PENDAHULUAN Peningkatan Motivasi Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Resource Based Learning Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Paseban Tahun Pelajaran 2012/2013.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Kurikulum IPS SD (1994 : 150) menyatakan bahwa :
Pengajaran sosial di SD bertujuan agar siswa mampu mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam
kehidupan sehari-hari, sedangkan pengajaran sejarah bertujuan agar siswa
mampu mengembangkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat
Indonesia sejak masa lalu hingga kini. Dalam kontek itu IPS harus mendidik
siswa menjadi warga negara yang berkesadaran tinggi dan bertanggung jawab
terhadap bangsanya, dan mempersiapkan peserta didik bagi kehidupannya
dimasa mendatang sebagai pribadi yang melek informasi dan ikut
berpartisipasi dalam proses-proses sosial yang ada dalam masyarakat. Artinya
siswa menjadi peduli dan tanggap terhadap persoalan-persoalan yang ada
dalam masyarakat dan berupaya mencari pemecahannya sesuai dengan tingkat
kemampuannya. Dengan demikian IPS bertugas membantu siswa untuk dapat
mengembangkan potensi-potensi dirinya, baik yang menyangkut potensi
kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), maupun perilaku (keterampilan) dalam
lingkungan hidupnya. Inilah misi dan sekaligus hakekat IPS SD.
Penulis meyakini apabila guru tidak memahami perkembangan anak,

maka guru akan menghadapi kesulitan dalam melaksanakan tugasnya, sebab
guru telah menyepelekan potensi diri anak, sedangkan bila guru melupakan

1

2

tuntutan dan kebutuhan masyarakat, maka guru akan membina anak didik
dalam mimpi-mimpi yang tidak realistis. Pengajaran IPS tidak mampu
membina keterampilan hubungan sosial para siswanya. Untuk itu program
pengajaran harus mampu menyajikan masalah lingkungan kehidupan anak.
Misi pengajaran IPS akan berhasil dengan baik apabila guru mampu
menghayati arti dan isi IPS itu sendiri. Selaku guru IPS ia bertugas membina
siswa untuk hidup hari ini dan kelak, membina siswa dalam keterampilan dan
cara pemahaman serta pendekatan-pendekatan kehidupan sosial yang dinamis,
membina pengetahuan serta sikap mentalnya, juga guru IPS harus
membimbing para siswa untuk berkesempatan mendayagunakan pengalaman
dan pengetahuannya menurut batas kemampuannya. Salah satu tantangan
mendasar dalam pengajaran IPS saat ini adalah mencari strategi pembelajaran
yang inovatif yang memungkinkan meningkatnya mutu proses pembelajaran.

Hal ini dirasakan mendesak seiring dengan perkembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuka kemungkinan
siswa tidak hanya belajar di dalam kelas akan tetapi siswa dapat belajar di luar
kelas. Dengan belajar seperti ini siswa akan lebih leluasa menuangkan atau
ide-ide yang dibangun berdasarkan informasi dari berbagai sumber, melatih
kemampuan siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah atau isu-isu yang
ada dalam masyarakat, sehingga dengan demikian proses pembelajaran akan
menggambarkan kesatuan dan antara kemampuan pengetahuan, pemahaman
dan keterampilan siswa, siswa berinteraksi dengan lingkungan masyarakat,
siswa dapat berpikir secara kritis, kreatif dan dapat melakukan aktifitas dalam

3

belajar. Pemikiran bahwa proses belajar mengajar sebaiknya dilakukan dengan
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar bukanlah merupakan hal
yang baru. Siswa belajar langsung dari pengalamannya sendiri, daripada hanya
mengandalkan perolehan informasi dari buku-buku. Hal ini dimaksudkan
untuk memberikan penyajian pengajaran IPS ke dalam suasana belajar yang
lebih menggairahkan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu proses
pembelajaran IPS itu sendiri demi tercapainya tujuan pendidikan pada

umumnya.
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan
pendidikan, khususnya pendidikan dasar. Berkaitan dengan hal tersebut,
rendahnya prestasi terjadi juga pada siswa kelas IV SDN 02 Paseban
Kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar terutama pada pelajaran IPS.
Hal ini dibuktikan oleh rendahnya perolehan nilai pada setiap nilai ulangan
harian. Data pada analisis hasil evaluasi dari setiap pokok bahasan atau
kompetensi dasar menunjukkan siswa yang menguasai materi secara umum
ketuntasan belajar masih di bawah standar ketuntasan belajar minimal,
disebabkan kurangnya antusias guru dalam pembelajaran IPS, demikian pula
pengelolaan Proses Belajar Mengajar (PBM) selalu bersifat konvensional atau
tradisional atau lebih jelasnya DDCH (Duduk, Dengar, Catat dan Hafal).
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD 2006 :
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan agar siswa memiliki
kemampuan sebagai berikut : 1. Mengenal Konsep-konsep yang berkaitan

4

dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya 2. Memiliki kemampuan

dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan
masalah, dan keterampilam dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen
dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4. Memiliki
kemampuan

berkomunikasi,

bekerjasama

dan

berkompetensi

dalam

masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global. Kenyataan
secara empirik di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran IPS di SD
khususnya di Kelas IV SDN 02 Paseban Kecamatan Jumapolo Kabupaten
Karanganyar terutama dalam aspek sumber belajar yang dipilih dan
dipergunakan guru dalam kegiatan pembelajaran belum memanfaatkan sumber

belajar yang ada di sekitar sekolah, guru menggunakan sumber belajar terpaku
kepada buku paket yang telah disediakan oleh pemerintah sehingga mutu
pembelajaran IPS kurang bermakna.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan kenyataan di lapangan ditemui beberapa permasalahan
yang dialami oleh siswa, guru maupun faktor pendukung keberhasilan
pembelajaran di Kelas IV SDN 02 Paseban adalah sebagai berikut :
1. Permasalahan yang dialami oleh siswa antara lain :
a. Motivasi siswa terhadap pelajaran IPS masih kurang antusias.
b. Motivasi siswa dalam menjawab pertanyaan guru masih kurang.
c. Motivasi siswa dalam mengajukan pertanyaan guru masih kurang.
d. Motivasi siswa dalam diskusi belum terlihat

5

e. Partisipasi serta peran siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.
2. Permasalahan yang dialami oleh guru diantaranya :
a. Pengembangan materi pengajaran yang dilakukan guru belum optimal.
b. Strategi proses pembelajaran belum terlihat.

c. Metode pembelajaran yang dipilih kurang tepat.
d. Materi pengajaran yang ditampilkan guru kurang memadai.
e. Sumber belajar yang dipilih dan dipergunakan guru belum optimal.
3. Permasalahan dari faktor pendukung pembelajaran antara lain :
a. Orang tua siswa kurang mengerti terhadap pendidikan anaknya
b. Keadaan ekonomi orang tua banyak yang kurang mampu
c. Sarana dan prasarana kurang mendukung.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, maka peneliti akan mencoba
menggunakan model pembelajaran Resource-Based Learning. Dengan
menggunakan model pembelajaran Resource-Based Learning adalah salah
satu alternatif untuk meningkatkan motivasi pembelajaran IPS dengan
menciptakan situasi belajar berdasarkan sumber, yang menghadapkan siswa
dengan suatu sumber belajar secara individual atau kelompok, jadi bukan
dengan cara konvensional. Dalam Resource-Based Learning guru bukan
merupakan sumber belajar satu-satunya. Siswa dapat belajar dalam ruang
perpustakaan, bahkan di luar sekolah, bila ia mempelajari lingkungan yang
berhubungan dengan tugas atau materi pembelajaran. Sebagai usaha untuk
meningkatkan penguasaan konsep di bidang ilmu pengetahuan sosial, Syaiful
Sagala, (2003 : 65). Jadi Resource-Based Learning dipakai dalam berbagai


6

arti, apakah dalam pelajaran berprogram atau modul yang mengikuti langkahlangkah yang telah ditentukan atau dalam melakukan tugas yang bebas
berdasarkan

teknik

pemecahan

masalah,

penemuan,

dan

penelitian,

bergantung kepada putusan guru serta kemungkinan yang ada dalam
kurikulum yang berlaku di sekolah. Bertolak dari kenyataan di atas, dianggap
perlu untuk melakukan penelitian tentang “PENINGKATAN MOTIVASI

BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED
LEARNING PADA SISWA KELAS IV SDN 02 Paseban Kecamatan

Jumapolo Kabupaten Karanganyar TAHUN PELAJARAN 2012/2013”.

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang diidentifikasi, penelitian ini
dibatasi pada:
1. Penerapan model pembelajaran Resource Based Learning.
2. Motivasi belajar.
3. Pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN 02 Paseban.

D. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Beberapa masalah yang peneliti temui dalam proses
belajar mengajar IPS di kelas IV SDN 02 Paseban adalah: Apakah dengan
menggunakan Model Pembelajaran Resource

Based

Learning dapat


meningkatkan motivasi belajar IPS siswa di kelas IV SDN 02 Paseban ?

7

E. Tujuan Penelitian
Rendahnya antusias guru di kelas IV SDN 02 Paseban Kecamatan
Jumapolo Kabupaten Karanganyar dalam pembelajaran IPS pada pelajaran
IPS mengakibatkan rendahnya nilai hasil belajar dan penguasaan konsep IPS
kurang bermakna, hal ini harus segera diantisipasi, dicarikan solusi pemecahan
masalahnya agar masalah ini tidak berkelanjutan.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, dalam penelitian ini akan
diupayakan peningkatan motivasi belajar IPS dengan menggunakan model
pembelajaran Resource-Based Learning, dimana model pembelajaran tersebut
tidak berpusat pada satu sumber saja dan berorientasi kepada keterampilan
proses ( prosess skill ). Untuk menerapkan model pembelajaran ReourceBased Learning terhadap pelajaran IPS, guru perlu strategi yang tepat agar
siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi, motivasi yang dapat
meyakinkan siswa akan kegunaan sumber belajar bagi kehidupannya. Guru
harus dapat menciptakan situasi dinamis sehingga materi pelajaran selalu
menarik.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian tindakan
kelas ini secara umum adalah sebagai berikut : Meningkatkan motivasi belajar
IPS dengan menggunakan model pembelajaran Resource-Based Learning pada
siswa kelas IV SDN 02 Paseban.
Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan memperoleh informasi mengenai :
1. Pelaksanaan resource based learning pada mata pelajaran IPS.

8

2. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan memberikan manfaat untuk
perbaikan dan peningkatan proses hasil belajar terutama bagi perorangan atau
institusi di bawah ini:
1. Bagi Siswa: Dengan menggunakan Model Pembelajaran Resource-Based
Learning siswa akan tergugah semangat belajarnya sehingga menambah
akan keberanian untuk bertanya, menjawab, melakukan sesuatu tindakan
yang berpola terstruktur, menemukan dan mengembangkan ide-ide baru,

sehingga aktivitas dan antusias belajar siswa lebih meningkat.
2. Bagi Guru: Model pembelajaran Resource-Based Learning akan
meningkatkan kreativitas mengajar, karena guru dituntut untuk menyusun
skenario pembelajaran, kemudian harus menyiapkan berbagai sumber
yang sesuai dengan bahan yang akan diajarkan, guru juga akan lebih
ringan di dalam melaksanakan tugas mengajarnya, karena yang lebih aktif
adalah siswa, dan guru hanya mengarahkan saja.
3. Bagi Sekolah: Hasil dari proses belajar mengajar yang efektif dan
menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Enquiry-Discovery Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Kelas III di SDN Ngenep 02 Kab. Malang

0 4 27

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Gambar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Cimanuk Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

2 35 77

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Pada Peserta Didik Kelas VI SDN 04 Nan Sabaris Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Tegalsari Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 106

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas 4 SDN 1 Tegalrejo Semester 2 Tahun 2017/2018

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 2 83

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Proses Pembelajaran & Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem-Based Learning Siswa Kelas 5 SDN Kebowan 02 Semester II Tahun 2014/2015

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Proses Pembelajaran & Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem-Based Learning Siswa Kelas 5 SDN Kebowan 02 Semester II Tahun 2014/2015

0 1 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Proses Pembelajaran & Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem-Based Learning Siswa Kelas 5 SDN Kebowan 02 Semester II Tahun 2014/2015

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Proses Pembelajaran & Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem-Based Learning Siswa Kelas 5 SDN Kebowan 02 Semester II Tahun 2014/2015

0 0 54