PENGARUH STRATEGI PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP DI SAVOY HOMANN BIDAKARA HOTEL BANDUNG:Survei pada Tamu Bisnis yang Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
Isna Putri Kurniadini, 2012
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 11
1.3 Tujuan Penelitian ... 12
1.4 Kegunaan Penelitian ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 14
2.1 Kajian Pustaka ... 14
2.1.1 Konsep Strategi Promosi ... 14
2.1.1.1 Strategi Promosi dalam Bauran Promosi Pariwisata ... 14
2.1.1.2 Strategi Promosi ... 20
2.1.1.3 Dimensi Promosi ... 26
2.1.2 Keputusan Menginap Tamu Bisnis ... 28
2.1.2.1 Konsep Keputusan Menginap Tamu Bisnis ... 28
2.1.2.2 Perilaku Tamu Bisnis... 30
2.1.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Menginap ... 32
2.1.2.4 Jenis Perilaku Tamu dalam Melakukan Keputusan Menginap ... 35
2.1.2.5 Tahap-tahap Pengambilan Keputusan Menginap ... 37
2.1.2.6 Keputusan Menginap Tamu Bisnis ... 40
2.1.3 Pengaruh Strategi Promosi terhadap Keputusan Menginap ... 45
2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 46
2.2 Kerangka Pemikiran ... 49
2.3 Hipotesis ... 53
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 55
3.1 Objek Penelitian ... 55
(2)
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 56
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 57
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 62
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel ... 63
3.2.4.1 Populasi ... 63
3.2.4.2 Sampel ... 64
3.2.4.3 Teknik Sampling ... 65
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 66
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 67
3.2.6.1 Hasil Validitas ... 67
3.2.6.2 Hasil Reliabilitas ... 72
3.2.7 Rancangan Analisis Data ... 74
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif ... 74
3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif ... 75
3.2.8 Pengujian Hipotesis ... 76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Profil Perusahaan dan Tamu Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung ... 83
4.1.1 Profil Perusahaan ... 83
4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... 83
4.1.1.2 Sejarah Savoy Homann Hotel ... 84
4.1.1.3 Produk dan Jasa yang Ditawarkan ... 86
4.1.2 Profil Tamu Bisnis ... 90
4.1.2.1 Profil Tamu Bisnis Berdasarkan Pekerjaan ... 90
4.1.2.2 Keterkaitan Profil Tamu Bisnis dilihat dari Jenis Kelamin dan Usia .... 92
4.1.2.3 Keterkaitan Profil Tamu Bisnis dilihat dari Pendidikan Terakhir dan Status Pernikahan... 93
4.1.2.4 Keterkaitan Profil Tamu Bisnis dilihat dari Asal Tinggal ... 95
4.1.2.5 Keterkaitan Profil Tamu Bisnis dilihat dari Perolehan Informasi Mengenai Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung ... 96
4.1.2.6 Keterkaitan Profil Tamu Bisnis di lihat dari Tipe Kamar dan Lama Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung ... 96
4.1.2.7 Hotel lain yang Pernah Digunakan Tamu Bisnis Selain Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung ... 98
(3)
Isna Putri Kurniadini, 2012
4.2 Tanggapan Tamu Bisnis terhadap Strategi promosi ... 99
4.2.1 Advertising ... 100
4.2.2 Sales Promotion ... 102
4.2.3 Public Relation ... 104
4.2.4 Personal Selling ... 106
4.2.5 Online Marketing ... 108
4.2.6 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Tamu Bisnis terhadap Strategi Promosi Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung ... 109
4.3 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung .... 110
4.3.1 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Berdasarkan Pemilihan Jenis Kamar ... 113
4.3.2 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Berdasarkan Pemilihan Merek ... 114
4.3.3 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Berdasarkan Saluran Pemesanan Kamar 115 4.3.4 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Berdasarkan Waktu Menginap ... 116
4.3.5 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Berdasarkan Jumlah Pemesanan Kamar .. 117
4.3.6 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Berdasarkan Metode Pembayaran ... 118
4.3.7 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Tamu Bisnis terhadap Keputusan Menginap Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung ... 119
4.4 Pengaruh Strategi promosi terhadap Keputusan Tamu untuk Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung ... 121
4.4.1 Pengaruh Strategi promosi terhadap Keputusan Menginap Tamu Bisnis secara Simultan ... 121
4.4.2 Pengaruh Strategi promosi terhadap Keputusan Menginap Tamu Bisnis secara Parsial ... 124
4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 125
4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik ... 125
4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik ... 126
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 130
5.1 Kesimpulan ... 130
5.2 Rekomendasi ... 131
(4)
DAFTAR TABEL
No.
Tabel Judul Tabel Hal
1.1 Data Kunjungan Wisatwan Mancanegara ke Indonesia Tahun
2007-2011 3
1.2 Data Kunjungan Wisatawan Nasional ke Indonesia Tahun
2007-2011 4
1.3 Data Kujungan Wisatawan ke Kota Bandung Tahun 2008-2011 5 1.4 Perkembangan Hotel Berbintang di Kota Bandung 7 1.5 Tingkat Hunian Hotel Bintang Empat di Kota Bandung 8 1.6 Tingkat Hunian Savoy Homann Hotel Bandung Tahun 2007-2011 9 1.7 Strategi Promosi yang Dilakukan oleh Sales & Marketing
Department di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 11
2.1 Definisi Pemasaran 15
2.2 Definisi Promosi Menurut Para Ahli 20
2.3 Definisi Keputusan Pembelian Menurut Beberapa Ahli 29 2.4 Tipe-tipe Tingkah Laku Keputusan Menginap 36 2.5 Penelitian Terdahulu yang Berkaitan dengan Pengaruh Strategi
Promosi Terhadap Keputusan Menginap 46
3.1 Operasionalisasi Variabel 57
3.2 Jenis dan Sumber Data 63
3.3 Jumlah Populasi Tamu Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
Tahun 2011 64
3.4 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi 69 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel (X) Strategi Promosi dan
Variabel (Y) Keputusan Menginap 70
3.6
Hasil Pengujian Reliabilitas Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
74 3.7 Skor Alternatif Jawaban Pertanyaan Positif & Negatif 75
4.1 Room Rate Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 88
4.2 Profil Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung dilihat
dari Jenis Kelamin dan Usia 92
4.3 Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung dilihat dari Pendidikan Terakhir dan Status Pernikahan 94 4.4 Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung dilihat dari
Asal Tinggal 95
(5)
Isna Putri Kurniadini, 2012
Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
4.6 Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung dilihat dari
Jenis Kamar dan Lama Menginap 97
4.7
Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung dilihat dari Hotel lain yang Pernah digunakan selain Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
98
4.8 Alasan Tamu Bisnis Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel
Bandung 99
4.9 Advertising dalam Strategi Promosi 101
4.10 Sales Promotion dalam Strategi Promosi 102 4.11 Public Relation dalam Strategi Promosi 105 4.12 Personal Selling dalam Strategi Promosi 107 4.13 Online Marketing dalam Strategi Promosi 108 4.14 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Tamu Bisnis Terhadap Strategi
Promosi Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 109
4.15 Pemilihan Jenis Kamar Tamu Bisnis 113
4.16 Pemilihan Merek Tamu Bisnis 114
4.17 Pemilihan Saluran Pemesanan Kamar Tamu Bisnis 115 4.18 Penentuan Waktu Menginap Tamu Bisnis 116
4.19 Jumlah Pemesanan Kamar Tamu Bisnis 117
4.20 Metode Pembayaran Tamu Bisnis 118
4.21 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Tamu Bisnis Terhadap Keputusan Menginap Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 119 4.22 Matriks Korelasi Antara Sub variabel Strategi Promosi dan
Keputusan Menginap 122
4.23 Uji Keseluruhan / Simultan (Uji F) 123
4.24 Pengujian Parsial 124
4.25
Hasil Pengujiian Koefisien Jalur Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Strategi Promosi Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
(6)
DAFTAR GAMBAR
No.
Gambar Judul Gambar Hal
1.1 Trend Market by Segmentetion Tahun 2009-2011 10
2.1 The Evolution of Marketing Management 19
2.2 Keputusan Dalam Iklan 22
2.3 Model Perilaku Tamu Bisnis 31
2.4 Model Perilaku Menginap 34
2.5 Proses Pengambilan Keputusan Menginap 37
2.6 Tahap-tahap Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan
Menginap 39
2.7 Model Perilaku Keputusan Menginap Tamu Bisnis 43 2.8 Proses Keputusan Pembalian Model Lima Tahap 43 2.9 Kerangka Pemikiran Pengaruh Strategi Promosi Terhadap
Keputusan Menginap Tamu 52
2.10 Paradigma Penelitian 52
3.1 Struktur Kausal Antara X dan Y 77
3.2 Diagram Jalur Hipotesis 77
3.3 Diagram Jalur Sub Struktur Hipotesis 78
4.1 Jenis Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 91 4.2 Tanggapan Tamu Bisnis terhadap Strategi Promosi 100 4.3 Variabel Strategi Promosi Pada Garis Kontinum 111 4.4 Tanggapan Tamu Bisnis terhadap Keputusan Menginap 112 4.5 Variabel Keputusan Menginap Pada Garis Kontinum 120
(7)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa (goods and service) yang dibutuhkan para wisatawan khususnya dan traveller pada umumnya, selama dalam perjalanan. Kumpulan macam-macam perusahaan yaitu, travel agent,
tourist transportation, hotel dan akomodasi lainnya, catering, trading bar dan restaurant, dan tour operator.
Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai suatu usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. (Spillane, 2009:21)
Pengembangan atau pembangunan pariwisata telah terbukti mampu memberikan dampak positif dengan adanya perubahan yang besar dalam kehidupan masyarakat. Secara ekonomi, pariwisata memberikan dampak dalam perluasan usaha dan kesempatan kerja, peningkatan income perkapita dan peningkatan devisa negara. Dalam bidang kehidupan sosial terjadi interaksi sosial budaya antara pendatang dan penduduk setempat dapat menyebabkan perubahan dalam masyarakat sehingga terjadinya integrasi sosial.
Perubahan ekonomi dan kondisi sosial tersebut telah mengubah kepada sikap dan tingkah laku pengunjung. Pemilihan kunjungan akan ketertarikan terhadap jasa telah menjadi posisi tertinggi dalam pemasaran pariwisata,
(8)
wisatawan atau pengunjung tidak lagi hanya mengharapkan kualitas yang tinggi dari jasa itu sendiri, tetapi juga manfaat yang akan mereka terima dari jasa tersebut. Kepariwisataan dapat memberikan dorongan langsung terhadap kemajuan pembangunan atau perbaikan pelabuhan laut, bandara, jalan raya, pengangkutan setempat, kebersihan atau kesehatan. Dalam kemajuan tersebut, pariwisata dapat memberikan keuntungan dan kesenangan bagi masyarakat lingkungan wilayah bersangkutan maupun bagi wisatawan pengunjung dari luar
United Nation World Tourism Organization (UNWTO) sebagai
organisasi pariwisata dunia memberikan prediksi mengenai distribusi pasar wisatawan internasional khususnya di Kawasan Asia Pasifik yang akan menjadi tujuan destinasi wisata utama yang mengalami pertumbuhan paling tinggi diantara kawasan-kawasan lainnya. Hal ini ditanggapi secara positif oleh negara-negara anggota ASEAN, khususnya Vietnam, Malaysia dan Indonesia. Negara-negara ini mengharapkan adanya perolehan pendapatan yang lebih besar dari sektor pariwisata.
Angka kunjungan wisman ke Indonesia tahun 2011 mencapai 7,6 juta dan ini melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) yaitu sebesar 7,2 juta orang. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, target untuk tahun 2012 juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011 menjadi 8 juta orang. (www.budpar.go.id, 11-01-2012)
Jumlah wisman yang datang ke Indonesia di tahun 2011 meningkat 8,5 persen dibanding dengan tahun 2010. Pengeluaran yang mereka habiskan selama berwisata meningkat dari US$ 1.085,75 di tahun 2010 menjadi US$ 1.118, 26 per
(9)
orang per kunjungan tahun 2011. Pengeluaran wisman ini berpengaruh pada naiknya perolehan devisa pariwisata 2011 dari US$ 7,6 miliar menjadi US$ 8,5 miliar, atau tumbuh 11,8% dibanding tahun lalu. Pasar negara yang menunjukkan pertumbuhan peningkatan mencapai tingkat persentase dua digit di tahun 2011 adalah Rusia, Australia, India, dan Filipina.
Tahun 2012 mendatang, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan kunjungan wisman ke Tanah Air mencapai 8 juta orang. Sementara itu, untuk tema pariwisata tahun 2012 yang telah disepakati bersama adalah
“Green & Creative Tourism”. (www.budpar.go.id, 11-01-2012 jam 21.38)
Indonesia merupakan salah satu negara tujuan wisata di dunia, hal ini dikarenakan Indonesia selain memiliki letak wilayah yang strategis dan sangat luas, memiliki daerah-daerah tujuan wisata yang memiliki atraksi wisata yang unik di setiap daerahnya, sehingga banyak event yang diselenggarakan untuk memperkenalkan budaya dan obyek wisata daerahnya masing-masing dengan tujuan untuk menarik wisatawan datang.
TABEL 1.1
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA
2007-2011
Tahun
Jumlah Wisatawan Mancanegara
Rata-rata Lama Tinggal
(Hari)
Rata-rata Pengeluaran
Per Orang (USD) Penerimaan Devisa
Wisman Pertumbuhan (%)
Per Hari
Per Kunjungan
Juta USD
Pertumbuhan (%) 2007 5.505.759 13,02 9,02 107,70 970,98 5.345,98 20,19 2008 6.234.497 13,24 8,58 137,38 1.178,54 7.347,6 37,44 2009 6.323.730 1,43 7,69 129,57 995,93 6.297,99 -14,29 2010 7.002.944 10,74 8,04 135,01 1.085,75 7.603,45 20,73 2011 7.649.731 9,24 7,84 142,69 1.118,26 8.554,39 12,51
(10)
Selain perkembangan wisman, perkembangan wisnas perlu diperhatikan juga, karena memiliki peran yang sangat besar dalam menumbuhkan dan mengembangkan daya tarik wisata. Tidak hanya itu wisnas juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya kegiatan industri pariwisata nasional. Hasil penerimaan dan pembelanjaan wisnas merupakan distribusi pendapatan dalam negeri.
TABEL 1.2
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN NASIONAL KE INDONESIA
2007-2011
Tahun Jumlah Wisatawan
Nasional
Rata-rata Lama Tinggal (Hari)
Rata-rata Pengeluaran Per
Orang (USD) Total Pengeluaran
(Juta USD) Per Hari Per
Kunjungan
2007 5.158.441 9,24 88,79 839,64 4.331,23
2008 4.996.594 10,62 96,69 1.049,72 5.245,02
2009 5.053.269 8,81 109,80 977,39 4.939,01
2010 6.235.606 8,20 117,59 976,65 6.090,00
2011 6.594.231 7,67 121,53 934,50 6.162,31
Sumber: BPS dan Kemenbudpar 2012
Indonesia mempunyai banyak daerah-daerah tujuan wisata dengan perbedaan dan keunikan dari masing-masing obyek dan daya tarik daerah tersebut. Salah satu daerah tujuan yang ada di Indonesia yaitu Jawa Barat. Jawa Barat merupakan salah satu daerah di Indonesia yang tingkat kunjungan wismannya mengalami peningkatan dan penurunan yang cukup signifikan.
Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Jawa Barat merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Jawa Barat memiliki objek wisata yang beragam baik wisata alam, budaya maupun sejarah. Perkembangan pariwisata di Jawa Barat tidak lepas dari banyaknya kunjungan wisman maupun wisnus. Salah satu indikator untuk
(11)
mengetahui seberapa minat wisman untuk berkunjung ke Jawa Barat adalah dengan mengetahui seberapa banyak kunjungan wisman dan wisnus yang langsung berkunjung melalui pintu masuk yang ada di Jawa Barat.
Bandung sebagai ibu kota Jawa Barat, memegang peranan penting dalam industri pariwisata Jawa Barat. Jumlah kunjungan wisman melalui Bandara Husen Sastranegara selama Januari-Desember 2010 mencapai 90.278 orang, atau mengalami kenaikan sebesar 14,28% dari periode yang sama pada tahun 2009 yang dengan jumlah wisman sebanyak 78.998 orang. Kenaikan jumlah wisman September 2010 dibandingkan September 2009, Husein Sastranegara yang mengalami peningkatan sebesar 49,73%. (www.bps.go.id)
Bandara Husein Sastranegara merupakan salah satu pintu utama di Jawa Barat yang letaknya berada di Kota Bandung. Hal tersebut bedampak terhadap jumlah kunjungan wisman maupun wisnus di Kota Bandung. Perkembangan jumlah kunjungan wisatawan ke Bandung yang meningkat begitu cepat. Dari setiap tahunnya mengalami peningkatan baik dari jumlah kunjungan wisnus maupun jumlah kunjungan wisman. Berikut Tabel 1.3 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung :
TABEL 1.3
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG TAHUN 2008-2011
NO WISATAWAN 2008 2009 2010 2011
1. Nusantara 4.320.134 4.822.532 4.951.439 3.774.815
2. Mancanegara 175.111 185.076 228.449 142.575
JUMLAH 4.495.745 4.933.790 5.179.888 3.917.390
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata Kota Bandung 2012
Kegiatan kepariwisataan membutuhkan beberapa sarana penunjang seperti transportasi dan akomodasi. Sarana akomodasi merupakan sarana
(12)
penunjang yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan kepariwisataan. Hotel termasuk sarana pokok kepariwisataan (main tourism
superstructures), menginapnya wisatawan di hotel dan akomodasi lainnya
selalu dikaitkan dengan keperluan lain dengan motivasi yang beraneka ragam. Didalam industri pariwisata, hotel bukanlah satu-satunya bentuk bagi akomodasi wisatawan dan traveller lainnya tetapi masih banyak akomodasi lain yang dikenal dengan sebutan akomodasi tambahan (supplementary
accommodation).
Usaha perhotelan adalah salah satu komponen industri pariwisata yang memiliki peranan besar di Indonesia. Dilihat dari fungsi utamanya, produk utama yang dijual oleh usaha perhotelan adalah jasa penginapan. Sejalan dengan perkembangan tersebut maka jika sebelumnya produk atau jasa utama sebuah hotel yang menjadi kebutuhan utama wisatawan adalah kamar atau penginapan sekarang sudah mengalami perkembangan. Konsumen mengharapkan sesuatu yang bukan hanya sekedar kamar menginap, namun mereka lebih mengharapkan hal lain seperti pelayanan, kondisi lingkungan yang menyenangkan, sopan santun dan rasa hormat dari seluruh karyawannya.
Semakin berkembangnya industri perhotelan di Kota Bandung, menjadikan peluang besar bagi para pengusaha jasa perhotelan dari segala jenis jaringan hotel, baik itu jaringan hotel internasional (Internasional Chain Hotels), jaringan hotel nasional maupun hotel yang dikelola secara indipenden.
Bisnis hotel di Kota Bandung memiliki perkembangan dan pertumbuhan yang terus meningkat seiring dengan terus bertambahnya wisatawan yang datang
(13)
ke Kota Bandung yang juga disertai dengan bertambahnya permintaan terhadap kamar hotel. Dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut :
TABEL 1.4
PERKEMBANGAN HOTEL BERBINTANG DI BANDUNG
Klasifikasi Hotel Tahun
2008 2009 2010 2011
Bintang 1 7 7 9 9
Bintang 2 16 16 18 18
Bintang 3 23 30 29 29
Bintang 4 11 18 22 22
Bintang 5 5 6 6 6
TOTAL 62 77 84 84
Sumber : Modifikasi Website Resmi Dinas Pariwisata Bandung (www.bandung.go.id) 2012 Hotel dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya masing-masing. Yang dimaksud dengan klasifikasi atau penggolongan hotel ialah suatu sistem pengelompokkan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi atau penggolongan hotel di dunia berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya. Pada awalnya pemerintah menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian tertentu seperti, luas bangunan, bentuk bangunan, perlengkapan (fasilitas), mutu pelayanan.
Persaingan hotel di Kota Bandung sekarang ini walaupun selalu mengalami kenaikan di setiap tahunnya tetap saja akan mengalami banyak kendala dalam perjalannanya. Hal ini disebabkan dengan banyaknya pesaing dari industri yang sama, oleh karena itu para pelaku bisnis dalam bidang perhotelan harus pintar mengatur cara agar bisnis yang dijalaninya dapat bertahan dan diterima di hati tamu. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,
(14)
antara lain dengan meningkatkan mutu, bijak dalam penetapan harga, dan menjaga citra perusahaan sebagai cara dalam menciptakan proses keputusan menginap pada tamu.
Persaingan di industri perhotelan khususnya pada hotel bintang 4 di Kota Bandung, merupakan gambaran dari sekian banyak gambaran mengenai tingginya pesaingan dalam industri perhotelan. Salah satunya Savoy Homann Bidakara Hotel, Savoy Homann Bidakara Hotel semakin menyadari bahwa persaingan antar hotel bintang empat di Bandung terus meningkat dan menyebabkan keputusan menginap pada tamu menjadi terbagi karena banyaknya hotel bintang empat yang mempunyai karakteristik yang kurang lebih sama.
Savoy Homann Bidakara Hotel adalah salah satu hotel bintang empat yang memiliki keputusan menginap tamu yang cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari tingkat hunian hotel berbintang di Kota Bandung.
TABEL 1.5
TINGKAT HUNIAN HOTEL BINTANG EMPAT DI KOTA BANDUNG TAHUN 2007-2011
Jumlah kamar
2007 2008 2009 2010 2011
% % % % %
Savoy Homann 185 83,6 72,2 73,3 68,9 76,1
Horison 253 68,6 66,5 61,1 56,6 80,5
Aston Braga 160 85,8 69,4 68,3 79,5 100,0
Novotel 157 66,3 76,1 47,1 79,9 64,4
Jayakarta 211 69,3 58,5 59,6 58,6 99,5
Golden Flower 194 - - 62,8 71,7 57,2
Arion Swiss 103 - - - 74,0 55,0
Sumber : Front Office Department Savoy Homann Hotel Bandung 2012
Berdasarkan Tabel 1.5 di atas, menunjukan bahwa tingkat hunian tertinggi tahun 2011 pada hotel bintang 4 di Bandung yaitu hotel Aston Braga.
(15)
Tabel 1.5 menunjukan pula bahwa pada tahun 2011 Savoy Homann Bidakara Hotel memiliki tingkat hunian yang cukup tinggi yaitu 76,1%.
TABEL 1.6
TINGKAT HUNIAN SAVOY HOMANN HOTEL BANDUNG TAHUN 2007-2011
Target Pihak Hotel
2007 2008 2009 2010 2011
37.404 66.081 66.644 66.592 66.792
Realisasi 31.268 47.713 48.879 45.922 50.849
Occupancy 83,6 % 72,2 % 73,3 % 68,9 % 76,1 %
Sumber : Front Office Department Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 2012 Berdasarkan data Tabel 1.6 tingkat hunian dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember, occupancy dari Savoy Homann Hotel Bandung berada di atas 50% setiap tahunnya. Meskipun occupancy dari Savoy Homann Hotel Bandung selalu berada di atas 50%, tetapi hal tersebut belum sesuai dengan yang ditargetkan oleh pihak hotel. Menurut Front Office Manager, pada tahun 2011
Room Saleable yang ditargetkan oleh pihak hotel yaitu sebesar 66.792 room/night,
akan tetapi pada pada kenyataannya hanya tercapai Room Occupied yaitu sebesar 50.849 room/night. Sedangkan untuk tahun 2012 menurut Director of Sales pihak Savoy Homann Bidakara Hotel menetapakan target untuk Room Saleable sebesar 50.700 room/night.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak hotel, diantara tamu yang menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel sebagian besar adalah tamu pebisnis. Tamu bisnis adalah tamu yang menginap di hotel dengan melakukan aktivitas bisnis seperti meeting, incentive, conference dan exhibition,baik di dalam hotel tersebut maupun dilaksanakan di luar hotel. Market Segmentation tamu yang menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung dapat dilihat pada Gambar 1.1.
(16)
GAMBAR 1.1
TREND MARKET BY SEGMENTETION TAHUN 2009-2011
Strategi yang dilakukan oleh Savoy Homann Bidakara Hotel pada tahun 2012 dalam meningkatkan occupancy tamu bisnis tersebut antara lain, melakukan
yield strategy, melakukan promosi melalui media baik cetak maupun elektronik,
bekerjasama dengan beberapa travel agent dan online travel agent, bekerjasama dengan memberikan harga khusus kepada instansi-instansi baik swasta maupun pemerintahan, melakukan kegiatan sales secara rutin. Strategi yang dominan dilakukan oleh Savoy Homann tahun 2012 untuk meningkatkan keputusan menginap tamu yaitu melakukan kegiatan sales secara rutin seperti exibition, sales
call, sales blitz, telemarketing, direct mail, direct selling, flayering. Strategi
promosi tersebut dilakukan hotel sebagai tujuan untuk meningkatkan tingkat hunian kamarnya melalui keputusan menginap. Seperti disajikan dalam Tabel 1.7 sebagai berikut:
0,000 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000
CORPORATE CONVENTION GOVERNMENT INDIVIDUAL TRAVEL AGENT 15,850
13,774
7,728 7,679
4,032 14,906
11,879
8,903
5,929
3,823 13,558
12,811
10,746
8,208
5,594
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
(17)
TABEL 1.7
STRATEGI PROMOSI YANG DILAKUKAN OLEH SALES & MARKETING DEPARTEMENT DI SAVOY HOMANN BIDAKARA
HOTEL BANDUNG No Strategi yang
Dilakukan Kegiatan yang Dilakukan
1. Advertising Melakukan kerja sama dengan media cetak ( Pikiran Rakyat, Kompas, Media Indonesia, Bisnis Indonesia) dan media elektronik ( Radio Maestro, Female Radio, Women Radio )
2. Sales Promotion Penyiapan dan menyebarkan brosur, rate sheet, leaflet, paket-paket khusus yang akan disebarluaskan kepada pelanggan / calon pelanggan pada segmen pilihan.
Mendatangi langsung perusahaan-perusahaan yang potensian baik itu perusahaan negeri ataupun perusahaan swasta
3. Public Relation Berpartisipasi dalam kegiatan JTX (Jawa Barat Travel Exchange) 2012
Berpartisipasi dalam kegiatan Madjapahit Travel Fair 2012 Berpartisipasi dalam kegiatan Time Expo 2012
4. Personal Selling Menyebarkan brosur / pamflet kepada pelanggan / calon pelanggan
5. Online Marketing Malakukan email blast
Sumber : Sales & Marketing Department Savoy Homann Bidakara Hotel 2012
Strategi - strategi promosi tersebut dilakukan Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung untuk meningkatkan tingkat hunian atau occupancy dari hotel itu sendiri. Sehingga bisa mencapai sesuai dengan taget yang di tetapkan oleh pihak hotel. Untuk mengetahui seberapa efektif strategi-strategi promosi tersebut, maka perlu diadakan suatu penelitian dengan judul “PENGARUH STRATEGI PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP DI
SAVOY HOMANN BIDAKARA HOTEL BANDUNG” (Survei pada tamu bisnis yang menginap di Savoy Homann Bidakara Bandung).
1.2. Rumusan Masalah
Pertumbuhan dunia pariwisata menyebabkan semakin tingginya tingkat persaingan di antara para pelaku bisnis yang bergerak di bidang pariwisata, khususnya yang berhubungan dengan penyediaan akomodasi berupa hotel.
(18)
Bandung merupakan salah satu kota yang memilki tingkat persaingan yang cukup tinggi dalam industri perhotelan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya hotel baru yang dibangun. Dalam hal ini pengelola hotel dituntut untuk bisa menghadapi persaingan dengan merumuskan suatu kebijakan dan strategi yang tepat untuk mencapai target yang ditetapkan. Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Strategi Promosi yang dilakukan oleh Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
2. Bagaimana Keputusan Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 3. Bagaimana Pengaruh Strategi Promosi terhadap Keputusan Menginap di
Savoy Homan Bidakara Hotel Bandung.
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil temuan mengenai :
1. Strategi Promosi yang dilakukan oleh Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
2. Keputusan Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
3. Pengaruh Strategi Promosi yang dilakukan Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung terhadap Keputusan Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
(19)
1.4. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu manajemen pemasaran, khususnya manajemen pemasaran hotel yang berkaitan dengan upaya peningkatan occupancy melalui program strategi promosi terhadap proses keputusan menginap tamu, sehingga penelitian ini dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan occupancy hotel itu sendiri.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung dalam program Strategi Promosi terhadap Proses Keputusan Menginap tamu. Sumbangan informasi tersebut berguna bagi kebijakan yang berkaitan dengan Strategi Promosi terhadap Keputusan Menginap tamu sehingga dapat meningkatkan Keputusan Menginap.
(20)
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh strategi promosi terhadap keputusan tamu bisnis untuk menginap. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas (variabel X) yaitu strategi promosi, yang terdiri dari Advertising (X1), Sales
Promotion (X2), Public Relations (X3), Personal Selling (X4), dan Online
Marketing (X5). Sedangkan yang menjadi variabel terikat (variabel Y) adalah keputusan menginap. Penelitian ini dilakukan terhadap tamu bisnis yang menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung. Variabel bebas adalah strategi promosi yang terdiri dari Advertising (X1), Sales Promotion (X2), Public
Relations (X3), Personal Selling (X4), dan Online Marketing (X5). Sedangkan variabel terikat adalah keputusan menginap yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan perantara atau saluran pemesanan, penentuan waktu menginap, jumlah pemesanan, dan metode pembayaran.
Objek dalam penelitian ini adalah tamu bisnis yang menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
cross sectional method, yaitu “Metode penelitian dengan cara memperbaiki objek
dalam kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka panjang”. (Husain Umar, 2010:54).
(21)
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriftif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2011:35):
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih variabel (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan atau mencari hubungan variabel satu sama lain.
Melalui jenis penelitian deskriptif maka dapat diperoleh deskripsi mengenai pengaruh strategi promosi di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung serta pandangan responden tentang keputusan menginap tamu bisnis di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung. Menurut Sugiyono (2011:36), Penelitian verifikatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Sedangkan jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan, dalam hal ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi promosi terhadap keputusan menginap.
Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey explanatory. Menurut Keplinger yang dikutip dari buku Sugiyono (2011:75) adalah :
Metode survey yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data-data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
(22)
3.2.2. Operasionalisasi Variabel
Menurut Ulber Silalahi (2009:201), Operasionalisasi variabel adalah merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi sejumlah variabel operasional atau variabel empiris (indikator, item) yang merujuk langsung pada hal-hal yang dapat diamati atau diukur. Variabel yang diteliti adalah pengaruh strategi promosi (X) yang tediri dari indikator Advertising (X1), Sales Promotion (X2), Public
Relations (X3), Personal Selling (X4), dan Online Marketing (X5). Terhadap keputusan menginap yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan perantara atau saluran pemesanan, penentuan waktu menginap, jumlah pemesanan, dan metode pembayaran.
Penelitian ini menggunakan skala ordinal. Menurut Husein Umar (2010:132), skala ordinal mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama. Secara lebih rinci operasionalisasi masing-masing variabel itu dapat terlihat dalam Tabel 3.1 berikut :
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Sub
Variabel
Konsep Variabel dan Sub Variabel
Indikator Ukuran Skala No.
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Promosi (X)
Promotion is the activity of delivering the benefit of the product persuade customer to buy. Kotler dan Amstrong (2012:63).
Advertising (X1)
Any paid form of nonpersonal
presentation and promotion of ideas, goods, or services by an identified sponsor.
Tujuan Periklanan
Mempromosikan/ mengiklankan produk dan jasa yang terdapat di hotel melalui media majalah
Tingkat ketepatan tujuan periklanan melalui media majalah
Ordinal Scale
(23)
Variabel Sub Variabel
Konsep Variabel dan Sub Variabel
Indikator Ukuran Skala No.
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Mempromosikan/ mengiklankan produk dan jasa yang terdapat di hotel melalui media brosur Tingkat ketepatan tujuan periklanan melalui media brosur Ordinal Scale III.2 Mempromosikan/ mengiklankan produk dan jasa yang terdapat di hotel melalui media elektronik radio Tingkat ketepatan tujuan periklanan melalui media elektronik radio Ordinal Scale III.3
Daya Tarik Iklan
Kemenarikan penyampaian promosi/iklan melalui media majalah Tingkat kemenarikan pesan melalui media majalah Ordinal Scale III.4 Kemenarikan penyampaian promosi/iklan melalui media brosur Tingkat kemenarikan pesan melalui media brosur Ordinal Scale III.5 Kemenarikan penyampaian promosi/iklan melalui media elektronik radio Tingkat kemenarikan pesan melalui media elektronik radio Ordinal Scale III.6 Sales Promotion (X2) Short-term incentives to encourage the purchase or sale of a product or service.
Kotler & Amstrong (2012:408) Besarnya sales promotion yang diberikan Potongan corporate rate Tingkat besarnya potongan corporate rate yang diberikan Ordinal Scale III.7
Potongan kartu kredit Tingkat besarnya potongan kartu kredit yang diberikan Ordinal Scale III.8
(24)
Variabel Sub Variabel
Konsep Variabel dan Sub Variabel
Indikator Ukuran Skala No.
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Daya tarik sales
promotion yang
diberikan
Potongan corporate rate
Tingkat daya tarik potongan corporate rate yang diberikan Ordinal Scale III.10
Potongan kartu kredit
Tingkat daya tarik potongan kartu kredit yang diberikan Ordinal Scale III.11
Nilai yang didapat dari sales promotion yang diberikan Potongan corporate rate Tingkat keuntungan potongan corporate rate yang diberikan Ordinal Scale III.11
Potongan kartu kredit Tingkat keuntungan potongan kartu kredit yang diberikan Ordinal Scale III.12 Public Relations (X3)
Public relation
building good
relations with the
company’s various
publics by
obtaining favorable publicity, building
up a good
corporate image,
and handling or
heading off
unfavorable
rumors, stories,
and events.
Kotler & Amstrong (2012:408) Informasi PR Informasi publikasi Tingkat kejelasan informasi publikasi Ordinal Scale III.13
Informasi news/ berita terbaru tentang hotel Tingkat kejelasan informasi news Ordinal Scale III.14 Informasi mengenai perusahaan yang melalukan sponsorship pada suatu acara/kegiatan Tingkat kejelasan informasi sponsorship Ordinal Scale III.15 Informasi mengenai event yang akan atau sedang diselenggarakan Tingkat kejelasan informasi event Ordinal Scale III.16
Daya Tarik PR
Daya tarik publikasi
Daya tarik publikasi
Ordinal Scale
III.17 Daya tarik PR Daya tarik Ordinal III.18
(25)
Variabel Sub Variabel
Konsep Variabel dan Sub Variabel
Indikator Ukuran Skala No.
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dalam penyampaian news penyampaian news Scale
Daya tarik tarik PR dalam melakukan sponsorship
Daya tarik sponsorship
Ordinal Scale
III.19
Daya tarik event Daya tarik event Ordinal Scale III.20 Personal Selling (X4) Personal
presentation by the
firm’s sales force
for the purpose of making sales and building customer relationships.
Kotler & Amstrong (2012:408)
Daya tarik sales people pada saat melakukan pendekatan dengan tamu
Tingkat daya tarik sales people
Ordinal Scale
III.21
Informasi hotel yg diberikan oleh sales people pada saat melakukan promosi
Kejelasan Salespeople menginformasik an kabar terbaru pada saat promosi
Ordinal Scale
III.23
Keramahan sales people pada saat menghadapi tamu Tingkat keramahan salespeople terhadap tamu Ordinal Scale III.22
Kecepatan sales people memfollow-up permintaan tamu Tingkat kecepatan sales people memfollow-up Ordinal Scale III.24 Online Marketing (X5)
Direct connections with carefully targeted individual consumers to both obtain an immediate
response and
cultivate lasting customer
relationships.
Kotler & Amstrong (2012:408) Kemudahan mencari website Tingkat kemudahan mencari website Ordinal Scale III.25
Informasi di website Tingkat kejelasan informasi di website Ordinal Scale III.26 Pemesanan kamar melalui website Tingkat kecepatan merespon dalam hal pemesanan kamar di website Ordinal Scale III.27
Pemberian kabar di website
Selalu memberikan kabar terbaru tentang hotel di website
Ordinal Scale
(26)
Variabel Sub Variabel
Konsep Variabel dan Sub Variabel
Indikator Ukuran Skala No.
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Keputusan Menginap
(Y)
Keputusan menginap adalah proses dimana tamu memilih satu atau lebih produk/merek. Tamu melewati beberapa tahapan proses keputusan menginap, dari mulai pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan menginap, hingga pasca menginap.
Pemilihan Produk Tamu dapat memutuskan atas dasar preferensi terhadap penyewaan produk kamar.
Kualitas kamar yang ditawarkan
Tingkat kualitas kamar yang ditawarkan
Ordinal Scale
IV.1
Variasi kamar yang tersedia
Tingkat variasi kamar yang tersedia Ordinal Scale IV.2 Kelengkapan fasilitas Tingkat kelengkapan (fasilitas, kamar, dll) Ordinal Scale IV.3 Pemilihan Merek Tamu dapat memutuskan atas dasar preferensi terhadap merek hotel mana yang akan di pilih.
Citra hotel di mata tamu
Tingkat citra hotel di mata tamu Ordinal Scale IV.4 Pengalaman terhadap merek Tingkat pengalaman terhadap merek Ordinal Scale IV.5 Pemilihan Saluran Pemesanan Tamu dapat memutuskan atas dasar preferensi terhadap saluran pemesanan. Pemesanan kamar secara walk-in Tingkat pemesanan kamar secara walk-in Ordinal Scale IV.6 Pemesanan kamar melalui travel agent Tingkat pemesanan kamar melalui travel Ordinal Scale IV.7 Pemesanan kamar via telepon Tingkat pemesanan kamar via telepon Ordinal Scale IV.8 Waktu Menginap Memutuskan atas dasar preferensi terhadap waktu-waktu tertentu. Menginap berdasarkan weekend
Tingkat menginap berdasarkan weekend Ordinal Scale IV.9 Menginap berdasarkan weekday
Tingkat menginap berdasarkan weekday Ordinal Scale IV.10 Jumlah Pemesanan Kamar Memutuskan jumlah kamar yang akan dipesan.
Menginap berdasarkan harga kamar
Tingkat menginap berdasarkan harga kamar Ordinal Scale IV.11 Menginap berdasarkan paket kamar
Tingkat menginap berdasarkan paket kamar Ordinal Scale IV.12 Metode Pembayaran Tamu dapat memutuskan cara pembayaran yang Pembayaran dengan tunai Tingkat pembayaran tunai Ordinal Scale IV.13
(27)
Variabel Sub Variabel
Konsep Variabel dan Sub Variabel
Indikator Ukuran Skala No.
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dilakukan Pembayaran dengan kartu kredit
Tingkat pembayaran dengan kartu kredit
Ordinal Scale
IV.14
Pembayaran dengan voucher
Tingkat pembayaran dengan menggunakan voucher
Ordinal Scale
IV.15
Sumber : Hasil pengolahan data 2012 3.2.3. Jenis dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Menurut Ulber Silalahi (2009:280), “data merupakan hasil pengamatan dan pengukuran empiris yang mengungkapkan fakta tentang karakteristik dari suatu gejala tertentu”. Menurut Sugiyono (2011:129) berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu: data primer dan data sekunder. Menurut Ulber Silalahi (2009:289) data primer adalah suatu objek atau dokumen original material mentah dari perilaku yang disebut “first-hand information”. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu, yaitu melalui penyebaran kuesioner yang ditujukan kepada responden yaitu pengunjung hotel.
Kuesioner yang di berikan mengenai “Pengaruh Strategi promosi Terhadap Keputusan Menginap”. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain atau hasil penelitian pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel dan tulisan-tulisan ilmiah. Ulber Silalahi (2009:291) menyatakan bahwa,
(28)
“data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian yang dilakukan”
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No Data Jenis
Data Sumber Data
1. Profil perusahaan, struktur organisasi, visi dan misi
Sekunder Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 2. Jumlah Tamu (Pengunjung) Sekunder Savoy Homann Bidakara
Hotel Bandung 3. Tanggapan mengenai strategi
promosi di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
Primer Tamu bisnis yang menginap di Savoy Homann Bidakara
Hotel Bandung 4. Tanggapan tamu terhadap keputusan
menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
Primer Tamu bisnis yang menginap di Savoy Homann Bidakara
Hotel Bandung Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
3.2.4. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel
3.2.4.1. Populasi
Pengumpulan dan analisis data yang dilakukan, langkah pertama yang sangat penting adalah menentukan populasi dari objek yang akan diteliti. Sugiyono, (2011:55) mengemukakan bahwa, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Langkah awal dari penelitian yaitu harus menentukan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut dengan populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian, kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi
(29)
sasaran yang telah ditentukan. Berikut ini Tabel 3.3 mengenai jumlah populasi tamu Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
TABEL 3.3
JUMLAH POPULASI TAMU BISNIS SAVOY HOMANN BIDAKARA HOTEL BANDUNG TAHUN 2011
Jenis Tamu Bisnis Jumlah
Corporate 19.964 Orang
Government 17.151 Orang
Jumlah 37.115 Orang
Sumber : Sales & Markering Department Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung,2012 3.2.4.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2011:256), “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.” Sampel digunakan untuk mengangkat kesimpulan dari populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar
representatife (mewakili), maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk
memiliki peluang sama untuk menjadi sampel.
Berdasarkan pengertian sampel yang dikemukakan di atas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu tamu bisnis domestik yang menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung. Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus dari Harun Al-Rasyid, yaitu :
�
=
�
01 +
�
0�
(30)
n
0=Z 1-α 2 S
δ 2
Keterangan :
S = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi dengan menggunakan Deming’s Empirical Rule
δ
=
Bound of error yang bisa ditolerir / dikehendaki sebesar 5
N = Populasi
n
= Sampel
Dengan menggunakan rumus diatas maka sampel dapat dihitung sebagai berikut :
Jumlah item pertanyaan = 43
Nilai tertinggi skor responden (43 x 5) = 215 Nilai terendah skor responden (43 x 1) = 43
Rentang (215 - 43) = 172
Deming’s Emperical Rule yang digunakan adalah: S = (0,21)(172) = 36,12
n0 = 1,96 36,12
5 2
= 200,47 = 200
Maka ukuran sampelnya,
�
=
200 1+ 200
83.509
= 199,522
= 200 Sampel
3.2.4.3. Teknik Sampling
Teknik sampel merupakan suatu teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Untuk mendapatkan sampel representatif, maka harus diupayakan subjek dalam populasi memiliki peluang sama untuk menjadi unsur
(31)
sampel, sehingga peneliti menggunakan teknik probability sampling yang berarti teknik sampling memberi peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sampel, khususnya simple random
sampling. Di mana teknik ini melakukan pengambilan sampel secara acak
sederhana dari setiap elemen dalam populasi akan memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel (Sugiyono, 20011:118)
Asep Hermawan (2006: 111) menyatakan bahwa Simple Random
Sampling adalah metode penarikan sampel sederhana (Simple Random Sampling)
merupakan suatu prosedur penarikan sampel probabilitas Dengan penelitian terhadap populasi yang dianggap homogen atau dengan kata lain tidak ada pembedaan subjek yang dijadikan sampel dimana peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih sebagai sampel.
3.2.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data mengacu pada cara yang diinginkan peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan, sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dengan menggunakan :
1 Studi literatur yaitu usaha untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan ada kaitannya dengan masalah dan variable-variabel yang diteliti, yaitu denga cara mengumpulkan dan mempelajari literatur-literatur dan buku-buku, dan dokumentasi-dokumentasi yang berhubungan dengan obyek yang diteliti yaitu promosi dan keputusan menginap.
(32)
2 Interview (wawancara) digunakan sebagai teknik pengumpulan data secara langsung dengan pihak perusahaan, dalam hal ini pegawai atau manajemen hotel mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. 3 Kuesioner (angket), yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran
seperangkat daftar pertanyaan-pertanyaan tentang strategi promosi dan keputusan menginap kepada tamu bisnis di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
4 Riset lapangan yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk mengetahui pengaruh strategi promosi dengan keputusan menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
3.2.6. Hasil Pengujian Validitas dan Reabilitas
3.2.6.1. Hasil Pengujian Validitas
Validitas menunjukan ukuran yang benar-benar mengukur apa data yang akan diukur. Agar data dalam penelitian ini dapat digunakan dan memenuhi syarat pengujian, maka perlu dilakukan uji validitas. Jadi dapat disimpulkan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut semakin mendekati pada tingkat sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu pengujian dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila pengujian tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya pengujian tersebut. Apabila peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka item-item yang tersusun pada kuesioner tersebut harus dapat digunakan sebagai alat ukur dalam pengujian
(33)
sehingga dapat sesuai dengan tujuan awal dari penelitian tersebut. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah :
�=
2 2
2 2
Y Y
N X X
N
Y X XY
N
Rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
�
=
� −� 2 − 2 � 2− 2
(Husein Umar, 2010 : 190) Keterangan:
r = koefisien validitas item yang dicari
X = skor yang diperoleh subjel dalam setiap item Y = skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item ∑X = jumlah skor dalam distribusi X yang berskala ordinal ∑Y = jumlah skor dalam distribusi Y yang berskala ordinal ∑X2
= jumlah kuadrat masing-masing skor X ∑Y2
= jumlah kuadrat masing-masing skor Y n = banyaknya responden
Menurut Suharsimi Arikunto (2012:148), keputusan pengujian validitas, item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung > rtabel dan item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel.
Rumus yang digunakan untuk menguji validitas menggunakan nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai teknik korelasi product moment, dikarenakan skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dan terdapat prasyarat pengolahan data yang menggunakan tehnik korelasi product moment sekurang-kurangnya merupakan data interval.
(34)
Maka data dalam penelitian ini perlu untuk ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Succesive Interval (MSI). Teknik korelasi menggunakan pearson product moment. Untuk proses perhitungannya dibantu dengan software PASW Statistics 18.
Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari variabel Strategi promosi yang terdiri dari, Advertising, Sales Promotion, Public Relations,
Personal Selling dan Direct Marketing sebagai instrumen variabel X dan
Keputusan Menginap sebagai variabel Y. Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Arikunto (2012: 245) adalah sebagai berikut :
TABEL 3.4
INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI
Besarnya Nilai Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,199 sampai dengan 0,000 Sangat Rendah Sumber : Suharsimin Arikunto (2012: 245)
Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (t) dilakukan dengan taraf signifikansi 5%. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut :
�= � � −2
1− �2;�� =� −2
Keputusan pengujian validitas item instrumen, menggunakan taraf signifikansi adalah sebagai berikut :
(35)
1. Nilai r dibandingkan dengan nilai rtabel dengan dk= n-2 dan taraf signifikansi �= 0,05
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid, jika rhitung > rtabel 3. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid, jika rhitung < rtabel
4. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 15 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2, (15-2=13), maka didapat nilai rtabel sebesar 0,514.
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 18 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 18 for windows diperoleh hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti.
TABEL 3.5
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL (X) STRATEGI PROMOSI dan VARIABEL (Y) KEPUTUSAN MENGINAP
No. Variabel r hitung r tabel Keterangan
Strategi promosi (X) Advertising (X1)
1 Ketepatan periklanan melalui majalah 0,828 0,514 Valid 2 Ketepatan periklanan melalui brosur 0,872 0,514 Valid 3 Ketepatan periklanan melalui radio 0,784 0,514 Valid 4 Kemenarikan periklanan melalui majalah 0,754 0,514 Valid 5 Kemenarikan periklanan melalui brosur 0,869 0,514 Valid 6 Kemenarikan periklanan melalui radio 0,697 0,514 Valid Sales Promotions (X2)
1 Besarnya potongan harga kamar menggunakan corporate rate
0,928 0,514 Valid
2 Besarnya potongan harga kamar menggunakan kartu kredit
0,714 0,514 Valid
3 Daya tarik potongan harga kamar corporate
rate
0,845 0,514 Valid
4 Daya tarik potongan harga kamar kartu kredit 0,758 0,514 Valid 5 Nilai potongan harga kamar corporate rate 0,928 0,514 Valid
(36)
No. Variabel r hitung r tabel Keterangan
6 Nilai potongan harga kamar kartu kredit 0,760 0,514 Valid Public Relation (X3)
1 Kejelasan informasi publikasi 0,836 0,514 Valid
2 Kejelasan Informasi news 0,867 0,514 Valid
3 Kejelasan Informasi sponsorship 0,859 0,514 Valid
4 Kejelasan Informasi event 0,836 0,514 Valid
5 Daya tarik publikasi 0,793 0,514 Valid
6 Daya tarik news 0,761 0,514 Valid
7 Daya tarik sponsorship 0,867 0,514 Valid
8 Daya tarik event 0,859 0,514 Valid
Personal Selling (X4)
1 Daya tarik salespeople 0,792 0,514 Valid
2 Keramahan salespeople 0,789 0,514 Valid
3 Kejelasan salespeople 0,799 0,514 Valid
4 Kecepatan salespeople memfollow-up 0,718 0,514 Valid Online Marketing (X5)
1 Kemudahan mencari website 0,864 0,514 Valid
2 Kejelasan informasi di website 0,895 0,514 Valid 3 Pemesann kamar melalui website 0,849 0,514 Valid
4 Kabar terbaru di website 0,817 0,514 Valid
Keputusan Menginap (Y)
1 Keputusan menginap berdasarkan kualitas kamar yang ditawarkan
0,904 0,514 Valid
2 Keputusan menginap berdasarkan variasi kamar yang tersedia
0,690 0,514 Valid
3 Keputusan mengunap berdasarkan kelengkapan (fasilitas, kamar, dll)
0,857 0,514 Valid
4 Citra di mata masyarakat 0,780 0,514 Valid
5 Keputusan menginap berdasarkan pengalaman terhadap merek
0,721 0,514 Valid 6 Keputusan menginap berdasarkan pemesanan
kamar secara langsung (walkin)
0,802 0,514 Valid
7 Keputusan menginap berdasarkan pemesanan kamar melalui travel agent
0,759 0,514 Valid
8 Keputusan menginap berdasarkan pemesanan kamar via telepon
0,799 0,514 Valid
9 Keputusan menginap berdasarkan weekend 0,761 0,514 Valid 10 Keputusan menginap berdasarkan weekday 0,690 0,514 Valid 11 Keputusan menginap berdasarkan harga
kamar
0,857 0,514 Valid
12 Keputusan menginap berdasarkan paket-paket yang diwarkan Savoy Homann Bidakara Hotel
0,680 0,514 Valid
(37)
No. Variabel r hitung r tabel Keterangan
pembayaran menggunakan uang tunai 14 Keputusan menginap berdasarkan
pembayaran menggunakan kartu kredit
0,904 0,514 Valid 15 Keputusan menginap berdasarkan
pembayaran menggunakan voucher
0,690 0,514 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, pengukuran validitas untuk sub variabel strategi promosi menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar daripada skor rtabel yang bernilai 0,514. Hasil pengolahan data di atas, pengukuran validitas untuk variabel strategi promosi menunjukan nilai tertinggi yaitu sebesar 0,928 dan terendah sebesar 0,679. Sedangkan hasil pengukuran validitas untuk variabel keputusan menginap menunjukan nilai tertinggi yaitu sebesar 0,904 dan terendah sebesar 0,680.
3.2.6.2. Hasil Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data pada dasarnya menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan dan konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu. Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hari hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reabilitas tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable). Reliabilitas merupakan salah satu cirri atau karakter utama instrument pengukuran yang baik. Reliabilitas juga sebagai kepercayaan, keterandalan, dan sebagainya, namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
(38)
dipercaya, artinya sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement error).
Berdasarkan skala pengukuran dari item pertanyaan maka teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan adalah koefisien reliabilitas yang digunakan adalah koefisien reliabilitas dengan rumus Cronbanch Alpha,yaitu:
�
11=
�
� −
1
1
−
�
�2�
�2Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai tiap butirnya terlebih dahulu, kemudian dijumlahkan, seperti pada rumus berikut :
�
=
2
2
�
�
Keputusan pengujian reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jika koefisien internal seluruh item rhitung > rtabel dengan tingkat
signifikansi 5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item rhitung < rtabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan terhadap 15 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (15-2=13) dengan menggunakan software komputer SPSS (Statistical Product for Service Solution) 18.0, diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini dikarenakan �� masing-masing variabel lebih besar dibandingkan dengan koefisien alpha cronbach yang bernilai 0,700. Berikut tabel uji reliabilitas instrumen penelitian:
(39)
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS PENGARUH STRATEGI PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP DI
SAVOY HOMANN BIDAKARA HOTEL BANDUNG
No. Variabel ��hitung ��minimal Keterangan
1. Strategi promosi 0,751 0,700 Reliabel
2. Keputusan Menginap 0,809 0,700 Reliabel Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012
Berdasarkan Tabel 3.6 di atas variabel yang memiliki nilai reliabilitas tertinggi adalah Keputusan Menginap dengan nilai ��hitung 0,809, sedangkan variabel Strategi promosi memiliki nilai ��hitung 0,751.
3.2.7. Rancangan Analisis Data
3.2.7.1. Rancangan Analisis Data Deskriptif
Pada penelitian ini menggunakan jenis analisis data deskriptif. Analisis Data Deskriptif digunakan bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis kuantitatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab dari masalah yang ada. Analisis variabel deskriptif dari variabel penelitian :
a. Strategi promosi di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung yang terdiri dari
Advertising, Sales Promotion, Public Relations, Personal Selling dan & Online Marketing.
b. Keputusan tamu bisnis untuk menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung yang terdiri dari Pemilihan Produk, Pemilihan Merek, Pemilihan Saluran Pemesanan, Waktu Menginap, Jumlah Pemesanan Kamar, dan Metode Pembayaran.
(40)
3.2.7.2. Rancangan Analisis Data Verifikatif
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh strategi promosi terhadap keputusan menginap tamu bisnis di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung. Adapun yang menjadi variabel bebas atau variabel X adalah strategi promosi yang memiliki lima dimensi yaitu advertising, sales promotion,
public relations, personal selling dan direct & online marketing. Variabel terikat
atau variabel Y adalah keputusan menginap yang terdiri dari pilihan produk atau jasa, pemilihan merek, pemilihan saluran pemesanan, waktu menginap, jumlah pemesanan kamar, pembayaran. Sehingga penelitian ini akan diteliti pengaruh strategi promosi (X) terhadap keputusan menginap (Y).
Data yang terkumpul dari kuesioner diolah dengan kriteria sebagai berikut:
1. Setiap variabel yang dinilai diklasifikasikan ke dalam lima alternatif jawaban, dimana setiap option terdiri dari lima kriteria skor, sebagai berikut :
TABEL 3.7
SKOR ALTERNATIF JAWABAN PERTANYAAN POSITIF & NEGATIF
Alternatif Jawaban
Sangat
Tinggi Tinggi Sedang
Agak Tidak Tinggi
Tidak Tinggi
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
Sumber : Modifikasi dari Uma Sekaran (2006:51)
2. Pembobotan setiap jawaban menggunakan skala ordinal yang menggambarkan peringkat jawaban. Peringkat jawaban diberikan skor antara 1 sampai 5.
(41)
3. Setiap peringkat jawaban mencerminkan penilaian tamu bisnis di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung mengenai strategi promosi yang mempengaruhi terhadap keputusan menginap.
4. Total skor = Total variabel x Skor jawaban
Skor Variabel = (DencityatLowerLimit) – (DencityatUpperLimit) (AreaBelowUpperLimit) – (AreaBelowLowerLimit)
Penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh responden terkumpul. Langkah-langkah dalam kegiatan analisis data dalam penelitian ini yaitu:
1. Menyusun data
Kegiatan seleksi data ditujukan untuk mengecek kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Tabulasi data
a. Memberi skor pada setiap item b. Menjumlahkan skor pada setiap item
c. Menyusun ranking pada setiap variabel penelitian 3. Menganalisis data
Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan rumus-rumus statistik, menginterpretasi data agar diperoleh suatu kesimpulan.
3.2.8. Pengujian Hipotesis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Path Analisis (analisis jalur), analisis digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel
(42)
menginap. Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan terdapat hubungan antara variabel penelitian. Hipotesis tersebut digambarkan dalam sebuah paradigm seperti terlihat pada Gambar 3.1
GAMBAR 3.1
STRUKTUR KAUSAL ANTARA X DAN Y
Keterangan :
X = Strategi promosi Y = Keputusan Menginap ε = Epsilon (variabel lain)
Struktur hubungan di atas menunjukan bahwa strategi promosi berpengaruh terhadap keputusan menginap. Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara X dan Y, yaitu variabel residu yang dilambangkan dengan ε namun pada penelitian ini variable tersebut tidak diperhatikan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menggambar struktur hipotesis
GAMBAR 3.2
DIAGRAM JALUR HIPOTESIS
Y
X
ε
Y
X
(43)
2. Selanjutnya diagram hipotesis I di atas diterjemahkan ke dalam beberapa sub hipotesis yang menyatakan pengaruh sub variabel independen yang paling dominan terhadap variabel dependen. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.3
GAMBAR 3.3
DIAGRAM JALUR SUB STRUKTUR HIPOTESIS Keterangan:
X1 = Advertising
X2 =Sales Promotion
X3 =Public Relations
X4 = Personal Selling X5 = Online Marketing Y = Keputusan Menginap = Epsilon (Variabel Lain)
3. Menghitung matriks korelasi antar variabel bebas
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
1 r X1.1X1.2 r X1.1X1.3 r X1.1X1.4 r X1.1X1.5 R1 = 1 r X1.2X1.3 r X1.2X1.4 r X1.2X1.5
1 r X1.3X1.4 r X1.3X1.5 1 r X1.4X1.5
1 4. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis
Y = Pyx1X1.1 + Pyx2X1.2 + Pyx3X1.3 + Pyx4X1.4 + Pyx5X1.5 +
�
X5
X1
X2
X4
X3 Y
� X
(44)
5. Menghitung matriks invers korelasi
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 c1.1 C1.11.2 C 1.11.3 C1.11.4 C1.11.5 R1 -1 = C2.2 C1.21.3 C1.21.4 C1.21.5
C3.3 C1.31.4 C1.31.5 C4.4 C41.5
C5.5
6. Menghitung semua koefisien jalur melalui rumus Menghitung matriks invers korelasi
Pyx1 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Ryx1
Pyx2 C1.1 C1.2 C1..3 C1.4 C1.5 Ryx2
Pyx3 = C1.2 C1.3 C1.4 C1.5 Ryx3
Pyx4 C1.3 C1.4 C1.5 Ryx4
Pyx5 C1.4 C1.5 Ryx5
C1.5
7. Hitung R2Y (X1.1, X1.2, X1.3, X1.4, ) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X1.1, X1.2, X1.3, X1.4 terhadap Y dengan menggunakan rumus
ryx1 R2Y (X1.,…, X1.5)=Pyx1,…,Pyx5 ryx5
(45)
8. Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel Pengaruh X1 Terhadap Y
Pengaruh Langsung = PYX1..PYX1.
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX1.rX1X2.PYX2 Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1.rX1X3.PYX3 Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX1.rX1X4.PYX4
Pengaruh tidak langsung melalui (X5) = PYX1.rX1X5.PYX5 +
Pengaruh total X1 terhadap Y = ……… Pengaruh X2 Terhadap Y
Pengaruh Langsung = PYX2..PYX2.
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX2.rX2X1.PYX1 Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX2.rX2X3.PYX3 Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX2.rX2X4.PYX4
Pengaruh tidak langsung melalui (X5) = PYX2.rX2X5.PYX5 +
Pengaruh total X2 terhadap Y = ……… Pengaruh X3 Terhadap Y
Pengaruh Langsung = PYX3..PYX3.
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX3.rX3X1.PYX1 Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX3.rX3X2.PYX2 Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX3.rX3X4.PYX4
Pengaruh tidak langsung melalui (X5) = PYX3.rX3X5.PYX5 +
Pengaruh total X3 terhadap Y = ……… Pengaruh X4 Terhadap Y
Pengaruh Langsung = PYX4..PYX4.
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX4.rX4X1.PYX1 Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX4.rX4X2.PYX2 Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX4.rX4X3.PYX3
(46)
Pengaruh total X4 terhadap Y = ……… Pengaruh X5 Terhadap Y
Pengaruh Langsung = PYX5..PYX5.
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX5.rX5X1.PYX1 Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX5.rX5X2.PYX2 Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX5.rX5X3.PYX3
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX5.rX5X4.PYX4 +
Pengaruh total X5 terhadap Y = ……… Menghitung pengaruh variabel lain () dengan rumus sebagai berikut.
9. Pengujian secara keseluruhan dengan uji F Keputusan penerimaan atau penolakan Ho a. Rumusan hipotesis operasional:
Ho: PYX1= PYX2= PYX3 = 0
HI: sekurang-kurangnya ada sebuah PPYXi 0,i= 1, 2 dan 3 statistik uji yang digunakan adalah
b. Pengujian secara individual dengan uji t
Hasil Fhitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada
k i i i k i i i Pyx Pyx k Pyx Pyx k n F 1 1 1 ( ) 1 ( ) 3 , 2 , 1 ( 2 1(47)
pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah t mengikuti distribusi t-student dengan derajat kebebasan n-k-1.
Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta akan ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut. Kriteria pengambilan keputusan hipotesis secara statistik dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: Hipotesis nol H0 : � = 0 maka, tidak terdapat pengaruh signifikan antara strategi
promosi terhadap keputusan menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
Hipotesis nol H0 : � ≠ 0 maka, terdapat pengaruh pengaruh signifikan antara
strategi promosi terhadap keputusan menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung thitung > ttabel maka Ho ditolak
) 1 (
) )(
1
( 22( 2.1, 2.2, 2.3) 1 1
k n
C C C R
P P
t
J
j ij ii X
X X
XJ X Xi X
(48)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis antara pengaruh strategi promosi terhadapa keputusan tamu untuk menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Secara keseluruhan, tamu bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung pada penelitian ini memberikan nilai yang baik terhadap strategi promosi. Strategi promosi yang dilakukan oleh Savoy Bidakara Hotel Bandung melalui sales & marketing department meliputi advertising, sales
promotion, public relation, personal selling dan online marketing.
Strategi promosi yang memiliki penilaian dan pengaruh tertinggi terhadap keputusan menginap adalah personal selling. Hal ini sesuai dengan program yang sering dilakukan pada sekarang ini. Program yang dilakukan dengan melakukan sales call, sales blitz, telemarketing, site
inspection dan flayering secara rutin.
2. Penilaian keputusan menginap yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pemesanan kamar, waktu menginap, jumlah pembelian dan metode pembayaran. Penilaian tertinggi diantara variabel keputusan menginap yaitu metode pembayaran.
3. Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis menunjukan bahwa strategi promosi yang terdiri dari advertising, sales promotion, public relation,
(49)
personal selling dan online marketing memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap terhadap keputusan menginap tamu bisnis di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
5.2. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut dengan harapan dapat memberikan masukan bagi kesuksesan dan perkembangan Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
1. Strategi promosi terbukti dapat mempengaruhi keputusan menginap. Dalam hal advertising Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung harus lebih meningkatkan kualitasnya baik itu dari segi kreatifitas dalam periklanannya maupun waktu dan tempat yang tepat dalam melakukan periklanan. Dalam hal public relation Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung sebaiknya meningkatkan intensitas dikeluarkannya berita-berita terbaru mengenai hotel.
2. Secara keseluruhan keputusan menginap tamu paling besar dipengaruhi oleh metode pembayaran. Oleh karena itu, Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung harus menjaga dan meningkatkan dalam hal kemudahan tamu melakukan pembayaran.
3. Strategi promosi secara umum terbukti dapat mempengaruhi keputusan menginap tamu bisnis di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung. Sub variabel yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu personal selling. Untuk itu untuk meningkatkan keputusan menginap tamu Savoy Homann
(50)
Bidakara Hotel Bandung harus lebih memperhatikan indikator-indikator pada sub variabel tersebut terutama indikator yang mendapatkan penilaian tertinggi.
4. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu peneliti hanya melakukan penelitian dengan survei kepada tamu bisnis saja. Rekomendasi untuk peneliti berikutnya diharapkan dapat meneliti keseluruhan tamu yang menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung baik yang sudah menginap secara berulang maupun first time guest.
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis antara pengaruh strategi promosi terhadapa keputusan tamu untuk menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Secara keseluruhan, tamu bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung pada penelitian ini memberikan nilai yang baik terhadap strategi promosi. Strategi promosi yang dilakukan oleh Savoy Bidakara Hotel Bandung melalui sales & marketing department meliputi advertising, sales promotion, public relation, personal selling dan online marketing. Strategi promosi yang memiliki penilaian dan pengaruh tertinggi terhadap keputusan menginap adalah personal selling. Hal ini sesuai dengan program yang sering dilakukan pada sekarang ini. Program yang dilakukan dengan melakukan sales call, sales blitz, telemarketing, site inspection dan flayering secara rutin.
2. Penilaian keputusan menginap yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pemesanan kamar, waktu menginap, jumlah pembelian dan metode pembayaran. Penilaian tertinggi diantara variabel keputusan menginap yaitu metode pembayaran.
3. Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis menunjukan bahwa strategi promosi yang terdiri dari advertising, sales promotion, public relation,
(2)
personal selling dan online marketing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terhadap keputusan menginap tamu bisnis di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
5.2. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut dengan harapan dapat memberikan masukan bagi kesuksesan dan perkembangan Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
1. Strategi promosi terbukti dapat mempengaruhi keputusan menginap. Dalam hal advertising Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung harus lebih meningkatkan kualitasnya baik itu dari segi kreatifitas dalam periklanannya maupun waktu dan tempat yang tepat dalam melakukan periklanan. Dalam hal public relation Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung sebaiknya meningkatkan intensitas dikeluarkannya berita-berita terbaru mengenai hotel.
2. Secara keseluruhan keputusan menginap tamu paling besar dipengaruhi oleh metode pembayaran. Oleh karena itu, Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung harus menjaga dan meningkatkan dalam hal kemudahan tamu melakukan pembayaran.
3. Strategi promosi secara umum terbukti dapat mempengaruhi keputusan menginap tamu bisnis di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung. Sub variabel yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu personal selling. Untuk itu untuk meningkatkan keputusan menginap tamu Savoy Homann
(3)
Bidakara Hotel Bandung harus lebih memperhatikan indikator-indikator pada sub variabel tersebut terutama indikator yang mendapatkan penilaian tertinggi.
4. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu peneliti hanya melakukan penelitian dengan survei kepada tamu bisnis saja. Rekomendasi untuk peneliti berikutnya diharapkan dapat meneliti keseluruhan tamu yang menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung baik yang sudah menginap secara berulang maupun first time guest.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Adebisi Sunday A., Babatunde Bayode O. 2011. Strategic Influence of
Promotional Mix on Organization Sale Turnover In The Face of Strong Competitors. Business Intelligence Journal
Asep Hermawan. 2006. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Belch, George E & Michael A. Belch. 2003. Advertising and Promotion 5th
edition. The McGrow – Hill Companies.
Buchari Alma. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Carl M. Sylvestre & Luiz Moutinho. 2007. Leveraging Associations: The
Promotion of Cultural Sponsorships. Journal of Promotion
Management, by The Haworth Press.
Chiung-Ju Kuo & Yun-Ting Kuo. 2011. Promotion, Switching, Barriers, and
Loyalty. Australian Journal of Business and Management Research.
Cummins, Jullian & Mullin, Ruddy. 2006. Sales Promotion. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri Abadi
Djaslim Saladin. 2007. Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran. Bandung: Linda Karya.
Duncan, Tom. 2008. Principles of Advertising and IMC 2nd edition. Mc.
Graw-Hill International Edition.
Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra & Dedi Adriana. 2008. Pemasaran Strategik. Yogyakarta.
Husein Umar. 2010. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Kotler, Philip, T Bowen, John & C.Maken, James. 2009. Marketing For
(5)
Kotler, Philip & Amstrong, Gary. 2012. Principles of Marketing USA. Printice Hall
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2012. Marketing Management 14th edition.
New Jersey: Prentice Hall
Michael. J. Dotson. 2003. Sales Promotion and Cooperative Retail Pricing
Strategies. Journal of Marketing Management Morrison School of
Business, Arizona State University.
Morrison, Alstair. 2010. Hospitality and Travel Marketing. Thomson Learning. Colombia
Nafiseh Sedaghat, Maedeh Sedaghat and Amir Koohkan Moakher. 2012.The
Impact of Promotional Mix Elements on Brand Equity. American Journal of Scientific Research.
Percy,Larry. 2008. Strategic Integrated Marketing Communication 1st edition.
Butterworth-Heinemann.
Sangkaworn,Chonlada. 2008. A Study of Product, Pricing and Promotional
Practice. Journal of Marketing Practices of Hotel and Resort, ChiangMai.
Schiffman, Leon.G. dan Kanuk, Leslie. 2008. Consumer Behavior. Prentice Hall InternasionalInc.
Suharsimi Arikunto. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Bina Aksara.
Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Perilaku Pemasaran. Bandung: Rosda Karya
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
(6)
Website:
www.bps.go.id www.budpar.go.id www.bandung.go.id http://books.google.co.id http://junaidichaniago.com