MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SD NEGERI CIWEDUS DALAM MENYIMPULKAN ISI CERITA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD).

(1)

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SD NEGERI CIWEDUS DALAM MENYIMPULKAN ISI CERITA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISION (STAD)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh Ocky Sugiharti


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SD NEGERI CIWEDUS DALAM MENYIMPULKAN ISI CERITA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISION (STAD)

oleh Ocky Sugiharti

NIM 0903788

disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I,

Drs. Widjojoko, M. Pd. NIP 19591119 198303 1 002

Pembimbing II,

Deni Wardana, M. Pd. NIP 19810513 200501 1 003 diketahui

Ketua Program S-I PGSD,

Drs. Ajo Sutarjo, M. Pd. NIP 19620110 198803 1 003


(3)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas V SD Negeri Ciwedus dalam Menyimpulkan Isi Cerita Dengan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)” adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.

Serang, Mei 2013

Yang membuat pernyataan


(4)

ABSTRAK

OCKY SUGIHARTI. Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas V SD Negeri Ciwedus dalam Menyimpulkan Isi Cerita Dengan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

Penelitian dilatarbelakangi masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam menyimpulkan isi cerita dari segi pembelajaran dan hasil belajar masih rendah yang data tersebut didapatkan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam dan analisis dokumen.

Tujuan dari penelitian ini yaitu, (1) Untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menyimpulkan isi cerita dengan model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD). (2) Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran dalam menyimpulkan isi cerita dengan model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD). (3) Untuk mengetahui apakah model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD) dalam menyimpulkan isi cerita dapat mengatasi kesulitan siswa.

Metode dalam penelitian ini menggunakan PTK model Kemmis dan Taggart, yaitu berbentuk siklus pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian yang dilakukan melalui beberapa pengumpulan data yaitu observasi partisipan pada saat pembelajaran berlangsung, wawancara mendalam terhadap guru dan siswa setelah pembelajaran, dan analisis dokumen meliputi rekapan nilai siswa dan catatan siswa.

Data temuan pada siklus I sampai siklus II mengalami perubahan dari mengalami kesulitan menjadi tidak mengalami kesulitan. Pada observasi partisipan terdapat perubahan sikap siswa menjadi lebih fokus yang terlihat pada kejadian-kejadian yang terjadi pada saat pembelajaran, wawancara mendalam berdasarkan pendapat guru dan siswa mengenai pembelajaran yang lebih menarik dan aktif, dan analisis dokumen berdasarkan rekapan nilai siswa pada siklus I mengalami peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 72 dan pada siklus II nilai rata-rata kelas sebesar 80, serta catatan siswa sudah sesuai dengan yang dimaksudkan oleh guru. Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan untuk kelompok kerja guru, LPMP, orangtua siswa dan pembaca.


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7


(6)

Bab II MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD), MENYIMPULKAN ISI CERITA, DAN PEMBELAJARAN MENYIMPULKAN ISI CERITA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

A. Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) ... 10

B. Menyimpulkan Isi Cerita ... 17

C. Pembelajaran Menyimpulkan Isi Cerita Dengan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ... 19

Bab III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 22

B. Metode Penelitian ... 22

C. Teknik Penelitian ... 23

1. Teknik Pengumpulan Data ... 23

2. Teknik Analisis Data ... 24

D. Instrumen Penelitian ... 24

E. Latar Penelitian ... 24

1. Waktu Penelitian ... 24

2. Lokasi Penelitian ... 25


(7)

G. Langkah-langkah Penelitian ... 25

BAB IV DATA TEMUAN DAN ANALISIS DATA TEMUAN A. Data Temuan ... 26

1. Siklus I ... 26

a. Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 27

b. Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 29

c. Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 30

2. Siklus II ... 32

a. Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 33

b. Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 34

c. Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 36

B. Analisis Data Temuan ... 37

1. Siklus I ... 37

a. Analisis Data Temuan Observasi Partisipan... 37

b. Analisis Data Temuan Wawancara Mendalam... 38

c. Analisis Data Temuan Analisis Dokumen ... 39

2. Siklus II ... 40

a. Analisis Data Temuan Observasi Partisipan... 40

b. Analisis Data Temuan Wawancara Mendalam... 41


(8)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN ... 44 B. REKOMENDASI ... 46

BIBLIOGRAFI ... 47

LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapan nilai siswa prasiklus ... 4

Tabel 4.1 Rekapan nilai siswa siklus I... 31


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Suasana siswa kelas V pada siklus I ... 81

Gambar 2 Observer mengamati kegiatan kelompok pada siklus I ... 81

Gambar 3 Suasana kerja kelompok siklus I ... 82

Gambar 4 Suasana kerja kelompok siklus I ... 82

Gambar 5 Suasana kelas saat evaluasi individu ... 83

Gambar 6 Pemberian penghargaaan kepada klompok terbaik siklus I ... 83

Gambar 7 Suasana kelas pada siklus II... 84

Gambar 8 Suasana kerja kelompok siklus II ... 84

Gambar 9 Suasana kelas saat evaluasi individu ... 85

Gambar 10 Pemberian penghargaan kepada kelompok terbaik ... 85


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I ... 48

Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II ... 56

Lampiran 3 Transkrip wawancara mendalam ... 65

Lampiran 4 Catatan siswa ... 70

Lampiran 5 Foto-foto kegiatan penelitian tindakan kelas ... 81

Lampiran 6 Data guru kolaboran (Guru kelas) ... 87

Lampiran 7 Surat Keputusan judul penelitian dan pembimbing skripsi... 88

Lampiran 8 Surat pengantar penelitian ... 89


(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam mengawali pencarian masalah, peneliti melakukan observasi partisipan untuk mendapatkan gambaran secara langsung mengenai masalah yang akan diteliti. Observasi partisipan yang peneliti lakukan terhadap pembelajaran menyimpulkan isi cerita di kelas V SD Negeri Ciwedus pada hari Jumat, 01 Februari 2013 yang dimulai pada pukul 08.00 – 09.10 WIB. Observasi partisipan dilakukan dengan menyaksikan langsung proses belajar-mengajar yang dilaksanakan di kelas, sehingga gambaran masalah yang dialami siswa menjadi semakin jelas.

Observasi partisipan menghasilkan data sebagai berikut. Pada saat peneliti memasuki kelas siswa masih terlihat antusias untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru mengajukan tiga pertanyaan kepada siswa mengenai konsepsi awal siswa yang berhubungan dengan menyimpulkan isi cerita. Lima orang siswa menjawab pertanyaan guru namum jawaban yang diungkapkan siswa masih salah. Sementara siswa yang lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Pada menit ke 20, siswa terlihat kebingungan terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Ada empat orang siswa yang terlihat sudah mulai mengerti materi menyimpulkan cerita. Karena, pada saat maju ke depan kelas untuk menulis inti atau pokok cerita keempat siswa tersebut mampu untuk menuliskannya dengan


(13)

2

benar. Pada menit ke 40, guru memberikan tugas kepada anak untuk menyimpulkan isi cerita berdasarkan cerita yang telah disediakan. Pada saat sedang mengerjakan tugas dari guru, ada 10 orang siswa yang izin keluar kelas. Ada tujuh orang siswa yang terlihat mengantuk , enam orang siswa mengobrol dan ribut serta tidak konsentrasi dengan tugas yang diberikan oleh guru. Kenyataan di atas, menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam menyimpulkan isi cerita.

Setelah peneliti melakukan observasi partisipan di kelas V SD Negeri Ciwedus, peneliti melanjutkan dengan mengadakan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Ciwedus dan empat orang siswa kelas V SD Negeri Ciwedus. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam. Peneliti mewawancarai guru kelas V SD Negeri Ciwedus pada hari Jumat, 01 Februari 2013 dan bertanya mengenai kesulitan yang dialami oleh siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti mengawali pembicaraan untuk menggali informasi dan mencari masalah penelitian, Ketika guru ditanya mengenai kesulitan pembelajaran menyimpulkan isi cerita, guru menjawab, “Ya, Biasanya anak-anak masih kurang terarah dalam menyimpulkan isi cerita. Tulisan anak biasanya hanya mengulang secara utuh paragraf dari cerita yang ada saja pada saat disuruh menyimpulkan isi cerita, kata-katanya pun persis sama. Jadi, apa yang disimpulkan kalau ceritanya ditulis ulang seperti itu. Dan hal itu yang sebagian besar ditemukan pada jawaban siswa.”


(14)

3

yaitu, “Saya sebenarnya agak bingung dengan sikap siswa saat belajar mengenai pembelajaran menyimpulkan isi cerita, setiap kali saya menjelaskan banyak sekali siswa yang sering keluar masuk kelas, kelihatan mengantuk, ribut, dan tidak fokus

dalam belajar.” Jawaban guru berdasarkan wawancara mendalam yang telah peneliti ajukan menunjukkkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyimpulkan isi cerita dari segi pembelajaran dan sikap siswa dalam belajar yang juga mengalami kesulitan. Terutama dikarenakan pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah.

Selain mewawancarai guru kelas, peneliti juga mewawancarai tiga orang siswa kelas V SD Negeri Ciwedus yaitu Irma, Neng Anisa, dan Nurlinda. Wawancara mendalam dilakukan di kelas dan membahas mengenai pembelajaran menyimpulkan isi cerita. Ketiga siswa tersebut mengaku kalau pembelajaran menyimpulkan isi cerita masih membuat mereka bingung pada saat menyimpulkan cerita yang telah dibaca atau disampaikan. Guru hanya menyampaikan materi dan berceramah saja, dan metode ceramah mendominasi pada saat proses pembelajaran. Kebingungan itulah yang membuat siswa menulis ulang kembali cerita tersebut. Kenyataan di atas menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyimpulkan isi cerita masih mengalami kesulitan.

Agar data temuan mengenai masalah yang dialami siswa semakin kuat, peneliti juga melakukan analisis dokumen. Dokumen-dokumen yang peneliti analisis adalah rekapan nilai siswa dan catatan siswa. Kedua dokumen tersebut dianalisis untuk mendapatkan gambaran kesulitan yang dialami oleh siswa.


(15)

4

Rekapan nilai siswa peneliti dapat dari guru kelas V SD Negeri Ciwedus pada hari Jumat, 01 Februari 2013, yang akan peneliti paparkan pada tabel berikut.

Tabel 1.1

Rekapan Nilai Siswa Prasiklus

No Nama Siswa Nilai No Nama Siswa Nilai

1 Afrizal 59 20 Maulana 48

2 Agung 44 21 Muklis 45

3 Arini 50 22 Munawir 49

4 Dede Haris 58 23 Nadiroh 61

5 Dianah 60 24 Nasohil 64

6 Didi 55 25 Neng Anisa 63

7 Faid 42 26 Nurhasanah 52

8 Farid 45 27 Nurlinda 69

9 Fatikul Amri 53 28 Nurudin 53

10 Hafifi 58 29 Rohmawati 53

11 Hajuwanah 63 30 Roudoh 54

12 Hidayat 60 31 Ruwaida 60

13 Irma 70 32 Safikri 54

14 Komariyah 55 33 Sahri 50

15 Laelatul 56 34 Sahroh 55

16 Lismaiyah 61 35 Silvia 51

17 Maesaroh 48 36 Siti Suhanah 61

18 Ma’mun 54 37 Sulha 53

19 Marifah 58 38 Yunus 57


(16)

5

Pada tabel 1.1 di atas, terlihat bahwa kemampuan siswa dalam menyimpulkan isi cerita berkisar antara 42 sampai 70. Nilai rata-rata kelas didapatkan menggunakan rumus berikut.

nilai rata−rata = nilai siswa jumlah siswa

Rata-rata kemampuan siswa pada kelas V SD Negeri Ciwedus belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni didapatkan nilai sebesar 55. Karena, KKM di SD Negeri Ciwedus untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia sebesar 70, yang berarti nilai rata-rata kelas V SD Negeri Ciwedus lebih kecil dibandingkan dengan KKM, yaitu 55 < 70. Dapat diartikan kemampuan siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita masih rendah.

Dari catatan siswa yang peneliti amati, diketahui bahwa materi menyimpulkan siswa memang mengalami kesulitan, hasil catatan siswa pada saat diperintahkan menyimpulkan isi cerita ditemukan masih banyak siswa yang menulis ulang cerita tersebut. Setelah gambaran kondisi awal kemampuan siswa peneliti ketahui melalui beberapa cara yaitu observasi partisipan, wawancara mendalam, dan analisis dokumen, peneliti pun berkolaborasi dengan guru kelas untuk merumuskan solusi dalam mengatasi masalah tersebut.

Pembelajaran ideal siswa sekolah dasar menurut Tarigan, “Dalam pokok bahasan membaca, jenis membaca yang dipentingkan ialah membaca pemahaman.” (Tarigan, 1991:7). “Untuk tingkat SD jumlah kosakata yang diperlukan, dari berbagai ranah kebahasaan, untuk berkomunikasi dengan lancar, adalah kira-kira 9000 kata.” (Tarigan, 1991:8). Adapun kemampuan yang harus


(17)

6

dimiliki siswa berdasarkan butir-butir pokok yang terdapat dalam kurikulum Bahasa Indonesia di Kelas V Sekolah Dasar sesuai standar kompetensinya adalah memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai dan membaca cerita anak. Kompetensi Dasar yang diharapkan adalah menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat.

Berdasarkan kenyataan di atas, terbukti bahwa kemampuan siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam pembelajaran belum mencapai KKM. Kenyataan ini yang membuat penelitian yang dilakukan layak untuk dilakukan. Dengan demikian, peneliti mencoba untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita dengan model cooperative learning tipe STAD. Model pembelajaran ini dipilih karena model ini cocok untuk diterapkan pada pembelajaran menyimpulkan isi cerita di kelas V SD Negeri Ciwedus karena mengutamakan pembelajaran dalam kelompok.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kesulitan siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita dengan model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD)?


(18)

7

3. Apakah model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD) dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kesulitan siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita dengan model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD).

2. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran dalam menyimpulkan isi cerita dengan model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD) di kelas V SD Negeri Ciwedus.

3. Untuk mengetahui apakah model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD) dalam menyimpulkan isi cerita kelas V SD Negeri Ciwedus dapat mengatasi kesulitan siswa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Kelompok Kerja Guru (KKG)

a. Sebagai acuan atau alternatif pemecahan masalah serupa dalam mengajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.


(19)

8

b. Sebagai referensi keilmuan mengenai pembelajaran menyimpulkan isi cerita.

2. Bagi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)

Sebagai masukan kepada pihak pusat kurikulum atau pengawas sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan sebagai materi pembelajaran. 3. Bagi orangtua siswa

Sebagai masukan bagi orangtua siswa dalam mendidik dan mengawasi anak dalam belajar.

4. Bagi pembaca

a. Sebagai referensi keilmuan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan pembaca dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

b. Sebagai referensi untuk penelitian dengan permasalahan serupa.

E. Definisi Istilah

Untuk memberikan penjelasan tentang penelitian, maka dijelaskan beberapa batasan istilah sebagai berikut :

1. Mengatasi kesulitan siswa Kelas V SD Negeri Ciwedus merupakan suatu cara yang ditempuh oleh guru dan peneliti untuk menyelesaikan atau menanggulangi suatu permasalahan yang dihadapi oleh siswa atau peserta


(20)

9

pencapaian hasil belajar (IPHB) menjadi sesuai dengan IPHB.

2. Menyimpulkan isi cerita merupakan proses meminimalkan suatu cerita sehingga menjadi kesimpulan dari isi yang terdapat dalam cerita secara ringkas sesuai dengan inti atau pokok-pokok yang terkandung dalam cerita.

3. Model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD) merupakan suatu model pembelajaran yang menempatkan siswa secara berkelompok untuk bekerja sama dan belajar bersama kelompok tersebut yang memiliki ciri khas diantaranya penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi guru, kerja tim, kuis dan penghargaan tim.


(21)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif karena data dalam penelitian ini berupa fenomena sosial (baca Iskandar, 2009:65). Fenomena sosial dalam penelitian ini berupa kejadian atau peristiwa yang terjadi di kelas V SD Negeri Ciwedus dalam pembelajaran menyimpulkan isi cerita.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Ciwedus untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyimpulkan isi cerita. Menurut Arikunto, (2012:3) menyatakan bahwa “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Model penelitian tindakan kelas (PTK) yang peneliti gunakan adalah model Kemmis & Mc Taggart. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan menggunakan model cooperative learning


(22)

23

C. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi partisipan, wawancara mendalam dan analisis dokumen.

a. Observasi partisipan

Observasi partisipan pada pembelajaran menyimpulkan isi cerita di kelas V SD Negeri Ciwedus dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

b. Wawancara mendalam

Wawancara mendalam pada pembelajaran menyimpulkan isi cerita di kelas V SD Negeri Ciwedus dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Wawancara mendalam dilakukan tanpa ada susunan pertanyaan yang akan ditanyakan, hal ini karena petanyaan yang diajukan dalam wawancara mendalam mengikuti arah jawaban responden dan secara mendalam. Wawancara mendalam dilakukan bersama guru kelas dan siswa.

c. Analisis dokumen

Analisis dokumen dilaksanakan pada pembelajaran menyimpulkan isi cerita di kelas V SD Negeri Ciwedus. Dokumen yang dianalisis oleh peneliti adalah rekapan nilai siswa dan catatan siswa yang didapatkan dari dokumen yang dimiliki oleh guru kelas.


(23)

24

2. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam analisis data adalah sebagai berikut :

a. Mencatat data hasil temuan. b. Mengenali data temuan.

c. Mengelompokkan data yang sama. d. Membandingkan data hasil temuan.. e. Mengolah data temuan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitian hanya ada satu, yaitu peneliti (baca Arikunto, 2006: 17). Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus benar-benar layak dijadikan sebagai instrumen penelitian untuk mengetahui seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian dan terjun ke lapangan.

E. Latar Penelitian


(24)

25

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2013.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri Ciwedus Kecamatan Kasemen Kota Serang.

F. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita dengan jumlah 38 orang siswa yang terdiri dari 20 orang perempuan dan 18 orang laki-laki.

G. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Mencari lokasi penelitian 2. Menemukan masalah penelitian 3. Menemukan solusi penelitian 4. Mengurus perizinan penelitian 5. Menyusun rencana pembelajaran 6. Menyusun instrumen tes

7. Melaksanakan tindakan 8. Menyusun laporan penelitian


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan data temuan dan analisis data temuan dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri Ciwedus Kecamatan Kasemen Kota Serang, dapat disimpulkan beberapa hal berikut:

1. Kesulitan yang dialami siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita terletak pada proses pembelajaran yang masih kurang menarik sehingga pada saat penyampaian materi siswa masih merasa kebingungan dengan materi yang disampaikan guru yang mengakibatkan siswa menulis ulang kembali cerita tersebut. Tetapi, setelah guru menggunakan model cooperative learning tipe STAD siswa tidak lagi merasa kebingungan dalam mempelajari materi menyimpulkan isi cerita karena siswa dituntut agar dapat bekerjasama dan belajar dengan kelompok. Hal tersebut terlihat pada siklus I dan siklus II, KKM sudah tercapai dan IPHB sudah sesuai dengan RPP.


(26)

45

guru, kerja tim, kuis atau evaluasi, dan penghargaan tim. Langkah-langkah dalam model pembelajaran ini sangat efisien untuk digunakan dalam pembelajaran menyimpulkan isi cerita karena selain siswa dituntut untuk bekerjasama dalam tim, siswa juga diuji kembali dalam evaluasi yang dilaksanakan secara individu mengenai menyimpulkan isi cerita setelah siswa belajar bersama kelompoknya.Langkah pembelajaran yang dianggap siswa paling menarik yaitu pada saat guru memberikan penghargaan kepada tim terbaik.

3. Penggunaan model cooperative learning tipe STAD dalam menyimpulkan isi cerita di kelas V SD Negeri Ciwedus dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyimpulkan isi cerita karena model pembelajaran cooperative learning tipe STAD mengutamakan kerjasama dengan kelompok. Hal tersebut terlihat pada saat melakukan pembelajaran siklus I dan siklus II berdasarkan wawancara mendalam, observasi partisipan dan analisis dokumen. Dalam wawancara mendalam, respon guru kelas dan siswa mengaku sangat senang dan antusias dalam pembelajaran menyimpulkan isi cerita. Observasi partisipan yang peneliti lakukan menghasilkan perubahan dari sikap siswa yang menjadi lebih fokus belajar, semakin berkurangnya siswa yang keluar kelas, ribut dan terlihat mengantuk. Meningkatnya siswa yang aktif dan mengikuti pembelajaran dengan baik. Analisis dokumen yang peneliti lakukan berdasarkan rekapan nilai siswa dan catatan siswa menghasilkan peningkatan rata-rata kelas dari siklus I sampai siklus II, yaitu rata-rata siklus I sebesar 73 dan siklus


(27)

46

II sebesar 80 yang sudah melebihi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Catatan siswa yang peneliti analisis berdasarkan proses kerja tim dan evaluasi individu.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas V SD Negeri Ciwedus. Peneliti merekomendasikan penelitian kepada beberapa pihak-pihak yang memerlukan sebagai referensi keilmuan, sebagai berikut.

1. Bagi kelompok kerja guru (KKG)

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acua atau alternatif pemecahan masalah serupa dalam mengajara dan sebagai referensi keilmuan mengenai pembelajaran menyimpulkan isi cerita.

2. Bagi lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP)

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan kepada pihak pusat kurikulum atau pengawas sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan sebagai materi pembelajaran.

3. Bagi orangtua siswa

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi orangtua siswa dalam mendidik dan mengawasi anak dalam belajar.


(28)

47

Bahasa Indonesia dan sebagai referensi untuk penelitian dengan permasalahan serupa.


(29)

BIBLIOGRAFI

Arikunto, S. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Hilda Karli, M. S. (2004). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Bina Media

Informasi.

HUDA, M. (2012). COOPERATIVE LEARNING. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iskandar. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press.

Nur'aini, U. (2008). Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Nurgiyantoro, B. (2005). Sastra Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rifai, A. (2004). Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah

Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Riyanto, Y. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Tarigan, H. G. (1991). Pandai Berbahasa Indonesia 4. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana.


(1)

25

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2013.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri Ciwedus Kecamatan Kasemen Kota Serang.

F. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita dengan jumlah 38 orang siswa yang terdiri dari 20 orang perempuan dan 18 orang laki-laki.

G. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Mencari lokasi penelitian 2. Menemukan masalah penelitian 3. Menemukan solusi penelitian 4. Mengurus perizinan penelitian 5. Menyusun rencana pembelajaran 6. Menyusun instrumen tes


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan data temuan dan analisis data temuan dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri Ciwedus Kecamatan Kasemen Kota Serang, dapat disimpulkan beberapa hal berikut:

1. Kesulitan yang dialami siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita terletak pada proses pembelajaran yang masih kurang menarik sehingga pada saat penyampaian materi siswa masih merasa kebingungan dengan materi yang disampaikan guru yang mengakibatkan siswa menulis ulang kembali cerita tersebut. Tetapi, setelah guru menggunakan model cooperative learning tipe STAD siswa tidak lagi merasa kebingungan dalam mempelajari materi menyimpulkan isi cerita karena siswa dituntut agar dapat bekerjasama dan belajar dengan kelompok. Hal tersebut terlihat pada siklus I dan siklus II, KKM sudah tercapai dan IPHB sudah sesuai dengan RPP.

2. Penggunaan model cooperative learning tipe STAD pada pembelajaran menyimpulkan isi cerita di kelas V SD Negeri Ciwedus memiliki beberapa langkah-langkah dalam penerapannya. Langkah-langkah tersebut antara lain, penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi


(3)

45

guru, kerja tim, kuis atau evaluasi, dan penghargaan tim. Langkah-langkah dalam model pembelajaran ini sangat efisien untuk digunakan dalam pembelajaran menyimpulkan isi cerita karena selain siswa dituntut untuk bekerjasama dalam tim, siswa juga diuji kembali dalam evaluasi yang dilaksanakan secara individu mengenai menyimpulkan isi cerita setelah siswa belajar bersama kelompoknya.Langkah pembelajaran yang dianggap siswa paling menarik yaitu pada saat guru memberikan penghargaan kepada tim terbaik.

3. Penggunaan model cooperative learning tipe STAD dalam menyimpulkan isi cerita di kelas V SD Negeri Ciwedus dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyimpulkan isi cerita karena model pembelajaran

cooperative learning tipe STAD mengutamakan kerjasama dengan

kelompok. Hal tersebut terlihat pada saat melakukan pembelajaran siklus I dan siklus II berdasarkan wawancara mendalam, observasi partisipan dan analisis dokumen. Dalam wawancara mendalam, respon guru kelas dan siswa mengaku sangat senang dan antusias dalam pembelajaran menyimpulkan isi cerita. Observasi partisipan yang peneliti lakukan menghasilkan perubahan dari sikap siswa yang menjadi lebih fokus belajar, semakin berkurangnya siswa yang keluar kelas, ribut dan terlihat mengantuk. Meningkatnya siswa yang aktif dan mengikuti pembelajaran dengan baik. Analisis dokumen yang peneliti lakukan berdasarkan rekapan nilai siswa dan catatan siswa menghasilkan peningkatan rata-rata kelas dari siklus I sampai siklus II, yaitu rata-rata siklus I sebesar 73 dan siklus


(4)

II sebesar 80 yang sudah melebihi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Catatan siswa yang peneliti analisis berdasarkan proses kerja tim dan evaluasi individu.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas V SD Negeri Ciwedus. Peneliti merekomendasikan penelitian kepada beberapa pihak-pihak yang memerlukan sebagai referensi keilmuan, sebagai berikut.

1. Bagi kelompok kerja guru (KKG)

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acua atau alternatif pemecahan masalah serupa dalam mengajara dan sebagai referensi keilmuan mengenai pembelajaran menyimpulkan isi cerita.

2. Bagi lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP)

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan kepada pihak pusat kurikulum atau pengawas sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan sebagai materi pembelajaran.

3. Bagi orangtua siswa

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi orangtua siswa dalam mendidik dan mengawasi anak dalam belajar.

4. Bagi pembaca

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi keilmuan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan pembaca dalam Mata Pelajaran


(5)

47

Bahasa Indonesia dan sebagai referensi untuk penelitian dengan permasalahan serupa.


(6)

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Hilda Karli, M. S. (2004). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Bina Media Informasi.

HUDA, M. (2012). COOPERATIVE LEARNING. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iskandar. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press.

Nur'aini, U. (2008). Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Nurgiyantoro, B. (2005). Sastra Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rifai, A. (2004). Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Riyanto, Y. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Tarigan, H. G. (1991). Pandai Berbahasa Indonesia 4. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana.


Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT).

0 1 32

Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif dalam Menyimpulkan Isi Cerita Anak dengan Metode Kalimat dan Model Student Teams Achievement Devisions (STAD).

0 0 18