MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI POKOK SUMBER DAYA ALAM DENGAN LINGKUNGAN DALAM MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI 104209 SAENTIS, KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.

(1)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdullilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan kesehatan dan rahmat-Nya, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai waktu yang direncanakan. Shalawat dan Salam dipersembahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta. Skripsi ini berjudul “upaya meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) di kelas IV SD Negeri 104209 Saentis tahun ajaran2012/2013”. Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Berkat bantuan dari berbagai pihak serta bimbingan yang diberikan, maka pada kesempatan ini dengan rasa hormat, ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simare-mare, M.S selaku Pembantu Dekan II, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu


(2)

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD dan bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP UNIMED. 5. Ibu Dr. Naeklan Simbolon M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah begitu banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Bapak Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd, Bapak Drs. Khairul Anwar, dan Ibu Dra. Erlinda S, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan pengajaran selama penulis duduk sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Medan dan seluruh pegawai FIP

8. Bapak Sunarto, S.Pd, selaku kepala sekolah SD Negeri 104209 Saentis yang telah memberikan izin penelitian dan Bapak M. Ridwan, S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA SD Negeri 104209 Saentis yang telah membantu penulis dalam memberikan data penelitian ini.

9. Teristimewa kedua orang tua tercinta Ayahanda Misnan dan Ibunda Safrida Hanum yang tak pernah henti memberikan doa, semangat, dukungan dan keikhlasan hati untuk setiap langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

10.Adik-adik tersayang Muhamzad Gani, Rizky Sya’ban dan Haqul Bajdri iii


(3)

moril dan materil kepada penulis.

11.Sahabat tersayang, Serak Bersama (Annisah, Arimbi, Febrina Handayani Siregar, Hayati nurjannah, dan Indah Rosari) untuk satu kata, satu cerita, satu perjuangan. Semoga Allah menyatukan kita dalam silaturahmi yang indah selamanya.

12.Murid kelas IV SD Negeri 104209 Saentis, Kec. Percut Sei Tuan yang telah antusias selama penelitian, murid PPLT SD Negeri 107415 Tjg. Sari, Kec. Batang Kuis dan murid les privat (cha-cha, dina, kiky, lulu, saskya dan zenit ). Terima kasih untuk setiap pengalaman berharga yang penulis dapatkan.

13.Dan kepada seluruh teman seperjuangan lainnya, PGSD kelas A Reg `09 dan teman-teman PPLT SD Negeri No.107415 Tanjung Sari T.A 2012/2013 yang juga bersama-sama berbagi ilmu dan berjuang menyelesaikan skripsi. Semoga kita sukses selalu.

Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis dengan penuh harapan agar kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Medan, Juni 2013 Penulis,

Yuliyanda NIM : 109111065


(4)

ABSTRAK

YULIYANDA, 109111065. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada Materi Pokok Sumber Daya Alam dengan Lingkungan Dalam Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SD Negeri 104209 Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan. Skripsi. Jurusan PPSD. Program Studi PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan Tahun 2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok sumber daya alam dengan lingkungan di kelas IV SD Negeri 104209 Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada materi pokok sumber daya alam dengan lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV.

Subjek dalam penelitian ini seluruh siswa kelas IV SD Negeri 104209 Saentis yang berjumlah 40 siswa, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan desain PTK yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Taggart terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes dan lembar observasi. Kriteria ketuntasan belajar didasarkan pada ketuntasan secara individu dan secara klasikal dengan kriteria ketuntasan minimal 70 bagi individu dan ketuntasan klasikal mencapai  80%.

Berdasarkan analisis data pada kondisi awal terdapat 10 siswa (25%) yang memenuhi kriteria ketuntasan dengan nilai rata-rata kelas 57,37 Dari hasil post test siklus I terdapat 22 siswa (55%) yang memenuhi kriteria ketuntasan dengan rata-rata kelas 69,62. Data ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa sebesar 30% dari tes awal. Dari hasil post test siklus II terdapat 36 siswa (90%) yang memenuhi kriteria ketuntasan dengan rata-rata kelas 81,66 Data ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa sebesar 35% dari post test siklus I. Dari temuan dan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok sumber daya alam dengan lingkungan dalam mata pelajaran IPA di kelas IV. Oleh karena itu disarankan untuk guru agar dapat menerapkan strategi pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray sebagai upaya untuk neningkatkan hasil belajar siswa.


(5)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN

MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

(TSTS) DI KELAS IV SD NEGERI 104209

SAENTIS TAHUN AJARAN

2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Mempertahankan Skripsi

OLEH YULIYANDA NIM. 109111065

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR DIAGRAM ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Indentifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : LANDASAN TEORITIS ... 8

2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Hakikat Belajar ... 8

2.1.2 Hasil Belajar ... 10

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 12

2.1.4 Strategi Belajar ... 13

2.1.5 Pembelajaran Kooperatif ... 15

2.1.6 Pembagian Pembelajaran Kooperatif ... 17

2.1.7 Pembelajaran Teknik Two Stay Two Stray ... 19

2.1.8 Hakekat IPA ... 21

2.2 Kerangka Konseptual ... 25


(7)

BAB III : METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Jenis Penelitian ... 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

3.3 Objek dan Subjek Peneliti`ran ... 29

3.4 Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 30

3.5 Desain Penelitian ... 31

3.6 Prosedur Penelitian... 32

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.8 Analisis Data ... 36

3.9 Jadwal Penelitian ... 39

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Hasil Peneltian ... 40

4.1.1 Deskripsi Tes Awal ... 40

4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 44

4.1.2.1. Perencanaan ... 44

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 45

4.1. 2.3. Hasil Obeservasi dan Evaluasi Siklus I ... 48

4.1.2.4. Refleksi Siklus II ... 54

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 55

4.1.3.1. Perencanaan Siklus II ... 55

4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 56

4.1.3.2. Hasil Observasi Dan Evaluasi Siklus II ... 59

4.1.3.4. Refleksi Siklus II ... 64

4.2 Pembahasan Penelitian ... 65

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73 vi


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabe1 3.1 : Kriteria Perolehan Nilai Individual ... 37

Tabel 3.2 : Kriteria Perolehan Nilai KlasikaL ... 37

Tabe1 3.3 . Kriteria Perolehan Nilai Rata-Rata ... 38

Tabe1 3.4 : Konservasi Penilaian ... 38

Tabel 3.5 : Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 39

Tabel 4.1 : Hasil perolehan nilai siswa pada saat Pre Test ... 41

Tabe1 4.2 : Persentase Ketuntasan Klasikal Pada Kondisi Awal ... 43

Tabel 4.3 : Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Two Stay Two Stray Siklus I ... 49

Tabel 4.4 : Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 50

Tabe1 4.5 : Hasil perolehan nilai siswa pada saat Post Test I ... 51

Tabe1 4.6 : Persentase Ketuntasan Klasikal Pada saat Post Test L ... 53

Tabe1 4.7 : Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Two Stay Two Stray Siklus II ... 59

Tabe1 4.8 : Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 60

Tabe1 4.9 : Hasil Belajar Siswa Pada saat Post Test II ... 61

Tabel 4.10 : Persentase Ketuntasan Klasikal Pada saat Post Test H ... 63

Tabe1 4.11 : Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test, Siklus 1, Dan Siklus II ... 67

Tabe1 4.12 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Siklus ... 68


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 31 Gambar 4.1 : Sekolah Tempat Pelaksanaan Penelitian ... 40 Gambar 4.2 : Guru Menyampaikan Materi Pembelajaran ... 45 Gambar 4.3 : Siswa Duduk Berdasarkan Kelompoknya Masing-masing .... 47 Gambar 4.4 : Siswa yangBertindak sebagai Tamu Berpindah ke

Kelompok lain ... 48 Gambar 4.5 : Guru Bertindak sebagai Fasilitator ... 58 Gambar 4.6 : Siswa Mengerjakan Post Test II ... 59


(10)

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1. : Diagram hasil belajar siswa pada pretest ... 44

Diagram 4.2. : Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Post Test I ... 54

Diagram 4.3. : Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 64

Diagram 4.4. : Diagram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ... 69

Diagram 4.5. : Diagram Persentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ... 69


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 74

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 89

Lampiran 3 : Lembar Observasi Tindakan Kelas Siklus I ... 104

Lampiran 4 : Lembar Observasi Tindakan Kelas Siklus I ... 105

Lampiran 5 : Penjelasan Skala Penilaian Observasi ... 106

Lampiran 6 : Lembar Observasi Siswa Siklus L ... 108

Lampiran 7 : Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 109

Lampiran 8 : Pre Test ... 110

Lampiran 9 : Post Test I ... 114

Lampiran 10 : Post Test II ... 118

Lampiran 11 : Kunci Jawaban ... 122

Lampiran 12 : Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Negeri 104209 Saentis... 123

Lampiran 13 : Tabulasi Jawaban Pre Test Siswa ... 125

Lampiran 14 : Tabulasi Jawaban Siswa Pada Post Test Siklus I ... 126

Lampiran 15 : Tabulasi Jawaban Siswa Pada Post Test Siklus II ... 127


(12)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

I. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Yuliyanda

b. Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 30 Juli 1991

c. Agama : Islam

d. Kewarganegaraan : Indonesia

e. Status : Belum Menikah

f. Anak ke : 1 (pertama) dari 4 (empat) bersaudara

g. Nama Ayah : Misnan

h. Nama Ibu : Safrida Hanum

i. Alamat Orang Tua : Jln. Pancing III No. 80-C Medan

II. Riwayat Pendidikan

PENDIDIKAN NAMA DAN TEMPAT TAHUN

Sekolah Dasar SD Negeri 064973 Medan 1997 - 2003

Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 11 Medan 2003 - 2006

Sekolah Menengah Atas SMK Negeri 10 Medan 2006 - 2009

Perguruan Tinggi


(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 104209 Saentis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa pada materi pokok sumber daya alam dengan lingkungan di kelas IV SD Negeri 104209 Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan.

2. Dari hasil tes awal (pre test) 49 orang siswa hanya 10 siswa (25%) yang memenuhi kriteria ketuntasan dengan nilai rata-rata kelas 57,37.

3. Dari hasil post test siklus I terdapat 22 siswa (55%) yang memenuhi kriteria ketuntasan dengan rata-rata kelas 69,62. Data ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa sebesar 30% dari tes awal.

4. Dari hasil post test siklus II terdapat36 siswa (90%) yang memenuhi kriteria ketuntasan dengan rata-rata kelas 80,25. Data ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa sebesar 35% dari tes siklus I.

5. Berdasarkan hasil observasi ternyata strategi kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, membangkitkan gairah belajar siswa, dan siswa termotivasi untuk belajar. Selain itu, dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dalam materi pokok sumber daya alam dengan lingkungan lebih menarik perhatian siswa dan siswa sangat berantusias dalam mengikuti pembelajaran

5.2 Saran


(14)

kelas di kelas IV SD Negeri 104209 Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada siswa, disarankan dalam proses pembelajaran siswa hendaknya turut aktif dalam proses pembelajaran di kelas, saling bekerjasama dalam kelompok, memiliki rasa tanggung awab sebagai anggota kelompok, tidak takut bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya, saling menghargai pertanyaan atau pendapat orang lain, dan selalu semangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

2. Kepada guru, disarankan hendaknya selalu menyalin hal-hal baru dan memiliki kreatifittas yang tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam proses pembelajaran, mengembangkan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah di kelas dan diharapkan agar guru dapat menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.

3. Bagi sekolah, disarankan penelitian kelas hendaknya digunakan di sekolah-sekolah sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan siswa di sekolah dan juga sebagai alat kontrol kinerja guru dalam mengajar.

4. Bagi peneliti, disarankan hasil penelitian ini hendaknya dijadikan suatu keterampilan serta pengertahuan dalam mendidik siswa. Selain itu, peneliti juga harus mampu menggali dan menemukan model atau metode pembelajaran yang baru.


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Belajar secara umum dapat diartikan sebagai perubahan, contohnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mampu menjadi mampu, dari tidak mau menjadi mau, dan lain sebagainya. Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu, karena dalam proses pernbelajaran terjadi interaksi aktif antara individu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat relatif tetap dalam aspek-aspek : kognitif, psikomotor dan afektif.

Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang penting karena dari sinilah terjadi interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik. Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik berlangsung sehingga dapat dipastikan bahwa hasil pendidikan sangat tergantung dari perilaku pendidik dan perilaku peserta didik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perubahan hanya akan terjadi jika terjadi perubahan perilaku pendidik dan peserta didik. Hal ini berarti pendidik dan peserta didik memiiiki posisi strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Pembelajaran IPA merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan den penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan


(16)

atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam.

Pembelajaran IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketrampilan proses dalam pembelajaran IPA di SD meliputi keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi. Kedua ketrampilan ini dapat melatih siswa untuk menemukan dan menyelesaikan masalah secara ilmiah untuk menghasilkan produk-produk IPA yaitu fakta, konsep, generalisasi, hukum dan teori-teori baru. Sehingga perlu diciptakan kondisi pembelajaran IPA di SD yang dapat mendorong siswa untuk aktif dan ingin tahu.

Namun kenyataannya, siswa kurang siswa kurang terdorong untuk aktif dan ingin tahu dalam proses pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran IPA. Hal ini dikarenakan pada umumnya guru hanya menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran dan siswa hanya mendengarkan dan mencatat materi yang diajarkan oleh guru di depan kelas sehingga siswa kurang terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 104204 Saentis siswa kurang menunjukkan kegairahan yang tinggi pada proses pembelajaran, kurang termotivasi dalam belajar dan semangat belajar yang menurun sehingga siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran.


(17)

Selain itu, hasil belajar siswa pada SD Negeri 102404 kurang memuaskan. Dari jumlah 40 orang siswa hanya 25 % saja yang memperoleh nilai ketuntasan, sedangkan 75% lainnya masih mendapat nilai yang kurang.

Hal ini dikarenakan guru menjelaskan materi di depan kelas dengan metode ceramah. Kegiatan siswa hanya duduk mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan guru. Dalam pembelajaran tersebut, terlihat siswa masih kurang berani menjawab maupun mengajukan pertanyaan pada guru, hal ini tampak saat guru memberikan pertanyaan hanya beberapa siswa yang berani untuk menjawab dan ketika guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, sebagian besar siswa cenderung diam. Model pembelajaran yang digunakan guru tersebut cenderung kurang membangkitkan semangat siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Akibatnya terlihat beberapa siswa ada yang bercanda dengan teman, mengantuk dan melamun. Interaksi antar siswa dan antara guru dengan siswa relatif masih kurang. Hal ini menunjukkan sikap dan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA masih rendah.

Upaya yang harus dicoba adalah dengan melaksanakan pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru. Berdasarkan beberapa kajian dan temuan menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pernbelajaran karena dengan pembelajaran kooperatif siswa belajar memahami konsep mereka sendiri dengan cara belajar berkelompok yang anggotanya heterogen. Hal itu didukung oleh (Johnson & Johnson, 1989) yang mengatakan bahwa suasana belajar kooperatif menghasilkan prestasi yang tinggi, hubungan yang lebih positif, dan penyesuaian psikologis


(18)

yang lebih baik daripada suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan memisah-misahkan siswa.

Cooperatif learning adalah pembelajaran secara kooperatif (gotong royong). Pembelajaran ini berbeda dengan cara belajar kerja kelompok bukan kooperatif. Pada kerja kelompok konvensional bisa saja hanya ada beberapa siswa yang aktif sedangkan siswa lain tidak aktif artinya hanya ikut-ikutan saja. Prinsip ketergantungan positif dan tanggung jawab individu adalah dua hal yang tidak dimiliki oleh konsep kerja kelompok biasa, susunan anggota dalam kelompok biasa tidak memperhatikan keheterogenan. Ketergantungan positif memberikan makna bahwa anggota kelompok dari kelompok itu mempunyai ketergantungan satu sama lain. Artinya pekerjaan itu tidak akan selesai tanpa dikerjakan oleh masing-masing individu/anggota kelompok.

Salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif seperti disebutkan di atas adalah Two Stay Two Stray (TSTS) yang dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992, yaitu model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi ke kelompok lain. Dengan demikian siswa belajar IPA tidak hanya mendengar, guru tidak menerangkan saja. Namun, memerlukan keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran, sehingga dapat memberikan pengaruh dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. . Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul penelitian: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray


(19)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas diperoleh beberapa identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya perhatian siswa dalam proses kegiatan pembelajaran. 2. Siswa kurang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

3. Adanya hasil belajar siswa yang masih rendah khususnya pada pelajaran IPA. 4. Guru cenderung menggunakan metode ceramah.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan maka batasan masalah pada penelitian adalah “Upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa pada materi ajar Sumber Daya Alam dengan Lingkungan dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) di kelas IV SD Negeri 104209 Saentis tahun ajaran 2012/2013”.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) dapat meningkatkan hasil belajar IPA di kelas IV SD Negeri 104209 Saentis tahun ajaran 2012/2013?”


(20)

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA di kelas IV SD Negeri 104209 saentis tahun Ajaran 2012/2013 dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Siswa

a. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar.

b. Terjadi perubahan perilaku baru pada siswa untuk lebih aktif dan kreatif. c. Meningkatkan pemahaman dan penguasaan tentang materi IPA.

2. Bagi Guru

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam pemilihan strategi pembelajaran dalam mengajar sebagai upaya meningkatkan hasil pembelajaran IPA.

b. Memberikan masukan pada guru agar lebih memperhatikan masalah-masalah yang terkait dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran.


(21)

3. Bagi Sekolah

a. Sebagai strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas karena dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran

b. Meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di sekolah 4. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan tentang metode pembelajaran dan prakteknya di sekolah serta sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.


(1)

atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam.

Pembelajaran IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketrampilan proses dalam pembelajaran IPA di SD meliputi keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi. Kedua ketrampilan ini dapat melatih siswa untuk menemukan dan menyelesaikan masalah secara ilmiah untuk menghasilkan produk-produk IPA yaitu fakta, konsep, generalisasi, hukum dan teori-teori baru. Sehingga perlu diciptakan kondisi pembelajaran IPA di SD yang dapat mendorong siswa untuk aktif dan ingin tahu.

Namun kenyataannya, siswa kurang siswa kurang terdorong untuk aktif dan ingin tahu dalam proses pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran IPA. Hal ini dikarenakan pada umumnya guru hanya menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran dan siswa hanya mendengarkan dan mencatat materi yang diajarkan oleh guru di depan kelas sehingga siswa kurang terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 104204 Saentis siswa kurang menunjukkan kegairahan yang tinggi pada proses pembelajaran, kurang termotivasi dalam belajar dan semangat belajar yang menurun sehingga siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran.


(2)

Selain itu, hasil belajar siswa pada SD Negeri 102404 kurang memuaskan. Dari jumlah 40 orang siswa hanya 25 % saja yang memperoleh nilai ketuntasan, sedangkan 75% lainnya masih mendapat nilai yang kurang.

Hal ini dikarenakan guru menjelaskan materi di depan kelas dengan metode ceramah. Kegiatan siswa hanya duduk mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan guru. Dalam pembelajaran tersebut, terlihat siswa masih kurang berani menjawab maupun mengajukan pertanyaan pada guru, hal ini tampak saat guru memberikan pertanyaan hanya beberapa siswa yang berani untuk menjawab dan ketika guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, sebagian besar siswa cenderung diam. Model pembelajaran yang digunakan guru tersebut cenderung kurang membangkitkan semangat siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Akibatnya terlihat beberapa siswa ada yang bercanda dengan teman, mengantuk dan melamun. Interaksi antar siswa dan antara guru dengan siswa relatif masih kurang. Hal ini menunjukkan sikap dan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA masih rendah.

Upaya yang harus dicoba adalah dengan melaksanakan pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru. Berdasarkan beberapa kajian dan temuan menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pernbelajaran karena dengan pembelajaran kooperatif siswa belajar memahami konsep mereka sendiri dengan cara belajar berkelompok yang anggotanya heterogen. Hal itu didukung oleh (Johnson & Johnson, 1989) yang mengatakan bahwa suasana belajar kooperatif menghasilkan prestasi yang tinggi, hubungan yang lebih positif, dan penyesuaian psikologis


(3)

yang lebih baik daripada suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan memisah-misahkan siswa.

Cooperatif learning adalah pembelajaran secara kooperatif (gotong royong). Pembelajaran ini berbeda dengan cara belajar kerja kelompok bukan kooperatif. Pada kerja kelompok konvensional bisa saja hanya ada beberapa siswa yang aktif sedangkan siswa lain tidak aktif artinya hanya ikut-ikutan saja. Prinsip ketergantungan positif dan tanggung jawab individu adalah dua hal yang tidak dimiliki oleh konsep kerja kelompok biasa, susunan anggota dalam kelompok biasa tidak memperhatikan keheterogenan. Ketergantungan positif memberikan makna bahwa anggota kelompok dari kelompok itu mempunyai ketergantungan satu sama lain. Artinya pekerjaan itu tidak akan selesai tanpa dikerjakan oleh masing-masing individu/anggota kelompok.

Salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif seperti disebutkan di atas adalah Two Stay Two Stray (TSTS) yang dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992, yaitu model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi ke kelompok lain. Dengan demikian siswa belajar IPA tidak hanya mendengar, guru tidak menerangkan saja. Namun, memerlukan keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran, sehingga dapat memberikan pengaruh dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. . Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul penelitian: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) di Kelas IV SD Negeri 104209 Saentis Tahun Ajaran 2012/2013”.


(4)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas diperoleh beberapa identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya perhatian siswa dalam proses kegiatan pembelajaran. 2. Siswa kurang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

3. Adanya hasil belajar siswa yang masih rendah khususnya pada pelajaran IPA. 4. Guru cenderung menggunakan metode ceramah.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan maka batasan masalah pada penelitian adalah “Upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa pada materi ajar Sumber Daya Alam dengan Lingkungan dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) di kelas IV SD Negeri 104209 Saentis tahun ajaran 2012/2013”.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) dapat meningkatkan hasil belajar IPA di kelas IV SD Negeri 104209 Saentis tahun ajaran 2012/2013?”


(5)

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA di kelas IV SD Negeri 104209 saentis tahun Ajaran 2012/2013 dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Siswa

a. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar.

b. Terjadi perubahan perilaku baru pada siswa untuk lebih aktif dan kreatif. c. Meningkatkan pemahaman dan penguasaan tentang materi IPA.

2. Bagi Guru

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam pemilihan strategi pembelajaran dalam mengajar sebagai upaya meningkatkan hasil pembelajaran IPA.

b. Memberikan masukan pada guru agar lebih memperhatikan masalah-masalah yang terkait dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran.


(6)

3. Bagi Sekolah

a. Sebagai strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas karena dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran

b. Meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di sekolah 4. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan tentang metode pembelajaran dan prakteknya di sekolah serta sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.


Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 101767 TEMBUNG T.A 2015/2016.

0 4 31

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STRAY TWO STAY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 101775 KECAMATAN PERCUT SEI TUAN TA. 2015/2016.

0 2 24

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TSTS (TWO STAY TWO STRAY) PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 101777 SAENTIS TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 18

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATA Penerapan Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mata Pelajaran Ips Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Karanganyar 01 Weru Suko

0 1 12

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STAY DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 35