MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMANMENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC.

(1)

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMANMENGGUNAKAN MODEL

COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh Vina Apriani NIM 0903776

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG


(2)

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL

COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Oleh Vina Apriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Vina Apriani2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC


(4)

I

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

ABSTRAK

Pembelajaran membaca pemahaman di sekolah dasar merupakan bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia. Siswa kelas V idealnya mampu memahami ragam teks bacaan dengan berbagai teknik membaca melalui membacakan teks untuk orang lain, cerita rakyat dan cerita lama yang populer. Pada kenyataannya, dalam pembelajaran membaca pemahaman, keterampilan tersebut kurang dikembangkan sehingga kemampuan membaca pemahaman belum optimal. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengatasi kesulitan siswa dalam membaca pemahaman, yang meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. pembelajaran difokuskan pada pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan model cooperative learning. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tiga aspek, yakni aspek perencanaan tindakan, aspek pelaksanaan tindakan, dan evaluasi. Setelah dilakukan siklus tindakan yang dilakukan dalam dua siklus, siklus tindakan ini meliputi pra siklus, siklus I dan siklus II. Peningkatan kemampuan tersebut mencakup proses maupun hasil membaca pemahaman. Pemerolehan hasil nilai siswa yaitu: Pra siklus 59,28, siklus I 67, 14 dan siklus II 82, 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca intensif siswa meningkat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa pembelajaran membaca pemahaman menggunakan model cooperative learning yang dilaksanakan pada siswa kelas V akan meningkatkan kemampuan membaca siswa. Disarankan kepada guru untuk menerapkan pembelajaran membaca pemahaman, dengan membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran membaca melalui langkah-langkah tahap prabaca, saat baca, dan pascabaca, serta melaksanakan evaluasi baik proses maupun hasil. Maka rekomendasi yang dapat diberikan bagi guru, kelompok kerja guru (KKG), kepala sekolah, kepala UPT, sebagai peneliti, model pembelajaran ini harus berjalan secara intensif sehingga dapat meningkatkan pembelajaran membaca pemahaman.


(5)

iv Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

DAFTRAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK... ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GRAFIK... vi

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah... 1

B.Identifikasi Masalah... 5

C.Rumusan Masalah... 6

D.Tujuan Penelitian... 6

E.Manfaat Penelitian... 7

F. Definisi Istilah... 7

BAB II MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC, MEMBACA PEMAHAMAN DAN PENGAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC A. Model Cooperative Learning Tipe CIRC... 9

B.Membaca Pemahaman... 17

C. Pengajaran Membaca Pemahaman dengan Model Cooperative Learning Tipe CIRC... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Pendekatan Penelitian... 23

B.Metode Penelitian... 23

C.Teknik Penelitian... 24

D.Instrumen Penelitian... 26

E.Latar Penelitian... 26

F. Subjek Penelitian... 26

G.Langkah-langkah Penelitian... 26

BAB IV DATA TEMUAN DAN ANALISIS DATA TEMUAN A.Data Temuan... 31

B.Analisis Data Temuan... 40

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan... 45

B.Rekomendasi... 46 BIBLIOGRAPHY


(6)

v Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Rekapan nilai siswa... 2

Tabel 2.1 Perbedaan model cooperative learning dengan pembelajaran konvensional... 14

Tabel 4.1 Nilai perolehan siswa pada siklus I... 36

Tabel 4.2 Nilai perolehan siswa pada siklus II... 39


(7)

vi Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

DAFTAR GRAFIK

halaman Grafik 4.1 Peningkatan hasil belajar siswa pada saat pembelajaran 43

membaca pemahaman menggunakan model cooperative learning tipe CIRC


(8)

vii Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC


(9)

1

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Salah satu tujuan kurikulum di sekolah dasar tentang keterampilan membaca, yaitu siswa mampu memahami ragam teks bacaan dengan berbagai teknik membaca. Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pesan, pesan disampaikan melalui media kata-kata/bahasa tulis. Dewasa ini membaca menjadi sebuah kegiatan yang membosankan, menyita waktu lama dan yang pasti menjadi kegiatan yang tidak disukai anak-anak. Memahami suatu bacaan adalah salah satu tujuan utama didalam suatu kegiatan membaca. Jadi, membaca akan menjadi kegiatan yang sangat sia-sia apabila tidak memahami teks yang telah kita baca tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut guru memiliki peranan penting sebagai pembimbing siswa untuk menuju hal yang lebih baik. Guru yang baik tidak hanya mampu menguasai materi, melainkan juga harus mampu memilih dan menentukan model pembelajaran yang sesuai untuk mengatasi hal tersebut.

Observasi partisipan yang peneliti lakukan terhadap pembelajaran membaca pemahaman di kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasireurih 1, pada hari Sabtu, tanggal 16 Februari 2013. Menghasilkan data sebagai berikut. Pada awal pembelajaran, guru memerintahkan kepada siswa untuk membaca wacana yang ada di buku paket secara individu. Hampir semua siswa terlihat


(10)

2

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

antusias dalam mengikuti pembelajaran. Setelah beberapa menit, ada siswa yang sedang mengobrol dan becanda dengan temannya, ada juga yang tidak mau membaca, siswa hanya melamun saja. Tetapi masih banyak siswa yang membaca dengan serius wacana yang diberikan guru. Pada menit ke 15, semakin banyak siswa yang tidak membaca, mungkin karena siswa malas atau sudah selesai membaca wacana tersebut. Setelah semua siswa selesai membaca, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang isi wacana yang telah mereka baca. Hanya ada 3 siswa yang menjawab dengan tepat, sedangkan siswa yang lain tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dari kenyataan tersebut, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca pemahaman.

Peneliti melakukan wawancara secara mendalam dengan ibu Iis Isma, sebagai guru kelas V SDN Pasireurih 1, pada tanggal 16 Februari 2013 mengenai kemampuan siswa dalam membaca pemahaman sebagai berikut.

“Permasalahan yang ada di SDN Pasireurih 1 khususnya di kelas V siswa mengalami kesulitan dalam hal keterampilan membaca yaitu tentang membaca pemahaman. Masih banyak ditemukan siswa yang belum bisa memahami isi bacaan serta belum bisa menceritakan kembali dengan singkat atau dengan bahasanya sendiri, kondisi tersebut terkait dengan berbagai faktor yang ditemukan dalam proses pembelajaran di sekolah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan tersebut, antara lain : kurangnya minat baca, kurangnya buku sumber yang tersedia, sikap dan motivasi siswa itu sendiri. ” (Roshima)

Berdasarkan pernyataan guru tersebut, siswa mengalami kesulitan dalam memahami teks bacaan yang telah dibacanya dan kurangnya minat baca siswa terhadap teks bacaan. Dari hasil wawancara diatas, kemampuan siswa kelas V


(11)

3

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman belum sesuai dengan kriteria kurikulum.

Analisis dokumen yang peneliti lakukan terhadap rekapan nilai siswa kelas V SDN Pasireurih 1, serta catatan anekdot guru, dalam pembelajaran membaca pemahaman menghasilkan data sebagai berikut.

Tabel 1.1 Rekapan Nilai Siswa No (1) Nama (2) Nilai (3)

1 Silfia 60

2 Arin 40

3 Homsah 60

4 Muhadi 40

5 Fikri 60

6 Alwi 60

7 Aldi 60

8 Asri 40

9 Muhamad 100

10 St. Hanifah 60

11 Halimah 60

12 Iim 60

13 Putricia 80

14 Rohepa 60

15 Indra 60

16 Ghifari 60

17 Nur’aeni 60

18 Eko 60

19 Meliah 80

20 Nia 60

21 Jejen 40

22 Adi 60

23 Kaka 60

24 Tatu 40

25 M. Atar 60

26 M. Khoirul 60

27 Elisah 60

28 Alfi 60

Jumlah 1660


(12)

4

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Dari hasil nilai diatas menunjukkan bahwa nilai dalam membaca pemahaman mereka masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yakni didapatkan nilai sebesar 59,28 sedangkan KKM di SDN Pasireurih 1 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebesar 70. Nilai rata-rata kelas V SD Negeri Pasireurih 1 lebih kecil dibandingkan dengan KKM, yaitu 59 < 70. Dapat diartikan kemampuan siswa kelas V SD Negeri Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman belum mencapai KKM.

Siswa kelas V SD, idealnya mampu memahami ragam teks bacaan dengan berbagai teknik membaca melalui membacakan teks untuk orang lain, cerita rakyat dan cerita lama yang populer. Keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa mencakup keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan satu sama lainnya. Keempat hubungan ini disebut catur tunggal. Dalam pelaksanaannya, sebaiknya dilakukan secara terpadu, misalnya: mendengarkan – menulis – berdiskusi, mendengarkan - bercakap-cakap – menulis, bercakap-cakap – menulis – membaca, membaca – berdiskusi – memerankan, menulis – melaporkan – membahas. Hal ini bukan berarti keterampilan menyimak dan berbicara tidak diajarkan, melainkan pengajarannya dipadukan dengan pokok bahasan lain terutama pokok bahasan pragmatik. Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan melalui media kata-kata/bahasa tulis. Pada umumnya para siswa lebih menyukai bacaan ringan, dibandingkan dengan bacaan ilmiah yang lebih memerlukan pemahaman yang


(13)

sungguh-5

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

sungguh. Untuk mengatasi hal itu guru berperan penting sebagai pembimbing siswa untuk menuju yang lebih baik.

Berdasarkan kenyataan diatas terbukti bahwa kemampuan siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman belum mencapai KKM dan belum sesuai dengan Indikator Pencapaian Hasil Belajar (IPHB). Dengan demikian peneliti mencoba untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman. Kesulitan siswa tersebut mencoba peneliti atasi dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

Alasan peneliti menggunakan model cooperative learning tipe CIRC karena dalam model pembelajaran ini dapat melatih siswa dalam suatu kelompok yang heterogen untuk membaca bergantian, menemukan kata kunci dari wacana tersebut, serta memberiakan tanggapan terhadap wacana, kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya atau menceritakan kembali isi wacana yang diberikan dengan mudah. Dalam model pembelajaran ini, siswa berperan ganda, yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Model cooverative learning pun lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hal tersebut, peneliti bermaksud mengangkat masalah dalam sebuah penelitian yang berjudul, “Mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN Pasireurih I dalam membaca pemahaman dengan menggunakan model cooperative learning tipe CIRC.


(14)

6

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasikan masalah-masalah dalam penelitian ini. Ada dua masalah yang ada dalam penelitian ini.

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kurangnya pemahaman siswa dalam memahami teks bacaan yang diberikan oleh guru. Penelitian ini berupaya untuk mengatasi kesulitan siswa dalam membaca teks yang diberikan oleh guru. Peneliti akan mengatasi kesulitan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Pasireurih 1.

2. Kurang efektifnya siswa dalam membaca secara individu. Penelitian ini menggunakan model cooperative learning tipe CIRC dalam proses pembelajarannya. Peneliti akan menggunakan model tersebut untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami teks bacaan yang diberikan oleh guru.

C.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kesulitan siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman?

2. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman terhadap siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dengan model cooperative learning tipe CIRC?

3. Apakah model cooperative learning tipe CIRC dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman?


(15)

7

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

D.Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk memperoleh gambaran mengenai kesulitan siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman.

2. Untuk menemukan langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman terhadap siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dengan model cooperative learning tipe CIRC.

3. Untuk mengetahui model cooperative learning tipe CIRC dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman atau tidak.

E.Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini bermanfaat untuk Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai alternatif pemecahan masalah tentang kesulitan siswa dalam membaca pemahaman.

2. Penelitian ini bermanfaat bagi para calon dan/atau peneliti lain yang memerlukan referensi mengenai solusi pengajaran membaca pemahaman dan/atau yang memerlukan referensi mengenai pemakaian model cooperative learning tipe CIRC dalam pembelajaran membaca pemahaman. 3. Penelitian ini bermanfaat bagi pihak pusat kurikulum sebagai salah satu

bahan kajian dalam penyusunan kurikulum selanjutnya. F.Definisi Istilah


(16)

8

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Untuk memberikan penjelasan tentang penelitian, maka dijelaskan beberapa batasan istilah sebagai berikut :

1. Mengatasi kesulitan adalah upaya yang dilakukan peneliti dan guru untuk menghilangkan sesuatu yang di anggap sulit oleh siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman. Yang semula belum mencapai KKM dan belum sesuai dengan IPHB menjadi sesuai dengan IPHB dan mencapai KKM. 2. Siswa adalah siswa yang belajar di kelas V SDN Pasireurih 1 yang

berjumlah 28 orang, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

3. Membaca pemahaman adalah suatu kegiatan membaca yang dilakukan untuk memperoleh sesuatu atau untuk tujuan belajar sehingga siswa mampu memahami isi wacana dan mampu menceritakan kembali wacana yang telah dibaca.

4. Model cooperative learning tipe CIRC merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada sikap atau prilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok yang heterogen.


(17)

23

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Karena dalam pendekatan kualitatif data dalam penelitiannya termasuk fenomena sosial. Fenomena sosial dalam penelitian ini berupa peristiwa yang terjadi di kelas V SDN Pasireurih 1. Menurut Moleong (2010:6) “penelitian kulitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan”. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Data yang terkumpul adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.

B.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Pasireurih 1 untuk mengatasi kesulitan siswa. Metode PTK yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian adalah model PTK yang diperkenalkan oleh Stephen Kemmis dan Mc Taggar. Alasan peneliti memilih model ini karena peneliti merasa bahwa model inilah yang tepat digunakan oleh peneliti untuk dapat mengatasi kesulitan siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia tentang membaca


(18)

24

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

pemahaman. Adapun ciri model PTK yang dikembangkan Kemmis dan Mc Taggar adalah dalam perencanaannya mereka menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Di dalam satu siklusnya dan selanjutnya mengadakan perencanaan kembali sebagai rencana perbaikan pada tahap perencanaan selanjutnya. Hal ini dilakukan agar kesulitan yang dihadapi siswa dapat diatasi dengan hasil yang memuaskan.

C.Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian dikumpulkan dengan cara observasi partisipan, wawancara mendalam dan analisis dokumen.

a. Observasi Partisipan

Observasi partisipan digunakan untuk menyelidiki satuan-satuan sosial yang besar seperti masyarakat suku bangsa karena pengamatan partisipan memungkinkan peneliti dapat berkomunikasi secara akrab dan leluasa dengan observer, sehingga memungkinkan untuk bertanya secara lebih rinci dan detail terhadap hal-hal yang akan diteliti. Dalam kegiatan observasi partisipan, peneliti menghasilkan data bahwa nilai siswa belum mencapai KKM dan belum sesuai dengan IPHB.

b. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam merupakan metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Wawancara mendalam secara umum adalah memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara


(19)

25

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

dengan informan atau orang yang diwawancarai. Wawancara ini dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas V SD tentang kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.

c. Analisis dokumen

Analisis dokumen dilaksanakan pada pembelajaran membaca pemahaman di kelas V SDN Pasireurih 1. Dalam melaksanakan analisis dokumen peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, catatan siswa, dokumen, dan lain-lain.

2. Teknik Analisis Data

Setelah data tentang nilai tes kemampuan membaca pemahaman, hasil wawancara, dan observasi. Dalam pengolahan data perlu ketelitian dengan cara menimbang, mengatur, dan menarik kesimpulan. Untuk itu diperlukan beberapa langkah yaitu:

a. Persiapan

Kegiatan dalam persiapan ini adalah mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Hal ini perlu dilakukan agar memudahkan dalam penyusunan tabulasi data.

b. Tabulasi

Setelah data diterima, baik melalui tes, wawancara, observasi, maka data ditabulasi dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi masing-masing alternatif jawaban.


(20)

26

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Pengolahan data digunakan untuk mengadakan perbaikan keterampilan membaca pemahaman.

D.Instrumen Penelitian

Peneliti menjadi instrumen dalam penelitian ini, karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam membaca pemahaman dengan menggunakan model cooperative learning tipe CIRC.

E.Latar Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei tahun 2013. Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah di kelas V SDN Pasireurih 1 Kecamatan Cipeucang Kabupaten Pandeglang. Alasan peneliti melakukan penelitian di SDN Pasireurih 1 ini adalah untuk mengatasi kesulitan siswa dalam membaca pemahaman. Diharapkan dengan adanya penelitian ini siswa memiliki sikap yang baik ketika membaca dan kemampuan membacanya dapat lebih meningkat. Selain itu lokasinya dekat dengan rumah, sehingga mengetahui lebih banyak tentang kebiasaan siswa dalam membaca khususnya membaca pemahaman.

F.Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman.

G.Langkah-langkah Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan langkah-langkah penelitian tindakan model Kemmis dan Taggart. Adapun ciri model PTK yang


(21)

27

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

dikembangkan Kemmis dan Mc Taggar adalah dalam perencanaannya mereka menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Langkah-langkah penelitian tindakan model Kemmis & Taggart adalah sebagai berikut.

H.

I.

J. K.

Pra Siklus

Refleksi Perencanaan

SIKLUS I Observasi

Tindakan Refleksi

Perencanaan

SIKLUS II Observasi

Tindakan Refleksi

Perencanaan

SIKLUS III Observasi

Tindakan Refleksi

Dan seterusnya Observasi


(22)

28

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Model PTK Kemmis dan Mc Taggart (Gambar 3.1)

Apabila dicermati pada bagan diatas, desain model Kemmis dan Taggart ini pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat untaian yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus.

Bagan model siklus desain model Kemmis & Taggart memiliki pengertian sebagai berikut.

1. Perencanaan

a. Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang perlu segera diatasi. Permasalahan pada siswa kelas V adalah siswa kurang menguasai kemampuan membaca pemahaman sehingga kemampuan siswa dalam membaca pemahaman masih kurang. Hal ini dapat teridentifikasi melalui cara obsevasi partisipan pada proses pembelajaran dan wawancara terhadap guru kelas V SDN Pasireurih 1. b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

c. Membuat lembar kerja siswa untuk menuntun siswa dalam membaca pemahaman dengan strategi cooperative learning tipe CIRC.

d. Membuat alat evaluasi untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan model cooperative learning tipe CIRC.

2. Pelaksanaan  Tahap persiapan


(23)

29

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Pada tahap perencanaan ini peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai acuan dalam proses mengajar dan juga bisa sebagai pembanding.

b. Menyiapkan materi pelajaran

Pada tahap ini penelitian menyiapkan materi pembelajaran yang bersumber paa silabus dan kebutuhan siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia mengenai membaca pemahaman.

c. Menyiapkan sumber belajar

Pada tahap ini peneliti menyiapkan sumber belajar berupa buku teks bacaan.

d. Menyiapkan media pembelajaran

Media merupakan suatu alat yang biasa digunakan untuk penyampaian materi yang sekiranya dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran. Dalam pelajaran membaca biasanya guru menggunakan media buku bacaan.

e. Menyiapkan alat pengumpul data

Alat pengumpul data yang peneliti gunakan adalah catatan-catatan di lapangan , berupa catatan hasil wawancara, catatan hasil observasi partisipan.

 Kegiatan awal

Berdo’a, mengabsen siswa, mengkondisikan kelas, apersepsi.  Kegiatan Inti


(24)

30

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

-Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari empat orang secara heterogen.

-Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran. -Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan

memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas.

-Mempresentasikan dan atau membacakan hasil kelompok.  Kegiatan Akhir

-Guru dan guru mengadakan refleksi tentang proses belajar mengajar. -Pembelajaran ditutup.

3. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan bersama dengan dilaksanakannya tindakan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu kinerja guru dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran membaca pemahaman berlangsung dengan menggunakan model cooperative learning tipe CIRC. 4. Refleksi

Peneliti menganalisis semua informasi yang terkam dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan pada setiap siklus untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.


(25)

45

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2013, data yang diperoleh mengenai penerapan model cooperative learning tipe CIRC dalam mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN Pasireurih 1 kecamatan Cipeucang Kabupaten Pandeglang. Berdasarkan rumusan masalah Bagaimana kesulitan siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman, bagaimana langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman terhadap siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dengan model cooperative learning tipe CIRC, apakah model cooperative learning tipe CIRC dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman. Maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman terlihat pada saat peneliti melakukan wawancara mendalam dengan guru kelas dan melakukan observasi partisipan. Masih banyak siswa yang kurang minat baca, dan ketika guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang wacana yang telah mereka baca, masih ada banyak siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan guru dengan tepat. Hasil wawancara dengan guru pun dapat disimpulkan bahwa nilai


(26)

46

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman belum mencapai KKM dan belum sesuai dengan IPHB.

2. Guru telah memiliki kemampuan dalam langkah-langkah kegiatan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan model cooperative learning. Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti melakukan kolaborasi dengan guru kelas dalam membuat rencana pembelajaran membaca pemahaman menggunakan model cooperative learning tipe CIRC. Selain itu guru juga dapat membimbing siswa dengan baik dalam keterampilan membaca.

3. Model cooperative learning tipe CIRC dapat mengatasi kesulitan siswa kelas V dalam membaca pemahaman, dengan kolaborasi antara peneliti dan guru kelas dalam pembuatan rencana pembelajaran. Hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata nilai siswa pada tiap siklusnya. Dengan perolehan nilai rata-rata akhir dari pra siklus, siklus I dan siklus II sebagai berikut: pra siklus 59, 28, siklus I 67, 14 dan siklus II 82, 14.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil simpulan di atas, peneliti menyampaikan beberapa rekomendasi yang berkaitan dengan model cooperative learning yang betujuan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mebaca pemahaman, rekomendasi ini di sampaikan sebagai berikut.

1. Kepada guru- guru agar pembelajaran membaca pemahaman dapat diikuti siswa dengan penuh kesungguhan, diharapkan guru dapat menyajikan proses belajar mengajar yang menyenangkan yaitu dengan menerapkan


(27)

47

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model cooperative learning yang dilakukan setiap pembelajaran membaca khususnya membaca pemahaman, agar memudahkan guru untuk menciptakan suasana belajar yang optimal dan dapat menumbuhkan minat baca pada siswa. Di harapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan bahan masukan dalam menciptakan model cooperative learning tipe CIRC, dalam membaca pemahaman pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V.

2. Bagi kepala sekolah selaku pimpinan agar selalu memotivasi para dewan guru dan berperan aktif dalam membantu terlaksananya model cooperative learning tipe CIRC dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dan pada mata pelajaran lain pada umumnya. Walaupun pada pelaksanaannya model pembelajaran ini menuntut guru untuk selalu berperan, membimbing dan mengarahkan demi mempercepat pemahaman siswa. Selain itu agar kegiatan belajar siswa lebih berperan aktif dan variatif menjadi salah satu pendukung kelancaran dalam model pembelajaran cooperative learning. 3. Bagi pengelola lembaga pendidikan dalam hal ini Dinas Pendidikan agar

selalu mensosialisasikan pembelajaran yang efektif kepada para guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru di dalam kelas. Selain itu juga peningkatan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan para pendidik di sekolah-sekolah harus di tingkatkaan baik melalui pelatihan, loka karya melalui Kelompok Kerja Guru (KKG). Dengan demikian penelitian ini hasilnya dapat mengatasi kesulitan siswa dalam membaca pemahaman.


(28)

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Bibliography

Burhan, F. E. (2012). Teknik Baca Cepat Trik Efektif Membaca 2 Detik 1 Halaman. Yogyakarta: Araska.

Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: Upi Press. Moleong, L. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Rahim, F. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Riyanto. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Santosa, P. (2008). materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suprijono. (2012). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, h. G. (1979). membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: konsep, landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media.


(1)

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap perencanaan ini peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai acuan dalam proses mengajar dan juga bisa sebagai pembanding.

b. Menyiapkan materi pelajaran

Pada tahap ini penelitian menyiapkan materi pembelajaran yang bersumber paa silabus dan kebutuhan siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia mengenai membaca pemahaman.

c. Menyiapkan sumber belajar

Pada tahap ini peneliti menyiapkan sumber belajar berupa buku teks bacaan.

d. Menyiapkan media pembelajaran

Media merupakan suatu alat yang biasa digunakan untuk penyampaian materi yang sekiranya dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran. Dalam pelajaran membaca biasanya guru menggunakan media buku bacaan.

e. Menyiapkan alat pengumpul data

Alat pengumpul data yang peneliti gunakan adalah catatan-catatan di lapangan , berupa catatan hasil wawancara, catatan hasil observasi partisipan.

 Kegiatan awal

Berdo’a, mengabsen siswa, mengkondisikan kelas, apersepsi.  Kegiatan Inti


(2)

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

-Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari empat orang secara heterogen.

-Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran. -Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan

memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas.

-Mempresentasikan dan atau membacakan hasil kelompok.  Kegiatan Akhir

-Guru dan guru mengadakan refleksi tentang proses belajar mengajar. -Pembelajaran ditutup.

3. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan bersama dengan dilaksanakannya tindakan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu kinerja guru dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran membaca pemahaman berlangsung dengan menggunakan model cooperative learning tipe CIRC. 4. Refleksi

Peneliti menganalisis semua informasi yang terkam dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan pada setiap siklus untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.


(3)

45 Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2013, data yang diperoleh mengenai penerapan model cooperative learning tipe CIRC dalam mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN Pasireurih 1 kecamatan Cipeucang Kabupaten Pandeglang. Berdasarkan rumusan masalah Bagaimana kesulitan siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman, bagaimana langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman terhadap siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dengan model cooperative learning tipe CIRC, apakah model cooperative

learning tipe CIRC dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V

SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman. Maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman terlihat pada saat peneliti melakukan wawancara mendalam dengan guru kelas dan melakukan observasi partisipan. Masih banyak siswa yang kurang minat baca, dan ketika guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang wacana yang telah mereka baca, masih ada banyak siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan guru dengan tepat. Hasil wawancara dengan guru pun dapat disimpulkan bahwa nilai


(4)

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa kelas V SDN Pasireurih 1 dalam membaca pemahaman belum mencapai KKM dan belum sesuai dengan IPHB.

2. Guru telah memiliki kemampuan dalam langkah-langkah kegiatan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan model

cooperative learning. Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti

melakukan kolaborasi dengan guru kelas dalam membuat rencana pembelajaran membaca pemahaman menggunakan model cooperative

learning tipe CIRC. Selain itu guru juga dapat membimbing siswa dengan

baik dalam keterampilan membaca.

3. Model cooperative learning tipe CIRC dapat mengatasi kesulitan siswa kelas V dalam membaca pemahaman, dengan kolaborasi antara peneliti dan guru kelas dalam pembuatan rencana pembelajaran. Hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata nilai siswa pada tiap siklusnya. Dengan perolehan nilai rata-rata akhir dari pra siklus, siklus I dan siklus II sebagai berikut: pra siklus 59, 28, siklus I 67, 14 dan siklus II 82, 14.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil simpulan di atas, peneliti menyampaikan beberapa rekomendasi yang berkaitan dengan model cooperative learning yang betujuan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mebaca pemahaman, rekomendasi ini di sampaikan sebagai berikut.

1. Kepada guru- guru agar pembelajaran membaca pemahaman dapat diikuti siswa dengan penuh kesungguhan, diharapkan guru dapat menyajikan proses belajar mengajar yang menyenangkan yaitu dengan menerapkan


(5)

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model cooperative learning yang dilakukan setiap pembelajaran membaca khususnya membaca pemahaman, agar memudahkan guru untuk menciptakan suasana belajar yang optimal dan dapat menumbuhkan minat baca pada siswa. Di harapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan bahan masukan dalam menciptakan model cooperative

learning tipe CIRC, dalam membaca pemahaman pada pembelajaran bahasa

Indonesia di kelas V.

2. Bagi kepala sekolah selaku pimpinan agar selalu memotivasi para dewan guru dan berperan aktif dalam membantu terlaksananya model cooperative

learning tipe CIRC dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dan

pada mata pelajaran lain pada umumnya. Walaupun pada pelaksanaannya model pembelajaran ini menuntut guru untuk selalu berperan, membimbing dan mengarahkan demi mempercepat pemahaman siswa. Selain itu agar kegiatan belajar siswa lebih berperan aktif dan variatif menjadi salah satu pendukung kelancaran dalam model pembelajaran cooperative learning. 3. Bagi pengelola lembaga pendidikan dalam hal ini Dinas Pendidikan agar

selalu mensosialisasikan pembelajaran yang efektif kepada para guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru di dalam kelas. Selain itu juga peningkatan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan para pendidik di sekolah-sekolah harus di tingkatkaan baik melalui pelatihan, loka karya melalui Kelompok Kerja Guru (KKG). Dengan demikian penelitian ini hasilnya dapat mengatasi kesulitan siswa dalam membaca pemahaman.


(6)

Vina Apriani, 2013

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE CIRC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bibliography

Burhan, F. E. (2012). Teknik Baca Cepat Trik Efektif Membaca 2 Detik 1

Halaman. Yogyakarta: Araska.

Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: Upi Press. Moleong, L. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Rahim, F. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Riyanto. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Santosa, P. (2008). materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suprijono. (2012). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, h. G. (1979). membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: konsep,

landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media.


Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE COOPERATIVE Penerapan Cooperative Learning Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Kelas V SDN 1 Pojok Kecamatan Nogosari Tahun

0 1 16

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE COOPERATIVE Penerapan Cooperative Learning Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Kelas V SDN 1 Pojok Kecamatan Nogosari Tahun

0 2 10

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT).

0 1 32

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS IV SDN RANCADADAP DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC.

0 3 27

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS III SDN UMBUL KAPUK DALAM MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK DRILL.

0 1 36

MENGATASI KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW.

2 8 60

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SD NEGERI CIWEDUS DALAM MENYIMPULKAN ISI CERITA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD).

0 0 29

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC DI KELAS V

0 1 11