Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas 5 SDN Ngablak 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester

  Lampiran 1

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG UPT DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KECAMATAN NGABLAK SEKOLAH DASAR NEGERI NGABLAK 02

  Nomor: 34/SD.SPK01/IV/2015 Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ASRORI, S.Pd, M.Pd NIP : 19630402 198045 1 006 Pangkat/ Gol. Ruang : Pembina / IV A Jabatan : Kepala Sekolah Unit Kerja : SD Negeri Ngablak 02 Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : Nama : WHINDA KUSUMA DEWI NIM : 292011244 Universitas : Universitas Kristen Satya Wacana Benar-benar telah melakukan penelitian dengan judul “ Upaya Meningkatkan

  

Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Cooperative Learning tipe

Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas V SDN Ngablak 02

Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester II Tahun Ajaran

2014/2015

  ” pada tanggal 13 April 2015 s.d 25 April 2015. Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana perlunya

  Ngablak, 25 April 2015

  PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG UPT DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KECAMATAN NGABLAK SEKOLAH DASAR NEGERI NGABLAK 02

SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN UJI INSTRUMEN

  Nomor: 24/SD.B6/III/2015 Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ASRORI, S.Pd M.Pd NIP : 19630402 198045 1 006 Pangkat/ Gol. Ruang : Pembina / IV A Jabatan : Kepala Sekolah Unit Kerja : SD Negeri Ngablak 02 Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : Nama : WHINDA KUSUMA DEWI NIM : 292011244 Universitas : Universitas Kristen Satya Wacana Benar-benar telah melaksanakan uji instrumen penelitian pada tanggal 31 Mei 2015.

  Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana perlunya Ngablak, 31 Mei 2015

  Lampiran 2

  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS 1

  Nama Sekolah : SDN Ngablak 02 Kelas/Semester : 5 / 2 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Pertemuan : 1 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (3x pertemuan)

  A. Standar Kompetensi

  7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

  B. Kompetensi Dasar 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.

  C. Indikator 7.1.1 Menyebutkan jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya.

  7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan

  7.1.3 Mengidentifikasikan susunan tanah

  D. Tujuan Pembelajaran

  1. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan nama- nama batuan berdasarkan jenis golongannya dengan benar.

  2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri batuan berdasarkan jenis batuannya dengan benar.

  3. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan proses terbentuknya batuan berdasarkan jenis batuannya dengan benar. 

  Karakteristik yang diharapkan : Percaya diri (Confidence), Keberanian (Bravery), Tekun (diligent), Tanggung jawab

  (responsibility), dan Kerjasama (cooperation)

  E. Materi Ajar

  • Proses pembentukan tanah (terlampir)

  F. Model Pembelajaran

  Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (NHT)

  G. Metode Pembelajaran

  • Ceramah
  • Tanya Jawab
  • Diskusi
  • Demonstrasi H.

  Langkah – langkah Pembelajaran Pertemuan ke - 1 No Langkah Pembelajaran Alokasi waktu

  1. Kegiatan Awal

  Apersepsi dan motivasi

  • Guru mengucapkan salam
  • Guru memeriksa kesiapan belajar siswa
  • 10 menit

  Guru bertanya kepada siswa, “ adakah yang tahu contoh batuan apa yang ibu guru bawa?”

  • Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan digunakan.

  2. Kegiatan Inti

  • Fase Penomoran
  • Guru membagi siswa menjadi 4-5 kelompok yang telah dirancang oleh guru secara acak.
  • Setiap siswa diberi kepala nomor dalam setiap kelompok oleh guru.
  • Fase Mengajukan Pertanyaan
  • Setiap kelompok diberi lembar diskusi
  • Siswa dalam kelompok diberi soal yang telah 50 menit disediakan oleh guru dalam lembar diskusi kelompok materi tentang jenis-jenis batuan beku (magma/vulkanik) (elaborasi)

  • Fase Berpikir bersama
  • Siswa dalam kelompok menyelesaikan tugas- tugas yang telah disediakan oleh guru dengan bekerja sama. (eksplorasi)
  • Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerja sama kelompok.
  • Peneliti dan guru mengamati jalannya kerjasama dalam kelompok.
  • Fase Menjawab Pertanyaan
  • Guru menyebutkan salah satu kepala nomor dalam setiap kelompok secara acak untuk membacakan jawaban hasil kerja kelompok masing-masing. (elaborasi)
  • Siswa yang lain meyimak dan menanggapi atas jawaban dari siswa dalam kelompok yang berbeda. (elaborasi)
  • Siswa menjawab semua pertanyaan hingga semua pertanyaan yang diajukan oleh guru terjawab semua. (elaborasi)
  • Guru memberi penghargaan kepada siswa yang mendapat skor terbanyak. (konfirmasi)

3. Kegiatan Akhir

  • Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas.

  Siswa bersama dengan guru membuat

  • 10 menit
kesimpulan dari materi jenis-jenis batuan beku yang telah dipelajari pada hari itu.

  • Guru menugaskan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya tentang batuan endapan/sedimen.

  Pertemuan ke - 2

No Langkah Pembelajaran Alokasi

waktu

  1. Kegiatan Awal

  Apersepsi dan motivasi

  • Guru mengucapkan salam
  • Guru memeriksa kesiapan belajar siswa

  10 menit

  • Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu jenis-jenis batuan beku.
  • Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan digunakan.

  2. Kegiatan Inti

  • Fase Penomoran
  • Guru membagi siswa menjadi 4-5 kelompok yang telah dirancang oleh guru secara acak.
  • Setiap siswa diberi kepala nomor dalam setiap kelompok oleh guru.
  • Fase Mengajukan Pertanyaan
  • Setiap kelompok diberi lembar diskusi kelompok
  • Siswa dalam kelompok diberi soal yang telah disediakan oleh guru dalam lembar diskusi 50 menit
endapan/sedimen (elaborasi)

  • Fase Berpikir bersama
  • Siswa dalam kelompok menyelesaikan tugas- tugas yang telah disediakan oleh guru dengan bekerja sama. (eksplorasi)
  • Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerja sama kelompok.
  • Peneliti dan guru mengamati jalannya kerjasama dalam kelompok.
  • Fase Menjawab Pertanyaan
  • Guru menyebutkan salah satu kepala nomor dalam setiap kelompok secara acak untuk membacakan jawaban hasil kerja kelompok masing-masing. (elaborasi)
  • Siswa yang lain meyimak dan menanggapi atas jawaban dari siswa dalam kelompok yang berbeda. (elaborasi)
  • Siswa menjawab semua pertanyaan hingga semua pertanyaan yang diajukan oleh guru terjawab semua. (elaborasi)
  • Guru memberi penghargaan kepada siswa yang mendapat skor terbanyak. (konfirmasi)

3. Kegiatan Akhir

  • Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas.

  Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan dari materi jenis-jenis batuan beku dan batuan endapan yang telah dipelajari pada hari itu.

  • 10 menit
  • Guru menugaskan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya tentang batuan malihan/metamorf.

  Pertemuan ke – 3

No Langkah Pembelajaran Alokasi

waktu

  1. Kegiatan Awal

  Apersepsi dan motivasi

  • Guru mengucapkan salam
  • Guru memeriksa kesiapan belajar siswa

  Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu jenis-jenis batuan beku dan batuan endapan.

  • 5 menit
  • Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan digunakan.

  2. Kegiatan Inti

  • Fase Penomoran
  • Guru membagi siswa menjadi 4-5 kelompok yang telah dirancang oleh guru secara acak.
  • Setiap siswa diberi kepala nomor dalam setiap kelompok oleh guru.
  • Fase Mengajukan Pertanyaan
  • Setiap kelompok diberi lembar diskusi kelompok 40 menit
  • Siswa dalam kelompok diberi soal yang telah disediakan oleh guru dalam lembar diskusi kelompok materi tentang jenis-jenis batuan malihan/metamorf (elaborasi)
  • Siswa dalam kelompok menyelesaikan tugas- tugas yang telah disediakan oleh guru dengan bekerja sama. (eksplorasi)

  • Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerja sama kelompok.
  • Peneliti dan guru mengamati jalannya kerjasama dalam kelompok.
  • Fase Menjawab Pertanyaan
  • Guru menyebutkan salah satu kepala nomor dalam setiap kelompok secara acak untuk membacakan jawaban hasil kerja kelompok masing-masing. (elaborasi)
  • Siswa yang lain meyimak dan menanggapi atas jawaban dari siswa dalam kelompok yang berbeda. (elaborasi)
  • Siswa menjawab semua pertanyaan hingga semua pertanyaan yang diajukan oleh guru terjawab semua. (elaborasi)
  • Guru memberi penghargaan kepada siswa yang mendapat skor terbanyak. (konfirmasi)

3. Kegiatan Akhir

  • Guru memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan.

  Guru memberikan refleksi tentang materi yang telah dipelajari yaitu jenis-jenis batuan.

  • 25 menit

I. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Sumber Pembelajaran

  Azmiyawati, Choiril. 2008. IPA 5 Salingtemas: untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

2. Media Pembelajaran

  Gambar macam-macam jenis batuan beku, endapan, dan malihan (Power point) J. Evaluasi dan Penilaian

a. Penilaian

  1. Penilaian proses dilakukan pada saat siswa melakukan diskusi kelompok dan presentasi, yaitu keterlibatan dan aktivitas siswa dalam kelompok serta partisipasi siswa selama proses pembelajaran,

2. Penilaian hasil didasarkan pada hasil post test siswa.

  Tehnik penilaian : Tes tertulis Bentuk Instrumen : Soal pilihan ganda

  × 100

  Pedoman Penilaian :

  Keterangan : Benar = 1 Salah = 0 Skor ideal = 15

  Evaluasi (terlampir) b.

  3April 2015

  Ngablak, 1

  Guru Kelas V Penelit i

  Budi Hari Utami, S.Pd Whinda Kusuma Dewi NIP. 19700428 200701 2 013 NIM: 292011244

  Mengetahui

  Materi Ajar Jenis – jenis batuan

  Setiap jenis batuan mempunyai sifat yang berbeda. Sifat batuan tersebut meliputi bentuk, warna, kekerasan, kasar atau halus, dan mengkilap atau tidaknya permukaan batuan. Setiap batuan memiliki sifat dan ciri khusus. Hal ini disebabkan bahan-bahan yang terkandung dala batuan berbeda-beda. Ada batuan yang mengandung zat besi, nikel, tembaga, emas, platina, belerang, atau bahann- bahan lain. Bahan-bahan seperti itu disebut mineral. Tiap jenis batuan mempunyai kandungan mineral yang berbeda. Berdasarkan proses terbentuknya, terdapat tiga jenis batuan yang menyusun lapisan kerak bumi. Tiga jenis batuan tersebut yaitu batuan beku (batuan magma/vulkanik), batuan endapan (batuan sedimen), dan batuan malihan (metamorf).

a. Batuan Beku ( Batuan Magma/Vulkanik ) Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku.

  Magma merupakan benda cair yang sangat panas dan terdapat di perut bumi. Magma yang mencapai permukaaan bumi disebut lava. Semula batuan beku berupa lelehan magma yang besar.

  Jenis Batuan Beku, Ciri-ciri, dan proses terbentuk nya.

b. Batuan Endapan (Batuan Sedimen)

  Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.

  Jenis Batuan Endapan, Ciri-ciri, dan Proses Terbentuk nya

c. Batuan Malihan (metamorf) Berasal dari batuan sedimen yang mengalami perubahan (metamorfosis).

  Batuan sedimen ini mengalami perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari dalam Bumi. Jika mendapat panas terus menerus, batuan ini akan berubah menjadi batuan malihan.

  Jenis Batuan Malihan, ciri-ciri, dan proses terbentuknya

  

Lembar Diskusi

Diskusikan dan berikan pendapat dengan bekerja kelompok!

  1. Jelaskan pengertian dari batuan beku (Magma/Vulkanik)! Jawab :

  2. Isilah tabel macam-macam batuan beku dibawah ini dengan tepat!

  No Nama Batuan Ciri – ciri dan Manfaat Proses terbentunya

  1. Batu Obsidian

  2. Batu granit

  3. Batu Basal

  4. Batu Andesit

  5. Batu Apung

  Kelompok : Nama Anggota : 1.

  2.

  3.

  4.

  5.

  

Lembar Diskusi

Diskusikan dan berikan pendapat dengan bekerja kelompok!

  Jawab :

  3. Isilah tabel macam-macam batuan endapan dibawah ini dengan tepat!

  No Nama Batuan Ciri – ciri dan Manfaat Proses terbentunya

  1. Batu Konglomerat

  2. Batu Breksi

  3. Batu Pasir

  4. Batu Serpih

  5. Batu Kapur

  Kelompok : Nama Anggota : 1.

  2.

  3.

  4.

  5.

1. Jelaskan pengertian dari batuan endapan/sedimen!

  

Lembar Diskusi

Diskusikan dan berikan pendapat dengan bekerja kelompok!

  1. Jelaskan pengertian dari batuan malihan/metamorf! Jawab :

  2. Isilah tabel macam-macam batuan malihan/metamorf dibawah ini dengan tepat!

  No Nama Batuan Ciri – ciri dan Manfaat Proses terbentunya

  1. Batu Genes

  2. Batu Marmer

  3. Batu sabak

  Kelompok : Nama Anggota : 1.

  2.

  3.

  4.

  5.

  

Soal Evaluasi

Siklus 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas : V (lima) Waktu : 30 menit Berilah tanda (x) pada salah satu jawaban yang tepat!

  b. Batu genes

  d. Batuan induk

  b. Batuan beku

  c. Batuan malihan

  a. Batuan endapan

  d. Batu kali 5. Batuan yang terbentuk dari magma yang membeku disebut...

  b. Batu kapur

  c. Batu marmer

  a. Batu apung

  4. Suatu batuan memiliki ciri-ciri berikut, 1) Berwarna cokelat bercampur abu-abu muda 2) Mempunyai rongga-rongga 3) Dapat terapung di air Jenis batuan tersebuta adalah...

  d. Batu marmer

  c. Batu kapur

  1. Berikut ini batuan yang tidak termasuk jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya adalah...

  a. Batu sabak

  3. Batu yang berasal dari batuan kapur yang mengalami matamorfosis karena panas dan tekanan adalah...

  d. Pemanasan

  b. Pengeringan

  c. Pembekuan

  a. Pelapukan

  d. Batuan Induk 2. Batuan akan berubah menjadi tanah setelah mengalami proses...

  b. Batuan malihan

  c. Batuan beku

  a. Batuan endapan

  Nama : No. Absen : Kelas :

  6. Batuan sedimen yang mengalami perubahan (metamorfosis karena mendapat panas dan tekanan dari dalam bumi adalah...

  a. Batuan beku

  c. Batuan endapan

  b. Batuan induk

  d. Batuan malihan 7. Diantara jenis batuan berikut yang paling lunak yaitu...

  a. Batu apung

  c. Batu kapur

  b. Batu karang

  d. Batu hitam

  8. Di bawah ini yang tidak termasuk contoh batuan sedimen atau batu endapan adalah...

  a. Batu serpih

  c. Batu apung

  b. Batu pasir

  d. Batu kapur

  9. Batu yang dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti asbak, jambangan bunga, dan patung adalah...

  a. Marmer

  c. Sabak

  b. Genes

  d. Breksi

  10. Jenis batuan metamorf yang digunakan sebagai bahan lantai atau meja yaitu batu...

  a. Genes

  c. Sabak

  b. Breksi

  d. Marmer 11. Batuan-batuan berikut yang termasuk jenis batuan beku adalah...

  a. Batu granit, batu apung, batu pasir

  b. Batu pasir, batu serpih, batu kapur

  c. Batu basal, batu pualam, batu sabak

  d. Batu apung, batu obsidian, batu granit 12. Sebelum ditemukan buku atau kertas, batuan ini dipakai untuk menulis. Batuan ini termasuk batuan malihan. Jenis batuan yang dimaksud yaitu...

  a. Batu sabak

  c. Batu granit

  b. Batu basal

  d. Batu breksi

  13. Batuan yang terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan adalah...

  b. Batuan endapan

  d. Batuan induk

  14. Batu yang berasal dari endapan hasil pelapukan tulang dan cangkang hewan- hewan laut dan biasanya sebagai bahan campuran pembuat semen adalah...

  a. Batu kapur

  c. Batu serpih

  b. Batu pasir

  d. Batu breksi

  15. Jenis batuan metamorf yang digunakan sebagai bahan lantai atau meja yaitu batu...

  c. a. genes

  c. Sabak

  d. b. marmer

  d. Breksi Selamat mengerjakan

  Lampiran 3

  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS 2 Nama Sekolah : SDN Ngablak 02 Kelas/Semester : 5 / 2 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Pertemuan : 1 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (3x pertemuan) K. Standar Kompetensi

  7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

  L. Kompetensi Dasar 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. M. Indikator 7.1.1 Menyebutkan jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya.

  7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan

  7.1.3 Mengidentifikasikan susunan tanah

  N. Tujuan Pembelajaran

  4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan dengan benar.

  5. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan susunan tanah beserta jenis-jenis nya dengan benar.

  6. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat memberi contoh jenis-jenis tanah beserta cirinya dengan benar.

  7. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan manfaat dari masing-masing jenis tanah dengan benar.

  

  Karakteristik yang diharapkan : Percaya diri (Confidence), Keberanian (Bravery), Tekun (diligent), Tanggung jawab

  (responsibility), dan Kerjasama (cooperation)

  O. Materi Ajar

  • Proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan (terlampir)
  • Susunan tanah (terlampir)
  • Ceramah
  • Tanya Jawab
  • Diskusi
  • Demonstrasi R.
  • Guru mengucapkan salam
  • Guru memeriksa kesiapan belajar siswa
  • Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari.
  • Guru bertanya: “apakah kalian pernah melihat benda hasil pelapukan batuan disekitar lingkungan tempat tinggal kalian?”
  • Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan digunakan.
  • Guru membagi siswa menjadi 4-5 kelompok yang telah dirancang oleh guru secara acak.

  P. Model Pembelajaran

  Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (NHT)

  Q. Metode Pembelajaran

  Langkah – langkah Pembelajaran Pertemuan ke - 1 No Langkah Pembelajaran Alokasi waktu

  1. Kegiatan Awal

  Apersepsi dan motivasi

  10 menit

  2. Kegiatan Inti

  • Setiap siswa diberi kepala nomor dalam setiap kelompok oleh guru.
  • Fase Mengajukan Pertanyaan
  • Setiap kelompok diberi lembar diskusi kelompok

  Siswa dalam kelompok diberi soal yang telah disediakan oleh guru dalam lembar diskusi kelompok materi tentang proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan (elaborasi)

  • 50 menit
  • Fase Berpikir bersama
  • Siswa dalam kelompok menyelesaikan tugas- tugas yang telah disediakan oleh guru dengan bekerja sama. (eksplorasi)
  • Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerja sama kelompok.
  • Peneliti dan guru mengamati jalannya kerjasama dalam kelompok.
  • Fase Menjawab Pertanyaan
  • Guru menyebutkan salah satu kepala nomor dalam setiap kelompok secara acak untuk membacakan jawaban hasil kerja kelompok masing-masing. (elaborasi)
  • Siswa yang lain meyimak dan menanggapi atas jawaban dari siswa dalam kelompok yang berbeda. (elaborasi)
  • Siswa menjawab semua pertanyaan hingga semua pertanyaan yang diajukan oleh guru terjawab semua. (elaborasi)
  • Guru memberi penghargaan kepada siswa yang mendapat skor terbanyak. (konfirmasi)

  3. Kegiatan Akhir

  • Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas.

  Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan dari materi pelapukan batuan yang telah dipelajari pada hari itu.

  • 10 menit
  • Guru menugaskan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya tentang susunan tanah.

  Pertemuan ke - 2 No Langkah Pembelajaran Alokasi waktu

  1. Kegiatan Awal

  Apersepsi dan motivasi

  • Guru mengucapkan salam
  • Guru memeriksa kesiapan belajar siswa
  • 10 menit Guru menunjukkan gambar susunan tanah.
  • Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan digunakan.

  2. Kegiatan Inti

  • Fase Penomoran
  • Guru membagi siswa menjadi 4-5 kelompok yang telah dirancang oleh guru secara acak.
  • Setiap siswa diberi kepala nomor dalam setiap kelompok oleh guru.
  • Fase Mengajukan Pertanyaan
kelompok

  Siswa dalam kelompok diberi soal yang telah disediakan oleh guru dalam lembar diskusi kelompok materi tentang susunan tanah (elaborasi)

  • 50 menit
  • Fase Berpikir bersama
  • Siswa dalam kelompok menyelesaikan tugas- tugas yang telah disediakan oleh guru dengan bekerja sama. (eksplorasi)
  • Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerja sama kelompok.
  • Peneliti dan guru mengamati jalannya kerjasama dalam kelompok.
  • Fase Menjawab Pertanyaan
  • Guru menyebutkan salah satu kepala nomor dalam setiap kelompok secara acak untuk membacakan jawaban hasil kerja kelompok masing-masing. (elaborasi)
  • Siswa yang lain menyimak dan menanggapi atas jawaban dari siswa dalam kelompok yang berbeda. (elaborasi)
  • Siswa menjawab semua pertanyaan hingga semua pertanyaan yang diajukan oleh guru terjawab semua. (elaborasi)
  • Guru memberi penghargaan kepada siswa yang mendapat skor terbanyak. (konfirmasi)

3. Kegiatan Akhir

  • Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan dari materi proses pembentukan
tanah akibat pelapukan batuan dan susunan 10 menit tanah yang telah dipelajari pada hari itu.

  Pertemuan ke – 3

No Langkah Pembelajaran Alokasi

waktu

  1. Kegiatan Awal

  Apersepsi dan motivasi

  • Guru mengucapkan salam
  • Guru memeriksa kesiapan belajar siswa

  Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari tentang proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan.

  • 10 menit
  • Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

  2. Kegiatan Inti

  • Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan pada siswa yang berkaitan dengan materi yang sudah 50 menit dibahas pada pertemuan 1 dan 2
  • Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
  • Guru memberikan soal evaluasi pada siswa untuk dikerjakan secara mandiri

  3. Kegiatan Akhir

  • Memberikan penekanan tentang konsep penting yang harus dikuasai siswa

  Siswa menarik kesimpulan dengan bimbingan guru dari keseluruhan materi yang telah dipelajari pada pokok bahasan “Proses Pembentukan Tanah”.

  • 10 menit

  S. Sumber dan Media Pembelajaran

  3. Sumber Pembelajaran Azmiyawati, Choiril. 2008. IPA 5 Salingtemas: untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

  4. Media Pembelajaran Gambar proses pembentukan tanah akibat pelapukan batuan dan susunan tanah.

  T. Evaluasi dan Penilaian

c. Penilaian

  3. Penilaian proses dilakukan pada saat siswa melakukan diskusi kelompok dan presentasi, yaitu keterlibatan dan aktivitas siswa dalam kelompok serta partisipasi siswa selama proses pembelajaran,

4. Penilaian hasil didasarkan pada hasil post test siswa.

  Tehnik penilaian : Tes tertulis Bentuk Instrumen : Soal pilihan ganda

  × 100

  Pedoman Penilaian :

  Keterangan : Benar = 1 Salah = 0 Skor ideal = 15

  Evaluasi (terlampir) d.

  Ngablak, 20 April 2015 Guru Kelas V

  Peneliti Budi Hari Utami, S.Pd Whinda Kusuma Dewi NIP. 19700428 200701 2 013 NIM: 292011244

  Mengetahui

  Materi Ajar

Proses Pembentukan Tanah Karena Pelapukan Batuan

Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah.

  Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, diantaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan. Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut. Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup ini disebut pelapukan biologi.

  a. Pelapukan Fisika Pelapukan fisika disebabkan oleh berbagai faktor alam. Faktor alam itu antara lain; angin, air, perubahan suhu, dan gelombang laut. Angin yang senantiasa bertiup kencang dapat mengikis batuan sedikit demi sedikit. Kondisi ini dapat mengakibatkan batuan mengalami erosi. Erosi batuan menyebabkan terjadinya padang pasir, selain itu, angin yang bertiup sangat kencang juga dapat menggeser batuan. Saat bergeser inilah batuan bergesekkan dengan batuan lain sehingga mengalami penggerusan. Batuan akan pecah menjadi batuan yang lebih kecil, misalnya pasir dan kerikil. Perubahan suhu secara dratis juga dapat mengakibatkan pelapukan batuan.

  Saat suhu tinggi atau panas, batu akan mengembang. Sementara itu, saat suhu rendah atau dingin, batuan akan menyusut kembali. Perubahan ini terjadi silih berganti antara siang dan malam. Adanya perubahan suhu yang silih berganti ini, lama kelamaan dapat mengakibatkan batuan tersebut pecah. Batu juga dapat mengalami pelapukan karena air. Air hujan dan air terjun yang mengenai batuan secara terus-menerus dapat mengakibatkan batuan retak dan pecah.

  Batu karang yang berdiri di tepi laut juga dapat mengalami pelapukan. Gelombang laut yang menghantam batu karang secara terus-menerus mengakibatkan batuan tersebut terkikis sedikit demi sedikit. Satu hal yang perlu diingat, proses pelapukan setiap batuan berbeda-beda. Ada batuan yang cepat lapuk, tetapi ada juga yang lambat. Cepat lambatnya pelapukan tergantung pada penyusun dan tingkat kekerasan batuan tersebut.

  b. Pelapukan Biologi Pelapukan secara biologi dapat disebabkan oleh tumbuhan atau lumut yang menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat dan lumut menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat akan menimbulkan lubang-lubang pada batuan tempat akarnya melekat.

  Lubang-lubang ini lama-kelamaan bertambah besar dan banyak. Akhirnya, batuan tersebut akan hancur.

  c. Pelapukan Kimia Oksigen dan uap air di udara mudah bersenyawa dengan berbagai zat. Oksigen dan uap air tersebut dapat menyebabkan pelapukan kimia.

  Misalnya, besi menjadi berkarat dan warnanya kemerah-merahan.

  Air hujan secara alami mengandung asam yang berasal dari karbondioksida. Akan tetapi, akibat gas-gas buangan industri seperti belerang dioksida, maka terjadilah hujan asam. Hujan asam terjadi karena gas buangan tersebut bereaksi dengan uap air dan gas-gas lain di udara. Hujan asam sangat meningkatkan kecepatan pelapukan kimia. Hujan asam mengakibatkan kerusakan pada batuan.

  Susunan Tanah Beserta Jenisnya

  Menurut susunannya, lapisan tanah terdiri atas lapisan tanah atas, lapisan tanah bawah, dan bahan induk tanah. Tanah lapisan paling atas umumnya sangat subur. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus. Tanah yang kaya dengan rumus berwarna lebih hitam dibandingkan jenis tanah yang lain. Sementara itu, tanah lapisan bawah kurang subur dan mempunyai warna yang lebih terang. Tanah lapisan bawah mengandung sedikit humus.

  Humus berasal dari pembusukan hewan atau tumbuhan yang telah mati. Proses pembusukan ini dibantu oleh hewan-hewan yang hidup di tanah, misalnya cacing tanah. Cacing tanah ini memakan sampah-sampah yang ada di permukaan tanah. Pembusukan itu menghasilkan bahan-bahan organik. Sampah-sampah yang tidak dimakan oleh hewan-hewan ini, akan diuraikan oleh jamur.

  Lapisan tanah yang terakhir atau paling bawah yaitu bahan induk tanah. Bahan induk tanah merupakan lapisan tanah yang terdiri atas bahan- bahan hasil pelapukan batuan. Lapisan ini disebut lapisan tanah asli karena tidak tercampur dengan hasil pelapukan dari batuan lain. Biasanya lapisan tanah ini warnanya sama dengan warna batuan asalnya. Dilihat dari ukuran, bentuk dan warna nya butiran tanah berbeda-beda. Ada yang butiran nya terasa kasar pada jari-jari tangan dan ada yang halus. Ada yang warna nya gelap dan ada yang agak terang. Tanah yang kita tempati sekarang ini terdiri atas berbagai macam bahan padat. Bahan padat ini berasal dari serpihan-serpihan batuan hasil pelapukan. Bahan padat lainnya berasal dari sisa-sisa makhluk hidup atau sampah yang telah membusuk dan hancur.

  Menurut butiran-butiran penyusunnya, tanah , terdiri atas batu, kerikil, pasir, lumpur, tanah liat, serta debu. Batu kerikil merupakan penyusun tanah yang terbesar ukurannya. Butiran pasir berukuran lebih kecil daripada kerikil. Butiran lumpur lebih kecil daripada pasir dan bercampur dengan air. Butiran tanah liat lebih kecil daripada butiran lumpur. Butiran tanah yang paling kecil adalah debu. Butiran debu ini sangat halus dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin. Penyusun tanah sangat erat kaitannya dengan daya peresapan air. Tanah yang mengandung banyak debu atau butiran-butiran tanah liat sukar dilalui air. Sebaliknya, tanah yang mengandung banyak pasir mudah dilalui air.

  a. Tanah berhumus Tanah ini mengandung banyak humus dan berwarna gelap. Tanah berhumus merupakan tanah yang paling subur.

  b. Tanah berpasir Tanah berpasir mudah dilalui air yang mengandung sedikit bahan organik. Pada umumnya, tanah berpasir tidak begitu subur. Namun, ada tanah berpasir yang subur, misalnya tanah berpasir disekitar gunung berapi. Hal ini karena adanya abu vulkanik yang mengandung banyak unsur hara.

  c. Tanah Liat Tanah liat sangat sulit dilalui air. Tanah ini sangat lengket dan mudah dibentuk ketika basah. Oleh karena itu, tanah liat sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan batu bata dan gerabah.

  d. Tanah berkapur Tanah ini mengandung bebatuan. Tanah jenis ini sangat mudah dilalui air dan mengandung sedikit sekali humus. Oleh karena itu, tanah berkapur tidak begitu subur.

  Jenis tanah yang berbeda menyebabkan tanah mempunyai manfaat yang berbeda-beda pula. Tanah yang subur baik untuk bercocok tanam. Kerikil dan pasir dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Tanah liat digunakan sebagai bahan pembuatan gerabah, batu bata, genting, dan benda kerajinan lain.

  Jenis-jenis tanah penting kita ketahui terutama jika akan bercocok tanam. Jenis tanah menentukan tingkat penyeraan air, kandungan mineral tanah, dan kemampuan akar tumbuhan menembus tanah.

  Kelompok : Nama kelompok : 1.

  2.

  3.

  4.

  5. Lembar Kerja Siswa

Materi Proses pembentukan tanah akibat pelapukan batuan

Diskusikan dan beri pendapat dengan kelompok kalian!

  1. Sebutkan dan jelaskan 3 pelapukan batuan berdasarkan proses terbentuknya tanah!

  2. Mengapa hujan asam merugikan manusia? Berikan pendapat kalian!

  Kelompok : Nama kelompok : 1.

  2.

  3.

  4.

  5. Lembar Kerja Siswa

Materi Susunan tanah

Diskusikan dan beri pendapat dengan kelompok kalian!

  1. Perhatikan gambar diatas! Tanah merupakan bagian dari kerak bumi. Kerak bumi terdiri atas beberapa lapisan. Coba sebutkan dan jelaskan bagian-bagian tanah berdasarkan gambar di atas ini!

  2. Tuliskan 4 jenis tanah berserta cirinya!

  Nama : No. Absen : Kelas :

Soal Evaluasi

Siklus 2

  Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas : V (lima) Waktu : 30 menit Berilah tanda (x) pada salah satu jawaban yang tepat! 15. Lapisan permukaan bumi yang sering kita pijak adalah...

  a. Kebun

  c. Tanah

  b. Batu

  d. Rumput

  16. Pelapukan yang disebabkan oleh faktor alam (angin, air, perubahan suhu, dan gelombang laut), disebut...

  a. Pelapukan alami

  c. Pelapukan biologi

  b. Pelapukan fisika

  d. Pelapukan kimiawi

  17. Lapisan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati merupakan...

  a. Lapisan atas

  c. Lapisan batuan induk

  b. Lapisan tengah

  d. Lapisan bawah

  18. Pelapukan karena air, misalnya air hujan dan air terjun yang mengenai batuan secara terus menerus dapat mengakibatkan batuan...

  a. Retak dan pecah

  c. Rusak

  b. Lunak

  d. Keras 19. Lapisan tanah yang memiliki tanah yang paling subur adalah...

  a. Lapisan tengah

  c. Lapisan atas

  b. Lapisan bawah

  d. Lapisan batuan induk 20. Pelapukan batuan di gurun pasir terjadi karena...

  a. Perubahan suhu yang drastis

  b. Getaran permukaan bumi

  c. Terjangan ombak yang terus menerus

  21. Lapisan yang berupa bebatuan yang padat disebut...

  a. Berhumus

  c. Pelapukan kimiawi

  b. Pelapukan biologi

  d. Pelapukan alami 27. Ciri-ciri tanah berhumus yaitu...

  a. Tanah liat

  c. Berhumus

  b. Pasir

  d. Tebing 28. Jenis tanah paling subur, sehingga bermanfaat bagi pertanian adalah tanah...

  c. Berkapur

  d. Tebing 26. Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidupa adalah...

  b. Berpasir

  d. Liat 15. berikut termasuk proses pelapukan tanah secara fisika, kecuali...

  c. a. akibat angin

  c. Akibat suhu

  d. b. akibat lumut

  d. Akibat sinar matahari 16. Pelapukan batuan oleh lumut termasuk pelapukan...

  a. fisis

  a. Pelapukan fisika

  b. Pasir

  a. Lapisan atas

  23. Lapisan tengah terbentuk karena sebagian bahan lapisan atas terbawa oleh air dan mengendap, lapisan ini biasa disebut...

  c. Lapisan tengah

  b. Lapisan batuan induk

  d. Lapisan bawah 22. Pelapukan pada batu karang salah satunya dapat disebabkan oleh...

  a. Angin

  c. Perubahan suhu

  b. Air

  d. Gelombang laut

  a. Tanah subur

  c. Tanah liat

  c. Tanah humus

  b. Tanah liat

  d. Tanah berpasir 24. Hujan asam merupakan contoh peristiwa...

  a. Pelapukan kimia

  c. Pelapukan akibat aktifitas manusia

  b. Pelapukan fisika

  d. Pelapukan biologi 25. Tanah merupakan hasil pelapukan dari...

  a. Batuan

  c. kimia

  17. Tanah terdiri atas lapisan-lapisan. Lapisan yang paling aktif terjadi pelapukan adalah...

  a. pasir

  b. Tanah berkapur

  c. Tanah berhumus

  a. Tanah berpasir

  d. Batu 20. Jenis tanah yang paling sukar dilalui air yaitu...

  b. debu

  c. Kerikil

  d. Lapisan batuan dasar 19. Bahan-bahan penyusun tanah yang berupa butian-butiran sangat halus yaitu...

  a. lapisan atas

  b. lapisan bawah

  c. Lapisan tengah

  a. lapisan atas

  d. Lapisan batuan dasar 18. Lapisan tanah tempat bahan tambang banyak ditemukan, adalah...

  b. lapisan tengah

  c. Lapisan bawah

  d. Tanah liat

  Lampiran 4

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR IPA

  60

  14 RD

  80

  90

  15 SF

  80

  95

  16 SE 93 100

  17 VT

  67

  85

  18 MR

  73

  80

  19 RQ

  75

  53

  20 DM

  87

  90

  21 DF

  73

  80

  22 ALM

  80

  85 Nilai Maksimum 93 100 Nilai Minimum

  53

  70 Nilai rata-rata

  75

  83 KKM

  68

  70

  No Nama Siswa Nilai

  Siklus 1 Siklus 2

  80

  1 AJ

  75

  93

  2 DA

  70

  80

  3 FA

  80

  93

  4 MDM 70 100

  5 AK

  53

  70

  6 AN

  80

  70

  73

  60

  12 AA

  75

  67

  11 MM

  85

  10 LT

  7 DS

  70

  87

  9 IR

  8 FF 90 100

  80

  93

  13 MA

  Lampiran 5

  

Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Siklus 1 pertemuan 1

  Nama Guru : Budi Hari Utami, S.Pd Nama SD : SDN Ngablak 02 Kelas : V Hari/Tanggal : 13 April 2015 Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan!

  

No Aspek yang Diamati Skor Jml

  1

  2

  3

  4 I Pra Pembelajaran

  1. Kesiapan ruang, alat dan media √ pembelajaran

  2. Memeriksa kesiapan siswa √

  II Membuka Pembelajaran

  3. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan √ materi ajar

  4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang √ akan dicapai

  III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penguasaan Materi

  5. Menunjukkan penguasaan materi √ pembelajaran

  6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain √ yang relevan

  7. Menyampaiakan materi ajar sesuai dengan √ hierarki belajar

  8. Mengaitkan materi dengan relitas kehidupan √

  B. Pendekatan/Strategi pembelajaran

  9. Fase Penomoran : √

  Membagi siswa dalam kelompok, kemudian memberi kepala nomor

  10. Fase Mengajukan pertanyaan : √ Memberi tugas diskusi kelompok

  11. Fase Berpikir bersama : √ Membimbing siswa dalam mengerjakan tugas

  12. Fase Menjawab pertanyaan : √ Menyebutkan salah satu kepala nomor untuk menjawab pertanyaan

  C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

  13. Menunjukkan keterampilan dalam √ penggunaan media

  14. Menghasilkan pesan yang menarik √

  15. Menggunakan media secara efektif dan √ efisien

  16. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √

  D. Pembelajaran yang menantang dan memacu keterlibatan siswa

  17. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam √ pembelajaran

  18. Merespon positif terhadap partisipasi siswa √

  19. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, √ siswa, dan sumber belajar

  20. Menunjukkan sikap terbuka terhadap √ respons siswa

  21. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif √

  28. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa

  Total

  √

  31. Melaksanakan tindak lanjut √

  30. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

  √ √

  29. Melakasanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah dialokasikan.

  Penutup

  22. Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar √

  27. Menyampaikan dengan gaya yang sesuai √

  26. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √

  25. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √

  F. Penggunaan Bahasa

  24. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi √

  23. Memantau kemajuan belajar √

  E. Penilaian proses dan hasil belajar

  93 Jumlah skor pengamatan aktivitas Guru

  Kriteria Penilaian : No Skor Kualifikasi

  1 109 – 124 A 2 93 – 108 B 3 77 – 92 C 4 < 77 D

  Ngablak, 13 April 2015 Observer

  Imron Budi Setyawan, S.Pd

  

Lembar Observasi aktivitas Guru pada Siklus 1 pertemuan 2

  Nama Guru : Budi Hari Utami, S.Pd Nama SD : SDN Ngablak 02 Kelas : V Hari/Tanggal : 15 April 2015 Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan!

  

No Aspek yang Diamati Skor Jml

  1

  2

  3

  4 I Pra Pembelajaran

1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran

  √

  2. Memeriksa kesiapan siswa √

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Menggunakan Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique): Studi Kasus SMA Negeri 3 Salatiga

0 6 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS di SD - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan N

0 0 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 31

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS 4 SDN PRINGAPUS KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 75

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas 5 SDN Ngablak 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas 5 SDN Ngablak 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas 5 SDN Ngablak 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas 5 SDN Ngablak 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester

0 0 16