Pengaruh Jus Buah Stroberi (Fragraria Fructus) Terhadap Diuresis Pada Pria Dewasa Normal.
Universitas Kristen Maranatha iv
ABSTRAK
PENGARUH JUS BUAH STROBERI
(FRAGRARIA FRUCTUS) TERHADAP DIURESIS PADA PRIA DEWASA NORMAL
Asina Christine, 2007. Pembimbing I : Pinandjojo Djojosoewarno, Drs., dr., AIF Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt
Obat diuretik merupakan obat yang banyak digunakan dalam bidang kedokteran terutama untuk pengobatan hipertensi dan edema. Berbagai bahan alam telah banyak diteliti sebagai alternatif terapi tambahan diuretik untuk mengatasi efek samping obat kimia diuretik. Stroberi merupakan salah satu tanaman yang mudah diperoleh di Indonesia. Buah stroberi diduga berefek diuretik karena banyak mengandung kalium dan flavonoid.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek jus buah stroberi (Fragraria Fructus) terhadap peningkatan diuresis .
Penelitian bersifat prospektif eksperimental sungguhan, menggunakan rancangan pola silang (cross over design) Subyek penelitian sebanyak 20 orang pria dewasa, diberi masing-masing tiga macam perlakuan yaitu jus buah stroberi, air suling sebagai kontrol, dan furosemid sebagai pambanding dengan selang waktu satu minggu untuk tiap perlakuan. Data yang diukur adalah volume urin dalam mililiter selama pengamatan lima jam, interval tiap jam. Analisis data dengan ANOVA Repeated Measurment, dilanjutkan dengan uji beda rata-rata LSD
dengan = 0.05.
Hasil penelitian didapatkan rata-rata volume urin setelah ditransformasi ke Ln adalah pemberian jus buah stroberi (4.06) dengan kontrol (3.56) berbeda sangat signifikan (p < 0.01) juga dengan furosemid/pembanding (5.45) berbeda sangat signifikan (p < 0.01).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah jus buah stroberi meningkatkan diuresis. Kata kunci : stroberi, Fragraria fructus, diuresis
(2)
Universitas Kristen Maranatha v
ABSTRACT
EFFECT OF STRAWBERRY JUICE (FRAGRARIA FRUCTUS) TO ADULT MALE DIURESIS
Asina Christine, 2007. 1st Tutor : Pinandjojo Djojosoewarno, Drs., dr., AIF 2nd Tutor : Rosnaeni, dra., Apt
Diuretic drugs are usually used as treatment for hypertension and edema. However, diuretic drugs have many various less wanted side effects. Natural materials can be used as alternative medicine to decrease side effects of compare with chemical medicine. Strawberry is one of plants that easily found in Indonesia, and the fruit contains substance as diuretic, because is contains high potassium and flavonoid.
The purpose is to know the effects of strawberry juice to increase diuresis. This research was real prospective and true experimental design, used cross over design. Twenty men as subjects of the trial were given three kinds of different treatment, whichwere strawberry juice, aquadest,and furosemide with one week washingout period for each treatment. Urine volume was measured in mililiter for each hour until five hours. The result of the experiments was analyzed by ANOVA Repeated Measurement, continued with LSD mean different test with = 0.05. The experiment shows after transformation to Ln that the average of urine volume for one who were given strawberry juice (4.06) is different in a significant way with who were given water (3.56) and furosemide (5.45) (pvalue< 0.01). The conclusion for this experiment is that strawberry juice has diuretic effect.
Keyword : strawberry, Fragraria fructus, diuresis
(3)
Universitas Kristen Maranatha vi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
SURAT PERNYATAAN... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT... v
PRAKATA... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR BAGAN ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR GRAFIK... xiv
DAFTAR LAMPIRAN... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3
1.3.1 Maksud Penelitian... 3
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian... 4
1.5.1 Kerangka Pemikiran... 4
1.5.2 Hipotesis... 4
1.6 Metodologi Penelitian ... 5
(4)
Universitas Kristen Maranatha vii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ginjal... 5
2.1.1 Anatomi Ginjal Dan Strukturnya ... 6
2.1.2 Suplai Darah Ginjal... 8
2.1.3 Nefron Sebagai Unit Fungsional Ginjal... 8
2.1.4 Fisiologis Ginjal ... 11
2.1.5 Pembentukan Urin Oleh Ginjal... 14
2.1.5.1 Filtrasi Oleh Glomerulus... 14
2.1.5.2 Reabsopsi Oleh Tubulus ... 15
2.1.5.3 Sekresi Oleh Tubulus ... 17
2.2 Diuresis ... 18
2.2.1 Diuresis Air ... 19
2.2.2 Diuresis Osmosis... 19
2.3 Diuretik ... 20
2.3.1 Definisi Diuretik Dan Penggolongannya ... 20
2.3.2 Diuretik Osmotik... 20
2.3.3 Diuretik Penghambat Transpor Elektrolit Di Ginjal ... 22
2.3.3.1 Penghambat Karbonik Anhidrase ... 22
2.3.3.2 Benzotiazid... 22
2.3.3.3 Diuretik Hemat Kalium... 23
2.3.3.4 Diuretik Kuat... 24
2.4 Stroberi... 25
2.4.1 Deskripsi ... 25
2.4.2 Klasifikasi Dan Morfologi ... 26
2.4.3 Kandungan Kimia Stroberi Dan Manfaatnya... 26
2.4.4 Manfaat Stroberi... 28
2.4.5 Pengaruh Buah Stroberi Terhadap Peningkatan Diuresis ... 29
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian... 31
(5)
Universitas Kristen Maranatha viii
3.3 Metode Penelitian ... 32
3.3.1 Desain Penelitian... 32
3.3.2 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 33
3.3.3. Prosedur Penelitian ... 33
3.3.3.1. Pembuatan Jus Stroberi ... 33
3.3.3.2. Persiapan Sebelum Tes ... 33
3.3.3.3. Prosedur Penelitian Diuresis ... 33
3.3.3.4. Metode Analisa ... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 35
4.2 Pembahasan... 36
4.3 Uji Hipotesis ... 39
4.3.1 Hipotesis Penelitian... 39
4.3.2 Hal Yang Mendukung ... 39
4.3.3 Hal Yang Tidak Mendukung... 39
4.3.4 Kesimpulan ... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 40
5.2 Saran... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
LAMPIRAN... 47
(6)
Universitas Kristen Maranatha ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sistem Urinaria Ginjal ... 14 Tabel 2.2Tempat Dan Cara Kerja Diuretik ... 25 Tabel 2.3 Komposisi Kandungan Nutrisi Setiap 100 gram Buah Stroberi ... 27 Tabel 4.1 Volume Urin Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Minimum, dan Nilai
Maksimum (Setelah Ditransformasi dengan Ln) ... 35 Tabel 4.2 Perbandingan Kelompok Perlakuan Berdasarkan Uji ANOVA Repeated
Measurment...36 Tabel 4.3 Uji Beda Rata-rata Metode LSD ...37
(7)
Universitas Kristen Maranatha x
DAFTAR BAGAN
(8)
Universitas Kristen Maranatha xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Ginjal... 7
Gambar 2.2 Nefron Ginjal... 10
Gambar 2.3 Fisiologis Ginjal ... 12
Gambar 2.4 Bagan Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron ... 13
Gambar 2.5 Stroberi ... 26
Gambar 5.1 Penampung Urin... 55
Gambar 5.2 Tabung Pengukur Volume Urin ... 55
Gambar 5.3 Blender ... 55
Gambar 5.4 Timbangan... 55
Gambar 5.5 Gelas Plastik... 56
Gambar 5.6 100 gram Buah Stroberi ... 56
Gambar 5,7 100 ml Jus Buah Stoberi... 56
(9)
Universitas Kristen Maranatha xii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Perbandingan Volume Urine Rata-rata Tiap Jam Pada Tiga Kelompok Perlakuan (Setelah Ditransformasi Dengan Ln) ... 38 Grafik 4.2 Perbandingan Volume Urin Rerata Kelompok Perlakuan (Setelah
(10)
Universitas Kristen Maranatha xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Penelitian... 44
Lampiran 2 Hasil Penelitin (Setelah Ditransformasi ke Ln) ... 47
Lampiran 3 Uji Statistik Menggunakan SPSS 13.0 ... 50
Lampiran 4 Contoh Surat Persetujuan Naracoba ... 54
(11)
44 Universitas Kristen Maranatha Lampiran 1
Hasil Penelitian
Hasil Pengamatan Volume Urin Setelah Pemberian Jus Buah Stroberi (ml) Subjek
Penelitian
Jam ke-1
Jam ke- 2
Jam ke- 3
Jam ke- 4
Jam ke-5
126 111 80 82 80
2 84 62 52 135 63
3 94 91 52 41 37
4 20 18 15 20 12
5 26 37 48 237 82
6 85 37 28 35 40
7 26 22 20 50 18
8 36 40 36 32 30
9 32 27 25 21 22
10 44 30 25 32 31
11 68 38 70 99 66
12 89 68 98 86 105
13 26 26 108 151 178
14 25 23 30 28 25
15 55 44 98 115 112
16 80 146 367 152 275
17 62 38 100 82 62
18 120 87 73 60 62
19 96 78 69 61 86
20 143 259 317 216 244
(12)
Universitas Kristen Maranatha 45
Hasil Pengamatan Volume Urin Setelah Pemberian Air Suling (ml) Subjek
Penelitian
Jam ke-1
Jam ke- 2
Jam ke- 3
Jam ke- 4
Jam ke-5
1 40 67 32 32 65
2 25 20 25 44 81
3 38 25 20 22 22
4 20 17 13 13 13
5 47 27 41 35 29
6 50 43 38 31 24
7 16 16 16 16 22
8 23 35 22 23 23
9 20 16 16 17 17
10 41 33 67 92 108
11 89 45 138 128 51
12 44 35 29 23 26
13 25 21 28 23 29
14 23 22 23 23 24
15 35 30 31 63 40
16 67 83 232 118 109
17 48 43 44 29 32
18 55 43 40 36 36
19 50 36 31 26 20
20 118 98 40 157 74
(13)
Universitas Kristen Maranatha 46
Hasil Pengamatan Volume Urin Setelah Pemberian Furosemid (ml) Subjek
Penelitian
Jam ke-1
Jam ke- 2
Jam ke- 3
Jam ke- 4
Jam ke-5
1 573 435 162 123 38
2 487 572 293 176 60
3 275 718 462 190 42
4 170 550 340 167 105
5 70 710 690 217 55
6 155 608 558 165 61
7 290 495 480 228 148
8 34 540 646 270 120
9 290 336 249 128 67
10 455 445 375 78 43
11 655 417 225 72 38
12 580 738 593 185 62
13 626 556 230 99 21
14 118 332 295 370 60
15 270 695 295 150 65
16 56 611 644 746 226
17 494 585 270 141 122
18 460 380 420 350 330
19 450 380 440 280 110
20 731 512 221 131 66
(14)
Universitas Kristen Maranatha 47
Lampiran 2
Hasil Penelitian Ditransformasi Dengan Ln
Hasil Pengamatan Volume Urin Setelah Pemberian Jus Buah Stroberi (Ditransformasi Dengan Ln)
Subjek Penelitian
Jam ke-1
Jam ke- 2
Jam ke- 3
Jam ke- 4
Jam ke-5
1 4.84 4.71 4.38 4.41 4.38
2 4.43 4.13 3.95 4.91 4.14
3 4.54 4.51 3.95 3.71 3.61
4 3.00 2.89 2.71 3.00 2.48
5 3.26 3.61 3.87 5.47 4.41
6 4.44 3.61 3.33 3.56 3.69
7 3.26 3.09 3.00 3.91 2.89
8 3.58 3.69 3.58 3.47 3.40
9 3.47 3.30 3.22 3.04 3.09
10 3.78 3.40 3.22 3.47 3.43
11 4.22 3.64 4.25 4.6 4.19
12 4.49 4.22 4.58 4.45 4.65
13 3.26 3.26 4.68 5.02 5.18
14 3.22 3.14 3.40 3.33 3.22
15 4.01 3.78 4.58 4.74 4.72
16 4.38 4.98 5.91 5.02 5.62
17 4.13 3.64 4.61 4.41 4.13
18 4.79 4.47 4.29 4.09 4.13
19 4.56 4.36 4.23 4.11 4.45
20 4.96 5.56 5.76 5.38 5.5
(15)
Universitas Kristen Maranatha 48
Hasil Pengamatan Volume Urin Setelah Pemberian Air Suling (Ditransformasi Dengan Ln)
Subjek Penelitian
Jam ke-1
Jam ke- 2
Jam ke- 3
Jam ke- 4
Jam ke-5
1 3.69 4.200 3.47 3.47 4.17
2 3.22 3.00 3.22 3.78 4.39
3 3.64 3.22 3.00 3.09 3.09
4 3.00 2.83 2.56 2.56 2.56
5 3.85 3.3 3.71 3.56 3.37
6 3.91 3.76 3.64 3.43 3.18
7 2.77 2.77 2.77 2.77 3.09
8 3.14 3.56 3.09 3.14 3.14
9 3.00 2.77 2.77 2.83 2.83
10 3.71 3.50 4.20 4.52 4.68
11 4.49 3.81 4.93 4.85 3.93
12 3.78 3.56 3.37 3.14 3.26
13 3.22 3.04 3.33 3.14 3.37
14 3.14 3.09 3.14 3.14 3.18
15 3.56 3.4- 3.43 4.14 3.69
16 4.2 4.42 5.45 4.77 4.69
17 3.87 3.76 3.78 3.37 3.47
18 4.01 3.76 3.69 3.58 3.58
19 3.91 3.58 3.43 3.26 3.00
20 4.77 4.58 3.69 5.06 4.3
(16)
Universitas Kristen Maranatha 49
Hasil Pengamatan Volume Urin Setelah Pemberian Furosemid (Ditransformasi Dengan Ln)
Subjek Penelitian
Jam ke-1
Jam ke- 2
Jam ke- 3
Jam ke- 4
Jam ke-5
1 6.35 6.08 5.09 4.81 3.64
2 6.19 6.35 5.68 5.17 4.09
3 5.62 6.58 6.14 5.25 3.74
4 5.14 6.31 5.83 5.12 4.65
5 4.25 6.57 6.54 5.38 4.01
6 5.04 6.41 6.32 5.11 4.11
7 5.67 6.20 6.17 5.43 5.00
8 3.53 6.29 6.47 5.60 4.79
9 5.67 5.82 5.52 4.85 4.20
10 6.12 6.10 5.93 4.36 3.76
11 6.48 6.03 5.42 4.28 3.64
12 6.36 6.60 6.39 5.22 4.13
13 6.44 6.32 5.44 4.60 3.04
14 4.77 5.81 5.69 5.91 4.09
15 5.60 6.54 5.69 5.01 4.17
16 4.03 6.42 6.47 6.61 5.42
17 6.20 6.37 5.60 4.95 4.80
18 6.13 5.94 6.04 5.86 5.80
19 6.11 5.94 6.09 5.63 4.70
20 6.59 6.24 5.4 4.88 4.19
(17)
Universitas Kristen Maranatha 50
Lampiran 3
Uji Statistik Menggunakan Program SPSS 13.0
Estimated Marginal Means
1. perlakuan
Estimates Measure: ml
4.055a .136 3.769 4.341
3.560a .115 3.319 3.801
5.451a .048 5.350 5.551
prlakuan 1 2 3
Mean Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
Covariates appearing in the model are evaluated at the following values: Subyek = 10.50.
a.
Pairwise Comparisons Measure: ml
.495* .100 .000 .285 .704
-1.396* .136 .000 -1.682 -1.110
-.495* .100 .000 -.704 -.285
-1.891* .127 .000 -2.158 -1.623
1.396* .136 .000 1.110 1.682
1.891* .127 .000 1.623 2.158
(J) prlakuan 1 2 3 1 2 3 1 2 3 (I) prlakuan 1 2 3 Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.a Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for
Differencea
Based on estimated marginal means
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).
(18)
Universitas Kristen Maranatha 51
Multivariate Tests
.925 104.512a 2.000 17.000 .000 .925
.075 104.512a 2.000 17.000 .000 .925
12.295 104.512a 2.000 17.000 .000 .925 12.295 104.512a 2.000 17.000 .000 .925 Pillai's trace
Wilks' lambda Hotelling's trace Roy's largest root
Value F Hypothesis df Error df Sig.
Partial Eta Squared
Each F tests the multivariate effect of prlakuan. These tests are based on the linearly independent pairwise comparisons among the estimated marginal means.
Exact statistic a.
2. waktu
Estimates Measure: ml
4.430a .116 4.185 4.674
4.547a .088 4.362 4.732
4.501a .094 4.304 4.698
4.328a .095 4.129 4.528
3.971a .091 3.781 4.162
waktu 1 2 3 4 5
Mean Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
Covariates appearing in the model are evaluated at the following values: Subyek = 10.50.
(19)
Universitas Kristen Maranatha 52
Pairwise Comparisons Measure: ml
-.117 .096 .238 -.319 .084
-.072 .129 .584 -.342 .199
.101 .130 .445 -.171 .374
.458* .119 .001 .209 .708
.117 .096 .238 -.084 .319
.045 .065 .495 -.092 .182
.218* .071 .007 .068 .368
.575* .061 .000 .448 .703
.072 .129 .584 -.199 .342
-.045 .065 .495 -.182 .092
.173* .053 .004 .062 .284
.530* .055 .000 .415 .644
-.101 .130 .445 -.374 .171
-.218* .071 .007 -.368 -.068
-.173* .053 .004 -.284 -.062
.357* .046 .000 .261 .453
-.458* .119 .001 -.708 -.209
-.575* .061 .000 -.703 -.448
-.530* .055 .000 -.644 -.415
-.357* .046 .000 -.453 -.261
(J) waktu 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (I) waktu 1 2 3 4 5 Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.a Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for
Differencea
Based on estimated marginal means
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).
(20)
Universitas Kristen Maranatha 53
Multivariate Tests
.895 31.801a 4.000 15.000 .000 .895
.105 31.801a 4.000 15.000 .000 .895
8.480 31.801a 4.000 15.000 .000 .895
8.480 31.801a 4.000 15.000 .000 .895
Pillai's trace Wilks' lambda Hotelling's trace Roy's largest root
Value F Hypothesis df Error df Sig.
Partial Eta Squared
Each F tests the multivariate effect of waktu. These tests are based on the linearly independent pairwise comparisons among the estimated marginal means.
Exact statistic a.
3. prlakuan * waktu Measure: ml
4.031a .140 3.737 4.324
3.899a .153 3.577 4.221
4.075a .158 3.743 4.408
4.204a .167 3.853 4.556
4.066a .169 3.712 4.420
3.643a .105 3.422 3.865
3.496a .108 3.269 3.723
3.534a .148 3.223 3.845
3.580a .153 3.258 3.901
3.549a .140 3.254 3.844
5.614a .200 5.194 6.035
6.245a .056 6.128 6.363
5.894a .097 5.691 6.098
5.201a .124 4.941 5.461
4.299a .139 4.007 4.592
waktu 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 prlakuan 1 2 3
Mean Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
Covariates appearing in the model are evaluated at the following values: Subyek = 10.50.
(21)
Universitas Kristen Maranatha 54
Lampiran 4
CONTOH SURAT PERSETUJUAN NARACOBA
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama lengkap :
NRP :
Tanggal lahir : Alamat :
Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Asina Christine N, 0310147 dengan judul ”Pengaruh Jus Buah Stroberi Terhadap Diuresis Pada Pria Dewasa Normal”, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.
Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan atau paksaan dari pihak manapun.
Bandung, ...
(22)
Universitas Kristen Maranatha 55
Lampiran 5
Foto-foto Penelitian
Gambar 5.1 Penampung Urin Gambar 5.3 Blender
Gambar 5.2 Tabung Pengukur Gambar 5.4 Timbangan Volume Urin
(23)
Universitas Kristen Maranatha 56
Gambar 5.6 Gelas plastik
Gambar 5.7 100 gram buah Stroberi
(24)
Universitas Kristen Maranatha 57
RIWAYAT HIDUP
Nama : Asina Christine N
NRP : 0310147
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 5 Agustus 1985 Alamat : Jl. Patrakomala No.45 Riwayat pendidikan :
1991, lulus TK Maetreya, Karawang
1997, lulus SDN, Mangkubumen Lor XV, Surakarta 2000, lulus SLTPN 5, Bandung
2003, lulus SMUN 3, Bandung
(25)
1
Universitas Kristen MaranathaBAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Obat-obat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut
diuretik. Obat-obat ini merupakan penghambat transpor ion yang menurunkan
reabsorpsi natrium pada bagian-bagian nefron yang berbeda. Akibatnya natrium dan
ion lain seperti klorida dalam urin meningkat bersama-sama air, yang mengangkut
secara pasif untuk mempertahankan keseimbangan osmotik (Mycek M.J, 2001). Jadi
istilah diuresis mempunyai pengertian adanya penambahan volume urin yang
diproduksi serta jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air (Sunaryo, 2004). Agen
diuretik secara klinis dapat digunakan pada keadaan hipertensi, edema, nefrolitiasis,
diabetes insipidus ( Ives H.E, 2001 ).
Edema adalah suaru keadaan meningkatnya volume air pada interstitial, seperti
ascites (pada rongga peritoneal), hidrothoraks (pada rongga thoraks). Edema dapat
disebabkan, antara lain oleh gagal jantung kongestif, obstruksi vena dan limfatik,
sindrom nefrotik, hipoalbuminemi, sirosis hepatis, penyakit ginjal (Ives H.E, 2001;
Braunwald, 2005). Penggunaan duretika diharapkan mampu memobilisasi cairan
interstitial tanpa penurunan volume plasma yang bermakna. Namun terapi diuretika
yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan yang lebih lanjut terhadap volume
darah arterial efektif dengan penurunan perfusi pada organ vital (Ives H.E, 2001).
Hipertensi merupakan salah satu faktor utama resiko kematian karena gangguan
kardiovaskuler yang mengakibatkan 20-50% kematian. Hipertensi sering disebut
sillent killer
karena terjadi tanpa gejala. Gejala yang khas tidak akan timbul sampai
pada taraf yang sudah akut atau membahayakan nyawa penderita (Sulfrida &
Sitanggang, 2006). Prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2000 yang
ditentukan berdasarkan kriteria ambang hipertensi (
borderline hypertension
) yaitu
(26)
Universitas Kristen Maranatha
2
tekanan darah dengan rentang antara 140/90-159/94 mmHg diperkirakan 4,8-18,8 %
(Sutedjo, 2007; Karo-karo S, 2007). Pengobatan yang digunakan untuk hipertensi
adalah Diuretika,
ACE-inhibitor,
-Blocker,
Vasodilator, Antagonis Kalsium
(Setiawati & Bustami, 2004).
Diuretika (
Thiazide, Loop Diuretic
) telah sering dapakai sebagai terapi pilihan
untuk hipertensi serta dapat mencegah morbidisitas dan mortalitas kardiovaskuler
(Ives H.E, 2001). Diuretika juga mempunyai efek samping yang tidak diinginkan
terutama jika digunakan dalam dosis besar seperti hipokalemia, deplesi kalsium,
hiperurisemia, hipovolemia akut, kram otot, aritmia (Mycek M.J, 2001).
Cara pengobatan saat ini mulai beralih dari obat kimia ke obat tradisional.
Berbagai bahan alam dalam beberapa waktu terakhir ini telah mulai diteliti sebagai
terapi tambahan obat diuretik untuk mengatasi efek samping dari obat kimia diuretik.
Daya tarik herbal bagi masyarakat terutama karena sifatnya yang alami, kadarnya
yang lebih mudah ditoleransi dalam tubuh dan tingkat keamanannya yang relatif
tinggi.
Meningkatnya kesadaran untuk hidup sehat, mendorong masyarakat untuk
menggunakan sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai suatu bagian dari pola makan,
serta digunakan sebagai pencegah dan penyembuhan penyakit berdasarkan metode
back to nature.
Buah-buahan
yang sering digunakan untuk terapi hipertensi, antara
lain stroberi, belimbing, nanas, apel, semangka. Buah-buahan yang banyak
dikembangkan sebagai terapi diuresis, antara lain stroberi, anggur, markisa, semangka
(Yulianti & Sitanggang, 2006).
Buah stroberi memberi manfaat terapi, antara lain sebagai diuretik, antioksidan,
menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
(Grieve M, 2007). Penelitian efek buah stroberi terhadap tekanan darah pada wanita
dewasa normal telah dilakukan oleh Rina Marlina tahun 2007 dan pada pria dewasa
normal oleh Moh. Dicky tahun 2007. Hasil penelitian menyimpulkan, buah stroberi
berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah secara signifikan.
(27)
Universitas Kristen Maranatha
3
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh jus buah stroberi terhadap diuresis sehingga dapat digunakan sebagai terapi
tambahan diuretik.
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah jus buah stroberi (Fragraria fructus) mempunyai pengaruh terhadap
diuresis.
1.3 Maksud dan Tujuan
Mengembangkan penggunaan jus buah stroberi sehingga dapat digunakan sebagai
terapi tambahan diuretik.
1.3.1 Maksud
1.3.2 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh jus buah stroberi terhadap peningkatan diuresis.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Akademis
Membuka cakrawala pengetahuan farmakologi mengenai tumbuhan obat,
khususnya buah stroberi sebagai diuretik.
Mengembangkan penelitian mengenai efek stroberi (
Fragraria vesca
L.) terhadap
diuresis
(28)
Universitas Kristen Maranatha
4
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini berguna untuk masyarakat sebagai terapi tambahan diuretik.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Cairan yang menyerupai plasma difiltrasi melalui dinding kapiler glomerulus ke
tubulus renalis (filtrasi glomerulus). Dalam perjalanannya sepanjang tubulus ginjal,
volume filtrat dan susunannya berubah akibat proses reabsorpsi tubulus (penyerapan
kembali air dan zat terlarut dari cairan tubulus) dan proses sekresi tubulus (sekresi zat
terlarut ke dalam cairan tubulus) untuk membentuk urin yang akan disalurkan ke
dalam pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urin disalurkan ke dalam vesika urinaria
kemudian diekskresikan melalui proses berkemih (Ganong, 2003).
Buah stroberi antara lain mengandung karotenoid, asam folat, vitamin C, mineral,
flavonoid (Wirakusumah, 2006). Kandungan mineral yang paling tinggi adalah
kalium dengan kadar 166 mg/100 gram buah stroberi. Kalium dapat bekerja sebagai
vasodilator menyebabkan peningkatan ekskresi natrium, sekresi renin berkurang
sehingga menghambat perubahan angiotensinogen menjadi angiotensin I (Oates &
Brown, 2001).
Flavonoid (
cathechin, quercetin, kaemferol)
dalam stoberi menyebabakan
penurunan aldosteron dan menghambat
angiotensin-converting-enzyme
sehingga
angiotensin I tidak dapat diubah menjadi angiotensin II. Aldosteron yang menurun
menyebabkan reabsorpsi natrium dan air akan berkurang. Akibat penekanan sekresi
renin dan tidak terbentuknya angiotensin II menyebabkan vasodilatasi pembuluh
darah ginjal dan peningkatan aliran darah ke ginjal sehingga terjadi ekskresi garam
dan air meningkat melalui filtrat dan volume urine meningkat (Mills & Bone, 2000;
Sunaryo, 2004).
(29)
Universitas Kristen Maranatha
5
1.5.2 Hipotesis
Jus buah stroberi mempunyai efek diuretik.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan menggunakan
rancangan pola silang (
cross over design
) pada subyek penelitian. Masing-masing
subyek penelitian menerima 3 macam variabel perlakuan secara acak dengan selang
waktu satu minggu. Data yang diukur adalah volume urin dalam mililiter selama
pengamatan lima jam dengan interval setiap jam Analisis data menggunakan
ANOVA
Repeated Measurement,
dilanjutkan uji beda rata-rata LSD dengan
= 0.05
menggunakan program komputer SPSS versi 13.0. Kemaknaan berdasarkan nilai
p 0.05.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi : Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Maranatha
(30)
40
Universitas Kristen MaranathaBAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Jus buah stroberi memiliki efek meningkatkan diuresis.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji toksisitas dan zat aktif
lainnya yang terkandung dalam buah stroberi. Sehingga manfaat jus buah stroberi dapat
digunakan seoptimal mungkin dan dapat dipergunakan lebih luas oleh masyarakat
sebagai salah satu terapi alami untuk pengobatan hipertensi dan edema melalui efek
diuretiknya.
(31)
41
Universitas Kristen MaranathaDAFTAR PUSTAKA
Agus Kurnia. 2005.
Petunjuk Praktis Budi Daya Stroberi. Jakarta
: Agro
Medika Pustaka. h. 2-14.
Arini Setiawati, Zulnida S. Bustami. 2004 Antihipertensi Dalam : Sulistia
G. Ganiswara, editor :
Farmakologi dan Terapi
. Edisi 4. Jakarta :
FKUI. h. 337-338.
Basuki B. Purnomo. 2000.
Dasar-dasar Urologi. Jakarta
: CV. Sagung
Seto. h. 1- 7.
Bruneton, Jean. 1999. Flavonoids in : Caroline K. Hatton, editor :
Pharmacognosy Phytochemistry Medicinal Plants
. 2
nded. Paris :
Technique and Documentation. p. 310-325.
Budi Sutomo. 2007.
109 Jus Untuk Terapi
.
http://budiboga.blogspot.com/2007_04_01_archive.html., 22 Mei 2007
DepKes RI. 2001.
Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I).
Jilid 2. Jakarta:
Bakti Husada. h. 145-146.
Ganong, W.F. 2003.
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
. Edisi 20. Jakarta : EGC.
h. 671-696.
Grieve M. 2007.
Strawberry
.
http://www.botanical.com/botanical/mgmh/s/strawb95.html., 2 Mei 2007
Braunwald, Eugene. 2001. Edema in : Harrison, editor :
Harrisson’s
Principles Of Internal Medicine
. 16
thed. USA : McGraw-Hill. p. 212-215.
Florahealth. com. 2007.
Strawberry Leasves
.
http://www.florahealth.com/flora/home/canada/healthinformation/encyclo
pedias/strawberryleaves.asp., 24 April 2007
Guyton, A.C., Hall J.E. 1997.
Buku Ajar Fisiologis Kedokteran
. Edisi 9.
Jakarta : EGC. h. 285-397, 406-429, 509-512.
Ives, H.E., Warnock, D.G. 2001. Obat-obat Diuretik Dalam : Katzung, B.G.,
editor :
Farmakologi Dasar dan Klinik
. Jakarta : Salemba Medika. H.
429-462.
(32)
Universitas Kristen Maranatha
42
Jackson, E.K. 2001. Diuretics in : Hardman J.G., Limbird L.E., Gilman A.G.,
editor :
Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of
Therapeutics
. 10
thed. USA : The Mc Graw Hill Companies. p. 757-773.
Juckett, Gregory. 2004. Herbal Medicine in : Craig C.R., Stitzel R.E., editor :
Modern Pharmacologyy with Clinical Application
. 6
thed. Baltimore :
Lippincott Williams and Wilkins. p. 785.
Karo-karo, Santoso. 2007.
Organisasi Untuk Penanggulangan Hipertensi
.
http://www.seputar-indonesia.com., 2 Mei 2007.
Kelompok Kerja Ilmiah Phyto Medica. 1993.
Penapisan Farmakologi,
Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik
. Jakarta : Yayasan
Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica. h. 167-170.
Lea & Febiger. 2000.
The Urinary Organs
.
http://education.yahoo.com/reference/gray/subjects/subject?id=253#p1223.,
2 Mei 2007.
Markham A.R. 1988.
Cara Mengidentifikasi Flavonoid.
Bandung : ITB. h. 3-4.
Marzuki, Suryaatmadja; Rustadi, Sosro. 2007.
Tes Faal Ginjal dan
Manfaatnya di Klinik
.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/13_tesFaalGinjaldanManfaatnya.pdf
/13_tesFaalGinjaldanManfaatnya.html., 2 Mei 2007
Medicastore.com. 2007.
Nefron Ginjal
.
http://72.14.235.104/search?q=cache:PGsgscZ8fRcJ:www.medicastore.com/med/
detail_pyk.php%3Fidktg%3D9%26iddtl%3D709+nefron,+ginjal&hl=id&ct=clnk
&cd=5&gl=id., 22 Mei 2007.
Mills S., Bone K. 2000.
Flavonoids in Principles and Practise of
Phytotherapy
. London : Churchill Livingstone. p. 31-33.
Mycek, M.J., R.A. Harvey., P.C. Champe. 2001.
Farmakologi Ulasan
Bergambar
.Edisi 2. Jakarta : Widya Medika. p. 222-236.
Oates, J.A., Brown, N.J. 2001. Antihypertension Agents & The Drug Therapy
of Hypertension in : Hardman, J.G., Limbird, L.E., Gilman A.G., editor :
Godman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics
. 10
thed.
USA : The Mc Graw Hill Companies. p. 896.
(33)
Universitas Kristen Maranatha
43
Phytochemical.com. 2007.
Wild Strawberry
.
http://www.phytochemicals.info/plants/wild-strawberry.php.
18
April
2007
RaffiKojian. 2006.
Medicinal Purpose of Fragraria vesca
.
http://www.armeniapedia.org
.htm
., 2 Mei 2007.
Robinson T. 1995. Flavonoid Dalam :
Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi
.
Bandung : ITB. h. 191-193.
Setiawati A., Bustami S. Antihipertensi. Dalam : Sulistia G. Ganiswara, editor
: Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : FKUI. h. 329-341.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/09_MasalahPenggunaanDiuretika.p
df/09_MasalahPenggunaanDiuretika.html., 22 Mei 2007
Snell R.S, 1997.
Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Bagian I
. Edisi
3. Jakarta : EGC. h. 270-272.
Sufrida, Yulianti., Sitanggang, Maloedyn. 2006. 30 Ramuan Penakluk
Hipertensi. Edisi I. Jakarta : Agro Media Pustaka.h. 11-18.
Sunaryo. 2003. Diuretik dan Antidiuretik Dalam : Sulistia G. Ganiswara,
editor : Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : FKUI. h. 380-399.
Sutedjo. 2007.
Profil Hipertensi Pada Populasi MONICA
.
http://www.pjnhk.go.id., 2 Mei 2007
Wikipedia. 2006.
Renin-angiotensin-aldosteron system
.
http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Renin-angiotensin-aldosteron_system.png)., 2 Mei 2007.
Wikipedia. 2006.
Renal Circulation
.
http://en.wikipedia.org/wiki/Renal_circulation. 2 Mei 2007
Wilson, L.M. 1995. Gangguan Pada Volume Cairan, Osmolalitas, dan
Elektolit Dalam : Price, S.A., Wilson, L.M., editor : Patofisiologis :
Konsep Klinis Proses-proses Penyakit I
. Edisi 4. Jakarta : EGC. h. 316.
Wirakusumah, Emma S. 2006.
Jus Buah dan Sayuran
. Jakarta : Penebar
(1)
4
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini berguna untuk masyarakat sebagai terapi tambahan diuretik.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Cairan yang menyerupai plasma difiltrasi melalui dinding kapiler glomerulus ke tubulus renalis (filtrasi glomerulus). Dalam perjalanannya sepanjang tubulus ginjal, volume filtrat dan susunannya berubah akibat proses reabsorpsi tubulus (penyerapan kembali air dan zat terlarut dari cairan tubulus) dan proses sekresi tubulus (sekresi zat terlarut ke dalam cairan tubulus) untuk membentuk urin yang akan disalurkan ke dalam pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urin disalurkan ke dalam vesika urinaria kemudian diekskresikan melalui proses berkemih (Ganong, 2003).
Buah stroberi antara lain mengandung karotenoid, asam folat, vitamin C, mineral, flavonoid (Wirakusumah, 2006). Kandungan mineral yang paling tinggi adalah kalium dengan kadar 166 mg/100 gram buah stroberi. Kalium dapat bekerja sebagai vasodilator menyebabkan peningkatan ekskresi natrium, sekresi renin berkurang sehingga menghambat perubahan angiotensinogen menjadi angiotensin I (Oates & Brown, 2001).
Flavonoid (cathechin, quercetin, kaemferol) dalam stoberi menyebabakan penurunan aldosteron dan menghambat angiotensin-converting-enzyme sehingga angiotensin I tidak dapat diubah menjadi angiotensin II. Aldosteron yang menurun menyebabkan reabsorpsi natrium dan air akan berkurang. Akibat penekanan sekresi renin dan tidak terbentuknya angiotensin II menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah ginjal dan peningkatan aliran darah ke ginjal sehingga terjadi ekskresi garam dan air meningkat melalui filtrat dan volume urine meningkat (Mills & Bone, 2000; Sunaryo, 2004).
(2)
Universitas Kristen Maranatha 5
1.5.2 Hipotesis
Jus buah stroberi mempunyai efek diuretik.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan menggunakan rancangan pola silang (cross over design) pada subyek penelitian. Masing-masing subyek penelitian menerima 3 macam variabel perlakuan secara acak dengan selang waktu satu minggu. Data yang diukur adalah volume urin dalam mililiter selama pengamatan lima jam dengan interval setiap jam Analisis data menggunakan ANOVA Repeated Measurement, dilanjutkan uji beda rata-rata LSD dengan = 0.05 menggunakan program komputer SPSS versi 13.0. Kemaknaan berdasarkan nilai p 0.05.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi : Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Jus buah stroberi memiliki efek meningkatkan diuresis.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji toksisitas dan zat aktif lainnya yang terkandung dalam buah stroberi. Sehingga manfaat jus buah stroberi dapat digunakan seoptimal mungkin dan dapat dipergunakan lebih luas oleh masyarakat sebagai salah satu terapi alami untuk pengobatan hipertensi dan edema melalui efek diuretiknya.
(4)
41 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Agus Kurnia. 2005. Petunjuk Praktis Budi Daya Stroberi. Jakarta : Agro Medika Pustaka. h. 2-14.
Arini Setiawati, Zulnida S. Bustami. 2004 Antihipertensi Dalam : Sulistia G. Ganiswara, editor : Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : FKUI. h. 337-338.
Basuki B. Purnomo. 2000. Dasar-dasar Urologi. Jakarta : CV. Sagung Seto. h. 1- 7.
Bruneton, Jean. 1999. Flavonoids in : Caroline K. Hatton, editor :
Pharmacognosy Phytochemistry Medicinal Plants. 2nd ed. Paris : Technique and Documentation. p. 310-325.
Budi Sutomo. 2007. 109 Jus Untuk Terapi.
http://budiboga.blogspot.com/2007_04_01_archive.html., 22 Mei 2007 DepKes RI. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I). Jilid 2. Jakarta:
Bakti Husada. h. 145-146.
Ganong, W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. h. 671-696.
Grieve M. 2007. Strawberry.
http://www.botanical.com/botanical/mgmh/s/strawb95.html., 2 Mei 2007 Braunwald, Eugene. 2001. Edema in : Harrison, editor : Harrisson’s
Principles Of Internal Medicine. 16th ed. USA : McGraw-Hill. p. 212-215. Florahealth. com. 2007. Strawberry Leasves.
http://www.florahealth.com/flora/home/canada/healthinformation/encyclo pedias/strawberryleaves.asp., 24 April 2007
Guyton, A.C., Hall J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologis Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. h. 285-397, 406-429, 509-512.
Ives, H.E., Warnock, D.G. 2001. Obat-obat Diuretik Dalam : Katzung, B.G., editor : Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : Salemba Medika. H. 429-462.
(5)
42
Jackson, E.K. 2001. Diuretics in : Hardman J.G., Limbird L.E., Gilman A.G., editor : Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics. 10th ed. USA : The Mc Graw Hill Companies. p. 757-773. Juckett, Gregory. 2004. Herbal Medicine in : Craig C.R., Stitzel R.E., editor :
Modern Pharmacologyy with Clinical Application. 6th ed. Baltimore : Lippincott Williams and Wilkins. p. 785.
Karo-karo, Santoso. 2007. Organisasi Untuk Penanggulangan Hipertensi. http://www.seputar-indonesia.com., 2 Mei 2007.
Kelompok Kerja Ilmiah Phyto Medica. 1993. Penapisan Farmakologi,
Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik. Jakarta : Yayasan
Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica. h. 167-170. Lea & Febiger. 2000. The Urinary Organs.
http://education.yahoo.com/reference/gray/subjects/subject?id=253#p1223., 2 Mei 2007.
Markham A.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Bandung : ITB. h. 3-4. Marzuki, Suryaatmadja; Rustadi, Sosro. 2007. Tes Faal Ginjal dan
Manfaatnya di Klinik.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/13_tesFaalGinjaldanManfaatnya.pdf /13_tesFaalGinjaldanManfaatnya.html., 2 Mei 2007
Medicastore.com. 2007. Nefron Ginjal.
http://72.14.235.104/search?q=cache:PGsgscZ8fRcJ:www.medicastore.com/med/ detail_pyk.php%3Fidktg%3D9%26iddtl%3D709+nefron,+ginjal&hl=id&ct=clnk &cd=5&gl=id., 22 Mei 2007.
Mills S., Bone K. 2000. Flavonoids in Principles and Practise of Phytotherapy. London : Churchill Livingstone. p. 31-33.
Mycek, M.J., R.A. Harvey., P.C. Champe. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar.Edisi 2. Jakarta : Widya Medika. p. 222-236.
Oates, J.A., Brown, N.J. 2001. Antihypertension Agents & The Drug Therapy of Hypertension in : Hardman, J.G., Limbird, L.E., Gilman A.G., editor :
Godman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics. 10th ed. USA : The Mc Graw Hill Companies. p. 896.
(6)
Universitas Kristen Maranatha
43
Phytochemical.com. 2007. Wild Strawberry.
http://www.phytochemicals.info/plants/wild-strawberry.php. 18 April 2007
RaffiKojian. 2006. Medicinal Purpose of Fragraria vesca. http://www.armeniapedia.org.htm., 2 Mei 2007.
Robinson T. 1995. Flavonoid Dalam : Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung : ITB. h. 191-193.
Setiawati A., Bustami S. Antihipertensi. Dalam : Sulistia G. Ganiswara, editor : Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : FKUI. h. 329-341.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/09_MasalahPenggunaanDiuretika.p df/09_MasalahPenggunaanDiuretika.html., 22 Mei 2007
Snell R.S, 1997. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Bagian I. Edisi 3. Jakarta : EGC. h. 270-272.
Sufrida, Yulianti., Sitanggang, Maloedyn. 2006. 30 Ramuan Penakluk Hipertensi. Edisi I. Jakarta : Agro Media Pustaka.h. 11-18.
Sunaryo. 2003. Diuretik dan Antidiuretik Dalam : Sulistia G. Ganiswara, editor : Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : FKUI. h. 380-399. Sutedjo. 2007. Profil Hipertensi Pada Populasi MONICA.
http://www.pjnhk.go.id., 2 Mei 2007
Wikipedia. 2006. Renin-angiotensin-aldosteron system. http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Renin-angiotensin-aldosteron_system.png)., 2 Mei 2007.
Wikipedia. 2006. Renal Circulation.
http://en.wikipedia.org/wiki/Renal_circulation. 2 Mei 2007
Wilson, L.M. 1995. Gangguan Pada Volume Cairan, Osmolalitas, dan Elektolit Dalam : Price, S.A., Wilson, L.M., editor : Patofisiologis :
Konsep Klinis Proses-proses Penyakit I. Edisi 4. Jakarta : EGC. h. 316. Wirakusumah, Emma S. 2006. Jus Buah dan Sayuran . Jakarta : Penebar