PENGENALAN ENZIM AMILASE (ALPHA-AMYLASE) DAN REAKSI ENZIMATISNYA MENGHIDROLISIS AMILOSA PATI MENJADI GLUKOSA Ariandi

Jurnal Dinamika, April 2016, halaman 74-82
ISSN 2087 - 7889

Vol. 07. No. 1

PENGENALAN ENZIM AMILASE (ALPHA-AMYLASE) DAN REAKSI
ENZIMATISNYA MENGHIDROLISIS AMILOSA PATI MENJADI GLUKOSA
Ariandi
Program Studi Biologi, Fakultas Sains
Universitas Cokroaminoto Palopo
Email: ariandi.manda@gmail.com
ABSTRAK
Amilase (Alpha-amylase) adalah enzim yang mengkatalisis hidrolisis dari alpha-1, 4glikosidik amilosa pati menghasilkan glukosa. Jumlah glukosa yang dihasilkan selama
reaksi enzimatis diukur dengan menggunakan pereaksi dinitrosalycilic acid (DNS) pada
panjang gelombang 550 nm. Semakin tinggi nilai absorbansi yang dihasilkan, semakin
banyak pula gula pereduksi (glukosa) yang terkandung dalam sampel.Larutan DNS
yang awalnya berwarna kuning akan bereaksi dengan gula reduksi sehingga
menimbulkan warna jingga kemerahan. Kurva standar glukosa nilai persamaan y=
0,0034x + 0,1818, R²=0,9875yang berarti data tersebut termasuk teliti.Berdasarkan data
absorbansi glukosa tereduksi yang dihasilkan dari hidrolisis pati oleh enzim alphaamilaseterlihat bahwa semakin lama waktu kinerja enzim amilase, semakin menurun
nilai absorbansinya yang berarti kadar glukosanya semakin menurun (fluktuatif),

kemungkinan kenaikan suhu menyebabkan terjadinya proses denaturasi, bagian sisi
aktif enzim akan terganggu dan menyebabkan konsentrasi enzim menjadi berkurang
sehingga kecepatan reaksinya pun akan menurun. Pengujian pati sisa; persamaan untuk
kurva standar pati, y= 8.6x+0.021, nilai R2=0,9908, semua larutan sampel berwana
kuning dan nilai absorbansinya sangat rendah (hampir mendekati nol), hal ini berarti
kemungkinan hampir semua pati yang terkandung dalam larutan telah terhidrolisis oleh
enzim alpha amilase menjadi glukosa. Apabila terdapat amilosa pati dalam larutan akan
berpengaruh dalam pembentukan intentitas warna warna biru-hitam, hal ini disebabkan
oleh adanya molekul iodium (Ion-ion triiodida) yang terikat dalam kumparan helix
amilosa pati.
Kata Kunci: Alpha-amylase, glukosa, amilosa pati
sehingga mereka dapat digunakan oleh

PENDAHULUAN
Amilase

diklasifikasikan

sebagai


tubuh. Amilase juga disintesis dalam

saccharidase (enzim yang memotong

buah

polisakarida).

menyebabkan

Amilase

merupakan

enzim pencernaan, terutama dilakukan

tanaman

selama
buah


pematangan,

menjadi

lebih

manis.

oleh pankreas dan kelenjar ludah.

Enzim amilase banyak digunakan

Fungsi utama dari enzim amilase adalah

dalam industri. Hal ini digunakan

untuk memecah pati dalam makanan

dalamindustri


pembuatan

dan

fermentasi bir untuk konversi pati

Ariandi (2016)

menjadi

gula

terfermentasi.

industri

tekstil,

amilase


Pada

digunakan

oligosakarida dan monosakarida. Alphaamilase

adalah

endo-amilase.

untuk merancang tekstil, kemudian pada

Exoamylases menghidrolisis alpha 1,4-

industri deterjen, amilase tercampur

glikosidik linkage hanya dari non-

dengan enzim protease dan lipase


pereduksi ujung rantai polisakarida luar.

sebagai pencuci noda pakaian dan

Exoamylases termasuk beta-amilase dan

dalam industri makanan digunakan

glucoamylases

untuk pembuatan sirup manis, untuk

amyloglu-cosidases) (Aiyer, 2005).

(gamma-amilase,

meningkatkan konten diastase tepung,

Mekanisme kerja enzim α-amilase


untuk modifikasi makanan bayi, dan

terdiri dari dua tahap, yaitu : tahap

menghilangkan pati dalam produksi

pertama

jelly.

maltosa dan maltotriosa yang terjadi

degadasi

amilosa

menjadi

yang


secara acak. Degadasi ini terjadi sangat

mengkatalisis hidrolisis dari alpha-1,4-

cepat dan diikuti dengan menurunnya

glikosidik

viskositas dengan cepat. Tahap kedua

Amilase

adalah

enzim

polisakarida

untuk


menghasilkan dekstrin, oligosakarida,

terjadi

maltosa, dan

D-glukosa. Amilase

maltosa sebagai hasil akhir dan tidak

bisa berasal dari hewan, jamur, dan

acak. Keduanya merupakan kerja enzim

sumber

dan

α-amilase pada molekul amilosa. Pada


pancrelipase mengandung amilase yang

molekul amilopektin kerja α-amilase

berasal dari pankreas hewan, pankreas

akan menghasilkan glukosa, maltosa

biasanya babi. Amilase juga berasal dari

dan satu seri α-limit dekstrin, serta

malt barley dan jamur Aspergillus

oligosakarida yang terdiri dari empat

oryzae (Wang, 2009).

atau lebih glukosa yang mengandung


tanaman.

Pancreatin

Ada beberapa tipe amilase yang

ikatan

pembentukan

glukosa

α-1,6-glikosidik

dan

(Winarno,

Enzim ini diklasifikasikan

2010).Tujuan dari penelitian ini adalah

sesuai dengan cara memotong ikatan

untuk mengukur kadar glukosa yang

glysosidic.

Alpha-amilase

terbentuk dari reaksi enzimatis alfa

1,4-glikosidik,

alpha amilase dan mengukur kadar pati

berbeda

menghidrolisis

alpha

secara acak menghasilkan dekstrin,

sisanya.

75

Pengenalan Enzim Amilase (Alpha-Amylase) dan Reaksi Enzimatisnya
Menghidrolisis Amilosa Pati Menjadi Glukosa
amilase

TINJAUAN PUSTAKA
Ada beberapa tipe amilase yang

adalah

endo-amilase.

Exoamylases menghidrolisis alpha 1,4-

Enzim ini diklasifikasikan

glikosidik linkage hanya dari non-

sesuai dengan cara memotong ikatan

pereduksi ujung rantai polisakarida luar.

glikosidik.

Alpha-amilase

Exoamylases termasuk beta-amilase dan

1,4-glikosidik,

glucoamylases

berbeda

menghidrolisis

alpha

secara acak menghasilkan dekstrin,

(gamma-amilase,

amyloglu-cosidases) (Aiyer, 2005).

oligosakarida dan monosakarida. Alpha-

Gambar 1. Struktur kompleks pati dan Iodine.
(Ophardt, Charles E. 2003. Elmhurst College; Virtual Chembook).

Enzim α-amilase memiliki gugus

diukur berdasarkan penurunan kadar

sisi

pati yang larut atau jumlah gula

aktifnya. Substrat membentuk komplek

pereduksi yang terbentuk (Judoamidjojo

adsorpsi dengan enzim dimana posisi

et al. 1992)

karboksil

dan

nitrogen

pada

ikatan glukosidik dalam posisi saling
berhadapan dengan gugus karboksil dan
kelompok imidazol. Karboksil anion

METODE
Proses

pengujian hidrolisis

pati:

menyerang bagian nukleofil C (1) dari

Mengisi setiap tabung reaksi dengan

substrat

larutan

yang

bertujuan

untuk

pati

0,05%,

kemudian

menetralkan rantai ion amidazol. Pada

menambahkan 0,5 ml larutan enzim

reaksi deglukosilasi, kelompok imidazol

alpha-amilase yang telah terencerkan

menjadi

memisahkan

1000 kali. Selanjutnya memasukkan

komponen air pada posisi C (1) (Naz,

sampel ke dalam penangas air pada

dasar

untuk

2002). Aktivitas enzim α-amilase dapat

76

Ariandi (2016)

suhu 90oC dan mengambil tabung pada

amilosa memiliki ikatan hidrogen antara

waktu 0, 10, 20, 30, 40, 50, 60 menit.

atom

oksigen nomor 2 dan atom

Pengamatan gula yang terbentuk:

oksigen nomor 6 pada permukaan luar

mengambil sampel pada setiap tabung

helix dengan mengarah ke dalam cincin

sebanyak 1 ml dan menambahkan 3 ml

oksigen (Wang, 2009).

kemudian

Ikatan alpha-1,4-D-glukosa dalam

memanaskannya selama 5 menit pada

amilosa pati akan kita lakukan reaksi

air mendidih lalu mendinginkannya.

enzimatis dengan enzim alpha amilase

Mengukur absorbansi sampel dengan

untuk mendegradasi ikatan tersebut.

spektrofotometer

panjang

Enzim alpha amilase dapat memecah

gelombang 550 nm. Membuat kurva

pati secara acak dari tengah atau bagian

standar glukosa pada konsentrasi 100,

dalam molekul pati.

larutan

DNS,

pada

150, 200, 250, dan 300 ppm.

Pengamatan Glukosa yang terbentuk

Pengamatan pati sisa: mengambil
sampel pada setiap tabung sebanyak 1
ml dan menambahkan 0,1 ml larutan
Iod

konsentrasi

0,2%

kemudian

mengocoknya sampai homogen dan
menambahkan 3 ml aqudes. Mengukur
absorbansi

sampel

spektrofotometer

pada

dengan
panjang

gelombang 660 nm. Membuat kurva
standar pati pada konsentrasi 0,015;

Pengamatan glukosa yang terbentuk
dari reaksi enzimatis alpha amilase
dengan cara mengambil 1 ml cairan
supernatan. Enzim alpha amilase akan
bekerja dengan cara bereaksi dengan
molekul substrat (pati), sehingga akan
menghasilkan senyawa glukosa. Enzim
amilase menghidrolisis ikatan glikosidik
β-1,4, sehingga amilosa terurai menjadi
glukosa (Lynd, 2002).

0,020; 0,250; dan 0,030%.

Setelah itu ditambahkan 3 ml DNS
dan menginkubasinya pada suhu 100oC

HASIL DAN PEMBAHASAN
Molekul amilosa sebagian besar
terdiri dari rantai tunggal dengan 500
sampai 20.000 ikatan α-1,4-D-glukosa.
Amilosa dapat membentuk “extended
shape” cenderung berakhir menjadi
kumpuran

heliks.

Heliks

tunggal

selama ±5 menit. Jumlah glukosa yang
dihasilkan

selama

reaksi

enzimatis

diukur dengan menggunakan pereaksi
asam

dinitro

dinitrosalycilic

salisilat
acid

(DNS)

atau
pada

panjang gelombang 550 nm. Semakin
tinggi nilai absorbansi yang dihasilkan,
77

Pengenalan Enzim Amilase (Alpha-Amylase) dan Reaksi Enzimatisnya
Menghidrolisis Amilosa Pati Menjadi Glukosa
semakin banyak pula gula pereduksi
(glukosa)

sampel.

yang terkandung dalam
1.4
y = 0,0034x + 0,1818
R² = 0,9875

Absorbansi

1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0

50

100

150
200
250
Konsentrasi (ppm)

300

350

Grafik 1. Kurva standar glukosa

Konsentrasi glukosa

Tabel 1. Konsentrasi Glukosa yang terbentuk dari hidrolisis pati
Sampel 1
Sampel 2
Waktu
(Menit)
Absorbansi Konsentrasi Absorbansi Konsentrasi
0
0.786
177,706
0.803
182,706
10
0.547
107,412
0.668
143,000
20
0.524
100,647
0.638
134,176
30
0.510
96,529
0.692
150,059
40
0.463
82,706
0.638
134,176
50
0.479
87,412
0.643
135,647
60
0.433
73,882
0.648
137,118
200.000
180.000
160.000
140.000
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0.000

Sampel 1
Sampel 2
0

10

20

30
40
Waktu (menit)

50

60

70

Grafik 2. Kurva konsentrasi glukosa yang terbentuk dari hidrolisis pati
Berdasarkan kurva standar glukosa

= 0,0034x + 0,1818, R²=0,9875 yang

diatas terlihat bahwa nilai persamaan y

berarti data tersebut termasuk teliti.
78

Ariandi (2016)

Walaupun nilai R belum mencapai 0,99,

sehingga kecepatan reaksinya pun akan

kemungkinan hal ini disebabkan oleh

menurun

faktor teknis (keakuratan/ketelitian alat)

Metode penentuan komposisi gula

dan ketidak-telitian praktikan dalam

reduksi dalam sampel menggunakan

melakukan pengukuran, seperti dalam

pereaksi asam dinitro salisilat atau 3,5-

proses

dinitrosalicylic

pemipetan

larutan

dengan

acid

(DNS).

DNS

menggunakan pipet mikro yang tidak

merupakan senyawa aromatis yang akan

teliti.

bereaksi dengan gula reduksi maupun

Berdasarkan data absorbansi glukosa

komponen pereduksi lainnya untuk

yang terbentuk yang dihasilkan dari

membentuk

hidrolisis pati oleh enzim alpha-amilase,

acid, suatu senyawa yang mampu

data terlihat bahwa semakin lama waktu

menyerap

pemanasan

gelombang elektromagnetik pada 540

kinerja

enzim

amilase,

3-amino-5-nitrosalicylic

dengan

kuat

radiasi

semakin menurun nilai absorbansinya,

nm.

yang berarti kadar glukosanya semakin

pereduksi yang terdapat dalam sampel,

menurun (fluktuatif). Berdasarkan teori

maka

seharusnya semakin lama enzim bekerja

molekul 3-amino-5-nitrosalicylic acid

pada suhu tinggi yang optimal (enzim

yang terbentuk dan mengakibatkan

termofilik),

maka

reaksi

enzim

serapan

berlangsung

lebih

cepat.

Setiap

1986)

peningkatan

suhu

1

o

akan

banyak

semakin

semakin

komponen

banyak

tinggi

pula

(Sazciet.al.

dapat

Reaksi dengan DNS yang terjadi

meningkatkan rata-rata reaksi lebih 10%

merupakan reaksi redoks pada gugus

sampai mencapai suhu optimal, setelah

aldehid gula dan teroksidasi menjadi

itu enzim menjadi tidak aktif (Illanes,

gugus karboksil. Sementara itu DNS

2008 dalam Heryanto, 2012). Selain itu,

sebagai

karena enzim merupakan protein, maka

membentuk

kemungkinan

dapat

nitrosalicylic acid. Reaksi ini berjalan

proses

dalam suasana basa. Bila terdapat gula

denaturasi, apabila hal tersebut terjadi,

reduksi pada sampel, maka larutan DNS

maka bagian sisi aktif enzim akan

yang awalnya berwarna kuning akan

terganggu

bereaksi dengan gula reduksi sehingga

menyebabkan

kenaikan

C

Semakin

suhu

terjadinya

dan

menyebabkan

oksidator

akan

3-amino

tereduksi
dan

5-

konsentrasi enzim menjadi berkurang

79

Pengenalan Enzim Amilase (Alpha-Amylase) dan Reaksi Enzimatisnya
Menghidrolisis Amilosa Pati Menjadi Glukosa
menimbulkan warna jingga kemerahan

I153-).

(Sastrohamidjojo, 2005)

dapatmengikat sekitar dua atom iodium

Setiap lingkaran helix amilosa

dan warna biru dihasilkan karena

Pengamatan Pati Sisa

adanya interaksi donor-akseptor antara
Amilosa patiberbentuk helix tunggal
memiliki

bentuk

siklodekstrin

mirip

dengan

dengan
memiliki

permukaan bagian dalam yang relatif
hidrofobik

yang

dapat

berikatan

molekul dengan air, yang relatif mudah
hilang

akan

hidrofobik

digantikan

atau

molekul

oleh

lipid

aromatik

(Aiyer, 2005).

air dan polyiodides yang kekurangan
elektron (Ophardt, 2003).
Pengujian pati dengan melakukan
penambahan Iodium-reagen KI pada
larutan pati. Jika amilosa pati terdapat
dalam larutan, maka akan menghasilkan
warna biru-hitam. Jika amilosa pati
tidak hadir, maka warna akan tetap
oranye atau kuning. Untuk Amilopektin

Karakteristik ini dapat mengikatkan
rantai amilosa dengan molekul Iodium
(misalnya, polyiodides, rantai I3- dan I5dan membentuk struktur seperti I93-dan

pati, selulosa, ataupun disakarida seperti
sukrosa yang terdapat dalam larutan
tidak akan memberikan efek warna.

0.3

Absorbansi

0.25
0.2
y = 8.6x + 0.021
R² = 0.9908

0.15
0.1
0.05
0
0

0.005

0.01

0.015
0.02
Konsentrasi (%)

0.025

0.03

0.035

Grafik 3. Kurva standar pati
Berdasarkan data yang didapatkan,

dan nilai absorbansinya sangat rendah

nilai kurva standar pati R2=0,9908, nilai

mendekati nol, hal ini berarti hampir semua

tersebut termasuk teliti, dengan nilai

pati yang terkandung dalam larutan telah

persamaan y=8.6x + 0.021.Berdasarkan

terhidrolisis oleh enzim alpha amilase

data, semua larutan sampel berwana kuning

menjadi glukosa. Hal ini kemungkinan

80

Ariandi (2016)

disebabkan setelah sampel didinginkan,

kemungkinan hampir semua pati yang

enzim

terkandung dalam larutan telah terhidrolisis

alpha amilase

tetap bekerja

menghidrolisis pati, seharusnya setelah

oleh enzim alpha amilase menjadi glukosa.

sampel diangkat dari suhu panas, sampel

Saran

untuk

penelitian

langsung ditambahkan dengan larutan Iod

melakukan

untuk menghentikan reaksi enzimatis dari

amylase meliputi pH, suhu, konsentrasi

alpha amilase.

enzim, lama inkubasi enzim (perlakuan

karakterisasi

berikutnya

enzim

alpha

Apabila terdapat amilosa pati dalam

panas), dan penambahan inhibitor yang

larutan sampel, maka akan berpengaruh

berpengaruh terhadap aktivitas enzim alpha

dalam pembentukan warna biru tua, hal ini

amylase.

disebabkan oleh adanya molekul iodium
yang terikat dalam kumparan helix amilosa
pati.

DAFTAR PUSTAKA
Aiyer,

Iodine dalam reagen KI sangat tidak
larut dalam air, sehingga reagen iodium
dibuat dengan melarutkan iodium dalam

Prasanna

V.

2005.

Review:

Amylases and Their Applications.
African Journal of Biotechnology Vol.
4 (13), pp. 1525-1529.

larutan kalium iodida. Hal ini membuat
larutan ion kompleks triiodida linier. Ion

Heryanto, Tri E. 2012. Penentuan Aktivitas

ion triiodida terikat ke dalam kumparan

Amilase

helix dari pati menyebabkan

subtilis Isolat Gunung Darajat Garut,

intensitas

Kasar

Termofil

Bacillus

warna biru-hitam (Zhizhuanget.al, 2006).

Jawa Barat. Universitas Pendidikan

KESIMPULAN

Indonesia. Repository. upi.ac.id.

Glukosa tereduksi yang dihasilkan dari
hidrolisis pati oleh enzim alpha-amilase
terlihat bahwa semakin lama waktu kinerja
enzim amilase, semakin menurun nilai
absorbansinya

yang

berarti

kadar

glukosanya semakin menurun (fluktuatif),
Pengukuran pati sisa menunjukkan semua
larutan sampel berwana kuning dan nilai
absorbansinya
mendekati

sangat
nol),

rendah

hal

ini

(hampir
berarti

Lynd L.R. Weimer PJ. Van Zyl WH.
Pretorius IS. 2002. Microbial Amylase
utilization:

fundamentals

and

biotechnology. Microbiol Mol Biol Rev
2002;66:506–77.

Ophardt, Charles E. 2003. Carbohydrate
MiniTopics;

Starch-Iodine.

Virtual

Chembook. Elmhurst College..

81

Pengenalan Enzim Amilase (Alpha-Amylase) dan Reaksi Enzimatisnya
Menghidrolisis Amilosa Pati Menjadi Glukosa
Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. Kimia
Organic,

Sterokimia,

Lemak,

dan

Protein. Yogyakarta :Gadjah Mada
University Press.

Sazci A. Radforda A. & Erenler K. 1986.
Detection of Cellulolytic Fungi by
Using Congo red as an Indicator: a
Comparative

Study

Dinitrosalicyclic
Method.

Journal

with

Acid
of

The

Reagent
Applied

Bacteriology 61. 559-562.

Wang, Nam Sun. 2009. Experiment no. 5:
Starch

Hydrolysis

Department

of

by

Amylase.

Chemical

&

Biomolecular Engineering. University
of Maryland

Zhizhuang X, Reginald S, Adrian T. 2006.
A Quantitative Starch–Iodine Method
for Measuring Alpha-Amylase And
Glucoamylase Activities. Analytical
biochemistry Volume 351, Issue 1, 1
April 2006, Pages 146–148.

82