JUKNIS STANDAR PROSES SMPLB 2015

II. STANDAR PROSES
16. Jawaban dibuktikan dengan dokumen silabus dan dokumen proses
pengembangan silabus setiap mata pelajaran yang disusun sendiri oleh guru
atau kelompok guru (seperti daftar hadir atau berita acara kegiatan
pengembangan silabus).
17. RPP dengan mengintegrasikan pendidikan karakter yang dikembangkan guru,
merujuk pada Standar Proses Pendidikan Khusus, memuat:
1) identitas mata pelajaran/tema pembelajaran;
2) standar kompetensi (SK);
3) kompetensi dasar (KD) dari silabus yang akan dicapai;
4) indikator pencapaian kompetensi;
5) tujuan pembelajaran;
6) materi ajar;
7) alokasi waktu yang diperlukan;
8) metode pembelajaran;
9) kegiatan pembelajaran;
10) penilaian hasil belajar; dan
11) sumber belajar.
Jawaban dengan mengecek RPP.
18. Jawaban dibuktikan dengan mengecek RPP yang memperhatikan prinsipprinsip:
1) perbedaan individu siswa;

2) mendorong partisipasi aktif siswa;
3) mengembangkan budaya membaca dan menulis;
4) memberikan umpan balik dan tindak lanjut;
5) keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi dan
pengembangannya, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar; serta
6) menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
19. Empat persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran meliputi:
a. Untuk Tunanetra (A)
1) rombongan belajar SMPLB maksimal 8 siswa;
2) beban kerja guru memenuhi persyaratan minimal tatap muka dan
melaksanakan tugas tambahan;
3)

4

tersedianya 1 buku teks pelajaran/kumpulan bahan ajar yang disusun
oleh guru untuk setiap siswa setiap mata pelajaran, setidaknya 60%
siswa memenuhi persyaratan ketersediaan buku teks dalam bentuk


tulisan Braille, cetak awas/cetak awas diperbesar dan buku bicara/
rekaman dipilih dan dimodifikasi sesuai taraf kemampuan
membaca siswa;
4) pengelolaan kelas termasuk jadwal kegiatan layanan individual bagi
siswa yang membutuhkan.
b. Untuk Tunarungu (B)
1) rombongan belajar SMPLB maksimal 8 siswa;
2) beban kerja guru memenuhi persyaratan minimal tatap muka
termasuk melaksanakan tugas tambahan;
3) tersedianya 1 buku teks pelajaran/kumpulan bahan ajar yang disusun
guru untuk setiap siswa setiap mata pelajaran, setidaknya 60% siswa
memenuhi persyaratan ketersediaan buku teks dan buku panduan
bagi guru;
4) pengelolaan kelas termasuk jadwal kegiatan layanan individual bagi
siswa yang membutuhkan, tersedianya akses Sistem Isyarat Bahasa
Indonesia (SIBI), dan bagi yang menggunakan metode maternal
refleksi (MMR) tersedianya akses terhadap sistem komunikasi.
c. Untuk Tunagrahita Ringan dan Sedang, Tunadaksa Ringan,
dan Tunaganda (C,C1; D1; dan G)
1) rombongan belajar SMPLB maksimal 8 siswa;

2) beban kerja guru memenuhi persyaratan minimal tatap muka
termasuk melaksanakan tugas tambahan;
3) tersedianya 1 buku teks pelajaran/kumpulan bahan ajar yang disusun
oleh guru untuk setiap siswa setiap mata pelajaran, 60% siswa
memenuhi persyaratan ketersediaan buku teks dan buku panduan
bagi guru;
4) pengelolaan kelas termasuk penjadwalan waktu untuk melakukan
asesmen serta menyusun dan melaksanakan Program Pembelajaran
Individual (PPI). Proses pembelajaran menggunakan pendekatan
tematik yang sesuai dengan KD
d. Untuk Tunadaksa Ringan (D)
1) rombongan belajar SMPLB maksimal 8 siswa;
2) beban kerja guru memenuhi persyaratan minimal tatap muka
termasuk melaksanakan tugas tambahan;
3) tersedianya 1 buku teks pelajaran/kumpulan bahan ajar yang disusun
oleh guru untuk setiap siswa setiap mata pelajaran, setidaknya 60%
siswa memenuhi persyaratan ketersediaan buku teks dan buku
panduan bagi guru;
4) pengelolaan kelas termasuk penjadwalan waktu untuk melakukan
asesmen serta menyusun dan melaksanakan Program Pembelajaran

Individual (PPI).

5

e. Untuk Tunalaras (E)
1) rombongan belajar SMPLB maksimal 8 siswa;
2) beban kerja guru memenuhi persyaratan minimal tatap muka
termasuk melaksanakan tugas tambahan;
3) Tersedianya 1 buku teks pelajaran/kumpulan bahan ajar yang disusun
oleh guru untuk setiap siswa setiap mata pelajaran, setidaknya 60%
siswa memenuhi persyaratan ketersediaan buku teks dan buku
panduan bagi guru;
4) pengelolaan kelas termasuk penjadwalan kegiatan layanan individual/
kelompok berupa konseling/therapy community atau bentuk
intervensi lain yang dibutuhkan (konsultasi psikologi).
Jawaban dibuktikan dengan melihat pelaksanaan proses pembelajaran
dan dokumen yang dipersyaratkan.
20. Persyaratan beban mengajar guru sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka
(interaksi langsung antara guru dengan siswa) dalam satu minggu. Jawaban
dibuktikan dengan melihat jadwal pelajaran dan tugas lain yang diberikan

kepala sekolah untuk menghitung beban kinerja guru.
21. Langkah-langkah pembelajaran meliputi:
1) kegiatan pendahuluan (seperti: kesiapan fisik, psikis, dan peralatan
khusus yang diperlukan);
2) kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi); dan
3) kegiatan penutup (seperti: rangkuman, reviu dan penilaian, serta
merencanakan tindak lanjut).
Jawaban dibuktikan dengan observasi secara acak saat melakukan visitasi,
dan/atau melihat hasil supervisi kepala sekolah, dan/atau melihat kesesuaian RPP dengan pelaksanaan proses pembelajaran, dan/atau mengamati hasil
penilaian berbasis kekhususan siswa yang dilakukan oleh guru.
22. Tahap-tahap pemantauan meliputi:
1) perencanaan;
2) pelaksanaan;
3) penilaian hasil pembelajaran; dan
4) diskusi hasil pemantauan.
Jawaban dibuktikan dengan laporan pemantauan proses pembelajaran pada
setiap tahapnya disertai catatan kepala sekolah dan tanda tangan guru yang
dipantau.
23. Jawaban dibuktikan dengan dokumen laporan pelaksanaan supervisi
pembelajaran pada setiap aspeknya, mencakup 4 cara yaitu: pemberian

contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
24. Jawaban dibuktikan dengan catatan hasil evaluasi pembelajaran dan kinerja
guru oleh kepala sekolah.

6

25. Jawaban dibuktikan dengan dokumen (catatan) hasil evaluasi proses
pembelajaran oleh kepala sekolah dan bukti tanda terima penyerahan
hasil pengawasan.
26. Jawaban dibuktikan dengan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan
proses pembelajaran meliputi:
1) memberikan penghargaan terhadap guru yang telah memenuhi
standar; dan/atau
2) memberikan teguran yang bersifat mendidik terhadap guru yang
belum memenuhi standar; dan/atau
3) memberikan kesempatan pada guru untuk
mengikuti pelatihan/penataran.