ANALISIS PEMAKAIAN 3 PENERBIT BUKU YANG

ANALISIS PEMAKAIAN 3 PENERBIT BUKU YANG BAGUS
UNTUK BAHAN PEMBELAJARAN SISWA DI SEKOLAH

SALSABIILA SYADZWANA
150823021

PROGRAM STUDI S1 EKTENSI MATEMATIKA STATISTIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

2

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Buku merupakan media komunikasi antara guru dan siswa. Baik guru
maupun siswa di dalam atau di luar pembelajaran tidak akan terlepas dari buku.
Buku teks pelajaran sekolah mempunyai peranan penting dalam pembelajaran.

Hal ini tidak lain karena buku pelajaran merupakan jembatan komunikasi dari
seorang guru kepada siswa. Sehingga dalam penyusunan sebuah buku teks
pelajaran harus ada beberapa aturan yang harus dipenuhi oleh seorang penulis
buku teks pelajaran.
Tim penilai Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) terdiri atas ahli
bidang studi (dosen universitas nonkependidikan), ahli pembelajaran (dosen
pendidikan bidang studi dari universitas kependidikan), guru mata pelajaran
berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman mengajarkan pelajaran dalam lima
tahun terkahir, dan ahli grafika. Tim penilai itu menilai buku dari empat
komponen yaitu: kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan. Buku teks
pelajaran dari suatu penerbit yang digunakan siswa di sekolah-sekolah harus
memiliki kebenaran isi, penyajian yang sistematis, penggunaan Bahasa dan
keterbacaan yang baik, dan grafika yang fungsional. Kelayakan ini ditentukan
oleh penilaian yang dilakukan BNSP dan ditetapkan berdasarkan Peraturan
Menteri.

Peraturan

Menteri


Pendidikan

Nasional

Republik

Indonesia

(Permendiknas) Nomor 11 Tahun 2005 secara lebih rinci mengatur tentang fungsi,
pemilihan, masa pakai, kepemilikan, pengadaan dan pengawasan buku teks
pelajaran.
Menurut Pereaturan Menteri ini, buku teks pelajaranadalah buku acuan
wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam
rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian,
kemampuan

penguasaan ilmu pengetahuan

dan teknologi,kepekaan dan


3

kemampuan estesis, potensi fisisk dan kesehatan yang disusun berdasarkan
standar nasional pendidikan.
Pada dasarnya sebuah buku pelajaran yang baik adalah buku yang berfungsi
sebagai alat pembelajaran yang efektif. Buku teks yang baik adalah buku peljaran
yang dapat membantu siswa belajar. Buku teks bukan hanya merupakan buku
yang dibuka atau dibaca pada saat belajar di kelas saja, melainkan harus dibaca
setiap saat. Buku teks memiliki peranan penting bagi guru dan siswa selain
sebagai bahan acuan pembelajaran dan sebagai sarana untuk membantu belajar
siswa, buku teks juga membantu siswa untuk memahami materi yang akan mereka
pelajari dengan membaca dan memahaminya.
Agar harapan tersebut menjadi kenyataan, penerbit harus bisa membuat
buku menjadi menarik, baik itu dari segi bentuk maupun isinya. Buku pelajaran
yang bagus adalah buku yang dapat membantu siswa memecahkan masalahmasalah yang sederhana maupun rumit, tidak menimbulkan persepsi yang salah
serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sesuai dengan kaidah-kaidah
keilmuan. Oleh sebab itu menganslisis buku teks adalah salah satu cara yang baik
dilakukan oleh guru agar dapat diketahui sejauh mana kualitas buku teks yang
dipakai pada system pembelajaran.
Salah satu faktor penentuan keberhasilan siswa dalam menggunakan buku

teks ditentukan oleh kualitas buku ajar. Dalam pengukuran kualitas buku teks
harus diperhatikan aspek-aspek penting yaitu kesesuaian isi dengan kurikulum,
kebenaran konsep, bahasa dan penyajian grafik.
Apabila

buku

teks

yang

digunakansiswa

kesesuaian

isi

dengan

kurikulumnya rendah maka kompetensi yang diharapkan sulit dicapai. Ditambah

lagi apabila banyak mengandung kesalahan konsep dan kesalahan Bahasa maka
akan berakibat perbedaan pemahaman dari pemahaman siswa dengan apa yang
dimaksudkan dalam buku teks, sehingga akan mempengaruhi pola piker
siswadalam menerima pengetahuan berikutnyadan sangat sulit diluruskan kembali

4

karena dalam pemikiran siswa biasanya bersifat permanen (tetap). Hal ini akan
terjadi jika guru cenderung menganggap keseluruhan buku itu benar dan
menerima apa adanya tanpa menganalisis terlebih dahulu isi materi buku teks
tersebut.
Maka dari itu disini akan kita cari analisis variansi dari tiga penerbit buku,
apakah bahan pembelajaran dalam buku teks tesebut layak atau tidak untuk
digunakan siswa di sekolah.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dalam penelitian
ini yang menjadi masalah adalah apakah pemakaian ketiga penerbit buku tersebut
bagus untuk bahan pembelajaran siswa di sekolah.


1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari
suatu masalah yang akan diteliti sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Untuk
lebih mengarahkan penguraian, sesuai dengan latar belakang dan tuntutan
menetapkan masalahnya sehingga ada yang menjadi arahan sebagai pedoman
yang jelas dan tegas dalam mengambil keputusan. Maka dari itu disini penulis
hanya menguji tiga penerbit buku saja yaitu: erlangga, yudhistira dan grafindo.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan materi buku
teks pelajaran dari ketiga penerbit buku tersebut yang menawarkan produknya ke
sekolah dengan menggunakan metode analisis variansi.

5

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini agar kita dapat mengetahui buku teks yang bagus
dan layak untuk dipakai para siswa di sekolah.

6


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Analisis Variansi
Analisis varians dipergunakan untuk menguji perbedaan rata-rata hitung

jika kelompok sampel yang diuji lebih dari dua buah yang berasal dari populasi
yang berbeda. Namun, jika dikehendaki ia dapat juga dipergunakan walau
kelompok itu hanya dua buah. Dengan demikian, anova dapat dipandang sebagai
teknik t-tes yang diperluas. Hasil perhitungan uji analisis varians dinyatakan
dengan nilai F (Nurgiyantoro, 2002).
Analis ragam yaitu suatu metode untuk menguraikan keragaman total data
menjadi komponen-komponen yang mengukur berbagai sumber keragaman.
Percobaan analisis ragam akan memperoleh dua komponen yaitu komponen
mengukur keragaman yang disebabkan oleh alat percobaan dan komponen
mengukur keragaman yang disebabkan oleh pecobaan ditambah keragaman yang
disebakan oleh perbedaan varitas (Walpole, 1995).

Analisis ragam digunakan untuk menguji rata-rata dari tiga atau lebih
suatu populasi. Rata-rata populasi itu sama atau tidak sama. Konsep dasar
ANOVA dikemukakan oleh seorang bernama R.A. Fisher. Konsep tersebut yaitu
(Subiyakto, 1994):
1. Menghitung rata-rata masing-masing grup sampel dan menjelaskan kesalahan

baku rata-rata

yang hanya didasarkan pada beberapa rata-rata sampel.

2. Formulasinya adalah:
Kemudian kesalahan baku dari rata-rata yang dihitung diatas dapat digunakan
untuk mengestimasi varian populasi darimana sampel tersebut didapat.
Estimasi varian pululasi ini dapat disebut kuadrat rata-rata antara kelompokkelompok (mean square between groups: MSB).

7

3. Menghitung varian secara terpisah didalam masing-masing kelompok sampel
dan berkaitan dengan masing-masing rata-rata kelompok. Kemudian
menyatukan nilai-nilai varian yang terimbang (n-1) untuk masing-masing

sampel. Prosedur tertimbang untuk varian ini adalah perluasan dari prosedur
untuk mengombinasikan dan menimbang dua varian sampel. Hasil stimasi
varian populasi disebut kuadrat rata-rata didalam kelompok-kelompok
(MSW).
4. Jika hipotesis nol:

benar, kuadrat rata-rata MSB dan

MSW merupakan estimator yang tak bias dan independent dari varian
populasi

yang sama. Akan tetapi, jika hipotesis nol tidak diterima maka

nilai harapan MSB lebih besar dari MSW. Sedikit saja ada perbedaan diantara
rata-rata populasi akan membesarkan MSB walaupun tidak berpengaruh pada
MSW.
5. Berdasarkan pada pengamatan konsep 4 distribusi F dapat digunakan untuk
menguji perbedaan dua varian. Suatu pengujian satu sisi diperlukan distribusi
F. Dalam menemukan nilai F, dapat menggunakan rumus:
Apabila nilai rasio F berada di daerah penolakan untuk tingkat signifikan

tertentu maka hipotesis tentang kesamaan beberapa rata-rata sampel berasal
dari populasi ditolak.

2.2

Asumsi-Asumsi Dasar Analisis Ragam
Analisis varians adalah suatu teknik yang dipakai untuk membandingkan

dua atau lebih parameter populasi. Teknik ini sering dipakai untuk penelitian
terutama pada rancangan penelitian eksperimen, penelitian-penelitian yang
memiliki implikasi pengambilan keputusan untuk menggunakan teknologi baru,
prosedur-prosedur baru dan kebijakan baru. Asumsi-asumsi dasar yang
dikemukakan sarwoko yaitu:
1. Tiap-tiap dari k populasi memiliki independent random sampling.

8

2. Tiap-tiap populasi memiliki distribusi normal dengan

berbeda dan memiliki varians


yang sama atau

yang sama.

Hasil perhitungan analisis varians yang dipergunakan untuk menguji
hipotesis tentang signifikansi perbedaan rata-rata hitung dapat dimanfaatkan dan
digeneralisasikan jika ia memenuhi beberapa asumsi dasar. Ada tiga asumsi dasar
yaitu (Nurgiantoro, 2002):
1. Subjek yang menjadi anggota kelompok-kelompok harus dipilih secara acak.
Dengan cara ini semua objek anggota sebuah populasi berpeluang sama untuk
terpilih menjadi sampel. Sampel yang diambil secara acak dapat menghindari
bias hasil analisis statistik. Sebaliknya, sampel yang ditentukan dengan cara
memihak, misalnya sengaja memilih siswa yang tergolong pintar agar rata-rata
hitung yang diperoleh dalam suatu kelompok tinggi sehingga nilai F yang
diperoleh signifikan, hasilnya akan bias dan tidak mencerminkan keadaan
populasi yang akan menjadi tempat penggeneralisasinya.
2. Skor-skor hasil pengukuran memiliki distribusi normal. Dalam menentukan
kenormalan suatu distribusi skor hasil pengukuran perlu dilakukan uji
normalitas. Uji normalitas dapat dilakukan lewat beberapa cara dan salah
satunya yang ditunjukan dalam bab ini adalah lewat teknik chi kuadrat.
3. Varians populasi tiap kelompok bersifat homogen atau tidak berbeda secara
signifikan. Untuk menguji homogenitas varians-varians tersebut perlu
dilakukan uji statistic (test of variance) pada distribusi skor kelompokkelompok yang bersangkutan.

2.3

Analisis Ragam Satu Arah
Menurut Subiyakto analisis varians satu arah atau one way analysis of

variance dapat digunakan untuk pengujian perbedaan antara (k) rata-rata sampel
apabila subjek-subjek ditentukan secara acak pada setiap beberapa kelompok atau
kelompok perlakuan.

9

Persamaan linear yang menggambarkan model uji satu arah yaitu:

Keterangan :
μ

= Rata-rata keseluruhan dari semua k populasi klasifikasi.
= Efek klasifikasi dalam k kelompok.

eikk

= Kesalahan acak yang bergabung dalam proses sampling.
Hipotesis nol dan hipotesis alternative untuk ANOVA satu arah yaitu:
H 0  k  H a 0

Jika hipotesis nol diterima, berarti:

2.4

Analisis Ragam Dua Arah
Jika dalam anova satu

arah hanya dimaksudkan sebagai menguji

signifikansi perbedaan rata-rata hitung satu klasifikasi saja, dalam anova dua arah
atau klasifikasi ganda, yang diuji itu lebih dari satu macam. Anova dua arah dapat
terdiri 1,2,3, atau lebih klasifikasi tergantung dari desain yang direncanakan.
Pengujian banyak

kelompok yang melibatkan klasifikasi gandan akan

menjanjikan perolehan informasi yang lebih banyak dan lebih teliti.
Dalam analisis varians dua arah, baik perhitungan berdasarkan kolom
maupun baris, keduanya sama-sama dilakukan, karena ada lebih dari satu efek
yang dihitung. Keduanya merupakan variabel independen atau faktor-faktor yang
masing-masing mempunyai efek. Dengan demikian, akan didapatkan perhitunganperhitungan  X ,  X 2 , X untuk kolom (faktor A) dan untuk baris (faktor B).
Bahkan masih ada sumber variasi baru sebagai akibat adanya interaksi dari faktor
A dan faktor B yang disebut sebagai efek interaksi (faktor A vs B).
2.5

Pengujian Hipotesis
Langkah-langkah pengujian klasifikasi adalah sebagai berikut (Hasan,

2002):
1. Menentukan Formulasi Hipotesis:

10

H 0 : 1   2  3 ....  k

H 1 : 1  2  3 ....  k

2. Menentukan taraf nyata (α) beserta F table.
Taraf nyata (α) ditentukan dengan derajat pembilang ( v1 ) dan derajat
penyebut
( v2 ) . v1 = k-1 dan v2 = k(n-1). F ( v1 .v 2 ) =…
3. Menentukan kriteria pengujian
H 0 diterima apabila F0  F .( v1 .v 2 )
H 0 ditolak apabila

F0  F .(v1 .v2 )

4. Membuat analisis varians dalam bentuk table ANOVA
Sumber

Jumlah

Derajat

Rata-Rata

Varians
Perlakuan

Kuadrat
JKP

Bebas
k-1

kuadrat

Galat

JKG

k(n-1)

Total

JKT

nk-1
Tabel 2.1

KRP 

JKP
k1

KRG 

JKG
k (n  1)

Untuk ukuran sampel yang sama banyak digunakan:
k

JKT

=

n


i 1

j 1

k

JKP

=

T 2 ..
nk

2

T

i

T 2 ..

nk

i j

n
JKG

2

 x ij 

= JKT-JKP.

k

= Kolom.

n

= Baris.

Untuk ukuran sampel yang tidak sama banyak digunakan:
k

JKT

=


i 1

n

j 1

k

JKK

=

T

i

i j

ni

2

 xij 

T 2 ..
N

2

T 2 ..

N

F.hit
KRP
KRG

11

JKE

= JKT-JKK

Derajat bebas eror = N-k
k

= Kolom.

n

= Baris.

5. Membuat Kesimpulan
Menyimpulkan bahwa H 0 diterima atau ditolak dengan membandingkan
antara langkah ke-4 dengan criteria pengujian pada langkah ke-3.

BAB 3
ANALISIS DATA

Suatu sekolah ingin mengetahui apakah ketiga penerbit buku ini bagus
atau tidak untuk bahan pembelajaran siswa di sekolah. Maka kepala sekolah
memberi wewenang kepada beberapa guru

di sekolah untuk menguji bahan

12

belajar tersebut kepada delapan orang guru yang ahli di bidangnya masingmasing.

GURU

PENERBIT BUKU
ERLANGGA

YUDHISTIRA

GRAFINDO

1

87

58

81

2

80

63

62

3

74

64

70

4

82

75

64

5

74

70

70

6

81

73

71

7

97

80

92

8

71

62

62

JUMLAH

646

545
Tabel 3.1

572

1763

1. Hipotesis:
H 0 : 1   2  3 ....  k

(Tidak ada bahan pembelajaran yang bagus antara ketiga penerbit buku)
H 1 :  1   2   3 ....   k

(Ada salah satupenerbit yang bahan pembelajarannya paling bagus untuk siswa)

2. Taraf nyata:
Derajat bebas perlakuan : k-1 = 3-1 = 2
Derajat bebas galat : k(n-1) = 3(8-1) = 3(7) = 21
Derajat bebas total : nk-1 = (8.3)-1 = 23
Dengan taraf signifikan α = 0,05

13

Sehingga dapat dilihat pada tabel F(0,05;2,21) = 3,47

Kriteria pengujian:
H 0 ditolak apabila F > F
hit
(0,05 ; 2,21) = 3,47
H 0 diterima apabila Fhit ≤ F(0,05 ; 2,21) = 3,47

3. Perhitungan :

k

JKT =


i 1

n

2

 x ij 
j 1

T 2 ..
nk

= 131.833 – 129.507,04
= 2325,96
k

JKP =

T

i

i j

n
=

=

2

T 2 ..

nk
– 129.507,04

– 129.507,04

14

= 130.190,63 – 129.507,04
= 683,59
JKG = JKT – JKP
= 2.325,96 – 683,59
= 1.642,37

KRP =

KRG =

F. Hitung =

TABEL ANAVA

Sumber

Derajat

Jumlah

Variansi
Perlakuan
Galat
Total

Bebas
2
21
23

Kuadrat
683,59
1.642,37
2.325,96

F. Hitung = 4,37 > F(0,05 ; 2,21) = 3,47 maka

Kuadrat Rata-Rata

F. Hit

341,80
78,21

4,37

ditolak

15

BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan sebelumnya pada Bab 3,
maka hasil yang diperoleh adalah F. Hitung = 4,37 > F (0,05 ; 2,21) = 3,47 maka
ditolak. Berarti dapat kita simpulkan bahwa ada salah satu penerbit buku yang
bahan pembelajarannya bagus untuk siswa pelajari di sekolah.

16

DAFTAR PUSTAKA
Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistika. Edisi ketiga. Jakarta: Gramedia
Pustaka utama.
Nurgiyantoro, Burhan, dkk. 2002. Statistika Terapan. Yogakarta: Gajah Mada.
Hasan, M.Iqbal. 2002. Statistika 1 dan 2. Edisi kedua. Jakarta Bumi Aksara.
Subiyakto, Haryono. 1994. Statistika 2. Jakarta: Gunadarma.