HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SARANA dan PRASARANA PRAKTIKUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT PENETASAN TELUR DI SMK NEGERI 1 CIKALONGKULON, CIANJUR TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SARANA dan PRASARANA PRAKTIKUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT PENETASAN TELUR DI SMK NEGERI 1

CIKALONGKULON, CIANJUR TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

Oleh

Ratna Purnamasari 0811771

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

iv Ratna Purnamasari, 2013

ABSTRAK

Ratna Purnamasari (0811771), Hubungan Persepsi Siswa tentang Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Praktikum dengan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Diklat Penetasan Telur di SMK Negeri 1 Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

Judul penelitian ini dilatar belakangi oleh proses pembelajaran penetasan telur yang dilakukan praktikum menggunakan metode demonstrasi karena alat penetasan telur untuk praktikum terdapat satu set dan siswa harus bergantian untuk melakukan praktikum. Sehingga pada saat dilakukan praktikum sebagian besar siswa tidak melakukan praktikum melainkan hanya bermain-main. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan persepsi siswa tentang pemanfaatan sarana dan prasarana praktikum serta motivasi belajar siswa pada Mata Diklat Penetasan Telur.

Metode yang digunakan adalah metode korelasi sebab akibat dengan menggunakan analisis korelasi pearson product momen, dan skala pengukuran variabelnya menggunakan skala likert. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X, XI, XII Jurusan Budidaya Ternak Unggas, sampel responden yang digunakan sebanyak 22 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penyebaran angket untuk mengukur variabel hubungan persepsi siwa tentang pemanfaatan sarana dan prasarana praktikum (X), dan Variabel motivasi belajar siswa (Y). Hasil analisis koefisien determinasi menunjukan bahwa persentase tingkat hubungan persepsi siswa tentang pemanfaaatan sarana dan prasarana terhadap motivasi belajar siswa sebesar 65,61%. Hasil uji hipotesis diperoleh nilai thitung (6,117) > ttabel (2,086), sehingga terdapat pengaruh yang positif.


(3)

ABSTRACT

Ratna Purnamasari (0811771), the Influence of Students’ Perspective in Utilizing the Practice Facilities and Infrastructures towards Students’ Learning Motivation on Hatching Eggs Training Subject in SMK Negeri 1 Cikalongkulon.

This research focus on the influence of students’ perspective in utilizing the

practice facilities and infrastructures towards students’ learning motivation on

hatching eggs training subject in SMK Negeri 1 Cikalongkulon. The title of this research has had to be taken against a background of learning process of hatching eggs which when the practice should be done, it can only use a demonstration method because the equipment for the practice is only provided one set and the students should take turn to use the equipment to do the practice, in that case most of the student while the practice is been doing only play around. The aims of this research is try to find out the visible image of students’ perspective in utilizing the practice facilities and infrastructures towards students’ learning motivation on hatching eggs training subject.

The method that is used in this research is a causal relationship which uses

Pearson product moment correlation analysis, and the variable measurement scale uses Likert scale. The population of this research is all of 11th grade the students in Poultry Cultivation Department with 22 students as the despondence samples. The collection of the data is done by spreading some questionnaires to measure the X variable (students’ perspective in utilizing the practice facilities and

infrastructures), and the Y variable (students’ motivation in learning). The results based on the coefficient of determination calculation show that the level

percentage of students’ perspective in utilizing the practice facilities and

infrastructures towards students’ learning motivation is 65,61%. The results of a

hypothesis test are showed as tvalue (6,117) > ttable (2,086), so that, Ho is refused and Ha is accepted which means there is a positive influence.


(4)

viii Ratna Purnamasari, 2013

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

UCAPAN TERIMAKASIH ...iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR LAMPIRAN ...ix

BAB I. PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi Masalah ...3

C. Batasan Masalah ...4

D. Rumusan Masalah ...4

E. Tujuan ...4

F. Manfaat Penelitian ...5

G. Struktur Organisasi Skripsi. ...5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ...7

A. Persepsi ...7

B. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan ...9

C. Klasifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan ...10.

D. Jenis-jenis sarana dan prasarana pendidikan. ...11

E. Mata Diklat Penetasan Telur. ...12

F. Motivasi Belajar...17

G. Konsep Kepuasan siswa. ...20

H. Kajian Penelitian Yang Relevan. ...21


(5)

j. Hipotesis. ...24

BAB III. METODE PENELITIAN ...25

A. Waktu dan Tempat ...25

B. Desain Penelitian ...25

C. Metode Penelitian ...25

D. Definisi Operasional ...26

E. Variabel dan Paradigma Penelitian ...27

F. Populasi dan Sampel. ...28

G. Teknik Pengumpulan Data. ...29

H. Proses Pengembangan Instrumen ...31

I. Teknik Analisis Data ...37

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...42

A. Hasil Penelitian ...42

1. Uji Kecenderungan ...42

2. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi ...45

3. Analisis Korelasi ...46

4. Pengujian Koefisien Determinasi ...47

5. Uji Hipotesis ...47

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...48

1. Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sarana Dan Prasarna Praktikum ...49

2. Gambaran Motivasi Belajar Siswa ...49

3. Hubungan persepsi siswa tentang pemanfaatan saran dan prasarana praktikumterhadap motivasi belajar siswa ...50

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...52

A. Kesimpulan ...52

B. Saran ...53

DAFTAR PUSTAKA ...55


(6)

x Ratna Purnamasari, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Standar Sarana Pada Bangsal Penetasan ... 14

Tabel 2.2. Kajian Penelitian Yang Relevan ... 22

Tabel 3.1. Kisi-kisi Angket Penelitian ... 29

Tabel 3.2. Validitas Uji Coba Variabel X ... 32

Tabel 3.3. Validitas Uji Coba Variabel Y ... 34

Tabel 3.4. Kriteria Penafsiran Data ... 39

Tabel 4.1. Gambaran Umum Variabel X ... 41

Tabel 4.2. Gambaran Umum Variabel Y ... 43

Tabel 4.5. Hasil Uji Analisis Korelasi ... 45


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Mesin Tetas Telur Sederhana ... 15

Gambar 3.1. Alur Pengaruh Antar Variabel ... 27

Gambar 4.1. Hasil Uji Kecenderungan Variabel X... 42

Gambar 4.2. Hasil Uji Kecenderungan Variabel X ... 43


(8)

xii Ratna Purnamasari, 2013


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Uji Coba ... 77

Lampiran 2. Angket Penelitian ... 82

Lampiran 3. Uji Validitas Variabel X dan Y ... 86

Lampiran 4. Sampel Angket Penelitian Variabel X dan Y ... 90

Lampiran 5. Uji Kecenderungan Variabel X dan Y ... 92

Lampiran 6. Uji Normalitas Variabel X dan Y ... 96

Lampiran 7. Uji Korelasi ... 98

Lampiran 8. Uji Hipotesis ... 100

Lampiran 9. Dokumentasi Hasil Penelitian ... 106


(10)

1 Ratna Purnamasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah bagian dari proses kehidupan bernegara, yang mana visi dari pendidikan nasional tersirat dalam sistem undang-undang pendidikan nasional untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeahlian, berdaya saing tinggi, maju, dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bertaqwa, menguasai teknologi, mempunyai etos kerja serta berdisiplin yang tinggi.

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan, (Tatang Syaripudin, 2007: 22).

Proses pendidikan akan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, yaitu faktor dari siswa itu sendiri dan faktor dari kondisi lingkungan sekitar. Proses belajar akan berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap dan memadai. Sarana dan prasarana belajar yang ada disekolah tidak akan berarti jika tidak dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang belajar siswa maka tidak akan terjadi proses belajar mengajar yang baik.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu satuan pendidikan menengah yang mempunyai tugas untuk mencerdaskan siswa dan membentuk siswa ke arah profesionalisme kerja, dan tentunya harus dapat mengasilkan lulusan yang berkualitas dan sesuai dengan harapan siswa dan harapan pendidikan. Program pembangunan pendidikan SMK salah satunya adalah meningkatkan kualitas pendidikan sebagai landasan bagi peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan kebutuhan dunia kerja.


(11)

2

Proses belajar mengajar akan berjalan lancar jika ditunjang oleh sarana dan prasarana yang lengkap, oleh karena itu masalah fasilitas merupakan masalah esensial dalam pendidikan, seperti dalam pengadaan gedung sekolah sampai kepada media pembelajaran dan peralatan praktikum. Selain hal tersebut kompetensi guru, dan manajemen dalam pengaturan sarana dan prasarana sekolah juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar sehingga dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar.

Ketersediaan sarana dan prasarana praktikum belajar di sekolah khususnya pada Mata Diklat Penetasan Telur belum memenuhi standar karena hanya terdapat satu mesin tetas sederhana untuk praktikum satu kelas, sehingga proses pembelajaran tidak berjalan dengan optimal Karena banyak siswa ynag bermain main pada saat praktikum dilakukan. Dalam memanfaatkan sarana dan prasarana belajar perlu adanya kesadaran siswa dan guru akan pentingnya pemanfaatan sarana dan prasarana belajar. Sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat mengikuti proses pembelajaran, motivasi ini dapat diartikan sebagai suatu kekuatan atau energi yang menggerakkan tingkah laku seseorang untuk beraktifitas. Menurut Hamzah B Uno (2006:3) “motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut berbuat/bertindak”. Tinggi rendahnya motivasi siswa tergantung pada seorang guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang ditunjang oleh sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah.

Keterbatasan sarana dan prasarana belajar bukan halangan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan baik, upaya guru dalam memanfaatkan sarana dan prasarana yang terbatas menjadi optimal akan mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Menurut Sudjana.S (2000) ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi siswa yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi sendiri seperti harapan, minat, cita-cita dan aspek lainnya. Motivasi


(12)

3

Ratna Purnamasari, 2013

satunya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kelas/sekolah, keadaan sarana dan prasana pembelajaran yang menunjang ataupun berupa hadiah /reward.

Motivasi sangat diperlukan dalam setiap suasana belajar merupakan salah satu mata diklat produktif yang harus dipelajari oleh siswa program studi agribisnis ternak unggas sesuai dengan kurikulum yang ada di sekolah. Siswa mempelajari mengenai cara penetasan telur secara buatan yaitu menetaskan telur menggunakan mesin tetas telur atau alat penetasan telur. Mata diklat ini menjadi penting untuk dipelajari karena siswa tidak hanya mengetahui cara menetaskan telur, tetapi juga mempelajari peralatan yang menunjang pada alat penetasan telur secara nyata dan bagaimana cara praktik yang benar.

Prasarana dan sarana praktikum yang ada pada mata diklat menetaskan telur di SMK Negeri 1 Cikalongkulon pada kenyataannya belum optimal dalam menunjang kegiatan praktik dan motivasi belajar siswa pun masih beragam seperti praktik hanya bisa dilakukan dengan metode demonstrasi karena terdapat satu mesin tetas untuk satu kelas sehingga siswa terlihat bermalas-malasan pada saat pembelajaran berlangsung, serta kondisi peralatan yang tidak layak kegiatan dari menetaskan telur tidak pernah tercapai sampai pada telur menetas sehingga tidak tercapainya tujuan dari pembelajaran.

Berdasarkan paparan di atas penulis tertarik untuk meneliti skripsi dengan judul : “HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA PRAKTIKUM DENGAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT PENETASAN TELUR”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Prasarana dan sarana pendidikan pada praktik penetasan telur kurang optimal dalam menunjang siswa karena ada beberapa alat yang digunakan bersama ketika praktik berlangsung dan hanya menggunakan metode demonstrasi pada saat praktikum.


(13)

4

2. Ada siswa yang terlihat bermalas-malasan dan kurang serius dalam mengikuti praktik pada saat pembelajaran penetasan telur.

3. Upaya guru dengan pemanfaatan sarana dan prasarana praktikum diharapkan dapat menunjang motivasi belajar siswa menjadi lebih baik.

C. Pembatasan Masalah

1. Sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran penetasan telur. Dalam penelitian ini dibatasi pada sarana dan prasarana yang berkaitan langsung dalam proses belajar praktik yaitu alat dan bahan ajar, alat peraga, media pengajaran, ruang praktik, dan peralatan mesin tetas. 2. Motivasi belajar terdiri dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi siswa tentang pemanfaatan sarana dan prasarana praktikum program studi budidaya ternak unggas pada Mata Diklat Penetasan Telur di SMK Negeri 1 Cikalongkulon ?

2. Bagaimana motivasi belajar siswa program studi budidaya ternak unggas pada Mata Diklat Penetasan Telur di SMK Negeri 1 Cikalongkulon ? 3. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa

tentang pemanfaatan sarana dan prasarana praktikum dengan motivasi belajar pada Mata Diklat Penetasan Telur di SMK Negeri 1 Cikalongkulon?

E. Tujuan

Tujuan penelitian ini terdiri dari :

1. Mengetahui persepsi siswa tentang pemanfaatan sarana dan prasarana praktikum Mata Diklat Penetasan Telur.

2. Mengetahui motivasi belajar siswa pada Mata Diklat Penetasan Telur. 3. Memperoleh hubungan persepsi siswa tentang pemanfaatan sarana dan


(14)

5

Ratna Purnamasari, 2013 F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu : 1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian mengenai hubungan persepsi siswa tentang pemanfaatan sarana dan prasarana praktikum terhadap motivasi belajar siswa pada Mata Diklat Penetasan Telur.

2. Secara praktik

Manfaat penelitian secara praktik diharapkan dapat menunjukan hubungan persepsi siswa tentang pemanfaatan sarana dan prasarana praktikum terhadap motivasi belajar siswa. Selain itu dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengadaan sarana dan prasarana belajar pada tahun berikutnya. Hasil dari penelitian ini merupakan masukan agar sarana dan prasarana yang ada diperhatikan kelayakannya dan kelengkapannya.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika Penulisan untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka berikut rencana penulisan untuk membuat kerangka penulisan penelitian yang akan diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, struktur organisasi penulisan.

Bab II landasan teori, mencakup landasan teori mengenai sarana dan prasarana pendidikan dan motivasi belajar siswa.

Bab III metode penelitian, berupa lokasi dan subyek populasi, desain penelitian, metode penelitian apa yang digunakan, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, berisi megenai pengolahan atau analisis data, pembahasan aatu analisis penemuan.


(15)

6

Bab V kesimpulan dan saran, mencakup kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, dan saran setelah melakukan penelitian.


(16)

54 Ratna Purnamasari, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Affandy, Achmad. (2010). Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Suasana

Kehidupan Sekolah dengan Motivasi Berprestasi. Skripsi S1 Jurusan PBB

FIF UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Ali, Muhammad. (1987). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algesindo. Bandung.

Amirin, Tatang M. (2011). Pengertian Sarana Dan Prasarana Pendidikan. [Online] http://tatangmanguny.wordpress.com/ 2010/04/07 [diakses 30 Juli 2012].

Arifuddin. (2009). Hubungan Antara Motivasi Dengan Prestasi Belajar Siswa. [Online] http://lambitu.wordpress.com/2009/10/28/hubungan-antara-motivasi-dengan-prestasi-belajar-siswa.html. [diakses 30 Juli 2012]. Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

B. Uno Hamzah. 2011. Teori motivasi dan pengukurannya. Jakarta: Bumi aksara. Daryanto H.M. 2010. Administrasi pendidikan. Jakarta: rineka cipta

Damayanti, Pramestilia. (2010). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kelengkapan

Prasarana dan Sarana Pendidikan Dengan Motivasi Belajar Pada Mata Diklat Ilmu Bangunan Gedung. Skripsi S1 Jurusan PTA FPTK UPI

Bandung.

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. (2008).

Proses Pembelajaran Dikelas, Laboratorium, Dan Dilapangan. Jakarta.

Djamarah dan Zain. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin : Rineka Cipta.

Daryanto H.M. 2010. Administrasi pendidikan. Jakarta: rineka cipta

Ibrahim Bafadal, 2003 . Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Bumi Aksara.


(17)

55

Mulyasa. (2005). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Depdiknas. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

Prayitno, Elida. (1989). Motivasi Dalam Belajar dan Berprestasi. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Ridwan, Iwan. (2010). Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa Dengan

Motivasi Belajar Menggambar Teknik Siswa SMK Negeri 2 Garut Jurusan Bangunan. Skripsi S1 Jurusan PTS FPTK UPI Bandung.

Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto. (2011). Pengantar Statistka Untuk Penelitian: Pendidikan Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sam, Arianto. (2008). Pengertian Fasilitas Belajar, [On line], http://sobatbaru.blogspot.com/2008/10/pengertian-fasilitas-belajar.html [diakses 28 Juli 2012].

Saleh, Anwar Saparudin. (2012). Peranan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar IPA Tentang Materi Alat-Alat Optik : Penelitian Tindakan Kelas V SDN Cipetir Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi. Skripsi S1

Jurusan PGSD FIP UPI Bandung.

Sardiman. (2001). Interaksi dan Motivasi Dalam Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Grafindo Persada.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Nana dkk (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfa beta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfa beta.

Sukmadinata, Nana Saodih. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suprian. (2005). Evaluasi Pendidikan. Bandung : Pendidikan Teknik Bangunan. Sopiatin popi. 2010. Manajemen belajar berbasis kepuasan siswa. Jakarta: Ghalia

Indonesia


(1)

Ratna Purnamasari, 2013

satunya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kelas/sekolah, keadaan sarana dan prasana pembelajaran yang menunjang ataupun berupa hadiah /reward.

Motivasi sangat diperlukan dalam setiap suasana belajar merupakan salah satu mata diklat produktif yang harus dipelajari oleh siswa program studi agribisnis ternak unggas sesuai dengan kurikulum yang ada di sekolah. Siswa mempelajari mengenai cara penetasan telur secara buatan yaitu menetaskan telur menggunakan mesin tetas telur atau alat penetasan telur. Mata diklat ini menjadi penting untuk dipelajari karena siswa tidak hanya mengetahui cara menetaskan telur, tetapi juga mempelajari peralatan yang menunjang pada alat penetasan telur secara nyata dan bagaimana cara praktik yang benar.

Prasarana dan sarana praktikum yang ada pada mata diklat menetaskan telur di SMK Negeri 1 Cikalongkulon pada kenyataannya belum optimal dalam menunjang kegiatan praktik dan motivasi belajar siswa pun masih beragam seperti praktik hanya bisa dilakukan dengan metode demonstrasi karena terdapat satu mesin tetas untuk satu kelas sehingga siswa terlihat bermalas-malasan pada saat pembelajaran berlangsung, serta kondisi peralatan yang tidak layak kegiatan dari menetaskan telur tidak pernah tercapai sampai pada telur menetas sehingga tidak tercapainya tujuan dari pembelajaran.

Berdasarkan paparan di atas penulis tertarik untuk meneliti skripsi dengan judul : “HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA PRAKTIKUM DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT PENETASAN TELUR” B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Prasarana dan sarana pendidikan pada praktik penetasan telur kurang optimal dalam menunjang siswa karena ada beberapa alat yang digunakan bersama ketika praktik berlangsung dan hanya menggunakan metode demonstrasi pada saat praktikum.


(2)

4

Ratna Purnamasari, 2013

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SARANA dan PRASARANA PRAKTIKUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT PENETASAN TELUR DI SMK NEGERI 1 CIKALONGKULON, CIANJUR TAHUN AJARAN 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Ada siswa yang terlihat bermalas-malasan dan kurang serius dalam mengikuti praktik pada saat pembelajaran penetasan telur.

3. Upaya guru dengan pemanfaatan sarana dan prasarana praktikum diharapkan dapat menunjang motivasi belajar siswa menjadi lebih baik.

C. Pembatasan Masalah

1. Sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran penetasan telur. Dalam penelitian ini dibatasi pada sarana dan prasarana yang berkaitan langsung dalam proses belajar praktik yaitu alat dan bahan ajar, alat peraga, media pengajaran, ruang praktik, dan peralatan mesin tetas. 2. Motivasi belajar terdiri dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi siswa tentang pemanfaatan sarana dan prasarana praktikum program studi budidaya ternak unggas pada Mata Diklat Penetasan Telur di SMK Negeri 1 Cikalongkulon ?

2. Bagaimana motivasi belajar siswa program studi budidaya ternak unggas pada Mata Diklat Penetasan Telur di SMK Negeri 1 Cikalongkulon ? 3. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa

tentang pemanfaatan sarana dan prasarana praktikum dengan motivasi belajar pada Mata Diklat Penetasan Telur di SMK Negeri 1 Cikalongkulon?

E. Tujuan

Tujuan penelitian ini terdiri dari :

1. Mengetahui persepsi siswa tentang pemanfaatan sarana dan prasarana praktikum Mata Diklat Penetasan Telur.

2. Mengetahui motivasi belajar siswa pada Mata Diklat Penetasan Telur. 3. Memperoleh hubungan persepsi siswa tentang pemanfaatan sarana dan

prasarana praktikum terhadap motivasi belajar siswa pada mata diklat Penetasan Telur di SMK Negeri 1 Cikalongkulon.


(3)

Ratna Purnamasari, 2013

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu : 1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian mengenai hubungan persepsi siswa tentang pemanfaatan sarana dan prasarana praktikum terhadap motivasi belajar siswa pada Mata Diklat Penetasan Telur.

2. Secara praktik

Manfaat penelitian secara praktik diharapkan dapat menunjukan hubungan persepsi siswa tentang pemanfaatan sarana dan prasarana praktikum terhadap motivasi belajar siswa. Selain itu dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengadaan sarana dan prasarana belajar pada tahun berikutnya. Hasil dari penelitian ini merupakan masukan agar sarana dan prasarana yang ada diperhatikan kelayakannya dan kelengkapannya.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika Penulisan untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka berikut rencana penulisan untuk membuat kerangka penulisan penelitian yang akan diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, struktur organisasi penulisan.

Bab II landasan teori, mencakup landasan teori mengenai sarana dan prasarana pendidikan dan motivasi belajar siswa.

Bab III metode penelitian, berupa lokasi dan subyek populasi, desain penelitian, metode penelitian apa yang digunakan, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, berisi megenai pengolahan atau analisis data, pembahasan aatu analisis penemuan.


(4)

6

Ratna Purnamasari, 2013

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SARANA dan PRASARANA PRAKTIKUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT PENETASAN TELUR DI SMK NEGERI 1 CIKALONGKULON, CIANJUR TAHUN AJARAN 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab V kesimpulan dan saran, mencakup kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, dan saran setelah melakukan penelitian.


(5)

54

Ratna Purnamasari, 2013

Kehidupan Sekolah dengan Motivasi Berprestasi. Skripsi S1 Jurusan PBB FIF UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Ali, Muhammad. (1987). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algesindo. Bandung.

Amirin, Tatang M. (2011). Pengertian Sarana Dan Prasarana Pendidikan. [Online] http://tatangmanguny.wordpress.com/ 2010/04/07 [diakses 30 Juli 2012].

Arifuddin. (2009). Hubungan Antara Motivasi Dengan Prestasi Belajar Siswa. [Online] http://lambitu.wordpress.com/2009/10/28/hubungan-antara-motivasi-dengan-prestasi-belajar-siswa.html. [diakses 30 Juli 2012]. Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

B. Uno Hamzah. 2011. Teori motivasi dan pengukurannya. Jakarta: Bumi aksara. Daryanto H.M. 2010. Administrasi pendidikan. Jakarta: rineka cipta

Damayanti, Pramestilia. (2010). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kelengkapan Prasarana dan Sarana Pendidikan Dengan Motivasi Belajar Pada Mata Diklat Ilmu Bangunan Gedung. Skripsi S1 Jurusan PTA FPTK UPI Bandung.

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Proses Pembelajaran Dikelas, Laboratorium, Dan Dilapangan. Jakarta. Djamarah dan Zain. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin : Rineka

Cipta.

Daryanto H.M. 2010. Administrasi pendidikan. Jakarta: rineka cipta

Ibrahim Bafadal, 2003 . Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Bumi Aksara.


(6)

55

Ratna Purnamasari, 2013

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SARANA dan PRASARANA PRAKTIKUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT PENETASAN TELUR DI SMK NEGERI 1 CIKALONGKULON, CIANJUR TAHUN AJARAN 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyasa. (2005). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Depdiknas. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

Prayitno, Elida. (1989). Motivasi Dalam Belajar dan Berprestasi. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Ridwan, Iwan. (2010). Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa Dengan Motivasi Belajar Menggambar Teknik Siswa SMK Negeri 2 Garut Jurusan Bangunan. Skripsi S1 Jurusan PTS FPTK UPI Bandung.

Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto. (2011). Pengantar Statistka Untuk Penelitian: Pendidikan Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sam, Arianto. (2008). Pengertian Fasilitas Belajar, [On line], http://sobatbaru.blogspot.com/2008/10/pengertian-fasilitas-belajar.html [diakses 28 Juli 2012].

Saleh, Anwar Saparudin. (2012). Peranan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Materi Alat-Alat Optik : Penelitian Tindakan Kelas V SDN Cipetir Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi. Skripsi S1 Jurusan PGSD FIP UPI Bandung.

Sardiman. (2001). Interaksi dan Motivasi Dalam Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Grafindo Persada.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Nana dkk (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfa beta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfa beta.

Sukmadinata, Nana Saodih. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suprian. (2005). Evaluasi Pendidikan. Bandung : Pendidikan Teknik Bangunan. Sopiatin popi. 2010. Manajemen belajar berbasis kepuasan siswa. Jakarta: Ghalia

Indonesia


Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 19 91

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 39 86

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU IPS DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

0 5 53

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMINATAN IPS SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 11 114

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR PENJASORKES PADA SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI 1 KOTABUMI

0 13 65

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR PENGANTAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

2 12 83

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 54

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 KALIANDA LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 13 78

KONTRIBUSI KEMANDIRIAN SISWA DAN SARANA PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR MATA DIKLAT MELAKUKAN PERBAIKANPHERIPERALKELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN (TKJ)SMK NEGERI 1 SINTUAK TOBOH GADANG

0 0 18