PENGARUH BIMBINGAN TUGAS TERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH RAB JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL UPI.

(1)

BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH RAB JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari syarat Memproleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh:

ARIA ALVIN RUBYANA 0707110

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Pengaruh Bimbingan Terstruktur Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah RAB

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI ” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2013 yang membuat pernyataan,

Aria Alvin. R 0707110


(3)

ARIA ALVIN RUBYANA ( 0707110 )

PENGARUH BIMBINGAN TUGAS TERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA

DALAM MATA KULIAH RAB

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL UPI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I,

Drs. Sudjani, MPd. NIP. 19630628 19880310 02

Pembimbing II,

Drs. Nandan Supriatna, M.Pd. NIP. 19601224 19910110 01

MENGETAHUI :

Ketua Prodi Pendidikan Teknik Bangunan,

Drs. Sukadi, M.Pd., MT. NIP. 19640910 19910110 02

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil,

Drs. Budi Kudwadi, M.T. NIP. 19630622 19900110 01


(4)

(5)

ABSTRAK

Aria Alvin Rubyana. (0707110). Pengaruh Bimbingan Tugas Terstruktur Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Dalam Mata Kuliah RAB Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI.

Mata kuliah RAB adalah mata pelajaran produktif yang dirasa sulit untuk dipahami oleh sebagian besar mahasiswa program keahlian pendidikan teknik sipil UPI. Hal ini dikuatkan dengan rendahnya hasil belajar yang diperoleh. Rendahnya hasil belajar pada mata kuliah RAB ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan belajar dalam memahami mata kuliah RAB. Kesulitan belajar ini berhubungan erat dengan hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum Bimbingan Tugas Terstruktur tentang mata kuliah RAB, gambaran umum hasil belajar mahasiswa dan seberapa besar pengaruh bimbingan tugas terstruktur terhadap hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah RAB Jurursan Pendidikan Teknik Sipil UPI.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif serta menggunakan teknik analisis statistik parametris. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Sipil UPI angkatan 2009 yang sedang dan telah mendapatkan mata kuliah RAB sebanyak 78 mahasiswa, sedangkan sampel penelitiannya sebanyak 40 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan metode kuesioner (angket) untuk variabel X sedangkan variabel Y menggunakan ( dokumentasi ).

Hasil Uji kecenderungan diperoleh gambaran umum persepsi siswa tentang mata kuliah RAB kategori kurang baik. Gambaran hasil belajar dalam kategori kurang baik. Dari diagram pencar dan persamaan regresi didapatkan harga koefisien determinasi yaitu R2 = 0,910.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

1. Pembatasan Masalah ... 5

2. Rumusan Masalah ... 7

D.Penjelasan Istilah dalam Judul ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Kegunaan Penelitian ... 11

G.Sistematika Penulisan Skripsi ... 12

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A.Kajian Pustaka ... 13

1. Fungsi Bimbingan ... 16

2. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Tugas Terstruktur ... 20

3. Faktor Hasil Belajar Mahasiswa ... 22

4. Hasil Belajar ... 25

B. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian ... 37

1. Anggapan Dasar ... 37

2. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian ... 39

B. Variabel dan Paradigma Peneltian ... 40

C.Data dan Sumber Data ... 43

1. Data ... 43

2. Sumber Data ... 43

D.Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

1. Populasi Penelitian ... 44

2. Sampel Penelitian ... 44

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 45

1. Teknik Pengumpulan Data ... 45

2. Kisi-kisi Instrumen ... 46

3. Instrumen Penelitian ... 47

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 48

1. Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 48


(7)

1. Konversi Z – Skor dan T - Skor ... 54

2. Uji Normalitas Distribusi ... 56

3. Uji Kecenderungan ... 59

4. Perhitungan Persentase ... 60

5. Hasil Perhitungan Persentase Variabel X ... 61

6. Uji Korelasi Spearman Rank ... 61

7. Uji Hipotesis ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 65

1. Gambaran Umum Hasil Penelitian ... 65

2. Deskripsi Data ... 67

3. Hasil Analisis Data ... 73

4. Perhitungan Koefisien Korelasi ... 81

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 86

B. Rekomendasi ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Belajar suatu proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi, atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman. Pada hakikatnya belajar merupakan suatu proses yang dihadapi, dan dialami setiap orang sepanjang sejarah kehidupan manusia. Hampir semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan dan sikap berkembang karena belajar. Salah satu indikator yang dapat dijadikan perubahan apakah belajar itu berhasil atau tidak adalah prestasi belajar yang diwujudkan dalam nilai yang diproleh peserta belajar.

Mata kuliah Rencana Anggaran Biaya ( RAB ), yaitu mata kuliah yang diberikan pada semester enam. Hasil dari mata kuliah ini adalah mahasiswa mampu memahami dan mampu menyusun rencana anggaran biaya dan rencana kerja proyek secara menyeluruh pada suatu bangunan.

Mengingat begitu pentingnya kemampuan seorang mahasiswa dalam memahami dan mampu menyusun rencana anggaran biaya, maka dari itu faktor-faktor yang berhubungan proses pembelajaran, pada mata kuliah tersebut harus diperhatikan, supaya tercapai hasil pembelajaran yang maksimal.


(9)

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa, adalah penggunaan metode pembelajaran, hal ini sangat berpengaruh karena bagaimana suatu materi pembelajaran disampaikan kepada mahasiswa, supaya tercapai hasil pembelajaran yang optimal, yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan mata kuliah tersebut. Perkuliahan RAB memberikan tugas terstruktur kepada mahasiswa.

Dengan memberikan tugas terstruktur dalam perkuliahan RAB, ini bisa memberikan andil yang besar terhadap hasil belajar mahasiswa, dalam peningkatan kemampuan menyusun rencana anggaran biaya pada suatu bangunan. Namun masih ada mahasiswa yang kesulitan dalam menghitung anggaran biaya pada penyelesaian tugas terstruktur, pada mata kuliah RAB dilihat dari jumlah mahasiswa yang lulus pada mata kuliah RAB sangat sedikit yaitu 30% dari 79 mahasiswa yang mengontrak RAB pada tahun ajaran 2009 / 2010.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai. Bimbingan tugas terstruktur terhadap hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah RAB, maka dari permasalahan ini penulis mengangkat judul “ Pengaruh Bimbingan Tugas Terstruktur Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Dalam Mata Kuliah RAB Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI ”.


(10)

B.Identifikasi Masalah

Mengacu pada pendapat Purwanto ( 2010: 73 ), mengemukakan bahwa: “ Identifikasi masalah yaitu: berbagai variabel yang menjadi konteks timbulnya masalah selanjutnya diidentifikasi. Identifikasi dilakukan untuk melaporkan bagian yang dicari pemecahannya dan bagian lain yang tidak dilakukan. Dalam identifikasi masalah peneliti menginformasikan komitmennya untuk melakukan penelitian dalam segi tertentu dan member kesempatan pada orang lain untuk meneliti segi yang lain. ” Kemudian Riduwan ( 2011: 4 ) menjelaskan lebih lanjut bahwa: “ Identifikasi masalah pada umumnya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan masalah atau dengan variabel yang akan diteliti. Hasil identifikasi dapat diangkat sejumlah masalah yang saling keterkaitan satu dengan lainnya

Apabila dalam latar belakang penelitian penjelasannya sudah dikemukakan dengan lengkap dan jelas, maka akan memudahkan dalam proses identifikasi masalah. Identifikasi masalah merupakan proses merumuskan permasalahan-permasalahan yang akan diteliti. Untuk memudahkan dalam proses selanjutnya dan memudahkan pembaca memahami hasil penelitian, permasalahan yang muncul, dirumuskan dalam bentuk pertanyaan tanpa tanda tanya.

Selanjutnya dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada objek yang diteliti. Semua masalah dalam objek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan. Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ke objek yang diteliti, melakukan observasi, dan wawancara ke


(11)

berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat diungkapkan. Dari semua permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang akan diteliti itu kedudukannya dimana di antara masalah yang akan diteliti. Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan negative terhadap masalah yang diteliti. Masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.

Jadi, identifikasi masalah harus menggambarkan permasalahan yang ada dalam topik atau judul penelitian. Seluruh variabel yang dilibatkan dalam penelitian harus dapat tergambar dengan jelas dalam identifikasi masalah. Pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan pada identifikasi masalah harus dijawab pada bagian hasil penelitian dan pembahasan. Identifikasi masalah yang diajukan tidak harus dibatasi oleh ketentuan jumlah variabel yang dilibatkan dalam penelitian, maksudnya jika variabel yang dilibatkan dalam penelitian ada dua variabel bebas dan satu variabel terikat, maka jumlah pernyataan masalahnya tidak harus ada tiga. Pernyataan permasalahan bisa juga hanya satu, tetapi memuat seluruh permasalahan yang diteliti. Identifikasi masalah juga dapat menunjukan alat analisis apa yang akan dipakai serta kedalaman dan keluasan penelitian. ”

Berdasarkan hasil penjelasan serta dari uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk memudahkan, mengetahui kemungkinan-kemungkinan masalah yang akan timbul dalam melaksanakan penelitian. Peneliti mengidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:


(12)

a. Adanya mahasiswa yang menganggap tidak penting melakukan bimbingan tugas terstruktur, dalam pengerjaan tugas mata kuliah RAB.

b. Banyaknya mahasiswa yang belum paham mengenai pengerjaan tugas RAB, sehingga tidak dapat menyelesaikan tugasnya.

c. Adanya mahasiswa yang mengikuti kuliah RAB lebih dari satu kali, untuk dapat lulus mata kuliah RAB ini.

C.Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Mengacu pada pendapat Riduwan ( 2011: 5 ), yang mengemukakan bahwa: Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah yang telah dilakukan, dipilih sebuah masalah (dua, tiga atau empat) masalah disertai penjelasan ruang lingkup masalah, baik keluasan maupun kedalamnya. Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak melenceng kemana-mana. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan materi, kelayakan, dan keterbatasan dari peneliti tanpa keluar jalur penelitian ilmiah. Karena adanya keterbatasan, waktu, biaya, tenaga, teori-teori, dan agar penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah akan diteliti. Untuk itulah peneliti member batasan, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel lainnya Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian.

Pembatasan masalah diperlukan supaya permasalahan yang ada dapat dibahas dengan jelas, tearah dan mendalam serta dapat dilaksanakan dengan keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan kecakapan peneliti. Oleh karena itu pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi:

a. Aspek yang diungkap dalam bimbingan tugas terstruktur ini mencakup tiga aspek, yaitu: layanan bimbingan tugas terstruktur yang diberikan. Seperti dosen pada mata kuliah RAB telah menugaskan kepada asisten dosennya


(13)

untuk melaksanakan bimbingan pada tugas terstruktur RAB kepada para mahasiswanya, supaya para mahasiswanya bisa mengerti mengerjakan tugas terstruktur RAB dan bisa tepat waktu pada pengumpulan tugasnya. Kesiapan mahasiswa terhadap bimbingan tugas terstruktur, disini maksudnya apakah para mahasiswa tersebut yang mengontrak mata kuliah RAB sudah bisa dimengerti tentang arti bimbingan tersebut dan apabila ada mahasiswanya yang belum mengerti tentang pengerjaan tugas terstruktur RAB perlu melakukan bimbingan kepada asisten dosennya supaya mahasiswa tersebut dapat paham dalam mengerjakan tugas terstruktur RAB, dan upaya mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, maksudnya apakah para mahasiswa tersebut ada usaha untuk bisa menyelesaikan tugas terstruktur RAB dengan tepat waktu, sedangkan dosen tersebut sudah menyiapkan fasilitas bimbingan kepada asisten dosennya agar para mahasiswanya bisa menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu.

b. Solusinya untuk bisa paham dalam menyelesaikan tugas RAB, mahasiswa harus memperbanyak bimbingan kepada dosen yang bersangkutan. Agar mahasiswa mampu dalam mengerjakan tugas RAB dan paham betul dengan apa yang sudah dikerjakannya.

c. Bimbingan tugas terstruktur merupakan salah satu faktor penentu prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Rencana Anggaran Biaya.


(14)

2. Rumusan Masalah

Merujuk pada pendapat Sugiyono ( 2011: 35 ), beliau mengemukakan bahwa:

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.

Agar mendapatkan data yang sesuai dengan apa yang diharapkan, maka rumusan masalah dibuat dalam suatu bentuk pertanyaan sebagai berikut: Sejauh mana Pengaruh Bimbingan Tugas Terstruktur Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Dalam Mata Kuliah RAB Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI.

a. Bagaimanakah gambaran umum tentang bimbingan tugas terstruktur dalam mata kuliah RAB Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI?

b. Bagaimanakah gambaran umum tentang hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah RAB Jurusan Pndidikan Teknik Sipil UPI?

c. Bagaimana Pengaruh Bimbingan Tugas Terstruktur Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa dalam Mata Kuliah RAB Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI?

D.Penjelasan Istilah dalam Judul

Penjelasan istilah dimaksudkan agar penulis dan pembaca memiliki anggapan yang sama dalam mengartikan kata-kata yang tertera dalam judul


(15)

penelitian dan mempermudah penelitian yang dilakukan. Berikut ini penulis gambarkan arti kata-kata yang menjadi judul penelitian.

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul disebabkan oleh sesuatu ( orang, benda, kegiatan ) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, hasil atau perbuatan seseorang. Dalam hal ini pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh bimbingan tugas terstruktur terhadap pretasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

2. Bimbingan

Bimbingan adalah suatu metode yang merupakan bagian dari kegiatan studi dengan pendekatan individual dengan jadwal terstruktur dan direncanakan oleh tenaga pengajar dalam penyelesaian tugas-tugas yang diberikan.

3. Tugas Terstruktur

Tugas terstruktur merupakan kegiatan studi dengan pendekatan individual, dengan jadwal terstruktur dan direncanakan oleh tenaga pengajar dalam penyelesaian tugas-tugas yang diberikan.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar mahasiswa dalam menyerap materi kuliah, baik pengetahuan, pemahaman, maupun penguasaannya dalam mata kuliah RAB.


(16)

Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) merupakan salah satu mata kuliah yang memberikan pengetahuan tentang perhitungan rencana anggaran biaya suatu proyek.

Jadi pengertian yang terkandung dalam judul penelitian ini adalah daya atau pengaruh dari kegiatan studi yang terstruktur dan direncanakan oleh tenaga pengajar dalam pengerjaan tugas mata kuliah Rencana Anggaran Biaya terhadap hasil belajar dan kemampuan yang dimiliki mahasiswa setelah mengikuti mata kuliah ini.

E.Tujuan Penelitian

Merujuk pada pendapat Riduwan ( 2011: 6 ), beliau mengemukakan bahwa: “ Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil penelitian dengan mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian. Rumusan tujuan penelitian menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk memproleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh sebab itu, tujuan penelitian harus relevan dan konsisten dengan identifikasi masalah, rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitiannya ”.

Tujuan penelitian terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menjelaskan secara singkat dalam satu kalimat apa yang ingin dicapai melalui penelitian. Tujuan khusus dirumuskan dalam bentuk item-item atau butir-butir


(17)

(misalnya, 1, 2, 3, dan seterusnya) yang secara spesifik mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Tujuan penelitian disini tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul isi laporan, yang merupakan tujuan formal, tetapi tujuan di sini berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan. Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang diajukan. Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk memproleh gambaran umum mengenai proses bimbingan tugas terstruktur mata kuliah Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

2. Untuk memproleh gambaran umum hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah RAB Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

3. Untuk memproleh gambaran berapa besar pengaruh bimbingan tugas terstruktur terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.


(18)

F. Kegunaan Penelitian

Merujuk pada pendapat Riduwan ( 2011: 6 ), beliau mengemukakan bahwa: Kegunaan penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kalau tujuan penelitian dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat, maka sekarang kegunaannya apa dari penelitian tersebut?

Kegunaan penelitian adalah untuk menjelaskan tentang manfaat dari penelitian itu sendiri. Adapun kegunaan penelitian itu ada dua hal yaitu: (1) kegunaan untuk mengembangkan ilmu atau kegunaan teoritis (2) kegunaan praktis ialah membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada objek yang diteliti.

Dari tujuan penelitian yang telah diuraikan, maka sebagai kelanjutannya penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:

1. Masukan kepada para mahasiswa yang akan atau sedang mengikuti mata kuliah RAB mengingat pentingnya melakukan bimbingan tugas terstruktur. 2. Masukan bagi Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dalam upaya meningkatkan

mutu proses bimbingan tugas terstruktur dalam mata kuliah RAB di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum kepada dosen sebagai pembimbing sehingga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan proses bimbingan tugas terstruktur dalam mata kuliah RAB.


(19)

4. Sumbangan pengetahuan yang berkaitan dengan subjek dan objek yang diteliti serta bahan untuk penelitian selanjutnya.

5. Guna menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi penulis, baik secara teoritis maupun praktis.

G.Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika skripsi disusun sebagai berikut: 1. Bagian Pendahuluan Skripsi yang berisi tentang halaman judul, halaman pengesahan, ringkasan atau sari, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,daftar lampiran. 2. Bagian isi skripsi terdiri dari: BAB I : Pendahuluan berisi latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, penjelasan istilah dan judul, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : Bab ini berisi tentang landasan teori yang membahas teori yang disajikan sebagai acuan penelitian untuk mengadakan penelitian. BAB III : Prosedur penelitian meliputi setting penelitian, prosedur penelitian. BAB IV : Laporan hasil penelitian yang menguraikan hasil penelitian dan pembahasan. BAB V : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan rekomendasi. Bagian akhir skripsi berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.


(20)

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menguji hipotesis dalam suatu penelitian yang telah dirumuskan memerlukan suatu metode tertentu. Sehubungan dengan ini, Winarto Surakhmad (Sari Artinah, 2005) mengemukakan :

“ Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu, dan cara itu dipergunakan setelah peneliti memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penelitian serta situasi penelitian. ”

Metode tersebut digunakan karena sesuai dengan maksud penelitian, yakni untuk memecahkan masalah-masalah yang ada dan terjadi pada saat penelitian ini dilakukan. Metode deskriptif menurut Sudjana ( Riduwan, 2010: 207 ) yaitu studi yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan sesudahnya. Data yang diproleh kemudian diolah, ditafsirkan, dan disimpulkan.

Menurut Nazir ( Yogi, 2003 ) mengemukakan :

“ Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status sekelompok manusia, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang atau lukisan secara sistematik dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang sedang diselidiki. ”

Metode penelitian merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi suatu penelitian agar tercapai tujuan yang diinginkan. Adapun metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Pendekatan


(21)

kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencacatan dan analisis data hasil penelitian secara ektsak dan melakukan perhitungan data dengan perhitungan statistik.

B. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian

Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam sebuah penelitian. Menurut Sugiyono ( 2009: 61 ) menyatakan bahwa “ Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. ”

Variabel penelitian merupakan ciri dari karakteristik dari individu, objek, peristiwa yang lainnya bisa berubah-ubah. Menurut Arikunto ( 2006: 118 ) variabel penelitian adalah : “ Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. ” Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini yakni :

1. Variabel bebas : Bimbingan Tugas Terstruktur 2. Variabel terikat : Hasil Belajar Mahasiswa

Hubungan antar variabel dibedakan menjadi 3, yaitu hubungan simetris, hubungan tak simetris, dan hubungan timbal balik. Dalam penelitian ini hubungan yang terjadi antar variabel adalah hubungan tak simetris, karena ditandai adanya hubungan atau kaitan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya.


(22)

variabel X dan variabel Y, yaitu :

Bagan 3.1 Hubungan Antara Variabel X dan Variabel Y

Paradigma penelitian adalah alur berpikir mengenai objek penelitian dalam sebuah proses penelitian. Untuk memperjelas gambaran variabel disini penulis menyusun penelitian secara sistematik dalam bentuk paradigma penelitian.

Variabel X Bimbingan Tugas

Variabel Y Hasil Belajar Mahasiswa


(23)

PARADIGMA PENELITIAN

Keterangan :

: Tinjauan Penelitian : Alur Penelitian

Mata Kuliah Rencana Anggaran Biaya Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

Bimbingan Tugas ( Variabel X ) Aspek yang diungkap :

 Bimbingan Tugas Terstruktur

Hasil Belajar Mahasiswa ( Variabel Y ) Aspek yang diungkap :

 Nilai UAS

Temuan Penelitian


(24)

C. Data dan Sumber data 1. Data

Data adalah merupakan hasil pencatatan suatu penelitian baik yang berupa angka maupun fakta yang dijadikan bahan untuk menyusun informasi. Berdasarkan pengertian tersebut, data yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bimbingan tugas terstruktur pada mata kuliah RAB data ini didapat dari penyebaran angket.

2. Pemahaman mahasiswa pada penelitian ini didapat dari dokumentasi nilai mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil yang telah mengikuti mata kuliah RAB yaitu angkatan 2009 tahun ajaran 2009 / 2010.

2. Sumber Data

Sumber data dalam suatu penelitian merupakan subjek dari mana data dapat diproleh baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menunjang proses pelaksanaan penelitian. Adapun sumber penelitian ini sebagai berikut : 1. Kurikulum JPTS tentang mata kuliah Rencana Anggaran Biaya.

2. Bahan-bahan untuk mengkaji beberapa teori umum yang relevan dengan permasalahan penelitian.

3. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan yang telah mengikuti mata kuliah RAB yaitu angkatan 2009 tahun ajaran 2009 / 2010.


(25)

D. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya yang dapat dijadikan sumber penelitian.

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa yang telah lulus mata kuliah Rencana Anggaran Biaya di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

Angkatan Jenjang S1 Populasi ( Orang )

2009 78 Orang

Jumlah 78 Orang

Sumber : Tata Usaha ( TU ) Jurusan Pendidikan Teknik Sipil

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Pengambilan sampel ini dimaksudkan untuk memproleh keterangan mengenai objek penelitian dan mampu memberikan gambaran dari populasi, dengan kata lain sampel harus representatif. Mengingat jumlah populasi yang relatif besar dan meliputi wilayah penelitian yang sangat luas, maka untuk keperluan penelitian diambil sebagian sampel untuk diambil datanya.


(26)

sistem ( total sampling ) tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Jumlah sampel yang akan digunakan pada penelitian ini didasarkan pada pendapat Surakhmad ( Riduwan, 2010: 65 ) yang menyatakan bahwa:

“ Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50 % dari ukuran populasi, dan apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15 % dari ukuran populasi. ”

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memproleh data penelitian yang dikehendaki, maka pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengambilan data sebagai berikut :

a. Metode Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memproleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui Arikunto ( 2006: 151 ). Metode angket adalah pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan digunakan untuk memproleh data mengenai bimbingan tentang penyelesaian tugas terstruktur mata kuliah RAB di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Angkatan 2008 tahun ajaran 2008 / 2009 dan angkatan 2009 tahun ajaran 2009 / 2010.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumentasi, peraturan, notulen rapat, cacatan harian dan sebagainya Arikunto ( 2006: 158 ). Adapun


(27)

memproleh data mengenai nilai mata kuliah Rencana Anggaran Biaya Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Angkatan 2009 tahun ajaran 2010 / 2011.

c. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, skripsi, dan sumber lainnya.

2. Kisi-kisi Instrumen

Kisi-kisi adalah rancangan berupa suatu data yang berbentuk matrik, yang didalamnya terdapat komponen-komponen yang disiapkan untuk penyusunan angket. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti, maka kisi-kisi ini dibuat dengan tujuan untuk mengungkap mengenai implementasi metode pemberian tugas sebagai faktor yang mempengaruhi kualitas prestasi belajar mahasiswa.

Kisi-kisi penelitian merupakan langkah awal yang dilakukan untuk menyusun instrumen penelitian. Langkah-langkah dalam penyusunannya sebagai berikut:

1. Merumuskan variabel dan aspek-aspek yang akan diteliti.

2. Menentukan indikator-indikator yang diteliti berdasarkan aspek-aspek yang diungkap.


(28)

jelas.

3. Instrumen Penelitian

Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang dikemukakan, bahwa instrumen penelitian yang digunakan adalah angket. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah ditentukan.

Adapun manfaat dari kisi-kisi seperti yang dikemukakan oleh Arikunto ( 2006: 162 ) sebagai berikut :

1. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap dengan jenis instrumen dan isi dari butir-butir yang akan disusun.

2. Peneliti akan dapat kemudahan dalam penyusunan instrumen karena kisi-kisi berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir.

3. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika menyusun kisi-kisi, peneliti belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-butirnya. 4. Kisi-kisi berfungsi sebagai “ peta jalanan ” dari aspek yang akan dikumpulkan

datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data tersebut diambil. 5. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas atau

membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen.

6. Validitas dan reabilitas instrumen dapat diproleh dan diketahui oleh pihak-pihak di luar tim peneliti, sehingga pertanggung jawaban peneliti lebih terjamin.

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai pengaruh penggunaan metode pemberian tugas terstruktur terhadap prestasi belajar pada mata kuliah Rencana Anggaran Biaya adalah angket tertutup, artinya jawaban yang sudah disediakan peneliti sehingga hanya menjawab atau memilih pilihan jawaban yang sesuai dengan pribadinya. Bentuk angket pilihan berganda dengan alternatif jawaban disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban, setiap jawaban diberi skor satu sampai empat.


(29)

Tabel 3.2 Skala Likert

Pertanyaan

Sangat Setuju ( SS )

Setuju ( S )

Tidak Setuju ( TS )

Sangat Tidak Setuju ( STS )

Positif ( skor ) 4 3 2 1

Negatif ( skor ) 1 2 3 4

Adapun pertimbangan mempergunakan angket model skala Likert dalam penelitian ini adalah seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa untuk pengukuran persepsi dapat mempergunakan skala Likert. Skala Likert ini sangat luas dan fleksibel, lebih fleksibel daripada teknik pengukur lainnya.

F. Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Pengujian validitas merupakan hal yang sangat penting, dimana dengan adanya pengujian validitas ini kualitas butir soal yang akan diujikan terhadap mahasiswa atau responden penelitian benar-benar dapat dipercaya sebagai instrumen penelitian. Soal-soal yang akan diujikan mempunyai kriteria tertentu yakni valid dan tidaknya dapat diketahui dengan melakukan pengukuran validitasnya.

Langkah-langkah pengujian validitas instrumen menurut ( Riduwan, 2010: 98 ) sebagai berikut :


(30)

rxy =

√ ⦌⦌ (Arikunto, 2006: 170) Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi tiap butir

N = Banyaknya subjek uji coba Ʃ X = Jumlah skor tiap butir Ʃ Y = Jumlah skor total

Ʃ X 2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir Ʃ Y 2 = Jumlah kuadrat skor total

Ʃ X Y = Jumlah perkalian skor tiap butir dengan jumlah skor total

Dimana:

rhitung = Koefisien korelasi = Jumlah skor item ΣY = Jumlah skor total ( seluruh item ) n = Jumlah responden

Setelah data hasil uji coba angket diproleh, berikut ini diberikan contoh perhitungan uji validitas untuk item angket nomor 1.

n = 20 ΣY = 1910

Σ = 64 ΣY2 = 184066

ΣX2

= 208 ( ΣY )2 = 3648100 ( ΣX )2

= 4096 ΣXY = 6178

rhitung =

√ ⦌ = 0,905

Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dengan criteria sebagai berikut :

rXY < 0,20 = Validitas sangat rendah 0,20 – 0,40 = Validitas rendah

0,40 – 0,70 = Validitas sedang /cukup 0,70 – 0,90 = Validitas tinggi


(31)

(Arikunto, 2006: 170)

2. Menghitung harga thitung dengan rumus : thitung = √

√ Keterangan :

t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden

Kriteria pengujian validitas adalah jika thitung > ttabel dengan taraf signifikan α = 0,05 untuk uji satu pihak ( one tail test ). Jika hasil yang diproleh di luar taraf

nyata tersebut maka item angket dinyatakan tidak valid. t = √

√ =

√ = 9,26

Langkah selanjutnya setelah didapatkan nilai thitung item nomor angket satu angket variable X dikonsultasikan dengan ttabel. Harga ttabel pada tingkat kepercayaan 95 % dengan derajat kebebasan ( dk ) = n – 1 = 20 – 1 = 19 didapat ttabel = 1,729. Ternyata thitung > ttabel dengan demikian harga tersebut signifikan pada tingkat kepercayaan 95 %, sehingga dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrument penelitian.

Selanjutnya nomor item lainnya dihitung dengan cara yang sama. Hasil perhitungan menunjukan dari 30 item angket dan dinyatakan valid semua, kemudian dapat digunakan untuk penelitian. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat secara tabelaris pada Lampiran.


(32)

= n – 1.

4. Kaidah keputusan :

Jika t hitung > t tabel berarti valid Jika t hitung < t tabel berarti tidak valid

2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Untuk mencari nilai reabilitas dengan metode alpha yaitu langkah-langkahnya menurut Riduwan ( 2010: 115 ) sebagai berikut :

1. Menghitung varian skor tiap-tiap item dengan rumus :

Si2 =

Dimana :

Si2 = Varian skor tiap-tiap item

Ʃ xi 2 = Jumlah kuadrat item Xi

( Ʃ xi )2 = Jumlah item Xi dikuadratkan

n = Jumlah responden

2. Kemudian menjumlahkan varian semua item dengan rumus : = Ʃ Si S1 + S2 + S3 ... Sn

Dimana :

Ʃ Si = Jumlah varian tiap item S1, S2, S3, Sn = Varian item ke – 1, 2, 3 ... n 3. Menghitung harga varian dengan rumus :


(33)

Si2 =

Dimana : σi 2

= Varian total

Ʃ yi 2 = Jumlah kuadrat Y total

( Ʃ yi )2 = Jumlah Y total yang dikuadratkan

n = Jumlah responden

4. Mencari reliabilitas

Uji reliabilitas yang digunakan bisa juga dengan menggunakan rumus koefisien alpha ( α ), sebagai berikut:

r11 = [ ]

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas Ʃ

α

b = Jumlah varian item

α

i = Jumlah varian total

k = Jumlah item pertanyaan

Kriteria r > rtab dengan tingkat kepercayaan 95 % dan dk = n – 1 dan sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah :

r11 < 0,119 : Reliabilitas sangat rendah 0,20 – 0,399 : Reliabilitas rendah

0,40 – 0,599 : Reliabilitas sedang 0,60 – 0,799 : Reliabilitas kuat

0,80 – 1,00 : Reliabilitas sangat kuat


(34)

Variabel r11 rtabel ( 95 % )( 19 ) interpretasi

X 0,961 0,514 Reliabel

G. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan, analisa, proses penyusunan, pengaturan dan pengolahan data diperlukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, apakah diterima atau ditolak hipotesis tersebut. Secara garis besar teknik analisis data meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

1. Persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut ini. a. Mengecek kelengkapan data angket.

b. Menyebarkan angket kepada responden.

c. Mengecek jumlah angket yang kembali dari responden. d. Mengecek kelengkapan angket yang kembali dari responden.

2. Tabulasi, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut ini. a. Memberi skor pada tiap item jawaban.

b. Menjumlahkan skor yang didapat pada setiap variabel.

3. Pentabulasian data nilai setiap item jawaban untuk memproleh skor mentah variabel X dan variabel Y dari seluruh responden.

4. Pengolahan data penelitian menggunakan bantuan Software Microsoft Excel, sedangkan teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu uji normalitas distribusi, apabila datanya berdistribusi normal maka menggunakan


(35)

persyaratan analisis yaitu uji homogenitas, uji linieritas regresi, uji korelasi menggunakan korelasi Product pearson moment, koefisien determinan ( KD ) dan pengujian hipotesis. Apabila datanya berdistribusi tidak normal maka menggunakan analisis statistik nonparametrik. Dalam analisis statistik nonparametrik ada pengujian persyaratan analisis yaitu, pengujian uji korelasi menggunakan korelasi Spearman Rank, koefisien determinan ( KD ) dan pengujian hipotesis.

1. Konversi Z – Skor dan T – Skor

Konversi Z – Skor dan T – Skor dimaksudkan untuk membandingkan dua sebaran skor yang berbeda, misalnya yang satu menggunakan nilai standar sepuluh dan yang satu lagi menggunakan nilai standar seratus, sebaliknya dilakukan transformasi atau mengubah skor mentah ke dalam skor baku. Analisis data yang dilakukan adalah mengkonversi nilai atau hasil yang diproleh dari tiap responden.

Langkah-langkah perhitungan konversi T – Skor dan Z – Skor menurut Riduwan ( 2010: 130 – 131 ) sebagai berikut :

1. Menghitung rata-rata ( ̅ ) ̅ =

Dimana:

̅ = rata-rata

ΣX = jumlah harga semua X n = jumlah data


(36)

̅ =

= 102,4

2. Menghitung simpangan baku ( SD )

SD =

̅̅̅

Dimana:

SD = Standar deviasi

( Xi – ̅ = Selisih antara skor Xi dengan rata-rata Σ( Xi – ̅ = 3634

SD =

= 9,26

3. Mengkonversikan data mentah ke dalam Z – Skor dan T – Skor T – Skor = [ ̅

(Sudjana,2005 : 104)

Z – Skor = ̅

(Sudjana, 2005 : 99 )

Keterangan:

SD = standar deviasi

( Xi – ̅ = Selisih antara skor Xi dengan rata-rata

Xi = 90,85

SD = 8,43

̅ = 90

Dengan langkah perhitungan yang sama, konversi T – Skor dan Z – Skor berlaku untuk variabel X dan Y.


(37)

Perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi variable X dilakukan dengan uji Chi-kuadrat. Berikut ini data yang diperlukan untuk menghitung uji normalitas distribusi frekuensi:

a. Skor tertinggi = 120 b. Skor terendah = 69 Rata-rata ( mean ) = 90,85

Uji Normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data. Data yang perlu diuji normalitas distribusi frekuensi dalam penelitian ini adalah kelompok data ( X ) untuk variabel bimbingan tugas terstruktur dan data ( Y ) untuk variabel prestasi belajar pada mata kuliah Rencana Anggaran Biaya. Perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi ini menggunakan rumus chi – kuadrat dengan langkah-langkah menurut Riduwan ( 2010: 121 – 124 ) sebagai berikut :

1) Menentukan banyak kelas interval BK = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 40 = 6,29 6 2) Menentukan rentang skor ( R )

R = skor max – skor min = 120 – 69 = 51

3) Menentukan panjang kelas interval ( P )

P = R / BK

= 51 / 6 = 8,5 9


(38)

Tabel 3.4 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X

No Kelas Fi Xi Xi² FiXi FiXi²

5) Menghitung mean ( rata-rata ) dengan rumus:

M = ̅ = =

= 89,79

6) Menghitung simpangan baku ( S ) dengan rumus:

SD =

=

= 7,06

7) Membuat table distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam uji coba χ2

( chi-kuadrat ) yaitu sebagai berikut:

 Bk = batas kelas interval

 Nilai baku (z) =

 L = Luas dibawah kurva normal baku dari 0 ke z

 Mencari harga frekuensi ekspekstasi (Ei) Ei = N . L

 Menentukan harga chi-kuadrat : x² = ∑

a) Untuk mencari angka baku ( z ) terlebih dahulu kita harus mencari batas kelas interval, setelah batas interval diketahui maka dilanjutkan dengan mencari angka baku ( z ) untuk variable X.


(39)

Z – Skor = ̅

Z1 =

= -0,85

Z2 =

= -0,71 c) Mencari luas kelas tiap interval

L1 = ( - 0,85 ≤ X ≤ 0,00 ) = 0,3023 L2 = ( - 0,71 ≤ X ≤ 0,00 ) = 0,2612- L = ( - 0,85 ≤ X ≤ - 0,71 ) = 0,0411 d) Mencari harga Frekuensi yang diharapkan ( Fh )

Fh = n x L

= 40 x 0,0411 = 1,64 e) Mencari derajat kebebasan ( dk )

Dari distribusi frekuensi diketahui bahwa banyaknya kelas interval ( BK ) adalah enam, maka derajat kebebasannya adalah:

dk = BK – 1 = 6 – 1 = 5 f) Penentuan Normalitas

Dari perhitungan diatas diproleh harga χ2 variabel X adalah χ2

= 15,18. Hasil perhitungan ini kemudian dikonsultasikan ke dalam table χ2

, dari table nilai χ2 diproleh: χ2

( 0,95 )( 6 ) = 12,592. Ternyata χ2hitung 15,18 > χ2tabel = 12,592 maka dapat disimpulkan bahwa variable X terdistribusi tidak normal pada tingkat kepercayaan 95 % dengan derajat kebebasan dk = 6.


(40)

kebebasan ( dk ) = n – 1 dengan kriteria pengujian sebagai berikut ini : Jika 2hitung ≥ 2tabel, artinya distribusi data tidak normal.

Jika 2hitung ≤ 2tabel, artinya distribusi data normal.

Apabila datanya berdistribusi normal maka menggunakan analisis statistik parametrik. Dalam analisis statistik parametrik ada pengujian persyaratan analisis yaitu : Uji homogenitas, uji linieritas regresi, uji korelasi menggunakan korelasi

Product pearson moment, koefisien determinasi ( KD ) dan pengujian hipotesis.

Apabila datanya berdistribusi tidak normal maka menggunakan analisis statistik nonparametrik. Sedangkan dalam analisis statistik nonparametrik. Sedangkan dalam analisis statistik nonparametrik perhitungan uji korelasi menggunakan korelasi Spearman Rank, koefisien determinasi ( KD ) dan pengujian hipotesis.

3. Uji Kecenderungan

Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui gambaran suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut :

1. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub variabel.

2. Menentukan skala skor mentah menurut Suprian ( Yogi, 2003 ) sebagai berikut: > ̅ + 1,5. SD Kriteria : sangat baik

̅+ 1,5. SD > x ≥ ̅ + 0,5. SD Kriteria : baik ̅+ 0,5. SD > x ≥ ̅ - 0,5. SD Kriteria : cukup baik ̅ - 0,5. SD > x ≥ ̅ - 1,5. SD Kriteria : kurang baik x < ̅ - 1,5. SD Kriteria : sangat rendah


(41)

kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.

Data variable X merupakan gambaran umum mengenai interaksi belajar mengejar dosen dan mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI.

Jumlah responden : 40 orang Xrata-rata = 90,85

Skor maksimum : 120 SD = 9,26

Skor minimum : 69

Data variable Y adalah gambaran umum tentang hasil belajar mahasiswa responden.

Jumlah responden : 40 orang Xrata-rata = 81,00

Skor maksimum : 100 SD = 16,73

Skor minimum : 50

4. Perhitungan Persentase

Perhitungan persentase untuk melihat tingkat persepsi mahasiswa tentang penyelesaian tugas terstruktur mata kuliah RAB digunakan perhitungan persentase dengan rumus sebagai berikut :

1. Perhitungan persentase menurut Sudjana ( 2005: 209 ) sebagai berikut :

P = x 100 %

Keterangan :

P : Persentase jawaban Fo : Jumlah skor yang muncul N : Jumlah skor total / skor ideal


(42)

Hasil yang didapatkan dari perhitungan penelitian adalah sebagai berikut: ƒo = 3534

N = 400

P =

P =

= 88,35 %

2. Persentase jawaban yang diproleh di interpretasikan melalui interval yang dikemukakan ( Arikunto, 2002: 354 ) sebagai berikut :

81 % - 100 % : sangat tinggi 61 % - 80 % : tinggi

41 % - 60 % : sedang

21 % - 40 % : rendah

Kurang dari 20 % : sangat rendah

6. Uji Korelasi Spearman Rank

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat pengaruh antara variabel X ( Bimbingan Tugas Terstruktur ) dengan variabel Y ( Prestasi Belajar Pada Mata Kuliah RAB ). Sebagai perhitungannya digunakan rumus korelasi

Spearman Rank, karena data yang diproleh dari hasil penelitian tidak terdistribusi


(43)

Spearman Rank menurut Riduwan ( 2010: 136 ) sebagai berikut :

rs = 1-

Keterangan :

rs = Nilai korelasi Spearman Rank d2 = Selisih setiap pasangan rank

n = Jumlah pasangan rank untuk Spearman Rank

rs = 1-

= 1-

= 0,229

2. Kriteria yang menunjukan kuat atau lemahnya korelasi menurut Riduwan ( 2010: 136 ) sebagai berikut :

a. Angka korelasi berkisar antara 0 s / d 1. b. Patokan angkannya adalah sebagai berikut : 0,80 – 1,000 Korelasi sangat kuat

0,60 – 0,799 Korelasi kuat 0,40 – 0,599 Korelasi sedang 0,20 – 0,399 Korelasi rendah 0,10 – 0,199 Korelasi sangat rendah 3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase sumbangan ( Kontribusi ) variabel X ( Bimbingan tugas terstruktur ) terhadap variabel Y ( Prestasi belajar pada mata kuliah Rencana Anggaran Biaya ). Rumus yang digunakan seperti yang dikemukakan oleh Riduwan ( 2010: 139 ) sebagai berikut :


(44)

KP = Nilai koefisien determinasi r = Nilai koefisien korelasi

KD = 0,6262 x 100 % KD = 39,22 %

Hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai Koefisien Determinasi ( KD ) sebesar 39,22 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecilnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah 39,22 % dan sisanya sebesar 60,78 % dipengaruhi oleh faktor lain yang bukan merupakan objek kajian dalam penelitian ini.

7. Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah suatu penelitian itu hipotesisnya dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian dan statistik terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

Hipotesis nol ( Ho ) adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dengan ukuran sampel. Sedangkan Hipotesis Alternatif ( Ha ) adalah lawan dari hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan antara data populasi dengan data sampel. Korelasi Spearman Rank dengan menggunakan rumus rs yaitu :

rs = 1-


(45)

rs = Nilai korelasi Spearman Rank d2 = Selisih setiap pasangan rank

n = Jumlah pasangan rank untuk Spearman Rank

Dengan tingkat signifikan 95 % dan dk = n – 1, dengan ketentuan: Jika 2hitung ≥ 2tabel, artinya distribusi data tidak normal.


(46)

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian pada dasarnya merupakan jawaban dari masalah penelitian yang dikemukakan. Maka berdasarkan perumusan masalah, pengujian hipotesis dan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian yaitu: “ Terdapat pengaruh yang positif dari bimbingan tugas terstruktur terhadap hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah RAB Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI ”. Hipotesis tersebut dapat diterima dan member pengaruh positif dan berarti terhadap hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah RAB.

Temuan-temuan yang didapat dari penelitian ini untuk menjawab permasalahan berikut:

1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bimbingan tugas terstruktur dalam mata kuliah RAB secara gambaran umum bila dilihat secara keseluruhan pada seluruh responden tergolong pada kategori baik. Kategori baik tersebut dapat dilihat pula pada gambaran tiap indikatornya yang umumnya mempunyai gambaran, yakni pada indikator waktu bimbingan, kehadiran pembimbing, pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah RAB, kesiapan mental, dan proses bimbingan. Sedangkan indikator yang mempunyai gambaran yang terbaik terletak pada indikator pemahaman bimbingan.


(47)

menunjukan bahwa beberapa factor dalam proses bimbingan tugas terstruktur yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah RAB memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajarnya.

3. Hasil bimbingan tugas terstruktur yang baik akan tercapai jika semua factor di atas saling mendukung satu sama lainnya dan memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar mahasiswa. Dalam hal ini senada dengan pendapat Slameto (1995: 2):

Hal yang biasanya dijadikan sebagai penilaian terhadap keberhasilan belajar adalah prestasi yang diraih yaitu yang berbentuk nilai. Prestasi belajar sebagai tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari materi pelajaran di kampus yang dinyatakan dengan bentuk skor, diproleh dari tes mengenai sejumlah materi pelajaran yang telah disajikan.

Pada hakekatnya hasil belajar mahasiswa bukan hanya dilihat dari nilai saja, melainkan juga bisa kita lihat dari aspek lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Purwanto ( 2007: 152 ) tentang hasil belajar sebagai berikut:

Hasil belajar pada hakekatnya adalah hasil belajar dari individu merupakan perubahan yang didapat dalam diri individu yang dimanifestasikan pada tingkah laku dan perubahan skill ( keterampilan ) serta pengetahuan yang dapat dilihat pada hasil belajar sendiri.


(48)

Atas dasar ksimpulan dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan untuk lebih ditingkatkan lagi pelayanan bimbingan tugas terstruktur pada mata kuliah RAB, yang ditempuh melalui hal-hal berikut:

1. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI hendaknya lebih meningkatkan lagi bimbingan tugas terstrukturnya dalam mata kuliah RAB khususnya supaya hasil belajar mahasiswa dapat terlihat lebih optimal dan memuaskan pada prestasi belajarnya.

2. Untuk kelancaran proses bimbingan tugas terstruktur yang optimal, hendaknya mahasiswa mengimbanginya dengan pengerjaan tugas terstruktur mata kuliah RAB dengan sebaik-baiknya dan penuh keseriusan guna mencapai hasil belajar yang lebih baik lagi, terutama pada proses bimbingan tugas terstruktur mata kuliah ini. Serta faktor waktu yang disediakan untuk pengerjaan tugas-tugas dalam mata kuliah ini. Mengingat faktor ini merupakan salah satu penghambat terhadap hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah RAB.

3. Kepada pihak Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI agar mengoptimalkan seluruh sumber daya dan fasilitas yang ada, termasuk didalamnya kualitas dan kuantitas layanan bimbingan serta proses penjadwalan guna peningkatan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah ini.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 1984 . Prosedur Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek (Edisi

Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ars, Group. 1982. Pengetahuan Anggaran & Borongan Bangunan. Bandung : Ars Group.

Elmira. N.S. 1998. Bimbingan dan Penyuluhan di Perguruan Tinggi. Jakarta : Gunung Agung.

Hamalik, Umar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Antariksa. Hasan,MI. 2002. Metode Penelitian. Jakarta. : Alfabeta.

Kartono, K. 1985. Bimbingan Belajar SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta : Rajawali.

Natawidjaja, R. 1987. Pendekatan – Pendekatan dalam Penyuluhan Kelompok I.

Bandung : Diponegoro.

Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurihsan, Achmad Juntika. 2004. Bimbingan dan Konseling. Bandung : Aditama Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling. Bandung : Aditama Oemar, H. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung :

Tarsito.

Prayitno dan Amti Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan Peneliti

Pemula (Cetakan ke-Enam). Bandung: Alfabeta.

Sudjana. 1992. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Peneliti.. Bandung: Tarsito.


(50)

Sugiyono. (2011). Metode Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta. (2008). Statistika untuk Peneltian. Bandung : Alfabeta

Surakhmad, Winarno. (1989). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito. --- (2001). Penelitian Pendidikan. Bandung: Pendidikan Teknik Bangunan

FPTK UPI.

Tim Dosen UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI. Yusuf, Syamsu. 2004. Layanan Bimbingan Bagi Mahasiswa Universitas


(1)

Keterangan :

rs = Nilai korelasi Spearman Rank

d2 = Selisih setiap pasangan rank

n = Jumlah pasangan rank untuk Spearman Rank

Dengan tingkat signifikan 95 % dan dk = n – 1, dengan ketentuan: Jika 2hitung≥ 2tabel, artinya distribusi data tidak normal.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian pada dasarnya merupakan jawaban dari masalah penelitian yang dikemukakan. Maka berdasarkan perumusan masalah, pengujian hipotesis dan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian

yaitu: “ Terdapat pengaruh yang positif dari bimbingan tugas terstruktur terhadap

hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah RAB Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI ”. Hipotesis tersebut dapat diterima dan member pengaruh positif dan berarti terhadap hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah RAB.

Temuan-temuan yang didapat dari penelitian ini untuk menjawab permasalahan berikut:

1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bimbingan tugas terstruktur dalam mata kuliah RAB secara gambaran umum bila dilihat secara keseluruhan pada seluruh responden tergolong pada kategori baik. Kategori baik tersebut dapat dilihat pula pada gambaran tiap indikatornya yang umumnya mempunyai gambaran, yakni pada indikator waktu bimbingan, kehadiran pembimbing, pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah RAB, kesiapan mental, dan proses bimbingan. Sedangkan indikator yang mempunyai gambaran yang terbaik terletak pada indikator pemahaman bimbingan.


(3)

2. Adanya gambaran bimbingan tugas terstruktur dalam mata kuliah RAB yang baik menunjukan bahwa beberapa factor dalam proses bimbingan tugas terstruktur yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah RAB memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajarnya.

3. Hasil bimbingan tugas terstruktur yang baik akan tercapai jika semua factor di atas saling mendukung satu sama lainnya dan memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar mahasiswa. Dalam hal ini senada dengan pendapat Slameto (1995: 2):

Hal yang biasanya dijadikan sebagai penilaian terhadap keberhasilan belajar adalah prestasi yang diraih yaitu yang berbentuk nilai. Prestasi belajar sebagai tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari materi pelajaran di kampus yang dinyatakan dengan bentuk skor, diproleh dari tes mengenai sejumlah materi pelajaran yang telah disajikan.

Pada hakekatnya hasil belajar mahasiswa bukan hanya dilihat dari nilai saja, melainkan juga bisa kita lihat dari aspek lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Purwanto ( 2007: 152 ) tentang hasil belajar sebagai berikut:

Hasil belajar pada hakekatnya adalah hasil belajar dari individu merupakan perubahan yang didapat dalam diri individu yang dimanifestasikan pada tingkah laku dan perubahan skill ( keterampilan ) serta pengetahuan yang dapat dilihat pada hasil belajar sendiri.


(4)

B. Rekomendasi

Atas dasar ksimpulan dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan untuk lebih ditingkatkan lagi pelayanan bimbingan tugas terstruktur pada mata kuliah RAB, yang ditempuh melalui hal-hal berikut:

1. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI hendaknya lebih meningkatkan lagi bimbingan tugas terstrukturnya dalam mata kuliah RAB khususnya supaya hasil belajar mahasiswa dapat terlihat lebih optimal dan memuaskan pada prestasi belajarnya.

2. Untuk kelancaran proses bimbingan tugas terstruktur yang optimal, hendaknya mahasiswa mengimbanginya dengan pengerjaan tugas terstruktur mata kuliah RAB dengan sebaik-baiknya dan penuh keseriusan guna mencapai hasil belajar yang lebih baik lagi, terutama pada proses bimbingan tugas terstruktur mata kuliah ini. Serta faktor waktu yang disediakan untuk pengerjaan tugas-tugas dalam mata kuliah ini. Mengingat faktor ini merupakan salah satu penghambat terhadap hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah RAB.

3. Kepada pihak Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI agar mengoptimalkan seluruh sumber daya dan fasilitas yang ada, termasuk didalamnya kualitas dan kuantitas layanan bimbingan serta proses penjadwalan guna peningkatan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah ini.


(5)

89

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 1984 . Prosedur Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek (Edisi

Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ars, Group. 1982. Pengetahuan Anggaran & Borongan Bangunan. Bandung : Ars Group.

Elmira. N.S. 1998. Bimbingan dan Penyuluhan di Perguruan Tinggi. Jakarta : Gunung Agung.

Hamalik, Umar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Antariksa. Hasan,MI. 2002. Metode Penelitian. Jakarta. : Alfabeta.

Kartono, K. 1985. Bimbingan Belajar SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta : Rajawali.

Natawidjaja, R. 1987. Pendekatan – Pendekatan dalam Penyuluhan Kelompok I.

Bandung : Diponegoro.

Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurihsan, Achmad Juntika. 2004. Bimbingan dan Konseling. Bandung : Aditama Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling. Bandung : Aditama Oemar, H. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung :

Tarsito.

Prayitno dan Amti Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan Peneliti

Pemula (Cetakan ke-Enam). Bandung: Alfabeta.

Sudjana. 1992. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Peneliti.. Bandung: Tarsito.


(6)

90

Sugiyono. (2011). Metode Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta. (2008). Statistika untuk Peneltian. Bandung : Alfabeta

Surakhmad, Winarno. (1989). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito. --- (2001). Penelitian Pendidikan. Bandung: Pendidikan Teknik Bangunan

FPTK UPI.

Tim Dosen UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI. Yusuf, Syamsu. 2004. Layanan Bimbingan Bagi Mahasiswa Universitas


Dokumen yang terkait

TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH METODE ILM

0 6 12

HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF DALAM MATA KULIAH STATISTIKA TERAPAN DI FPTK UPI BANDUNG.

0 6 27

HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTARA MAHASISWA DENGAN DOSEN TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH RAB JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI.

2 10 59

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENYELESAIAN TUGAS TERSTRUKTUR PADA MATA KULIAH RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DI PRODI PTB JPTS FPTK UPI.

0 2 55

PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI REFERENSI TERHADAP PENYELESAIAN TUGAS PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

0 1 44

PENGARUH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI.

0 1 54

MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI.

1 1 38

HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF DALAM MATA KULIAH STATISTIKA TERAPAN DI FPTK UPI BANDUNG - repository UPI S TM 0900691 Title

0 0 3

HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTARA MAHASISWA DENGAN DOSEN TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH RAB JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI - repository UPI S TB 0809156 Title

0 0 3

Studi Terhadap Tugas Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Serta Hubungannya Dengan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pengantar Komputer Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA IKIP Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 72