MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT).
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT
DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh Ovi Irfiyani NIM 0903786
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
(2)
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
OVI IRFIYANI. (2013). Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas V SDN Ujungtebu dalam Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Rakyat dengan Model
Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament.
Latar belakang pada penelitian ini adalah rendahnya hasil pembelajaran siswa kelas V SDN Ujungtebu dalam materi mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat. Sebagai gambarannya yaitu banyak siswa yang tidak fokus ketika guru menyampaikan materi,banyak juga siswa yang terlihat tidak semangat dan mengantuk ketika guru menceritakan cerita rakyat. Hal ini dikarenakan dari berbagai faktor diantaranya yaitu pengunaan model pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat atau tidak menarik sehingga motivasi siswa sangat rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Ingin mengatasi kesulitan siswa kelas V dalam mengidentifikasi unsur intrinsik Cerita Rakyat dengan Model cooperative
learning Tipe TGT. (2) Dapat menerapkan langkah-langkah pembelajaran dalam
mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat dengan Model cooperative learning Tipe TGT. (3) Untuk mengetahui apakah model cooperative learning Tipe TGT dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat. Model cooperative learning tipe Teams Games Tournament (TGT) merupakan model yang sangat menarik karena proses pembelajaran dalam model ini semua siswa terlibat aktif dalam kelompoknya. Pembagian dalam kelompok ini juga merata, karena setiap kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi, sedang dan rendah. Model TGT ini juga berfokus pada kerja tim yang bersistem permainan dan pertandingan kelompok. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggert yang terdiri dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Penelitian ini diadakan di SDN Ujungtebu kecamatan Curug pada kelas V yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
mendalam, observasi partisipan dan analisis dokumen. Hasil
penelitian:1)kesulitan siswa teratasi karena siswa dapat telah mampu mengidentifikasi dan memahami unsur intrinsik yang terkandung dalam cerita rakyat. 2).Langkah pembelajaran dalam penelitian ini juga sangat menarik karena semua siswa terlibat aktif sesuai dengan konsep TGT 3) Kesulitan pada setiap siklusnya dapat teratasi dilihat dari nilai yang diperoleh pada saat prasiklus yaitu 55,83 sedangkan untuk siklus I meningkat menjadi 60,66 dan pada siklus II meningkat menjadi 74,67. Dapat disimpulkan bahwa TGT dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat dapat mengatasi kesulitan siswa. Penelitian ini juga direkomendasikan pada pihak-pihak terkait untuk lebih mengembangkan model TGT.
(3)
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN Ujungtebu dalam mengidentifikasi usur intrinsik cerita rakyat dengan model cooperative learning tipe Teams Games Tournament (TGT)” yang merupakan hasil dari penelitian tindakan kelas di kelas V SDN Ujungtebu ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada di dalamnya yang merupakan plagiat dari orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas penyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.
Serang, Juni 2013 Yang membuat pernyataan
Ovi Irfiyani NIM 0903786
(4)
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
oleh Ovi Irfiyani NIM 0903786
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI USUR INTRINSIK CEITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT (TGT)
disetujui dan disahkan oleh
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. H. Widjojoko, M. Pd. Deni Wardana, M. Pd. NIP 19591119 198303 1002 NIP 19810513200501 1003
diketahui
Ketua Program S-1 PGSD UPI Kampus Serang
(5)
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NIP 19620110 198803 1003
(6)
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
OVI IRFIYANI. (2013). Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas V SDN Ujungtebu dalam Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Rakyat dengan Model
Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament.
Latar belakang pada penelitian ini adalah rendahnya hasil pembelajaran siswa kelas V SDN Ujungtebu dalam materi mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat. Sebagai gambarannya yaitu banyak siswa yang tidak fokus ketika guru menyampaikan materi,banyak juga siswa yang terlihat tidak semangat dan mengantuk ketika guru menceritakan cerita rakyat. Hal ini dikarenakan dari berbagai faktor diantaranya yaitu pengunaan model pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat atau tidak menarik sehingga motivasi siswa sangat rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Ingin mengatasi kesulitan siswa kelas V dalam mengidentifikasi unsur intrinsik Cerita Rakyat dengan Model cooperative
learning Tipe TGT. (2) Dapat menerapkan langkah-langkah pembelajaran dalam
mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat dengan Model cooperative learning Tipe TGT. (3) Untuk mengetahui apakah model cooperative learning Tipe TGT dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat. Model cooperative learning tipe Teams Games Tournament (TGT) merupakan model yang sangat menarik karena proses pembelajaran dalam model ini semua siswa terlibat aktif dalam kelompoknya. Pembagian dalam kelompok ini juga merata, karena setiap kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi, sedang dan rendah. Model TGT ini juga berfokus pada kerja tim yang bersistem permainan dan pertandingan kelompok. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggert yang terdiri dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Penelitian ini diadakan di SDN Ujungtebu kecamatan Curug pada kelas V yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
mendalam, observasi partisipan dan analisis dokumen. Hasil
penelitian:1)kesulitan siswa teratasi karena siswa dapat telah mampu mengidentifikasi dan memahami unsur intrinsik yang terkandung dalam cerita rakyat. 2).Langkah pembelajaran dalam penelitian ini juga sangat menarik karena semua siswa terlibat aktif sesuai dengan konsep TGT 3) Kesulitan pada setiap siklusnya dapat teratasi dilihat dari nilai yang diperoleh pada saat prasiklus yaitu 55,83 sedangkan untuk siklus I meningkat menjadi 60,66 dan pada siklus II meningkat menjadi 74,67. Dapat disimpulkan bahwa TGT dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat dapat mengatasi kesulitan siswa. Penelitian ini juga direkomendasikan pada pihak-pihak terkait untuk lebih mengembangkan model TGT.
(7)
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
(8)
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
SURAT PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Definisi Istilah ... 8
BAB II COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT, CERITA RAKYAT, DAN PEMBELAJARAN CERITA RAKYAT DENGAN TGT A. Cooperative Learning tipe TGT. ... 11
B. Cerita Rakyat ... 17
C. Pembelajaran Cerita Rakyat Dengan TGT ... 18
D. Kurikulum Bahasa Indonesia tentang cerita rakyat ... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 21
(9)
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Teknik Penelitian ... 22
D. Instrumen Penelitian ... 23
E. Latar Penelitian ... 23
F. Subyek Penelitian ... 24
G. Langkah-langkah penelitian ... 24
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Data Temuan 1. Siklus I ... 25
a. Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 27
b. Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 29
c. Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 30
2. Siklus II ... 32
a. Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 34
b. Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 35
c. Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 36
B. Analisis Data Temuan ... 39
1. Siklus I a. Analisis Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 39
b. Analisis Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 40
c. Analisis Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 40
2. Siklus II a. Analisis Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 41
b. Analisis Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 41
c. Analisis Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 42
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 43
(10)
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rekomendasi ... 45
BIBLIOGRAFI ... 47 LAMPIRAN LAMPIRAN
(11)
1
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Basrowi (2008:25) penelitian tidakan kelas merupakan “salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran dikelas”. Untuk mengawali pencarian masalah tersebut, peneliti melakukan observasi partisipan untuk mendapatkan gambaran secara langsung mengenai masalah yang akan diteliti.
Berdasarkan observasi partisipan yang peneliti lakukan terhadap pembelajaran mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat dikelas V SDN Ujungtebu pada hari Senin, 11 Maret 2013 menghasilkan data sebagai berikut. Pada saat awal pembelajaran siswa masih terlihat antusias mengikuti pelajaran, namun setelah menit ke 10 semangat siswa mulai berkurang. Guru memberikan pertanyaan tentang unsur-unsur intrinsik dari cerita rakyat pada menit ke 10 kepada 4 orang siswa, namun 2 orang siswa sama sekali tidak mampu menjawab sedangkan 1 orang menjawab dengan jawabannya yang kurang tepat dan 1 orang menjawab jawabannya benar. Pada menit ke 30 ada 4 orang siswa keluar kelas dan 6 orang siswa terlihat mengantuk saat mengikuti pelajaran. Dari hasil observasi partisipan di atas, menunjukkan
(12)
2
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bukti bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami unsur instrinsik cerita rakyat.
Setelah melaksanakan observasi partisipan, peneliti melanjutkan dengan mengadakan wawancara. Wawancara yang dilakukan peneliti yaitu dengan wawancara mendalam terhadap guru kelas V SDN Ujungtebu (Eti Suhaeti, S. Pd I) mengenai kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat pada hari Senin, 11 Maret 2013 dengan menanyakan masalah yang dialami selama proses pembelajaran. Ketika ditanya mengenai kesulitan siswa dalam pembelajaran guru menjawab bahwa memang benar selama ini beliau mengalami kesulitan dalam mengajarkan cerita rakyat. Banyak siswa yang belum mampu mengidentifikasi unsur-unsur yang ada dalam cerita rakyat itu terutama dalam menentukan tema dan amanat dalam cerita. Beliau juga menyatakan bahwa mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia mengalami kesulitan karena pada saat pembelajaran anak seperti tidak semangat dan terlihat mengantuk terutama dalam materi cerita rakyat ini. Hal seperti itu tidak sepenuhnya merupakan kesalahan siswa, untuk menyesuaikan apa permasalahannyapun peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap siswa kelas V.
Dari wawancara mendalam yang dilakukan peneliti kepada tiga orang siswa kelas V yaitu Septiani, Mumun, dan Yusuf mendapatkan data yaitu bahwa ketiga siswa tersebut kurang memahami pembelajaran Bahasa Indonesia yang membahas materi cerita rakyat, oleh karena itu ketika mereka diberikan tugas oleh guru untuk mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat
(13)
3
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa merasa kesulitan dan banyak yang tidak mampu dijawab. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru dan siswa, dapat menjadi bukti bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami unsur instrinsik cerita rakyat.
Agar data temuan mengenai masalah yang dialami siswa semakin kuat, peneliti juga melakukan analisis dokumen. Analisis dokumen yang peneliti lakukan terhadap rekapan nilai siswa, catatan siswa dan catatan anekdot guru dalam materi mengidentiikasi unsur intrinsik cerita rakyat pada hari Senin, 11 Maret 2013 menghasilkan data sebagai berikut.
Tabel 1.1
Rekapan Nilai Siswa Kelas V
No Nama
(1)
Nilai
(2)
1 Ahmad Holili 55
2 Ahmad Denyaparudin 45
3 Ahmad Jumroni 45
4 Aripin 55
5 Arpi 55
6 Bahri 55
7 Cahyati 55
8 Dini 65
(14)
4
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10 Pahrul Roji 65
11 Mikalina 65
12 M. Nurul Ifaz Faizin 55
(1) (2)
13 Muhedi 55
14 Mumun 65
15 Nahdotul Munawaroh 65
16 Nurdiana Putri 70
17 Nurjanah 55
18 Nurul Hidayat 55
19 Ririn Wati 70
20 Saepi 65
21 Sanudin 50
22 Sati 50
23 Selvia 55
24 Septiani 55
24 Sulki 55
26 Syarip Hidayatullah 50
27 Siti Ayu Awaliyah 65
28 Solihin 50
29 Yusuf Mulyana 50
(15)
5
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jumlah 1705
Rata-rata kelas 56,83
Pada tabel 1.1 diatas, menjelaskan bahwa nilai yang diperoleh dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu antara 45-70. Sedangkan untuk nilai rata-rata kelasnya yaitu jumlah nilai seluruh siswa
jumlah siswa atau 1705
30 jadi hanya mencapai 56,83. Nilai tersebut merupakan nilai yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) karena KKM pada pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Ujungtebu yaitu 65. Dalam catatan anekdot guru siswa yang bernama Saepi dan Arpi terlihat tidak nyaman melaksanakan pembelajaran ini, sedangkan untuk catatan siswa Muhedi dan Solihin mereka belum mampu mencacat dengan benar tentang unsur intrinsik cerita rakyat yang telah dijelaskan oleh guru.
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu dari mata pelajaran yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia baik secara lisan ataupun tulisan dengan baik dan benar serta untuk meningkatkan apresiasi sastra dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam kurikulum yang dipakai pada Sekolah Dasar pelajaran Bahasa Indonesia mencakup beberapa aspek kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek aspek seperti mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan itu merupakaan pondasi untuk pencapaian tujuan pembelajaran berbahasa yang telah ada dalam kurikulum. Dalam penelitian ini peneliti lebih menekankan
(16)
6
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada kemampuan menyimak anak. Berikut merupakan Kemampuan ideal siswa sekolah dasar dalam kegiatan menyimak menurut Tarigan, menyimak merupakan
suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi, untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1986:45)
Pada pembelajaran sastra di sekolah dasar, siswa diharapkan tidak hanya dapat mengetahui sastra seperti cerita rakyat secara teori saja tetapi diharapkan mampu mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam cerita rakyat itu. Dalam pengajaran bahasa Indonesia mengenai pemahaman unsur instrinsik cerita rakyat, dapat digunakan salah satu model pembelajaran
cooperative learning tipe Teams Games Tournament (TGT) dimana seluruh
siswa dapat terlibat aktif dalam kelompoknnya.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia yang terdapat dalam kurikulum merupakan aspek yang harus telah tercerminkan peserta didik dalam penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap yang baik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dikelas V sehingga untuk mengetahui perkembangan maupun kesulitan dalam pembelajaran ini peneliti melakukan observasi partisipan, wawancara mendalam, serta analisis dokumen sebagai acuan dalam mengetahui kesulitan yang terjadi.
Berdasarkan kenyataan diatas terbukti bahwa kemampuan siswa kelas V di SDN Ujungtebu dalam materi mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat belum sesuai dengan Indikator Pencapaian Hasil Belajar (IPHB) dan
(17)
7
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kenyataan ini membuat peneliti layak melakukan penelitian ini, dengan demikian peneliti mencoba untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN Ujungtebu dalam mengidentifkasi unsur intrinsik dengan model Cooperative Learning Tipe
Teams Games Tournament. Metode ini dipilih karena dianggap lebih sesuai
dengan materi yang akan diajarkan. B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kesulitan siswa kelas V dalam Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Rakyat dengan Model Cooperative Learning Tipe TGT?
2. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran dalam mengidentifikasi
unsur intrinsik cerita rakyat dengan Model Cooperative Learning Tipe TGT?
3. Apakah model Cooperative Learning Tipe TGT dapat digunakan
untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat?
C. Tujuan Penelitian
(18)
8
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Ingin mengatasi kesulitan siswa kelas V dalam mengidentifikasi unsur intrinsik Cerita Rakyat dengan Model Cooperative Learning Tipe TGT.
2. Dapat menerapkan langkah-langkah pembelajaran dalam
mengidentifikasi unsur-unsur cerita rakyat dengan Model Cooperative
Learning Tipe TGT.
3. Untuk mengetahui apakah model Cooperative Learning Tipe TGT
dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
mengidentifikasi unsur-unsur cerita rakyat. D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Kelompok Kerja Guru (KKG)
a. Sebagai referensi keilmuan mengenai pembelajaran
mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat.
b. Sebagai acuan dan alternatif pemecahan masalah serupa dalam mengajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Bagi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
Sebagai masukan bagi pihak kurikulum / pengawas.
3. Bagi Orang Tua Siswa
Sebagai bahan masukan bagi orangtua dalam mendidik dan mengawasi anak dalam belajar.
4. Bagi Pembaca
(19)
9
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Sebagai referensi keilmuan untuk menambah pengetahuan
pembaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
E. Definisi Istilah
1. Mengatasi Kesulitan Siswa
Mengatasi kesulitan siswa dalam penelitian ini didefinisikan
sebagai upaya yang dilakukan oleh guru dalam penelitian untuk mengatasi kesulitan. Kesulitan siswa dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas V SDN Ujungtebu dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat yang masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum sesuai dengan Indikator Pencapaian Hasil Belajar (IPHB)
2. Cerita Rakyat
Cerita rakyat merupakan sebuah cerita yang telah melegenda dan diturunkan secara turun menurun sehingga masih tetap dinikmati keadannya hingga sekarang. Cerita rakyat mencerminkan jati diri tiap bangsa karena tiap bangsa dan negara memiliki cerita yang berbeda-beda dan memiliki keunikan yang berberbeda-beda terutama bangsa Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau dan banyaknya suku yang tiap suku memiliki kebudayaan dan cerita rakyat yang berbeda.
(20)
10
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Model Cooperative Learning Tipe TGT (Teams Games Tournament)
a. Cooperative Learning
Cooperative Learning merupakan model pembelajaran yang
kini banyak dipakai oleh beberapa guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Cooperative learning merupakan pembelajaran yang disusun dalam bentuk kelompok dengan tujuan agar siswa saling berinteraksi antar teman sehingga pembelajaran akan terasa lebih bermakna.
b. Cooperative Learning Tipe TGT
Cooperative learning tipe TGT sangat cocok diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran karena pada tipe TGT ini semua siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Disini siswa juga dapat belajar lebih rileks dan dapat menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
(21)
21
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data dalam penelitian ini berupa fenomena sosial. Fenomena sosial dalam penelitian ini berupa peristiwa-peristiwa yang terjadi di kelas V SDN Ujungtebu dalam materi mengidentifikasi unsur intrinsik pada cerita rakyat.
B. Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini yaitu menggunakan Penelitian Tindakan Kelas karena penelitian ini dilaksanakan di kelas untuk mengatasi kesulitan siswa. PTK yang digunakan menggunakan model Kemmis dan Taggert. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan model cooperative
learning tipe TGT. Setiap siklus terdiri dari empat rangkaian yang
dilakukan secara berulang, empat rangkaian utama yang ada pada setiap siklus, yaitu a) perencanaan, b) tindakan, c) pengamatan, d) refleksi. Namun sebelum kepada tahapan siklus penelitian diawali oleh tahapan pra
(22)
22
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siklus yang meliputi: identifikasi dan menganalisis masalah, dan rumusan masalah.
C. Teknik Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi partisipan, wawancara mendalam, dan analisis dokumen.
a. Observasi partisipan
Observasi partisipan dilaksanakan pada pembelajaran mengidentifikasi unsur cerita rakyat di kelas V SDN Ujungtebu. Kegiatan dalam observasi partisipan ini yaitu tingkah laku siswa pada saat pembelajaran.
b. Wawancara mendalam
Wawancara mendalam dilaksanakan pada pembelajaran mengidentifikasi unsur cerita rakyat di kelas V SDN Ujungtebu. Wawancara mendalam dilakukan tanpa teks atau tanpa susunan pertanyaan yang sebelumnya telah dipersiapkan, hal ini karena petanyaan yang diajukan dalam wawancara mendalam mengikuti arah jawaban responden. Wawancara mendalam ini dilakukan antara peneliti dengan guru dan siswa.
(23)
23
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis dokumen dilaksanakan pada pembelajaran mengidentifikasi unsur cerita rakyat di kelas V SDN Ujungtebu. Dalam melaksanakan analisis dokumen peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dukumen, dan lain-lain.
2. Teknik Analisis Data
a. Mengenali data
Data yang akan kita teliti terlebih dahulu harus kita kenali agar memudahkan dalam proses penelitian selanjutnya.
b. Mengelompokkan data
Data yang kita peroleh dikelompokkan berdasarkan tujuan untuk memudahkan dalam pengelolaan data dan mengambil keputusan. c. Mengidentifikasi data
Setelah data dikelompokan kemudian data diidentifikasi untuk mengetahui alternatif jawaban dan mempermudah membaca data.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti karena pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang datanya berupa fenomena sosial dan setting alami sebagai sumber data langsung.
(24)
24
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Latar Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Bulan Maret sampai dengan Mei 2013.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Ujungtebu Kecamatan Curug Kota Serang.
F. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas V SDN Ujungtebu dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat dengan jumlah 30 siswa.
G. Langkah-langkah penelitian
1. Langkah Langkah Tindakan Penelitian
Sesuai dengan model PTK yang akan digunakan oleh Peneliti, maka pelaksanaan PTK ini akan dibagi kedalam beberapa siklus dan untuk lebih jelasnya proses tindakan yang akan dilakukan pada setiap siklusnya akan diuraikan sebagai berikut.
(25)
25
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Pra siklus
Pada kegiatan pra siklus, tahap kegiatan yang dilakukan adalah : 1) Menentukan lokasi dan subjek penelitian
2) Permintaan izin penelitian
3) Observasi
Kegiatan observasi sangat penting dilakukan untuk
mendapatkan data kondisi awal keadaan sekolah dan kelas yang dijadikan tempat penelitian tindakan kelas agar dapat menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan. Observasi awal ini mencakup kondisi kelas, sikap dan prilaku siswa saat belajar di kelas, kemampuan siswa dalam memahami pelajaran, kemampuan guru dalam menerapkan RPP dan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran.
4) Refleksi
Peneliti dan guru melakukan diskusi tentang permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sebagai hasil dari observasi awal. Dan dalam hal ini penulis merumuskan tindakan dalam mengatasi permasalahan kegiatan belajar mengajar tersebut sesuai model pembelajaran yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitiannya yaitu model Cooperative Learning Tipe TGT .
(26)
26
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Perencanaan
Kegiatan ini dimaksudkan mengadakan rancangan kegiatan berdasarkan hasil observasi pra siklus. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah sbagai berikut.
a) Merencanakan pembelajaran sesuai dengan materi yang sudah
direncanakan yaitu menggunakan model Cooperative Learning Tipe TGT.
b) Menentukan kompetensi dasar dan mengembangkan skenario
pembelajaran
c) Menyiapkan sumber dan alat belajar
d) Menyusun alat evaluasi berupa tes dan lembar kerja siswa
e) Mengembangkan format penilaian
f) Mengembangkan pedoman observasi dan wawancara
2) Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
3) Observasi
Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi sesuai dengan format yang telah disiapkan, dan menilai hasil tindakan sesuai format yang telah disiapkan.
(27)
27
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4) Refleksi
Kegiatan yang dilakukan adalah refleksi terhadap hasil kegiatan belajar mengajar pada akhir pembelajaran siklus I. Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil dari tindakan yang sudah dilakukan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk membuat rencana baru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang ditemukan pada siklus I, yang mengacu pada hasil dan evaluasi untuk menentukan apakah perlu dilakukan upaya perbaikan. Apabila pada siklus I belum tercapai tujuan yang diinginkan, maka pada kegiatan perbaikan dirancang kembali kegiatan penelitian untuk siklus II.
c. Siklus II
1) Perencanaan
Rencana tindakan siklus II dirancang berdasarkan kesulitan dan hambatan yang ditemukan guru dan peneliti saat melaksanakan dan mengamati proses tindakan siklus I.
2) Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah dirancang bersama antara peneliti dan guru pada tahap perencanaan.
(28)
28
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Melakukan observasi tentang kegiatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model Cooperative Learning Tipe TGT tentang unsur intrinsik cerita rakyat.
4) Refleksi
Melakukan diskusi tentang hasil observasi dan temuan pada proses tindakan siklus II sebagai dasar untuk menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran dengan menggunakan model
(29)
46
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas V SDN Ujungtebu Kecamatan Curug Kota Serang dengan dua siklus maka permasalahan yang dialami oleh siswa dapat diatasi dengan baik, siswa terlihat lebih aktif dan semangat dalm mengikuti pembelajaran. Ini dapat terlihat sesuai dengan pembahasan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Masalah yang dialami siswa pada rumusan masalah ini yaitu siswa kesulitan mengidentifikasi unsur intrinsik yang ada dalam cerita rakyat. Hal ini dikarenakan guru kurang tepat dalam memilih strategi pembelajaran sehingga anak tidak termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Pembelajaran yang monoton juga menyebabkan siswa terlihat mengantuk dikelas.
2. Langkah pembelajaran yang dilaksanakan dalam pembelajaran ini sesuai dengan strategi atau model pembelajaran yang digunakan yaitu model
cooperative learning tipe TGT. Dalam Pembelajaran siswa dibagi
menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3-5 orang yang memiliki kemampuan yang berbeda sehingga pembagian dalam kelompok ini adil. Kemudian guru menjelaskan aturan permainannya yaitu sebagai
(30)
47
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berikut Dalam suatu permainan terdiri dari: kelompok pembaca, kelompok penantang I, kelompok penantang II, dan seterusnya sejumlah kelompok yang ada.
a. Kelompok pembaca bertugas
1) Ambil Kartu Bernomor dan cari pertanyaan pada lembar
permainan.
2) Baca pertayaan keras-keras
3) Beri jawaban atas petanyaan tersebut
b. Kelompok Penantang Kesatu
Menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda.
c. Penantang Kedua
Menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda. Ini berlanjut sesuai dengan jumlah kelompok penantang dan penantang terakhir mengecek lembar jawaban yang benar yang telah disediakan oleh guru.
Setelah guru menjelaskan aturan permainannya guru menceritakan sebuah cerita rakyat dari daerah Banten dan kemudian melaksanakan permainan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
3. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa pembelajaran
mengidentifikasi unsur intrinsik dengan menggunakan model cooperative
learning tipe TGT dapat mengatasi kesulitan siswa. Hal ini dapat
dibuktikan dengan perolehan skor tiap siklusnya mengalami peningkatan yaitu dari tahap pra siklus yang hanya mencapai 56,83, pada siklus I
(31)
48
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meningkat menjadi 60,66 dan pada siklus II meningkat drastis menjadi 74,67. Guru terlihat semakin terampil dalam menggunakan model pembelajaran ini dan siswa terlihat lebih aktif dalam pembelajaran.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SDN Ujungtebu Kecamatan Curug Kota Serang, maka peneliti mengajuka beberapa rekomendasi sebagai berikut.
1. Bagi guru sekolah hendaknya menggunakan model cooperative learning tipe teams games tournament dalam mengatasi kesulitan mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat dengan harapan kualitas pembelajaran di sekolah dasar lebih meningkat.
2. Bagi guru diharapkan lebih meningkatkan keterampilan dalam mengajar dan memotivasi semua siswa agar dapat berperan aktif dalam pembelajaran di kelas.
3. Kepada peneliti lainnya, disarankan untuk melaksanakan penelitian lanjutan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan model
cooperative learning tipe TGT di sekolah dasar dengan proses yang lebih
menarik lagi sehingga pembelajaran bahasa Indonesia semakin meningkat.
(32)
49
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bibliografi
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Basrowi. (2008). Prosedur Penelian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia.
Huda, M. (2012). COOPERATIVE LEARNING. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Iskandar. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press. Nurgianto, B. (2005). Sastra Anak . Yogyakarka: Gadjah Mada University. Riyanto, Y. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Rusman. (2012). Model Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta. Tarigan, H. G. (1986). Menyimak. Bandung: Angkasa.
(1)
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4) Refleksi
Kegiatan yang dilakukan adalah refleksi terhadap hasil kegiatan belajar mengajar pada akhir pembelajaran siklus I. Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil dari tindakan yang sudah dilakukan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk membuat rencana baru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang ditemukan pada siklus I, yang mengacu pada hasil dan evaluasi untuk menentukan apakah perlu dilakukan upaya perbaikan. Apabila pada siklus I belum tercapai tujuan yang diinginkan, maka pada kegiatan perbaikan dirancang kembali kegiatan penelitian untuk siklus II.
c. Siklus II
1) Perencanaan
Rencana tindakan siklus II dirancang berdasarkan kesulitan dan hambatan yang ditemukan guru dan peneliti saat melaksanakan dan mengamati proses tindakan siklus I.
2) Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah dirancang bersama antara peneliti dan guru pada tahap perencanaan.
(2)
28
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Melakukan observasi tentang kegiatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model Cooperative Learning Tipe TGT tentang unsur intrinsik cerita rakyat.
4) Refleksi
Melakukan diskusi tentang hasil observasi dan temuan pada proses tindakan siklus II sebagai dasar untuk menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament.
(3)
46
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas V SDN Ujungtebu Kecamatan Curug Kota Serang dengan dua siklus maka permasalahan yang dialami oleh siswa dapat diatasi dengan baik, siswa terlihat lebih aktif dan semangat dalm mengikuti pembelajaran. Ini dapat terlihat sesuai dengan pembahasan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Masalah yang dialami siswa pada rumusan masalah ini yaitu siswa kesulitan mengidentifikasi unsur intrinsik yang ada dalam cerita rakyat. Hal ini dikarenakan guru kurang tepat dalam memilih strategi pembelajaran sehingga anak tidak termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Pembelajaran yang monoton juga menyebabkan siswa terlihat mengantuk dikelas.
2. Langkah pembelajaran yang dilaksanakan dalam pembelajaran ini sesuai dengan strategi atau model pembelajaran yang digunakan yaitu model cooperative learning tipe TGT. Dalam Pembelajaran siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3-5 orang yang memiliki kemampuan yang berbeda sehingga pembagian dalam kelompok ini adil. Kemudian guru menjelaskan aturan permainannya yaitu sebagai
(4)
47
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berikut Dalam suatu permainan terdiri dari: kelompok pembaca, kelompok penantang I, kelompok penantang II, dan seterusnya sejumlah kelompok yang ada.
a. Kelompok pembaca bertugas
1) Ambil Kartu Bernomor dan cari pertanyaan pada lembar
permainan.
2) Baca pertayaan keras-keras
3) Beri jawaban atas petanyaan tersebut
b. Kelompok Penantang Kesatu
Menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda.
c. Penantang Kedua
Menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda. Ini berlanjut sesuai dengan jumlah kelompok penantang dan penantang terakhir mengecek lembar jawaban yang benar yang telah disediakan oleh guru.
Setelah guru menjelaskan aturan permainannya guru menceritakan sebuah cerita rakyat dari daerah Banten dan kemudian melaksanakan permainan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
3. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa pembelajaran
mengidentifikasi unsur intrinsik dengan menggunakan model cooperative learning tipe TGT dapat mengatasi kesulitan siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan skor tiap siklusnya mengalami peningkatan yaitu dari tahap pra siklus yang hanya mencapai 56,83, pada siklus I
(5)
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meningkat menjadi 60,66 dan pada siklus II meningkat drastis menjadi 74,67. Guru terlihat semakin terampil dalam menggunakan model pembelajaran ini dan siswa terlihat lebih aktif dalam pembelajaran.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SDN Ujungtebu Kecamatan Curug Kota Serang, maka peneliti mengajuka beberapa rekomendasi sebagai berikut.
1. Bagi guru sekolah hendaknya menggunakan model cooperative learning tipe teams games tournament dalam mengatasi kesulitan mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat dengan harapan kualitas pembelajaran di sekolah dasar lebih meningkat.
2. Bagi guru diharapkan lebih meningkatkan keterampilan dalam mengajar dan memotivasi semua siswa agar dapat berperan aktif dalam pembelajaran di kelas.
3. Kepada peneliti lainnya, disarankan untuk melaksanakan penelitian lanjutan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan model cooperative learning tipe TGT di sekolah dasar dengan proses yang lebih menarik lagi sehingga pembelajaran bahasa Indonesia semakin meningkat.
(6)
49
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bibliografi
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Basrowi. (2008). Prosedur Penelian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia.
Huda, M. (2012). COOPERATIVE LEARNING. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Iskandar. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press. Nurgianto, B. (2005). Sastra Anak . Yogyakarka: Gadjah Mada University. Riyanto, Y. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Rusman. (2012). Model Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta. Tarigan, H. G. (1986). Menyimak. Bandung: Angkasa.