yogyakarta.
Jumrotul, M. (2011). Pengaruh pengumuman stock split terhadap return saham dan volume perdagangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Surabaya.
Jogiyanto, (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2. BPFE, Yogyakarta.
Latifah. (2008). Analisis pengaruh stock split terhadap perubahan laba. Fokus Ekonomoi Vol.3 No.1 Juni 2008 : 48-59. Semarang.
Lestari dan Sudaryono. (2008). Pengaruh Stock Split: Analisis likuiditas saham pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia dengan memperhatikan pertumbuhan dan ukuran perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 10, No.3 Hlm 139-148. Surakarta.
Mila, A. (2010). Analisis pengaruh pemecahan saham terhadap volume perdagangan saham dan abnormal return saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009. Semarang.
Mustofa, H. (2007). Dampak Stock Split terhadap harga saham, volume perdaagangan dan risiko saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta. Malang.
Modul Riset Akuntansi Manajemen ILAB. Uji 2 sample berpasangan (paired sample t-test).
Nurfitri dan Tjun Tjun. (2009). Pengaruh kebijakan Stock Split terhadap harga saham dan volume perdagangan saham perusahaan go public yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Bandung.
Pertiwi, L. (2006). Analisis Dampak Stock Split terhadap risiko sitematis dan abnormal return. Yogyakarta.
(18)
Daftar Pustaka
46 Universitas Kristen Maranatha
Radhiansyah. (2010). Analisis Pengaruh Stock Split terhadap harga saham dan likuiditas di Bursa Efek Jakarta periode Mei 2008 – Oktober 2009. Malang. Rokhman dan Kiptiyah. (2009). Analisis return, abnormal return, Aktivitas volume
perdagangan dan bid-ask spread saham di seputar pengumuman stock split. Wacana Vol. 12 No.4. Malang.
Rumanti dan Moeriyanto. Pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap return dan trading volume activity (TVA) saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Yogyakarta.
Sadikin, A. (2011). Analisis abnormal return saham dan volume perdagangan saham, sebelum dan sesudah peristiwa pemecahan saham (Studi pada perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi April 2011. Volume 12 No. 1, Banjarmasin.
Sariwulan, T. (2007). Pengaruh Stock Split terhadap likuiditas saham. Jurnal Trikonomika Fakultas Ekonomi Unpas. Vol.6 No.1 Juni 2007.
Sarwar & Gangopadhyah. Stock Splits: Signaling or Liquidity? Evidence form the options markets. Research Proposal. San Bernardino.
Setiawan, S. (2005). Dampak stock split terhadap harga dan volume perdagangan saham PT. Perusahaan Gas Negara, TBK (PGAS). Bandung.
Utami et al. (2009). Dampak Pengumuman stock split terhadap return, varibilitas tingkat keuntungan dan aktivitas volume perdagangan saham. Wacana Vol.12 No. 4. ISSN. 1411-0199.
Wang Sutrisno et al. (2000). Pengaruh stock split terhadap Likuiditas dan Return saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 2. No. 2: 1-13.
www.duniainvestasi.com www.idx.co.id
(1)
BAB I Pendahuluan
7 Universitas Kristen Maranatha
1.6Sistematika Penulisan
Dokumentasi laporan tugas akhir ini disusun dengan menggunakan sistematika penulisan yang terbagi menjadi beberapa bab yang dideskripsikan di bawah ini. BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Menjelaskan secara singkat teori yang berhubungan tentang topik dalam laporan tugas akhir.
BAB III METODE PENELITIAN
Menjelaskan analisis masalah dalam pemodelan dari aplikasi ini. BAB IV PEMBAHASAN
Menjelaskan implementasi sistem dan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun tersebut.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Menjelaskan kesimpulan dari aplikasi ini dan saran untuk pengembangan lebih lanjut dari aplikasi ini.
(2)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SimpulanPenelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis dengan menggunakan data harga dan volume perdagangan. Data harga saham dan volume perdagangan yang ada kemudian diteruskan untuk mencari return tidak normal, setelah itu mencari perbedaan return tidak normal dan aktifitas volume (TVA) saham antara sebelum dan sesudah peristiwa.
Dari hasil perhitungan untuk return tidak normal diketahui bahwa pada periode peristiwa terdapat perbedaan return tidak normal yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah. Hal tersebut diketahui dengan uji Paired t-test dengan tingkat signifikansi 0,05 atau 5% dimana nilai sig. (2-tailed) nilainya 0.021 < 0.05 artinya Ho di tolak. Maka diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa stock split . Hal ini karena informasi tersebut direspon oleh public yang ditunjukan dengan reaksi pasar yang signifikan. Pengumuman stock split memiliki kandungan informasi sehingga direspon oleh para pelaku pasar di pasar modal. Hasil ini didukung oleh penelitian Grinblatt, Masulis and Titman (1987) dan Kurniawati (2003) bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa stock split. Hall ini mengindikasikan bahwa pasar dapat memperoleh abnormal return antara periode sebelum dan sesudah stock split, ini dikarenakan informasi yang ada tersebar tidak merata (ada asimetri informasi) dan hal ini kemungkinan disebabkan adanya tingkat ekspetasi pasar yang berbeda-beda terhadap return saham antara periode sebelum dan sesudah. Artinya pada periode sebelum dan sesudah stock split kemampuan pasar untuk mendapatkan abnormal return tidak sama (Rokhman dan Kiptiyah, 2009)
Untuk volume perdagangan saham, tidak terdapat perbedaan pada saat periode sebelum dan sesudah peristiwa stock split . Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Murray (1985) dan Kurniawati
(3)
BAB V Simpulan dan Saran
43 Universitas Kristen Maranatha (2003). Hasil analisis uji beda dengan nilai asmp. Sig. (2-tailed) yang lebih besar dari 0,05 menunjukan tidak ada perbedaan aktifitas volume perdagangan (TVA) yang signifikan antara sebelum dan sesudah peristiwa. Dari hasil analisis ini menandakan bahwa transaksi pada bursa pasar tidak terpengaruh oleh peristiwa yang terjadi. Pengumuman stock split ternyata tidak mampu mempengaruhi besarnya likuiditas saham dalam kondisi pasar modal yang tidak menentu, bahkan banyak sekali hari-hari di seputar stock split yang berlangsung tanpa ada aktivitas perdagangan. Kondisi tersebut lebih disebabkan karena sikap para investor yang cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk menanamkan investasinya di pasar modal. (Utami et al. 2009)
Informasi yang diterima investor tentang pengumuman stock split menyebabkan adanya kesamaan terhadap tingkat ekspetasi diantara para investor. Tingkat ekspetasi yang sama ini menunjukan bahwa tidak ada investor yang memiliki informasi lebih sehingga mengakibatkan tidak adanya perbedaan terhadap volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Informasi tentang stock split sudah terantisipasi sebelumnya sehingga informasi tersebut ditangkap oleh investor sehingga informasi yang sudah basi, yang pada akhirnya volume perdagangan saham tidak terdapat perbedaan (Rokhman dan Kiptiyah, 2009)
5.2Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan lebih banyak sampel perusahaan
dan memperpendek periode estimasi, serta menambahkan analisis periode sebelum sampai hari pengumuman stock split, dan pada saat stock split sampai periode setelah stock split.
2. Peneliti selanjutnya juga dapat melakukan penelitian tentang volume
perdagangan dengan 2 pendekatan yaitu TVA dan pendekatan bid-ask spread, Untuk melihat hasil nya lebih akurat atau apakah terdapat perbedaan hasil.
(4)
BAB V Simpulan dan Saran
5.3Keterbatasan penelitian
Adapun keterbatasan penelitian ini adalah pada saat menghitung aktifitas volume perdagangan. Pada saat menghitung TVA, perlu di cari estimasi volume terlebih dahulu, ada 7 perusahaan yang data volume perdagangan hariannya 0 maka tidak dapat di cari estimasi volume perdagangan nya. Otomatis data tersebut diseleksi kembali dan dari 13 perusahaan yang masuk kriteria sample yaitu ANTM, SMGR, MIRA, TINS, MAIN. Sehingga mengurangi sample penelitian.
(5)
45 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ambar, P. (2001). Pengaruh Stock Split terhadap liquiditas saham yang diukur dengan besarnya bid-ask spread di Bursa Efek Jakarta periode 1996-1998. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol.1 No. 1. November 2001.
Ika dan Purwaningsih, (2008). Reaksi pasar terhadap pengumuman stock split : Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Telaah Manajemen. Vol. 3 , No.1 Mei 2008. Yogyakarta.
Jumrotul, M. (2011). Pengaruh pengumuman stock split terhadap return saham dan volume perdagangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Surabaya.
Jogiyanto, (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2. BPFE, Yogyakarta.
Latifah. (2008). Analisis pengaruh stock split terhadap perubahan laba. Fokus Ekonomoi Vol.3 No.1 Juni 2008 : 48-59. Semarang.
Lestari dan Sudaryono. (2008). Pengaruh Stock Split: Analisis likuiditas saham pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia dengan memperhatikan pertumbuhan dan ukuran perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 10, No.3 Hlm 139-148. Surakarta.
Mila, A. (2010). Analisis pengaruh pemecahan saham terhadap volume perdagangan saham dan abnormal return saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009. Semarang.
Mustofa, H. (2007). Dampak Stock Split terhadap harga saham, volume perdaagangan dan risiko saham pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta. Malang.
Modul Riset Akuntansi Manajemen ILAB. Uji 2 sample berpasangan (paired sample t-test).
Nurfitri dan Tjun Tjun. (2009). Pengaruh kebijakan Stock Split terhadap harga saham dan volume perdagangan saham perusahaan go public yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Bandung.
Pertiwi, L. (2006). Analisis Dampak Stock Split terhadap risiko sitematis dan abnormal return. Yogyakarta.
(6)
Daftar Pustaka
Radhiansyah. (2010). Analisis Pengaruh Stock Split terhadap harga saham dan
likuiditas di Bursa Efek Jakarta periode Mei 2008 – Oktober 2009. Malang.
Rokhman dan Kiptiyah. (2009). Analisis return, abnormal return, Aktivitas volume perdagangan dan bid-ask spread saham di seputar pengumuman stock split. Wacana Vol. 12 No.4. Malang.
Rumanti dan Moeriyanto. Pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap return dan trading volume activity (TVA) saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Yogyakarta.
Sadikin, A. (2011). Analisis abnormal return saham dan volume perdagangan saham, sebelum dan sesudah peristiwa pemecahan saham (Studi pada perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi April 2011. Volume 12 No. 1, Banjarmasin.
Sariwulan, T. (2007). Pengaruh Stock Split terhadap likuiditas saham. Jurnal Trikonomika Fakultas Ekonomi Unpas. Vol.6 No.1 Juni 2007.
Sarwar & Gangopadhyah. Stock Splits: Signaling or Liquidity? Evidence form the options markets. Research Proposal. San Bernardino.
Setiawan, S. (2005). Dampak stock split terhadap harga dan volume perdagangan saham PT. Perusahaan Gas Negara, TBK (PGAS). Bandung.
Utami et al. (2009). Dampak Pengumuman stock split terhadap return, varibilitas tingkat keuntungan dan aktivitas volume perdagangan saham. Wacana Vol.12 No. 4. ISSN. 1411-0199.
Wang Sutrisno et al. (2000). Pengaruh stock split terhadap Likuiditas dan Return saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 2. No. 2: 1-13.
www.duniainvestasi.com www.idx.co.id