PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DISERTAI TEKNIK ROUNDHOUSE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI-IPA III SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012.
Pendidikan Biologi
Volume 5, Nomor 1
Halaman 26-33
Januari 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
GUIDED INQUIRY DISERTAI TEKNIK ROUNDHOUSE UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
SISWA KELAS XI-IPA III SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2011/2012
THE IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL WITH
ROUNDHOUSE TECHNIQUES TO IMPROVE THE MOTIVATION AND
ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN LEARNING BIOLOGY IN CLASS XI-IPA III
OF SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012
Hantyan Galih Tri Rukmana 1), Suciati2), Meti Indrowati3)
1)
2)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, [email protected]
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
3)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
ABSTRACT – The purpose of this research was to improve the motivation and achievement
of students in class XI-IPA III of SMA Negeri 1 Teras Boyolali in the academic year
2011/2012 through the implementation of Guided Inquiry learning model with Roundhouse
techniques in learning Biology. This reseach was a Classroom Action Research. The reseach
was conducted in several cycles, consisiting of planning, action, observation, and reflection to
the subjects which were the eleventh grade students of SMA Negeri 1 Teras in the academic
year 2011/2012. The data was collected through questionnaires, observation, tests, and
interviews. In analyzing the data, the researcher used several methods: the motivational data
validation used triangulation observer, and the cognitive learning outcomes used logical
validations which were content and construct, while the affective and psychomotor observer
used observation sheets. The data was analyzed by descriptive qualitative method. The result
of the research showed that according to the data observation sheet, questionnaire ,and test
results, the average percentage of motivational aspect increased from 68.91% in pre-cycle to
73.58% in cycle I and had improved to 76.40% in cycle II. In terms of cognitive learning
achievement, it increased from 65.22% in pre-cycle to 71.71% in cycle I and had improved
to 83.42% in cycle II. In terms of affective learning, it increased from 53.67% in pre-cycle to
72.31% in cycle I and had improved to 82.17% in cycle II. In terms of psychomotor learning,
it was 71.19% in cycle I and increased to 78.09% in cycle II. The conclusion of this research
is the application of Guided Inquiry learning model with roundhouse technique can improve
the motivation and learning outcomes of students in class XI-IPA III of SMA Negeri 1 Teras
Boyolali in the academic year 2011/2012.
Keywords: Learning motivation, Learning Outcomes, Guided Inquiry with Roundhouse
technique
PENDAHULUAN
Era globalisasi dan perkembangan
bangsa dapat mengambil nilai positif dan
menghindari
sisi
negatif.
Globalisasi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
merupakan proses tatanan masyarakat
menuntut generasi muda sebagai penerus
yang mendunia dan tidak mengenal batas
Hantyan Galih Tri Rukmana – Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 27
wilayah.
Dampak
globalisasi
secara
menyatakan bahwa belajar biologi baru
langsung maupun tidak langsung berimbas
dapat dikatakan bermakna apabila siswa
pada perkembangan dunia pendidikan di
dapat terlibat aktif secara intelektual,
Indonesia, dimana IPTEK berkembang
manual,
sangat pesat. Era globalisasi dan pesatnya
Aunurrahman (2009: 33), menyatakan
perkembangan
bahwa belajar merupakan kegiatan penting
IPTEK,
memerlukan
dan
sosial.
Nichol
dalam
Sumber Daya Manusia (SDM) yang
bagi
berkualitas melalui proses pendidikan.
melaksanakan
Peran pendidikan sejalan dengan fungsi
bagaimana seharusnya belajarPengalaman
dan tujuan dari pendidikan nasional yang
belajar biologi terkait dengan pendekatan
salah
adalah
keterampilan proses dan memungkinkan
mengembangkan potensi peserta didik agar
siswa mempelajari konsep yang menjadi
menjadi manusia beriman dan bertaqwa
tujuan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Biologi
mengembangkan keterampilan dasar, sikap
sebagai bagian dari sains, menjadi wahana
ilmiah, dan sikap kritis.
satu
yang
dimensinya
efektif
orang,
ketika
seseorang
aktivitasnya
sendiri
belajar
dan
sekaligus
meningkatkan
Akar permasalahan yang ditemui
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
pada saat observasi, diperlukan adanya
nilai
sebuah strategi pembelajaran yang lebih
serta
untuk
setiap
tanggung
jawab.
Biologi
berkaitan dengan cara mencari tahu dan
memberdayakan
memahami tentang alam secara sistematis,
pendekatan pembelajaran yang mampu
sehingga
penguasaan
meningkatkan minat dan motivasi siswa.
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta,
Pendekatan pembelajaran ini salah satunya
konsep, dan prinsip-prinsip saja, tetapi
menekankan kepada bagaimana belajar di
juga merupakan suatu proses penemuan.
sekolah yang dikontekskan ke dalam
Pembelajaran biologi diharapkan dapat
situasi
menjadi
untuk
pembelajaran dapat diterima dan berguna
mempelajari dirinya sendiri dan alam
bagi siswa selama di sekolah atau setelah
sekitarnya
dengan
siswa lulus dari sekolah. Kondisi tersebut
karena
perlu
bukan
wahana
pengembangan
hanya
bagi
yang
proses
siswa
erat
sains
dunia
siswa,
nyata,
diperbaiki
yaitu
sehingga
melalui
suatu
hasil
metode
rancangan belajar biologi harus sesuai
pembelajaran yang tepat.
dengan hakikat belajar biologi dan yang
Model
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
adalah model pembelajaran dimana guru
dirumuskan Garis-garis Besar Program
bertindak sebagai fasilitator dan pemberi
Pengajaran (GBPP). Rustaman (2005:103)
konfirmasi, siswa yang berfikir mencari
pembelajaran
Guided
inquiry
28 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 26-33
sendiri jawaban melalui jalan pikirannya.
Zawadzki
(2010)
menyatakan
METODE PENELITIAN
bahwa
Penelitian yang digunakan adalah
Proses Inquiry terdiri dari mengidentifikasi
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
dan
Classroom Action Research (CAR) yang
menyelesaikan
menggeneralisasi,
kontradiksi,
menyimpulkan,
pose
dilakukan
oleh
peneliti
berkolaborasi
dan memecahkan masalah Siklus inquiry
dengan guru. Penelitian tindakan kelas
terdiri dari: kegiatan mengamati, bertanya,
merupakan
menyelidiki,
dan
perlakuan dalam siklus. Setiap siklus
merumuskan teori baik secara individu
terdiri dari 4 tahapan dasar yang saling
maupun bersama-sama, Amri (2010: 93).
terkait
Guided inquiry diprediksi akan berjalan
perencanaan
efektif jika dipadukan dengan teknik yang
(acting),
sesuai yang dapat mengkonstruk siswa,
refleksi (reflecting). Semua dengan diawali
yaitu dengan menggunakan Guided inquiry
tahapan pra PTK atau Prasiklus untuk
teknik diagram roundhouse, dimana teknik
mengetahui
ini merupakan kerangka konseptual siswa
pembelajaran.
yang melibatkan kemampuan metakognitif
dilakukan
melalui
lingkaran
deskriptif kualitatif yaitu penelitian ini
berkerangka pusat tema di tengah dan
lebih bersifat mendeskripsikan data atau
terbagi menjadi 7 bagian luar yang
analisis kualitatif berdasarkan fakta dan
berderet. Nama roundhouse didasarkan
keadaan yang terjadi di sekolah tersebut.
menganalisa,
suatu
bangunan
dengan
dan
menggunakan
berkesinambungan
(planning),
pengamatan
pelaksanaan
(observing)
keadaan
Teknik
dalam
yaitu
awal
analisis
penelitian
dan
proses
yang
adalah
pada bentuk melingkar yang memiliki
Berikut ini merupakan proses hasil
ruang-ruang atau juring-juring. Juring-
observasi pembelajaran siklus I dan II pada
juring di dalam lingkaran pada diagram
tabel 1.1
roundhouse berisi sub-sub konsep yang
dipelajari.
bahwa
Yuni
bangunan
(2010)
menjelaskan,
lingkaran
secara
psikologis berkaitan dengan kapasitas
memori singkat. Diagram ini merupakan
bentuk
kasar
dari
prinsip-prinsip
konstruktivisme yang berguna, karena
siswa meletakkan ide-ide pokok dalam
kata-katanya sendiri dan menempatkan
sesuai dengan kehendaknya.
Hantyan Galih Tri Rukmana – Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 29
Hasil observasi proses pembelajaran siklus I dan II
Siklu Tahap
Temuan
Saran
s
Guru
siswa
Perencana Kurang
Siswa ramai Penyampaian
an
paham
dan tidak
apersepsi dan
dengan
memperhati tujuan
tujuan
kan
pembelajaran
I
pembelajaran
disesuaikan
dengan RPP
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
analisis
menunjukkan
bahwa penerapan model pembelajaran
guided inquiry disertai teknik roundhouse
mampu meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa kelas XI IPA III SMA Negeri
1 Teras. Peningkatan pembelajaran ini
Pelaksana Masih
an
terpaku pada
beberapa
kelompok
saja
Observasi Kurang
membimbing
dalam
membuat
roundouse
II
Refleksi Perlu
adaptasi
dengan
metode
mengajar
baru
Perencana penyampaian
an
tujuan
pembelajaran
sudah sesuai
dengan RPP
Siswa ramai Membimbing
dan merasa siswa secara
canggung
merata dan
menegur
siswa
Siswa
Membimbing
bingung
siswa dalam
dalam
membuat
menuangkan roundhouse
konsep
dengan lebih
intensif
Perlu
Pembenahan
adaptasi
teknis dan
dengan
perangkat
metode
pembelajaran
belajar baru
dapat dilihat melalui hasil observasi,
angket serta wawancara antara peneliti
dengan guru dan siswa. Dengan didukung
oleh proses pembelajaran yang semakin
meningkat dalam setiap siklus, maka hasil
belajar siswa meningkat setiap siklusnya.
Hal ini ditunjukkan dari
Persentase
ketuntasan belajar siswa yang meningkat
dalam
tiap
siklusnya.
Terlebih
jika
motivasi belajar siswa meningkat, maka
Siswa
Sudah sesuai
memperhati dengan RPP
kan
penjelasan
guru
akan berimbas pula terhadap hasil belajar
biologi siswa yang meliputi aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor. Menurut Mulyasa
(2008) target kualitas pembelajaran yang
Pelaksana membimbing Siswa
an
praktikum
melakukan
secara
praktikum
merata dan
memperhatik
an siswa
Observasi Sudah baik Siswa
dalam
membuat
membimbing roundhouse
sesuai
membuat
roundhouse dengan
konsep yang
didapat
Refleksi pembenahan Siswa
sesuai
mengikuti
dengan
pelajaran
perangkat
dengan baik
mengajar
Tidak ada
masukan
optimal dalam proses pembelajaran adalah
75% siswa dapat terlibat aktif dalam
pembelajaran baik fisik, mental, maupun
Tidak ada
masukan
intelektualnya. Sementara untuk batas
KKM kognitif dari sekolah adalah 75.
Oleh karena itu, yang ditargetkan dalam
penelitian ini minimal sebesar 75% siswa
Pembelajaran
sudah
berjalan
dengan baik
Tabel 1.1 Hasil pembelajaran siklus I dan II
dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.
1. Hasil Belajar
Secara ringkas hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar pada tiap ranah, ranah kognitif,
afektif, serta psikomotor. Peningkatan
30 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 26-33
tersebut
dapat
ditunjukkan
melalui
b. Afektif
Grafik persentase hasil observasi
diagram berikut ini:
afektif siswa berdasarkan hasil tes pada
a. Kognitif
Grafik
persentase
peningkatan
pra tindakan, siklus I, dan siklus II dapat
Pencapaian KKM berdasarkan hasil tes
DIAGRAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
PRA SIKLUS-SIKLUS 2
pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II
dapat dilihat pada Gambar 4.1.
83,42
100
82,17
90
tuntas
Capaian KKM Siswa
persentase (%)
tidak tuntas
80
70
88,57
100
65,22
52,67
71,43
50
40
54,28
28,57
78,09
71`,19
72,31
60
80
60
71,71
45,71
30
40
20
11,42
20
10
0
0
pra siklus
siklus1
siklus 2
Afektif
Kognitif
pra siklus
siklus 1
Psikomotor
siklus 2
Gambar 4.1. Diagram Peningkatan
Pencapaian KKM
Grafik
persentase
Peningkatan
capaian konsep berdasarkan hasil tes pada
pra tindakan, siklus I, dan siklus II dapat
dilihat pada Gambar 4.2.
Penguasaan Konsep Siswa
persentase (%)
83,42
71,71
100
dilihat pada Gambar 4.3.
65,22
80
Gambar 4.3. Diagram Peningkatan
60
Hasil Observasi Afektif
40
c. Psikomotor
20
0
Grafik
pra siklus
siklus 1
siklus 2
Gambar 4.2. Diagram Peningkatan
Pencapaian Konsep
observasi
persentase
psikomotor
berdasarkan hasil tes
hasil
siswa
pada pra
tindakan, siklus I, dan siklus II dapat
dilihat pada Gambar 4.4.
Hantyan Galih Tri Rukmana – Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 31
Persense (%)
Hasil Observasi Psikomotor Siswa
1.
2.
3.
4.
100
90
78,09
80
Keterangan indikator:
71,19
5.
siklus 1
6.
7.
8.
70
060
50
siklus 2
Gambar 4.4. Diagram Peningkatan
Hasil Observasi Psikomotor
Gambar 4.6. Grafik Perubahan
Persentase
Indikator
Motivasi
Prasiklus, Siklus I, Siklus II
Data Pendukung
Berdasarkan Gambar 4.6 dapat
Berdasarkan perolehan data tiap
siklus, maka dapat dibuat perbandingan
capaian hasil belajar pra siklus, siklus 1,
dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.5.
sebagai berikut :
Belajar Siswa
persentase
perubahan
persentase motivasi berdasarkan hasil
tes pada pra tindakan, siklus I, dan
siklus II dapat dilihat pada gambar 4.6.
Grafik Perubahan Persentase
Indikator Motivasi Belajar
80 Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
75
70
prasi
klus
siklus
I
65
60
2
3
4
siswa
dalam
pembelajaran
yang
meningkat dari hasil prasiklus, siklus I
dan siklus II. Hal ini didukung dengan
5
6
7
8
siklus I dan siklus II seperti terdapat
pada Tabel 4.14.
2. Motivasi Belajar
1
diketahui semua indikator motivasi
data capaian indikator dari prasiklus,
Gambar 4.5. Diagram Peningkatan Hasil
Grafik
Minat siswa terhadap masalah
Tekun dan ulet dalam menghadapi kesulitan
Senang mencari dan memecahkan masalah
Adanya hasrat dan keinginan melakukan
kegiatan
Adanya
dorongan
dan
kebutuhan
melakukan kegiatan
Adanya ganjaran atau hukuman dari guru
Penghargaan dan penghormatan atas diri
Adanya kegiatan yang menarik
32 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 26-33
No
Indikator
1
Minat siswa
terhadap
masalah
Tekun
dan
ulet
dalam
menghadapi
kesulitan
Senang
mencari dan
memecahkan
masalah
2
3
4
5
6
7
8
Capaian Indikator (%)
Pra
Siklus Siklus
siklus
I
II
68,68
74,74
75,65
motivasi dari dalam diri siswa itu sendiri.
Apabila siswa sudah memiliki motivasi
69,90
74,28
yang
76,66
tinggi
maka
akan
mendukung
terlaksananya proses pembelajaran yang
66,74
75,08
optimal sehingga memberikan hasil belajar
75,77
yang optimal pula.
Diagram
69,14
perubahan
persentase
capaian rata-rata aspek motivasi pada
Adanya
hasrat
dan
keinginan
melakukan
kegiatan
Adanya
dorongan dan
kebutuhan
melakukan
kegiatan
67,85
Adanya
ganjaran atau
hukuman dari
guru
72,57
Penghargaan
dan
penghormatan
atas diri
Adanya
kegiatan yang
menarik
67,71
Jumlah %
551,33
588,69
611,23
Rata-rata %
68,91
73,58
76,40
75,57
prasiklus, siklus I, dan siklus II adalah
pada Gambar 4.15 sebagai berikut.
66,57
73,42
77,14
72,85
Indikator
Intrinsik
Ekstrinsik
Jumlah
Rata-rata
75,14
70,85
Capaian Indikator (%)
Pra
Siklus
Siklus
siklus
I
II
68,23%
73,55%
76,07 %
70,71%
75,07%
77,35%
138,95% 148,63% 153,43%
69,47% 74,315% 76,71%
Tabel 4.15 Persentase Capaian Motivasi
Siswa Terhadap Pembelajaran Prasiklus,
Siklus I dan Siklus II
76,28
Grafik
71,28
78,28
persentase
Peningkatan
motivasi berdasarkan hasil tes pada pra
79
tindakan, siklus I, dan siklus II dapat
Tabel 4.14 Capaian Indikator
Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
dari
Berdasarkan Tabel 4.14 capaian
indikator motivasi siswa meningkat setiap
siklusnya,
karena faktor utama dalam belajar adalah
terutama
pada
siklus
II
peningkatan capaian indikator motivasi
siswa cukup tinggi. Hal ini mendukung
tercapainya pembelajaran yang optimal
dilihat pada Gambar 4.6.
78.00%
76.00%
74.00%
72.00%
70.00%
68.00%
66.00%
64.00%
76.40%
73.59%
Prasiklus
68.92%
Siklus I
Siklus II
Aspek Motivasi
Gambar 4.6. Diagram Perubahan
Persentase Capaian Aspek Motivasi Pada
Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Hantyan Galih Tri Rukmana – Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 33
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian disimpulkan
bahwa penerapan Model pembelajaran
Guided
Inquiry
disertai
teknik
dan hasil belajar siswa pada kelas XI IPA
III SMA Negeri 1 Teras, Boyolali tahun
ajaran 2011/2012.
DAFTAR PUSTAKA
Amri S dan Ahmadi K . 2010. Proses
Pembelajaran. Jakarta : Prestasi
Aunurrahman. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Nuryani.Y.Rustaman, Soendjojo
Dirjosoemarto, Suroso
AdiYudianto, Yusnani Ahmad,
Ruhcji Subekti, Diana
Rochintaniawati, Mimin Nurjani K.
2005. Strategi Mengajar Biologi.
Bandung. UPI Press
Zawadzki R. 2010. process-oriented
guided-inquiry learning (POGIL)
suitable as a teaching method in
Thailand’s higher education. Asian
Journal on Education and
Learning, 1(2), 66-74
Yuni Wibowo. 2010. Strategi Pembelajaran
dengan diagram roundhouse bagi
guru-guru di SMP kabupaten
Bantul. FMIPA UNY.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/fil
es/132302517/roundhouse%20SMP
%20banguntapan.pdf
Volume 5, Nomor 1
Halaman 26-33
Januari 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
GUIDED INQUIRY DISERTAI TEKNIK ROUNDHOUSE UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
SISWA KELAS XI-IPA III SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2011/2012
THE IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL WITH
ROUNDHOUSE TECHNIQUES TO IMPROVE THE MOTIVATION AND
ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN LEARNING BIOLOGY IN CLASS XI-IPA III
OF SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012
Hantyan Galih Tri Rukmana 1), Suciati2), Meti Indrowati3)
1)
2)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, [email protected]
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
3)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
ABSTRACT – The purpose of this research was to improve the motivation and achievement
of students in class XI-IPA III of SMA Negeri 1 Teras Boyolali in the academic year
2011/2012 through the implementation of Guided Inquiry learning model with Roundhouse
techniques in learning Biology. This reseach was a Classroom Action Research. The reseach
was conducted in several cycles, consisiting of planning, action, observation, and reflection to
the subjects which were the eleventh grade students of SMA Negeri 1 Teras in the academic
year 2011/2012. The data was collected through questionnaires, observation, tests, and
interviews. In analyzing the data, the researcher used several methods: the motivational data
validation used triangulation observer, and the cognitive learning outcomes used logical
validations which were content and construct, while the affective and psychomotor observer
used observation sheets. The data was analyzed by descriptive qualitative method. The result
of the research showed that according to the data observation sheet, questionnaire ,and test
results, the average percentage of motivational aspect increased from 68.91% in pre-cycle to
73.58% in cycle I and had improved to 76.40% in cycle II. In terms of cognitive learning
achievement, it increased from 65.22% in pre-cycle to 71.71% in cycle I and had improved
to 83.42% in cycle II. In terms of affective learning, it increased from 53.67% in pre-cycle to
72.31% in cycle I and had improved to 82.17% in cycle II. In terms of psychomotor learning,
it was 71.19% in cycle I and increased to 78.09% in cycle II. The conclusion of this research
is the application of Guided Inquiry learning model with roundhouse technique can improve
the motivation and learning outcomes of students in class XI-IPA III of SMA Negeri 1 Teras
Boyolali in the academic year 2011/2012.
Keywords: Learning motivation, Learning Outcomes, Guided Inquiry with Roundhouse
technique
PENDAHULUAN
Era globalisasi dan perkembangan
bangsa dapat mengambil nilai positif dan
menghindari
sisi
negatif.
Globalisasi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
merupakan proses tatanan masyarakat
menuntut generasi muda sebagai penerus
yang mendunia dan tidak mengenal batas
Hantyan Galih Tri Rukmana – Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 27
wilayah.
Dampak
globalisasi
secara
menyatakan bahwa belajar biologi baru
langsung maupun tidak langsung berimbas
dapat dikatakan bermakna apabila siswa
pada perkembangan dunia pendidikan di
dapat terlibat aktif secara intelektual,
Indonesia, dimana IPTEK berkembang
manual,
sangat pesat. Era globalisasi dan pesatnya
Aunurrahman (2009: 33), menyatakan
perkembangan
bahwa belajar merupakan kegiatan penting
IPTEK,
memerlukan
dan
sosial.
Nichol
dalam
Sumber Daya Manusia (SDM) yang
bagi
berkualitas melalui proses pendidikan.
melaksanakan
Peran pendidikan sejalan dengan fungsi
bagaimana seharusnya belajarPengalaman
dan tujuan dari pendidikan nasional yang
belajar biologi terkait dengan pendekatan
salah
adalah
keterampilan proses dan memungkinkan
mengembangkan potensi peserta didik agar
siswa mempelajari konsep yang menjadi
menjadi manusia beriman dan bertaqwa
tujuan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Biologi
mengembangkan keterampilan dasar, sikap
sebagai bagian dari sains, menjadi wahana
ilmiah, dan sikap kritis.
satu
yang
dimensinya
efektif
orang,
ketika
seseorang
aktivitasnya
sendiri
belajar
dan
sekaligus
meningkatkan
Akar permasalahan yang ditemui
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
pada saat observasi, diperlukan adanya
nilai
sebuah strategi pembelajaran yang lebih
serta
untuk
setiap
tanggung
jawab.
Biologi
berkaitan dengan cara mencari tahu dan
memberdayakan
memahami tentang alam secara sistematis,
pendekatan pembelajaran yang mampu
sehingga
penguasaan
meningkatkan minat dan motivasi siswa.
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta,
Pendekatan pembelajaran ini salah satunya
konsep, dan prinsip-prinsip saja, tetapi
menekankan kepada bagaimana belajar di
juga merupakan suatu proses penemuan.
sekolah yang dikontekskan ke dalam
Pembelajaran biologi diharapkan dapat
situasi
menjadi
untuk
pembelajaran dapat diterima dan berguna
mempelajari dirinya sendiri dan alam
bagi siswa selama di sekolah atau setelah
sekitarnya
dengan
siswa lulus dari sekolah. Kondisi tersebut
karena
perlu
bukan
wahana
pengembangan
hanya
bagi
yang
proses
siswa
erat
sains
dunia
siswa,
nyata,
diperbaiki
yaitu
sehingga
melalui
suatu
hasil
metode
rancangan belajar biologi harus sesuai
pembelajaran yang tepat.
dengan hakikat belajar biologi dan yang
Model
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
adalah model pembelajaran dimana guru
dirumuskan Garis-garis Besar Program
bertindak sebagai fasilitator dan pemberi
Pengajaran (GBPP). Rustaman (2005:103)
konfirmasi, siswa yang berfikir mencari
pembelajaran
Guided
inquiry
28 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 26-33
sendiri jawaban melalui jalan pikirannya.
Zawadzki
(2010)
menyatakan
METODE PENELITIAN
bahwa
Penelitian yang digunakan adalah
Proses Inquiry terdiri dari mengidentifikasi
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
dan
Classroom Action Research (CAR) yang
menyelesaikan
menggeneralisasi,
kontradiksi,
menyimpulkan,
pose
dilakukan
oleh
peneliti
berkolaborasi
dan memecahkan masalah Siklus inquiry
dengan guru. Penelitian tindakan kelas
terdiri dari: kegiatan mengamati, bertanya,
merupakan
menyelidiki,
dan
perlakuan dalam siklus. Setiap siklus
merumuskan teori baik secara individu
terdiri dari 4 tahapan dasar yang saling
maupun bersama-sama, Amri (2010: 93).
terkait
Guided inquiry diprediksi akan berjalan
perencanaan
efektif jika dipadukan dengan teknik yang
(acting),
sesuai yang dapat mengkonstruk siswa,
refleksi (reflecting). Semua dengan diawali
yaitu dengan menggunakan Guided inquiry
tahapan pra PTK atau Prasiklus untuk
teknik diagram roundhouse, dimana teknik
mengetahui
ini merupakan kerangka konseptual siswa
pembelajaran.
yang melibatkan kemampuan metakognitif
dilakukan
melalui
lingkaran
deskriptif kualitatif yaitu penelitian ini
berkerangka pusat tema di tengah dan
lebih bersifat mendeskripsikan data atau
terbagi menjadi 7 bagian luar yang
analisis kualitatif berdasarkan fakta dan
berderet. Nama roundhouse didasarkan
keadaan yang terjadi di sekolah tersebut.
menganalisa,
suatu
bangunan
dengan
dan
menggunakan
berkesinambungan
(planning),
pengamatan
pelaksanaan
(observing)
keadaan
Teknik
dalam
yaitu
awal
analisis
penelitian
dan
proses
yang
adalah
pada bentuk melingkar yang memiliki
Berikut ini merupakan proses hasil
ruang-ruang atau juring-juring. Juring-
observasi pembelajaran siklus I dan II pada
juring di dalam lingkaran pada diagram
tabel 1.1
roundhouse berisi sub-sub konsep yang
dipelajari.
bahwa
Yuni
bangunan
(2010)
menjelaskan,
lingkaran
secara
psikologis berkaitan dengan kapasitas
memori singkat. Diagram ini merupakan
bentuk
kasar
dari
prinsip-prinsip
konstruktivisme yang berguna, karena
siswa meletakkan ide-ide pokok dalam
kata-katanya sendiri dan menempatkan
sesuai dengan kehendaknya.
Hantyan Galih Tri Rukmana – Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 29
Hasil observasi proses pembelajaran siklus I dan II
Siklu Tahap
Temuan
Saran
s
Guru
siswa
Perencana Kurang
Siswa ramai Penyampaian
an
paham
dan tidak
apersepsi dan
dengan
memperhati tujuan
tujuan
kan
pembelajaran
I
pembelajaran
disesuaikan
dengan RPP
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
analisis
menunjukkan
bahwa penerapan model pembelajaran
guided inquiry disertai teknik roundhouse
mampu meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa kelas XI IPA III SMA Negeri
1 Teras. Peningkatan pembelajaran ini
Pelaksana Masih
an
terpaku pada
beberapa
kelompok
saja
Observasi Kurang
membimbing
dalam
membuat
roundouse
II
Refleksi Perlu
adaptasi
dengan
metode
mengajar
baru
Perencana penyampaian
an
tujuan
pembelajaran
sudah sesuai
dengan RPP
Siswa ramai Membimbing
dan merasa siswa secara
canggung
merata dan
menegur
siswa
Siswa
Membimbing
bingung
siswa dalam
dalam
membuat
menuangkan roundhouse
konsep
dengan lebih
intensif
Perlu
Pembenahan
adaptasi
teknis dan
dengan
perangkat
metode
pembelajaran
belajar baru
dapat dilihat melalui hasil observasi,
angket serta wawancara antara peneliti
dengan guru dan siswa. Dengan didukung
oleh proses pembelajaran yang semakin
meningkat dalam setiap siklus, maka hasil
belajar siswa meningkat setiap siklusnya.
Hal ini ditunjukkan dari
Persentase
ketuntasan belajar siswa yang meningkat
dalam
tiap
siklusnya.
Terlebih
jika
motivasi belajar siswa meningkat, maka
Siswa
Sudah sesuai
memperhati dengan RPP
kan
penjelasan
guru
akan berimbas pula terhadap hasil belajar
biologi siswa yang meliputi aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor. Menurut Mulyasa
(2008) target kualitas pembelajaran yang
Pelaksana membimbing Siswa
an
praktikum
melakukan
secara
praktikum
merata dan
memperhatik
an siswa
Observasi Sudah baik Siswa
dalam
membuat
membimbing roundhouse
sesuai
membuat
roundhouse dengan
konsep yang
didapat
Refleksi pembenahan Siswa
sesuai
mengikuti
dengan
pelajaran
perangkat
dengan baik
mengajar
Tidak ada
masukan
optimal dalam proses pembelajaran adalah
75% siswa dapat terlibat aktif dalam
pembelajaran baik fisik, mental, maupun
Tidak ada
masukan
intelektualnya. Sementara untuk batas
KKM kognitif dari sekolah adalah 75.
Oleh karena itu, yang ditargetkan dalam
penelitian ini minimal sebesar 75% siswa
Pembelajaran
sudah
berjalan
dengan baik
Tabel 1.1 Hasil pembelajaran siklus I dan II
dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.
1. Hasil Belajar
Secara ringkas hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar pada tiap ranah, ranah kognitif,
afektif, serta psikomotor. Peningkatan
30 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 26-33
tersebut
dapat
ditunjukkan
melalui
b. Afektif
Grafik persentase hasil observasi
diagram berikut ini:
afektif siswa berdasarkan hasil tes pada
a. Kognitif
Grafik
persentase
peningkatan
pra tindakan, siklus I, dan siklus II dapat
Pencapaian KKM berdasarkan hasil tes
DIAGRAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
PRA SIKLUS-SIKLUS 2
pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II
dapat dilihat pada Gambar 4.1.
83,42
100
82,17
90
tuntas
Capaian KKM Siswa
persentase (%)
tidak tuntas
80
70
88,57
100
65,22
52,67
71,43
50
40
54,28
28,57
78,09
71`,19
72,31
60
80
60
71,71
45,71
30
40
20
11,42
20
10
0
0
pra siklus
siklus1
siklus 2
Afektif
Kognitif
pra siklus
siklus 1
Psikomotor
siklus 2
Gambar 4.1. Diagram Peningkatan
Pencapaian KKM
Grafik
persentase
Peningkatan
capaian konsep berdasarkan hasil tes pada
pra tindakan, siklus I, dan siklus II dapat
dilihat pada Gambar 4.2.
Penguasaan Konsep Siswa
persentase (%)
83,42
71,71
100
dilihat pada Gambar 4.3.
65,22
80
Gambar 4.3. Diagram Peningkatan
60
Hasil Observasi Afektif
40
c. Psikomotor
20
0
Grafik
pra siklus
siklus 1
siklus 2
Gambar 4.2. Diagram Peningkatan
Pencapaian Konsep
observasi
persentase
psikomotor
berdasarkan hasil tes
hasil
siswa
pada pra
tindakan, siklus I, dan siklus II dapat
dilihat pada Gambar 4.4.
Hantyan Galih Tri Rukmana – Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 31
Persense (%)
Hasil Observasi Psikomotor Siswa
1.
2.
3.
4.
100
90
78,09
80
Keterangan indikator:
71,19
5.
siklus 1
6.
7.
8.
70
060
50
siklus 2
Gambar 4.4. Diagram Peningkatan
Hasil Observasi Psikomotor
Gambar 4.6. Grafik Perubahan
Persentase
Indikator
Motivasi
Prasiklus, Siklus I, Siklus II
Data Pendukung
Berdasarkan Gambar 4.6 dapat
Berdasarkan perolehan data tiap
siklus, maka dapat dibuat perbandingan
capaian hasil belajar pra siklus, siklus 1,
dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.5.
sebagai berikut :
Belajar Siswa
persentase
perubahan
persentase motivasi berdasarkan hasil
tes pada pra tindakan, siklus I, dan
siklus II dapat dilihat pada gambar 4.6.
Grafik Perubahan Persentase
Indikator Motivasi Belajar
80 Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
75
70
prasi
klus
siklus
I
65
60
2
3
4
siswa
dalam
pembelajaran
yang
meningkat dari hasil prasiklus, siklus I
dan siklus II. Hal ini didukung dengan
5
6
7
8
siklus I dan siklus II seperti terdapat
pada Tabel 4.14.
2. Motivasi Belajar
1
diketahui semua indikator motivasi
data capaian indikator dari prasiklus,
Gambar 4.5. Diagram Peningkatan Hasil
Grafik
Minat siswa terhadap masalah
Tekun dan ulet dalam menghadapi kesulitan
Senang mencari dan memecahkan masalah
Adanya hasrat dan keinginan melakukan
kegiatan
Adanya
dorongan
dan
kebutuhan
melakukan kegiatan
Adanya ganjaran atau hukuman dari guru
Penghargaan dan penghormatan atas diri
Adanya kegiatan yang menarik
32 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 26-33
No
Indikator
1
Minat siswa
terhadap
masalah
Tekun
dan
ulet
dalam
menghadapi
kesulitan
Senang
mencari dan
memecahkan
masalah
2
3
4
5
6
7
8
Capaian Indikator (%)
Pra
Siklus Siklus
siklus
I
II
68,68
74,74
75,65
motivasi dari dalam diri siswa itu sendiri.
Apabila siswa sudah memiliki motivasi
69,90
74,28
yang
76,66
tinggi
maka
akan
mendukung
terlaksananya proses pembelajaran yang
66,74
75,08
optimal sehingga memberikan hasil belajar
75,77
yang optimal pula.
Diagram
69,14
perubahan
persentase
capaian rata-rata aspek motivasi pada
Adanya
hasrat
dan
keinginan
melakukan
kegiatan
Adanya
dorongan dan
kebutuhan
melakukan
kegiatan
67,85
Adanya
ganjaran atau
hukuman dari
guru
72,57
Penghargaan
dan
penghormatan
atas diri
Adanya
kegiatan yang
menarik
67,71
Jumlah %
551,33
588,69
611,23
Rata-rata %
68,91
73,58
76,40
75,57
prasiklus, siklus I, dan siklus II adalah
pada Gambar 4.15 sebagai berikut.
66,57
73,42
77,14
72,85
Indikator
Intrinsik
Ekstrinsik
Jumlah
Rata-rata
75,14
70,85
Capaian Indikator (%)
Pra
Siklus
Siklus
siklus
I
II
68,23%
73,55%
76,07 %
70,71%
75,07%
77,35%
138,95% 148,63% 153,43%
69,47% 74,315% 76,71%
Tabel 4.15 Persentase Capaian Motivasi
Siswa Terhadap Pembelajaran Prasiklus,
Siklus I dan Siklus II
76,28
Grafik
71,28
78,28
persentase
Peningkatan
motivasi berdasarkan hasil tes pada pra
79
tindakan, siklus I, dan siklus II dapat
Tabel 4.14 Capaian Indikator
Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
dari
Berdasarkan Tabel 4.14 capaian
indikator motivasi siswa meningkat setiap
siklusnya,
karena faktor utama dalam belajar adalah
terutama
pada
siklus
II
peningkatan capaian indikator motivasi
siswa cukup tinggi. Hal ini mendukung
tercapainya pembelajaran yang optimal
dilihat pada Gambar 4.6.
78.00%
76.00%
74.00%
72.00%
70.00%
68.00%
66.00%
64.00%
76.40%
73.59%
Prasiklus
68.92%
Siklus I
Siklus II
Aspek Motivasi
Gambar 4.6. Diagram Perubahan
Persentase Capaian Aspek Motivasi Pada
Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Hantyan Galih Tri Rukmana – Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 33
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian disimpulkan
bahwa penerapan Model pembelajaran
Guided
Inquiry
disertai
teknik
dan hasil belajar siswa pada kelas XI IPA
III SMA Negeri 1 Teras, Boyolali tahun
ajaran 2011/2012.
DAFTAR PUSTAKA
Amri S dan Ahmadi K . 2010. Proses
Pembelajaran. Jakarta : Prestasi
Aunurrahman. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Nuryani.Y.Rustaman, Soendjojo
Dirjosoemarto, Suroso
AdiYudianto, Yusnani Ahmad,
Ruhcji Subekti, Diana
Rochintaniawati, Mimin Nurjani K.
2005. Strategi Mengajar Biologi.
Bandung. UPI Press
Zawadzki R. 2010. process-oriented
guided-inquiry learning (POGIL)
suitable as a teaching method in
Thailand’s higher education. Asian
Journal on Education and
Learning, 1(2), 66-74
Yuni Wibowo. 2010. Strategi Pembelajaran
dengan diagram roundhouse bagi
guru-guru di SMP kabupaten
Bantul. FMIPA UNY.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/fil
es/132302517/roundhouse%20SMP
%20banguntapan.pdf