KEPRIBADIAN NILAI DAN GAYA HIDUP KELOMPO (1)

KEPRIBADIAN, NILAI, DAN GAYA HIDUP

KELOMPOK 4
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

MATA KULIAH

: PERILAKU KONSUMEN

DOSEN

: Bu Bani Zamzami

Nama Anggota :

Afaf nur afifah

(10214369)

Elza Aditya Saputra


(13214543)

Lidya Kalinda

(16214067)

Reynald Kriesmana

(19214133)

Yusda Priawan

(1C214598)

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memahami kepribadian setiap konsumen sangat penting bagi pemasar, karena kepribadian
sangat terkait dengan prilaku yang di timbulkan oleh konsumen. Dari beberapa definisi
kepribadian dapat di simpulkan bahwa kepribadian sangat erat dengan adanya perbedaan
karakteristik yang dimiliki setiap manusia, dengan perbedaan karakteristik inilah menghasilkan

banyak sekali perilaku manusia yang berbeda dalam merespon setiap stimulus. Individu yang
memiliki karakteristik yang hampir sama cenderung akan bereaksi yang relative sama terhadap
stimulus yang sama.
Pemahaman tentang konsumen dan proses konsumsi akan menghasilkan sejumlah manfaat,
antara lain yaitu kemampuan untuk membantu para manager mengambil keputusan, memberikan
para peneliti pemasaran pengetahuan dasar ketika menganaisis konsumen, serta membantu para
konsumen untuk mengambil keputusan yang lebih baik. Dengan mempelajari prilaku konsumen
dapat memperdalam pengetahuan kita tentang faktor-faktor psikologis, sosiologi, dan ekonomi
yang mempengaruhi semua konsumen.
Para pemasar berusaha untuk mengetahui kepribadian konsumen dan apa pengaruh terhadap
prilaku konsumsi. Pemahaman tersebut sangat penting agar pemasar dapat merancang
komunikasi yang sesuai dengan sasaran konsumen yang di tuju, sehingga konsumen dapat
menerima produk atau jasa yang si pasarkan sesuai dengan kepribadiannya.

B. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Kepribadian, Nilai, dan Gaya Hidup maka
diperlukan sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa saja teori kepribadian ?
2. Apa perilaku konsumen berdasarkan kepribadiannya ?

3. Apa saja pengaruh kepribadian terhadap keputusan konsumen ?
4. Apa saja skala nilai konsumen ?
5. Apakah pentingnya pengetahuan nilai dalam penentuan permintaan pasar ?
6. Apa saja konsep gaya hidup konsumen dan pengatuhnya tehadap perilaku ?

PEMBAHASAN
A. Teori Teori Kepribadian
Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang menentukan dan merefleksikan
bagaimana seseorang merespon lingkungannya (Schiffman & Kanuk , 2000).
Berdasarkan definisi ini maka nampak bahwa yang ditekankan adalah karakter-karakter internal
termasuk didalamnya berbagai atribut, sifat, tindakan yang membedakannya dengan orang lain.
Dalam studi kepribadian terdapat tiga hal berbeda yang sangat penting, yaitu kepribadian
mencerminkan perbedaan individu, kepribadiaan bersifat konsisten dan bertahan lama dan
kepribadian dapat berubah.
Secara singkat tiga teori kepribadian yang utama, yaitu:
1. Teori Freud
Teori psikoanalisis mengenai kepribadian dari Sigmund Freud merupakan dasar dari psikologi
modern. Teori dibangun atas dasar pemikiran bahwa kebutuhan dan dorongan yang tidak
disadari, terutama dorongan seksual dan biologis lainnya. Freud mengemukakan bahwa
kepribadian manusia terdiri dari tiga sistem yang saling mempengaruhi, yaitu id, superego, dan

ego.
2. Teori Kepribadian Neo-Freud
Beberapa rekan Freud tidak sepakat dengan pendiriannya bahwa kepribadian terutama bersifat
naluriah dan seksual. Sebaliknya penganut Neo-Freud ini percaya bahwa hubungan sosial
menjadi dasar pembentukan dan pengembangan kepribadian. Harry Stack Sullivan, pengikut
Neo-Freud lainnya, menekankan bahwa manusia terus menerus berusaha membangun hubungan
yang berarti dan bermanfaat dengan orang lain. Ia, terutama tertarik pada berbagai usaha
mengurangi tekanan, seperti kegelisahan. Karen horney juga tertarik pada kegelisahan. Ia
memfokuskan pada pengaruh hubungan anak dan orang tua, dan individu untuk mengatasi
perasaan gelisah. Horney mengemukan bahwa para individu dikelompokkan ke dalam tiga
golongan kepribadian, yaitu patuh, agresif, dan lepas dari orang lain.
3. Teori Sifat
Teori sifat merupakan awal penting berpisahnya dari pengukuran kualitatif yang menjadi ciri
khas gerakan pengikut Freud dan Neo-Freud. Teori ini memfokuskan pada pengukuran
kepribadian menurut karakteristik psikologis yang khusus yang disebut sifat. Sifat didefinisikan
sebagai cara yang khas dan relatif bertahan lama yang dapat membedakan seorang individu dari
individu lainnya.

B. Perilaku Konsumen Terhadap Kepribdiannya
Adapun pengertian perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat

mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki dan
memoerbaiki sutu peroduk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagaimana
individu membuat keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang.
1. James F Engel
Perilaku konsumen di definisikan tindakan-tindakan individu secara langsung terlibata dalam
usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses
pengambilan kepustusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (1988:8).
2.David L Loundon
Perilaku konsumen dapat diDefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas
individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau
dapat mempergunakan barang-barang atau jasa (1984:6).
3.Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan oleh
individu, kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya
sebagai sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-sumber lainya.
(1979:6)
Dari beberapa Definisi tersebut di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individum, kelompok, atau organisasi
yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan
barang-barang atau jasa ekonomi yang dapat di pengaruhi lingkungan.

Kepribadian dan Memahami Perbedaan Konsumen
Beberapa sifat kepribadian khusus yang memberiakan wawasan mengenai perilaku
konsumen, yaitu:
1.
Keinovatifan Konsumen dan Sifat Kepribadian yang Berkaitan
Sifat-sifat kepribadian yang berguna untuk membedakan antara inovator konsumen dan bukan
inovator meliputi sifat konsumen yang berupa keinovatifan, dogmatisme, karakter sosial, tingkat
stimulasi potimum, dan sifat mencari variasi kesenangan baru.
2.
Faktor Kepribadian Kognitif
Para peneliti konsumen semakin tertarik pada cara faktor-faktor kepribadian kognitif
mempengaruhi beberapa aspek perilaku konsumen. Khususnya dua sifat kepribadian kognitif,
yaitu kebutuhan akan kognisi dan orang yang suka visual versus orang yang suka verbal telah
bermanfaat dalam memahami berbagai aspek perilaku konsumen yang dipilih.
3.
Dari Materialisme Konsumen sampai ke Konsumsi Kompulsif
Para peneliti konsumen menjadi semakin tertarik untuk mempelajari berbagai sifat konsumsi
dan sifat kepemilikan yang saling berkaitan. Sifat-sifat ini berkisar dari materialisme konsumen

sampai ke perilaku konsumsi yang mendalam ke perilaku konsumen yang kompulsif.

4.
Respon Terhadap Produk Buatan Luar Negeri
Dalam usaha membedakan antara segmen konsumen yang cendrung mau menerima berbagai
produk buatan luar negeri dan konsumen yang tidak, para peneliti telah menyusun dan menguji
skala ethnosentrisme konsumen.
C. Pengaruh Kepribadian Terhadap Keputusan konsumen
1. Kepribadian Merk
Dalam teori Freud pernah memperkenalkan gagasan kepribadian produk, para konsumen juga
mendukung gagasan kepribadian merk, dimana mereka menghubungkan berbagai sifat atau
karakteristik mirip kepribadian , pada berbagai merk di berbagai macam golongan produk.
Beberapa bentuk dari kepribadian merk, yaitu personifikasi merk, keperibadian produk dan
gender, serta kepribadian dan warna.
2. Diri dan Citra Diri
Para konsumen mempunyai berbagai macam citra diri yang sangat erat hubunhanya dgn
kepribadian. Adapun diri dan citra diri tersebut, meliputi satu atau banyak pribadi, susunan citra
diri, perluasan diri , mengubah diri serta keangkuhan dan perilaku konsumen.
3. Kepribadian atau Diri yang Sesungguhnya
Dengan meluasnya minat untuk menggunakan internet sebagai bentuk hiburan dan
sebagai wahana sosial untuk bertemu orang-orang baru yang mempunyai minat yang sama.
Contoh pokok persoalan dari skala kesombongan, yaitu pokok persoalan yang berkaitan dengan

fisik, pokok persoalan pandangan fisik, pokok persoalan yang berkaitan dengan pencapaian
prestasi, dan pokok persoalan pandangan terhadap prestasi.
4. Pengaruh lingkungan
Terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen
adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam
mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang
kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
5. Perbedaan dan pengaruh individu
Terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan
demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan
serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku
konsumen dalam proses keputusannya.
6. Proses psikologis
Terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor
tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut
mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen dan Purchasing Behavior (Perilaku
pembelian)
Secara umum ada tiga cara pengambilan keputusan konsumen, yakni:

1. Economics Models
Pengambilan keputusan diambil berdasarkan alasan ekonomis dan bersifat lebih rasional.
2. Psychological Models
Diambil lebih banyak akrena lasan psikoligs dan sejumlah faktos sosilogis seperti pengaruh
keluarga dan budaya.
3. Consumer Behavior Model
Model yang umumnya diambil kebanyakan konsumen, Dilandasi oleh faktor ekonimis rasional
dan psikologis.
Proses sederhana pengambilan keputusan melalui tiga tahap, yaitu:
Input ( Pengaruh Eksternal)

Process ( Pengambilan Keputusan Konsumen)

Output ( Prilaku Setelah Keputusan )
Input adalah proses pertama dari konsumen, berikut adalah unsur-unsurnya:
a. Usaha Pemasaran Perusahaan: produk,promosi, harga, saluran distribusi
b. LingkunganSosio Budaya: keluarga, sumber informasi, sumber nonkomersial, kelas
sosial,subbudaya dan budaya
Proses terdiri dari tiga komponen yang saling berkaitan:
1.

Faktor Psikologis: Motivasi, Persepsi’Pengetahuan, Kepribadian, dan sikap
2.
Pengenalan kebutuhan, penyelidikan sebelum pembelian, evaluasi terhadap kebutuhan
3.
Pengalaman. Dalam prakteknya, bisa berasal dari OUTPUT dan mempengaruhi factor
psikologis dalam proses.
Output merupakan pembelian yang diputuskan, evaluasi setelah pembelian. Ini akan menjadi
kontribusi penting dalam unsure pengalaman di tahap process, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi faktor psikologis dalam proses pengambilan keputusan berikutnya.
Memahami Kepribadian dan Perilaku Konsumen
Beberapa pertanyaan dasar yang penting untuk diketahui sebagai landasan dalam memahami
konsumen, yaitu:
1.
Mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen
2.
Mengetahui apa selera konsumen
3.
Bagaimana konsumen mengambil keputusan
Ada 3 macam cara memahami kepribadian dan perilaku konsumen, yaitu:
1. Selalu Menempatkan Diri pada Posisi Konsumen

Mulailah mencermati segala hal yang dilakukan dengan bisnis seolah-olah anda adalah seorang

konsumen. Anda akan terkagum-kagum bahwa cara itu membuka kesadaran anda. Contoh jika
anda memiliki usaha restaurant, coba sesekali anda “menyamar” sebagai pembeli di restauran
anda sendiri dan anda akan memperoleh banyak sekali informasi. Atau juga jika Setiap kali
membuat suatu keputusan penting dalam bisnis yang mempengaruhi konsumen, berhentilah
sejenak dan pikirkan tentang semua kemungkinan yang terjadi. Tulis kemungkinan baik yang
negatif dan juga yang positif, koreksi kemudian buatlah keputusan.
2. Berbicaralah pada Konsumen
Sesibuk apapun yang anda lakukan, luangkanlah sedikit waktu untuk berbicara dengan ‘duit’
anda (maksudnya pelanggan). Kenali mereka lebih dekat dan mengapa mereka memilih bisnis
kita. Meluangkan beberapa menit untuk berbicara dengan konsumen dapat memberi kita banyak
informasi. Kita membutuhkan umpan balik dari para konsumen. Kita perlu mengetahui apakah
ada masalah yang mereka alami atau apa yang mereka inginkan.
3. Apa yang diharapkan konsumen dari anda
Cara terbaik untuk mengetahui harapan dari para konsumen anda adalah bertanya kepada
mereka. Bentuk formulir/angket sederhana (multiple choice or simple essay) dapat memberikan
kita banyak informasi. Mintalah konsumen memberi penilaian dari yang sangat penting sampai
yang tidak begitu penting. Semakin banyak survei yang dilakukan semakin akurat informasi
yang anda dapatkan.
D. Skala Nilai Konsumen
Menurut Philip Kotler (1994) dalam Fandy Tjiptono et al (2008) mengemukakan beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk mengukur kepuasan yaitu:
1.

2.

a.

b.

Sistem Keluhan dan Saran
Organisasi yang berpusat pada pelanggan (Customer-Centered) memberikan kesempatan yang
luas bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran dan keluhan, misalnya dengan
menyediakan kotak saran, menyediakan kartu komentar dan lain sebagainya. Informasi ini dapat
memberikan ide-ide dan masukan kepada perusahaan dan memungkinkan untuk bereaksi dengan
tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah.
Survei Kepuasan Pelanggan
Metode ini dapat dilakukan melalui pos, telepon maupun wawancara pribadi. Melalui survei
perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan
sekaligus juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap
para pelanggannya. Pengukuran pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan dengan berbagai
cara, diantaranya:
Directly Reportered Satisfaction
Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan seperti: “Ungkapan seberapa puas
saudara terhadap pelayanan PT A pada skala berikut: sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas,
sangat puas”.
Derived Dissatisfaction

Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama, yakni besarnya harapan pelanggan
terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka rasakan.
c.

Problem Analysis
Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan dua hal pokok. Pertama,
masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan. Kedua,
saran-saran untuk melakukan perbaikan.

d.

Importance-Performance Analysis
Responden diminta untuk merangking berbagai atribut dari penawaran berdasarkan derajat
pentingnya setiap atribut dan juga merangking seberapa baik kinerja perusahaan dalam tiap
atribut itu.

3.

Ghost Shooping
Metode ini dilakukan dengan mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan
sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan pesaing, lalu menyampaikan
temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan pesaing. Selain itu ghost
shopper juga dapat mengamati cara penanganan keluhan.

4.

Lost Customer Analysis
Perusahaan menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti membeli dan beralih pemasok.
Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai penyebab terjadinya hal tersebut.
Informasi ini bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka
meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

E. Pentingnya Pengetahuan Nilai Dalam Penentuan Permintaan Pasar

Nilai memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena nilai
sendiri merupakan ukuran mengenai baik dan buruk, benar dan salah, pantas dan tak pantas.
Nilai sangat mencerminkan suatu kualitas pilihan dalam tindakan dalam hal apapun termasuk
melakukan pembelian.
Teori nilai juga terbagi menjadi dua teori nilai objektif dan teori nilai subjektif. Yang termasuk
teori nilai objektif yaitu teori biaya produksi dari Adam smith, teori dari biaya produksi tenaga
kerja dari David ricardo, teori nilai lebih dari Karl mark, teori nilai reproduksi dari Carey, teori
nilai pasar dari Humme dan Locke.
Sementara teori nilai subjektif yang terkenal yaitu hukum Gossen 1, hukum Gossen 2, dan Carl
Menger. Menurut hukum Gossen 1 nilai suatu barang bagi konsumen yang mengkonsumsinya

berkurang jika semakin banyak barang tersebut dikonsumsi. Menurut hukum Gossen 2 manusia
akan memuaskan kebutuhan yang beraneka ragam sampai mencapai tingkat intensitas yang
sama. Menurut Menger nilai lebih ditentukan oleh faktor subjektif (kepuasan atau permintaan)
dibandingkan faktor objektif (biaya produksi atau permintaan). Nilai berasal dari kepuasan
manusia oleh karena kebutuhan menusia lebih banyak dari barang yang tersedia maka manusia
akan memilih secara rasional diantara semua barang alternatif yang tersedia.
F. Konsep Gaya Hidup Konsumen dan Pengatuhnya Terhadap Perilaku

Pola yang dilihat dari gaya hidup seseorang sebenarnya tidak berbeda jauh dengan pola yang
dilihat dari kepribadian maupun nilai. Tetapi yang membedakannya adalah dalam gaya hidup
seseorang sangat dipengaruhi oleh pergaulan dan lingkungan sekitar.
Contohnya adalah seseorang yang hidup di daerah perkotaan tentu sangat berbeda dengan
seseorang yang hidup di pedesaan. Walaupun belum tentu pula orang yang hidup di perkotaan
memiliki tingkat pendapatan yang lebih besar dari masyarakat pedesaan. Hal ini dikarenakan,
seseorang yang hidup atau tinggal di perkotaan memiliki gaya hidup yang lebih moderen dan
dinamis dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di pedesaan. Dimana di kota-kota besar
dipenuhi dengan berbagai modernisasi, fasilitas dan perkembangan teknologi yang lebih maju
dibandngkan dengan di pedesaan. Serta tingkat pergaulan masyarakat perkotaan yang sangat
dinamis dan beragam. Dimana di perkotaan terdapat berbagai macam suku bangsa yang hidup
berdampingan dan saling berinteraksi. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi gaya hidup
seseorang, selain gaya hidup yang juga berhubungan erat dengan nilai dan kepribadian masingmasing individu.
Gaya hidup adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan
pendapat seseorang. Mowen dan Minor menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk
melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku
pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam
berbagai aktivitas. Mowen dan Minor juga menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada
bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka
mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang
aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan
pembelian yang dilakukan konsumen sendiri.
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya
hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada

orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri,
ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada
pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Kasali
menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan
pilihan-pilihan konsumsi seseorang.
Pengukuran ganda perilaku individu digunakan di dalam analisis perilaku konsumen.Kepribadian
mempunyai efek atas pembelian, namun gaya hidup memiliki efek yang lebih besar.Tentu saja
sumber daya seperti pendapatan dan waktu juga memberikan efek yang penting. Ancangan
elektrik terhadap gaya hidup adalah yang paling praktis untuk mengembangkan strategi
pemasaran.Tujuannya adalah mengerti konsumen sebaik mungkin
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu terhadap pengambilan keputusan
konsumen :
1. Sikap orang lain
2. Faktor situasi tak terduga
Konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada pendapatan yang
diharapkan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan.
Ada 5 tahap proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari :
1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need recognition)-pembelian
mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan
aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan.
2.

Pencarian Informasi
Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi
tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam
jangkauannya, ia cenderung akan membelinya.

3.

Pengevaluasian Alternatif
Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada
konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen
menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis.

4.

Keputusan Pembeli
Tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan membentuk
kecenderuangan (niat) pembelian. Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli

merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian
dan keputusan pembelian.
5.

Perilaku Setelah Pembelian
Pekerjaan pemasar tidak hanya berhenti pada saat produk dibeli. Setelah membeli
produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan akan masuk ke perilaku setelah
pembelian yang penting diperhatikan oleh pemasar.

KESIMPULAN
Kepribadian nilai dan gaya hidup adalah naluri alamiah yang merupakan atribut atau sifat-sifat
yang berada pada sifat manusia, bagaimana cara manusia berfikir, faktor lingkungan sebagai
sebuah objek pengaruh dalam menentukan pola berfikir manusia, dan juga faktor pendapatan
yang membentuk manusia pada pola-pola konsumerisme.
Kepribadian dapat dijelaskan sebagai karakteristik psikologis yang menen tukan dan
menggambarkan bagaimana seseorang merespon lingkungannya. Walaupun kepribadian
cenderung konsisten dan bertahan lama, tetapi dapat berubah dengan tiba -tiba sebagai respon
terhadap berbagai peristiwa hidup yang utama maupun secara berangsur-angsur dari waktu ke
waktu.
Kepribadian dan gaya hidup merupakan satu Kesatuan yang tidak dapat di pisahkan. Dimana
dalam Gaya Hidup seseorang terdapat kepribadian yang bermacam-macam bentuknya yang
tanpa kita sadari, 2 hal tersebut memang saling berkaitan.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.tugaskuliah.info/2010/01/makalah-perilaku-konsumen-dalam-ilmu.html
http://afiarini.wordpress.com/2009/12/12/kepribadian-dan-perilaku-konsumen/
http://www.scribd.com/doc/28601689/kepribadian-dalam-perilaku-konsumen
Oentoro, Deliyanti, 2012, ”Manajamen Pemasaran Modern,” Yogyakarta: LaksBang PRESSindo
Clindif, W. Edward; Still, Richard R & Covont, Norman A., 1998, ”Fundamentals Of Modern
Marketing,” Yogjakarta: Liberty.
Husein umar. 2000.Riset Pemasaran dan prilaku konsumen. Gramedia Pustaka. Jakarta.

Pawitra, Teddy, (2002), “Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran”, edisi 2, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandu
Hurriyati, Ratih, (2008), “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”, edisi 2, CV.Alfabeta, Bandung.
Pawitra, Teddy, (2002), “Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran”, edisi 2, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung
Internet
http://delviadelvi.wordpress.com/2011/01/20/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup-terhadapperilaku-konsumen/
-

http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2291346-pengertiankepribadian/#ixzz2HEKblWRU

-

http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_hidup

-

http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian

-

http://www.scribd.com/doc/204164046/4-Kepribadian-Nilai-Dan-Gaya-Hidup#scribd