Laporan Kinerja SesDitjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016

KATA PENGANTAR

Laporan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja berdasarkan perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Laporan kinerja ini disusun sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.

Laporan ini berisi pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan di dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan serta menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja kegiatan organisasi, penjelasan yang memadai mengenai pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan.

Laporan kinerja berperan sebagai alat penilaian kinerja dan sebagai wujud transparansi pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka menuju tercapainya tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance). Selain itu laporan kinerja merupakan salah satu alat kendali sekaligus alat untuk memacu peningkatan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

Demikian laporan kinerja ini disusun agar setiap pemangku kepentingan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2016. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak karena keberhasilan yang diraih atas berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh pegawai. Semoga laporan ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi kinerja serta memberikan umpan balik bagi penyempurnaan dokumen perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang.

Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

ii

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja berdasarkan perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Laporan kinerja disusun sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Pada dasarnya laporan ini menginformasikan pencapaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 sebagai bagian dari pencapaian sasaran strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan pada Rencana Stategis (Renstra) Kementerian Kesehatan 2015-2019.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran dan pengelolaan data dan informasi;

b. Pengelolaan urusan keuangan dan barang milik negara;

c. Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi, tata laksana, dan hubungan masyarakat;

d. Pelaksanaan urusan kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip, dokumentasi dan layanan pengadaan; dan

e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan melaksanakan kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Sasaran kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan

Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

iii iii

Dari indikator pencapaian kinerja tersebut diatas, Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah mencapai target yang telah ditetapkan. Keberhasilan Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam mencapai target indikator kinerja di tahun kedua Renstra 2015-2019 merupakan hasil kerja keras seluruh komponen dan pendayagunaan sumber daya yang optimal.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan didukung oleh anggaran yang dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2016 dengan alokasi sebesar Rp104.960.683.000,00. Selama pelaksanaan kegiatan tahun 2016, anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan mengalami beberapa kali perubahan, baik perubahan akibat perpindahan anggaran antar Satuan Kerja maupun akibat efisiensi/penghematan. Untuk kepetingan organisasi dengan mempertimbangkan efektifitas kegiatan, anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan mengalami perpindahan anggaran untuk kegiatan pelaksanaan pameran Hari Kesehatan Nasional ke-52 menjadi anggaran Satuan Kerja Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga sejumlah Rp1.826.484.000,00. Kemudian dalam pelaksanaan anggaran tahun 2016, anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan mengalami 2 (dua) kali efisiensi/penghematan. Efisiensi/penghematan yang pertama melalui Instruksi Presiden No.4 Tahun 2016 sebesar Rp6.792.844.000,00 yang kemudian ditindaklanjuti melalui Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI selaku mitra kerja Kementerian Kesehatan dengan menyetujui pelaksanaan efisiensi/penghematan dan refocusing kegiatan sehingga alokasi anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan menjadi Rp96.341.355.000,00.

Sesuai dengan Instruksi Presiden No.8 Tahun 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2016, anggaran Kementerian Kesehatan dilakukan efisiensi/penghematan kembali. Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan memperoleh penghematan anggaran sebesar Rp4.482.540.000,00. Efisiensi tahap 2 ini dilakukan melaui mekanisme blokir mandiri

iv

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

(Self blocking) pada DIPA Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan sehingga tidak mempengaruhi jumlah anggaran secara umum. Adapun realisasi anggaran tahun 2016 adalah sebesar Rp77.508.765.266,00 (Tujuh puluh tujuh miliar lima ratus delapan juta tujuh ratus enam puluh lima ribu dua ratus enam puluh enam rupiah). Bila dibandingkan dengan alokasi anggaran termasuk self blocking yaitu sebesar Rp96.341.355.000,00 (Sembilan puluh enam miliar tiga ratus empat puluh satu juta tiga ratus lima puluh lima ribu rupiah), maka persentase realisasi sebesar 80,45%. Sementara, bila dibandingkan dengan alokasi anggaran tanpa self blocking yaitu sebesar Rp91.858.815.000,00 (Sembilan puluh satu miliar delapan ratus lima puluh delapan juta delapan ratus lima belas ribu rupiah), maka persentase realisasi sebesar 84,38%.

Dalam pelaksanaannya, Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan memiliki upaya dan prestasi yang telah dicapai pada tahun 2016 antara lain:

1. Website resmi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan memperoleh predikat sebagai Pemenang I (Pertama) dalam kompetisi e-ASPIRASI (Anugerah Situs Sehat Inspirasi Sehat) dilingkungan Kementerian Kesehatan Tahun 2016. Penyelenggaran kompetisi ini dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi, Sekretariat Jenderal, Kementerian Kesehatan dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-52. Prestasi ini menunjukkan komitmen dan konsistensi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan untuk menjamin keterbukaan informasi dan pelayanan publik yang lebih baik.

Gambar 1. Piagam Penghargaan Website Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016

Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

2. Ombudsman Republik Indonesia memberikan Predikat Kepatuhan Tinggi terhadap standar pelayanan publik sesuai Undang-undang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik kepada Kementerian Kesehatan RI. Kontribusi tersebut didapatkan dari Unit Pelayanan Terpadu dalam hal 12 produk layanan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, termasuk pelayanan STRA yang dikelola oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

Gambar 2. Piagam Predikat Kepatuhan Tinggi terhadap Standar Pelayanan Publik

vi

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sasaran Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan .............................

5 Tabel 2.

Indikator Kinerja dan Target Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2015-2019 ........................................................................

6 Tabel 3.

Cara Perhitungan Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan .....................................................................................................

6 Tabel 4.

Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 .................................................................................

6 Tabel 5.

Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 .................................................................................

7 Tabel 6.

Pemantauan Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 dalam Aplikasi e-Monev Bappenas ..........................

8 Tabel 7.

Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Kepuasan Klien Terhadap Dukungan Manajemen Tahun 2016 ..............................................

9 Tabel 8.

Pengukuran Persentase Kepuasan Klien Terhadap Dukungan Manajemen Tahun 2016 ...................................................................................................

11 Tabel 9.

28 Tabel 10. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal

Daftar Rancangan Produk Hukum yang Disusun pada Tahun 2016 ..............

34 Tabel 11. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal

Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 Menurut Jabatan ...................

34 Tabel 12. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal

Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 Menurut Golongan ................

35 Tabel 13. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal

Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 Menurut Pendidikan ..............

35

Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 Menurut Jenis Kelamin .........

viii

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Piagam Penghargaan Website Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 ...............................................................................

v Gambar 2. Piagam Predikat Kepatuhan Tinggi terhadap Standar Pelayanan Publik ....

vi Gambar 3. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat

3 Gambar 4. Sambutan Irjen, Bpk. Drs. Purwadi, Apt., MM., ME. Bersama Sesditjen

Kesehatan ..................................................................................................

Farmalkes, Ibu Dr. Dra. Agusdini Banun S., Apt., MARS dalam Pertemuan Konsolidasi Pusat dan Daerah dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan SAI (SAIBA dan SIMAK BMN) Ditjen Farmalkes ........................

12 Gambar 5. Suasana Kegiatan Reviu Anggaran Dekonsentrasi Program Kefarmasian

19 Gambar 6. Dirjen Farmalkes Didampingi Para Pejabat Eselon II dan Kadinkes Prov.

dan Alat Kesehatan .....................................................................................

Sumatera Selatan Membuka Secara Resmi Pertemuan Rakonas Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahap I ...................................................

20 Gambar 7. Dirjen Farmalkes Didampingi Walikota Balikpapan, Kadinkes Prov.

Kalimantan Timur dan Direktur Pengawasan Alkes dan PKRT Membuka Secara Resmi Pertemuan Rakonas Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahap II .....................................................................................

20 Gambar 8. Paparan Materi Mengenai Kebijakan Pengelolaan Data Kefarmasian dan

Alat Kesehatan oleh Dirjen Farmalkes pada Acara Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 ............................................

24 Gambar 9. Aplikasi Pemetaan Sarana Kefarmasian (www.apif.binfar.kemkes.go.id) ....

24 Gambar 10. Ka. Badan PPSDMK, drg. Usman Sumantri, M.Sc. Memberikan Paparan

dengan Moderator Sesditjen Farmalkes dalam Pertemuan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016.................................................................................................

27 Gambar 11. Sesditjen Farmalkes Memberikan Arahan Terkait Sistem Akuntansi

Instansi (SAIBA dan SIMAK BMN) dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan Ditjen Farmalkes Tahun 2016 ....................................................

30 Gambar 12. Dirjen Farmalkes Memberikan Arahan Dalam Acara Pertemuan

Pembinaan Wliayah Ditjen Farmalkes .........................................................

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Pengukuran Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan ........................................................................................ 37

Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

xi

xii

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Laporan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis. Penyusunan laporan kinerja ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Kesehatan Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan, dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015- 2019.

Laporan kinerja menggambarkan ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan. Ikhtisar pencapaian sasaran tersebut menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja, serta pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan.

Laporan kinerja ini juga sebagai salah satu wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), transparansi dan akuntabilitas sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan laporan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan merupakan bentuk pertanggungjawaban yang memuat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-

Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

2019 dan dokumen perjanjian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2016.

C. ASPEK STRATEGIS SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran dan pengelolaan data dan informasi;

b. Pengelolaan urusan keuangan dan barang milik negara;

c. Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi, tata laksana, dan hubungan masyarakat;

d. Pelaksanaan urusan kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip, dokumentasi dan layanan pengadaan; dan

e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, susunan organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan terdiri atas:

a. Bagian Program dan Informasi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran dan pengelolaan data dan informasi, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

b. Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan tata laksana, dan hubungan masyarakat.

c. Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara, mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan dan pengelolaan barang milik negara.

2 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Gambar 3. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

E. SISTEMATIKA

Sistematika laporan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 sebagai berikut:

Ikhtisar Eksekutif Bab I

Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja.

B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran

4 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Arah kebijakan dan strategi Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Visi dan Misi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong- royong”.

Pada tahun 2015-2019, Kementerian Kesehatan memiliki 2 tujuan, yaitu:

1. Meningkatnya status kesehatan masyarakat dan;

2. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap resiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana strategis sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara sistematis, terarah dan terpadu.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan melaksanakan kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

Tabel 1. Sasaran Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Sasaran Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada

program kefarmasian dan alat kesehatan

Tercapainya sasaran tersebut direpresentasikan dengan indikator kinerja beserta target kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.

Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Tabel 2. Indikator Kinerja dan Target Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2015-2019

Target

Indikator Kinerja

Persentase kepuasan klien terhadap

89% 95% dukungan manajemen

Cara perhitungan indikator kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Cara Perhitungan Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Indikator Kinerja

Cara Perhitungan

Persentase kepuasan

klien terhadap dukungan manajemen

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyusun perjanjian kinerja mengacu kepada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Target ini menjadi komitmen bagi Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan untuk mencapainya dalam tahun 2016.

Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016

Sasaran

Indikator Kinerja

Target 2016

Meningkatnya dukungan manajemen dan Persentase kepuasan klien terhadap 85% pelaksanaan tugas teknis lainnya pada

dukungan manajemen

Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

6 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

1. PENGUKURAN KINERJA

Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja menggunakan alat ukur berupa indikator sebagaimana yang telah ditetapkan pada dokumen perencanaan kinerja.

Tahun 2016 merupakan tahun kedua dalam pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara realisasi kinerja dengan target kinerja dari masing-masing indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam perencanaan kinerja. Melalui pengukuran kinerja diperoleh gambaran pencapaian masing-masing indikator sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan kegiatan di masa yang akan datang agar setiap kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.

Hasil pengukuran kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 sebagai berikut:

Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

Realisasi Capaian

Meningkatnya dukungan

87,03% 102,39% manajemen dan

Persentase kepuasan klien

terhadap dukungan manajemen

pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Grafik 1. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016

Persentase kepuasan klien terhadap dukungan manajemen

Tabel 6. Pemantauan Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 dalam Aplikasi e-Monev Bappenas

Grafik 2. Pemantauan Anggaran dan Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 dalam Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) Kementerian Keuangan

2. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kefarmasian dan alat kesehatan adalah meningkatnya dukungan manajemen dan

8 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan 8 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Persentase kepuasan klien terhadap dukungan manajemen

Kondisi yang dicapai: Realisasi indikator persentase kepuasan klien terhadap dukungan manajemen tahun

2016 sebesar 87,03%, melebihi target yang telah ditetapkan dalam Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019 yaitu sebesar 85% dengan capaian sebesar 102,39%. Bila dibandingkan dengan realisasi indikator tahun 2015, realisasi indikator tahun 2016 meningkat sebesar 1,32%. Peningkatan realisasi indikator di tahun kedua Renstra menunjukkan hal yang positif dan diharapkan dapat mencapai target indikator akhir tahun Renstra 2015-2019 yakni sebesar 95%.

Tabel 7. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Kepuasan Klien Terhadap Dukungan Manajemen Tahun 2016

Indikator Kinerja

Persentase kepuasan

102,39% dukungan manajemen

Grafik 3. Target dan Realisasi Indikator Persentase Kepuasan Klien Terhadap Dukungan Manajemen Tahun 2016

Memperhatikan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam fungsi pengawasan, akuntabilitas kinerja dan pelaksanaan praktek tata kelola pemerintahan yang baik Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan sejak tahun 2013 hingga Tahun 2016 telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Tahun 2017 akan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015.

Persentase kepuasan klien terhadap dukungan manajemen menggambarkan kinerja kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di Program

Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Yang dimaksud dengan kepuasan klien terhadap dukungan manajemen adalah tersedianya pelayanan kesekretariatan yang sesuai standar dan memenuhi kebutuhan klien, dalam hal ini semua pihak yang menerima layanan dari Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Adapun komponen jenis pelayanan dan cara perhitungannya adalah sebagai berikut:

1) Penerbitan STRA melalui Unit Layanan Terpadu (ULT) Kementerian Kesehatan.

2) Penyelesaian Penilaian Angka Kredit (PAK) Apoteker dan Asisten Apoteker

3) Penyelesaian Layanan Pengadaan

4) Penyelesaian Rancangan Permenkes

5) Respon time terhadap keluhan pelanggan

6) Penyelesaian Revisi Anggaran

7) Tindak Lanjut LHP

8) Pencairan Dana

Indikator ini diukur dengan jumlah item yang memenuhi kepuasan klien yaitu jumlah layanan dukungan manajemen yang diselesaikan tepat waktu sesuai dengan janji layanan dibandingkan dengan jumlah layanan dukungan manajemen. Adapun 8 (delapan) jenis pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan beserta capaiannya di tahun 2016, dapat dilihat pada Tabel 8.

10 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Tabel 8. Pengukuran Persentase Kepuasan Klien Terhadap Dukungan Manajemen Tahun 2016 Tahun 2016

No Jenis Pelayanan

TW IV Persentase

1 Penerbitan STRA

100% 99,31% 2 Penyelesaian Penilaian Angka Kredit (PAK)

26,32% 37,37% Apoteker dan Asisten Apoteker

3 Penyelesaian Layanan Pengadaan

69,57% 74,70% 4 Penyelesaian Rancangan Permenkes

100% 93,75% 5 Respon Time terhadap Keluhan Pelanggan

100% 100% 6 Penyelesaian Revisi

90,91% 97,73% 7 Tindak Lanjut LHP

100% 100% 8 Pencairan Dana

Kepuasan Pelanggan

Sebagai upaya untuk mencapai indikator kepuasan klien terhadap dukungan manajemen, Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah melaksanakan berbagai kegiatan sebagai berikut:

1. Evaluasi Standar Prosedur Operasional Bagian Keuangan Setditjen Farmalkes terus-menerus melakukan perbaikan (continuous improvement

system) terhadap operasional manajemen. Diharapkan dengan perbaikan ini, terjadi peningkatan pelayanan dan peningkatan kinerja organisasi di bidang keuangan. Sehingga pada tahun 2016 dilakukan evaluasi terhadap Standar Prosedur Operasional di Bagian Keuangan, untuk mengevaluasi standar prosedur pencairan dana dan laporan hasil pemeriksaan (LHP), baik dalam tata cara penarikan, maupun pertanggungjawaban keuangan yang sudah berjalan selama ini. Kegiatan ini dilakukan dua kali di Jakarta pada tanggal 3-5 Oktober 2016 dan 17-19 Oktober 2016, dengan peserta seluruh staf bagian Keuangan dan BMN.

2. Koordinasi Pengelolaan Keuangan di Lingkungan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara bahwa dalam rangka mendukung terwujudnya good governance penyelenggaraan negara, pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara profesional, terbuka, dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan. Hal ini mendasari Sekretariat Direktorat Jenderal melaksanakan pertemuan pengelola keuangan agar tata kelola keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kegiatan ini dilakukan satu kali di Bekasi Provinsi Jawa

Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Barat pada tanggal 13-15 Desember 2016 dengan peserta seluruh Pejabat Pembuat Komitmen, Bendahara Pengeluaran dan Staf Pengelola Keuangan di lingkungan Kantor Pusat Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

3. Pembinaan Perbendaharaan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Pembinaan Perbendaharaan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan serta

profesionalitas SDM Pengelola keuangan sehingga menghasilkan proses pengelolaan keuangan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

Melalui pembinaan perbendaharaan ini diharapkan Satker di lingkungan Ditjen Farmalkes baik Satker Pusat maupun Satker Daerah (DK-07) di masing-masing wilayah dapat terus meningkatkan sinergisitas dan harmonisasi, sehingga dapat mempertahankan WTP di tahun-tahun yang akan datang. Kegiatan ini dilakukan satu kali di Bekasi Provinsi Jawa Barat pada tanggal 24-27 Mei 2016 dengan peserta seluruh Pejabat Pembuat Komitmen, Bendahara Pengeluaran, Kepala Seksi/Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan Staf Pengelola Keuangan pusat dan daerah di lingkungan Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

4. Konsolidasi Pusat dan Daerah dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan SAI (SAIBA dan SIMAK BMN) Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dalam penyusunan laporan keuangan, diperlukan adanya konsolidasi data laporan

keuangan antara pusat dan daerah agar laporan yang dihasilkan menjadi transparan dan akuntabel. Kegiatan yang dilaksanakan dengan metode memberikan penjelasan tentang laporan keuangan meliputi pelaporan pelaksanaan anggaran yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) kepada seluruh peserta satker 07 dalam rangka penyusunan laporan keuangan dalam menyusun Akuntabilitas Kinerja Unit Akuntansi Instansi (UAI).

Gambar 4. Sambutan Irjen, Bpk. Drs. Purwadi, Apt., MM., ME. Bersama Sesditjen Farmalkes, Ibu Dr. Dra. Agusdini Banun S., Apt., MARS dalam Pertemuan Konsolidasi Pusat dan Daerah dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan SAI (SAIBA dan SIMAK BMN) Ditjen Farmalkes

12 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Pelaksanaan Konsolidasi dengan metode reviu oleh Tim Inspektorat Jenderal dan Tim Biro Keuangan dan BMN. Kegiatan ini dilakukan di dua kali di Bekasi Provinsi Jawa Barat pada tanggal 21-24 Januari 2016 dan 18-21 Juli 2016 dengan peserta seluruh Petugas SAIBA dan Petugas SIMAK-BMN baik pusat dan daerah di lingkungan Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

5. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Anggaran Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban keuangan sebagaimana ditetapkan

dalam Undang-undang Keuangan Negara dan Keputusan Presiden, Peraturan Menteri Keuangan, dan peraturan-peraturan lain yang terkait dengan pelaksanaan anggaran, maka perlu dibuat Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran yang mengatur pelaksanaan anggaran khususnya di lingkungan Ditjen Farmalkes. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran dibuat agar dijadikan acuan/pedoman dalam pelaksanaan anggaran dengan memberikan informasi yang update tentang pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran. Hasil dari penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran akan disosialisasikan dengan mengundang Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Bendahara, Staf yang terkait pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran di lingkungan Ditjen Farmalkes. Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan pembekalan dan keseragaman pemahaman agar pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Penyusunan Draft Tahun 2016 dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 12-14 Februari 2016, Sosialisasi Petunjuk Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016 dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 7-9 April 2016 dan untuk petunjuk pelaksanaan anggaran tahun 2017 telah tersusun draft untuk di kemudian disempurnakan pada tahun 2017 sebagai bahan yang akan disempurnakan tahun anggaran 2017.

6. Penyusunan Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Akuntabilitas dari laporan keuangan instansi pemerintah menjadi hal yang sangat

penting dalam berjalannya instansi tersebut. Pertanggungjawaban keuangan terhadap anggaran yang diterima diharapkan dapat dilaporkan dengan baik sehingga laporan tersebut menjadi akuntabel. Penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2015 dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 10-13 Maret 2016 dan 10-13 OKtober 2016, sedangkan Penyusunan Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2015 dilaksanakan di Bekasi Jawa Barat pada tanggal 25-28 Januari 2016 dan 3-6 November 2016 penyusunan Laporan Keuangan tersebut terdiri dari penyusunan Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK). Adapun

Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

7. Penyusunan Laporan Verifikasi Pertanggungjawaban Keuangan di Lingkungan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Laporan verifikasi pertanggungjawaban Keuangan disusun untuk menyajikan Laporan

Pertanggungjawaban

Kesehatan berupa pertanggungjawaban Keuangan dalam penyusunan Akuntabilitas Kinerja Unit Akuntansi Instansi (UAI) sehingga laporan pertanggungjawaban keuangan dapat tersaji dengan cepat, transparansi, akurat, lengkap dan tepat waktu. Kegiatan ini dilakukan empat kali di Jakarta pada tanggal 1-3 Juni 2016 dan 22-24 Agustus 2016 dan di Bogor Provinsi Jawa Barat pada tanggal 14-16 Maret 2016 dan 22-24 September 2016 dengan peserta seluruh staf bagian Keuangan dan BMN.

8. Pertemuan RPK, RPD, dan RUP Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun Anggaran 2016 Keharmonisan dan sinkronisasi antara pelaksanaan kegiatan dan pengaturan

penarikan dana mutlak dibutuhkan demi kelancaran pelaksanaan kegiatan di Lingkungan Ditjen Farmalkes. Melalui penyusunan RPK, RPD dan RUP diharapkan menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan dan memudahkan merealisasikan kegiatan, sehingga penyerapan anggaran akan lebih tepat waktu dan tepat sasaran. Kegiatan RPK dan RPD dilakukan dua kali di Jakarta pada tanggal 14-16 Januari 2016 dan 25-27 Januari 2016 dengan peserta pejabat struktural di lingkungan Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Kegiatan RUP di laksanakan di Jakarta pada tanggal 18-20 Januari 2016 dan 1-3 Agustus 2016 dengan peserta Kasubag TU dan petugas pengadaan di lingkungan Kantor Pusat Ditjen Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

9. Updating Perencanaan Kas Updating data Perencanaan kas adalah dengan menyesuaikan jadwal pelaksanaan

kegiatan dan Perkiraan Penarikan Dana dengan realisasi dan perubahan kondisi di lapangan yang diperkirakan mengubah Perkiraan Penarikan Dana. Perkiraan Penarikan Dana menggunakan Aplikasi Forecasting Satker (AFS) bertujuan agar terjaminnya ketersediaan dana dalam rangka pencapaian target program. Ditinjau dari aspek penganggaran, perencanaan kas merupakan suatu bagian penting dalam upaya percepatan penyerapan anggaran karena dengan adanya perencanaan kas yang baik akan memastikan tersedianya dana untuk membiayai kegiatan pemerintah sehingga dapat mencegah kemungkinan

14 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan 14 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

10. Penataan Berkas dan Tata Kearsipan Dinamis di Lingkungan Setditjen Farmalkes

Penataan kearsipan menjadi salah satu kunci dalam manajemen perkantoran yang baik. Arsip yang dikelola dengan baik, dapat disimpan dengan efisien, disimpan sesuai tata urutan dan subyeknya, dan dapat dicari dengan mudah dan cepat bila dibutuhkan. Kegiatan Penataan Berkas dan Tata Kearsipan Dinamis di Lingkungan Setditjen Farmalkes tahun 2016 meliputi pengklasifikasian, pemberkasan dan penyimpanan berkas dan arsip, dan dapat meningkatkan kemampuan pegawai dalam penataan berkas dan arsip di lingkungan Setditjen Farmalkes sehingga arsip dapat disimpan secara efisien dan mudah ditemukan kembali apabila dibutuhkan.

11. Pembahasan dan Penilaian DUPAK Jabatan Fungsional Apoteker dan Asisten Apoteker dan Evaluasi Hasil Penilaian dan Pembahasan DUPAK Jabatan Fungsional Apoteker dan Asisten Apoteker serta Bimbingan Teknis Jabatan Fungsional Apoteker dan Asisten Apoteker Jabatan Fungsional Apoteker dan Asisten Apoteker adalah 2 jabatan fungsional

kesehatan dari 28 total jabatan fungsional bidang Kesehatan, yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. Per/07/Kep/M.PAN/4/2008 tentang

Kreditnya, dan No. Per/08/Kep/M.PAN/4/2008 tentang Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka

Kreditnya adalah Apoteker dan Asisten Apoteker yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada unit pelayanan kesehatan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan nasional untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dengan adanya jabatan fungsional Apoteker diharapkan penyelenggaran pelayanan kefarmasian dapat dilaksanakan oleh tenaga profesional yang mempunyai kompetensi dibidangnya.

Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Penilaian yang dilakukan oleh tim Penilai Apoteker Utama dan Tim Penilai Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Madya dan Asisten Apoteker, dengan melakukan penelaahan teknis dan penilaian angka kredit secara berkala dan pada bulan November telah dilakukan evaluasi Hasil Penilaian dan Pembahasan Dokumen Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) tahun 2016 dengan output jumlah PAK yang diselesaikan tepat waktu dan diluar tepat waktu, dan menginventaris DUPAK yang belum terselesaikan.

Selain upaya diatas, untuk menyelesaikan pelayanan penilaian angka kredit sesuai janji layanan akan didukung juga dengan aplikasi sistem PAK yang akan dibangun pada awal tahun 2017. Bimbingan teknis Jabatan Apoteker dan Asisten Apoteker di 39 Kabupaten/Kota merupakan kegiatan pembinaan langsung kepada pemangku khususnya dalam penjabaran butir-butir kegiatan dan penyusunan dokumen usulan PAK. Output yang diharapkan adalah kesamaan pemahaman butir kegiatan dan angka kreditnya, serta teknis penyusunan DUPAK bagi pemangku, tim penilai daerah dan pusat.

12. Penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Bagi PNS Kegiatan ini meliputi pengumpulan data kepegawaian dari semua satker di lingkungan Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan sampai dengan tanggal termutakhir, kemudian daftar tersebut diurutkan mengikuti kaidah-kaidah urutan kepangkatan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan 6 Satker Ditjen Kefarmasian dan Alkes menghasilkan informasi tentang pangkat, jabatan, umur, status, latar belakang pendidikan, keahlian yang dimiliki, pendidikan perjenjangan yang telah diikuti dan informasi lain mengenai seluruh pegawai negeri sipil. Sehingga dapat dipergunakan oleh pimpinan dalam pembuatan kebijakan dan keputusan lebih lanjut terkait dengan pembinaan karir pegawai.

13. Penerbitan Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) Kegiatan ini merupakan layanan publik terkait Penerbitan STRA sesuai Permenkes RI Nomor 889/Menke/Per/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik, dan izin Kerja Tenaga Kefarmasian. Dalam tahun 2016, telah diterbitkan 5.482 STRA baru dan 15.671 STRA registrasi ulang dengan jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Penerbitan STRA @ Rp250.000, sampai 31 Desember 2016 sebanyak Rp5.751.250.000,00.

16 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

14. Inventarisasi, Labeling BMN dan Stock Opname Persediaan Setiap BMN yang dimiliki Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan harus di identifikasi mengenai jenis, warna, tahun pembelian, sumber anggaran, dll. Setelah teridentifikasi maka selanjutnya seluruh BMN tersebut harus diinventarisasi secara berkala.

Pemberian label kode pada setiap BMN menjadi cukup penting mengingat dalam kode yang terdapat pada label dapat diketahui identitas dari BMN tersebut. Inventarisasi yang dilakukan secara rutin kemudian dapat dihitung sebagai persediaan.

15. Penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal dan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Pelaporan kinerja menjadi bagian yang penting dalam sistem manajemen organisasi

kepemerintahan yang baik. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mendorong dan mengatur tata kelola seluruh unit kerja yang ada sehingga secara koordinatif dan sinergis bergerak menuju pencapaian visi dan misi organisasi. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan menyusun laporan akuntabilitas melalui proses penyusunan rencana strategis, rencana kinerja, dan pengukuran kinerja. Laporan Kinerja disusun dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pernerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, untuk mengetahui kemampuannya dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Kegiatan penyusunan Laporan Kinerja dimulai dengan penyusunan Laporan Kinerja Setditjen Farmalkes dilaksanakan pada 25-27 Januari 2016, dilanjutkan dengan Penyusunan Laporan Kinerja Ditjen Farmalkes yang dilaksanakan pada 4-6 Februari 2016. Kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan yang penting dalam meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdaya guna bagi masyarakat dan sebagai bukti pencapaian tujuan organisasi.

16. Penyusunan Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pejanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja, setiap entitas Akuntabilitas Kinerja wajib menyusun dokumen perjanjian kinerja dengan memperhatikan dokumen pelaksanaan anggaran. Perjanjian kinerja disusun dengan

Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan