RESPON PERTUMBUHAN SAWI (BRASSICA JUNCEA L.) TERHADAP PENGGUNAAN EKSTRAK TEH DAN PUPUK KASCING.

RESPON PERTUMBUHAN SAWI (Brassica juncea L.)
TERHADAP PENGGUNAAN EKSTRAK TEH
DAN PUPUK KASCING
Oleh :
Juni Ferawaty Pane
NIM 408241034
Program Studi Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012

iii

v


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul
dari skripsi ini adalah “Respon

Pertumbuhan Sawi (Brassica juncea L.)

terhadap Penggunaan Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing”, yang merupakan
salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Jurusan Biologi,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
antara lain Bapak Dr. Syahmi Edi selaku Dosen Pembimbing serta Ir.Herkules
Abdullah, MS, Drs. Nusyirwan, M.Si, Dra. Hj. Nuraini Hrp, M.Si, selaku dosen
penguji. Terkhusus buat kedua orang tua (W.Pane dan R. br Siallagan) yang selalu
mendukung saya dan memberikan semangat serta doa bagi saya begitu juga buat
saudara/I dan seluruh keluarga saya ( Ridwan Jenson Pane S.P., Rohani Betaria
Pane A.Md dan Alan Nuari Pane) serta teman-teman terdekat penulis Atika
S.Sinaga, Nani F.O. Simanjuntak, Atri G. Gultom, Dewi A.W. Manik dan Barry

S.F. Purba serta teman-teman stambuk 2008 yang turut membantu dan seluruh
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini di
masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir
kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Agustus 2012

Juni Ferawaty Pane
NIM 408241034

i

RESPON PERTUMBUHAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP
PENGGUNAAN EKSTRAK TEH DAN PUPUK KASCING
Juni Ferawaty Pane (408241034)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak
teh, pupuk kascing dan interaksi keduanya terhadap pertumbuhan sawi dan

untuk mengetahui berapa konsentrasi ekstrak teh dan pupuk kascing
maksimum yang dapat digunakan. Penelitian ini dilaksanakan Mei sampai Juli
2012 di areal lahan Jalan Karya Dusun V Desa Hulu, Pancur Batu. Jenis
penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah
konsentrasi ekstrak teh yang terdiri dari 4 taraf yaitu K1: 0 gr/L, K2: 5 gr/L,
K3: 10 gr/L, K4: 15 gr/L dan faktor kedua adalah jumlah pupuk kascing yang
terdiri dari 4 taraf yaitu : P0 : 0 g/tanaman, P1 : 15 g/tanaman, P2 : 30 g/tanaman
, P3 : 45 g/tanaman. Jumlah kombinasi perlakuan adalah 16 dengan 3 kelompok,
sehingga jumlah unit percobaan adalah 48 percobaan dan populasinya merupakan
tanaman sawi dan sampel berjumlah 192 tanaman. Parameter yang diamati dalam
penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah, berat kering dan
luas daun. Dari hasil analisis data penelitian ini diperoleh tanaman dengan
kombinasi perlakuan K3P3 memberikan pengaruh yang sangat nyata. Tanaman
dengan pemberian ekstrak teh tidak berpengaruh nyata terhadap parameter yang
diamati kecuali terhadap berat kering tanaman, sedangkan pupuk kascing
memberikan pengaruh sangat nyata terhadap semua perlakuan dimana tanaman
dengan konsentrasi lebih besar menghasilkan tanaman yang lebih baik. Interaksi
keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap parameter yang diamati.


ii

GROWTH RESPONSE MUSTARD (Brassica juncea L.) THE USE OF TEA
EXTRACT AND WORM COMPOST
Juni Ferawaty Pane (408241034)
ABSTRACT
The research aims to determine the effect of tea extract, worm compost
and interaction both on the growth of lettuce and to determine how the
concentration of tea extract and worm compost the maximum that can be used.
The research was started from May to July 2012 in the area of Jalan Karya Dusun
V Desa Hulu, Pancur Batu. The type of this research is experimental research
with Random Design block (RAK) factorial with two factors. The first factor is
the concentration of tea extract that consists of 4 standard, namely K1: 0 g / L,
K2: 5 g / L, K3: 10 g / L, K4: 15 g / L and the second factor is the amount of
worm compost consisting of 4 stage are: P0: 0 g / plant, P1: 15 g / plant, P2: 30 g /
plant, P3: 45 g / plant. Number of combined treatment was 16 to 3 groups, so the
number of unit is 48 experimental trials and the population is a sample of plants
and 192 mustard plants. Parameters observed in this study were plant height, leaf
number, wet weight, dry weight and leaf area. From the analysis of research data
was obtained with combined treatment plants K3P3 and K3P2 is a very real

influence. Plants with the tea extract did not significantly affect the parameters
were observed except for the dry weight of plants, while worm compost very real
influence on all treatments in which plants with larger concentrations produce
better crops. Interaction of the two did not significantly affect the observed
parameters.

vi

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i

ii
iii
v
vi
vii
viii
x

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Batasan Masalah
1.3. Perumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Manfaat Penelitian

1
1
2
3
3

4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)
2.1.1. Manfaat Sawi
2.1.2. Syarat Tumbuh
2.2. Ekstrak Teh
2.2.1. Kandungan Teh
2.3. Pupuk Kascing
2.3.1. Unsur Hara dan Peranan Pupuk Kascing
2.4. Hipotesis Percobaan
2.4.1. Ha (Hipotesis alternatif)
2.4.2. Ho (Hipotesis nol/nihil)
2.4.3. Hipotesis statistik

5
5
6
7
9

9
13
13
16
16
16
16

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
3.2. Alat dan Bahan
3.3. Populasi dan Sampel
3.4. Rancangan Penelitian
3.5. Prosedur Kerja
3.6.Variabel penelitian
3.7.Parameter Penelitian
3.8.Teknik pengambilan data
3.9.Teknik Analisis Data

17

17
17
17
17
21
22
22
24
24

vii

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Tinggi Tanaman
4.1.2. Jumlah Daun
4.1.3. Luas Daun
4.1.4. Berat Basah
4.1.5. Berat Kering
4.2. Pembahasan

4.2.1. Respon Pertumbuhan Sawi terhadap Pemberian Ekstrak Teh
pada Variabel Penelitian
4.2.2. Respon Pertumbuhan Sawi terhadap Pemberian Pupuk
Kascing pada Variabel Penelitian
4.2.3. Respon Pertumbuhan Sawi terhadap Interaksi Ekstrak
Teh dan Pupuk Kascing pada Variabel Penelitian

31
31
31
33
36
38
41
43

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran


47
47
47

DAFTAR PUSTAKA

48

LAMPIRAN

44
44
46

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Morfologi sawi hijau

5

Gambar 4.1. Histogram Rataan Tinggi Tanaman yang Diberi Perlakuan
Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing

33

Gambar 4.2. Histogram Rataan Jumlah Daun yang Diberi Perlakuan
Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing

36

Gambar 4.3. Histogram Rataan Luas Daun yang Diberi Perlakuan
Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing

39

Gambar 4.4. Histogram Rataan Berat Basah yang Diberi Perlakuan
Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing

41

Gambar 4.5. Histogram Rataan Berat Kering yang Diberi Perlakuan
Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing

44

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kandungan Gizi pada Sawi

6

Tabel 3.1. Kombinasi Perlakuan

18

Tabel 3.2. Model Pengamatan untuk RAK Faktorial

25

Tabel 3.3. Data Hasil Percobaan Menurut Faktor Ekstrak Teh dan
Pupuk Kascing

27

Tabel 3.4. Model Analisis Varians (ANAVA) secara RAK Faktorial

29

Tabel 4.1. Analisis Varians (ANAVA) Pengaruh antara Ekstrak Teh
dan Pupuk Kascing terhadap Tinggi Tanaman Umur 6 MST

31

Tabel 4.2. Pengaruh Perlakuan Berbagai Konsentrasi antara Ekstrak
Teh dan Pupuk Kascing terhadap Tinggi Tanaman pada
Umur 6 MST

32

Tabel 4. 3. Analisis Varians (ANAVA) Pengaruh antara Ekstrak Teh
dan Pupuk Kascing terhadap Jumlah Daun pada
Umur 6 MST

34

Tabel 4.4. Pengaruh Perlakuan Berbagai Konsentrasi antara Ekstrak Teh
dan Pupuk Kascing terhadap Jumlah Daun pada
Umur 6 MST
35
Tabel 4.5. Analisis Varians (ANAVA) Pengaruh antara Ekstrak Teh
dan Pupuk Kascing terhadap Luas Daun Umur 6 MST

36

Tabel 4.6. Pengaruh Perlakuan Berbagai Konsentrasi antara Ekstrak Teh
dan Pupuk Kascing terhadap Luas Daun Pada Umur 6 MST 37
Tabel 4.7. Analisis Varians (ANAVA) Pengaruh antara Ekstrak Teh
dan Pupuk Kascing terhadap Berat Basah Umur 6 MST

39

Tabel 4.8. Pengaruh Perlakuan Berbagai Konsentrasi antara Ekstrak Teh
dan Pupuk Kascing terhadap Berat Basah pada Umur 6 MST 40
Tabel 4.9. Analisis Varians (ANAVA) Pengaruh antara Ekstrak Teh
dan Pupuk Kascing terhadap Berat Kering Umur 6 MST

41

Tabel 4.10. Pengaruh Perlakuan Berbagai Konsentrasi antara Ekstrak Teh
dan Pupuk Kascing terhadap Berat Kering pada Umur 6 MST 42

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Data Pengamatan Pengaruh Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing
terhadap Jumlah Daun pada Pengukuran I-V
50
Lampiran 2. Data Pengamatan Pengaruh Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing
terhadap Jumlah Daun pada Pengukuran I- IV
74
Lampiran 3. Data Pengamatan Pengaruh Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing
terhadap Luas Daun
90
Lampiran 4. Data Pengamatan Pengaruh Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing
terhadap Berat Basah
95
Lampiran 5. Data Pengamatan Pengaruh Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing
terhadap Berat Kering
99
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

104

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Caisim atau dikenal dengan sawi hijau mengandung berbagai khasiat bagi
kesehatan. Kandungan yang terdapat pada sawi/caisim adalah protein, lemak,
karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Manfaat caisim
atau sawi bakso sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada
penderita batuk, penyembuh sakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki
fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan (Sunarjono,
2007).
Permintaan masyarakat terhadap caisim semakin lama semakin meningkat.
Dengan permintaan sawi yang semakin meningkat, maka untuk memenuhi
kebutuhan konsumen, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas, perlu dilakukan
peningkatan produksi. Salah satu upaya peningkatan hasil yang dapat dilakukan
adalah melalui pemupukan. Dewasa ini pemupukan yang ramah lingkungan dan
aman bagi kesehatan melalui sistem organik sangat dianjurkan. Bahan pemupukan
yang dapat digunakan salah satunya adalah berupa limbah teh dan kascing
(kotoran bekas pemeliharaan cacing).
Air sisa teh yang dibuang dapat menjadi limbah rumah tangga. Padahal
berdasarkan pengalaman di lapangan air sisa teh dapat menyuburkan tanaman
ketika dibuang disamping tanaman. Tanaman yang disiram dengan air teh
pertumbuhannya lebih baik dibandingkan dengan yang tidak diberi air teh. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagai limbah rumah tangga, air teh dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk bagi tanaman. Menurut Pambudi (2006), kandungan hara atau
mineral air teh cukup beragam, baik unsur makro maupun mikro, namun secara
ilmiah perlu dibuktikan kebenarannya.
Selain air teh, pupuk yang baik untuk tanaman adalah pupuk kascing.
Kascing merupakan pupuk organik yang dihasilkan dari proses pencernaan dalam
tubuh cacing dan dibuang sebagai kotoran cacing yang telah terfermentasi
(Mashur, 2001). Kascing ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan
pupuk organik lain, karena kascing kaya akan unsur hara makro esensial seperti:

2

carbon (C), nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K) dan unsur-unsur hara mikro lain
seperti zinc (Zn), tembaga (Cu), mangan (Mn), serta mengandung hormon tumbuh
tanaman seperti auksin, giberelin dan sitokinin yang mutlak dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman secara maksimal. Beberapa hasil penelitian menunjukkan
bahwa kascing dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman hortikultura,
seperti jagung manis, mentimun, dan melon, dan untuk padi, untuk bibit coklat
(Mulyati dan Sinwin, 2010).
Pada penelitian budidaya caisim oleh Fahrudin (2009) menggunakan
konsentrasi ekstrak teh, dengan 4 taraf yaitu 0 g/L (K0), 10 g/L(K1), 20 g/L (K2),
dan 30 g/L (K3) sedangkan dosis pupuk kascing, dengan 4 taraf yaitu 0 ton/ha
(P0), 4 ton/ha(P1), 8 ton/ha (P2) dan 12 ton/ha (P3). Setara dengan 0 g/tanaman,
10 g/tanaman, 20 g/tanaman dan 30 g/tanaman. Hasil optimum dan yang
disarankan untuk penggunaan dosis kascing menurut penelitian ini adalah 8 ton/ha
dapat diterapkan dalam budidaya caisim karena menghasilkan tajuk yang lebih
baik dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Sedangkan kombinasi ekstrak
teh 10 g/L dan pupuk kascing 12 ton/ha menghasilkan berat segar tajuk tertinggi
yaitu 25,45 g/tanaman. Penelitian lain oleh Fransisca (2009) dengan faktor pertama
adalah pupuk Kascing dengan 4 taraf, yaitu K0 (0 g/tanaman), K1 (20 g/tanaman), K2
(40 g/tanaman), dan K3 (60 g/tanaman) dan faktor kedua adalah pupuk Puja 168
dengan 4 taraf, yaitu P0 (0 ml/liter air), P1 (2.5 ml/liter air), P2 (5 ml/liter air) dan P3
(7.5 ml/liter air). Perlakuan

pupuk Kascing berpengaruh nyata terhadap tinggi

tanaman, jumlah daun, total luas daun, bobot segar per tanaman, bobot kering per
tanaman, laju asimilasi bersih umur 24-40 hst, laju pertumbuhan relatif 24-40
hst, produksi per tanaman dan produksi per plot dengan dosis pupuk kascing
anjuran 60 gr/tanaman, sehingga berdasarkan pemberian perlakuan melalui
penelitian yang telah ada ini menjadi sumber acuan penulis untuk memberikan
dosis perlakuan pada penelitian lanjutan yang akan dilaksanakan.
Penggunaan air/ekstrak teh dan pupuk kascing diharapkan dapat
memberikan pengaruh yang positif karena keduanya merupakan penerapan pupuk
organik yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Ekstrak teh dan pupuk

3

kascing perlu dikaji lebih jauh dengan melakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap tanaman sawi.
Berdasarkan uraian di atas dalam upaya menghasilkan tanaman sawi yang
berkualitas dengan meningkatkan penyerapan unsur hara tanaman, penulis merasa
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ’’ Respon Pertumbuhan Sawi
(Brassica juncea L.) terhadap Penggunaan Ekstrak Teh dan Pupuk
Kascing’’ sehingga dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam sawi dengan
lebih baik dan maksimal .

1.2. Ruang Lingkup/ Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mempermudah pemahaman mengenai pemberian Ekstrak (air) teh yang sudah
direndam selama 1 malam tanpa diberi gula serta pupuk kascing terhadap
pertumbuhan tanaman caisim/sawi (Brassica juncea L.).

1.3. Perumusan Masalah
Untuk mengetahui hasil dari ekstrak air teh dan kascing dapat dijadikan
sebagai pupuk bagi tanaman, maka masalah yang ingin diketahui dari penelitian
ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh ekstrak teh terhadap pertumbuhan dan hasil sawi ?
2. Bagaimana pengaruh kascing terhadap pertumbuhan dan hasil sawi ?
3. Bagaimana interaksi antara ekstrak teh dan pupuk kascing terhadap
pertumbuhan dan hasil sawi ?

1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka diperoleh tujuan di lakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh ekstrak teh terhadap pertumbuhan dan hasil sawi.
2. Mengetahui pengaruh kascing terhadap pertumbuhan dan hasil sawi.
3. Mengetahui interaksi antara ekstrak teh dan pupuk kascing terhadap
pertumbuhan dan hasil sawi.

4

1.5. Manfaat Penelitian
Melalui adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
beberapa pihak sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan tentang penyiraman tanaman dengan ekstrak(air) teh
khususnya peneliti dan para pembaca.
2. Memberi informasi tambahan tentang manfaat ekstrak/air teh dan pupuk
kascing.
3. Untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan mengenai
dosis ekstrak teh dan pupuk kascing yang baik pada tanaman sawi (Brassica
juncea L.)

47

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari data yang didapat dan pembahasan yang didapat kesimpulan sebagai
berikut :
1.

Pemberian ekstrak teh tidak memberikan pengaruh yang nyata pada
berbagai variabel penelitian.

2.

Perlakuan pupuk kascing memberikan pengaruh sangat nyata terhadap
tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat basah dan berat kering.

3.

Kombinasi ekstrak teh 15 g/L dan pupuk kascing 45 gr/tanaman (K3P3)
memberikan hasil terbaik pada setiap pengamatan parameter .

5.2. Saran
1.

Penggunaan dosis kascing 45 gr/tanaman dapat diterapkan untuk tanaman
sawi karena memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
perlakuan yang lainnya.

2.

Untuk aplikasi pupuk kascing pada penelitian lanjutan dapat digunakan
dosis yang lebih besar sampai ditemukan batas titik optimal pada tanaman
sawi.

48

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2011a), Khasiat sawi, http://khasiatbuah.com/sawi-hijau.htm (akses 3
Februari 2012)
Anonim, (2010b), Pupuk Kascing Tingkatkan Hasil Pertanian, http://www. agri
tekno.com/pertanian - organik/87 - pupuk- kascing- tingkatkan- hasilpertanian. html (akses 3 Februari 2012)
Anonim, (2008c). Klasifikasi Sawi, http://www.plantamor.com/spcdtail.php?.
(akses tanggal Februari 2012)
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, (1981), Daftar Komposisi Bahan
Makanan, Bhatara Karya Aksara, Jakarta
Fahrudin, F., (2009), Budidaya Caisim (Brassica juncea L.) Menggunakan
Ekstrak Teh Dan Pupuk Kascing. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret,, Surakarta
Fransisca, S., (2009). Respon Pertumbuhan Dan Produksi Sawi (Brassica juncea
L.) Terhadap Penggunaan Pupuk Kascing Dan Pupuk Organik Cair,
Skripsi USU Repository © 2008
Hanafiah, A. K., (2011), Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Edisi Ketiga,
Rajawali Pers, Jakarta
Haryanto, W. ; T. Suhartini dan E. Rahayu ,(2003), Sawi dan Selada. Edisi Revisi
Penebar Swadaya, Jakarta
Hidayat, A.A., (2010), Pengaruh pupuk kascing terhadap tanaman. netsains.
com/wp-content/uploads/artikelkiriman/noid-aa-kascing.doc (akses 3
Februari 2012)
Irwan, A.W., Wahyudin A. dan Farida, (2005), Pengaruh dosis kascing dan
bioaktivator terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi (Brassica
juncea L.) yang dibudidayakan secara organik, Jurnal Kultivasi Vol 4(2)
:136-140
Lunardi, S., (2011), 15 Manfaat Teh, Harian Kompas. com, Kamis, 13 Oktober
2011 (akses 19 Januari 2012)
Mashur, (2001), Vermikompos (Kompos Cacing Tanah, Dikutip
http://kascing .com/article/mashur (akses 3 Februari 2012)

dari:

49

Mulyati dan Sinwin, R. M., (2010), Kontribusi Pemanfaatan Pupuk Organik
Kascing Dan Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan Dan Serapan Fosfor
Pada Tanaman Jagung. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNRAM
Mulat, T., (2003), Membuat dan Memanfaatkan Kascing Pupuk Organik
Berkualitas. Agromedia Pustaka, Jakarta
Marvelia, A., (2006), Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata)
yang Diperlakukan dengan Kompos Kascing dengan Dosis yang
Berbeda, Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XIV, No. 2, Oktober 2006
Nadya, (2008), Air Teh Basi dan Air Bekas Cucian Beras. http://www.
Bluefame.com (akses 18 Februari 2012)
Pambudi, J. (2006). Potensi Teh sebagai Sumber Zat Gizi dan Perannya dalam
Kesehatan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi. www.pdgi online.
com (akses 19 Januari 2012)
Panuju,

D.T.,2008. Teh Dan Pengolahannya. http://dymastunggulpanuju.
blogspot.com/2011/10/teh-dan-pengolahannya-olehdymas.html?z#!/2011/
10/teh-dan-pengolahannya-oleh-dymas.html (akses 19 Januari 2012)

Rukmana, R., (2007), Bertanam Petsai dan Sawi, Kanisius, Yogyakarta
Sastrosupadi, A., (2000), Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian Edisi
Revisi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Simanjuntak, D., (2004), Manfaat Pupuk Organik Kascing Dan Cendawan
Mikoriza Arbuskula (CMA) Pada Tanah dan Tanaman. Jurnal Penelitian
Bidang Ilmu Pertanian Volume 2, Nomor 1, April 2004: 1-3
Sitompul, S. M. dan Guritno, B., (1995), Analisis Pertumbuhan Tanaman,
UGM-Press, Yogyakarta
Sunarjono, H. H., (2007), Bertanam 30 Jenis Sayur, Penebar Swadaya, Jakarta
Sutiyoso, Y., (2003), Meramu Pupuk Hidroponik, Penebar Swadaya, Jakarta