PERANAN MUSIK PADA ATRAKSI BARONGSAI GRO

PERANAN MUSIK PADA ATRAKSI BARONGSAI GROUP MAHA
VIHARA MAITREYA KOMPLEK CEMARA ASRI MEDAN
Isadarina Br. Ketaren
071222510154
Abstrak
Peranan Musik pada Atraksi Barongsai Group Maha Vihara
Maitreya Komplek Cemara Asri Medan sangat berperan
penting. Hal itu di sebabkan karena musik sebagai pengiring
dari tarian – tarian yang di lakukan para penari Barongsai.
Musik lah yang menjadi patokan dalam pergerakan dari
Atraksi Barongsai. Selain itu, dalam Atraksi Barongsai
Musik juga berfungsi sebagai penghusir Roh-roh gaib.
Penelitian ini di maksudkan agar mengetahui bagaimana
fungsi dan peranan musik pada atraksi Barongsai yang ada
di Vihara Maytreia kiranya penelitian ini dapat menjadi
pedoman maupun acuan bagi para muda – mudi yang pada
zaman ini banyak meninggalkan musik yang bersifat
Kebudayaan.
Kata Kunci : Peranan Musik, Atraksi Barongsai

PENDAHULUAN

Masyarakat Cina dalam hal kebudayaan masih banyak yang berorientasi
pada budaya leluhur dari negeri asalnya dan bersifat eksklusif. Salah satu
kebudayaan yang dimiliki oleh etnik Cina dan memiliki keunikan tersendiri yaitu,
perayaan tahun baru imlek yang di meriahkan oleh barongsai dan kesenian Cina
lainnya. Imlek atau Sin Tjia adalah sebuah perayaan yang dilakukan oleh para
petani di Cina yang biasanya jatuh pada tanggal satu di bulan pertama di awal
tahun baru. Di Tiongkok kesenian Barongsai di kenal dengan nama Wushe, nama
barongsai menurut versi Indonesia berasal dari dua suku kata, yakni barong dan
sai. Kata barong berasal dari bahasa Melayu yang berarti topeng, mirip dengan
kesenian barong asal dari jawa, sedangkan sai/say berasal dari sebuah dialeg
hokkian yang bermaksa singa.
Pada Atraksi Barongsai Group Maha Vihara Maitreya Komplek Cemara
Asri Medan yang di pimpin oleh bapak Candra memiliki bentuk pendomonasian
antara musik. Misal nya bentuk musik yang di mainkan tetap di sesuaikan dengan
gerakan – gerakan yang di lakukan para penari. Atraksi barongsai di Group
Barongsai Maha Vihara Maitreya memiliki arti ataru cerita. Semua gerakan terian
dan musik nya di sesuaikan dengan cerita yang telah di susun terlebih dahulu.
Dengan ada nya pendominasian tersebut musik barongsai memiliki fungsi
dan peranan nya dalam meniringi penari Barongsai. Oleh sebab itu fungsi musik
pada atraksi barongsai sebagai pengusir setan atau roh – roh jahat yang ada di

suatu tempat atau ruangan. Dan peranan musik Barongsai sendiri sebagai sarana
79

hiburan untuk masyarakat. Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian di Group Barongsai Maha Vihara Maitreya Komplek
Cemara Asri Medan dengan judul : Peranan Musik Pada Atraksi Barongsai Group
Barongsai Maha Vihara Maitreya Komplek Cemara Asri Medan.Dalam suatu
Group atraksi Barongsai, memerlukan anggota lebih dari dua orang personil,
untuk memainkan dan memainkan alat-alat musik sebagai pengiring atraksi
barongsai. Menurut Santoso dan Priyanto (1995:128) “Group adalah rombongan,
kelompok golongan”. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan Group atraksi
Barongsai adalah sekumpulan orang-orang yang berkumpul dalam suatu wadah,
yang mengungkapkan gagasan ekspresi jiwa mereka dalam memainkan suatu
atraksi gerak, sehingga menghasilkan suatu keharmonisan dan keindahan dalam
sebuah tarian.

ISI
A. Asal Usul Barongsai
Telah ditulis diatas bahwa Barongsai di ciptakan sebagai hadiah untuk
Kaisar dan berfungsi untuk menghibur para tamu kerajaan. Seiring dengan

jalannya waktu, tidak diketahui tepatnya kapan, fungsi hiburan ini berubah
menjadi suatu kepercayaan atau keyakinan bagi masyarakat etnis Tionghoa.
Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa singa adalah hewan kiriman dari dewa
dewi yang diciptakan untuk mendatangkan kebahagiaan, kemakmuran, menghusir
roh-roh jahat dan bala bahaya, serta mendatangkan rejeki yang melimpah. Oleh
sebab itu Barongsai sering diadakan pada berbagai acara. Perubahan fungsi dari
hiburan menjadi kepercayaan tetap tidak melepas unsur hiburan. Meskipun
Barongsai menjadi suatu hal yang sangat penting dalam perayaan tahun baru
Imlek dan perayaan lainnya, Barongsai tetap menjadi hiburan pada masyarakat
Tionghoa.
Ada dua jenis bagian Barongsai yaitu Barongsai Utara dan Selatan.
Perbedaan Barongsai Utara dan Selatan adalah sama halnya Barongsai utara
menyerupai singa dan memiliki empat kaki. Akan tetapi Barongsai Selatan lebih
besar dan panjang di bandingkan Barongsai Utara. Bulu yang terdapat pada
Barongsai Selatan jauh lebih sedikit mata dan mulut dapat bergerak, Barongsai
Selatan tidak memiliki komando. Barongsai ini bergerak dengan sendirinya
dengan gerak-gerik yang menyerupai singa. Setelah peneliti melakukan penelitian,
Barongsai yang di pimpin oleh Candra di Vihara Maitreya merupakan Barongsai
Selatan.
B. Tari Barongsai Di Indonesia

Kesenian Barongsai di perkirakan di Indonesia masuk pada abad ke-19,
ketika migrasi besar di Cina Selatan. Meskipun masyarakat Tionghoa sebagian
sudah ada di Indonesia. Masyarakat Tionghoa berpindah ke Negara lain dengan
cara bergelombang setiap tahunnya. Pindahnya orang-orang Tionghoa ini ke
Indonesia dan ke Negara- negara lain, di sebabkan adanya peperangan besarbesaran pada zaman itu pada tahun 1913. Peperangan tidak hanya di lakukan oleh
kota-kota besar saja, kota-kota kecil juga melakukan peperanan hebat. Hal ini di
sebabkan karena adanya perebutan wilayah. Saat itu dataran Cina di landa
kebanjiran serta kelaparan sehingga memaksa sebahagian masyaraka Tionghoa
pindah ke Negara-negara lain.
80

Pada abad ke 19 tepatnya pada tahun 1966, Dinasti Qin/Chin melarang
tampilnya Barongsai Selatan karena di anggap sebagai kapitalis permainan.
Barongsai Selatan diciptakan untuk melawan Dinasti Qin. Atas penjajahan yang
dilakukan. Kaisar Dinasti Qin memerintahkan untuk membunuh seniman
Barongsai Selatan, sehingga Barongsai Selatan pindah ke Negara- nagara lain.
Agar terhindar dari tangkapan prajurit Dinasti Qin. Dan salah satu Negara yang di
kunjungi adalah Indonesia.
C. Group Barongsai Maha Vihara maitreya
Pada group Barongsai Maha Vihara Maitreya merupakan Group Barongsai

yang terdapat di Indonesia khususnya di Komplek Cemara Asri Medan. Group ini
menggunakan Barongsai Selatan sebagai atraksi yang sering mereka lakukan.
Sebab seni Barongsai Selatan banyak di temui di Malaysia bahkan sekarang ini
kerajaan Barongsai merupakan sebutan bagi Negara Malaysia. Karena Malaysia
banyak mengembangkan kesenian Barongsai ini.
Group Barongsai Maha Vihara Maitreya mendapatkan beberapa
penghargaan kejuaraan pertandingan Barongsai yang pernah di ikuti di antaranya
adalah juara satu tingkat Nasional yang pernah di ikuti di Indonesia, juara 1
kategori remaja. Selain mengikuti kompetisi dan perayaan Tahun baru Imlek
Group Vihara Maitreya juga sering di undang dalam upacara- upacara adat Cina.
Group Maha Vihara Maitreya ini menggunakan 20 orang anggota. Sudah
termasuk penari Barongsai. Setiap penari di bagi menjadi 3 bagian, dalam 1
bagian memiliki 2 anggota penari dan sekitar 5 pemain musik. Sisa anggota yang
lain sebagai anggota cadangan. Para pemain cadangan di perlukan sebagai
pengganti ketika penari yang telah melakukan atraksi kelelahan. Usia rata-rata
pemain Barongsai di group ini sekitar 11 tahun sampai 16 tahun. Group ini
memiliki 2 jenis bentuk formasi yang biasa di gunakan yaitu formasi 2 ekor dan
formasi 3 ekor.
D. Bentuk Atraksi Barongsai
Atraksi Barongsai merupakan salah satu bentuk tarian pendatang yang

berasal dari Cina. Barongsai merupakan lambang dari kepercayaan rakyat Cina
terhadap dewa-dewi yang dapat memberikan ketentraman serta kedamaian.
Setelah beredarnya barongsai di Indonesia, Barongsai sering kita ketahui hanya
terlihat dan dapat dijumpai pada hari raya imlek saja. Group Maha Vihara
Meitreya yang sering mengikuti pagelaran dan juga sering mengikuti upacaraupacara adat Cina. Atraksi Barongsai merupakan bentuk atraksi yang berupa taritarian yang di iringi beberapa jenis alat musik pukul. Adapun beberapa bentuk
atraksi Barongsai yang sering digunakan di Maha Vihara Maiterya pada awalnya
group ini melakukan sembahyang untuk meminta izin kepada dewa-dewi dalam
melakukan pertunjukan sebagai sarana hiburan. Selain itu group ini membentuk
formasi yang telah di tentukan. Yang sering di gunakan group ini adalah formasi 2
ekor. Dan membutuhkan 2 pemain dalam 1 ekor. Setelah melakukan sembahyang
dan membentuk formasi yang telah ditentukan pelatih maka penari Barongsai
menggunakan gerakan- gerakan yang telah di pelajari dan yang di tentukan.
E. Bentuk Musik Atraksi Barongsai
Bentuk musik yang digunakan sebagai pengiring dari tarian atraksi
Barongsai. Setiap permainan musik yang di mainkan oleh pemain musik hanya
menggunakan beberapa unsur-unsur musik. Mereka hanya menggunakan ritem
sebagai pembuat variasi dalam setiap pukulan. Tempo sebagai pengatur gerakan
81

yang harus di selaraskan antara pemain musik dan penari Barongsai dan dinamik

sebagai pengatur gerakan–gerakan yang mengartikan sang pemain Barongsai
dengan aksi yang telah di artikan didalam konsep yang telah di atur oleh pelatih.
Alat alat musik yang di gunakan dalam atraksi Barongsai di Vihara Maitreya
adalah:
1. Tambur
Tambur merupakan alat musik pukul yang berbentuk bulat. Alat musik ini
terbuat dari kulit lembu yang di kerat kan dengan pengikat yang berbentuk paku
besar. Dalam mengiringi Barongsai Tambur merupakan alat musik yang utama.
Karena tambur di yakini sebagai roh Barongsai yang berasal dari suara Tambur.
Tambur ini juga berfungsi sebagai mengendalikan irama lagu, membangun
suasana, juga sebagai pemberi tekanan pada gerak tari.
2. Gong ( Nong )
Gong merupakan alat musik pukul yang sering di temui di Indonesia di
Cina namun Gong sendiri disebut dengan Nong . Dalam atraksi Barongsai alat
musik Gong/Nong sebagai pengatur tempo yang memperjelas ketukan pertama
dari rithme yang di mainkan oleh tambur.
3. Simbal (Cai – cai)
Simbal merupakan instrument yang di kategorikan sebagai alat musik
yang ritmis dan keras. Simbal merupakan alat musik pukul yang terbuat dari
kuningan. Dalam atraksi Barongsai alat musik ini digunakan sebagai pengiring

dari tambur.
F. Peranan Musik Pada Atraksi Barongsai
Musik sangat berperan penting sebagai sarana hiburan. Baik dalam
kebudayaan maupun dalam lingkungan. Musik tidak jauh dari kehidupan
masyarakat banyak, dari zaman dulu musik sangat terkait dengan kebudayaan di
Indonesia. Hal itu dapat di lihat dari Setiap kebudayaan yang ada di Indonesia
memiliki ciri khas musik masing- masing. Sebagai salah satu contoh musik tor-tor
berasal dari Sumatra Utara yang terkenal dengan kebudayaan batak Toba.
Barongsai juga tidak terlepas dari adanya peranan musik di setiap atraksi
yang di lakukan. Itu semua dikarenakan setiap tarian tidak terlepas dengan
adanya musik. Musik adalah bagian dari tarian dan sebaliknya tarian adalah
bagian dari musik dalam sarana hiburan. Hal itu di sebabkan karena musik dapat
menentukan keberhasilan dari suatu pertunjukan tari. Tanpa adanya musik, penari
Barongsai tidak akan memiliki jiwa agar dapat memahami bentuk musik yang
dimainkan oleh pemain musik dalam melakukan atraksinya. Oleh sebab itu
peranan musik sangat di perlukan dalam atraksi Barongsai ini.
Dalam Group Maha Vihara Maitreya ini setiap pemain musik harus fokus
dan selalu konsentrasi dalam melihat gerakan-gerakan yang dilakukan para penari
hal itu dikarenakan setiap gerakan yang dilakukan oleh para penari harus
beriringan atau bersamaan dengan permainan alat musik yang di mainkan para

pemain musik.
G. Fungsi Dan Makna Atraksi Barongsai Pada Masyarakat
Musik pada tari Barongsai ini sangat penting, sebab musik pada atraksi
Barongsai juga berperan sebagai memanggil roh. Pada masyarakat Tionghoa
Barongsai berfungsi sebagai penghusir setan atau roh-roh jahat yang ada di suatu
tempat atau ruangan. Biasanya masyarakat Cina yang ada di Indonesia yang
sering memanfaatkan Barongsai ini sebagai penghusir setan adalah para
82

pengusaha-pengusaha restoran, pemilik gedung atau pabrik serta ada juga yang
memasuki rumah baru.
Sedangkan group Maha Vihara Maitreya ini sering di undang pada upacara
adat oleh masyarakat Cina yang ada di Indonesia sebagai pemberangkatan orang
meninggal dan pengusiran setan atau roh-roh yang terdapat di daerah tersebut.
Ada juga dari beberapa masyarakat Cina yang mempercayai bahwa atraksi
Barongsai adalah simbol dari kejayaan, kesuksesan serta ketentraman hidup.
PENUTUP
1. Atraksi Barongsai merupakan kesenian yang berbentuk Tari – tarian yang
menggunakan Topeg besar yang berbentuk Singa. Tarian ini berasal dari
Suku Tionghoa. Barongsai ini diciptakan oleh pedagang sutera dari Ceylon (

Sri langka ), dan menghadiahkan kepada sang Kaisar Shi Huangdi.
Barongsai ini ditampilkan di Istana Kaisar untuk para tamu kehormatan.
2. Dalam atraksi Barongsai musik berperan sebagai pengiringi untuk mengiringi
setiap gerakan - gerakan yang di lakukan para penari Barongsai dalam
melakukan atraksi.
3. Fungsi musik pada atraksi Barongsai sebagai penghusir roh – roh jahat yang
ada di sekitar lokasi Atraksi. Biasanya dalam acara memasuki rumah baru dan
pengusir roh - roh yang ada di bangunan atau pabrik.
4. Bentuk musik pada atraksi Barongsai Berbentuk rithem dengan menggunakan
alat – alat perkusi tanpa nada. 3 jenis alat musi yang di Gunakan pada atraksi
Barongsai antaralain Gong, Simbal dan tambur. Ketiga alat musi tersebut
memiliki peran masing – masing dalam atraksi Barongsai.
5. Setiap bentuk – bentuk gerakan Barongsai ini biasanya di iringi dengan
Rithme musik yang berbeda dan memiliki arti dan makna - makna tertentu
6. Dalam setiap gerakan dan permainan musik yang di mainkan para pemain
musik.
7. Musik berperan penting bukan hanya ada di panggung musik, juga berfungsi
dalam setiap kebudayaan. Semua suku yang ada di Indonesia tidak terlepas
dari kebudayaan dan adat- istiadat yang berbeda.
8. Musik juga di gunakan sebagai penarik minat nasyarakat untuk melihat dan

menyaksikan secara langsung atraksi Barongsai yang di lakukan Group Maha
Vihara Maitreya.
Dari beberapa kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran
antara lain:
1. Disarankan kepada pelatih group Vihara Maha Maitreya agar sebaiknya dapat
memberikan yang lebih tentang musik Barongsai.
2. Bagi pemain musik yang bisa memain kan alat – alat musik Barongsai agar
dapat memberikan improvisai – improvisasi yang lebih dalam permainan
musik Barongsai.
DAFTAR PUSTAKA
Ali. 2000. Kajian Sejarah dan Pengajarannya. Jakarta
Aziz Alimut Hidayat. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
Data,Surabaya ; Salemba Media
Bao Gan. Anecdotes About Spirits And Immortals.
83

Budiono (2009). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya ; Karya Agung.
Cambell, Don. 2002. Efek Mozart, Meningkatkan Daya Pikir, Kesehatan, dan
Kreatifitas Anak Melalui Musik. Jakarta ; Gramedia Pustaka Umum.
Chunjiang Fu. Origins Of Chinese Music
Hidayat, A.Alim. 2007. Sumber Penelitian Data
Hadinoto, Kusudianto.1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata.
Jakarta; Penerbit Universitas Idonesia.
Hariwijaya dan Triton. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan skripsi.
Yogyakarta ; Oryza
Koentjaraningrat (1976). Pengantar Sosiologi dan Pembangun masyarakat.
Yogya ; Penerbit Tiara Wacana Yogya..
Keping Wang. Ethos Of Chinese Culture
Pusat Pembinaan Bahasa 1990. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta ;
Balai Pustaka
Santoso dan Priyanto, (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta ; Gramedia
Siow Ho Piew. (2002). Lion Art Manual (Kung Seng Keng Lion and Dragon
Dance Association). Malaysia.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung ; Alfabeta
Tylor E.B (1871) [orig. 1871] Primitive Culture. 2 vols. 7th ed. New York:
Brentano's
Zi Mu. Wisdom Of The Ancients For Today
(http//.Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas).
http.//wikipediabarongsai

84

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25