Perancangan Busana Siap Pakai untuk Wanita Urban dengan Inspirasi dari Wayang Cinta Jawa.

(1)

ABSTRAK

Rangkultura merupakan gabungan dari dua kosa kata yaitu merangkul dan kultur, yang berarti merangkul dua kebudayaan atau kultur yang berbeda. Dalam konteks ini adalah kebudayaan Cina dan Jawa dengan inspirasinya yaitu kesenian Wayang Kulit Cina Jawa.

Konsep yang diambil untuk koleksi busana ini memperlihatkan adanya akulturasi diantara dua kebudayaan yaitu Cina dan Jawa, dimana dalam wujud konkritnya dapat dilihat dalam kesenian Wayang Cina Jawa atau yang biasa disebut dengan Wacinwa. Dengan mengambil ragam hias Cina yang terdapat dalam boneka Wacinwa dan pemakaian kain lurik yang merupakan khas Jawa dituangkan kedalam sebuah koleksi desain busana.

Tahap produksi dilakukan sesuai dengan hasil pengolahan konsep menjadi desain busana yang kemudian dibuat dalam bentuk aslinya. Busana dibuat dengan menggunakan reka bahan laser cutting sehingga dapat mewujudkan kesan bayangan yang terinspirasi dari kesenian Wayang Kulit.

Koleksi ini ditujukan untuk wanita usia 24-33 tahun yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Busana ini cocok untuk menghadiri acara-acara khusus seperti peragaan busana, konser musik, acara makan malam, atau sekedar untuk jalan-jalan.

Keywords: modern etnik, asimetris, elegan, tegas


(2)

ABSTRACT

Rangkultura is a combination of two word, embrace and culture. It means embracing two cultures or two different cultures. In this context tells about Chinese culture and Javanese culture with Wayang Cina Jawa as the inspiration.

The concept of these collection shows acculturation between two cultures, China and Java. Which in the concrete form can be seen in the art of Wayang Cina Jawa or commonly referred to Wacinwa. By taking the Chinese decoration that can be seen from the Wacinwa doll and using kain lurik, which is the characteristic of Java is poured into a fashion collection.

The production is done according to the results of processing the concept into sketch and then the concrete design. The clothes is decorated using manipulating fabric which is laser cutting so it can manifest the impression of the Wayang Kulit.

This collection is suitable for women between age 24-33 years old who lives in big city such as Jakarta, Bandung, Yogyakarta and Surabaya. It can be wear for special occassion such as attending fashion show, music concert, gala dinner, or just for daily hang out.

Keywords: modern ethnic, asymmetric, elegant, sharp


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus oleh karena anugerah dan kasihNya yang selalu memberikan kesehatan jasmani dan rohai sehingga Tugas Akhir perancangan busana ready to wear deluxe Rangkultura dapat diselesaikan. Laporan ini dibuat sebagai hasil akhir dari perkuliahan yang dilakukan selama tiga tahun. Semua ilmu selama menempuh kuliah yang didapat dituangkan pada laporan ini.

Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan dari dekan fakultas seni rupa dan desain. ketua program D-III seni rupa dan desain, dosen pembimbing, dosen pengajar, dan dosen penguji. Sehingga dapat melaksanakan tugas akhir ini. Terima kasih telah membantu dari awal proses hingga akhir penyusunan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat dimengerti dan memberikan manfaat bagi para pembacanya. Mohon maaf apabila laporain ini memiliki kekurangan. Kritik dan saran pembaca bagi laporan ini sangat membantu untuk di kemudian hari agar tidak terulang kembali.

Bandung, 8 Desember 2016

Raphaela Inez


(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... LEMBAR PERSETUJUAN ... LEMBAR PENGESAHAN ... LEMBAR PERSYARATAN HASIL KARYA PRIBADI ... LEMBAR PERSYARATAN PUBLIKASI LAPORAN KERJA PRAKTIK ...

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Masalah Perancangan ... 2

1.3Batasan Perancangan ... 2

1.4Tujuan Perancangan ... 2

1.5Metode Perancangan ... 3

1.6Sistematika Penulisan ... 4

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 2.1 Teori Fashion ... 5

2.2 Teori Busana ... 6

2.3 Teori Desain ... 6

2.4 Teori Budaya ... 7

2.4.1 Budaya Cina di Indonesia... 7

2.4.2 Budaya Jawa ... 8

2.4.3 Teori Akulturasi Budaya ... 8

2.5 Teori Pola ... 9

2.6 Teori Warna ... 11

2.7 Teori Reka Bahan Tekstil Menggunakan Laser Cutting... 12

BAB 3 OBJEK STUDI ... 3.1 Trend Forecasting 2017/2018 Grey Zone ... 13


(5)

3.1.1 Tema Vigilant dalam buku Trend Forecasting 2017/2018

The Grey Zone ... 14

3.2 Wayang Cina-Jawa ... 15

3.2.1 Sejarah ... 17

3.2.2 Perbandingan Wacinwa dengan Wayang Kulit dan Potehi ... 19

3.3 Bentuk-Bentuk Visual Kebudayaan Cina dan Jawa dalam Kesenian Wacinwa ... 20

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN ... 4.1 Perancangan Umum ... 28

4.1.1 Image Board ... 28

4.1.2 Konsep ... 29

4.1.3 Koleksi Desain ... 30

4.2 Perancangan Khusus ... 31

4.2.1 Desain I ... 31

4.2.2 Desain II ... 33

4.2.3 Desain III ... 34

4.2.4 Desain IV ... 37

4.3 Perancangan Detail ... 39

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ... 5.1 Simpulan ... 40

5.2 Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

CV ... 43

LAMPIRAN ... 44


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pola dasar ... 10

Gambar 2.2 Mesin laser cutting engraving ... 12

Gambar 3.1 Tema Vigilant ... 14

Gambar 3.2 Boneka Wacinwa dengan kepala yang bisa diganti ... 16

Gambar 3.3 Wayang Cina Jawa ... 17

Gambar 3.4 Pertunjukkan Wacinwa ... 20

Gambar 3.5 Naga/ Liong ... 21

Gambar 3.6 Motif naga yang ditemukan dalam boneka Wacinwa ... 21

Gambar 3.7 Barongsai/ Singa ... 22

Gambar 3.8 Motif barongsai yang ditemukan dalam boneka Wacinwa ... 22

Gambar 3.9 Burung Hong ... 23

Gambar 3.10 Motif burung hong yang ditemukan dalam boneka Wacinwa ... 24

Gambar 3.11 Bunga peony ... 25

Gambar 3.12 Motif bunga peony yang ditemukan dalam boneka Wacinwa ... 25

Gambar 3.13 Tenun Lurik ... 26

Gambar 3.14 Para pemain gamelan yang mengiringi pertunjukan Wacinwa memakai busana dari tenun lurik ... 26

Gambar 4.1 Image Board ... 28

Gambar 4.2 Koleksi desain tampak depan ... 30

Gambar 4.3 Koleksi desain tampak belakang ... 30

Gambar 4.4 Desain 1 ... 31

Gambar 4.5 Ilustrasi digital naga ... 32

Gambar 4.6 Proses laser cutting motif naga ... 32

Gambar 4.7 Desain 2 ... 33

Gambar 4.8 Ilustrasi digital barongsai ... 34

Gambar 4.9 Proses laser cutting motif barongsai ... 34

Gambar 4.10 Desain 3 ... 35

Gambar 4.11 Ilustrasi digital burung hong ... 36

Gambar 4.12 Proses laser cutting motif burung hong ... 36

Gambar 4.13 Desain 4 ... 37


(7)

Gambar 4.14 Ilustrasi digital bunga peony ... 38 Gambar 4.15 Proses laser cutting motif bunga peony ... 38 Gambar 4.16 Hasil laser cutting pada seluruh busana ... 39


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: Mind Map ... 45

Lampiran B: Data Produksi ... 46

Lampiran C: Pecah Pola ... 47

Lampiran D: Rincian Harga ... 51

Lampiran E: Foto Busana ... 53

Lampiran F: Material Kain ... 57

Lampiran G: Technical Drawing ... 59


(9)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Pulau Jawa, tepatnya di Yogyakarta ada sebuah kesenian etnik yang diciptakan pada tahun 1925 yaitu Wayang Kulit Cina Jawa atau yang biasa disebut dengan Wacinwa. Wacinwa diciptakan oleh seorang bernama Gan Thwan Sing. Wacinwa ini merupakan kesenian yang tercipta karena adanya akulturasi antara kebudayaan Cina dengan kebudayaan Jawa. Akulturasi kebudayaan Cina-Jawa dalam Wacinwa yang secara umum dapat dilihat dari lakon dan gaya pertunjukannya. Lakon yang dipakai dalam Wacinwa merupakan lakon yang berasal dari Cina (Soelarto, 1980:11).

Kesenian Wacinwa menjadi sumber inspirasi utama dalam koleksi busana ini. Hal ini didasarkan atas kekaguman akan keindahan etnik percampuran kedua budaya yaitu Cina dan Jawa dan harapan agar masyarakat dapat menghargai percampuran antar budaya serta untuk mengangkat kembali kesenian yang pernah hilang agar dikenal lagi oleh masyarakat luas.

Perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat sekarang ini membuat dunia

fashion juga ikut berkembang dengan pesat. Banyak macam busana baru

bermunculan dengan berbagai macam gaya busana. Busana dengan gaya etnik modern belakangan ini sedang banyak diminati oleh masyarakat sehingga banyak perancang busana yang berlomba-lomba memenuhi keinginan masyarakat tersebut dengan membuat busana yang bergaya etnik modern.

Koleksi busana ini ditujukan kepada wanita usia 24-33 tahun yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya yang suka tampil dengan gaya etnik modern. Busana ini cocok dipakai untuk menghadiri acara-acara khusus seperti fashion show, konser musik, gala dinner, atau untuk sekedar hang out ke mall dan cafe.


(10)

1.2 Masalah Perancangan

Dalam membuat perancangan busana ready to wear deluxe ini ada beberapa masalah yang dihadapi. Masalah perancangan ini meliputi:

1. Bagaimana membuat sebuah kreasi busana ready to wear deluxe dengan inspirasi kesenian Wayang Cina Jawa?

2. Bagaimana menyatukan dua kebudayaan yaitu Jawa dan Cina agar terlihat keselarasan dalam busana?

3. Teknik manipulating fabric apa yang harus dipakai agar dapat memperlihatkan unsur ciri khas dari Wayang Cina Jawa?

1.3 Batasan Perancangan

Perancangan busana ready to wear deluxe untuk wanita dengan inspirasi yang terkait dengan bidang fashion, maka ruang lingkup masalah dibatasi pada:

1. Siluet busana yang terinspirasi dari busana boneka Wayang Cina Jawa yang dimodernisasikan.

2. Pemilihan warna putih dan hitam yang terinspirasi dari pementasan Wayang Cina Jawa, serta warna coklat yang merupakan warna yang kental di budaya Jawa.

3. Penggunaan kain lurik sebagai penanda adanya pengaruh Jawa dalam Wacinwa.

4. Ragam hias dalam Wayang Cina Jawa diterapkan dengan teknik laser cut yang dilapis lagi dengan kain agar menunjukkan kesan bayangan.

1.4 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan yang diharapkan desainer adalah sebagai berikut:

1. Membuat sebuah alternatif desain ready to wear deluxe yang mengambil inspirasi dari kesenian Wayang Cina Jawa.

2. Menggabungkan bentuk-bentuk visual Cina dan Jawa ke dalam koleksi busana.

3. Membuat busana ready to wear deluxe dengan menggunakan teknik laser cutting yang mengambil motif ragam hias dari Wayang Cina Jawa.


(11)

1.5 Metode Perancangan

IDE/

KONSEP

Mencari inspirasi dan konsep Riset data

Pembuatan moodboard

DESAIN

Membuat narasi konsep

Pembuatan desain busana yang mengacu pada moodboard

Pemilihan 4 busana yang akan diwujudkan

Membuat desain untuk reka bahan

PRODUKSI

Membuat sample baju dari blacu

Pembuatan pola dasar dan pecah pola

Mengaplikasikan reka bahan laser cut pada pecahan pola yang ditentukan Menjahit setiap bagian busana Finishing

Pemilihan material kain yang akan diterapkan kedalam busana


(12)

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari sub bab yang ada pada setiap bab yang menjelaskan secara rinci mengenai konsep dan inspirasi yang mendukung dalam pembuatan busana Tugas Akhir ini, sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN, bab ini menjelaskan tentang pendahuluan yang berisi latar belakang, masalah perancangan, batasan perancangan, tujuan perancangan, metode perancangan dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI, bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang berisi teori fashion, teori busana, teori desain, teori budaya, teori pola dan jahit, teori warna, teori reka bahan tekstil.

BAB 3 OBJEK STUDI, bab ini menjelaskan tentang objek studi perancangan busana

ready to wear reluxe kali ini yaitu Wayang Cina Jawa, sejarah Wacinwa,

bentuk-bentuk visual kebudayaan Tionghoa dan Jawa yang terkenal di Indonesia, dan trend

Forecasting 2017-2018 berdasarkan referensi.

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN, bab ini menjelaskan tentang konsep perancangan yang terdiri dari aplikasi konsep, tema pada rancangan, perancangan umum, perancangan khusus, dan perancangan detail fashion. Uraian mendetail mengenai konsep Wayang Cina Jawa, image board, warna, penerapan konsep, siluet busana, dan produk fashion lainnya yang dirancang untuk menunjang busana ready

to wear deluxe dengan judul Rangkultura.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN, berisi tentang simpulan dari desain busana ini secara keseluruhan. Menjawab pemecahan masalah yang telah dibuat pada bab satu.


(13)

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah kurang lebih empat bulan mendalami, mempelajari dan menerapkan sebuah konsep ke dalam suatu desain, banyak hal positif yang boleh didapat dan menjadi pelajaran buat kedepannya. Bahwa dalam membuat suatu busana diperlukan perancangan konsep yang kuat sehingga dapat menghasilkan sebuah karya desain yang baik dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Desain yang baik tidak dapat diciptakan tanpa melalui proses yang panjang, dan selama proses itulah terjadi pembentukkan karakter yang nantinya akan terlihat pada hasil akhir busana.

Semua materi yang diajarkan pada masa perkuliahan diterapkan pada proses pembuatan busana ini. Mulai dari membuat konsep hingga hasil akhirnya menggunakan teori yang telah diajarkan, untuk kemudian diolah kembali agar layak dipasarkan.

5.2 Saran

Konsep busana menjadi acuan dalam membuat rancangan busana. Sehingga konsep haruslah terlihat baru dan dapat diterima oleh masyarakat. Carilah beberapa konsep yang memiliki daya tarik pasar yang tinggi dan tidak habis termakan waktu (gaya classic). Mengangkat suatu kebudayaan daerah dapat menjadi pelajaran untuk masyarakat tentang asal dan maka dari kebudayaan tersebut.

Penerapan konsep ke dalam desain sketsa harus diperhatikan karena desain yang dibuat sangat berpengaruh dalam menjelaskan konsep busana yang digunakan. Sehingga busana dapat menggambarkan dengan jelas sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Pembuatan sketsa penting sebagai acuan pada saat memproduksi busana, agar warna dan bentuk siluet tidak salah. Konsep busana dapat dijelaskan dengan baik dan benar ketika setiap tahap perancangan tersebut dilakukan dengan baik.


(14)

RANGKULTURA

Perancangan Busana Siap Pakai untuk Wanita Urban Dengan Inspirasi dari Wayang Cina Jawa

TUGAS AKHIR

Disusun oleh

Raphaela Inez

1261019

PROGRAM STUDI DIPLOMA III SENI RUPA DAN DESAIN

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(15)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus oleh karena anugerah dan kasih-Nya yang selalu memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga Tugas Akhir perancangan busana ready to wear deluxe Rangkultura dapat diselesaikan. Laporan ini dibuat sebagai hasil akhir dari perkuliahan yang dilakukan selama tiga tahun. Semua ilmu selama menempuh kuliah yang didapat dituangkan dalam laporan ini.

Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan dari dekan fakultas seni rupa dan desain, ketua program studi D-III seni rupa dan desain, para dosen pembimbing, dosen pengajar, dan dosen penguji. Terima kasih telah banyak membantu dari awal proses hingga akhir penyusunan laporan ini.

Bandung, 6 Januari 2017

Raphaela Inez


(16)

DAFTAR PUSTAKA

BDA. 2016. Trend Forecasting 2017-2018 The Grey Zone. Jakarta: Indonesia Trend Forecasting.

David Kaplan dan Robert A. Manners. 2002. The Theory of Culture, diterjemahkan oleh Landung Simatupang, Teori Budaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

B.Soelarto,S. Ilmi Albiladiyah. 1980. Wayang Cina-Jawa di Yogyakarta. Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Liem Twan Djie. 1995. Perdagangan Distribusi Orang-orang Cina Di Jawa. Suatu Studi Ekonomi. Jakarta : Gramedia.

Encyclopedia of Clothing and Fashion. 2005. “Ready-to-wear”. Charles Scribner’s Sons.

The Fundamentals of Fashion Design. 2011. Modern Textile.

Elizabeth L. Cline. Overdressed – The Shockingly High Cost of Cheap Fashion. 2012. Penguin. New York.

Guru Pendidikan. 2014. Pengertian Budaya Menurut Para Ahli. Jakarta: Guru Pendidikan. Diakses secara online dari:

http://www.gurupendidikan.com/pengertian-budaya-menurut-para-ahli-beserta-definisi-dan-unsurnya/

pada 5 Desember 2016

Stefan William. 2016. Budaya Suku Jawa Indonesia yang sangat Beragam. Yogyakarta: PusakaPusaka.

Diakses secara online dari:


(17)

http://pusakapusaka.com/budaya-suku-jawa-indonesia-yang-sangat-beragam.html pada 5 Desember 2016

National Geographic. 2014. Hakikat Makna Burung Phoenix dalam Tradisi Cina. Jakarta: National Geographic Indonesia.

Diakses secara online dari:

http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/11/hakikat-makna-burung-phoenix-dalam-tradisi-cina

pada 27 November 2016

Museum Batik Pekalongan. 2016. Makna Ragam Hias Batik Tionghoa Peranakan. Pekalongan: Museum Batik Pekalongan.

Diakses secara online dari:

http://museumbatikpekalongan.info/?p=620 pada 25 November 2016

Jacob. 2016. Color Symbolism in Chinese Culture. Denmark: Color Meanings. Diakses secara online dari:

www.color-meanings.com/color-symbolism-in-chinese-culture-what-do-traditional-chinese-colors-mean/

pada 26 November 2016

Nargiz Koshoibekova. 2014. Symbolism of Flowers in Chinese Culture. China: The World of Chinese.

Diakses secara online dari:

http://www.theworldofchinese.com/2014/03/the-meaning-of-flowers/ pada 25 November 2016


(1)

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari sub bab yang ada pada setiap bab yang menjelaskan secara rinci mengenai konsep dan inspirasi yang mendukung dalam pembuatan busana Tugas Akhir ini, sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN, bab ini menjelaskan tentang pendahuluan yang berisi latar belakang, masalah perancangan, batasan perancangan, tujuan perancangan, metode perancangan dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI, bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang berisi teori fashion, teori busana, teori desain, teori budaya, teori pola dan jahit, teori warna, teori reka bahan tekstil.

BAB 3 OBJEK STUDI, bab ini menjelaskan tentang objek studi perancangan busana

ready to wear reluxe kali ini yaitu Wayang Cina Jawa, sejarah Wacinwa,

bentuk-bentuk visual kebudayaan Tionghoa dan Jawa yang terkenal di Indonesia, dan trend

Forecasting 2017-2018 berdasarkan referensi.

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN, bab ini menjelaskan tentang konsep perancangan yang terdiri dari aplikasi konsep, tema pada rancangan, perancangan umum, perancangan khusus, dan perancangan detail fashion. Uraian mendetail mengenai konsep Wayang Cina Jawa, image board, warna, penerapan konsep, siluet busana, dan produk fashion lainnya yang dirancang untuk menunjang busana ready

to wear deluxe dengan judul Rangkultura.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN, berisi tentang simpulan dari desain busana ini secara keseluruhan. Menjawab pemecahan masalah yang telah dibuat pada bab satu.


(2)

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah kurang lebih empat bulan mendalami, mempelajari dan menerapkan sebuah konsep ke dalam suatu desain, banyak hal positif yang boleh didapat dan menjadi pelajaran buat kedepannya. Bahwa dalam membuat suatu busana diperlukan perancangan konsep yang kuat sehingga dapat menghasilkan sebuah karya desain yang baik dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Desain yang baik tidak dapat diciptakan tanpa melalui proses yang panjang, dan selama proses itulah terjadi pembentukkan karakter yang nantinya akan terlihat pada hasil akhir busana.

Semua materi yang diajarkan pada masa perkuliahan diterapkan pada proses pembuatan busana ini. Mulai dari membuat konsep hingga hasil akhirnya menggunakan teori yang telah diajarkan, untuk kemudian diolah kembali agar layak dipasarkan.

5.2 Saran

Konsep busana menjadi acuan dalam membuat rancangan busana. Sehingga konsep haruslah terlihat baru dan dapat diterima oleh masyarakat. Carilah beberapa konsep yang memiliki daya tarik pasar yang tinggi dan tidak habis termakan waktu (gaya classic). Mengangkat suatu kebudayaan daerah dapat menjadi pelajaran untuk masyarakat tentang asal dan maka dari kebudayaan tersebut.

Penerapan konsep ke dalam desain sketsa harus diperhatikan karena desain yang dibuat sangat berpengaruh dalam menjelaskan konsep busana yang digunakan. Sehingga busana dapat menggambarkan dengan jelas sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Pembuatan sketsa penting sebagai acuan pada saat memproduksi busana, agar warna dan bentuk siluet tidak salah. Konsep busana dapat dijelaskan dengan baik dan benar ketika setiap tahap perancangan tersebut dilakukan dengan baik.


(3)

RANGKULTURA

Perancangan Busana Siap Pakai untuk Wanita Urban Dengan Inspirasi dari Wayang Cina Jawa

TUGAS AKHIR

Disusun oleh

Raphaela Inez

1261019

PROGRAM STUDI DIPLOMA III SENI RUPA DAN DESAIN

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus oleh karena anugerah dan kasih-Nya yang selalu memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga Tugas Akhir perancangan busana ready to wear deluxe Rangkultura dapat diselesaikan. Laporan ini dibuat sebagai hasil akhir dari perkuliahan yang dilakukan selama tiga tahun. Semua ilmu selama menempuh kuliah yang didapat dituangkan dalam laporan ini.

Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan dari dekan fakultas seni rupa dan desain, ketua program studi D-III seni rupa dan desain, para dosen pembimbing, dosen pengajar, dan dosen penguji. Terima kasih telah banyak membantu dari awal proses hingga akhir penyusunan laporan ini.

Bandung, 6 Januari 2017

Raphaela Inez


(5)

DAFTAR PUSTAKA

BDA. 2016. Trend Forecasting 2017-2018 The Grey Zone. Jakarta: Indonesia Trend Forecasting.

David Kaplan dan Robert A. Manners. 2002. The Theory of Culture, diterjemahkan oleh Landung Simatupang, Teori Budaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

B.Soelarto,S. Ilmi Albiladiyah. 1980. Wayang Cina-Jawa di Yogyakarta. Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Liem Twan Djie. 1995. Perdagangan Distribusi Orang-orang Cina Di Jawa. Suatu Studi Ekonomi. Jakarta : Gramedia.

Encyclopedia of Clothing and Fashion. 2005. “Ready-to-wear”. Charles Scribner’s Sons.

The Fundamentals of Fashion Design. 2011. Modern Textile.

Elizabeth L. Cline. Overdressed – The Shockingly High Cost of Cheap Fashion. 2012. Penguin. New York.

Guru Pendidikan. 2014. Pengertian Budaya Menurut Para Ahli. Jakarta: Guru Pendidikan. Diakses secara online dari:

http://www.gurupendidikan.com/pengertian-budaya-menurut-para-ahli-beserta-definisi-dan-unsurnya/

pada 5 Desember 2016

Stefan William. 2016. Budaya Suku Jawa Indonesia yang sangat Beragam. Yogyakarta: PusakaPusaka.

Diakses secara online dari:


(6)

http://pusakapusaka.com/budaya-suku-jawa-indonesia-yang-sangat-beragam.html pada 5 Desember 2016

National Geographic. 2014. Hakikat Makna Burung Phoenix dalam Tradisi Cina. Jakarta: National Geographic Indonesia.

Diakses secara online dari:

http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/11/hakikat-makna-burung-phoenix-dalam-tradisi-cina

pada 27 November 2016

Museum Batik Pekalongan. 2016. Makna Ragam Hias Batik Tionghoa Peranakan. Pekalongan: Museum Batik Pekalongan.

Diakses secara online dari:

http://museumbatikpekalongan.info/?p=620 pada 25 November 2016

Jacob. 2016. Color Symbolism in Chinese Culture. Denmark: Color Meanings. Diakses secara online dari:

www.color-meanings.com/color-symbolism-in-chinese-culture-what-do-traditional-chinese-colors-mean/

pada 26 November 2016

Nargiz Koshoibekova. 2014. Symbolism of Flowers in Chinese Culture. China: The World of Chinese.

Diakses secara online dari:

http://www.theworldofchinese.com/2014/03/the-meaning-of-flowers/ pada 25 November 2016