ANALISIS KADAR KAROTEN PADA BUAH PARE
ANALISIS KADAR β-KAROTEN PADA BUAH PARE (Momordica
charantia L.) ASAL TERNATE SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Tadjuddin Naid 1, Andi Muflihunna 2, dan Mas Intan Ode Madi 2
1
2
Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar
Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar
ABSTRAK
Telah dilakukan Analisis Kadar β-Karoten Pada Buah Pare (Momordica charantia L.) Secara
Spektrofotometri UV-Vis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kadar β-Karoten Pada Buah Pare
(Momordica charantia L.) Asal Ternate secara spektrofotometri UV-Vis. Sampel buah pare (Momordica
charantia L.) diekstraksi dengan pelarut aseton. Ekstrak yang diperoleh diekstraksi kembali dengan pelarut
petroleum eter, kemudian disaponifikasi dengan pelarut KOH 15% dalam metanol. Ekstrak tersebut
dibebas basakan dengan air suling. Ekstrak yang diperoleh dikeringkan dengan Na2SO4 anhidrat. Ekstrak
yang diperoleh dianalisis kualitatif dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis, dan analisis kuantitatif
dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 450 nm diperoleh kadar ratarata β-karotenpada buah pare asal Ternate 0,7822 mg/100 g.
Kata kunci : β-karoten, Momordica charantia L., UV-Vis
PENDAHULUAN
konsumsi natrium berlebih sehingga berkhasiat
untuk mengatasi tekanan darah tinggi (5).
Dari uraian di atas, maka telah dilakukan
penelitian analisis kadar β-karoten pada pare
(Momordica charantia L.) secara spektrofotometri
UV-VIS.
Vitamin merupakan senyawa organik yang
sangat penting dalam mempengaruhi proses metabolisme. Vitamin diperlukan tubuh dalam jumlah
kecil untuk mempertahankan kesehatan, tetapi
vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia.
Oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan
atau sediaan multivitamin (1).
β-karoten merupakan pigmen tumbuhan,
dan merupakan provitamin A yang paling penting
bagi manusia. β-karoten dapat membentuk dua
molekul vitamin A. Sebagian besar sumber provitamin A adalah β-karoten yang banyak terdapat di
dalam bahan-bahan nabati. Sayuran dan buahbuahan yang berwarna hijau, jingga atau merah.
Senyawa dan aktivitas vitamin A yang terdapat
dalam tanaman, termaksud dalam kelompok karoten (2,3).
Tanaman pare (Momordica charantia L.)
mengandung momordisin, memordin, karantin,
asam trikosanik, resin, asam resinat, steroid,
vitamin A dan C serta minyak lemak yang terdiri
atas asam oleat, asam linoleat, asam stearat dan
L-oleostearat, karantin, hydroxytryptamine, serta
vitamin A, B, dan C, yang dalam ilmu farmasi dikenal sebagi senyawa antiradang, antioksidan,
analgesik, antivirus (khususnya HIV), serta mencegah keracunan hati, antialergi, dan anti kanker (4).
Dibandingkan dengan brokoli, pare mengandung kadar β-karoten dua kali lebih banyak.
β-karoten sangat baik untuk membasmi sel kanker
dan menghambat serangan jantung. Kalium yang
terdapat pada pare bermanfaat untuk mengatasi
METODE PENELITIAN
Penyiapan Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain corong pisah (Schoot Duram), gelas
ukur (Pyrex), labu tentukur (Pyrex), labu erlenmeyer (Pyrex), neraca analitik (Sartorius), perangkat
alat kromatografi lapis tipis, perangkat alat soxhlet,
spektrofotometer ultraviolet-visibel (Cary).
Bahan yang digunakan adalah air suling,
aseton p.a (E.merck), benzen p.a (E.merck), βkaroten p.a (E.merck), natrium sulfat anhidrat p.a
(E. merck), metanol p.a (E.merck), kalium hidroksida p.a (E.merck), petroleum eter p.a (E.merck),
pare (Momordica charantia L.).
Pengolahan Sampel dan Ekstraksi
Sampel pare diambil dari Ternate, Provinsi
Maluku Utara. Pare yang telah diambil dibersihkan
kemudian dipotong-potong kecil dan dikeringkan.
Sebanyak 7,5 gram KOH, dilarutkan dalam
25 ml metanol, kemudian dicukupkan volumenya
hingga 50 ml dengan metanol. Disamping itu,
sebanyak 3 ml benzen dan 27 ml petroleum eter
127
128
Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 16, No.3 – November 2012, hlm. 127 – 130
dicampur dalam botol eluen, lalu dikocok hingga
homogen.
Sebanyak 50 g pare segar ditimbang teliti,
lalu diimasukkan ke dalam labu soxhlet dan
diekstraksi dengan 100 ml aseton. Ekstrak aseton
yang diperoleh dikisatkan kurang lebih sebanyak 5
ml, kemudian diekstraksi kembali dengan petroleum eter sebanyak 3 kali 25 ml. Hasil ekstraksi
dikisatkan sampai kurang lebih 5 ml, kemudian dilakukan saponifikasi dengan larutan KOH 15 %,
dikocok dan didiamkan semalam. Hasil saponifikasi tersebut diekstraksi kembali dengan petroleum eter sebanyak 3 kali 25 ml, lalu dicuci dengan
air suling sampai bebas basa, lalu dikeringkan
dengan Na2SO4 anhidrat, dan disaring kemudian
dicukupkan volumenya hingga 100 ml dengan
petroleum eter.
Analsis Kadar β-karoten
Larutan β-karoten murni sebagai pembanding dan larutan sampel ditotolkan bersama-sama
pada lempeng KLT. Setelah kering lempeng KLT
dimasukkan ke dalam chamber kemudian dielusi
dengan menggunakan cairan pengelusi petroleum
eter-benzen (9:1), selanjutnya lempeng KLT dikeluarkan kemudian diamati dengan lampu UV
dan dengan penyemprotan H2SO4 10 %.
Sebanyak 25 mg β-karoten murni yang
diitimbang teliti dilarutkan dalam 30 ml petroleum
eter di dalam labu tentukur 50 ml lalu dicukupkan
volumenya hingga 50 ml, sehingga diperoleh larutan stok dengan konsentrasi 500 ppm. Dari larutan
tersebut dipipet masing-masing berturut-turut sebanyak 0,5 ml, 1 ml, 2 ml, 2,5 ml, dan 3 ml, dan
dimasukkan ke dalam labu tentukur dan dan volume dicukupkan hingga 50 ml diperoleh seri larutan
baku dengan kosentrasi 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm,
20 ppm, 25 ppm.
Salah satu dari seri konsentrasi bahan
baku β-karoten diukur serapannya dengan spektrofotometer pada beberapa panjang gelombang
untuk menentukan panjang gelombang serapan
maksimum. Selanjutnya seri larutan baku dengan
kosentrasi 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, dan
25 ppm masing-masing diukur serapannya pada
panjang gelombang serapan maksimum. Sampel
yang telah disiapkan, diukur pula serapannya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang
maksimum 450 nm.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tanaman pare merupakan tanaman sayuran yang mempunyai nilai kegunaan yang cukup
tinggi bagi kesehatan manusia. Tingkat kesesuaian tumbuh tanaman pare yang cukup tinggi ini
mangakibatkan tanaman pare dapat tumbuh di
mana saja.
Kandungan gizi buah pare adalah Kalori
29,00 kal, Protein 1,10 g, Lemak 0,30 g, karbohidrat 660 g, kalsium 45,00 mg, fosfor 64,00 mg,
zat besi 1,40 mg, vitamin A 180,00 SI, vitamin B
0,08 mg, vitamin C 52,00 mg, air 91,20 g.
Pada penelitian ini sampel yang digunakan
adalah buah pare (Momordica charantia L.) yang
berasal dari Ternate dengan tujuan untuk mengetahui kadar β-karoten yang dianalisis secara spektrofotometri UV-Vis.
Sampel buah pare diekstraksi dengan
menggunakan alat soxhlet dengan cairan penyari
aseton untuk menarik senyawa-senyawa organik
yang terkandung di dalam sampel. Selanjutnya
senyawa karotenoid dalam ekstrak aseton diekstraksi dengan menggunakan petroleum eter, kemudian disaponifikasi dengan menambahan larutan
KOH 15 % dalam metanol yang bertujuan untuk
melepaskan ikatan esternya, karena sebagaimana
diketahui bahwa senyawa karotenoid dari bahan
alam biasanya dalam bentuk ester. Reaksi penyabunan menghasilkan sabun yang bersifat basa,
sehingga sebelum dilakukan analisis lebih lanjut,
ekstrak tersebut harus dibebasbasakan dengan
cara mencuci ekstrak tersebut dengan air suling
sehingga rantai hidrokarbon yang bersifat hidrofob
akan larut ke dalam petroleum eter sedangkan ion
karbon yang bersifat hidrofilik larut dalam lapisan
air. Setelah dicuci ekstrak petroleum eter tersebut
dikeringkan dengan cara menambahkan Na2SO4
anhidrat yang bertujuan untuk menarik air agar
ekstrak yang diperoleh tersebut bebas dari air sehingga didapatkan hasil analisis yang lebih baik.
Pada analisis kualitatif, ekstrak petroleum
eter buah pare diuji dengan Kromatografi Lapis
Tipis (KLT) dengan pembanding β-karoten murni,
menggunakan cairan pengelusi petroleum eter benzen (9:1), dan diperoleh bercak berwarna
kuning untuk sampel buah pare dengan nilai Rf 0,4
dan warna bercak serta nilai Rf yang diperoleh
juga sama dengan untuk senyawa pembanding βkaroten murni yang juga berwarna kuning dengan
nilai Rf 0,4. Hal ini menunjukkan bahwa sampel
buah pare mengandung senyawa β-karoten,dapat
dilihat pada tabel 1. Setelah diperoleh hasil dari
analisis kualitatif, lalu dilanjutkan dengan analisis
kuantitatif untuk melihat kadar pada buah pare
(Momordica charantia L.) asal Ternate.
Tabel 1. Hasil analisis kualitatif KLT β-karoten pada
buah pare (Momordica charantia L.)
Nilai RF
Penampak
Noda
Warna Noda
Pembanding
Sampel
Pembanding
Sampel
Sinar
tampak
0,4
0,4
Kuning
Kuning
UV 254 nm
0,4
0,4
Kuning
Kuning
Pada analisis kuantitatif, digunakan alat
spektrofotometri UV-Vis, dan diperoleh kadar βkaroten pada buah pare (Momordica charantia L.)
asal Ternate 0,7822 mg/100 g dapat dilihat pada
tabel 2.
Tadjuddin Naid, dkk, Analisis Kadar β-Karoten Pada Buah Pare (Momordica charantia L.) Secara Spektrofotometri Uv-Vis
Tabel 2. Hasil analisis kuantitatif β-karoten pada buah
pare (Momordica charantia L.) dengan 3 kali pengukuran
serapan, dan berat sampel 50 g.
Serapan
Kadar
(mg/g)
Kadar
(mg/100g)
0,5463
0,0078096
0,78096
0,5474
0,0078260
0,78260
0,5477
0,0078304
0,78304
Kadar ratarata
(mg/100g)
0,7822
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kadar
rata-rata β-karoten pada buah pare yaitu 0,7822
mg/100 g.
129
DAFTAR PUSTAKA
1. Andarwulan, N., dan Koswara, 1992, Kimia
Vitamin, Penerbit Rajawali, Jakarta.
2. Almatsier, S. 2004. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu
Gizi, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
3. Suhardjo & Kusnarto, C.M. 1999. PrinsipPrinsip Ilmu Gizi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
4. Damayanti, D. 2008, Buku Pintar Tanaman
Obat, Agromedia Pustaka, Jakarta.
5. Sampoerna, T. 2004. Kiat Mengenal Penyakit
dan Obatnya, Penerbit Progres, Jakarta.
6. Mulja, M. dan Syahrani, A. 1990. Aplikasi Analisis Spektrofotometer Ultra Violet-Visiblel, Mecphiso Grafika, Surabaya.
7. Gritter, B. 1991. Pengantar Kromatografi. ed.2,
Terjemahan oleh Kosasih Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung.
130
Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 16, No.3 – November 2012, hlm. 127 – 130
charantia L.) ASAL TERNATE SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Tadjuddin Naid 1, Andi Muflihunna 2, dan Mas Intan Ode Madi 2
1
2
Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar
Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar
ABSTRAK
Telah dilakukan Analisis Kadar β-Karoten Pada Buah Pare (Momordica charantia L.) Secara
Spektrofotometri UV-Vis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kadar β-Karoten Pada Buah Pare
(Momordica charantia L.) Asal Ternate secara spektrofotometri UV-Vis. Sampel buah pare (Momordica
charantia L.) diekstraksi dengan pelarut aseton. Ekstrak yang diperoleh diekstraksi kembali dengan pelarut
petroleum eter, kemudian disaponifikasi dengan pelarut KOH 15% dalam metanol. Ekstrak tersebut
dibebas basakan dengan air suling. Ekstrak yang diperoleh dikeringkan dengan Na2SO4 anhidrat. Ekstrak
yang diperoleh dianalisis kualitatif dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis, dan analisis kuantitatif
dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 450 nm diperoleh kadar ratarata β-karotenpada buah pare asal Ternate 0,7822 mg/100 g.
Kata kunci : β-karoten, Momordica charantia L., UV-Vis
PENDAHULUAN
konsumsi natrium berlebih sehingga berkhasiat
untuk mengatasi tekanan darah tinggi (5).
Dari uraian di atas, maka telah dilakukan
penelitian analisis kadar β-karoten pada pare
(Momordica charantia L.) secara spektrofotometri
UV-VIS.
Vitamin merupakan senyawa organik yang
sangat penting dalam mempengaruhi proses metabolisme. Vitamin diperlukan tubuh dalam jumlah
kecil untuk mempertahankan kesehatan, tetapi
vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia.
Oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan
atau sediaan multivitamin (1).
β-karoten merupakan pigmen tumbuhan,
dan merupakan provitamin A yang paling penting
bagi manusia. β-karoten dapat membentuk dua
molekul vitamin A. Sebagian besar sumber provitamin A adalah β-karoten yang banyak terdapat di
dalam bahan-bahan nabati. Sayuran dan buahbuahan yang berwarna hijau, jingga atau merah.
Senyawa dan aktivitas vitamin A yang terdapat
dalam tanaman, termaksud dalam kelompok karoten (2,3).
Tanaman pare (Momordica charantia L.)
mengandung momordisin, memordin, karantin,
asam trikosanik, resin, asam resinat, steroid,
vitamin A dan C serta minyak lemak yang terdiri
atas asam oleat, asam linoleat, asam stearat dan
L-oleostearat, karantin, hydroxytryptamine, serta
vitamin A, B, dan C, yang dalam ilmu farmasi dikenal sebagi senyawa antiradang, antioksidan,
analgesik, antivirus (khususnya HIV), serta mencegah keracunan hati, antialergi, dan anti kanker (4).
Dibandingkan dengan brokoli, pare mengandung kadar β-karoten dua kali lebih banyak.
β-karoten sangat baik untuk membasmi sel kanker
dan menghambat serangan jantung. Kalium yang
terdapat pada pare bermanfaat untuk mengatasi
METODE PENELITIAN
Penyiapan Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain corong pisah (Schoot Duram), gelas
ukur (Pyrex), labu tentukur (Pyrex), labu erlenmeyer (Pyrex), neraca analitik (Sartorius), perangkat
alat kromatografi lapis tipis, perangkat alat soxhlet,
spektrofotometer ultraviolet-visibel (Cary).
Bahan yang digunakan adalah air suling,
aseton p.a (E.merck), benzen p.a (E.merck), βkaroten p.a (E.merck), natrium sulfat anhidrat p.a
(E. merck), metanol p.a (E.merck), kalium hidroksida p.a (E.merck), petroleum eter p.a (E.merck),
pare (Momordica charantia L.).
Pengolahan Sampel dan Ekstraksi
Sampel pare diambil dari Ternate, Provinsi
Maluku Utara. Pare yang telah diambil dibersihkan
kemudian dipotong-potong kecil dan dikeringkan.
Sebanyak 7,5 gram KOH, dilarutkan dalam
25 ml metanol, kemudian dicukupkan volumenya
hingga 50 ml dengan metanol. Disamping itu,
sebanyak 3 ml benzen dan 27 ml petroleum eter
127
128
Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 16, No.3 – November 2012, hlm. 127 – 130
dicampur dalam botol eluen, lalu dikocok hingga
homogen.
Sebanyak 50 g pare segar ditimbang teliti,
lalu diimasukkan ke dalam labu soxhlet dan
diekstraksi dengan 100 ml aseton. Ekstrak aseton
yang diperoleh dikisatkan kurang lebih sebanyak 5
ml, kemudian diekstraksi kembali dengan petroleum eter sebanyak 3 kali 25 ml. Hasil ekstraksi
dikisatkan sampai kurang lebih 5 ml, kemudian dilakukan saponifikasi dengan larutan KOH 15 %,
dikocok dan didiamkan semalam. Hasil saponifikasi tersebut diekstraksi kembali dengan petroleum eter sebanyak 3 kali 25 ml, lalu dicuci dengan
air suling sampai bebas basa, lalu dikeringkan
dengan Na2SO4 anhidrat, dan disaring kemudian
dicukupkan volumenya hingga 100 ml dengan
petroleum eter.
Analsis Kadar β-karoten
Larutan β-karoten murni sebagai pembanding dan larutan sampel ditotolkan bersama-sama
pada lempeng KLT. Setelah kering lempeng KLT
dimasukkan ke dalam chamber kemudian dielusi
dengan menggunakan cairan pengelusi petroleum
eter-benzen (9:1), selanjutnya lempeng KLT dikeluarkan kemudian diamati dengan lampu UV
dan dengan penyemprotan H2SO4 10 %.
Sebanyak 25 mg β-karoten murni yang
diitimbang teliti dilarutkan dalam 30 ml petroleum
eter di dalam labu tentukur 50 ml lalu dicukupkan
volumenya hingga 50 ml, sehingga diperoleh larutan stok dengan konsentrasi 500 ppm. Dari larutan
tersebut dipipet masing-masing berturut-turut sebanyak 0,5 ml, 1 ml, 2 ml, 2,5 ml, dan 3 ml, dan
dimasukkan ke dalam labu tentukur dan dan volume dicukupkan hingga 50 ml diperoleh seri larutan
baku dengan kosentrasi 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm,
20 ppm, 25 ppm.
Salah satu dari seri konsentrasi bahan
baku β-karoten diukur serapannya dengan spektrofotometer pada beberapa panjang gelombang
untuk menentukan panjang gelombang serapan
maksimum. Selanjutnya seri larutan baku dengan
kosentrasi 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, dan
25 ppm masing-masing diukur serapannya pada
panjang gelombang serapan maksimum. Sampel
yang telah disiapkan, diukur pula serapannya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang
maksimum 450 nm.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tanaman pare merupakan tanaman sayuran yang mempunyai nilai kegunaan yang cukup
tinggi bagi kesehatan manusia. Tingkat kesesuaian tumbuh tanaman pare yang cukup tinggi ini
mangakibatkan tanaman pare dapat tumbuh di
mana saja.
Kandungan gizi buah pare adalah Kalori
29,00 kal, Protein 1,10 g, Lemak 0,30 g, karbohidrat 660 g, kalsium 45,00 mg, fosfor 64,00 mg,
zat besi 1,40 mg, vitamin A 180,00 SI, vitamin B
0,08 mg, vitamin C 52,00 mg, air 91,20 g.
Pada penelitian ini sampel yang digunakan
adalah buah pare (Momordica charantia L.) yang
berasal dari Ternate dengan tujuan untuk mengetahui kadar β-karoten yang dianalisis secara spektrofotometri UV-Vis.
Sampel buah pare diekstraksi dengan
menggunakan alat soxhlet dengan cairan penyari
aseton untuk menarik senyawa-senyawa organik
yang terkandung di dalam sampel. Selanjutnya
senyawa karotenoid dalam ekstrak aseton diekstraksi dengan menggunakan petroleum eter, kemudian disaponifikasi dengan menambahan larutan
KOH 15 % dalam metanol yang bertujuan untuk
melepaskan ikatan esternya, karena sebagaimana
diketahui bahwa senyawa karotenoid dari bahan
alam biasanya dalam bentuk ester. Reaksi penyabunan menghasilkan sabun yang bersifat basa,
sehingga sebelum dilakukan analisis lebih lanjut,
ekstrak tersebut harus dibebasbasakan dengan
cara mencuci ekstrak tersebut dengan air suling
sehingga rantai hidrokarbon yang bersifat hidrofob
akan larut ke dalam petroleum eter sedangkan ion
karbon yang bersifat hidrofilik larut dalam lapisan
air. Setelah dicuci ekstrak petroleum eter tersebut
dikeringkan dengan cara menambahkan Na2SO4
anhidrat yang bertujuan untuk menarik air agar
ekstrak yang diperoleh tersebut bebas dari air sehingga didapatkan hasil analisis yang lebih baik.
Pada analisis kualitatif, ekstrak petroleum
eter buah pare diuji dengan Kromatografi Lapis
Tipis (KLT) dengan pembanding β-karoten murni,
menggunakan cairan pengelusi petroleum eter benzen (9:1), dan diperoleh bercak berwarna
kuning untuk sampel buah pare dengan nilai Rf 0,4
dan warna bercak serta nilai Rf yang diperoleh
juga sama dengan untuk senyawa pembanding βkaroten murni yang juga berwarna kuning dengan
nilai Rf 0,4. Hal ini menunjukkan bahwa sampel
buah pare mengandung senyawa β-karoten,dapat
dilihat pada tabel 1. Setelah diperoleh hasil dari
analisis kualitatif, lalu dilanjutkan dengan analisis
kuantitatif untuk melihat kadar pada buah pare
(Momordica charantia L.) asal Ternate.
Tabel 1. Hasil analisis kualitatif KLT β-karoten pada
buah pare (Momordica charantia L.)
Nilai RF
Penampak
Noda
Warna Noda
Pembanding
Sampel
Pembanding
Sampel
Sinar
tampak
0,4
0,4
Kuning
Kuning
UV 254 nm
0,4
0,4
Kuning
Kuning
Pada analisis kuantitatif, digunakan alat
spektrofotometri UV-Vis, dan diperoleh kadar βkaroten pada buah pare (Momordica charantia L.)
asal Ternate 0,7822 mg/100 g dapat dilihat pada
tabel 2.
Tadjuddin Naid, dkk, Analisis Kadar β-Karoten Pada Buah Pare (Momordica charantia L.) Secara Spektrofotometri Uv-Vis
Tabel 2. Hasil analisis kuantitatif β-karoten pada buah
pare (Momordica charantia L.) dengan 3 kali pengukuran
serapan, dan berat sampel 50 g.
Serapan
Kadar
(mg/g)
Kadar
(mg/100g)
0,5463
0,0078096
0,78096
0,5474
0,0078260
0,78260
0,5477
0,0078304
0,78304
Kadar ratarata
(mg/100g)
0,7822
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kadar
rata-rata β-karoten pada buah pare yaitu 0,7822
mg/100 g.
129
DAFTAR PUSTAKA
1. Andarwulan, N., dan Koswara, 1992, Kimia
Vitamin, Penerbit Rajawali, Jakarta.
2. Almatsier, S. 2004. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu
Gizi, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
3. Suhardjo & Kusnarto, C.M. 1999. PrinsipPrinsip Ilmu Gizi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
4. Damayanti, D. 2008, Buku Pintar Tanaman
Obat, Agromedia Pustaka, Jakarta.
5. Sampoerna, T. 2004. Kiat Mengenal Penyakit
dan Obatnya, Penerbit Progres, Jakarta.
6. Mulja, M. dan Syahrani, A. 1990. Aplikasi Analisis Spektrofotometer Ultra Violet-Visiblel, Mecphiso Grafika, Surabaya.
7. Gritter, B. 1991. Pengantar Kromatografi. ed.2,
Terjemahan oleh Kosasih Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung.
130
Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 16, No.3 – November 2012, hlm. 127 – 130