Pengaruh Sarapan Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan.

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH SARAPAN TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN

Carmellia Suharsa, 2010

Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes., AIF

Latar belakang : Saat ini banyak orang yang mengabaikan pentingnya sarapan. Namun lebih dari itu, dengan sarapan seseorang akan mendapatkan pasokan nutrisi dan energi untuk melakukan aktivitas dalam sehari.

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pengaruh sarapan terhadap peningkatan ketelitian dan kewaspadaan.

Metode penelitian : Menggunakan prospektif ekperimental sungguhan yang bersifat komparatif. Penelitian ini dilakukan pada 30 orang mahasiswa pria yang berusia 18-25 tahun. Ketelitian dan kewaspadaan dinilai berdasarkan banyaknya penjumlahan yang dapat dikerjakan selama 1 menit sebanyak 5 kali pengerjaan, sebelum dan sesudah sarapan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan t test berpasangan dengan nilai α = 0,05.

Hasil penelitian : Didapatkan hasil penjumlahan pada Addition Test sesudah sarapan lebih tinggi dari sebelum sarapan. Rata-rata skor penjumlahan yang didapatkan sesudah sarapan sebesar 61,753 (SD : 11,6652) dan sebelum sarapan sebesar 48,407 (SD : 10,8244).

Kesimpulan : Sarapan meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan. Kata kunci: sarapan, ketelitian dan kewaspadaan


(2)

v ABSTRACT

THE INFLUENCE OF HAVING BREAKFAST IN ACCURACY AND ALERTNESS

Carmellia Suharsa, 2010

Tutor : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes., AIF

Background : Recently, many peoples ignoring the importance of having breakfast. But more than that, by having breakfast someone will get nutrition and energy supplies to do their activities in a day.

Objective : The aim of this research is to know the influence of having breakfast in raising accuracy and alertness.

Method : This experiment used a comparative real experimental prospective. This research was done to 30 male students with a range of age between 18-25 years old. The accuracy and alertness was count based on the numbers of quantifying which could solved in a minute, for 5 times working. This tes was done before and after the experimental-subjects having breakfast. The data was analyzed by using paired t test with α = 0.05.

Result : The experiment showed the quantifying result of Addition Test which was done after having breakfast was higher than before having breakfast. The average score of quantifying which was done after having breakfast is 61.753 (SD : 11.6652) and berofe having breakfast is 48.407 (SD : 10.8244).

Conclusion : Having breakfast increased accuracy and alertness.


(3)

vi DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 1

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4Manfaat Penelitian ... 2

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 2

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 2

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pencernaan Manusia ... 4


(4)

vii

2.1.1 Anatomi dan Fisiologi Saluran cerna ... 4

2.2 Sarapan ... 5

2.2.1 Definisi ... 5

2.2.2 Karbohidrat ... 6

2.2.2.1 Jenis Karbohidrat ... 7

2.2.2.1.1 Karbohirat Sederhana ... 7

2.2.2.1.1.1 Monosakarida ... 7

2.2.2.1.1.2 Disakarida ... 8

2.2.2.1.2 Karbohidrat Kompleks ... 8

2.2.2.1.2.1 Pati (Strach) ... 8

2.2.2.1.2.2 Glikogen ... 9

2.2.2.1.2.3 Selulosa ... 9

2.3 Ketelitian dan Kewaspadaan ... 9

2.3.1 Definisi Ketelitian dan Kewaspadaan... 9

2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketelitian dan Kewaspadaan ... 10

2.4 Glukosa Darah ... ... 11

2.4.1 Glukosa Dilepaskan dari Hati di Antara Waktu Makan ... 12

2.4.2 Insulin Meningkatkan Ambilan, Penyimpanan, dan Penggunaan Glukosa oleh Hati ... 13

2.4.3 Regulasi Kadar Glukosa Darah ... 14

2.5 Nutrisi Otak ... 15

2.5.1 Mikronutrien Mempertahankan Keseimbangan Otak ... 15

2.5.2 Protein ... 15


(5)

viii

2.5.4 Karbohidrat ... 16

2.6 Metabolisme Sel Otak ... 16

2.7 Pengaruh Merokok, Minuman Berkafein dan Obat-obatan Terhadap Ketelitian dan Kewapadaan ... 18

2.8 Formatio Retikularis ... 19

2.9 RAS ... 20

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 21

3.1.1 Bahan Penelitian ... 21

3.1.2 Subjek Penelitian ... 21

3.1.3 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 22

3.2 Metode Penelitian... ... 22

3.2.1 Desain Penelitian ... 22

3.2.2 Variabel Penelitian ... 22

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel Penelitian ... 22

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 22

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 23

3.2.4 Prosedur Penelitian ... 23

3.2.5 Analisis Data... 25

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan ... 26


(6)

ix BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 28

5.2 Saran ... 28

DAFTAR PUSTAKA... ... 29

LAMPIRAN ... 31


(7)

x

DAFTAR TABEL


(8)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Pencernaan ... 4


(9)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent ... 31

Lampiran 2 Data Hasil Penelitian ... 32

Lampiran 3 Addition Sheet ... 33

Lampiran 4 Analisis Statistik ... 35

Lampiran 5 Gambar Penelitian ... 36


(10)

31

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

PERNYATAAN PERSETUJUAN

UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama :

Usia :

Alamat :

Pekerjaan : No KTP/lainnya :

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

Setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikutsertaanya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul :

Pengaruh Sarapan Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan

Demikian surat pernyataan ini kami buat sesungguhnya dan tanpa paksaan

Mengetahui, Bandung,

Penanggung jawab penelitian, Yang menyatakan,

(Carmellia Suharsa) (Peserta penelitian)

Saksi-saksi:

1. ...( ) 2. ...( )


(11)

32

LAMPIRAN 2 Data Hasil Penelitian

No. Sebelum Sesudah Selisih

1 33 60 27

2 47,2 70,8 23,6

3 41 61,2 20,2

4 65 84,4 19,4

5 49,8 69,2 19,4

6 56,4 75 18,6

7 23,6 40,6 17

8 43,2 60 16,8

9 41,6 57,6 16

10 59 74,8 15,8

11 59,8 75,2 15,4

12 36,4 51,4 15

13 42,2 56,8 14,6

14 49,2 63,8 14,6

15 55,8 69,4 13,6

16 54,6 67,6 13

17 57,8 70,4 12,6

18 71,4 84 12,6

19 53 64,2 11,2

20 49,8 61 11,2

21 47,2 57,8 10,6

22 52 62,2 10,2

23 30,8 39,2 8,4

24 35,2 42,6 7,4

25 42 49,4 7,4

26 54 60,4 6,4

27 41,2 47,2 6

28 46,4 52,2 5,8

29 48,2 53,6 5,4


(12)

33 LAMPIRAN 3 ADDITION SHEET Pre Test 5 6 3 3 1 2 6 3 4 9 0 4 5 6 7 1 3 2 2 7 9 3 5 4 1 2 9 2 3 4 1 1 3 1 4 6 2 9 3 7 1 2 1 5 0 1 2 9 4 4 2 1 0 6 8 4 0 1 1 5 7 3 6 4 8 1 0 4 3 8 9 3 2 7 1 1 9 0 2 7 7 1 0 2 3 6 2 8 0 3 6 2 1 1 3 8 9 2 5 6 1 4 5 0 5 3 7 8 2 1 9 9 0 2 0 1 7 8 2 6 7 7 9 1 5 1 7 8 3 2 3 2 0 2 1 7 3 9 2 1 6 9 9 2 1 0 1 7 8 2 6 7 7 9 1 9 0 3 1 5 6 3 2 7 0 5 8 9 3 2 8 0 3 3 1 8 9 3 9 2 1 8 3 1 2 8 7 2 1 9 1 0 6 0 1 2 4 0 1 2 4 6 4 2 2 5 1 0 9 3 2 9 3 1 9 1 4 7 2 2 5 7 4 4 9 3 2 1 8 9 0 4 5 2 2 2 1 1 6 8 4 2 7 3 9 0 6 8 4 8 9 0 2 1 3 5 6 2 1 1 3 6 8 4 2 1 1 3 5 6 3 1 0 3 2 9 1 2 0 5 1 2 7 7 4 3 4 6 8 1 0 0 0 5 3 8 2 2 4 3 8 1 4 6 8 2 4 7 1 7 2 5 3 9 0 1 2 2 5 2 1 6 3 7 1 2 5 7 7 1 2 3 7 2 1 8 2 1 2 3 5


(13)

34 Post Test 8 1 2 6 6 2 0 8 4 2 9 1 2 5 3 4 7 8 8 3 2 7 1 6 3 3 3 1 4 2 0 5 2 1 5 9 2 8 7 0 1 5 3 0 1 0 5 7 9 2 7 8 6 4 5 0 1 1 2 7 5 9 1 6 9 4 7 5 8 6 2 1 3 7 2 0 3 0 4 8 9 2 4 5 5 2 4 9 6 9 8 7 1 3 1 2 5 4 6 7 9 5 2 2 4 4 5 0 6 8 0 4 5 4 6 8 1 0 4 8 2 5 0 6 9 5 4 7 8 0 6 0 5 6 9 3 2 1 1 0 0 2 8 6 1 2 5 2 1 0 7 8 9 3 5 2 4 5 6 2 1 3 5 3 5 1 8 7 8 0 1 0 3 2 1 1 4 4 2 1 3 3 0 1 8 5 7 3 8 9 2 2 0 0 1 9 3 1 7 5 6 9 2 5 7 6 5 7 9 3 3 4 0 5 0 7 5 4 6 7 2 1 1 0 2 2 9 8 7 5 4 6 3 0 5 4 7 8 6 4 5 5 7 8 3 3 1 8 6 8 9 1 0 3 4 1 9 8 7 6 6 7 5 5 1 1 3 8 9 3 2 9 8 6 5 7 6 9 2 5 0 2 3 3 4 5 3 2 7 0 0 3 9 8 4 5 1 5 6 2 0 0 7 7 4 9 4 2 4 7 1 5 3 0 5 7 9 4 7 3 4 5 9 3 4 6 3 6 0 0 7 8 7 4 9 0 2 6 3 6 4


(14)

35

LAMPIRAN 4

Tabel 4.1 Perbedaan Rata-Rata Score Sesudah Sarapan dan Sebelum Sarapan

N Mean Std.Deviasi p

Pair 1 NON SARAPAN 30 48.407 10.8244

0.000


(15)

36

LAMPIRAN 5


(16)

(17)

38


(18)

39

RIWAYAT HIDUP

Nama : Carmellia Suharsa

NRP : 0610210

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 21 Maret 1988

Alamat : Jln Sukakarya III no 15

Agama : Kristen

Riwayat pendidikan :

SD BPK Penabur Bandung tahun 2000 SLTP BPK Penabur Bandung tahun 2003 SMU Kristen Yahya Bandung tahun 2006

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, tahun 2006-sekarang


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Sarapan merupakan kebutuhan yang penting untuk memulai aktivitas. Dengan sarapan seseorang akan mendapatkan pasokan nutrisi dan energi untuk melakukan aktivitas dalam sehari. Energi yang didapatkan dari sarapan tersebut akan di metabolisme untuk kebutuhan otak (Mahoney, et al., 2005).

Sel otak dalam keadaan normal membutuhkan glukosa sebanyak 65% dari glukosa darah untuk metabolisme dan mempertahankan awareness (kesadaran) dan alertness (kewaspadaan) (Guyton, 2008).

Dalam keadaan sadar maka ketelitian dan kewaspadaan akan tetap terjaga.

Waktu antara makan malam dan sarapan pada keesokan harinya merupakan waktu yang paling panjang tanpa asupan energi dan nutrisi. Episode tidak makan diperpanjang karena tidak sarapan, akan berakibat pada perubahan metabolisme yang mengganggu fungsi kognitif. Dengan tidak sarapan maka ketersediaan energi (glukosa) dan kebutuhan nutrisi-nutrisi tertentu yang penting untuk sintesis neurotransmiter akan terganggu yang mengakibatkan terganggunya fungsi dari sistem saraf pusat (Katharina.W et al., 2008).

1.2.Identifikasi Masalah


(20)

2

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Ingin mengetahui apakah sarapan meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.4.Manfaat Penelitian Manfaat akademis

Manfaat akademis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memberikan informasi tentang pengaruh sarapan terhadap ketelitian dan kewaspadaan.

Manfaat praktis

Manfaat praktis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang pentingnya sarapan terhadap aktivitas sehari-hari.

1.5.Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1. Kerangka Pemikiran

Seperti jaringan lainnya, otak memerlukan oksigen dan karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan metabolismenya. Dalam keadaan istirahat, metabolisme otak kira-kira 15% dari seluruh metabolisme dalam tubuh, walaupun masa otak hanya 2% dari masa tubuh total. Metabolisme otak kira-kira 7,5 kali metabolisme rata-rata jaringan selain sistem saraf. Dalam kondisi


(21)

3

normal hampir semua energi yang digunakan oleh sel otak disuplai hanya oleh glukosa yang berasal dari glukosa darah. Sebagian besar aktivitas neuronal bergantung pada pengiriman glukosa dan oksigen detik per detik dari darah untuk mempertahankan awareness dan alertness (Guyton, 2008).

1.5.2. Hipotesis Penelitian


(22)

28 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sarapan meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

5.2 Saran

1. Sarapan pagi sangat penting untuk memulai aktivitas sehari-hari.

2. Mahasiswa disarankan sarapan terlebih dahulu sebelum memulai kuliah. 3. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh sarapan terhadap

ketelitian dan kewaspadaan dengan jenis sarapan yang berbeda (tinggi protein, tinggi karbohidrat, karbohidrat sederhana, karbohidrat kompleks), tes yang berbeda (Jhonson Pascal Test, digit span, listening, spatial memory, verbal memory) dan jumlah sampel yang lebih banyak.


(23)

29

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2004. Definisi Ketelitian. http://www.google.com, 30 Juni 2004.

Daniel S Wibowo. 2008. Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi pertama. Malang: Bayumedia Publishing hal 73-5.

Duus P. 1996. Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta: EGC hal : 146-8.

Ganong W.F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC hal 201-2, 227-231, 267-289, 461-2, 598.

Guyton A.C. and Hall J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC hal 807-8, 871-881, 904.

Halomoan Hutalung. 2004. Karbohidrat. Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara.

http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-halomoan.pdf.

http://www.kliniknutrisi.com/klinik/piramida.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan.

Katzung B.G. 2002. Obat Hipnotik Sedatif dalam Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 2. Edisi 8. Jakarta: EGC hal 25-6.

M. Anwari Irawan. 2007. Glukosa & Metabolisme Energi. Polton Sports Sience & Perfomance Lab. Vol 06. http://www.pssplab/journal/06.pdf.


(24)

30

M. Anwari Irawan. 2007. Karbohidrat. Polton Sports Sience & Perfomance Lab. Vol 01. http://www.pssplab.com/journal/03.pdf

Magistretti P.J., Pellerin L., and Martin J.L. 2000. Brain Energy Metabolism. http://www.acnp.org/g4/gn401000064/CH064.HTML

Mahoney C.R., Holly A.T., Robin B.K., Priscilla Samuel. 2005. Effect of Breakfast Composition on Cognitive Processes in Elementary School Children.

Physiology and Behavior. 635-45.

http://ase.tufts.edu/psychology/SPACELAB/pubs/MahoneyEtAl.pdf.

Martini F.H. 2004. Fundamentals of Anatomy & Physilogy. Six Edition. San Francisco: Benjamin Cummings hal 482, 542, 875-876, 944.

Perretta L. 2006. Makanan Untuk Otak. Jakarta: Erlangga hal 28-9.

Potter P.A., Perry A.G. 1993. Fundamentals of Nursing Concepts, Process, and Practice. 3rd revised ed. Philadelphia: Elsevier Mosby.

Simeon D., Sally Grantham-McGregor. 1989. Effect of Missing Breakfast on Cognitive Function of School Children of Differing Nutritional Status. American Journal of Clinical Nutrition. http://www.ajcn.org.

Widenhorn K.M., Katrin Hille., Jochen Klenk., Ulrike Weiland. 2008. Influence of Having Breakfast on Cognitive Perfomance and Mood in 13- to 20-Year-Old High School Students: Results of a Crossover Trial. Pediatrics. http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/122/2/279.

Yang, R.J., E.K. Wang, Y.S. Hsieh, M.Y. Chen. 2006. Irregular Breakfast Eating and Health Status Among Aldolescent in Taiwan. BMC Public Health, vol 6: 295.


(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Sarapan merupakan kebutuhan yang penting untuk memulai aktivitas. Dengan sarapan seseorang akan mendapatkan pasokan nutrisi dan energi untuk melakukan aktivitas dalam sehari. Energi yang didapatkan dari sarapan tersebut akan di metabolisme untuk kebutuhan otak (Mahoney, et al., 2005).

Sel otak dalam keadaan normal membutuhkan glukosa sebanyak 65% dari glukosa darah untuk metabolisme dan mempertahankan awareness (kesadaran) dan alertness (kewaspadaan) (Guyton, 2008).

Dalam keadaan sadar maka ketelitian dan kewaspadaan akan tetap terjaga.

Waktu antara makan malam dan sarapan pada keesokan harinya merupakan waktu yang paling panjang tanpa asupan energi dan nutrisi. Episode tidak makan diperpanjang karena tidak sarapan, akan berakibat pada perubahan metabolisme yang mengganggu fungsi kognitif. Dengan tidak sarapan maka ketersediaan energi (glukosa) dan kebutuhan nutrisi-nutrisi tertentu yang penting untuk sintesis neurotransmiter akan terganggu yang mengakibatkan terganggunya fungsi dari sistem saraf pusat (Katharina.W et al., 2008).

1.2.Identifikasi Masalah


(2)

2

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Ingin mengetahui apakah sarapan meningkatkan ketelitian dan

kewaspadaan.

1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat akademis

Manfaat akademis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memberikan informasi tentang pengaruh sarapan terhadap ketelitian dan kewaspadaan.

Manfaat praktis

Manfaat praktis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang pentingnya sarapan terhadap aktivitas sehari-hari.

1.5.Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1. Kerangka Pemikiran

Seperti jaringan lainnya, otak memerlukan oksigen dan karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan metabolismenya. Dalam keadaan istirahat, metabolisme otak kira-kira 15% dari seluruh metabolisme dalam tubuh, walaupun masa otak hanya 2% dari masa tubuh total. Metabolisme otak kira-kira 7,5 kali metabolisme rata-rata jaringan selain sistem saraf. Dalam kondisi


(3)

3

normal hampir semua energi yang digunakan oleh sel otak disuplai hanya oleh glukosa yang berasal dari glukosa darah. Sebagian besar aktivitas neuronal bergantung pada pengiriman glukosa dan oksigen detik per detik dari darah untuk mempertahankan awareness dan alertness (Guyton, 2008).

1.5.2. Hipotesis Penelitian


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sarapan meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

5.2 Saran

1. Sarapan pagi sangat penting untuk memulai aktivitas sehari-hari.

2. Mahasiswa disarankan sarapan terlebih dahulu sebelum memulai kuliah.

3. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh sarapan terhadap

ketelitian dan kewaspadaan dengan jenis sarapan yang berbeda (tinggi protein, tinggi karbohidrat, karbohidrat sederhana, karbohidrat kompleks), tes yang berbeda (Jhonson Pascal Test, digit span, listening, spatial memory, verbal memory) dan jumlah sampel yang lebih banyak.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2004. Definisi Ketelitian. http://www.google.com, 30 Juni 2004.

Daniel S Wibowo. 2008. Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi pertama. Malang: Bayumedia Publishing hal 73-5.

Duus P. 1996. Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta: EGC hal : 146-8.

Ganong W.F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC hal 201-2, 227-231, 267-289, 461-2, 598.

Guyton A.C. and Hall J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC hal 807-8, 871-881, 904.

Halomoan Hutalung. 2004. Karbohidrat. Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara.

http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-halomoan.pdf.

http://www.kliniknutrisi.com/klinik/piramida.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan.

Katzung B.G. 2002. Obat Hipnotik Sedatif dalam Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 2. Edisi 8. Jakarta: EGC hal 25-6.

M. Anwari Irawan. 2007. Glukosa & Metabolisme Energi. Polton Sports Sience & Perfomance Lab. Vol 06. http://www.pssplab/journal/06.pdf.


(6)

30

M. Anwari Irawan. 2007. Karbohidrat. Polton Sports Sience & Perfomance Lab. Vol 01. http://www.pssplab.com/journal/03.pdf

Magistretti P.J., Pellerin L., and Martin J.L. 2000. Brain Energy Metabolism. http://www.acnp.org/g4/gn401000064/CH064.HTML

Mahoney C.R., Holly A.T., Robin B.K., Priscilla Samuel. 2005. Effect of Breakfast Composition on Cognitive Processes in Elementary School Children.

Physiology and Behavior. 635-45.

http://ase.tufts.edu/psychology/SPACELAB/pubs/MahoneyEtAl.pdf.

Martini F.H. 2004. Fundamentals of Anatomy & Physilogy. Six Edition. San Francisco: Benjamin Cummings hal 482, 542, 875-876, 944.

Perretta L. 2006. Makanan Untuk Otak. Jakarta: Erlangga hal 28-9.

Potter P.A., Perry A.G. 1993. Fundamentals of Nursing Concepts, Process, and Practice. 3rd revised ed. Philadelphia: Elsevier Mosby.

Simeon D., Sally Grantham-McGregor. 1989. Effect of Missing Breakfast on Cognitive Function of School Children of Differing Nutritional Status. American Journal of Clinical Nutrition. http://www.ajcn.org.

Widenhorn K.M., Katrin Hille., Jochen Klenk., Ulrike Weiland. 2008. Influence of Having Breakfast on Cognitive Perfomance and Mood in 13- to 20-Year-Old High School Students: Results of a Crossover Trial. Pediatrics. http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/122/2/279.

Yang, R.J., E.K. Wang, Y.S. Hsieh, M.Y. Chen. 2006. Irregular Breakfast Eating and Health Status Among Aldolescent in Taiwan. BMC Public Health, vol 6: 295.