HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MENYIMAK.

(1)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAKT ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Batasan Masalah ... 3

1.3. Rumusan Masalah ... 3

1.5. Tujuan Penelitian ... 4

1.6. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Motivasi Belajar 2.1.1. Pengertian Motivasi ... 5

2.1.2. Motivasi Belajar ... 7

2.1.3. Fungsi Motivasi Belajar ... 10

2.1.4. Jenis-jenis Motivasi Belajar ... 11

2.1.5. Meningkatkan Motivasi Belajar ... 12

2.2. Hasil Belajar 2.2.1. Pengertian Hasil Belajar ... 15

2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 17

2.3. Menyimak 2.3.1. Pengertian Menyimak ... 18

2.3.2. Jenis-jenis Menyimak... 20

2.3.3. Tujuan Menyimak ... 20


(2)

2.3.5. Proses Menyimak ... 24

2.4. Kerangka Berpikir ... 25

2.5. Hipotesis ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ... 27

3.2. Variabel dan Desain Penelitian ... 27

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

3.5. Instrumen Penelitian ... 28

3.6. Teknik Analisis Data ... 29

3.7. Hipotesis Statistik ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 32

4.2. Uji Persyaratan Analisis ... 33

4.2.1. Uji Validitas Data X dan Y ... 33

4.2.2. Homogenitas Variansi Data X dan Y ... 33

4.2.3. Uji Normalitas Data X dan Y ... 34

4.3. Analisis Data ... 34

4.4. Pengujian Hipotesis ... 36

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 40

5.2. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 42

LAMPIRAN ... 44


(3)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia untuk berinteraksi antar sesama masyarakat. Dengan adanya komunikasi orang dapat mengutarakan ide, perasaan, gagasan, pikiran dan keinginan.

Di era globalisasi, penggunaan bahasa terutama bahasa asing menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini diperlukan agar manusia dapat mengetahui informasi dari penjuru negara-negara lain dan dapat mengenal bangsa-bangsa lain dari belahan dunia yang berbeda. Melalui penggunaan bahasa asing orang dapat saling berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara lain.

Salah satu bahasa asing yang dipelajari di Perguruan Tinggi di Indonesia, seperti halnya di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah bahasa Jerman. Dalam proses mempelajari bahasa Jerman ini, setiap mahasiswa diharapkan mampu menguasai empat keterampilan berbahasa yang saling berkaitan, yaitu keterampilan menyimak (Hörverstehen), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit), keterampilan membaca (Leseverstehen), dan keterampilan menulis (Schreibfertigkeit). Penguasaan keempat keterampilan tersebut sangat diperlukan, karena merupakan dasar bagi setiap mahasiswa bahasa Jerman.


(4)

Menguasai empat keterampilan berbahasa tersebut bagi mahasiswa bahasa Jerman, bukan merupakan hal yang mudah. Bagi sebagian mahasiswa keterampilan menyimak (Hörverstehen) merupakan keterampilan berbahasa yang dianggap paling sulit dibandingkan dengan keterampilan-keterampilan berbahasa lainnya. Banyak mahasiswa menghadapi kesulitan pada mata kuliah Hören ini. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pada tahun 2005 menunjukkan bahwa keterampilan menyimak (Hörverstehen) mahasiswa bahasa Jerman belum mencapai hasil yang optimal, sehingga hasil belajar yang diperoleh mahasiswa bahasa Jerman pun tidak sebaik hasil belajar pada ketiga keterampilan lainnya. Hal ini disebabkan karena kebanyakan dari mereka selain tidak suka terhadap mata kuliah Hören, mereka juga merasa sulit untuk mengikutinya.

Selain itu, hal tersebut juga disebabkan oleh faktor-faktor lainnya, seperti: a) faktor dari luar diri (ekstrinsik), yaitu: situasi atau kondisi pada saat menyimak, isi teks menyimak dan kualitas dari media yang di simak, dan b) faktor dari dalam diri (instrinsik), yaitu: intelegensi, daya konsentrasi, minat, dan motivasi mahasiswa pada saat menyimak. Dari faktor-faktor di atas, salah satu faktor yang dianggap cukup berpengaruh dalam menentukan keberhasilan mahasiswa dalam mata kuliah Hören ini adalah faktor dari dalam diri (instrinsik), yaitu motivasi mahasiswa pada saat menyimak. Faktor motivasi ini diduga mempunyai hubungan yang erat dengan hasil belajar menyimak mahasiswa, sebab motivasi merupakan salah satu alat penggerak atau pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu demi tercapainya suatu tujuan, dan motivasi sangat memegang peranan penting dalam mewujudkan tujuan belajar tersebut.


(5)

3

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Hubungan antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Menyimak”

1.2 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus dan hasil yang dicapai lebih akurat, maka penulis membatasi masalah pada “Hubungan antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Menyimak Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI”

1.3 Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini termuat dalam pertanyaan berikut:

a. Bagaimana gambaran umum motivasi belajar mahasiswa semester II? b. Bagaimana gambaran umum hasil belajar menyimak mahasiswa semester

II?

c. Apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar menyimak mahasiswa semester II?

d. Seberapa besar kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar menyimak mahasiswa semester II?


(6)

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a. Motivasi belajar mahasiswa semester II.

b. Hasil belajar menyimak mahasiswa semester II.

c. Hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar menyimak mahasiswa semester II.

d. Kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar menyimak mahasiswa semester II.

1.5 Manfaat Penelitian

Selain memiliki tujuan yang hendak dicapai, penelitian ini pun diharapkan dapat memberikan manfaat:

a. Memberikan gambaran mengenai hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar mahasiswa dalam mempelajari bahasa Jerman, khususnya dalam mata kuliah Hören.

b. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan informasi bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman UPI dalam upaya peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Hören. c. Penulis lain dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai pembanding


(7)

32 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Data dalam penelitian ini terdiri dari atas dua variabel, yaitu motivasi belajar sebagai variabel bebas (variabel X) dan hasil belajar menyimak sebagai variabel terikat (variabel Y). Data variabel X diperoleh dari hasil angket motivasi belajar, sedangkan data variabel Y diperoleh dari hasil ujian akhir semester (UAS) pada mata kuliah Hören terhadap 23 mahasiswa, yaitu mahasiswa semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI. Data-data tersebut digambarkan sebagai berikut:

a. Hasil angket motivasi belajar

Berdasarkan hasil angket dalam penelitian ini, diketahui bahwa skor tertinggi motivasi belajar adalah 120. Skor maksimal yang diperoleh oleh mahasiswa adalah 95 (79 dalam skala 100), skor terendah adalah 71 (59 dalam skala 100), dengan skor rata-rata sebesar 68,17.

b. Hasil belajar menyimak

Berdasarkan hasil tes diketahui skor tertinggi hasil belajar menyimak adalah 100. Skor tertinggi yang diperoleh oleh mahasiswa adalah 84 (dalam skala 100) dan skor terendah yang diperoleh oleh mahasiswa adalah 40 (dalam skala 100), dengan skor rata-rata sebesar 64,52.


(8)

4.2 Uji Persyaratan Analisis

Sebelum melakukan analisis data dan uji hipotesis, dilakukan terlebih dahulu uji persyaratan analisis data, yang terdiri atas:

1. Uji Validitas Data Variabel X dan Y

2. Uji Homogenitas Variansi Data Variabel X dan Y 3. Uji Normalitas Data Variabel X dan Y

4.2.1 Uji Validitas Data Variabel X dan Y

Dari hasil penghitungan uji validitas untuk data X diperoleh thitung sebesar 12,19. Dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk = 4, diperoleh ttabel sebesar 2,13. Hal tersebut menunjukkan, bahwa thitung lebih besar dari ttabel. Dengan kata lain, variabel data X dinyatakan valid.

Dari hasil pengolahan uji validitas untuk data Y diperoleh thitung sebesar 28,57. Dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk = 4, diperoleh ttabel sebesar 2,13. Hal tersebut menunjukkan, bahwa thitung lebih besar dari ttabel. Dengan kata lain, variabel data Y dinyatakan valid.

4.2.2 Homogenitas Variansi Data Variabel X dan Y

Penghitungan uji homogenitas Variabel X dan Y menunjukkan, bahwa nilai Fhitung adalah 0,33. Berdasarkan tabel distribusi F dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 22 pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh harga Ftabel = 4,30. Hal tersebut menunjukkan Fhitung lebih kecil daripada Ftabel. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa variansi variabel X dan Y bersifat homogen.


(9)

34

4.2.3 Uji Normalitas Data Variabel X dan Y

Dari hasil penghitungan uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors untuk variabel X, diperoleh Lhitung sebesar 0,1098. Dengan jumlah sampel (n) = 23 dan pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh Ltabel = 0,190. Tampak bahwa Lhitung lebih kecil daripada Ltabel. Hal ini berarti data X berdistribusi normal.

Melalui uji Lilliefors untuk variabel Y diperoleh Lhitung 0,1281. Dengan jumlah sampel (n) = 23 dan pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh Ltabel = 0,190. Tampak bahwa Lhitung lebih kecil daripada Ltabel. Dengan kata lain, data Y berdistribusi normal.

4.3 Analisis Data

Setelah memperoleh hasil uji homogenitas dan uji normalitas variabel X dan variabel Y, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Identifikasi Persamaan Regresi

Melalui penghitungan statistik uji persamaan regresi antara motivasi dan hasil belajar menyimak, diperoleh harga a = -59,84 dan b = 1,82, sehingga persamaan regresi Ŷ = a + bX adalah Ŷ = -59,84 + 1,82X.

b. Uji Linearitas Persamaan Regresi

Untuk menguji signifikasi dan linearitas regresi, digunakan penghitungan analisis varians (ANAVA). Berdasarkan hasil analisis diperoleh Fhitung sebesar 11,96 untuk uji keberartian Regresi. Dengan bantuan daftar distribusi F dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 21 dan pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh Ftabel


(10)

4,32. Hal ini menunjukkan, bahwa Fhitung lebih besar daripada Ftabel. Dengan kata lain, persamaan regresi signifikan.

Penghitungan uji kelinearan regresi menghasilkan Fhitung 2,45. Dengan bantuan daftar distribusi F dengan dk pembilang 12, dk penyebut 9 dan pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh Ftabel 3,07. Hal ini menunjukkan, bahwa Fhitung lebih kecil daripada Ftabel. Hal ini juga berarti, bahwa regresi tersebut bersifat linear. Dengan kata lain uji kelinearan regresi ini dapat diterima.

Dari penghitungan koefisien arah regresi diperoleh thitung 2,45. Dengan derajat kebebasan (dk) 21 dan pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttabel sebesar 1,72. Hal ini menunjukkan, bahwa thitung lebih besar daripada ttabel. Hal ini juga berarti, bahwa arah regresi berdasarkan persamaan Ŷ = -59,84 + 1,82X adalah signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa variabel Y tergantung pada variabel X.

c. Penghitungan Koefisien Korelasi

Penghitungan koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar menyimak. Rumus yang digunakan adalah koefisien korelasi Pearson Product Moment. Melalui rumus ini diperoleh nilai r = 0,60. Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi menurut Arikunto (1990:154), koefisien korelasi tersebut termasuk kategori kelompok cukup.

Untuk menghitung keberartian koefisien korelasi digunakan uji t. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh thitung = 3,42 dengan dk 21 dan pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh harga ttabel = 1,72. Dengan kata lain, thitung lebih


(11)

36

besar daripada ttabel. Hal tersebut dapat disimpulkan, bahwa koefisien variabel X dan Y signifikan.

d. Penghitungan Koefisien Determinasi

Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi, selanjutnya menghitung koefisien determinasi. Untuk menghitung koefisien determinasi digunakan rumus:

kd = r2 x 100%

= 0,602 x 100% = 0,36 x 100% = 36%

Berdasarkan penghitungan di atas dapat disimpulkan, bahwa motivasi belajar terhadap hasil belajar menyimak memberikan kontribusi sebesar 36%.

4.4 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan analisis statistik diketahui bahwa koefisien korelasi r sebesar 0,60. Korelasi tersebut termasuk pada kategori kelompok cukup, karena berada pada interval 0,41 – 0,70. Untuk menghitung keberartian koefisien korelasi diketahui dengan menggunakan uji t. Berdasarkan proses penghitungan statistik diperoleh nilai thitung sebesar

3,42. Dengan dk 21 dan pada taraf nyata

α = 0,05 diperoleh harga ttabel = 1,72.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar daripada ttabel, sehingga dapat diartikan bahwa antara variabel X dan Y memiliki hubungan. Dari hasil penghitungan di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat hubungan antara


(12)

motivasi belajar dan hasil belajar menyimak, dengan kata lain hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, telah terbukti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan hasil belajar menyimak. Motivasi belajar memberikan konstribusi sebesar 36% terhadap hasil belajar menyimak. Hubungan tersebut berbanding lurus, artinya semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa, maka semakin baik pula hasil belajar menyimak yang dicapai oleh mahasiswa.

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, keterampilan menyimak (Hörverstehen) merupakan keterampilan yang dianggap paling sulit di antara keterampilan-keterampilan berbahasa lainnya, ini terbukti dari hasil yang dicapai oleh mahasiswa bahasa Jerman belum mencapai hasil yang optimal dibandingkan dengan hasil pada ketiga keterampilan berbahasa lainnya. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti faktor dari luar diri (ekstrinsik) yaitu situasi dan kondisi saat menyimak, isi teks menyimak dan kualitas dari media yang di simak, dan faktor dari dalam diri yaitu intelegensi, daya konsentrasi, minat dan motivasi mahasiswa pada saat menyimak. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar menyimak adalah motivasi belajar, sebab motivasi belajar merupakan alat penggerak atau pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu demi tercapainya suatu tujuan tertentu.


(13)

38

Hasil pembuktian hipotesis tersebut cukup logis, karena dengan adanya dorongan yang berasal dari dalam diri mereka, maka mahasiswa mampu bertindak dalam mencapai suatu tujuan. Tindakan yang dapat dilakukan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah meningkatkan frekuensi, durasi, persistensi, devosi, tingkat aspirasi dalam kegiatan belajar, dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam kegiatan belajar.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar menyimak sebesar 36%. Hal tersebut berarti motivasi belajar merupakan bagian yang kecil dari faktor yang mempengaruhi hasil belajar menyimak, sisanya 64% ditentukan oleh faktor-faktor yang lainnya. Menurut penelitian sebelumnya, faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar menyimak adalah faktor strategi menyimak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Vilyanti pada tahun 2005, ditemukan bahwa penggunaan strategi menyimak mahasiswa bahasa Jerman mampu mengatasi kesulitan-kesulitan pada saat menyimak teks bahasa Jerman. Selain itu, kemampuan menyimak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebiasaan mendengarkan kaset bahasa Jerman. Dalam penelitiannya, Sandiaputri (2005) menunjukkan bahwa semakin sering seseorang menyimak kaset berbahasa Jerman, maka semakin baik pula kemampuan menyimaknya. Penelitian yang telah dipaparkan di atas menunjukkan bahwa hasil belajar menyimak mahasiswa bahasa Jerman juga dipengaruhi oleh faktor lainnya, namun salah satu faktor yang paling mempengaruhi hasil belajar menyimak mahasiswa bahasa Jerman adalah motivasi belajar.


(14)

Pernyataan di atas dan hasil pembuktian hipotesis memperkuat hasil penelitian bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar menyimak. Dapat dikatakan, bahwa motivasi belajar memberikan kontribusi yang positif terhadap hasil belajar menyimak. Oleh karena itu, guna meningkatkan hasil belajar menyimak mahasiswa, maka perlu dioptimalkan motivasi belajar dan diperhatikan pula faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar menyimak.


(15)

40 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar menyimak, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

a. Motivasi belajar mahasiswa semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI tahun ajaran 2008/2009 cukup, yaitu sebesar 68,17 dari skor maksimum 100.

b. Hasil belajar menyimak mahasiswa semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI tahun ajaran 2008/2009 cukup, yaitu sebesar 64,52 dari skor maksimum 100.

c. Terdapat hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar menyimak. Hal ini dapat dibuktikan melalui koefisien korelasi r = 0,60, yang mana koefisien korelasi tersebut termasuk kategori cukup.

d. Terdapat kontribusi positif antara motivasi belajar dan hasil belajar menyimak sebesar 36%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, motivasi belajar dan hasil belajar menyimak mahasiswa semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI tahun ajaran 2008/2009 dapat dikatakan cukup. Oleh karena itu, hal tersebut perlu ditingkatkan lagi agar hasil belajar mahasiswa dapat mencapai hasil yang lebih


(16)

maksimal pula. Guna meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar menyimak, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

a. Meningkatkan motivasi belajar:

• Bagi seorang pengajar dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, sebaiknya memberikan materi pelajaran yang jelas dan menarik, memberikan simulasi sebelum masuk ke dalam materi yang akan diberikan, menciptakan suasana yang menyenangkan, menciptakan situasi yang kompetitif antar mahasiswa secara sehat dan memberikan rewards, berupa hadiah atau pujian bagi mahasiswa yang aktif.

• Bagi mahasiswa dalam meningkatkan motivasi belajar, hendaknya dapat memahami tujuan yang ingin diraih dalam belajar, meningkatkan durasi, frekuensi, dan devosi dalam belajar, lebih banyak berlatih baik secara individu maupun kelompok, lebih aktif di dalam kelas serta memperbaiki cara belajar dengan metode dan strategi yang lebih baik.

b. Untuk meningkatkan hasil belajar menyimak, sebaiknya mahasiswa sering melakukan kegiatan menyimak bukan hanya pada saat di perkuliahan, tetapi juga di luar perkuliahan. Di luar perkuliahan mereka bisa menyimak Compact Disc (CD) berbahasa Jerman yang lain, seperti menyimak drama-drama berbahasa Jerman, lirik-lirik lagu berbahasa Jerman serta dialog-dialog berbahasa Jerman pada saat menonton film Jerman.


(17)

42

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1990. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Ahmadi, M. 1990. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra. Malang: Penerbit Y A 3

Dahlhaus, B. 1994. Fertigkeit Hören. Berlin: Langenscheidt Djamarah, S.B. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gick, C. 2000. Zertifikat Deutsch der schnelle Weg. Berlin: Langenscheidt Hamalik, O. 1992. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo ---. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Purwanto, N. 2004. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rampillon, U. 1985. Lerntechniken im Fremsprachenunterricht Handbuch. München: Max Hueber Verlag

Saleh. [Online]. Tersedia:http://sekolah-online.net

Sandiaputri, P.D. 2005. Hubungan antara Kebiasaan Mendengarkan Kaset Bahasa Jerman dengan Kemampuan Menyimak Mahasiswa Semester IV Program Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI Bandung. Skripsi FPBS UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press

Schiele & Schreyer. 1994. [Online]. Tersedia

http://de.wikipedia.org/wiki/Motivation

Schumman, A. 1995. Übungen zum Hörverstehen, in Bausch et.al (1995) Handbuch Fermdsprachenunterrichts. Tübingen: Francke Verlag Sperling. 2002. [Online]. Tersedia:http://www.psikologi.com


(18)

Suhendar, M.E. & Supinah, P. 1992. MKDU Bahasa Indonesia. “Pengajaran dan Ujian Keterampilan Menyimak dan Keterampilan Berbicara”. Bandung: Pioner Jaya

Syamsuddin, A. 1990. Pedoman Studi Psikologi Kependidikan. Bandung: Rineka Cipta

---. 2002. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: Rosdakarya

---. 2003. Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosdakarya

Tahar, I. & Enceng. 2006. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, vol.7 No. 2, September 2006. Hubungan antara Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar.

Tarigan, H.G. 1994. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Tuasikal, F. 2005. Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Viliyanti, M.R. 2005. Die Beziehung zwischen den Hörtstrategien und der Lernleistung der Studierenden im Fach Hörverstehen. Skripsi FPBS UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Wegge. 1993. [Online]. Tersedia:http://de.wikipedia.org/wiki/Motivation ---. 1998. [Online]. Tersedia:http://de.wikipedia.org/wiki/Motivation

Widaningsih, D. 2005. Evaluasi Pendidikan Matematika Berdasarkan Kurikulum 2004 pada Pendidikan Matematika FKIP Unsil. Tasikmalaya: Tidak Diterbitkan


(1)

Hasil pembuktian hipotesis tersebut cukup logis, karena dengan adanya dorongan yang berasal dari dalam diri mereka, maka mahasiswa mampu bertindak dalam mencapai suatu tujuan. Tindakan yang dapat dilakukan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah meningkatkan frekuensi, durasi, persistensi, devosi, tingkat aspirasi dalam kegiatan belajar, dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam kegiatan belajar.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar menyimak sebesar 36%. Hal tersebut berarti motivasi belajar merupakan bagian yang kecil dari faktor yang mempengaruhi hasil belajar menyimak, sisanya 64% ditentukan oleh faktor-faktor yang lainnya. Menurut penelitian sebelumnya, faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar menyimak adalah faktor strategi menyimak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Vilyanti pada tahun 2005, ditemukan bahwa penggunaan strategi menyimak mahasiswa bahasa Jerman mampu mengatasi kesulitan-kesulitan pada saat menyimak teks bahasa Jerman. Selain itu, kemampuan menyimak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebiasaan mendengarkan kaset bahasa Jerman. Dalam penelitiannya, Sandiaputri (2005) menunjukkan bahwa semakin sering seseorang menyimak kaset berbahasa Jerman, maka semakin baik pula kemampuan menyimaknya. Penelitian yang telah dipaparkan di atas menunjukkan bahwa hasil belajar menyimak mahasiswa bahasa Jerman juga dipengaruhi oleh faktor lainnya, namun salah satu faktor yang paling mempengaruhi hasil belajar menyimak mahasiswa bahasa Jerman adalah motivasi belajar.


(2)

39

Pernyataan di atas dan hasil pembuktian hipotesis memperkuat hasil penelitian bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar menyimak. Dapat dikatakan, bahwa motivasi belajar memberikan kontribusi yang positif terhadap hasil belajar menyimak. Oleh karena itu, guna meningkatkan hasil belajar menyimak mahasiswa, maka perlu dioptimalkan motivasi belajar dan diperhatikan pula faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar menyimak.


(3)

40 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar menyimak, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

a. Motivasi belajar mahasiswa semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI tahun ajaran 2008/2009 cukup, yaitu sebesar 68,17 dari skor maksimum 100.

b. Hasil belajar menyimak mahasiswa semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI tahun ajaran 2008/2009 cukup, yaitu sebesar 64,52 dari skor maksimum 100.

c. Terdapat hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar menyimak. Hal ini dapat dibuktikan melalui koefisien korelasi r = 0,60, yang mana koefisien korelasi tersebut termasuk kategori cukup.

d. Terdapat kontribusi positif antara motivasi belajar dan hasil belajar menyimak sebesar 36%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, motivasi belajar dan hasil belajar menyimak mahasiswa semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI tahun ajaran 2008/2009 dapat dikatakan cukup. Oleh karena itu, hal tersebut perlu ditingkatkan lagi agar hasil belajar mahasiswa dapat mencapai hasil yang lebih


(4)

41

maksimal pula. Guna meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar menyimak, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

a. Meningkatkan motivasi belajar:

• Bagi seorang pengajar dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, sebaiknya memberikan materi pelajaran yang jelas dan menarik, memberikan simulasi sebelum masuk ke dalam materi yang akan diberikan, menciptakan suasana yang menyenangkan, menciptakan situasi yang kompetitif antar mahasiswa secara sehat dan memberikan rewards, berupa hadiah atau pujian bagi mahasiswa yang aktif.

• Bagi mahasiswa dalam meningkatkan motivasi belajar, hendaknya dapat memahami tujuan yang ingin diraih dalam belajar, meningkatkan durasi, frekuensi, dan devosi dalam belajar, lebih banyak berlatih baik secara individu maupun kelompok, lebih aktif di dalam kelas serta memperbaiki cara belajar dengan metode dan strategi yang lebih baik.

b. Untuk meningkatkan hasil belajar menyimak, sebaiknya mahasiswa sering melakukan kegiatan menyimak bukan hanya pada saat di perkuliahan, tetapi juga di luar perkuliahan. Di luar perkuliahan mereka bisa menyimak Compact Disc (CD) berbahasa Jerman yang lain, seperti menyimak drama-drama berbahasa Jerman, lirik-lirik lagu berbahasa Jerman serta dialog-dialog berbahasa Jerman pada saat menonton film Jerman.


(5)

42

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1990. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Ahmadi, M. 1990. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra. Malang: Penerbit Y A 3

Dahlhaus, B. 1994. Fertigkeit Hören. Berlin: Langenscheidt Djamarah, S.B. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gick, C. 2000. Zertifikat Deutsch der schnelle Weg. Berlin: Langenscheidt Hamalik, O. 1992. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo ---. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Purwanto, N. 2004. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rampillon, U. 1985. Lerntechniken im Fremsprachenunterricht Handbuch. München: Max Hueber Verlag

Saleh. [Online]. Tersedia:http://sekolah-online.net

Sandiaputri, P.D. 2005. Hubungan antara Kebiasaan Mendengarkan Kaset Bahasa Jerman dengan Kemampuan Menyimak Mahasiswa Semester IV Program Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI Bandung. Skripsi FPBS UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press

Schiele & Schreyer. 1994. [Online]. Tersedia http://de.wikipedia.org/wiki/Motivation

Schumman, A. 1995. Übungen zum Hörverstehen, in Bausch et.al (1995) Handbuch Fermdsprachenunterrichts. Tübingen: Francke Verlag Sperling. 2002. [Online]. Tersedia:http://www.psikologi.com


(6)

43

Suhendar, M.E. & Supinah, P. 1992. MKDU Bahasa Indonesia. “Pengajaran dan Ujian Keterampilan Menyimak dan Keterampilan Berbicara”. Bandung: Pioner Jaya

Syamsuddin, A. 1990. Pedoman Studi Psikologi Kependidikan. Bandung: Rineka Cipta

---. 2002. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: Rosdakarya

---. 2003. Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosdakarya

Tahar, I. & Enceng. 2006. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, vol.7 No. 2, September 2006. Hubungan antara Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar.

Tarigan, H.G. 1994. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Tuasikal, F. 2005. Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Viliyanti, M.R. 2005. Die Beziehung zwischen den Hörtstrategien und der Lernleistung der Studierenden im Fach Hörverstehen. Skripsi FPBS UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Wegge. 1993. [Online]. Tersedia:http://de.wikipedia.org/wiki/Motivation ---. 1998. [Online]. Tersedia:http://de.wikipedia.org/wiki/Motivation

Widaningsih, D. 2005. Evaluasi Pendidikan Matematika Berdasarkan Kurikulum 2004 pada Pendidikan Matematika FKIP Unsil. Tasikmalaya: Tidak Diterbitkan