Caerrima Perancangan Busana Siap Pakai bagi Wanita Urban Kelas Atas dengan Inspirasi Bunga Patrakomala.

(1)

ABSTRACT

“Caerrima” dress collection inspired by Patrakomala flower (Caesalpinia Pulcherrima) which is typical flowers of Bandung City. The flowers are beautiful, graceful and exotic which the flower petals resemble a peacock’s tail and many found on the road side of Bandung City. The inspiration applied to the pattern from

“Refugium” theme that has exotic style, decorative and majestic.

The dress collection is ready-to-wear deluxe with the use of materials satin duchesse and satin maxmara. This dress collection’s characteristics is dynamic,

feminine, and modern with A-line, H-line, and I-line silhouettes. The colors used are pastel colors which is the color taken from derivative "Refugium" theme, such as light green, light blue, light purple, beige, salem, peach, and light yellow; and color contrast are brown, gray, and gold.

Manipulating fabric which is used according to its design inspiration that have been chosen. That manipulating fabric used aiming to increase the aesthetic value on the clothing designed. The selected manipulating fabric used for “Caerrima” dress collection is fabric painting method which is for pattern and Patrakomala flower painting, laser cut on Patrakomala flower petals and technique to give the impression 3D.

The intended target market for this dress collection is high class women in West Java, age 20-30 years. Women who has dynamic, interesting look, unique, and high confidence by dress and her look.

The design of this ready-to-wear deluxe collection expected to be a new design, which has uniqueness, creativity, and distinctive characteristic and acceptable in public.


(2)

ABSTRAK

Koleksi busana “Caerrima” terinspirasi dari bunga Patrakomala (Caesalpinia Pulcherrima) yang merupakan bunga khas Kota Bandung. Bunga tersebut merupakan bunga cantik, anggun, dan eksotis yang kelopak bunganya menyerupai ekor merak serta banyak ditemukan di pinggir jalan Kota Bandung. Inspirasi tersebut diterapkan ke dalam motif dari tema “Refugium” yang mempunyai gaya eksotis, dekoratif, dan megah.

Koleksi busana ini merupakan koleksi busana siap pakai dengan pemakaian bahan satin duchesse dan satin maxmara. Koleksi ini mempunyai karakter dinamis, feminim dan modern dengan siluet A-line, H-line, dan I-line. Warna yang digunakan adalah warna-warna pastel yang merupakan warna yang diambil dari turunan tema “Refugium”, seperti warna hijau muda, biru muda, ungu muda, krem, salem, peach dan kuning muda; serta warna kontras yaitu warna coklat, abu, dan emas.

Teknik reka bahan yang digunakan disesuaikan dengan inspirasi desain yang telah dipilih. Reka bahan yang digunakan bertujuan untuk menambah nilai estetis pada busana yang dirancang. Reka bahan yang dipilih untuk koleksi busana “Caerrima” yaitu metode fabric painting yang dibuat untuk motif dan lukisan bunga Patrakomala, laser cut pada kelopak bunga Patrakomala, serta teknik untuk memberikan kesan tiga dimensi (3D).

Target market yang dituju untuk koleksi desain ini adalah wanita kelas atas di Jawa Barat, usia 20-30 tahun. Wanita yang mempunyai karakter dinamis, menarik, unik, dan percaya diri dengan cara berpakaian dan berpenampilannya.

Rancangan koleksi busana siap pakai ini diharapkan menjadi rancangan baru, yang memiliki keunikan, kreatifitas, dan ciri khas tersendiri, serta dapat diterima dalam masyarakat.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN……….….. i

LEMBAR PENGESAHAN……….….. ii

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI……….iii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN………iv

ABSTRACT……….………...v

ABSTRAK……….………. vi

KATA PENGANTAR……….……… vii

DAFTAR ISI……….………....ix

DAFTAR GAMBAR……….….……xii

DAFTAR TABEL……….…. ………xiv

DAFTAR LAMPIRAN……….…. ….xv

BAB 1 PENDAHULUAN……….…….1

1.1 Latar Belakang………..1

1.2 Masalah Perancangan……….….…….2

1.3 Batasan Perancangan……….…. ….3

1.4 Tujuan Perancangan………....….……3

1.5 Metode Perancangan……….….…..4

1.6 Sistematika Penulisan……….… ….5

BAB 2 LANDASAN TEORI………6

2.1 Teori Fashion………...……….…...…6

2.1.1 Teori Gaya atau Style……….………7

2.2 Teori Busana……….……...8

2.2.1 Busana Berdasarkan Fungsi dan Kegunaannya……….9

2.2.2 Jenis Busana……….….…….9


(4)

2.3.2.1 Dasar Menjahit……….14

2.3.2.2 Jahit dengan Mesin………..16

2.3.3 Ragam Kampuh……….…...17

2.4 Teori Tekstil……….….………….19

2.5 Teori Reka Bahan Tekstil……...……….….…..21

2.5.1 Fabric Painting……….…...21

2.5.2 Laser Cut 3D……….…...21

2.6 Teori Desain……….….………….22

2.7 Teori Warna……….….…………. 23

BAB 3 DESKRIPSI OBJEK STUDI………..……….….….. .27

3.1 Tren Forecasting 2016/2017: “Resistance”………...27

3.1.1 “Refugium” sebagai Tema Inspirasi………. …...29

3.1.2 “Timurid” sebagai Sub-Tema Inspirasi…………...……….…..………..30

3.1.3 “Artistry” sebagai Sub-Tema Inspirasi………....……31

3.2 Bunga Patrakomala sebagai Inspirasi Utama……….32

3.3 Psikologi Warna……….33

3.4 Metode Fabric Painting……….34

3.5 Teknik Laser Cut………35

3.6 Target Market……….36

3.6.1 Target Segmentasi Demografis………...….36

3.6.2 Target Segmentasi Psikografis……….38

BAB 4 REALISASI KONSEP PERANCANGAN………..39

4.1 Perancangan Umum ………...39

4.1.1 Image Board ………...……….39

4.1.2 Konsep ……….39

4.1.3 Koleksi Desain ………41

4.2 Perancangan Khusus ……….….42

4.2.1 Desain I ………42


(5)

4.2.3 Desain III ………...44

4.2.4 Desain IV ………...45

4.3 Perancangan Detail ………...46

4.3.1 Fabric Painting….………46

4.3.2 Teknik Laser Cut……….47

4.3.3 Teknik Menimbulkan Kesan Tiga Dimensi (3D) ………48

BAB 5 PENUTUP………49

5.1 Kesimpulan ………49

5.2 Saran ………..50

DAFTAR PUSTAKA ………..51

BIODATA PENULIS ………..52


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Arty style……….8

Gambar 2.2. Busana siap pakai (ready-to-wear)………...10

Gambar 2.3. Pola Busana Bagian Depan dengan Metode Danckaerts ……….12

Gambar 2.4. Pola Busana Bagian Belakang dengan Metode Danckaerts ……….13

Gambar 2.5. Pola Lengan Metode Danckaerts ……….14

Gambar 2.6. Jahitan jelujur biasa (build stitch) ………15

Gambar 2.7. Jahitan jelujur renggang (tailored) ………...15

Gambar 2.8. Jahitan flannel (crossed stitch) ……….15

Gambar 2.9. Jahitan flat seam………..16

Gambar 2.10. Jahitan topstitch………...17

Gambar 2.11. Kampuh pipih ………...18

Gambar 2.12. Kampuh kostum ………...18

Gambar 2.13. Kampuh terbuka ………...18

Gambar 2.14. Fabric painting………21

Gambar 2.15. Laser cut………22

Gambar 2.16. Basic color wheel ………24

Gambar 2.17. Itten’s Wheel ………24

Gambar 2.18. Warna primer, sekunder, dan tersier ………25

Gambar 2.19. Color combination image scale………25

Gambar 3.1. Buku “Tren Forecasting 2016/2017: Resistance”………...27

Gambar 3.2. Tema Tren Forecasting (2016/2017): “Resistance”………28

Gambar 3.3. Sub-tema dari “Refugium”………...29

Gambar 3.4. Sub-tema “Timurid”……….31

Gambar 3.5 Sub-tema “Artistry”………..31

Gambar 3.6. Bunga Patrakomala………...32

Gambar 3.7. Tanaman Caesalpinia pulcherrima ……….33

Gambar 3.8. Warna Koleksi “Caerrima”...………34


(7)

Gambar 3.10. Laser cut………36

Gambar 3.11. Jumlah Penduduk Jawa Barat Tahun 2011...………38

Gambar 3.12. Piramida Penduduk Provinsi Jawa Barat………..38

Gambar 4.1. Image Board Inspirasi Desain ………..39

Gambar 4.2. Illustrasi Koleksi Desain Busana “Caerrima”………...41

Gambar 4.3. Illustrasi Desain I………..42

Gambar 4.4. Illustrasi Desain II ………43

Gambar 4.5. Illustrasi Desain III………...44

Gambar 4.6. Illustrasi Desain IV………...45

Gambar 4.7. Motif bunga Patrakomala ……….46

Gambar 4.8. Lukisan bunga Patrakomala ……….47

Gambar 4.9. Laser cut bunga Patrakomala sebelum dilukis ……….47

Gambar 4.10. Laser cut bunga Patrakomala setelah dilukis ………48


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Metode perancangan………...4 Tabel 2.1. Proses serat menjadi produk tekstil ………..20 Tabel 3.1. Daftar Kepadatan Penduduk Sangat Tinggi Tahun 2010-2011…………37


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Mindmap……….……….54

Lampiran B Rincian Ukuran Model.………57

Lampiran C Pola Kecil Skala 1:4….………58

Lampiran D Rincian Harga.……….79

Lampiran E Foto Busana ……….83

Lampiran F Material.………85

Lampiran G Reka Bahan Tekstil.……….87

Lampiran H Proses Pembuatan ………....88


(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia memiliki berbagai kebutuhan yang didasari oleh tiga macam, yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Kebutuhan primer terbentuk dari tiga unsur dan salah satunya adalah kebutuhan akan sandang. Sandang atau pakaian memiliki fungsi utama untuk menutupi dan melindungi tubuh dari gangguan cuaca dan serangan binatang buas. Selain berfungsi sebagai pelindung dan penutup tubuh, pakaian digunakan untuk menunjukkan nilai seni yang enak dipandang.

Busana modern yang dipadukan dengan unsur khas Kota Bandung dapat menjadi koleksi busana yang memiliki nilai seni yang indah. Untuk memperkenalkan koleksi busana tersebut kepada masyarakat dibutuhkannya suatu dorongan, tindakan serta wujud konkrit secara langsung. Dengan demikian para desainer merancang koleksi busana mereka dengan inspirasi yang diambil dari keadaan lingkungan sekitar mereka.

Kota Bandung juga dikenal dengan sebutan “Parijs Van Java” atau Paris-nya Pulau Jawa. Kota Bandung merupakan kota yang indah, sejuk dan nyaman. Di lingkungan kota Bandung terutama di pinggir jalan banyak ditumbuhi pohon dan

bunga yang membuat kota Bandung dijuluki dengan “Kota Kembang”. Selain itu, masyarakat Kota Bandung memiliki nilai kreativitas yang tinggi terutama para desainer untuk membuat karyanya dengan mengapresiasikan ke-khas-an Kota Bandung.

Pengetahuan dan informasi yang didapat mengenai bunga Patrakomala (Caesalpinia Pulcherrima) di kalangan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kota Bandung sangatlah kurang. Untuk itu diciptakanlah busana dengan inspirasi bunga Patrakomala untuk memperkenalkan dan memperdalam pengetahuan tentang bunga Patrakomala. Bunga Patrakomala diakui sebagai bunga khas Kota Bandung. Bunga tersebut merupakan bunga cantik, anggun, dan eksotis yang kelopak bunganya menyerupai ekor merak serta banyak ditemukan di pinggir jalan Kota Bandung.


(11)

Konsep busana yang akan dibuat terinspirasi dari bunga Patrakomala yang diterapkan dengan pembuatan motif dari tema “Refugium”. Kemudian digabung dengan gaya eksotis, dekoratif, dan megah dari sub-tema “Timurid” dari tema

“Refugium” serta sub-tema “Artistry” dari tema “Refugium” yang diambil dari buku

“Resistance” tahun 2016-2017. Gabungan motif bunga Patrakomala tersebut diterapkan dengan metode fabric painting karena mempunyai karakter yang feminim, indah, dan alami dan digunakan juga teknik laser cut untuk memberi kesan tiga dimensi (3D) dari bunga Patrakomala.

“Caerrima” merupakan koleksi ready-to-wear deluxe yang dinamis, feminim dan modern terinspirasi dari bunga Patrakomala yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang penting bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kota Bandung. Inspirasi ini diambil sebagai apresiasi dan kecintaan terhadap Kota Bandung. Target market yang dituju untuk koleksi desain ini adalah wanita kelas atas di Jawa Barat, usia 20-30 tahun. Wanita dengan karakter dinamis, menarik, unik, dan percaya diri dengan cara berpakaian dan berpenampilannya.

1.2 Masalah Perancangan

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka masalah perancangan yang ditemukan, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana menggabungkan inspirasi antara bunga Patrakomala dengan metode fabric painting, teknik laser cut dan teknik untuk memberikan kesan tiga dimensi (3D) dengan sub-tema “Timurid” serta sub-tema “Artistry” dari

tema “Refugium” untuk busana ready-to-wear deluxe?

2. Bagaimana membuat motif yang diambil dari tema “Refugium” kemudian digabungkan dengan stilasi bunga Patrakomala?

3. Bagaimana menentukan warna untuk koleksi busana, motif bunga, serta bunga Patrakomala yang di-fabric painting?


(12)

1.3 Batasan Perancangan

Batasan perancangan dari pembuatan koleksi “Caerrima”, sebagai berikut: 1. Membuat berkarakter dinamis, feminim, modern dan bersiluet A-line.

2. Desain bunga Patrakomala yang dibuat dengan gaya Art Nouveau berdasarkan gaya dari sub-tema “Timurid” dari tema “Refugium” serta

sub-tema “Artistry” dari tema “Refugium” yang diambil dari buku “Resistance” tahun 2016-2017.

3. Penggunaan metode fabric painting dengan gaya pada kain satin duchesse. 4. Teknik laser cut dan teknik untuk memberikan kesan tiga dimensi (3D) pada

motif bunga Patrakomala di kain satin duchesse.

5. Pengolahan material yang digunakan adalah kain satin duchesse dan satin maxmara.

6. Penggunaan warna pastel yaitu warna hijau muda, biru muda, ungu muda, krem, salem, peach dan kuning muda; serta warna kontras yaitu warna coklat, abu, dan emas; berdasarkan turunan warna dari tema “Refugium”.

7. Target market yang dituju adalah wanita usia 20-30 tahun yang mempunyai karakter dinamis, menarik, unik, percaya diri.

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan dari koleksi busana “Caerrima”, yaitu sebagai berikut: 1. Menghasilkan busana ready-to-wear deluxe yang dinamis, feminim, dan

modern dengan menggabungkan inspirasi antara bunga Patrakomala, metode fabric painting, teknik laser cut, dan teknik untuk memberikan kesan tiga dimensi (3D) pada busana tersebut.

2. Pembuatan motif dengan stilasi bunga Patrakomala digabungkan dengan motif yang diambil dari sub-tema “Timurid” dari tema “Refugium” serta

sub-tema “Artistry” dari sub-tema “Refugium”.

3. Koleksi busana, motif bunga, serta bunga Patrakomala yang di-fabric painting disesuaikan dan ditujukan untuk menonjolkan warna - warna turunan


(13)

1.5 Metode Perancangan 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Pasca Produksi

Perancangan Riset Data

Ide & inspirasi dari bunga Patrakomala

Penggabungan sub- tema “Timurid” &

“Artistry” Moodboard Eksperimen fabric painting Narasi konsep “Caerrima” Pembuatan motif Gaya Timurid Gaya Art Nouveau Eksperimen laser cut 3D

Produksi

Sketsa busana ready-to-wear deluxe Pembuatan pola

Pecah pola Pemotongan kain

Laser Cut 3D

Kain dijahit Pemeriksaan reka bahan

Fabric Painting

Finishing

Photoshoot Portofolio


(14)

1.6 Sistematika Penulisan

Pembuatan laporan tugas akhir ini ditulis dan dibagi ke dalam lima bab. Rincian dari masing-masing bab adalah sebagai berikut. Bab I berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan, dan sistematika penulisan.

Bab II merupakan landasan teori yang mengkaji teori tentang konsep perancangan, definisi, dan keterangan yang disertai sumber untuk memperkuat teori. Teori yang dibahas yaitu teori fashion, teori busana, teori pola, teori jahit, pengertian tekstil, pemilihan bahan, reka bahan tekstil, teori desain, dan teori warna.

Bab III mendeskripsikan objek studi perancangan, yaitu unsur desain yang digunakan pada rancangan busana dan pembahasan secara mendalam mengenai tema dan konsep serta penjelasan sumber inspirasi yang adalah bunga Patrakomala dengan ulasan tentang segmentasi pasar.

Bab IV menjelaskan konsep perancangan mengenai penjelasan koleksi busana ready-to-wear deluxe yang terdiri dari mood board, narasi konsep, gambaran seluruh koleksi, dan penjelasan pengerjaan seluruh koleksi desain.

Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran laporan tugas akhir dari koleksi busana ready-to-wear deluxe. Kesimpulan dan saran dibuat dengan harapan dapat mengembangkan dan memperbaiki desain koleksi busana ini.


(15)

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

“Caerrima” merupakan koleksi busana ready-to-wear terinspirasi dari bunga Patrakomala yang diterapkan dengan pembuatan motif bergaya Art Nouveau. Koleksi ini dibuat dipadukan dengan sub-tema “Timurid” dan sub-tema “Artistry” dari tema “Refugium”yang diambil dari buku “Resistance” tahun 2016-2017.

Koleksi busana dengan karakter dinamis, feminim, dan modern dibuat dengan potongan bersiluet A-line, H-line dan I-line. Warna yang digunakan adalah warna pastel yaitu warna hijau muda, biru muda, ungu muda, krem, salem, peach dan kuning muda; dan warna kontras yaitu warna coklat, abu, dan emas.

Material dan reka bahan yang digunakan yaitu kain satin duchesse dan satin maxmara dengan metode fabric painting, teknik laser cut, dan teknik untuk memberikan kesan tiga dimensi (3D). Pemilihan material dan reka bahan disesuaikan dengan konsep yang dipilih sehingga hasil dapat dicapai menjadi satu kesatuan koleksi busana yang mengangkat tema bunga Patrakomala.

Hasil akhir dari perancangan busana ini disesuaikan dengan target market yang dituju yaitu menciptakan koleksi ready-to-wear deluxe yang mempupunyai karakter dinamis, feminim, dan modern yang yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang penting bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kota Bandung. Target market yang dituju yaitu wanita usia 20-30 tahun yang berkarakter dinamis, menarik, unik, dan percaya diri dengan cara berpakaian dan berpenampilannya.


(16)

50

5.2 Saran

Dalam merancang dan memproduksi koleksi ready-to-wear deluxe “Caerrima” terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Desain busana ready-to-wear deluxe yang modern dengan pembuatan motif bunga Patrakomala yang bergaya Art Nouveau. Perancangan siluet busana dengan komposisi pemilihan bahan yang digunakan pada setiap desain busana. Kerapihan dan keakuratan penting dalam menggunakan teknik laser cut, fabric painting, menjahit, serta finishing akhir agar hasil dapat mencapai maksimal dan sesuai yang diinginkan.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Sherin, Aaris. 2012. Design Elements: Color Fundamentals. Beverly: Rockport Publishers.

Granger, Michele M. 2012. Fashion: The Industry and Its Careers. New York: Fairchild Books.

Udale, Jenny. 2014. Textiles and Fashion: exploring printed textiles, knitwear, embroidery, menswear and womenswear. London: Bloomsbury Publishing Plc. Soekarno. 2012. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Boedijono S. Pd., Yogi. 2013. Panduan Lengkap Menjahit. Jakarta: Kawan Pustaka. Soekarno & Lanawati Basuki. 2008. Panduan Membuat Desain Ilustrasi Busana (Teknik

Dasar, Terampil, dan Mahir). Jakarta: Kawan Pustaka. Fitrihana, Noor. 2011. Memilih Bahan Busana. Sleman: KTSP.

Luna, Hikari & Amira Iffat. 2015. Mahir Menjahit Tingkat Dasar Sampai Terampil. Jawa Tengah: HAFAMIRA.

Gunawan, Belinda, et. al. 2009. Kain. Jakarta: Dian Rakyat.

Meller, Susan & Joost Elffers. 1991. Textile Designs: Two Hundred Years of European and American Patterns for Printed Fabrics Organized by Motif, Style, Color, Layout, And Period. New York: Harry N. Abrams, Inc.

Garnadi, Yati Mariana. 2005. Melukis di Atas Kain. Jakarta: Dian Rakyat. Clarke, Simon. 2011. Textile Design. London: Laurence King Publishing Ltd.

MacIntyre, Lynn & Marcy Tilton. 2009. Easy Guide to Sewing. Newton: Taunton Press Inc.

Noe'man, Irvan, et. al. 2015. Trend Forecasting 2016/2017, Decoding: Fashion

“Résistance”. Rawamangun: BD+A Design.


(18)

52 Universitas Kristen Maranatha Chijiwa, Hideako. 1987. Color Harmony: A Guide to Creative Color Combinations.

Beverly: Rockport Publishers.

Kobayashi, Shigenobu. 1925. Color Image Scale. Artikel online,


(1)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.5 Metode Perancangan

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Tabel 1.1 Metode perancangan Sumber: Maria, 2016 Pasca Produksi

Perancangan Riset Data

Ide & inspirasi dari bunga Patrakomala

Penggabungan sub- tema “Timurid” &

“Artistry” Moodboard Eksperimen fabric painting Narasi konsep “Caerrima” Pembuatan motif Gaya Timurid Gaya Art Nouveau Eksperimen laser cut 3D

Produksi

Sketsa busana ready-to-wear deluxe Pembuatan pola

Pecah pola Pemotongan kain

Laser Cut 3D

Kain dijahit Pemeriksaan reka bahan

Fabric Painting

Finishing

Photoshoot Portofolio


(2)

5 Universitas Kristen Maranatha 1.6 Sistematika Penulisan

Pembuatan laporan tugas akhir ini ditulis dan dibagi ke dalam lima bab. Rincian dari masing-masing bab adalah sebagai berikut. Bab I berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan, dan sistematika penulisan.

Bab II merupakan landasan teori yang mengkaji teori tentang konsep perancangan, definisi, dan keterangan yang disertai sumber untuk memperkuat teori. Teori yang dibahas yaitu teori fashion, teori busana, teori pola, teori jahit, pengertian tekstil, pemilihan bahan, reka bahan tekstil, teori desain, dan teori warna.

Bab III mendeskripsikan objek studi perancangan, yaitu unsur desain yang digunakan pada rancangan busana dan pembahasan secara mendalam mengenai tema dan konsep serta penjelasan sumber inspirasi yang adalah bunga Patrakomala dengan ulasan tentang segmentasi pasar.

Bab IV menjelaskan konsep perancangan mengenai penjelasan koleksi busana ready-to-wear deluxe yang terdiri dari mood board, narasi konsep, gambaran seluruh koleksi, dan penjelasan pengerjaan seluruh koleksi desain.

Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran laporan tugas akhir dari koleksi busana ready-to-wear deluxe. Kesimpulan dan saran dibuat dengan harapan dapat mengembangkan dan memperbaiki desain koleksi busana ini.


(3)

49

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Caerrima” merupakan koleksi busana ready-to-wear terinspirasi dari bunga Patrakomala yang diterapkan dengan pembuatan motif bergaya Art Nouveau. Koleksi ini

dibuat dipadukan dengan sub-tema “Timurid” dan sub-tema “Artistry” dari tema

“Refugium”yang diambil dari buku “Resistance” tahun 2016-2017.

Koleksi busana dengan karakter dinamis, feminim, dan modern dibuat dengan potongan bersiluet A-line, H-line dan I-line. Warna yang digunakan adalah warna pastel yaitu warna hijau muda, biru muda, ungu muda, krem, salem, peach dan kuning muda; dan warna kontras yaitu warna coklat, abu, dan emas.

Material dan reka bahan yang digunakan yaitu kain satin duchesse dan satin maxmara dengan metode fabric painting, teknik laser cut, dan teknik untuk memberikan kesan tiga dimensi (3D). Pemilihan material dan reka bahan disesuaikan dengan konsep yang dipilih sehingga hasil dapat dicapai menjadi satu kesatuan koleksi busana yang mengangkat tema bunga Patrakomala.

Hasil akhir dari perancangan busana ini disesuaikan dengan target market yang dituju yaitu menciptakan koleksi ready-to-wear deluxe yang mempupunyai karakter dinamis, feminim, dan modern yang yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang penting bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kota Bandung. Target market yang dituju yaitu wanita usia 20-30 tahun yang berkarakter dinamis, menarik, unik, dan percaya diri dengan cara berpakaian dan berpenampilannya.


(4)

50 5.2 Saran

Dalam merancang dan memproduksi koleksi ready-to-wear deluxe “Caerrima”

terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Desain busana ready-to-wear deluxe yang modern dengan pembuatan motif bunga Patrakomala yang bergaya Art Nouveau. Perancangan siluet busana dengan komposisi pemilihan bahan yang digunakan pada setiap desain busana. Kerapihan dan keakuratan penting dalam menggunakan teknik laser cut, fabric painting, menjahit, serta finishing akhir agar hasil dapat mencapai maksimal dan sesuai yang diinginkan.


(5)

51 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Sherin, Aaris. 2012. Design Elements: Color Fundamentals. Beverly: Rockport Publishers.

Granger, Michele M. 2012. Fashion: The Industry and Its Careers. New York: Fairchild Books.

Udale, Jenny. 2014. Textiles and Fashion: exploring printed textiles, knitwear, embroidery, menswear and womenswear. London: Bloomsbury Publishing Plc. Soekarno. 2012. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Boedijono S. Pd., Yogi. 2013. Panduan Lengkap Menjahit. Jakarta: Kawan Pustaka. Soekarno & Lanawati Basuki. 2008. Panduan Membuat Desain Ilustrasi Busana (Teknik

Dasar, Terampil, dan Mahir). Jakarta: Kawan Pustaka. Fitrihana, Noor. 2011. Memilih Bahan Busana. Sleman: KTSP.

Luna, Hikari & Amira Iffat. 2015. Mahir Menjahit Tingkat Dasar Sampai Terampil. Jawa Tengah: HAFAMIRA.

Gunawan, Belinda, et. al. 2009. Kain. Jakarta: Dian Rakyat.

Meller, Susan & Joost Elffers. 1991. Textile Designs: Two Hundred Years of European and American Patterns for Printed Fabrics Organized by Motif, Style, Color, Layout, And Period. New York: Harry N. Abrams, Inc.

Garnadi, Yati Mariana. 2005. Melukis di Atas Kain. Jakarta: Dian Rakyat. Clarke, Simon. 2011. Textile Design. London: Laurence King Publishing Ltd.

MacIntyre, Lynn & Marcy Tilton. 2009. Easy Guide to Sewing. Newton: Taunton Press Inc.

Noe'man, Irvan, et. al. 2015. Trend Forecasting 2016/2017, Decoding: Fashion

“Résistance”. Rawamangun: BD+A Design.

Gunawan, Belinda. 2012. Kenali Tekstil. Jakarta: Dian Rakyat.

Darmaprawira, Sulasmi. 2002. Warna: Teori dan Kreativitas Penggunaannya. Bandung: ITB.


(6)

52 Universitas Kristen Maranatha Chijiwa, Hideako. 1987. Color Harmony: A Guide to Creative Color Combinations.

Beverly: Rockport Publishers.

Kobayashi, Shigenobu. 1925. Color Image Scale. Artikel online,

https://www.scribd.com/doc/127908649/Color-Image-Scale-Kobayashi-Shigenobu-1925 (diakses: 5 Maret 2016 pk. 11.25 WIB)