BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Student Team Achievement Division (STAD) dengan Kerangka Kerja

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

  Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian, selanjutnya seting waktu membahas mengenai penentuan waktu/jadwal penelitian, sementara pada sub judul karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 5 yang dijadikan sebagai subjek penelitian.

  3.1.1 Seting Tempat Penelitian

  Penelitian dilakukan di SD Negeri 03 Kaloran. Alamat sekolah Jl Raya Kaloran Kranggan, Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Secara geografis SD Negeri 03 Kaloran terletak dipinggir jalan utama Kaloran Kranggan sehingga dapat ditempuh dengan alat transportasi umum atau naik kendaraan pribadi, Jumlah keseluruhan siswa SD Negeri

  03 Kaloran pada Tahun Ajaran 2014-2015 sebanyak 183 siswa.

  3.1.2 Seting Waktu Penelitian

  Penelitian dilakukan pada semester II, tahun ajaran 2014/2015 di SDN 03 Kaloran. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus, masing-masing siklus dilaksanakan minimal dalam 3 kali pertemuan. Pertimbangan lain adalah mengenai mata pelajaran dan KD yang akan diajarkan yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pokok bahasan proses pembentukan tanah. Rincian alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian

  Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu dari bulan Februari sampai dengan Mei 2015. Pada bulan Februari dipergunakan oleh peneliti untuk menyusun proposal penelitian. Perencanaan lain terkait dengan penelitian dilakukan peneliti pada bulan Maret, seperti menyusun instrumen dan uji validitas soal yang dilakukan di SDN 03 Kaloran pada minggu ke-3 bulan Maret. Selanjutnya pada bulan Maret minggu ke-4 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I, dilanjutkan pelaksanaan siklus II pada bulan April minggu pertama. Pelaksanaan tindakan penelitian siklus II mengacu kepada hasil refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I, pelaksanaan kegiatan observasi oleh guru observer dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Selanjutnya pada data hasil penelitian, menyusun laporan penelitian, konsultasi laporan serta persiapan ujian.

3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

  Subjek Penelitian adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri 03 Kaloran Semester II Tahun Ajaran 2014-2015 dengan jumlah 19 siswa. Adapun siswa laki-laki sebanyak 9 anak dan siswa perempuan berjumlah 10 anak. Siswa tersebut mayoritas berasal dari lingkungan sekitar sekolah. Siswa kelas 5 SD Negeri 03 Kaloran mengalami masalah terhadap hasil belajar yang rendah. Faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri 03 Kaloran yang masih rendah karena beberapa permasalahan. Permasalahan itu antara lain guru yang kurang berinovasi hanya mengandalkan pendekatan Scientific saja sesuai amanat pemerintah tetapi belum disesuaikan dengan karakteristik siswa yang masih kurang dalam pemahaman dan pendalaman materi serta fokus siswa dalam pelajaran.

  Peran keluarga dalam membimbing anaknya untuk belajar di rumah juga masih kurang. Siswa hanya mengandalkan pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah saja. Sebab sebagian orang tua siswa hanya bekerja sebagai karyawan pabrik dan memiliki taraf pendidikan yang rendah dan sedang. Sehingga pada saat di rumah siswa kurang mendapat tambahan pelajaran misal dengan les dirumah. Sehingga hal ini dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa, karena tidak adanya dukungan dan perhatian dari keluarga terhadap siswa di rumah tentu itu memyebabkan siwa menjadi malas dalam belajar. Sehingga dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri 03 Kaloran semester II Tahun Ajaran 2014-

  Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan karena hasil belajar mata

  pelajaran IPA siswa kelas 5 SDN 03 Kaloran masih rendah, berdasarkan data nilai ulangan harian IPA semester I diketahui bahwa masih banyak siswa yang kesulitan dalam mata pelajaran IPA, tercatat sebagian besar siswa masih memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan oleh guru. KKM untuk mata pelajaran IPA adalah 75, tetapi pada kenyataannya masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang telah ditentukan tersebut, rata-rata nilai yang diperoleh siswa juga masih rendah yaitu 62,50. Untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran STAD dengan kerangka kerja Scientific.

3.2 Jenis dan Desain Penelitian

  Pada sub judul jenis penelitian dan desain penelitian ini akan diuraikan menjadi dua sub judul yaitu jenis penelitian dan desain penelitian. Jenis penelitian akan membahas mengenai jenis penelitian yang akan peneliti lakukan, sementara desain penelitian lebih kepada model atau rancangan penelitian yang akan di jadikan acuan oleh peneliti di dalam melaksanakan tindakan penelitian.

3.2.1 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

  (Classroom Action Research) , sering disingkat dengan PTK. PTK adalah

  penelitian tindakan (Action Research) yang dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran (Arikunto, 2012:58). Salah satu prinsip yang penting dan perlu

  (guru, kepala sekolah, siswa). Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi subjektivitas dalam penilaian dalam pelaksanaan tindakannya.

  Dalam pelaksanaan tindakan diperlukan kerjasama yang baik antara peneliti dengan guru dalam hal mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan penelitian (melaksanakan tindakan, observasi, mengumpulkan data, evaluasi, dan refleksi), menganalisis data dan menyusun laporan akhir (Arikunto, 2012:63). Perencanaan penelitian tindakan kelas disusun dan didiskusikan oleh peneliti bersama guru kolaborator untuk menentukan keberhasilan penelitian tindakan kelas yang dilangsungkan.

3.2.2 Desain Penelitian

  Penelitian tindakan kelas ini mengacu pada desain penelitian yang dikembangkan oleh Arikunto. Desain penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tahap perencanaan merupakan tahap dimana peneliti menentukan masalah dan peristiwa yang hendak diamati serta menyusun instrumen pengamatan untuk mengumpulkan data dan fakta-fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Tahap pelaksanaan merupakan tahap implementasi dari rancangan pembelajaran yang telah disusun. Tahap pengamatan dilakukan oleh pengamat untuk mengamati aktivitas guru selama tindakan pembelajaran berlangsung. Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali kegiatan yang telah dilakukan.

  Desain bagan dalam penelitian ini menurut Arikunto (2012:16) adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan PTK Menurut Arikunto (2012:16)

3.3 Variabel Penelitian

  Variabel merupakan suatu istilah yang tidak dapat dipisahkan di dalam sebuah penelitian. Variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi (Slameto, 2012:138), dengan kata lain variabel merupakan gejala yang bervariasi yang menjadi titik perhatian dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 2 variabel yang digunakan yaitu:

3.3.1 Variabel Bebas (X)

  Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat, jadi variabel

  (Slameto, 2012:140). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan kerangka kerja Scientific. Model STAD adalah suatu model pembelajaran dengan ciri siswa dibagi dalam kelompok heterogen dan mengerjakan LKS serta kuis yang diberikan dalam kelompok tersebut, dengan penerapan model ini siswa dapat belajar materi pelajaran dengan suasana yang menyenangkan. Dengan kerangka kerja Scientific dalam penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir kritis terhadap materi yang dipelajari, sehingga siswa tidak hanya memperoleh pemahaman secara verbal dari apa yang guru sampaikan tetapi siswa juga dapat melihat objek yang sedang dipelajari.

3.3.2 Variabel Terikat (Y)

  Variabel terikat adalah unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas (Slameto, 2012:140). Sehubungan dengan hal itu pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA siswa kelas 5. Hasil belajar dalam hal ini merupakan nilai yang diperoleh siswa pada akhir pembelajaran setelah dilakukan proses pembelajaran sehingga akan diketahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

  Variabel yang digunakan, mengandung arti bahwa dengan penerapan model pembelajaran STAD dengan kerangka kerja Scientific dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas 5 SDN 03 Kaloran.

3.4 Rencana Tindakan

  Rancangan tindakan akan diuraikan menjadi dua sub judul yaitu rencana tindakan siklus I dan rencana tindakan siklus II. Menurut Arikunto (2012:16-18) sebuah penelitian pada dasarnya terdiri dari empat tahapan yang harus dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan/observasi, dan (4) refleksi. Berikut ini rangkaian dari keempat tahapan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran STAD dengan kerangka kerja Scientific:

3.4.1 Rencana Tindakan Siklus I

  Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Rencana tindakan penelitian siklus I yang dilakukan di SDN 03 Kaloran dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Tahap Perencanaan (Planning)

  Peneliti mengidentifikasi data baik dari dokumentasi maupun dari observasi serta wawancara dengan guru kelas maupun kepala sekolah.

  a.

  Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan guru kolaborator.

  b.

  Melalui diskusi dan saran yang diberikan oleh guru kolaborator peneliti menganalisis kompetensi IPA yaitu Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator dari pokok bahasan yang dipilih yaitu mengenai proses pembentukan tanah.

  c.

  Peneliti merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK, KD dan indikator yang telah ditentukan.

  d.

  Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk yang telah ditentukan dengan pokok bahasan Proses Pembentukan Tanah dengan menerapkan model pembelajaran STAD dengan kerangka kerja Scientific.

  e.

  Mempersiapkan sumber, alat dan media gambar yang dipergunakan untuk pembelajaran.

  f.

  Menyusun lembar observasi model STAD untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa selama tindakan pembelajaran berlangsung.

  g.

  Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui perkembangan hasil belajar IPA.

  h.

  Menyampaikan rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran kepada guru kolaborator SDN 03 Kaloran. 2) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

  Pada tahap ini dilakukan dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah di rencanakan dengan menggunakan model pembelajaran STAD, pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan selama delapan kali 35 menit atau empat kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

  Pertemuan pertama terbagi ke dalam tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal meliputi kegiatan guru dalam menyampaikan apersepsi dan motivasi dengan tujuan membangun konsep siswa tentang materi yang akan dipelajari, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu tentang jenis-jenis batuan beku. Kegiatan inti yang guru dan siswa lakukan antara lain (1) melakukan eksplorasi sumber bacaan, selanjutnya menyimak penjelasan guru dan pengamatan gambar memperoleh LKS, (4) siswa dalam kelompok mengerjakan persoalan yanga ada dalam LKS, (5) siswa mengerjakan kuis, (6) mendengarkan penguatan yang guru sampaikan tentang materi yang telah dipelajari, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, serta memberi kesempatan kepada siswa untuk memberi masukan kepada kelompok lain. Kegiatan penutup meliputi kegiatan guru bersama siswa menghubungkan situasi kehidupan di dunia nyata, membimbing siswa membuat kesimpulan tentang jenis-jenis, manfaat dan proses terbentuknya batuan beku, menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya dan guru mengakhiri pembelajaran.

  Pertemuan kedua terbagi ke dalam tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal meliputi kegiatan guru dalam menyampaikan apersepsi dan motivasi dengan tujuan membangun konsep siswa tentang materi yang akan dipelajari, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu tentang jenis-jenis batuan sedimen dan batuan malihan. Kegiatan inti yang guru dan siswa lakukan antara lain (1) melakukan eksplorasi sumber bacaan, selanjutnya menyimak penjelasan guru dan pengamatan gambar menyangkut materi pelajaran yang akan dipelajari, (2) siswa berpasang-pasangan atau membagi ke dalam 4 kelompok besar (3) siswa memperoleh LKS, (4) siswa dalam kelompok mengerjakan persoalan yanga ada dalam LKS, (5) siswa mengerjakan kuis, (6) siswa mendengarkan penguatan yang guru sampaikan tentang materi yang telah dipelajari, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, serta memberi kesempatan kepada siswa untuk memberi masukan kepada kelompok lain. Kegiatan penutup meliputi kegiatan guru bersama siswa menghubungkan situasi kehidupan di dunia nyata (refleksi), membimbing manfaat dan proses terbentuknya, serta menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

  Pertemuan ketiga terbagi ke dalam tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal meliputi kegiatan guru dalam menyampaikan apersepsi dan motivasi kepada siswa, guru mengulas kembali materi yang pernah dipelajari pada pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga mengenai jenis-jenis batuan dan pelapukan batuan, guru memberikan penjelasan tentang tujuan diadakannya evaluasi, selain itu guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk mengerjakan soal evaluasi dengan sungguh-sungguh. Kegiatan inti meliputi kegiatan siswa (1) memperhatikan tata tertib dan alokasi waktu yang ditentukan dalam mengerjakan soal evaluasi, (2) menerima lembar soal dan lembar jawab, (3) mengerjakan soal evaluasi, (4) menyimak pembahasan soal evaluasi yang disampaikan oleh guru. Kegiatan penutup meliputi kegiatan tanya jawab tentang soal-soal yang belum dipahami dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup. 3) Observasi (Observing) Pada tahap ini pengamatan dilakukan oleh pengamat /observer. Pengamat bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir. Objek pengamatan adalah segala sesuatu yang menyangkut proses pelaksanaan tindakan meliputi aktivitas guru dan juga siswa selama tindakan berlangsung termasuk di dalamnya yaitu hambatan-hambatan yang ditemui selama pelaksanaan tindakan. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Dalam pelaksanaan Adapun rincian tindakan observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, sebagai berikut: a.

  Aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dengan kerangka kerja Scientific meliputi 37 indikator penilaian aktivitas guru.

  b.

  Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dengan kerangka kerja Scientific meliputi 25 indikator penilaian aktivitas siswa. Selain menggunakan lembar observasi masing-masing bagi guru dan siswa, proses pengamatan tindakan penelitian di dokumentasikan menggunakan foto. Hal tersebut dimaksudkan sebagai bukti nyata hasil penelitian, dokumentasi tersebut meliputi aktivitas guru dan siswa selama tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dengan kerangka kerja Scientific. 4) Refleksi (Reflecting)

  Pada tahap ini semua data yang telah terkumpul dikaji dan dianalisis, data tersebut meliputi hasil tindakan berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi yang telah dilakukan. Hal-hal yang perlu dianalisis antara lain hasil pengamatan atau dokumentasi terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dengan kerangka kerja Scientific, mengevaluasi proses dan hasil belajar pada siklus I untuk mengetahui apakah pemberian tindakan pada siklus I sudah dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 5 serta menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran STAD dengan kerangka kerja Scientific. Selain itu tindakan refleksi dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang

  Hasil tersebut kemudian dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II. Kelebihan dalam penerapan model pembelajaran STAD akan tetap dipertahankan, sementara apabila masih ditemui kekurangan di dalam pelaksanaannya akan diperbaiki pada siklus II. Kegiatan refleksi dilakukan bersama-sama oleh guru, observer, peneliti, dan perwakilan dari siswa kelas 5 SDN 03 Kaloran.

3.4.2. Rencana Tindakan Siklus II

  Rencana tindakan siklus II merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan tindakan siklus I. Siklus II dilaksanakan dengan mempertimbangkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus I dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran siklus II lebih optimal. Siklus II merupakan upaya perbaikan dari segala kelemahan dan kekurangan yang ditemui pada pelaksanaan siklus I. Rencana tindakan pada siklus II terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Rencana tindakan penelitian siklus II yang dilakukan di kelas 5 SDN 03 Kaloran dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Tahap Perencanaan (Planning)

  Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini sama dengan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I, namun dalam siklus II perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan atau penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus I. 2) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

  Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari pelaksaan tindakan pada siklus I, tindakan yang dilakukan sama memperbaiki kesalahan-kesalahan dan hal-hal yang menghambat pelaksanaan tindakan pembelajaran. Pelaksanaan tindakan pada siklus II berlangsung selama enam kali 35 menit atau tiga kali pertemuan. Tindakan pelaksanaan pada siklus II terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

  Pertemuan pertama terbagi ke dalam tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal meliputi kegiatan guru dalam menyampaikan apersepsi dan motivasi dengan tujuan membangun konsep siswa tentang materi yang akan dipelajari, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu tentang unsur-unsur pembentuk tanah dan komposisi lapisan tanah. Kegiatan inti yang guru dan siswa lakukan antara (1) melakukan eksplorasi sumber bacaan, selanjutnya menyimak penjelasan guru dan pengamatan gambar menyangkut materi pelajaran yang akan dipelajari, (2) siswa berpasang-pasangan atau membagi ke dalam 4 kelompok besar (3) siswa memperoleh LKS, (4) siswa dalam kelompok mengerjakan persoalan yanga ada dalam LKS, (5) siswa mengerjakan kuis, (6) mendengarkan penguatan yang guru sampaikan tentang materi yang telah dipelajari, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, serta memberi kesempatan kepada siswa untuk memberi masukan kepada kelompok lain. Kegiatan penutup meliputi kegiatan guru bersama siswa menghubungkan situasi kehidupan di dunia nyata (refleksi), membimbing siswa membuat kesimpulan tentang unsur-unsur pembentuk tanah dan komposisi lapisan-lapisan tanah, dan menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya serta guru mengakhiri pembelajaran.

  Pertemuan kedua terbagi ke dalam tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal meliputi selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu tentang jenis-jenis tanah dan manfaatnya bagi kehidupan manusia. Kegiatan inti yang guru dan siswa lakukan antara (1) melakukan eksplorasi sumber bacaan, selanjutnya menyimak penjelasan guru dan pengamatan gambar menyangkut materi pelajaran yang akan dipelajari, (2) siswa berpasang-pasangan atau membagi ke dalam 4 kelompok besar (3) siswa memperoleh LKS, (4) siswa dalam kelompok mengerjakan persoalan yanga ada dalam LKS, (5) siswa mengerjakan kuis, (6) mendengarkan penguatan yang guru sampaikan tentang materi yang telah dipelajari, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, serta memberi kesempatan kepada siswa untuk memberi masukan kepada kelompok lain. Kegiatan penutup meliputi kegiatan guru bersama siswa menghubungkan situasi kehidupan di dunia nyata (refleksi), membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi jenis-jenis tanah dan manfaatnya bagi kehidupan manusia, kemudian guru menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya dan mengakhiri pembelajaran.

  Pertemuan ketiga terbagi ke dalam tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal meliputi kegiatan guru dalam menyampaikan apersepsi dan motivasi kepada siswa, guru mengulas kembali materi yang pernah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua mengenai unsur tanah, lapisan tanah, jenis- jenis tanah serta manfaat tanah bagi kehidupan manusia, guru memberikan penjelasan tentang tujuan diadakannya evaluasi, selain itu guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk mengerjakan soal evaluasi dengan sungguh-sungguh. Kegiatan inti meliputi kegiatan siswa (1) memperhatikan tata tertib dan alokasi waktu yang ditentukan dalam yang disampaikan oleh guru. Kegiatan penutup meliputi kegiatan tanya jawab tentang soal-soal yang belum dipahami dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup. 3) Pengamatan (Observing)

  Tahap observasi siklus II dilaksanakan seperti tahap observasi siklus I, untuk pelaksanaan tahap ini guru dibantu oleh seorang pengamat/observer yaitu guru kelas 6 SDN 03 Kaloran. Objek pengamatan adalah segala sesuatu yang menyangkut pelaksanaan tindakan pembelajaran, termasuk didalamnya aktivitas guru dan aktivitas siswa. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Adapun rincian tindakan observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, meliputi: a.

  Aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dengan kerangka kerja Scientific melalui 37 indikator penilaian aktivitas guru.

  b.

  Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dengan kerangka kerja Scientific melalui 25 indikator penilaian aktivitas siswa. Selain menggunakan lembar observasi, proses pengamatan tindakan penelitian di dokumentasikan menggunakan foto. Hal tersebut dimaksudkan sebagai bukti nyata hasil penelitian, dokumentasi tersebut meliputi aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dengan kerangka kerja Scientific. 4) Refleksi (Reflecting)

  Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, dianalisis meliputi: hasil pengamatan atau dokumentasi terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dengan kerangka kerja Scientific, mengevaluasi proses dan hasil belajar pada siklus II untuk mengetahui apakah pemberian tindakan pada siklus

  II sudah mengalami perbaikan, serta menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran STAD. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilaksanakan.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  Pada sub judul ini akan menguraikan mengenai teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data. Teknik pengumpulan data akan memaparkan mengenai cara yang dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tindakan penelitian. Sementara pada sub judul instrumen pengumpulan data akan menjelaskan mengenai alat-alat intrumen pengumpulan data yang digunakan dalam menghimpun data-data yang berkaitan dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan, seperti lembar observasi aktivitas guru dan siswa serta soal evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan hasil belajar mata pelajaran IPA.

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

  Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan beberapa teknik yaitu teknik tes dan nontes. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 5 SDN 03 Kaloran khususnya pada pokok bahasan proses pembentukan tanah. Selain itu pengumpulan siswa selama tindakan pembelajaran menggunakan model STAD berbantuan media gambar. Teknik tes dilakukan dengan memberikan soal evaluasi berbentuk pilihan ganda disetiap siklusnya, sementara itu teknik nontes dalam penelitian ini ialah observasi dan dokumentasi yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan penelitian. 1) Teknik Tes

  Teknik tes mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, siswa diminta untuk mengeluarkan kemampuan yang dimiliki dengan memberikan respon atau jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru. Purwanto (2013:65) mengemukakan bahwa tes merupakan suatu alat ukur yang digunakan oleh guru untuk mengukur tingkat kemampuan siswa, antara lain mengukur tingkat pengetahuan, kecerdasan, bakat, dan keterampilan siswa di mana siswa harus memberikan penampilan terbaiknya.

  Tes evaluasi dilaksanakan setiap akhir tindakan pembelajaran pada siklus I maupun siklus II. Tes evaluasi dilakukan dengan memberikan sejumlah soal kepada subjek penelitian. Pemberian soal tes bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA melalui model STAD berbantuan media gambar. Selain itu pemberian soal tes juga dimaksudkan guru untuk memberikan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari. Menurut Sudjana (2011:35) Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan- pertanyaan yang diberikan kepada siswa dengan tujuan memperoleh jawaban dari siswa baik itu dalam bentuk lisan (tes lisan), bentuk tulisan (tes tertulis) atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Dalam PTK yang dilakukan di kelas 5 SDN 03 Kaloran, bentuk instrumen tes yang digunakan sebagai alat penilaian berupa soal tes berbentuk pilihan ganda

  2) Teknik Nontes Dalam PTK yang dilakukan di kelas 5 SDN 03 Kaloran, salah satu teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan ialah teknik nontes.

  Menurut Purwanto (2013:63) nontes merupakan teknik pengumpulan data yang sifatnya mengukur penampilan diri atau aktivitas dengan memberikan respon secara objektif dan jujur sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan. Jenis teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi.

  a. Observasi Pelaksanaan observasi bertujuan untuk mendapatkan skor aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran STAD. Komalasari (2011:57) mengungkapkan observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja, melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang diselidiki. Selanjutnya Dimyati (2009:229) menyatakan bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh observer (pengamat) terhadap kegiatan pembelajaran yang dilangsungkan. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian dengan memberikan skor pada lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa pada setiap pertemuan baik siklus I maupun siklus II. Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran.

  b. Dokumentasi Sukardi (2005:81) menjelaskan bahwa dokumentasi merupakan cara untuk memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden. Berdasarkan sumbernya, dokumen terdiri atas dokumen resmi dan tidak resmi. Dokumen resmi tidak resmi dapat berupa catatan pribadi dan nota dinas yang memberikan informasi terhadap suatu kejadian. Seorang peneliti sebaiknya menggunakan kedua sumber dokumentasi secara intensif agar memperoleh informasi secara maksimal dan dapat menggambarkan kondisi subyek atau obyek penelitian dengan benar (Sukardi, 2005:81). Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui daftar nama siswa kelas 5 SDN 03 Kaloran dan nilai awal hasil belajar IPA sebelum dilakukan penelitian, sehingga dapat digunakan untuk membandingkan antara hasil belajar sebelum dengan setelah penelitian dilakukan.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka pengumpulan data. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan tindakan pembelajaran dan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 03 Kaloran melalui model pembelajaran STAD sebagai berikut: 1) Butir Soal Tes

  Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda dengan materi proses pembentukan tanah. Tes pilihan ganda merupakan tes di mana keseluruhan informasi yang diperlukan telah tersedia dalam bentuk pilihan yang dapat dipilih oleh siswa (Purwanto, 2013:72). Bentuk tes pilihan ganda dipilih karena dapat memberikan penilaian terhadap siswa secara objektif, butir soal dalam tes objektif dapat ditulis dalam jumlah banyak sehingga memungkinkan untuk mencakup semua daerah prestasi yang hendak diukur (Purwanto,

  Tes berbentuk pilihan ganda yang dibuat telah diuji cobakan dan dihitung dengan menggunakan program SPSS 16.0 untuk mengetahui validitas dan realiabilitas pada tiap butir soal. Tes tersebut diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan, soal tes dibuat dengan memperhatikan indikator pada kisi-kisi soal tes yang telah dibuat. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi evaluasi siklus I dan siklus II sebagai berikut:

  47 Tabel 3.2

  Kisi-kisi Evaluasi Siklus I No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No. Soal

  1

  7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

  7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan

  7.1.1 Mengidentifikasi proses pembentukan tanah 1, 2, 3, 4, 5

  7.1.2 Mendefinisikan jenis batuan berdasarkan proses pembentukannya 6, 7, 8, 9, 10

  7.1.3 Menyebutkan contoh batuan beku 11, 12, 13,

  7.1.4 Menyebutkan contoh batuan sedimen 14, 15, 16

  7.1.5 Menyebutkan contoh batuan malihan 17, 18, 19, 20

  7.1.6 Mendefinisikan jenis pelapukan berdasarkan proses pembentukannya 21, 22, 23, 24

  7.1.7 Mendeskripsikan pelapukan fisika 25, 26

  7.1.8 Mendeskripsikan pelapukan biologi 27, 28

  7.1.9 Mendeskripsikan pelapukan kimia 29, 30

  Jumlah

  30

Tabel 3.3 Kisi-kisi Evaluasi Siklus II

  No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No. Soal

  1

  7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

  7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah

  7.2.1 Mengidentifikasi komponen penyusun tanah 1, 2, 3, 4, 5,6,7

  7.2.2 Mendiskripsikan komposisi lapisan-lapisan tanah 8, 9, 10, 11, 12,

  13

  7.2.3 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

  7.2.4 Menyebutkan manfaat tanah dalam kehidupan sehari-hari 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29,

  30 Jumlah

  30 Pada setiap jawaban bentuk tes pilihan ganda, setiap jawaban yang benar diberi skor satu atau bergantung pada keinginan guru namun pada umumnya diberi skor satu (Sudjana, 2011:54). Pada PTK yang dilakukan di kelas 5 SDN 03 Kaloran setiap item soal pada tes evaluasi hasil belajar

  IPA melalui model pembelajaran STAD diberi skor 1 dan perhitungan nilai tes evaluasi hasil belajar mata pelajaran IPA berpedoman pada perhitungan rumus sebagai berikut: x = × 100 Keterangan : x = nilai tes evaluasi hasil belajar IPA = jumlah skor = jumlah skor maksimum

  KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar 75, sehingga berdasarkan perbandingan nilai KKM dan tes evaluasi hasil belajar IPA dapat diketahui bahwa siswa sudah tuntas belajar atau belum. Kriteria ketuntasan belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Belajar

  Rentang Kriteria Belum memenuhi KKM atau tidak

  x ˂ 75

  tuntas Memenuhi KKM atau tuntas

  x ≥ 75

  2) Lembar Observasi atau Pengamatan observasi berisi indikator penilaian sehingga dapat mengukur aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran STAD. Pelaksanaan observasi bertujuan untuk memperoleh skor aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran STAD, perolehan skor dapat dijadikan acuan oleh guru dalam mengukur apakah tindakan pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana yang telah disusun.

  Lembar observasi diisi oleh observer dengan melingkari skor pada setiap indikator penilaian aktivitas guru dan siswa. Jawaban dibuat dalam bentuk skala (skala likert) yaitu skor 4-1, selanjutnya data hasil perolehan skor observasi guru dan siswa yang berupa angka ditarsirkan dalam pengertian kualitatif, skor 4 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan sangat baik, skor 3 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan baik, skor 2 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan cukup, dan skor 1 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan kurang. Skala likert biasa digunakan untuk memberikan penilaian terhadap sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:134). Instrumen observasi guru dan siswa dibuat berdasarkan indikator kisi-kisi instrumen yang telah dibuat sebelumnya untuk menilai aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model STAD berbantuan media gambar. Kegiatan observasi dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan penelitian baik siklus I maupun siklus II. Kisi

  • –kisi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran STAD

Tabel 3.5 Kisi-kisi Aktivitas Guru

  Aspek yang diamati Indikator No. Item Memeriksa kesiapan belajar siswa (Pra Pembelajaran)

  1) Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran 2) Membimbing siswa berdoa 3) Melakukan kegiatan presensi 4) Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar

  1 - 4 Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan

  1) Melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar 2) Memberikan motivasi kepada siswa dengan tanya jawab dan menunjukkan gambar

  3) Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan

  5 - 7 Membimbing siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan dan menyampaikan materi

  1) Membimbing siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan

  2) Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3) Menyajikan materi dengan menggunakan media gambar 4) Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber bacaan

  5) Menunjukkan respon terbuka terhadap respon siswa 6) Mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan

  8 - 13 Pemanfaatan Media Gambar

  1) Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 2) Menunjukkan keterampilan 14 - 16 Mengorganisasikan 1) Mengarahkan siswa dalam 17 - 25 siswa dalam kegiatan pembelajaran STAD kelompok (STAD) 2) Menjelaskan langkah- langkah pembelajaran STAD bersama siswa

  3) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD

  4) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan

  5) Meluruskan miskonsepsi dan kesalahpahaman yang terjadi dan memberikan penguatan terhadap jawaban siswa

  Penghargaan 1) Memberikan poin kepada 26-28 Kelompok siswa yang berani menyampaikan gagasan atau pendapat

  2) Memberi penghargaan kepada kelompok yang memperoleh poin tertinggi

  Penggunaan Bahasa 1) Menggunakan bahasa lisan 29-32 secara jelas dan lancar 2) Menggunakan bahasa tulis dengan baik dan benar 3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami

  Membuat Kesimpulan 1) Memberikan motivasi 33-37 dan Melakukan kepada kelompok yang Kegiatan Refleksi nilainya kurang

  2) Membimbing siswa membuat simpulan melakukan refleksi pembelajaran 4) Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

  5) Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup

  Jumlah

  37 Tabel 3.6

  Kisi-kisi Aktivitas Siswa

  Aspek yang diamati Indikator No. Item Kesiapan Belajar 1) Mempersiapkan 1 - 4 Siswa perlengkapan pembelajaran (Pra Pembelajaran) (buku catatan, buku pelajaran, dll)

  2) Menjawab apersepsi dari guru 3) Memperhatikan motivasi yang disampaikan guru 4) Memperhatikan dengan seksama ketika guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilakukan

  Melakukan eksplorasi 1) Melakukan eksplorasi 5 - 6 sumber bacaan dan sumber bacaan memperhatikan 2) Menyimak materi yang guru penjelasan guru sampaikan Partisipasi aktif siswa 1) Menjawab pertanyaan yang 7 - 9 dalam pembelajaran disampaikan guru ketika proses pembelajaran

  3) Merinteraksi positif dalam pembelajaran Respon siswa dalam 1) Mencatat materi yang 10 - 13 pemanfaatan media disampaikan guru melalui pembelajaran media gambar

  2) Menunjukkan respon positif ketika guru menggunakan media gambar

  3) Antusias terhadap materi yang guru sampaikan menggunakan media gambar

  4) Berpartisipasi dalam pemanfaatan media gambar Melaksanakan tugas 1) Membentuk kelompok sesuai 14 - 21 guru dalam kegiatan petunjuk guru kelompok (STAD) 2) Melakukan diskusi secara kondusif dalam kegiatan kelompok (STAD)

  3) Menyimak dengan seksama pendapat yang siswa lain sampaikan

  4) Mengoreksi hasil kuis 5) Antusias terhadap penghargaan yang diberikan guru

  Membuat Kesimpulan 1) Bertanya jawab dengan guru 22 - 25 dan Melakukan tentang materi yang belum Kegiatan Refleksi terselesaikan

  2) Membuat simpulan dari materi yang dipelajari 3) Merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan 4) Memberikan salam penutup

  Jumlah

  25 Untuk menghitung rentang kriteria skor aktivitas, baik guru maupun siswa digunakan rumus Sturges (Sugiyono, 2010:36) dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:

  a. Menghitung rentang data = –

  Skor Maksimal dihitung dengan mengalikan jumlah indikator penilaian observasi aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian tertinggi (4), sementara skor minimal diperoleh dengan mengalikan jumlah indikator penilaian observasi aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian terendah (1).

  b. Menghitung Jumlah Kelas Interval = 1 + 3,3 log n merupakan jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian.

  c. Menghitung Panjang Kelas =

  Berdasarkan langkah-langkah perhitungan tersebut dapat diketahui kriteria skor aktivitas guru dan aktivitas siswa sebagai berikut:

Tabel 3.7 Kriteria Skor Aktivitas Guru

  Rentang Kriteria

  36 Sangat Kurang

  • – 57

  80 Cukup Baik

  • – 101 102 Baik – 123 124 Sangat Baik – 144

Tabel 3.8 Kriteria Skor Aktivitas Siswa

  Rentang Kriteria

  25 Sangat Kurang

  • – 39

  40 Kurang

  • – 54

  55 Cukup Baik

  • – 69

  70 Baik

  • – 84

  85 Sangat Baik

  • – 100 3) Dokumentasi Dalam PTK yang dilakukan di SDN 03 Kaloran, dokumentasi yang digunakan ialah surat ijin penelitian, surat keterangan telah melakukan penelitian, surat ijin uji validitas, surat keterangan telah melakukan uji validitas, lembar observasi, daftar nilai siswa, dan foto-foto pelaksanaan tindakan penelitian.

3.6 Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen

  Langkah penting yang dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat penilaian kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian tersebut sebelum digunakan oleh peneliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi kriteria ketepatan (validitas) dan keajegan dikatakan baik jika dapat mengukur apa yang akan diukur dan instrumen tersebut merupakan instrumen yang tepat digunakan untuk mengukur suatu variabel penelitian.

3.6.1 Uji Validitas

  Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan atau kevalidan sebuah instrumen penelitian, dapat dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2010:348). Uji validitas dihitung dengan cara mengkorelasikan antara nilai yang diperoleh dari setiap item instrumen

  tabel

  dengan nilai keseluruhan yang diperoleh. Besar r sangat bergantung kepada jumlah peserta (N) dan taraf kesalahannya (a). pada N yang lebih besar maka kemungkinan kesalahan kesimpulan yang dibuat mengenai

  tabel

  hubungan X dan Y lebih kecil sehingga semakin kecil r yang

  tabel

  diperlukan. Sebaliknya bila N lebih kecil maka diperlukan r yang lebih besar (Purwanto, 2013:116).

  PTK yang dilakukan di kelas 5 SDN 03 Kaloran menggunakan acuan toleransi kesalahan sebesar 5% atau taraf kepercayaan sebesar 95%. Pelaksanaan uji validitas instrumen dilakukan di kelas 6 SDN 03 Kaloran dengan jumlah peserta tes adalah 20 siswa dengan jumlah

  tabel

  responden (N) = 20, maka nilai r = 0,301 dengan taraf signifikansi 5% (Sugiyono (2010: 373). Nilai rxy ditentukan dengan menghitung nilai corrected item to total correlation menggunakan aplikasi Statistical Package For the Social Science (SPSS) versi 16.0. Hasil uji validitas yang dilakukan di kelas 5 SDN 03 Kaloran dengan analisis SPSS versi 16.0 terlihat pada tabel 3.9 sebagai berikut:

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I

  

No. Item

Valid Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 30

  6, 10, 12, 16, 25, 26

  24

  6 Berdasarkan hasil uji validitas 30 item soal diketahui dari tabel 3.9 di atas, terdapat 6 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 6, 10, 12, 16, 25,

  26. Sedangkan 24 soal yang lainnya terbukti valid setelah di uji menggunakan SPSS versi 16.0 for Windows. Soal yang valid tersebut kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus I.

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus II

  

No. Item

Valid Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24,25, 26, 27, 28, 29, 30

  6, 9, 12, 20

  26

  4 Berdasarkan hasil uji validitas 35 item soal diketahui dari tabel 3.10 menggunakan SPSS versi 16.0 for Windows. Soal yang valid tersebut kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus II.

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 75

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas 5 SDN Ngablak 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas 5 SDN Ngablak 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas 5 SDN Ngablak 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas 5 SDN Ngablak 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas 5 SDN Ngablak 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester

0 0 78

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Student Team Achievement Division (STAD) dengan Kerangka Kerja Scientific pada Siswa Kelas

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Student Team Achievement Division (STAD) dengan Kerangka Kerja Scientific pada Siswa Kelas 5Semes

0 0 19