PENGARUH PUBLIC RELATIONS TERHADAP KEPUTUSAN TAMU BISNIS UNTUK MENGINAP DI HOTEL GRAND AQUILA BANDUNG : Survei pada Tamu Bisnis yang Menginap di Hotel Grand Aquila Bandung.

(1)

No.Daftar FPIPS : 1897/UN.40.2.5.2/PL/2013 PENGARUH PUBLIC RELATIONS TERHADAP KEPUTUSAN TAMU BISNIS UNTUK MENGINAP DI HOTEL GRAND AQUILA BANDUNG

(Survei pada Tamu Bisnis yang menginap di Hotel Grand Aquila Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana S-1 pada Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh

Herlan Setiawan 0906715

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

LEMBAR HAK CIPTA

PENGARUH PUBLIC RELATIONS TERHADAP KEPUTUSAN TAMU BISNIS UNTUK MENGINAP DI HOTEL GRAND AQUILA BANDUNG

(Survei pada Tamu Bisnis yang menginap di Hotel Grand Aquila Bandung)

Oleh Herlan Setiawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Herlan Setiawan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PUBLIC RELATIONS TERHADAP KEPUTUSAN TAMU BISNIS UNTUK MENGINAP DI HOTEL GRAND AQUILA BANDUNG

(Survei pada Tamu Bisnis yang menginap di Hotel Grand Aquila Bandung)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh :

Dosen Pembimbing I

Dr. Lili Adi Wibowo, S. Sos., S. Pd., MM NIP. 19690404 1999903 1 001

Dosen Pembimbing II

Ariyo Bramantori, SH., MM NIDN 04-2302-6306

Mengetahui :

Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

HP. Diyah Setiyorini, MM NIP. 19761031 200812 2 001

Tanggung Jawab Yuridis, Ada Pada Penulis

Herlan Setiawan NIM. 0906715


(4)

ABSTRAK

Herlan Setiawan, 0906715 Pengaruh Public Relations Terhadap Keputusan Tamu Bisnis untuk Menginap di Hotel Grand Aquila Bandung (Survei pada Tamu Bisnis yang Menginap di Hotel Grand Aquila Bandung). Skripsi 2013,

dibawah bimbingan Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos, S.Pd., MM dan Ariyo Bramantori., SH., MM.

Seiring dengan berjalannya waktu, sektor pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi suatu sumber Industri yang berdiri sendiri. Perkembangan kepariwisataan Nasional memiliki tujuan untuk memperlancar usaha kepariwisataan Nasional sebagi salah satu sumber penghasil devisa Negara, dan perlunya menyempurnakan organisasi dan tata kerja badan pelaksanaan di bidang kepariwisataan. Pengembangan pariwisata akan berjalan dengan baik apabila didukung dan diintegrasi oleh beberapa unsur diantaranya adalah biro perjalanan, penerbangan, perhotelan, restoran serta industri makanan cepat saji dimana ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Indonesia. Dari berbagai jenis usaha pariwisata, perhotelan merupakan industri yang cukup penting karena para wisatawan yang berwisata memerlukan tempat untuk menetap sementara. Hotel Grand Aquila Bandung adalah salah satu hotel bintang 5 di Kota Bandung yang selalu berusaha untuk meningkatkan segala aspek penting yang menyangkut tujuan utama hotel yaitu salah satunya mendapatkan tamu sesuai dengan target sasaranya. Tujuan tersebut dilakukan dengan cara membuat sebuah hubungan dua arah antara pihak hotel dan tamu untuk kebutuhan publikasi yang saling menguntungkan. Dalam penelitian ini variabel bebas (X) yang digunakan yaitu public relations yang terdiri dari news, written materials, audiovisual materials dan corporate identity materials. Variabel tidak terikat (Y) yaitu keputusan menginap tamu bisnis. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif, dan metode yang digunakan adalah survei dengan teknik systematic random sampling, maka diperoleh jumlah sampel sebesar 86 tamu bisnis yang menginap di Hotel Grand Aquila Bandung. Teknik analisis data dan uji hipotesis yang digunakan adalah path analysis. Hasil penelitian menunjukan bahwa public relations berpengaruh signifikan terhadap keputusan tamu bisnis untuk menginap. Faktor yang paling mempengaruhi dari variabel public relations adalah news, dimana Hotel Grand Aquila memang selalu berusaha serius untuk menerbitkan atau memuat berita di beberapa media yang sudah disiapkan untuk membuat hubungan dengan tamu yang menjadi target sasaran dalam memberikan informasi. Faktor yang paling lemah adalah audiovisual materials, aspek ini perlu ditingkatkan dengan memperbaharui video profil perusahaan.


(5)

ABSTRACT

Herlan Setiawan, 0906715 Impact of Public Relations Againts Bussines Guest Decision to Stay Overnight at Hotel Grand Aquila Bandung (Survey on Business Guest who stay at Hotel Grand Aquila Bandung). Thesis, 2013,

under the guidance of Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos, S.Pd., MM and Ariyo Bramantori., SH., MM.

As time goes by , the tourism sector in Indonesia has grown and developed into an independent industry sources. National tourism development has the purpose of facilitating the national tourism business , as one source of foreign countries, and the need to improve the organization and functioning of the implementing body in the field of tourism. Tourism development will run well when supported and integrated by several elements such as travel agencies, airlines, hospitality industry, restaurant and fast food industry where it can be an attraction for tourists who come to Indonesia. Of the various types of business tourism, the hospitality industry is quite important because the tourists who travel need a place to live temporarily. Grand Aquila Hotel Bandung is one of the 5 star hotels in Bandung, which seeks to improve all the important aspects related to the main objective to get a hotel guest targets in accordance with the target market. The goal is done by creating a two-way relationship between the hotel and guests for a mutually beneficial publicity needs. In this study the independent variable ( X ) that is used is the public relations that includes news , written materials, audiovisual materials and corporate identity materials. The dependent variable ( Y ) is a business guest decision to stay . This type of research is descriptive verification , and the method used is systematic random sampling technique, the number of samples obtained for 86 business guests who stay at Grand Aquila Hotel Bandung. Techniques of data analysis and hypothesis testing is used path analysis. The results showed that public relations significantly influence business guests decisions to stay . The most influential factors for the public relations variable is news, where the Grand Aquila Hotel has always been a serious attempt to publish or in some media carried stories that had been prepared to make a relationship with the target goal in providing information. The weakest factor is audiovisual materials, this aspect needs to be improved by updating the company profile video .


(6)

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ABSTRACT

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 15

1.3 Tujuan Penelitian ... 16

1.4 Kegunaan Penelitian ... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 18

2.1.1 Public Relations ... 18

2.1.1.1 Public Relations bagian dari marketing mix ... 18

2.1.1.2 Definisi Public Relations ... 26

2.1.1.3 Dimensi Public Relations ... 29

2.1.1.4 Tujuan Public Relations ... 34

2.1.1.5 Fungsi Public Relations ... 37

2.1.1.6 Peranan Public Relations ... 37

2.1.2 Keputusan Menginap ... 44

2.1.2.1 Konsep Keputusan Menginap Tamu Bisnis ... 44


(7)

2.1.2.3 Fakor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Tamu Bisnis ... 50

2.1.2.4 Tahap-tahap Proses Pengambilan keputusan Menginap Tamu Bisnis ... 53

2.1.2.5 Jenis Perilaku Tamu Bisnis dalam Melakukan Keputusan Pembelian ... 56

2.1.3 Pengaruh Public Relations terhadap Keputusan Menginap Tamu Binis ... 57

2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 59

2.2 Kerangka Pemikiran ... 62

2.3 Hipotesis ... 67

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 70

3.2 Metode Penelitian... 71

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan ... 71

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 72

3.2.3 Sumber dan Cara Penentuan Data ... 78

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 80

3.2.4.1 Populasi ... 80

3.2.4.2 Sampel ... 81

3.2.4.3 Teknik Sampling ... 84

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 85

3.2.6 Pengujian Validitas dan Realibilitas ... 86


(8)

3.2.6.2 Hasil Pengujian Realibilitas ... 93

3.2.7 Teknik Analisis Data ... 96

3.2.7.1 Teknik Analisis Data Deskriptif... 96

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis ... 97

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Tamu Hotel Grand Aquila Bandung ... 105

4.1.1 Profil Perusahaan ... 105

4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... 105

4.1.1.2 Sejarah Hotel Grand Aquila Bandung ... 106

4.1.1.3 Struktur Organisasi Hotel Grand Aquila Bandung ... 108

4.1.1.4 Produk dan Jasa yang ditawarkan ... 109

4.1.1.5 Pelaksanaan Public Relations dan Keputusan Menginap Tamu Bisnis Hotel Grand Aquila Bandung ... 111

4.1.2 Profil Tamu Hotel Grand Aquila Bandung ... 113

4.1.2.1 Profil Berdasarkan Jenis Tamu Bisnis ... 113

4.1.2.2 Jenis Kelamin dan Usia Dikaitkan dengan Jenis Tamu Bisnis ... 115

4.1.2.3 Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan Dikaitkan dengan Jenis Tamu Bisnis ... 116

4.1.2.4 Penghasilan dan Jenis Kamar Hotel Dikaitkan dengan Jenis Tamu Bisnis ... 118

4.1.2.5 Rata-rata Menginap dan Lama Menginap Dikaitkan dengan Jenis Tamu Bisnis ... 120


(9)

4.1.2.6 Rata-rata Menginap dan Penghasilan Dikaitkan dengan

Jenis Tamu Bisnis ... 121

4.1.2.7 Asal Daerah dan Alasan Tamu Bisnis Menginap Dikaitkan dengan Jenis Tamu Bisnis ... 123

4.1.2.8 Rata-rata Pengeluaran dan Alasan Tamu Menginap Dikaitkan dengan Jenis Tamu Bisnis ... 125

4.2 Tanggapan Tamu Bisnis yang Menginap terhadap Public Relations ... 127

4.2.1 Public Relations ... 127

4.2.2 Dimensi-dimensi Public Relations ... 129

4.2.2.1 News ... 129

4.2.2.2 Written Materials ... 131

4.2.2.3 Audiovisual Materials ... 133

4.2.2.4 Corporate Identity Materials ... 135

4.2.2.5 Rekapitulasi Dimensi Public Relations Hotel Grand Aquila .. 137

4.3 Tanggapan Tamu Bisnis yang Menginap terhadap Keputusan Menginap... 138

4.3.1 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Hotel Grand Aquila Bandung ... 138

4.3.2 Dimensi-dimensi Keputusan Menginap Tamu Bisnis ... 139

4.3.2.1 Pemilihan Produk ... 139

4.3.2.2 Pemilihan Pemasok ... 141

4.3.2.3 Jumlah Pembelian ... 142

4.3.2.4 Waktu Menginap ... 143

4.3.2.5 Persyaratan Pelayanan ... 144


(10)

4.3.2.7 Rekapitukasi Dimensi Keputusan Menginap Tamu Bisnis ... 147

4.4 Pengaruh Public Relations terhadap Keputusan Menginap di Hotel Grand Aquila Bandung ... 148

4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 152

4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik ... 152

4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik ... 153

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 155

5.2 Rekomendasi ... 156

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata merupakan sektor yang sangat berpengaruh dalam perkembangan suatu negara, juga merupakan bagian dari pembangunan nasional suatu bangsa. Pariwisata mempunyai efek terhadap perekonomian suatu daerah tujuan wisata, terdapat kecenderunan bahwa menurut pemerintah di negara yangberkembang pariwisata merupakan alat yang memudahkan pembangunan ekonomi.

United Nations World Tourism Organization (UNWTO) mencatat telah

terjadi pertumbuhan dalam bidang pariwisata pada tahun 2012 sebesar 4 persen berdasarkan jumlah kedatangan wisatawan di lokasi wisata di dunia. UNWTO juga telah memprediksi bahwa pada tahun 2030 pariwisata akan menjadi industri terbesar di Dunia.

Dengan 39 juta wisatawan tambahan internasional, naik dari 996 juta pada tahun 2011, kedatangan wisatawan internasional melampaui 1 miliar (1.035 miliar) untuk pertama kalinya dalam sejarah pada tahun 2012. Menurut wilayah, Asia dan Pasifik (+7%) adalah pemain terbaik, sedangkan dengan sub-wilayah Asia Tenggara, Afrika Utara (baik di +9%) dan Eropa Tengah dan Timur (+8%).UNWTO memperkirakan kedatangan wisatawan internasional mengikat sebesar 3% menjadi 4% pada 2013. Menurut wilayah, prospek untuk tahun 2013 lebih kuat untuk Asia dan Pasifik, diikuti oleh Afrika, Amerika, Eropa, dan Timur Tengah. (media.unwto.org, Senin 11 Februari 2013 6:59 WIB).


(12)

TABEL 1.1

JUMLAH KEDATANGAN WISATAWAN DUNIA TAHUN 2009-2012

TAHUN JUMLAH WISATAWAN

2009 877.000.000

2010 939.000.000

2011 980.000.000

2012 1.035.000.000

Sumber :United Nations World Tourism Organization (UNWTO), 2013

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, pariwisata merupakan sektor yang menjanjikan bagi suatu negara, dapat dilihat pertumbuhan kedatangan wisatawan tiap tahunnya rata-rata meningkat, hanya pada tahun 2009 yang turun dari tahun sebelumnya 2008. Pada tahun 2010 kembali meningkat dengan jumlah wisatawan sebanyak 939.000.000 dan naik sebanyak 41.000.000 di tahun 2011 menjadi 980.000.000 wisatawan, sedangkan pada tahun 2012 mencapai 1.035.000.000 naik sekitar 4% dari tahun 2011.

Kedatangan wisatawan ini berpengaruh terhadap perokonomian suatu negara, dengan adanya kunjungan wisatawan ini devisa negara otomatis akan meningkat pula, begitu pula dengan yang dirasakan Indonesia. Tahun 2012 perolehan devisa dari pariwisata mencapai 9 miliar USD naik dibandingkan tahun lalu dengan perolehan devisa sebesar 8,5 miliar USD. “Tahun ini kualitas kunjungan wisatawan dapat ditingkatkan sehingga memberikan dampak positif terhadap perolehan devisa pariwisata nasional dengan meningkatnya lama tinggal wisman serta jumlah pengeluaran mereka selama berwisata di Indonesia,”ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (MENPAREKRAF), Maria Elka Pangestu (Tribunnews.com, Senin 4 Februari 2013 14:49 WIB).


(13)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (MENPARENKRAF), Mari Elka Pangestu menjelaskan visi pariwisata tahun 2013 fokusnya adalah menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan. Untuk tahun 2013, KEMENPAREKRAF mengingatkan target kunjungan wisman dan wisnus yang bergerak di Indonesia, yaitu sebanyak 9 juta orang untuk wisatwan mancanegara dan diharapkan 245 juta orang wisatawan nusantara yang melakukan wisata dalam negeri.

Pengembangan destinasi pariwisata akan difokuskan pada pengembangan 15 Destination Management Organization (DMO), desa wisata, pusat rekreasi

masyarakat, pasar wisata, zona kreatif, daya tarik wisata serta melakukan kerjasama dan kemitraan. Pada 2014 Indonesia akan memiliki 15 destinasi wisata yang telah menerapkan tata kelola destinasi yang berkualitas (Destination Management Organization). Untuk pariwisata berbasis pedesaan, ditargetkan

tahun 2014 akan ada 822 desa, naik dibandingkan 2011 yang hanya sejumlah 674 desa.(Kompas.com, Jumat, 6 Januari 2012 08:21 WIB).

TABEL 1.2

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA TAHUN 2007 – 2012

TAHUN

KEDATANGAN WISATAWAN

RATA-RATA PENGELUARAN

(USD)

RATA-RATA LAMA TINGGAL

(HARI)

PENERIMAAN DEVISA Kedatangan

Pertum-buhan

(%)

Per Kunjungan

Per

Hari Juta USD

Pertum- Buhan

(%)

2007 5.505.759 13,02 970,98 107,70 9.02 5.345,98 20,19

2008 6.429.259 16,77 1.178,54 137,38 8,58 7.377,39 38,00

2009 6.452.259 0,36 995,93 129,57 7,69 6.302,50 -14,57

2010 7.002.944 10,74 1.087,75 135,01 8,04 7.599,99 20,63

2011 7.600.000 12,10 1.118,26 154,21 9,06 8.500,00 31,40


(14)

Sumber : Badan Pusat Statistik 2013

Tabel 1.2 menunjukkan perkembangan kunjungan wisatawan mancanegara yang datang di Indonesia.Pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 pertumbuhannya meningkat. Pencapaian pada tahun 2012 yaitu kurang lebih delapan juta wisatawan mancanegara yang merupakan target KEMENPAREKRAF yang sudah direncanakan. Devisa sebesar 9 miliar USD sudah disumbangkan sektor pariwisata untuk Indonesia. Oleh karena itu, berbagai upaya untuk menigkatkan promosi pariwisata Indonesia harus terus dilakukan.

Menurut Dirjen Pemasaran Pariwisata, negara-negara yang menjadi pasar utama dalam kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, antara lain adalah peringkat pertama yaitu Singapura, dikuti dengan Malaysia, Australia, China, Japan, Korea, Russia, UK, India, France, Philipines, Germany, dan Middle East.

TABEL 1.3

PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA TAHUN 2007 - 2012

TAHUN Wisnus

(Juta)

Perjalanan (juta)

Rata-rata Perjalanan

(hari)

Total pengeluaran (trilliun Rp)

2007 115,34 222,39 1.93 109.96

2008 117,21 225,04 1.92 123.17

2009 119,94 229,73 1.92 137.91

2010 122,31 234,38 1.92 150.49

2011 237,00 - - -

2012 240,00 - - -

Sumber : Badan Pusat Statistik2013

Tabel 1.3 diatas menunjukan tidak hanya wisatawan mancanegara saja yang dapat menjadikan pariwisata Indonesia berkembang, namun wisatawan nusantara pun semakin tahun semakin meningkat tanpa adanya penurunan.Wisatawan


(15)

nusantara telah sadar bahwa Indonesia merupakan negara yang berpotensi untuk menjadi tujuan wisata.

Pengembangan pariwisata di Indonesia terus dilakukan secara besar-besaran, karena pengembangan dan pembangunan pariwisata merupakan peluang yang sangat besar bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah), adapun cara pengembangannya berbeda-beda dimana setiap daerah mengembangkan potensi daerahnya yang masing-masing memiliki perbedaan dan keunikan tersendiri baik budaya, alam, makanan khas dan keramahtamahan. Semua ini akan menjadi daya tarik yang akan mendatangkan wisatawan.

Pengembangan akan berjalan dengan baik apabila didukung dan diintegrasi oleh beberapa unsur diantaranya adalah biro perjalanan, penerbangan, perhotelan, restoran serta industri makanan sepat saji dimana ini dapat menjadi daya darik bagi wisatawan yang datang ke Indonesia. Dari berbagai jenis usaha pariwisata, perhotelan merupakan hal yang paling penting dalam suatu daerah karena para wisatawan yang berkunjung ke Indonesia memerlukan jasa akomodasi untuk menginap.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di 20provinsi di Indonesia mencapai rata-rata 55,28 persen pada November 2012 atau naik 2,31 poin dibandingkan dengan TPK November 2011 yang mencapai 52,97 persen. Apabila dibandingkan dengan TPK oktober 2012 yang tercatat 54,90 persen, TPK November 2012 naik sebesar 0,38 poin (Badan Pusat Statistik, 2013).


(16)

Berdasarkan hasil perhitungan BPS di atas, setiap daerah di Indonesia berkewajiban menyediakan jasa akomodasi untuk menampung para wisatawan.Oleh karena itu Provinsi yang berada di Indonesia berlomba-lomba untuk bisa memajukan kepariwisataannya masing-masing dengan memaksimalkan jasa perhotelan yang dimiliki. Begitu juga dengan Jawa Barat sebagai salah satu Provinsi yang ada di Indonesia..

Jawa Barat merupakan Provinsi yang terletak di bagian barat Pulau Jawa.Pesona tanah Sunda membentang dari Selat Sunda di barat sampai perbatasan Jawa Tengah di timur. Jawa Barat menjadikan pariwisata sebagai lahan yang menjanjikkan, salah satunya dengan mendirikan sarana perhotelan dan penginapan yang bertujuan untuk mendukung kepariwasataan Indonesia.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di Jawa Barat mengalami penurunan dan penaikan di setian tahunnya. Setiap Kota/Kabupaten di Jawa Barat melakukan berbagai pengembangan pariwisata, salah satunya dengan menyediakan fasilitas akomodasi sebagai tempat menginap. Begitu juga dengan Kota Bandung yang ikut serta menyediakan fasilitas akomodasi untuk wisatawan yang datang.

Kota Bandung sudah sejak dahulu menjadi kotatujuan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Karena hal inilah di Kota Bandung banyak sekali pengusaha yang mendirikan hotel untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan yang datang.

Pembangunan hotel yang ada di Kota Bandung, sangat berpengaruh terhadap perekonomian Kota Bandung sendirikarena pembangunan identik dengan investasi. Pembangunan hotel di Kota Bandung yang berkembang pesat ini


(17)

berakibat kepada keberadaan Kota Bandung yang siap bersaing dengan kota-kota besar lain yang ada di Jawa Barat.

TABEL 1.4

JUMLAH HOTEL BERBINTANG DI KOTA BANDUNG TAHUN 2008 - 2013

Sumber :Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung 2013

Tabel 1.4 di atas menunjukan keseluruhan jumlah hotel berbintang yang ada di Kota Bandung yang setiap tahunnya semakin meningkat. Menurut informasi dari DISBUDPAR Kota Bandung, saat ini sekitar 15 hotel sedang dalam proses pembangunan. Semua hotel tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan pelayanan maksimal kepada setiap tamu yang datang. Dengan adanya banyak hotel ini setiap wisatawan tidak perlu ragu untuk berkunjung karena semua wisatawan dapat memilih hotel sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.

Peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Bandung dapat terlihat dari data-data tingkat hunian hotel-hotel yang fully booked setiap weekend atau liburan panjang. Hal tersebut dirasakan oleh beberapa hotel bintang 5 yang ada di Kota Bandung.Adapun hotel-hotel bintang lima di Bandung adalah sebagai berikut:

Tahun Hotel Berbintang Tot

al

1 2 3 4 5

2008 7 16 27 16 4 69

2009 10 15 26 5 6 73

2010 7 16 28 19 6 77

2011 9 18 29 22 9 87

2012 10 23 31 25 9 98


(18)

TABEL 1.5

HOTEL BINTANG LIMA DI BANDUNG 2013

No Nama Hotel

1 Grand Preanger

2 Sheraton Bandung Hotel & Tower

3 Grand Aquila

4 Hyatt Regency Bandung

5 Hilton

6 Green Hill Universal

7 Padma

8 Royal Panghegar Hotel 9 The Trans Luxury Hotel

Sumber :Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), 2013

Tabel 1.5 menunjukan Kota Bandung saat ini memiliki 9 hotel bintang lima yang pada umumnya kepemilikannya terbagi ke dalam dua jenis yaitu International Hotel Chains dan hotel yang dikelola independen. Adapun yang

termasuk ke dalama International Hotel Chains yaitu Hyatt Regency Bandung, Sheraton Bandung, Green Hill Universaldan Hilton. Sedangkan yang dikelola secara individu tanpa terikat group international yaitu Padma, Grand Preanger, Grand Panghegar Hotel, Grand Aquila dan The Trand Luxury Hotel.Hotel-hotel tersebut saling bersaing untuk mendapatkan banyak tamu, begitupun dengan Hotel Grand Aquila.

Hotel Grand Aquila memiliki 237 kamar, yang dioperasikan sebanyak 213 dan selebihnya sebagai house use. Lokasinya berada dekat dengan jalur transportasi diantaranya bandara udara Husein Satsranegara, stasiun keretaapi Bandung, dan jalan tol Pasteur. Sebagai hotel bussines, selain jumlah kamar 273


(19)

kamar juga memiliki 18 ruangan serba guna yang dapat menampung 1500 orang yang biasanya digunakan untuk tujuan bisnis seperti MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) dengan dilengkapi perlengkapan bisnis yang memadai.

Pada masa awal berdiri Hotel Grand Aquila merupakan salah satu hotel terbesar yang ada di Kota Bandung. Hotel Grand Aquila menjadi hotel yang bergengsi dan menjadi favorit di kalangan masyarakat Bandung. Masyarakat di luar Kota Bandung pun menjadikan hotel Grand Aquila sebagai pilihan mereka sebagai tempat untuk menginap saat mereka menghabiskan waktu liburan.

Grand Aquila dapat menunjukan kualitas yang luar biasa dengan memberikan pelayanan prima kepada setiap tamu yang datang, oleh karena itu Grand Aquila banyak direkomendasikan sebagai hotel tujuan untuk menginap.Kesuksesan Hotel Grand Aquila tersebut tidak lagi terjadi pada tahun 2008, karena pada tahun itu tepatnya bulan oktober, suatu masalah intern memberikan banyak impact negative bagi hotel Grand Aquila. Masalahnya adalah adanya sengketa perburuhan antara karyawan dan manajemen Grand Aquila yang berawal dengan dibentuknya SPM (Serikat Pekerja Mandiri) pada tanggal 3 September 2008 dan setelah pihak hotel mengetahui SPM tersebut sekitar 137 pengurus dan anggota Serikat Pekerja Mandiri Hotel Grand Aquila diusir dan tidak digaji.

Pemerintah Kota Bandung sendiri sudah memberi rekomendasi anjuran pada pihak manajemen sejak awal 2009 untuk membayarkan upah dan mempekerjakan mereka kembali serta melakukan pertemuan dengan manajemen untuk menfasilitasi masalah perburuhan ini.Menurut pengacara Grand Aquila Peter


(20)

Kurniawan membantah pihaknya melakukan pemutusan hubungan kerja pada para pekerja.Para pekerja tersebut, mengundurkan diri secara sukarela dan pihak manajemen sudah memberikan kewajibannya (Tempo Interaktif, 2010). Kasus tersebut terus berlanjut sampai sekarang dan belum menemukan titik terang, bahkan masalah ini akan di akan dibawa ke Sidang International Labour Organization di Jenewa, Swiss, pada pertengahan Juni 2012 (Kompas.com, 26

Desember2011 8:35 WIB).

Akibat permasalahan itu, Grand Aquila mendapatkan dampak negatif yaitu reputasi hotel menjadi buruk di mata tamu hotel. Reputasi merupakan asset perusahaan yang harus dikelola, reputasi yang baik akan menciptakan keuntungan kompetitif dan mendorong perusahaan mewujudkan visi dan tujuannya. Masalah reputasi bagi perusahaan akan berdampak buruk dalam jangka waktu yang lama,

oleh karena itu perusahaan harus memperbaiki reputasinya agar kembali seperti semula. Data yang menunjukan menurunnya tingkat reputasi Hotel Grand Aquila selama 4 tahun, di sajikan pada Gambar 1.1

0 10 20 30 40 50 60

Grand Aquila Grand Preanger

Hilton Hyatt Sheraton

2008 2009 2010 2011


(21)

Sumber :Research and Development Hotel Grand Preanger, 2012

GAMBAR 1.1

COORPORATE REPUTATION HOTEL BINTANG 5 DI BANDUNG

Berdasarkan Gambar 1.1, terlihat bahwa tingkat reputasi Hotel Grand Aquila sejak tahun 2008 cenderung menurun, jika dibandingkan hotel-hotel lainya. Indikator penilaian reputasi yang digunakan yaitu berdasarkan pernyataan tamu hotel yang menginap atas tanggapan keramahan, keamanan serta kenyamanan tamu hotel selama berada di Hotel.

Dampak lain yang merugikan Hotel Grand Aquila yaitu tingkat hunian kamar yang menurun. Kamar merupakan produk utama yang ditawarkan oleh sebuah hotel. Menurunnya tingkat hunian kamar di Hotel Grand Aquila disinyalir karena beberapa tamu sudah mengetahui masalah dan pada akhirnya mengurungkan niat untuk menginap. Setelah masalah terjadi tingkat hunian menurun secara drastis, namun Hotel Grand Aquila tetap berusaha untuk meningkatkan occupancy-nya daningin tetap menjadikan hotelnya sebagai salah satu hotel bintang lima yang unggul seperti pada tahun sebelum masalah itu terjadi. Berikut adalah kondisi tingkat hunian kamar dan market share Hotel Grand Aquila pada saat sebelum masalah terjadi dan setelah masalah terjadi.

Percentage of Occupancy Grand Aquila Bandung

2007 64,23%

2008 61,03%

2009 49,06%

2010 42,82%

2011 50,01%

2012 63,57%

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00%


(22)

Sumber : Manajemen Hotel Grand Aquila Bandung, 2013

GAMBAR 1.2

OCCUPANCY HOTEL GRAND AQUILA BANDUNG TAHUN 2007-2012

Gambar 1.2 menunjukan percentage of occupancy Hotel Grand Aquila Bandung tahun 2007 sampai dengan tahun 2012.Tahun 2007 adalah tahun sebelum masalah intern terjadi dimana occupancy masih terbilang cukup baik.Setelah masalah terjadi, occupancy terus menurun drastis hingga mencapai 42.82%. Pada tahun 2011 dan tahun 2012, occupancy Hotel Grand Aquila kembalinaik, namun perkembangan yang cukup signifikan ini masih dirasa belum sesuai dengan target yang diinginkan yaitu mencapai occupancy hingga 70.00%.

Sumber : Manajemen Hotel Grand Aquila Bandung, 2013

GAMBAR 1.3

MARKET SHARE HOTEL GRAND AQUILA BANDUNG 2013

Gambar 1.3 menunjukkan market share Grand Aquila dibandingkan dengan hotel-hotel di Kota Bandung. Market share tertinggi dikuasai oleh salah satu international hotel yaitu Hotel Aston Primera denan perolehan sebesar 14%. Hotel

Grand Aquila sendiri hanya memiliki market share sebesar 9% yang berarti Hotel

11%

12%

12%

12% 13%

14% 6%

9% 11%

Aston Braga Novotel Savoy Homman Golden Flower Horison Aston Primera Luxton Grand Aquila Grand Preanger


(23)

Grand Aquila masih belum mampu menguasai pasar, tidak seperti layaknya hotel lain yang terbilang hotel baru.

Hotel Grand Aquila terus berusaha meningkatkan occupancy sesuai dengan target yang diinginkan. Strategi-strategi dilakukan oleh pihak hotel Grand Aquila antara lain advertising, public relations,sales promotion dan direct marketing.

Salah satu strategi yang menjadi unggulan adalah Public Relations. Public Relation dilakukan dengan mengandalkan alat-alat berupa periklanan.Public Relations is the continuing process by which management endeavors to obtain

goodwill and understanding of its customers, its employers, and the public at

large; inwardly through self analysis and corrections, inwardly through all means

of expressions(J.C Seidel, 2005:6). Public Relations adalah proses yang

berkelanjutan dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh itikad baik dan pengertian dari langganannya, pegawai, dan publik umumnya; ke dalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan (J.C Seidel, 2005:6). Suatu perusahaan yang mendapat kendala yang berulang dan tidak dapat mencapai target penjualan produk atau jasa antara lain disebabkan oleh kurang efektifnya kegiatan public relations.

Berikut adalah kegiatan Public Relations yang dilaksanakan Hotel Grand Aquila Bandung yang disajikan pada Tabel 1.6:

TABEL 1.6

KEGIATAN PUBLIC RELATIONS HOTEL GRAND AQUILA BANDUNG

No. Kegiatan yang dilakukan

1. Mengadakan pemberitaan tentang segala kegiatan yang dilakukan di Hotel Grand Aquila Bandung


(24)

2. Membuat official twitter account @GrandAquila untuk

menginformasikan tentang segala kegiatan yang dilakukan di Hotel Grand Aquila Bandung

3. Membuat facebook account @GrandAquila untuk menginformasikan tentang segala kegiatan yang dilakukan di Hotel Grand Aquila Bandung 4. Membuat company newsletters setiap bulannya yang tentang segala

kegiatan yang dilakukan di Hotel Grand Aquila Bandung dan

disebarluaskan kepada perusahaan-perusahaan relasi melalui PT. Pos Indonesia

5. Membuat official website (www.aquila-international.com) yang berisikan informasi mengenai kegiatan yang dilakukan di Hotel Grand Aquila Bandung

6. Mempertahankan bentuk bangunan yang bergaya Eropa klasik 7. Mempertahankan bentuk logo perusahaan dari awal mula beridiri 8. Mempertahankan slogan ”a perfecxt blend of business and leisure” Sumber :Modifikasi dari sumber Hotel Grand Aquila Bandung, Januari 2013

Salah satu tujuan Hotel Grand Aquila serius dalam melakukan kegiatan Public Relations adalah karena pihak Grand Aquila ingin menjalin hubungan

kembali dengan perusahaan-perusahaan yang pernah menjadi relasi sehingga terwujud sebuah hubungan yang saling menguntungkan. Dalam mengembalikan Hotel Grand Aquila menjadi seperti sebelum masalah terjadi, pihak manajemen melakukan berbagai macam hal salah satunya adalah memulai untuk menaikan tingkat hunian kamar yang dilakukan kepada tamu bisnis. Alasan yang mendasar Hotel Grand Aquila memilih tamu bisnis sebagai fokus utama adalah karena tamu bisnis mendapatkan proporsi lebih besar dibandingkan tamu lainnya. Data yang menunjukan bahwa tamu bisnis Hotel Grand Aquila Bandung mendapatkan proporsi lebih besar dibandingkan tamu lainnya adalah sebagai berikut:

TABEL 1.7

JUMLAH TAMU YANG MENGINAP DI HOTEL GRAND AQUILA BANDUNG SELAMA TAHUN 2012

Jenis Tamu Jumlah Tamu %

Individu 1180 28,4%


(25)

Bisnis 1677 40,5%

Jumlah Total 4142 Jumlah Total

Sumber : Hotel Grand Aquila Bandung, Desember 2012

Berdasarkan Tabel 1.6, tamu bisnis yang menginap di Hotel Grand Aquila Bandung lebih banyak dibandingkan dengan tamu lainnya. Berdasarkan jumlah yang besar tersebut pihak Hotel Grand Aquila memfokuskan pada tamu bisnis dalam menaikan tingkat hunian kamar.

Public Relations memberikan manfaat bagi Grand Aquila untuk menaikkan

occupancy, seperti yang diungkapkan oleh Public Relations Manager Hotel Grand

Aquila, Susanti Jaya “Dalam satu tahun terakhir grafiknya terus menanjak. Begitu juga sekarang, memasuki Desember. Sejak awal bulan grafik kunjungan terus naik”.(Pikiran Rakyat Online, Kamis 19 Januari 2012 13:32 WIB). Public relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap organisasi tersebut (Fandy Tjiptono, 2002:230). Oleh sebab itu penulis memilih judul untuk mengkaji penelitian mengenai “PENGARUH PUBLIC RELATIONS TERHADAP KEPUTUSAN TAMU BISNIS UNTUK MENGINAP DI HOTEL GRAND AQUILA BANDUNG (Survei pada tamu bisnis yang menginap di Hotel Grand Aquila Bandung).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana program Public Relations yang dilakukkan oleh Hotel Grand Aquila Bandung.


(26)

2. Bagaimana Keputusan Menginap Tamu Bisnis Hotel Grand Aquila Bandung. 3. Sejauh mana pengaruh program Public Relations terhadap Keputusan Tamu

Bisnis untuk Menginap Hotel Grand Aquila Bandung.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil temuan mengenai :

1. Program Public Relations yang dilakukkan oleh Hotel Grand Aquila Bandung.

2. Keputusan menginap tamu bisnis Hotel Grand Aquila Bandung.

3. Pengaruh Public Relations terhadap Keputusan Tamu Bisnis untuk Menginap Hotel Grand Aquila Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulisan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kegunaan teoritis maupun praktis. Adapun manfaat tersebut adalah :

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu pemasaran khususnya pada program Public Relations dalam industri perhotelan agar dapat memberikan pengaruh terhadap keputusan tamu untuk menginappada hotel tersebut, serta dapat memberikan masukan bagi peneliti dalam mengembangkan ilmu pemasaran.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak Hotel Grand Aquila Bandung dalam meningkatkan keputusan tamu


(27)

bisnis untuk menginap. Selain itu, diharapkan hasil penelitian ini dapat dipraktekkan dan menjadi bahan pertimbangan bagi hotel/perusahaan lain yang akan mengambil untuk memaksimalkan program public relations untuk meningkatkan keputusan menginap.


(28)

BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1Objek Penetilitan

Penelitian ini menggunakan pendekatan bauran promosi khususnya mengenai pengaruh kegiatan public relations terhadap keputusan menginap. Adapun yang menjadi variabel bebas atau independent variable dalam penelitian adalah Public Relations (X). Dengan dimensi news, written materials, audiovisual materials, dan

corporate identity materials dan yang menjadi variabel terikat atau dependent

variable adalah keputusan menginap (Y) dengan indikatornya yang mencakup pilihan

produk atau jasa, pilihan pemasok, jumlah pesanan, persyaratan dan waktu pengiriman, persyaratan pelayanan dan metode pembayaran.

Penelitian ini dilakukan di Hotel Grand Aquila dan yang menjadi unit analisis dari penelitian ini adalah tamu bisnis yang menginap di Hotel Grand Aquila Bandung. Oleh karena itu akan diteliti pengaruh kegiatan public relations terhadap keputusan menginap di Hotel Grand Aquila Bandung.

Selain itu, karena penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun maka menurut Husein Umar (2008:131) metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang) dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik terhadap objek


(29)

yang sedang diteliti di lapangan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai Juni 2013.

3.2Metode Penelitian

3.2.1Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2012:53), penelitian deskriptif adalah riset yang dilakuan untuk mengetahui nilai variabel baik satu atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lainnya.

Penelitian verifikatif diterangkan oleh Sugiyono (2012:54) yakni, ” Penelitian verifikatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda”. Penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh public relations terhadap keputusan untuk menginap.

Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey dimana informasi dari sebagian populasi (sampel responden) mengenai pelaksanaan public relations yang telah dijalankan oleh Hotel Grand Aquila Bandung serta gambaran

keputusan menginap langsung dari tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi atau sejumlah sampel yang telah ditentukan. Survey explanatory menurut Mark Saunders et al (2009:591) adalah


(30)

research that focuses on studying a situation or problem in order to explain the relationship between variables”

3.2.2Operasionalisasi Variabel

Variabel yang diteliti adalah pengaruh program public relations yang terdiri dari news, written materials, audiovisual materials, dan corporate identity materials

terhadap keputusan menginap dengan indikatornya yang mencakup pilihan produk atau jasa, pilihan pemasok, jumlah pesanan, persyaratan dan waktu pengiriman, persyaratan pelayanan dan metode pembayaran

Menurut Ulber Silalahi (2009:201) mengungkapkan bahwa, ”Operasionalisasi

variabel merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi sejumlah variabel operasional atau variabel empiris yang menujuk langsung pada hal-hal yang dapat

diamati dan diukur”. Secara lebih rinci operasionalisasi masing-masing variabel ditunjukan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut:

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel/Sub

Variabel

Kegiatan yang

Dilakukan Indikator Ukuran Skala

No. Item

Public Relations (X)

building good relations with the company’s various publics by obtaining favorable publicity, building up a good corporate image, and handling or heading off unfavorable rumors, stories, and event (Kotler dan Amstrong, 2012:454)

News (X1) create favorable news about the company and its products or people.

1. Mengadakan pemberitaan tentang produk Hotel Grand Aquila Bandung dan

Daya tarik news Tingkat daya tarik news


(31)

Variabel/Sub Variabel

Kegiatan yang

Dilakukan Indikator Ukuran Skala

No. Item Sometimes news stories occur naturally; sometimes the PR person can suggest events or activities that would create news (Kotler dan Amstrong, 2012:456) fasilitas yang ditawarkan di stasiun televisi lokal 2. Mengadakan pemberitaan tentang produk Hotel Grand Aquila Bandung dan fasilitas yang ditawarkan di media cetak lokal Ketepatan news yang disampaikan Tingkat ketepatan news III.1.2 Frekuensi penayangan news Tingkat frekuensi penayangan news III.1.3 Efektifitas media news yang digunakan Tingkat efektifitas media news yang

digunakan III.1.4

Written materials (X2)

to reach and influence their target markets. These materials include annual reports, brochures, articles, and company newsletters and magazines (Kotler dan Amstrong, 2012:456) 1. Membuat official twitter account @GrandAquil a untuk menginformas ikan segala produk yang dijual dan juga promo-promo terbaru di Hotel Grand Aquila 2. Membuat official website (www.aquila-international.c om) yang berisikan informasi mengenai produk Hotel Efektifitas menggunakan media sosial dalam melakukan promosi Tingkat efektifitas menggunakan media sosial dalam melakukan promosi Ordinal III.2.1 Efektifitas twitter yang digunakan sebagai alat promosi Tingkat efektifitas twitter yang digunakan sebagai alat promosi III.2.2 Efektifitas website yang digunakan sebagai alat promosi

Tingkat efektifitas website yang digunakan sebagai alat promosi

III.2.3

Efektifitas facebook yang digunakan sebagai alat promosi

Tingkat efektifitas facebook yang digunakan sebagai alat promosi


(32)

Variabel/Sub Variabel

Kegiatan yang

Dilakukan Indikator Ukuran Skala

No. Item Grand Aquila 3. Membuat facebook account untuk menginformas ikan produk Hotel Grand Aquila Audiovisual materials (X3) such as slide-and-sound programs, DVDs, and online videos are being used increasingly as communication tools (Kotler dan Amstrong, 2012:456) 1. Membuat video profile mengenai produk Hotel Grand Aquila dan diunggah di social media youtube

Daya tarik profile Tingkat daya tarik profile Ordinal III.3.1 Frekuensi menggungah profile Tingkat frekuensi menggungah profile III.3.2 Corporate identity materials (X4) can also help create a corporate identity that the public immediately recognizes. Logos, stationery, brochures, signs, business forms, business cards, 1. Mempertahan kan bentuk bangunan yang bergaya Eropa klasik 2. Mempertahan kan bentuk logo perusahaan dari awal mula beridiri

3. Mempertahan kan slogan ”a perfecxt blend of business and leisure”

Daya tarik desain logo Grand Aquila

Tingkat daya tarik desain logo Grand Aquila Ordinal III.4.1 Daya tarik desain/arsitektur bentuk bangunan Hotel Grand Aquila

Tingkat daya tarik desain/arsitektur bentuk bangunan Hotel Grand Aquila

III.4.2

Kesesuaian slogan ”a perfecxt blend of business and leisure” dengan

Tingkat kesesuaian slogan ”a perfecxt blend of business and leisure” dengan fasilitas


(33)

Variabel/Sub Variabel

Kegiatan yang

Dilakukan Indikator Ukuran Skala

No. Item

buildings, uniforms, and company cars and trucks, all become

marketing tools when they are attractive, distinctive, and memorable (Kotler dan Amstrong, 2012:456) fasilitas yang ditawarkan yang ditawarkan Daya tarik seragam karyawan

Tingkat daya tarik

seragam karyawan III.4.4

Kebersihan dan keamanan Hotel Tingkat kebersihan dan keamanan Hotel III.4.5 Keramahan & kesopanan Karyawan Hotel Tingkat keramahan & kesopanan Karyawan Hotel III.4.6 Variasi jenis makanan yang disuguhkan Tingkat variasi makanan yang disuguhkan III.4.7

Keputusan Tamu Bisnis Menginap (Y)

Perilaku pembeli bisnis mengacu pada perilaku pembelian organisasi yang membeli barang dan jasa untuk digunakan dalam produksi produk dan jasa yang lain dijual, disewakan, atau dipasok ke orang lain. Ini juga mencakup perilaku ritel dan grosir perusahaan yang memperoleh barang untuk dijual kembali atau menyewa mereka kepada orang lain pada keuntungan (Kotler & Amstrong, 2012:166)

Pemilihan Produk atau Jasa Konsumen dalam mengambil keputusan pembelian sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain dalam hal ini perusahaan harus

memusatkan perhatiannya kepada

orang-Tingkat daya tarik dibandingkan dengan hotel lain

Ordinal IV.1.1 Tingkat variasi produk yang ditawarkan IV.1.2


(34)

Variabel/Sub Variabel

Kegiatan yang

Dilakukan Indikator Ukuran Skala

No. Item

orang yng berniat membeli sebuah produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan. Pemilihan Pemasok Sebagai orang yang memutuskan pembelian meninjau ulang proposal dan meimilih satu beberapa pemasok. Selama pemilihan pemasok pusat pembelian sering membuat daftar atribut pemasok yang diinginkan dan arti penting relatif mereka.

Tingkat kemudahan

pemesanan melalui sales person Hotel Grand Aquila Bandung Ordinal IV.2.1 Tingkat kemudahan pemesanan melalui website Hotel Grand Aquila Bandung IV.2.2 Jumlah Pembelian Konsumen yang mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibeli pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu dalam hal ini perusahaan harus

Besarnya jumlah tamu bisnis yang menginap dalam sekali kunjungan Ordinal IV.3.1 Tingkat frekuensi tamu bisnis menginap dalam setahun IV.3.2


(35)

Variabel/Sub Variabel

Kegiatan yang

Dilakukan Indikator Ukuran Skala

No. Item mempersiapkan banyak produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari pada pembeli. Waktu Menginap Keputusan tamu dalam pembelian waktu pembelian bisa berbeda-beda misalkan ada yang tiap hari, satu minggu sekali, dua minggu sekali sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Tingkat ketepatan waktu menginap Ordinal IV.4.1 Persyaratan Pelayanan Konsumen dalam melakukan pembelian memberikan beberapa persyaratan untuk pelayanan dalam membentuk proposal. Dalam tahap pengumpulan proposal dari proses pengambilan keputusan bisnis, pembeli Tingkat ketepatan fasilitas yang ditawarkan Hotel Grand Aquila Bandung terhadap keinginan perusahaan Ordinal IV.5.1 Tingkat kemenarikan persyaratan pelayanan yang ditawarkan Hotel Grand Aquila IV.5.2


(36)

Variabel/Sub Variabel

Kegiatan yang

Dilakukan Indikator Ukuran Skala

No. Item mengundang pemasok bermutu untuk mengumpulkan proposal Tingkat kemampuan Hotel Grand Aquila Bandung untuk memberikan pelayanan yang diinginkan perusahaan IV.5.3 Metode Pembayaran Konsumen dalam melakukan pembelian dapat memilih metode pembayaran, apakah dengan tunai atau kredit. atau membayar dikemudian hari dengan jaminan yang disepakati. Tingkat kemudahan pembayaran dengan uang tunai

Ordinal IV.6.1 Tingkat kemudahan pembayaran dengan cara transfer melalui bank IV.6.2

Sumber : Modifikasi peneliti dari berbagai literatur, 2013

3.2.3 Sumber dan Cara Penentuan Data

Sumber data penelitian adalah sumber data yang diperlukan untuk penelitian. Sumber data tersebut dapat diperoleh, baik secara langsung (data primer) maupun tidak langsung (data sekunder) yang berhubungan dengan objek penelitian.

1. Sumber data primer

Menurut Sugiyono (2012:193) yang dimaksud dengan data primer adalah sebagai berikut: “Data primer merupakan data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.


(37)

Sumber data primer merupakan sumber data di mana data yang diinginkan dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber dat primer adalah seluruh data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu konsumen yang menginap di Hotel Grand Aquila Bandung.

2. Sumber data sekunder

Menurut Sugiyono (2012:193) data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan kepada pengumpul data misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen.

Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian di mana subjeknya tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang selanjutnya diterangkan pada Tabel 3.2 berikut:

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Sumber

Data Jenis Data

Digunakan Untuk Tujuan

Penelitian T-1 T-2 T-3

1 Profil Perusahaan Hotel Grand


(38)

No Data Sumber

Data Jenis Data

Digunakan Untuk Tujuan

Penelitian T-1 T-2 T-3

2 Struktur organisasi Hotel Grand

Aquila Sekunder - - -

3 Tingkat kunjungan hotel

Hotel Grand

Aquila Sekunder - - -

4 Kegiatan Public Relations

Hotel Grand

Aquila Primer √ - √

5

Tanggapan tamu mengenai pelaksnaan public relations oleh hotel

Tamu Hotel

Grand Aquila Primer √ - √

6

Tanggapan pelanggan mengenai corporate reputation hotel

Tamu Hotel

Grand Aquila Primer - √ √

Sumber : Diadaptasi dari berbagai sumber, 2013

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:49) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tamu bisnis yang menginap di Hotel Grand Aquila Bandung selama tahun 2012. Berikut adalah data populasi di Hotel Grand Aquila Bandung tersebut:

TABEL 3.3

DATA JUMLAH TAMU BISNIS YANG MENGINAP DI HOTEL GRAND AQUILA BANDUNG TAHUN 2012

Jenis Tamu Jumlah Tamu Corporate

Jumlah Tamu Government

Total

Bisnis 1163 504 1667


(39)

Sumber : Hotel Grand Aquila Bandung, 2013

Berdasarkan tabel 3.3 di atas, populasi dari penelitian ini adalah semua tamu bisnis yang menginap yaitu 1667 orang. Tamu bisnis yang dimaksud adalah tamu government dan tamu corporate yang menginap di Hotel Grand Aquila Bandung.

3.2.4.2Sampel

Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi dapat diteliti, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Maka itulah peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang telah ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut cukup mempresentasikan yang lainnya. Pengambilan sebagian subyek dari populasi dinamakan sampel.

Menurut Sugiyono (2012:116), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Berdasarkan pengertian sampel di atas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu sebagian tamu individu yang menginap di Hotel Grand Aquila Bandung pada periode tertentu.

Agar memperoleh sampel yang representatif dari data populasi yang telah ada, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Harun Al Rasyid (1994:44), yaitu sebagai berikut:


(40)

Sedangkan dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan : N= Populasi

n= Banyaknya sampel yang diambil dari seluruh tamu

S= Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi dengan Deming’s Empirical Rule

= Bound of Error yang bisa ditolerir, dikehendaki sebesar 5

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung besarnya sampel dari jumlah populasi yang ada yakni sebagai berikut :

a. Jumlah item = 29

b. Nilai tertinggi skor respon (29 x 5) = 145

c. Nilai terendah skor respon (29 x 1) = 29

d. Rentang (Nilai tertinggi – Nilai terendah) = (145-29) = 116

e. Deming’s Empirical Rule yang digunakan adalah: S =(0,21) (116) = 24.36 Keterangan : S = (0,21), berdasarkan pengamatan dari jawaban responden kebanyakan ada di skor 3 dan 5 sehingga arah kurva cenderung condong ke sebelah kanan.

f. Dengan derajat kepercayaan =95% dimana (Lihat tabel z, yaitu tabel normal baku akan diperoleh nilai 1,96)


(41)

g. Adapun perihal jumlah sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan mencari terlebih dahulu sebagai berikut:

= (9.54912)2 = 91.18

 91

Dengan demikian jumlah sampel minimal adalah sebagai berikut: = 86.28

= 86 tamu

Berdasarkan hasil dari perhitungan menggunakan rumus Harun Al Rasyid hasil sampel sebesar 86 orang respondent. Dalam penelitian ini ada beberapa syarat untuk tamu yang layak menjadi responden, berikut adalah syarat-syarat yang harus dimiliki agar bisa menjadi responden:

1. Harus merupakan tamu government atau tamu corporate yang menginap di Hotel Grand Aquila Bandung.

2. Harus memiliki account twitter dan aktif menggunakan account tersebut. 3. Harus tergabung dalam fanpage Facebook Hotel Grand Aquila Bandung.


(42)

3.2.4.3Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2010:56), ”Teknik sampling merupakan teknik

pengambilan sampel”. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling yang meliputi simple random, proportionate stratified random¸disproportionate stratified random dan area random. Non probability

sampling meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh dan sowball sampling.

Dalam penelitian ini tamu yang akan dijadikan sampel bersifat homogen dan tersebar di seluruh populasi. Sehingga untuk mendapatkan sampel representatif, maka dalam penelitian ini digunakan systematic random sampling atau sampel acak sistematis. Systematic random sampling menurut Sugiyono (2009:121) adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik ini adalah:

1. Tentukan populasi sasaran. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah tamu goverment dan tamu corporate yang menginap di Hotel Grand Aquila Bandung.

2. Tentukan sebuah tempat tertentu sebagai checkpoint, dalam penelitian ini yang menjadi tempat checkpoint adalah Hotel Grand Aquila Bandung.

3. Tentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling. Dalam penelitian ini waktu yang digunakan oleh peneliti adalah pukul 09.00-14.00 4. Lakukan orientasi lapangan, terutama pada checkpoint di Hotel Grand Aquila


(43)

Aquila Bandung. Orientasi ini akan dijadikan dasar untuk menentukan interval pemilihan pertama atau dasar banyaknya tamu. Pada penelitian ini yang diambil sebagai sampel bilangan ganjil adalah 1, 3, 5, 7, 9, 11, dan seterusnya sampai 86. 5. Tentukan ukuran sampel (n) pengunjung yang akan disurvei. Berdasarkan jumlah

sampel maka dalam satu hari (selama 10 hari) kuesioner yang harus diberikan minimal sebanyak 86/10 = 8.6 = 9 responden.

3.2.5Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menurut Sugiyono (2012:193) adalah sebagai berikut:

1. Wawancara, dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung dengan pihak yang bersangkutan yaitu tamu Hotel Grand Aquila sendiri untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan, pelanggan sasaran, program pemasaran khususnya pelaksanaan public relations.

2. Observasi, dilakukan dengan mengamati langsung objek yang berhubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai public relations di Hotel Grand Aquila Bandung.

3. Kuesioner, dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden. Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang dianggap paling tepat. Dalam kuesioner ini dikemukakan beberapa pertanyaan yang mencerminkan pengukuran indikator variabel x public relations dengan indikatornya news, written materials, audiovisual materials, dan corporate


(44)

identity materials dan variabel y keputusan menginap (Y) dengan indikatornya

yang mencakup pilihan produk atau jasa, pilihan pemasok, jumlah pesanan, persyaratan dan waktu pengiriman, persyaratan pelayanan dan metode pembayaran. Kuesioner ini ditujukan kepada tamu yang menginap di Hotel Grand Aquila Bandung tersebut.

4. Studi literatur, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, majalah ilmiah, guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari proses public relations dan keputusan menginap.

TABEL 3.4

TEKNIK PENGUMPULAN DAN SUMBER DATA DIKAITKAN DENGAN TUJUAN PENELITIAN

No Jenis data Sumber Data Primer/ Sekunder

Digunakan Untuk Tujuan Penelitian T-1 T-2 T-3

1 Wawancara Pihak management Hotel

Grand Aquila Bandung

Primer

2 Observasi Pelaksanaan Public

relations dan keputusan

menginap di Hotel Grand Aquila Bandung

Primer

√ √ √

3 Kuesioner Tamu yang menginap di

Hotel Grand Aquila

Bandung

Sekunder

√ √ √

4 Studi Literatur Public relations dan

peningkatan keputusan

menginap di Hotel Grand Aquila Bandung

Primer

√ √ √

Sumber : Data Primer dan Sekunder, diolah kembali

3.2.6PengujianValiditas dan Realibilitas

Pada suatu penelitian, data merupakan hal yang paling penting hal tersebut disebabkan karena data merupakan gambaran dari variabel yang diteliti serta


(45)

berfungsi membentuk hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.

3.2.6.1Hasil Pengujian Validitas

Dalam penelitian ini, dilakukan uji validitas unutuk mengukur bahwa terdapat kesamaan antara data yang ada dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Menurut Sugiyono (2012:177), Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan sata (mengukur itu valid). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya disukur. Instrumen yang valid harus memiliki validitas internal dan eksternal.

Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skoe semua item yang disusun menurut dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Rumus teknik korelasi product moment yakni sebagai berikut:

r =

 

 

 

 

2 2

2 2

Y Y

N X

X N

Y X

XY N


(46)

r = Indeks korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikolerasi. Keterangan:

r = koefisien korelasi product moment

n = jumlah sampel atau banyaknya responden X = skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item

ΣX = jumlah skor dalam distribusi X yang bersifat ordinal

ΣY = jumlah skor dalam distribusi Y yang bersifat ordinal

ΣX² = kuadrat faktor variabel X

ΣY² = kuadrat faktor variabel

Untuk mengadakan interprestasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Sugiyono (2012:250) adalah sebagai berikut:

TABEL 3.5

INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI

Besarnya Nilai Interpretasi

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2012:250)

Pengujian keberartian koefisien korelasi (t) dilakukan dengan taraf signifikansi 5%. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut:

n-2

t = r --- ; db = n-2 √ 1-r2

Keputusan pengujian validitas item instrumen, adalah sebagai berikut:

1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf signifikansi α=

0,05


(47)

3. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel

4. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 15 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (15-2=13), maka didapat nilai rtabel sebesar 0,514.

Berikut hasil pengolahan data dengan menggunakan software komputer SPSS (Statistical Product for Service Solution) 20 for windows menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena rhitung lebih besar daripada rtabel yang bernilai 0,514. Berikut hasil uji validitas intrumen penelitian:

TABEL 3.6

HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN No. Pertanyaan rhitung Signifikansi

Taraf

Signifikansi Keterangan PUBLIC RELATIONS

News

1. Berita yang dikeluarkan Hotel Grand Aquila Bandung

0.564 0.029 0.05 Valid

2. Informasi news yang disampaikan Hotel Grand Aquila Bandung

0.689 0.004 0.05 Valid

3. Frekuensi

penayangan news yang disampaikan Hotel Grand Aquila Bandung

0.833 0.000 0.05 Valid

4. Efektifitas media news yang digunakan oleh Hotel Grand Aquila Bandung

0.885 0.000 0.05 Valid


(48)

No. Pertanyaan rhitung Signifikansi

Taraf

Signifikansi Keterangan

5. Menggunakan media sosial dalam

melakukan promosi

0.879 0.000 0.05 Valid

6. Media sosial twitter yang digunakan sebagai alat promosi

0.675 0.006 0.05 Valid

7. Media sosial website yang digunakan sebagai alat promosi

0.721 0.002 0.05 Valid

8. Media sosial facebook yang digunakan sebagai alat promosi

0.718 0.003 0.05 Valid

Audiovisual Materials

9. Daya tarik profile

Hotel Grand Aquila 0.515 0.050 0.05 Valid

10. Frekuensi

menggungah profile Hotel Grand Aquila

0.521 0.046 0.05 Valid

Corporate Identitty Materials

11. Daya tarik desain logo Grand Aquila Bandung

0.845 0.000 0.05 Valid

12. Daya tarik desain/arsitektur bentuk bangunan Hotel Grand Aquila

0.546 0.035 0.05 Valid

13. Kesesuaian slogan ”a perfecxt blend of business and

leisure” dengan fasilitas yang ditawarkan Hotel Grand Aquila

0.819 0.000 0.05 Valid

14. Daya tarik seragam karyawan Hotel Grand Aquila Bandung


(49)

No. Pertanyaan rhitung Signifikansi

Taraf

Signifikansi Keterangan

15. Kebersihan dan keamanan Hotel Grand Aquila Bandung

0.842 0.000 0.05 Valid

16. Keramahan & kesopanan Karyawan Hotel Bandung

0.721 0.002 0.05 Valid

17. Variasi jenis makanan yang disuguhkan oleh Hotel Grand Aquila

0.694 0.004 0.05 Valid

KEPUTUSAN MENGINAP TAMU BISNIS Pemilihan Produk atau Jasa

1. Daya tarik Hotel Grand Aquila dibandingkan dengan hotel lain

0.802 0.000 0.05 Valid

2. Variasi produk yang ditawarkan Hotel Grand Aquila Bandung

0.609 0.016 0.05 Valid

Pemilihan Pemasok

3. Kemudahan

pemesanan melalui sales person Hotel Grand Aquila Bandung

0.701 0.04 0.05 Valid

4. Kemudahan

pemesanan melalui website Hotel Grand Aquila Bandung

0.629 0.012 0.05 Valid

Jumlah Pembelian

5. Besarnya jumlah tamu bisnis yang menginap di Hotel Grand Aquila dalam sekali kunjungan

0.758 0.001 0.05 Valid

6. Frekuensi tamu


(50)

No. Pertanyaan rhitung Signifikansi

Taraf

Signifikansi Keterangan

Hotel Grand Aquila dalam setahun

Waktu Menginap

7. Ketepatan waktu menginap di Hotel Grand Aquila Bandung

0.746 0.001 0.05 Valid

Persyaratan Pelayanan

8. Ketepatan fasilitas yang ditawarkan Hotel Grand Aquila Bandung

terhadap keinginan perusahaan

0.609 0.016 0.05 Valid

9. Kemampuan Hotel Grand Aquila Bandung

untuk memberikan pelayanan yang diinginkan perusahaan

0.750 0.01 0.05 Valid

10. Tingkat kemenarikan persyaratan

pelayanan yang ditawarkan Hotel Grand Aquila

0.802 0.000 0.05 Valid

Metode Pembayaran

11. Kemudahann pembayaran dengan uang tunai di Hotel Grand Aquila

0.681 0.005 0.05 Valid

12. Kemudahan

pembayaran dengan cara transfer melalui bank di Hotel Grand Aquila

0.611 0.016 0.05 Valid


(51)

Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel 3.6, pengukuran validitas pada 15 item pertanyaan untuk variabel public relations maupun variabel keputusan menginap tamu bisnis dinyatakan seluruh item pertanyaan valid dikarenakan nilai signifikansi yang didapat lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menyatakan bahwa instrumen penelitian tersebut mempunyai validitas dan dapat digunakan sebagai alat ukur yang benar.

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan dan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi adalah pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang dapat dipercaya (reliable). Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter uama instrument pengukuran yang baik. Ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement error).

Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas (alpha cronbach). Walaupun secara teori koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00-1,00, tetapi pada kenyataannya koefisien reliabilitas sebesar 1,00 tidak pernah dicapai dalam suatu pengukuran karena manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber yang sangat potensial untuk membuat kekeliruan. Koefisien korelasi dapat bertanda positif (+) atau negatif (-), tetapi dalam pengukuran reliabilitas yang besarnya kurang dari nol (0,00) tidak ada


(52)

artinya karena interpretasi reliabilitas selalu mengacu pada koefisien reliabilitas yang positif.

Pada penelitian ini reliabilitas di cari dengan menggunakan rumus alpha atau Cronbach’s alpha (α) dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai

merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.

Rumus alpha atau Cronbach’s alpha (α) sebagai berikut :

               

2

2 11 1 ) 1 ( t b k k r 

(Husein Umar, 2008:125 dan Suharsimi Arikunto, 2008:171) dimana : r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

2 t

= varians total

2

b

 = jumlah varians butir tiap pertanyaan

Jumlah varian butir tiap pertanyaan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir yang kemudian dijumlahkan (

2) sebagai berikut :

 

n n x x σ 2 2 2    

(Husein Umar, 2002:127) dimana :

n = jumlah sampel

σ = nilai varians

x = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)


(53)

Keputusan uji relibilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1.Jika koefiesien internal seluruh item rhitung ≥ rtabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan realibel.

2.Jika koefisien internal seluruh item rhitung < rtabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak relibilitas.

Reliabilitas variabel dapat diketahui dengan menggunakan software komputer SPSS (Statistical Product for Service Solution) 20.0, hal ini dikarenakan Cσ masing-masing variabel lebih besar dibandingkan dengan koefisien alpha cronbach yang bernilai 0,700.

Koefisien Alpha cronbach (Cσ) merupakan statistik paling umum yang dugunakan untuk menguji realibilitas suatu instrumen. Berikut tabel uji reliabilitas instrumen penelitian:

TABEL 3.7

HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

No Variabel

r hitung (Alpha Cronbach)

r tabel Keterangan

1 Public Relation 0,764 0,70 Reliabel

2 Keputusan Menginap 0,766 0,70 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa hasil tingkat reliability pada penelitian ini, untuk Public Relation yaitu sebesar 0,764 dan untuk keputusan menginap yaitu sebesar 0,766 maka penelitian ini dapat dipercaya karena tingkat realibility lebih besar dari 0,70.


(54)

4.2.7Teknik Analisis Data

4.2.7.1Teknik Analisis Data Deskriptif

Pada penelitian ini digunakan dua jenis analisis, yaitu:

1. Analisis deskriptif, khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif.

Public Relations yang dilakukan Hotel Grand Aquila Bandung yang terdiri dari

news (X1), written materials (X2), audiovisual materials (X3) dan corporate

identity materials (X4) dan Keputusan Menginap Hotel Grand Aquila bandung

yang terdiri dari pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur/travel agen, waktu pembelian, dan metode pembayaran.

2. Analisis kuantitatif, berupa pengujian hipotesa dengan menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab, sedangkan analisis kuantitatif menitikberatkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut, dapat deperoleh generalisasi yang bersifat komprehensif. Metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komprehensif.

Pengolahan data dari hasil wawancara kuesioner dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu:

1. Menyusun data

2. Kegiatan seleksi data ditujukan untuk mengecek kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian.


(55)

a. Member skor pada setiap item b. Menjumlahkan skor setiap item c. Menyusun rangking pada setiap item

d. Menyusun rangking skor pada setiap variabel penelitian

Pemberian skor jawaban pada setiap item angket dijadikan alat pengumpul data. Untuk masing-masing peryataan anget dimana penelitian ini menganalisis suatu variabel bebas yaitu program public relations (variabel X) yang memiliki dimensi yaitu news (X1), written materials (X2), audiovisual materials (X3) dan corporate identity materials (X4) dengan variabel terikat yaitu keputusan menginap (variabel

Y). Untuk setiap pertanyaan dari angket diberi 5 alternatif jawaban, seperti berikut:

TABEL 3.8

ALTERNATIF JAWABAN MENURUT SKALA LINKERT

Alternatif Jawaban Skala

Sangat setuju/selalu/sangat positif 5

Setuju/sering/positif 4

Ragu-ragu/kadang-kadang/netral 3

Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 2

Sangat tidak setuju/tidak pernah 1

Sumber : Sugiyono (2012:133)

3.2.7.2Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan skala ordinal seperti yang telah dijelaskan dalam operasionalisasi variabel, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval. Mentransformasi data ordinal menjadi interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametric yang mana


(1)

156

2. Gambaran mengenai tingkat keputusan menginap tamu bisnis di Hotel Grand Aquila Bandung yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan pemasok, jumlah pembelian, waktu menginap, persyaratan pelayanan dan metode pembayaran, penilaian tertinggi adalah persyaratan pelayanan. Hal tersebut merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan dan para tamu bisnis yang memberikan perysaratan keinginan dan pihak hotel akan memenuhi keinginan tersebut.

3. Public relations yang meliputi news, written materials, audiovisual materials, dan corporate identity materials memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap keputusan tamu bisnis untuk menginap.

5.2 Rekomendasi

Kegiatan public relations merupakan hal yang penting salam suatu hotel, karena memiliki bebrapa keuntungan diantaranya adalah sebagai media untuk berhubungan dengan tamu yang menjadi sasaran juga mempengaruhi perilaku konsumen yang tentunya bertujuan untuk memberikan keuntungan kepada perusahaan. Dalam hal ini penulis mencoba memberikan saran seperti hal-hal berikut:

1. Secara keseluruhan Public Relations yang meliputi news, written materials, audiovisual materials, dan corporate identity materials sudah dilakukan dengan baik dan terbukti mampu mempengaruhi keputusan untuk menginap di Hotel Grand Aquila Bandung. Namun hal yang harus diperhatikan pihak hotel lebih adalah dengan membuat kegiatan-kegiatan lain yang baru sehingga lebih mampu merangkul target sasaran yakni tamu bisnis untuk menginap di Hotel Grand Aquila Bandung pada saat mereka melakukan kegiatan bisnis. Berdasarkan hasil penelitan


(2)

157

ini ada beberapa hal yang bisa menjadi masukan yakni Hotel Grand Aquila lebih harus meningkatkan informasi dan media yang digunakan dalam penyampaian news yaitu menggunakan media yang mudah untuk digunakan dan didapatkan, meningkatkan kualitas dari media sosial yang digunakan sebagai alat promosi yaitu dengan memberikan informasi sejelas-jelasnya dan memberikan jawaban yang baik jika ada yang bertanya melalui media sosial tersebut, membuat sebuah profil perusahaan yang menarik dan tetap mempertahankan corporate identity materials yang dimiliki agar tetap menjadi sebuah ciri khas.

2. Persepsi tamu bisnis terhadap keputusan menginap secara umum dapat dinilai cukup baik, namun untuk mempertahankan bahkan meningkatkan keputusan menginap dapat dilakukan dengan terus mengetahui kebutuhan tamu bisnis yang berbeda-beda. Keputusan menginap yang mendapatkan nilai terendah adalah waktu menginap. Rekomendasi yang diberikan adalah hotel harus memfokuskan untuk berkomunikasi dengan baik dalam mengetahui waktu yang diinginkan tamu bisnis sehingga akan tepat.

3. Penelitian ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan, salah satunya yaitu pada teori-teori pendukung yang digunakan masih kurang lengkap diharapkan pada penelitian selanjutnya lebih dikembangkan teori-teori pendukung dan sebagai bahan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya di Hotel Grand Aquila Bandung, maka para peneliti selanjutnya dapat mengangkat masalah lain seperti loyalitas karena Hotel Grand Aquila sudah berdiri sejak tahun 1996 tentunya sudah memiliki tamu-tamu loyal yang sering menginap di Hotel Grand Aquila.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Sulastiyoni. (2006). Manajemen Penyelenggaraan Hotel, Penertbit Alfabeta

Ali, Hasan.(2009). Edisi Baru Marketing. Jakarta:PT. Buku Kita.

Arens, Williaam F., Michael F, Weigold., & Arens, Christian. (2011). Contemporary Advertising & Integrated Marketing Communications, 13th Edition, USA: Mc Graw Hill.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rhineja Cipta.

Asep, Hermawan. (2005). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: PT Grasindo.

Assauri. (1999). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Belch, George E & Belch, Michael A. (2012). An Integrated Marketing Communications Perspective, 9th Edition. USA: Mc Graw Hill

Bernays, Edward. L. (2002). Public Relations. Kessinger Publishing, LLC. Blackwell, et.al. (2001). Customer Behavior, Mason. OH: South Western.

Boyes, Walt. (2008). Public Relation or The Automation Industry International Journal of Tourism of Tourism Management, Oakland

Buchari, Alma. (2008). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : CV Alfabeta.

Caruana, Albert. (1997). Corporate reputation: concept and measurement. Emerald Group Publishing Limited.

Chen, Ruey-Shin. (2007). Research on the Purchase Behavior of Customer-to Customer Obline Auction, Journal of Marketing Channels.

Cravens, David W. & Piercy, Nigel F. (2006). Strategic Marketing 8th Edition. New York USA: Mc Graw-Hill Education.

Damanik J dan Weber HF. Perencanaan Ekowisata. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.


(4)

Frank, Jefkins. (2003). The Action of Public Relation (International Journal of Tourism Management).

Hanafiah, Della Shasyanisa. (2010). Pembentukan Corporate Image Hotel Santika Bandung Sebagai Business Hotel melalui Program Marketing, Bandung.

Hayes, Roger. (2008). Public Relations and Collaboration. Journal of Marketing International Public Relations Association 2008, Beijing.

Husein, Al Rasyid. (1994). Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala, Universitas Padjajaran, Bandung.

Husein, Umar. (2008). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Ghalia Indonesia, ISBN:979-450468-6

Hutton, James G.. (1999). The Definition, Dimensions and Domain of Public Relations. Public relations Review.

Kiousis, Spiro., Popescu, Cristina., & Mitrook, Michael. (2007). Understanding Influence on Corporate Reputation: An Exmanination of Public Relations Efforts, Media Coverage, Public Opinion, and Financial Performance From an Agenda-Buliding and AgendapSetting Perpective. Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane (2012). Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

___________ & Amstrong, Gary. (2012). Principles of Marketing. New Jersey: Prentice Hall.

Kretter, Anton & Kadekova, Zdenka. (2011). Advertising and Public Relations efficiency measurement and control.

Lee, Jong-ying; Brown, Mark G. (2009). Journal of food products marketing Morrison. (2010). Hospitality and Travel Marketing, Publishing as Delmar.

Lyness, Jack. (2008). Element of a PR Plan. Journal of Marketing International Journal of Tourism Management.

M, Taylor. (2007). “International Public Relations: Opportunities and Chalanges for the 21st Century” Handbook of Public Relations Heath R. (ed)

Morge, Sharon Drew. (1997). Selling with Integrity: Reinventing Sales through Collaboration, Respect and Serving.


(5)

Nenei, Yulianita. (2007). Dasar-dasar Public Relations. Bandung Pusat Penerbitan Universitas (P2U)-LPPM UNISBA

Oka, A Yoeti. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramit

Rambat, Lupiyoadi & Hamdani (2006). Manajemen Pemasaran jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Restu, Aditia Prunama. (2010). Pengaruh Program Public Relations terhadap Pembentukan Citra Hotel Grand Aquila Bandung , Bandung.

Reid, Robert D. (2009). Hospitality Marketing Management, Fifth Edition, Publishing as Prentice Hall.

Rizka, Ariditya. (2009). Pembentukkan Citra Perusahaan Hotel Jayakarta Bandung Sebagai Suite Hotel & Spa melalui Kegiatan Public Relations, Bandung.

Rondrigues, Jennifer. (2007). Hotel Public Relations – Five Tips to get more visibility foryour hotel International Journal of Tourism Management. Travellnk’d

Rosady, Ruslan. (2006). Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Penerbit Rajawali Pers. Jakarta.

Saladin, Djasim. (2007). Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran. Bandung: CV Linda Karya.

Schifman, Leon G dan Kanuk, Leslie Lazar. (2010). Consumer Behavior 10th Edition. New Jersey : Prentice Hall.

Sihite, Richard. (2000). Hotel Management. Surabaya: SIC.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV ALFABETA.

Sutisna. (2003). Perilaku Konsumen & Perilaku Pemasaran. Bandung. Risda Karya

Swasta, Basu dan T Hani Handoko. (2000). Manajemen Pemasaran: Analisa dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE.

Toth, Elizabeth. (2007). “The Future of Excellence in Public Relations and Communication Management.


(6)

Verci, Dejan.et.al. (2001). On the definition of Public Relations: a European View

Internet:

http:// www.kompas.com http://www.tempointeraktif.com

http://www.grandaquila-international.com http://www.bps.go.id


Dokumen yang terkait

Laporan praktek kerja lapangan di Hotel Grand Aquila Bandung

1 6 44

PENGARUH WEBSITE ATTRIBUTE TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI AMAROOSSA HOTEL BANDUNG: Survei pada tamu individu yang menginap di Amaroossa Hotel.

2 6 55

PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP DI ASTON TROPICANA HOTEL BANDUNG : Survei Pada Tamu Individu yang Menginap di Aston Tropicana Hotel Bandung.

0 2 76

PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL GRAND ROYAL PANGHEGAR BANDUNG: Survei pada tamu yang menginap di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung.

2 3 61

UPAYA MENINGKATKAN KEPUASAN TAMU YANG MENGINAP DI GRAND SERITI BOUTIQUE HOTEL BANDUNG MELALUI PROGRAM SERVICE RECOVERY :Survei Pada Tamu Individu Grand Seriti Boutique Hotel Bandung.

0 1 73

PENGARUH PROGRAM SALES PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI GRAND SETIABUDI HOTEL APARTMENT BANDUNG: Survei terhadap tamu individu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung.

0 1 69

UPAYA MENINGKATKAN KEPUTUSAN MENGINAP TAMU AMAROOSSA HOTEL MELALUI STRATEGI BRAND POSITIONING :Survei terhadap tamu yang menginap di Amaroossa Hotel.

2 6 71

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI THE MAJESTY HOTEL BANDUNG :Survei terhadap tamu individual yang menginap di The Majesty Hotel Bandung.

5 8 71

PENGARUH STRATEGI PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP DI SAVOY HOMANN BIDAKARA HOTEL BANDUNG:Survei pada Tamu Bisnis yang Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.

0 2 53

Apprenticeship Report At Grand Aquila Hotel, Bandung.

0 0 9