Huitzilopochtli Perancangan Busana Siap Pakai Wanita Urban dengan Inspirasi Dewa Matahari Suku Aztec.
ABSTRAK
Huitzilopochtli adalah nama dari Dewa Matahari yang menjadi dewa utama dari suku Aztec. Dewa matahari akan dipuja dan disembah oleh Suku Aztec selama hidupnya. Pada saat terjadi gerhana matahari, Dewa Matahari akan diberikan persembahan berupa jantung dan darah manusia agar matahari dapat bersinar kembali. Desain pada busana pun menceritakan tentang kebudayaan Suku Aztec yang mengagumi Dewa Matahari. Sehingga proses gerhana matahari tertuang pada desain busana.
Konsep yang diambil dalam koleksi busana ini menceritakan tentang gerhana matahari total yang terjadi di Suku Aztec. Dewa matahari yang kemudian mereka sembah menjadi ikon utama dalam busana ethnic modern ini. Kesan elegan ditunjukkan dari busana melalui siluet yang geometris. Garis tegak lurus dan kaku ini menunjukkan kesan tegas pada busana dan karakter Suku Aztec.
Tahap produksi dilakukan sesuai dengan hasil pengolahan konsep menjadi desain busana yang kemudian dibuat dalam bentuk aslinya. Busana dibuat dengan menggunakan reka bahan printing sehingga dapat menceritakan dewa matahari tersebut pada busana dan gerhana matahari yang berlangsung.
(2)
ii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Huitzilopochtli is the name of the Sun God from Aztec tribe. The tribe worships Huitzilopochtli as long as they live. When there is an eclipse, the Aztec people would give a person’s heart and blood to the God of Sun to make the sun shine again. The design on the clothings also speaks about the Aztec culture which praises the God of Sun and, especially, the process of eclipse.
The concept of these collections is about total eclipse that occurred in the Aztec tribe. The God of Sun becomes the main icon in this modern ethnic style. Elegant style is shown by the geometric silhouette. Moreover, the vertical line in these designs shows firm trace in the Aztecstyle and character.
During the production, the sketch process is the main reference to make this design. The clothings were made by manipulating fabric so it can tell the story about the God of Sun and the eclipse.
(3)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSYARATAN HASIL KARYA PRIBADI
LEMBAR PERSYARATAN PUBLIKASI LAPORAN KERJA PRAKTIK
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR LAMPIRAN vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Masalah Perancangan 2
1.3 Batasan Perancangan 2
1.4 Tujuan Perancangan 2
1.5 Metode Perancangan 3
1.6 Sistematika Penulisan 4 BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Teori Desain 5
2.2 Teori Fashion 6
2.3 Teori Busana 7
2.4 Teori Jahit 7
2.5 Teori Pola 8
2.6 Teori Textile 10
(4)
v Universitas Kristen Maranatha
BAB III OBJEK STUDI PERANCANGAN 14
3.1 Trend Forecasting 2016/2017: Resistance 14
3.2 Suku Aztec 16
3.3 Gerhana Matahari 19
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 21
4.1 Perancangan Umum 21
4.2 Perancangan Khusus 25
4.3 Perancangan Detail 29
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 30
4.1 Simpulan 30
4.2 Saran 30
DAFTAR PUSTAKA 31
BIODATA PRIBADI 32
LAMPIRAN 33
Lampiran A Mindmap 34
Lampiran B Data Produksi 35
Lampiran C Foto busana 42
Lampiran D Foto Material 46
Lampiran E Foto Reka Bahan 47
Lampiran F Foto proses pembuatan 49
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Metode Perancangan 3
Gambar 2.1 Gambar proporsi tubuh manusia 5
Gambar 2.2 Pola busana bagian atas wanita 9
Gambar 2.3 Contoh busana dengan efek bergelombang 9
Gambar 2.4 Pola busana dengan rok lipit 10
Gambar 2.5 Printing 11
Gambar 2.6 Komplemen warna 12
Gambar 3.1 REFUGIUM 14
Gambar 3.2 Tecnothitlan 16
Gambar 3.3 Dewa Matahari Huitzilopochtli 17
Gambar 3.4 Ilustrasi seorang budak 17
Gambar 3.5 Kalender Matahari Aztec 18
Gambar 3.6 Motif Xicalcoliuhqui 18
Gambar 3.7 Proses gerhana matahari 19
Gambar 3.8 Proses gerhana matahari total 19
Gambar 4.1 Image Board 22
Gambar 4.2 Motif Xicalcoliuhqui 23
Gambar 4.3 Desain koleksi busana bagian depan 23
(6)
vii Universitas Kristen Maranatha
Gambar 4.5 Motif koleksi busana 24
Gambar 4.6 Koleksi desain busana 1 25
Gambar 4.7 Koleksi desain busana 2 26
Gambar 4.8 Koleksi desain busana 3 27
Gambar 4.9 Koleksi desain busana 4 28
(7)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Mindmap 34
Lampiran B Data Produksi 35
Lampiran C Foto Busana 42
Lampiran D Foto Material 46
Lampiran E Foto Reka Bahan 47
Lampiran F Foto Proses Pembuatan 49
(8)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya teknologi dan gaya hidup masyarakat membuat dunia
fashion pun ikut berkembang pesat. Sehingga berbagai macam busana pun
bermunculan dengan berbagai macam gaya busana. Busana yang classic dan ethnic sangat digemari oleh masyarakat saat ini sehingga banyak perancang busana yang berlomba-lomba membuat busana tersebut untuk menarik perhatian konsumen.
Gaya busana ethnic adalah busana yang memiliki motif daerah yang memiliki sejarah. Aztec adalah suku tertua di Amerika Tengah dari Meksiko. Suku Aztec memiliki arti seseorang yang berasal dari Aztlan. Pada awalnya mereka terdiri dari beberapa orang yang merantau untuk mencari tempat untuk tinggal. Setelah sampai di Lembah Anahuac, mereka menganggap tempat tersebut adalah tempat tinggal mereka dan layak dibuat sebuah peradaban baru. Mereka meyakini bahwa tempat ini adalah yang ditunjukkan oleh dewa.
Kehidupan Suku Aztec sangat bergantung pada dewa. Mereka memiliki beberapa ritual untuk menyembah dewa. Berperang adalah cara mereka untuk menyembah dewa tersebut. Dewa Matahari adalah dewa yang paling dihormati oleh masyarakat Aztec. Masyarakat Aztec mengira gerhana matahari adalah pertanda bahwa dewa tersebut marah sehingga tidak bersinar. Maka dari itu mereka mempersembahkan jantung manusia yang masih berdetak agar dewa tersebut bersinar kembali.
Koleksi busana ini adalah busana ready to wear yang menceritakan tentang kehidupan Suku Aztec pada zaman dahulu, namun terkesan modern dan identik dengan Suku Aztec. Kesan modern tersebut diambil dari trend pada saat ini. Trend dengan tema Refugium dipilih untuk menggambarkan Suku Aztec. Menggabungkan
(9)
antara trend dan kebudayaan Suku Aztec yang pada akhirnya terciptanya pembaharuan dalam busana.
1.2 Masalah Perancangan
Dalam membuat suatu busana harus mengetahui lebih dalam tentang konsep yang digunakan sehingga dapat mengetahui masalah-masalah yang akan terjadi pada saat membuat busana tersebut. Identifikasi masalah ini meliputi:
1. Bagaimana menggambarkan dewa matahari suku Aztec pada busana ? 2. Bagaimana mengaplikasikan motif Xicalcoliuhqui dan sun calendar Suku
Aztec tersebut pada busana ?
3. Bagaimana menentukan kesan yang ditunjukkan pada busana tersebut ?
1.3 Batasan Masalah
Perancangan busana Ready To Wear untuk wanita dengan inpirasi yang terkait dengan bidang fashion, maka ruang lingkup masalah dibatasi pada:
1. Pengaplikasian motif Xicalcoliuhqui dan sun calendar Suku Aztec dan siluet pada busana dengan menyesuaikan trend Refugium.
2. Target market Ready To Wear untuk wanita berusia 20-35 tahun dengan karakter unik dan ethnic.
3. Memperkuat unsur visual seperti pemakaian warna coklat, jingga, kuning, biru, hitam, putih dan reka bahan printing.
1.4 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan perancangan yang diharapkan desainer adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan busana Ready To Wear untuk wanita dengan menunjukkan motif yang menggambarkan Dewa Matahari pada busana.
2. Mengapalikasikan motif Xicalcoliuhqui dan sun calendar Suku Aztec dengan kesan modern dan geometris.
3. Busana Ready To Wear yang ditujukan kepada wanita yang berusia 20-35 tahun yang memiliki gaya busana urban, etchnic modern.
(10)
3 Universitas Kristen Maranatha
1.5
Metode PerancanganGambar 1.1 Metode Perancangan Sumber Data Pribadi, 2016
PRODUKSI
Pembuatanpola dasar
Manipulating fabric printing
pada kain
Pecah pola Pemotongan
kain Penjahitan Finishing
DESAIN
Sketsa Pembuatan
motif Material
Percobaan reka bahan
Pemilihan sketsa
Desain yang akan direalisasikan
IDE/ KONSEP
(11)
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan berisi sebagai pengantar tentang konsep busana. Dalam bab ini terdiri dari: latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan dan sistematika penulisan sebagai landasan dalam perancangan ragam busana Ready To Wear. Latar belakang berisi tentang konsep koleksi busana. Identifikasi masalah tentang masalah yang timbul pada saat proses pembuatan konsep. Batasan masalah berisi informasi tentang konsep busana tersebut. Tujuan perancangan berisi mengenai alasan busana ini dibuat. Metode perancangan menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan pada saat mengerjakan suatu rancangan busana.
Bab II Landasan Teori membahas tentang penjelasan teori yang melandasi perancangan busana, yaitu teori fashion, teori busana, teori desain, teori warna, teori pola dan jahit, teori yang berhubungan dengan konsep desain busana.
Bab III Objek Perancangan berisi tentang objek studi perancangan yaitu pada
busana Ready To Wear berdasarkan deskripsi perancang.
Bab IV Konsep Perancangan berisi tentang penjelasan proses perancangan busana dan perancangan umum, khusus dan detil. Setiap proses dilengkapi dengan penjelasan mencakup moodboard, ilustrasi fashion dan gambar teknis busana.
Bab V Penutup berisi tentang simpulan dan saran dari desain busana ini secara keseluruhan. Menjawab pemecahan masalah yang telah dibuat pada bab satu.
(12)
30 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dalam membuat suatu busana diperlukan konsep yang kuat sehingga setiap desain yang dibuat memiliki arti dan makna tersendiri. Setiap motif yang digunakan pun memiliki arti yang dapat dipertanggunng jawabkan. Sehingga busana yang dibuat menjadi sebuah kesatuan yang menceritakan konsep busana yang digunakan.
Semua teori yang telah diajarkan pada masa perkuliahan diterapkan pada proses pembuatan ragam busana. Mulai dari konsep hingga hasil akhirnya menggunakan teori yang sudah diajarkan, untuk kemudian diolah kembali sehingga layak dipasarkan. Penggunaan reka bahan menjadi titik utama atau pusat perhatian dalam busana yang dibuat.
5.2 Saran
Konsep busana menjadi acuan dalam membuat rancangan ragam busana. Sehingga konsep tersebut harus terlihat baru dan dapat diterima masyarakat. Carilah beberapa konsep yang memiliki daya tarik pasar yang tinggi dan tidak habis termakan waktu (gaya classic). Mengangkat suatu kebudayaan daerah yang dapat menjadi pelajaran untuk masyarakat tentang asal dan makna dari kebudayaan tersebut.
Penerapan konsep ke dalam desain sketsa harus diperhatikan karena desain yang dibuat sangat berpengaruh dalam menjelaskan konsep busana yang digunakan. Sehingga busana tersebut menjadi sebuah cerita yang menggambarkan konsep tersebut dibuat. Sketsa dan pada saat produksi busana harus sesuai mulai dari warna dan bentuk siluet busana tersebut. Sehingga konsep busana dapat dijelaskan dengan baik maksud dan tujuan dari konsep tersebut.
(13)
DAFTAR PUSTAKA
Board Nir. 2003. The Complete Technology Book on Textile Spinning, Weaving,
Finishing and Printing. Delhi: Asia Pacific Business Press Inc.
Braddock Clarke, S. and M. O’Mahony. 2007. Techno Textiles 2 :Revolutionary Fabrics
for Fashion and Design. London: Thames & Hudson.
Carden Susan. 2016. Digital Textile Printing. London: Bloomsbury.
Goldin Owen. 1996. Explaning an Eclipse Aristotle’s Posterior Analytics 2.1-10. Ann
Arbor: The University of Michingan Press.
Green. L Nancy. 1997. Ready-to-Wear and Ready-to-Work: A Century of Industry and
Immigrants in Paris and New York. Durham: Duke University press.
Muliawan, Porrie. 2002. Menggambar Mode dan Menciptakan Busana Wanita. Jakarta: Libri.
(1)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya teknologi dan gaya hidup masyarakat membuat dunia
fashion pun ikut berkembang pesat. Sehingga berbagai macam busana pun
bermunculan dengan berbagai macam gaya busana. Busana yang classic dan ethnic sangat digemari oleh masyarakat saat ini sehingga banyak perancang busana yang berlomba-lomba membuat busana tersebut untuk menarik perhatian konsumen.
Gaya busana ethnic adalah busana yang memiliki motif daerah yang memiliki sejarah. Aztec adalah suku tertua di Amerika Tengah dari Meksiko. Suku Aztec memiliki arti seseorang yang berasal dari Aztlan. Pada awalnya mereka terdiri dari beberapa orang yang merantau untuk mencari tempat untuk tinggal. Setelah sampai di Lembah Anahuac, mereka menganggap tempat tersebut adalah tempat tinggal mereka dan layak dibuat sebuah peradaban baru. Mereka meyakini bahwa tempat ini adalah yang ditunjukkan oleh dewa.
Kehidupan Suku Aztec sangat bergantung pada dewa. Mereka memiliki beberapa ritual untuk menyembah dewa. Berperang adalah cara mereka untuk menyembah dewa tersebut. Dewa Matahari adalah dewa yang paling dihormati oleh masyarakat Aztec. Masyarakat Aztec mengira gerhana matahari adalah pertanda bahwa dewa tersebut marah sehingga tidak bersinar. Maka dari itu mereka mempersembahkan jantung manusia yang masih berdetak agar dewa tersebut bersinar kembali.
Koleksi busana ini adalah busana ready to wear yang menceritakan tentang kehidupan Suku Aztec pada zaman dahulu, namun terkesan modern dan identik
(2)
2 Universitas Kristen Maranatha
antara trend dan kebudayaan Suku Aztec yang pada akhirnya terciptanya pembaharuan dalam busana.
1.2 Masalah Perancangan
Dalam membuat suatu busana harus mengetahui lebih dalam tentang konsep yang digunakan sehingga dapat mengetahui masalah-masalah yang akan terjadi pada saat membuat busana tersebut. Identifikasi masalah ini meliputi:
1. Bagaimana menggambarkan dewa matahari suku Aztec pada busana ? 2. Bagaimana mengaplikasikan motif Xicalcoliuhqui dan sun calendar Suku
Aztec tersebut pada busana ?
3. Bagaimana menentukan kesan yang ditunjukkan pada busana tersebut ?
1.3 Batasan Masalah
Perancangan busana Ready To Wear untuk wanita dengan inpirasi yang terkait dengan bidang fashion, maka ruang lingkup masalah dibatasi pada:
1. Pengaplikasian motif Xicalcoliuhqui dan sun calendar Suku Aztec dan siluet pada busana dengan menyesuaikan trend Refugium.
2. Target market Ready To Wear untuk wanita berusia 20-35 tahun dengan karakter unik dan ethnic.
3. Memperkuat unsur visual seperti pemakaian warna coklat, jingga, kuning, biru, hitam, putih dan reka bahan printing.
1.4 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan perancangan yang diharapkan desainer adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan busana Ready To Wear untuk wanita dengan menunjukkan motif yang menggambarkan Dewa Matahari pada busana.
2. Mengapalikasikan motif Xicalcoliuhqui dan sun calendar Suku Aztec dengan kesan modern dan geometris.
3. Busana Ready To Wear yang ditujukan kepada wanita yang berusia 20-35 tahun yang memiliki gaya busana urban, etchnic modern.
(3)
1.5
Metode PerancanganGambar 1.1 Metode Perancangan Sumber Data Pribadi, 2016
PRODUKSI
Pembuatan pola dasar
Manipulating fabric printing
pada kain
Pecah pola Pemotongan
kain Penjahitan Finishing
DESAIN
Sketsa Pembuatan
motif Material
Percobaan reka bahan
Pemilihan sketsa
Desain yang akan direalisasikan
IDE/ KONSEP
(4)
4 Universitas Kristen Maranatha
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan berisi sebagai pengantar tentang konsep busana. Dalam bab ini terdiri dari: latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan dan sistematika penulisan sebagai landasan dalam perancangan ragam busana Ready To Wear. Latar belakang berisi tentang konsep koleksi busana. Identifikasi masalah tentang masalah yang timbul pada saat proses pembuatan konsep. Batasan masalah berisi informasi tentang konsep busana tersebut. Tujuan perancangan berisi mengenai alasan busana ini dibuat. Metode perancangan menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan pada saat mengerjakan suatu rancangan busana.
Bab II Landasan Teori membahas tentang penjelasan teori yang melandasi perancangan busana, yaitu teori fashion, teori busana, teori desain, teori warna, teori pola dan jahit, teori yang berhubungan dengan konsep desain busana.
Bab III Objek Perancangan berisi tentang objek studi perancangan yaitu pada busana Ready To Wear berdasarkan deskripsi perancang. Bab IV Konsep Perancangan berisi tentang penjelasan proses perancangan busana dan perancangan umum, khusus dan detil. Setiap proses dilengkapi dengan penjelasan mencakup moodboard, ilustrasi fashion dan gambar teknis busana.
Bab V Penutup berisi tentang simpulan dan saran dari desain busana ini secara keseluruhan. Menjawab pemecahan masalah yang telah dibuat pada bab satu.
(5)
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dalam membuat suatu busana diperlukan konsep yang kuat sehingga setiap desain yang dibuat memiliki arti dan makna tersendiri. Setiap motif yang digunakan pun memiliki arti yang dapat dipertanggunng jawabkan. Sehingga busana yang dibuat menjadi sebuah kesatuan yang menceritakan konsep busana yang digunakan.
Semua teori yang telah diajarkan pada masa perkuliahan diterapkan pada proses pembuatan ragam busana. Mulai dari konsep hingga hasil akhirnya menggunakan teori yang sudah diajarkan, untuk kemudian diolah kembali sehingga layak dipasarkan. Penggunaan reka bahan menjadi titik utama atau pusat perhatian dalam busana yang dibuat.
5.2 Saran
Konsep busana menjadi acuan dalam membuat rancangan ragam busana. Sehingga konsep tersebut harus terlihat baru dan dapat diterima masyarakat. Carilah beberapa konsep yang memiliki daya tarik pasar yang tinggi dan tidak habis termakan waktu (gaya classic). Mengangkat suatu kebudayaan daerah yang dapat menjadi pelajaran untuk masyarakat tentang asal dan makna dari kebudayaan tersebut.
Penerapan konsep ke dalam desain sketsa harus diperhatikan karena desain yang dibuat sangat berpengaruh dalam menjelaskan konsep busana yang digunakan. Sehingga busana tersebut menjadi sebuah cerita yang menggambarkan konsep tersebut dibuat. Sketsa dan pada saat produksi busana harus sesuai mulai dari
(6)
31 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Board Nir. 2003. The Complete Technology Book on Textile Spinning, Weaving,
Finishing and Printing. Delhi: Asia Pacific Business Press Inc.
Braddock Clarke, S. and M. O’Mahony. 2007. Techno Textiles 2 :Revolutionary Fabrics
for Fashion and Design. London: Thames & Hudson.
Carden Susan. 2016. Digital Textile Printing. London: Bloomsbury.
Goldin Owen. 1996. Explaning an Eclipse Aristotle’s Posterior Analytics 2.1-10. Ann
Arbor: The University of Michingan Press.
Green. L Nancy. 1997. Ready-to-Wear and Ready-to-Work: A Century of Industry and
Immigrants in Paris and New York. Durham: Duke University press.
Muliawan, Porrie. 2002. Menggambar Mode dan Menciptakan Busana Wanita. Jakarta: Libri.