SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PNPM MANDIRI DI DESA PULAU GAMBAR KECAMATAN SERBAJADI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Jurnal Mantik Penusa

Vol 16 No 2 Desember 2014

ISSN 2088-3943

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PNPM MANDIRI DI DESA
PULAU GAMBAR KECAMATAN SERBAJADI KABUPATEN SERDANG
BEDAGAI
Risa Kartika Lubis
Manajemen Informatika
POLITEKNIK Trijaya Krama, Jl. Iskandar Muda No. 1 Medan
Risamm88@yahoo.com
Abstrak
Suatu negara jika bila ingin menghendaki pembangunan yang lancar dan berkesinambungan, maka
harus memulainya dari daerah pedesaan pada umumnya. Berbicara tentang pedesaan sebenarnya kita
bicara tentang kemiskinan dan latar belakang serta cara memeranginya, bila kita berbicara tentang
masalah kemiskinan dan keterberlakangan ini, maka kita menghadapai masalah yang sangat besar dan
komplek. Untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja,
pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun
2007. Melaui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan

yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan
dan evaluasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap program
PNPM Mandiri di daerah penelitian dan dampak program PNPM Mandiri terhadap sosial ekonomi
masyarakat didesa Pulau Gambar kecamatan serbajadi kabupaten Serdang Bedagai. Tipe penelitian ini
adalah penelitian purposive. Kuesioner dibagikan secara purposive sampling kepada sampel yaitu
masyarakat yang merasakan bantuan dari program PNPM Mandiri dengan jumlah sampel 30 orang
didesa Pulau Gambar. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa sikap masyarakat terhadap program
PNPM mandiri yang diberikan pemerintah adalah positif, karena berdampak baik bagi masyarakat dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam bekerja. Dampak sosial ekonomi terhadap program
PNPM Mandiri pada Perbedaan Sosial Melakukan perjalanan kedaerah lain/desa lain, Mengadakan
musyawarah sesama warga sehubungan dengan program PNPM Mandiri, Melakukan diskusi sesama
warga kedaerah lain/desa lain sehubungan dengan program PNPM Mandiri, terdapat perbedaan secara
signifikan sebelum dan sesudah adanya program PNPM Mandiri. Pada Perbedaan Ekonomi
Pendapatan, modal, jumlah pekerjaan, jumlah jam kerja terdapat perbedaan secara signifikan sebelum
dan sesudah adanya program PNPM Mandiri. Hanya Jumlah anggota keluarga yang bekerja yang tidak
memiliki perbedaan secara signifikan antara jumlah anggota keluarga yang bekerja sebelum dan
sesudah program PNPM Mandiri.
Kata kunci : sikap masyarakat, dampak sosial ekonomi terhadap program PNPM Mandiri.
Abstract
A country if if want to want a smooth and sustainable development, it must start from the rural

areas in general. Speaking of the countryside we are actually talking about poverty and the background
and how to combat it, when we talk about the problem of poverty and indolence, we face a very big
and complex problem. To improve the effectiveness of poverty alleviation and job creation, the
government launched the National Community Empowerment Program (PNPM) Mandiri starting in
2007. Through PNPM Mandiri, it was formulated again the mechanism of poverty reduction efforts
involving community elements, from planning, implementation, to monitoring and evaluation. The
purpose of this study is to determine the attitudes of the community towards the program of PNPM
Mandiri in the research area and the impact of PNPM Mandiri program on the socio-economic
community in Pulau Pulau Pulau Singkajadi Serdang Bedagai district. This type of research is
purposive research. The questionnaires were distributed by purposive sampling to the sample of the
people who felt the assistance from the PNPM Mandiri program with the number of samples of 30
people on the island of Pulau Gambar. The results of this study indicate that the attitudes of the
52
Jurnal Mantik Penusa

Jurnal Mantik Penusa

Vol 16 No 2 Desember 2014

ISSN 2088-3943


community towards the PNPM program provided by the government are positive, because it impacts
both to the community and in accordance with the needs of the community in work. Socioeconomic
impacts on PNPM Mandiri program on Social Differences Traveling to other areas / villages, Holding
community meetings in relation to the PNPM Mandiri program, Conducting discussions among other
villagers / other villages in relation to the PNPM Mandiri program, there are significant differences
before and after the existence of PNPM Mandiri program. On Economic Differences Revenue, capital,
number of jobs, number of working hours there are significant differences before and after the
existence of PNPM Mandiri program. Only the number of working family members does not differ
significantly between the number of family members working before and after the PNPM Mandiri
program.
Keywords: community attitude, socio-economic impact on PNPM Mandiri program.
I. PENDAHULUAN
Suatu negara jika bila ingin menghendaki
pembangunan yang lancar dan berkesinambungan,
maka harus memulainya dari daerah pedesaan
pada umumnya, dan sektor pertanian pada
khususnya.
Berbicara
tentang

pedesaan
sebenarnya kita bicara tentang kemiskinan dan
latar belakang serta cara memeranginya, bila kita
berbicara tentang masalah kemiskinan dan
keterberlakangan ini, maka kita menghadapai
masalah yang sangat besar dan komplek. Untuk
meningkatkan
efektivitas
penanggulangan
kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja,
pemerintah meluncurkan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
mulai tahun 2007. Melaui PNPM Mandiri
dirumuskan
kembali
mekanisme
upaya
penanggulangan kemiskinan yang melibatkan
unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi.

Melalui proses pembangunan partisipatif,
kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat,
terutama masyarakat miskin, dapat dapat
ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan
sebagai obyek melainkan sebagai subyek upaya
penanggulangan kemiskinan (Departemen Dalam
Negeri, 2007).
PNPM Mandiri adalah program nasional
penanggulangan kemiskinan terutama yang
berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM
mandiri pada prinsipnya adalah peningkatan
kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat
miskin pedesaan
secara mandiri melalui
peningkatan partisipasi masyarakat (terutama
masyarakat miskin, kelompok perempuan dan
komunitas kelompok yang terpinggirkan),
meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat
dan pemerintah, meningkatnya modal sosial
masyarakat inovasi dan pemanfaatan teknologi

tepat guna. PNPM Mandiri merupakan inisiatif
pemerintah untuk menciptakan payung dan
kerangka kebijakan bagi program program

penanggulangan
kemiskinan
berbasis
pemberdayaan masyarakat (Departemen Dalam
Negeri, 2007).
Masyarakat desa terutama dari rumah tangga
miskin merupakan sasaran PNPM Mandiri
pedesaan sekaligus juga sebagai pelaku utama dari
setiap tahapan pelaksanaan PNPM Mandiri
pedesaan, mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan sampai pelestarian. Sedangkan
pelaku lainnya dari aparat dan konsultan di tingkat
desa, kecamatan, kabupaten dan seterusnya lebih
berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan
pembina agar tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur
dan mekanisme PNPM Mandiri pedesaan dapat

tercapai dan dilaksanakan secara benar dan
konsisten (Departemen Dalam Negeri, 2007).
Dengan pengintegrasian berbagai program
pemberdayaan masyarakat ke dalam kerangka
kebijakan PNPM Mandiri, cakupan pembangunan
diharapkan dapat diperluas hingga ke daerah
daerah terpencil dan terisolir. Efektivitas dan
efisiensi dari kegiatan yang selama ini sering
berduplikasi antar proyek diharapkan juga dapat
diwujudkan (Departemen Dalam Negeri, 2007).
Sikap masyarakat yang menerima bantuan
program PNPM Mandiri dalam bentuk sarana dan
prasarana berbeda responnya. Peneliti belum
mengetahui seberapa besarkah sikap positif dan
negatif dari masyarakat terhadap bantuan program
tersebut. Karena sikap dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang diantaranya faktor sosial ekonomi.
Inilah yang menjadi latar belakang untuk
melakukan penelitian di Desa Pulau Gambar
Kecamatan Serbajadi Kabupaten Serdang

Bedagai.
Rumusan masalah:
1. Bagaimana sikap masyarakat terhadap
program PNPM Mandiri di desa Pulau
gambar.
2. Apakah ada perbedaan sosial ekonomi
masyarakat terhadap program PNPM
Mandiri di desa Pulau Gambar.
53

Jurnal Mantik Penusa

Jurnal Mantik Penusa

1.

2.

Vol 16 No 2 Desember 2014


Tujuan penelitian :
Untuk mengetahui sikap masyarakat
terhadap program PNPM Mandiri di desa
Pulau Gambar.
Untuk mengetahui Apakah
ada
perbedaan sosial ekonomi masyarakat
terhadap program PNPM Mandiri
sebelum dan sesuah adanya di desa Pulau
Gambar.
Keterbatasan kajian
1. Penelitian
ini
dibatasi
pada
masyarakat yang merasakan dan
menerima bantuan program PNPM
Mandiri.
2. Sifat Penelitian di fokuskan pada
sikap masyarakat dan perbedaan

sosial ekonomi terhadap program
PNPM Mandiri.
3. Lokasi penelitian di lakukan di desa
Pulau Gambar kecamatan Serbajadi
kabupaten Serdang Bedagai.

II. TEORI
PNPM Mandiri adalah program nasional
dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar
dan acuan pelaksanaan program program
penanggulangan
kemiskinan
berbasis
pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri
dilaksanakan melalui harmonisasi, pengembangan
sistem serta mekanisme, prosedur program,
penyediaan pendampingan, pendanaan stimulan
untuk mendorong prakarsa dan inovasi
masyarakat dalam upaya penanggulangan
kemiskinan yang berkelanjutan (Departemen

Dalam Negeri, 2007).
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk
menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat,
baik secara individu maupun berkelompok dalam
memecahkan berbagai persoalan terkait upaya
peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan
kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat
memerlukan keterlibatan yang besar dari
perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak
untuk memberikan kesempatan dan menjamin
keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai
(Departemen Dalam Negeri, 2007).
Sikap adalah suatu bangun psikologis, sikap
adalah hipotesis. Membangun adalah cara cara
mengkonseptualisasikan unsur unsur yang tak
mudah dipahami daerah yang diselidiki oleh suatu
suatu ilmu tertentu. Sikap tidak dapat
diobservasikan atau diukur secara langsung.

ISSN 2088-3943

Keadaannya harus ditarik kesimpulan dari hasil
hasilnya (Mueller, 2005).
Manusia dalam kemampuannya menerima
pembaharuan atau hal-hal yang baru sifatnya tidak
sama atau akan sangat tergantung kepada keadaan
status sosial, ekonomi, psikologis serta tingkat
pengetahuan dan pendidikannya
(Kartasapoetra, 2003).
Pandangan seseorang akan semakin kosmopolitan
didukung jika sering berhubungan dengan orang
luas. Tingkat kosmopolitan didukung oleh fasilitas
transportasi dan komunikasi dengan masyarakat
yang lebih luas sehingga proses masuknya ide-ide
baru lebih mudah. Derajat kosmopolitannya tinggi
yaitu melakukan mobilitas yang cepat pergi
kesana kemari untuk memperoleh informasi.
Masyarakat yang memiliki pandangan luas
terhadap dunia luar dengan kelompok sosial yang
lain, umumnya akan lebih mudah dalam
menerima suatu inovasi bila dibandingkan dengan
golongan masyarakat yang hanya berorientasi
pada kondisi lokal, karena pengalaman mereka
yang terbatas menyebabkan mereka sulit dalam
menerima perubahan atau menerima suatu
inovasi. Hal ini karena mereka belum pernah
mendengar atau bahkan belum mengenal
informasi dengan cukup tentang inovasi tersebut
(Soekartawi, 2005).
Pendapatan masyarakat dapat digunakan sebagai
indikator penting karena merupakan sumber
utama dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari –
hari. Masyarakat dengan tingkat pendapatan yang
semakin tinggi biasanya akan semakin cepat
dalam menerima inovasi karena memiliki
ekonomi yang cukup baik (Soekartawi, 2005).
Modal adalah syarat mutlak berlangsungnya suatu
usaha. Usaha ini pada akhirnya kan
mempengaruhi efesiensi atau tidaknya suatu
peningkatan usaha
(Suratiyah, K. 2008).
Jumlah anggota keluarga yang bekerja adalah
angggota keluarga yang ikut bekerja dalam
pekerjaan sehari hari. Semakin banyak jumlah
anggota keluarga yang bekerja maka semakin
sedikit biaya yang dikeluarkan untuk membayar
tenaga kerja (Soekartawi, 2005).
Jumlah pekerjaan adalah beberapa kegiatan yang
dilakukan dalam satu hari yang membutuhkan
ketrampilan dan pengetahuan khusus. Masyarakat
yang sudah lama bekerja maka akan lebih mudah
dalam melakukan pekerjaannya, hal ini
dikarenakan pengalaman yang lebih banyak,
sehingga sudah dapat membuat perbandingan

53
Jurnal Mantik Penusa

Jurnal Mantik Penusa

Vol 16 No 2 Desember 2014

dalam mengambil keputusan untuk menerima
suatu inovasi (Soekartawi, 2005).
Jumlah jam kerja adalah waktu standar yang
digunakan orang dalam melakukan rutinitas
pekerjaan sehari hari (Suratiyah, K. 2008).
Hubungan antara nilai nilai individu dan sikapnya
tidaklah sederhana. Dalam satu hal, sejauh mana
berbagai sistem nilai individu membentuk
perkembangan dan pengaturan sikap tampaknya
merupakan fungsi dari keterpusatan nilai.
III.HASIL DAN PEMBAHASAN
Sikap Masyarakat Terhadap Program PNPM
Mandiri di Desa Pulau Gambar
Kecamatan Serbajadi Kabupaten Serdang
Bedagai.
Sikap merupakan suatu respon dalam wujud
setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek. Bila
suatu program baru diperkenalkan kepada
masyarakat maka akan mempengaruhi sikapnya.
Begitu juga dengan program yang diberikan oleh
pemerintah kepada masyarakat maka akan
mempengaruhi sikap masyarakat tersebut. Sikap
masyarakat terhadap program dapat diketahui
dengan melihat jawaban responden terhadap
kuesioner yang berisi pertanyaan yang diberikan.
Pertanyaan ini dibagi ke dalam 15 pernyataan
positif dan 15 pernyataan negatif. Sikap dalam hal
ini merupakan suatu respon dalam wujud setuju
atau tidak setuju terhadap objek. Sikap
masyarakat bisa positif dan negatif. Untuk
pernyataan positif jawaban Sangat Tidak Setuju
(STS) diberi nilai 1, Tidak Setuju (TS) diberi nilai
2, Ragu ragu (R) diberi nilai 3, Setuju (S) diberi
nilai 4, dan Sangat Setuju (SS) diberi nilai 5,
demikian juga sebaliknya untuk pernyataan
negatif, jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi
nilai 5, Tidak Setuju (TS) diberi nilai 4, Ragu ragu
(R) diberi nilai 3, Setuju (S) diberi nilai 2, dan
Sangat Setuju (SS) diberi nilai 1. Setiap jawaban
pernyataan akan diperoleh distribusi frekwensi
responden bagi setiap kategori kemudian secara
kumulatif dilihat deviasinya menurut deviasi
normal, sehingga diperoleh skor (nilai skala untuk
masing masing kategori jawaban), kemudian skor
terhadap masing masing pernyataan dijumlahkan.
Interpretasi terhadap skor masing masing
responden dilakukan dengan mengubah skor
tersebut kedalam skor standar, dimana dalam hal
ini digunakan model Skala Likert (Skor T) dengan
mengubah skor pada skala sikap menjadi skor T
menyebabkan skor ini mengikuti distribusi skor
yang mempunyai mean sebesar T = 50 dan

ISSN 2088-3943

standart deviasi S = 4,043 sehingga apabila skor
standart > 50 berarti mempunyai sikap yang
positif dan jika skor standart ≤ 50 berarti
mempunyai sikap negatif. Sikap responden
terhadap program PNPM Mandiri lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel. 3:
Tabel 3 Sikap Responden Terhadap Program
PNPM Mandiri.
No

Kategori

1.
2.

Positif
Negatif

Jumlah
(orang)

Persentase
(%)

25

83.33

5

16.66

Jumlah

100
30
Sumber : data diolah dari kuesioner
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa dari 30
sampel yang di wawancarai terdapat 25 orang
(83.33%) yang menyatakan sikap positif dan 5
orang (16.66%) yang menyatakan sikap negatif.
Hal ini menyatakan bahwa sikap masyarakat
terhadap program PNPM mandiri yang diberikan
pemerintah adalah positif, karena berdampak baik
bagi masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dalam bekerja. Dengan demikian
hipotesis 1 dapat diterima, adapun hipotesis 1
adalah sikap masyarakat
terhadap program
PNPM Mandiri yang diberikan pemerintah adalah
positif.
4.3 Perbedaan Sosial Ekonomi Masyarakat
Setelah Melaksanakan Program PNPM
Mandiri di Desa Pulau Gambar
Kecamatan Serbajadi Kabupaten Serdang
Bedagai.
5.3.1 Perbedaan Sosial Ekonomi
Indikator yang digunakan dalam
penelitian, untuk mengukur perbedaan sosial
ekonomi baik sebelum atau sesudah pelaksanaan
program PNPM Mandiri yaitu dengan metode
deskriptif dan skoring, kemudian dilanjutkan
dengan menggunakan metode uji U Mann
Whitney. Kategori
yang digunakan untuk
mengukur perbedaan sosial ekonomi antara lain:
a. Perbedaan Sosial
1. Melakukan perjalanan kedaerah
lain/desa lain sehubungan dengan
pekerjaan.
2. Menonton tayangan televisi yang
berhubungan
dengan
program
PNPM Mandiri atau program

54
Jurnal Mantik Penusa

Jurnal Mantik Penusa

Vol 16 No 2 Desember 2014

pemberdayaan masyarakat desa
lainnya.
3. Mengadakan musyawarah sesama
warga sehubungan dengan program
PNPM Mandiri.
4. Membaca surat kabar/koran yang
berhubungan
dengan
program
PNPM Mandiri atau program
pemberdayaan masyarakat desa
lainnya.
5. Melakukan diskusi sesama warga
kedaerah lain/desa lain sehubungan
dengan program PNPM Mandiri.
b. Perbedaan Ekonomi
1. Pendapatan.
2. Modal.
3. Jumlah anggota keluarga yang
bekerja.
4. Jumlah pekerjaan.
5. Jumlah jam kerja.
Perbedaan Sosial
a. Perjalanan Kedaerah Lain.
Berdasarkan hasil uji
dengan menggunakan
metode U Man Whitney diperoleh hasil pada
kategori perjalanan kedaerah lain yaitu sebelum
dan sesudah program PNPM Mandiri, lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel. 4: :
Tabel 4 Perjalanan ke Daerah Lain.
Test Statistics
Melakukan perjalanan
kedaerah lain
Mann-Whitney U

52.000

Wilcoxon W

88.000

Z

-2.126

Asymp. Sig. (2.034
tailed)
Exact Sig. [2*(1.097a
tailed Sig.)]
Sumber : diolah dari lampiran
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan antara perjalanan kedaerah lain
sebelum dan sesudah program PNPM Mandiri
dengan menggunakan metode uji U Man Whitney
dihasilkan nilai probabilitas 0,034 dimana lebih
kecil dari (α) 0,05 sehingga menerima H1dan
menolak Ho yaitu terdapat perbedaan secara
signifikan perjalanan kedaerah lain sebelum dan
sesudah program PNPM Mandiri di daerah
penelitian.

ISSN 2088-3943

b. Menonton Tayangan Televisi.
Berdasarkan hasil uji menggunakan metode U
Man Whitney diperoleh hasil pada kategori
menonton tayangan televisi yaitu sebelum dan
sesudah program PNPM Mandiri, lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel. 5 :
Tabel. 5 Menonton Tayangan Televisi.
Test Statisticsb
Menonoton TV
Mann-Whitney U

17.500

Wilcoxon W

32.500

Z

-2.950

Asymp. Sig. (2-tailed)

.003

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

.009a

Sumber : diolah dari lampiran
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan antara menonton tayangan
televisi sebelum dan sesudah program PNPM
Mandiri dengan menggunakan metode uji U Man
Whitney dihasilkan nilai probabilitas 0,003
dimana lebih kecil dari (α) 0,05 sehingga
menerima H1 dan menolak Ho yaitu terdapat
perbedaan secara signifikan menonton tayangan
televisi sebelum dan sesudah program PNPM
Mandiri di daerah penelitian.
c. Mengadakan Musyawarah.
Berdasarkan hasil uji menggunakan metode U
Man Whitney diperoleh hasil pada kategori
Mengadakan Musyawarah yaitu sebelum dan
sesudah program PNPM Mandiri, lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 6::
Tabel. 6 Mengadakan Musyawarah.
Test Statisticsb
Mengadakan
musyawarah
Mann-Whitney U
57.500
Wilcoxon W
333.500
Z
-2.609
Asymp. Sig. (2-tailed)
.009
Exact Sig. [2*(1-tailed
.266a
Sig.)]
Sumber : diolah dari lampiran
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
terdapat
perbedaan
antara
mengadakan
musyawarah sebelum dan sesudah program
PNPM Mandiri dengan menggunakan metode uji
55

Jurnal Mantik Penusa

Jurnal Mantik Penusa

Vol 16 No 2 Desember 2014

U Man Whitney dihasilkan nilai probabilitas 0,009
dimana lebih kecil dari (α) 0,05 sehingga
menerima H1 dan menolak Ho yaitu terdapat
perbedaan
secara
signifikan
mengadakan
musyawarah sebelum dan sesudah program
PNPM Mandiri.
d. Membaca Surat Kabar atau Koran.
Berdasarkan hasil uji menggunakan metode U
Man Whitney diperoleh hasil pada kategori
membaca surat kabar atau koran yaitu sebelum
dan sesudah program PNPM Mandiri, lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 :
Tabel. 7 Membaca Surat Kabar atau Koran.
Test Statisticsb
Membaca Koran
Mann-Whitney U
30.000
Wilcoxon W
45.000
Z
-2.106
Asymp. Sig. (2-tailed)
.035
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.074a
Sumber : diolah dari lampiran
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan antara membaca surat kabar
atau koran sebelum dan sesudah program PNPM
Mandiri dengan menggunakan uji U Man Whitney
dihasilkan nilai probabilitas 0,035 dimana lebih
kecil dari (α) 0,05 sehingga menerima H1 dan
menolak Ho yaitu terdapat perbedaan secara
signifikan antara membaca surat kabar atau koran
sebelum dan sesudah program PNPM Mandiri.
e. Diskusi Sesama Warga.
Berdasarkan hasil uji menggunakan metode U
Man Whitney diperoleh hasil pada kategori diskusi
sesama warga yaitu sebelum dan sesudah ada
program PNPM Mandiri yang dapat dilihat pada
tabel 8 dibawah ini :
Tabel. 8 Diskusi Sesama Warga.
Test Statisticsb
Diskusi Sesama
Warga
Mann-Whitney U
40.500
Wilcoxon W
85.500
Z
-2.878
Asymp. Sig. (2-tailed)
.004
Exact Sig. [2*(1-tailed
.012a
Sig.)]
Sumber : diolah dari lampiran
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan antara diskusi sesama warga

ISSN 2088-3943

sebelum dan sesudah program PNPM Mandiri
dengan menggunakan uji U Man Whitney
dihasilkan nilai probabilitas 0,004 dimana lebih
kecil dari (α) 0,05 sehingga menerima H1 dan
menolakHo yaitu terdapat perbedaan secara
signifikan antara diskusi sesama warga sebelum
dan sesudah program PNPM Mandiri.
Perbedaan Ekonomi
Katagori dalam
perbedaan ekonomi adalah
pendapatan, modal, jumlah anggota keluarga yang
bekerja, jumlah pekerjaan dan yang terakhir
jumlah jam kerja. Setelah di uji dengan
menggunakan metode uji u mann whitney terdapat
pebedaan pada pendapatan, modal, jumlah
pekerjaan dan jumlah jam kerja.
Perbedaan Ekonomi
a. Pendapatan.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan pendapatan sebelum dan
sesudah program PNPM Mandiri dengan
menggunakan uji U Man Whitney dihasilkan nilai
probabilitas 0,040 dimana lebih kecil dari (α)
0,05, sehingga menerima H1 dan menolak Ho
yaitu terdapat perbedaan secara signifikan antara
pendapatan sebelum dan sesudah program PNPM
Mandiri.
b. Modal.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan antara modal sebelum dan
sesudah program PNPM Mandiri dengan
menggunakan uji U Man Whitney dihasilkan nilai
probabilitas 0,040 dimana lebih kecil dari (α) 0,05
sehingga menerima H1 dan menolak Ho yaitu
terdapat perbedaan secara signifikan antara modal
sebelum dan sesudah program PNPM Mandiri
c. Jumlah Anggota Keluarga yang Bekerja.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan antara anggota keluarga yang
bekerja sebelum dan sesudah program PNPM
Mandiri dengan menggunakan uji U Man Whitney
dihasilkan nilai probabilitas 0,073 dimana lebih
besar dari (α) 0,05 sehingga menerima Ho dan
menolak H1 yaitu tidak terdapat perbedaan secara
signifikan antara jumlah anggota keluarga yang
bekerja sebelum dan sesudah program PNPM
Mandiri,
d. Jumlah Pekerjaan.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan antara jumlah pekerjaan
sebelum dan sesudah program PNPM Mandiri
dengan menggunakan uji U Man Whitney
dihasilkan nilai probabilitas 0,036 dimana lebih
kecil dari (α) 0,05 sehingga menerima H1 dan
menolak Ho yaitu terdapat perbedaan secara
56

Jurnal Mantik Penusa

Jurnal Mantik Penusa

Vol 16 No 2 Desember 2014

signifikan antara jumlah pekerjaan sebelum dan
sesudah program PNPM Mandiri,
e. Jumlah Jam Kerja.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan antara jumlah jam kerja
sebelum dan sesudah program PNPM Mandiri
dengan menggunakan uji U Man Whitney
dihasilkan nilai probabilitas 0,049 dimana lebih
kecil dari (α) 0,05 sehingga menerima H1 dan
menolak Ho yaitu terdapat perbedaan secara
signifikan antara jumlah jam kerja sebelum dan
sesudah program PNPM Mandiri.
IV. KESIMPULAN
1. Pelaksanaan PNPM Mandiri berjalan
dengan lancar dan tepat waktu sesuai
dengan jadwal.
2. Sikap masyarakat terhadap program yang
diberikan oleh pemerintah positif bagi
masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dalam bekerja.
3. Program
PNPM
Mandiri
telah
memberikan perbedaan yang nyata dan
positif terhadap kehidupan sosial
ekonomi masyarakat Desa Pulau
Gambar.
4. Masalah yang dihadapi masyarakat
dalam pelaksanaan program PNPM
Mandiri di Desa Pulau Gambar yaitu,
pada program SPP dimana modal yang
kecil. Permasalahan sumber daya
manusia dilapangan tidak sesuai dengan
pelaksanaannya. Permasalahan beberapa
desa sulit menemukan waktu yang tepat.
5. Upaya yang dilakukan untuk SPP yaitu
mengajukan tambahan modal SPP
dengan perincian dana dan rencana usaha
yang dilakukan.Upaya yang akibat
sumber daya manusia dilapangan adalah
lebih meningkatkan sumberdaya manusia
seperti sering mengikuti pelatihan
pelatihan dan
mengakses segala
informasi dari berbagai media. Upaya
yang dilakukan dari permasalahan desa
sulit menemukan waktu yang tepat
adalah pelaku PNPM Mandiri seperti
masyarakat agar tetap berkoordinasi
dengan TPK (Tim Pengelola Kegiatan),
KADES (Kepala Desa) dan KPMD
(Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa).
V. DAFTAR PUSTAKA

ISSN 2088-3943

Adi, I.R. 1994. psikologi pekerjaan sosial dan
ilmu kesejahteraan sosial. Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Anonimous,
2007.
Program
Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri.
Departemen
Dalam
Negeri.www.google.com.
Azwar, S.1995. Sikap Manusia Teoridan
Pengukurannya. Edisi kedua. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta.
Daniel,M. 2002. Metode Penelitian Sosial
Ekonomi. Bumi Aksara. Jakarta.
Departemen Dalam Negeri. 2007. Petunjuk Teknis
Operasional
Program
Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri Perdesaan. Jakarta.
Fajri, Mohamad. M P SH, 2001. Artikel Sinar
Harapan:Corporate Social Responsbility.
Url http://www.unisosdem.org
Hagul, Peter.,1992. Pembangunan Desa dan
Lembaga Swadaya Masyarakat. CV
Rajawali. Jakarta.
Hidayat,
Syarif dan
Darwnin
S.,2001.
Pemberdayaan Ekonomi Rakyat : Sebuah
Rekontruksi Konsep Community Based
Development. Pustaka Quantum. Jakarta.
Husein, U.2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi
dan Tesis Bisnis. Edisi kedua. Rajawali
Pers. Jakarta.
Kartasapoetra A.G., 2003. Teknologi Penyuluhan
Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.
Krech, David dkk.,2000. Sikap Sosial.
penerjemah: Siti R, dkk. Pusat
Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan. Jakarta.
Margono, S. 2003. Membentuk Pola Prilaku
Manusia Pembangunan. IPB. Press.
Mueller,D.J. 2005. Mengukur Sikap Sosial.
Pegangan Untuk Penelitian dan Praktisi.
Bumi Aksara. Jakarta.
Nazir, moh,.Ph.D.,2005. Metode Penelitian.
Ghalia Indonesia.Jakarta.
Suit, J. dan Almasdi,2006. Aspek Sikap dan
Mental Dalam Manajemen SDM.
Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor

57
Jurnal Mantik Penusa

Jurnal Mantik Penusa

Vol 16 No 2 Desember 2014

ISSN 2088-3943

Todaro,
michael
P.,1998.
Pembangunan
Pertanian Edisi V. Bumi Aksara. Jakarta.
Van Den Ban, A.W dan Hawkins, 1999.
Penyuluhan Pertanian. Kanisius. yogyakarta.

58
Jurnal Mantik Penusa