RESUME MATERI PSIKOLOGI SOSIAL MINGGU KE (1)
Fairizka Dhinda Izdihar
111111065
Kelas B
RESUME MATERI PSIKOLOGI SOSIAL MINGGU KEDUA
Pada pertemuan ke 3 di dalam kelas b,Pak Suryanto menjelaskan materi
mengenai sejarah psikologi sosial. Definisi psikologi sosial menurut Sherif dan
Mutfer
adalah ilmu tentang pengalaman dan perilaku individu dalam kaitannya
dengan situasi stimulus sosial (tidak hanya interaksi sosial,tetapi hal-hal yang bernilai
sosial dan mempengaruhi perilaku sosial).Psikologi sosial mempunyai 2 objek kajian
yaitu dari pengalaman dan perilaku individu.Stimulus sosial nya bisa didapat dari
orang lain (orang lain dan kelompok) atau dari produk kultural (material dan non
material),contoh stimulus sosial dari produk kultural yaitu handphone Blackberry.
Menurut perspektif ekologis perilaku individu selalu memiliki konteks yang
disebut mikrosistem,mesosistem,dan makrosistem.contoh konteks dari mikrosistem
adalah keluarga, mesosistem adalah masyarakat, dan makrosistem yaitu negara.
Ranah kajian Psikologi Sosial ada 3,yaitu kognisi sosial,interaksi sosial, dan
pengaruh sosial.Contoh kajian Psikologi Sosial dari kognisi sosial yaitu bagaimana
berpikir,membangun pengetahuan,informasi yang berkaitan dengan orang lain.
Penjelasan dari interaksi sosial yaitu individu selalu berinteraksi dengan orang lain,
baik riil maupun yang dibayangkan,sedangkan penjelasan dari pengaruh sosial adalah
interaksi dengan orang lain tidak hanya bersifat timbal balik,tetapi saling
mempengaruhi, ada aspek power( dominasi,kuasa).
Sejarah Psikologi Sosial pada masa pra kelahiran banyak dipengaruhi dengan
sosiologi,antropologi,psikologi,tradisi dan budaya.psikologi sosial di masa ini
berusaha mensejajarkan dengan psikologi individu dalam eksperimen.
Lalu pada masa awal muncul 2 buku Psikologi Sosial oleh McDougall dan
Ross. Dalam buku Mcdougall peran individu lebih besar. Dari aspek insting
membentuk hal hal individual dalam diri manusia yang terbentuk oleh
lingkungan.sedangkan menurut Ross peranan sosial yang lebih besar. Struktur sosial
dapat membentuk peranan sosial. contohnya,ayah sebagai laki-laki akan berperilaku
khas struktur seorang ayah.Lalu Allport mengembangkan ide pikiran dari Mcdougall,
menurutnya ada titik-titik yang bersifat individual yang tidak sekedar insting tetapi
mengarah pada sifat (trait),ada banyak faktor yang mempengaruhi individu.lalu
muncullah Sherif yang berpendapat bahwa ada proses pembentukan norma sosial
yang mempengaruhi individu.
Pada masa perang dunia I dan II, psikologi sosial kajiannya diarahkan ke studi
tentang otoritarianisme, masuk pada ranah pengaruh sosial, ada aspek power,
leadership kekuasaan, dan pada titik tertentu terdapat aspek kognitif.
Masuk pada masa mutakhir dan akan datang, kajian penelitian psikologi sosial
tentang atribusi, sikap dan gender. Lalu berkembang penelitian tentang psikologi
terapan misalnya psikologi lingkungan, psikologi kepolisian,dan lain lain. Pasca
tahun
90’an
penelitian
psikologi
sosial
berkembang
menjadi
penelitian
kognisi,penerapan psikologi sosial dengan perspektif kultural yang multidimensional
dan terjadi kemajemukan sosial.
Pada pertemuan keempat penjelasan materi mengenai Paradigma PositivistikEmpiris dalam Psikologi Sosial. Positifisme adalah aliran suatu filsafat yang
menganggap ilmu alam sebagai satu satunya yang benar dan menolak aktifitas yang
berkenaan dengan metfisik. Positivistik itu data dan fakta, harus bisa dibuktikan.
Positifisme dimunculkan oleh Auguste Comte.
Empirisme adalah aliran yang mengatakan pengalaman adalah sumber
pengetahuan. Menolak anggapan bahwa pengetahuan sudah dibawa manusia sejak
lahir.Empiris bisa dilihat melalui pengalaman indera.Aliran empirisme lahir di Inggris
dengan 3 ahlinya antara lain, David Hume,George Berkeley, dan John Locke.
Aliran Positivisme berusaha menjelaskan pengetahuan dengan tiga komponen
yaitu teoritis (berkenaan dengan teori teori), Observasional (berkenaan dengan data
data observasi), dan kaidah kaidah korespondensi yang mengkaitkan keduanya.
Aliran ini juga menekankan hanya bahasa observasional yang menyatakan faktual.
Untuk membentuk masyarakat dibutuhkan metode metode positif,sifat
sifatnya antara lain, diarahkan pada fakta fakta, diarahkan pada perbaikan terus
menerus dari syarat syarat hidup,berusaha kea rah kepastian dan kecermatan. Metode
metode ini dilakukan melalu sarana bantu pengamatan, perbandingan, eksperimen
metode historis.Tiga sarana bantu pertama dilakukan dalam ilmu ilmu alam, metode
historis khusus berlaku bagi masyarakat.
Orang positivistik melihat bahwa pembangunan masyarakat perlu ditangani
secara ilmiah.Masalah metodologi ilmu menjadi penting sebagai prinsip bagi
pengembangan individu atau masyarakat.
Pengaruh positivisme- empiris terhadap psikologi sosial diantaranya yaitu,
empirisme akhirnya mempengaruhi psikologi,contoh pengaruh yang sangat kuat
adalah munculnya ilmu behaviourisme.karena behaviourisme mengkaji objek kajian
psikologi berdasarkan observasi perilaku tampak.jadi pengaruhnya adalah apa yang
dikaji psikologi berupa perilaku tampak.Pengaruh positivisme-empiris juga ada dalam
hal peneguhan psikologi sosial sebagai ilmu pengetahuan yaitu ontologi,epistemologi
(metode), dan aksiologi (value).
111111065
Kelas B
RESUME MATERI PSIKOLOGI SOSIAL MINGGU KEDUA
Pada pertemuan ke 3 di dalam kelas b,Pak Suryanto menjelaskan materi
mengenai sejarah psikologi sosial. Definisi psikologi sosial menurut Sherif dan
Mutfer
adalah ilmu tentang pengalaman dan perilaku individu dalam kaitannya
dengan situasi stimulus sosial (tidak hanya interaksi sosial,tetapi hal-hal yang bernilai
sosial dan mempengaruhi perilaku sosial).Psikologi sosial mempunyai 2 objek kajian
yaitu dari pengalaman dan perilaku individu.Stimulus sosial nya bisa didapat dari
orang lain (orang lain dan kelompok) atau dari produk kultural (material dan non
material),contoh stimulus sosial dari produk kultural yaitu handphone Blackberry.
Menurut perspektif ekologis perilaku individu selalu memiliki konteks yang
disebut mikrosistem,mesosistem,dan makrosistem.contoh konteks dari mikrosistem
adalah keluarga, mesosistem adalah masyarakat, dan makrosistem yaitu negara.
Ranah kajian Psikologi Sosial ada 3,yaitu kognisi sosial,interaksi sosial, dan
pengaruh sosial.Contoh kajian Psikologi Sosial dari kognisi sosial yaitu bagaimana
berpikir,membangun pengetahuan,informasi yang berkaitan dengan orang lain.
Penjelasan dari interaksi sosial yaitu individu selalu berinteraksi dengan orang lain,
baik riil maupun yang dibayangkan,sedangkan penjelasan dari pengaruh sosial adalah
interaksi dengan orang lain tidak hanya bersifat timbal balik,tetapi saling
mempengaruhi, ada aspek power( dominasi,kuasa).
Sejarah Psikologi Sosial pada masa pra kelahiran banyak dipengaruhi dengan
sosiologi,antropologi,psikologi,tradisi dan budaya.psikologi sosial di masa ini
berusaha mensejajarkan dengan psikologi individu dalam eksperimen.
Lalu pada masa awal muncul 2 buku Psikologi Sosial oleh McDougall dan
Ross. Dalam buku Mcdougall peran individu lebih besar. Dari aspek insting
membentuk hal hal individual dalam diri manusia yang terbentuk oleh
lingkungan.sedangkan menurut Ross peranan sosial yang lebih besar. Struktur sosial
dapat membentuk peranan sosial. contohnya,ayah sebagai laki-laki akan berperilaku
khas struktur seorang ayah.Lalu Allport mengembangkan ide pikiran dari Mcdougall,
menurutnya ada titik-titik yang bersifat individual yang tidak sekedar insting tetapi
mengarah pada sifat (trait),ada banyak faktor yang mempengaruhi individu.lalu
muncullah Sherif yang berpendapat bahwa ada proses pembentukan norma sosial
yang mempengaruhi individu.
Pada masa perang dunia I dan II, psikologi sosial kajiannya diarahkan ke studi
tentang otoritarianisme, masuk pada ranah pengaruh sosial, ada aspek power,
leadership kekuasaan, dan pada titik tertentu terdapat aspek kognitif.
Masuk pada masa mutakhir dan akan datang, kajian penelitian psikologi sosial
tentang atribusi, sikap dan gender. Lalu berkembang penelitian tentang psikologi
terapan misalnya psikologi lingkungan, psikologi kepolisian,dan lain lain. Pasca
tahun
90’an
penelitian
psikologi
sosial
berkembang
menjadi
penelitian
kognisi,penerapan psikologi sosial dengan perspektif kultural yang multidimensional
dan terjadi kemajemukan sosial.
Pada pertemuan keempat penjelasan materi mengenai Paradigma PositivistikEmpiris dalam Psikologi Sosial. Positifisme adalah aliran suatu filsafat yang
menganggap ilmu alam sebagai satu satunya yang benar dan menolak aktifitas yang
berkenaan dengan metfisik. Positivistik itu data dan fakta, harus bisa dibuktikan.
Positifisme dimunculkan oleh Auguste Comte.
Empirisme adalah aliran yang mengatakan pengalaman adalah sumber
pengetahuan. Menolak anggapan bahwa pengetahuan sudah dibawa manusia sejak
lahir.Empiris bisa dilihat melalui pengalaman indera.Aliran empirisme lahir di Inggris
dengan 3 ahlinya antara lain, David Hume,George Berkeley, dan John Locke.
Aliran Positivisme berusaha menjelaskan pengetahuan dengan tiga komponen
yaitu teoritis (berkenaan dengan teori teori), Observasional (berkenaan dengan data
data observasi), dan kaidah kaidah korespondensi yang mengkaitkan keduanya.
Aliran ini juga menekankan hanya bahasa observasional yang menyatakan faktual.
Untuk membentuk masyarakat dibutuhkan metode metode positif,sifat
sifatnya antara lain, diarahkan pada fakta fakta, diarahkan pada perbaikan terus
menerus dari syarat syarat hidup,berusaha kea rah kepastian dan kecermatan. Metode
metode ini dilakukan melalu sarana bantu pengamatan, perbandingan, eksperimen
metode historis.Tiga sarana bantu pertama dilakukan dalam ilmu ilmu alam, metode
historis khusus berlaku bagi masyarakat.
Orang positivistik melihat bahwa pembangunan masyarakat perlu ditangani
secara ilmiah.Masalah metodologi ilmu menjadi penting sebagai prinsip bagi
pengembangan individu atau masyarakat.
Pengaruh positivisme- empiris terhadap psikologi sosial diantaranya yaitu,
empirisme akhirnya mempengaruhi psikologi,contoh pengaruh yang sangat kuat
adalah munculnya ilmu behaviourisme.karena behaviourisme mengkaji objek kajian
psikologi berdasarkan observasi perilaku tampak.jadi pengaruhnya adalah apa yang
dikaji psikologi berupa perilaku tampak.Pengaruh positivisme-empiris juga ada dalam
hal peneguhan psikologi sosial sebagai ilmu pengetahuan yaitu ontologi,epistemologi
(metode), dan aksiologi (value).