PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT.

(1)

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD

SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

SMK NEGERI 1 STABAT

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pindidikan OLEH :

JAIDUN TURNIP

NIM. 809225010

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRAK

Jaidun Turnip, NIM. 809225010, Penerapan Model Quantum Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Autocad Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat.

Penelitian tindakan kelas ini, dilakukan pada pembelajaran Autocad kelas X teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat, bertujuan untuk mencapai : (1) Meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran autocad siswa kelas X kompetensi teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat, (2) Menerapkan model quatum learning untuk perbaikan pembelajaran autocad siswa kelas X kompetensi teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat, (3) Menumbuhkan respon positif terhadap mata pelajaran autocad dengan penerapan model quantum learning pada siswa kelas X kompetensi keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat?

Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 25 September hingga 17 Nopember 2011. Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 1 Stabat Jl. K.H Wahid Hasim No 1 Stabat. Subjek penelitian adalah 34 orang siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat. Penelitian in dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan Perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pembelajaran didesain dengan model pembelajaran quantum learning. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung terhadap parameter keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas, penilaian unjuk kerja, dilakukan untuk mengupulkan data peningkatan hasil belajar siswa pada aspek psikomotor dan lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data keaktifan siswa terhadap model pembelajaran quantum learning yang diterapkan. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan teknik deskriftif dan data kualitatif dengan analisis rekaman pembelajaran .

Hasil penelitian menunjukkan (1) Dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Learning baik baik untuk meningkatkan hasil belajar Autocad siswa kelas X Teknik gambar Bagnunan SMK Negeri 1 Stabat. Peningkatan hasil belajar dari 34 orang siswa dalam mencapai ketuntasan terus sangat baik; pada Siklus1(24) siswa yang tuntas belajar 70,59% yang tidak tuntas 10 orang atau 29,41% siklus ke II (27) siswa yang tuntas 79,41% sedangkan yang tidak tuntas 7 orang atau 20,59%, pada Siklus ke 3 (30) siswa yang tuntas 88,24% sedangkan yang tidak tuntas 4 orang atau 11,76%. (2) Dengan menerapkan metode quantum learning baik untuk meningkatkan keaktifan belajar Autocad pada siswa kelas X Teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat. Ini dapat dilihat dari data yang menunjukkan terjadinya peningkatan keaktifan siswa mulai pada Siklus 1 sampai dengan Siklus 3, yaitu rata-rata keaktifan siswa 74.31% pada siklus 1, 81.35% pada siklus 2 dan 83,63%. pada siklus 3, (3) Dengan menerapkan Model Quantum Learning ternyata mendapat respon sangat positif dari siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat terhadap belajar Autocad pada siklus 1 respon siswa 81.53% meningkat menjadi 82.24 % dan 86.15% pada siklus 3 sehingga respon siswa terhadap penerapan quantum learning termasuk kategori baik.


(5)

ii ABSTRACT

Jaidun Turnip. NIM 809225010. The Application of Quantum Learning Model On Improving The Achiement on Autocad of the Students of Architecture of SMK Negeri 1 Stabat.

This classroom research was conducted on the autocad instructions to the first grade of architecture class of SMK Negeri 1 Stabat aiming at : (1) improving the student’ archievement on autocad instructional to the student of architecture class of SMK Negeri 1 Stabat, (2) applying Quantum Learning Model to the students of architecture class of SMK Negeri 1 Stabat, arising the positive response to autocad subject by applying Quantum Learning Model of the students of architecture class of SMK Negeri 1 Stabat.

This research was conducted from 25 th September 2011 to 17 th September 2011. The location was at SMK Negeri 1 Stabat, Jl. K.H. Wahid Hasyim No.1 Stabat. The subject of this research was the first grade students of architecture class of SMK Negeri 1 Stabat amounting 34 students. This research was held in three phases, each consisting of two meetings. Each phase consists of planning, executing, observing, and reflecting. The instructions were designed by applying quantum learning model. The data collecting was done through direct observation to the activeness of the students on doing the assignment, assessing the job sheets. It was done to gather the data about the students’ achievement on psychomotoric aspects and observation sheet was made to collect data on the students’ activeness by the application of quantum learning model. Quantitative data analysis was done by descriptive technique and the qualitiative was analyzed by using the instructional recordings.

The result shows that (1) by applying quantum learning model, the students’ achievement improves significantly. The improvement of the achievement of the 34 students is very satisfactory; on the first phase, 27 students passed (70.59%), 10 students failed (29.41%). On the second phase 27 students (79.41%) passed and 7 students (20.59%) failed. On the third phase 30 students (88.24%) passed and 4 students (11.76%) failed. The application of quantum learning model in SMK Negeri 1 Stabat proved satisfying. This was visible from the achiveness of the students from phase 1 to 3. The achiveness average of the students was 74.31% on phase 1,81.35% on phase 2, and 83.63% on phase 3. (3) The application of the quantum learning model on teaching autocad was very positively welcome by the students of architecture class of SMK Negeri 1 Stabat. On phase 1 the improvement was 86.15%. It improved to 86.15% on phase 3. Therefore, The improvement of student’ response can be categorized good.


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 6

1.3 Pembatasan Masalah... 7

1.4 Perumusan Masalah... 8

1.5 Tujuan Penelitian... 8

1.6 Manfaat Penelitian... 9

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 11

2.1 Kajian Teoretis ... 11

2.1.1 Hakikat Hasil Belajar Autocad ... 11

2.1.2 Hakikat Quantum Learning ... 27


(7)

vii

2.3 Kerangka Berfikir ... 38

2.4 Hipotesis Tindakan ... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 43

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 43

3.2 Pendekatan Penelitian ... 43

3.3 Subjek penelitian ... 44

3.4 Partisipan ... 44

3.5 Rancangan penelitian ... 45

3.6 Cara Pemecahan Masalah ... 47

3.7 Defenisi Operasional ... 47

3.8.Teknik Pengumpul Data dan Instrumen Penelitian ... 47

3.9. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 51

3.10 Persiapan PTK ... 56

3.12. Prosedur penelitian ... 57

3.11. Analisis Data ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 65

4.1. Hasil Penelitian ………. 65

4.1.1. Deskripsi Pra Tindakan ………. 65

4.1.2. Deskripsi Pelaksanaan dan Temuan Penelitian Pada Siklus 1. 66

4.1.3. Deskripsi Pelaksanaan dan Temuan Penelitian Pada Siklus 2. 80

4.1.4. Deskripsi Pelaksanaan dan Temuan Penelitian Pada Siklus 3 93


(8)

viii

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN………... 113

5.1. Simpulan ………... … 113

5.2. Implikasi ……… 114

5.3. Saran ……….. 116

DAFTAR PUSAKA ... 117


(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Nilai rata-rata semester siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan ... 3

2.1. Kriteria Penilaian Hasil Belajar Autocad Kelas X Teknik Gambar Bangunan... 26

2.2. Langkah-langkah Pelaksanaan Pemelajaran Quantum Learning……… 33

3.1. Kisi- kisi soal praktek……. ………. ... … ………. 49

3.2. Validitas Angket ………. 53

4.1 Hasil Tes Siswa Pra tindakan……… 66

4.2. Distribusi frekwensi Hasil Belajar siswa Siklus 1……….. 70

4.3.Tabel Keaktifan Siswa Dalam Pembelaran Quantum Learning Siklus 1.. 72

4.4. Lembar Respon Siswa dalam pembelaran Quantum learning Siklus 1… 74

4.5.Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Dalam Pembelaran Quantum learning Siklus 1……….. 76

4.6. Perolehan Hasil Kemampuan Siswa Siklus 2……… 84

4.7.Tabel Keaktifan Siswa Dalam Pembelaran Quantum Learning Siklus 2………. 85

4.8.Lembar Respon Siswa dalam pembelaran Quantum learning Siklus 2………. 87

4.9.Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Dalam Pembelaran Quantum learning Siklus 2………. 89


(10)

x

4.11.Tabel Keaktifan Siswa Dalam Pembelaran Quantum Learning

Siklus 3……….. 98 4.12. Lembar Respon Siswa dalam pembelaran Quantum learning

Siklus 3………. 99 4.13.Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Dalam Pembelaran Quantum

learning Siklus 3……… 101 4.14. Distribusi frekwensi Hasil Kemampuan siswa Siklus 1,2 dan 3……… 105 4.15. Tabel Keaktifan Siswa Dalam Pembelaran Quantum Learning

Siklus 1,2 dan 3………... 106 4.16. Lembar Respon Siswa dalam pembelaran Quantum learning

Siklus 1,2 dan 3……….. 109 4.17.Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Dalam Pembelaran


(11)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 121

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 129

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 134

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III... …... 139

5. Soal Praktek Siklus I ... .. 143

6. Lembar Penilaian Unjuk Kerja…………. ………..………….. 146

7. Kriteria Penilaian Unjuk Kerja…… ………. 147

8. Soal Praktek Siklus II ... 150

9. Soal Praktek Siklus III... 153

10. Lembar Observasi Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran…. 156

11. Deskripsi Penetapan Skor Observasi Pembelajaran Siswa ……….. 157

12. Angket Siswa ……….. 159

13. Lembar Observasi proses pembelajaran Oleh guru ……… 160

14 Deskripsi Penetapan Skor Observasi Pembelajaran oleh guru……… 161

15 Hasil Uji Reliabilitas Inter-Rater Hasil Belajar Autocad Siklus 1…… 164

16 Hasil Uji Reliabilitas Inter-Rater Hasil Belajar Autocad Siklus 2…… 165

17 Hasil Uji Reliabilitas Inter-Rater Hasil Belajar Autocad Siklus 3 ….. 166

18 Hasil Uji Validitas Angket……… 167

19 Hasil Uji Reliabilitas Angket Siswa……… 168

20 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ………. 169


(12)

xiv

22 Hasil Belajar Siswa Siklus 3 ………. 171 23 Hasil Obsevasi Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Quantum

Learning Siklus 1……… 172 24 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Quantum

Learning Siklus 2……… 173 25 Hasil Obsevasi Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Quantum

Learning Siklus 3……… 174 26 Hasil Obsevasi Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Quantum

Learning Sklus 1 ……… 175 27 Hasil Obsevasi Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Quantum

Learning Sklus 2 ……… 176 28 Hasil Obsevasi Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Quantum

Learning Sklus 3 ……… 177 29 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran

Quantum Learning Siklus 1 ……….. 178 30 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran

Quantum Learning Siklus 2 ……….. 179 31 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran

Quantum Learning Siklus 3 ……….. 178 32 Foto-Foto Pelaksanaan Pembelajaran Quantum Learning ………. 180 33 Modul Pembelajaran Autocad ………. 186


(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kerucut Pengalaman Belajar Menurut Edgar Dale ... 35 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... ……….. 46 4.1. Grafik hasil belajar autocad siswa kelas X teknik gambar Banguan

dengan penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat,

Siklus 1 ………... 71 4.2. Grafik Aktivitas Siswa Dalam Pembelaran Quantum Learning siswa ..

kelas X teknik gambar Banguan dengan penerapan Quantum Learning

di SMK Negeri 1 Satabat Siklus I……… 73 4.3. Grafik Aktivitas Guru Dalam Pembelaran Quantum Learning siswa

kelas X teknik gambar Banguan dengan penerapan Quantum Learning

di SMK Negeri 1 Satabat Siklus I……….. 77 4.4. Grafik hasil belajar autocad siswa kelas X teknik gambar Banguan

dengan penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat.

(Siklus 2). ……….. 85 4.5. Grafik Aktivitas siswa kelas X teknik gambar Banguan dengan

penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat. (Siklus 2)…… 86 4.6. Grafik Aktivitas Guru kelas X teknik gambar Banguan dengan

penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat. (Siklus 2)…… 90 4.7. Grafik hasil belajar autocad siswa kelas X teknik gambar Banguan

dengan penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat.


(14)

xii

4.8. Grafik Aktivitas siswa kelas X teknik gambar Banguan dengan

penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat. (Siklus 3)…… 98 4.9. Grafik Aktivitas Guru kelas X teknik gambar Banguan dengan

penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat.

(Siklus 3). … ………... 102 4.10. Hasil Belajar Siswa kelas X teknik gambar Banguan dengan

penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat

(Siklus 1,2,3)………... 106 4.11. Grafik Keaktifan Siswa kelas X teknik gambar Banguan dengan

penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat.

(Siklus 1,2,3)……… 108 4.12. Grafik Respon Siswa kelas X Teknik Gambar Banguan dengan

penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat.

(Siklus 1,2,3). ……….. 110 4.13. Grafik Aktivitas Guru kelas X teknik gambar Banguan dengan

penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat.


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kemajuan bangsa hanya dimungkinkan oleh perluasan pendidikan bagi setiap anggota bangsa itu. Pendidikan bukan lagi diperuntukan bagi suatu golongan elite yang sangat terbatas melainkan bagi seluruh rakyat. Setiap pembatasan atau pengekangan akan berarti kerugian dan penghamburan bakat dan biaya (Nasution, 2009).

Sejak awal Milenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat, khususnya di bidang teknologi dan rekayasa. Di satu sisi era ini membawa iklim yang semakin terbuka untuk saling bekerja sama, saling mengisi dan saling melengkapi. Namun di sisi lain, era ini juga membawa kepada persaingan yang sangat kompetitif. Sehubungan dengan kondisi ini, banyak dunia kerja saat ini menuntut tenaga kerja yang siap pakai dalam artian tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik pada suatu bidang tertentu.

Kondisi ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN, 2003) yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Selanjutnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK (2010), menjelaskan bahwa SMK memiliki tujuan untuk : 1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan


(16)

2

yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, 2) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, 3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 4) membekali peserta didik dengan kompetensi – kompetensi yang sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipilihnya.

Secara khusus tujuan kompetensi keahlian teknik gambar bangunan adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:

a. Melakukan pekerjaan sebagai Drafter/Juru Gambar dalam pekerjaan

perencanaan bangunan.

b. Melakukan pekerjaan sebagai Drafter/Juru Gambar dalam pekerjaan

pelaksanaan bangunan.

c. Melakukan pekerjaan jasa penggambaran bangunan secara mandiri

/berwirausaha di Studio Gambar.

Untuk dapat memenuhi tujuan tersebut Autocad adalah salah mata pelajaran produktif yang harus dikuasai siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Bangunan, yang bergelut dengan gambar-gambar dan menuntut ketelitian dalam hal ukuran, diharapkan dengan ketelitian tersebut, gambar dapat mewakili suatu objek yang akan dikerjakan.


(17)

3

Untuk menyiapkan lulusannya menjadi tenaga yang produktif, adaptif dan kreatif, SMK Negeri 1 Stabat telah melakukan berbagai hal antara lain: 1) melengkapi peralatan laboratorium autocad berupa komputer dan peratan muliti media, 2) mengirimkan guru praktek untuk mengikuti diklat kompetensi, 3) membuat bahan ajar berupa modul dan lembar kerja.

Namun kenyataannya hasil belajar Autocad siswa kelas X Kompetensi Keahlian Gambar Bangunan masih di bawah harapan. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa pada pelajaran menggambar dengan perangkat lunak (Autocad) pada table 1.1 berikut:

Tabel 1.1

Nilai rata-rata semester siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan

Tahun Pelajaran Nilai Rata-rata

2006/2007 6,1

2007/2008 6,2

2008/2009 6,3

2009/2010 6,0

Nilai tersebut belum mencapai standart kelulusan untuk mata pelajaran produktif yang ditetapkan oleh SMK Negeri 1 Stabat, yaitu 7,0. Kenyataan seperti disebutkan di atas menunjukkan kekurang mampuan siswa memperoleh hasil belajar AutoCAD sesuai dengan sasaran pembelajaran yang dirumuskan guru dalam setiap pengajaran pada proses belajar mengajar di sekolah. Sumiati dan Asra (2007), mengatakan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku, baik berbentuk kecakapan berfikir, sikap maupun keterampilan melakukan sesuatu kegiatan tertentu. Terjadinya perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berada pada diri individu siswa itu sendiri, maupun faktor yang datang dari luar.


(18)

4

Faktor yang ada dalam diri sendiri meliputi kemampuan dasar khusus (bakat), kesiapan untuk memperoleh dalam proses belajar, minat untuk melakukan suatu kegiatan tertentu, pengalaman belajar yang telah dimiliki sebelumnya, dan kemauan atau motivasi. Adapun faktor yang dari luar meliputi semua upaya yang dilakukan oleh guru, baik dalam memberi rangsangan, bimbingan, pengarahan dan dorongan untuk terjadinya proses belajar.

Faktor yang ada dalam diri individu siswa, dapat menjadi prasyarat bagi berlangsungnya proses belajar. Sedangkan yang datang dari luar seperti model belajar, metode belajar, alat dan teknik mengajar dapat menjadi pendorong terjadinya proses belajar tersebut. Ahmad dan Mulyono (1991) menyatakan bahwa komponen-komponen yang mempengaruhi hasil belajar seorang siswa meliputi (1) stimuli belajar, (2) metode belajar, (3) invidual belajar.

Windura (2008), permasalahan belajar ada empat antara lain: 1) tidak bisa konsentrasi, 2) tidak faham apa yang dipelajarinya, 3) mudah lupa apa yang sudah diingat sebelumnya, 4) otak merasa penuh sehingga tidak bisa belajar lagi. Sejalan dengan itu Sanjaya (2010), mengatakan salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran.

Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut memahami informasi yang dingatnya dengan kehidupan sehari-hari. Dalam Proses pembelajaran gurus harus merubah paradigma belajar, yaitu perubahan pusat (fokus) pembelajaran, dari belajar berpusat pada guru menjadi belajar berpusat pada siswa. Dengan kata lain, ketika mengajar di kelas, guru harus


(19)

5

berupaya menciptakan kondisi lingkungan belajar yang dapat membelajarkan siswa, dapat mendorong siswa belajar, atau memberi kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif mengkonstruksi konsep-konsep yang dipelajarinya. Belajar adalah proses berfikir. Pembelajaran berfikir adalah pemanfaatan penggunaaan otak secara maksimal. Belajar berfikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu dan lingkungannya (Sanjaya,2010).

Selanjutnya Sanjaya (2010), mengatakan proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa. Seluruh potensi siswa hanya mungkin dapat berkembang manakala siswa terbebas dari rasa takut dan menegangkan. Oleh karena itu perlu diupayakan agar proses pembelajaran merupakan proses yang menyenangkan (enjoyful learning). Kalau belajar sudah menjadi kegiatan yang menyenangkan, seperti halnya membaca komik, atau main game, anak akan termotivasi untuk belajar (Windura, 2008).

Quantum Learning merupakan salah satu cara membelajarkan siswa yang digagas oleh Potter. Melalui Quantum Learning siswa akan diajak belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya.

Dengan menerapkan Quantum Learning, maka dalam mengusahakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran autocad di SMK Negeri 1 Stabat dapat tercapai. Selain itu juga dapat memperbaiki penerapan kurikulum saat ini dan meningkatkan pemahaman serta menciptakan suasana belajar yang kondusif. Quantum learning adalah teori belajar yang menekankan belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermakna.


(20)

6

Dalam kegiatan belajar siswa, guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing (Bobby dan Herrnacki, 2003).

Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Proses interaksi ini akan berjalan baik apabila siswa banyak aktif dibandingkan guru. Quantum Learning merupakan model pengajaran maupun pelatihan yang menggunakan metodologi berdasarkan teori-teori pendidikan seperti Accelerated Learning (Lozanov), Multiple

Intelligences (Gardner), Neuro Linguistic Programming atau NLP (Grinder & Bandler), Experential Learning (Hahn), Socratic Inquiry, Cooperative Learning (Johnson & Johnson) dan Elements of Effective Instruction (Hunter) menjadi sebuah

paket multisensori, multi kecerdasan dan kompatibel dengan cara bekerja otak yang mampu meningkatkan kemampuan dan kecepatan belajar.

Percepatan belajar (accelerated learning) dikembangkan untuk

menyingkirkan hambatan yang menghalangi proses belajar alamiah dengan secara sengaja menggunakan musik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan pengajaran yang sesuai, cara efektif penyajian, modalitas belajar serta keterlibatan aktif dari peserta. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam kesempatan ini akan dicobakan model Quantum Learning untuk pembelajaran AutoCAD kelas X teknik gambar bangunan di SMK Negeri 1 Stabat.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar bekang masalah, banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar autocad siswa SMK Negeri 1 Stabat,


(21)

7

diantaranya dapat diidentifikasikan sebagai berikut : (1) Apakah sikap siswa berpengaruh terhadap pencapaian prestasi siswa? (2) Apakah latar belakang kemampuan matematika memiliki pengaruh dengan kemampuan menggambar autocad? (3) Apakah sarana dan fasilitas belajar bepengaruh terhadap pencapaian prestasi siswa? (4) Apakah penerapan penggunan musik pada mata pelajaran autocad yang dikembangkan guru mempunyai pengaruh terhadap pencapaian prestasi siswa? (5) Apakah penggunaan media belajar yang digunakan telah mempunyai pengaruh terhadap pencapaian prestasi siswa? (6) Apakah sistem evaluasi yang diterapkan mempunyai pengaruh terhadap pencapaian prestasi siswa? (7) Apakah tingkat kemampuan berfikir berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar menggambar autocad? (8) Apakah ada yang signifikan antara penggunaan model quantum learning terhadap pencapaian hasil belajar autocad? (9) Kebiasaan belajar bagaimanakah yang akan memberikan dampak kepada hasil belajar menggambar autocad? (10) Apakah ada pengaruh kurikulum dan perangkat akomodasinya terhadap hasil belajar siswa?. (11) Apakah suasana pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa?

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan indentifikasi masalah di atas, ternyata banyak hal mempengaruhi hasil belajar siswa dalam matapelajaran menggambar autocad. Dari begitu banyak hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa, penelitian ini dibatasi pada :

1. Pengunaan model quantum learning dalam matapelajaran autocad.

2. Siswa kelas X kompetensi keahlian teknik gambar bangunan Sekolah


(22)

8

menggambar dengan perangkat lunak Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Hasil belajar pada ranah psikomotor. 1.4. Perumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah dikemukakan di atas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Apakah Penerapan Model Pembelajaran quantum learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa?

2. Bagaimanakah keaktifan siswa (SMK) Negeri 1 Stabat Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Autocad dengan diterapkannya Model Pembelajaran quantum

learning?

1.5. Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran autocad di SMK Negeri 1 Stabat, secara terinci tujuan tersebut adalah :

1. Meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran autocad siswa kelas x kompetensi teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat.

2. Menerapkan model quatum learning untuk perbaikan pembelajaran autocad siswa kelas x kompetensi teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat. 3. Menumbuhkan keaktifan siswa terhadap mata pelajaran autocad dengan

penerapan model quantum learning pada siswa kelas x kompetensi teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat.


(23)

9

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada tenaga pendidikan atau pemerhati pendidikan yang bersifat teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah:

1) Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan model pembelajaran quantum learning pada pembelajaran autocad.

2) Sebagai tambahan bahan rujukan teoritis bagi peneliti lain, yang membahas lingkup yang sama.

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1) Meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri dalam belajar.

2) Meningkatkan kerja sama dan semangat komunikasi ilmiah dalam belajar.

3) Terselenggaranya proses pembelajaran yang menyenangkan.

4) Dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.

5) Untuk memperbaiki pembelajaran dan menciptakan kondisi belajar

yang menarik dan menyenangkan bagi semua.

6) Meningkatkan motivasi guru untuk selalu berupaya menemukan dan menggali pendekatan pembelajaran yang efektif, efesien, menyenangkan dan bermakna.

7) Meningkatkan kreatifitas guru untuk mencapai pembelajaran yang berkualitas.


(24)

10

8) Meningkatkan professionalisme guru melalui upaya penelitian yang dilaksanakan.

9) Meningkatkan prestasi sekolah dengan meningkatkan prestasi hasil belajar peserta didik.

10) Meningkatkan kinerja sekolah dengan mengoptimalkan kinerja guru.

11) Mewujudkan pembelajaran efektif, efesien, menyenangkan, dan bermakna di sekolah.


(25)

113 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 1.1 Simpulan

Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan hasil penelitian tindakan sebagai berikut :

1) Dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Learning baik untuk

meningkatkan hasil belajar Autocad siswa kelas X Teknik gambar Bagnunan SMK Negeri 1 Stabat. Peningkatan hasil belajar dari 34 orang siswa dalam mencapai ketuntasan terus sangat baik; pada Siklus1(24) siswa yang tuntas belajar 70,59% yang tidak tuntas 10 orang atau 29,41% siklus ke II (27) siswa yang tuntas 79,41% sedangkan yang tidak tuntas 7 orang atau 20,59%, pada Siklus ke 3 (30) siswa yang tuntas 88,24% sedangkan yang tidak tuntas 4 orang atau 11,76%.

2) Dengan menerapkan metode quantum learning baik untuk meningkatkan keaktifan belajar Autocad pada siswa kelas X Teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat. Ini dapat dilihat dari data yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas pada siswa mulai pada Siklus 1 sampai dengan Siklus 3, antara lain: kedisiplinan siswa 75.00% pada siklus 1, 80.56% pada siklus 2 dan 80,56%, pada siklus 3, kemampuan siswa menerima pelajaran 73.61 pada siklus 1, 82.64 pada siklus 2 dan 84,03%, Aktifitas siswa77.08% pada siklus 1, 84.72 % pada siklus 2 dan 82,64% pada siklus 3, Kemampuan melakukan praktek 73.61% pada siklus 1 81.94%


(26)

114

pada siklus 2 dan 83,33%, pada siklus 3, Kemampuan siswa menjawab pertanyaan 76.39% pada siklus 1, 76.39% pada siklus 2 dan 84,72%, pada siklus 3, Keadaan siswa dengan lingkungan belajar 72.92% pada siklus 1, 83.33% pada siklus 2 dan 84,72%, pada siklus 3, Kemampuan siswa mengerjakan post tes 71.53% pada siklus 1, 79.86% pada siklus 2 dan 83,42%. pada siklus 3, Dan rata-rata keaktifan siswa 74.31% pada siklus 1, 81.35% pada siklus 2 dan 83,63%. pada siklus 3,

3) Dengan menerapkan Model Quantum Learning ternyata mendapat respon sangat positif dari siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat terhadap belajar Autocad pengelolaan pembelajran yang dilakukan guru pada siklus 1,2 dan 3, menunjukkan peningkatan respon siswa terhadap penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Stabat, pada siklus 1 respon siswa 81.53% meningkat menjadi 82.24 % dan 86.15% pada siklus 3 sehingga respon siswa terhadap penerapan quantum learning termasuk kategori baik.

1.2 Implikasi

Hasil yang diperoleh melalui penelitian tindakan kelas ini, adanya

peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran Quantum Learning. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, beberapa hal yang perlu disampaikan antara lain :

1. Dengan penerapan pembelajaran quantum learning, diharapkan guru dapat


(27)

115

menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan kondisi yang ada.

2. Penerapan pembelajaran quantum learning menunjukkan dampak positif terhadap prestasi belajar siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar autocad.

3. Pembelajaran Quantum Learning perlu diterapkan di SMK Negeri 1 Stabat

untuk memacu minat dan motivasi, serta rasa senang siswa dalam belajar autocad.

4. Tidak semua kajian dan semua pelajaran cocok dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. Oleh karena itu guru harus mencoba mengembangkan kreativitasnya dalam merancang pembelajaran yang mampu memotivasi siswa untuk belajar, dan dapat memilih materi yang sesuai dengan karakter model pembelajaran tersebut.

5. Diharapkan bagi setiap guru akan melaksanakan pembelajaran, hendaknya

terlebih dahulu mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada setiap guru merancang pembelajaran, hendaknya guru terlebih dahulu guru memperhatikan hal-hal berikut ini :

a. Memperhatikan dan menelaah materi apa yang akan disampaikan kepada anak didik.

b. Mengamati dan mempelajari karakteristik siswa yang akan


(28)

116

c. Mencari, menyesuaikan dan menentukan strategi, model atau

pendakatan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. 1.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, ada beberapa kesimpulan serta implikasi yang akan diajukan, beberapa saran berikut diharapkan dapat berguna bagi perbaikan penerapan model pembelajaran Quantum Learning dimasa mendatang, saran tersebut antara lain :

1. Mengingat model pembelajaran Quantum Learning ini sangat berguna dalam upaya meningkatkan keaktifan dan kemandiriaan dalam belajar, dengan ini diharapkan penerapan pembelajaran ini dapat dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diasuh. Terutama untuk mata pelajaran autocad yang bersifat praktek sangat baik dengan menggunakan model pembelajaran ini.

2. Untuk lebih mengembangkan model pembelajaran Quantum Learning dan

penelitian tindakan kelas dalam proses pembelajaran, sangat perlu dilakukan lagi penelitian yang menggunakan model ini terhadap mata pelajaran dan tingkatan pendidikan yang berbeda.

3. Penelitian yang telah dihasilkan ini masih belum sempurna karena baru sesuai untuk materi autocad yang bersifat praktek, untuk itu guru-guru teknik bangunan yang akan menerapkan model ini pada pelajaran teknik bangunan yang bersifat teori hendaknya melakukan telaah terlebih dahulu, karena model ini baru diujicobakan pada materi yang bersifat praktek.


(29)

117

DAFTAR PUSAKA

Ahmadi,dan Mulyono. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineca Cipta.

Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Ary, D. Jacobs, L.C, Razavieh, A. (1982). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan (Penerjemah : Fuechan, A). Surabaya: Usaha Nasional.

Asrori. M. (2007). Psikologi Pembelajran. Bandung. Wacana Prima.

Asrori. M. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Wacana Prima.

... Belajar Cepat Autocad 3D. (2005). Yogyakarta. Andi.

Bloom, B.S. (1976). Taxonomy of Educational Objective. New York: Logman.

Budiningsih.C.A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.

Chandra, H. (2003). 36 Jam Belajar Komputer Dasar-Dasar Autocad 2000. Jakarta. Elex Media Komputindo.

Dahar, R.W. (1988). Teori-teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Darmawan. D. (2009). Desain Rumah Minimalis. Jakarta. Elex Media Komputindo. Darmawan. D. (2009). Desain Furniture dan Interior. Jakarta. Elex Media

Komputindo.

Daryanto. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

DePorter,Bobbi & Hernacki, Mike. (2003). Quantum Learning. Bandung. Kaifa. DePorter,bobbi, Reardon, Mark, & Singer-Nourie,Sarah. (2001). Quantum Teaching.

Bandung. Kaifa.


(30)

118

Hamalik,O. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hariyadi.M. (2009). Statistik Pendidikan. Jakarta. Prestasi Pustakaraya.

Hidayatullah, A.Taufiq. (2009). Belajar cepat Autocad Untuk Pemula. Yoqyakarta. Mediakom.

Joyce,B, Weil,M dan Calhoun,E. (2009). Model Of Teaching Model Model

Pengajaran, Pustaka Pelajar.

Karyono, (2009). Pengaruh Model Quantum Learning terhadap Pencapaian

Kompetensi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Memperhatikan Minat Belajar (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI Semester 1 Sekolah Menengah Atas Negeri Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009/2010.

Thesis : Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009.

Kusumah,W dan Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Indeks.

...Kurikulum SMK Negeri 1 Stabat. (2010).

Margono.S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

Miarso.Y. (2007). Menyemai benih teknologi Pndidikan, Jakarta. Prenada Media Group

Muhibinsyah. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Nazir A. (1998). Metodologi Penilaian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution.S. (2009). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar.

Jakarta. Bumi Aksara.

Nasution. S. (2008). Asas-Asas kurikulum. Jakarta. Bumi Aksara.

Olson, Matthew H dan Hergenhahn. (2008). Theories Of Learning, Edisi Ketujuh. Jakarta. Kencana Predana Media Grup.

Panjaitan,K. (2010). Merancang Butir Soal dan Instrumen Untuk Penelitian. Gorontalo. Nurul Janah.

Pidarta.M. (2007). Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak


(31)

119

... Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2007 Tentang stantard Penilaian Pendidikan. Jakarta.

Rasyid,H dan Mansyur. (2007). Penilaian Hasil Belajar. Bandung. Wacana Prima. Romizowski,A.Z. (1981). Designing Instruction System: Decision Making In Cousrse

Planning and Curriculum Design. London: Kogan Page Schmeck RR. 1987.

Learning Style New York. Plennum Press.

Rohani dan Ahmadi,A. (1995). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sanusi,M. (2008). Kreasi Desain Produk,Distro dan Fashion 3D.Jakarta. Elex Media

Komputindo.

Saifuddin,A. (2000). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sanjaya. W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan. Jakarta. Predana Media Group.

Singarimbun,M dan Effendi,S. (1987). Metode Penelitian Survai. Jakarta. LP3ES. Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta..

Sudjana (2000). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Sudjana,N. (2005) Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,kualitatif, dan

R & D. Bandung. Alfabeta.

Sugianto,M. (2010). Membuat bangunan 3D dari Denah 2D dengan

Autocad.Yogyakarta. Andi.

Suharjono. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan

Profesi Guru. Jakarta: Bumi Aksara

Sumarno. (1999). Pemantauan Dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Depdiknas.

Sumiati dan Asra. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung. Wacana Prima. Sunarto,W. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Beserta Sistematika Proposal dan

laporannya. Jakarta: Bumi Aksara


(32)

120

Suryabarata,S. (1997). Pengukuran Dalam psikologi kepribadian. Jakarta. Rajawali Press.

...Undang-Undang No 20. (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Van Dallen (1973). Meaningful Learning. New York: Grune&Stratton, Inc. Wahana Komputer.(2010). Desain arsitektur menggunakan Aotocad dan 3D max

2010, yogyakarta. Andi.

Widyastantyo,H. (2007). Penerapan Metode quantum Learning untuk meningkatkan

Hasil belajar Mata pelajaran IPA (Sains) Bagi siswa Kelas V SD Negeri Kebonsari Kabupaten Temanggung. Skripsi. FIP Universitas Negeri

Semarang.

Wiratmoyo,W. (2005). Pengaruh Keaktivfan Siswa Pada Metode Pembelajaran

Kuantum Terhadap Prestasi Belajar kimia Dasar I Kelas X Pokok Bahasan Kimia Koloid di SMK Kimia Industri Theresiana Semarang Tahun Ajaran 2004/2005. Tesis. FMIPA Universitas negeri Semarang.

Wardhani,Igak. (2007). Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

Wardiman, J. (2001). Menatap Masa Depan Pendidikan. Jakarta: Gramedia.

Windura, Sutanto,BLI. (2008). Brain Management Series For Learning Strategy

Mind Map Langkah Demi Langkah. Jakarta. Gramedia.

Winkel,W.S (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grafindo.


(1)

menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan kondisi yang ada.

2. Penerapan pembelajaran quantum learning menunjukkan dampak positif terhadap prestasi belajar siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar autocad.

3. Pembelajaran Quantum Learning perlu diterapkan di SMK Negeri 1 Stabat untuk memacu minat dan motivasi, serta rasa senang siswa dalam belajar autocad.

4. Tidak semua kajian dan semua pelajaran cocok dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. Oleh karena itu guru harus mencoba mengembangkan kreativitasnya dalam merancang pembelajaran yang mampu memotivasi siswa untuk belajar, dan dapat memilih materi yang sesuai dengan karakter model pembelajaran tersebut.

5. Diharapkan bagi setiap guru akan melaksanakan pembelajaran, hendaknya terlebih dahulu mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada setiap guru merancang pembelajaran, hendaknya guru terlebih dahulu guru memperhatikan hal-hal berikut ini :

a. Memperhatikan dan menelaah materi apa yang akan disampaikan kepada anak didik.

b. Mengamati dan mempelajari karakteristik siswa yang akan mendapatkan pembelajaran.


(2)

c. Mencari, menyesuaikan dan menentukan strategi, model atau pendakatan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

1.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, ada beberapa kesimpulan serta implikasi yang akan diajukan, beberapa saran berikut diharapkan dapat berguna bagi perbaikan penerapan model pembelajaran Quantum Learning dimasa mendatang, saran tersebut antara lain :

1. Mengingat model pembelajaran Quantum Learning ini sangat berguna dalam upaya meningkatkan keaktifan dan kemandiriaan dalam belajar, dengan ini diharapkan penerapan pembelajaran ini dapat dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diasuh. Terutama untuk mata pelajaran autocad yang bersifat praktek sangat baik dengan menggunakan model pembelajaran ini.

2. Untuk lebih mengembangkan model pembelajaran Quantum Learning dan penelitian tindakan kelas dalam proses pembelajaran, sangat perlu dilakukan lagi penelitian yang menggunakan model ini terhadap mata pelajaran dan tingkatan pendidikan yang berbeda.

3. Penelitian yang telah dihasilkan ini masih belum sempurna karena baru sesuai untuk materi autocad yang bersifat praktek, untuk itu guru-guru teknik bangunan yang akan menerapkan model ini pada pelajaran teknik bangunan yang bersifat teori hendaknya melakukan telaah terlebih dahulu, karena model ini baru diujicobakan pada materi yang bersifat praktek.


(3)

DAFTAR PUSAKA

Ahmadi,dan Mulyono. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineca Cipta.

Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Ary, D. Jacobs, L.C, Razavieh, A. (1982). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan (Penerjemah : Fuechan, A). Surabaya: Usaha Nasional.

Asrori. M. (2007). Psikologi Pembelajran. Bandung. Wacana Prima.

Asrori. M. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Wacana Prima.

... Belajar Cepat Autocad 3D. (2005). Yogyakarta. Andi.

Bloom, B.S. (1976). Taxonomy of Educational Objective. New York: Logman.

Budiningsih.C.A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.

Chandra, H. (2003). 36 Jam Belajar Komputer Dasar-Dasar Autocad 2000. Jakarta. Elex Media Komputindo.

Dahar, R.W. (1988). Teori-teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Darmawan. D. (2009). Desain Rumah Minimalis. Jakarta. Elex Media Komputindo. Darmawan. D. (2009). Desain Furniture dan Interior. Jakarta. Elex Media

Komputindo.

Daryanto. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

DePorter,Bobbi & Hernacki, Mike. (2003). Quantum Learning. Bandung. Kaifa. DePorter,bobbi, Reardon, Mark, & Singer-Nourie,Sarah. (2001). Quantum Teaching.

Bandung. Kaifa.


(4)

Hamalik,O. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hariyadi.M. (2009). Statistik Pendidikan. Jakarta. Prestasi Pustakaraya.

Hidayatullah, A.Taufiq. (2009). Belajar cepat Autocad Untuk Pemula. Yoqyakarta. Mediakom.

Joyce,B, Weil,M dan Calhoun,E. (2009). Model Of Teaching Model Model Pengajaran, Pustaka Pelajar.

Karyono, (2009). Pengaruh Model Quantum Learning terhadap Pencapaian Kompetensi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Memperhatikan Minat Belajar (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI Semester 1 Sekolah Menengah Atas Negeri Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009/2010. Thesis : Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009.

Kusumah,W dan Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Indeks.

...Kurikulum SMK Negeri 1 Stabat. (2010).

Margono.S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

Miarso.Y. (2007). Menyemai benih teknologi Pndidikan, Jakarta. Prenada Media Group

Muhibinsyah. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Nazir A. (1998). Metodologi Penilaian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution.S. (2009). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara.

Nasution. S. (2008). Asas-Asas kurikulum. Jakarta. Bumi Aksara.

Olson, Matthew H dan Hergenhahn. (2008). Theories Of Learning, Edisi Ketujuh. Jakarta. Kencana Predana Media Grup.

Panjaitan,K. (2010). Merancang Butir Soal dan Instrumen Untuk Penelitian. Gorontalo. Nurul Janah.

Pidarta.M. (2007). Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta. Rineka Cipta.


(5)

... Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang stantard Penilaian Pendidikan. Jakarta.

Rasyid,H dan Mansyur. (2007). Penilaian Hasil Belajar. Bandung. Wacana Prima. Romizowski,A.Z. (1981). Designing Instruction System: Decision Making In Cousrse

Planning and Curriculum Design. London: Kogan Page Schmeck RR. 1987. Learning Style New York. Plennum Press.

Rohani dan Ahmadi,A. (1995). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sanusi,M. (2008). Kreasi Desain Produk,Distro dan Fashion 3D.Jakarta. Elex Media

Komputindo.

Saifuddin,A. (2000). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sanjaya. W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan. Jakarta. Predana Media Group.

Singarimbun,M dan Effendi,S. (1987). Metode Penelitian Survai. Jakarta. LP3ES. Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta..

Sudjana (2000). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Sudjana,N. (2005) Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,kualitatif, dan R & D. Bandung. Alfabeta.

Sugianto,M. (2010). Membuat bangunan 3D dari Denah 2D dengan Autocad.Yogyakarta. Andi.

Suharjono. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Bumi Aksara

Sumarno. (1999). Pemantauan Dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Depdiknas.

Sumiati dan Asra. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung. Wacana Prima. Sunarto,W. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Beserta Sistematika Proposal dan laporannya. Jakarta: Bumi Aksara


(6)

Suryabarata,S. (1997). Pengukuran Dalam psikologi kepribadian. Jakarta. Rajawali Press.

...Undang-Undang No 20. (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Van Dallen (1973). Meaningful Learning. New York: Grune&Stratton, Inc. Wahana Komputer.(2010). Desain arsitektur menggunakan Aotocad dan 3D max

2010, yogyakarta. Andi.

Widyastantyo,H. (2007). Penerapan Metode quantum Learning untuk meningkatkan Hasil belajar Mata pelajaran IPA (Sains) Bagi siswa Kelas V SD Negeri Kebonsari Kabupaten Temanggung. Skripsi. FIP Universitas Negeri Semarang.

Wiratmoyo,W. (2005). Pengaruh Keaktivfan Siswa Pada Metode Pembelajaran Kuantum Terhadap Prestasi Belajar kimia Dasar I Kelas X Pokok Bahasan Kimia Koloid di SMK Kimia Industri Theresiana Semarang Tahun Ajaran 2004/2005. Tesis. FMIPA Universitas negeri Semarang.

Wardhani,Igak. (2007). Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

Wardiman, J. (2001). Menatap Masa Depan Pendidikan. Jakarta: Gramedia.

Windura, Sutanto,BLI. (2008). Brain Management Series For Learning Strategy Mind Map Langkah Demi Langkah. Jakarta. Gramedia.

Winkel,W.S (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grafindo.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 3 SEMARANG

3 22 163

PENERAPAN SIMULASI AUTOCAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 4 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABA.

0 3 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT.

1 10 26

PENERAPAN MODEL PAKEM (PARTISIPATIF, AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN) PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN AJARAN 2013 / 2014.

0 2 52

PENERAPAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 STABAT.

0 3 30

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD TEKNIK PEMESINAN.

0 1 22