KARAKTERISTIK DAN TANGGAPAN WISATAWAN TERHADAP PELAYANAN PENGELOLA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG TANGKUBAN PARAHU.

(1)

No.Skripsi : 1933/UN.40.2.5.1/PL/2014

KARAKTERISTIK DAN TANGGAPAN WISATAWAN TERHADAP PELAYANAN PENGELOLA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG

TANGKUBAN PARAHU SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Oleh :

Rahayu Kusuma Siswati 060133

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

KARAKTERISTIK DAN TANGGAPAN WISATAWAN

TERHADAP PELAYANAN PENGELOLA TAMAN

WISATA ALAM GUNUNG TANGKUBAN PARAHU

Oleh

Rahayu Kusuma Siswati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Rahayu Kusuma Siswati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

‘’KARAKTERISTIK DAN TANGGAPAN WISATAWAN TERHADAP PELAYANAN PENGELOLA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG

TANGKUBAN PARAHU’’

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd. NIP. 196205121987031002

Pembimbing II

Drs. H. Gumelar S. Sastrayuda, CTM.

Mengetahui,

Ketua Prodi Studi Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, S. P., M. Si. NIP. 197410182008122001


(4)

SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA

Hari, Tanggal : Rabu, 29 Januari 2014 Waktu : Pukul 09.00 WIB s.d selesai Tempat : Ruang Sidang Gedung FPIPS

Panitia Ujian Sidang terdiri dari :

Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001 Sekretaris : Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.

NIP. 19741018 200812 2 001

Anggota : Dr. Elly Malihah, M.Si. NIP. 19660425 199203 2 002 Penguji : 1. Prof. Dr. H. Darsiharjo, MS.

NIP. 19620921 198603 1 005 2. Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.

NIP. 19741018 200812 2 001 3. Rosita, SS., MA.


(5)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

KARAKTERISTIK DAN TANGGAPAN WISATAWAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG TANGKUBAN PARAHU TERHADAP PELAYANAN

PENGELOLA KEPADA PENGUNJUNG Rahayu Kusuma Siswati

060133

Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu merupakan kawasan wisata yang mengandalkan potensi kawah – kawah gunungnya sebagai daya tarik dan menyediakan fasilitas dan atraksi wisata berupa penginapan (villa), outbound (flying fox), Camping Ground, menara panorama keindahan kota dan lainnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data primer diperoleh dari hasil penelitian secara empirik melalui penyebaran kuesioner responden kepada pengunjung selaku responden. Sedangkan sumber data sekunder diantaranya diperoleh dari dokumentasi yang dimiliki oleh Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu. Objek dari penelitian ini adalah wisatawan yang datang ke kawasan wisata TWA Gunung Tangkuban Parahu (periode November – Januari 2014). Total sampel dari penelitian ini sebanyak 100 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis kuesioner dengan menggunakan kecenderungan frekuensi jawaban yang diberikan responden.

Dengan adanya penelitian terhadap karakteristik dan tanggapan wisatawan, diharapkan dapat menjadi bahan ukuran bagi pihak pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas kepada wisatawan untuk menarik minat berwisata di kawasan tersebut. Adapun hasil penelitan melalui kuesioner tersebut memberikan gambaran persentase dari tanggapan wisatawan, tentang seberapa besarkah harapan wisatawan kepada pihak pengelola untuk melakukan perbaikan sistem pelayanan kepada pengunjung di Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa karakteristik dan tanggapan wisatawan sangatlah penting sebagai acuan pengelola kawasan wisata yang agar mengelola kawasan tersebut lebih baik nantinya.


(6)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

CHARACTERISTICS AND RESPONSE TO TOURIST PARK NATURE OF TANGKUBAN PARAHU MOUNTAIN MANAGEMENT SERVICES TO VISITORS

Rahayu Kusuma Siswati 060133

Nature Park area of Mount Tangkuban Parahu is a tourist area that relies on the potential crater - a crater mountain as an attraction and provide facilities and tourist attractions in the form of accommodation (villa), outbound (flying fox), Camping Ground, towers and other panoramic beauty of the city. This study used a descriptive method. Primary data were obtained from the results of empirical research through questionnaires respondents to the visitor as the respondent. While secondary data sources including that obtained from documentation held by the Natural Park of Mount Tangkuban Parahu. Object of this study is that tourists who come to the tourist area of Mount Tangkuban Parahu TWA (the period of November - January 2014). The total sample of 100 respondents of this study. The analysis used was a questionnaire analysis using propensity respondent answers given frequency.

With the study of the characteristics and responses tourists, is expected to be material to the size of the manager of TWA Tangkuban Parahu to improve services and facilities to attract tourists to travel in the region. The results of such research through questionnaire responses illustrate the percentage of travelers, about how much the expectations of tourists to the manager to perform system repair services to visitors in the Natural Park of Mount Tangkuban Parahu. Therefore, it can be said that the response characteristics of travelers and it is important as a reference for the tourist area manager that manages the region better later.


(7)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional ... 6

F. Sistematik Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 9

A. Pengertian Pariwisata dan Kepariwisataan ……….. 9

B. Pengertian Daya Tarik Wisata ... 10

C. Pengertian Fasilitas ... 12

D. Pemahaman Wisata Alam ...13

E. Pemberdayaan Masyarakat ...15

F. Kenyamanan Wisatawan ... 16


(8)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Pembangunan yang berkelanjutan (Sustainble Development) ...17

I. Kerangka Pemikiran ...18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...19

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

1. Lokasi Penelitian ... 19

2. Waktu Penelitian ... 21

B. Desain Penelitian ... 21

C. Metode Penelitian ...22

D. Populasi ... 24

E. Sampel ... 24

F. Teknik Sampling ... 25

G. Teknik Pengumpulan Data ... 26

H. Fokus Penelitian ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Gambaran Umum Lokasi ... 27

1. Sejarah ... 27

a. Kawah Ratu ... 29

b. Kawah Upas ... 29

c. Kawah Domas ... 30

d. Manarasa ... 30


(9)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Aksesibilitas...31

4. Sarana dan Prasarana ... 31

5. Aktifitas Wisata yang Dapat Dilakukan ... 32

6. Pasar Wisata dan Pengunjung ... 32

7. Pengelolaan ... 33

8. Objek dan Daya Tarik Wisata ... 33

9. Kondisi Umum Lokasi ... 33

1. Geografis dan Administratif ………... 33

2. Aksesibilitas ……… 34 10. Kondisi Biofisik Lokasi ... 36

1. Kondisi Alam ... 36

11. Fasilitas Kawasan Wisata ... 38

B. Hasil Penelitian ... 40

1. Analisis (Karakteristik) Profil Wisata ... 40

2. Analisis Tanggapan Pengunjung ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 52

A. Kesimpulan ... 52

1. Kesimpulan Dari Analisis Karakeristik Pengunjung ... 52

2. Kesimpulan Dari Analisis Tanggapan Pengunjung ... 52

B. Rekomendasi ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 55


(10)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(11)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

1.1 Tabel Potensi Hutan Di Indonesia ... 2

3.1 Tabel Kategori Persentase ... 23

3.2 Tabel Perhitungan Pengunjung Dalam 3 Bulan Terakhir ... 25

4.1 Tabel Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

4.2 Tabel Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Usia ... 42

4.3 Tabel Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ... 42

4.4 Tabel Karakteristik Berdasarkan Penghasilan ... 43

4.5 Tabel Frekuensi Kunjungan Wisatawan ... 44

4.6 Tabel Karakteristik Berdasarkan Jenis Informasi ... 44

4.7 Tabel Karakteristik Berdasarkan Jenis Kunjungan ... 45

4.8 Tabel Tanggapan Wisatawan Terhadap Fasilitas ... 46


(12)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Segitiga Mobius ... 17

2.2 Gambar Kerangka Pemikiran ... 18

3.1 Gambar Peta Kab. Bandung Barat ... 19


(13)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sektor pariwisata hingga saat ini merupakan salah satu sektor yang dapat memberikan kontribusi atau pemasukan yang besar bagi pembangunan, baik dalam skala regional maupun nasional. Pembangunan pada sektor pariwisata telah mampu meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat, meratakan kesempatan berusaha dan menciptakan peluang kerja, selain juga memperkenalkan kekayaan alam dan budaya bangsa.

Perubahan profil pasar atau wisatawan saat ini mengakibatkan permintaan terhadap perjalanan wisata yang baru yaitu wisata minat khusus yang bukan hanya sekedar melakukan kegiatan liburan biasa. Wisatawan minat khusus cenderung berwisata dengan tujuan pengembangan diri, menjaga moralitas dan nilai-nilai tertentu. Salah satu wisata minat khusus adalah Wisata Alam.

Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikelola dengan tepat akan mampu memberikan pendapatan ekonomi nasional yang besar. Letak geografis Indonesia yang berada pada daerah khatulistiwa menyebabkan kondisi iklim wilayah Indonesia sangat sesuai untuk pengembangan komoditas tropis pertanian berupa tanaman pangan (holtikultura), perkebunan, perhutanan, peternakan dan perikanan. Hal itu dilengkapi dengan keragaman dan keunikannya yang bernilai tinggi serta diperkuat oleh kekayaan kultural yang sangat beragam sehingga mempunyai daya tarik kuat sebagai Wisata Alam yang dapat di lihat dari aspek-aspek kekayaan alam yang di miliki hingga kini. Keseluruhannya sangat berpeluang besar menjadi andalan perekonomian Indonesia. Potensi kawasan dan daya tarik wisata alam di wilayah Indonesia sebagai salah satu negara megabiodiversity tidak dapat dipungkiri. Dalam buku Rencana Pengembangan Pariwisata Alam Nasional di


(14)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kawasan Hutan Ditjen PHKA tahun (2001), disebutkan bahwa potensi hutan Indonesia antara lain :

Tabel 1.1

Potensi Hutan di Indonesia

No. Potensi Jumlah

Persentase dengan jumlah

yang ada di dunia

1. Tumbuhan berbunga 27.000 jenis 10 %

2. Mamalia 515 jenis 12 %

3. Aves 1.539 jenis 17%

4. Reptilia 511 jenis 16 %

5. Amphibia 8.270 jenis 16 %

Sumber : Ditjen PHKA ( 2001)

Selain itu, Indonesia juga mempunyai 128 gunung api, fenomena alam seperti air terjun, sumber air panas, kawah, sungai, gua, danau, perairan karang, hutan mangrove, padang laut, dan lainnya. Namun tidak sedikit pula, bahwa kelestarian alam yang telah diciptakan oleh Tuhan banyak terjadi perubahan, karena ulah tangan manusia yang usil dan tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan kerusakan-kerusakan seperti di hutan, diantaranya: Penebangan pohon yang sembarangan, dan tanpa adanya penghijauan kembali, serta masih banyak contoh-contoh yang lainnya, dan semua itu merupakan suatu permasalahan yang ditimbulkan oleh manusia terhadap kelesarian alam.

Manusia sebagai mahluk hidup, pasti akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan-permasalahan, karena berhadapan dengan kebutuhan masing-masing, dan itu tidak akan pernah lepas dari dinamika perjalanan kehidupan.


(15)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengatasi semua itu, manusia mencari jalan keluarnya, salah satunya yaitu dengan cara konsumsi alam dan lingkungannya.

Bertitik tolak dari Undang-Undang Otonomi Daerah No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang pada intinya memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah sehingga memberi peluang kepada daerah - daerah di Indonesia agar leluasa mengatur dan melaksanakan kewenangan atas prakarsa sendiri sesuai dengan kepentingan masyarakat setempat dan potensi setiap daerah. Untuk melaksanakan otonomi daerah yang bersikap luas, nyata dan bertanggung jawab diperlukan kewenangan dan kemampuan menggali sumber-sumber keuangan sendiri secara wajar, yang didukung oleh perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, serta antar provinsi dan kabupaten / kota yang merupakan prasyarat dalam sistem pemerintahan daerah.

Untuk itu pemerintah daerah berkesempatan menggali potensi-potensi daerah yang dimilikinya secara sinergi dengan masyarakat dan swasta dalam usaha mengoptimalkan pendapatan daerah diluar penerimaan pendapatan sektor lainnya. Disini ditekankan pada sektor pariwisata sebagai upaya meningkatkan pendapatan daerah. Akan tetapi otonomi daerah, bukan semata-mata untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, tetapi pada hakekatnya untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat.

Provinsi Jawa Barat memiliki daya tarik wisata yang cukup beragam yang memungkinkan dapat meningkatkan pembangunan di sektor pariwisata. Sekalipun pembangunan pariwisata di profinsi ini belum menunjukkan hasil yang optimal, upaya-upaya pemerintahan daerah provinsi Jawa Barat dalam rangka mengembangkan kepariwisataan di berbagai daerah sudah cukup banyak dilakukan.

Salah satu daya tarik wisata alam yang menarik di Kabupaten Bandung Barat adalah Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu. Taman Wisata Alam


(16)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tangkuban Parahu mengandalkan potensi alam mereka yang sebagian besar merupakan kawasan berupa kawah gunung api.

Para wisatawan yang datang ketempat daya tarik wisata, bukan hanya wisatawan domestik saja melainkan wisatawan mancanegara juga banyak yang berdatangan untuk menikmati indahnya daya tarik wisata. Salah satu tempat tujuan wisatawan yang sering dikunjungi adalah Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu. Wisata Alam Tangkuban Perahu ini, berada di sebelah utara di kota Bandung, Gunuung Tangkuban Parahu adalah salah satu gunung yang terletak di Kabupaten Bandung Barat. Sekitar 60 km kearah utara kota bandung, dengan vegetasi pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung tangkuban perahu mempunyai ketinggian sekitar 2.084 meter dpl (di permukaan laut), bentuk gunung ini adalah stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari Timur ke Barat selain itu masih memiliki kawasan hutan dipterokarp bukit.

Berdasarkan hal tersebut maka masih bisa di sebutkan bahwa Gunung Tangkuban Perahu masih memiliki banyak potensi yang di kembangkan. adapun jika di tinjau dari letak geografis, Gunung Tangkuban Parahu terletak antara 6,40' dan 6,50' Lintang Selatan serta 107,30' dan 107,40' Bujur Timur, dan berjarak sekitar 20 kilometer Utara Bandung. Cagar Alam (CA) dan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 528/Kpts./Um/9/74 tanggal 3-9-1974 dengan luas kawasan 1.660 Ha. Yang dibagi ke dalam 2 bagian yaitu CA seluas 1.290 Ha. Dan TWA seluas 370 Ha. Dan menurut administrasi Pemerintahan termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Sagala Herang kabupaten Subang dan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Ada berbagai macam kegiatan wisata yang dilakukan di sekitar kawasan Gunung Tangkuban Parahu anatara lain adalah melihat pemandangan alami gunung Tangkuban Parahu dengan kawah-kawah yang terdapat didalamnya, tercatat ada sepuluh kawah di gunung Tangkuban Parahu tetapi hanya sebagian


(17)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saja dari kawah tersebut yang bisa dikunjungi. Adapun kegiatan lain yang dilakukan adalah Hiking dan Tracking (lintas Alam), kawasan Gunung Tangkuban Parahu juga biasa digunakan untuk kegiatan wisata ilmiah berupa kegiatan pengamatan flora dan fauna. Para wisatawan remaja juga biasanya melakukan aktifitas camping di sekitar bumi perkemahan Jayagiri.

Dengan potensi sebesar itu harusnya pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan pengelola tempat tersebut mampu memaksimalkan potensi-potensi yang ada di TWA Tangkuban Parahu. Namun potensi tersebut kurang bisa dimanfaatkan disebabkan bahwa fasilitas yang ada di TWA Tangkuban Perahu masih kurang memuaskan, pelayanan kepada para wisatawan belum optimal terutama dalam pelayanan informasi terhadap potensi kawah gunung Tangkuban Parahu. Sehingga banyak wisatawan yang tidak menerima informasi tentang berbagai kawah yang berada di Tangkuban Parahu pada saat berada di lokasi.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu dengan mengambil judul penelitian “Karakteristik Dan Tanggapan Wisatawan

Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban

Parahu”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian, untuk menjadikan penelitian ini lebih terfokus, maka peneliti melakukan pembatasan masalah yang lebih di fokuskan kepada karakteristik dan tanggapan pengunjung Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu berdasarkan fasilitas serta pelayanan yang di sediakan oleh pengelola kepada pengunjung yang datang, sehingga bisa di implementasikan menjadi pengelolaan yang baik di tempat tersebut. adapun jika di uraikan kembali pembatasan-pembatasan tersebut mencangkup :

1. Bagaimanakah karakteristik wisatawan di Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu ?


(18)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimanakah tanggapan wisatawan terhadap pelayanan pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini, adalah :

1. Mengidentifikasi karakteristik wisatawan yang ada di Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu.

2. Mengidentifikasi tanggapan wisatawan terhadap pelayanan pengelola Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini :

1. Untuk mengetahui seberapa besar peran dari pengelolaan potensi alam yang ada di kawasan wisata tersebut, mampu menarik minat wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk datang ke Kawasan Wisata Alam Tangkuban Perahu.

2. Bagi civitas akademik diharapkan dapat menambah khasanah kepustakaannya, khususnya pengembangan pariwisata serta sebagai sumbangan pemikiran untuk pendidikan khususnya kepariwisataan.

3. Bagi sektor pariwisata dan stakeholder, dapat memberikan informasi mengenai tingkat pelayanan wisatawan.

4. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang memiliki hubungan dengan penelitian ini.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur suatu variabel yang merupakan hasil penjabaran dari sebuah konsep. Untuk menghindari perbedaan penafsiran terhadap penelitian ini maka penulis mendefinisi operasionalkan hal berikut:


(19)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kawasan wisata adalah salah satu bentuk tempat yang berupaya menyediakan berbagai fasilitas yang memungkinkan wisatawan menggunakannya dalam satu kesempatan. Kawasan wisata atau resort adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.

2. Fasilitas berasal dari bahasa Belanda, Faciliteit yang berarti prasarana dan wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu. fasilitas bisa pula di anggap sebagai suatu alat. fasilitas, biasanya di hubungkan dalam suatu pemenuhan suatu prasarana Umum atau daya tarik suatu objek. 3. Pengelolaan adalah proses suatu upaya terpadu yang berkelanjutan dan

terencana untuk mengurangi atau merubah bentuk menjadi yang bermanfaat dan dapat menghasilkan sesuatu.

4. Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun, Kotler (2002:83).

F. Sistematika Penulisan

Penyusunan penelitian ini menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, identifikasi masalah, metode penelitian, rumusan masalah, definisi operasional, lokasi dan waktu penelitian, serta sistematika pembahasan.

BAB II LANDASAN TEORITIS

Berisikan konsep – konsep yang berhubungan dengan topik penelitian. Dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep resort, konsep ekowisata, konsep pembangunan yang berkelanjutan atau berkesinambungan, dan kosep pengelolaan juga pengembangan wisata alam.


(20)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berisikan penjabaran secara terperinci tentang metode penelitian yang digunakan, penjelasan mengenai populasi dan sample serta variabel yang diteliti, teknik pengumpulan data, dan penarikan kesimpulan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisikan tentang gambaran umum wilayah Taman Wisata Gunung Tangkuban Perahu dalam kegiatan kepariwisataan. Dilanjutkan dengan kajian dan penelitian terhadap kondisi kawasan wisata, yang meliputi kondisi fisik alam, aspek aktifitas dan fasilitas, bentuk kegiatan pariwisata yang berlangsung, yang kemudian dianalisa letak kekuatan, kelemahan, peluang,serta ancaman dari kondisi kawasan pada saat ini. Serta beberapa konsep dasar fasilitas yang sudah ada di Taman Wisata Gunung Tangkuban Perahu sebagai wisata alam.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berisikan tentang kesimpulan dari penelitian serta rekomendasi berupa saran untuk pengembangan dan pengelolaan fasilitas serta tataan yang lebih sesuai.


(21)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu

- Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu yang terletak di Kabupaten Bandung Barat Profinsi Jawa Barat.

Gambar 3.1 : Peta Kabupaten Bandung Barat.

Adapun wilayah Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di Kabupaten Bandung Barat ini memiliki batasan daerah umum, seperti bagian utara dari Kabupaten Bandung Barat akan berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan di sebelah barat akan berbatasan dengan Kabupaten Cianjur.


(22)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 : Denah Lokasi TWA Gunung Tangkuban Parahu

Keterangan:

1. Pintu I

Pintu masuk dan loket penjualan tiket jasa wisata ke TWA Tangkuban Parahu dari arah Subang

2. Parkir Kawah Domas

Pos dan area parkir untuk Kawah Domas. Dari pos ini pengunjung harus berjalan kaki sekitar ±1,2 km

3. Kawah Domas 4. Kawah Ratu 5. Air Cikahuripan 6. Kawah Upas 7. Terminal Jayagiri


(23)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terminal ini digunakan untuk area parkir bus dan Wara-Wiri.Penumpang bus biasanya melanjutkan perjalanan dari terminal Jayagiri ke Kawah Ratu menggunakan angkutan Wara-Wiri.

- Waktu Penelitian

Penelitian mengenai Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap

Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu ini, dilakukan dari tanggal 10 Februari 2013 s/d 5 Desember 2013.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana peneliti berusaha menjelaskan fenomena yang ada dan diakhiri dengan sebuah analisis dan penarikan kesimpulan. Menurut Soehartono (1995:35), ”penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih”.

Desain penelitian menurut Millan dalam Hadjar, I. (1999:102) adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut pendapat Sugiyono (2008:11) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel peneliti. Hal serupa dikemukakan oleh Travens dalam Umar, H (2007:21) bahwa “Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain” dan ’penelitian deskriptif bertujuan memberikan gambaran tentang suatu masyarakat


(24)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau kelompok atau orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih’.

Adapun yang dimaksud dengan teknik pengambilan data ialah dengan cara bagaimana data-data yang menunjang dalam penilitian dapat dikumpulkan. Perlu ditambahkan bahwa, perkembangan secara fisik tentang kawasan penelitian. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Winarno (1980 : 40) sebagai berikut :

1. Mengetahui perkembangan secara fisik tertentu atau frekuensi terjadinya suatu aspek fenomenal tertentu.

2. Mendeskriptifkan secara terperinci tentang fenomena sosial tertentu.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriftif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti menurut Kountur (2002:53). Metode penelitian deskriptif lebih merupakan istilah umum mencangkup berbagai teknik deskriptif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2008:2) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun teknik pengumpulan datanya melalui Observasi dan Survai. Survai sendiri terdiri atas tiga jenis, yaitu ; wawancara pribadi, suvai melalui telepon, dan survai melalui surat (Questioner) lalu data diolah melalui metode analisis data.

Kartasaputra dan Widyaningsih (1982:24) mengemukakan bahwa metode deskriptif ialah ”suatu penggambaran yang senyatanya atau setidak-tidaknya sesuai atau mendekati kesesuaian dengan yang senyatanya dikarenakan meetode ini merupakan catatan dari masalah yang diteliti”. Dari pendapat-pendapat tersebut mengenai metode deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan kawasan penelitian pada saat sekarang berdasarkan


(25)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fenomena atau gejala-gejala yang mungkin sehingga permasalahan yang sedang diteliti dapat terungkap.

Apabila form isian kuesioner telah tersebar, terkumpul, dan terisi, selanjutnya dianalisis dengan menyajikan data dalam bentuk tabel (tabulasi data) dengan menggunakan rumus presentase yang merupakan teknik statistik sederhana yang digunakan untuk melihat seberapa banyak kecenderungan frekuensi jawaban yang diberikan wisatawan, yaitu:

Dimana:

P = persentase

f = frekuensi dari setiap jawaban yang dipilih wisatawan

n = jumlah seluruh frekuensi alternatif jawaban yang menjadi pilihan wisatawan (jumlah sampel)

100 % = konstanta

Setelah dilakukan perhitungan, maka menurut Santoso (2001: 57), hasil persentase tersebut ditafsirkan dengan kategori sebagai berikut:

Table 3.1 Kategori Persentase

Persentase Kategori

0 % Tidak seorang pun

1 % - 24 % Sebagian kecil

25 % - 49 % Hampir setengahnya

50 % Setengahnya

51 % - 74 % Sebagian besar


(26)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

100 % Seluruhnya

(Sumber: Santoso, 2001)

D. Populasi

Usman, H. dan Akbar, P. S. (2006:43) menjelaskan bahwa populasi adalah semua nilai, baik hasil penghitungan maupun pengukuran dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas.

Adapun populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah wisatawan yang datang ke Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu.

E. Sampel.

Sampel adalah sejumlah kasus yang dapat mewakili populasi yang dianggap representative. Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel (Arikunto. S 2002:109). Adapun yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagian besar wisatawan yang datang ke TWA Gunung Tangkuban Parahu dengan frekuensi sampel yang diambil sebanyak 100 orang terhitung dari banyaknya kuesioner yang disebarkan.

Adapun untuk mendapatkan sampel yang benar-benar mewakili seluruh populasi, maka dalam penentuan sampel penelitian ini digunakan rumus Slovin, sebagai berikut: n = 2

)

01

,

0

(

1 N

N

Keterangan:

n = Ukuran Sampel N = Ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerin (diambil persen e = 0,01


(27)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikarenakan frekwensi dari sample yang diteliti adalah sebanyak 100 orang).

Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10%, maka dengan menggunakan rumus diatas diperoleh sampel sebesar:

n = 100

2 2500

)

01

,

0

(

2500

1

sampel

Adapun dalam penelitian ini penulis mengambil sampel yang akan diteliti yaitu wisatawan TWA Gunung Tangkuban Parahu dengan jumlah populasinya sebanyak 100 orang pengunjung.

Perkiraan pengunjung yang datang pada periode Oktober 2013 – Desember 2013 jika dijelaskan dalam bentuk tabel, sebagai berikut :

Tabel 3.2 perhitungan pengunjung dalam 3 bulan terakhir TWA Gunung Tangkuban Parahu.

Periode Bulan Penelitian Jumlah Pengunjung

Oktober 758 orang

November 662 orang

Desember 1080 orang

Total Pengunjung Dalam Periode 3 Bulan Terakhir

2500 orang

Banyaknya Sample Yang Diambil Untuk Penelitian

100 orang


(28)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam buku Prosedur Penelitian, oleh Suharsimi Arikunto (1998: 117) sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.

Teknik pengambilan sample yang akan digunakan adalah Teknik Sampling Random Sederhana. Adapun yang digunakan sebagai sample dalam penelitian ini adalah seberapa besar frekwensi pengunjung terhadap setiap objek wisata yang ada di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan :

1. Observasi Lapangan : Observasi lapangan dilakukan dengan mendatangi dan mengamati secara langsung ke lapangan. Teknik ini bertujuan untuk mendapatkan data mengenai keadaan umum obyek yang akan diteliti.

2. Teknik Wawancara, Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Teknik wawancara juga membantu dan melengkapi pengumpulan data-data yang tidak dapat diungkapkan pada observasi lapangan. 3. Tinjauan pustaka baik melalui internet maupun buku-buku referensi.

Melalui teknik ini, peneliti mendapatkan konsep-konsep yang relevan sesuai dengan obyek yang diteliti.

H. Fokus Penelitian

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai “variasi” antara orang dengan yang lainnya atau suatu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.


(29)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Kerlinger, (1981) yang dikutip dari Sugyono (2006:23) menyatakan bahwa variable adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Diberi contoh misalnya tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktifitas kerja. Dibagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan suatu sifat yang diambil dari nilai yang berbeda (different value). Dengan demikian variable itu merupakan suatu variasi.


(30)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

1. Karakteristik dan pendapat pengunjung sangatlah penting dalam mendukung kemajuan dan berkembangnya suatu kawasan pariwisata. Adapun daya tarik dari suatu kawasan wisata merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam suatu pengelolaan kawasan wisata. karena hal tersebut dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke kawasan dan juga sebagai nilai jual kawasan wisata. Daya tarik lain yang dimiliki kawasan Taman Wisata alam Gunung Tangkuban Parahu sangatlah banyak. Namun yang baru dimunculkan hanya berupa pemandangan alam yang indah saja. Dari pengolahan data kuesioner terdapat kesimpulan bahwa peningkatan kualitas dan fasilitas yang ada harus lebih dikembangkan demi kenyamanan pengunjung. Terutama dalam hal fasilitas kebersihan diharapkan diperbaiki dan lebih diutamakan. Dan hasil dari pengolahan data kuesioner didapati sebagian besar pengunjung yang menggunakan sarana seperti vila dikawasan jayagiri yang disewakan berasal dari kalangan menengah keatas hal tersebut terlihat dari harga yang ditawarkan oleh pengelola dan tingkat sewa yang hampir setiap minggunya selalu penuh oleh bookingan pengunjung.

2. Tanggapan wisatawan sangatlah dibutuhkan dalam hal ini tanggapan pengunjung adalah suatu acuan untuk pihak pengelola dalam menentukan keberhasilan pengembangan kawasan wisata tersebut. Adapun tanggapan pengunjung yang


(31)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjelaskan alasan mereka untuk datang ke suatu kawasan wisata, yaitu ketertarikan terhadap suatu kawasan yang mempunyai nilai jual wisata yang dianggap memenuhi keinginan seseorang untuk berwisata di kawasan tersebut. Dari hasil analisis kuesioner didapat bahwa ketertarikan terhadap pemandangan alam yang indah dan harapan pengunjung berupa penambahan serta perubahan fasilitas yang lebih baik menjadi jawaban paling

tinggi atas kunjungan ke Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu. Disusul dengan tujuan berkunjung mereka yaitu untuk bersenang-senang dan menikmati kawasan tersebut.

Fasilitas merupakan bagian terpenting dalam keberlangsungan kawasan wisata. Untuk mendukung pengembangan fasilitas yang memadai maka dalam menentukan pengembangan dan penambahan fasilitas perlu adanya standar fasilitas kawasan wisata yang dijadikan sebagai acuan. Adanya fasilitas yang memadai dan tertata dengan baik tentunya akan meningkatkan minat dari wisatawan untuk berkunjung ke kawasan wisata tersebut.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya. Adapun saran dan masukan bagi pihak pengelola yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam usaha pengembangan fasilitas di kawasan Taman Wisata alam Gunung Tangkuban Parahu antara lain sebagai berikut :


(32)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Memanfaatkan daya tarik lain yang dimiliki kawasan wisata Taman Wisata alam Gunung Tangkuban Parahu agar dapat menarik wisatawan berkunjung ke kawasan.

2. Merencanakan pengembangan fasilitas dan atraksi wisata di kawasan sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Dan dalam pengembangannya lebih menekankan pentingnya kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan dan mengutamakan kenyamanan pengunjung.

3. Mengoptimalkan lahan yang ada dan tetap menjaga kelestarian alam kawasan melalui system konserfasi alam..

4. Mengoptimalkan kegiatan promosi dengan menggunakan berbagai promosi guna menarik wisatawan dari luar Kabupaten Bandung Barat dan menjalin kerjasama dengan biro-biro perjalanan.

5. Pengadaan posko BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) diwilayah tersebut untuk daya tarik pengetahuan kemungkinan bencana alam yang dapat terjadi di kawasan tersebut.

6. untuk penambahan fasilitas sebaiknya dilihat dari apa yang dibutuhkan oleh pengunjung hal tersebut berfungsi agar segala jenis penambahan fasilitas teratur sesuai yang dibutuhkan dan berfungsi dengan baik.


(33)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (1998 : 117). Prosedur Penelitian. PT Rineka Cipta: Jakarta. Darsoprajitno, S., (2002) artikel tentang Wisatawan dan Pariwisata.

Angkasa: Bandung.

FT, UGM., (1998). Pengertian Wisata Alam. Erlangga: Yogyakarta. Gayatri, P. G., (2005). Pemahaman wisatawan.Gala Media: Yogyakarta.

Hadjar, I dan Milan, Mc., (1999 : 102). Pengertian Desain Penelitian. Bandung. J. Spillane, J. (1982 : 20) World of Tourism. Jakarta.

Kerlinger dan Sugyono. (1981). Variabel dan Fokus Penelitian. Alfabeta: Jakarta. Kodhyat, H. (1983 : 4). Pengertian Pariwisata dan Kepariwisataan. Yogyakarta. Lancaster, R. A. (1983 : 37) Standar kontek perencanaan.

Marpaung. H. (2002). Pengantar Kepariwisataan. Alfabeta: Bandung.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. (2009). Peraturan Daerah Kabupaten Bandung, Pemda Kab. Bandung Barat: Bandung.

PHKA Ditjen. (2001). Rencana Pengembangan Pariwisata Alam Nasional. Pemda Jabar: Jakarta.

Pitana, I. G., dan Gayatri, P.G (2005). Sosiologi Pariwisata. CV Andi Offset: Yogyakarta.

Pitana, I Gede. (2009 : 64-78). Sumber Daya Buatan. CV Andi Offset: Jakarta. Sahid. (1992). Aspek Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan. Andi: Jakarta Soehartono (1995 : 35). Pengertian Desain Penelitian. Airlangga: Surabaya. Sugiyono. (2008 : 2) Pengertian Metode Penelitian. Alfabeta: Jakarta.

Sastrayudha. G. (2006). Draft Laporan Akhir – Standarisasi Fasilitas / Sarana Objek Wisata Alam dan Budaya. Hand out perkuliahan: Bandung.

Siswati, R. K., (2013). Pengeloaan Kawasan Lindung Sebagai ODTW Alam (kajian perkuliahan). Catatan Perkuliahan: Bandung.


(34)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Undang-Undang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah: Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia 2009. Undang-Undang No. 10 Tentang Kepariwisataan. Dinas Pemuda,Olahraga, Budaya dan Pariwisata:

Jakarta.

Wahab, S. (1996). Manajemen Kepariwisataan. PT. Pradnya Paramita: Jakarta.

Wahab, S. (1975 : 55) Definisi Pariwisata, PT. Pradnya Paramita : Jakarta.

Winarno. (1980 : 40). Teknik Pengambilan Data. CV Tarsito: Bandung.

Widyaningsih. (1982 : 24). Pengertian Metode Penelitian. Erlangga: Surabaya. Yoeti, O. A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa: Bandung.

Yoeti, O. A. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. PT Pradnya Pramita: Jakarta.

Yoeti, O. A. (1982 : 87). Tujuh Sapta Pesona. Angkasa: Jakarta.

http://rigan.scriptmania.com/ticket/TKB.htm (30 Oktober 2013)

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/GUMELAR_S/HAND_OUT_MA TKUL_KONSEP_RESORT_AND_LEISURE/PENGEMBANGAN_KA WASAN_ WISATA.pdf (29 November 2013)

http://budikolonjono.blogspot.com/2012/10/analisa-bisnis-wisata-tangkuban-perahu.html (15 Desember 2013).

http://pengertian-definisi.blogspot.com/2010/10/definisi-pariwisata-minat-khusus.html (29 Desember 2013).

http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung Barat,_Tangkuban Perahu. (10 januari 2014).


(1)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Kerlinger, (1981) yang dikutip dari Sugyono (2006:23) menyatakan bahwa variable adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Diberi contoh misalnya tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktifitas kerja. Dibagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan suatu sifat yang diambil dari nilai yang berbeda (different value). Dengan demikian variable itu merupakan suatu variasi.


(2)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

1. Karakteristik dan pendapat pengunjung sangatlah penting dalam mendukung kemajuan dan berkembangnya suatu kawasan pariwisata. Adapun daya tarik dari suatu kawasan wisata merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam suatu pengelolaan kawasan wisata. karena hal tersebut dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke kawasan dan juga sebagai nilai jual kawasan wisata. Daya tarik lain yang dimiliki kawasan Taman Wisata alam Gunung Tangkuban Parahu sangatlah banyak. Namun yang baru dimunculkan hanya berupa pemandangan alam yang indah saja. Dari pengolahan data kuesioner terdapat kesimpulan bahwa peningkatan kualitas dan fasilitas yang ada harus lebih dikembangkan demi kenyamanan pengunjung. Terutama dalam hal fasilitas kebersihan diharapkan diperbaiki dan lebih diutamakan. Dan hasil dari pengolahan data kuesioner didapati sebagian besar pengunjung yang menggunakan sarana seperti vila dikawasan jayagiri yang disewakan berasal dari kalangan menengah keatas hal tersebut terlihat dari harga yang ditawarkan oleh pengelola dan tingkat sewa yang hampir setiap minggunya selalu penuh oleh bookingan pengunjung.

2. Tanggapan wisatawan sangatlah dibutuhkan dalam hal ini tanggapan pengunjung adalah suatu acuan untuk pihak pengelola dalam menentukan keberhasilan pengembangan kawasan wisata tersebut. Adapun tanggapan pengunjung yang


(3)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjelaskan alasan mereka untuk datang ke suatu kawasan wisata, yaitu ketertarikan terhadap suatu kawasan yang mempunyai nilai jual wisata yang dianggap memenuhi keinginan seseorang untuk berwisata di kawasan tersebut. Dari hasil analisis kuesioner didapat bahwa ketertarikan terhadap pemandangan alam yang indah dan harapan pengunjung berupa penambahan serta perubahan fasilitas yang lebih baik menjadi jawaban paling

tinggi atas kunjungan ke Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu. Disusul dengan tujuan berkunjung mereka yaitu untuk bersenang-senang dan menikmati kawasan tersebut.

Fasilitas merupakan bagian terpenting dalam keberlangsungan kawasan wisata. Untuk mendukung pengembangan fasilitas yang memadai maka dalam menentukan pengembangan dan penambahan fasilitas perlu adanya standar fasilitas kawasan wisata yang dijadikan sebagai acuan. Adanya fasilitas yang memadai dan tertata dengan baik tentunya akan meningkatkan minat dari wisatawan untuk berkunjung ke kawasan wisata tersebut.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya. Adapun saran dan masukan bagi pihak pengelola yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam usaha pengembangan fasilitas di kawasan Taman Wisata alam Gunung Tangkuban Parahu antara lain sebagai berikut :


(4)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Memanfaatkan daya tarik lain yang dimiliki kawasan wisata Taman Wisata alam Gunung Tangkuban Parahu agar dapat menarik wisatawan berkunjung ke kawasan.

2. Merencanakan pengembangan fasilitas dan atraksi wisata di kawasan sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Dan dalam pengembangannya lebih menekankan pentingnya kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan dan mengutamakan kenyamanan pengunjung.

3. Mengoptimalkan lahan yang ada dan tetap menjaga kelestarian alam kawasan melalui system konserfasi alam..

4. Mengoptimalkan kegiatan promosi dengan menggunakan berbagai promosi guna menarik wisatawan dari luar Kabupaten Bandung Barat dan menjalin kerjasama dengan biro-biro perjalanan.

5. Pengadaan posko BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) diwilayah tersebut untuk daya tarik pengetahuan kemungkinan bencana alam yang dapat terjadi di kawasan tersebut.

6. untuk penambahan fasilitas sebaiknya dilihat dari apa yang dibutuhkan oleh pengunjung hal tersebut berfungsi agar segala jenis penambahan fasilitas teratur sesuai yang dibutuhkan dan berfungsi dengan baik.


(5)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (1998 : 117). Prosedur Penelitian. PT Rineka Cipta: Jakarta. Darsoprajitno, S., (2002) artikel tentang Wisatawan dan Pariwisata.

Angkasa: Bandung.

FT, UGM., (1998). Pengertian Wisata Alam. Erlangga: Yogyakarta. Gayatri, P. G., (2005). Pemahaman wisatawan.Gala Media: Yogyakarta.

Hadjar, I dan Milan, Mc., (1999 : 102). Pengertian Desain Penelitian. Bandung. J. Spillane, J. (1982 : 20) World of Tourism. Jakarta.

Kerlinger dan Sugyono. (1981). Variabel dan Fokus Penelitian. Alfabeta: Jakarta. Kodhyat, H. (1983 : 4). Pengertian Pariwisata dan Kepariwisataan. Yogyakarta. Lancaster, R. A. (1983 : 37) Standar kontek perencanaan.

Marpaung. H. (2002). Pengantar Kepariwisataan. Alfabeta: Bandung.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. (2009). Peraturan Daerah Kabupaten Bandung, Pemda Kab. Bandung Barat: Bandung.

PHKA Ditjen. (2001). Rencana Pengembangan Pariwisata Alam Nasional. Pemda Jabar: Jakarta.

Pitana, I. G., dan Gayatri, P.G (2005). Sosiologi Pariwisata. CV Andi Offset: Yogyakarta.

Pitana, I Gede. (2009 : 64-78). Sumber Daya Buatan. CV Andi Offset: Jakarta. Sahid. (1992). Aspek Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan. Andi: Jakarta Soehartono (1995 : 35). Pengertian Desain Penelitian. Airlangga: Surabaya. Sugiyono. (2008 : 2) Pengertian Metode Penelitian. Alfabeta: Jakarta.

Sastrayudha. G. (2006). Draft Laporan Akhir – Standarisasi Fasilitas / Sarana Objek Wisata Alam dan Budaya. Hand out perkuliahan: Bandung.

Siswati, R. K., (2013). Pengeloaan Kawasan Lindung Sebagai ODTW Alam (kajian perkuliahan). Catatan Perkuliahan: Bandung.


(6)

Rahayu Kusuma Siswati, 2014

Karakteristik dan Tanggapan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Undang-Undang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah: Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia 2009. Undang-Undang No. 10 Tentang Kepariwisataan. Dinas Pemuda,Olahraga, Budaya dan Pariwisata:

Jakarta.

Wahab, S. (1996). Manajemen Kepariwisataan. PT. Pradnya Paramita: Jakarta.

Wahab, S. (1975 : 55) Definisi Pariwisata, PT. Pradnya Paramita : Jakarta.

Winarno. (1980 : 40). Teknik Pengambilan Data. CV Tarsito: Bandung.

Widyaningsih. (1982 : 24). Pengertian Metode Penelitian. Erlangga: Surabaya. Yoeti, O. A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa: Bandung.

Yoeti, O. A. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. PT Pradnya Pramita: Jakarta.

Yoeti, O. A. (1982 : 87). Tujuh Sapta Pesona. Angkasa: Jakarta.

http://rigan.scriptmania.com/ticket/TKB.htm (30 Oktober 2013)

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/GUMELAR_S/HAND_OUT_MA TKUL_KONSEP_RESORT_AND_LEISURE/PENGEMBANGAN_KA WASAN_ WISATA.pdf (29 November 2013)

http://budikolonjono.blogspot.com/2012/10/analisa-bisnis-wisata-tangkuban-perahu.html (15 Desember 2013).

http://pengertian-definisi.blogspot.com/2010/10/definisi-pariwisata-minat-khusus.html (29 Desember 2013).

http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung Barat,_Tangkuban Perahu. (10 januari 2014).