Pengaruh Penambahan Minyak Zaitun pada Bubur Gandum terhadap Perubahan Kolesterol Total dan LDL (Low Density Lipoprotein) pada Tikus Galur Wistar.

(1)

ABSTRACT

THE EFFECT OF OLIVE OIL ADDITION INTO OATMEAL IN LOWERING BLOOD TOTAL CHOLESTEROL AND LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN)

IN WISTAR STRAIN RAT

Sebastian Hadinata, 2014, 1st Tutor : Heddy Herdiman, dr., M.Kes. 2nd Tutor : Fenny, Sp.PK., dr., M.Kes.

Dyslipidemia is a disorder in blood lipoproteins levels which there is an increase in lipid fractions such as LDL cholesterol, triglyceride, total cholesterol, decrease in HDL cholesterol or both combination between them. Food such as oat containing beta-glucan fiber and olive oil containing unsaturated fatty acids have been researched in the lowering blood cholesterol.

The aim of this research was to compare the effect between combination of oatmeal and olive oil and single one of each food in lowering blood total cholesterol and LDL cholesterol.

The design of this research was true experimental with randomization using 25 laboratory rats (Rattus norvegicus L.). The rats were divided into five different groups of treatment. They were negative control (KN), positive control (KP), olive oil group (KMZ), oatmeal group (KBG), and combination group (KMZ+KBG). Total blood cholesterol and LDL cholesterol levels were measured after 14 days of induction and after 28 days of treatment. Data were analyzed using one way ANOVA using software and then continued to LSD test with α = 0,05.

The result showed there were 10.85%, 8.85% and 6.60% lower in total blood cholesterol level using KMZ+KBG, KMZ and KBG respectively and 13.85%, 9.33% ,and 8.80% lower in LDL cholesterol level using KMZ+KBG, KMZ and KBG respectively. ANOVA test showed there was a significant decrease in each treatment. LSD test showed that there was a significant difference between KMZ+KBG compared to KBG in total blood cholesterol and LDL lowering, but did not showed significant difference compared to KMZ.

Conclusion of this research was the combination of olive oil and oatmeal had a better effect in decreasing total blood cholesterol and LDL cholesterol levels compare to treatment with oatmeal alone, but did not showed the same effect in the comparison with treatment with olive oil alone.


(2)

ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK ZAITUN PADA BUBUR GANDUM TERHADAP PERUBAHAN KOLESTEROL TOTAL DAN LDL (LOW

DENSITY LIPOPROTEIN) PADA TIKUS GALUR WISTAR

Sebastian Hadinata, 2014, Pembimbing I : Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II : Fenny, Sp.PK., dr., M.Kes.

Dislipidemia adalah suatu kelainan kadar lipoprotein darah baik berupa peningkatan fraksi lipid seperti kolesterol LDL, trigliserida, kolesterol total, penurunan kolesterol HDL atau kombinasi diantaranya. Bahan makanan seperti gandum yang mengandung serat beta-glucan dan minyak zaitun yang mengandung asam lemak tidak jenuh telah diteliti dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL.

Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan efek pemberian kombinasi dari bubur gandum dan minyak zaitun atau pemberian tunggal dari masing-masing bahan makanan terhadap penurunan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL.

Penelitian ini menggunakan desain eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan hewan coba tikus (Rattus norvegicus L.) sejumlah 25 ekor. Hewan coba dibagi kedalam 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (KN), kontrol positif (KP), kelompok minyak zaitun (KMZ), kelompok bubur gandum (KBG) dan kelompok gabungan (KMZ+KBG). Parameter yang diuji adalah kadar kolesterol total dan kolesterol LDL setelah induksi 14 hari dan setelah perlakuan selama 28 hari. Analisis data menggunakan uji Analisis Varian satu arah menggunakan bantuan perangkat lunak yang dilanjutkan dengan uji LSD dengan α = 0,05.

Hasil penelitian didapatkan penurunan kadar kolesterol total sebesar 10,85% pada KMZ+KBG, 8,85% pada KMZ dan 6,60% pada KBG dan LDL 13,85% pada KMZ+KBG, 9,33% pada KMZ dan pada 8,80% KBG. Statistik ANAVA menunjukkan penurunan yang bermakna dari masing-masing perlakuan. Uji LSD menunjukkan perbedaan yang bermakna antara KMZ+KBG bila dibandingkan dengan KBG terhadap penurunan kadar kolesterol total dan LDL, namun tidak berbeda bermakna bila dibandingkan dengan KMZ.

Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian kombinasi bubur gandum dan minyak zaitun lebih baik di dalam menurunkan kadar kolesterol total dan LDL serum tikus bila dibandingkan dengan pemberian bubur gandum, namun tidak lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol total dan LDL serum tikus bila dibandingkan dengan minyak zaitun.


(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3


(4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kolesterol ... 5

2.1.1 Pembentukan Kolesterol ... 5

2.1.2 Fungsi Kolesterol Dalam Tubuh ... 8

2.1.3 Eliminasi Kolesterol ... 8

2.2 Asam Empedu ... 8

2.3 Siklus Enterohepatik ... 11

2.4 Metabolisme Lipoprotein ... 12

2.4.1 Metabolisme Lipoprotein Jalur Eksogen ... 14

2.4.2 Metabolisme Lipoprotein Jalur Endogen ... 15

2.4.3 Reverse Cholesterol Transport ... 17

2.5 Sedentary Lifestyle... 18

2.6 Dislipidemia ... 19

2.7 Gandum ... 23

2.7.1 Taksonomi Gandum ... 23

2.7.2 Beta-Glucan ... 24

2.8 Zaitun ... 24

2.8.1 Taksonomi Zaitun ... 26

2.8.2 Polifenol ... 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 28


(5)

3.1.2 Bahan ... 28

3.2 Lokasi dan Waktu ... 29

3.3 Hewan Coba ... 29

3.4 Penentuan Besar Sample ... 29

3.5 Metode Penelitian ... 30

3.5.1 Desain Penelitian ... 30

3.5.2 Variabel Penelitian ... 30

3.5.3 Prosedur Penelitian... 30

3.5.3.1 Cara Mempersiapkan Bahan Makanan ... 30

3.5.3.2 Cara Kerja Percobaan ... 31

3.6 Definisi Operasional... 32

3.7 Metode Analisis ... 32

3.8 Aspek Etik Penelitian ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 33

4.1.1 Kadar Kolesterol Total Serum Tikus ... 33

4.1.2 Kadar Kolesterol LDL Serum Tikus ... 35

4.1.3 Statistik Penurunan Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Setelah Perlakuan ... 37


(6)

4.1.4 Statistik Penurunan Kadar Kolesterol LDL Serum Tikus Setelah Perlakuan

... 38

4.2 Pembahasan ... 39

4.3 Hipotesis Statistik... 41

4.3.1 Kadar Kolesterol Total ... 41

4.3.2 Kadar Kolesterol LDL... 41

4.3.3 Kriteria Uji ... 41

4.3.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 43

5.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

LAMPIRAN ... 47


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Setelah Diinduksi Pakan Tinggi Lemak Dalam (mg/dl) ... 33 Tabel 4.2 Rerata Persentase Penurunan Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Setelah

Induksi dan Setelah Perlakuan ... 34 Tabel 4.3 Kadar Kolesterol LDL Serum Tikus Dalam (mg/dl) ... 35 Tabel 4.4 Rerata Persentase Penurunan Kadar Kolesterol LDL Serum Tikus Setelah

Induksi dan Setelah Perlakuan ... 36 Tabel 4.5 Statistik Penurunan Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Setelah Perlakuan ... 37 Tabel 4.6 Uji LSD Penurunan Kolesterol Total Serum Tikus Terhadap Masing-masing Perlakuan ... 38 Tabel 4.7 Statistik Penurunan Kadar Kolesterol LDL Serum Tikus Setelah Perlakuan

... 38 Tabel 4.8 Uji LSD Penurunan Kolesterol LDL Serum Tikus Terhadap Masing-masing


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Biosintesis Kolesterol ... 6

Gambar 2.2 Biosintesis Asam Empedu ... 10

Gambar 2.3 Siklus Enterohepatik ... 12

Gambar 2.4 Struktur Lipoprotein ... 13

Gambar 2.5 Karakteristik Lipoprotein ... 14

Gambar 2.6 Metabolisme Lipoprotein Jalur Endogen dan Eksogen... 16

Gambar 2.7 Reverse Cholesterol Transport ... 18

Gambar 2.8 Klasifikasi Dislipidemia Menurut Fredrickson dan Levy ... 19

Gambar 2.9 Contoh Kalkulator ASCVD ... 22

Gambar 2.10 Bubur Gandum ... 24


(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rerata Kadar Kolesterol Total Serum Tikus, Setelah Induksi dan Setelah Perlakuan ... 35 Grafik 4.2 Rerata Kadar LDL Serum Tikus, Setelah Induksi dan Setelah Perlakuan ... 37


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Hasil Pengolahan SPSS Analisis Varian (ANAVA) Satu Arah Kadar Kolesterol Total Setelah Perlakuan... 47 Lampiran 2 Data Hasil Pengolahan SPSS Analisis Varian (ANAVA) Satu Arah

Kadar LDL Setelah Perlakuan ... 48 Lampiran 3 Data Hasil Uji LSD Penurunan Kadar Kolesterol Total Masing-Masing

Perlakuan ... 49 Lampiran 4 Data Hasil Uji LSD Penurunan Kadar Kolesterol LDL Masing-Masing

Perlakuan ... 51 Lampiran 5 Perhitungan Dosis Simvastatin, Bubur Gandum, Minyak Zaitun, Dan

Kadar Serum Kolesterol Normal Pada Tikus ... 53 Lampiran 6 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 55


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dislipidemia adalah suatu kelainan kadar lipoprotein darah baik berupa peningkatan fraksi lipid seperti kolesterol LDL, trigliserida, kolesterol total, penurunan kolesterol HDL atau kombinasi diantaranya (NCEP, 2001). Frederickson dan Levy mengklasifikasikan dislipidemia kedalam enam golongan yaitu golongan I, IIa, IIb, III, IV, dan V. Diantara keenam tipe dislipidemia ini, golongan IIa merupakan yang paling sering. Dislipidemia tipe IIa ini ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL, penurunan kadar HDL dan peningkatan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular (Longo, Kasper, & Fauci, 2012).

Dislipidemia, terutama hiperkolesterolemia familial telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sering ditemukan. Insidensi dari kasus ini adalah 1/500 orang (Longo, Kasper, & Fauci, 2012). Hal ini selain berhubungan erat dengan faktor genetik juga sangat dipengaruhi dengan faktor gaya hidup. Di Indonesia dan secara umum di dunia insidensi dislipidemia meningkat dari tahun ke tahun dan uniknya berbanding lurus dengan peningkatan taraf ekonomi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah warga kelas menengah ke atas (Federation, 2011). Peningkatan taraf ekonomi ini menyebabkan perubahan gaya hidup yang semakin kearah sedentary lifestyle (gaya hidup dengan aktivitas fisik yang minim atau tidak teratur) (Harvard, http://www.hsph.harvard.edu/, 2012).

Peningkatan taraf hidup ini juga menyebabkan daya beli masyarakat yang semakin meningkat (Perwitasari, 2012). Hal ini dapat memberikan dampak positif yaitu semakin mudahnya mencari informasi tentang kesehatan dari berbagai sumber media informasi (Deaton, 2003).

Bahan makanan seperti gandum yang mengandung serat beta-glucan (Dairy Council of California, 2013) dan minyak zaitun yang mengandung asam lemak tidak jenuh (Gounelle, Fontan, & Demarne, 1962) telah diteliti dapat menurunkan kadar


(12)

2

kolesterol darah. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, peningkatan taraf hidup yang berdampak pada peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan diharapkan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat akan kedua bahan makanan ini.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah kombinasi bubur gandum dan minyak zaitun pada pakan tikus dapat menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL lebih baik dibandingkan dengan pemberian masing-masing zat secara terpisah.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian gandum dan minyak zaitun dapat menurunkan kolesterol total dan kolesterol LDL.

Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan efek pemberian kombinasi dari bubur gandum dan minyak zaitun dengan pemberian tunggal dari masing-masing bahan makanan yang dapat menyebabkan penurunan terbaik dari kadar kolesterol total dan kolesterol LDL.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat akademis dari penelitian ini adalah menambah ilmu pengetahuan tentang bubur gandum dan minyak zaitun yang dapat digunakan untuk menurunkan kolesterol.

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah bubur gandum dan minyak zaitun dapat digunakan dalam membantu terapi adjuvan pada pasien dengan dislipidemia dan mencegah dislipidemia.


(13)

3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Bubur gandum mengandung serat beta-glucan dan dapat berinteraksi dengan asam empedu yang merupakan produk dari kolesterol sehingga absorbsi normal asam empedu pada ileum berkurang. Jumlah cadangan asam empedu pada kantung empedu berkurang dan hal ini memicu lebih banyak lagi kolesterol yang diubah menjadi asam empedu. Atas dasar kerja seperti ini maka bubur gandum bekerja seperti obat penurun kolesterol golongan resin (Guyton & Hall, 2011).

Minyak zaitun banyak mengandung asam lemak tidak jenuh yang merangsang sekresi kolesistokinin dari duodenum. Hormon ini dapat merangsang kontraksi empedu sehingga ekskresi asam empedu dapat meningkat (Gounelle, Fontan, & Demarne, 1962). Polifenol minyak zaitun yang secara spesifik diberi nama oleuropein dan hydroxytyrosol memiliki kemampuan yang sangat berguna untuk mencegah aterosklerosis dan komplikasinya seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Fenol minyak zaitun merupakan penghancur radikal bebas yang poten, menginhibisi oksidasi LDL secara kimia, menghambat agregasi platelet dan produksi eicosanoid oleh leukosit (Visioli & Galli, Olive oil: more than just oleic acid, 2000). Penambahan senyawa polifenol pada kolesterol LDL dapat menurunkan pembentukan peroksida lipid secara signifikan. Senyawa polifenol yang terdapat pada minyak zaitun dapat berefek pada metabolisme kolesterol. Pada sebuah penelitian terhadap tikus yang diberi makan senyawa polifenol ini, terdapat penurunan aktivitas enzim HMG-KoA reduktase pada mikrosom hepar sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol darah (Tripoli, Giammanco, Tabacchi, Majo, Giammanco, & Guardia, 2005).

Kedua zat ini dapat digabungkan karena ketika minyak zaitun memasuki duodenum, maka rangsangan dari asam lemak menyebabkan disekresikannya hormon kolesistokinin yang membantu sekresi asam empedu. sementara itu bubur gandum yang mengandung sedikit asam lemak menyebabkan rangsangan efek nervus vagus


(14)

4

sehingga sekresi asam empedu akan semakin banyak. Asam empedu yang sudah disekresikan ini akan diikat oleh serat beta-glucan bubur gandum sehingga siklus enterohepatik asam empedu-kolesterol terganggu.

1.5.2 Hipotesis

Pemberian diet bubur gandum yang dikombinasikan dengan minyak zaitun pada tikus dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL lebih baik dibandingkan dengan pemberian bubur gandum atau minyak zaitun saja.


(15)

43

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Pemberian bubur gandum dan minyak zaitun baik secara kombinasi maupun tunggal dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL serum tikus.

2. Pemberian minyak zaitun lebih baik bila dibandingkan dengan pemberian bubur gandum terhadap penurunan kadar kolesterol total, tetapi tidak lebih baik dalam penurunan kadar kolesterol LDL serum tikus.

3. Pemberian kombinasi bubur gandum dan minyak zaitun lebih baik di dalam menurunkan kadar kolesterol total dan LDL serum tikus bila dibandingkan dengan pemberian bubur gandum.

4. Perbandingan antara pemberian kombinasi minyak zaitun dan bubur gandum dengan pemberian minyak zaitun saja tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna di dalam hal menurunkan kadar kolesterol total dan LDL serum tikus.

5.2 Saran

1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh kombinasi pemberian masing-masing zat dengan obat-obat golongan statin terhadap penurunan profil lipid.

2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai berbagai dosis minyak zaitun terhadap penurunan profil lipid.

3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai berbagai dosis bubur gandum terhadap penurunan profil lipid.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Barnes, A. S. (2012). Obesity and Sedentary Lifestyles Risk for Cardiovascular Disease in Women. Houston: Texas Heart Institute.

Bioweb. (2010). http://bioweb.uwlax.edu/. Retrieved February 12, 2014, from http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2009/siewert_heat/classification.htm:

http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2009/siewert_heat/classification.htm

Dairy Council of California. (2013). Dairy Council of California. Retrieved 2013, from Dairy Council of California: http://www.healthyeating.org/

Deaton, A. (2003). http://www.nber.org/. Retrieved 2003, from http://www.nber.org/: http://www.nber.org/reporter/spring03/health.html

European Food Safety Authority. (2012). Polyphenols in Olive and Maintenance of Normal Blood HDL-Cholesterol Concentrations . EFSA Journal , 2848.

Federation, W. H. (2011). http://www.world-heart-federation.org/. Retrieved 2011, from http://www.world-heart-federation.org/: http://www.world-heart- federation.org/press/fact-sheets/cardiovascular-disease-risk-factors/quick-facts-on-cholesterollipids/

Goff, J. D., Lloyd-Jones, D. M., Bennett, G., Coady, S., D'Agostino, R. B., Greenland, P., et al. (2013). 2013 ACC/AHA Guideline on the Assessment of Cardiovascular Risk: A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines. Circulation Journal Of The American Heart Association , 11-13.

Gounelle, Fontan, & Demarne. (1962). Olive Oil and Blood Cholesterol Levels. The American Journal of Clinical Nutrition , 119-123.

Gramene. (2008). gramene.org. Retrieved february 10, 2014, from http://archive.gramene.org/:

http://archive.gramene.org/species/avena/oat_taxonomy.html

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2011). Textbook of Medical Physiology Twelfth Edition. United States of America: Saunders Elsevier.


(17)

Harvard. (2012). http://www.hsph.harvard.edu/. Retrieved May 28, 2013, from http://www.hsph.harvard.edu/: http://www.hsph.harvard.edu/obesity-prevention-source/obesity-causes/physical-activity-and-obesity/

Harvard. (2012). http://www.hsph.harvard.edu/. Retrieved July 13, 2014, from http://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/staying-active-full-story/:

http://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/staying-active-full-story/

Helal, O., Berrougui, H., Loued, S., & Khalil, A. (2012). Extra-virgin olive oil consumption improves the capacity of HDL to mediate cholesterol efflux and increases ABCA1 and ABCG1 expression in human macrophages. British Journal of Nutrition , 1844.

Implementation, C. M. (2013, January). http://www.cvtoolbox.com/. Retrieved July 14, 2014, from http://www.cvtoolbox.com/cvtoolbox1/risk_calc/rc.html: http://www.cvtoolbox.com/cvtoolbox1/risk_calc/rc.html

Longo, D. L., Kasper, D. L., & Fauci, A. S. (2012). Harrison's Principles of Internal Medicine 18th edition. United States of America: McGraw-Hill Companies. Miller, M. (2009). Dyslipidemia and cardiovascular risk: the importance. Oxford

Journals , 657-667.

Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. (2006). Harper's Illustrated Biochemistry, Twenty-Seventh Edition. United States: McGraw-Hill.

NCEP. (2001, May). ATP III Guidelines At-A-Glance. ATP III Guidelines At-A-Glance . United States of America: NIH Publication.

Perwitasari, A. S. (2012, October 5). Kontan.co.id. Retrieved October 5, 2012, from Kontan.co.id All rights reserved: http://nasional.kontan.co.id/news/jumlah-warga-kelas-menengah-indonesia-meningkat

Rondanelli, M., Opizzi, A., & Monteferrario, F. (2009). The biological activity of beta-glucans. Minerva Medical , 237-245.

TA, L., DE, L., HM, L., N, M., LK, N., R, R., et al. (2003). Sedentary lifestyle, poor cardiorespiratory fitness, and the metabolic syndrome. Europe PubMed Central , 1279-1286.


(18)

Times, O. O. (2010, Desember 22). Olive Oil Times. Retrieved Oktober 20, 2013, from http://www.oliveoiltimes.com/features/mediterranean-diet-2/10332: http://www.oliveoiltimes.com/features/mediterranean-diet-2/10332

Tripoli, E., Giammanco, M., Tabacchi, G., Majo, D. D., Giammanco, S., & Guardia, M. L. (2005). The Phenolic Compounds of Olive Oil: Structure, Biological Activity. Cambridge Journal , 98–112.

Visioli, F., & Galli, C. (2000). Olive oil: more than just oleic acid. Olive oil: more than just oleic acid . United States of America: American Society for Clinical Nutrition.

Visioli, F., & Galli, C. (2000). Olive oil: more than just oleic acid. Milan: Institute of Pharmacological Sciences.

Zhang, J., Li, L., Song, P., Wang, C., Man, Q., Meng, L., et al. (2012). Randomized controlled trial of oatmeal consumption versus noodle consumption on blood lipids of urban Chinese adults with hypercholesterolemia. Nutrition Journal , 1-8.


(1)

3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Bubur gandum mengandung serat beta-glucan dan dapat berinteraksi dengan asam empedu yang merupakan produk dari kolesterol sehingga absorbsi normal asam empedu pada ileum berkurang. Jumlah cadangan asam empedu pada kantung empedu berkurang dan hal ini memicu lebih banyak lagi kolesterol yang diubah menjadi asam empedu. Atas dasar kerja seperti ini maka bubur gandum bekerja seperti obat penurun kolesterol golongan resin (Guyton & Hall, 2011).

Minyak zaitun banyak mengandung asam lemak tidak jenuh yang merangsang sekresi kolesistokinin dari duodenum. Hormon ini dapat merangsang kontraksi empedu sehingga ekskresi asam empedu dapat meningkat (Gounelle, Fontan, & Demarne, 1962). Polifenol minyak zaitun yang secara spesifik diberi nama oleuropein dan hydroxytyrosol memiliki kemampuan yang sangat berguna untuk mencegah aterosklerosis dan komplikasinya seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Fenol minyak zaitun merupakan penghancur radikal bebas yang poten, menginhibisi oksidasi LDL secara kimia, menghambat agregasi platelet dan produksi eicosanoid oleh leukosit (Visioli & Galli, Olive oil: more than just oleic acid, 2000). Penambahan senyawa polifenol pada kolesterol LDL dapat menurunkan pembentukan peroksida lipid secara signifikan. Senyawa polifenol yang terdapat pada minyak zaitun dapat berefek pada metabolisme kolesterol. Pada sebuah penelitian terhadap tikus yang diberi makan senyawa polifenol ini, terdapat penurunan aktivitas enzim HMG-KoA reduktase pada mikrosom hepar sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol darah (Tripoli, Giammanco, Tabacchi, Majo, Giammanco, & Guardia, 2005).

Kedua zat ini dapat digabungkan karena ketika minyak zaitun memasuki duodenum, maka rangsangan dari asam lemak menyebabkan disekresikannya hormon kolesistokinin yang membantu sekresi asam empedu. sementara itu bubur gandum yang mengandung sedikit asam lemak menyebabkan rangsangan efek nervus vagus


(2)

4

4

sehingga sekresi asam empedu akan semakin banyak. Asam empedu yang sudah disekresikan ini akan diikat oleh serat beta-glucan bubur gandum sehingga siklus enterohepatik asam empedu-kolesterol terganggu.

1.5.2 Hipotesis

Pemberian diet bubur gandum yang dikombinasikan dengan minyak zaitun pada tikus dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL lebih baik dibandingkan dengan pemberian bubur gandum atau minyak zaitun saja.


(3)

43

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Pemberian bubur gandum dan minyak zaitun baik secara kombinasi maupun tunggal dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL serum tikus.

2. Pemberian minyak zaitun lebih baik bila dibandingkan dengan pemberian bubur gandum terhadap penurunan kadar kolesterol total, tetapi tidak lebih baik dalam penurunan kadar kolesterol LDL serum tikus.

3. Pemberian kombinasi bubur gandum dan minyak zaitun lebih baik di dalam menurunkan kadar kolesterol total dan LDL serum tikus bila dibandingkan dengan pemberian bubur gandum.

4. Perbandingan antara pemberian kombinasi minyak zaitun dan bubur gandum dengan pemberian minyak zaitun saja tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna di dalam hal menurunkan kadar kolesterol total dan LDL serum tikus.

5.2 Saran

1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh kombinasi pemberian masing-masing zat dengan obat-obat golongan statin terhadap penurunan profil lipid.

2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai berbagai dosis minyak zaitun terhadap penurunan profil lipid.


(4)

44

DAFTAR PUSTAKA

Barnes, A. S. (2012). Obesity and Sedentary Lifestyles Risk for Cardiovascular Disease in Women. Houston: Texas Heart Institute.

Bioweb. (2010). http://bioweb.uwlax.edu/. Retrieved February 12, 2014, from http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2009/siewert_heat/classification.htm:

http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2009/siewert_heat/classification.htm

Dairy Council of California. (2013). Dairy Council of California. Retrieved 2013, from Dairy Council of California: http://www.healthyeating.org/

Deaton, A. (2003). http://www.nber.org/. Retrieved 2003, from http://www.nber.org/: http://www.nber.org/reporter/spring03/health.html

European Food Safety Authority. (2012). Polyphenols in Olive and Maintenance of Normal Blood HDL-Cholesterol Concentrations . EFSA Journal , 2848.

Federation, W. H. (2011). http://www.world-heart-federation.org/. Retrieved 2011, from http://www.world-heart-federation.org/: http://www.world-heart- federation.org/press/fact-sheets/cardiovascular-disease-risk-factors/quick-facts-on-cholesterollipids/

Goff, J. D., Lloyd-Jones, D. M., Bennett, G., Coady, S., D'Agostino, R. B., Greenland, P., et al. (2013). 2013 ACC/AHA Guideline on the Assessment of Cardiovascular Risk: A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines. Circulation Journal Of The American Heart Association , 11-13.

Gounelle, Fontan, & Demarne. (1962). Olive Oil and Blood Cholesterol Levels. The American Journal of Clinical Nutrition , 119-123.

Gramene. (2008). gramene.org. Retrieved february 10, 2014, from http://archive.gramene.org/:

http://archive.gramene.org/species/avena/oat_taxonomy.html

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2011). Textbook of Medical Physiology Twelfth Edition. United States of America: Saunders Elsevier.


(5)

Harvard. (2012). http://www.hsph.harvard.edu/. Retrieved May 28, 2013, from http://www.hsph.harvard.edu/: http://www.hsph.harvard.edu/obesity-prevention-source/obesity-causes/physical-activity-and-obesity/

Harvard. (2012). http://www.hsph.harvard.edu/. Retrieved July 13, 2014, from http://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/staying-active-full-story/:

http://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/staying-active-full-story/

Helal, O., Berrougui, H., Loued, S., & Khalil, A. (2012). Extra-virgin olive oil consumption improves the capacity of HDL to mediate cholesterol efflux and increases ABCA1 and ABCG1 expression in human macrophages. British Journal of Nutrition , 1844.

Implementation, C. M. (2013, January). http://www.cvtoolbox.com/. Retrieved July 14, 2014, from http://www.cvtoolbox.com/cvtoolbox1/risk_calc/rc.html: http://www.cvtoolbox.com/cvtoolbox1/risk_calc/rc.html

Longo, D. L., Kasper, D. L., & Fauci, A. S. (2012). Harrison's Principles of Internal Medicine 18th edition. United States of America: McGraw-Hill Companies. Miller, M. (2009). Dyslipidemia and cardiovascular risk: the importance. Oxford

Journals , 657-667.

Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. (2006). Harper's Illustrated Biochemistry, Twenty-Seventh Edition. United States: McGraw-Hill.

NCEP. (2001, May). ATP III Guidelines At-A-Glance. ATP III Guidelines At-A-Glance . United States of America: NIH Publication.

Perwitasari, A. S. (2012, October 5). Kontan.co.id. Retrieved October 5, 2012, from Kontan.co.id All rights reserved: http://nasional.kontan.co.id/news/jumlah-warga-kelas-menengah-indonesia-meningkat

Rondanelli, M., Opizzi, A., & Monteferrario, F. (2009). The biological activity of beta-glucans. Minerva Medical , 237-245.

TA, L., DE, L., HM, L., N, M., LK, N., R, R., et al. (2003). Sedentary lifestyle, poor cardiorespiratory fitness, and the metabolic syndrome. Europe PubMed Central , 1279-1286.


(6)

46

Times, O. O. (2010, Desember 22). Olive Oil Times. Retrieved Oktober 20, 2013, from http://www.oliveoiltimes.com/features/mediterranean-diet-2/10332: http://www.oliveoiltimes.com/features/mediterranean-diet-2/10332

Tripoli, E., Giammanco, M., Tabacchi, G., Majo, D. D., Giammanco, S., & Guardia, M. L. (2005). The Phenolic Compounds of Olive Oil: Structure, Biological Activity. Cambridge Journal , 98–112.

Visioli, F., & Galli, C. (2000). Olive oil: more than just oleic acid. Olive oil: more than just oleic acid . United States of America: American Society for Clinical Nutrition.

Visioli, F., & Galli, C. (2000). Olive oil: more than just oleic acid. Milan: Institute of Pharmacological Sciences.

Zhang, J., Li, L., Song, P., Wang, C., Man, Q., Meng, L., et al. (2012). Randomized controlled trial of oatmeal consumption versus noodle consumption on blood lipids of urban Chinese adults with hypercholesterolemia. Nutrition Journal , 1-8.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN Spirulina platensis TERHADAP PENURUNAN KADAR Low Density Lipoprotein (LDL) PADA TIKUS PUTIH (Rattus Novergicus Strain Wistar)

1 8 25

PENGARUH KONSUMSI TAHU TERHADAP PENURUNAN Low Density Lipoprotein (LDL) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI KOLESTEROL

0 6 27

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica papaya l.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL Low Density Lipoprotein (LDL) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) HIPERKOLESTEROLEMIA

1 17 23

Pengaruh Susu Ampas Kecap Kedelai Hitam Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Low-Density Lipoprotein (LDL) pada Tikus (Rattus novergicus) Diet Tinggi Kolesterol

0 28 27

Hubungan Pemberian Kurma (Phoenix dactylifera L) varietas Ajwa terhadap Kadar LDL darah

0 26 68

Pengaruh Minyak Zaitun (Olea europaea) Terhadap Penurunan Kadar Kolestrol LDL pada Tikus Wistar Jantan.

0 0 19

Efek Minyak Zaitun (Olea europaea) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total pada Hewan Tikus Wistar Jantan.

0 2 21

Efek Jus Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL) Tikus Jantan Galur Wistar.

0 0 40

Pengaruh Penambahan Minyak Zaitun Pada Bubur Gandum Terhadap Perubahan Kolesterol Total dan LDL (Low Density Lipoprotein) pada Tikus Galur Wistar

0 0 8

Pengaruh Pemberian Cod Liver Oil pada Pakan Komersial terhadap Kolesterol, Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL) pada Daging Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii).

0 0 9