Jurnal Layanan Informasi Wisata Ziarah D

LAYANAN INFORMASI WISATA ZIARAH DAYEUH LUHUR BERBASIS
WEB DAN MOBILE WEB
Ai Sri Hidayanti, Andana Frathama, Indriyani Aprillia Putri, Leni Fitriani
Email : [email protected], [email protected], [email protected],
[email protected].

ABSTRAK
Layanan informasi wisata ziarah Dayeuh Luhur berbasis web dan mobile web
dirancang untuk membantu masyarakat dalam memberi informasi awal tentang tujuan
wisata ziarah. Popularitas penggunaan telepon seluler di masyarakat menjadi
pertimbangan suatu layanan informasi wisata dan dikembangkan dalam bentuk
mobile web. Antarmuka yang dikembangkan meliputi web, low-end mobile web, dan
smartphone mobile web. Berbagai macam fitur yang ditunjukkan dalam aplikasi web
ini meliputi peta lokasi objek, galeri objek, gambaran detail objek, berbagi ke jejaring
sosial, dan pemberian komentar objek.
Kata kunci : wisata, mobile web, smartphone

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Budaya merupakan suatu kebiasaan yang mengandung nilai-nilai penting dan
fundamental yang diwariskan dari generasi ke generasi. Warisan tersebut harus dijaga

agar tidak hilang sehingga dapat dipelajari dan dilestarikan oleh generasi berikutnya.
Dayeuh Luhur merupakan sebuah tempat yang terletak di kecamatan Ganeas yang
memiliki potensi dalam bidang pariwisata dan kebudayaan. Pariwisata yang sangat
terkenal di Dayeuh Luhur ini adalah sebuah wisata ziarah.
Pemanfaatan web sebagai layanan penyedia konten dapat diterapkan dalam
sebuah website yang berisi tentang sebuah informasi. Tujuannya yaitu untuk
membantu pemerintah dalam mengenalkan suatu daerah akan potensi yang dimiliki
oleh daerah tersebut. Dalam pengembangan layanan informasi , khususnya dalam hal
wisata ziarah ini dapat menjadi sebuah alternatif pada layanan informasi tersebut . Fokus
utama pengembangan layanan ini tidak lain adalah penyediaan informasi tentang
objek wisata ziarah Dayeuh Luhur. Kelengkapan informasi dan pemberian rekomendasi
tempat ziarah dengan kebutuhan pengguna menjadi keunggulan utama layanan
informasi ini.
Saat ini hampir setiap orang memiliki telepon seluler (ponsel). Berbagai jenis dan
spesifikasi ponsel sangat mudah ditemukan dipasaran. Kemudahan akses internet
semakin ditingkatkan, sehingga menjadi semakin populer di masyarakat. Informasi
penting tentang keberadaan suatu objek wisata yang dapat diakses melalui ponsel
ditujukan sebagai sarana untuk memudahkan pengguna dengan mobilitas tinggi dalam
mengakses informasi wisata ziarah di Dayeuh Luhur.


b. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka ruang lingkup penelitian ini
adalah bagaimana membuat sebuah layanan informasi wisata ziarah yang ada di
Dayeuh Luhur dengan menggunakan web dan mobile web.

c. Tujuan
Tujuannya yaitu untuk memudahkan pengguna (user) dalam pencarian letak situs
(Makam) yang ada dan informasi dari situs tersebut. Dengan mengembangkan
identitas kebudayaan secara luas sebagai sarana pembelajaran untuk masyarakat
umum dan sebagai sarana pembelajaran ilmu geografi dan kebudayaan yang ada di
kabupaten Sumedang khususnya di kecamatan Ganeas.
d. Manfaat
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah terciptanya sebuah
layanan informasi tentang kebudayaan wisata ziarah dan mengembangkan identitas
sebuah kebudayaan yang ada di kecamatan Ganeas secara luas sebagai sarana
pembelajaran untuk masyarakat umum dan sebagai sarana pembelajaran ilmu geografi
dan kebudayaan di Indonesia berbasis web dan mobile web.
e. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk melakukan pengembangan layanan
informasi berbasis web dan mobile web ini yaitu metode waterfall. Model ini

melakukan pendekatan secara sistematis dan terurut mulai dari level kebutuhan
sistem, kemudian menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing/verification, dan
maintenance.

PEMBAHASAN
A. Definisi Masalah dan Kebutuhan
Suatu web wisata pada dasarnya dikembangkan untuk memberikan informasi
yang lengkap dan jelas mengenai keberadaan suatu objek wisata. Wisatawan tidak
perlu mengunjungi satu per satu objek tersebut untuk memperoleh gambaran
sesungguhnya tentang sebuah objek wisata. Informasi yang ditawarkan berupa jenis
wisata, lokasi wisata, jam buka, fasilitas yang disediakan, harga tiket masuk, serta
komentar pengunjung yang pernah mengunjungi objek tersebut.
Selain sebagai pemberi informasi, web wisata juga berfungsi sebagai petunjuk
wisata. Wisatawan akan merasa dimudahkan ketika harus memutuskan untuk berlibur
di objek-objek yang direkomendasikan. Bentuk rekomendasi yang dimaksud dapat
dikelompokkan berdasarkan objek-objek yang sering dikunjungi, objek dengan rating
tertinggi, serta banyaknya komentar dari pengunjung lain.
B. Analisis Kebutuhan dan Spesifikasi

Komputer dengan layar yang lebar membuat sebuah web dapat diisi dengan

beragam informasi. Informasi yang ditampilkan pun dapat diatur sedemikian rupa,
tanpa harus dibatasi oleh banyaknya informasi yang perlu ditampilkan. Web yang baik
tentu juga harus mampu mengetahui kebiasaan pengguna dalam memilah informasi
mana yang harus ditampilkan terlebih dahulu di halaman awal sebuah web.
Masalah yang dihadapi pengguna ketika telepon seluler yang dilengkapi web
browser marak di masyarakat adalah kemudahan akses. Melalui telepon seluler,
pengguna menginginkan segala sesuatu yang bersifat instan. Informasi-informasi
penting yang dibutuhkan pengguna diharapkan agar dapat diakses dengan mudah
melalui browser di perangkat mobile mereka.
Web wisata ziarah yang dibuat merupakan pembanding untuk versi mobile web.
Untuk versi mobile web, antarmuka dibedakan menjadi dua jenis yaitu mobile web
untuk perangkat low-end/midend dan mobile web untuk perangkat
highend/smartphone. Hal ini dilakukan agar mobile web tersebut dapat diakses
disemua perangkat mobile, serta mengatasi keterbatasan perangkat pada umumnya.
Batasan minimum perangkat low-end mobile web adalah perangkat mobile dengan
ukuran layar tidak lebih dari 240 piksel, navigasi berupa fokus dan kursor, serta
kemampuan browser tanpa dukungan JavaScript. Sedangkan batasan minimum untuk
smartphone mobile web yaitu perangkat mobile dengan ukuran layar minimal 320
piksel, navigasi berupa sentuhan (touch screen), serta kemampuan browser yang
didukung JavaScript.

Beberapa fitur dan interaksi yang dapat dilakukan pengguna untuk aplikasi web
ini diantaranya yaitu cari objek, lihat detail objek, lihat foto objek, lihat peta objek,
beri komentar objek, dan berbagi ke jejaring sosial. Berikut merupakan diagram use
case aplikasi web yang dimaksud :

(Use case diagram perancangan web)

C. Perancangan Basis Data
Seluruh informasi yang akan ditampilkan pada antarmuka web dan mobile web
disimpan dalam sebuah basis data. Perancangan basis data merupakan proses awal
yang sangat penting, karena berisi informasi yang akan disampaikan kepada
pengguna. Basis data merupakan representasi dari objek-objek fisik yang terbentuk
menjadi atribut-atribut untuk selanjutnya diolah dan disampaikan kepada pengguna.
Pada aplikasi ini, basis data yang digunakan adalah basis data MySQL.

D. Perancangan Antarmuka
Web merupakan bentuk antarmuka yang lebih kompleks dibanding antarmuka
mobile web. Cara penyajian konten dapat lebih leluasa dengan menempatkan berbagai
macam fitur dan modul dalam satu halaman. Menu yang ditampilkan untuk antarmuka
web ini meliputi Home, Tempat Ziarah, Sejarah, dan Maps.

Mobile web untuk perangkat low-end merupakan versi paling sederhana dari
mobile web aplikasi ini. Tampilan minimalis berbasis teks digunakan agar dapat
mengatasi kelemahan browser perangkat mobile yang hanya bisa membaca teks
dengan ukuran file yang tidak terlalu besar. Ukuran layar rata-rata untuk penggunaan
jenis mobile web ini adalah kurang dari 320x480 piksel. Meskipun jenis mobile web
ini juga dapat diakses dengan baik pada perangkat smartphone diatas ukuran tersebut.
Menu utama yang disajikan dalam aplikasi mobile web untuk perangkat low-end
yaitu Home, Tempat Ziarah, Sejarah, Tag Lokasi, dan Cari. Mobile web untuk versi
smartphone adalah versi web yang dikembangkan untuk jenis perangkat smartphone.
Versi ini merupakan versi mobile web dengan kemampuan yang lebih tinggi daripada
versi low-end mobile web.

E. Implementasi Aplikasi
1) Tampilan Web
Halaman depan menampilkan peta letak dari objek wisata ziarah Dayeuh Luhur
dan berisi keterangan singkat tentang perjalanan yang harus dituju untuk mencapai
lokasi ziarah. Informasi singkat yang ditampilkan disertai dengan thumbnail objek
bersangkutan.

(Tampilan dalam bentuk web)


2) Tampilan Low-end Mobile Web
Cara penampilan konten wisata ziarah untuk antarmuka low-end mobile web
yaitu dengan memberikan lebih banyak menu berbasis teks. Penggunaan gambar
yang berlebihan tidak diperlukan. Penempatan form pencarian diletakkan di
bagian paling bawah agar pengguna tidak merasa terganggu oleh hal-hal yang
tidak diperlukan ketika sedang membaca informasi yang tertampil.

(Tampilan halaman depan dalam mobile web)

3) Tampilan Smartphone Mobile Web
Ukuran layar smartphone yang lebih lebar dibandingkan dengan perangkat
low-end membuat tampilan halaman smartphone mobile web dapat ditampilkan
mirip dengan versi web. Penggunaan menu horizontal dimungkinkan pada
smartphone mobile web. Form pencarian diletakkan di bawah menu horizontal
untuk memudahkan pencarian objek.

(Tampilan bentuk mobile web)

PENUTUP

a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap perancangan suatu informasi
berbentuk layanan informasi wisata ziarah Dayeuh Luhur berbasis web dan mobile,
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Perancangan layanan informasi berbasis web dan mobile web ini harus mampu
menyediakan akses informasi wisata ziarah di Dayeuh Luhur dengan baik
melalui berbagai macam perangkat dan tipe browser.
2. Antarmuka yang dikembangkan meliputi web, low-end mobile web, dan
smartphone mobile web. Masing-masing mempunyai cara penyajian konten
yang berbeda sesuai dengan kemampuan browser dan perangkat yang
digunakan.
3. Dengan layanan informasi ini dapat membantu dalam mengenalkan
kebudayaan yang berada di Dayeuh Luhur, juga dilengkapi dengan fitur

pencarian lokasi situs-situ (Makam) yang ada, serta dapat membantu mengenal
sejarah dari Dayeuh Luhur itu sendiri.

b. Saran
Saran dalam pengembangan aplikasi kebudayaan di 34 provinsi Indonesia dengan perangkat
mobile berbasis android terdapat kekurangan untuk menjadi bahan dalam pengembangan

kembali, diantaranya:
1. Penambahan fitur-fitur lain untuk lebih lengkap dalam mendukung web dan mobile
web agar mempermudah user dalam memperoleh informasi-informasi yang
berhubungan dengan budaya lainnya.
2. Tampilan design dalam web dan mobile web agar lebih menarik lagi.
3. Pengembangan kembali searching, untuk lebih menunjukan letak objek pada maps
langsung dalam melakukan pencarian.

DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, E. (2017). Aplikasi Kebudayaan Indonesia Dengan Perangkat Mobile Berbasis
Android. 15.
Yudiantika, A. R., Widyawan, & Hantono, B. S. (2014). Perancangan Antarmuka Layanan
Informasi Wisata dan Kuliner di DIY Berbasis Web dan Mobile Web. 5.