Analisis Pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty Produk Shampoo Sunsilk.

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai pengaruh Brand Trust yang meliputi brand intentions dan brand reliability terhadap Brand Loyalty produk shampoo Sunsilk. Brand loyalty adalah suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan. Faktor yang mempengaruhi brand loyalty salah satunya adalah brand trust.

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada reponden yang pernah menggunakan produk shampoo Sunsilk sebanyak 130 responden. Pengujian dan pengolahan data menggunakan SPSS versi 14.00 dengan metode regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif brand reliability terhadap brand loyalty. Hasil penelitian ini juga menunjukkan tidak ada pengaruh positif brand intentions terhadap brand loyalty.

Kata kunci: Brand Trust, Brand Reliability, Brand Intentions, Brand Loyalty.


(2)

ABSTRACT

This study was intended to analyze the influence of the Brand Trust (with the aspects of brand intentions and brand reliability) on brand loyalty of the Sunsilk Shampoo Product. Brand Loyalty is a deeply held commitment from the consumer to repeat the purchase of the product or service that becomes his/her consistent preference on the future, which expressed from re-buying the product of the chosen brand, even if there were situational influence and marketing efforts from the competitor that can drive the switching behavior. One of the factors that influenced the Brand Loyalty was Brand Trust.

The study was conducted, with questionnaire method that was administered to 130 respondents that use Sunsilk Shampoo. The hypotheses testing and data analysis was conducted using the SPSS ver. 14.00, using multiple regression method.

The result from this study shows that there was a positive influence of the brand reliability on brand loyalty. The result also shows there was not positive influence of the brand intentions on brand loyalty

Keywords: Brand Trust, Brand Reliability, Brand Intentions, Brand Loyalty.


(3)

ix

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN ...ii

ABSTRAK ...iii

ABSTRACT ...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR GAMBAR...xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah ...1

1.2. Identifikasi masalah ...8

1.3. Tujuan penelitian ...8

1.4. Kegunaan hasil penelitian...8

1.5. Batasan penelitian...9

1.6. Kerangka penelitian ...10

1.7. Sistematika penulisan ...10

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Merek...12

2.1.1. Ekuitas merek...15


(4)

x

 

2.1.3. Manfaat ekuitas merek ...18

2.2. Kesetiaan Merek (Brand loyalty) ...18

2.2.1. Tingkatan loyalitas merek...20

2.3. Kepercayaan Merek (Brand trust) ...27

2.3.1. Komponen brand trust...28

2.3.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi brand trust... 30

2.4. Pengaruh brand trust terhadap brand loyalty ...31

2.5. Hipotesis penelitian ...35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain penelitian ...37

3.2. Operasionalisasi variabel ...37

3.3. Populasi dan sampel ...41

3.3.1. Metode pengambilan sampel ...42

3.4. Teknik pengumpulan data ...44

3.4.1. Kusesioner dan pengambilan data ...45

3.5. Metode analisis data ...46

3.6. Uji instrumen ...48

3.6.1. Uji validitas...48

3.6.2. Uji reliabilitas...49

3.7. Analisis regresi berganda...49

3.8. Kriteria pengujian hipotesis...50

3.9. Analisis hasil uji validitas...51

3.9.1. Analisis KMO dan Bartlett’s test of sphericity...51

3.9.2. Anti Image Matrices...53

3.9.3. Analisis Communalities ...54

3.9.4. Total Variance Explained ...55

3.9.5. Component Matrix ...56


(5)

xi

 

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran umum responden ...60

4.1.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ...60

4.1.2. Karakteristik responden berdasarkan usia ...61

4.1.3. Karakteristik responden berdasarkan uang saku...62

4.1.4. Karakteristik responden yang selalu membeli merek Shampoo yang sama ...62

4.1.5. Karakteristik responden yang penting membeli shampoo yang dapat dipercaya...63

4.1.6. Karakteristik responden yang menggunakan produk Shampoo Sunsilk ...64

4.2. Model penelitian ...64

4.2.1. Analisis pengujian hipotesis ...65

4.2.2. Analisis besarnya pengaruh brand trust (brand reliability dan brand intentions) terhadap brand loyalty...68

4.3. Ringkasan hasil penelitian ...69

4.4. Pembahasan hasil penelitian ...69

4.5. Implikasi manajerial ...71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ...74

5.2. Keterbatasan penelitian...75

5.3. Saran ...75

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(6)

xii

 

DAFTAR TABEL

1.1. Merek shampoo yang terbaik di Indonesia ...6

3.1. Operasional variablel ...40

3.2. Kuesioner penelitian ...46

3.3. KMO MSA...52

3.4. Bartlett’s Test of Sphericity...53

3.5. Anti image matrices ...54

3.6. Communalities ...55

3.7. Total variance explained...56

3.8. Component matrix...57

3.9. Hasil uji reliabilitas shampoo Sunsilk...59

4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin...60

4.2. Karakteristik reponden berdasarkan usia ...61

4.3. Karakteristik responden berdasarkan uang saku ...62

4.4. Karakteristik reponden yang selalu membeli merek shampoo yang sama...62

4.5. Karakteristik reponden yang menjawab penting membeli merek yang dapat dipercaya ...63

4.6. Karakteristik reponden yang menggunakan shampoo Sunsilk ...64

4.7. Uji signifikansi simultan ...65


(7)

xiii

 

4.9. Model summary ...68 4.10. Ringkasan hasil pengujian keseluruhan hipotesis ...69


(8)

xiv 

 

DAFTAR GAMBAR

1.1. Kerangka pemikiran ...10

2.1. Ekuitas merek...17

2.2. Piramida loyalitas...20

4.1. Model penelitian ...64


(9)

xv

 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Uji validitas dan Uji reliabilitas Lampiran 3 : Analisis Regresi


(10)

BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran menjadi suatu fungsi bisnis yang sangat penting, yang berurusan dengan pelanggan. Usaha pemasaran yang keras menentukan suksesnya perusahaan manapun baik kecil atau besar, pencari laba atau nirlaba, domestik atau global dan tidak hanya itu saja agar perusahaanpun dapat bertahan hidup. Pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain (Kotler dan Armstrong, 2001).

Pemasaran memiliki berbagai program yang terdiri dari sejumlah keputusan tentang bauran alat-alat pemasaran yang digunakan. Bauran alat-alat pemasaran ini dikelompokkan menjadi 4P yang terdiri dari product, price, place, dan promotion (Kotler, 2003).

Pemasaran dengan sistem dan programnya mampu mengakrabkan konsumen dengan produk dan nama-nama merek perusahaan yang ditawarkan. Saat ini dalam aspek pemasaran tidak hanya mengarah pada fungsi produk saja, namun akan lebih fokus pada pertempuran merek. Produk atau jasa yang sukses selalu memiliki merek yang kuat atau dominan di pasar. Beberapa perusahaan


(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 2

yang peka terhadap nilai suatu merek, akan sepenuhnya menyadari bahwa merek menjadi identitas diri dari perusahaan dan menjadi nilai tambah dalam menjual produknya (Usahawan, 2003).

Menurut American Marketing dalam Kotler (2003) merek adalah nama, istilah, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.

Membangun merek yang kuat di dalam pasar merupakan tujuan dari banyak perusahaan karena menyediakan banyak manfaat untuk perusahaan, termasuk sebagai alat untuk menghindari tindakan-tindakan pemasaran yang kompetitif, memperoleh margin yang besar, dukungan kerjasama perantara, dan peluang perluasan merek lebih besar (Delgado, Aleman 2005).

Brand yang kuat serta mempunyai value akan dapat menciptakan kekuatan merek (brand equity) yang kemudian akan menjadi keunggulan dari brand tersebut bila dibandingkan dengan brand lainnya juga sebagai nilai lebih yang menjadikan brand tersebut di nilai berbeda oleh konsumen ketika konsumen melakukan keputusan pembelian. Boone dan Kurtz (2005) dalam Kusno, Radityani, dan Kristanti (2007).

Menurut Aaker (1997) brand equity didefinisikan sebagai seperangkat asset merek dan liabilitas yang terkait pada merek yaitu nama dan simbol-simbolnya yang memberikan nilai tambah pada atau mengurangi nilai dari sebuah produk atau jasa. Aset-aset ini adalah loyalitas merek, kesadaran merek, kesan kualitas, dan asosiasi.


(12)

BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 3

Inti dari ekuitas merek adalah loyalitas dari kelompok pelanggannya mereka puas, mampu membiayai pengalihan, menyukai merek, dan setia (Aaker, 1997). Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan (Oliver, 1999). Menurut Aaker (1996) dalam Riana (2008) loyalitas merek adalah ukuran kesetiaan pelanggan terhadap merek. Menurut Aaker (1996) dalam Riana (2008) loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian ulang dari pelanggan.

Terdapat tiga fase yang harus dilalui oleh konsumen sebelum sampai pada fase loyalty, yaitu introduction atau awareness, trial, repeat purchase, dan fase terakhir loyalty (SWA, 2007). Loyalitas merek ini timbul karena konsumen mempersepsikan merek tersebut menghasilkan produk yang memiliki sejumlah manfaat dan kualitas dengan harga yang sesuai (Farrah, 2005). Dalam hal ini, bila semua tahap berjalan dengan baik maka konsumen akan mengalami kepuasan yang kemudian dapat menimbulkan kepercayaan, karena adanya konsistensi merek dalam memenuhi harapan konsumen hingga akhirnya mencapai loyalitas merek (Riana, 2008).

Menurut Lau dan Lee (1999) memproposisikan bahwa kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan loyalitas merek. Para peneliti pemasaran juga


(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 4

menyatakan bahwa trust merupakan faktor fundamental yang dapat mengembangkan loyalitas konsumen terhadap suatu merek.

Produk yang mereknya dapat dipercaya dan membuat konsumen loyal biasanya merupakan produk yang frekuensi pembeliannya sering, familiar dan konsumen memiliki pengalaman dengan merek yang berbeda. (Delgado dan Aleman, 2005). Selain itu, merek produk yang biasanya dipercaya oleh konsumen termasuk dalam kategori personal hygiene product. (Delgado dan Aleman, 2005). Personal hygiene product adalah produk-produk yang menyangkut kebersihan individu dan usaha-usaha individu untuk menjaga kebersihan dirinya (Belcq, 2004).

Salah satu kategori personal hygiene product yang cukup menarik untuk diteliti dalam hal loyalitas merek adalah produk shampoo. Pernyataan tersebut didukung oleh Delgado dan Aleman yang menyatakan bahwa shampoo merupakan personal hygiene product yang sering dibeli, familiar, dan memiliki pengalaman dengan merek yang berbeda. Oleh karena itu, penulis memilih produk dalam kategori shampoo, karena semua orang menggunakan shampoo dan cenderung orang memiliki pengalaman dengan berbagai merek yang disebabkan pengorbanan yang diperlukan untuk berganti merek minimum. Dalam hal ini, penulis ingin meneliti shampoo merek Sunsilk dari PT Unilever Indonesia Tbk, yang merupakan salah satu perusahaan multinasional yang memiliki banyak merek dalam kategori produk shampoo. Unilever melempar empat merek dipasaran, yaitu Sunsilk, Clear, Lifebuoy, dan Dove. Hal yang sama juga dilakukan oleh pesaingnya P&G yang mengeluarkan merek Pantene, Rejoice,


(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 5

Head & Shoulders, serta Herbal Essences (SWA, 2006). Kedua perusahaan tersebut saling bersaing untuk merebut pelanggan dengan berbagai program pemasarannya.

Menurut The Indonesia Best Brand Survey dalam SWA (2008) yang merupakan hasil kerja sama majalah SWA dengan MARS berdasarkan brand performance Sunsilk merupakan merek yang terbaik di Indonesia dan peraih platinum brand tujuh kali berturut-turut serta Sunsilk masih lebih unggul dari Pantene. Berdasarkan data yang dilansir lembaga riset pemasaran MARS tahun 2005 Sunsilk menguasai 31,1% pasar shampoo, sedangkan Pantene hanya 17,1% namun dalam tahun berikutnya menurut SWA (2006) Unilever dan P&G menguasai lebih dari 70% pangsa pasar shampoo. Tetapi, setelah penulis melakukan survey awal dengan sampel 100 kuesioner kepada konsumen yang menggunakan shampoo Sunsilk kurang lebih 5 tahun, ternyata hasilnya menunjukkan mereka lebih trust dengan shampoo Pantene dibandingkan dengan shampoo Sunsilk sendiri. Hasilnya yaitu 37% memilih Pantene, 25% Clear, 18% Sunsilk, 11% Lifebuoy, dan 9% Rejoice. Menurut Marketing (2007) shampoo Sunsilk merupakan salah satu produk toiletries atau kategori produk consumer yang kemasannya cukup unik dan menarik. Sunsilk sukses menjadi pemain besar di industri shampoo karena kemasan yang disesuaikan dengan target market-nya, yakni perempuan, Menurut SWA (2008), Pantene juga di asosiasikan sebagai produk untuk wanita modern sehingga Sunsilk dan Pantene saling bersaing dalam merebut konsumen shampoo yang segmennya adalah perempuan.


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 6

Berikut pada tabel 1.1. adalah tampilan kinerja produk personal 2006 - 2008 dalam kategori shampoo di tujuh kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Denpasar, dan Makasar.

Tabel 1.1. Merek shampoo yang terbaik di Indonesia

Merek TOM AD TOM Brand Brand Share satisfaction Gain index Brand Value 2008 Brand Value 2007 Brand Value 2006

Sunslik 28,3 26,5 24,5 98,9 0,4 27,5 32,3 195,5

Clear 23,3 22,3 22,6 98,7 1,1 23,1 31,9 149,5

Pantene 16,6 15,5 16,4 97,7 -0,6 16,3 23,1 89,4

Lifebuoy 11,4 13,6 14,2 97,4 -7,3 12,8 18,1 65,7

Rejoice 6,0 6,2 7,0 94,8 -6,3 6,4 15,9 37,8

Sumber: SWA (2008)

Berdasarkan pada tabel di atas salah satu driver dari brand value yang diukur dalam riset ini yaitu TOM Brand (top of mind brand) dan TOM Ad (top of mind advertising) yang diteliti adalah seberapa besar konsumen ingat pada merek dan iklannya. Kedua parameter ini cenderung tinggi untuk merek-merek yang sudah mapan, terbukti dalam hasil IBBA (Indonesia Best Brand Award), pemenang umumnya adalah merek yang sudah punya catatan historis bagus (SWA, 2007).

Brand value (BV) dapat menjadi alat ukur keberhasilan merek meningkatkan kinerja, berupa peningkatan pangsa pasar ataupun keuntungan perusahaan. BV juga mempertimbangkan aspek penguasaan pasar (market share), disamping


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 7

aspek-aspek lain, yaitu popularitas merek (brand awareness), popularitas iklan (ad awareness), kepuasan (satisfaction) dan gain index (SWA, 2008). Brand value adalah nilai dari suatu merek dalam hubungannya dengan para pelanggan yang mengidentifikasikan seberapa besar nilai ekonomis yang berhubungan dengan barang tersebut (http://dictionnaire of brand.sensagent.Com/marca-ip-it). Merek-merek yang kuat dengan BV tertinggi cenderung lebih mudah memperkokoh diri (SWA, 2008). Menurut Jacoby dan Chestnut 1978; Pessemier 1959; Reichheld dalam Chaudhuri & Holbrook (2001) konsumen yang loyal terhadap merek berani bayar lebih untuk suatu merek karena merek tersebut terkesan memiliki nilai yang unik dibandingkan merek yang lain. Dengan kata lain, loyalitas konsumen sangat mudah dipengaruhi, antara lain oleh munculnya merek baru yang menawarkan nilai yang lebih baik (SWA, 2008). Jadi, merek dengan value yang tinggi dapat memberikan kepuasan bagi konsumen, adanya kepuasan pada konsumen akan menimbulkan kepercayaan, karena adanya konsistensi merek dalam memenuhi harapan konsumen (Riana, 2008). Sebagai contoh Sunsilk pada table 1.1 merupakan merek terbaik pertama dalam kategori produk shampoo dengan BV sebesar 27,5 pada tahun 2008. Selain itu juga mencapai tingkat kepuasan tertinggi yaitu 98,9.

Untuk itu, penulis tertarik untuk meneliti apakah Sunsilk selain brand terbaik juga termasuk merek yang dapat dipercaya dan dapat membuat loyal para konsumennya. Berkaitan dengan penjelasan dan fenomena yang terjadi di atas, penulis ingin meneliti mengenai “Analisis Pengaruh Brand Trust Terhadap Brand Loyalty Produk Shampoo Sunsilk”


(17)

BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 8

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan bahwa masalah-masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh brand trust terhadap brand loyalty produk shampoo Sunsilk?

2. Seberapa besar pengaruh brand trust terhadap brand loyalty produk shampoo Sunsilk?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis sehubungan dengan masalah yang dirumuskan di atas adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh brand trust terhadap pembentukan brand loyalty produk shampoo Sunsilk.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand trust terhadap brand loyalty produk shampoo Sunsilk.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis berharap bahwa hasil yang diperoleh akan memberi manfaat bagi:

1. Penulis

Untuk menambah wawasan penulis untuk berfikir secara kritis dan sistematis dalam menghadapi permasalahan yang terjadi, serta sebagai proses implementasi ilmu yang didapatkan selama kuliah.


(18)

BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 9

2. Rekan-rekan mahasiswa dan pihak lain

Sebagai referensi tambahan dalam bidang manajemen pemasaran, khususnya mengenai merek dan juga sebagai bahan masukan dan perbandingan dalam melaksanakan penelitian-penelitian selanjutnya terutama sehubungan dengan bidang permasalahan yang dibahas.

1.5 Batasan Penelitian

Agar masalah yang di teliti tidak terlalu luas, maka di beri batasan yaitu Penelitian dilakukan di Universitas Kristen Maranatha Bandung.


(19)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.6 Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Place Promotion Product Price Marketing

Universitas Kristen Maranatha 10

Features Brand Design

Packaging

Sizes Services Quality

Brand Trust: Brand Reliability Brand Intentions Brand Loyalty Brand Awareness Brand Association Perceived Quality Brand Equity

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut:

ƒ BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang di adakannya penelitian, mengidentifikasi masalah yang ada, menjelaskan tujuan penelitian,


(20)

BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 11

manfaat dari diadakannya penelitian, batasan penelitian, kerangka pemikiran, dan sistematika dari penelitian.

ƒ BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini menguraikan konsep dan teori yang relevan dengan topik penelitian serta bukti-bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya. Bab ini juga mengembangkan hipotesis-hipotesis yang perlu dipecahkan sesuai dengan konsep dan teori.

ƒ BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai populasi dan pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dari variabel-variabel penelitian, uji asumsi (normalitas data), dan prosedur analisis data awal yang dilakukan.

ƒ BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai karakteristik responden, hasil pengujian hipotesis, dan uji regresi serta pemecahan masalah hipotesis yang ditawarkan dalam penelitian dan interpretasi terhadap hasil yang diperoleh. ƒ BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian, implikasi manajerial dan saran-saran untuk penelitian berikutnya.


(21)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

 

Universitas Kristen Maranatha 74

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Hasil penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh Brand Trust yang meliputi brand intentions dan brand reliability terhadap Brand Loyalty produk shampoo Sunsilk, penulis menggunakan metode survey dan analisis regresi berganda. Dimana sebelum pengujian hipotesa, peneliti melakukan beberapa uji pendahuluan yang terdapat uji reliabilitas dan uji validitas.

Penelitian ini menggunakan metode survey dengan cara memberikan kuesioner yang berisi butir-butir pengukur konstruk atau dimensi dalam penelitian yang disampaikan pada responden. Pengambilan sampling dilakukan dengan metode nonprobability sampling, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel atau secara nonprobability sampling dimaksudkan bahwa setiap unsur atau anggota populasi tidak memiliki peluang atau kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2002). Dimana sampel yang digunakan adalah mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Pengujian hipotesis untuk mengetahui dan mengukur pengaruh brand trust (brand reliability dan brand intentions) terhadap brand loyalty produk shampo Sunsilk adalah sebesar 27.7%. Hasil pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh brand reliability terhadap brand loyalty produk shampo (H1) Sunsilk adalah dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 yang dimana terdapat pengaruh positif antara brand reliability terhadap brand loyalty, sedangkan untuk hasil


(22)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

 

Universitas Kristen Maranatha 75

pengujian hipotesis (H2) brand intentions terhadap brand loyalty produk shampoo Sunsilk adalah dengan tingkat signifikansi sebesar 0.637 atau P > 0.05 yang artinya tidak terdapat pengaruh positif antara brand intentions terhadap brand loyalty.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa perusahaan perlu untuk meningkatkan brand trust (brand reliability dan brand intentions) dari produknya, agar dapat memenuhi keinginan dan harapan konsumen juga agar konsumen menjadi loyal terhadap merek Sunsilk.

5.3. Keterbatasan Penelitian

• Penelitian ini hanya mengukur satu jenis produk yaitu produk Shampoo Sunsilk.

• Penelitian ini tidak mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi brand loyalty.

• Penelitian ini hanya dilakukan di lingkungan Universitas Kristen Maranataha terutama mahasiswa.

5.4. Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

• Pada penelitian berikutnya, sebaiknya dilakukan penelitian yang menguji Analisis pengaruh Brand trust terhadap brand loyalty pada produk lain selain shampoo.


(23)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

 

Universitas Kristen Maranatha 76

• Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya mengidentifikasikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi brand loyalty, misalnya kepuasan, brand equity dan lain-lain.

• Untuk penelitian selanjutya, sebaiknya melakukan penelitian diluar lingkungan Universitas Kristen Maranatha, misalnya di supermarket, Hypermarket, dan lain-lain.

  


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David. (1997). Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Mitra Utama

Alma, Buchari. (2004). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta

Chaudhuri, A. and Holbrook, M.B. (2001), “The Chain of effects from Brand Trust and Brand Effect to Brand Performance: The Role of Brand Loyalty”, Journal of Marketing, Vol. 65, April, pp. 81-93.

Delgado, Elena and Manuera, J.L. (2001), “Brand Trust in the Context of Consumer Loyalty”, European Journal of Marketing, Vol. 35 No. 11/12, pp. 1238-1258.

Delgado, E., Manuera, J.L. and Yague, M.J. (2003), “Development and Validation of a brand trust scale”, International Journal of Market Research, Vol. 45 No. 1, pp. 35-54.

Delgado, Elena. (2004), “Applicability of a brand trust scale across product categories: a multigroup invariance analysis”, European journal of Marketing, Vol.38 Nos 5/6, pp. 573-96.

Delgado, Elena and Manuera. (2005), “Does Brand Trust Matter to Brand Equity?”, The Journal of Product and Brand Management, Vol. 14 No.2/3, pp. 187-196.

Doney, P. and Cannon, J.P. (1997), “An examination of the nature of trust in buyer-seller relationships”, Journal of Marketing, Vol. 22 No. 2, pp. 99-113.

Fajrianthi dan Zatul Farrah. (2005). Strategi Perluasan Merek dan Loyalitas Konsumen. Jurnal INSAN. Vol. 7 No. 3, Desember, pp. 276-288.

Garbarino, E. and Johnson, M.S. (1999), “The Different roles of Satisfaction, Trust, and Commitment in Customer Relationships”, Journal of Marketing, Vol. 63, April, pp.70-87.


(25)

Ghozali, Imam. (2005). “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hair, Jr., J. F., Anderson, R.E., Tatham, R. L., & Black, W. C. (1998). Multivariate Data Aanalysis. 5th Edition, NJ: Prentice-Hall Inernational, Inc.

Harvin, R. (2000), In internet Branding, the off-lines have it, Brandweek, Vol. 41, No. 4, January 24, pp. 30-1.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas. Jakarta: Indeks

Kotler, Philip dan Keller (2007). Manajemen Pemasaran, Jilid satu, terjemahan, Jakarta: PT. Prenhalindo.

Kusno, Fera dkk. (2007). Analisa Hubungan Brand Strategy yang Dilakukan Goota Japanese Charcoal Grilland Café dan Brand Equity yang Sudah Diterima Konsumen. Jurnal Manajemen Perhotelan, Vol. 3 No. 1, Maret, pp: 43-56.

Lau, Geok Then and Sook Han Lee. (1999). “Consumers Trust in a Brand and the Link to Brand Loyalty”. Journal of Market Focused Management.

Lamb, Hair, Mc Daniel. (2001), Pemasaran, Jakarta: Salemba Empat.

Morgan, R.M. and Hunt, S.D. (1994), “The commitment-trust theory of relationship marketing”, Journal of Marketing, Vol. 58, July, pp. 20-38.

Malhotra, Naresh K., (2004). Marketing Research – An Applied Orientations. New Jersey: Prentice Hall, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River.

Nazir, Mohammad. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nazir, Mohammad. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Oliver, R.L (1999), “Whence Consumer Loyalty?”, Journal of Marketing, Vol.63, Special issue, pp. 33-44.


(26)

Peter and Olson. (1999). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi 4. Jakarta: Erlangga

Rahayu, Sri. (2005). SPSS Versi, 12.00 Dalam Riset Pemasaran. Bandung: ALFABETA

Riana, Gede. (2008). “Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua di Kota Denpasar”. Jurnal Buletin Studi Ekonomi. Vol 13/2: 184-202.

Saladin, Djaslim. (2003). Intisari Pemasaran & Unsur-unsur Pemasaran. Bandung; Linda karya.

Santoso, Singgih. (2001). Aplikasi Excel pada Marketing dan Riset Konsumen. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Santoso, Singgih. (2002). SPSS Statistika Multivariat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Santoso, Singgih. (2006). Seri Solusi Bisnis Berbasis TI Menggunakan SPSS untuk Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Santoso, Singgih & Fandy Tjiptono. (2004). Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sekaran, Uma. (2000). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. 3rd Edition. NY: John Wiley & Sons, Inc.

Sekaran, Uma. (2006). Research Method for Business Metodologi Penelitian Bisnis. Buku 2. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA

Sugiyono. (2004). Statistika untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA

Supranto, J. (1997). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Tjiptono, Fandy. (2000). Perspektif Manajemen Pemasaran Kontemporer. Yogyakarta: Andi


(27)

Wibisono, Dermawan. (2000). Riset Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

www.usahawan.com

www.swa.com


(1)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN  

Universitas Kristen Maranatha 75

pengujian hipotesis (H2) brand intentions terhadap brand loyalty produk shampoo Sunsilk adalah dengan tingkat signifikansi sebesar 0.637 atau P > 0.05 yang artinya tidak terdapat pengaruh positif antara brand intentions terhadap brand loyalty.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa perusahaan perlu untuk meningkatkan brand trust (brand reliability dan brand intentions) dari produknya, agar dapat

memenuhi keinginan dan harapan konsumen juga agar konsumen menjadi loyal terhadap merek Sunsilk.

5.3. Keterbatasan Penelitian

• Penelitian ini hanya mengukur satu jenis produk yaitu produk Shampoo Sunsilk.

• Penelitian ini tidak mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi brand loyalty.

• Penelitian ini hanya dilakukan di lingkungan Universitas Kristen Maranataha terutama mahasiswa.

5.4. Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

• Pada penelitian berikutnya, sebaiknya dilakukan penelitian yang menguji Analisis pengaruh Brand trust terhadap brand loyalty pada produk lain selain shampoo.


(2)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN  

Universitas Kristen Maranatha 76

• Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya mengidentifikasikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi brand loyalty, misalnya kepuasan, brand equity dan lain-lain.

• Untuk penelitian selanjutya, sebaiknya melakukan penelitian diluar lingkungan Universitas Kristen Maranatha, misalnya di supermarket, Hypermarket, dan lain-lain.

  


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David. (1997). Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Mitra Utama

Alma, Buchari. (2004). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta

Chaudhuri, A. and Holbrook, M.B. (2001), “The Chain of effects from Brand Trust and Brand Effect to Brand Performance: The Role of Brand Loyalty”, Journal of Marketing, Vol. 65, April, pp. 81-93.

Delgado, Elena and Manuera, J.L. (2001), “Brand Trust in the Context of Consumer Loyalty”, European Journal of Marketing, Vol. 35 No. 11/12, pp. 1238-1258.

Delgado, E., Manuera, J.L. and Yague, M.J. (2003), “Development and Validation of a brand trust scale”, International Journal of Market Research, Vol. 45 No. 1, pp. 35-54.

Delgado, Elena. (2004), “Applicability of a brand trust scale across product categories: a multigroup invariance analysis”, European journal of Marketing, Vol.38 Nos 5/6, pp. 573-96.

Delgado, Elena and Manuera. (2005), “Does Brand Trust Matter to Brand Equity?”, The Journal of Product and Brand Management, Vol. 14 No.2/3, pp. 187-196.

Doney, P. and Cannon, J.P. (1997), “An examination of the nature of trust in buyer-seller relationships”, Journal of Marketing, Vol. 22 No. 2, pp. 99-113.

Fajrianthi dan Zatul Farrah. (2005). Strategi Perluasan Merek dan Loyalitas Konsumen. Jurnal INSAN. Vol. 7 No. 3, Desember, pp. 276-288.

Garbarino, E. and Johnson, M.S. (1999), “The Different roles of Satisfaction, Trust, and Commitment in Customer Relationships”, Journal of Marketing, Vol. 63, April, pp.70-87.


(4)

Ghozali, Imam. (2005). “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hair, Jr., J. F., Anderson, R.E., Tatham, R. L., & Black, W. C. (1998). Multivariate Data Aanalysis. 5th Edition, NJ: Prentice-Hall Inernational, Inc.

Harvin, R. (2000), In internet Branding, the off-lines have it, Brandweek, Vol. 41, No. 4, January 24, pp. 30-1.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas. Jakarta: Indeks Kotler, Philip dan Keller (2007). Manajemen Pemasaran, Jilid satu, terjemahan,

Jakarta: PT. Prenhalindo.

Kusno, Fera dkk. (2007). Analisa Hubungan Brand Strategy yang Dilakukan Goota Japanese Charcoal Grilland Café dan Brand Equity yang Sudah Diterima Konsumen. Jurnal Manajemen Perhotelan, Vol. 3 No. 1, Maret, pp: 43-56.

Lau, Geok Then and Sook Han Lee. (1999). “Consumers Trust in a Brand and the Link to Brand Loyalty”. Journal of Market Focused Management.

Lamb, Hair, Mc Daniel. (2001), Pemasaran, Jakarta: Salemba Empat.

Morgan, R.M. and Hunt, S.D. (1994), “The commitment-trust theory of relationship marketing”, Journal of Marketing, Vol. 58, July, pp. 20-38. Malhotra, Naresh K., (2004). Marketing Research – An Applied Orientations.

New Jersey: Prentice Hall, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River. Nazir, Mohammad. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nazir, Mohammad. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Oliver, R.L (1999), “Whence Consumer Loyalty?”, Journal of Marketing, Vol.63, Special issue, pp. 33-44.


(5)

Peter and Olson. (1999). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi 4. Jakarta: Erlangga

Rahayu, Sri. (2005). SPSS Versi, 12.00 Dalam Riset Pemasaran. Bandung: ALFABETA

Riana, Gede. (2008). “Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua di Kota Denpasar”. Jurnal Buletin Studi Ekonomi. Vol 13/2: 184-202.

Saladin, Djaslim. (2003). Intisari Pemasaran & Unsur-unsur Pemasaran. Bandung; Linda karya.

Santoso, Singgih. (2001). Aplikasi Excel pada Marketing dan Riset Konsumen. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Santoso, Singgih. (2002). SPSS Statistika Multivariat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Santoso, Singgih. (2006). Seri Solusi Bisnis Berbasis TI Menggunakan SPSS untuk Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Santoso, Singgih & Fandy Tjiptono. (2004). Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sekaran, Uma. (2000). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. 3rd Edition. NY: John Wiley & Sons, Inc.

Sekaran, Uma. (2006). Research Method for Business Metodologi Penelitian Bisnis. Buku 2. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA Sugiyono. (2004). Statistika untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA

Supranto, J. (1997). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Tjiptono, Fandy. (2000). Perspektif Manajemen Pemasaran Kontemporer. Yogyakarta: Andi


(6)

Wibisono, Dermawan. (2000). Riset Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

www.usahawan.com

www.swa.com