TES KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT (1)

TES KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT
Proses Membuat Instrumen Tes Keterampilan Menulis Teks Anekdot
Instrumen ketiga yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah tes keterampilan menulis teks anekdot. Tes ini merupakan tes unjuk kerja, yaitu siswa
diminta untuk menulis teks anekdot. Sebelum membuat instrumen, ada beberapa langkah
yang penulis lakukan. Pertama, membaca referensi tentang teks anekdot baik melalui buku
maupun dari artikel jurnal. Referensi yang dibaca adalah buku yang ditulis oleh Yustinah
(2014), Kosasih (2013), Kemendikbud (2015), dan Sobandi (2014). Hal ini bertujuan untuk
menentukan rubrik penilaian teks anekdot. Kedua, menentukan indikator penilaian
keterampilan menulis teks anekdot. Ketiga, mendeskripsikan setiap indikator. Hal ini
bertujuan agar mudah membuat rubrik penilaian teks anekdot. Keempat, membuat kisi-kisi
penilaian keterampilan menulis teks anekdot ke dalam bentuk tabel yang terdiri atas tiga
kolom, yaitu kolom nomor, indikator, dan deskriptor.
Kelima, membuat rubrik penilaian keterampilan menulis teks anekdot. Rubrik
penilaian ditulis berdasarkan kisi-kisi yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk struktur
penulisan rubrik penilaian, penulis berpedoman pada rubrik penilaian dari penelitian
sebelumnya yang penulis temukan di dalam tesis. Akan tetapi, penulis modifikasi sesuai
dengan variabel penelitian sedangkan isi dari rubrik penilaian dikembangkan berdasarkan
indikator yang telah ditetapkan. Keenam, membuat instrumen tes keterampilan menulis teks
anekdot. Instrumen terdiri atas dua bagian, yaitu konteks dan instruksi. Konteks berisi suatu
keadaan yang dapat merangsang pikiran perseta didik untuk menulis teks anekdot. Instruksi

berisi petunjuk tentang tata cara pelaksanaan tes keterampilan menulis teks anekdot. Pada
bagian ini juga dilampirkan rubrik penilaian tes keterampilan menulis teks anekdot.

Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Menulis Teks Anekdot
Indikator

Deskriptor

Ketepatan Judul

Judul sesuai dengan isi atau menggambarkan
isi teks.
Isi teks relevan dengan topik, lengkap, dan
subtantif.
Struktur teks anekdot sudah jelas, padat, dan
tertata dengan baik, yaitu abstraksi,
oreintasi, krisis, reaksi, dan koda.
Topik yang diangkat adalah topik yang aktual.
Penggunaan ejaan dan tanda baca sudah tepat.


Isi
Struktur Teks
Keatualan Topik
Mekanik
Sumber: Kemendikbud (2014)

Tes Keterampilan Menulis Teks Anekdot
A. Konteks
Pada saat ini kita sedang dihadapkan pada berbagai permasalahan baik masalah
politik, ekonomi maupun pendidikan. Sebagai contoh, kita bisa memberikan kritikan terhadap
politik dan hukum yang ada di Indonesia. Agar kritikan tersebut tidak langsung menyinggung
pelaku, akan lebih baik jika disampaikan melalui lelucon. Teks lelucon yang berisi kritikan
tersebut disebut teks anekdot.
B. Instruksi
Berdasarkan konteks di atas, buatlah sebuah teks anekdot berdasarkan instruksi
berikut!
1.

Berdasarkan konteks, tentukanlah tema yang akan
ditulis untuk membuat teks anekdot!


2.

Tentukanlah

pokok-pokok

pikiran

dari

tema

tersebut!
3.

Susunlah pokok-pokok pikiran tersebut menjadi
kerangka teks anekdot!

4.


Kembangkanlah

kerangka

teks

menjadi

teks

anekdot!
5.

Setiap teks terdiri atas lima struktur, yaitu abstraksi,
orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Akan tetapi, stuktur abstraksi dan koda bersifat optional
(boleh ada dan boleh tidak ada).

6.
7.

8.

Kerjakan tugas di kertas yang disediakan!
Tulislah dengan rapi dan jelas!
Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar

sesuai dengan pedoman EBI (Ejaan Bahasa Indonesia)!
9.
Teks anekdot yang Anda tulis akan dinilai
berdasarkan rubrik penilaian berikut.

Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Teks Anekdot
Indikator
Bobot
Peni
laia
n
Ketepatan
Judul


Tingkat Kinerja
4

Isi

Menguasai topik Cukup
Penguasaan
tulisan,
menguasa
permasal
subtantif,
i
ahan
pengemb
permasala
terbatas;
angan
han,
subtansi
teks

pengemba
kurang;
lengkap
ngan teks
pengemb
dan
terbatas,
angan
relevan
dan
topik
dengan
relevan
tidak
topik
dengan
memadai
yang
topik
.

dibahas.
tetapi
kurang
terperinci.

Struktur
Teks

Keaktualan

Judul

Teks

3

2

1


sangat Judul
sesuai Judul
kurang Judul
tidak
sesuai
dengan isi
sesuai
sesuai
dengan isi
atau
dengan
dengan
atau
menggam
isi atau
isi atau
sangat
barkan isi
kurang
tidak

menggam
teks
mengga
mengga
barkan isi
mbarkan
mbarka
teks.
isi teks
n
isi
teks

memuat Teks
seluruh
struktur
isi
teks
anekdot
(judul,

abstrak,
orientasi,
kritis,
rekasi,
dan koda)
Apabila
topik Topik

memuat Teks
tiga
struktur
teks
anekdot

yang Topik

Tidak

memuat Teks
dua
struktur
teks
anekdot

yang Topik

mengua
sai
permas
alahan;
tidak
ada
subtans
if; tidak
relevan
atau
tidak
layak
dinilai.
memuat
satu
struktur
teks
anekdot

yang

Topi
k

Mekanik/
Peng
guna
an
Ejaa
n

Teks

yang
diangkat
sangat
aktual

diangkat
siswa
cukup
aktual

diangkat
kurang
aktual

diangka
t tidak
aktual

anekdot Teks
peserta
didik
memuat 5
%
kesalahan
ejaan.

anekdot Teks
peserta
didik
memuat
10%
kesalahan
ejaan.

anekdot Teks
peserta
didik
memuat
15%
kesalaha
n ejaan.

anekdot
peserta
didik
memua
t 20%
kesalah
an
ejaan.

Daftar Rujukan
Abdillah, Akhmad Wakhid. 2015. Pengaruh Kesiapan Belajar terhadap Hasil Pembelajaran
Bahasa Arab Kajian Kitab Ibnu Aqil di Kelas Alfiyyah II Pondok Pesantren Al
Luqmaniyyah Yogyakarta Tahun Akademik 2014/2015. Yogyakarta: Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga.
Atmawati, Ika Nur. 2013. Pengaruh Motivasi Belajar, Kesiapan Belajar dan Lingkungan
Keluarga terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Teuku
Umar Semarang Tahun Ajaran 2012/2013. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Rineka Cipta: Jakarta.
Hosnan M. 2014. Pendekatan Santifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Erlangga.